• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kajian Hukum Putusan Mahkamah Konstitusi No.34/PUU-XI/2013 tentang Peninjauan Kembali Lebih dari Satu Kali

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kajian Hukum Putusan Mahkamah Konstitusi No.34/PUU-XI/2013 tentang Peninjauan Kembali Lebih dari Satu Kali"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

KAJIAN HUKUM PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI NO.34/PUU-XI/2013 TENTANG PENINJAUAN KEMBALI LEBIH DARI SATU KALI

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Hukum

Program Study Ilmu Hukum Fakultas Hukum Univeritas Kristen Satya Wacana

Muh Ramli Tomagola

NIM: 312011018

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

Kata Pengantar

Skripisi penulis berjudul “Kajian Hukum Putusan Mahkamah Konstitusi No.34/Puu-Xi/2013 Tentang Peninjauan Kembali”. Latar belakang penulisan skripsi ini dalam rangka untuk mengetahui bagaimana kajian hukum terhadap pembatasan terhadap peninjauan kembali

hanya satu kali. Sangat diharapkan melalui penulisan ini dapat memberikan manfaat ilmu

pengatahuan dalam penelitian ini dan juga dapat memberikan masukan kepada para

hakim-hakim dalam menerima dan memutuskan permohonan pengajuan peninjauan kembali yang

dimohonkan kedua kali demi mendapatkan keadilan, kemanfaatan dan kepastian.

Pada BAB I penulis menguraikan latar belakang penulisan, rumusan masalah dan tujuan

dalam penulisan serta juga pendapat pro dan kontra tentang peninjauan kembali. Sedangkan

pada BAB II akan menguraikan tentang teori-teori, hasil penelitian dan analisis. Selain itu juga

akan di bahas juga tentang bagaimana tata cara pengajuan peninjauan kembali, tujuan hukum,

penerapan diskresi dalam putusan Mahkamah Konstitusi, kajian filsafat hukum, kajian teori

keadilan dan juga kasus posisi serta analisis terhadap putusan Mahkamah Konstitusi. BAB III

akan menguraikan tentang kesimpulan dan saran terhadap pengembangan hukum saat ini dan

akan datang terutama dalam hal permohonan peninjauan kembali.

Semoga penelitian ini bisa bermanfaat dan sebagai masukan untuk pengembangan ilmu

pengetahuan dalam disiplin ilmu hukum. Penulis yakin bahwa tulisan ini masih jauh dari

kesempurnaan, maka dari ini penulis sangat mengharpakan kritik maupun masukan yang

membangun dengan tujuan untuk memperbaiki tulisan ini.

Salatiga, Juni 6 2016

(7)

ABSTRAK

Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia adalah landasan negara yang di tuangkan dalam sila kelima Pancasila. Keadilan adalah hak seluruh rakyat Indonesia yang harus dilindungi oleh negara terhadap rakyatnya. Bahwa setiap rakyat Indonesia berhak mendapatkan keadilan, sehingga negara dituntut untuk membuat peraturan-peraturan yang harus berdasarkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Peninjauan kembali lebih dari satu kali merupakan putusan Mahkamah Konstitusi yang berpihak kepada keadilan. Alasanya bahwa peninjauan kembali dilakukan lebih dari satu kali didasarkan pada syarat pengajuan novum. Karena novum untuk mendapatkanya tidak diketahui kapan dan dimana ditemukan sehingga peninjauan kembali lebih dari satu kali merupakan solusi hukum apabilah terpidana di kemudian hari menemukan novum yang membuktikan bahwa dia tidak bersalah. Hakikatnya putusan Mahkamah Konstitusi terhadap peninjauan kembali lebih dari satu kali adalah putusan yang berasaskan pada keadilan, kepastian dan kemanfaatan.

