• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PENGARUH HARGA, KUALITAS PRODUK DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL SUZUKI SX4 PADA DEALER UMC PERAK.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS PENGARUH HARGA, KUALITAS PRODUK DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL SUZUKI SX4 PADA DEALER UMC PERAK."

Copied!
108
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur

Untuk Menyusun S-1 Program Studi Manajemen

DIAH AYU ANGGRAENI

0912015010/FE/EM

Fakultas Ekonomi

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur

Jawa Timur

2013

ANALISIS PENGARUH HARGA, KUALITAS PRODUK DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL SUZUKI SX4 PADA

(2)

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Per syaratan

Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Pr ogram Studi Manajemen

Diajukan Oleh:

DIAH AYU ANGGRAENI

0912015010/FE/EM

Kepada

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” J AWA TIMUR

(3)

ii

ANALISIS PENGARUH HARGA, KUALITAS PRODUK DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL SUZUKI SX4 PADA DEALER UMC PERAK

Yang diajukan

DIAH AYU ANGGRAENI 0912015010/FE/EM

Telah disetujui untuk diseminarkan oleh

Pembimbing Utama

Drs.Ec,Herry Arianto L.W, MM Tanggal NIP. 196405121990031001

Mengetahui

Ketua Pr ogr am Studi Manajemen

(4)

Disusun Oleh : DIAH AYU ANGGRAENI

0912015010/FE/EM

Telah Diper ta hanka n Dihadapan Dan Diter ima Oleh Tim Penguji Skr ipsi

J ur usa n Mana jemen Fakultas Ekonomi

Univer sitas Pemba nguna n Nasional “Veter a n” J awa Timur

Pada Tangga l

Pembimbing Tim Penguji :

Pembimbing Utama Ketua Dr Ali Maskun,MS

Drs.Ec,Herry Arianto L.W, MM ……… NIP. 196405121990031001 Sekr eta r is Dr s. Ec.Pandji S,MM

……….

Anggota Dr s.Ec,Her r y Ar ianto L.W, MM

……… Mengetahui

Dekan Fa kulta s Ekonomi

Univer sitas Pemba ngunan Nasional “Veter an” J awa Timur

(5)

iv Yang diajukan

DIAH AYU ANGGRAENI 0912015010/FE/EM

Telah Diseminarkan dan disetujui untuk menyusun skripsi :

Pembimbing Utama

Drs.Ec,Herry Arianto L.W, MM Tanggal : NIP. 196405121990031001

Mengetahui

Ketua Pr ogr am Studi Mana jemen

(6)

KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL SUZUKI SX4 PADA DEALER UMC PERAK

Yang diajukan

DIAH AYU ANGGRAENI 0912015010/FE/EM

Disetujui untuk Ujian Lisan Oleh

Pembimbing Utama

Drs.Ec,Herry Arianto L.W, MM Tanggal : NIP. 196405121990031001

Mengetahui Wakil Dekan I

(7)

Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberi limpahan rahmat dan karunia -Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini sesuai dengan tujuan dan waktu yang diharapkan dengan judul “ANALISIS

PENGARUH HARGA, KUALITAS PRODUK DAN PROMOSI TERHADAP

KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL SUZUKI SX4 PADA DEALER UMC PERAK” Skripsi ini diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana

Ekonomi Progdi Manajemen pada Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan berhasil tanpa adanya dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini dengan segala ketulusan hati penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ir. Teguh Soedarto, MP, selaku Rektor Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”Jawa Timur.

2. Bapak Drs.Ec,Herry Arianto L.W, MM selaku dosen pembimbing yang dengan sabar telah meluangkan waktu dan tenaganya dalam memberikan bimbingan, saran, petunjuk, dan koreksi yang sangat berharga dalam penyusunan skripsi ini.

3. Bapak Dr. Muhadjir Anwar, MM selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

(8)

waktu, saran, kritik, perhatiannya dan dukungan selama ini.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi ini. Oleh sebab itu, penulis menerima kritik dan saran yang membangun guna kesempurnaan di masa mendatang dan pengembangan ilmu pengetahuan. Besar harapan penulis, kiranya skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis lain dan para pembaca.

Surabaya, Mei 2013

(9)

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

ABSTRAK ... x

Bab I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Rumusan Masalah ... 11

1.3. Tujuan Penelitian ... 11

1.4. Manfaat Penelitian ... 11

Bab II TELAAH PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu ... 12

2.2. Landasan Teori ... 14

2.2.1 Pengertian pemasaran ... 14

2.2.2.1 Tujuan pemasaran ... 15

2.2.2 Perilaku Konsumen ... 15

2.2.2.1 Faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen ... 16

(10)

2.2.6 Keputusan Pembelian ... 26

2.2.7 Pengaruh Harga, Kualitas Produk, Dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian ... 31

2.2.7.1 Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian ... 31

2.2.7.2 Pengaruh Kualitas Produk terhadap Keputusan Pembelian ... 32

2.2.7.3 Pengaruh promosi terhadap Keputusan Pembelian .. 33

2.3. Kerangka Konseptual ... 34

2.4. Hipotesis ... 35

Bab III METODE PENELITIAN 3.1. Definisi Operasional Variabel dan pengukuran Variabel ... 36

3.1.1 Definisi Operasional Variabel ... 36

3.1.2 Pengukuran Variabel ... 40

3.2. Teknik Penentuan Sampel ... 41

3.3. Teknik Pengumpulan Data ... 42

3.3.1 Jenis Data ... 42

3.3.2 Sumber Data ... 42

(11)

3.4.4 Langkah-Langkah PLS ... 47

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Obyek Penelitian ... 62

4.1.1. Gambaran Umum Perusahaaan PT. United Motors Centre ... 62

4.1.2. Visi , Misi dan Nilai PT. United Motors Centre ... 63

4.2. Deskripsi jawaban responden ... 65

4.2.1. Penyebaran Kuesioner ... 65

4.2.2. Deskripsi Karakteristik Responden ... 65

4.3. Deskripsi Variabel ... 65

4.3.1. Harga(X1) ... 66

4.3.2. Kualitas produk (X2) ... 69

4.3.3. Promosi (X3) ... 73

4.3.4 Keputusan pembelian ( Y ) ... 76

4.4. Analisis data ... 78

4.4.1 Evaluasi Outlier ... 78

4.4.2. Intrepretasi Hasil PLS ... 78

4.4.2.1. Pengujian Model Pengukuran (Outter Model) ... 81

4.4.2.2. Analisis Model PLS... 86

(12)

4.5.3. Pengaruh Promosi Terhadap Keputusan Pembelian ... 91

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan ... 93

5.2. Saran... 93

DAFTAR PUSTAKA

(13)

Diah ayu anggr aeni

ABSTRAK

Penelitian ini berfokus pada Dealer UMC Perak. Alasan pemilihan Dealer Suzuki ini karena UMC Perak merupakan salah satu Dealer Suzuki yang juga mengeluarkan produk-produk mobil Suzuki salah satunya mobil SX4. Pada Dasarnya Tujuan Akhir Dari Penyampaian Produk Adalah Konsumen, Sedangkan Kondisi Konsumen Saat Ini Sudah Mulai Sensitif Dan Mampu Bertindak Logis Sehingga Lebih Selektif Terhadap Pembelian Barang. Hal Ini Dikarenakan Pelaksanaan Suatu Strategi Harus Disesuaikan Dengan Kondisi. Dan Tujuan Yang Ingin Dicapai Perusahaan Tersebut.

Populasi dalam penelitian ini adalah para konsumen yaitu yang membeli dan yang menggunakan mobil Suzuki SX4.Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dengan jumlah sampel sebesar 104 responden. Data yang dipergunakan adalah data primer yaitu data yang berdasarkan kuisioner hasil jawaban responden. Sedangkan analisis yang dipergunakan adalah Partial Least Square (PLS)

Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan bahwa 1) Harga tidak mempengaruhi keputusan pembelian mobil Suzuki SX4 Pada Dealer UMC Perak .2) kualitas produk mempengaruhi keputusan pembelian mobil Suzuki SX4 Pada Dealer UMC Perak 3) Promosi tidak mempengaruhi mobil Suzuki SX4 Pada Dealer UMC Perak

Keywords: Harga, Kualitas produk, promosi

(14)

1.1 Latar Belakang

Di jaman yang semakin modern seperti saat ini dalam menjalankan

aktivitas Manusia semakin bergantung pada bantuan mesin, salah satu nya yang

paling jelas adalah dalam bidang transportasi. Saat ini jarang sekali orang

menggunakan alat transportasi yang tidak bermesin salah satu contoh nya

mobil,.Seiring dengan perkembangan perekonomian dan teknologi yang maju,

mobil merupakan salah satu alat transportasi yang dibutuhkan masyarakat

luas.Keanekaragaman bentuk mobil yang tersedia saat ini membuat konsumen

memiliki pilihan yang luas.Hal ini menjadikan perusahaan-perusahaan otomotif

saling berlomba untuk menghasilkan mobil yang mampu memenuhi kebutuhan,

keinginan dan selera konsumen serta menawarkan harga yang bisa dijangkau oleh

konsumen pada umunya.

