• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAMPAK KOREOGRAFI TERHADAP PITCH CONTROL PADUAN SUARA REMAJA SUMATERA UTARA DALAM MENYANYIKAN LAGU HALELUYA PUJI TUHAN CIPTAAN DRA. THEODORA SINAGA, M.PD PADA PESPARAWI NASIONAL KE-X DI KENDARI SULAWESI TENGGARA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "DAMPAK KOREOGRAFI TERHADAP PITCH CONTROL PADUAN SUARA REMAJA SUMATERA UTARA DALAM MENYANYIKAN LAGU HALELUYA PUJI TUHAN CIPTAAN DRA. THEODORA SINAGA, M.PD PADA PESPARAWI NASIONAL KE-X DI KENDARI SULAWESI TENGGARA."

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)

6pE*E$rrrs&& 'm[rN

YSYe{rS

EtrYWX}XSm.6

sqlpgpxsd eux$xrg .r*t6gl qE*,r*dnm*gq Sanrdg urSeq*g ;qmsawsl4t y{sr}trfi umgn$qtr

ISdRffE$

VXYf,}SNS-T

TStrdEYTTiS

ETTY{TNffi T{E

X-ffi

?YNSXSYN

Ei{tYUYdSfi d

y{Iyd

Fd'Ft['vsyhm*s

ffiS{I0g"fl&'BrG

NYY.XdIS

cENVE{[B.H,

Ifnd

(2)

{lsqBrpues

ErE-lrrQ

z00z€0166r

tffc',{n-J

rEqIJ.IAl'IpBlunECrd

.FI':rI

SIITTI

uqfn B!'l[rcd

Ztggraqualdag'uupeIAI

us{lgpuad ouu[.tug

relag qalorodruentr

{nun

3uredg plnuaual4tr qclel uuqqur(ugg

trspoIAI IreEeN sr{srealltg

(Sgd IueS trBp BsBqBg su1ln{ug

I-S {$nntr IuoS uu:ilp1puod IpnN ruanBor6{Isqalpues usslunf

6?t0lgz11tm'ruIN t8uugg Jplelrqed qelo uurlnfutp ;uI

Isdp$

{.. a

?+

#

,i,S

S,r:='r'g:$

tyf,[vrt\
(3)

I IsdF{S Eulqu;qued uaso(I

qolo 1n[n1aqq

ZI0Z raquoldeg 'uupel I

uslgplpuod zuuf.tug

rBIeO qaJo.radurant

{nltrfl

uulsre,ts.red lqnueuelttr qBIeI uu1u1c.,(u1g

trBpeIAt lla8ep scllsre lu1

69.{) lues

UBP ssuqufl su{mlud

I-S {FnI,i[ IueS uu:llplpuad lpnrs urc.r8o.t6 {IsulBrpuo5 uesnrnf

6?l0lgtz1lL0'14trIN'u8uu15 lplBlrqod qolo uurln[qp p1 1sdp45

(4)

<f#

a0zz0LffiI

er90!r96r'df

ffia

€00 r

al00z 9zs0r/5r'{u[

pd'I^l'tsulqluoqls IuBsBg

totFrl T

I00 z €0286r ?0g0rs5t'dlr[

r

lEcli

tr

I

q[n8ua4 uJ1

ZI0Zreqrualdeg'urpatr4i

ue{lp;pued uuef.rug ruleC

qalo.radurant

{nlun

uulanui(srad rrlnuetua1l IIBIat uB{Bte,(up uup JfnJp qulat

!q Isdlqs

(5)

71gg-reque$ag

6uupe141

'erlqsnd ru$up nrulup uurllnqes1p uup

Iq

qolsurr Eqrtrr

ncGlp sJlnlrol Bruros Eue.{ gencarl 6ugu1 Euero qelo us{tlqro{p nBlG srlnlrp

q:rrrl

Euu,( ludupued nulu urtru4 1udup.rel ,IBpp u8n[ e,(us uenqule8uad Eue[uudar

ql

p8u;a

uun-rnt"re4 nluns 1p uueuuf.rusal.rqo8 qelo.redrneu

{nlun

uurln[up

W]rd

Eue,( u,{.rur1 ludup-re1 {BpIl g.r 1sd;qs urBlsp u,$,quq uu4u1e,(uau e,(us 1ug

urfhg

(6)

ABSTRAK

Febrialdi Sinaga, 071222510149. Dampak Koreografi Terhadap Pitch Control

Paduan Suara Remaja Sumatera Utara Dalam Menyanyikan Lagu Haleluya Puji Tuhan Ciptaan Dra. Theodora Sinaga, M.Pd Pada Pesparawi Nasional Ke-X di Kendari Sulawesi Tenggara.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tahap latihan, kendala selama latihan,

cara mengatasi kendala, peranan, dampak koreografi terhadap pitch control

Paduan Suara Remaja Sumatera Utara dalam menyanyikan Lagu Haleluya Puji Tuhan Ciptaan Dra. Theodora Sinaga, M.Pd pada Pesparawi Nasional Ke-X di Kendari Sulawesi Tenggara.

Populasi dalam penelitian ini adalah pelatih dan conductor, anggota paduan suara

serta pemusik yang berjumlah 43 orang.

Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Untuk melengkapi data-data dalam penelitian ini, peneliti melakukan observasi lapangan, video, wawancara, dan dokumentasi.

Hasil penelitian ini berdasarkan data yang terkumpul maka peneliti dapat

mengetahui dampak koreografi dalam mempertahankan atau mengendalikan pitch

sangat dipengaruhi oleh tahap latihan yang dijalani oleh Paduan Suara Remaja Sumatera Utara. Selama proses latihan berlangsung, kelompok ini memiliki beberapa kendala yang awalnya sulit untuk dipecahkan atau diselesaikan akan tetapi, setelah dianalisa oleh ketua kontingen kendala-kendala ini dapat dengan

cepat diselesaikan agar tidak mengganggu mood penyanyi itu sendiri ataupun

penyanyi lain. Apabila paduan suara yang sudah biasa menggunakan koreografi dalam penampilannya, maka akan menjadi nilai tambah bagi mereka apabila dapat menampilkannya dengan baik karena hal tersebut juga termasuk ke dalam penilaian dewan juri baik tingkat nasional maupun internasional.

(7)

KATA PENGANTAR

Dengan segala kerendahan hati dan rasa syukur penulis persembahkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah melimpahkan berkat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian skripsi

dengan judul ”Dampak Koreografi Terhadap Pitch Control Paduan Suara Remaja

Sumatera Utara Dalam Menyanyikan Lagu Haleluya Puji Tuhan Ciptaan Dra. Theodora Sinaga, M.Pd Pada Pesparawi Nasional Ke-X di Kendari Sulawesi Tenggara”.

