• Tidak ada hasil yang ditemukan

APLIKASI PENENTUAN HAMA TANAMAN BERBASIS WEB MENGGUNAKAN METODE ”FORWARD CHAINING”.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "APLIKASI PENENTUAN HAMA TANAMAN BERBASIS WEB MENGGUNAKAN METODE ”FORWARD CHAINING”."

Copied!
92
0
0

Teks penuh

(1)

”FORWARD CHAINING”

SKRIPSI

Disusun oleh :

DENNY PRAWIDIANTO

NPM. 0834010085

J URUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL "VETERAN"

J AWA TIMUR SURABAYA

(2)

RANCANGAN APLIKASI PENENTUAN HAMA

TANAMAN BERBASIS WEB MENGGUNAKAN

METODE ”FORWARD CHAINING”

Disusun Oleh :

DENNY PRAWIDIDANTO

NPM. 0834010085

Telah disetujui untuk mengikuti Ujian Negar a Lisan Gelombang VI Tahun Akademik 2011/2012

Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping

IR. PURNOMO EDI SASONGKO Budi Nugroho S,Kom NPT.196507311992032001 NPT. 380060502051

Mengetahui,

Ketua J urusan Teknik Infor matika Fakultas Teknologi Industri UPN ”Veteran” J awa Timur

(3)

SKRIPSI

RANCANGAN APLIKASI PENENTUAN HAMA

TANAMAN BERBASIS WEB MENGGUNAKAN

METODE ”FORWARD CHAINING”

Disusun Oleh :

DENNY PRAWIDIANTO NPM. 0834010085

Telah dipertahankan di hadapan dan diterima oleh Tim Penguji Skr ipsi J ur usan Teknik Infor matika Fakultas Teknologi Industri

Univer sitas Pembangunan Nasional ”Veteran” J awa Timur Pada Tanggal 15 J uni 2012

Pembimbing : Tim Penguji :

Univer sitas Pembangunan Nasional ”Veteran” J awa Timur

(4)

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

PANITIA UJ IAN SKRIPSI / KOMPREHENSIF

KETERANGAN REVISI Mahasiswa di bawah ini :

Nama : DENNY PRAWIDIANTO NPM : 0834010085

Jurusan : Teknik Informatika

Telah mengerjakan revisi/ tidak ada revisi*) pra rencana (design)/ skripsi ujian lisan gelombang VI, TA 2011/2012 dengan judul:

RANCANGAN APLIKASI PENENTUAN HAMA TANAMAN

BERBASIS WEB MENGGUNAKAN METODE ”FORWARD

CHAINING”

Surabaya,20 Juni 2012 Dosen Penguji yang memerintahkan revisi:

(5)

Ucapan terima kasih ini saya persembahkan sebagai perwujudan rasa syukur atas terselesaikannya Laporan Skripsi. Ucapan terima kasih ini saya tujukan kepada : 1. Allah SWT., karena berkat Rahmat dan berkahNya kami dapat menyusun dan

menyelesaikan Laporan Skripsi ini hingga selesai.

2. Bapak Prof. Dr. Ir. Teguh Soedarto, MP selaku Rektor Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

3. Bapak Sutiyono, MT selaku Dekan Fakultas Teknologi Industri UPN “Veteran” Jawa Timur.

4. Ibu Dr. Ir. Ni Ketut Sari, MT. selaku Ketua Jurusan Teknik Informatika UPN “Veteran” Jawa Timur dan juga merangkap sebagai Pembimbing Utama yang telah dengan sabar membimbing dengan segala kerendahan hati Serta bersedia meluangkan waktu untuk membimbing dan membantu hingga terselesaikannya Skripsi ini.

5. Bapak Firza Prima Aditiawan, S.Kom., Selaku PIA Tugas Akhir Teknik Informatika UPN “Veteran” Jawa Timur dan juga merangkap sebagai Pembimbing Pendamping yang telah banyak memberikan petunjuk, masukan, bimbingan, dorongan serta kritik yang bermanfaat sejak awal hingga terselesaikannya Skripsi ini.

(6)

7. Terimakasih buat teman seperjuangan sekaligus partner yang baik, Mick, Agit, Rizal, Jefa, dan Dwiky yang telah berjuang bersama sampai akhir. 8. Raden ajeng riana, pacarku terimakasih telah memberikanku banyak motivasi

dan dukungan.

(7)

Syukur Alhamdulillaahi rabbil ‘alamin terucap ke hadirat Allah SWT atas segala limpahan Kekuatan-Nya sehingga dengan segala keterbatasan waktu, tenaga, pikiran dan keberuntungan yang dimiliki penyusun, akhirnya penyusun dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul “ APLIKASI PENENTUAN HAMA TANAMAN BERBASIS BEWSITE MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING ” tepat waktu.

Skripsi dengan beban 4 SKS ini disusun guna diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program Strata Satu (S1) pada jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri, UPN ”VETERAN” Jawa Timur.

Melalui Skripsi ini penyusun merasa mendapatkan kesempatan emas untuk memperdalam ilmu pengetahuan yang diperoleh selama di bangku perkuliahan, terutama berkenaan tentang penerapan teknologi perangkat bergerak. Namun, penyusun menyadari bahwa Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu penyusun sangat mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca untuk pengembangan aplikasi lebih lanjut.

Surabaya, 2012

(8)

Halaman

2.1.2 Klasifikasi Tanaman Tomat ... 8

2.1.3 Karakteristik Tanaman Tomat ………. 9

2.1.4 Manfaat / khasiat tomat……….10

2.2.Hama Tanaman Tomat ... 11

2.2.1 Macam Hama Tomat ... ..11

(9)

2.4.1 Kecerdasan Buatan ... 14

2.4.2 Definisi Sistem Pakar... 15

2.4.3 Konsep Dasar Sistem Pakar ... 16

2.4.4 Tujuan Sistem Pakar ……….. 17

2.4.5 Cara Kerja Sistem Pakar ………. 18

2.4.6 Ciri-ciri Sistem Pakar ……….. 20

2.4.7 Kategori Sistem Pakar ………. 21

2.4.8 Metode Forward Chaining ………. 22

2.4.9 Block Diagram ………... 22

2.5. Dasar Teori Program ……….. 23

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM ... 19

3.1 Analisa Sistem ... 19

3.2 Perancangan Sistem ... 19

3.2.1 Perancangan Block Diagram ... 20

3.2.2 Perancangan Depedency Diagram ... 20

3.2.3 Decision Table ... 22

3.2.4 Perancangan Reduksi ……… 23

3.2.5 Perancangan Rule Base ………. 33

3.2.6 Rule Base Pada Hama Tanaman Tomat ………... 23

3.3 Perancangan Proses ... 21

3.3.1Perancangan Proses Sistem Pakar Secara Offline ... 26

3.4 Desain Interface ... 36

3.4.6 DFD level 1 Konsultasi ………. 43

3.5 Perancangan Database ... 44

(10)

3.6 Perancangan Tabel ... 46

3.6.1 Tabel User ... 47

3.6.2 Tabel ... 48

3.6.3 Tabel Gejala ……….. 49

3.6.4 Tabel Penyebab……….. 49

3.6.5 Tabel Solusi ……….. 49

3.6.6 Tabel Basis aturan ……… 50

BAB IV IMPLEMENTASI ... 50

4.1 Spesifikasi Sistem ... 50

4.2 Implementasi Desain Antarmuka ... 51

4.3 Implementasi Desain Antarmuka User ... 52

4.3.1 User Beranda ... 52

4.3.2 User Konsultasi ... 53

4.3.3 User ubah password ... 55

4.3.4 Pakar Beranda ... 56

4.4 Implementasi Desain Antarmuka Admin ... 56

4.4.1 Pakar Beranda ... 56

4.4.2 Pakar Tambah Hama ... 57

4.4.3 Pakar Tambah Gejala ... 57

4.4.4 Pakar Tambah Penyebab ... 57

4.4.5 Pakar Tambah Solusi ………... 59

4.4.6 Basis Aturan ……….61

(11)

5.2.6 Uji Coba Menu Tambah Basis Aturan ... 66

BAB VI PENUTUP ... 69

6.1. Kesimpulan ... 69

6.2. Saran ... 69

(12)

PENYUSUN : DENNY PRAWIDIANTO DOSEN PEMBIMBING I : Ir. Pur nomo Edi Sasongko DOSEN PEMBIMBING II : Sunar to S,Kom.

ABSTRAK

Pertanian mempunyai arti yang penting bagi kehidupan manusia, selama manusia hidup, selama itu pula pertanian tetap akan nada. Hal itu disebabkan karena makanan merupakan kebutuhan manusia paling pokok selain udara dan air, makanan merupakan hasil dari pertanian yang mana setiap tahun kebutuhan akan makanan semakin meningkat karena populasi manusia terus bertambah. Pada penelitian ini dirancang suatu sistem berbasis website yang dimaksudkan untuk membantu petani dalam mendiagnosa hama tanaman.

