• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBEDAAN HASIL BELAJAR IPA SISWA YANG MENGGUNAKAN STRATEGI QUANTUM TEACHING DAN MENGGUNAKAN STRATEGI MIND MAPS DI KELAS V SDN 104607 SEI ROTAN T.A 2013/2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBEDAAN HASIL BELAJAR IPA SISWA YANG MENGGUNAKAN STRATEGI QUANTUM TEACHING DAN MENGGUNAKAN STRATEGI MIND MAPS DI KELAS V SDN 104607 SEI ROTAN T.A 2013/2014."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

PERBEDAAN HASIL BELAJAR IPA SISWA YANG MENGGUNAKAN STRATEGI QUANTUM TEACHING DAN MENGGUNAKAN

STRATEGI MIND MAPS DI KELAS V SDN 104607 SEI ROTAN T.A 2013/2014

SKRIPSI

OLEH RIZQI YUSRIANA

NIM 1103111054

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)

PERBEDAAN HASIL BELAJAR IPA SISWA YANG MENGGUNAKAN STRATEGI QUANTUM TEACHING DAN MENGGUNAKAN

STRATEGI MIND MAPS DI KELAS V SDN 104607 SEI ROTAN T.A 2013/2014

SKRIPSI

Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan Pendidikan

Prasekolah Dan Sekolah Dasar

OLEH RIZQI YUSRIANA

NIM 1103111054

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(3)
(4)
(5)
(6)

ii

KATA PENGANTAR

Assalamu ‘alaikum Wr.Wb

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat

dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

“Perbedaan Hasil Belajar IPA Siswa yang Menggunakan Strategi Pembelajaran

Quantum Teaching dan Menggunakan Strategi Mind Maps di Kelas V SDN

104607 Sei Rotan Tahun Ajaran 2013/2014” yang disusun untuk memperoleh

gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi PGSD S-1 Universitas Negeri

Medan.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini dapat diselesaikan dengan

adanya bantuan, bimbingan dan motivasi, dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang

sedalam-sedalamnya kepada:

1. Rektor Universitas Negeri Medan Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si

2. Drs. Nasrun, M.S sebagai Dekan FIP Unimed.

3. Prof. Dr. Yusnadi, M.S sebagai Pembantu Dekan I, Drs. Aman Simaremare,

M.S sebagai Pembantu Dekan II, dan Drs. Edidon Hutasuhut M.Pd sebagai

Pembantu Dekan III.

4. Drs. Khairul Anwar, M.Pd sebagai Ketua Jurusan PGSD dan Drs. Ramli

Sitorus, M.Ed sebagai Sekretaris Jurusan PGSD.

5. Drs. Arifin Siregar, M.Pd selaku Pembimbing Skripsi yang telah penuh

kesabaran dan perhatian memberikan bimbingan, pengarahan,

(7)

iii

6. Bapak Drs. Khairul Anwar, M.Pd sebagai dosen penguji I, Prof. Dr.

Yusnadi, M.S sebagai dosen penguji II, dan Dr. Irsan Rangkuti, M.Pd

sebagai dosen penguji III yang telah banyak memberikan saran dan masukan

kepada peneliti dalam penulisan skripsi ini.

7. Drs. Wesly Silalahi, M.Pd Sebagai Dosen Pembimbing Akademik.

8. Kepala Sekolah SD Negeri 104607 Sei Rotan Bapak Sumiarno, S.Pd,

beserta guru-guru yang telah memberikan izin kepada peneliti untuk

melakukan penelitian disekolah tersebut.

9. Orangtua beserta seluruh keluarga yang selama ini tiada henti memberikan

dukungan, nasehat dan doa sehingga penulisan skripsi ini dapat

diselesaikan.

10. Kepada para sahabat Fahrun Khairunnisya, Rina Isnaini Daulay, Maisarah

dan Melisa Lubis serta seluruh teman-teman B-Reguler Angkatan 2010

PGSD UNIMED.

Peneliti menyadari masih banyak terdapat kekurangan dalam penyusunan

skripsi ini, untuk itu dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan kritik

dan saran yang membangun dari pembaca dalam penyempurnaan skripsi ini.

Semoga hasil penelitian ini bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan,

terutama di bidang pendidikan sekolah dasar.