Skripsi ini merupakan hasil pemikiran penulis secara ilmiah yang dibangun berdasarkan teori-teori penelitian di lapangan. Skripsi ini ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Negeri Medan.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini.

Dalam proses penelitian skripsi, banyak pihak yang membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Untuk itu dengan sepenuh hati penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof Dr.Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas

Negeri Medan, beserta jajarannya.

2. Ibu Dr. Isda Pramuniati, M.Hum selaku Dekan Fakultas Bahasa dan Seni

Universitas Negeri Medan, beserta stafnya.

3. Ibu Dra. Tuti Rahayu, M.Si selaku Ketua Jurusan Sendratasik yang

memberikan motivasi dalam penyelesaian skripsi ini.

4. Bapak Panji Suroso, M.Si selaku Ketua Prodi Seni Musik yang juga telah

banyak memberikan motivasi kepada penulis dalam penyelesaian skripsi

ini.

5. Ibu Dra. Theodora Sinaga, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang

telah membantu memberikan masukan, arahan, bimbingan, serta motivasi

yang luar biasa kepada penulis agar dapat menyelesaikan skripsi ini.

6. Ibu Nurwani, S.S.T., M.Hum selaku Dosen Pembimbing Akademik yang

memberikan kritik dan saran agar dapat memperbaiki skripsi ini.

7. Bapak Lamhot Basani Sihombing, M.Pd selaku Narasumber yang juga

memberikan kritik dan saran serta pengalaman yang berharga kepada penulis sejak tahun 2008-2012. Terimakasih p’de.

8. Seluruh Dosen Sendratasik selaku sumber ilmu bagi penulis dari semester

awal hingga penghujung.

9. Kedua orang tuaku tercinta, Bakhtiar Sinaga, S.Kep dan Hermina

Simamora, S.Pd, Terimakasih untuk segala perhatian, kasih sayang,

(8)

pengorbanan, doa, didikan, nasehat, motivasi yang selalu diberikan kepada penulis dalam mendukung penyelesaian skripsi ini.

10. Buat saudaraku, Yudha, Tri, dan Boy, Terimakasih buat dukungan dan

doanya.

11. Keluarga Besar Op. Yudha Sinaga dan Op. Parningotan Simamora,

Terimakasih untuk doa, nasehat, motivasi yang telah diberikan kepada penulis.

12. Seluruh Panitia Pelaksana PESPARAWI Nasional Ke-X di Kendari

Sulawesi Tenggara a/n Bapak Pnt. Meynder F.T. Lawole, S.Th selaku Wakil Sekretaris I Panitia Pelaksana, Terimakasih atas segala bantuan yang diberikan kepada penulis selama melakukan penelitian pada acara tersebut. Kiranya Tuhan membalas kebaikan semua penitia.

13. Anggota Paduan Suara Remaja Sumatera Utara 2012, tetap semangat dan

rajin latihan. Terimakasih buat seluruh bantuan yang telah diberikan kepada penulis untuk melengkapi keperluan penyusunan skripsi ini.

14. Anggota Paduan Suara SOLFEGGIO (2008 – 2012), momen pahit dan

manis telah kita jalani bersama, semoga apa yg telah kita raih dan ’kecap’

dapat bermanfaat kelak. Buat teman2 juga, sambil mengangkat TROPHY – jangan lupa skripsinya.

15. Yose Helvin Sibuea, S.Pd, Andrian, ST, Joshua, ST, Trimakasih untuk

motivasi, doa serta kebersamaan.

16. Juga buat teman-teman seperjuangan dalam penyusunan skripsi dan

seluruh teman-teman stambuk 07, terimakasih untuk kebersamaan kalian semua dan jangan lupa, cepat menyusul.!

17. Yuli E. Sinaga dan Jecky Sinaga, terimakasih buat masukannya.

18. Ester Debora Situmeang, S.Pd (Mein Liebe) terimakasih buat motivasi,

dukungan, dan doanya. Terimakasih buat semuanya.

Semoga Tuhan memberikan berkat yang melimpah kepada seluruh pihak yang telah memberikan bantuan, baik moral maupun materil kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi yang sederhana ini dapat berguna dan bermanfaat bagi peneliti lain maupun pembaca dalam usaha peningkatan mutu pendidikan, khususnya di bidang seni musik sekolah di masa yang akan datang.

Medan, September 2012

Penulis,

Febrialdi Sinaga NIM. 071222510149

(9)

DAFTAR FOTO

Hal

Foto 4.1 Anggota PSR Sumut mulai naik panggung ... 72

Foto 4.2 Anggota PSR Sumut sudah diatas panggung ... 72

Foto 4.3 Anggota PSR Sumut mulai bernyanyi dengan posisi duduk ... 74

Foto 4.4 Anggota PSR Sumut mulai bernyanyi dengan posisi duduk ... 75

Foto 4.5 PSR Sumut mengajak orang percaya untuk memuji Tuhan .. ... 76

Foto 4.6 PSR Sumut mengajak orang yang percaya untuk memuji Tuhan .. . 77

Foto 4.7 PSR Sumut meluapkan kegembiraanya dalam memuji Tuhan ... 78

Foto 4.8 PSR Sumut meluapkan kegembiraannya dalam memuji Tuhan .... 79

Foto 4.9 PSR Sumut memuji Tuhan dengan tarian Batak Toba... 80

Foto 4.10 PSR Sumut memuji Tuhan bersama-sama dengan pemusik... 80

Foto 4.11 PSR Sumut memuji Tuhan bersama-sama dengan pemusik ... 81

Foto 4.12 PSR Sumut melakukan koreografi yang condong ke kanan ... 82

Foto 4.13 PSR Sumut melakukan koreografi yang condong ke kanan-kiri .. 83

Foto 4.14 PSR Sumut melakukan tarian tapanuli selatan ... 84

Foto 4.15 PSR Sumut melakukan tarian pakpak ... 85

(10)

Foto 4.16 PSR Sumut melakukan tarian simalungun ... 85

Foto 4.17 PSR Sumut melakukan tarian karo ... 86

Foto 4.18 PSR Sumut melakukan tarian nias ... 87

Foto 4.19 PSR Sumut melakukan tarian batak toba ... 88

Foto 4.20 PSR Sumut selesai menampilkan lagunya ... 90

Foto 4.21 Sekretariat Panitia LPPN ... 96

Foto 4.22 Wakil Sekretaris I Pesparawi Nasional Ke-X ... 97

Foto 4.23 Wakil Sekretaris I Pesparawi Nasional Ke-X bersama penulis ... 97

(11)

DAFTAR GAMBAR

... Hal

Gambar 2.1a Posture dalam bernyanyi yang salah ... 31

Gambar 2.1b Posture dalam bernyanyi yang benar ... 31

Gambar 2.2 Susunansuara dalam paduan suara a capella ... 33

Gambar 2.3 Susunansuara dalam paduan suara a capella ... 33

(12)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bernyanyi merupakan unsur yang sangat erat dalam kehidupan manusia,

dan nyanyian selalu hadir ketika manusia merasakan kebahagiaan dan kesedihan.

