BURSA EFEK INDONESIA (BEI)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana
Administrasi Bisnis pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UPN “Veteran” Jawa Timur.
Oleh :
ADITYA TRI YULIANTO 0642010098
YAYASAN KESEJAHTERAAN PENDIDIKAN DAN PERUMAHAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL ” VETERAN ” JAWA TIMUR
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
JURUSAN ILMU ADMINISTRASI BISNIS
SURABAYA
i
memberikan berkah anugerah dan petunjuk-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan proposal penelitian ini dengan judul “Analisis Pengaruh Rasio
Profitabilitas dan Solvabilitas Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan
Makanan Dan Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI)”.
Penulisan proposal ini merupakan salah satu kewajiban bagi
mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional “ Veteran ” Jawa Timur,
khususnya Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dalam rangka memenuhi tugas
akademik guna melengkapi sebagian syarat untuk menempuh ujian skripsi.
Hasil proposal ini bukanlah kemampuan dari penulis semata, namun
terwujud karena bantuan dan bimbingan dari ibu Ety D Susanti, Dra, MSi, selaku
dosen pembimbing proposal penelitian. Selain itu, penulis juga ingin
mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu dalam
penyelesaian proposal ini :
1. Ibu Dra. Ec. Hj. Suparwati, MSi selaku dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Pembangunan Nasional ” Veteran ” Jawa Timur.
2. Alm bapak Drs. Sadjudi, MSi selaku ketua program studi Ilmu Administrasi
Bisnis Universitas Pembangunan Nasional ” Veteran ” Jawa Timur.
3. Bapak Drs. Nurhadi, Msi selaku sekretaris program studi Ilmu Administrasi
ii
doa dan dukungan agar proposal penelitian ini dapat terselesaikan dengan
baik.
6. Teman – teman Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis Universitas Pembangunan
Nasional ”Veteran” Jawa Timur angkatan 2006 yang sudah memberikan
semangat dan dukungan.
Penulis menyadari bahwa penulisan proposal ini masih jauh dari
sempurna dan banyak kekurangan. Oleh karena itu segala ide, kritik dan saran
yang konstruktif senantiasa penulis harapkan demi kesempurnaan proposal
penelitian ini. Semoga dengan terselesainya proposal ini dapat berguna dan
bermanfaat bagi semua pihak.
Surabaya, Desember 2011
Penulis
i
YANG TERDAFTAR PADA BURSA EFEK INDONESIA (BEI)
Oleh : Aditya Tri Yulianto
Harga saham mencerminkan nilai dari suatu perusahaan. Jika perusahaan mencapai prestasi yang baik, maka saham perusahaan tersebut akan banyak diminati oleh para investor. Prestasi baik yang dicapai perusahan dapat dilihat di dalam laporan keuangan yang dipublikasikan oleh perusahaan.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis terjadinya pengaruh pada harga saham.Informasi laba perusahaan yang meliputi ROE (Return on Equity), ROA (Return on Asset’s) Rasio solvabilitas DAR (Debt to Asset’s Ratio), DER (Debt to Equity Ratio) adalah variabel yang diduga mempengaruhi harga saham. Penarikan jumlah sampel menggunakan teknik purposive sampling. Jumlah sampel yang diambil adalah 6 perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di bursa efek indonesia (BEI).
Analisis data di uji dengan menggunakan teknik analisis regresi linier berganda yang dilakukan untuk menentukan persamaan regresi yang menunjukkan hubungan variabel terikat yang ditentukan dengan dua atau lebih variabel bebas. Uji F dilakukan untuk mengetahui apakah empat variabel bebas secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat. Dan yang terakhir Uji-t digunakan untuk melihat signifikansi dari pengaruh variabel bebas secara individu terhadap variabel terikat dengan menganggap variabel lain bersifat konstan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel ROE, ROA, DAR, DER secara simultan dan parsial berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Kemudian disarankan Penting bagi investor untuk mempertimbangkan penggunaan indikator Debt to Equity Ratio (X2) dan return
on equity (X3) didalam mengambil keputusan investasi, karena hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial variabel tersebut mempengaruhi harga saham. Dimana nantinya Debt to
Equity Ratio dan return on equity nilainya meningkat bisa menaikkan harga saham.
ii
price.Information company interest including ROE (Return on Equity), ROA (Return on Asset’s) Rasio solvabilitas DAR (Debt to Asset’s Ratio), DER (Debt to Equity Ratio) is the variabel for this research. The sample of the study use purposive sampling technique. The number of sample was taken is 6 food and breferrage company listed on the bursa efek indonesia (BEI).
Data analisist was tested with analisist regresi linier technique decided to get the bound of regresion who show the conection for variabel Y decided with two or more variabel X. F test used to known what 4 variabel X together gift signifikan result for variabel Y. In the end t-test use to see signification for variabel X individualy agains variabel Y with estimate that other variabel is konstan.
The result show that variabel ROE, ROA, DAR, DER simultanly and parsially have significan effet on stock price. And advice for investor considering to use indikator Debt to Equity Ratio (X2) and return on equity (X3) for take investasion decision, because from the
research result show parsially that variabel give effect for stock price. Than leter Debt to Equity Ratio and return on equity value up, can make stock price more ekspensive.
iii
berkah anugerah dan petunjuk-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian skripsi ini
dengan judul “Analisis Pengaruh Rasio Profitabilitas dan Solvabilitas Terhadap Harga
Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia (BEI)”.
Penulisan karya ilmiah ini merupakan salah satu kewajiban bagi mahasiswa
Universitas Pembangunan Nasional “ Veteran ” Jawa Timur, khususnya Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik dalam rangka memenuhi tugas akademik guna melengkapi sebagian syarat untuk
mendapatkan gelar Sarjana.
Hasil penelitian skripsi ini bukanlah kemampuan dari penulis semata, namun
terwujud karena bantuan dan bimbingan dari Ibu Ety D Susanti, Dra, MSi, selaku dosen
pembimbing penelitian skripsi. Selain itu, penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada
berbagai pihak yang telah membantu dalam penyelesaian penelitian ini :
1. Ibu Dra. Ec. Hj. Suparwati, MSi selaku dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Pembangunan Nasional ” Veteran ” Jawa Timur.
2. Ibu Dra. Lia Nirawati , MSi selaku ketua program studi Ilmu Administrasi Bisnis Universitas
Pembangunan Nasional ” Veteran ” Jawa Timur.
3. Ibu Dra. Siti Ning Farida, MSi selaku sekretaris program studi Ilmu Administrasi Bisnis
iv
dukungan agar penelitian skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
6. Teman – teman Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis Universitas Pembangunan Nasional
”Veteran” Jawa Timur angkatan 2006 yang sudah memberikan semangat dan dukungan.
Penulis menyadari bahwa penulisan penelitian skripsi ini masih jauh dari sempurna
dan banyak kekurangan. Oleh karena itu segala ide, kritik dan saran yang konstruktif senantiasa
penulis harapkan demi kesempurnaan penelitian skripsi ini. Semoga dengan terselesainya
penelitian ini dapat berguna dan bermanfaat bagi semua pihak.
Surabaya, oktober 2011
v
ABSTRAKSI ...i
KATA PENGANTAR... ...iii
DAFTAR ISI ...v
DAFTAR GAMBAR...x
DAFTAR TABEL...xi
DAFTAR LAMPIRAN...xii
BAB I PENDAHULUAN. 1.1Latar belakang masalah ………..1
1.2Perumusan masalah ………..9
1.3Tujuan penelitian ………..…9
1.4Manfaat penelitian ………10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Hasil penelitian terdahulu ………12
