”FORWARD CHAINING”
SKRIPSI
Disusun oleh :
DENNY PRAWIDIANTO
NPM. 0834010085
J URUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL "VETERAN"
J AWA TIMUR SURABAYA
RANCANGAN APLIKASI PENENTUAN HAMA
TANAMAN BERBASIS WEB MENGGUNAKAN
METODE ”FORWARD CHAINING”
Disusun Oleh :
DENNY PRAWIDIDANTO
NPM. 0834010085
Telah disetujui untuk mengikuti Ujian Negar a Lisan Gelombang VI Tahun Akademik 2011/2012
Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping
IR. PURNOMO EDI SASONGKO Budi Nugroho S,Kom NPT.196507311992032001 NPT. 380060502051
Mengetahui,
Ketua J urusan Teknik Infor matika Fakultas Teknologi Industri UPN ”Veteran” J awa Timur
SKRIPSI
RANCANGAN APLIKASI PENENTUAN HAMA
TANAMAN BERBASIS WEB MENGGUNAKAN
METODE ”FORWARD CHAINING”
Disusun Oleh :DENNY PRAWIDIANTO NPM. 0834010085
Telah dipertahankan di hadapan dan diterima oleh Tim Penguji Skr ipsi J ur usan Teknik Infor matika Fakultas Teknologi Industri
Univer sitas Pembangunan Nasional ”Veteran” J awa Timur Pada Tanggal 15 J uni 2012
Pembimbing : Tim Penguji :
Univer sitas Pembangunan Nasional ”Veteran” J awa Timur
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
PANITIA UJ IAN SKRIPSI / KOMPREHENSIF
KETERANGAN REVISI Mahasiswa di bawah ini :
Nama : DENNY PRAWIDIANTO NPM : 0834010085
Jurusan : Teknik Informatika
Telah mengerjakan revisi/ tidak ada revisi*) pra rencana (design)/ skripsi ujian lisan gelombang VI, TA 2011/2012 dengan judul:
RANCANGAN APLIKASI PENENTUAN HAMA TANAMAN
BERBASIS WEB MENGGUNAKAN METODE ”FORWARD
CHAINING”
Surabaya,20 Juni 2012 Dosen Penguji yang memerintahkan revisi:
Ucapan terima kasih ini saya persembahkan sebagai perwujudan rasa syukur atas terselesaikannya Laporan Skripsi. Ucapan terima kasih ini saya tujukan kepada : 1. Allah SWT., karena berkat Rahmat dan berkahNya kami dapat menyusun dan
menyelesaikan Laporan Skripsi ini hingga selesai.
2. Bapak Prof. Dr. Ir. Teguh Soedarto, MP selaku Rektor Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
3. Bapak Sutiyono, MT selaku Dekan Fakultas Teknologi Industri UPN “Veteran” Jawa Timur.
4. Ibu Dr. Ir. Ni Ketut Sari, MT. selaku Ketua Jurusan Teknik Informatika UPN “Veteran” Jawa Timur dan juga merangkap sebagai Pembimbing Utama yang telah dengan sabar membimbing dengan segala kerendahan hati Serta bersedia meluangkan waktu untuk membimbing dan membantu hingga terselesaikannya Skripsi ini.
5. Bapak Firza Prima Aditiawan, S.Kom., Selaku PIA Tugas Akhir Teknik Informatika UPN “Veteran” Jawa Timur dan juga merangkap sebagai Pembimbing Pendamping yang telah banyak memberikan petunjuk, masukan, bimbingan, dorongan serta kritik yang bermanfaat sejak awal hingga terselesaikannya Skripsi ini.
7. Terimakasih buat teman seperjuangan sekaligus partner yang baik, Mick, Agit, Rizal, Jefa, dan Dwiky yang telah berjuang bersama sampai akhir. 8. Raden ajeng riana, pacarku terimakasih telah memberikanku banyak motivasi
dan dukungan.
Syukur Alhamdulillaahi rabbil ‘alamin terucap ke hadirat Allah SWT atas segala limpahan Kekuatan-Nya sehingga dengan segala keterbatasan waktu, tenaga, pikiran dan keberuntungan yang dimiliki penyusun, akhirnya penyusun dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul “ APLIKASI PENENTUAN HAMA TANAMAN BERBASIS BEWSITE MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING ” tepat waktu.
Skripsi dengan beban 4 SKS ini disusun guna diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program Strata Satu (S1) pada jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri, UPN ”VETERAN” Jawa Timur.
Melalui Skripsi ini penyusun merasa mendapatkan kesempatan emas untuk memperdalam ilmu pengetahuan yang diperoleh selama di bangku perkuliahan, terutama berkenaan tentang penerapan teknologi perangkat bergerak. Namun, penyusun menyadari bahwa Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu penyusun sangat mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca untuk pengembangan aplikasi lebih lanjut.
Surabaya, 2012
Halaman
2.1.2 Klasifikasi Tanaman Tomat ... 8
2.1.3 Karakteristik Tanaman Tomat ………. 9
2.1.4 Manfaat / khasiat tomat……….10
2.2.Hama Tanaman Tomat ... 11
2.2.1 Macam Hama Tomat ... ..11
2.4.1 Kecerdasan Buatan ... 14
2.4.2 Definisi Sistem Pakar... 15
2.4.3 Konsep Dasar Sistem Pakar ... 16
2.4.4 Tujuan Sistem Pakar ……….. 17
2.4.5 Cara Kerja Sistem Pakar ………. 18
2.4.6 Ciri-ciri Sistem Pakar ……….. 20
2.4.7 Kategori Sistem Pakar ………. 21
2.4.8 Metode Forward Chaining ………. 22
2.4.9 Block Diagram ………... 22
2.5. Dasar Teori Program ……….. 23
BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM ... 19
3.1 Analisa Sistem ... 19
3.2 Perancangan Sistem ... 19
3.2.1 Perancangan Block Diagram ... 20
3.2.2 Perancangan Depedency Diagram ... 20
3.2.3 Decision Table ... 22
3.2.4 Perancangan Reduksi ……… 23
3.2.5 Perancangan Rule Base ………. 33
3.2.6 Rule Base Pada Hama Tanaman Tomat ………... 23
3.3 Perancangan Proses ... 21
3.3.1Perancangan Proses Sistem Pakar Secara Offline ... 26
3.4 Desain Interface ... 36
3.4.6 DFD level 1 Konsultasi ………. 43
3.5 Perancangan Database ... 44
3.6 Perancangan Tabel ... 46
3.6.1 Tabel User ... 47
3.6.2 Tabel ... 48
3.6.3 Tabel Gejala ……….. 49
3.6.4 Tabel Penyebab……….. 49
3.6.5 Tabel Solusi ……….. 49
3.6.6 Tabel Basis aturan ……… 50
BAB IV IMPLEMENTASI ... 50
4.1 Spesifikasi Sistem ... 50
4.2 Implementasi Desain Antarmuka ... 51
4.3 Implementasi Desain Antarmuka User ... 52
4.3.1 User Beranda ... 52
4.3.2 User Konsultasi ... 53
4.3.3 User ubah password ... 55
4.3.4 Pakar Beranda ... 56
4.4 Implementasi Desain Antarmuka Admin ... 56
4.4.1 Pakar Beranda ... 56
4.4.2 Pakar Tambah Hama ... 57
4.4.3 Pakar Tambah Gejala ... 57
4.4.4 Pakar Tambah Penyebab ... 57
4.4.5 Pakar Tambah Solusi ………... 59
4.4.6 Basis Aturan ……….61
5.2.6 Uji Coba Menu Tambah Basis Aturan ... 66
BAB VI PENUTUP ... 69
6.1. Kesimpulan ... 69
6.2. Saran ... 69
PENYUSUN : DENNY PRAWIDIANTO DOSEN PEMBIMBING I : Ir. Pur nomo Edi Sasongko DOSEN PEMBIMBING II : Sunar to S,Kom.
ABSTRAK
Pertanian mempunyai arti yang penting bagi kehidupan manusia, selama manusia hidup, selama itu pula pertanian tetap akan nada. Hal itu disebabkan karena makanan merupakan kebutuhan manusia paling pokok selain udara dan air, makanan merupakan hasil dari pertanian yang mana setiap tahun kebutuhan akan makanan semakin meningkat karena populasi manusia terus bertambah. Pada penelitian ini dirancang suatu sistem berbasis website yang dimaksudkan untuk membantu petani dalam mendiagnosa hama tanaman.
Perancangan aplikasi ini meliputi hal teknis seperti membuat database baru, pencarian hama tanaman yang menyerang, gejala yang di timbulkan oleh hama. Dalam aplikasi ini terdapat menu konsultasi untuk mendiagnosa hama tanaman tomat.Aplikasi diagnosa hama ini di bangun menggunakan software PHP dengan database MySQL untuk mempermudah orang lain guna pengembangan aplikasi pembelajaran ini agar menjadi lebih menarik.