Perancangan aplikasi ini meliputi hal teknis seperti membuat database baru, pencarian hama tanaman yang menyerang, gejala yang di timbulkan oleh hama. Dalam aplikasi ini terdapat menu konsultasi untuk mendiagnosa hama tanaman tomat.Aplikasi diagnosa hama ini di bangun menggunakan software PHP dengan database MySQL untuk mempermudah orang lain guna pengembangan aplikasi pembelajaran ini agar menjadi lebih menarik.

Dengan aplikasi tersebut, diharapkan bisa bermanfaat untuk pakar, petani atau orang awam bahakan siswa tingkat SMU sebagai pembelajaran dini.

(13)

1.1 Lata r Belaka ng

Pertanian mempunyai arti yang penting bagi kehidupan manusia,

selama manusia hidup, selama itu pula pertanian tetap akan nada. Hal itu

disebabkan karena makanan merupakan kebutuhan manusia paling pokok

selain udara dan air, makanan merupakan hasil dari pertanian yang mana setiap

tahun kebutuhan akan makanan semakin meningkat karena populasi manusia

terus bertambah. Tanaman dapat diserang berbagai macam hama, hama

tersebut dapat diketahui dari gejala gejala yang ditimbulkan, akan tetapi untuk

mengetahui secara tepat jenis hama yang menyerang tanaman tersebut

memerlukan seorang pakar/ahli pertanian.

Sedangkan jumlah pakar pertanian terbatas dan tidak dapat mengatasi

permasalahan petani.dalam waktu bersamaan, sehingga diperlukan suatu

sistem yang mempunyai kemampuan seperti seorang pakar, yang mana

didalam sistem ini berisi pengetahuan keahlian seorang pakar pertanian

mengenai penyakit dan gejala tanaman. Pada penelitian ini dirancang suatu

sistem berbasis website yang dimaksudkan untuk membantu petani dalam

mendiagnosa hama tanaman. Sistem diagnosa hama tanaman berbasis website

telah dikembangkan dan mempunyai keunggulan dalam kemudahan akses dan

(14)

sistem diagnosa hama tanaman yang telah dibangun dapat digunakan sebagai

alat bantu untuk diagnosa hama tanaman dan dapat diakses oleh petani

dimanapun juga untuk mengatasi persoalan keterbatasan jumlah pakar

pertanian dalam membantu petani mendiagnosa hama suatu tanaman.

1.2 Rumusa n Ma salah

Berdasarkan adanya permasalahan yang dijabarkan, maka rumusan masalah

yang didapat antara lain :

1. Bagaimana membuat Sistem berbasis websit dengan menggunakan metode

forward chaining ?

2. Bagaimana rancangan sistem untuk mendiagnosa hama suatu tanaman.

1.3 Batasan Masalah

Adapun batasan masalah dari permasalahan di atas antara lain :

a. Sistem tidak mencakup semua jenis tanaman hanya mewakili sebagian

tanaman saja. Dan pada aplikasi ini menggunakan tanaman tomat sebagai

pembahasan.

b. Hanya ada satu hama yang teridentifikasi.

c. Pembuatan aplikasi ini berdasar referensi dari suatu buku.

(15)

1.4 Tujua n

Adapun maksud dan tujuan dalam pembuatan Rancangan Aplikasi Penentuan

Hama Tanaman Berbasis Web adalah sebagai berikut :

a. Membantu mendeteksi hama tanaman tomat tanpa bertatap muka dengan

orang yang ahli di bidangnya atau seorang pakar.

b. Mempermudah petani tomat dan orang awam dalam melakukan pengendalian

setelah mengetahui adanya hama tanpa menunggu atau pergi ke seorang ahli

atau seorang pakar.

c. Membuat desain sistem pakar untuk mengidentifikasi hama tanaman tomat.

d. Memberi pengetahuan yang lebih luas mengenai hama yang ada pada tanaman

tomat dan cara pengendaliannya.

1.5 Manfaa t

Manfaat dari penulisan tugas akhir ini antara lain sebagai berikut :

a. Bagi pakar

Dapat menyederhanakan sistem tanya jawab tanpa melalui tatap muka dengan

sistem komputerisasi dan juga dapat meningkatkan ketelitian.

b. Bagi orang awam atau petani (User)

1) Menyediakan aplikasi berbasis web untuk mendiagnosis hama tanaman

secara tepat dan cepat. dengan tampilan yang menarik dan mudah untuk di

(16)

2) User khususnya anggota kelompok tani tinggal memilih kriteria gejala

gejala hama yang telah ada, dengan cara mengklik gejala tersebut, tanpa

harus menginputkan banyak data secara manual.

3) Aplikasi berbasis web ini dapat diakses untuk semua kalangan mulai dari

petani, atau masyarakat umum lainnya, bahkan siswa SLTA sebagai

pembelajaran dini.

1.6 Metodologi Penelitia n

Metodologi yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Metode Literatur :

Dilakukan dengan cara mencari segala macam informasi secara riset

keperpustakaan dan mempelajari buku-buku yang berhubungan dengan

masalah yang dihadapi.

b. Pengumpulan dan Analisa Data :

pengumpulan data dilakukan dengan cara : observasi, identifikasi dan

klasifikasi melalui studi literatur. Dari pengumpulan data tersebut dilakukan

analisa data yaitu menganalisa gejala gejala apa saja yang timbul pada

tanaman tomat. Jika tanaman tersebut terkena serangan hama maka akan di

tentukan suatu pengendalian yang tepat terhadap gejala gejala tersebut.

c. Perancangan Sistem

Melakukan analisa awal tentang sistem yang akan dibuat, yaitu suatu

(17)

cara menggolongkan hama tanaman tomat. Kemudian pada perancangan

sistem akan dilakukan suatu sistem yang baku untuk rule base, knowledge

base dan metode yang akan dipakai dalam pencarian solusi yang tepat untuk

mengatasi hama dan penyakit yang sesuai dengan gejala gejala yang

disebutkan.

d. Pembuatan program

Melakukan implementasi terhadap sistem berdasarkan hasil dari perancangan

sistem yan sesuai dengan kebutuhan.

e. Uji coba program

Uji coba program dapat dilakukan pada akhir dari tahap-tahap analisa sistem,

desain sistem dan tahap penerapan sistem atau implementasi sistem. Sasaran

dari uji coba program adalah untuk menemukan kesalahan-kesalahan dari

program yang mungkin terjadi sehingga dapat segera di perbaiki.

f. Pembuatan kesimpulan

Pada tahap ini program telah melakukannya dengan baik, sehingga program

ini dapat berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan.

1.7 Sistematik Penulisan

Adapun Sistematika Tugas Akhir ini adalah:

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang latar belakang, rumusan masalah, batasan

(18)

BAB II : TINJ AUAN PUSTAKA

Pada bab ini dijelaskan tentang teori-teori serta penjelasan-penjelasan

yang dibutuhkan dalam Rancangan aplikasi Hama Tanaman Hortikultura

Berbasis Web.

BAB III : ANALISA DAN PERENCANAAN SISTEM

Bab ini berisi tentang analisa dan perancangan sistem dalam

pembuatan Tugas Akhir Rancangan aplikasi Hama Tanaman Hortikultura

Berbasis Web.

BAB IV : IMPLEMENTASI

Bab ini berisi penjelasan hasil Tugas Akhir dan pembahasan

Rancangan aplikasi Hama Tanaman Hortikultura Berbasis Web.

BAB V : UJ I COBA DAN EVALUASI

Bab ini berisi pengujian program Tugas Akhir.

BAB VI : PENUTUP

Bab ini berisi tentang kesimpulan yang dapat diambil dari keseluruhan

isi dari laporan serta saran yang disampaikan penulis terkait pengembangan

aplikasi yang ada menjadi aplikasi yang lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA

Bab ini akan dipaparkan tentang sumber-sumber literatur yang

digunakan dalam pembutan laporan ini.

LAMPIRAN

(19)

TI NJ AUAN PUSTAKA

2.1 Tanama n Tomat

2.1.1 Seja rah Tanama n Tomat

Tomat (Solanum lycopersicum syn. Lycopersicum esculentum) adalah

tumbuhan dari keluarga Solanaceae, tumbuhan asli Amerika Tengah dan Selatan, dari

Meksiko sampai Peru. Tomat merupakan tumbuhan siklus hidup singkat, dapat

tumbuh setinggi 1 sampai 3 meter. Tomat merupakan keluarga dekat dari kentang.

Kata "tomat" berasal dari kata dalam bahasa Nahuatl, tomatl (dieja: /tɔ .matɬ /).Tomat

berasal dari Amerika tropis, ditanam sebagai tanaman buah di ladang, pekarangan,

atau ditemukan liar pada ketinggian 1--1600 m dpl. Tanaman ini tidak tahan hujan,

sinar matahari terik, serta menghendaki tanah yang gembur dan subur.

