PERBEDAAN HASIL BELAJAR IPA SISWA YANG MENGGUNAKAN STRATEGI QUANTUM TEACHING DAN MENGGUNAKAN
STRATEGI MIND MAPS DI KELAS V SDN 104607 SEI ROTAN T.A 2013/2014
SKRIPSI
OLEH RIZQI YUSRIANA
NIM 1103111054
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
PERBEDAAN HASIL BELAJAR IPA SISWA YANG MENGGUNAKAN STRATEGI QUANTUM TEACHING DAN MENGGUNAKAN
STRATEGI MIND MAPS DI KELAS V SDN 104607 SEI ROTAN T.A 2013/2014
SKRIPSI
Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan Pendidikan
Prasekolah Dan Sekolah Dasar
OLEH RIZQI YUSRIANA
NIM 1103111054
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
ii
KATA PENGANTAR
Assalamu ‘alaikum Wr.Wb
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat
dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
“Perbedaan Hasil Belajar IPA Siswa yang Menggunakan Strategi Pembelajaran
Quantum Teaching dan Menggunakan Strategi Mind Maps di Kelas V SDN
104607 Sei Rotan Tahun Ajaran 2013/2014” yang disusun untuk memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi PGSD S-1 Universitas Negeri
Medan.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini dapat diselesaikan dengan
adanya bantuan, bimbingan dan motivasi, dari berbagai pihak. Oleh karena itu,
pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang
sedalam-sedalamnya kepada:
1. Rektor Universitas Negeri Medan Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si
2. Drs. Nasrun, M.S sebagai Dekan FIP Unimed.
3. Prof. Dr. Yusnadi, M.S sebagai Pembantu Dekan I, Drs. Aman Simaremare,
M.S sebagai Pembantu Dekan II, dan Drs. Edidon Hutasuhut M.Pd sebagai
Pembantu Dekan III.
4. Drs. Khairul Anwar, M.Pd sebagai Ketua Jurusan PGSD dan Drs. Ramli
Sitorus, M.Ed sebagai Sekretaris Jurusan PGSD.
5. Drs. Arifin Siregar, M.Pd selaku Pembimbing Skripsi yang telah penuh
kesabaran dan perhatian memberikan bimbingan, pengarahan,
iii
6. Bapak Drs. Khairul Anwar, M.Pd sebagai dosen penguji I, Prof. Dr.
Yusnadi, M.S sebagai dosen penguji II, dan Dr. Irsan Rangkuti, M.Pd
sebagai dosen penguji III yang telah banyak memberikan saran dan masukan
kepada peneliti dalam penulisan skripsi ini.
7. Drs. Wesly Silalahi, M.Pd Sebagai Dosen Pembimbing Akademik.
8. Kepala Sekolah SD Negeri 104607 Sei Rotan Bapak Sumiarno, S.Pd,
beserta guru-guru yang telah memberikan izin kepada peneliti untuk
melakukan penelitian disekolah tersebut.
9. Orangtua beserta seluruh keluarga yang selama ini tiada henti memberikan
dukungan, nasehat dan doa sehingga penulisan skripsi ini dapat
diselesaikan.
10. Kepada para sahabat Fahrun Khairunnisya, Rina Isnaini Daulay, Maisarah
dan Melisa Lubis serta seluruh teman-teman B-Reguler Angkatan 2010
PGSD UNIMED.
Peneliti menyadari masih banyak terdapat kekurangan dalam penyusunan
skripsi ini, untuk itu dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dari pembaca dalam penyempurnaan skripsi ini.
Semoga hasil penelitian ini bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan,
terutama di bidang pendidikan sekolah dasar.
Medan, 04 Juni 2014
Penulis
Rizqi Yusriana
i
ABSTRAK
RIZQI YUSRIANA, Perbedaan Hasil Belajar IPA Siswa yang Menggunakan Strategi Quantum Teaching dan Menggunakan Strategi Mind Maps di Kelas V SDN 104607 Sei Rotan T.A 2013/2014. Skripsi: Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan, 2014.