Dengan aplikasi tersebut, diharapkan bisa bermanfaat untuk pakar, petani atau orang awam bahakan siswa tingkat SMU sebagai pembelajaran dini.
1.1 Lata r Belaka ng
Pertanian mempunyai arti yang penting bagi kehidupan manusia,
selama manusia hidup, selama itu pula pertanian tetap akan nada. Hal itu
disebabkan karena makanan merupakan kebutuhan manusia paling pokok
selain udara dan air, makanan merupakan hasil dari pertanian yang mana setiap
tahun kebutuhan akan makanan semakin meningkat karena populasi manusia
terus bertambah. Tanaman dapat diserang berbagai macam hama, hama
tersebut dapat diketahui dari gejala gejala yang ditimbulkan, akan tetapi untuk
mengetahui secara tepat jenis hama yang menyerang tanaman tersebut
memerlukan seorang pakar/ahli pertanian.
Sedangkan jumlah pakar pertanian terbatas dan tidak dapat mengatasi
permasalahan petani.dalam waktu bersamaan, sehingga diperlukan suatu
sistem yang mempunyai kemampuan seperti seorang pakar, yang mana
didalam sistem ini berisi pengetahuan keahlian seorang pakar pertanian
mengenai penyakit dan gejala tanaman. Pada penelitian ini dirancang suatu
sistem berbasis website yang dimaksudkan untuk membantu petani dalam
mendiagnosa hama tanaman. Sistem diagnosa hama tanaman berbasis website
telah dikembangkan dan mempunyai keunggulan dalam kemudahan akses dan
sistem diagnosa hama tanaman yang telah dibangun dapat digunakan sebagai
alat bantu untuk diagnosa hama tanaman dan dapat diakses oleh petani
dimanapun juga untuk mengatasi persoalan keterbatasan jumlah pakar
pertanian dalam membantu petani mendiagnosa hama suatu tanaman.
1.2 Rumusa n Ma salah
Berdasarkan adanya permasalahan yang dijabarkan, maka rumusan masalah
yang didapat antara lain :
1. Bagaimana membuat Sistem berbasis websit dengan menggunakan metode
forward chaining ?
2. Bagaimana rancangan sistem untuk mendiagnosa hama suatu tanaman.
1.3 Batasan Masalah
Adapun batasan masalah dari permasalahan di atas antara lain :
a. Sistem tidak mencakup semua jenis tanaman hanya mewakili sebagian
tanaman saja. Dan pada aplikasi ini menggunakan tanaman tomat sebagai
pembahasan.
b. Hanya ada satu hama yang teridentifikasi.
c. Pembuatan aplikasi ini berdasar referensi dari suatu buku.
1.4 Tujua n
Adapun maksud dan tujuan dalam pembuatan Rancangan Aplikasi Penentuan
Hama Tanaman Berbasis Web adalah sebagai berikut :
a. Membantu mendeteksi hama tanaman tomat tanpa bertatap muka dengan
orang yang ahli di bidangnya atau seorang pakar.
b. Mempermudah petani tomat dan orang awam dalam melakukan pengendalian
setelah mengetahui adanya hama tanpa menunggu atau pergi ke seorang ahli
atau seorang pakar.
c. Membuat desain sistem pakar untuk mengidentifikasi hama tanaman tomat.
d. Memberi pengetahuan yang lebih luas mengenai hama yang ada pada tanaman
tomat dan cara pengendaliannya.
1.5 Manfaa t
Manfaat dari penulisan tugas akhir ini antara lain sebagai berikut :
a. Bagi pakar
Dapat menyederhanakan sistem tanya jawab tanpa melalui tatap muka dengan
sistem komputerisasi dan juga dapat meningkatkan ketelitian.
b. Bagi orang awam atau petani (User)
1) Menyediakan aplikasi berbasis web untuk mendiagnosis hama tanaman
secara tepat dan cepat. dengan tampilan yang menarik dan mudah untuk di
2) User khususnya anggota kelompok tani tinggal memilih kriteria gejala
gejala hama yang telah ada, dengan cara mengklik gejala tersebut, tanpa
harus menginputkan banyak data secara manual.
3) Aplikasi berbasis web ini dapat diakses untuk semua kalangan mulai dari
petani, atau masyarakat umum lainnya, bahkan siswa SLTA sebagai
pembelajaran dini.
1.6 Metodologi Penelitia n
Metodologi yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Metode Literatur :
Dilakukan dengan cara mencari segala macam informasi secara riset
keperpustakaan dan mempelajari buku-buku yang berhubungan dengan
masalah yang dihadapi.
b. Pengumpulan dan Analisa Data :
pengumpulan data dilakukan dengan cara : observasi, identifikasi dan
klasifikasi melalui studi literatur. Dari pengumpulan data tersebut dilakukan
analisa data yaitu menganalisa gejala gejala apa saja yang timbul pada
tanaman tomat. Jika tanaman tersebut terkena serangan hama maka akan di
tentukan suatu pengendalian yang tepat terhadap gejala gejala tersebut.
c. Perancangan Sistem
Melakukan analisa awal tentang sistem yang akan dibuat, yaitu suatu
cara menggolongkan hama tanaman tomat. Kemudian pada perancangan
sistem akan dilakukan suatu sistem yang baku untuk rule base, knowledge
base dan metode yang akan dipakai dalam pencarian solusi yang tepat untuk
mengatasi hama dan penyakit yang sesuai dengan gejala gejala yang
disebutkan.
d. Pembuatan program
Melakukan implementasi terhadap sistem berdasarkan hasil dari perancangan
sistem yan sesuai dengan kebutuhan.
e. Uji coba program
Uji coba program dapat dilakukan pada akhir dari tahap-tahap analisa sistem,
desain sistem dan tahap penerapan sistem atau implementasi sistem. Sasaran
dari uji coba program adalah untuk menemukan kesalahan-kesalahan dari
program yang mungkin terjadi sehingga dapat segera di perbaiki.
f. Pembuatan kesimpulan
Pada tahap ini program telah melakukannya dengan baik, sehingga program
ini dapat berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan.
1.7 Sistematik Penulisan
Adapun Sistematika Tugas Akhir ini adalah:
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan tentang latar belakang, rumusan masalah, batasan
BAB II : TINJ AUAN PUSTAKA
Pada bab ini dijelaskan tentang teori-teori serta penjelasan-penjelasan
yang dibutuhkan dalam Rancangan aplikasi Hama Tanaman Hortikultura
Berbasis Web.
BAB III : ANALISA DAN PERENCANAAN SISTEM
Bab ini berisi tentang analisa dan perancangan sistem dalam
pembuatan Tugas Akhir Rancangan aplikasi Hama Tanaman Hortikultura
Berbasis Web.
BAB IV : IMPLEMENTASI
Bab ini berisi penjelasan hasil Tugas Akhir dan pembahasan
Rancangan aplikasi Hama Tanaman Hortikultura Berbasis Web.
BAB V : UJ I COBA DAN EVALUASI
Bab ini berisi pengujian program Tugas Akhir.
BAB VI : PENUTUP
Bab ini berisi tentang kesimpulan yang dapat diambil dari keseluruhan
isi dari laporan serta saran yang disampaikan penulis terkait pengembangan
aplikasi yang ada menjadi aplikasi yang lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Bab ini akan dipaparkan tentang sumber-sumber literatur yang
digunakan dalam pembutan laporan ini.
LAMPIRAN
TI NJ AUAN PUSTAKA
2.1 Tanama n Tomat
2.1.1 Seja rah Tanama n Tomat
Tomat (Solanum lycopersicum syn. Lycopersicum esculentum) adalah
tumbuhan dari keluarga Solanaceae, tumbuhan asli Amerika Tengah dan Selatan, dari
Meksiko sampai Peru. Tomat merupakan tumbuhan siklus hidup singkat, dapat
tumbuh setinggi 1 sampai 3 meter. Tomat merupakan keluarga dekat dari kentang.
Kata "tomat" berasal dari kata dalam bahasa Nahuatl, tomatl (dieja: /tɔ .matɬ /).Tomat
berasal dari Amerika tropis, ditanam sebagai tanaman buah di ladang, pekarangan,
atau ditemukan liar pada ketinggian 1--1600 m dpl. Tanaman ini tidak tahan hujan,
sinar matahari terik, serta menghendaki tanah yang gembur dan subur.
