• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL MAJELIS DIKDASMEN DALAM MENGELOLA SEKOLAH (STUDI KASUS PADA PD MUHAMMADIYAH KOTA MEDAN).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL MAJELIS DIKDASMEN DALAM MENGELOLA SEKOLAH (STUDI KASUS PADA PD MUHAMMADIYAH KOTA MEDAN)."

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Anwar S, Kepemimpinan Transformasional Majelis Dikdasmen da/am Mengelola Sekolah (Studi Kas us Pada PD Muhammadiyah Kota Medan) Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan, 2010

Fokus penelitian dalam tesis ini adalah : "Bagaimana kepemimpinan transfonnasional Majelis Dikdasmen Muhamrnadiyah Kota Medan dalam mengelola sekolah?"

Masalah Penelitian dalam tesis ini adalah bagaimana kepemimpinan transfonnasional Majelis Dikdasmen dalam mengelola sekolah, apa yang menjadi kendala, dan apa upaya yang dilakukan mengatasinya.?

Penelitian ini bertujuan t!ntuk : (1) Mendeskripsikan bentuk kegiatan yang dilakukan oleh Majelis Dikdasmen dalam mengelola sekolah yang berada dibawah peogelolaan dan pengawasan Muhammadiyah Kota Medan, (2) Mendeskripsikan kepemimpinan traosfonnasional yang dilakukan oleh Majelis Dikdasmeo dalam mengelola sekolah yang berada dibawah pengelolaan dan

pengawasan Muhammadiyah Kota Medan. Dan (3) Menguraikan faktor-faktor yang menjadi kendala yang hadapi oleh Majelis Dikdasmen dalam mengelola sekolah yang berada dibawah pengelolaan dan pengawasan Muhammadiyah Kota Medan. Metode penelitian yang dipergunakan dalam tesis ini menggunakan pendekatan kualitatif

Hasil penelitian menunjukkan bahwa, bentuk kegiatan yang dilakukan oleh Majelis Dikdasmen Muhamrnadiyah Kota Medan dalam mengelola sekolah yang berada dibawah pengelolaan dan pengawasannya masih monoton dan belum sepenuhnya menerapkan kepemimpinan transfonnasional. Sebab dalam melaksanakan kepemimpinan transfonnasional selalu berbenturan dengan beberapa kendala khususnya dalam pengelolaan sekolah yang berada dibawah pengelolaan dan pengawasan Dikdasmen Muhammadiyah Kota Medan. Upaya yang dilakukan mengatasi kendala dalam mengelola sekolah adalah mensosialisasikan kepemimpinan transfonnasional dilingkungan kepala sekolah yang berada dibawah pengelolaan dan pengawasan Muhammadiyah Kota Medan

Penelitian ini menemukan bahwa kepernimpinan Majelis Dikdasmen Muhammadiyah Kota Medan cenderung monoton. Hal itu dikarenakan belum diterapkannya kepernimpinan transfonnasional secara seksama untuk mengelola dan mengatur setiap satuan pendidikan yang ada wilayah pengelolaannya. Dengan demikian disarankan agar dimensi kepemimpinan transformasional disosialisasikan kepada para kepala sekolah dan dierapkan secara utuh dan menyeluruh.

(2)

ABSTRACT

Anwar S, Leadership of Transformasional Maje/is Dikdasmen in Menge/ola Sekolah ( Case Study at PD Muhammadiyah Kota Medan), Post Graduate Program of University of Me dan State, 2010

Research focus in this thesis is : " What leadership of transfonnasional Majelis Dikdasmen Muhammadiyah Kota Medan in managing school?"

Research Problem in this thesis ls how leadership of transfonnasional Majelis Dikdasmen in managing school, what becoming constraint, and is effort done overcomes it.?

This research aim to : ( I) Description fonn of activity done by Majelis Dikdasmen in managing residing in school under management and nbservation Muhammadiyah Kota Medan, ( 2) Description of leadership of tran~ formasional

done by Majelis Dikdasmen in managing residing in school under management and observation Muhammadiyah Kota Medan. and ( 3) Elaborates factors becoming constraint facing by Majelis Dikdasmen in managing residing in school under management and observation Muhammadiyah Kota Medan Research method utilized in this thesis applies qualitative approach

Result of research indicates that, form of activity done by Majelis Dikdasmen Muharnmadiyah Kota Medan in managing residing in school under its the management and observation monotone still and has not fully applies leadership transformasional. Because in executing leadership of transformasional impinging with a few constraint especially in management of residing in school under management and observation Dikdasmen Muhammadiyah Kota Medan. Effort done overcomes constraint in managing school is socialize leadership of transformasional is area residing in headmaster under management and observation Muhammadiyah Kota Medan

This research finds that leadership of Majelis Dikdasmen Muhammadiyah Kota Medan tends to monotone. That thing is because of has not applied of leadership of transformasional circumspectly to manage and arranges every set of the education is its(the management region. Thereby is suggested that leadership dimension of transformasional socialized to the headmasters and applied fullyly and totally.

lVI

(3)

K

"~' PE ~ .J

.... M·I..,."'"PIN ·' N

h J. 1'"\. TRA ...L' u l~'~ 'r 'ORJ1 -:t lf 'I, ~

"-

~ J ""' f(),..,.r . ~ . "1.:-t: '~' ·

MAJELIS DIKDASMEN

DA L A ~II

l\'IENGELOLA SEKt1LAH

(Smdi .Kasus Pada PD Muha!nmadiyob Kcta !v1edan)

U <uu , ~ - , .:

L'ntuk

.0.'emet•uhi PersytJu:

'P .' · ' ·

M.empa oleh

,

:elar Magister .fenc.i.ailt·'

·

(4)

z

':)

KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL

MAJELIS DIKDASMEN DALAM MENGELOLA SEKOLAH

(Studi Kasus Pada PD Muhammadiyah Kota Medan)

TESIS

Oleh:

Anwar S

NIM : 045030451

PRODI ADMINISTRASI PENDIDIKAN

Telah Dipertahankan di Depan Panitia Ujian Tesis

Pada Tangga/23 Juni 2010 Dan Dinyatakan Telah Memenuhi

Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Administrasi Pendidikan

Medan, 23 Juni 201 0

Disetujui Oleh :

Prof. Dr. Ir. Zainuddin, M.Pd

Ketua Program Studi

Adrninistrasi Pendidikan,

Prof. Dr. H. Syaiful Sagala M.Pd

NIP.195805091986111 001

(5)

PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

UJIAN TESIS MAGISTER PENDIDIKAN

NO.

NAMA

1.