Kata Kunci: Strategi Pembelajaran, Quantum Teaching, Mind Maps, Hasil Belajar
Masalah dalam penelitian ini yaitu perbedaan hasil belajar IPA siswa yang menggunakan strategi Quantum Teaching dan strategi Mind Maps pada materi daur air di kelas V SDN 104607 Sei Rotan T.A 2013/2014.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang diajar menggunakan strategi Quantum Teaching dengan strategi Mind Maps. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian ini dilaksanakan di SDN 104607 Sei Rotan Pada semester genap T.A 2013/2014. Populasi berjumlah 78 siswa yaitu seluruh siswa kelas V SDN 104607 Sei Rotan T.A 2013/2014 yang terdiri dari 2 kelas yaitu kelas VA dan VB. Pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling yaitu jumlah populasi dan sampelnya sama banyak yakni 78 orang siswa kelas VA dan VB SDN 104607 Sei Rotan T.A 2013/2014.
Sebelum penelitian dilakukan uji instrumen dengan menguji validitas, reliabilitas, daya pembeda, taraf kesukaran dan pengecoh. Sedangkan pengujian analisis data dilakukan dengan pengujian persyaratan analisis data (uji normalitas dan homogenitas), serta pengujian hipotesis. Hasil uji normalitas menunjukkan bahwa hasil belajar siswa dengan menggunakan strategi Quantum Teaching dan hasil belajar siswa dengan menggunakan strategi Mind Maps memiliki distribusi normal dengan perolehan skor Lhitung < Ltabel,strategi Quantum Teaching dengan
Lhitung (0,1383) < Ltabel (0,1419), dan strategi Mind Maps dengan Lhitung (0,0794) <
Ltabel (0,1419). Hasil uji homogenitas menunjukkan bahwa hasil belajar siswa
dengan menggunakan strategi Quantum Teaching dan hasil belajar siswa dengan menggunakan strategi Mind Maps memiliki varian yang homogen dengan perolehan Fhitung (1,11) < Ftabel (1,71). Dan hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima dengan hasil thitung (3,17) > ttabel (1,67).
Berdasarkan hasil analisis data diatas dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar IPA siswa kelas VA yang diajar menggunakan strategi pembelajaran Quantum Teaching dengan kelas VB yang diajar dengan menggunakan strategi pembelajaran Mind Maps pada materi daur air di kelas V SD Negeri 104607 Sei Rotan T.A 2013/2014. Dengan demikian hipotesis yang berbunyi: “Terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang menggunakan strategi pembelajaran Quantum Teaching dengan strategi Mind
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Langkah-Langkah Strategi Pembelajaran Quantum Teaching ... 14
Tabel 2.2 Perbedaan Catatan Biasa Dan Catatan Mind Maps ... 17
Tabel 2.3 Langkah Langkah Pembuatan Mind Maps... 19
Tabel 3.1 Rancangan Penelitian ... 26
Tabel 4.1 Hasil Uji Coba Tes ... 38
Tabel 4.2 Hasil Uji Coba Validitas Tes ... 39
Tabel 4.3 Hasil Uji Coba Reliabilitas Tes ... 39
Tabel 4.4 Distribusi Pengecoh Tes... 41
Tabel 4.5 Skor Tes Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Strategi Quantum Teaching ... 42
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Siswa Dengan Strategi Quantum Teaching ... 44
Tabel 4.7 Skor Tes Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Strategi Mind Maps ... 45
Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Siswa Dengan Strategi Mind Maps ... 46
Tabel 4.9 Hasil Uji Normalitas ... 48
Tabel 4.10 Ringkasan Hasil Perhitungan Uji F Strategi Pembelajaran ... 48
ix