Terna setahun ini tumbuh tegak atau bersandar pada tanaman lain, tinggi 0,5--2,5 m,

bercabang banyak, berambut, dan berbau kuat. Batang bulat, menebal pada

buku-bukunya, berambut kasar warnanya hijau keputihan. Daun majemuk menyirip, letak

berseling, bentuknya bundar telursampai memanjang, ujung runcing, pangkal

membulat, helaian daun yang besar tepinya berlekuk, helaian yang lebih kecil tepinya

bergerigi, panjang 10--40 cm, warnanya hijau muda. Bunga majemuk, berkumpul

dalam rangkaian berupa tandan, bertangkai, mahkota berbentuk bintang, warnanya

kuning. Buahnya buah buni, berdaging, kulitnya tipis licin mengilap, beragam dalam

(20)

warnanya kuning kecokelatan. Buah tomat bisa dimakan langsung, dibuat jus, saus

tomat, dimasak, dibuat sambal goreng, atau dibuat acar tomat. Pucuk atau daun muda

bisa disayur.

Buah tomat yang umum ada di pasaran bentuknya bulat. Yang berukuran besar,

berdaging tebal, berbiji sedikit, dan berwarna merah disebut sebagai tomat buah.

Tomat jenis ini biasa disantap segar sebagai buah. Yang berukuran lebih kecil dikenal

sebagai tomat sayur karena digunakan di dalam masakan. Yang kecil-kecil sebesar

kelereng disebut tomat ceri dan digunakan untuk campuran membuat sambal atau

dalam hidangan selada.

2.1.2 Klasifikasi Tanaman Tomat

Tanaman tomat (Lycopersicum esculentum Mill) merupakan tanaman yang secara

lengkap diklasifikasikan ke dalam golongan sebagai berikut:

1. Subdivisi : Angiospermae

2. Kelas : Dicotyledoneae

3. Ordo : Tubiflorae

4. Famili : Solanaceae

5. Genus : Lycopersicum

6. Spesies :Lycopersicum esculentum Mill (Redaksi Agromedia, 2007)

(21)

2.1.3 Ka rakter istik Tanama n Tomat

a. Akar

Tomat mempunyai akar tunggang yang tumbuh menembus kedua tanah dan

akar serabut yang tumbuh menyebar kearah samping, tetapi dangkal.

b. Batang

Batang tanaman tomat berbentuk persegi empat hingga bulat, berbatang lunak

tetapi cukup kuat, berbulu atau berambut halus dan diantara bulu-bulu tersebut

terdapat rambut kelenjar. Batang tanaman berwama hijau. Pada ruas batang

mengalami penebalan dan pada ruas bagian bawah tumbuh akar-akar pendek.

Selain itu batang tamanan tomat dapat bercabang dan diameter cabang lebih

besar jika dibanding dengan jenis tanaman sayur lainya

c. Daun

Daun tanaman tomat berbentuk oval bagian tepi daun bergerigi dan

membentuk celah-celah yang menyirip serta agak melengkung kedalam. Daun

berwama hijau dan merupakan daun majemuk ganjil yang berjumlah sekitar

3-6 cm. Diantara daun yang berukuran besar biasanya tumbuh 1-2 daun yang

berukuran kecil. Daun majemuk pada tanaman tomat tumbuh berselang-seling

atau tersusun spiral mengelilingi batang tanaman.

d. Bunga

Bunga tomat berukuran kecil, diameternya sekitar 2 cm dan berwama kuning

(22)

bagian terindah dari bunga tomat warnanya kuning cerah berjumlah 6 buah.

Bunga tomat merupakan bunga sempurna karena benang sari atau tepung sari

dan kepala putik atau kepala benang sari terbentuk pada bunga yang sama.

e. Buah

Bentuk buah tomat bervariasi, tergantung varietasnya ada yang berbentuk

bulat, agak bulat, agak lonjong dan bulat telur (oval). Ukuran buahnya juga

bervariasi, yang paling kecil memiliki berat 8 gram dan yang besar memiliki

berat 180 gram. Buah yang masih muda berwama hijau muda, bila telah

matang menjadi merah (Cahyono, 1998).

2.1.4 Ma nfa at / Khasia t Tomat

Adapun manfaat / khasiat tomat adalah :

a. Membantu menurunkan resiko gangguan jantung.

b. Menghilangkan kelelahan dan menambah nafsu makan.

c. Menghambat pertumbuhan sel kanker pada prostat, leher rahim, payudara dan

endometrium.

d. Memperlambat penurunan fungsi mata karena pengaruh usia (age-related

macular degeneration).

(23)

f. Membantu menjaga kesehatan organ hati, ginjal, dan mencegah kesulitan

buang air besar.

g. Menghilangkan jerawat.

h. Mengobati diare.

i. Meningkatkan jumlah sperma pada pria.

j. Memulihkan fungsi lever

2.2 Ha ma Pada Tanama n Tomat

2.2.1 Macam Hama Tanaman Tomat

Berikut merupakan macam-macam hama pada tanaman tomat, terdiri dari nama hama dan gejala- gejala yang terlihat ketika hama menyerang tanaman tomat, sekaligus cara pengendalian dari hama tersebut, seperti pada tabel 2.2.

Tabel 2.2 Macam dan Gejala Serangan Hama Tanaman Tomat

No Macam Hama Gejala

1 Ulat Tanah 1.Pangkal batang yang digigit akan mudah patah dan mati.

2.Munculnya lubang yang tidak beraturan pada daun.

2 Ulat buah 1.Buahnya membusuk dan berlubang.

2.Buah yang sudah dilubangi berubah menjadi cacat dan

berwarna coklat.

3 Kutu daun / aphis

hijau

1.Mengisap daun, daun keriput layu dan mati.

2.Daun melengkung kebawah dan menyempit seperti pita.

4 Lalat putih 1.Munculnya bercak nekrotik pada daun akibat di isapnya cairan

(24)

2.Daun mengecil dan menggulung keatas.

6 Lalat penggerek

daun

1.tanaman tomat tampak seperti terbakar

2.Daun gugur secara tiba-tiba

7 Ulat grayak 1.Ulat grayak mulai memakan daun dari bagian tepi.

2.Bercak putih menerawang pada daun.

8. Thrips 1.Menghisap permukaan daun, daun menjadi berwarna putih

seperti perak.

9. Tungau Merah 1.Daun tampak berbercak merah karat.

2.Tanaman menjadi kerdil.

1.Akar dan daun penuh dengan bekas gigitan bergerigi.

2.3Pengendalian dan Pember antasan Hama Tanaman Toma t

Berikut merupakan macam-macam hama pada tanaman tomat dan cara

pengendaliannya, disini dijelaskan bagaimana cara menanggulangi atau

mengendalikan hama seperti pada tabel 2.3.

Tabel 2.3 Macam pengendalian dan pemberantasan hama tanaman tomat.

NO Maca m Hama Pengendalia n

(25)

Furadan 3G di dekat

pangkal pohon at au secara mekanis dengan m embunuh ulat sat u persatu.

2.Dilakukan pergiliran tanaman. Tanaman yang ditanam

hendaknya yang tidak disukai oleh hama, misalnya ubi

kayu.

2. Ulat buah 1.Dengan menyemprotkan pestisida nabati atau

insektisida sistemik sejak berumur satu minggu

3. Kutu daun / aphis hijau 1.Populasinya tinggi, tetapi biasanya dapat

dikendalikan oleh musuh alaminya berupa larwa lalat,

atau lembing macan.

4. Lalat putih 1.Cara mekanis dengan mencabut dan membakar tanaman

yang terserang.

2.Gunakan insektisida dan akarisida untuk

memberantasnya

5. Rayap 1.Penaburan insektisida berbahan aktif karbofuran pada

bedengan. Lakukan juga fumigasi dengan memakai

basamid G sebelum

pemasangan mulsa plastik.

6. Lalat penggerek daun 1. Secara mekanis yakni dengan memusanakan tanamn

tomat yang terserang, memasang perangkap dan

(26)

7. Ulat grayak 1.Secara mekanis adalah dengan mengumpulkan dan

memusnahkan ulat grayak yang tertangkap

8. Thrips 1.Melakukan penyiraman tanaman tomat dengan jumlah

yang cukup

2.Dengan penyemprotan pestisida.

9. Tungau merah 1.Penyiangan secara rutin.

2.Dengan penyemprotan pestisida

10. Nematoda bisul akar 1.Mencabut dan membakarnya agar tidak menular ke

tanaman yang sehat

11. Siput (Gastropoda) 1.Menangkap langsung siput ketika tengah beraksi di

malam hari dan dijadikan pakan itik.

2.4 Dasa r Teor i Sistem Pa kar

2.4.1 Kecer da san Buatan

Kecerdasan buatan atau yang lebih dikenal dengan AI (Artificial Inteligence)

adalah suatu ilmu yang mempelajari cara membuat komputer melakukan sesuatu

seperti yang dilakukan oleh manusia. (Minsky, 1989). Definisi lain diungkapkan oleh

H. A. Simon (1987). Kecerdasan buatan (Artificial Inteligence) merupakan kawasan

penelitian, aplikasi dan intruksi yang terkait dengan pemrograman komputer untuk

(27)

Rich and Knight (1991) mendefinisikan Kecerdasan buatan sebagai sebuah

studi tentang bagaimana membuat komputer melakukan hal-hal yang pada saat ini

dapat dilakukan lebih baik oleh manusia.

