PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH MENGGUNAKAN MEDIA HANDOUT
TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON DI SMA
Oleh: Asriati Manik NIM 4104131003
Program Studi Pendidikan Kimia
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH MENGGUNAKAN MEDIA HANDOUT
TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON DI SMA
Asriati Manik (NIM. 4104131003)
ABSTRAK
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Kekasih Jiwaku Yesus Kristus,
atas segala rahmat dan berkatNya yang memberikan kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match Menggunakan Media Handout Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Pokok Bahan Hidrokarbon Di SMA”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Matematika , Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam UNIMED.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada : Ibu Dra.
Nurmalis, M.Si sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan
bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penelitian sampai dengan
selesainya penulisan skrispi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Ibu
Dra. Ani Sutiani M.Si, Bapak Drs. Jamalum Purba, M.Si dan Bapak Dr.
Zainuddin M.Si, selaku dosen penguji yang telah banyak memberikan masukan
dan saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai selesai penyusunan skripsi
ini. Ucapan terima kasih disampaikan kepada Bapak Dr.Iis Siti Jahro, M.Si selaku
Dosen Pembimbing Akademik dan kepada seluruh Bapak dan Ibu Dosen serta staf
pegawai Universitas Negeri Medan, khususnya Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, dan terlebih kepada segenap Bapak dan Ibu Dosen serta staf
jurusan kimia yang banyak membantu dalam penyelesaian skripsi ini.
Penghargaan juga disampaikan kepada Bapak Kepala sekolah serta Bapak dan Ibu
Guru serta staf pegawai SMA Swasta Methodist-8 Medan yang telah banyak
membantu selama penelitian ini.
Teristimewa saya ucapkan terima kasih yang mendalam kepada kedua orang
tuaku tercinta, Bapak S.Manik dan Mama L.Manalu beserta saudara-saudaraku
yang telah mengasihi, membimbing, mendoakan, dan memberikan motivasi serta
dukungan baik moril dan materi kepada penulis selama penyelesaian studi di
UNIMED. Terkhusus buat kekasih hatiku Arion Dipo Sihite (makasih ya bang
dipendidikan: Rotio yang telah mengajari aku statistik dalam mengolah data (tq ya
dek akhirnya kk mu siap juga skripsinya), Bojak Tika yang sangat antusias
memberiku semangat supaya segera sidang, Naposobulung HKBP Nommensen
P.Brayan yang selalu mendoakan. Dan semua yang telah mendukung penulis
selama kuliah pendidikan yang tidak dapat diucapkan satu per satu penulis
ucapkan terima kasih.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi
ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun
tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini
bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.
Medan, Juli 2012 Penulis,
Asriati Manik, S.Si.
iii
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH MENGGUNAKAN MEDIA HANDOUT TERHADAP
HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON DI SMA
Asriati Manik (NIM. 4104131003)
ABSTRAK
vi
DAFTAR ISI
Halaman
Lembaran Pengesahan i
Riwayat Hidup ii Abstrak iii Kata Pengantar iv Daftar Isi vi
Daftar Gambar viii Daftar Tabel ix
Daftar Lampiran x
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1.Latar Belakang Masalah 1
1.2.Identifikasi Masalah 5
1.3.Batasan Masalah 5
1.4.Rumusan Masalah 5
1.5.Tujuan Penelitian 5
1.6.Manfaat Penelitian 6
1.7.Defenisi Operasional 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7
2.1. Pengertian Belajar dan Mengajar 7
2.2. Pengertian Hasil Belajar 9