Terna setahun ini tumbuh tegak atau bersandar pada tanaman lain, tinggi 0,5--2,5 m,
bercabang banyak, berambut, dan berbau kuat. Batang bulat, menebal pada
buku-bukunya, berambut kasar warnanya hijau keputihan. Daun majemuk menyirip, letak
berseling, bentuknya bundar telursampai memanjang, ujung runcing, pangkal
membulat, helaian daun yang besar tepinya berlekuk, helaian yang lebih kecil tepinya
bergerigi, panjang 10--40 cm, warnanya hijau muda. Bunga majemuk, berkumpul
dalam rangkaian berupa tandan, bertangkai, mahkota berbentuk bintang, warnanya
kuning. Buahnya buah buni, berdaging, kulitnya tipis licin mengilap, beragam dalam
warnanya kuning kecokelatan. Buah tomat bisa dimakan langsung, dibuat jus, saus
tomat, dimasak, dibuat sambal goreng, atau dibuat acar tomat. Pucuk atau daun muda
bisa disayur.
Buah tomat yang umum ada di pasaran bentuknya bulat. Yang berukuran besar,
berdaging tebal, berbiji sedikit, dan berwarna merah disebut sebagai tomat buah.
Tomat jenis ini biasa disantap segar sebagai buah. Yang berukuran lebih kecil dikenal
sebagai tomat sayur karena digunakan di dalam masakan. Yang kecil-kecil sebesar
kelereng disebut tomat ceri dan digunakan untuk campuran membuat sambal atau
dalam hidangan selada.
2.1.2 Klasifikasi Tanaman Tomat
Tanaman tomat (Lycopersicum esculentum Mill) merupakan tanaman yang secara
lengkap diklasifikasikan ke dalam golongan sebagai berikut:
1. Subdivisi : Angiospermae
2. Kelas : Dicotyledoneae
3. Ordo : Tubiflorae
4. Famili : Solanaceae
5. Genus : Lycopersicum
6. Spesies :Lycopersicum esculentum Mill (Redaksi Agromedia, 2007)
2.1.3 Ka rakter istik Tanama n Tomat
a. Akar
Tomat mempunyai akar tunggang yang tumbuh menembus kedua tanah dan
akar serabut yang tumbuh menyebar kearah samping, tetapi dangkal.
b. Batang
Batang tanaman tomat berbentuk persegi empat hingga bulat, berbatang lunak
tetapi cukup kuat, berbulu atau berambut halus dan diantara bulu-bulu tersebut
terdapat rambut kelenjar. Batang tanaman berwama hijau. Pada ruas batang
mengalami penebalan dan pada ruas bagian bawah tumbuh akar-akar pendek.
Selain itu batang tamanan tomat dapat bercabang dan diameter cabang lebih
besar jika dibanding dengan jenis tanaman sayur lainya
c. Daun
Daun tanaman tomat berbentuk oval bagian tepi daun bergerigi dan
membentuk celah-celah yang menyirip serta agak melengkung kedalam. Daun
berwama hijau dan merupakan daun majemuk ganjil yang berjumlah sekitar
3-6 cm. Diantara daun yang berukuran besar biasanya tumbuh 1-2 daun yang
berukuran kecil. Daun majemuk pada tanaman tomat tumbuh berselang-seling
atau tersusun spiral mengelilingi batang tanaman.
d. Bunga
Bunga tomat berukuran kecil, diameternya sekitar 2 cm dan berwama kuning
bagian terindah dari bunga tomat warnanya kuning cerah berjumlah 6 buah.
Bunga tomat merupakan bunga sempurna karena benang sari atau tepung sari
dan kepala putik atau kepala benang sari terbentuk pada bunga yang sama.
e. Buah
Bentuk buah tomat bervariasi, tergantung varietasnya ada yang berbentuk
bulat, agak bulat, agak lonjong dan bulat telur (oval). Ukuran buahnya juga
bervariasi, yang paling kecil memiliki berat 8 gram dan yang besar memiliki
berat 180 gram. Buah yang masih muda berwama hijau muda, bila telah
matang menjadi merah (Cahyono, 1998).
2.1.4 Ma nfa at / Khasia t Tomat
Adapun manfaat / khasiat tomat adalah :
a. Membantu menurunkan resiko gangguan jantung.
b. Menghilangkan kelelahan dan menambah nafsu makan.
c. Menghambat pertumbuhan sel kanker pada prostat, leher rahim, payudara dan
endometrium.
d. Memperlambat penurunan fungsi mata karena pengaruh usia (age-related
macular degeneration).
f. Membantu menjaga kesehatan organ hati, ginjal, dan mencegah kesulitan
buang air besar.
g. Menghilangkan jerawat.
h. Mengobati diare.
i. Meningkatkan jumlah sperma pada pria.
j. Memulihkan fungsi lever
2.2 Ha ma Pada Tanama n Tomat
2.2.1 Macam Hama Tanaman Tomat
Berikut merupakan macam-macam hama pada tanaman tomat, terdiri dari nama hama dan gejala- gejala yang terlihat ketika hama menyerang tanaman tomat, sekaligus cara pengendalian dari hama tersebut, seperti pada tabel 2.2.
Tabel 2.2 Macam dan Gejala Serangan Hama Tanaman Tomat
No Macam Hama Gejala
1 Ulat Tanah 1.Pangkal batang yang digigit akan mudah patah dan mati.
2.Munculnya lubang yang tidak beraturan pada daun.
2 Ulat buah 1.Buahnya membusuk dan berlubang.
2.Buah yang sudah dilubangi berubah menjadi cacat dan
berwarna coklat.
3 Kutu daun / aphis
hijau
1.Mengisap daun, daun keriput layu dan mati.
2.Daun melengkung kebawah dan menyempit seperti pita.
4 Lalat putih 1.Munculnya bercak nekrotik pada daun akibat di isapnya cairan
2.Daun mengecil dan menggulung keatas.
6 Lalat penggerek
daun
1.tanaman tomat tampak seperti terbakar
2.Daun gugur secara tiba-tiba
7 Ulat grayak 1.Ulat grayak mulai memakan daun dari bagian tepi.
2.Bercak putih menerawang pada daun.
8. Thrips 1.Menghisap permukaan daun, daun menjadi berwarna putih
seperti perak.
9. Tungau Merah 1.Daun tampak berbercak merah karat.
2.Tanaman menjadi kerdil.
1.Akar dan daun penuh dengan bekas gigitan bergerigi.
2.3Pengendalian dan Pember antasan Hama Tanaman Toma t
Berikut merupakan macam-macam hama pada tanaman tomat dan cara
pengendaliannya, disini dijelaskan bagaimana cara menanggulangi atau
mengendalikan hama seperti pada tabel 2.3.
Tabel 2.3 Macam pengendalian dan pemberantasan hama tanaman tomat.
NO Maca m Hama Pengendalia n
Furadan 3G di dekat
pangkal pohon at au secara mekanis dengan m embunuh ulat sat u persatu.
2.Dilakukan pergiliran tanaman. Tanaman yang ditanam
hendaknya yang tidak disukai oleh hama, misalnya ubi
kayu.
2. Ulat buah 1.Dengan menyemprotkan pestisida nabati atau
insektisida sistemik sejak berumur satu minggu
3. Kutu daun / aphis hijau 1.Populasinya tinggi, tetapi biasanya dapat
dikendalikan oleh musuh alaminya berupa larwa lalat,
atau lembing macan.
4. Lalat putih 1.Cara mekanis dengan mencabut dan membakar tanaman
yang terserang.
2.Gunakan insektisida dan akarisida untuk
memberantasnya
5. Rayap 1.Penaburan insektisida berbahan aktif karbofuran pada
bedengan. Lakukan juga fumigasi dengan memakai
basamid G sebelum
pemasangan mulsa plastik.
6. Lalat penggerek daun 1. Secara mekanis yakni dengan memusanakan tanamn
tomat yang terserang, memasang perangkap dan
7. Ulat grayak 1.Secara mekanis adalah dengan mengumpulkan dan
memusnahkan ulat grayak yang tertangkap
8. Thrips 1.Melakukan penyiraman tanaman tomat dengan jumlah
yang cukup
2.Dengan penyemprotan pestisida.
9. Tungau merah 1.Penyiangan secara rutin.
2.Dengan penyemprotan pestisida
10. Nematoda bisul akar 1.Mencabut dan membakarnya agar tidak menular ke
tanaman yang sehat
11. Siput (Gastropoda) 1.Menangkap langsung siput ketika tengah beraksi di
malam hari dan dijadikan pakan itik.