Sementara ensiklopedia Britannica mendefinisikan Kecerdasan buatan

sebagai cabang dari ilmu komputer yang dalam mempresentasikanpengetahuan lebih

banyak menggunakan bentuk simbol-simbol dari pada bilangan, dan memproses

informasi berdasarkan sejumlah aturan.

2.4.2 Definisi Sistem Pa kar (Ekspert System)

System pakar adalah salah satu cabang AI yang membuat penggunaan secara

luas knowledge yang khusus untuk penyelesaian masalah tingkat manusia yang

pakar. Seorang pakar adalah orang yang mempunyai knowledge atau kemampuan

khusus yang orang lain tidak mengetahui atau mampu dalam bidang yang

dimilikinya. Ketika system pakar dikembangkan pertama kali pada tahun 70-an

system pakar hanya berisi knowledge yang eksklusif. Namun demikian sekarang ini

istilah system pakar sudah digunakanuntuk berbagai maam system yang

menggunakan teknologi sistem pakar itu. Teknologi sistm pakar ini meliputi bahasa

sistem pakar, program dan perangkat keras yang dirancang untuk membantu

pengembangan dan pembuatan system pakar (Arhami, 2005).

Sistem pakar dapat berarti pula suatu sistem yang bekerja atau beroperasi

(28)

yang mengambil keputusan. Sistem ini bekerja dengan langkah-langkah kerja sebagai

berikut:

a. Akusisi pengetahuan

b. Mengidentifikasikan object-atribute value

c. Penetapan basis pengetahuan

d. Perancangan basis data

e. Formulasi system pakar

f. Perancangan dan pengembangan perangkat lunak

g. Uji validasi sistem.

2.4.3. Konsep Dasar Sistem Pakar

Adapaun konsep dasar Sistem Pakar adalah sebagai berikut:

a. Keahlian (expertise)

b. Pakar (expert)

c. Pengalihan keahlian (transferring expertise)

d. Infernsi (inferencing)

e. Aturan (rules)

f. Kemampuan menjelaskan (explanation capability)

2.4.4 Tujuan Sistem Pakar

Tujuan utama sistem pakar adalah meniru kemampuan seseoarang

(29)

masalah dalam bidangnya. Misalnya sistem pakar dalam bidang pertanian untuk

masalah hama tanaman, dapat meniru kemampuan seseorang insinyur pertanian untuk

menganalisa suatu hama tanaman.

2.4.5 Cara Ker ja Sistem Paka r

Pada umumnya cara kerja sistem pakar adalah sebagai berikut:

a. User Interface

User Interface adalah bagian penghubung antara program system pakar

dengan pemakai. Pada bagian ini terjadi dialog antara pemakai dengan

program yang dibuat. Program akan mengajukan pertanyaan berbentuk “ ya

atau tidak “ (yes or no question) atau berbentu menu pilihan dan juga akan

menarik suatu kesimpulan dai hasil jawaban yang diberikan oleh pemakai atas

setiap setiap pertanyaan yang diberikan system pakar.

b. Mesin Inferensi

Mesin inferensi adalah bagian dari system pakar yang mendeduksi fakta fakta

baru dari fakta fakta yang telah ada dengan menggunakan kaidah kaidah yang

ada. Proses deduksi ini menyangkut perjodohan dan unifikasi, disamping itu

mesin inferensi juga mengontrol aliran tahapan inferensi. Dalam pengontrolan

ini mesin inferensi menentukan kaidah mana yang di uji terlebih dahulu dan

apa yang dilakukan seandainya suatu kaidah sukses atau gagal.

Mesin inferensi / mengambil fakta yang ada dari basi kaidah atau basis data

(30)

untuk menguji kaidah kaidah selama proses unifikasi. Kaidah kaidah sukses

maka kaidah tersebut ditambahkan ke memori yang bekerja.

c. Basis pengetahuan

Basis pengetahuan merupakan inti program system pakar dimana pengetahuan

ini merupakan representasi pengetahuan dari sorang pakar. Basis pengetahuan

tersusun atas fakta yang berupa informasi tntang obyek dan kaidah yang

merupakan informasi tentang cara bagaimana membangkitkan fakta baru dai

fakta yang sudah diketahui.

Ga mbar 2.1 Car a Ker ja Sistem Pa kar

2.4.6 Cir i-cir i Sistem Pakar

Pada umumnya ciri ciri dari system pakar adalah bersifat (Kusrini, 2006):

a. Terbatas pada bidang yang spesifik.

b. Dapat memberikan penalaran untuk memberikan data data yang tidak lengkap

atau pasti.

c. Dapat mengemukakan rangkaian alasan yang diberikannya dengan cara yang

dapat dipahami.

d. Berdasar pada rule atau kaidah tertentu.

(31)

e. Dirancang untuk dapat dikembangkan secara bertahap.

f. Outpunya bersifat nasihat atau anjuran.

g. Outputnya tergantung dari dialog dengan user.

h. Knowledge base dan inference engine terpisah.

2.4.7 Ka tegor i Sistm Paka r

Secara umum klasifikasi atau kategori sistem pakar yaitu (kusrini, 2006):

a. Interpretasi, yaitu membuat kesimpulan atau deskripsi dari sekumpulan data

mentah.

b. Pridiksi, yaitumemproyeksikan akibat akibat yang dimungkinkan dari siyuasi

situasi tertentu.

c. Diagnosis, yaitu menentukan konfigurasi komponen-komponen sistem yang

cocok dengan tujuan-tujuan kinerja tertentu yang memenuhi kendala-kendala

tertentu.

d. Desain , yaitu merencanakan serangkaian tindakan yang akan dapat mencapai

sejumlah tujuan denan kondisi awal tertentu.

e. Perencanaan , yaitu merencanakan serangkaian tindakan yang akan dapat

mencapai sejumlah tujuan denan kondisi awal tertentu.

f. Debugging dan repair menentukan dan mengimplementasikan cara-cara untuk

mengatasi malfungsi.

g. Intruksi, yaitu mendeteksi dan defisiensi dalam pemahaman domain subyek.

(32)

i. Seleksi, yaitu mengidentifikasi pilihan terbaik dari sekumpulan list

(kemungkinan).

j. Simulasi, yaitu pemodelan interaksi antara komponen-komponen system.

k. Monitoring, yaitu membandingkan tingkah laku suatu system yang teramati

dengan tingkah laku yang diharapkan darinya.

2.4.8 Metode For war d Chaining

Metode forward chaining adalah suatu metode dari mesin inferensi untuk

memulai penalaran atau pelacakan suatu data dari fakta-fakta yang ada menuju suatu

kesimpulan. Dalam Forward Chaining, kaidah interpreter mencocokkan fakta atau

statement dalam pangkalan data dengan situasi yang dinyatakan dalam bagian sebelah

kiri atau kaidah if akan terlihat, (Arhami,2005)

2.4.9 Block Diagram

Block diagram merupakan susunan rule rule yang terdapat di dalam sebuah

bidang ilmu. Dengan block diagram di dalam system pakar maka dapat diketahui

urutan kerja system dalam mencari keputusan yang akan terlihat, seperti pada

(33)

Gambar 2.3 Block Diagram

2.5 Dasar Teor i Pr ogr am

2.5.1 PHP (Per sonal Home Page)

PHP yang merupakan bahasa pemrogramman berbasis website yang memiliki

kemampuan untuk memproses data dinamis. PHP dikatakan sebagai sebuah

server-side embedded script language artinya sintaks-sintaks dan perintah yang kita berikan

akan sepenuhnya dijalankan oleh server tetapi disertakan pada halaman HTML

biasa. Aplikasi-aplikasi yang dibangun oleh PHP pada umumnya akan memberikan

hasil pada web browser, tetapi prosesnya secara keseluruhan dijalankan di server.

(34)

2.5.2 Alasan menggunakan PHP

1. PHP dapat dijalankan pada platform yang berbeda-beda

(Windows, Linux, Unix, etc.).

2. PHP merupakan web scripting open source.

3. PHP mudah dipelajari.

2.5.3 Sinta ks PHP

Kode PHP disimpan sebagai plain text dalam format ASCII, sehingga kode

PHP dapat ditulis hampir disemua editor text seperti windows notepad, windows

wordpad, dll. Kode PHP adalah kode yang disertakan di sebuah halaman HTML dan

kode tersebut dijalankan oleh server sebelum dikirim ke browser.

Contoh file PHP (contoh1.php) :

<ht ml> <head>

<t it le> Cont oh Sederhana </ tit le> </ head>

<body>

<?php echo(“ Hallo apakabar? Nama saya PHP script” ); ?>

(35)

Ga mbar 2.1 Hasil dari file contoh 1.php

Pada file .html, HTTP server hanya melewatkan content dari file menuju ke

browser. Server tidak mencoba untuk mengerti atau memproses file, karena itu adalah

tugas sebuah browser.

Pada file dengan ekstensi .php akan ditangani secara berbeda. Yang memiliki

kode PHP akan diperiksa. Web server akan memulai bekerja apabila berada diluar

lingkungan kode HTML. Oleh karena itu server akan melewati semua content yang

berisi kode HTML, JavaScript, simple text di browser tanpa diinterpretasikan di

server.