Orang yang sedang merasakan kebahagiaan pada umumnya akan bersiul,

bersenandung, atau bahkan bernyanyi. Seperti dalam kutipan lirik lagu “Mauliate

ciptaan Tongam Sirait berikut ini, “Mauliate ma Tuhan o Debata, ai diramoti Ho

tongtong dingolukkon”. Lirik berikut menceritakan rasa ucapan syukur atau

ucapan terima kasih si penyanyi kepada Sang Pencipta, karena telah diberikan

perlindungan dalam hidupnya.

Hal lain dapat kita temukan dalam keseharian, misalnya siulan tukang

becak atau supir angkutan umum di pagi hari. Nyanyian tidak hanya dapat

dilakukan untuk menunjukkan kebahagiaan, akan tetapi dapat menunjukkan

perasaan kesedihan pula. Pada adat batak toba dikenal dengan istilah

andung-andung, yang berarti nyanyian atau senandung yang dinyanyikan untuk

menangisi, dan untuk mengenang hal-hal baik yang telah dilakukan semasa

hidupnya. Disamping itu, kesedihan maupun kebahagiaan penyanyi dapat

dipengaruhi oleh faktor pemakaian kata-kata atau syair. Syair yang menunjukkan

kebahagiaan dapat kita lihat pada kutipan berikut, “Berkibarlah bendera negeriku,

berkibarlah engkau di dadaku, tunjukkanlah kepada dunia, semangatmu yang

panas membara”. Lagu berikut adalah kutipan dari lagu Merah Putih karya

(13)

Gombloh yang menceritakan tentang kebanggaan pemuda/i dalam mencintai dan

bangga terhadap negaranya. Kemudian, dapat kita lihat pada kutipan lirik lagu

berikut, “Baru ku sadari, cintaku bertepuk sebelah tangan”. Lagu berikut adalah

kutipan syair dari lagu Pupus ciptaan Ahmad Dhani yang menceritakan tentang

penyesalan akan kegagalan seseorang dalam usaha untuk dapat mencari atau

menarik perhatian dari pasangannya. Nyanyian bersifat bebas dan tidak terdapat

kewajiban, penyanyi dapat melakukannya ketika senang, sedih, bahagia, muram,

kecewa, tetapi tidak sedikit penyanyi yang memproduksi suara dengan teknik

sembarangan hal ini disebut fals atau sumbang. Untuk meminimalkan

kemungkinan terjadinya hal tersebut, maka penyanyi dituntut agar memiliki

teknik pernafasan yang baik pula. Teknik pernafasan yang baik adalah udara yang

dihirup masuk melalui lubang hidung, akan dikeluarkan melalui rongga mulut

atau hidung melalui teknik diafragma yang baik. Hal ini sesuai dengan pendapat

Listya (2007:27-28), menyatakan bahwa :

“Untuk menghasilkan bunyi yang indah pada vokal manusia seperti halnya instrumen musik, pada umumnya harus memiliki empat elemen

pokok penghasil bunyi yaitu paru-paru sebagai sumber tenaga, larynx

sebagai penggetar, pharynx sebagai ruang pemantul, serta tenggorokan,

rongga mulut, dan rongga hidung sebagai ruang resonator. Pada saat kita bernyanyi, sumber tenaga yang berfungsi untuk menggetarkan vibrator adalah udara. Udara tersebut kita hirup (inhalasi) dan keluarkan (ekshalasi)

melalui teknik pernafasan diafragma (costo-abdominale) dan bukannya dada

(costal), bahu (clavicular), ataupun perut (lateral)”.

Pada awalnya, posisi bernyanyi dalam paduan suara harus sesuai dengan

aturan yang telah disepakati. Paduan suara harus bernyanyi dalam kondisi tenang

agar tidak mempengaruhi bunyi atau nada yang akan dihasilkan. Hal ini sesuai

(14)

seorang penyanyi dalam sebuah kelompok paduan suara atau yang dikenal dengan

istilah blocking akan mempengaruhi efek bunyi yang dihasilkan”.

Paduan suara merupakan gabungan dari beberapa kombinasi suara yaitu

sopran, alto, tenor, bass dan tidak menutup kemungkinan untuk pembagian suara

lain, contohnya : mezzo-sopran, bariton, atau small group pada lagu tertentu.

Paduan suara dinyanyikan secara serentak untuk membentuk suatu keharmonisan

yang selaras. Paduan suara juga dapat dirubah dengan menggunakan iringan

instrumen maupun tanpa menggunakan iringan instrumen atau biasa disebut

dengan a cappella. Apabila bernyanyi dengan iringan, alat musik pengiring

paduan suara dapat terdiri dari satu alat musik bahkan suat

merupakan alat musik non-elektrik.

Perkembangan paduan suara khususnya di Indonesia dipengaruhi oleh

beberapa faktor, antara lain : informasi dari negara lain, semakin menjamurnya

festival paduan suara, “kebutuhan” penikmat dan pecinta paduan suara, serta

“kebutuhan” acara yang bersifat seremonial. Untuk memuaskan hasrat, para

penikmat paduan suara yang sudah mengetahui atau bahkan akan mencari tahu

tentang info lomba atau festival paduan suara baik tingkat nasional maupun

internasional melalui informasi dari dunia luar atau negara lain, serta lahirnya

beberapa paduan suara dalam instansi tertentu guna mengisi kebutuhan acara

seremonial pada instansi yang terkait merupakan faktor semakin berkembangnya

paduan suara di Indonesia. Sesuai dengan perkembangan paduan suara di

Indonesia, maka tiap-tiap paduan suara dituntut agar dapat mengembangkan

(15)

pemikiran seseorang, maka semakin tinggi rasa ingin tahu untuk semakin

mengembangkan kreativitasnya dalam segala hal sehingga masyarakat yang

dahulunya tidak mengenal paduan suara, jauh lebih paham dan mengerti serta

ingin lebih mengenal dan memperkenalkan paduan suara melalui event atau

kegiatan yang berhubungan dengan paduan suara, bahkan penampilan paduan

suara sudah dipadukan dengan penggunaan koreografi yang berfungsi untuk

membuat tampilan suatu paduan suara lebih menarik.