2.2 Landasan teori ………14
vi
2.2.1.5 Bentuk-Bentuk Laporan Keuangan ………19
2.2.2 Analisis Laporan Keuangan.
2.2.2.1 Pengertian Analisis Laporan Keuangan ………20
2.2.2.2 Tujuan dan Manfaat Analisis Laporan Keuangan ...21
2.2.2.3 Teknik Analisis Laporan Keuangan ………22
2.2.3 Analisis Rasio Keuangan.
2.2.3.1 Pengertian Analisis Rasio Keuangan ………23
2.2.3.2 Tujuan Analisis Rasio Keuangan ………25
2.2.3.3 Keunggulan dan Keterbatasan Analisis Rasio Keuangan ……26
2.2.3.4 Jenis-Jenis Rasio Keuangan ………27
2.2.4 Profitability Ratio (Rasio Profitabilitas).
2.2.4.1 Return On Assets (ROA) ………29
2.2.4.2 Return On Equity (ROE) ………30
2.2.5. Leverage Ratio (Rasio Solvabilitas).
2.2.5.1 Debt to Asset Ratio (DAR) ………31
2.2.5.2 Debt to Equity Ratio (DER) ………32
2.2.6 Pengaruh ROA, ROE, DAR dan DER Terhadap Harga Saham.
2.2.6.1 Pengaruh Return On Assets Terhadap Harga Saham ……32
vii
2.2.7.1 Pengertian Investasi ………36
2.2.7.2 Tujuan Investasi ………37
2.2.7.3 Bentuk-Bentuk Investasi ………38
2.2.8 Pasar Modal. 2.2.8.1 Pengertian Pasar Modal ………38
2.2.8.2 Fungsi dan Manfaat Pasar Modal ………40
2.2.8.3 Para Pelaku Pasar Modal ………42
2.2.9 Saham. 2.2.9.1 Pengertian Saham ………43
2.2.9.2 Jenis Saham ………44
2.2.9.3 Berbagai Nilai Dari Saham ………47
2.2.9.4 Harga Saham ………48
2.2.9.5 Analisis Saham ………50
2.2.10 Kerangka berpikir ………51
2.2.11 Hipotesis ………55
BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Definisi Operasional dan Penelitian Variabel ………56
viii
3.4 Uji Asumsi Klasik ………61
3.5 Teknik Analisa Data ………64
3.6 Uji Hipotesis ………64
3.6.1 Uji F ………64
3.6.2 Uji t ...66
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Gambaran Umum dan Penyajian Data 4.1.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian ...68
4.1.1.1 Bursa Efek Indonesia (BEI) ...68
4.1.1.2. Gambaran Umum Perusahaaan ………72
4.1.2 Penyajian Data. 4.1.2.1 Return on Equity (X1) ...81
4.1.2.2 Return on Asset’s (X2) ...82
4.1.2.3 Debt to Asset’s Ratio (X3) ………83
4.1.2.4 Debt to Equity Ratio (X4) ………84
4.1.2.5 Harga Saham (Y) ...86
4.2 Hasil Analisis Data dan Uji Hipotesis
ix
4.2.2.1 Pengujian Hipotesis pengaruh variabel bebas secara simultan
(F) ...96
4.2.2.2 Pengujian Hipotesis pengaruh variabel bebas secara parsial
(t) ...98
4.3 Pembahasan ...104
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.
5.1 Kesimpulan ………..108
5.2 Saran ………..109
x
3.1 Gambar Kurva F ...66
3.2 Gambar Kurva t ...67
4.1 Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual ...88
4.2 Gambar Scatter Plot Residual vs Fits ...92
4.3 Gambar Kurva Daerah Penerimaan dan penolakan H0 uji F ...97
4.4 Gambar Kurva Daerah Penerimaan dan Penolakan H0 uji t variabelX1 ...99
4.5 Gambar Kurva Daerah Penerimaan dan Penolakan H0 uji t variabelX2 ...100
4.6 Gambar Kurva Daerah Penerimaan dan Penolakan H0 uji t variabelX3 ...101
xi
3.1 Nama-nama perusahaan perusahaan yang diteliti ………60
4.1 RoE Perusahaan makanan dan minuman ...82
4.2 ROA Perusahaan makanan dan minuman ...83
4.3 DAR Perusahaan makanan dan minuman ...84
4.4 DER Perusahaan makanan dan minuman ...85
4.5 Harga Saham Perusahaan makanan dan minuman ...86
4.6 Nilai Durbin Watson Statistik ………89
4.7 Tabel Durbin Watson ………89
4.8 Hasil Uji Multikolenieritas ………91
4.9 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda ………93
4.10 Hasil Koefisien Determinasi ………95
4.11 Hasil Perhitungan Uji F ………96
4.12 Hasil Perhitungan Uji t ………..103
xii
Lampiran 1, DAR Perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEI pada tahun 2006-2010
Lampiran 2, DER Perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEI pada tahun 2006-2010
Lampiran 3, ROE Perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEI pada tahun 2006-2010
Lampiran 4, ROA Perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEI pada tahun 2006-2010
Lampiran 5, Harga Saham Perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEI pada tahun 2006-2010
Lampiran 6, Uji Normalitas
Lampiran 7, Uji Autokorelasi
Lampiran 8, Uji Multikolinearitas
Lampiran 9, Uji Heteroskedastisitas
Lampiran 10, Uji Regresi Berganda
Lampiran 11,Nilai rata-rata DAR, DER, ROE, ROA tahunan pada Perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEI
Lampiran 12, Tabel DURBIN – WATSON
Lampiran 13, Tabel Distribusi F
Lampiran 14, Tabel Distribusi t
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.
Sejalan dengan perkembangan perekonomian yang didukung oleh
peningkatan komunikasi maka akan semakin meningkat pula upaya berbagai
perusahaan untuk mengembangkan usahanya dan melakukan kegiatan dalam
rangka meraih dana untuk ekspansi bisnis dengan berbagai cara agar investor
mendapat kan keuntungan yang lebih.
Pasar modal merupakan sarana yang paling efektif untuk para investor
dalam menanamkan modalnya agar dapat memperoleh keuntungan.
Pengembangan pasar modal sangat diperlukan dalam perekonomian indonesia
saat ini. Pasar modal merupakan sarana bagi pihak yang mempunyai kelebihan
dana untuk melakukan investasi dalam jangka menengah ataupun jangka panjang.
Secara formal pasar modal didefinisikan sebagai pasar untuk berbagai instrumen
keuangan jangka panjang yang bisa diperjual-belikan, baik dalam bentuk hutang
ataupun modal sendiri, baik yang diterbitkan oleh pemerintah, public authorities,
maupun perusahaan swasta.
Pasar modal merupakan lembaga yang sangat berperan bagi
perkembangan ekonomi di negara-negara maju. Pasar modal juga mempunyai
pengertian pasar yang terorganisir dimana efek-efek atau disebut juga sekuritas
perdagangan . Instrument pasar modal terbagi atas dua kelompok besar yaitu
obligasi perusahaan, obligasi langgganan, obligasi yang dapat di konversikan
menjadi saham dan sebagainya.
Bursa Efek Indonesia (BEI) merupakan salah satu bursa efek yang cepat
perkembangannya sehingga menjadi alternatif yang disukai perusahaan untuk
mencari dana. Perkembangan bursa efek disamping dilihat dengan semakin
banyaknya anggota bursa juga dapat dilihat dari perubahan harga-harga saham
yang diperdagangkan. Perubahan harga saham dapat memberi petunjuk tentang
kegairahan dan kelesuan aktivitas pasar modal serta pemodal dalam melakukan
transaksi jual beli saham.
Terjadinya krisis global di tahun 2008 membuat lesunya transaksi jual beli
saham, krisis yang terjadi awalnya pada Negara Amerika Serikat ini telah
merambah ke semua sektor, mulai dari perbankan sektor riil hingga pasar modal.
Hal ini bisa dilihat dari kepanikan investor dunia dalam usaha menyelamatkan
uang di pasar saham. Para investor menjual saham sehingga bursa saham turun
drastis.
Di Indonesia, krisis keuangan global terbukti mempengaruhi pasar modal
dan valuta asing. IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) turun dari angka 2.830
menjadi 1.111, atau turun lebih dari 60%. Nilai kurs rupiah terhadap dolar AS
mengalami depresiasi dari Rp 9.076 per dolar hingga sempat mencapai Rp 12.900
per dolar, atau mengalami depresiasi lebih dari 41% sejak Januari hingga
Desember 2008 (Sumber : Harian Seputar Indonesia, Jakarta, 24 Desember 2008).
Sektor yang dianggap bisa bertahan dalam terjangan krisis global adalah
Kepala Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia (LPEM-FEUI) dalam Media Training, Prospek Ekonomi
dan Tantangan Industri Manufactur 2009, di Hotel Sheraton, Yogyakarta.
Alasanya, sejak krisis global yang terjadi pada pertengahan 2008, hanya
industri makanan dan minuman yang dapat bertahan. Permintaan pada sektor
tersebut tetap tinggi. Industri food and bavarage adalah yang paling baik dan
bertahan pada krisis global. industri makanan dan minuman dapat bertahan tidak
bergantung pada bahan-baku ekspor dan lebih banyak menggunakan bahan baku
domestik. Selain itu, karakteristik masyarakat cenderung gemar berbelanja
makanan, ikut membantu mempertahankan industri makanan dan minuman.
(www.kompas.com)
Dengan tidak terpengaruhnya industry makanan dan minuman terhadap
krisis global yang terjadi maka saham pada kelompok perusahaan makanan dan
minuman ini lebih banyak menarik minat investor karena tingkat konsumsi
masyarakat akan semakin bertambah sejalan dengan tuntutan kebutuhan manusia
yang semakin kompleks. Selain itu Salah satu barang kebutuhan konsumsi yang
paling penting adalah makanan dan minuman yang merupakan salah satu penyetor
pajak besar di Indonesia.
Pada dasarnya harga saham terbentuk dari interaksi antara penjual dan
pembeli yang terjadi di lantai bursa yang akan bergerak sesuai dengan kekuatan
permintaan dan penawaran yang terjadi atas saham di bursa. Sehingga semakin
banyak investor yang meminati saham perusahaan makanan dan minuman maka
saham kelompok makanan dan minuman yang merupakan salah satu dari 5 indeks
sektoral BEI yang mempunyai tingkat harga saham yang cukup baik selain
Pertanian, pertambangan, aneka industry dan industry dasar. (Sumber :
www.detik.com).
Faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham yaitu faktor mikro
perusahaan dan faktor makro ekonomi. Faktor mikro (internal perusahaan) yang
mempengaruhi harga saham antara lain : tingkat keuntungan yang diperoleh,
tingkat resiko, kinerja perusahaan dan corporate action yang dilakukan
perusahaan tersebut. Sedangkan factor makro (eksternal perusahaan) adalah
tingkat perkembangan inflasi, nilai tukar atau kurs rupiah, keadaan perekonomian,
dan kondisi sosial politik negara yang bersangkutan.
Seorang investor dalam menentukan saham yang akan dibeli atau dijual
akan mempertimbangkan informasi yang tersedia. Informasi ini berguna sebagai
pertimbangan untuk menentukan tingkat keuntungan beserta resiko saham yang
dibeli atau dijual.
Investor yang menginvestasikan dananya pada sekuritas, berkepentingan
terhadap keuntungan saat ini dan keuntungan dimasa yang akan datang serta
adanya stabilitas dari keuntungan yang akan diperoleh. Sebelum
menginvestasikan dananya investor melakukan analisis terhadap kemampuan
perusahaan menghasilkan keuntungan. Investor juga berkepentingan atas
informasi yang berhubungan dengan kondisi atau kinerja keuangan perusahaan
sebagai pedoman untuk melakukan investasi, agar dana yang diinvestasikan
dividen atau capital gain. Investor juga berkepentingan untuk memilih perusahaan
mana diantara begitu banyak sektor perusahaan yang dituju yang nantinya dapat
memberikan keuntungan bagi investor itu sendiri, dengan melihat perolehan laba
bersih tahunan perusahaan tersebut, guna untuk memperkecil resiko yang
ditanggung.
Harga saham suatu perusahaan menunjukkan nilai penyertaan dalam
perusahaan. Tinggi rendahnya harga saham suatu perusahaan dipengaruhi oleh
banyak faktor seperti kinerja perusahaan, resiko, dividen, tingkat suku bunga,
penawaran, permintaan, laju inflasi, kebijaksanaan pemerintah dan kondisi
perekonomiaan. Karena perubahan faktor-faktor di atas harga saham akan
mengalami perubahan naik atau turun. Harga saham mencerminkan nilai
perusahaan dimata masyarakat. Apabila harga saham suatu perusahaan tinggi,
maka nilai perusahaan dimata masyarakat juga baik dan sebaliknya jika harga
saham perusahaan rendah, nilai perusahaan di masyarakat menjadi kurang baik,
maka harga saham merupakan hal yang penting bagi perusahaan.
Pada dasarnya investor mengukur kinerja perusahaan berdasarkan
kemampuan beberapa perusahaan dalam mengelola sumber dana yang dimiliki
untuk menghasilkan keuntungan. Kemampuan perusahaan untuk menghasilkan
laba dalam kegiatan operasinya merupakan fokus utama dalam penilaian kinerja
perusahaan, karena laba merupakan indikator kemampuan perusahaan dalam
memenuhi kewajibannya kepada para penyandang dana. Jika suatu perusahaan
memiliki kinerja keuangan yang baik maka investor akan menanamkan modalnya,
tersebut. Penilaian kinerja keuangan perusahaan dalam menghasilkan laba dari
investasi yang akan dilakukan disebut sebagai rasio profitabilitas.
Analisis laporan keuangan yang meliputi perhitungan dan interpretasi rasio
diperlukan untuk dapat memahami informasi tentang laporan keuangan. Rasio
yang dimaksud adalah suatu angka yang menunjukkan hubungan antara satu unsur
dengan unsur lainnya dalam laporan keuangan. Rasio keuangan dapat digunakan
sebagai dasar pembuatan keputusan, serta untuk membandingkan kinerja
perusahaan yang satu dengan yang lainnya. Dari sisi eksternal, rasio keuangan
digunakan untuk menentukan pembelian atau penjualan saham suatu perusahaan,
pemberian pinjaman serta untuk memprediksi kekuatan keuangan perusahaan di
masa mendatang.
Analisis rasio keuangan dapat membantu para pelaku bisnis, pemerintah
dan para pemakai laporan keuangan lainnya untuk menilai kondisi keuangan suatu
perusahaan. Pemakaian rasio keuangan dalam mewakili kinerja keuangan
berdasarkan pada hasil penelitian terdahulu membuktikan bahwa terdapat
pengaruh dan hubungan yang kuat antara rasio keuangan dengan perubahan harga
saham, dan kegunaan rasio keuangan dalam mengukur dan memprediksi kinerja
keuangan.
Analisis rasio keuangan merupakan alternatif untuk menguji apakah
informasi keuangan bermanfaat untuk melakukan klasifikasi atau prediksi
terhadap harga saham. Analisis rasio keuangan didasarkan pada data keuangan
historis yang tujuan utamanya memberikan suatu indikasi kinerja perusahaan yang
Dalam melakukan investasi dipasar modal apakah investor akan
mempertimbangkan faktor fundamental beberapa perusahaan, seperti kinerja
perusahaan yang diproyeksikan dengan rasio keuangan untuk memperkirakan
harga yang akan diterima dimasa yang akan datang. Rasio keuangan yang
digunakan adalah rasio profitabilitas yaitu ROA dan ROE kemudian juga
menggunakan rasio solvabilitas yaitu DAR dan DER, hal ini dikarenakan ke
empat jenis dari rasio tersebut sama meneliti tentang aktiva dan ekuitas, ROA dan
DAR menghitung assets (aktiva) sedangkan ROE dan DER menghitung equity
(ekuitas).
Investor harus menentukan dimana sektor atau bidang apa yang dapat
memberikan kejelasan atas investasi nya. Dengan melihat sektor atau bidang
perusahaan tersebut, investor dapat dengan mudah menghindari resiko-resiko
yang kemungkinan akan terjadi. Sektor yang dianggap rawan atau aman dalam
menginvestasikan dana nya adalah dari bidang makanan dan minuman. Sehingga
investor dapat melihat seberapa bagus kondisi perusahaan-perusahaan yang
bergerak dalam bidang makanan dan minuman dalam mendapatkan keuntungan
yang dimasa mendatang.
Terdapat 21 perusahaan makanan dan minuman dan terdaftar di bursa efek
Indonesia yang masing – masing bersaing untuk menghasilkan produk – produk
yang baru. Semakin banyaknya produk-produk makanan dan minuman yang baru
dipasaran, berimbas pula pada fluktuasi penjualan produk masing-masing
perusahaan. Sehingga mengakibatkan meningkatnya laba perusahaan dan
makanan dan minuman yang terdaftar pada BEI hanya 6 perusahaan yang
menghasilkan laba bersih dan tidak merugi secara terus menerus, dan telah
melaporkan data audit keuanganya di BEI dari tahun 2006 – 2010.
Berikut ini adalah daftar harga saham perusahaan makanan dan minuman
yang menghasilkan laba bersih dan tidak merugi secara terus menerus dari tahun
2006 – 2010 yang terdaftar pada bursa efek Indonesia (BEI).
Tabel 1.1
Harga saham penutupan rata-rata tahunan perusahaan makanan dan minuman
Tahun
2006 2007 2008 2009 2010 Rata-Rata
Perusahaan
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
PT. Cahaya Kalbar. Tbk 590 800 700 1490 870 890
PT. Delta Djakarta. Tbk 22.800 16.000 20.000 62.000 95.000 43.160
PT. Fast Food. Tbk 1.820 2.450 3.100 5.200 7.300 3.974
PT. Indofood Sukses Makmur. Tbk 1.350 2.575 930 3.550 4.625 2.606
PT. Sekar Laut. Tbk 285 75 90 150 150 150
PT. Ultra Jaya Milk. Tbk 435 650 800 580 710 635
sumber : Laporan Keuangan di BEI tahun 2011.
Dapat dilihat dari tabel 1.1 , Harga saham penutupan dari tahun 2006
-2010 yang memperoleh nilai rata-rata harga saham yang paling besar dari 6
perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar pada bursa efek idonesia
dimiliki oleh PT. Delta Djakarta. Tbk dengan nilai saham tahun 2006-2010
sebesar Rp 43.160,00. Sedangkan nilai rata-rata harga saham terendah dari tahun
Berdasarkan uraian diatas maka dalam penelitian ini akan menganalisis
lebih lanjut mengenai “Analisis Pengaruh Rasio Profitabilitas dan Solvabilitas
Terhadap Harga Saham di Perusahaan Makanan dan Minuman yang
Terdaftar Pada Bursa Efek Indonesia (BEI)”
1.2 Perumusan Masalah.
Berdasarkan pada latar belakang masalah yang telah dikemukakan,
perumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah Rasio Profitabilitas Return On Assets (ROA), Return On Equity
(ROE) dan juga Rasio Solvabilitas Debt to Asset Ratio (DAR), Debt to
Equity Ratio (DER) berpengaruh secara simultan terhadap harga saham pada
kelompok Perusahaan makanan dan minuman yang listing di BEI ?