Blok scripting PHP selalu diawali dengan <?php dan diakhiri dengan ?>. Blok

scripting PHP dapat ditempatkan dimana saja di dalam dokumen. Pada beberapa

server yang mendukung, blok scripting PHP dapat diawali dengan <? dan diakhiri

dengan ?>. Namun, untuk kompatibilitas maksimum, sebaiknya menggunakan bentuk

yang standar (<?php ?>).Setiap baris kode PHP harus diakhiri dengan semikolon (;).

(36)

instruksi dengan instruksi lainnya. PHP menggunakan // untuk membuat komentar

baris tunggal atau /* dan */ untuk membuat suatu blok komentar. (Anhar, 2010)

2.5.3 MySQL

MySQL dikembangkan oleh sebuah perusahaan Swedia bernama MySQL AB,

yang kala itu bernama TcX DataKonsult AB, sejak sekitar 1994–1995, meski cikal

bakal kodenya bisa disebut sudah ada sejak 1979. Tujuan mula-mula TcX membuat

MySQL pada waktu itu juga memang untuk mengembangkan aplikasi Website untuk

client—TcX adalah perusahaan pengembang software dan konsultan database. Kala

itu Michael Widenius, atau “Monty”, pengembang satu-satunya di TcX, memiliki

aplikasi UNIREG dan rutin ISAM yang dibuat sendiri dan sedang mencari antarmuka

SQL untuk ditempelkan di atasnya. Mula-mula TcX memakai mSQL, atau “mini

SQL”. Barangkali mSQL adalah satu-satunya kode database open source yang

tersedia dan cukup sederhana saat itu, meskipun sudah ada Postgres (juga akan

dibahas sesaat lagi). Namun ternyata, menurut Monty, mSQL tidaklah cukup cepat

maupun fleksibel. Versi pertama mSQL bahkan tidak memiliki indeks. Setelah

mencoba menghubungi David Hughes—pembuat mSQL—dan ternyata mengetahui

bahwa David tengah sibuk mengembangkan versi dua, maka keputusan yang diambil

Monty yaitu membuat sendiri mesin SQL yang antarmukanya mirip dengan mSQL

(37)

2.5.4 Penger tia n MYSQL

MySQL adalah sebuah sistem manajemen database yang saling

berhubungan. Sebuah hubungan database dari data yang tersimpan pada tabel yang

terpisah daripada menyimpan semua data pada ruang yang sangat besar. Hal ini

menambah kecepatan dan fleksibilitas. Tabel-tabel tersebut dihubungkan oleh

hubungan yang sudah didefinisikan mengakibatkan akan memungkinkan untuk

mengkombinasikan data dari beberapa tabel sesuai dengan keperluan.

MySQL adalah ‘Open Source Software’. ‘Open Source’ maksudnya

program tersebut memungkinkan untuk dipakai dan dimodifikasi oleh siapa saja.

Semua orang bisa men-download MySQL dari Internet dan memakainya tanpa

membayar sepeser pun. Seseorang dapat mempelajari ‘Source Code‘ dan dapat

mengubahnya sesuai dengan kebutuhan mereka. MySQL menggunakan GPL (General

Public License).

Beberapa Tipe data MySQL :

(38)

2.5.6 Kelebihan – kelebihan MySQL

Selain karena Open Source Program, MySQL juga memiliki

kelebihan-kelebihan yang tak kalah bagusnya dengan Database Server lainnya,

seperti SQL server, Sybase bahkan Oracle. Kelebihan-kelebihan itu antara lain :

1. Dapat bekerja di beberapa platform yang berbeda, seperti Linux, Windows, MacOS

dll.

2. Dapat dikoneksikan pada bahasa C, C++, Java, Perl, PHP dan Python.

3. Memiliki lebih banyak type data seperti : signed/unsigned integer yang memiliki

panjang data sebesar 1,2,3,4 dan 8 byte, FLOAT, DOUBLE, CHAR, VARCHAR,

5. Mendukung terhadap LEFT OUTHER JOIN dengan ANSI SQL dan sintak ODBC.

6. Mendukung ODBC for Windows 95 (dengan source program). Semua fungsi

ODBC 2.5 dan sebagainya. Sebagai contoh kita dapat menggunakan Access untuk

connect ke MySQL server.

7. Menggunakn GNU automake, autoconf, dan LIBTOOL untuk portabilitas.

8. Kita dapat menggabungkan beberapa tabel dari database yang berbeda dalam

(39)

9. Ditulis dengan menggunakan bahasa C dan C++. Diuji oleh compiler yang sangat

jauh berbeda.

10.Privilege (hak) dan password sangat fleksibel dan aman serta mengijinkan

‘Host-Based’ Verifikasi.

2.5.7 Konektivitas PHP – MySQL

Pembahasan mengenai MySQL secara khusus tidak akan dilakukan.

Sebab pada penulisan ini, penulis ingin memfokuskan penggunaan MySQL melalui

PHP. Dan untuk menjalankan perintah -perintah MySQL dari dalam script PHP

dibutuhkan fungsi koneksi tersendiri. Yaitu :

1. MySQL_connect (namaserver,username,password) perintah ini digunakan untuk

melakukan koneksi ke database server. Fungsi ini menghasilkan suatu pengenal

link (link identifier) yang digunakan untuk perintah berikutnya.

2. MySQL_select_db printah ini digunakan untuk memilih database apa yang akan

diproses.

3. MySQL_query perintah ini digunakan untuk mengeksekusi perintah SQL yang ada

di parameter query. Fungsi ini akan menghasilkan suatu petunjuk ke hasil eksekusi

(result).

4. MySQL_num_rows (link result) perintah ini digunakan untuk menampilkan berapa

(40)

5. MySQL_fetch_row (link result) berfungsi untuk mengambil satu baris data dari

proses eksekusi query, perintah ini menghasilkan array yang dimulai dengan index

0.

6. MySQL_close (link identifier) berfungsi untuk menutup koneksi sesuai dengan link

(41)

3.1 Analisa Sistem

Setelah data terkumpul maka data tersebut belum berarti karena belum dapat disimpulkan dan data tersebut masih perlu diolah sehingga data tersebut dapat bermakna, sehingga hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan.Dari pembahasan hama tanaman tomat, dapat di analisa bahwa ada 3 faktor yang berhubungan erat dengan hama tanaman tomat tersebut, yaitu : Penyebab, Gejala, Pengendalian

3.2 Perancangan Sistem

Sistem ini secara umum berfungsi untuk mendeteksi penyakit pada tanaman tomat sehingga para petani tomat bisa mengantisipasi serta dengan adanya sistem ini petani akan dengan mudah mengetahui solusi untuk pencegahan pada tanaman tomat tersebut. Sistem ini akan diamati oleh teknologi web yang kemudian akan disimpan dalam database (server), dianalisa dan dirancang serangkaian aksi sebagai solusi atas permasalahan yang terjadi pada sistem, yang akan menjadi informasi bagi peneliti, petani maupun para pengusaha pertanian secara on-line.

3.2.1 Perancangan Block Diagram

(42)

Berdasar parameter yang ada maka di buatlah block diagram seperti yang di tunjukkan pada tabel 3.1

Tabel 3.1 Block Diagram Tanaman Tomat

(43)

3.2.2. Perancangan Dependency Diagram

Dependency Diagram dibuat untuk menentukan faktor yang mempengaruhi

Akar penuh dengan bekas gigitan

tanaman tomat tampak seperti terbakar

Daun gugur secara tiba-tiba

Daun mengecil dan menggulung keatas.

daun menjadi berwarna putih seperti perak. Bercak putih menerawang pada daun.

memakan daun dari bagian tepi.

Tanaman menjadi kerdil.

Pada akar : akar tanaman

Munculnya lubang yang tidak beraturan Buah berubah menjadi berwarna coklat.

Buahnya membusuk dan berlubang.

Daun melengkung kebawah dan menyempit seperti pita.

daun keriput layu dan mati.

Munculnya bercak nekrotik pada daun akibat di isapnya cairan sel

(44)

penjelasan bahwa hasil pendeteksian hama pada tanaman tomat berdasarkan parameter dengan penjabaran tiap parameter pada sub parameter. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Gambar 3.2

Gambar 3.2 Dependency Diagram Hama Tanaman Tomat

3.2.3 Decision Table

(45)

ini menunjukkan salah satu contoh perancangan decision table untuk hama tanaman tomat rule set 2, yaitu parameter buah pada perancangan dependency diagram.

Tabel 3.1 Decision Tabel Hama pada Tanaman Tomat Step 1: Plan

Kondisi : buah Baris : 2

Buah berubah menjadi berwarna coklat(1) (Y/T)

Buah membusuk dan berlubang(2) (Y/T)

Step 2: Completed Decision Table

Rule 1 2 Konklusi

A1 Y Y Buah berubah menjadi coklat; buah membusuk dan berlubang A2 T T Tidak ada

A3 T T Tidak ada A4 T T Tidak ada

Dalam tabel 3.1 rencana decision table adalah untuk rangkaian akhir rule yang terkait dengan dua kondisi, yang masing-masing dapat memiliki sejumlah nilai berbeda. Buah berubah menjadi berwarna coklat pada kondisi pertama: apakah ya/tidak. Buah membusuk dan berlubang pada kondisi kedua : ya/tidak.