Koreografi dapat diartikan sebagai gerakan-gerakan teratur maupun

improvisasi yang dilakukan untuk memaksimalkan penampilan. Dan tidak

dipungkiri bahwa koreografi sangat mempengaruhi pitch control, khususnya pada

paduan suara yang belum mengetahui dan menguasai koreografi tersebut. Pitch

control adalah kemampuan penyanyi untuk dapat mengontrol nada yang akan atau

sedang dinyanyikan, dibantu dengan pernafasan yang baik agar menghasilkan

ketepatan nada yang baik.

Penyanyi dapat bernyanyi dengan berbagai posisi, antara lain duduk,

berdiri, berjalan, atau bernyanyi yang diikuti dengan melakukan gerakan atau

koreografi yang sudah disepakati bersama. Ketika posisi duduk, seorang penyanyi

dituntut untuk dapat bernyanyi menggunakan sistem pernapasan yang baik.

Diafragma harus sudah terlatih dengan cara sering melakukan pemanasan atau

bernyanyi sambil duduk. Posisi tubuh harus tegak, tidak boleh bersandar pada

bangku, kaki harus dibuka (dilebarkan). Contohnya : Philiphine Madrigal Singers

merupakan sebuah kelompok paduan suara yang sudah mengikuti festival tingkat

(16)

suara, mereka selalu menampilkannya dengan posisi duduk di bangku dan

membentuk formasi “U” yang sudah di atur oleh pelatih yakni Mark Anthony

Carpio. Ketika dalam posisi berdiri, penyanyi sudah terbiasa melakukannya baik

dalam latihan, maupun penampilannya. Mereka hanya dituntut untuk dapat

bernyanyi sesuai dengan partitur atau repertoar lagu yang mereka dapatkan.

Contohnya : Paduan suara sekolah atau instansi pemerintahan, serta paduan suara

di gereja. Ketika penampilan, mereka hanya bernyanyi, tanpa melakukan gerakan

sedikitpun. Ketika posisi berjalan, penyanyi mulai dituntut agar dapat bernyanyi

(mempertahankan nada) sambil berjalan. Hal ini biasanya dapat kita lihat pada

paduan suara yang ikut dalam suatu karnaval, atau paduan suara yang ikut

memeriahkan hari kemerdekaan di Indonesia, dan mereka umumnya menyanyikan

lagu-lagu mars. Paduan suara ini tergolong ke dalam paduan suara pro-amatir.

Ketika dalam posisi melakukan koreografi, paduan suara yang biasanya

melakukannya adalah paduan suara professional yang sudah pernah atau sudah

berpengalaman dalam melakukan koreografi disamping harus bernyanyi. Pada

masa ini, dapat juga kita lihat pada gaya (selera) musik yang sedang trend di

Indonesia yaitu boyband dan girlband yang pada saat penampilannya

menggunakan koreografi yang sangat aktif dan variatif tetapi mereka tidak dapat

bernyanyi dengan baik sehingga mereka menutupi kekurangannya (kelemahan)

dengan bernyanyi menggunakan minus one atau “lipsing”, dikarenakan gerakan

aktif yang mereka lakukan mempengaruhi sistem pernafasan sehingga diafragma

tidak dapat bekerja dengan optimal sesuai dengan yang diinginkan untuk dapat

(17)

LPPN adalah suatu badan organisasi yang rutin melaksanakan festival

paduan suara, dan pada tahun ini akan menyelenggarakan “Pesparawi Tingkat

Nasional Ke-X” yang akan mempertandingkan masing-masing LPPD (Provinsi)

se-Indonesia yang tahun ini akan diadakan di Kendari - Sulawesi Tenggara. Pada

Pesparawi Tingkat Nasional Ke-X, setiap peserta dituntut untuk dapat bernyanyi

sesuai dengan asal atau cerita lagu dan koreografi juga termasuk ke dalam

penilaian dewan juri. Contoh : Paduan Suara Remaja Kategori Etnik. Dalam

kategori ini, panitia menetapkan agar seluruh peserta dari masing-masing provinsi

agar menampilkan lagu daerah yang sesuai dengan potensi musik dan tari-tarian

dari daerahnya.

Seperti yang telah dibahas sebelumnya, bahwa Pesparawi Tingkat

Nasional adalah festival paduan suara yang rutin dilaksanakan setiap dua tahun

sekali (apabila tidak ada halangan). Para peserta merupakan perwakilan dari

masing-masing provinsi. Para peserta akan mengikuti beberapa kategori, antara

lain : Paduan Suara Dewasa Campuran, Paduan Suara Pria, Paduan Suara Wanita,

Paduan Suara Remaja, Kategori Lagu Etnik, Vokal Grup Pemuda, Vokal Solo

Remaja Putra dan Putri, Vokal Solo Anak Putra dan Putri, serta Paduan Suara

Anak.

Salah satu peserta yang akan mengikuti Pesparawi Tingkat Nasional Ke-X

adalah Paduan Suara Remaja (PSR) Kontingen Sumatera Utara, yang terdiri dari

koordinator, pelatih, conductor, pianis serta anggota paduan suara. Paduan Suara

Remaja Kontingen Sumatera Utara akan mengikuti kategori dua kategori, Paduan

(18)

Remaja Kontingen Sumatera Utara akan menyanyikan lagu “Haleluya, Puji

Tuhan” Ciptaan Dra.Theodora Sinaga, M.Pd.

Sesuai dengan peraturan lomba yang telah diajukan oleh pihak panitia

melalui masing-masing perwakilan LPPD (Provinsi), maka Paduan Suara Remaja

Kontingen Sumatera Sumatera Utara yang akan mengikuti kategori lagu etnik

yang berjudul “Haleluya, Puji Tuhan” Ciptaan Dra.Theodora Sinaga, M.Pd akan

menampilkan lagu tersebut sesuai dengan keinginan composer, dan akan

dinyanyikan menggunakan koreografi ketika mulai bernyanyi.

Berdasarkan fenomena dan keunikan yang terdapat di atas, khususnya

dalam mempertahankan pitch control dalam menyanyikan lagu yang

menggunakan koreografi, maka hal tersebut yang membuat penulis tertarik untuk

meneliti dampak dari koreografi terhadap pitch control Paduan Suara Remaja

Sumatera Utara dalam mengikuti Pesparawi Tingkat Nasional Ke – X di Kendari

– Sulawesi Tenggara.

B. Identifikasi Masalah

Uraian yang tercatat dalam latar belakang, menimbulkan beberapa masalah

yang perlu diidentifikasi. Maka penulis menyimpulkan identifikasi masalah

sebagai berikut :

1. Bagaimana tahap latihan Paduan Suara Remaja Kontingen Sumatera Utara

dalam mempertahankan pitch control ?