2.4 Dasa r Teor i Sistem Pa kar
2.4.1 Kecer da san Buatan
Kecerdasan buatan atau yang lebih dikenal dengan AI (Artificial Inteligence)
adalah suatu ilmu yang mempelajari cara membuat komputer melakukan sesuatu
seperti yang dilakukan oleh manusia. (Minsky, 1989). Definisi lain diungkapkan oleh
H. A. Simon (1987). Kecerdasan buatan (Artificial Inteligence) merupakan kawasan
penelitian, aplikasi dan intruksi yang terkait dengan pemrograman komputer untuk
Rich and Knight (1991) mendefinisikan Kecerdasan buatan sebagai sebuah
studi tentang bagaimana membuat komputer melakukan hal-hal yang pada saat ini
dapat dilakukan lebih baik oleh manusia.
Sementara ensiklopedia Britannica mendefinisikan Kecerdasan buatan
sebagai cabang dari ilmu komputer yang dalam mempresentasikanpengetahuan lebih
banyak menggunakan bentuk simbol-simbol dari pada bilangan, dan memproses
informasi berdasarkan sejumlah aturan.
2.4.2 Definisi Sistem Pa kar (Ekspert System)
System pakar adalah salah satu cabang AI yang membuat penggunaan secara
luas knowledge yang khusus untuk penyelesaian masalah tingkat manusia yang
pakar. Seorang pakar adalah orang yang mempunyai knowledge atau kemampuan
khusus yang orang lain tidak mengetahui atau mampu dalam bidang yang
dimilikinya. Ketika system pakar dikembangkan pertama kali pada tahun 70-an
system pakar hanya berisi knowledge yang eksklusif. Namun demikian sekarang ini
istilah system pakar sudah digunakanuntuk berbagai maam system yang
menggunakan teknologi sistem pakar itu. Teknologi sistm pakar ini meliputi bahasa
sistem pakar, program dan perangkat keras yang dirancang untuk membantu
pengembangan dan pembuatan system pakar (Arhami, 2005).
Sistem pakar dapat berarti pula suatu sistem yang bekerja atau beroperasi
yang mengambil keputusan. Sistem ini bekerja dengan langkah-langkah kerja sebagai
berikut:
a. Akusisi pengetahuan
b. Mengidentifikasikan object-atribute value
c. Penetapan basis pengetahuan
d. Perancangan basis data
e. Formulasi system pakar
f. Perancangan dan pengembangan perangkat lunak
g. Uji validasi sistem.
2.4.3. Konsep Dasar Sistem Pakar
Adapaun konsep dasar Sistem Pakar adalah sebagai berikut:
a. Keahlian (expertise)
b. Pakar (expert)
c. Pengalihan keahlian (transferring expertise)
d. Infernsi (inferencing)
e. Aturan (rules)
f. Kemampuan menjelaskan (explanation capability)
2.4.4 Tujuan Sistem Pakar
Tujuan utama sistem pakar adalah meniru kemampuan seseoarang
masalah dalam bidangnya. Misalnya sistem pakar dalam bidang pertanian untuk
masalah hama tanaman, dapat meniru kemampuan seseorang insinyur pertanian untuk
menganalisa suatu hama tanaman.
2.4.5 Cara Ker ja Sistem Paka r
Pada umumnya cara kerja sistem pakar adalah sebagai berikut:
a. User Interface
User Interface adalah bagian penghubung antara program system pakar
dengan pemakai. Pada bagian ini terjadi dialog antara pemakai dengan
program yang dibuat. Program akan mengajukan pertanyaan berbentuk “ ya
atau tidak “ (yes or no question) atau berbentu menu pilihan dan juga akan
menarik suatu kesimpulan dai hasil jawaban yang diberikan oleh pemakai atas
setiap setiap pertanyaan yang diberikan system pakar.
b. Mesin Inferensi
Mesin inferensi adalah bagian dari system pakar yang mendeduksi fakta fakta
baru dari fakta fakta yang telah ada dengan menggunakan kaidah kaidah yang
ada. Proses deduksi ini menyangkut perjodohan dan unifikasi, disamping itu
mesin inferensi juga mengontrol aliran tahapan inferensi. Dalam pengontrolan
ini mesin inferensi menentukan kaidah mana yang di uji terlebih dahulu dan
apa yang dilakukan seandainya suatu kaidah sukses atau gagal.
Mesin inferensi / mengambil fakta yang ada dari basi kaidah atau basis data
untuk menguji kaidah kaidah selama proses unifikasi. Kaidah kaidah sukses
maka kaidah tersebut ditambahkan ke memori yang bekerja.
c. Basis pengetahuan
Basis pengetahuan merupakan inti program system pakar dimana pengetahuan
ini merupakan representasi pengetahuan dari sorang pakar. Basis pengetahuan
tersusun atas fakta yang berupa informasi tntang obyek dan kaidah yang
merupakan informasi tentang cara bagaimana membangkitkan fakta baru dai
fakta yang sudah diketahui.
Ga mbar 2.1 Car a Ker ja Sistem Pa kar
2.4.6 Cir i-cir i Sistem Pakar
Pada umumnya ciri ciri dari system pakar adalah bersifat (Kusrini, 2006):
a. Terbatas pada bidang yang spesifik.
b. Dapat memberikan penalaran untuk memberikan data data yang tidak lengkap
atau pasti.
c. Dapat mengemukakan rangkaian alasan yang diberikannya dengan cara yang
dapat dipahami.
d. Berdasar pada rule atau kaidah tertentu.
e. Dirancang untuk dapat dikembangkan secara bertahap.
f. Outpunya bersifat nasihat atau anjuran.
g. Outputnya tergantung dari dialog dengan user.
h. Knowledge base dan inference engine terpisah.
2.4.7 Ka tegor i Sistm Paka r
Secara umum klasifikasi atau kategori sistem pakar yaitu (kusrini, 2006):
a. Interpretasi, yaitu membuat kesimpulan atau deskripsi dari sekumpulan data
mentah.
b. Pridiksi, yaitumemproyeksikan akibat akibat yang dimungkinkan dari siyuasi
situasi tertentu.
c. Diagnosis, yaitu menentukan konfigurasi komponen-komponen sistem yang
cocok dengan tujuan-tujuan kinerja tertentu yang memenuhi kendala-kendala
tertentu.
d. Desain , yaitu merencanakan serangkaian tindakan yang akan dapat mencapai
sejumlah tujuan denan kondisi awal tertentu.
e. Perencanaan , yaitu merencanakan serangkaian tindakan yang akan dapat
mencapai sejumlah tujuan denan kondisi awal tertentu.
f. Debugging dan repair menentukan dan mengimplementasikan cara-cara untuk
mengatasi malfungsi.
g. Intruksi, yaitu mendeteksi dan defisiensi dalam pemahaman domain subyek.
i. Seleksi, yaitu mengidentifikasi pilihan terbaik dari sekumpulan list
(kemungkinan).
j. Simulasi, yaitu pemodelan interaksi antara komponen-komponen system.
k. Monitoring, yaitu membandingkan tingkah laku suatu system yang teramati
dengan tingkah laku yang diharapkan darinya.
2.4.8 Metode For war d Chaining
Metode forward chaining adalah suatu metode dari mesin inferensi untuk
memulai penalaran atau pelacakan suatu data dari fakta-fakta yang ada menuju suatu
kesimpulan. Dalam Forward Chaining, kaidah interpreter mencocokkan fakta atau
statement dalam pangkalan data dengan situasi yang dinyatakan dalam bagian sebelah
kiri atau kaidah if akan terlihat, (Arhami,2005)
2.4.9 Block Diagram
Block diagram merupakan susunan rule rule yang terdapat di dalam sebuah
bidang ilmu. Dengan block diagram di dalam system pakar maka dapat diketahui
urutan kerja system dalam mencari keputusan yang akan terlihat, seperti pada
Gambar 2.3 Block Diagram
2.5 Dasar Teor i Pr ogr am
2.5.1 PHP (Per sonal Home Page)
PHP yang merupakan bahasa pemrogramman berbasis website yang memiliki
kemampuan untuk memproses data dinamis. PHP dikatakan sebagai sebuah
server-side embedded script language artinya sintaks-sintaks dan perintah yang kita berikan
akan sepenuhnya dijalankan oleh server tetapi disertakan pada halaman HTML
biasa. Aplikasi-aplikasi yang dibangun oleh PHP pada umumnya akan memberikan
hasil pada web browser, tetapi prosesnya secara keseluruhan dijalankan di server.
2.5.2 Alasan menggunakan PHP
1. PHP dapat dijalankan pada platform yang berbeda-beda
(Windows, Linux, Unix, etc.).
2. PHP merupakan web scripting open source.
3. PHP mudah dipelajari.
2.5.3 Sinta ks PHP
Kode PHP disimpan sebagai plain text dalam format ASCII, sehingga kode
PHP dapat ditulis hampir disemua editor text seperti windows notepad, windows
wordpad, dll. Kode PHP adalah kode yang disertakan di sebuah halaman HTML dan
kode tersebut dijalankan oleh server sebelum dikirim ke browser.