Prof. Dr. Ir. H. Zainuddin, M.Pd

2. Prof. Dr. Siman N urhadi, M.Pd

3. Prof. Dr. lbnu Hajar, M.Si

4. Dr. Arif Rahman. M.Pd

5. Prof. Dr. H. Syaiful Sagala, M.Pd

MAHASISWA

Nama

: ANWAR S

N I M

: 045030451

(6)

KATAPENGANTAR

Puji dan syukur kita sampaikan kepada ALLAH SWT Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah memberikan ralunat, karunia, kesehatan dan kekuatan kepada kita sehingga dapat merencanakan dan melaksanakan kegiatan penulisan tes is seperti ini. Tesis ini berjudul : "Kepemimpinan Transformasional Majelis Dikdasmen Da/am Mengelola Selco/ah (Studi Kasus Pada PD Muhanunadiyah Kota Medan)"

Tesis ini disusun untuk menuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan di Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan (UNIMED). Secara umum Tesis ini bertujuan mendiskripsikan Kepemimpinan Transformasional Majelis Dikdasmen Dalam Mengelola Sekolah di Kota Medan melalui bimbingan, araban dan sekaligus persetuj uan dari Dosen Pembimbing.

Selanjutnya melalui kata pengantar ini peneliti menyampaikan terima kasih yang tak terhingga kepada, yang terhormat :

l. Prof. Dr. H. Syawal Gultom, M .Pd, selaku Rektor UNIME D 2. Prof. Dr. Belferik Manullang , selaku Direktur Pascasarjana Unimed 3. Prof. Dr. H. Syaiful Sagala, Msi, selaku ketua Prodi Administrasi

Pendidikan UNIMED

4. Prof. Dr. Ir. H. Zainuddin, M .Pd, selaku Dosen Pembimbing I 5. Prof. Dr. Siman Nurhadi, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing II 6. Prof. Dr. lbnu Hajar Damanik, M .Si, selaku Dosen Penguji 7. Dr. ArifRahrnan. M.Pd, selaku Dosen Penguji

8. Prof. Dr. H. Syaiful Sagala, S.Sos, M.si, selaku Dosen Penguji.

(7)

9. lstriku Mala Kartika, SE dan anak-anakku (Muhammad Habiburrahman

Sembiring dan Hanifah Ramadhani Sembiring) tercinta yang dengan tabah menunggu penyelesaian perkuliahan ini

10. Kedua orang tua saya (Ayahanda L. Brahmana dan Ibunda Marta br Tarigan) yang sangat saya hormati, banggakan dan kagumi yang selalu memberi semangat, motivasi dan dorongan dalam rangka penyelesaian perkuliahan di S-2 ini

11. Sahabatku Koprawi Nasution, SH, M.Pd, yang selalu setia dan bersedia diajak berdiskusi dalam rangka penyelesaian penyusunan tesis ini

Akhirnya sembari menyerahkan diri kepada Tuhan Yang Maha Bijaksana penulis menyampaikan tesis ini kepada semua pihak semoga ada manfaatnya dikemudian hari. Amin.

-

z

~

m

Medan, 23 Juni 2010 Penulis,

Anwar.

S

NIM : 045030451

(8)

DAFTARISI

Halaman

ABSTRAK

...

iv

ABSTRACT ···-···... v

KATA PENGANTAR ... ... . ... . ... . ... .... . ... .. vi

DAFT AR lSI • • • • •• • •• .. . .. .. .. • .. .. • .. • • .. .. . ... • • ... • • . .... .... . •• • . . ..••.••••••• viii

BAB I PENDAHULUAN ... . ... .... ... .... .... ... ... 1

A. Latar Belakang ... .. . ... ... .. .. .. .. . .... . ... .... . .. .. ... ... ... .. . B. Fokus Penelitian .. .. .. .. ... .. .. ... .... ... .. ... . ... ... . . . 10

C. Masalah Penelitian .. ... . ... . 10

D. Tujuan Penelitian ... .. . .. ... .. .. ... ... .. ... . . 12

E. Manfaat Penelitian ... .. . . ... .... .. ... ... ... .... ... .. ... . . .. 12

F. Batasan Istilah .. . .. . .. ... .. . . ... . .. ... .... ... ... . .. .. .. ... .. 13

BAB II KAJIAN PUST AKA ... . ... .. ... ... . ... . 15

A. Dasar Teoretis .. ... . . ... .. ... . . .. .. . ... . .. ... . . .. ... ... . . 15

1. Hakikat Kepemimpinan Transformasional .. ... . . ... . . ... .. . . 15

a. Pengertian Kepemimpinan .. . .. . . ... ... . .. . . 15

2. Dimensi Perilaku Kepemimpinan Transfo rmasional . . . .. 25

B. Dasar Konseptual . .. . . .. . . .. . . .. . . . .. . . .. . . .. . 35

I . Kegiatan Majelis Dikdasmen Dalam Mengelola Sekolah .. 35

2. Kepemimpinan Transformasional Majelis Dikdasmen

(9)

Mengelola Sekolah. ... ... .. .. .. .... .. .. . ... ... . ... .. ... . . 39

BAB III METODE PENELITIAN

... ... .. .... ... . . . .. ... ...

42

A. Lokasi dan Waktu Penelitian . . . ... .. . . .. ... . . .. . . . ... 4 2 B. Tehnik Pengumpul Data . . . ... . ... .. . 45

C. Analisis Data . . . ... . . ... 49

l. Keterpercayaan (Credibility) .. . ... . .. .. . . .. . . .. ... . .... 52

2. Keteralihan (Transferability) . . . ... .. 54

4. Kepastian (Confirmabi/ity) .. .. .. .. . . ... .. . . . ... . ... . .. .. .... 55

BAB IV PAPARAN DATA DAN HASIL PENELITIAN .. .. .. .. .. .... 56

2. Keadaan Gwu Muhammadiyah Se Kota Medan TA. 2009-2010 ... .... ... ... .... ... .... ... 57

3. Struktur Organisasi dan Pembagian Tugas ... .

67

4. Kondisi dan Fasilitas Yang Dimiliki ... .... ... ... ... .

79

B. Hasil Penelitian .... ... . ... . .. ... . ... . 81

1. Kegiatan Majelis Dikdasmen Da1am Mengelola Sekolah .. 81

2. Kepemimpinan Transformasional Majelis Dikdasrnen Dalam Mengelola Sekolah ... .

85

3. Aspek Yang Menunjukkan Ciri Kepemimpinan Transformasional Majelis ... . .... . .. ... ... .. . ... ... .... 90

4. Kendala Majelis Dikdasmen Dalam Mengelola Sekolah ... 94

5. Upaya Maj elis Dikdasrnen Mengatasi Kendala ....

96

(10)

C. Pembahasan . . . .. . . 98

l. Kegiatan Majelis Dikdasmen Dalam Mengelola Sekolah ... . . . 98

2. Kepemimpinan Transformasional Majelis Dikdasmen Dalam Mengelola Sekolah . . . ... . . 1 00 3. Kendala Majelis Dikdasmen Dalam Mengelola Sekolah ... 104

4. Upaya Majelis Dikdasmen Mengatasi Kendala . . . ... . .... 106

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN... .