2. Berapa peserta yang menggunakan koreografi pada kategori Paduan Suara

(19)

3. Bagaimanakah peranan koreografi dalam penampilan Paduan Suara Remaja

Kontingen Sumatera Utara ?

4. Bagaimana pitch control Paduan Suara Remaja Kontingen Sumatera Utara

dalam menyanyikan lagu Haleluya Puji Tuhan Ciptaan Dra. Theodora

Sinaga, M.Pd pada Pesparawi Tingkat Nasional Ke – X di Kendari –

Sulawesi Tenggara ?

5. Bagaimana koreografi yang digunakan oleh Paduan Suara Remaja

Kontingen Sumatera Utara dalam Lagu Haleluya Puji Tuhan Ciptaan Dra.

Theodora Sinaga, M.Pd pada Pesparawi Tingkat Nasional Ke – X di Kendari

– Sulawesi Tenggara ?

6. Bagaimana penilaian dewan juri terhadap Paduan Suara Remaja Kontingen

Sumatera Utara ?

7. Apakah kostum yang dipakai peserta mengganggu koreografi yang sudah

dilatih ?

8. Apa kendala yang dihadapi Paduan Suara Remaja Kontingen Sumatera

Utara pada saat melakukan latihan ?

9. Bagaimana cara mengatasi kendala yang dihadapi Paduan Suara Remaja

kontingen Sumatera Utara pada saat melakukan latihan?

C. Pembatasan Masalah

Mengingat luasnya cakupan-cakupan masalah dan untuk mempersingkat

cakupan, keterbatasan waktu, dana, kemampuan, maka penulis membatasi

masalah yang akan diteliti, sesuai dengan pendapat Machfoedz (2008 : 34) yang

(20)

memilah-milah dan memilih mana yang ingin dipecahkan, serta merumuskannya.

Itulah sebabnya perlu adanya pembatasan masalah (limitation)”.

Berdasarkan pendapat tersebut, penulis membatasi masalah yang akan

diteliti sebagai berikut :

1. Bagaimana tahap latihan Paduan Suara Remaja Kontingen Sumatera Utara

dalam mempertahankan pitch control ?

2. Apa kendala yang dihadapi Paduan Suara Remaja Kontingen Sumatera

Utara pada saat melakukan latihan ?

3. Bagaimana cara mengatasi kendala yang dihadapi Paduan Suara Remaja

Kontingen Sumatera Utara pada saat melakukan latihan?

4. Bagaimanakah peranan koreografi dalam penampilan Paduan Suara Remaja

Kontingen Sumatera Utara ?

5. Bagaimana pitch control Paduan Suara Remaja Kontingen Sumatera Utara

dalam menyanyikan lagu Haleluya Puji Tuhan Ciptaan Dra. Theodora

Sinaga, M.Pd pada Pesparawi Tingkat Nasional Ke – X di Kendari –

Sulawesi Tenggara yang menggunakan koreografi ?

6. Bagaimana penilaian dewan juri terhadap Paduan Suara Remaja Kontingen

Sumatera Utara ?

D. Rumusan Masalah

Rumusan masalah merupakan suatu titik fokus dari sebuah penelitian yang

hendak dilakukan, mengingat sebuah penelitian merupakan upaya untuk

menemukan jawaban pertanyaan, maka dari itu perlu dirumuskan dengan baik,

(21)

tersebut serta uraian yang terdapat pada latar belakang masalah, identifikasi

masalah, dan pembatasan masalah, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat

dirumuskan sebagai berikut : ”Bagaimana Dampak Koreografi Terhadap Pitch

Control Paduan Suara Remaja Kontingen Sumatera Utara Dalam Menyanyikan

Lagu ”Haleluya, Puji Tuhan” Ciptaan Dra. Theodora Sinaga, M.Pd Pada

Pesparawi Tingkat Nasional Ke – X di Kendari – Sulawesi Tenggara ?”

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian mengungkapkan sasaran yang ingin dicapai dalam

penelitian. Tanpa adanya tujuan yang jelas, maka arah kegiatan yang dilakukan

tidak terarah karena tidak tahu apa yang akan dicapai dalam kegiatan tersebut.

Maka dapat disimpulkan bahwa suatu kegiatan yang memiliki tujuan yang jelas

akan mampu memecahkan permasalahan-permasalahan yang timbul dalam

penelitian. Sesuai dengan perumusan masalah, maka tujuan penelitian ini sebagai

berikut :

1. Untuk mengetahui tahap latihan Paduan Suara Remaja Kontingen Sumatera

Utara dalam mempertahankan pitch control

2. Untuk mengetahui apa kendala yang dihadapi Paduan Suara Remaja

Kontingen Sumatera Utara pada saat melakukan latihan

3. Untuk mengetahui cara mengatasi kendala yang dihadapi Paduan Suara

Remaja Kontingen Sumatera Utara pada saat melakukan latihan

4. Untuk mengetahui peranan koreografi dalam penampilan Paduan Suara

(22)

5. Untuk mengetahui pitch control pada Paduan Suara Remaja Kontingen

Sumatera Utara dalam menyanyikan lagu Haleluya Puji Tuhan Ciptaan Dra.

Theodora Sinaga, M.Pd pada Pesparawi Tingkat Nasional Ke – X di Kendari

– Sulawesi Tenggara yang menggunakan koreografi

6. Untuk mengetahui penilaian dewan juri terhadap Paduan Suara Remaja

Kontingen Sumatera Utara

F. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian merupakan kegunaan dari penelitian yang dapat

dijadikan sumber informasi dalam mengembangkan kegiatan penelitian

selanjutnya.