Medan, 04 Juni 2014

Penulis

Rizqi Yusriana

(8)

i

ABSTRAK

RIZQI YUSRIANA, Perbedaan Hasil Belajar IPA Siswa yang Menggunakan Strategi Quantum Teaching dan Menggunakan Strategi Mind Maps di Kelas V SDN 104607 Sei Rotan T.A 2013/2014. Skripsi: Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan, 2014.

Kata Kunci: Strategi Pembelajaran, Quantum Teaching, Mind Maps, Hasil Belajar

Masalah dalam penelitian ini yaitu perbedaan hasil belajar IPA siswa yang menggunakan strategi Quantum Teaching dan strategi Mind Maps pada materi daur air di kelas V SDN 104607 Sei Rotan T.A 2013/2014.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang diajar menggunakan strategi Quantum Teaching dengan strategi Mind Maps. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian ini dilaksanakan di SDN 104607 Sei Rotan Pada semester genap T.A 2013/2014. Populasi berjumlah 78 siswa yaitu seluruh siswa kelas V SDN 104607 Sei Rotan T.A 2013/2014 yang terdiri dari 2 kelas yaitu kelas VA dan VB. Pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling yaitu jumlah populasi dan sampelnya sama banyak yakni 78 orang siswa kelas VA dan VB SDN 104607 Sei Rotan T.A 2013/2014.

Sebelum penelitian dilakukan uji instrumen dengan menguji validitas, reliabilitas, daya pembeda, taraf kesukaran dan pengecoh. Sedangkan pengujian analisis data dilakukan dengan pengujian persyaratan analisis data (uji normalitas dan homogenitas), serta pengujian hipotesis. Hasil uji normalitas menunjukkan bahwa hasil belajar siswa dengan menggunakan strategi Quantum Teaching dan hasil belajar siswa dengan menggunakan strategi Mind Maps memiliki distribusi normal dengan perolehan skor Lhitung < Ltabel,strategi Quantum Teaching dengan

Lhitung (0,1383) < Ltabel (0,1419), dan strategi Mind Maps dengan Lhitung (0,0794) <

Ltabel (0,1419). Hasil uji homogenitas menunjukkan bahwa hasil belajar siswa

dengan menggunakan strategi Quantum Teaching dan hasil belajar siswa dengan menggunakan strategi Mind Maps memiliki varian yang homogen dengan perolehan Fhitung (1,11) < Ftabel (1,71). Dan hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima dengan hasil thitung (3,17) > ttabel (1,67).

Berdasarkan hasil analisis data diatas dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar IPA siswa kelas VA yang diajar menggunakan strategi pembelajaran Quantum Teaching dengan kelas VB yang diajar dengan menggunakan strategi pembelajaran Mind Maps pada materi daur air di kelas V SD Negeri 104607 Sei Rotan T.A 2013/2014. Dengan demikian hipotesis yang berbunyi: “Terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang menggunakan strategi pembelajaran Quantum Teaching dengan strategi Mind

(9)

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Langkah-Langkah Strategi Pembelajaran Quantum Teaching ... 14

Tabel 2.2 Perbedaan Catatan Biasa Dan Catatan Mind Maps ... 17

Tabel 2.3 Langkah Langkah Pembuatan Mind Maps... 19

Tabel 3.1 Rancangan Penelitian ... 26

Tabel 4.1 Hasil Uji Coba Tes ... 38

Tabel 4.2 Hasil Uji Coba Validitas Tes ... 39

Tabel 4.3 Hasil Uji Coba Reliabilitas Tes ... 39

Tabel 4.4 Distribusi Pengecoh Tes... 41

Tabel 4.5 Skor Tes Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Strategi Quantum Teaching ... 42

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Siswa Dengan Strategi Quantum Teaching ... 44

Tabel 4.7 Skor Tes Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Strategi Mind Maps ... 45

Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Siswa Dengan Strategi Mind Maps ... 46

Tabel 4.9 Hasil Uji Normalitas ... 48

Tabel 4.10 Ringkasan Hasil Perhitungan Uji F Strategi Pembelajaran ... 48

(10)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1: Soal Uji Coba Tes Hasil Belajar (Post Test) ... 56