Contoh file PHP (contoh1.php) :
<ht ml> <head>
<t it le> Cont oh Sederhana </ tit le> </ head>
<body>
<?php echo(“ Hallo apakabar? Nama saya PHP script” ); ?>
Ga mbar 2.1 Hasil dari file contoh 1.php
Pada file .html, HTTP server hanya melewatkan content dari file menuju ke
browser. Server tidak mencoba untuk mengerti atau memproses file, karena itu adalah
tugas sebuah browser.
Pada file dengan ekstensi .php akan ditangani secara berbeda. Yang memiliki
kode PHP akan diperiksa. Web server akan memulai bekerja apabila berada diluar
lingkungan kode HTML. Oleh karena itu server akan melewati semua content yang
berisi kode HTML, JavaScript, simple text di browser tanpa diinterpretasikan di
server.
Blok scripting PHP selalu diawali dengan <?php dan diakhiri dengan ?>. Blok
scripting PHP dapat ditempatkan dimana saja di dalam dokumen. Pada beberapa
server yang mendukung, blok scripting PHP dapat diawali dengan <? dan diakhiri
dengan ?>. Namun, untuk kompatibilitas maksimum, sebaiknya menggunakan bentuk
yang standar (<?php ?>).Setiap baris kode PHP harus diakhiri dengan semikolon (;).
instruksi dengan instruksi lainnya. PHP menggunakan // untuk membuat komentar
baris tunggal atau /* dan */ untuk membuat suatu blok komentar. (Anhar, 2010)
2.5.3 MySQL
MySQL dikembangkan oleh sebuah perusahaan Swedia bernama MySQL AB,
yang kala itu bernama TcX DataKonsult AB, sejak sekitar 1994–1995, meski cikal
bakal kodenya bisa disebut sudah ada sejak 1979. Tujuan mula-mula TcX membuat
MySQL pada waktu itu juga memang untuk mengembangkan aplikasi Website untuk
client—TcX adalah perusahaan pengembang software dan konsultan database. Kala
itu Michael Widenius, atau “Monty”, pengembang satu-satunya di TcX, memiliki
aplikasi UNIREG dan rutin ISAM yang dibuat sendiri dan sedang mencari antarmuka
SQL untuk ditempelkan di atasnya. Mula-mula TcX memakai mSQL, atau “mini
SQL”. Barangkali mSQL adalah satu-satunya kode database open source yang
tersedia dan cukup sederhana saat itu, meskipun sudah ada Postgres (juga akan
dibahas sesaat lagi). Namun ternyata, menurut Monty, mSQL tidaklah cukup cepat
maupun fleksibel. Versi pertama mSQL bahkan tidak memiliki indeks. Setelah
mencoba menghubungi David Hughes—pembuat mSQL—dan ternyata mengetahui
bahwa David tengah sibuk mengembangkan versi dua, maka keputusan yang diambil
Monty yaitu membuat sendiri mesin SQL yang antarmukanya mirip dengan mSQL
2.5.4 Penger tia n MYSQL
MySQL adalah sebuah sistem manajemen database yang saling
berhubungan. Sebuah hubungan database dari data yang tersimpan pada tabel yang
terpisah daripada menyimpan semua data pada ruang yang sangat besar. Hal ini
menambah kecepatan dan fleksibilitas. Tabel-tabel tersebut dihubungkan oleh
hubungan yang sudah didefinisikan mengakibatkan akan memungkinkan untuk
mengkombinasikan data dari beberapa tabel sesuai dengan keperluan.
MySQL adalah ‘Open Source Software’. ‘Open Source’ maksudnya
program tersebut memungkinkan untuk dipakai dan dimodifikasi oleh siapa saja.
Semua orang bisa men-download MySQL dari Internet dan memakainya tanpa
membayar sepeser pun. Seseorang dapat mempelajari ‘Source Code‘ dan dapat
mengubahnya sesuai dengan kebutuhan mereka. MySQL menggunakan GPL (General
Public License).
Beberapa Tipe data MySQL :
2.5.6 Kelebihan – kelebihan MySQL
Selain karena Open Source Program, MySQL juga memiliki
kelebihan-kelebihan yang tak kalah bagusnya dengan Database Server lainnya,
seperti SQL server, Sybase bahkan Oracle. Kelebihan-kelebihan itu antara lain :
1. Dapat bekerja di beberapa platform yang berbeda, seperti Linux, Windows, MacOS
dll.
2. Dapat dikoneksikan pada bahasa C, C++, Java, Perl, PHP dan Python.
3. Memiliki lebih banyak type data seperti : signed/unsigned integer yang memiliki
panjang data sebesar 1,2,3,4 dan 8 byte, FLOAT, DOUBLE, CHAR, VARCHAR,
5. Mendukung terhadap LEFT OUTHER JOIN dengan ANSI SQL dan sintak ODBC.
6. Mendukung ODBC for Windows 95 (dengan source program). Semua fungsi
ODBC 2.5 dan sebagainya. Sebagai contoh kita dapat menggunakan Access untuk
connect ke MySQL server.
7. Menggunakn GNU automake, autoconf, dan LIBTOOL untuk portabilitas.
8. Kita dapat menggabungkan beberapa tabel dari database yang berbeda dalam
9. Ditulis dengan menggunakan bahasa C dan C++. Diuji oleh compiler yang sangat
jauh berbeda.
10.Privilege (hak) dan password sangat fleksibel dan aman serta mengijinkan
‘Host-Based’ Verifikasi.
2.5.7 Konektivitas PHP – MySQL
Pembahasan mengenai MySQL secara khusus tidak akan dilakukan.
Sebab pada penulisan ini, penulis ingin memfokuskan penggunaan MySQL melalui
PHP. Dan untuk menjalankan perintah -perintah MySQL dari dalam script PHP
dibutuhkan fungsi koneksi tersendiri. Yaitu :
1. MySQL_connect (namaserver,username,password) perintah ini digunakan untuk
melakukan koneksi ke database server. Fungsi ini menghasilkan suatu pengenal
link (link identifier) yang digunakan untuk perintah berikutnya.
2. MySQL_select_db printah ini digunakan untuk memilih database apa yang akan
diproses.
3. MySQL_query perintah ini digunakan untuk mengeksekusi perintah SQL yang ada
di parameter query. Fungsi ini akan menghasilkan suatu petunjuk ke hasil eksekusi
(result).
4. MySQL_num_rows (link result) perintah ini digunakan untuk menampilkan berapa
5. MySQL_fetch_row (link result) berfungsi untuk mengambil satu baris data dari
proses eksekusi query, perintah ini menghasilkan array yang dimulai dengan index
0.
6. MySQL_close (link identifier) berfungsi untuk menutup koneksi sesuai dengan link
3.1 Analisa Sistem
Setelah data terkumpul maka data tersebut belum berarti karena belum dapat disimpulkan dan data tersebut masih perlu diolah sehingga data tersebut dapat bermakna, sehingga hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan.Dari pembahasan hama tanaman tomat, dapat di analisa bahwa ada 3 faktor yang berhubungan erat dengan hama tanaman tomat tersebut, yaitu : Penyebab, Gejala, Pengendalian
3.2 Perancangan Sistem
Sistem ini secara umum berfungsi untuk mendeteksi penyakit pada tanaman tomat sehingga para petani tomat bisa mengantisipasi serta dengan adanya sistem ini petani akan dengan mudah mengetahui solusi untuk pencegahan pada tanaman tomat tersebut. Sistem ini akan diamati oleh teknologi web yang kemudian akan disimpan dalam database (server), dianalisa dan dirancang serangkaian aksi sebagai solusi atas permasalahan yang terjadi pada sistem, yang akan menjadi informasi bagi peneliti, petani maupun para pengusaha pertanian secara on-line.
3.2.1 Perancangan Block Diagram
Berdasar parameter yang ada maka di buatlah block diagram seperti yang di tunjukkan pada tabel 3.1
Tabel 3.1 Block Diagram Tanaman Tomat
3.2.2. Perancangan Dependency Diagram
Dependency Diagram dibuat untuk menentukan faktor yang mempengaruhi
Akar penuh dengan bekas gigitan
tanaman tomat tampak seperti terbakar
Daun gugur secara tiba-tiba
Daun mengecil dan menggulung keatas.
daun menjadi berwarna putih seperti perak. Bercak putih menerawang pada daun.
memakan daun dari bagian tepi.
Tanaman menjadi kerdil.
Pada akar : akar tanaman
Munculnya lubang yang tidak beraturan Buah berubah menjadi berwarna coklat.
Buahnya membusuk dan berlubang.
Daun melengkung kebawah dan menyempit seperti pita.
daun keriput layu dan mati.