Beberapa manfaat penelitian yang diambil dari kegiatan penelitian ini,

yaitu :

1. Bahan informasi kepada masyarakat atau lembaga yang memerlukan

informasi tentang paduan suara di kota medan, khususnya tentang koreografi

dalam paduan suara (choir)

2. Menambah wawasan penulis dalam menuangkan gagasan maupun ide ke

dalam suatu karya tulis

3. Sebagai bahan acuan, referensi atau perbandingan bagi penulis berikutnya

yang berniat melakukan penelitian

4. Sebagai salah satu syarat untuk meyelesaikan tugas akhir peneliti

(23)

6. Sebagai bahan masukan bagi penulis, yang bermaksud mengadakan penelitian

pada permasalahan yang sama atau berhubungan dengan permasalahan yang

(24)

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan penulis pada acara

Pesparawi Tingkat Nasional Ke-X di Kendari Sulawesi Tenggara pada tahun

2012, penulis dapat mengambil kesimpulan diantaranya :

1. Dalam kelompok Paduan Suara Remaja Kontingen Sumatera Utara

membutuhkan waktu yang efisien untuk melakukan tahap-tahap latihan agar

dapat bernyanyi sembari melakukan koreografi

2. Kendala yang ditemui dalam tahap latihan Paduan Suara Remaja Sumatera

Utara adalah kurang efisiennya waktu latihan, anggota yang berkemampuan

terbatas, kesulitan dalam bernyanyi disamping melakukan koreografi, masalah

pribadi

3. Cara mengatasi kendala selama tahap latihan Paduan Suara Remaja Sumatera

Utara adalah efisien dan konsisten, anggota yang berkemampuan terbatas, tidak

malu dalam berlatih, mengesampingkan masalah pribadi

4. Koreografi memiliki peran yang penting, karena melalui koreografi penonton

atau dewan juri dapat lebih mengerti makna dari lagu yang dinyanyikan oleh

Paduan Suara Remaja Kontingen Sumatera Utara

5. Koreografi memiliki dampak yang penting terhadap produksi suara dan

ketepatan pitch, dikarenakan bernyanyi sembari melakukan gerakan diyakini

hal yang sulit bagi paduan suara yang memiliki kemampuan dibawah rata-rata

atau jarang melakukannya secara bersamaan

(25)

6. Penghargaan yang diraih oleh kelompok Paduan Suara Remaja Sumatera Utara

pada kategori lagu daerah adalah Medali Emas peringkat ke 6 terbaik se-

Indonesia

7. Teori (gaya) bernyanyi lama yang ditunjukkan dengan posture tubuh yang

tegak, sudah dapat dikembangkan dengan adanya perkembangan dari teori

(gaya) bernyanyi dengan menggunakan koreografi, yang dianggap penulis

sebagai ciri khas paduan suara kreatif, unik, serta dapat memberi warna baru

dalam dunia paduan suara.

B. Saran

Paduan Suara Remaja Sumatera Utara adalah kelompok paduan suara yang

dibentuk atas dasar yang sama yakni paduan suara. Dalam menyatukan berbagai

karakter menjadi sebuah kelompok paduan suara bukanlah yang yang mudah

dilakukan, pelatih memiliki kewajiban untuk dapat melakukannya dengan sebaik

mungkin. Untuk melakukan koreografi, perlu diadakan waktu latihan khusus

untuk dapat menyeragamkan sesuai dengan yang telah disepakati dalam tahap

latihan agar tujuan dari koreografi tersebut dapat tercapai yakni penyampaian

pesan terhadap penonton atau bahkan dewan juri. Penyanyi paduan suara yang

baik adalah penyanyi yang merasakan kepuasan setelah benyanyi dan

mengesampingkan tentang penilaian, karena dewan juri yang berhak dalam hal

(26)

DAFTAR PUSTAKA

Atmojo, Subronto K. 2008. Panduan Praktis Memimpin Paduan Suara. Jakarta:

PT BPK Gunung Mulia.

Banoe, Pono. 2003. Kamus Musik. Yogyakarta : Kanisius

Berlioz, H. 2007. The Art Of The Conductor. London : The New Temple Press.

Bungin, Burhan. 2007. Penelitian Kualitatif. Jakarta : Kencana.

Elfindri. 2011. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta :Baduose Media.

Hajar, Siti. 2009. Hubungan Antara Kemandirian Belajar dan Kreativitas Seni

Tari dengan Minat Belajar Mata Kuliah Koreografi di ISI Surakarta. Surakarta: ISI.

Harahap, J. 2005. Perkenalan Paduan Suara. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Listya, Agastya Rama. 2007. A – Z Direksi Paduan Suara. Jakarta : Yayasan

Musik Gereja (YAMUGER) di Indonesia.

Machfoedz, Ircham. 2008. Metodologi Penelitian. Yogyakarta : Fitramaya.

Margianti, Feni. 2006. Deskripsi Koreografi Hasil Belajar Tari Pendidikan II.

Malang: Universitas Negeri Malang.

Maryaeni. 2005. Metode Penelitian Kebudayaan. Jakarta: Bumi Aksara.

My, Rudi. 2008. Panduan Oleh Vokal. Yogyakarta : MedPress.

Notoatmodjo, Soekidjo. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta :

PT Rineka Cipta

Pasaribu, Novita. 2011. Pembelajaran Ektrakurikuler Paduan Suara pada Siswa

Tunanetra di Yayasan Pendidikan Tunanetra Sumatera (YAPENTRA) Tanjung Morawa. Medan : Universitas Negeri Medan.

Poetra. 2006. Metode Bernyanyi Yang Baik. Jakarta : Bumi Aksara

Sihombing, L. 2008. Pendidikan Musik Fakultas Ilmu Pendidikan. Medan :

Universitas Negeri Medan.

Soemarwoto, Hadi. 2003. Hubungan Sebab Akibat. Jakarta : Bumi Aksara

Sutopo, A. 2006. Teknik Pengumpulan Data. Jakarta : Kencana

(27)

Thomas, Kurt. 2008. Be a Choir Master. London : The New Temple Press.

Yanti, Yuni. 2011. Hubungan Penguasaan Teori Musik Terhadap Hasil Belajar

Paduan Suara Pada Siswa Kelas X di SMK Negeri 11 Medan TP.

(28)

DAMPAK KOREOGRAFI TERHADAP

PITCH CONTROL

PADUAN SUARA REMAJA SUMATERA UTARA

DALAM MENYANYIKAN LAGU “HALELUYA,

PUJI TUHAN” CIPTAAN Dra. THEODORA

SINAGA, M.Pd PADA PESPARAWI

TINGKAT NASIONAL KE – X

TAHUN 2012 DI KENDARI

SULAWESI TENGGARA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

FEBRIALDI SINAGA NIM. 071222510149

JURUSAN SENDRATASIK

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(29)

LEMBAR PERSETUJUAN

Skripsi ini diajukan oleh Febrialdi Sinaga, NIM. 071222510149 Jurusan Sendratasik Program Studi Pendidikan Seni Musik,

Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Universitas Negeri Medan

Diajukan untuk disetujui Dalam mempertahankan skripsi

Medan, Agustus 2012

Dosen Pembimbing Skripsi,

Dra. Theodora Sinaga, M.Pd

(30)

ABSTRAK

Febrialdi Sinaga, 071222510149. Dampak Koreografi Terhadap Pitch Control

Paduan Suara Remaja Sumatera Utara Dalam Menyanyikan Lagu Haleluya Puji Tuhan Ciptaan Dra. Theodora Sinaga, M.Pd Pada Pesparawi Nasional Ke-X di Kendari Sulawesi Tenggara.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tahap latihan, kendala selama latihan,

cara mengatasi kendala, peranan, dampak koreografi terhadap pitch control

Paduan Suara Remaja Sumatera Utara dalam menyanyikan Lagu Haleluya Puji Tuhan Ciptaan Dra. Theodora Sinaga, M.Pd pada Pesparawi Nasional Ke-X di Kendari Sulawesi Tenggara.