3.2.4 Perancangan Reduksi

(46)

Tabel 3.2 Reduction Decision Tabel Hama pada Tanaman Tomat

Rule 1 2 Konklusi

Y Y Buah berubah menjadi coklat; buah membusuk dan berlubang

3.2.5 Perancangan Rule Base

Pada pengembangan rule base telah direpresentasikan dalam bentuk block diagram yang kemudian di implementasikan dalam bentuk list aturan (rule), yaitu struktur sistem pakar. Rule pada dasarnya terdiri dari dua bagian pokok yaitu : bagian premis IF (premis atau kondisi) dan bagian then (konklusi atau kesimpulan).

Pemilihan representasi pengetahuan dengan rule base didasarkan alasan sebagai berikut:

Pengembangan sistem pakar menggunakan rule base.

Rule base dapat dengan mudah dilakukan perubahan seperti penambahan,

penghapusan, dan perubahan rule.

3.2.6 Rule Base Hama Pada Tanaman Tomat

Rule 1: IF ><Daun = Pada Daun: Muncul lubang yang tidak beraturan And Batang = Pada Batang: Batang mudah patah

Then ><adalah = Hama Ulat Tanah (Agrotis Ipsilon) Rule 2:IF ><Daun = Pada Daun: Keriput, layu, mati, daun

(47)

Rule 3:IF ><Daun = Pada Daun: Muncul bercak nekrotik, daun mengecil dan menggulung keatas.

Then ><adalah = Hama Lalat Putih

Rule 4:IF ><Daun = Pada Daun: Tampak seperti terbakar, gugur secara tiba-tiba.

Then >< adalah = Hama Lalat Penggerek Daun.

Rule 5:IF ><Daun = Pada Daun: Tepi daun termakan, terdapat bercak putih menerawang.

Then >< adalah= Hama Ulat Grayak.

Rule 6:IF >< Daun = Pada Daun: Berbercak merah karat, tanaman menjadi kerdil.

Then ><adalah = Hama Tungau Merah.

Rule 7:IF ><Daun = Pada Daun: Daun berwarna putih perak Then ><adalah = Hama Thrips.

Rule 8:IF ><Daun = Pada Daun: Terdapat bekas gigitan pada daun. And ><Akar = Pada Akar: Terdapat bekas gigitan pada akar. Then ><adalah = Hama Gastropoda.

Rule 9:IF ><Akar = Pada Akar: Pembengkakan pada akar. Then ><adalah Hama Nematoda Bisul Akar.

Rule 10:IF >< Buah = Pada Buah: Membusuk dan berlubang, buah berwarna coklat.

(48)

3.3 Perancangan Pr oses

Perancangan proses dalam sistem ini dibagi menjadi dua, yaitu perancangan proses untuk system secara offline dan perancangan untuk sistem secara online. a. Perancangan proses sistem pakar adalah diagram alir sistem untuk desain

pakar.

b. Perancangan proses sistem untuk user adalah diagram alir untuk desain user.

3.3.1 Perancangan Pr oses Sistem Pakar Secara Offline a. Diagram Alir Sistem Pakar.

(49)

b. Pada Gambar 3.11 menjelaskan proses jalannya sistem pada desain user dalam melakukan konsultasi.

Gambar 3.1. Diagram Alir Untuk Desain User

3.4. Desain Interface

(50)

yang ingin mengidentifikasi hama tanaman tomat, sedangkan bagian untuk pakar untuk pemeliharaan data master sistem ini.

User

1. Beranda, awalan program Aplikasi Penentuan Hama Tanaman berbasis website yang didalamnya berisi latar belakang dibuatnya aplikasi online ini.

2. Menu konsultasi, menu ini berisi form-form pertanyaan seputar gejala tanaman yang terserang hama, khususnya tanaman tomat. Menu ini digunakan sebagai media konsultasi online.

3. Menu Tentang Saya, menu ini berisi deskripsi tentang aplikasi ini maupun tentang penulis.

Admin

1. Tampilan awal halaman admin

2. Menu Tambah Hama, menu ini berfungsi untuk memasukkan atau menambahkan daftar hama yang umum menyerang tanaman tomat.

3. Menu Tambah Data Gejala, menu ini berfungsi untuk menambah daftar gejala – gejala hama yang umum menyerang tanaman tomat.

(51)

5. Menu Tambah Solusi, menu ini berfungsi untuk memasukkan data solusi dari hama tanaman tomat yang menyerang,

6. Menu Tambah Basis Aturan, menu ini berfungsi untuk menambahkan data aturan yang berfungsi sebagai patokan untuk menentukan hama tanaman tomat yang menyerang.

7. Menu Ubah Password, menu ini berfungsi untuk mengubah password yang digunakan untuk memasuki atau mengakses website ini. Menu ini dapat digunakan oleh user atau pakar sebagai admin.

8. Menu Daftar User, menu ini digunakan oleh user apabila ingin berkonsultasi tetapi masih belum memiliki username dan password.

9. Menu Logout, menu ini berfungsi untuk keluar dari halaman admin maupun halaman user.

3.4.1 Diagram Berjenjang

Didalam Diagram berjenjang aplikasi penentuan hama tanaman tomat ini memiliki induk yaitu login, maintenance Data dan Proses Forward Chining. Didalam maintenance Data ini meliputi Olah data gejala, olah data hama, olah data konsultasi, serta olah data buku tamu yang nantinya dapat ditambahakan, diubah, dihapus. Diagram berjenjang dapat dilihat pada Gambar 3.3.

(52)

3.4.2 Konteks Diagram

Konteks diagram menjelaskan gambaran umum mengenai sistem aplikasi website yang dibuat. Pada diagram tersebut, terdapat 2 entitas yang terlibat, yaitu: Admin dan user. Adapun proses yang dikelilingi oleh entitas yaitu sistem aplikasi Penentuan Hama Tanaman Tomat. Penjelasan untuk masing-masing entitas yang mengelilingi proses pada dfd level context adalah sebagai berikut :

1) Admin

Dalam sistem ini Admin bertugas untuk maintenance data baik melakukan pengisian data, perubahan data maupun penghapusan data pada aplikasi Penentuan Hama Tanaman Tomat.

2) User

Disini user hanya dapat melakukan konsultasi dengan cara memmilih gejala problem yang sesuai dan setelah itu dapat melihat hasil dari berkonsultasi.

(53)

terdapat beberapa proses baik dari user pengguna atau admin. Dalam entitas admin terdapat proses maintenance data basis aturan, maintenance hama, maintenance gejala, maintenance penyebab, maintenance solusi, dan maintenance login. Setelah proses-proses tersebut dijalankan maka semua data masukan akan disimpan ke dalam penyimpanan data atau data store.

Sedangkan untuk halaman user atau pengguna terdapat proses login dan konsultasi, dimana ketika user akan mengakses ke dalam aplikasi diagnosa hama tanaman tomat ini dengan keperluan untuk berkonsultasi maka user di haruskan untuk login terlebih dahulu. Sebagaimana pada Gambar 3.5.

(54)

1) Login

Didalam proses ini entitas yang terlibat adalah admin. Admin diharapkan memasukkan username serta password, setelah login akan dicek pada tabel admin. Jika username serta password benar maka admin dapat masuk ke halaman admin.

2) Maintenance Data

(55)

3.4.4 DFD Level 1 Data Admin

DFD level ini menjelaskan alur sistem untuk mengubah username dan password pakar (admin). Seperti pada Gambar 3.6.

tampil

Gambar 3.6 DFD Level 1 Subproses Data Admin Ubah data pakar (admin)

Proses ini menjelaskan tentang bagaimana alur proses untuk mengubah data pakar yang di dalam sistem ini bertindak sebagai admin, dari entitas admin kita dapat mengubah password serta sekaligus hapus password pakar (admin).

3.4.5 DFD Level 1 Data Atur an

(56)

hapus

Gambar 3.7 DFD level 1 subproses Maintenance Data Aturan.

Dari gambar di atas terdapat satu entitas, tiga proses, dan satu penyimpanan data. Disini aktor yang bertindak adalah pakar (admin), ketika pakar (admin) ingin update data aturan, pakar (admin) tinggal memilih data mana yang akan di update. Setelah itu akan diproses oleh sistem yang kemudian akan di simpan ke dalam media penyimpanan basis aturan.

3.4.6 DFD Level 1 Konsultasi

(57)

Jika user atau pemakai ingin melakukan konsultasi, user (pemakai) akan memilih problem yang akan diproses oleh sistem dan kemudian sistem akan mencocokkan data yang telah masuk, dengan data atau aturan yang yang telah di tambahkan oleh pakar (admin).