2.3. Model Pembelajaran Kooperatif 10
2.3.1. Unsur-Unsur Pembelajaran Kooperatif 11
2.3.2. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match 12 2.4. Pengertian Handout 15 2.4.1. Bentuk Handout 16 2.4.2. Manfaat Handout 16 2.5. Hidrokarbon 17
2.6. Kerangka Konseptual 24
2.7. Hipotesis 25
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 26
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 26
3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 26
3.3. Variabel Penelitian 26
3.4. Rancangan Penelitian 27
3.5. Prosedur Penelitian 27 3.6. Teknik Pengumpul Data 29
vii
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 35
4.1. Hasil Penelitian 35
4.1.1. Analisis Data Instrumen Penelitian 35
a. Valoditas Tes 35
b. Reliabilitas 36
c. Tingkat Kesukaran Tes 36
d. Daya Beda Tes 36
4.1.2. Deskripsi Data Hasil Penelitian 37
4.1.3. Analisis Data Hasil Penelitian 37
4.1.3.1. Uji Normalitas 37
1. Kelas Eksperimen 37
2. Kelas Kontrol 38
4.1.3.2. Uji Homogenitas 39
4.1.3.3.Peningkatan Hasil Belajar 39
4.1.3.4. Pengujian hipotesis 40
4.2.Pembahasan 40
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 42
5.1. Kesimpulan 42
5.2.Saran 42
DAFTAR PUSTAKA 43
viii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Skema langkah-langkah penerapan metode make a match 14
x
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Silabus 45
Lampian 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 47
Lampiran 3. Kisi-Kisi Instrumen Tes 56
Lampiran 4. Instrumen Tes Penelitian 61
Lampiran 5. Kunci Jawaban Instrumen Tes 68
Lampiran 6. Handout Penelitian 69
Lampiran 7. Soal Penelitian 82
Lampiran 8. Tabel Uji Validitas Instrumen Tes 87
Lampiran 9. Tabel Uji Realibilitas Tes dan Tingkat Kesukaran (P) 88
Lampiran 10. Tabel Daya Beda (D) 89
Lampiran 11. Nilai Pre Test-Post Test Kelas Eksperimen dan Kontrol 90
Lampiran 12. Perhitungan Validitas Tes 92
Lampiran 13. Perhitungan Reliabilitas Tes 95
Lampiran 14. Perhitungan Tingkat Kesukaran Tes 96
Lampiran 15. Perhitungan Daya Beda Tes 98
Lampiran 16. Perhitungan Standar Deviasi 100
Lampiran 17. Perhitungan Normalitas Data (Uji Chi Kuadrat (X2)) 102
Lampiran 18. Perhitungan Uji Homogenitas 106
Lampiran 19. Perhitungan Uji Hipotesis 108
Lampiran 20. Perhitungan Gain (Keberhasilan Belajar) 110 Lampiran 21. Soal dan Jawaban Pada Model Pembelajaran Make a Match 112
Lampiran 22. Tabel Nilai-Nilai r-Product Moment 115
Lampiran 23. Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi Kuadrat (X2) 116
Lampiran 24. Tabel Kritis Distribusi F (Tabel F) 117
Lampiran 25. Nilai-Nilai Dalam Distribusi t (TABEL t) 118
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Pendidikan mempunyai peranan penting dalam rangka menghasilkan
sumber daya manusia yang mampu menjadi penerus dan pelaksana pembangunan
di segala bidang. Dalam rangka peningkatan sumber daya manusia melalui jalur
pendidikan khususnya kimia, arah pengembangannya sangat terkait dengan
perangkat atau kurikulum yang berlaku saat ini, yaitu Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP). Di dalam peraturan pemerintah Republik Indonesia Nomor
19 Tahun 2005 tentang Standar Pendidikan Nasional, BAB IV Standar Proses,
Pasal 19 ayat 1 dinyatakan bahwa; proses pendidikan pada satuan pendidikan
diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,
memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif serta memberikan ruang yang
cukup bagi prakarsa, kreativitas dan kemandirian sesuai dengan bakat, motivasi
dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Namun kenyataan yang
selama ini terjadi, penerapan KTSP tersebut belum benar-benar dilakukan oleh
sekolah-sekolah adapun yang telah menerapkan hanyalah sebagian saja.