Populasi dalam penelitian ini adalah pelatih dan conductor, anggota paduan suara

serta pemusik yang berjumlah 43 orang.

Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Untuk melengkapi data-data dalam penelitian ini, peneliti melakukan observasi lapangan, video, wawancara, dan dokumentasi.

Hasil penelitian ini berdasarkan data yang terkumpul maka peneliti dapat

mengetahui dampak koreografi dalam mempertahankan atau mengendalikan pitch

sangat dipengaruhi oleh tahap latihan yang dijalani oleh Paduan Suara Remaja Sumatera Utara. Selama proses latihan berlangsung, kelompok ini memiliki beberapa kendala yang awalnya sulit untuk dipecahkan atau diselesaikan akan tetapi, setelah dianalisa oleh ketua kontingen kendala-kendala ini dapat dengan

cepat diselesaikan agar tidak mengganggu mood penyanyi itu sendiri ataupun

penyanyi lain. Apabila paduan suara yang sudah biasa menggunakan koreografi dalam penampilannya, maka akan menjadi nilai tambah bagi mereka apabila dapat menampilkannya dengan baik karena hal tersebut juga termasuk ke dalam penilaian dewan juri baik tingkat nasional maupun internasional.

(31)

KATA PENGANTAR

Dengan segala kerendahan hati dan rasa syukur penulis persembahkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah melimpahkan berkat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian skripsi

dengan judul ”Dampak Koreografi Terhadap Pitch Control Paduan Suara Remaja

Sumatera Utara Dalam Menyanyikan Lagu Haleluya Puji Tuhan Ciptaan Dra. Theodora Sinaga, M.Pd Pada Pesparawi Nasional Ke-X di Kendari Sulawesi Tenggara”.

Skripsi ini merupakan hasil pemikiran penulis secara ilmiah yang dibangun berdasarkan teori-teori penelitian di lapangan. Skripsi ini ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Negeri Medan.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini.

Dalam proses penelitian skripsi, banyak pihak yang membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Untuk itu dengan sepenuh hati penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof Dr.Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas

Negeri Medan, beserta jajarannya.

2. Ibu Dr. Isda Pramuniati, M.Hum selaku Dekan Fakultas Bahasa dan Seni

Universitas Negeri Medan, beserta stafnya.

3. Ibu Dra. Tuti Rahayu, M.Si selaku Ketua Jurusan Sendratasik yang

memberikan motivasi dalam penyelesaian skripsi ini.

4. Bapak Panji Suroso, M.Si selaku Ketua Prodi Seni Musik yang juga telah

banyak memberikan motivasi kepada penulis dalam penyelesaian skripsi

ini.

5. Ibu Dra. Theodora Sinaga, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang

telah membantu memberikan masukan, arahan, bimbingan, serta motivasi

yang luar biasa kepada penulis agar dapat menyelesaikan skripsi ini.

6. Ibu Nurwani, S.S.T., M.Hum selaku Dosen Pembimbing Akademik yang

memberikan kritik dan saran agar dapat memperbaiki skripsi ini.

7. Bapak Lamhot Basani Sihombing, M.Pd selaku Narasumber yang juga

memberikan kritik dan saran serta pengalaman yang berharga kepada penulis sejak tahun 2008-2012. Terimakasih p’de.

8. Seluruh Dosen Sendratasik selaku sumber ilmu bagi penulis dari semester

awal hingga penghujung.

9. Kedua orang tuaku tercinta, Bakhtiar Sinaga, S.Kep dan Hermina

Simamora, S.Pd, Terimakasih untuk segala perhatian, kasih sayang,

(32)

pengorbanan, doa, didikan, nasehat, motivasi yang selalu diberikan kepada penulis dalam mendukung penyelesaian skripsi ini.

10. Buat saudaraku, Yudha, Tri, dan Boy, Terimakasih buat dukungan dan

doanya.

11. Keluarga Besar Op. Yudha Sinaga dan Op. Parningotan Simamora,

Terimakasih untuk doa, nasehat, motivasi yang telah diberikan kepada penulis.

12. Seluruh Panitia Pelaksana PESPARAWI Nasional Ke-X di Kendari

Sulawesi Tenggara a/n Bapak Pnt. Meynder F.T. Lawole, S.Th selaku Wakil Sekretaris I Panitia Pelaksana, Terimakasih atas segala bantuan yang diberikan kepada penulis selama melakukan penelitian pada acara tersebut. Kiranya Tuhan membalas kebaikan semua penitia.

13. Anggota Paduan Suara Remaja Sumatera Utara 2012, tetap semangat dan

rajin latihan. Terimakasih buat seluruh bantuan yang telah diberikan kepada penulis untuk melengkapi keperluan penyusunan skripsi ini.

14. Anggota Paduan Suara SOLFEGGIO (2008 – 2012), momen pahit dan

manis telah kita jalani bersama, semoga apa yg telah kita raih dan ’kecap’

dapat bermanfaat kelak. Buat teman2 juga, sambil mengangkat TROPHY – jangan lupa skripsinya.

15. Yose Helvin Sibuea, S.Pd, Andrian, ST, Joshua, ST, Trimakasih untuk

motivasi, doa serta kebersamaan.

16. Juga buat teman-teman seperjuangan dalam penyusunan skripsi dan

seluruh teman-teman stambuk 07, terimakasih untuk kebersamaan kalian semua dan jangan lupa, cepat menyusul.!

17. Yuli E. Sinaga dan Jecky Sinaga, terimakasih buat masukannya.

18. Ester Debora Situmeang, S.Pd (Mein Liebe) terimakasih buat motivasi,

dukungan, dan doanya. Terimakasih buat semuanya.

Semoga Tuhan memberikan berkat yang melimpah kepada seluruh pihak yang telah memberikan bantuan, baik moral maupun materil kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi yang sederhana ini dapat berguna dan bermanfaat bagi peneliti lain maupun pembaca dalam usaha peningkatan mutu pendidikan, khususnya di bidang seni musik sekolah di masa yang akan datang.