Dalam era globalisasi ini mendorong perusahaan untuk bertindak

praktis dan ekonomis dalam usaha untuk menguasai pangsa pasar seluas mungkin.

Hal ini karena pada dasarnya tujuan akhir dari penyampaian produk adalah

konsumen, sedangkan kondisi konsumen saat ini sudah mulai sensitif dan mampu

bertindak logis sehingga lebih selektif terhadap pembelian barang. Strategi

(15)

berbeda, hal ini dikarenakan pelaksanaan suatu strategi harus disesuaikan dengan

kondisi dan tujuan yang ingin dicapai perusahaan tersebut.

Harga merupakan hal penting, karena setiap harga yang ditetapkan

perusahaan akan mengakibatkan tingkat permintaan terhadap produk berbeda.

Dalam sebagian besar kasus, biasanya permintaan dan harga berbanding terbalik,

yakni semakin tinggi harga, semakin rendah permintaan terhadap produk.

Demikian sebaliknya, semakin rendah harga, semakin tinggi permintaan terhadap

produk ( Kotler, 1991 ). Oleh karena itu, penetapan harga yang tepat perlu

mendapat perhatian yang besar dari perusahaan.Pada hakekatnya harga ditentukan

oleh biaya produk. Jika harga yang ditetapkan oleh perusahaan tepat dan sesuai

dengan daya beli konsumen, maka pemilihan suatu produk tertentu akan

dijatuhkan pada produk tersebut (Basu Swastha 2001 dan Irawan, 2001). Bila

konsumen bersedia menerima harga tersebut, maka produk tersebut akan diterima

oleh masyarakat. Dalam hal ini PT.Suzuki Indomobil Sales memberi gambaran

bahwa secara bertahap, harga mobil dan motor mereka semakin hari akan semakin

kompetitif. Ini tak lain karena Indonesia memiliki perjanjian perdagangan bebas

dengan India yang setahap demi setahap akan mengikis bea impor."Free Trade

Agreement antara Indonesia dan India ini kan sangat positif sehingga nanti by

tahun 2017, import duty-nya makin lama makin kurang sampai nanti sisanya 5

persen," ungkap Davy J Tulian, 4W Sales Director of PT Suzuki Indomobil

Sales.Oleh karenanya, menurut dia, konsumen mungkin akan mendapati harga

(16)

Menurut KOMPAS. com - Angka penjualan mobil secara umum di

Indonesia selama tahun 2009 diprediksi turun sekitar 40 persen dibandingkan

tahun 2008. Situasi perekonomian Indonesia yang belum stabil dengan ditandai

turunnya nilai tukar rupiah menjadi salah satu penyebabnya. Rata-rata nilai tukar

rupiah turun sekitar 30 persen dibandingkan dengan mata uang asing lainnya.

Padahal sebagian besar produk mobil di Indonesia adalah barang impor. Manajer

Pemasaran Kendaraan Roda Empat PT Indomobil Niaga Internasional Bebin

Djuana mengatakan, turunnya nilai tukar rupiah secara otomatis menaikkan harga

jual mobil sekitar 20 persen hingga 25 persen. Harga beli mobil memang tinggi

karena sebagian besar bahan baku harus diimpor. Dengan kenaikan harga mobil,

sebagian masyarakat menunda keinginan mereka dan mengutamakan pemenuhan

kebutuhan lain yang lebih mendesak. Mobil adalah kebutuhan kesekian. Total

penjualan mobil Suzuki selama tahun 2008 mencapai 74.084 unit. Tahun ini,

penjualan diprediksi turun hingga kisaran 55.000 sampai 56.000 unit mobil.Pasar

mobil sekitar bulan Januari hingga Maret 2009 sepertinya ramai.Namun itu bukan

gambaran sebenarnya karena merupakan penjualan produk tahun 2008. Selepas

bulan April, harga real mobil baru akan tampak dan bisa dicermat, namun

Perlahan tapi pasti, Suzuki mobil Indonesia mulai menyodok ”top three”

penjualan tertinggi di pasar Indonesia. Dimulai dengan mentas dari peringkat

keempat sejak 2008, kemudian berhasil menggeser Mitsubishi di peringkat ketiga

Juli lalu, produsen berlogo ”S” itu akhirnya mencicipi posisi kedua menggeser

Daihatsu berkat penjualan Oktober lalu.Suzuki menunjukkan hasil signifikan pada

(17)

(wholesales) dan ini tertinggi dibanding bulan sebelumnya meraih 13.068 unit.

Kenaikan ini dirasa sangat fenomenal setelah Suzuki melakukan penetrasi dengan

berbagai produk baru.

Banyaknya produk yang memiliki kesamaan bentuk, kegunaan dan

fitur-fitur lain membuat konsumen kesulitan untuk membedakan produk.Hasil

studi yang dilakukan JD Power and Associates baru-baru ini menujukkan adanya

penurunan kualitas pada mobil-mobil baru produksi 2011, terutama pada

drive-train dan fitur interior mobil.Penurunan ini merupakan yang pertama kali terjadi

dalam lima tahun belakangan (sejak 2008). Berdasarkan "The 2011 Initial Quality

Study" tercatat rata-rata per 100 mobil baru yang dipasarkan tahun ini terdapat

122 masalah.Jumlah ini lebih banyak dibanding tahun lalu yang mencatat 111

permasalahan.Dari seluruh merek yang masuk sebagai sampel, Lexus tercatat

punya masalah paling rendah dengan 73 permasalahn per 100 mobil.Pada posisi

kedua terdapat Honda (86 masalah), Acura (89).Selanjutnya, Mercedes-Benz,

Mazda, Porsche, Toyota, Infiniti, Cadillac dan GMC mengecewakan karena

melebihi rata-rata industri (100) sampai 107 masalah. Dan Ford menjadi salah

satu merek yang mengalami kemunduran, dengan menduduki posisi 23 dari

sebelumnya masuk lima besar. Raffi Festekjian, director of automotive research

JD Power menyatakan, "Ford merupakan korban dari usaha yang terlalu banyak,

terlalu cepat." Terakhir, MINI, Volkswagen, Mitsubishi, Suzuki dan Dodge

tercatat sebagai lima terbuncit.

PT.United Motors Centre mendapatkan penghargaan market leader

(18)

lepas dari peningkatan kualitas produk Suzuki yang dibarengi dengan layanan

servis dan purna jual memadai. Produk suzuki memiliki varian yang banyak dan

didalam Dealer umc perak menjual beberapa varian suzuki dan salah satunya SX4

yang mengalami penurunan yang merosot tajam. Dan data dari anggota

GAIKINDO Suzuki menduduki posisi keempat.yang sebelumnya menduduki

posisi kedua

Table 1.1

10 Merek dengan penjualan terbanyak pada tahun 2010-2012

Sumber : Gaikindo

Dari data diatas menunjukan bahwa ada pergeseran antar merk pada beberapa

(19)

antara Daihatsu, Mitsubishi, dan Suzuki. Merek Suzuki mangalami penurunan

dari peringkat 2 turun menjadi peringkat 4itu di sebabkan karena adanya kualitas

produk Suzuki yang tidak sesuai dalam melakukan promosi kepada masyarakat.

seperti yang sedang dialami oleh umc Perak Suzuki saat ini dimana penjualan

Suzuki SX4 3 tahun terakhir menunjukkan hasil penjualan yang masih jauh

dibawah harapan seperti tampak pada table 1.2 berikut :

Tabel 1.2

Penjualan mobil di dealer Suzuki UMC Perak

Dari tahun 2009-2012 januari-desember

Sumber : UMC Perak, Jln Perak Timur 90

Dapat dilihat dari data penjualan mobil di dealer umc perak, mengalami

peningkatan juga penurunan, dari tahun 2009 hingga 2012 penjualan mobil di

dealer UMC Perak yang mengalami penurunan yang merosot dan hanya terjual 49

unit selama 4tahun terakhir adalah SX4 dibandingkan dengan produk mobil

(20)

ada peminatnya namun penjualan ditahun 2012 mengalami kenaikan walau tidak

tinggi seperti swift yang terjual 74 unit selama periode yang sama 4 tahun. Ini

menunjukkan bahwa peminat Suzuki SX4 didealer UMC Perak sedikit dan tidak

dapat menandingi penjualan mobil Suzuki lainnya seperti : Swift, Spalsh, dan

Karimun, mengindikasikan respon konsumen yang kenyataan tersebut sesuai

dengan pernyatan ( jurnal angipora, 2002:151) yang menyatakan bahwa produk

merupakan sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian

untuk dibeli atau dikonsumsi yang dapat memenuhi kebutuhan atau keinginan

konsumen. Berdasarkan "The 2011 Initial Quality Study" tercatat merk Suzuki

menempati posisi kelima terbuncit ini membuktikkan bahwa harga,dan kualitas

mempengaruhi keputusan pembelian (www.google.com)