(http://skripsigratis83.blogspot.com/2012/03/pengaruh-metode-demonstrasi-dengan.html)
Ilmu kimia sebagai salah satu bidang kajian Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
sudah mulai diperkenalkan kepada siswa sejak dini. Mata pelajaran kimia menjadi
sangat penting kedudukannya dalam masyarakat karena kimia selalu berada di
sekitar kita dalam kehidupan sehari-hari. Kimia adalah salah satu mata pelajaran
yang di Ujian Nasionalkan. Namun selama ini masih banyak siswa yang
mengalami kesulitan dalam memahami dan mengikuti pelajaran kimia. Seperti
pengalaman penulis sebagai peneliti ketika melaksanakan Program Pengalaman
Lapangan Terpadu (PPLT) di SMA Negeri 3 Tebing Tinggi, banyak siswa
2
kurang berminat dengan mata pelajaran kimia Hal ini tidak terlepas dari materi
yang dipelajari dalam kimia lebih bersifat abstrak.
Oleh sebab itu salah satu usaha untuk meningkatkan pendidikan kimia
adalah dengan menciptakan siswa kreatif sehingga terjadi interaksi antara siswa
dengan guru, dan juga siswa dengan siswa. Untuk mewujudkannya maka
diperlukan model-model pembelajaran yang tepat sehingga siswa dapat belajar
dengan tuntas dan bermakna. Pada penelitian ini model pembelajaran yang dipilih
oleh peneliti adalah model pembelajaran kooperatif tipe make a match yang
diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa di SMA Swasta methodist 8.
(http://pusdiklatteknis.depag.go.id/index.php/20100510158/model-model-pembelajaran-kimia.html)
Pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pembelajaran dimana
siswa belajar dengan kelompok-kelompok kecil, yang memiliki tingkat
kemampuan yang berbeda. Pembelajaran ini memberi peluang bagi siswa yang
berbeda latar belakang dan kondisi untuk bekerja saling bergantung satu sama
lain. Model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match yaitu salah satu tipe
pembelajaran yang mudah diterapkan. Metode Make a Match atau mencari
pasangan merupakan suatu metode pembelajaran yang dapat meningkatkan
partisipasi dan keaktifan siswa dalam kelas dengan bermain tanpa menyimpang
dari konsep belajar mengajar. Penerapan metode ini dimulai dari teknik yaitu
siswa disuruh mencari pasangan kartu yang merupakan jawaban/soal sebelum
batas waktunya, siswa yang dapat mencocokkan kartunya diberi poin.
Beberapa peneliti menunjukkan bahwa metode pembelajaran kooperatif
tipe make a match memiliki dampak positif terhadap kegiatan belajar mengajar
yakni, pada penelitian yang dilakukan oleh Tarmizi (2008) bahwa “Pembelajaran kooperatif make a match mampu meningkatkan hasil belajar siswa. Peningkatan
terjadi dari sebelum dilakukan tindakan sampai akhir tindakan pada setiap siklus
kenaikan pencapaian hasil belajar siswa cukup tajam, yakni sebelum dilakukan
tindakan hasil belajar siswa rata-rata hanya 55,00 setelah akhir tindakan pada
siklus I rata-rata 63,08, siklus II rata-rata 75,08, dan tes akhir rata-rata 80,73.
3
siklus I adalah 67,50%, siklus II adalah 87,50%, dan tes akhir adalah 87,50%. Hal
yang sama diperoleh dari penelitian Theresia (2011) bahwa model pembelajaran
make a match dapat meningkatkan hasil belajar siswa sebesar 60% pada pokok bahasan hidrokarbon. Dari penelitian Theresia, peneliti ingin melanjutkan
penelitian tesebut dengan menggunakan model pembelajaran yang sama, materi
yang sama tetapi tempat penelitian yang berbeda dan menggunakan media
Handout.