108

A. Simpulan . . . 108

C. Saran-Saran . . . .. . . ... Il l

DAFfAR PUSTAKA ... ... ...

113

LAMPI RAN ... 1 16-125

DOKUMEN-DOKUMEN

(11)

DAFT ART ABEL

TABEL JUDULTABEL HALAMAN

3.1 Jadwal Pelaksanaan Penelitian Dikdasmen

Muhammadiyah Kota Medan ... 42 4.1 Keadaan Kepala Sekolah, Guru, Pegawai dan Siswa

SD Muhammadiyah Kota Medan TP. 2009·20 10 ... ... 58 4.2 Keadaan Kepala Sekolah Guru, Pegawai dan Siswa

SMP M uhammadiyah Kota Medan TP. 2009-20 10 ... 59 4.3 Keadaan Guru, Pegawai dan Siswa SMA, SMK dan

MA Muhammadiyah Kota Medan TP. 2009-20 10 ... 60 4.4 Keadaan Guru, Pegawai dan Siswa SD, SMP,

SMA, SMK dan MA Yang Dikelola Dikdasmen

Muhammadiyah Kota Medan TP. 2009-2010 ... 61 4.5 Keadaan Pendidikan Guru SD Muhammadiyah

Kota Medan ... 62

-

4.6 Keadaan Pendidikan Guru SMP Muhammadiyah

Kota Medan ... ... ... ... ... 63

z

4.7 Keadaan Pendidikan Guru SMA, SMK dan MA

Muhammadiyah Kota Medan TP 2009-2010 ... 64

':)

4.8 Komposisi dan Personalia Majelis Pendidikan

Dasar dan Menengah PD Muhammadiyah Kota Medan

periode 2005-2010 (a) ... ... .. . ... .. . .. . . ... 68 4.9 Komposisi dan Personalia Majelis Pendidikan

Dasar dan Menengah PD Muhammadiyah Kota Medan

periode 2005-2010 (b) ... .. ... . ... . ... ... .. . .. . .... ... . ... .. 69 4.10 Komposisi dan Personalia Majelis Pendidikan

Dasar dan Menengah PD Muhammadiyah Kota Medan

periode 2005-2010 (c) . ... . ... .. ... .. ... . .. . ... ... ... 70 4.11 Komposisi dan Personalia Majelis Pendidikan

Dasar dan Menengah PD Muhammadiyah Kota Medan

[image:11.521.42.474.84.613.2]
(12)

4.12

4.13

4.14

periode 2005-2010 (d). .. ... .. .. . ... ... ... . .... 71

Perubahan Komposisi dan Personalia Majelis Pendidikan Oasar dan Menengah PO Muhammadiyah Kota Medan periode 2005-2010 ... . Perubahan Komposisi dan Persona1ia Majelis Dikdasmen PO Muhammadiyah Kota Medan

periode 2005-2010 ... ... . Fasilitas Yang Oimiliki Majelis Oikdasrnen

Muhammadiyah, Medan ... ... .. ... ... . .. .

71

72

80

(13)

DAFT AR GAMBAR

GAM BAR JUDUL GAMBAR HALAMAN

3.1 Hubungan Sekolah Dengan Pelanggan ... ... .

38

3.2 Bagan Analisis Data Menurut Miles dan

Hubennann ... .... ... ... . .. .. .. . . . .. .... ... ... . .... . .... ... . 50

4.1

Struktur Organisasi Majelis Dikdasmen

Muhammadiyah Medan ... ... ... . 57

(14)

LAMP IRAN

z

?

m

2

3

4

5

DAFT AR LAMP IRAN

JUDUL LAMPIRAN

HALAMAN

Surat Izin Melakukan Penelitian ... . 11 6

Dimensi, Aspek, dan Implementasi Kepemimpinan

Transformasional ... .. . ... . ... . 117

Pengkodean ... ... .. ... ... . ... . 119 lnstrumen Pertanyaan Kepemimpinan

Transformasional ... ... ... .. .. ... ... . 120

Daftar Riwayat Hidup ... ... .. ... ... .. .. .... . 123

(15)

A. Latar Belakang

BABI

PENDAHULUAN

Peningkatan dan perkembangan kualitas pendidikan tidak terlepas dari kemampuan dan kemauan dari para pengelola dan penyelenggara pendidikan, baik berupa badan yang dibentuk pemerintah seperti Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) maupun lembaga yang dibentuk oleh organisasi kemasyarakatan seperti Majelis Pendidik.an Dasar dan Menengah (Majelis Dikdasmen), organisasi-organisasi atau persyarikatan-persyarikatan seperti Muhammadiyah.

(16)

z

?

boleh dilupakan dalarn memberhasilkan pencapaian tujuan adalah bentuk komunikasi apa yang dipakai dalarn organisasi dimaksud. Sebab bentuk komunikasi juga sangat berperan dalarn organisasi, karena di dalarn organisasi terdapat dan hidup serta berperan banyak individu yang memiliki beraneka

ragam kepentingan, kebutuhan, cita-cita, kompetensi, keahlian dan lain-lain. Oleh sebab itu, dalam rangka pencapaian tujuan organisasi sewajarnya memakai komunikasi yang baik dan tepat yaitu komunikasi interpersonal.

Selain itu motivasi kerja para guru dan pegawai da1am suatu organisasi sangat ditentukan oleh faktor kepemimpinan dan komunikasi yang dipergunakan, sehingga konsekwensinya adalah bahwa setiap guru, pegawai

dan siapa saja yang terlibat di da1arn organisasi itu akan dapat merasakan

kepuasan kerja jika gaya kepemimpinan dan bentuk komunikasi yang dipergunakan sesuai dan dapat memotivasi kerja guru, tatausaha/pegawai dan seluruh unsur yang berada disekelilingnya.

Selanjutnya, sebagai organisasi kemasyarakatan, Perserikatan Muharnmadiyah melalui Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Majelis Dikdasmen) telah banyak berbuat untuk kemajuan pendidikan di Kota Medan khususnya dan di Indonesia pada umumnya. Majelis Dikdasmen adalah satu bidang atau bagian dari Perserikatan Muharnmadiyah yang mutlak ada mulai dari pimpinan ranting, pimpinan cabang, pimpinan daerah, pimpinan wilayah sampai dengan pimpinan pusat.

Majelis Dikdasmen Kota Medan dipilih sebagai objek penelitian karena dianggap majelis Dikdasmen di Kota ini merupakan Majelis Dikdasmen yang terbanyak mengelola tingkat satuan pendidikan diantara Majelis Dikdasmen

(17)

kabupaten!Kota se Sumatera Utara. Selain itu Kota Medan diasumsi.kan sebagai kota yang memiliki jumlah penduduk terbanyak di antara daerah kabupatenlkota. memiliki banyak kelebihan lain seperti rata-rata tingkat pendidikan yang relatif tinggi, strata sosial dan tingkat kemampuan ekonomi yang cukup mapan, sehingga dapat di duga bahwa Dikdasmen disini memerlukan kepemimpinan yang spesifik yang mampu memenej satuan-satuan pendidikan yang berbagai jenis dan tingkatan.