Munculnya bercak nekrotik pada daun akibat di isapnya cairan sel
penjelasan bahwa hasil pendeteksian hama pada tanaman tomat berdasarkan parameter dengan penjabaran tiap parameter pada sub parameter. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Gambar 3.2
Gambar 3.2 Dependency Diagram Hama Tanaman Tomat
3.2.3 Decision Table
ini menunjukkan salah satu contoh perancangan decision table untuk hama tanaman tomat rule set 2, yaitu parameter buah pada perancangan dependency diagram.
Tabel 3.1 Decision Tabel Hama pada Tanaman Tomat Step 1: Plan
Kondisi : buah Baris : 2
Buah berubah menjadi berwarna coklat(1) (Y/T)
Buah membusuk dan berlubang(2) (Y/T)
Step 2: Completed Decision Table
Rule 1 2 Konklusi
A1 Y Y Buah berubah menjadi coklat; buah membusuk dan berlubang A2 T T Tidak ada
A3 T T Tidak ada A4 T T Tidak ada
Dalam tabel 3.1 rencana decision table adalah untuk rangkaian akhir rule yang terkait dengan dua kondisi, yang masing-masing dapat memiliki sejumlah nilai berbeda. Buah berubah menjadi berwarna coklat pada kondisi pertama: apakah ya/tidak. Buah membusuk dan berlubang pada kondisi kedua : ya/tidak.
3.2.4 Perancangan Reduksi
Tabel 3.2 Reduction Decision Tabel Hama pada Tanaman Tomat
Rule 1 2 Konklusi
Y Y Buah berubah menjadi coklat; buah membusuk dan berlubang
3.2.5 Perancangan Rule Base
Pada pengembangan rule base telah direpresentasikan dalam bentuk block diagram yang kemudian di implementasikan dalam bentuk list aturan (rule), yaitu struktur sistem pakar. Rule pada dasarnya terdiri dari dua bagian pokok yaitu : bagian premis IF (premis atau kondisi) dan bagian then (konklusi atau kesimpulan).
Pemilihan representasi pengetahuan dengan rule base didasarkan alasan sebagai berikut:
• Pengembangan sistem pakar menggunakan rule base.
• Rule base dapat dengan mudah dilakukan perubahan seperti penambahan,
penghapusan, dan perubahan rule.
3.2.6 Rule Base Hama Pada Tanaman Tomat
Rule 1: IF ><Daun = Pada Daun: Muncul lubang yang tidak beraturan And Batang = Pada Batang: Batang mudah patah
Then ><adalah = Hama Ulat Tanah (Agrotis Ipsilon) Rule 2:IF ><Daun = Pada Daun: Keriput, layu, mati, daun
Rule 3:IF ><Daun = Pada Daun: Muncul bercak nekrotik, daun mengecil dan menggulung keatas.
Then ><adalah = Hama Lalat Putih
Rule 4:IF ><Daun = Pada Daun: Tampak seperti terbakar, gugur secara tiba-tiba.
Then >< adalah = Hama Lalat Penggerek Daun.
Rule 5:IF ><Daun = Pada Daun: Tepi daun termakan, terdapat bercak putih menerawang.
Then >< adalah= Hama Ulat Grayak.
Rule 6:IF >< Daun = Pada Daun: Berbercak merah karat, tanaman menjadi kerdil.
Then ><adalah = Hama Tungau Merah.
Rule 7:IF ><Daun = Pada Daun: Daun berwarna putih perak Then ><adalah = Hama Thrips.
Rule 8:IF ><Daun = Pada Daun: Terdapat bekas gigitan pada daun. And ><Akar = Pada Akar: Terdapat bekas gigitan pada akar. Then ><adalah = Hama Gastropoda.
Rule 9:IF ><Akar = Pada Akar: Pembengkakan pada akar. Then ><adalah Hama Nematoda Bisul Akar.
Rule 10:IF >< Buah = Pada Buah: Membusuk dan berlubang, buah berwarna coklat.
3.3 Perancangan Pr oses
Perancangan proses dalam sistem ini dibagi menjadi dua, yaitu perancangan proses untuk system secara offline dan perancangan untuk sistem secara online. a. Perancangan proses sistem pakar adalah diagram alir sistem untuk desain
pakar.
b. Perancangan proses sistem untuk user adalah diagram alir untuk desain user.
3.3.1 Perancangan Pr oses Sistem Pakar Secara Offline a. Diagram Alir Sistem Pakar.
b. Pada Gambar 3.11 menjelaskan proses jalannya sistem pada desain user dalam melakukan konsultasi.
Gambar 3.1. Diagram Alir Untuk Desain User
3.4. Desain Interface
yang ingin mengidentifikasi hama tanaman tomat, sedangkan bagian untuk pakar untuk pemeliharaan data master sistem ini.
User
1. Beranda, awalan program Aplikasi Penentuan Hama Tanaman berbasis website yang didalamnya berisi latar belakang dibuatnya aplikasi online ini.
2. Menu konsultasi, menu ini berisi form-form pertanyaan seputar gejala tanaman yang terserang hama, khususnya tanaman tomat. Menu ini digunakan sebagai media konsultasi online.
3. Menu Tentang Saya, menu ini berisi deskripsi tentang aplikasi ini maupun tentang penulis.
Admin
1. Tampilan awal halaman admin
2. Menu Tambah Hama, menu ini berfungsi untuk memasukkan atau menambahkan daftar hama yang umum menyerang tanaman tomat.
3. Menu Tambah Data Gejala, menu ini berfungsi untuk menambah daftar gejala – gejala hama yang umum menyerang tanaman tomat.
5. Menu Tambah Solusi, menu ini berfungsi untuk memasukkan data solusi dari hama tanaman tomat yang menyerang,
6. Menu Tambah Basis Aturan, menu ini berfungsi untuk menambahkan data aturan yang berfungsi sebagai patokan untuk menentukan hama tanaman tomat yang menyerang.
7. Menu Ubah Password, menu ini berfungsi untuk mengubah password yang digunakan untuk memasuki atau mengakses website ini. Menu ini dapat digunakan oleh user atau pakar sebagai admin.
8. Menu Daftar User, menu ini digunakan oleh user apabila ingin berkonsultasi tetapi masih belum memiliki username dan password.
9. Menu Logout, menu ini berfungsi untuk keluar dari halaman admin maupun halaman user.
3.4.1 Diagram Berjenjang
Didalam Diagram berjenjang aplikasi penentuan hama tanaman tomat ini memiliki induk yaitu login, maintenance Data dan Proses Forward Chining. Didalam maintenance Data ini meliputi Olah data gejala, olah data hama, olah data konsultasi, serta olah data buku tamu yang nantinya dapat ditambahakan, diubah, dihapus. Diagram berjenjang dapat dilihat pada Gambar 3.3.
3.4.2 Konteks Diagram
Konteks diagram menjelaskan gambaran umum mengenai sistem aplikasi website yang dibuat. Pada diagram tersebut, terdapat 2 entitas yang terlibat, yaitu: Admin dan user. Adapun proses yang dikelilingi oleh entitas yaitu sistem aplikasi Penentuan Hama Tanaman Tomat. Penjelasan untuk masing-masing entitas yang mengelilingi proses pada dfd level context adalah sebagai berikut :
1) Admin
Dalam sistem ini Admin bertugas untuk maintenance data baik melakukan pengisian data, perubahan data maupun penghapusan data pada aplikasi Penentuan Hama Tanaman Tomat.
2) User
Disini user hanya dapat melakukan konsultasi dengan cara memmilih gejala problem yang sesuai dan setelah itu dapat melihat hasil dari berkonsultasi.
terdapat beberapa proses baik dari user pengguna atau admin. Dalam entitas admin terdapat proses maintenance data basis aturan, maintenance hama, maintenance gejala, maintenance penyebab, maintenance solusi, dan maintenance login. Setelah proses-proses tersebut dijalankan maka semua data masukan akan disimpan ke dalam penyimpanan data atau data store.
Sedangkan untuk halaman user atau pengguna terdapat proses login dan konsultasi, dimana ketika user akan mengakses ke dalam aplikasi diagnosa hama tanaman tomat ini dengan keperluan untuk berkonsultasi maka user di haruskan untuk login terlebih dahulu. Sebagaimana pada Gambar 3.5.
1) Login
Didalam proses ini entitas yang terlibat adalah admin. Admin diharapkan memasukkan username serta password, setelah login akan dicek pada tabel admin. Jika username serta password benar maka admin dapat masuk ke halaman admin.