Namun Salah satu faktor penting konsumen tertarik untuk melakukan

keputusan pembelian adalah.Jika harga yang ditetapkan oleh perusahaan tepat dan

sesuai dengan daya beli konsumen, maka pemilihan suatu produk tertentu akan

dijatuhkan pada produk tersebut (Basu Swastha dan Irawan, 2001) Suatu produk

akan lebih mudah diterima konsumen ketika harga produk tersebut bisa dijangkau

oleh konsumen. Dilihat dari faktor harga, banyak perusahaan mobil menetapkan

beberapa strategi nya, mulai dari kredit hingga beberapa tahun atau bahkan

dengan cash back. Hal tersebut dilakukan agar mampu menjaring konsumen lebih

banyak lagi.Faktor berikutnya selain harga adalah kualitas produk. Menurut Fandy

Tjiptono, Gregorius Chandra, Dedi Adriana, (2008) kualitas produk ialah produk

yang sesuai dengan standar (target, sasaran atau persyaratan yang bisa di

(21)

yang sebagian besar menengah ke bawah, maka konsumen Indonesia rata – rata

menginginkan suatu produk yang berkualitas dengan harga yang terjangkau.

pintar dalam memilih produk mana yang berkualitas.Apabila perusahaan ingin

mempertahankan keunggulan kompetitifnya dalam pasar, perusahaan harus

mengerti aspek dimensi apa saja yang digunakan oleh konsumen untuk

membedakan produk yang dijual perusahaan tersebut dengan produk pesaing

(Mullins, Orville, Larreche, dan Boyd, 2005).

Selain harga dan kualitas produk, promosi adalah salah satu faktor yang

sangat penting.Definisi promosi menurut M.Taufiq Amir (2005) ialah upaya

penyampaian pesan-pesan tertentu kepada berbagai pihak, termasuk untuk

konsumen. Media promosi yang populer di Indonesia saat ini selain majalah /

koran, radio, televisi, adalah internet. Semakin banyak nya pengguna internet di

Indonesia membuat setiap perusahaan sepeda motor harus aktif dalam promosi

melalui media online ini. Promosi merupakan kegiatan yang dilakukan perusahaan

untuk menonjolkan keistimewaan-keistimewaan produk dan membujuk konsumen

untuk membeli. Strategi promosi menggabungkan periklanan, penjualan

perorangan, promosi penjualan dan publisitas menjadi suatu program terpadu

untuk berkomunikasi dengan pembeli dan orang lain yang pada akhirnya akan

mempengaruhi keputusan pembelian (Basu Swastha dan Irawan,2001). Sedangkan

Promosi yang dilakukan Suzuki berupa:"Suzuki Penalty Kick" Semua pembeli

mobil Suzuki berdasar pada faktur polisi selama periode promosi akan

mendapatkan kesempatan undian untuk melakukan tendangan penalty berhadiah

(22)

lalu pada AFF SUZUKI CUP 2008. Pada tahun ini masyarakat umum akan

ditantang untuk menebak juara AFF SUZUKI CUP 2010 dan akan ada 3

pemenang dengan hadiah 3 motor Suzuki. Peserta dapat mengirimkan SMS pada

nomor tertentu dan mendapatkan kesempatan undian.Promosi Sales berupa:1.

Bunga 0% sampai dengan 3 tahun. atau, Angsuran murah 50 ribuan/hari. atau, DP

Ringan mulai 5 juta.

Dan dalam hal promosi untuk UMC Perak sendiri melakukan berbagai

kegiatan seperti pameran, iklan di jawa pos dan surya, dan juga sales kanvas

Untuk dapat memenangkan persaingan, setiap produsen mobil selalu berusaha

membuat inovasi – inovasi terhadap produk mereka, agar konsumen dapat tertarik

dan membeli produk yang mereka jual. Menurut Kotler &Armstrong (2001: 226)

keputusan pembelian adalah tahap dalam proses pengambilan keputusan pembeli

di mana konsumen benar-benar membeli.Keadaan ekonomi dengan mayoritas

penduduk Indonesia adalah kalangan menengah ke bawah, menjadikan sepeda

motorsebagai pilihan alat transportasi yang utama dalam jarak yang tidak terlalu

jauh.

Namun walau Suzuki sempat mengalami penurunan dan sekarang

meningkat dan pernah menjadi leader tetap saja Suzuki kalah bersaing dengan

merk mobil lainnya seperti Honda dan Toyota. Berdasarkan uraian tersebut dan

permasalahan yang ada maka penulis mengadakan penelitian yang didasarkan

asumsi bahwa adanya keterkaitan erat antara harga,kualitas produk dan promosi

(23)

penelitian ini diberi judul “ANALISIS PENGARUH HARGA, KUALITAS

PRODUK DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN

MOBIL SUZUKI SX4 PADA DEALER UMC PERAK”

1.2 Perumusan masalah

1. Apakah harga dapat mempengaruhi terhadap keputusan pembelian mobil

Suzuki SX4.

2. Apakah kualitas produk dapat mempengaruhi terhadap keputusan

pembelian mobil Suzuki SX4.

3. Apakah promosi dapat mempengaruhi terhadap keputusan pembelian

mobil Suzuki SX4.

1.3 Tujuan penelitian

Sesuai dengan latar belakang dan perumusan masalah yang dikemukakakn

tersebut, maka tujuan penelitian yang hendak dicapai adalah

1. Untuk menganalisis bagaimana pengaruh harga, kualitas produk, dan

promosi terhadap keputusan pembelian produk mobil Suzuki SX4.

2. Untuk mengetahui variabel apa yang paling berpengaruh terhadap

keputusan pembelian produk mobil Suzuki SX4.

1.4 Manfaat penelitian

1. Bagi pihak Perusahaan

Memberi informasi kepada pihak Suzuki beberapa faktor yang dapat

mempengaruhi keberhasilan terhadap produk.Sehingga pihak Suzuki

dapat menentukan sistem tersendiri agar dapat meningkatkan

(24)

2. Bagi penulis

Bermanfaat bagi penulis sebagai penerapan pengetahuan dari teori yang

diterima dengan praktek di lapang serta menambah ilmu pengetahuan.

3. Bagi universitas

Sebagai bahan masukan pada universitas pembangunan nasional “Veteran” Jawa

Timur khususnya Fakultas Ekonomu jurusan manajemen dan untuk peneliti

(25)

BAB II

TINJ AUAN PUSTAKA

2.1. Penelitian Ter dahulu

1. Tri Wibowo, Sri Purwantini ( 2011 ), melakukan penelitian tentang “

analisis pengaruh kualitas produk,harga dan promosi terhadap keputusan

pembelian mobil Toyota ( studi kasus PT.Nasmoco Gombel Semarang ).

Populasi dalam penelitian adalah semua orang yang telah membeli mobil

Toyota di PT.Nasmoco Gombel semarang. Dalam penelitian ini diambil 96

responden sebagai sampel, hasil penelitian menyebutkan bahwa kualitas

produk,harga dan promosi berpengaruh positif terhadap keputusan

pembelian.

2. Anggoro Dwi Kurniawan, Sri Rahayu Tri Astuti ( 2012 ), Melakukan

penelitian tentang “ analisis pengaruh produk, promosi, harga dan tempat

terhadap keputusan pembelian ( studi pada kedai amarta semarang).Populasi

dalam penelitian ini adalah Konsumen yang dating dan melakukan

pembelian di Kedai Amarta.Metode pengambilan sampel menggunakan

teknik purposive sampling, sehingga diperoleh 100 responden. Hasil

penelitian : Dari hasil uji t diatas dapat dilihat bahwa hanya variabel produk

(26)

3. Fifyanita Ghanimata, Mustafa Kamal ( 2012 ), Melakukan penelitian

mengenai “analisis pengaruh harga, kualitas produk, dan lokasi terhadap

keputusan pembelian (Studi pada Pembeli Produk Bandeng Juwana Elrina

Semarang), yaitu Variabel terikat dalam penelitian ini adalah keputusan

pembelian, sedangkan variabel bebas dalam penelitian ini adalah harga,

kualitas produk, dan lokasi. Dalam penelitian ini populasi penelitian adalah

pembeli bandeng duri lunak di Bandeng Juwana Elrina Semarang. Jumlah

populasi pada penelitian ini jumlahnya tidak diketahui dengan pasti dan

berukuran besar. Untuk menentukan sampel yang diambil menggunakan non

probability sampling dan metode pengambilan. Sampelnyamenggunakan

accidental sampling. Jumlah sampel yang diteliti sebanyak 80 responden.