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1: Soal Uji Coba Tes Hasil Belajar (Post Test) ... 56
Kunci Jawaban Soal Uji Coba Tes Hasil Belajar (Post Test) ... 60
Soal Tes Hasil belajar (Post Test) ... 61
Kunci Jawaban Soal Tes Hasil belajar (Post Test ... 65
LAMPIRAN 2: RPP Kelas Eksperimen ... 66
RPP Kelas Kontrol ... 75
LAMPIRAN 3 Lembar Observasi Strategi Pembelajaran Quantum Teaching ... 84
Lembar Observasi Strategi Pembelajaran Mind Maps .. 90
LAMPIRAN 4 Tabel 6.1 Analisis Item Soal Tes Hasil Belajar (Post Test) ... 94
Tabel 6.2 Validitas, Taraf Kesukaran Dan Daya Beda .. 96
Tabel 6.3 Reliabilitas Tes ... 97
LAMPIRAN 5 Perhitungan Uji Coba Tes Hasil Belajar (Post Test) ... 99
LAMPIRAN 6 Analisis Normalitas ... 106
LAMPIRAN 7 Analisis Homogenitas ... 112
LAMPIRAN 8 Analisis Hipotesis ... 113
LAMPIRAN 9 Tabel Luas Kurva (Z) ... 115
LAMPIRAN 10 Tabel Liliefors ... 120
LAMPIRAN 11 Tabel Distribusi F ... 121
LAMPIRAN 12 Tabel Product Moment (r) ... 122
LAMPIRAN 13 Tabel Distribusi ( t ) ... 123
1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
Salah satu mata pelajaran yang diajarkan disekolah dasar adalah mata
pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) atau sering juga disebut dengan Sains.
Dalam kurikulum dikatakan siswa dapat mencapai kompetensi pembelajaran IPA
melalui serangkaian proses ilmiah. Pembelajaran IPA meliputi dua aspek yaitu
Kerja Ilmiah dan Pemahaman konsep dan penerapannya. Oleh karena itu
pembelajaran IPA merupakan pembelajaran yang membantu peserta didik untuk
mempelajari diri sendiri dan alam sekitarnya.
Proses pembelajaran IPA itu sendiri menekankan pada pemberian
pengalaman langsung bagi siswa untuk mengembangkan kompetensi yang
dimilikinya untuk dapat memahami alam sekitarnya. Dengan adanya proses
pembelajaran IPA diharapkan dapat mengembangkan keterampilan proses,
pemahaman konsep serta penerapannya dalam kehidupan sehari hari para peserta
didik.
Mata pelajaran IPA atau Sains merupakan mata pelajaran yanga dianggap
sulit oleh sebagain besar peserta didik, mulai dari jenjang sekolah dasar sampai
jenjang sekolah menengah. Anggapan sebagian besar peserta didik yang
menyatakan bahwa pelajaran IPA itu sulit adalah benar terbukti dari Hasil
Perolehan Ujian Akhir Sekolah (UAS) yang dilaporkan oleh Depdiknas masih
sangat jauh dari standar yang diharapkan. Ironisnya, justru semakin tinggi jenjang
pendidikan, maka perolehan rata-rata nilai UAS pendidikan IPA ini menjadi
semakin rendah.
2
Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan saat ini adalah masalah
lemahnya pelaksanaan proses pembelajaran yang diterapkan para guru disekolah.
Proses pembelajaran yang terjadi selama ini kurang mampu mengembangkan
kemampuan berpikir peserta didik. Tidak terkecuali dalam pembelajaran IPA,
yang memperlihatkan bahwa selama ini proses pembelajaran IPA di sekolah dasar
masih banyak dilaksanakan secara konvensional. Kebanyakan guru hanya terpaku
pada buku teks sebagai satu-satunya sumber belajar mengajar, tidak melakukan
kegitan pembelajaran dengan memfokuskan pada pengembangan keterampilan
proses Sains anak. Para guru juga belum sepenuhnya melaksanakan pembelajaran
secara aktif dan kreatif dalam melibatkan siswa serta belum menggunakan
berbagai strategi pembelajaran yang bervariasi berdasarkan karakter
masing-masing materi pelajaran.