2. Apakah Rasio Profitabilitas Return On Assets (ROA), Return On Equity
(ROE) dan juga Rasio Solvabilitas Debt to Asset Ratio (DAR), Debt to
Equity Ratio (DER) berpengaruh secara parsial terhadap harga saham pada
kelompok Perusahaan makanan dan minuman yang listing di BEI ?
1.3 Tujuan Penelitian.
Berdasarkan pada perumusan masalah yang telah dikemukakan, maka
tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk menganalisis pengaruh Rasio Profitabilitas Return On Assets
(ROA) dan Return On Equity (ROE). Untuk menganalisis pengaruh Rasio
berpengaruh secara simultan terhadap harga saham pada kelompok
Perusahaan makanan dan minuman yang listing di BEI.
2. Untuk menganalisis pengaruh Rasio Profitabilitas Return On Assets
(ROA) dan Return On Equity (ROE) Untuk menganalisis pengaruh Rasio
Solvabilitas Debt to Asset Ratio (DAR) dan Debt to Equity Ratio (DER)
berpengaruh secara parsial terhadap harga saham pada kelompok
Perusahaan makanan dan minuman yang listing di BEI.
2.1 Manfaat Penelitian.
Kegunaan yang didapatkan oleh peneliti dari penelitian ini dihaapkan
adalah sebagai berikut :
1. Sebagai masukan bagi manajemen perusahaan untuk tetap dan selalu
meningkatkan kinerja perusahaan – perusahaan di masa yang akan datang.
Agar dapat menarik minat para investor yang akan menanamkan
modalnya.
2. Sebagai refrensi bagi para investor, tentang pengaruh laporan keuangan
terhadap harga saham yang diperdagangkan di pasar modal, sehingga
dapat dijadikan sebagai pertimbangan dalam proses pengambilan
keputusan para infestor serta dapat digunakansebagai salah satu alat untuk
memilih atau menentukan pada bidang usaha mana yang mempunyai rasio
keuangan yang baik dan meramalkan harga – harga saham perusahaan
3. Sebagai refrensi yang dapat memberikan informasi teoritis dan empiris
pada pihak – pihak yang melakukan penelitian lebih lanjut mengenai topik
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Hasil Penelitian Terdahulu.
1. Penelitian yang dilakukan oleh Haryanto dan Suguharto (2003), yang
berjudul Pengaruh Rasio Profitabilitas terhadap Harga Saham pada Perusahaan
Industri Minuman di Bursa Efek Jakarta. Di dalam penelitian ini variabel yang
digunakan ROA (Return on Asset), ROE (Return on Equity), NPM (Net Profit
Margin), dan harga saham perusahaan industri minuman. Dengan menggunakan
teknik analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
dari beberapa rasio profitabilitas hanya return on equity yang berpengaruh
secara signifikan terhadap harga saham, sedangkan untuk return on asset dan
net profit margin tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga
saham. sedangkan secara bersama-sama dari ketiga variabel return on asset,
return on equity dan net profit margin tidak memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap harga saham.
2. Febri Raka Ardinto (2007) berjudul “ Analisis pengaruh laba per saham,
deviden per saham dan pemecahan saham terhadap harga saham pada
perusahaan manufactur yang go public”.
a. Perumusan masalah yang diambil dari penelitian tersebut apakah ada
pengaruh signifikan antara deviden per saham dan pemecahan saham
b. Hipotesis yang dapat diambil dari penelitian tersebut sebagai berikut :
1. Apakah laba per saham, deviden per saham dan pemecahan saham
berpengaruh secara simultan terhadap perubahan harga saham.
2. Apakah laba per saham deviden per saham dan pemecahan saham
berpengaruh secara parsial terhadap perubahan harga saham.
3. Apakah pemecahan saham berpengaruh dominan terhadap harga saham.
c. kesimpulan
1. Variable laba per saham berpengaruh positif signifikan terhadap
perubahan harga saham.
2. Variable deviden per saham berpengaruh positif signifikan terhadap
perubahan harga saham.
Variable pemecahan saham berpengaruh negatif signifikan terhadap perubahan
harga saham
3. Ardi Hamza (2007) yang berjudul “Analisis Rasio likuiditas, profitabilitas,
aktifitas, solvabilitas dan INVESTMENT OPPORTUNITY SET dalam tahapan
siklus kehidupan perusahaan manufacture yang terdaftar di bursa efek Jakarta
(BEJ) 2001 – 2005. Hasil pengujian dengan regresi berganda antara
variabel-variabel independent berupa rasio likuiditas, profitabilitas, aktivitas, dan
solvabilitas terhadap variable dependen berupa investment opportunity set (IOS)
(initial expansion), sedangkan pada tahap ekspansi akhir (final expansion),
kedewasaan (mature), dan decline tidak berpengaruh secara signifikan.
2.2 Landasan Teori.
2.2.1 Laporan Keuangan.
2.2.1.1Pengertian Laporan Keuangan.
Laporan keuangan adalah suatu laporan tertulis yang merupakan bentuk
pandangan secara wajar mengenai posisi keuangan, kinerja dan arus kas
perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan
dalam rangka membuat keputusan-keputusan ekonomi serta menunjukkan
pertangggungjawaban (stewardship) manajemen atas penggunaan sumber-sumber
daya yang dipercayakan kepada mereka (IAI, 2002).
Menurut Myer dalam bukunya “Financial Statement Analysis” yang
diterjemahkan oleh Munawir (2000:5), laporan keuangan adalah “Dua daftar yang
disusun oleh akuntan pada akhir periode untuk suatu perusahaan. Kedua daftar itu
adalah daftar neraca atau daftar posisi keuangan dan daftar rugi-laba. Pada waktu
akhir-akhir ini sudah menjadi kebiasaan bagi perseroan-perseroan untuk
menambahkan daftar ketiga yaitu daftar laba yang tak dibagikan (laba yang
ditahan)”.
Melalui laporan keuangan itu, secara periodik dilaporkan informasi
penting mengenai suatu perusahaan yang berupa :
1. Informasi mengenai sumber-sumber ekonomi, kewajiban dan modal
2. Informasi mengenai perubahan-perubahan dalam sumber-sumber ekonomi
netto atau kekayaan bersih (modal = aktiva dikurangi kewajiban), yang
timbul dari aktivitas usaha perusahaan dalam rangka memperoleh laba.
3. Informasi mengenai hasil usaha perusahaan yang dapat dipakai sebagai
dasar untuk menilai dan membuat estimasi tentang kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba.
4. Informasi mengenai perubahan dalam sumber-sumber ekonomi dan
kewajiban, yang disebabkan oleh aktivitas pembelanjaan dan investasi.
5. Informasi penting lainnya yang berhubungan dengan laporan keuangan,
seperti kebijaksanaan akuntansi yang dianut oleh perusahaan.
2.2.1.2Tujuan dan Pemakai Laporan Keuangan.
Ikatan Akuntansi Indonesia dalam PSAK (Prosedur Standar Akuntansi
Keuangan) paragraf 12 mengemukakan tujuan dari laporan keuangan adalah
sebagai berikut : menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan,
kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi
sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi (Sandy Teguh
Ariansyah, 2006:10).
Tujuan dari laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang
menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu
perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan
Bab 4 APB (Accounting Principle Board) statement No.4
mengklasifikasikan tujuan laporan keuangan sebagai berikut : Tujuan umum,
yaitu menyajikan laporan posisi keuangan secara wajar sesuai prinsip akuntansi
yang diterima umum.
1. Tujuan khusus, yaitu memberikan informasi tentang kekayaan, kewajiban,
kekayaan bersih, proyeksi laba, perubahan kekayaan dan kewajiban serta
informasi lainnya yang relevan.
2. Tujuan kualitatif, sebagai berikut :
a. Relevance : Memilih informasi yang benar-benar dapat membantu
pemakai laporan dalam pengambilan keputusan.
b. Understandbility : Informasi yang disajikan bukan saja informasi yang
penting tetapi mudah untuk dimengerti oleh pemakainya.
c. Variability : Hasil akuntansi itu harus dapat diperiksa oleh pihak lain.
d. Timeliness : Laporan akuntansi hanya bermanfaat untuk pengambilan
keputusan apabila diserahkan pada saat yang tepat.
e. Comparability : Informasi akuntansi harus dapat dibandingkan, artinya
akuntansi harus memiliki prinsip yang sama untuk semua perusahaan.
f. Completeness : Informasi yang dilaporkan harus mencakup semua
kebutuhan layak bagi pemakai.
2.2.1.3Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan.