3.5 Perancangan Database

3.5.1 CDM (Conseptual Data Model)

CDM singkatan dari Conseptual Data Model. CDM dipakai untuk menggambarkan secara detail struktur basis data dalam bentuk logik. Struktur ini independen terhadap semua software maupun struktur data storage tertentu yang digunakan dalam aplikasi ini. CDM terdiri dari objek yang tidak diimplementasikan secara langsung kedalam basis data yang sesungguhnya.

PDM kependekan dari Physical Data Model. PDM merupakan gambaran secara detail basis data dalam bentuk fisik. Penggambaran rancangan PDM memperlihatkan struktur penyimpanan data yang benar pada basis data yang digunakan sesungguhnya.

(58)

memasukkan

Gambar 3.9 Conceptual Data Model

Pada CDM dijelaskan ada beberapa tabel yang berisi entitas pendukung terbentuknya sebuah database dimana entitas itu terdiri dari tabel temp buku tamu, galeri. Tabel- tabel itu berisi entitas yang mendukung sehingga data dapat tersimpan di database. Setalah CDM ini terbentuk maka selanjutnya data tersebut di generate ke PDM untuk selanjutnya akan menjadi database sistem ini.

3.5.2 Physical Data Model

(59)

fisik hasil pengembangan dari sebuah konsep, serta kita dapat mengetahui apakah tabel yang kita buat terdapat error atau tidak setelah di generate ke PDM. Model dari PDM sendiri tidak jauh berbeda dengan CDM hanya saja terkadang dalam kondisi tertentu primary key akan berpindah ke tabel yang lain bahkan dapat membentuk sebuah tabel baru. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar di Gambar 3.10.

Gambar 3.10 Physical Data Model 3.6 Tabel

(60)

Gambar 3.12. Tabel pada Database

Tabel Pakar

Pada tabel pakar terdapat beberapa entitas diantaranya ID_PAKAR, USERNAME, PASSWORD. Dimana ID_PAKAR sebagai primary key.

Berikut adalah tampilan tabel pakar (admin).

Gambar 3.13. Tabel Pakar (Admin)

(61)

Tabel Gejala

Pada tabel ini berisi data GEJALA yaitu ID_GEJALA, PENJELASAN GEJALA,KETERANGAN_GEJALA, LETAK_GEJALA. Dimana ID_GEJALA sebagai primary key.

Gambar 3.14. Tabel Gejala

Tabel Macam

Pada tabel ini berisi data SUBJEK yaitu ID_MACAM, NAMA_MACAM. Dimana ID_MACAM sebagai primary key.

(62)

Tabel Subjek

Pada tabel ini berisi data SUBJEK yaitu ID_SUBJEK, NAMA_SUBJEK, KETERANGAN_SUBJEK, NAMA_PENYEBAB, PENGENDALIAN, ALAMAT_GAMBAR. Dimana ID_SUBJEK sebagai primary key.

Gambar 3.16. Tabel Subjek

Tabel Galeri

Pada tabel ini berisi data GALERI yaitu ID_GALERI, PROBLEM_BOBOT, BOBOT. Dimana ID_BOBOT sebagai primary key.

(63)

Tabel Buku Tamu

Pada tabel ini berisi data BUKU TAMU yaitu ID_BUKUTAMU, NAMA, ALAMAT, EMAIL, PESAN, TANGGAL. Dimana ID_BUKUTAMU sebagai primary key.

(64)

BAB IV IMPLEMENTASI

Pada bab ini akan dibahas mengenai implementasi dari rancangan aplikasi yang telah dibuat pada bab sebelumnya. Bagian implementasi aplikasi ini meliputi: implementasi data, implementasi proses, dan implementasi antarmuka.

4.1 Lingkungan Implementasi

Lingkungan implementasi pada bab ini terdiri dari spesifikasi perangkat yang digunakan untuk implementasi sistem yaitu laptop dengan spesifikasi sebagai berikut:

Perangkat Keras :

- AMD Turion (tm) X2 Dual-Core Mobile RM-70 200GHz, 768 MB of RAM Physical Address Extension.

Perangkat Lunak :

- Sistem Operasi Microsoft Windows xp2 Sistem Operasi yang digunakan untuk membuka aplikasi pendukung lainnya.

- Macromedia Dreamweaver adalah perangkat lunak yang digunakan untuk membuat program aplikasi Penentuan Hama Tanaman Tomat berbasis website sehingga aplikasi dapat digunakan secara interaktif

- Xampplite-win32-1.7.1 MySQL

(65)

4.2 Implementasi Desain Antar muka

Pada tahap ini akan dijabarkan tentang implementasi anatarmuka dari aplikasi berdasarkan perancangan yang telah dibuat. Form-form tersebut, yaitu:

a. Halaman Utama Website Sistem Pakar TanamanTomat b. Bagian untuk pakar

Form login pakar / admin.

Form halaman administrator (pakar). Form tambah hama

Form tambah gejala.

Form tambah penyebab.

Form daftar semua gejala hama.

Form basis aturan. dan bagian untuk user, seperti pada tabael 4.1.

Tabel 4.1 Tabel Implementasi Desain Antarmuka

User Admin

Home Home

Login Tambah hama tomat

Konsultasi Tambah gejala tomat

(66)

Ubah Password

Tabel diatas menggambarkan menu–menu utama yang ada pada desain antar muka user dan admin.

4.3 Implementasi Desain Antar muka User 4.3.1 User Beranda

(67)

4.3.2 User Konsultasi

Halaman ini akan tampil pada saat menu Konsultasi di klik sehingga aplikasi akan menampilkan halaman Konsultasi. Kemudian user akan ditampilkan daftar gejala yang telah ada, dan user memilih gejala yang sesuai yang menyerang tanaman tomatnya. Kemudian user mengklik tombol pilih. Tampilannya seperti pada Gambar 4.2.

Gambar 4.2 Tampilan halaman User Konsultasi

(68)

Gambar 4.3 Tampilan halaman Pilihan User

Ketika user memilih tombol selanjutnya maka user ingin menelusuri kemungkinan gejala yang lain. Daftar gejala yang dimasukkan oleh oleh pakar/ admin merupakan referensi dari suatu buku yang membahas tentang masalah hama tomat, Maka user akan dibawa ke tampilan seperti pada Gambar 4.4.

(69)

Apabila pada menu pilihan pada Gambar 4.4 user mengklik tombol hasil maka user akan memasuki halaman hasil dari konsultasi yang telah dilakukan tadi. Tampilannya seperti pada Gambar 4.5.

Gambar 4.5 Tampilan halaman Hasil Konsultasi

4.3.3 User Ubah Password

(70)

4.4 Implementasi Desain Antar Muka Admin / Pakar 4.4.1 Pakar Beranda

Setelah berhasil melakukan login pakar maka pakar atau juga admin akan memasuki halaman awal website. Pada halaman pakar ini terdapat menu menu untuk pakar yang berfungsi untuk memasukkan data data hama, gejala, penyebab, solusi, basis aturan dan ubah password untuk pakar. Tampilannya seperti pada Gambar 4.7.

Gambar 4.7 Tampilan halaman Pakar Tambah Penyebab

4.4.2 Pakar Tambah Hama

(71)

Gambar 4.8 Tampilan halaman Pakar Tambah Hama

4.4.3 Pakar Tambah Gejala

(72)

4.4.4 Pakar Tambah Penyebab

Menu selanjutnya adalah menu tambah penyebab, selanjutnya pakar memasukkan penyebab yang ditimbulkan oleh hama yang sudah di masukkan tadi. Karena setiap hama mempunyai penyebab. Tampilannya seperti pada Gambar 4.10

Gambar 4.10 Tampilan halaman Pakar Tambah Gejala

4.4.5 Pakar Tambah Solusi

(73)

yang sudah selesai berkonsultasi dapat diberikan masukan dari website ini. Tampilannya seperti pada Gambar 4.11

(74)

BAB IV IMPLEMENTASI

Pada bab ini akan dibahas mengenai implementasi dari rancangan aplikasi yang telah dibuat pada bab sebelumnya. Bagian implementasi aplikasi ini meliputi: implementasi data, implementasi proses, dan implementasi antarmuka.

4.1 Lingkungan Implementasi

Lingkungan implementasi pada bab ini terdiri dari spesifikasi perangkat yang digunakan untuk implementasi sistem yaitu laptop dengan spesifikasi sebagai berikut:

Perangkat Keras :

- AMD Turion (tm) X2 Dual-Core Mobile RM-70 200GHz, 768 MB of RAM Physical Address Extension.

Perangkat Lunak :

- Sistem Operasi Microsoft Windows xp2 Sistem Operasi yang digunakan untuk membuka aplikasi pendukung lainnya.

- Macromedia Dreamweaver adalah perangkat lunak yang digunakan untuk membuat program aplikasi Penentuan Hama Tanaman Tomat berbasis website sehingga aplikasi dapat digunakan secara interaktif

- Xampplite-win32-1.7.1 MySQL

(75)

4.2 Implementasi Desain Antar muka

Pada tahap ini akan dijabarkan tentang implementasi anatarmuka dari aplikasi berdasarkan perancangan yang telah dibuat. Form-form tersebut, yaitu:

a. Halaman Utama Website Sistem Pakar TanamanTomat b. Bagian untuk pakar

Form login pakar / admin.