Hal tersebut di atas mengakibatkan siswa menjadi pasif, tidak berani
mengajukan pertanyaan, tidak tertarik untuk mengetahui alam sekitarnya. Dan
pembelajaran IPA menjadi pembelajaran yang membosankan bagi siswa.
Pembelajaran yang tidak menarik dan kurang melibatkan siswa menyebabkan
siswa tidak tertarik dalam pembelajaran sehingga materi-materi yang diajarkan
mudah dilupakan siswa yang berujung pada rendahnya hasil belajar siswa.
Dari observasi yang peneliti hal serupa juga terjadi dalam proses
pembelajaran IPA di SDN 104607 Sei Rotan. Dalam pembelajaran guru
cenderung terpaku pada buku teks yang menjadi sumber informasi utama, siswa
kurang dilibatkan dalam proses pembelajaran. Guru menyampaikan materi
pelajaran dengan ceramah dan siswa mendengarkan penjelasan guru dan mencatat
3
untuk bertanya,dan tidak tertarik dengan pelajaran IPA sehingga hasil belajar
siswa tidak optimal.
Dari hasil wawancara dengan guru kelas V SDN 104607 Sei Rotan bahwa
Kriteria Ketuntasan Minimal pelajaran IPA yang harus dicapai siswa adalah 75.
namun nilai ujian semester ganjil dari 77 orang siswa kelas V, yang mendapat
nilai sesuai KKM hanya 35 orang siswa, dan 42 orang siswa lainnya tidak
mencapai nilai KKM. Dengan begitu dapat dikatakan hasil belajar IPA siswa
kelas V masih tergolong rendah.
Ada beberapa faktor mempengaruhi peningkatan hasil belajar siswa yaitu
adanya minat dan perhatian yang tinggi terhadap pembelajaran, tingkat
kecerdasan siswa, pelajaran yang sesuai dengan bakat siswa, cara belajar siswa
yang baik serta kemampuan/ketepatan guru dalam memilih dan mengunakan
strategi pembelajaran.
Penggunaan strategi pembelajaran adalah salah satu faktor yang tidak bisa
diabaikan, karena turut menentukan sukses atau tidaknya pencapaian tujuan
pembelajaran. Ketidaktepatan pemilihan strategi pembelajaran dapat
menyebabkan pembelajaran kurang mendapat kesan yang baik dari siswa dan
menyebabkan tujuan pembelajaran tidak tercapai secara optimal.
Ada berbagai jenis strategi pembelajaran yang dapat diterapkan guru dalam
pembelajaran. Strategi pembelajaran yang diterapkan sebaiknya strategi yang
dapat melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran. Sehingga dalam
pembelajaran guru hanya berperan sebagai fasilitator dan memberikan siswa
4
Diantara strategi pembelaran yang dapat mengaktifkan siswa yaitu strategi
Quantum Teaching dan strategi Mind Maps (Peta pikiran).
Strategi pembelajaran Quantum Teaching adalah strategi pembelajaran yang
dapat melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran dan dapat meningkatkan
hasil belajar siswa. Karena strategi Quantum Teaching dapat mengubah
lingkungan belajar siswa menjadi menarik dan selalu mengaitkan materi yang
dipelajari dengan kehidupan sehari-hari.
Pembelajaran dengan strategi Quantum Teaching adalah belajar yang
melibatkan siswa secara aktif serta memanfaatkan lingkungan sekitar. Proses
pembelajaran dengan metode Quantum Teaching mengikuti beberapa langkah.
Langkah-langkah ini disingkat menjadi TANDUR.