Karakteristik kualitatif laporan keuangan merupakan ciri khas yang
pengambil keputusan ekonomi. Terdapat empat karakteristik pokok kualitatif
laporan keuangan menurut IAI (2002, p.6-10) :
1. Dapat dipahami
Kualitas penting informasi yang ditampung dalam laporan keuangan adalah
kemudahannya untuk segera dapat dipahami oleh para pemakai. Dalam hal ini,
para pemakai diasumsikan memiliki pengetahuan yang memadai tentang
aktivitas ekonomi dan bisnis, akuntansi, serta kemauan untuk mempelajari
informasi kompleks yang seharusnya dimasukkan dalam laporan keuangan tidak
dapat dikeluarkan hanya atas dasar pertimbangan bahwa informasi tersebut
terlalu sulit untuk dapat dipahami oleh pemakai tertentu.
2. Relevan
Agar bermanfaat, informasi harus relevan untuk memenuhi kebutuhan
pemakai dalam proses pengambilan keputusan, informasi memiliki kualitas
relevan kalau dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai dengan
membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini, atau masa
depan, menegaskan, atau mengoreksi, hasil evaluasi mereka di masa lalu.
3. Keandalan
Agar bermanfaat, informasi juga harus andal (reliable), informasi memiliki
kualitas andal jika bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan material,
dan dapat diandalkan pemakaiannya sebagai penyajian yang tulus dan jujur
(faithfull representative) dari yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar
4. Dapat dibandingkan
Pemakai harus dapat mempertimbangkan laporan keuangan perusahaan
antar periode untuk mengidentifikasikan kecenderungan (trend) posisi dan
kinerja keuangan. Pemakai juga harus dapat memperbandingkan laporan
keuangan antar perusahaan untuk mengevaluasi posisi keuangan secara relatif.
Oleh karena itu pengukuran dan penyajian dampak keuangan dari transaksi dan
peristiwa lain yang serupa harus dilakukan secara konsisten untuk perusahaan
yang berbeda.
2.2.1.4Sifat dan Keterbatasan Laporan Keuangan.
Laporan keuangan adalah laporan yang elemen-elemennya dinyatakan
dengan uang. Penilaian ini akan memberikan suatu anggapan bahwa fakta yang
dinyatakan dengan angka dan satuan uang tersebut merupakan cerminan dari nilai
perusahaan secara keseluruhan dengan pasti, benar dan tepat sesuai dengan
ekonomi per tanggal laporan. Laporan keuangan yang elemen-elemennya
dinyatakan dengan uang mempunyai banyak kelemahan, antara lain:
1. Laporan yang bersifat historis, yaitu penyajian data kejadian-kejadian yang
telah lalu sehingga belum mencerminkan kondisi keuangan saat sekarang.
2. Laporan keuangan bersifat umum, sehingga calon pemakai tidak tahu secara
rinci posisi keuangan perusahaan.
3. Penyusunan laporan keuangan masih mengandung bias dalam
4. Akuntansi hanya dapat memberi laporan kasar dan belum terperinci
mengenai elemen-elemen pembanding.
5. Laporan keuangan bersifat konservatif, yaitu tidak mengikuti dan
mengantisipasi kebutuhan perusahaan.
6. Laporan keuangan tidak mempertimbangkan aspek-aspek lainnya di luar
aspek ekonomi dalam memperhitungkan peristiwa yang sebenarnya terjadi.
7. Adanya penggunaan istilah-istilah teknis dalam laporan keuangan yang tidak
komunikatif bagi masyarakat awam atau pemakai.
8. Adanya penggunaan berbagai macam metode akuntansi, akan menyebabkan
tcrjadinya perbedaan baik dalam pengukuran sumber-sumber ekonomis
maupun dalam pengukuran tingkat keberhasilan perusahaan.
9. Adanya pengabaian informasi yang bersifat kualitatif, padahal aspek ini
kemungkinan lebih diperlukan dari pada aspek ekonominya.
2.2.1.5Bentuk-Bentuk Laporan Keuangan.
Laporan keuangan suatu perusahaan biasanya terdiri atas empat jenis
laporan, antara lain :
1. Neraca, adalah daftar yang sistematis dari aktiva, utang dan modal pada
tanggal tertentu, yang biasanya dibuat pada akhir tahun. Disebut sebagai
daftar yang sistematis, karena neraca disusun berdasarkan urutan tertentu.
Dalam neraca dapat diketahui berapa jumlah kekayaan perusahaan,
kemampuan perusahaan membayar kewajiban serta kemampuan perusahaan
diperoleh informasi tentang jumlah utang perusahaan kepada kreditur dan
jumlah investasi pemilik yang ada didalam perusahaan tersebut.
2. Laporan laba rugi, adalah ikhtisar mengenai pendapatan dan beban suatu
perusahaan untuk periode tertentu, sehingga dapat diketahui laba yang
diperoleh dan rugi yang dialami.
3. Laporan perubahan modal, adalah laporan yang menunjukkan perubahan
modal untuk periode tertentu, mungkin satu bulan atau satu tahun. Melalui
laporan perubahan modal dapat diketahui sebab-sebab perubahan modal
selama periode tertentu.
4. Laporan arus kas, dengan adanya laporan ini pemakai laporan keuangan
dapat mengevaluasi perubahan aktiva bersih perusahaan, struktur keuangan
(termasuk likuiditas dan solvabilitas) dan kemampuan perusahaan didalam
menghasilkan kas dimasa mendatang.
2.2.2 Analisis Laporan Keuangan.
2.2.2.1Pengertian Analisis Laporan Keuangan.
Analisis terhadap laporan keuangan suatu perusahaan ditujukan untuk
mengetahui tingkat profitabilitas (keuntungan) dan tingkat risiko atau tingkat
kesehatan suatu perusahaan. Analisis keuangan yang mencakup analisis rasio
keuangan, analisis kelemahan dan kekuatan di bidang finansial akan sangat
membantu dalam menilai prestasi manajemen masa lalu dan prospeknya di masa
datang. Laporan keuangan yang disusun secara baik dan akurat dapat memberikan
gambaran keadaan yang nyata mengenai hasil atau prestasi yang telah dicapai
digunakan untuk menilai kinerja keuangan. Informasi mengenai kinerja keuangan
suatu perusahaan sangat bermanfaat untuk berbagai pihak, seperti investor,
kreditur, pemerintah, bankers, pihak manajemen sendiri dan pihak-pihak lain yang
berkepentingan.
Arti penting analisis laporan keuangan :
1. Bagi pihak manajemen : untuk mengevaluasi kinerja perusahaan,
kompensasi dan pengembangan karier.
2. Bagi pemegang saham : untuk mengetahui kinerja perusahaan, pendapatan
dan keamanan investasi.
3. Bagi kreditor : untuk mengetahui kemampuan perusahaan melunasi utang
beserta bunganya.
4. Bagi pemerintah : pajak, persetujuan untuk go public.
5. Bagi karyawan : penghasilan yang memadai, kualitas hidup dan keamanan
kerja.
2.2.2.2Tujuan dan Manfaat Analisis Laporan Keuangan.
Menurut Kasmir (2008:68) tujuan dan manfaat analisis laporan keuangan
adalah :
1. Untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan dalam satu periode tertentu,
baik harta, kewajiban, modal maupun hasil usaha yang telah dicapai untuk
beberapa periode
2. Untuk mengetahui kelemahan-kelemahan apa saja yang menjadi kekurangan
3. Untuk mengetahui kekuatan-kekuatan yang dimiliki
4. Untuk mengetahui langkah-langkah perbaikan apa saja yang perlu dilakukan
ke depan yang berkaitan dengan posisi keuangan perusahaan saat ini
5. Untuk melakukan penelitian kinerja manajemen ke depan apakah perlu
penyegaran atau tidak karena sudah dianggap berhasil atau gagal
6. Dapat juga digunakan sebagai pembanding dengan perusahaan sejenis
tentang hasil yang mereka capai.
2.2.2.3Teknik Analisis Laporan Keuangan.
Macam-macam teknik analisis laporan keuangan (Prihantoro
LePMa-Gunadarma University), antara lain :
1. Analisis Rasio
Rasio adalah hubungan matematis antara dua kuantitas. Agar memiliki arti,
rasio dalam laporan keuangan harus mengacu pada hubungan yang penting
secara ekonomi. Analisis rasio dapat dikelompokkan ke dalam 5 macam
kategori :
a. Rasio Likuiditas (liquidity ratio)
b. Rasio Solvabilitas (solvency ratio)
c. Rasio Aktivitas (activity ratio)
d. Rasio Profitabilitas (profitability ratio)
e. Rasio Nilai Pasar (market ratio)
2. Analisis Common Size
Analisis common size adalah analisis dengan pembacaan data-data keuangan
size disusun dengan cara menghitung tiap-tiap rekening dalam laporan laba-rugi
dan neraca menjadi proporsi dari total penjualan (untuk laporan laba-rugi) atau
dari total aktiva (untuk neraca).
3. Analisis Du Pont
Analisis du pont adalah analisis yang mempertajam analisis rasio dengan
memisahkan profitabilitas dengan pemanfaatan aset.