Sesuai dengan hasil grand tour yang peneliti lakukan, Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Majelis Dikdasmen) Perserikatan Muhanunadiyah Kota Medan, kini sedang mengelola 98 sekolah dan madrasah, masing-masing : 29 Sekolah Dasar (SD), 1 Madrasah lbtidaiyah (MI), 43 Madrasah Diniyah Awaliyah (MDA), 13 Sekolah Menengah Pertama (SMP), 2 Madrasah Tsanawiyah {MTs), 4 Sekolah Menengah Atas (SMA), 2 Madrasah Aliyah (MA) dan 4 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

Majelis Dikdasmen Muhaounadiyah Kota Medan sebagai salah satu subsistem pendidikan nasional harus aktif memberikan kontribusi dalam peningkatan mutu sumber daya manusia Indonesia, karena secara kuantitas sekolah-sekolah yang dikelolah oleh Majelis Dikdasmen Muhammadiyah Kota Medan, telah berkembang pesat, sehingga sampai akhir tahun ajaran 2009/2010 ini telah menamatkan siswa dari seluruh tingkatan sebanyak 11.437 siswa (Data Statistik Majelis Dikdasmen Muhammadiyah Kota Medan. 2010). Ditinjau dari perkembangannya, maka perkembangan kuantitatif organisasi ini terlihat lebih baik jika dibandingkan dengan perkembangan kualitatif, karena menurut informasi yang diperoleh dari salah seorang Pimpinan

(18)

Majelis Dikdasmen Kota Medan saat berkunjung ke kantomya di Jalan Mandala

Medan. menyatakan bahwa tingkat kelulusan sekolah yang dikelola Majelis Dikdasmen Medan, rata-rata sebanyak 99 ,2%, sedangkan persentase kemampuannya memasuki sekolah-sekolah negeri adalah sangat terbatas yaitu hanya 13,2% setahun. Bahkan hingga tesis ini ditulis, belum ada satupun sekolah

yang berada dibawah pengelolaan Majelis Dikdasmen Muhammadiyah Kota Medan yang dapat disejajarkan dengan sekolah negeri maupun sekolah swasta favorit lainnya. Hal ini menunjuk:kan adanya kelemahan dalam pengelolaan khususnya kurang profesionalnya kepemimpinan yang dijalankan pimpinan majelis Dikdasmen Muhammadiyah Kota Medan.

Berbicaca tentang kepemimpinan, YukJ (1987) dalam Usman (2006:250) mengatakan ada beberapa definisi yang dianggap cukup mewakili selama seperempat abad, seperti yang mengatakan bahwa :

I) Kepernimpinan adalah perilaku dari seorang individu yang memimpin aktivitas-aktivitas suatu kelompok ke suatu tuj uan yang ingin dicapai bersama (shared goal) ,

2) Kepemimpinan adalah pengaruh antar pribadi yang dijalankan dalam suatu situasi tertentu, serta diarahkan melalui proses komunikasi ke arah pencapaian satu atau beberapa tujuan tertentu. 3) Kepemimpinan adalah pembentukan awal serta pemeliharaan

struktur dalam harapan dan interaksi,

4) Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi aktivitas-sktivitas sebuah kelompok yang diorganisir kearah pencapaian tujuan, 5) Kepemimpinan adalah sebuah proses memberikan arti (pengarahan

yang berarti) terhadap usaha kolektif, dan mengakibatkan kesediaan untuk melakukan usaha yang diinginkan untuk mencapai sasaran.

6) Kepemimpinan adalah mereka yang secara konsisten memberikan kontribusi yang efektif terhadap orde sosial, serta diharapkan dan dipersepsikan melakukannya.

(19)

Selanjutnya jika dilibat dari segi sarana prasarana, gedung yang sudah

dibangun dan dimiliki Majelis Dikdasrnen Mubarnrnadiyah Kota Medan, cukup

baik karena kondisi bangunannya yang sebagian besar atau harnpir 80% terrnasuk

kategori perrnanen dan cukup rnegah, karena bangunannya ada yang terdiri dari

3 (tiga) tingkat. Keadaan gedung sedernikian megah serta didukung oleh surnber

daya rnanusia yang memiliki kompetensi sebagai tenaga pendidik dan

kependidikan ditunjukkan oleh lceadaan guru dan tenaga administrasi hamper 95 % telah berpendidikan kependidikan (S 1 ). Oleh sebab itu sudah selayaknya Majelis Dikdasmen dapat melahirkan siswa-siswi yang berkualitas yang mampu

mernasuki sekolah-sekolah negeri rnaupun sekolah swasta pavorit. Karena asurnsi

masyarakat secara umurn menganggap jika anak mampu memasuki sekolah

negeri atau swasta pavorit rnerupakan suatu prestasi yang tidak semua dapat

mernilikinya.

Anak yang berprestasi adalah basil dari sekolah yang berkualitas. Bukan karena sekolah di berstatus negeri atau atau swasta pavorit. Gedung y~ng

perrnanen bukan jaminan untuk berkualitas, rnelainkan hanya salah satu diantara

beberapa faktor. Megahnya bangunan fisik dan lengkapnya sarana prasarana

suatu lernbaga pendidikan atau sekolah, tidaklah rnenjamin baik dan tingginya

rnutu lernbaga pendidikan atau sekolah tersebut, tetapi hanya merupakan salah

satu faktor pendukung untuk mencapai itu. Mungkin akan lebih baik bila

bangunan fisik bagus dibarengi pula dengan peningkatan pengelolaan

kerja/manajernen dan kepemimpinan yang baik. Kepemimpinan yang bai k adalah

kepemimpinan yang mampu mempengaruhi orang lain untuk bekelja agar tuj uan

tercapai. Hal ini sesuai dengan pendapat Rivai (2003:2) yang mendefiniskan

(20)

kepemirnpinan sebagai proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk pencapai tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan budayanya. Dengan demikian Majelis Dikdasmen seharusnya memiliki kepemimpinan yang baik jika ingin

kualitas

tamatannya meningkat.

Banyak sekolah yang dikelola Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah, mengharuskan pimpinan Majelis Dikdasmen memiliki kepemimpinan yang baik dan jitu dalam mengelola sekolah yang heterogen. Lebih-lebih pirnpinan majelis sebagai pimpinan lembaga dituntut untuk mampu menjalankan fungsi manajemen dan melaksanakan kepemimpinannya dengan baik dan tepat . Sebab kepemimpinan merupakan suatu proses. Agar bisa memimpin, pemimpin harus

melakukan sesuatu, seperti yang dikemukan Gardner (1990:54) bahwa kepemimpinan harus membujuk orang lain untuk mengambil tindakan. Pemimpin membuj uk pengikut melalui berbagai cara seperti menggunakan otoritasnya yang terlegitimasi, menciptakan model (mef1iadi teladan), penetapan sasaran, memberi imbalan dan hukuman, strukturisasi organisasi dan mengkomunikasikan misi dan visinya.