DePorter (2010: 39-40), menjelaskan bahwa TANDUR yaitu : (1) Tumbuhkan minat dengan memuaskan, yakni apakah manfaat pembelajaran tersebut bagi guru dan murid; (2) Alami, yakni ciptakan dan datangkan pengalaman umum yang dapat dimengerti semua siswa; (3) Namai, untuk ini harus disediakan kata kunci, konsep, model rumus, strategi yang kemudian menjadi sebuah masukan bagi siswa; (4) Demonstrasikan, yakni sediakan kesempatan bagi siswa untuk menunjukkan bahwa mereka tahu; (5) Ulangi, yakni tunjukkan kepada para siswa tentang cara-cara mengulang
materi dan menegaskan “Aku tahu bahwa aku memang tahu ini”; (6)
Rayakan, yakni pengakuan untuk penyelesaian, partisipasi, perolehan keterampilan dan ilmu pengetahuan.
Adapun strategi pembelajaran Mind Maps menurut Mel Silbermen
(2005:188) adalah “Cara kreatif bagi peserta didik secara individual untuk
menghasilkan ide-ide, mencatat pelajaran, atau merencanakan penelitian baru.
Dengan memerintahkan kepada peserta didik untuk membuat peta pikiran, mereka
akan menemukan kemudahan untuk mengidentifikasi secara jelas dan kreatif apa
5
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan maka penulis
merasa tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Perbedaan Hasil Belajar IPA Siswa Yang Menggunakan Strategi Quantum Teaching Dan Strategi Mind Maps Di Kelas V SDN 104607 Sei Rotan T.A 2013/2014.”
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah diatas dapat diidentifikasi
beberapa masalah sebagai berikut:
1. Guru belum sepenuhnya menggunakan strategi pembelajaran yang bervariasi
dalam pelaksanaan pembelajaran IPA
2. Siswa belum terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran
3. Guru kurang memanfaatkan lingkungan sekitar dalam proses pembelajaran
IPA
4. Hasil belajar IPA siswa rendah
1.3 Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah diuraikan
diatas, maka masalah dalam penelitian ini hanya dibatasi pada: Perbedaan hasil
belajar IPA siswa yang menggunakan strategi Quantum Teaching dan strategi
Mind Maps pada materi daur air siswa kelas V SDN 104607 Sei Rotan T.A
2013/2014.
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah diatas, penulis merumuskan masalah yang
akan diteliti dalam penelitian ini yaitu : “Apakah ada perbedaan hasil belajar IPA
siswa yang menggunakan strategi Quantum Teaching dengan strategi Mind Maps
6
1.5 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan metode
pembelajaran Quantum Teaching
2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan strategi
pembelajaran Mind Maps
3. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang menggunakan
strategi Quantum Teaching dengan strategi Mind Maps
1.6 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi guru dapat memberikan masukan agar dalam kegiatan pembelajaran
menggunakan strategi Quantum Teaching dan strategi Mind Maps
2. Bagi siswa yaitu meningkatkan hasil belajar siswa dengan penggunaan
strategi Quantum Teaching dan strategi Mind Maps
3. Bagi Sekolah yaitu sebagai upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan
dengan strategi pembelajaran yang sesuai dengan materi pelajaran.
4. Bagi peneliti dapat memberikan pengalaman dan masukan mengenai
pembelajaran IPA dengan menggunakan strategi Quantum Teaching dan
strategi Mind Maps
5. Sebagai referensi bagi peneliti lainnya yang bermaksud mengadakan
penelitian pada permasalahan yang sama atau berhubungan dengan
52
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka
dapat disimpulkan bahwa:
1. Hasil belajar IPA siswa materi daur air yang menggunakan strategi
pembelajaran Quantum Teaching lebih tinggi (rata-rata 8,86)
dibandingkan dengan yang menggunakan strategi pembelajaran Mind
Maps (rata-rata 6,86).