Media yang dipilih peneliti pada pokok bahasan Hidrokarbon adalah
Media dengan Handout. Penelitian dengan menggunakan media Handout juga
telah dilakukan sebelumnya dan menghasilkan hasil yang baik. Rio (2012)
menyebutkan yaitu sebesar12,99% setelah diterapkan model pembelajaran
Quantum Teachuing dengan media Handout. Yulaika (2009) menyebutkan yaitu hasil belajar siswa sebelum pelaksanaan tindakan diperoleh rata-rata sebesar 5,69
dan rata-rata pada siklus I meningkat menjadi 6,72, rata-rata siklus II meningkat
menjadi 7,6 dan rata-rata pada siklus III meningkat menjadi 8,63. Untuk aspek
afektif mengalami peningkatan dari siklus I sebesar 14,39 (kurang berminat),
siklus II sebesar 18,79 (cukup berminat), dan siklus III sebesar 21,41 (berminat).
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penerapan pendekatan CTL
yang disertai handout dapat menguatkan konsep materi pokok ekosistem dan
dapat meningkatkan hasil belajar biologi khususnya materi ekosistem pada siswa
X.6 SMA Muhammadiyah 1 Surakarta.
Dari uraian di atas, peneliti terdorong untuk menjadikan ini menjadi suatu
4
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas dapat diidentifikasikan
beberapa masalah yang dapat menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa sebagai
berikut :
1. Pandangan siswa terhadap kimia bahwa kimia merupakan mata pelajaran yang
dianggap sulit dipelajari karena bersifat abstrak dan sarat dengan
konsep-konsep.
2. Metode pembelajaran yang digunakan guru atau proses belajar mengajar di
kelas masih kurang sesuai.
3. Hasil belajar siswa tentang pokok bahasan hidrokarbon masih rendah.
4. Guru masih kurang melibatkan siswa secara aktif selama kegiatan belajar
mengajar.
1.3. Batasan Masalah
Mengingat luasnya ruang linkup permasalahan dan keterbatasan waktu,
maka peneliti perlu membuat batasan masalah penelitian yaitu:
1. Penelitian ini hanya dilakukan pada siswa kelas X SMA Swasta Methodist 8
Medan Tahun ajaran 2011/2012
2. Materi pelajaran yang diajarkan adalah Hidrokarbon dengan submateri
pembelajaran yaitu Alkana, alkena dan alkuna , sifat fisik , dan isomer.
3. Model pembelajaran yang digunakan adalah kooperatif tipe Make a Match.
4. Hasil belajar siswa diperoleh secara individu yaitu dari pre test dan post test.
5. Media yang digunakan adalah media Handout.
1.4. Rumusan Masalah
5
1.5. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran Make a Match
berbasis media Handout terhadap hasil belajar siswa pada pokok bahasan
Hidrokarbon
2. Untuk mengetahui seberapa besar efektifitas model pembelajaran Make a
Match yang didukung dengan media Handout.
1.6. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan melalui penelitian ini adalah :
1. Bagi peneliti, hasil penelitian ini akan menambah wawasan, kemampuan dan
pengalaman dalam meningkatkan kompetensi saya sebagai calon guru.
2. Bagi guru kimia, hasil penelitian akan memberikan masukan tentang
penggunaan model pembelajaran Make a Match pada pokok bahasan
Hidrokarbon.
3. Bagi siswa diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar, dan belajar lebih
bermakna melalui model pembelajaran Make a Match.
4. Bagi peneliti selanjutnya sebagai bahan rujukan dalam melakukan penelitian
selanjutnya.
5. Bagi sekolah penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan untuk perbaikan kondisi pembelajaran kimia kelas X di SMA Swasta Methodist 8
Medan.
1.7. Defenisi Operasional
1. Model pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pembelajaran
dimana siswa belajar dengan kelompok-kelompok kecil, yang memiliki
tingkat kemampuan yang berbeda.
2. Model pembelajaran Make a Match merupakan teknik dimana siswa mencari
pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik dalam suasana
6
3. Hidrokarbon adalah senyawa yang hanya tersusun dari atom hidrogen dan
atom karbon.