Pimpinan majelis harus dapat membuat kombinasi-kombinasi baru, memiliki prakarsa yang jitu, memiliki intuisi yang kuat serta memiliki jiwa dan wibawa kepemimpinan yang mampu mengayomi semua bawahan. Selain itu seorang pemimpin atau manajer harus memiliki kemampuan-kemampuan tertentu yang dapat mendukung yang dilakukannya dalam pencapaian tujuan organisasi. Pemimpin atau manajer menurut Winardi (2005 :188), perlu mencari, mengevaluasi serta mengembangkan peluang-peluang dengan jalan mengatasi

(21)

sejwnlah kekuatan yang yang menghalangi penciptaan sesuatu yang baru. Selain itu seorang pemimpin harus merniliki sifat-sifat tertentu yang dapat dijadikan

sebagai pedoman dalam mel;aksanakan tugas dan tanggung jawab dalam melakoni kepemimpinannya.

Menurut Miller dalam Hardjito (1994:68), ada empat sifat atau kemampuan yang perlu dimiliki oleh seorang pemimpin/manajer, yaitu : (a) kemampuan melihat organisasi sebagai suatu keseluruhan (the ability to see an enterprise as a whole), (b) kemampuan dalam mengambil keputusan (the ability to make decision), (c) kemampuan melimpahkan atau mendelegasikan wewenang (the ability to delegate authority), dan (d) kemampuan menanamkan kesetiaan (the ability to command loyalty).

Berkaitan dengan itu kemampuan manajerial pimpinan Majelis Dikdasmen dalam melimpahkan dan mendelegasikan wewenang untuk hal-hal tertentu belum sepenuhnya terlaksana. Kepernimpinan Majelis Dikdasmen belum mamp u menjalankan kepemimpinan yang berusaha membimbing bawahannya melalui keteladanan ( contoh yang baik), terutama dalam hal pengkaderan pimpinan-pimpinan sekolah atau kepala sekolah/madrasah, penunjukan kepala sekolah, pengangkatan guru dan pemberhentian kepala sekolah, guru atau pegawai. Keadaan ini diketahui pada saat mengadakan grand tour ke beberapa sekolah yang berada di bawah pengelolaan dan pengawasan majelis Dikdasmen Muhammadiyah kota Medan, yaitu adanya kekecewaan dari beberapa kepala sekolah dan guru terhadap Dikdasmennya, khususnya pimpinan Dikdasmen tentang kurangnya keteladanan yang diberikan pimpinan Majelis Dikdasmen terutarna dalam masalah kedisiplinan, keuangan dan suksesi kepernimpinan.

(22)

Dalam menentukan siapa yang menjadi kepala sekolah masih sarat dengan KKN, artinya Majelis Dikdasmen masih menganut faham "tak kenai maka tak sayang", sehingga pemilihan dan pengangkatan kepala sekolah dipengaruhi oleh dekat tidaknya si pengambil keputusan dengan si penerima keputusan. Selain itu yang tidak kalah pentingnya untuk dipikirkan adalah intervensi pimpinan daerah khususnya Majelis Dikdasmen Kota Medan untuk urusan yang seharusnya bukan urusannya, seperti menentukan jenis buku yang akan digunakan sebagai bahan ajar, menyalW'kan buku-buku bacaan maupun Lembaran Kerja Siswa (LKS), atribut siswa dan menyalurkan pakaian seragam (uniform organisasi), alat tulis kantor (A TK) langsung ditangani oleh Dikdasmen melalui salah seorang anggota pimpinannya dengan berbagai alasan antara lain berdasarkan pengalaman masa lalu kepercayaan yang d iberikan kepada kepala sekolah kurang efektif dan bahkan mengecewakan. Apabila kondisi ini berlangsung secara terus-menerus hingga berurat berakar menjadi budaya, dikhawatirkan wibawa Dikdasmen akan berkurang, dan jika itu terjadi akan menghambat pencapaian tujuan Muhammadiyah sebagaimana tercantum dalam Anggaran Dasamya.

Hal yang paling menonjol adalah masalah mutasi, baik mutasi kepala sekolah maupun pergantian guru mata pelajaran dan pegawai, peranan kepala sekolah hampir tidak ada dan wewenangnya hanya mengusulkan dan bukan menetapkan atau mengangkat, bahkan kepala sekolah dianggap hanya sebagai lambang dan bukan pengambil keputusan (decision maker). Akibatnya guru atau tenaga administrasi yang diterima cenderung menuruti kemauan Dikdasmen dari pada mengikuti perintah kepala sekolah yaitu meningkatkan kualitas pendidikan anak bangsa.

(23)

Kondisi seperti ini hendaknya menjadi bahan pemikiran bagi seluruh stakeholder yang ada di Majelis Dikdasmen Muhanunadiyah Kota Medan, terutama strategi manajemen yang diterapkan pimpinan majelis. Ia harus mamp•J menganalisis kepemimpinan yang tepat untuk dilaksanakan di majelis yang

merniliki sekolah relatif banyak. Untuk itu, secara khusus penelitian ini akan

mefokuskan penelitian pada bentuk upaya yang dilakukan Majelis Dikdasmen dalam mengelola sekolah sebagai tugas pokok yang nota bene merupakan sub sistem dari pendidikan nasional.

Upaya yang diasumsikan dapat merubah kondisi yang dialami para kepala sekolah, guru dan pegawai di lingkungan Majelis Dikdasmen Muhammadiyah Kota Medan dalam mengatasai kekecewaan sebagian personil yang ada di sekolah-sekolah tersebut adalah mengimplementasikan kepemimpinan transformasional di ling.k.ungan Majelis Dikdasmen Muhammadiyah Kota Medan

Namun sebagaimana lazimnya penelitian kualitatif, dalam proses rancangannya dapat mengalami perubahan, tergantung dari persoalan yang dikaji dan data yang ada di lapangan. Dalam penelitian ini, peneliti ingin mengetahui jenis kepemimpinan yang diterapkan pimpinan Majelis Dikdasmen Muhammadiyah Kota Medan, yang mencakup hal-hal sebabagi berikut : 1 ). Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh Majelis Dikdasmen, 2). Kepemimpinan Transformasional yang dilakukan oleh Majelis Dikdasmen, 3). Kendala yang hadapi oleh Majelis Dikdasmen dalam mengelola sekolah, dan 4). Upaya apa yang dilakukan oleh Majelis Dikdasmen untuk mengatasi kendala tersebut.