2. Hasil uji normalitas menunjukkan bahwa data hasil belajar IPA siswa
pada materi daur air yang menggunakan strategi pembelajaran Quantum
Teaching memiliki distribusi normal dengan perolehan skor L0 (0,1383)
lebih kecil dari Ltabel (0,1419), dan data hasil belajar IPA siswa pada
materi daur air yang menggunakan strategi pembelajaran Mind Maps
memiliki distribusi normal dengan perolehan skor L0 (0,0794) lebih kecil
dari Ltabel (0,1419).
3. Hasil uji homogenitas menunjukkan bahwa kedua varians sampel
homogen dengan harga Fhitung (1,11) < harga Ftabel (1,71).
4. Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa Ha diterima dengan perolehan
thitung (3,17) lebih besar dari ttabel (1,67). Hal ini berarti terdapat perbedaan
hasil belajar IPA siswa materi daur air dengan menggunakan strategi
pembelajaran Quantum Teaching dan Mind Maps
53
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian, maka penulis mengemukakan beberapa saran
sebagai berikut:
1. Kepada siswa kelas V SD Negeri 104607 Sei Rotan disarankan untuk
selalu aktif dan kreatif dalam proses pembelajaran.
2. Kepada guru perlu menyesuaikan karakteristik siswa dan materi yang akan
diajarkan dalam memilih strategi pembelajaran .
3. Kepada pihak sekolah khususnya kepala sekolah disarankan untuk
memotivasi guru dalam menerapkan strategi-strategi pembelajaran yang
dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
4. Kepada peneliti selanjutnya diharapkan dapat melanjutkan penelitian ini
agar diperoleh hasil penelitian yang menyeluruh sehingga dapat dijadikan
referensi dan bahan pertimbangan bagi dunia pendidikan khususnya guru
dalam memilih strategi pembelajaran yang efektif, efisien dan interaktif
54
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (Ed. Revisi) Cet.
Ke-10. Jakarta. Bumi Aksara
Buzan, Tony. 2012. Buku Pintar Mind Maps. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.
DePorter, Bobbi, Mark Reardon & Sarah Singer Nourie. 2010. Quantum
Teaching: Mempraktikkan Quantum Learning di Ruang-ruang Kelas (Ed. Baru) Cet. Ke-1. Bandung: Kaifa
Dimyati. Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta; Rineka Cipta.
Djamarah, Syaiful Bahri. Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Banjarmasin: Rineka Cipta
Hamalik, Oemar. 2001. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Bumi Aksara
Istarani. 2011. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada
Miarso, Yusufhadi. 2009. Menyemai Benih Teknologi Pendidikan (Ed. 1) Cet.
Ke-4. Jakarta: Kencana
Olivia, F. 2008. Gembira Belajar dengan Mind Mapping. Jakarta : Kompas Gramedia
Sanjaya, Wina. 2010. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Kencana
Silbermen, Mel. 2005. Aktif Learning: 101 Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Insan Madani.
Siregar,Eveline dan Nara, Hartini. 2010. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor: Ghalia Indonesia
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta.
Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito
Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Susanto, Ahmad. 2012. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana.
55
Susilawati. 2012. Penerapan Metode Quantum Teaching Untuk Meningkatkan
Hasil Belajar. Medan: Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri
Medan. Skripsi tidak dipublikasikan
Trianto. 2010. Mendisain Model Pembelajaran Inovatif Progresif. Jakarta: Kencana
Warsita, Bambang. 2008. Teknologi Pembelajaran: Landasan & Aplikasinya. Jakarta: Rineka Cipta
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. Identitas Diri
Nama : Rizqi Yusriana
Tempat Tanggal Lahir : Sei Tualang, 21 Agustus 1991
Agama : Islam
Nama Ayah : Hasnan
Nama Ibu : Nur Aini
Anak Ke : 3 dari 4 Bersaudara
Alamat : Desa Sei Tualang Kec. Aek Kuo Kab.
Labuhanbatu Utara
II. Riwayat Pendidikan
Sekolah Menengah Atas : MAN 2 Model Medan
Sekolah Menengah Pertama : MTs Al Jam’iyatul Amaliyah