Data primer didapat dari hasil wawancara dengan pemilik toko dan juga

hasil pengisisan kuesioner oleh konsumen Bandeng Juwana Elrina

Semarang. Hasil penelitian : Nilai thitung pada variabel harga (X1) adalah

sebesar 2,318 dengan tingkat signifikansi 0,023. Karena 2,318 > 1,6641 dan

0,023 < 0,05, maka hal ini mengindikasikan bahwa hipotesis 1 (H1)

diterima. Variabel harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap

keputusan pembelian. Nilai thitung pada variabel kualitas produk (X2)

adalah sebesar 2,786 dengan tingkat signifikansi 0,007. Karena 2,786 >

1,6641 dan 0,007 < 0,05, maka hal ini mengindikasikan bahwa hipotesis 2

(H2) diterima. Variabel kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan

(27)

2.2. Landasan Teori

2.2.1. Pengertian Pemasaran

Pemasaran adalah proses sosial yang dengan proses itu individu dan

kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan

menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mem pertukarkan produk dan

jasa yang bernilai dengan pihak lain (Kotler, 2005).Manajemen pemasaran

berasal dari dua kata yaitu manajemen dan pemasaran. Menurut Kotler dan

Armstrong (2008) pemasaran adalah analisis, perencanaan, implementasi,

dan pengendalian dari program-program yang dirancang untuk menciptakan,

membangun, dan memelihara pertukaran yang menguntungkan dengan

pembeli sasaran untuk mencapai tujuan perusahaan. Manajemen adalah

proses perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), penggerakan

(actuating) dan pengawasan. Jadi dapat diartikan bahwa manajemen

pemasaran adalah analisis, perencanaan, implementasi, dan pengendalian

dariprogram-program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan

memelihara pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran untuk

mencapai tujuan pemasaran.Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa

manajemen pemasaran adalah sebagai kegiatan yang direncanakan, dan

diorganisasikan yang meliputi pendistribusian barang, penetapan harga dan

dilakukan pengawasan terhadap kebijakan-kebijakan yang telah dibuat yang

tujuannya untuk mendapatkan tempat di pasar agar tujuan utama dari

(28)

2.2.1.1. Tujuan Pemasaran

Menurut Peter Drucker, salah seorang ahli yang terkenal dalam

bidang manajemen, mengatakan sebagai berikut: Tujuan pemasaran adalah

membuat agar penjualan berlebih-lebihan dan mengetahui serta memahami

konsumen dengan baik sehingga produk atau pelayanan cocok dengan

konsumen tersebut dan laku dengan sendirinya.

2.2.2. Perilaku konsumen

Menurut Mowen dan Minor ( 2002:6), perilaku konsumen didefinisikan

sebagai studi tentang unit pembelian ( buying unit ) dan proses pertukaran

yang melibatkan perolehan, konsumsi, dan pembuangan barang, jasa,

pengalaman, serta ide-ide.

Menurut Setiadi (2003 :3 ), perilaku konsumen adalah tindakan yang

langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi dan menghabiskan

produk atau jasa termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusuli

tindakan ini.

Menurut Sumarwan (2004 : 26), perilaku konsumen adalah semua

kegiatan, tindakan, serta proses psikologi yang mendorong tindakan tersebut

pada sebelum membeli, ketika membeli, menggunakan, menghabiskan

produk dan jasa setelah melakukan hal-hal diatas atau kegiatan mengevaluasi.

Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa dengan mempelajari

(29)

pengambilan keputusan yang dilakukan oleh konsumen dan kegiatan fisik

yang semuanya ini melibatkan individu dalam menilai,mendapatkan dan

menggunakan barang dan jasa serta pengaruh-pengaruh yang dihadapi dalam

usaha memperoleh barang dan jasa tersebut.

2.2.2.1 faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen

Menurut Setiadi (2003 : 11 ), terdapat empat faktor yang mempengaruhi

perilaku konsumen, yaitu :

1. Faktor-faktor kebudayaan

a. Kebudayaan

Kebudayaan merupakan faktor penentu yang paling dasar

dari keinginan dan seseorang. Bila makhluk-makhluk lainnya

bertindak berdasarkan naluri, maka periilaku manusia umumnya

dipelajari

b. Sub-Budaya

Setiap kebudayaan terdiri dari sub-budaya – sub-budaya

yang lebih kecil yang memberkikan indentifikasi dan sosialisasi

yang lebih spesifik untuk para anggotanya.

c. Kelas sosial

Kelas-kelas social adalah kelompok yang relative

homogeny dan bertahan lama dalam suatu masyarakat yang

tersusun secara hierarki dan keanggotaannya mempunyai nilai,

(30)

2. Faktor faktor sosial

a. Kelompok Refrensi

Kelompok refrensi seseorang terdiri dari seluruh kelompok

yang mempengaruhi pengaruh langsung terhadap sikap atau

perilaku seseorang.

b. Keluarga

Terdapat perbedaan antara dua keluarga dalam kehidupan

pembeli, yaitu : keluarga Orientasi, yang merupakan orangtua

seseorang. Dari orangtualah seseorang mendapat pandangan

tntang agama, politik, ekonomi dan merasakan ambisi pribadi

nilai atau harga diri cinta. Keluarga prokreasi, yaitu pasangan

hidup anak-anak seseorang keluarga merupakan organisasi

pembeli dan konsumen yang paling penting dalam suatu

masyrakat dan telah diteliti secara intensif.

c. Peran dan status

Seseorang umumnya berpartisipasi dalam kelompok selama

hidupnya seperti dalam keluarga, klub, organisasi. Posisi

seseorang dalam setiap kelompok dapat diindentifikasikan

dalam peran dan status

3. Faktor-faktor pribadi :

a. Umur dan Tahapan dalam siklus hidup

Konsumsi seseorang juga dibentuk oleh tahapan siklus

(31)

mengindentifikasi tahapan-tahapan dalam siklus hidup

psikologis.

b. Pekerjaan

Para pemasar berusaha mengidentifikasikan

kelompok-kelompok pekrjaan yang memiliki minat diatas rata – rata yang

memilik produk dan jasa hidupnya.

c. Keadaan ekonomi

Keadaan seseorang adalah terdiri dari pendapatan yang

dibelanjakan, tabungan dan hartanya, kemampuan untuk

meminjam dan sikap mengeluarkan lawan menabung.

d. Gaya hidup

Gaya hidup seseorang adalah pola hidup di dunia yang

diekspresikan oleh kegiatan, minat dan pendapat seseorang.

Gaya hidup menggambarkan “ seseorang secara keseluruhan”

yang berinteraksi dengan lingkungan. Gaya hidup juga

mencerminkan seseuatu dibalik kelak social seseorang.

e. Kepribadian dan konsep diri

Kepribadian adalah karakteristik psikologis yag berbeda

dari setiap orang yang memandang responnya terhadap

(32)

4. Faktor-faktor psiklogi :

a. Motivasi

Teori motivasi freud, mengasumsikan bahwa

kekuatan-kekuatan psikologis yang sebenarnya membentuk perilaku

konsumen manusia sebagian besar bersifat dibawah sadar.

Teori motivasi maslow, menjelaskan kebutuhan manusia

tersusun dalam suatu hierarki dari kebutuhan yang paling

mendesak hingga yang kurang mendesak.

b. Persepsi

Persepsi didenfinisikan sebagai proses dimana seseorang

memilih, mengorganisasikan, mengartikan masukan informasi

untuk menciptakan suatu gambaran yang berarti dalam dunia

ini.

c. Proses belajar

Proses belajar menjelaskan perubahan dalam pelaku

seseorang yang timbul dari pengalaman.

d. Kepercayaan dan sikap

Kepercayaan adalah suatu gagasan deskriptif yan dimiliki

(33)

2.2.3. Harga

Menurut staton dalam Angipora (2002 : 268 ) , harga adalah jumlah

uang (kemungkinan ditambah beberapa barang) yang dibutuhkan untuk

memperoleh beberapa kombinasi sebuah produk dan pelayanan yang

menyertainya.

Jadi dapat disimpulkan bahwa harga adalah sejumlah uang yang

dibutuhkan, dibebankan untuk sesuatu guna memperoleh beberapa kombinasi

produk dan pelayanan sehingga harga menjadi salah satu faktor yang

mempengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian suatu barang atau

jasa, dimana harga yang relatif terjangkau dan murah menjadi pilihan

konsumen dalam melakukan pembelian tetapi ada juga sebagian orang tidak

mempermasalahkan hal tersebut karena menurut mereka harga yang mahal

tidak menjadi masalah jikalau harga yang ditetapkan sebanding dengan

manfaat yang didapatkan, dengan kata lain konsumen merasa puas.

Menurut kotler (1997 : 109 ) elemen-elemen harga meliputi harga

yang ditawarkan, tawaran potongan harga, harga kualitas produk dan harga

barang pesaing.