Untuk mengetahui hal-hal sebagaimana keempat poin di atas, dirasa perlu untuk mengadakan penelitian, dan itulah sebabnya penelitian ini diberi judul :

(24)

"Kepemimpinan Transformasional Majelis Dilcdasmen Dalam Mengelola Sekolah

(Studi Kasus Pada PD Muhammadiyah Kota Medan) "

B. Fokus Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah sebagaimana dikemukakan di atas, maka untuk menghindari kerancuan dan agar terfokusnya arab penelitian, maka peneliti meoetapkan fokus penelitian.

Adap un fokus penelitian dalam tesis ini adalah : "Bagaimanc. kepemimpinan transforrnasional Majelis Dikdasmen Muhammadiyah Kota Medan dalam mengelola sekolah ?"

C . M asalah Penelitian

Dalam melaksanakan fungsi manajemennya, setiap manajer dituntut untuk menguasai fungsi-fungsi manajemen secara utuh, mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, controling sampai dengan evaluasi. Bahkan lebih dari itu seorang pimpinan pendidikan seperti pimpinan Majelis Dikdasmen Muharn.madiyah Kota Medan yang mengelola sekolah yang berbagai tingkat satuan pendidikan serta berbagai jenis pendidikan harus memiliki kepemimpinan yang cocok dan jitu. Kepemimpinan yang cocok dan jitu tersebut jika dikaitkan dengan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) yaitu manajemen yang sedang diupayakan penerapannya dalam sistem pendidikan nasional adalah kepemimpinan transformasional.

(25)

Bertitik tolak dari latar belakang di atas dapat diasumsikan bahwa untuk

melaksanakan kepemimpinan transformasional memerlukan identifikasi

tentang masalah apa yang perlu ditangani secara serius dan mana yang dapat

dinomorduakan. Oleh karenanya ditentukanlah masalah yang dianggap perlu

mendapat perhatian serius antara lain sebagai berikut :

1. Bagaimana bentuk kegiatan yang dilakukan oleh Majelis Dikdasmen

da.lam mengelola sekolah yang berada dibawah pengelolaan dan

pengawasan Muhamrnadiyah Kota Medan ?

2. Bagairnana kepemimpinan transformasional yang dilakukan oleh

.Jt.;

Majelis Dikdasmen dalam mengelola sekolah yang berada dibawah

~

pengelolaan dan pengawasan Muhammadiyah Kola Medan ?

~ 3. Faktor-faktor apa yang menjadi kendala yang hadapi oleh Majelis

. . . Dikdasmen dalam mengelola sekolah yang berada dibawah

pengelolaan dan pengawasan Muharnmadiyah Kota Medan ?

4. Apa upaya yang dilakukan oleh Majelis Dikdasmen mengatasi kendala

dalam mengelola sekolah yang berada dibawah pengelolaan dan

pengawasan Muhamrnadiyah Kota Medan ?

D. Tujuan Peuelitiau

Dari berbagai permasalahan yang diidentifikasi, baik dari Jatar belakang,

masalah penelitian sampai pada fokus penelitian, maka peneli tian ini

bertujuan untuk :

(26)

1. Mendeskripsikan bentuk kegiatan yang dilakukan oleh Majelis

Dikdasmen dalam mengelola sekolah yang berada dibawah

pengelolaan dan pengawasan Muhammadiyah Kota Medan.

2. Mendeskripsikan kepemimpinan transfonnasional yang dilakukan oleh

Majelis Dikdasmen dalam mengelola sekolah yang berada dibawah

pengelolaan dan pengawasan Muhammadiyah Kota Medan.

3. Menguraikan faktor-faktor yang menjadi kendala yang hadapi oleh

Majelis Dikdasmen dalam mengelola sekolah yang berada dibawah

pengelolaan dan pengawasan Muhammadiyah Kota Medan.

4. Mengetahui upaya yang dilakukan oleh Majelis Dikdasmen mengatasi

kendala dalam mengelola sekolah yang berada dibawah pengelolaan

dan pengawasan Muhammadiyah Kota Medan.

E. Manfaat Penelitian

Setiap penelitian diharapkan dapat memberi manfaat kepada semua

pihak. Demikian juga penelitian ini. Penelitian ini diharapkan dapat

bennanfaat untuk dijadikan sebagai :

1. Bahan masukan (infonnasi) bagi pimpinan Muhammadiyah Kota

Medan khususnya terutama pimpinan manjelis Dikdasmen yang

tugasnya khusus menangani masalah pendidikan tentang perlunya

kepemimpinan transfonnasional.

2. Bahan masukan bagi seluruh organisasi yang bergerak dalam bidang

pendidikan sebagai bahan infonnasi dan komunikasi sehingga saling

(27)

memahami bagairnana mewujudkan upaya pimpinan Muhamrnadiyah Kota Medan k.hususnya Pimpinan Majelis Dikdasmen menangani masalah pendidikan tentang perlunya kepemimpinan transformasicnal.

3. Bahan masukan dan pertimbangan bagi para kepala sekolah yang berada dalam koordinasi Majelis Dikdasmen Muhamrnadiyah Medan, khususnya dan Sumatera Utara umumnya

F. Batasan Istilah

Untuk memudahkan pembaca dalam memahami judul penelitian ini, serta menghindari kesimpangsiuran pemahan terhadap judul tesis, maka diberikan batasan istilah sebagai berikut :

l . Kepemimpinan adalah upaya mempengaruhi orang lain baik perseorangan maupun kelornpok untuk melakukan apa saja yang diinginkan oleh pemimpin.

2. Kepemimpinan transformasional adalah kepernimpinan yang menginspirasi para pengikut untuk melampaui kepentingan pribadi mereka dan yang mampu membawa dampak mendalam dan luar biasa pada para pengikutnya.

3. Majelis Dikdasmen merupakan singkatan dari Majelis Pendidikan dasar dan Menengah adalah suatu badan dalam perserikatan Muhammadiyah di semua tingkatan yang khusus mengelola pendidikan pada tingkat satuan pendidikan dasar dan menengah

4. Menge lola sekolah adalah suatu proses merencanakan, menjalankan, mengembangkan dan meningkatkan sekolah sehingga memiliki kualitas

(28)

lulusan yang sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku dan

mampu bersaing dalam memasuki sekolah-sekolah pilihan.

(29)

BABV

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulao

Berdasarkan hasil penelitian dan dikaitkan dengan pembahasan di atas, dapat disimpulkan sebagai berikut :

I. Kegiatan Majelis Dikdasmen dalam mengelola sekolah yang berada dibawah pengelolaan dan pengawasannya telah sesuai dengan tugas dan wewenangnya yaitu mengusulkan . pendirian dan pembubaran sekolah, mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian guru dan karyawan, mengusulkan pengangkatan dan pemberbentian kepala sekolah kepada pimpinan daerah, mengangkat dan memberhentikan wakil-wakil kepala sekolah dan mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian pengawas sekolah, dan mengesahkan RAPBS. Namun

-

masih sering terbentur dengan kebijakan pimpinan wilayah dan

z

pimpinan pusat.