35
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat diambil
kesimpulan yaitu :
1. Pembelajaran kooperatf tipe Make a Match menggunakan media handout
memberikan hasil belajar siswa yang lebih baik daripada pembelajaran tanpa
model pembelajaran kooperatf tipe Make a Match menggunakan media
handout pada pokok bahasan Hidrokarbon di kelas X SMA Swasta Methodist-8 Medan.
2. Efektifitas Pembelajaran kooperatf tipe Make a Match menggunakan media
handout pada pokok bahasan Hidrokarbon di kelas X SMA Methodist-8 Medan adalah sebesar 30,43 %.
5.2. Saran
Dari hasil penelitian dan kesimpulan di atas dapat dikemukakan beberapa
saran sebagai berikut:
1. Bagi para guru kimia, penerapan media handout pada metode
pembelajaran kooperatf tipe Make a Match untuk materi Hidrokarbon
dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif model pembelajaran yang
diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar kimia siswa.
2. Bagi peneliti berikutnya, dapat melakukan penelitian dengan
menggunakan media handout dan model pembelajaran kooperatf tipe
Make a Match untuk pokok bahasan yang berbeda dan dengan sampel yang berbeda agar dapat dilakukan perbandingan dalam meningkatkan
hasil belajar siswa dan kualitas pendidikan khususnya pada pelajaran
35
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S., (2009), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Penerbit PT. Bumi Aksara, Jakarta.
Arikunto, S., (2006), Prosedur Penelitian, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
Chairil, (2011), http://chai-chairil.blogspot.com.
Ikhwan, Khairul, (2010), Tingkat Kelulusan SMA/SMK UN di Sumut Menurun, http://www.detiknews.com/read/2010/04/27/004422/1345946/10/tingkat-kelulusan-sma-smk-un-di-sumut-menurun
Imbalo, (2010), Berita Hari Ini Sekitar Hasil UN SMA/SMK/MA Tahun 2010, http://imbalo.wordpress.com/2010/04/26/berita-hari-ini-sekitar-hasil-un-smasmkma-tahun-2010/
Lie, Anita, (2010), Cooperative Learning, Penerbit PT Grasindo, Jakarta.
Prasetio, (2010), Model-model Pembelajaran
http://pusdiklatteknis.depag.go.id/index.php/20100510158/model-model-pembelajaran-kimia.html
Ramadhan, Tarmizi, (2008), Pembelajaran Kooperatif “Make AMatch”, http://tarmizi.wordpress.com/2008/12/03/pembelajaran-kooperatif-make-a-match/
Sahri, (2010), Hidrokarbon, http://sahri.ohlog.com/hidrokarbon.cat3518.html.
Silitonga, Pasar Maulim, (2011), Statistik Teori dan Aplikasinya dalam Penelitian, FMIPA, UNIMED, Medan.
Slameto, (2010), Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
Sudjana, (2005), Metoda Statistika, Penerbit Tarsito, Bandung.
Sudjana, Nana, (2009), Penilaian Hasil Belajar Proses Belajar Mengajar, Penerbit PT. Remaja Rosdakarya, Bandung.
Sudrajat, Akhmad, (2008), Pengertian Pendekatan, Strategi, Metode, Teknik,
36
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/09/12/pengertian-pendekatan-strategi-metode-teknik-taktik-dan-model-pembelajaran/
Suprijono, Agus, (2010), Cooperative Learning, Penerbit Pustaka Belajar, Yogyakarta.
Suyanti, Retno Dwi., (2010), Strategi Pembelajaran Kimia, Graha Ilmu, Yogyakarta.
Togatorop, Rio Yonanda., (2012), Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Quantum Teaching Berbasis Media Handout Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Termokimia di SMA., Skripsi, FMIPA, UNIMED, Medan.
Trianto, (2010), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep, Landasan, dan Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat satuan Pendidikan (KTSP), Penerbit Kencana, Jakarta.