2.2.3.1. Pentingnya Harga

Suatu tingkat harga dapat memberikan pengaruh yang tidak sedikit

baik didalam perekonomian maupun didalam perusahaan. (Angipora,

(34)

a. Dalam perekonomian

harga pasar dari sebuah barang dapat mempengaruhi tingkat upah,

sewa, bunga,dan laba atas pembayaran faktor-faktor produksi seperti

tenaga kerja, tanah, modal dan skill. dalam metode tersebut sebenarnya

harga sebagai pengatur dasar pada sistem perekonomian secara

keseluruhan karena mempengaruhi alokasi sumber-sumber yang ada.

b. dalam perusahaan

Penetapan harga suatu barang atau jasa oleh perusahaan memberikan

pengaruh yang tidak sedikit bagi perusahaan karena :

1. Harga merupakan penentu bagi permintaan pasarnya.

2. Harga dapat memperngaruhi posisi persaingan perusahaan dan

mempengaruhi market sharenya.

3. Harga akan memberikan hasil maksimal dengan menciptakan sejumlah

pendapatapan dan keuntungan bersih.

4. Harga barang juga dapat mempengaruhi program pemasaran

perusahaan.

2.2.4. Kualitas Produk

Kualitas merupakan konsep terpenting dalam menciptakan suatu

produk.konsep kualitas tidak dapat dipisahkan dengan konsep

produk.kualitas produk,adalah sekumpulan ciri-ciri dan karakteristik

(35)

kebutuhan , yang merupakan suatu pengertian gabungan dari daya tahan,

keandalan, ketepatan, kemudahan pemeliharaan serta atribut-atribut

lainnya dari suatu produk, sebagaimana yang ditegaskan oleh Kotler &

Amstrong (1996:259)yaitu,”Product quality is the ability of a product to

perform its functions.it includes the product’s overall

durability,reliability precision , ease of operation and repair, and other

valued attributes”. pendapat serupa dikemukakan oleh Mowen

(1995:512)yang menyatakan bahwa , ”product quality is defined as the

customer’s overall evaluation of the excellence of the performance of the

product”.

Dari sudut pandang pemasaran, untuk mengukur kualitas harus dari

sudut persepsi konsumen. maka untuk baik atau belum baiknya kualitas

suatu produk dapat diukur melalui pendapat konsumen terhadap produk

itu.penjelasan ini sesuai dengan definisi Kotler & Armstrong

(1996:279)berikut,”From marketing point of view,quality should be

measured in terms of buyers’ perception “.sedangkan menurut Adam Jr

& Ebert (1992:596),”Quality is customer’s perception.” Dengan

demikia,maka pengelolaan kualitas yang baik adalah bagaimana

mempertahankan suatu produk pada tingkat kualitas yang diinginkan

oleh konsumen dan sesuai dengan kegunaan yang diharapkan oleh

konsumen seperti yang dikemukakan oleh Staton ,Etsel & Walker

(1994:282), “ Another k ey to successful management of quality is to

(36)

Berdasarkan teori-teori diatas,maka dapat disimpulkan bahwa

kualitas produk adalah sekumpulan ciri-ciri produk dan karakteristik dari

barang dan jasa yang dapat dinilai dari produk tersebut dalam

menjalankan fungsinya,yang merupakan suatu pengertian gabungan dari

daya ahan,keandalan,ketepatan,kemudahan pemeliharaan serta

atribut-atribut lainnya dari produk tersebut untuk memenuhi kebutuhan dan

keinginan konsumen.dalam mengembangkan sebuah produk, penetapan

suatu tingkat kualitas merupakan salah satu cara badan usaha untuk

memenangkan persaingan didalam pasar sasaran, karena mutu

merupakan salah satu cara penempatan suatu produk dibenak konsumen.

2.2.5. Promosi

Dalam memasarkan produknya perusahaan perlu merangsang dan

menyebarkan informasi tentang kehadiran, ketersediaan, ciri-ciri, kondisi

produk,dan manfaat atau kegunaan dari produk yang dihasilkan. Kegiatan ini

disebut sebagai promosi.Menurut Dharmamesta seperti yang dikutip oleh

Askarini Damayanti,(2006) tujuan promosi dalam perusahaan, yaitu :

1. Modifikasi tingkah laku

Dengan promosi perusahaan berusaha menciptakan kesan yang baik

tentang dirinya dan dengan demikian bisa merubah tingkah laku serta

pendapat konsumen tentang produk perusahaan sehingga mendorong

(37)

2. Memberitahu

Kegiatan promosi dilakukan untuk memberitahu pasar yang dituju

tentang penawaran perusahaan perihal suatu produk

3. Membujuk

Diarahkan terutama untuk mendorong pembelian, sering perusahaan tidak

ingin mendapat tanggapan instan dari konsumen,tetapi lebih

mengutamakan kesan positif.

4. Mengingatkan

promosi ini dilakukan terutama untuk mengingatkan kepada masyarakat

bahwa produk perusahaan masih ada dipasaran.promosi merupakan salah

satu bauran pemasaran yang digunakan oleh perusahaan untuk

mengadakan komunikasi dengan pasarnya. promosi juga sering dikatakan

sebagai proses berlanjut, karena dapat menimbulkan rangkaian kegiatan

selanjutnya bagi perusahaan. terdapat beberapa jenis promosi yang sering

digunakan, yaitu :

a. Advertising ( Iklan)

Iklan merupakan bentuk promosi dengan menggunakan media cetak

dan elektronik. Iklan selama ini dipandang sebagai bentuk promosi

yang paling efektif. Iklan merupakan pesanpesan penjualan yang

paling persuasif yang diarahkan kepada para calon pembeli yang

paling potensial atas produk barang atau jasa tertentu dengan biaya

semurah-murahnya.Iklan dapat mempengaruhi dua parameter

(38)

Iklan dapat membentuk perceived quality, yang kemudian akan

mempengaruhi penilaian terhadap kualitas secara keseluruhan dan

pengaruh iklan semakin besar bila konsumen tidak dapat

mengevaluasi kualitas sesungguhnya.

Iklan dapat mempengaruhi perceived best yaitu keyakinan bahwa

merek suatu produk adalah terbaik dikelasnya dipengaruhi citra

merek. Dari keyakinan diatas, banyak perusahaan menyediakan

biaya iklan yang besar untuk dapat memperkuat citra merek dan

kesadaran merek pada benak konsumen dengan tujuan akhirnya

diharap iklan dapat membantu perusahaan untuk meraih konsumen

baru dan meningkatkan loyalitas mereknya. Pada akhirnya

konsumen yang terpengaruh dengan iklan tersebut akan melakukan

keputusan pembelian atas produk yang ditawarkan atau melakukan

perpindahan pada merek lain dari produk yang biasa dibeli.

b. Personal Selling (Penjualan Pribadi)

Yaitu terjadi interaksi langsung, saling bertemu muka antara

pembeli dan penjual (Swasta, 2003). Komunikasi yang dilakukan

oleh kedua belah pihak bersifat individual, dalam hal ini penjual

dituntut memiliki kecakapan dan keterampilan dalam

mempengaruhi atau memotivasi pembeli dengan cara

mengemukakan manfaat yang akan diperoleh pembeli sehingga

(39)

• Adanya hubungan langsung dengan calon pembeli sehingga

dapat mengamati secara dekat karakteristik dan kebutuhan

calon pembeli.

• Membina berbagai macam hubungan dengan pelanggan.Mulai

dari hubungan perdagangan sampai dengan hubungan

persahabatan yang erat.

• Mendapatkan tanggapan atau respons dari calon pembeli

1. Promosi Penjualan

Promosi penjualan pada dasarnya memberikan insentif kepada konsumen

untuk membeli produk-produk yang ditawarkan. Bentuk-bentuk

insentifnya meliputi pemberian diskon atau potongan harga dan hadiah

langsung serta mengikutsertakan pembeli kedalam suatu undian yang

berhadiah besar.

2. Publisitas

Publisitas yang digunakan bersama dengan cara mensponsori

kegiatan-kegiatan tertentu dalam masyarakat seperti olah raga dan kesenian.

Walaupun efektivitas sering dipertanyakan, namun dapat digunakan

sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada masyarakat atau konsumen

2.2.6. Keputusan Pembelian

Keputusan Pembelian adalah keputusan konsumen mengenai preferensi atas

merek – merek yang ada di dalam kumpulan pilihan (Kotler, 2005). Dalam

(40)

konsumen mengenali kebutuhannya, mencari informasi mengenai produk yang

sesuai dan mengambil keputusan tentang produk mana yang akan dibeli dan

digunakan. Menurut Kotler (2005), terdapat 5 peran yang dimainkan orang dalam

keputusan pembelian, yaitu :

komponen keputusan pembelian (membeli atau tidak membeli, bagaimana cara

membeli, dan dimana akan membeli)

4. Pembeli : Orang yang melakukan pembelian sesungguhnya

5. Pemakai : Orang yang akan mengkonsumsi atat menggunakan produk Tertentu

Perilaku keputusan pembelian tidak bisa digeneralisir untuk semua jenis

produk. Pembelian yang melibatkan produk dengan harga yang mahal akan

membutuhkan semakin banyak pertimbangan. Kotler (2005) membedakan

perilaku keputusan pembelian menjadi 4 macam, sebagai berikut :

1. Perilaku Pembelian yang Rumit

Perilaku pembelian yang rumit terdiri dari proses tiga langkah. Pertama,

pembeli mengembangkan keyakinan tentang produk tertentu. Kedua, dia

membangun sikap tentang produk tersebut. Ketiga, dia membuat pilihan

(41)

yang rumit bila mereka sadar akan adanya perbedaan besar antarmerek.