Form halaman administrator (pakar). Form tambah hama

Form tambah gejala.

Form tambah penyebab.

Form daftar semua gejala hama.

Form basis aturan. dan bagian untuk user, seperti pada tabael 4.1.

Tabel 4.1 Tabel Implementasi Desain Antarmuka

User Admin

Home Home

Login Tambah hama tomat

Konsultasi Tambah gejala tomat

(76)

Ubah Password

Tabel diatas menggambarkan menu–menu utama yang ada pada desain antar muka user dan admin.

4.3 Implementasi Desain Antar muka User 4.3.1 User Beranda

(77)

4.3.2 User Konsultasi

Halaman ini akan tampil pada saat menu Konsultasi di klik sehingga aplikasi akan menampilkan halaman Konsultasi. Kemudian user akan ditampilkan daftar gejala yang telah ada, dan user memilih gejala yang sesuai yang menyerang tanaman tomatnya. Kemudian user mengklik tombol pilih. Tampilannya seperti pada Gambar 4.2.

Gambar 4.2 Tampilan halaman User Konsultasi

(78)

Gambar 4.3 Tampilan halaman Pilihan User

Ketika user memilih tombol selanjutnya maka user ingin menelusuri kemungkinan gejala yang lain. Daftar gejala yang dimasukkan oleh oleh pakar/ admin merupakan referensi dari suatu buku yang membahas tentang masalah hama tomat, Maka user akan dibawa ke tampilan seperti pada Gambar 4.4.

(79)

Apabila pada menu pilihan pada Gambar 4.4 user mengklik tombol hasil maka user akan memasuki halaman hasil dari konsultasi yang telah dilakukan tadi. Tampilannya seperti pada Gambar 4.5.

Gambar 4.5 Tampilan halaman Hasil Konsultasi

4.3.3 User Ubah Password

(80)

4.3.4 Pakar Beranda

Setelah berhasil melakukan login pakar maka pakar atau juga admin akan memasuki halaman awal website. Pada halaman pakar ini terdapat menu menu untuk pakar yang berfungsi untuk memasukkan data data hama, gejala, penyebab, solusi, basis aturan dan ubah password untuk pakar. Tampilannya seperti pada Gambar 4.7.

Gambar 4.7 Tampilan halaman Pakar Tambah Penyebab

4.3.5 Pakar Tambah Hama

(81)

Gambar 4.8 Tampilan halaman Pakar Tambah Hama

4.3.6 Pakar Tambah Gejala

(82)

4.3.7 Pakar Tambah Penyebab

Menu selanjutnya adalah menu tambah penyebab, selanjutnya pakar memasukkan penyebab yang ditimbulkan oleh hama yang sudah di masukkan tadi. Karena setiap hama mempunyai penyebab. Tampilannya seperti pada Gambar 4.10

Gambar 4.10 Tampilan halaman Pakar Tambah Gejala

4.3.8 Pakar Tambah Solusi

(83)

yang sudah selesai berkonsultasi dapat diberikan masukan dari website ini. Tampilannya seperti pada Gambar 4.11

(84)

BAB V

UJ ICOBA DAN ANALISA SISTEM

Bab ini akan membahas mengenai uji coba terhadap sistem aplikasi Rancangan Aplikasi Penentuan Hama Tanaman Berbasis Website Menggunakan Metode ”Forward Chaining” yang telah dibuat dan selanjutnya akan dibuat evaluasi dari hasil uji coba tersebut. Uji coba dilaksanakan untuk mengetahui apakah sistem aplikasi dapat berjalan dengan baik sesuai perancangan yang dibuat. Evaluasi dilakukan untuk menentukan tingkat keberhasilan dari sistem yang dibuat.

5.1 Skenario Uji Coba

Pada uji coba berikut dapat dilihat beberapa proses dari system yang dibuat dengan cara melakukan uji coba pada masing-masing menu. Untuk memastikan bahwa sistem ini berjalan dengan lancar, penulis akan menyusun skenario yang akan dicoba, antara lain:

• Uji coba menu login pada halaman website ini. • Uji coba menu pendaftaran user.

• Uji coba penambahan data gejala hama tomat. • Uji coba hapus data gejala hama tanaman tomat. • Uji coba penambahan rule atau aturan.

(85)

5.2 Pelaksanaan Uji Coba

Pada sub- sub ini akan dijelaskan mengenai pelaksanaan skenario uji coba yang telah disusun pada sub-bab sebelumnya. Pada uji coba kali ini akan dicoba untuk menampilkan menu - menu yang ada pada aplikasi diagnose hama tanaman tomat ini.

5.2.1 Halaman Menu

(86)

5.2.2 Ujicoba Menu Login

Pada proses login yang dapat mengakses sistem yaitu pakar dan user. Pakar dapat membuka semua menu yang ada, sedangkan user hanya dapat melihat atau membuka menu user yang terdiri dari beranda, konsultasi, dan tentang penulis. Sebelum masuk pada halaman user harus melalui proses login dengan memasukkan username dan password, jika ada kesalahan memasukkan password atau username maka akan muncul massage box seperti pada Gambar 5.2.

Gambar 5.2 Tampilan Login

(87)

5.2.3 Ujicoba Pada Menu Pendaftaran

Pada menu login terdapat pula menu pendaftaran user. Dimana user baru harus mendaftar dahulu dengan mengisi username, password, nama lengkap, dan alamat. Agar user dapat melakukan konsultasi seperti pada Gambar 5.4.

Gambar 5.4 Form Pendaftaran User

5.2.4 Ujicoba pada Menu Penambahan Gejala

(88)

5.2.5 Ujicoba pada Menu Hapus Gejala

(89)

5.2.5 Ujicoba pada Menu Basis Atur an

Sub menu selanjutnya adalah menu untuk menambahkan basis aturan. Basis aturan atau rule berfungsi untuk menentukan hama apa yang menyerang berdasar data gejala yang telah di masukkan terlebih dahulu. Banyaknya basis aturan tergantung pada banyaknya gejala yang menyerang pada tanaman tomat. Seperti yang terlihat pada Gambar 5.7.

Gambar 5.6 Form Pilih Hama untuk Basis Aturan

(90)

percobaan. Ketika admin memilih hama ulat tanah maka tampilan selanjutnya adalah pengaturan untuk menentukan aturan if-then pada website ini agar mudah untuk menentukan hama apa yang menyerang tanaman tomat berdasa dari gejala yang ada. Tampilannya seperti pada Gambar 5.7.

(91)

6.1 KESIMPULAN

Setelah dilakukan uji coba dari aplikasi diagnosa hama tomat ini, maka dapat diambil kesimpulan :

1. Aplikasi Aplikasi Diagnosa Hama Tomat Menggunakan Metode Forward Chaining ini dirancang dan dibuat dengan menggunakan software PHP.

2. Mempunyai laporan hasil konsultasi beserta solusi pengendaliannya agar dapat diambil langkah dini untuk menanggulangi serangan hama tersebut.

6.2 SARAN

Untuk penelitian lebih lanjut dalam pengembangan aplikasi sistem ini disarankan untuk melakukan hal-hal berikut:

1) Dapat dikembangkan menggunakan citra digital, sehingga dengan menggunakan gambar saja secara otomatis bisa terdeteksi penyakit apa yang sedang terjadi pada tanaman tomat.

Gambar

Gambar 2.3 Block Diagram
Gambar 3.2 Dependency Diagram Hama Tanaman Tomat
Gambar 3.1. Flowchart Admin
Gambar 3.1. Diagram Alir Untuk Desain User
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dalam sistem pakar ini digunakan untuk mendiagnosa hama dan penyakit pada tanaman pepaya dengan menggunakan metode forward chaining.. Dengan tujuan dapat membantu

dan bidang lainnya. Sistem pakar ini menggunakan metode inferensi Forward Chaining , yaitu proses inferensi yang memulai pencarian dan premis atau data menuju

Aplikasi analisis perancangan sistem pakar penentuan gaya belajar siswa dirancang untuk membantu &amp; memberikan kemudahan guru dalam mengetahui gaya belajar visual, auditori,

Dalam proses mendiagnosa untuk mendapatkan suatu solusi, maka penulis membuat tugas akhir dengan judul ”APLIKASI SISTEM PAKAR DIAGNOSA GANGGUAN OTOT DAN TULANG

Destarianto (2013) Judul penelitian ini adalah perancangan sistem pakar untuk mengindentifikasi penyakit pada tanaman semangka dengan menggunakan metode certainty

SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN BAWANG MERAH BERBASIS WEB MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING DAN..

Aplikasi system pakar ini diharapkan dapat memudahkan user dalam melakukan diagnose peyakit dan hama pada tanaman pepaya tanpa harus memerlukan ahli pakar secara

dan bidang lainnya. Sistem pakar ini menggunakan metode inferensi Forward Chaining , yaitu proses inferensi yang memulai pencarian dan premis atau data menuju