2) Maintenance Data
3.4.4 DFD Level 1 Data Admin
DFD level ini menjelaskan alur sistem untuk mengubah username dan password pakar (admin). Seperti pada Gambar 3.6.
tampil
Gambar 3.6 DFD Level 1 Subproses Data Admin Ubah data pakar (admin)
Proses ini menjelaskan tentang bagaimana alur proses untuk mengubah data pakar yang di dalam sistem ini bertindak sebagai admin, dari entitas admin kita dapat mengubah password serta sekaligus hapus password pakar (admin).
3.4.5 DFD Level 1 Data Atur an
hapus
Gambar 3.7 DFD level 1 subproses Maintenance Data Aturan.
Dari gambar di atas terdapat satu entitas, tiga proses, dan satu penyimpanan data. Disini aktor yang bertindak adalah pakar (admin), ketika pakar (admin) ingin update data aturan, pakar (admin) tinggal memilih data mana yang akan di update. Setelah itu akan diproses oleh sistem yang kemudian akan di simpan ke dalam media penyimpanan basis aturan.
3.4.6 DFD Level 1 Konsultasi
Jika user atau pemakai ingin melakukan konsultasi, user (pemakai) akan memilih problem yang akan diproses oleh sistem dan kemudian sistem akan mencocokkan data yang telah masuk, dengan data atau aturan yang yang telah di tambahkan oleh pakar (admin).
3.5 Perancangan Database
3.5.1 CDM (Conseptual Data Model)
CDM singkatan dari Conseptual Data Model. CDM dipakai untuk menggambarkan secara detail struktur basis data dalam bentuk logik. Struktur ini independen terhadap semua software maupun struktur data storage tertentu yang digunakan dalam aplikasi ini. CDM terdiri dari objek yang tidak diimplementasikan secara langsung kedalam basis data yang sesungguhnya.
PDM kependekan dari Physical Data Model. PDM merupakan gambaran secara detail basis data dalam bentuk fisik. Penggambaran rancangan PDM memperlihatkan struktur penyimpanan data yang benar pada basis data yang digunakan sesungguhnya.
memasukkan
Gambar 3.9 Conceptual Data Model
Pada CDM dijelaskan ada beberapa tabel yang berisi entitas pendukung terbentuknya sebuah database dimana entitas itu terdiri dari tabel temp buku tamu, galeri. Tabel- tabel itu berisi entitas yang mendukung sehingga data dapat tersimpan di database. Setalah CDM ini terbentuk maka selanjutnya data tersebut di generate ke PDM untuk selanjutnya akan menjadi database sistem ini.
3.5.2 Physical Data Model
fisik hasil pengembangan dari sebuah konsep, serta kita dapat mengetahui apakah tabel yang kita buat terdapat error atau tidak setelah di generate ke PDM. Model dari PDM sendiri tidak jauh berbeda dengan CDM hanya saja terkadang dalam kondisi tertentu primary key akan berpindah ke tabel yang lain bahkan dapat membentuk sebuah tabel baru. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar di Gambar 3.10.
Gambar 3.10 Physical Data Model 3.6 Tabel
Gambar 3.12. Tabel pada Database
Tabel Pakar
Pada tabel pakar terdapat beberapa entitas diantaranya ID_PAKAR, USERNAME, PASSWORD. Dimana ID_PAKAR sebagai primary key.
Berikut adalah tampilan tabel pakar (admin).
Gambar 3.13. Tabel Pakar (Admin)
Tabel Gejala
Pada tabel ini berisi data GEJALA yaitu ID_GEJALA, PENJELASAN GEJALA,KETERANGAN_GEJALA, LETAK_GEJALA. Dimana ID_GEJALA sebagai primary key.
Gambar 3.14. Tabel Gejala
Tabel Macam
Pada tabel ini berisi data SUBJEK yaitu ID_MACAM, NAMA_MACAM. Dimana ID_MACAM sebagai primary key.
Tabel Subjek
Pada tabel ini berisi data SUBJEK yaitu ID_SUBJEK, NAMA_SUBJEK, KETERANGAN_SUBJEK, NAMA_PENYEBAB, PENGENDALIAN, ALAMAT_GAMBAR. Dimana ID_SUBJEK sebagai primary key.
Gambar 3.16. Tabel Subjek
Tabel Galeri
Pada tabel ini berisi data GALERI yaitu ID_GALERI, PROBLEM_BOBOT, BOBOT. Dimana ID_BOBOT sebagai primary key.
Tabel Buku Tamu
Pada tabel ini berisi data BUKU TAMU yaitu ID_BUKUTAMU, NAMA, ALAMAT, EMAIL, PESAN, TANGGAL. Dimana ID_BUKUTAMU sebagai primary key.
BAB IV IMPLEMENTASI
Pada bab ini akan dibahas mengenai implementasi dari rancangan aplikasi yang telah dibuat pada bab sebelumnya. Bagian implementasi aplikasi ini meliputi: implementasi data, implementasi proses, dan implementasi antarmuka.
4.1 Lingkungan Implementasi
Lingkungan implementasi pada bab ini terdiri dari spesifikasi perangkat yang digunakan untuk implementasi sistem yaitu laptop dengan spesifikasi sebagai berikut:
Perangkat Keras :
- AMD Turion (tm) X2 Dual-Core Mobile RM-70 200GHz, 768 MB of RAM Physical Address Extension.
Perangkat Lunak :
- Sistem Operasi Microsoft Windows xp2 Sistem Operasi yang digunakan untuk membuka aplikasi pendukung lainnya.
- Macromedia Dreamweaver adalah perangkat lunak yang digunakan untuk membuat program aplikasi Penentuan Hama Tanaman Tomat berbasis website sehingga aplikasi dapat digunakan secara interaktif
- Xampplite-win32-1.7.1 MySQL
4.2 Implementasi Desain Antar muka
Pada tahap ini akan dijabarkan tentang implementasi anatarmuka dari aplikasi berdasarkan perancangan yang telah dibuat. Form-form tersebut, yaitu:
a. Halaman Utama Website Sistem Pakar TanamanTomat b. Bagian untuk pakar
• Form login pakar / admin.
• Form halaman administrator (pakar). • Form tambah hama
• Form tambah gejala.
• Form tambah penyebab.
• Form daftar semua gejala hama.
• Form basis aturan. dan bagian untuk user, seperti pada tabael 4.1.
Tabel 4.1 Tabel Implementasi Desain Antarmuka
User Admin
Home Home
Login Tambah hama tomat
Konsultasi Tambah gejala tomat
Ubah Password
Tabel diatas menggambarkan menu–menu utama yang ada pada desain antar muka user dan admin.
4.3 Implementasi Desain Antar muka User 4.3.1 User Beranda
4.3.2 User Konsultasi
Halaman ini akan tampil pada saat menu Konsultasi di klik sehingga aplikasi akan menampilkan halaman Konsultasi. Kemudian user akan ditampilkan daftar gejala yang telah ada, dan user memilih gejala yang sesuai yang menyerang tanaman tomatnya. Kemudian user mengklik tombol pilih. Tampilannya seperti pada Gambar 4.2.
Gambar 4.2 Tampilan halaman User Konsultasi
Gambar 4.3 Tampilan halaman Pilihan User
Ketika user memilih tombol selanjutnya maka user ingin menelusuri kemungkinan gejala yang lain. Daftar gejala yang dimasukkan oleh oleh pakar/ admin merupakan referensi dari suatu buku yang membahas tentang masalah hama tomat, Maka user akan dibawa ke tampilan seperti pada Gambar 4.4.
Apabila pada menu pilihan pada Gambar 4.4 user mengklik tombol hasil maka user akan memasuki halaman hasil dari konsultasi yang telah dilakukan tadi. Tampilannya seperti pada Gambar 4.5.
Gambar 4.5 Tampilan halaman Hasil Konsultasi
4.3.3 User Ubah Password
4.4 Implementasi Desain Antar Muka Admin / Pakar 4.4.1 Pakar Beranda
Setelah berhasil melakukan login pakar maka pakar atau juga admin akan memasuki halaman awal website. Pada halaman pakar ini terdapat menu menu untuk pakar yang berfungsi untuk memasukkan data data hama, gejala, penyebab, solusi, basis aturan dan ubah password untuk pakar. Tampilannya seperti pada Gambar 4.7.
Gambar 4.7 Tampilan halaman Pakar Tambah Penyebab
4.4.2 Pakar Tambah Hama
Gambar 4.8 Tampilan halaman Pakar Tambah Hama
4.4.3 Pakar Tambah Gejala
4.4.4 Pakar Tambah Penyebab
Menu selanjutnya adalah menu tambah penyebab, selanjutnya pakar memasukkan penyebab yang ditimbulkan oleh hama yang sudah di masukkan tadi. Karena setiap hama mempunyai penyebab. Tampilannya seperti pada Gambar 4.10
Gambar 4.10 Tampilan halaman Pakar Tambah Gejala
4.4.5 Pakar Tambah Solusi
yang sudah selesai berkonsultasi dapat diberikan masukan dari website ini. Tampilannya seperti pada Gambar 4.11
BAB IV IMPLEMENTASI
Pada bab ini akan dibahas mengenai implementasi dari rancangan aplikasi yang telah dibuat pada bab sebelumnya. Bagian implementasi aplikasi ini meliputi: implementasi data, implementasi proses, dan implementasi antarmuka.