Perilaku keputusan pembelian yang rumit lazim terjadi bila produknya

mahal, jarang dibeli, beresiko dan sangat mengekspresikan diri.

2. Perilaku Pembelian Pengurang Ketidaknyamanan

Ada suatu kondisi dimana konsumen sangat terlibat dalam pembelian

namun menemukan perbedaan yang kecil antarmerek. Dalam kasus ini,

konsumen akan mempelajari merek yang tersedia. Jika konsumen

menemukan perbedaan mutu antarmerek tersebut, dia mungkin akan lebih

memilih harga yang lebih tinggi. Jika konsumen menemukan perbedaan

kecil, dia mungkin akan membeli semata – mata berdasarkan harga dan

kenyamanan.

3. Perilaku Pembelian karena Kebiasaan

Banyak produk dibeli dalam kondisi rendahnya keterlibatan konsumen dan

tidak adanya perbedaan antarmerek yang signifikan. Misalnya garam. Para

konsumen memiliki keterlibatan yang rendah terhadap produk itu.

Konsumen pergi ke toko dan mengambil merek tertentu. Jika mereka

mengambil merek yang sama, hal itu karena kebiasaan bukan karena

kesetiaan pada merek. Terdapat bukti yang cukup bahwa konsumen

memiliki keterlibatan yang rendah dalam pembelian sebagaian besar

produk yang murah dan sering dibeli.

4. Perilaku Pembelian yang Mencari Variasi

Beberapa situasi pembelian ditandai oleh keterlibatan konsumen yang

(42)

konsumen sering melakukan perpindahan merek. Misalnya kue kering.

Konsumen memilih merek kue kering tanpa melakukan evaluasi,

mengevaluasi saat mengkonsumsi. Namun, pada kesempatan berikutnya,

konsumen mungkin akan menganbil merek yang lain karena ingin mencari

rasa yang berbeda. Peralihan merek terjadi karena mencari variasi, bukan

karena ketidakpuasan.

Konsumen tentu tidak serta merta melakukan keputusan pembelian suatu

produk. Kotler dan Keller (2008) membagi proses pengambilan keputusan

membeli menjadi lima tahap, sebagai berikut :

1. Pengenalan Masalah

Proses pembelian dimulai ketika pembeli mengenali masalah atau

kebutuhan. Kebutuhan tersebut dapat dicetuskan oleh rangsangan internal

(kebutuhan umum seseorang) atau eksternal (rangsangan pihak luar,

misalnya iklan)

2. Pencarian Informasi

Konsumen yang terangsang kebutuhannya akan mulai terdorong untuk

mencari informasi yang lebih banyak. Konsumen dalam tahap ini dapat

dibagi menjadi dua level. Pertama, penguatan perhatian. Dalam level ini,

situasi pencarian bersifat lebih ringan, hanya sekedar lebih peka pada

informasi produk. Kedua, aktif mencari informasi. Dalm level ini

(43)

menelpon teman maupun mengunjungi toko untuk mempelajari suatu

produk.

3. Evaluasi Alternatif

Tidak ada proses evaluasi tunggal yang sederhana yang digunakan oleh

semua konsumen atau oleh satu konsumen dalam semua situasi pembelian.

Beberapa konsep dasar akan dapat membantu pemahaman terhadap proses

evaluasi konsumen. Pertama, konsumen berusaha memenuhi kebutuhan.

Kedua, konsumen mancari manfaat tertentu dari solusi produk. Ketiga,

konsumen memandang masing – masing produk sebagai sekumpulan

atribut dengan kemampuan yang berbeda dalam memberikan manfaat

yang digunakan untuk memuaskan kebutuhan itu.

4. Keputusan Pembelian

Dalam melaksanakan maksud pembelian, konsumen dapat mengambil

lima sub-keputusan yaitu merek, dealer, kuantitas, waktu dan metode.

Dalam pembelian produk sehari – hari, keputusan yang diambil lebih

kecil. Dalam beberapa kasus, konsumen bisa mengambil keputusan untuk

tidak secara formal mengevaluasi setiap merek. Dalam kasus lain, faktor –

faktor yang mengintervensi dapat mempengaruhi keputusan final.

5. Perilaku Pascapembelian

Setelah pembelian, konsumen mungkin mengalami ketidaksesuaian karena

memperhatikan fitur – fitur tertentu yang menggangggu atau mendengar

hal yang menyenangkan tentang merek lain. Komunikasi pemasaran harus

(44)

dan membantu dia nyaman dengan merek. Tugas pemasar tidak berakhir

begitu saja ketika produk dibeli. Pemasar harus memantau kepuasan

pascapembelian, tindakan pascapembelian, dan pemakaian produk

pascapembelian.

2.2.7 Pengaruh Harga, Kualitas produk dan pr omosi Terhadap

Keputusan Pembelian

2.2.7.1. Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian

Harga memiliki dua peranan utama dalam proses pengambilan

keputusan para pembeli, yaitu peranan alokasi dan peranan informasi (

fandy Tjiptono, 2001). Peranan alokasi dari harga adalah fungsi harga

dalam membantu para pembeli untuk memutuskan cara memperoleh

manfaat atau utilitas tertinggi yang diharapkan berdasarkan kekuatan

membelinya. Dengan demikian adanya harga dapat membantu para

pembeli untuk memutuskan cara mengalokasikan kekuatan membelinya

pada berbagai jenis dan barang dan jasa. Pembeli membandingkan harga

dari berbagai alternative yang tersedia, kemudian memutuskan alokasi

dana yang dikehendaki. Berdasarkan dari bahasan diatas dapat dikatakan

bahwa harga yang dipatok secara rasional dan sepadan dengan manfaat

produk diberikan dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen

terhadap suatu produk.

Dalam penelitian Seanawati Oetama (2011) dan Endang

(45)

terhadap keputusan pembelian, apabila penetapan harga secara rasional

dan sepadan dengan manfaat produk yang diberikan dapat

mempengaruhi konsumen dalam melakukan penelitian Jadi berdasarkan

uraian diatas dapat disimpulkan bahwa harga berpengaruh terhadap

keputusan pembelian.

2.2.7.2. Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian

Menurut Kotler and Amstrong ( 2001 ) kualitas adalah

karakteristik dari produk dalam kemampuan untuk memenuhi

kebutuhan-kebutuhan yang telah ditentukan dan bersifat laten.

Sedangkan menurut Garvin dan A.Dale Timpe (1990 ) kualitas adalah

keunggulan yang dimiliki oleh produk tersebut. Kualitas dalam

pandangan konsumen adalah hal yang mempunyai ruang lingkup

tersendiri yang berbeda dengan kualitas dalam pandangan produsen saat

mengeluarkan suatu produk yang biasa dikenal kualitas sebenarnya.

Kualitas produk dibentuk oleh beberapa indikator antara lain kemudahan

penggunaan, daya tahan, kejelasan fungsi, keragaman ukuran produk,

dan lain-lain. Zeithalm (1998) dalam (Nugroho Setiadi 2002 ).

Dalam pemasaran barang atau produk sangat penting dalam

pengaruhnya terhadap keputusan konsumen dalam membeli produk

karena salah satu sifat atau karakteristik barang atau produk yaitu

inseparability, dimana barang atau produk diproduksi dan dikonsumsi

(46)

( 2011), Endang Wijayanti ( 2007 ) dan Bambang Pranoto ( 2008 ),

membuktikkan bahwa kualitas produk berpengaruh positif signifikan

terhadap keputusan pembelian.

Jadi berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kualitas

produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian.

2.2.7.3 Pengaruh Pr omosi Terhadap Keputusan Pembelian

Promosi yaitu salah satu elemen bauran pemasaran yang diupayakan

perusahaan melalui kegiatan periklanan, promosi penjualan, personal

selling, atau publisitas ( Basu Swastha dan Irawan , 2001 ). Apabila

kegiatan promosi berjalan dengan baik dan efektif maka dapat

mempengaruhi konsumen dalam keputusan pembelian.

Hasil penelitian Dalam penelitian Seanewati Oetama ( 2011),

menyatakan bahwa promosi berpengaruh positif signifikan terhadap

keputusan pembelian., apabila suatu produk diperkenalkan kepada

masyarakat melalui promosi yang efektif dan kreatif maka masyrakat

melalui promosi yang efektif dan kreatif maka masyarakat akan

mendapatkan informasi seputar produk tersebut dan pada akhirnya

produk tersebut akan banyak dibeli oleh masyarakat.