':)

2.Pimpinan Majelis Dikdasmen Muhammadiyah Kota Medan selalu menganjurkan agar dalam memperlakukan orang lain dengan penuh

m

hormat dan mendorong bawahan untuk menghadapi masalah dengan cara-cara baik dan terhormat. Mendorong bawahan untuk mencoba cara-cara baru dalam berbagai kegiatan. Mendorong bawahan untuk selalu bekerj a keras dan profesional serta mau melibatkan dan mendelegasikan pekerjaan pada bawahan agar pekerjaan jangan sampai dikerjakan sendiri. Tidak mengutarnakan pemberian hukuman
(30)

atas kekeliruan tetapi lebih sering memberikan penyadaran atas

kesalahan agar tidak berulang

3. Kepemimpinan transformasional yang dilakukan oleh Majelis

Dikdasmen dalarn mengelola sekolah yang berada dibawah

pengelolaan dan pengawasan Muharnmadiyah Kota Medan adalah

dengan berlaku adil dan tidak membeda-bedakan jabatan apapun yang

diemban seseorang. Semua anggota diberikan kepercayaan yang tinggi

serta didorong untuk berperan serta secara aktif, baik dalarn bentuk

gagasan atau kegiatan, namun tidak mutlak

Faktor-faktor yang menjadi kendala Majelis Dikdasmen dalarn

mengelola sekolah yang berada dibawah pengelolaan dan pengawasan

Muha:nmadiyah Kota Medan terutama terlihat adalah adanya

perbedaan kepentingan antara pimpinan pusat dan atau pimpinan

wilayah yang tidak selalu sama dengan keinginan pimpinan daerah,

terutarna dalarn kaitannya dengan tugas pokok, fungsi (tupoksi) dan

kewajiban kepala sekolah. Seperti ketika mensosialisasikan dan

melaksanakan putusan Muktamar, Musyawarah Wilayah, khususnya

yang berkenaan dengan tugas dan kewajiban kepala sekolah. Sebab

pada umumnya putusan-putusan muktarnar dan putusan musyawarah

wilayah selalu berbentuk peraturan yang memerlukan pemaharnan

yang mendetail.

5. Pertanggung jawaban kegiatan kepala sekolah kepada Pimpinan Majelis

Dikdasme n terutarna tentang keberadaan sekolah dilakukan tidak

(31)

z

selalu sama Sehingga sulit membuat aturan yang umum yang berlaku

kepada semua kepala sekolah dan sulit menyampaikan laporan secara

periodik kepada majelis dan Pimpinan Persyarikatan diatasnya.

6. Upaya yang dilakukan oleh Majelis Dikdasmen mengatasi kendala

dalam mengelola sekolah yang berada dibawah pengelolaan dan

pengawasan Muhanunadiyah Kota Medan adalah dengan mengadakan

pendekatan tentang apa yang dapat dilaksanakan segera dan apa yang

dilaksanakan dengan penundaan.

7. Dalam melaksanakan pembinaan terhadap kepala sekolah tidak dapat

dilaksanakan sekaligus dalam waktu yang bersamaan. Untuk itu

diambil jalan tengah yaitu dengan melaksanakan secara berkala dan

berjenjang. Demikian juga dalam hal pengajuan Rencana Anggaran

Pendapatan dan Belanja Sekolah (RAPBS) masih terkesan lambat

mendapatkan pengesahan dari pimpinan persyarikatan walaupun sudah

dikirimkan jauh sebelum pengesahan itu diperlukan.

lmplikasi

Kegiatan yang dilakukan pimpinan Majelis Dikdasmen dalam mengelola

sekolah yang berada dibawah pengelolaan dan pengawasan Muhammadiyah

Kota Medan dalam mengaplikasikan kepemimpinan transformasional terlihat

belum sempuma, sehingga walaupun semua bawahannya merasa dihargai dan

diikutsertakan untuk bertanggung jawab dalam mensukseskan tujuan majelis

khususnya dan tujuan persyarikatan pada umumnya, namun karena pimpinan

majelis tidak leluasa dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya, maka

(32)

kepernimpinan terkesan lamban walaun kelihatannya membuahkan hasil Dengan demikian kepemimpinan transformasional bagi organisasi yang bergerak dalam pendidikan adalah sangat tepat jika dilaksanakan secara macro.

Adanya komitmen yang tinggi dari pimpinan majelis memberikan penghargaan kepada yang memiliki kinerja dan etos kerja yang baik, mengaj ak kepala sekolah, guru dan pegawai melakukan hal yang terbaik, mendorong kepala sekolah, guru dan pegawai agar tepat waktu datang bertugas, memberikan hak sepenuhnya kepada para kepala sekolah untuk membina guru-guru dan pegawai yang berada dibawah binaannya di tingkat satuan pendidikan masing-masing terutama kepala sekolah yang capabilitasnya telah teruji, merupakan indikator bahwa pimpinan majelis melaksanakan kepemimpinan transfonnasional walaupun belum sempuma.

C. Saran-Saran

Membaca simpulan dihubungan dengan implikasi sebagaimana diutarakan di atas, maka berikut ini disampaikan beberapa saran, yaitu :

1. Diharapkan bentuk kegiatan yang dilakukan oleh Majelis Dikdasmen dalam mengelola sekolah yang berada dibawah pengelolaan dan pengawasan Muhanunadiyah Kota Medan tidak hanya mengutamakan masalah hukuman atau penyadaran atas kesalahan, tetapi juga memperhatikan kualitas SDM kepala sekolah yang akan di angkat, kenyamanan mengajar guru dan pegawai . dan peningkatan kesejahteraan kepala sekolah, guru dan pegawai.

(33)

2. Hendaknya kepemimpinan transformasional yang dilakukan oleh

Majelis Dikdasmen dalam mengelola sekolah yang berada dibawah

pengelolaan dan pengawasan Muhammadiyah Kota Medan tidak

sekedar memperlakukan orang lain dengan penuh hormat dan

mendorong bawahan untuk menghadapi masalah dengan cara-cara

baik dan terhormat, akan tetapi diupayakan agar setiap permasalahan

menjadi pennasalahan bersama sehingga kebersamaan dalam

persyarikatan lebih meningkat dan berkualitas

3. Idealnya faktor-faktor yang menjadi kendala yang hadapi oleh Majelis

Dikdasmen dalam mengelola sekolah yang berada dibawah pengelolaan dan pengawasan Muhammadiyah Kota Medan

dibicarakan tidak hanya pada level pimpinan majelis, akan tetapi perlu

para senior persyarikatan diajak berembuk bagaimana memecahkan

masalah atau kendala tersebut.

4. Sebaiknya ada upaya yang dilakukan oleh Majelis Dikdasmen

mengatasi kendala dalam mengelola sekolah yang berada dibawah

pengelolaan dan pengawasan Muharnmadiyah Kota Medan

menguntungkan semua pihak (win-win solution), sehingga terkesan bahwa masalah tanpa menimbulkan masalah.