4.1 Lingkungan Implementasi
Lingkungan implementasi pada bab ini terdiri dari spesifikasi perangkat yang digunakan untuk implementasi sistem yaitu laptop dengan spesifikasi sebagai berikut:
Perangkat Keras :
- AMD Turion (tm) X2 Dual-Core Mobile RM-70 200GHz, 768 MB of RAM Physical Address Extension.
Perangkat Lunak :
- Sistem Operasi Microsoft Windows xp2 Sistem Operasi yang digunakan untuk membuka aplikasi pendukung lainnya.
- Macromedia Dreamweaver adalah perangkat lunak yang digunakan untuk membuat program aplikasi Penentuan Hama Tanaman Tomat berbasis website sehingga aplikasi dapat digunakan secara interaktif
- Xampplite-win32-1.7.1 MySQL
4.2 Implementasi Desain Antar muka
Pada tahap ini akan dijabarkan tentang implementasi anatarmuka dari aplikasi berdasarkan perancangan yang telah dibuat. Form-form tersebut, yaitu:
a. Halaman Utama Website Sistem Pakar TanamanTomat b. Bagian untuk pakar
• Form login pakar / admin.
• Form halaman administrator (pakar). • Form tambah hama
• Form tambah gejala.
• Form tambah penyebab.
• Form daftar semua gejala hama.
• Form basis aturan. dan bagian untuk user, seperti pada tabael 4.1.
Tabel 4.1 Tabel Implementasi Desain Antarmuka
User Admin
Home Home
Login Tambah hama tomat
Konsultasi Tambah gejala tomat
Ubah Password
Tabel diatas menggambarkan menu–menu utama yang ada pada desain antar muka user dan admin.
4.3 Implementasi Desain Antar muka User 4.3.1 User Beranda
4.3.2 User Konsultasi
Halaman ini akan tampil pada saat menu Konsultasi di klik sehingga aplikasi akan menampilkan halaman Konsultasi. Kemudian user akan ditampilkan daftar gejala yang telah ada, dan user memilih gejala yang sesuai yang menyerang tanaman tomatnya. Kemudian user mengklik tombol pilih. Tampilannya seperti pada Gambar 4.2.
Gambar 4.2 Tampilan halaman User Konsultasi
Gambar 4.3 Tampilan halaman Pilihan User
Ketika user memilih tombol selanjutnya maka user ingin menelusuri kemungkinan gejala yang lain. Daftar gejala yang dimasukkan oleh oleh pakar/ admin merupakan referensi dari suatu buku yang membahas tentang masalah hama tomat, Maka user akan dibawa ke tampilan seperti pada Gambar 4.4.
Apabila pada menu pilihan pada Gambar 4.4 user mengklik tombol hasil maka user akan memasuki halaman hasil dari konsultasi yang telah dilakukan tadi. Tampilannya seperti pada Gambar 4.5.
Gambar 4.5 Tampilan halaman Hasil Konsultasi
4.3.3 User Ubah Password
4.3.4 Pakar Beranda
Setelah berhasil melakukan login pakar maka pakar atau juga admin akan memasuki halaman awal website. Pada halaman pakar ini terdapat menu menu untuk pakar yang berfungsi untuk memasukkan data data hama, gejala, penyebab, solusi, basis aturan dan ubah password untuk pakar. Tampilannya seperti pada Gambar 4.7.
Gambar 4.7 Tampilan halaman Pakar Tambah Penyebab
4.3.5 Pakar Tambah Hama
Gambar 4.8 Tampilan halaman Pakar Tambah Hama
4.3.6 Pakar Tambah Gejala
4.3.7 Pakar Tambah Penyebab
Menu selanjutnya adalah menu tambah penyebab, selanjutnya pakar memasukkan penyebab yang ditimbulkan oleh hama yang sudah di masukkan tadi. Karena setiap hama mempunyai penyebab. Tampilannya seperti pada Gambar 4.10
Gambar 4.10 Tampilan halaman Pakar Tambah Gejala
4.3.8 Pakar Tambah Solusi
yang sudah selesai berkonsultasi dapat diberikan masukan dari website ini. Tampilannya seperti pada Gambar 4.11
BAB V
UJ ICOBA DAN ANALISA SISTEM
Bab ini akan membahas mengenai uji coba terhadap sistem aplikasi Rancangan Aplikasi Penentuan Hama Tanaman Berbasis Website Menggunakan Metode ”Forward Chaining” yang telah dibuat dan selanjutnya akan dibuat evaluasi dari hasil uji coba tersebut. Uji coba dilaksanakan untuk mengetahui apakah sistem aplikasi dapat berjalan dengan baik sesuai perancangan yang dibuat. Evaluasi dilakukan untuk menentukan tingkat keberhasilan dari sistem yang dibuat.
5.1 Skenario Uji Coba
Pada uji coba berikut dapat dilihat beberapa proses dari system yang dibuat dengan cara melakukan uji coba pada masing-masing menu. Untuk memastikan bahwa sistem ini berjalan dengan lancar, penulis akan menyusun skenario yang akan dicoba, antara lain:
• Uji coba menu login pada halaman website ini. • Uji coba menu pendaftaran user.
• Uji coba penambahan data gejala hama tomat. • Uji coba hapus data gejala hama tanaman tomat. • Uji coba penambahan rule atau aturan.
5.2 Pelaksanaan Uji Coba
Pada sub- sub ini akan dijelaskan mengenai pelaksanaan skenario uji coba yang telah disusun pada sub-bab sebelumnya. Pada uji coba kali ini akan dicoba untuk menampilkan menu - menu yang ada pada aplikasi diagnose hama tanaman tomat ini.
5.2.1 Halaman Menu
5.2.2 Ujicoba Menu Login
Pada proses login yang dapat mengakses sistem yaitu pakar dan user. Pakar dapat membuka semua menu yang ada, sedangkan user hanya dapat melihat atau membuka menu user yang terdiri dari beranda, konsultasi, dan tentang penulis. Sebelum masuk pada halaman user harus melalui proses login dengan memasukkan username dan password, jika ada kesalahan memasukkan password atau username maka akan muncul massage box seperti pada Gambar 5.2.
Gambar 5.2 Tampilan Login
5.2.3 Ujicoba Pada Menu Pendaftaran
Pada menu login terdapat pula menu pendaftaran user. Dimana user baru harus mendaftar dahulu dengan mengisi username, password, nama lengkap, dan alamat. Agar user dapat melakukan konsultasi seperti pada Gambar 5.4.
Gambar 5.4 Form Pendaftaran User
5.2.4 Ujicoba pada Menu Penambahan Gejala
5.2.5 Ujicoba pada Menu Hapus Gejala
5.2.5 Ujicoba pada Menu Basis Atur an
Sub menu selanjutnya adalah menu untuk menambahkan basis aturan. Basis aturan atau rule berfungsi untuk menentukan hama apa yang menyerang berdasar data gejala yang telah di masukkan terlebih dahulu. Banyaknya basis aturan tergantung pada banyaknya gejala yang menyerang pada tanaman tomat. Seperti yang terlihat pada Gambar 5.7.
Gambar 5.6 Form Pilih Hama untuk Basis Aturan
percobaan. Ketika admin memilih hama ulat tanah maka tampilan selanjutnya adalah pengaturan untuk menentukan aturan if-then pada website ini agar mudah untuk menentukan hama apa yang menyerang tanaman tomat berdasa dari gejala yang ada. Tampilannya seperti pada Gambar 5.7.
6.1 KESIMPULAN
Setelah dilakukan uji coba dari aplikasi diagnosa hama tomat ini, maka dapat diambil kesimpulan :
1. Aplikasi Aplikasi Diagnosa Hama Tomat Menggunakan Metode Forward Chaining ini dirancang dan dibuat dengan menggunakan software PHP.
2. Mempunyai laporan hasil konsultasi beserta solusi pengendaliannya agar dapat diambil langkah dini untuk menanggulangi serangan hama tersebut.
6.2 SARAN
Untuk penelitian lebih lanjut dalam pengembangan aplikasi sistem ini disarankan untuk melakukan hal-hal berikut:
1) Dapat dikembangkan menggunakan citra digital, sehingga dengan menggunakan gambar saja secara otomatis bisa terdeteksi penyakit apa yang sedang terjadi pada tanaman tomat.