Medan, September 2012

Penulis,

Febrialdi Sinaga NIM. 071222510149

(33)

DAFTAR ISI

Hal

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR FOTO ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 7

C. Pembatasan Masalah ... 8

D. Rumusan Masalah ... 9

E. Tujuan Penelitian ... 10

F. Manfaat Penelitian ... 11

BAB II LANDASAN TEORITIS A. Landasan Teoritis... 13

1. PengertianDampak ... 13

2. Pengertian Koreografi ... 14

3. Pitch Control ... 16

4. Paduan Suara ... 19

(34)

a) Pengelompokan Paduan Suara. ... 21

b) Tata Letak Panggung atau Susunan Suara.... ... 32

B. Kerangka Konseptual ... 34

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 36

B. Populasi dan Sampel ... 36

1. Populasi ... 36

2. Sampel ... 37

C. Metode Penelitian ... 38

D. Teknik Pengumpulan Data ... 40

1. Studi Kepustakaan ... 41

2. Observasi ... 43

3. Wawancara... 45

4. Dokumentasi ... 46

E. Teknik Analisis Data ... 46

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Paduan Suara Remaja Sumatera Utara ... 48

B. Latihan Paduan Suara Remaja Sumatera Utara ... 52

1. Tahap Latihan ... 52

(35)

3. Cara Mengatasi Kendala Selama Latihan ... ... 68

C. Peranan Koreografi ... ... 70

D. Pitch Control Pada Bagian Lagu Yang Menggunakan Koreografi 70

E. Penilaian Dewan Juri ... ... 91

1. Tim Dewan Juri ... ... 93

2. Hasil Penilaian Dewan Juri ... 94

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... 99

B. Saran ... 100

DAFTAR PUSTAKA ... 101

(36)

DAFTAR FOTO

Hal

Foto 4.1 Anggota PSR Sumut mulai naik panggung ... 72

Foto 4.2 Anggota PSR Sumut sudah diatas panggung ... 72

Foto 4.3 Anggota PSR Sumut mulai bernyanyi dengan posisi duduk ... 74

Foto 4.4 Anggota PSR Sumut mulai bernyanyi dengan posisi duduk ... 75

Foto 4.5 PSR Sumut mengajak orang percaya untuk memuji Tuhan .. ... 76

Foto 4.6 PSR Sumut mengajak orang yang percaya untuk memuji Tuhan .. . 77

Foto 4.7 PSR Sumut meluapkan kegembiraanya dalam memuji Tuhan ... 78

Foto 4.8 PSR Sumut meluapkan kegembiraannya dalam memuji Tuhan .... 79

Foto 4.9 PSR Sumut memuji Tuhan dengan tarian Batak Toba... 80

Foto 4.10 PSR Sumut memuji Tuhan bersama-sama dengan pemusik... 80

Foto 4.11 PSR Sumut memuji Tuhan bersama-sama dengan pemusik ... 81

Foto 4.12 PSR Sumut melakukan koreografi yang condong ke kanan ... 82

Foto 4.13 PSR Sumut melakukan koreografi yang condong ke kanan-kiri .. 83

Foto 4.14 PSR Sumut melakukan tarian tapanuli selatan ... 84

(37)

Foto 4.15 PSR Sumut melakukan tarian pakpak ... 85

Foto 4.16 PSR Sumut melakukan tarian simalungun ... 85

Foto 4.17 PSR Sumut melakukan tarian karo ... 86

Foto 4.18 PSR Sumut melakukan tarian nias ... 87

Foto 4.19 PSR Sumut melakukan tarian batak toba ... 88

Foto 4.20 PSR Sumut selesai menampilkan lagunya ... 90

Foto 4.21 Sekretariat Panitia LPPN ... 96

Foto 4.22 Wakil Sekretaris I Pesparawi Nasional Ke-X ... 97

Foto 4.23 Wakil Sekretaris I Pesparawi Nasional Ke-X bersama penulis ... 97

(38)

DAFTAR GAMBAR

... Hal

Gambar 2.1a Posture dalam bernyanyi yang salah ... 31

Gambar 2.1b Posture dalam bernyanyi yang benar ... 31

Gambar 2.2 Susunansuara dalam paduan suara a capella ... 33

Gambar 2.3 Susunansuara dalam paduan suara a capella ... 33

(39)
(40)

DAFTAR PUSTAKA

Atmojo, Subronto K. 2008. Panduan Praktis Memimpin Paduan Suara. Jakarta:

PT BPK Gunung Mulia.

Banoe, Pono. 2003. Kamus Musik. Yogyakarta : Kanisius

Berlioz, H. 2007. The Art Of The Conductor. London : The New Temple Press.

Bungin, Burhan. 2007. Penelitian Kualitatif. Jakarta : Kencana.

Elfindri. 2011. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta :Baduose Media.

Hajar, Siti. 2009. Hubungan Antara Kemandirian Belajar dan Kreativitas Seni

Tari dengan Minat Belajar Mata Kuliah Koreografi di ISI Surakarta. Surakarta: ISI.

Harahap, J. 2005. Perkenalan Paduan Suara. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Listya, Agastya Rama. 2007. A – Z Direksi Paduan Suara. Jakarta : Yayasan

Musik Gereja (YAMUGER) di Indonesia.

Machfoedz, Ircham. 2008. Metodologi Penelitian. Yogyakarta : Fitramaya.

Margianti, Feni. 2006. Deskripsi Koreografi Hasil Belajar Tari Pendidikan II.

Malang: Universitas Negeri Malang.

Maryaeni. 2005. Metode Penelitian Kebudayaan. Jakarta: Bumi Aksara.

My, Rudi. 2008. Panduan Oleh Vokal. Yogyakarta : MedPress.

Notoatmodjo, Soekidjo. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta :

PT Rineka Cipta

Pasaribu, Novita. 2011. Pembelajaran Ektrakurikuler Paduan Suara pada Siswa

Tunanetra di Yayasan Pendidikan Tunanetra Sumatera (YAPENTRA) Tanjung Morawa. Medan : Universitas Negeri Medan.

Poetra. 2006. Metode Bernyanyi Yang Baik. Jakarta : Bumi Aksara

Sihombing, L. 2008. Pendidikan Musik Fakultas Ilmu Pendidikan. Medan :

Universitas Negeri Medan.

Soemarwoto, Hadi. 2003. Hubungan Sebab Akibat. Jakarta : Bumi Aksara

Sutopo, A. 2006. Teknik Pengumpulan Data. Jakarta : Kencana

(41)

Thomas, Kurt. 2008. Be a Choir Master. London : The New Temple Press.

Yanti, Yuni. 2011. Hubungan Penguasaan Teori Musik Terhadap Hasil Belajar

Paduan Suara Pada Siswa Kelas X di SMK Negeri 11 Medan TP.

Gambar

Gambar 2.1a Posture dalam bernyanyi yang salah .....................................

Referensi

Dokumen terkait