4. Analisis Cross Section
Analisis cross section adalah perbandingan data keuangan suatu perusahaan
dengan perusahaan atau industri yang sejenis.
5. Analisis Time Series dan Forecasting Data Keuangan
Analisis time series adalah analisis terhadap data historis untuk melihat tren
yang mungkin timbul. Tren angka selanjutnya dianalisis guna mengetahui apa
yang terjadi.
2.2.3 Analisis Rasio Keuangan.
2.2.3.1Pengertian Analisis Rasio Keuangan.
Untuk menilai kondisi keuangan dan prestasi perusahaan, analis keuangan
memerlukan beberapa tolak ukur. Tolak ukur yang sering dipakai adalah rasio
atau indeks, yang menghubungkan dua data keuangan yang satu dengan yang
lainnya. Menurut James C. Van Home (Sawir, 2001); " Analisis dan interpretasi
dari macam-macam rasio dapat memberikan pandangan yang lebih baik tentang
kondisi keuangan dan prestasi perusahaan bagi para analis yang ahli dan
berpengalaman dibandingkan analisis yang hanya didasarkan atas data keuangan
Sebagian besar tujuan umum dari analisis rasio keuangan adalah untuk
menempatkan rasio tersebut sebagai petunjuk ataupun untuk menganalisis
pengukuran kinerja perusahaan. Dengan demikian maka pemanfaatan rasio
keuangan salah satunya untuk menilai kesehatan perusahaan. Menurut
Mohammad Muslich (2000:61), bahwa analisis perusahaan dengan menggunakan
rasio keuangan memungkinkan bagi para pengguna untuk mengevaluasi kondisi
keuangan perusahaan dengan cepat. Dengan menggunakan rasio keuangan juga
memungkinkan untuk melihat perbandingan jalannya perusahaan dari waktu ke
waktu serta mengidentifikasi perkembangannya.
Menurut Van Horne (2005:234) : “ Rasio keuangan adalah alat yang
digunakan untuk menganalisis kondisi keuangan dan kinerja perusahaan. Kita
menghitung berbagai rasio karena dengan cara ini kita bisa mendapat
perbandingan yang mungkin akan berguna daripada berbagai angka mentahnya
sendiri ”. Meskipun analisis rasio mampu memberikan informasi yang bermanfaat
sehubungan dengan keadaan operasi dan kondisi keuangan perusahaan, terdapat
juga unsur keterbatasan informasi yang membutuhkan kehati-hatian dalam
mempertimbangkan masalah yang terdapat dalam perusahaan tersebut. Rasio
keuangan setidaknya dapat memberikan jawaban atas empat pertanyaan, yaitu :
1. Bagaimana likuiditas perusahaan ?
2. Apakah manajemen efektif menghasilkan laba operasi atas aktiva ?
3. Bagaimana perusahaan didanai ?
4. Apakah pemegang saham biasa mendapatkan tingkat pengembalian yang
Dalam melakukan analisa, penganalisa dapat menggunakan dua macam
perbandingan yaitu :
1. Perbandingan internal (Time Series Analysis) yaitu membandingkan
rasio-rasio finansial perusahaan dari satu periode ke periode lainnya.
2. Perbandingan eksternal (Cross Sectional Approach), yaitu membandingkan
rasio-rasio antara perusahaan satu dengan perusahaan yang lainnya yang
sejenis pada saat yang bersamaan atau membandingkannya dengan rasio
rata-rata industri pada saat yang sama.
2.2.3.2Tujuan Analisis Rasio Keuangan.
Menurut Riyanto (2000 : 25) rasio keuanganditujukan guna meningkatkan
likuiditas, solvabilitas, rentabilitas dan stabilitas usaha dari suatu perusahaan.
1. Likuiditas merupakan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi
kewajiban finansialnya yang harus dipenuhi kewajibannya tepat pada
waktunya berarti perusahaan dalam keadaan likuid, sebaliknya jika
perusahaan tidak mampu memenuhi kewajibannya tepat pada waktunya
berarti perusahaan pada keadaan infalid.
2. Solvabilitas merupakan kemampuan perusahaan untuk memenuhi segala
kewajiban finansial apabila akhirnya perusahaan tersebut di likuidasikan.
Perusahaan dikatakan solvabilitas bila perusahaan tersebut mempunyai aktiva
atau kekayaan yang cukup untuk membayar semua hutang-hutangnya, tetapi
dengan sendirinya berarti perusahaan tersebut likuid. Sebaliknya jika
perusahaan tersebut tidak mempunyai aktiva atau kekayaan yang cukup untuk
3. Rentabilitas dimana suatu perusahaan menunjukkan perbandingan antara laba
dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba tersebut atau kemampuan
suatu perusahaan untuk menghasilkan laba tersebut selama periode tertentu.
Cara untuk menilai rentabilitas suatu perusahaan bermacam-macam
tergantung pada laba dan aktiva atau modal yang akan dibandingkan satu
dengan yang lainnya.
4. Stabilitas usaha menunjukkan kemampuan perusahaan untuk melakukan
usahanya secara stabil diukur dengan mempertimbangkan kemampuan
perusahaan untuk beban bunga atas hutang-hutangnya dan akhirnya membyar
hutang tepat waktunya. Serta kemampuan perusahaan untukmembayar dividen
secara teratur kepada para pemegang saham tanpa mengalami hambatan.
2.2.3.3Keunggulan Dan Keterbatasan Analisis Rasio Keuangan.
Analisis rasio ini memiliki keunggulan disbanding teknik analisis lainnya.
Keunggulan tersebut sepperti diuraikan oleh Harahap (2002:298) yaitu:
1. Rasio merupakan angka-angka dan ikhtisar statistic yang lebih mudah dibaca
dan ditafsirkan.
2. Merupakan pengganti yang lebih sederhana dari informasi yang disajikan
laporan keuangan yang sangat rinci dan rumit.
3. Mengetahui posisi perusahaan ditengah industri lain.
4. Sangat bermanfaat untuk bahan dalam mengisi model-model pengambilan
keputusan dan model prediksi.
6. Lebih mudah memperbandingkan perusahaan dengan perusahaan lain atau
melihat perkembangan perusahaan secara periodic atau time series.
7. Lebih mudah melihat trend perusahaan serta melakukan prediksi dimasa yang
akan datang.
Disamping keunggulan yang dimiliki analisis rasio ini, tehnik ini juga
memiliki beberapa keterbatasan yang harus disadari sewaktu penggunaannya agar
kita tidak salah dalam penggunaannya. Adapun keterbatasan analisis rasio :
1. Laporan keuangan yang dibuat secara periodik pada dasarnya merupakan
laporan yang dibuat antara waktu tertentu yang sifatnya sementara.
2. Laporan keuangan menunjukan angka yang kelihatanya bersifat pasti dan
tepat, tetapi dasar penyusunannya dengan standar nilai yang mungkin berbeda
atau berubah-ubah.
3. Laporan keuangan tidak dapat mencerminkan berbagai faktor yang dapat
mempengaruhi posisi atau keadaan keuangan perusahaan.
4. Laporan keuangan bersifat sejarah (historis) yang merupakan laporan
kejadian-kejadian di masa lalu atau yang telah lewat.
5. Laporan keuangan itu bersifat umum, dan bukan untuk memenuhi keperluan
tiap-tiap pemakai.
2.2.3.4Jenis-Jenis Rasio Keuangan.
Pada dasarnya macam atau jumlah angka-angka rasio itu banyak sekali
sumbernya dari mana rasio itu dibuat, maka rasio-rasio dapat digolongkan
menjadi enam jenis (Harahap, 2002 : 1), yaitu :
1. Rasio likuiditas.
2. Rasio leverage.
3. Rasio aktivitas.
4. Rasio profitabilitas.
5. Rasio pertumbuhan.
6. Rasio penilaian.
2.2.4 Profitability Ratio (Rasio Profitabilitas).
Rasio profitabilitas ini disebut juga sebagai rasio rentabilitas, yaitu rasio
yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba
atau keuntungan, profitabilitas suatu perusahaan mewujudkan perbandingan
antara laba dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba tersebut. Rasio
profitabilitas akan memberikan jawaban akhir tentang efektivitas manajemen
perusahaan, rasio ini memberi gambaran tentang tingkat efektivitas pengelolaan
perusahaan. Rasio-rasio yang tergabung dalam rasio profitabilitas yang di teliti
pada karya ilmiah ini antara lain :
2.2.4.1Return On Assets (ROA).
Menurut (Munawir,2001: 89) return on assets menunjukkan kemampuan
mengetahui rasio ini, akan dapat diketahui apakah perusahaan efisien dalam
memanfaatkan aktivanya dalam kegiatan operasional perusahaan. Rasio ini juga
memberikan ukuran yang lebih baik atas profitabilitas perusahaan karena
menunjukkan efektifitas manajemen dalam menggunakan aktiva untuk
memperoleh pendapatan.