(8)

Daftar Isi

Lembar Persetujuan

Kata Pengantar

Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Rumuan Masalah... 27

C. Tujuan... 27

D. Manfaat Penelitian... 28

E. Metode Penelitian... 28

F. Sistematika Penulisan... 29

BAB II KERANGKA TEORI, HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS A. Kerangka Teori... 31

1. Tata Cara Pengajuan Peninjauan Kembali... 31

a. Pengertian Peninjauan Kembali...31

b. Alasan Peninjauan kembali... 33

c. Tata Cara Mengajukan Peninjauan kembali... 34

d. Tenggang Waktu Peninjauan Kembali... 35

e. Permintaan Pemeriksaan Dalam Sidang Pengadilan Negeri ... 35

f. Berita Acara Pemeriksaan Dan Berita acara Pendapat... 37

g. Pengiriman Permintaan Peninjauan Kembali... 38

(9)

i. Putusan yang di Jatuhkan Tidak Boleh Melebihi Putusan

Semula...41

j. Pengambilan Dan Pemberitahuan Putusan Dalam Waktu Tujuh Hari ...41

k. Permintaan Peninjauan Kembali Tidak Menangguhkan Eksekusi ...42

2. Tujuan Hukum... 44

a. Penerapan Diskresi Dalam Putusan Mahkamah Konstitusi No. 34/PUU-XI/2013 Tentang Peninjauan Kembali Berulang Kali...50

b. Kajian Keadilan Berkaitan Filsafat Hukum... 53

c. Kajian Keadilan Berkaitan Dengan Teori Hukum... 56

a) Teori Keadilan Bermartabat...60

b) Teori Hans Kelsen (Teori Grundnorm)...62

c) Teori Gustav Radbruch (Hukum itu Normatif, Karena nilai Keadilan)...64

d. Kepastian Hukum...67

B. Hasil Penelitian...70

1. Kasus Posisi...70

2. Kerugian Pemohon...71

3. Norma–norma yang di djukan untuk di uji...73

4. Pasal 268 ayat (3) bertentangan dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945...76

5. Keterangan Saksi...78

6. Tabel Pendapat Mahkamah Konstitus...94

(10)

C. Analisis...96

1. Analisis Peninjauan Kembali berkaitkan dengan Teori Keadilan Bermartabat ...97

2. Analisis Peninjauan Kembali berkaitkan dengan Teori Hans Kelsen (Grundnorm) ...98

3. Analisis Peninjauan Kembali berkaitkan dengan Teori Gustav Radbruch (Hukum itu Normatif karena Nilai Keadilan)...99

4. Peninjauan Kembali Satu Kali ...100

a. Kepastian Hukum ...100

b. Kemanfaatan ...101

c. Keadilan ...101

5. Kajian dalam Putusan Peninjaun Kembali Lebih Dari Satu Kali...102

a. Filosofis...102

b. Yuridis...103

c. Sosiologis...104

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan...106

B. Saran...108

Referensi

Dokumen terkait

Sebagai kelanjutan program Pembaharuan Mahkamah Agung, dalam upaya meningkatkan citra Mahkamah Agung serta Pengadilan di bawahnya sebagai lembaga yang terhormat dan

Kota Surakarta cenderung mengalami penurunan jumlah kunjungan wisata tiap tahunnya khususnya Keraton Surakarta Hadiningrat, Taman Hiburan Rakyat (THR) Sriwedari dan Taman

Asumsi dalam manajemen budaya adalah (1) perilaku setiap aktor selalu didasari oleh pemahaman subyektif (subjective meanings) individu, (2) kejadian atau aksi individu dalam

Data dianalisis menggunakan uji asumsi klasik, analisis jalur ( path analisis ), regresi linier berganda, uji t, uji F dan R 2 dengan bantuan program SPSS 12 for windows.

Seminar Nasional Matematika, Sains dan Informatika 2015 452 kesalahan hasil peramalan, dapat disimpulkan bahwa jaringan fungsi basis radial lebih baik dalam menentukan

Upaya yang telah dilakukan industri kendaraan bermotor dalam rangka menekan atau mengurangi gas buang / emisi hasil pembakaran salah satunya dengan menambahkan Catalytic

Asuhan kebidanan pada Ny.”W” dilakukan secara berkelanjutan mulai dari usia kehamilan 39/40 minggu dengan frekuensi kunjungan 1 kali, persalinan 1 kali, Nifas 4

Sedangkan menurut Rufaida (2013:210) meskipun lembar kerja siswa (LKS) yang didistribusikan dari penerbit yang sudah populer serta telah tedaftar di ISBN sebagai pencetak buku