(34)

DAFT AR PUST AKA

Arik:Wlto, Suharsimi. 2004. Dasar-Dasar Supervisi, Buku Pegangan Kuliah. Jakarta : Rineka Cipta

Balitbang Dikbud, 1997 Jurnal flmiah Kajian No. 0101111/September/1997. Jakarta:Depdikbud R1

Bass, Bernard,M. 1990 The Implications ofTransacsional and Transformational Leadership for Indivisual, team. and Organizational Development, Research in Organizational Chanage and Development New York: Harper&Ro w

Bogdan, R. & SJ. Tylor. 1992 Pengantar Metode Penelitian Kua/itatif (ferjemahan A. Khozin Affandi). Surabaya:Usaha Nasional

Bogdan R. Biklen, SK 1992 Qualitative Research for Education An Introduction to the Theory and Methods. Boston:Allyn and Bacon Burhanuddin. 1994 Ana/isis Administrasi Manajemen dan Kepemimpinan

Pendidikan Jakarta:Bumi Aksara.

Covey, Ste ph ~ n . R. 1990 The Seven Hab1ts of highty Effective People. New York:Simon & Schuster Inc.

Dale. E. 1967. Organization. New York:American management Association Danan jaya, AA. 1986 Sistem Nilai Manajer Indonesia. Seri manajemen No.

I 20 Jakarta:Pustaka Binaman Pessindo

Departemen Pendidikan Nasional. 2003 Petunjuk Pelaksanaan Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta:Eka Jaya

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Rl. 1992 EnsikJopedi Indonesia Edisi Khusus. Jakarta:Ichtiar Baru-Van Hoeve.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1990 Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:Balai Pustaka

DuBrin, JA. 2005 The Complete Ideals Guides Leadership Edisi Kedua Terjemahan Tri Wibowo. Jakarta:Prenada Media

Faisal, Sanafiah. 1990. Pene/itian Kualitatif. Malang: Y A 3

Harianja, Marihot Tua Effend y. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta:Gramedia Widyasarana Indonesia.

(35)

Harsiwi, Agung. M . 2003 Hubungan Kepemimpinan Transformasiona/ dan Karakteristik Personal Pemimpin Yokyakarta:Artikel

Harsey, Paul. And Kenneth H. Blanchard. 1988 Management of Organizational Behavior New Jersey:Prantice Hall, Inc.

Herujito, Yayat. M. 2001 Dasar-Dasar Manajement Jakarta:Grasindo

Indrafachrudi, Soekarto. 1994 Mengantar Bagaimana Memimpin Sekolah Yang Baik

Jakarta:Ghalia

lndosnesia.

Kartono, Kartini. 1985 Psikologi Sosial Untuk manajemen Perusahaan dan lndustri Edisi II Jakarta:Rajawali

Koontz H. O .Donnel, C. 1982 Essencial of Management New Delhi:Tale Me Grand Hill Publishing Company.

Kouzes, JM. & Posner, BZ. 2004 Leadership the Challenge. Terjemahan Syahrial Revyani. Bandung:Erlangga

Komariah & Triatna. 2004 Visoinary Leadership Menuju Sekolah Efoktif. Jakarta:Bumi

Aksara

Kountur, Ronny. 2004. Metode Penelitian, Untuk Penulisan Skripsi dan Tesis. Jakarta: PPM.

Kuper, Adam. 2000. Ensiklopedi 1/mu-l/mu Sosial, teljemahan Haris Munandar. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Manullang, Be1ferik 2006 Kepemimpinan Pedagogis Medan:Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan

Patton, M.Q. 1987. Qualitative Evaluation Methods, Beverly Hills, CA : Sage Publication.

Pidarta, Made. 1988. Manajemen Pendidikan Indonesia. Jakarta:Bina Aksara. Piter. F. Olivia. 1976 Development Supervision (Alternative Practice for Helping

System). Boston : Allyn and Bacon Inc.

Prayitno. 2001. Panduan Kegiatan Pengawasan Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Jakarta : Rineka Cipta

Purwanto, Ngalim 2004. Administrasi & Supervisi Pendidikan. Bandung : Remaja Rosda Karya

Richard L. Daft (2006). Management. Jakarta : Salimba Empat

(36)

Rivai, Veithzal. 2004 Kiat Memimpin Dalam Abad ke 2 1 Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sagala, H. Syaiful 2000 . Administrasi Pendidikan Kontemporer. Ban.dung : AI Fabita

Sardiman,

A.M.

2006. Interaksi dan Motivasi Be/ajar Mengajar. Jakarta : Raja Grafmdo Persada.

Sarbiran. M. 2003. Membangun Professionalisme Muhammadiyah Y okyakarta:LPTP Muhammadiyah

Scoot, William.G. 1962. Human Relation in Management A Behavioural Science Approach lllios : Ricard D.lrwin Inc.

Si.iliaan, Amiruddin. dkk. 2006 Manajemen Pengawas Pendidikan. Jakarta : Quantum Teaching.

Spradley, James. P. 1980. Participant Observations. New York: Rinehart and Winston

Suprapto, Johannes. 1991 Tehnik Pengambilan Keputusan. Jakarta:Rineka Cipta. Terry, George.R 1982 Prinsip-Prinsip Manajemen Jakarta:Burni Aksara Tjiptono, Fandy, dan Syahkroza 1999

Manajemen dan Usahawan Indonesia

Kepemimpinan Transformasional Yakarta:Jurnal

Wahjoesoemidjo (2003). Kep emimpinan Kepa/a Sekolah. Jakarta Raj a Grafindo Persada

Winardi 2005 Asas-Asas Manajemen Bandung:Mandar Maju Yuki, Gary 2005 Kepemimpinan Dalam Organisasi Jakarta:lndeks

Gambar

TABEL JUDULTABEL

Referensi

Dokumen terkait

Hasil daripada kajian ini mendapati secara amnya penggunaan E-Dagang di kalangan pelajar adalah tinggi, namun peratus penglibatan diri di dalam perniagaan atas talian adalah

Temu Sejahtera Visi Utama Kota Jakarta Selatan Aplikasi/Gim 39 PT. Wallezz Finansial Teknologi Kota Tangerang Selatan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI ARITMATIKA SOSIAL KELAS VII DI

Sebagai implementasi penggunaan analisis SEM dengan variabel moderasi, dalam penelitian ini menggunakan variabel moderasi struktur desentralisasi untuk mengetahui pengaruh

[r]

Key words: energy conversion and cost effective, farm animals, palm kernel cake (PKC), protein

Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Provinsi Jawa Barat administered the Penyusunan Rencana Aksi Citarum Bestari 2015 KM 0-77 in an effort to restore the

Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya disparitas pemidanaan terhadap pelaku tindak pidana pornografi adalah, faktor perundang- undangan, yaitu adanya kebebasan