Menurut Kasmir, (2008;200) Hasil pengembalian investasi atau lebih
dikenal dengan nama Return On assets (ROA) atau return on total assets
merupakan rasio yang menunjukkan hasil (return) atas jumlah aktiva yang
digunakan dalam perusahaan. ROA juga merupakan suatu ukuran tentang
efektivitas manejemen dalam mengelola investasinya.
Di samping itu, hasil pengembalian investasi menunjukkan produktivitas
dari seluruh dana perusahaan, baik modal pinjaman maupun modal sendiri.
Semakin kecil (rendah) rasio ini semakin kurang baik, demikian pula sebaliknya.
Artinya rasio ini digunakan untuk mengukur efektivitas dari keseluruhan operasi
perusahaan.
Rumus untuk menghitung Return on Assets adalah :
EAT Return On assets (ROA) =
Total Assets
2.2.4.2Return On Equity (ROE).
Menurut Hanafi (2003;85), Return On Equity adalah salah satu rasio
profitabilitas yang mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba
dengan berdasarkan modal saham tertentu. Rasio ini merupakan ukuran
profitabilitas dari sudut pandang pemegang saham.
Dengan demikian investor ini lebih memperhatikan seberapa besar
kemampuan perusahaan dalam mengelola modal sendiri untuk menghasilkan laba
bersih. Semakin besar hasil pengembalian atas modal sendiri (ROE) maka
semakin efisien dan efektif manajemen perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa
perusahaan lebih dapat memanfaatkan modalnya sendiri dibandingkan perusahaan
lain. Dengan demikian hal ini akan mendorong investor untuk menanamkan
modalnya pada perusahaan tersebut, sehingga akan meningkatkan permintaan
saham yang pada akhirnya dapat menaikkan harga saham.
Demikian pula sebaliknya, apabila ROE rendah berarti perusahaan tidak
menggunakan equity nya dengan efisien dan efektif, sehingga hal ini dapat
mengurangi kepercayaan investor terhadap nilai perusahaan dan kemudian
berdampak pada turunnya harga saham. Jadi ROE ini dijadikan indikator atas
kinerja suatu perusahaan mengingat para investor lebih cenderung memperhatikan
EAT
Return On Equity (ROE) = Modal Sendiri
(jumingan 2008:245)
Rasio ini digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba bersih melalui penggunaan modal sendiri. Rasio ini juga
menunjukkan berapa persen dieperolehnya laba bersih bila diukur dari modal
pemilik. Semakin besar semakin bagus. (Harahap, 2001;305).
2.2.5 Leverage Ratio (Rasio Solvabilitas).
Pengertian solvabilitas dimaksudkan sebagai kemampuan perusahaan
untuk membayar semua utang-utangnya (baik jangka pendek dan jangka panjang).
Sedangkan menurut Munawir (2002: 32) solvabilitas adalah kemampuan
perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya apabila perusahaan tersebut
dilikuidasikan, baik kewajiban jangka pendek maupun jangka panjang. Pengertian
solvabilitas dimaksudkan sebagai kemampuan perusahaan untuk membayar
semua utang-utangnya baik jangka pendek maupun jangka panjang.
Rasio-rasio yang tergabung dalam rasio Solvabilitas yang di teliti pada
karya ilmiah ini antara lain :
2.2.5.1Debt to Asset Ratio (DAR).
Menunjukkan beberapa bagian dari keseluruhan kebutuhan dana yang
dibelanjai dengan utang atau beberapa bagian dari aktiva yang digunakan untuk
menjamin utang. Kreditur lebih menyukai rasio utang yang rendah karena
kreditur dalam peristiwa likuidasi. Di sisi lain, pemegang saham akan
menginginkan leverage yang lebih besar karena akan dapat meningkatkan laba
yang diharapkan.
DAR = Total hutang ( debt ) x 100% Total Aset ( assets)
(Sawir,2001: 13)
2.2.5.2Debt to Equity Ratio (DER).
Rasio ini menggambarkan perbandingan utang dan ekuitas dalam
pendanaan perusahaan dan menunjukkan kemampuan modal sendiri perusahaan
tersebut untuk memenuhi seluruh kewajibannya. Formulasi dari debt to equity
ratio adalah sebagai berikut:
DER = Total hutang ( debt ) x 100%
Total Modal (Equity)
2.2.6 Pengaruh ROA, ROE, DAR dan DER Terhadap Harga Saham.
2.2.6.1Pengaruh Return On Assets Terhadap Harga Saham.
ROA atau sering juga disebut dengan “Return On Assets” adalah
merupakan pengukuran kemampuan perusahaan secara keseluruhan didalam
menghasilkan laba dengan jumlah keseluruhan aktiva yang tersedia didalam
perusahaan, (Syamsudin, 1998:70). Return On Assets merupakan rasio yang
digunakan untuk mengukur hubungan antara laba yang diperoleh dan investasi
yang diinginkan untuk menghasilkan laba tersebut. Rasio ini mengukur tingkat
pengembalian investasi yang telah dilakukan oleh perusahaan dengan
menggunakan seluruh dana (aktiva) yang dimilikinya.
ROA merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan
keuntungan yang akan digunakan untuk menutup investasi yang dikeluarkan
laba. Yang digunakan untuk mengukur rasio ini adalah laba bersih setelah
pajak atau EAT. (Sutrisno, 2003:255).
Jadi, semakin tinggi ROA semakin tinggi pula tingkat pengembalian
investasi maka kepercayaan investor terhadap perusahaan juga tinggi sehingga
permintaan atas saham perusahaan akan tinggi pula yang pada akhirnya
menaikkan harga saham dan begitu pula sebaliknya.
2.2.6.2Pengaruh Return On Equity terhadap harga saham.
Menurut Hanafi (2003;85) Return On Equity adalah salah satu rasio
profitabilitas yang mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan
laba dengan berdasarkan modal saham tertentu. Rasio ini merupakan ukuran
profitabilitas dari sudut pandang pemegang saham.
Dengan demikian investor ini lebih memperhatikan seberapa besar
kemampuan perusahaan dalam mengelola modal sendirinya untuk
menghasilkan laba bersih. Semakin besar pengembalian atas modal sendiri
menunjukkan bahwa perusahaan lebih dapat memanfaatkan modalnya sendiri
dibandingkan perusahaan lain. Dengan demikian hal ini akan mendorong
investor untuk menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut, sehingga
akan meningkatkan permintaan saham yang pada akhirnya dapat menaikkan
harga saham. Demikian pula sebaliknya, apabila ROE rendah, berarti
perusahaan tidak menggunakan equity nya dengan efisien dan efektif,
sehingga hal ini dapat mengurangi kepercayaan investor terhadap nilai
perusahaan dan kemudian berdampak pada turunnya harga saham.
Jadi ROE ini dijadikan sebagai indikator atas kinerja suatu perusahaan
mengingat para investor lebih cenderung memperhatikan kemampuan
perusahaan dalam mengelola modal sendiri. Return on equity dapat dijadikan
suatu tolak ukur oleh investor untuk mengetahui produktifitas dari dana-dana
pemilik perusahaan didalam perusahaannya sendiri. Rasio ini juga
menunjukkan rentabilitas dan efisiensi modal sendiri. Makin tinggi rasio ini
akan semakin baik, karena posisi modal pemilik perusahaan akan semakin
kuat, atau rentabilitas modal sendiri yang semakin baik, sehingga para investor
percaya bahwa dikemudian hari perusahaan akan dapat memberikan
keuntungan yang lebih besar, akibatnya harga saham dapat naik di pasar
modal, demikian juga keadaan sebaliknya.
2.2.6.3Pengaruh Debt to Asset Ratio terhadap harga saham.
Debt to Asset merupakan rasio yang membandingkan antara total
tingkat penggunaan hutang perusahaan dalam menjalankan produksinya
terhadap total jumlah aset yang dimiliki perusahaan tersebut.
Rasio ini juga menunjukkan pentingnya dari sumber modal pinjaman
(relative importance of borrowed fund) dan tingkat keamanan yang dimilki
kreditor. Semakin kecil rasio ini berarti semakin kecil jumlah pinjaman yang
digunakan untuk membiayai aktiva perusahaan.
Dengan demikian investor dapat melihat seberapa banyak hutang
yang dimiliki suatu perusahaan dan seberapa kuat kekuatan perusahaan untuk
mengembalikan jumlah hutang tersebut jika pengembalian dilihat dari total
aset/ aktiva yang dimiliki perusahaan tersebut.
2.2.6.4Pengaruh Debt to Equity Ratio terhadap harga saham.