Jadi berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan promosi

(47)

2.3. Kerangka Konseptual

Harga

( X1 )

Kualitas Produk

( X2 )

Keputusan Pembelian

( Y )

Pr omosi

(48)

2.4. Hipotesis

Berdasarkan perumusan masalah dan kerangka konseptual yang telah

diuraikan bagian terdahulu, maka hipotesis yang dikemukakan dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. “ Diduga Harga berpengaruh signifikan dan positif terhadap Keputusan

Pembelian mobil Suzuki SX4

b. “ Diduga Kualitas Produk berpengaruh signifikan dan positif terhadap

Keputusan Pembelian mobil Suzuki SX4.

c. “ Diduga Promosi berpengaruh signifikan dan positif terhadap Keputusan

(49)

3.1 Definisi operasional dan pengukuran Variabel

3.1.1 Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional adalah segala sesuatu yang menjadi objek

pengamatan suatu penelitian yang bedasarkan sifat-sifat atau hal-hal yang

didefinisikan atau diamati. Definisi operasi setiap variabel yang

dipergunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Harga (X1)

Harga adalah jumlah uang ( ditambah beberapa produk kalau

mungkin ) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari

dan pelayanannya. Harga juga merupakan satu-satunya unsure market

stimulus yang menghasilkan pendapatan yang paling peka dalam

mempengaruhi minat beli konsumen dan merupakan faktor penentuan dari

permintaan pasar ( Swastha dan irawan, 2005:241 ).yang dianalisis dalam

variabel ini adalah :

1. Daftar Harga (X1.1)

Merupakan harga yang ditetapkan oleh perusahaan yang kompetitif.

2. Potongan Harga (X1.2)

Merupakan potongan Harga yang diberikan kepada konsumen dalam

(50)

3. Syarat kredit (X1.3)

Merupakan cara pembayaran secara kredit yang diberikan oleh

perusahaaan dengan syarat-syarat tertentu. Perusahaan memberikan

fasilitas pembayaran secara kredit dengan cara memenuhi syarat-syarat

yang telah ditentukan. Misalnya menyertakan foto copy KTP atau KK

dalam pembelian mobil Suzuki secara kredit.

4. Periode pembayaran (X1.4 )

Adalah jangka waktu pembayaran yang diberikan perusahaan. Dalam

hal ini perusahaan memberikan jangka waktu pembayaran atau cicilan

untuk pembelian produk mobil Suzuki secara kredit.dengan bunga 0%

sampai dengan 3 tahun. atau, Angsuran murah 50 ribuan/hari. atau, DP

Ringan mulai 5 juta.

b. Kualitas produk (X2)

Kualitas produk adalah persepsi konsumen mengenai kualitas produk.

Indikator-indikator kualitas antara lain :

1. Keiritan bahan bakar (X2.1)

pihak Suzuki sangat memperhatikan kualitas yang terdapat dalam

mobil Suzuki tersebut. Sehingga konsumen tidak kecewa terhadap

produk mobil Suzuki yang mereka beli, termasuk menyediakan

(51)

2. Produk tidak mudah rusak dan tahan lama (X2.2)

Dengan memberikan produk yang tidak mudah rusak dan tahan

lama. Maka konsumen merasa mendapatkan barang yang

berkualitas, serta membuat konsumen puas.

3. Daya tahan mesin yang tangguh (X2.3)

Setiap unit mobil Suzuki berusaha menampilkan dan menghasilkan

produk terbaik dengan mesin yg di design agar kuat dan tangguh.

Agar konsumen puas dan yakin untuk membeli dan

menggunakannya.

4. Penampilan produk yang menarik Kenyamanan penggunaan ( X2.4 )

Setiap unit mobil Suzuki dibuat berdasarkan design yang mutahir

dan menarik. Sehingga baik tampilan bodi atau tampilan mesin yang

sama-sama menarik.

c. Promosi ( X.3 )

Promosi adalah kegiatan memperkenalkan produk, menyakinkan dan

mengingatkan kembali manfaat produk kepda para pembeli sasaran

dengan harapan mereka tersentuh hatinya dan secara sukarela mau

membeli produk ( Soetojo , 1992:81 ). Yang dianalisis dalam variabel

ini adalah :

1. Iklan ( X 3.1 )

Adalah semua bentuk penyajian non personal, promosi ide-ide,

(52)

yang dibayar. Iklan mobil Suzuki di telivisi, dan surat kabar seperti

Koran jawa pos dan surya.

2. Promosi penjualan (X 3.2 )

Adalah insentif jangka pendek untuk merangsang pembelian atau

penjualan suatu produk atau jasa, Suzuki melakukan pameran di

pusat-pusat perbelanjaan atau mall.

3. Publisitas ( X 3.3 )

Adalah suatu stimulasi non-personal terhadap permintaan suatu

produk, jasa atau unit dagang dengan menyebarkan berita-berita

komersial yang penting mengenai kebutuhan akan produk tertentu

disuatu media yang disebar-sebarkan atau menghasilkan suatu sosok

yang mearik mengenai produk itu di radio, televise dan facebook atau

panggung yang tidak dibayarkan oleh sponsor. Dalam hal ini spanduk,

billoard dijalan-jalan yang menampilakan produk dari mobil Suzuki .

d. Keputusan pembelian ( Y )

Tahap penilaian yang menyebabkan konsumen membentuk suatu

pemilihan yang mengakibatkan konsumen tertarik untuk membeli atau

menggunakan produk yag ditawarkan ( jurnal Simamora,2002 ).

Indikator dari keputusan pembelian sebagai berikut :

1. Pemenuhan kebutuhan ( Y1 )

Keputusan konsumen membeli mobil Suzuki berdasarkan tingkat

(53)

2. Tingkat kepuasan ( Y2 )

Keputusan konsumen dalam membeli mobil Suzuki karena

memberikan mendapatkan kepuasan dari produk tersebut yang telah

tersedia

3.1.2 Pengukur an Variabel

Skala pengukuran yang digunakan adalah skala interval dengan

teknik pengukuran menggunakan Semantic Differential Scale. Analisis ini

dilakukan dengan meminta responden untuk menyatakan pendapatnya

tentang serangkaian pertanyaan yang berkaitan dengan obyek yang diteliti

dalam bentuk nilai yang berada dalam rentang dua sisi. Digunakan jenjang

7 dalam penelitian ini mengikuti pola sebagai berikut :

1 7

Sangat Tidak setuju Sangat setuju

Tanggapan atau pendapat konsumen dinyatakan dengan memberi

skor yang berada dalam rentang nilai 1 sampai dengan 7 pada kotak yang

tersedia di sebelahnya, dimana nilai 1 menunjukkan nilai terendah dan nilai

7 nilai tertinggi.Jawaban dengan nilai antara 1-4 berarti kecenderungan

untuk tidak setuju dengan pernyataan yang diberikan, sedangkan jawaban

dengan nilai antara 5-7 berarti cenderung setuju dengan pernyataan yang

(54)

3.2 Teknik Penentuan Sampel

a. Populasi

Populasi merupakan himpunan individu atau kelompok yang

memiliki cirri atau karakteristik yang sama yang menjadi objek atau

sasaran dalam penelitian. Yang menjadi populasi dalam penelitian

ini adalah para konsumen yaitu yang membeli dan yang

menggunakan mobil Suzuki SX4.

b. Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang mempunyai ciri dan

karakteristik yang sama dengan populasi tersebut. Karena itu

sample harus representative dari sebuah populasi (Sumarsono, 2002

: 45). Metode pengambilan sampel dilakukan adalah non probability

sampling dengan teknik accidental sampling, yaitu pengambilan

dengan cara memberikan kuisoner kepada setiap konsumen yang

membeli dan yang menggunakan mobil Suzuki SX4.

Teknik penentuan sampel yang dipergunakan adalah

berdasarkan pedoman pengukuran sampel menurut Augusty (2002 :

48), antara lain :

1. 100-200 sampel untuk teknik maximum likelihood estimation.

2. pedomannya adalah 5-10 kali jumlah parameter yang

(55)

3. Tergantung pada jumlah indikator yang digunakan dalam

seluruh variabel laten. Jumlah sampel adalah jumlah indikator

dikali 5-10 bila terdapat 20 indikator, besarnya sampel

100-200.

Karena terdapat 13 indikator maka jumlah sampel dalam penelitian

ini adalah (13 X 8 = 104 ) Maka sampel yang digunakan adalah

sumber asli, tanpa perantara. Data primer diperoleh dari pengisian

kuesioner oleh konsumen mobil Suzuki di dealer UMC Perak.

Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh peneliti dari pihak yang

mengambil data primer atau dari pihak ketiga yang merupakan

perantara. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan data

sekunder dari majalah united, www.suzuki.com ,

www.umcsuzuki.com dan www.kompas.co.id

3.3.2 Sumber Data

a. Data penelitian ini diperoleh melalui jawaban responden dengan

mengisis kuisoner, yang merupakan jawaban atas permasalahan

(56)

b. Data dari majalah united, www.suzuki.com , www.umcsuzuki.com

dan www.kompas.co.id yang menggunakan mobil Suzuki.