Menurut Siegel dan Shim ( 2001 : 267 ) Debt to Equity Ratio
merupakan ratio yang membandingkan antara total hutang dengan total
modal suatu perusahaan. Sedangkan Menurut Slamet (2003 : 35) atau dengan
istilah umum DER adalah perbandingan antara total utang dengan total
modal. DER digunakan untuk mengukur tingkat penggunaan hutang terhadap
total shareholder’s equity yang dimiliki perusahaan. Rasio ini juga
menunjukkan pentingnya dari sumber modal pinjaman (relative importance
of borrowed fund) dan tingkat keamanan yang dimilki kreditor. Semakin kecil
rasio ini berarti semakin kecil jumlah pinjaman yang digunakan untuk
membiayai aktiva perusahaan.
Dengan demikian investor dapat melihat seberapa banyak hutang
mengembalikan jumlah hutang tersebut jika pengembalian dilihat dari total
modal yang dimiliki perusahaan tersebut.
2.2.7 Investasi.
2.2.7.1Pengertian Investasi.
Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya
yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan
dimasa akan datang.
Investasi adalah penggunaan uang untuk obyek-obyek tertentu dengan
tujuan bahwa nilai obyek tersebut selama jangka waktu investasi akan meningkat,
paling tidak bertahan dan selama jangka waktu itu pula memberikan hasil secara
teratur.
Sunariyah dalam buku pengantar pengetahuan pasar modal menyatakan
bahwa investasi adalah penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang
dimiliki oleh suatu perusahaan,biasanya berjangka waktu lama dengan harapan
untuk mendapatkan keuntungan dimasa yang akan datang. Menurutnya investasi
dalam arti luas terdiri dari dua bagian utama antara lain investasi dalam bentuk
aktiva riil (real assets) dan investasi dalam bentuk surat-surat berharga atau
sekuritas (Financial Assets) (Sunariyah, 2003:2).
Maka dapat disimpulkan Investasi diartikan sebagai suatu upaya
mengelola uang dan menyisihkan dari sebagian uang tersebut untuk ditanam
2.2.7.2Tujuan Investasi.
Menurut Suad Husnan (2004 : 17 ), Investasi tidak hanya dilakukan oleh
suatu perusahaan profit saja, akan tetapi individu yang mempunyai kelebihan
dana pun dapat melakukan investasi dengan tujuan untuk mendapatkan
keuntungan dimasa yang akan datang. Keuntungan yang didapat investor dari
investasi dalam bentuk saham pada dasarnya dapat berupa:
1. Capital gain
Capital gain merupakan keuntungan dari hasil jual beli saham, berupa selisih
antara nilai jual yang lebih tinggi dari nilai beli saham.
2. Dividen
Deviden merupakan bagian keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada
pemegang saham. Keuntungan lain dari investasi saham adalah kemudahannya
dalam pemindahan hak perusahaan dari seseorang ketangan orang lain.
Orang-orang yang memiliki dalam perusahaan dapat menjual sahamnya kepihak lain saat
dan harga tertentu karena setiap lembar sahamnya aalah aktiva pribadi pemiliknya
dan dapat dilepaskan jika dikehendaki, selain itu ada lagi keuntungan yang
didapat dari investasi saham, adalah dapat ikut menentukan kebijakan yang
diambil perusahaan yaitu lewat hak suara pada Rapat Umum Pemegang Saham
2.2.7.3Bentuk-Bentuk Investasi.
Investasi merupakan suatu tindakan melepaskan dan saat sekarang yang
diharapkan yang diharapkan untuk memperoleh arus kas masuk pada waktu akan
datang selama umur proyek itu. Investasi ini bisa berbentuk investasi pada real
assets misalnya tempat hiburan, pendirian pabrik, pendirian hotel, restoran dan
lain-lain. Serta dapat pula investasi dalam bentuk keuangan (Financial assets)
seperti pembelian surat berharga berupa saham ataupun obligasi. Investor yang
melepaskan dananya untuk membeli saham berarti investor itu ikut memiliki
perusahaan yang menjual saham tersebut.
2.2.8 Pasar Modal.
2.2.8.1Pengertian Pasar Modal.
Pasar diartikan sebagai tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk
saling mengadakan pertukaran barang atau jasa (Suad Husnan, 2004 : 2 ).
Pengertian pasar modal adalah salah satu jenis pasar modal,dimana para investor
bertemu untuk menjual atau membeli surat-surat berharga.
Pasar modal dapat didefinisikan sebagai pasar untuk berbagai instrument
keuangan (sekuritas) jangka panjang yang dapat diperjualbelikan, baik yang
diterbitkan oleh pemerintah, public authorities maupun perusahaan swasta (Suad
Husnan,2004 : 5).
Secara empiris, bahwa pasar modal (Capital Market) memiliki andil yang
besar bagi perekonomian suatu negara. Dominasi perdagangan obligasi dalam
karena itu, tidak berlebihan bila dikatakan bahwa perkembangan ekonomi suatu
Negara secara keseluruhan harus dapat diukur dari seberapa jauh perkembangan
pasar modal dan industri sekuritas pada negara yang dimaksud. Namun demikian
fakta diatas tidak memberikan jaminan bahwa untuk menghidupkan
perekonomianya, setiap negara harus menghidupkan pasar modalnya, karena
banyak faktor yang harus dipertimbangkan secara matang, baik internal maupun
eksternal.
Apalagi dalam suatu negara, sedang dalam proses awal pembangunan.
Tuntutan keberdaan pasar modal sangat ditentukan oleh kekuatan permintaan dan
penawaran serta kesiapan masyarakat yang bersangkutan. Setelah suatu
perekonomian mengalami pertumbuhan yang lebih tinggi dalam pembangunan
ekonomi para warga negara mulai mengambil spesialisasi masing-masing dalam
bidang produksi dan jasa, maka kecenderungan dalam fisik perlahan-lahan
menghilang dan bergeser ke arah aktiva finansial. (Marsuki Usman, Singgih
Riphat, Syahrir Ika, 2001 : 1).
Maka dapat disimpulkan Pasar modal adalah suatu pasar yang disiapkan
guna memperdagangkan saham-saham, obligasi-obligasi dan sejenis surat
berharga lainya dengan memakai jasa para perantara pedagang efek baik itu
pemerintah ataupun swasta.
Berdasarkan beberapa pengerian pasar modal diatas, maka dapat
1. Pasar modal bisa berupa pasar dalam artian abstrak atau dalam artian konkrit
(sesungguhnya). Dalam artian abstrak, maka perdagangan surat berharga tidak
harus terjadi pada suatu tempat tertentu. Sementara itu pasar modal dalam
bentuk konkrit ialah bursa efek atau yang lebih dikenal dengan istilah stock
exchange.
2. Komoditi yang diperdagangkan dipasar modal adalah surat-surat berharga
(Financial assets).
3. Surat berharga sekuritas yang diperjual belikan dipasar modal adalah surat
berharga yang diterbitkan oleh suatu badan hukum berbentuk PT (Perseroan
Terbatas), baik yang dimiliki oleh swasta maupun pemerintah.
4. Bursa efek merupakan bentuk konkrit dari pasar modal. Bursa efek merupakan
pasar yang terorganisasi (a higly organized market). Disebut demikian karena
terdapat serangkaian peraturan yang mengikat pihak-pihak terkait didalamnya.
2.2.8.2Fungsi dan Manfaat Pasar Modal.
Fungsi pasar modal meliputi (Sri H.Handoyo, Fandy, 2002) :
1. Bagi pemerintah (sektor pembangunan) pasar modal merupakan
wahana untuk memobilisasi dana masyarakat, dimana dana tersebut
tidak mempunyai efek inflatoir.
2. Bagi dunia usaha modal adalah alternatif untuk memperoleh dana
segar yaitu dengan go publik.
3. Bagi investor, pasar modal merupakan salah satu alat penyalur dana
Tanjung (2000), membedakan fungsi modal menjadi fungsi secara makro
dan mikro.
Dari sudut pandang makro, fungsi pasar modal adalah :
1. Sebagai salah satu alternatif sumber pembiayaan investasi atau
pembangunan nasional baik dari sektor pemerintahan maupun swasta.
2. Sebagai salah satu wujud dari instrumen moneter yaitu melalui
pelaksanaan open market policy.
3. Sebagai salah satu cara untuk mengikutsertakan pemodal kecil dalam
kegiatan pembangunan disektor pemerintah atau swasta.
Dari sudut pandang mikro, fungsi pasar modal mencakup beberapa hal :
1. Untuk menyehatkan struktur pemodalan perusahaan.
2. Dalam situasi tertentu go public juga dijadikan salah satu cara untuk
menaikkan nilai perusahaan.
Pasar modal merupakan alternatif mengenai pembiayaan pembangunan.
Modal dari pasar modal dapat berasal dari dalam negeri dan luar negeri. Di pasar
modal yang diperjual belikan adalah kepemilikan perusahaan dan surat pernyataan
utang suatu perusahaan. Kepemilikan ini dapat berupa saham, surat pernyataan
utang lainya yang berjangka panjang. (Algifari, 2001 : 7). Pasar modal
mempunyai peran penting kegiatan ekonomi secara makro. Pasar modal dapat
berperan sebagai alat untuk mengalokasikan sumberdaya ekononmi secara