3.3.3 Pengumpulan Data

a. Kuisoner

Merupakan daftar pertanyaan untuk memperoleh data berupa

jawaban dari responden.

b. Wawancara

Metode dilakukan dengan mengadakan pengamatan langsung

terhadap konsumen yang berhubungan dengan permasalahan yang

diteliti dan mencatat kegiatan yang ada.

c. Dokumentasi

Merupakan data artikel-artikel yang bersumber dari nilai media

internet.

3.4 Teknik Analisis dan Pengujian Hipotesis

3.4.1 Teknik Analisis

Partial Least Square (PLS) merupakan sebuah metode

untuk mengkonstruksi model-model yang dapat diramalkan ketika

faktor-faktor terlalu banyak. PLS dikembangkan pertama kali oleh

Wold sebagai metode umum untuk mengestimasi path model yang

menggunakan variabel laten dengan mutiple indikator. PLS juga

merupakan factor indeterminacy metode analisis yang powerful

karena tidak mengasumsikan data harus dengan pengukuran skala

(57)

PLS adalah dalam penggunaan model persamaan struktural

untuk menguji teori atau pengembangan teori untuk tujuan prediksi

oleh Ghozali (2008: 5). Pada situasi dimana penelitian mempunyai

dasar teori yang kuat dan pengujian teori atau pengembangan teori

sebagai tujuan utama riset, maka metode dengan covariance based

(Generalized Least Squares) lebih sesuai. Namun demikian adanya

indeterminacy dari estimasi factor score maka akan kehilangan

ketepatan prediksi dari pengujian teori tersebut. Untuk tujuan

prediksi, pendekatan PLS lebih cocok. Karena pendekatan untuk

mengestimasi variabel laten dianggap sebagai kombinasi linier dari

indikator maka menghindarkan masalah indeterminacy dan

memberikan definisi yang pasti dari komponen skor.

Dengan variabel laten berupa kombinasi linier dari

indikatornya, maka prediksi nilai dari variabel laten dapat dengan

mudah diperoleh, sehingga prediksi terhadap variabel laten yang

dipengaruhinya juga dapat dengan mudah dilakukan (Ghozali

2008).

3.4.2 Cara Kerja PLS

Estimasi parameter yang didapat dengan PLS dapat

dikategorikan menjadi tiga. Kategori pertama yaitu weight estimate

yang digunakan untuk menciptakan skor atau nilai variabel laten.

(58)

menghubungkan variabel laten dan antar variabel laten dan

indikatornya (loading), ketiga berkaitan dengan means dan lokasi

parameter (nilai konstanta regresi) untuk indikator dan variabel

laten. Untuk memperoleh ketiga estimasi ini, PLS menggunakan

proses iterasi tiga tahap dan setiap tahap iterasi menghasilkan

estimasi. Tahap pertama menghasilkan weight estimate, tahap

kedua menghasilkan estimasi untuk inner model dan outer model,

tahap ketiga menghasilkan estimasi means dan lokasi(konstanta).

Selama iterasi berlangsung inner model estimate digunakan

untuk mendapatkan outside approximation weigth, sementara itu

outer model estimate digunakan untuk mendapatkan inside

approximation weight. Prosedur iterasi ini akan berhenti ketika

persentase perubahan setiap outside approximation weight relatif

terhadap proses iterasi sebelumnya kurang dari 0,01.

3.4.3 Model Spesifikasi PLS

PLS terdiri atas hubungan eksternal ( outer model atau

model pengukuran) dan hubungan internal (inner model atau

model struktural). Hubungan tersebut didefinisikan sebagai dua

persamaan linier, yaitu model pengukuran yang menyatakan

hubungan antara peubah laten dengan sekelompok peubah

penjelas dan model struktural yaitu hubungan antar

(59)

Model analisis jalur semua variabel laten dalam PLS terdiri

dari tiga set hubungan; (1) inner model yang menspesifikasi

hubungan antar variabel laten (structural model), (2) outer model

yang menspesifikasi hubungan antara variabel laten dengan

indikator atau variabel manifestasinya (measurement model), dan

(3) weight relation dalam mana nilai kasus dari variabel laten

(60)

3.4.4 Langkah-Langkah PLS

Langkah-langkah pemodelan persamaan struktural PLS

dengan software adalah seperti dapat dilihat pada Gambar 3.1.

Gambar: 3.1 Langkah-langkah Analisis PLS

Merancang Model Struktural (inner model)

Merancang Model Pengukuran (outer model)

Mengkonstruksi Diagram Jalur

Konversi Diagram Jalur ke Sistem Persamaan

Estimasi: Weight , Koef. Jalur, dan Loading

Evaluasi Goodness of Fit

Pengujian Hipotesis (Resampling Bootstraping)

1

2

3

(61)

(1). Langkah Pertama: Merancang Model Str uktural (inner model)

Perancangan model struktural hubungan antar variabel laten pada

PLS didasarkan pada rumusan masalah atau hipotesis penelitian.

(a) Teori, kalau sudah ada

(b) Hasil penelitian empiris

(c) Analogi, hubungan antar variabel pada bidang ilmu yang lain

(d) Normatif, misal peraturan pemerintah, undang-undang, dan lain

sebagainya

(e) Rasional.

Oleh karena itu, pada PLS dimungkinkan melakukan eksplorasi

hubungan antar variabel laten, sehingga sebagai dasar perancangan

model struktural bisa berupa proposisi. Hal ini tidak direkomendasikan

di dalam SEM, yaitu perancangan model berbasis teori, shingga

pemodelan didasarkan pada hubungan antar variabel laten yang ada di

dalam hipotesis.

(2). Langkah Kedua: Merancang Model Pengukuran (outer model)

Pada PLS perancangan model pengukuran (outer model) menjadi

sangat penting, yaitu terkait dengan apakah indikator bersifat refleksif

atau formatif. Merancang model pengukuran yang dimaksud di dalam

(62)

laten, apakah refleksif atau formatif. Kesalahan dalam menentukan

model pengukuran ini akan bersifat fatal, yaitu memberikan hasil

analisis yang salah.

Dasar yang dapat digunakan sebagai rujukan untuk menentukan sifat

indikator apakah refleksif atau formatif adalah: teori, penelitian empiris

sebelumnya, atau kalau belum ada adalah rasional. Pada tahap awal

penerapan PLS, tampaknya rujukan berupa teori atau penelitian empiris

sebelumnya masih jarang, atau bahkan belum ada. Oleh karena itu,

dengan merujuk pada definisi konseptual dan definisi operasional

variabel, diharapkan sekaligus dapat dilakukan identifikasi sifat

indikatornya, bersifat refleksif atau formatif.

(3). Langkah Ketiga: Mengkonstruksi diagr am J alur

Bilamana langkah satu dan dua sudah dilakukan, maka agar hasilnya

lebih mudah dipahami, hasil perancangan inner model dan outer model

tersebut, selanjutnya dinyatakan dalam bentuk diagram jalur. Contoh

Gambar

Tabel 1.2
Gambar 3.2 Contoh Diagram Jalur untuk PLS (sama dengan Gambar 1)
Tabel  4.2. Karakteristik Berdasarkan Usia
Tabel 4.3 : Distribusi Jawaban pada pernyataan X1.1
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pengaruh Kualitas Produk, Citra Merek, Harga, dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Mobil Jenis MPV Merek Toyota Kijang Innova di Semarang. Diakses pada tanggal

Yang bertanda tangan di bawah ini telah membaca skripsi dengan judul : Analisis Pengaruh Harga, Kualitas Produk dan Promosi Terhadap Pengambilan Keputusan Pembelian

Pada penelitian lain yang dilakukan oleh Suti (2010) yang hasilnya menegaskan bahwa faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian adalah variabel kualitas produk, variabel harga

Variabel kualitas produk, dan harga adalah yang berpengaruh terhadap keputusan pembelian menurut konsumen, sedangkan variabel promosi tidak mempengaruhi keputusan

Pengaruh Harga, Kualitas Produk, dan Citra Merek terhadap keputusan pembelian Toyota Kijang Innova di Kota Semarang (studi kasus pada pengguna... Diponegoro Journal of

Penelitian ini menghasilkan pernyataan berupa kualitas produk Suzuki dan kualitas pelayanan dealer Suzuki Fatmawati, Jakarta Selatan secara bersama- sama mempengaruhi

Kualitas produk dan kualitas pelayanan berpengaruh terhadap keputusan pembelian mobil Nissan Grand Livina pada Dealer Nissan Soekarno Hatta Bandung sebesar 67,8%, dan

PENGARUH PROMOSI MERK DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL HONDA BRIO DI DEALER HONDA KELAPA GADING JAKARTA UTARA Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat untuk