Kunci Jawaban Soal Uji Coba Tes Hasil Belajar (Post Test) ... 60

Soal Tes Hasil belajar (Post Test) ... 61

Kunci Jawaban Soal Tes Hasil belajar (Post Test ... 65

LAMPIRAN 2: RPP Kelas Eksperimen ... 66

RPP Kelas Kontrol ... 75

LAMPIRAN 3 Lembar Observasi Strategi Pembelajaran Quantum Teaching ... 84

Lembar Observasi Strategi Pembelajaran Mind Maps .. 90

LAMPIRAN 4 Tabel 6.1 Analisis Item Soal Tes Hasil Belajar (Post Test) ... 94

Tabel 6.2 Validitas, Taraf Kesukaran Dan Daya Beda .. 96

Tabel 6.3 Reliabilitas Tes ... 97

LAMPIRAN 5 Perhitungan Uji Coba Tes Hasil Belajar (Post Test) ... 99

LAMPIRAN 6 Analisis Normalitas ... 106

LAMPIRAN 7 Analisis Homogenitas ... 112

LAMPIRAN 8 Analisis Hipotesis ... 113

LAMPIRAN 9 Tabel Luas Kurva (Z) ... 115

LAMPIRAN 10 Tabel Liliefors ... 120

LAMPIRAN 11 Tabel Distribusi F ... 121

LAMPIRAN 12 Tabel Product Moment (r) ... 122

LAMPIRAN 13 Tabel Distribusi ( t ) ... 123

(11)

1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Salah satu mata pelajaran yang diajarkan disekolah dasar adalah mata

pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) atau sering juga disebut dengan Sains.

Dalam kurikulum dikatakan siswa dapat mencapai kompetensi pembelajaran IPA

melalui serangkaian proses ilmiah. Pembelajaran IPA meliputi dua aspek yaitu

Kerja Ilmiah dan Pemahaman konsep dan penerapannya. Oleh karena itu

pembelajaran IPA merupakan pembelajaran yang membantu peserta didik untuk

mempelajari diri sendiri dan alam sekitarnya.

Proses pembelajaran IPA itu sendiri menekankan pada pemberian

pengalaman langsung bagi siswa untuk mengembangkan kompetensi yang

dimilikinya untuk dapat memahami alam sekitarnya. Dengan adanya proses

pembelajaran IPA diharapkan dapat mengembangkan keterampilan proses,

pemahaman konsep serta penerapannya dalam kehidupan sehari hari para peserta

didik.

Mata pelajaran IPA atau Sains merupakan mata pelajaran yanga dianggap

sulit oleh sebagain besar peserta didik, mulai dari jenjang sekolah dasar sampai

jenjang sekolah menengah. Anggapan sebagian besar peserta didik yang

menyatakan bahwa pelajaran IPA itu sulit adalah benar terbukti dari Hasil

Perolehan Ujian Akhir Sekolah (UAS) yang dilaporkan oleh Depdiknas masih

sangat jauh dari standar yang diharapkan. Ironisnya, justru semakin tinggi jenjang

pendidikan, maka perolehan rata-rata nilai UAS pendidikan IPA ini menjadi

semakin rendah.

(12)

2

Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan saat ini adalah masalah

lemahnya pelaksanaan proses pembelajaran yang diterapkan para guru disekolah.

Proses pembelajaran yang terjadi selama ini kurang mampu mengembangkan

kemampuan berpikir peserta didik. Tidak terkecuali dalam pembelajaran IPA,

yang memperlihatkan bahwa selama ini proses pembelajaran IPA di sekolah dasar

masih banyak dilaksanakan secara konvensional. Kebanyakan guru hanya terpaku

pada buku teks sebagai satu-satunya sumber belajar mengajar, tidak melakukan

kegitan pembelajaran dengan memfokuskan pada pengembangan keterampilan

proses Sains anak. Para guru juga belum sepenuhnya melaksanakan pembelajaran

secara aktif dan kreatif dalam melibatkan siswa serta belum menggunakan

berbagai strategi pembelajaran yang bervariasi berdasarkan karakter

masing-masing materi pelajaran.

Hal tersebut di atas mengakibatkan siswa menjadi pasif, tidak berani

mengajukan pertanyaan, tidak tertarik untuk mengetahui alam sekitarnya. Dan

pembelajaran IPA menjadi pembelajaran yang membosankan bagi siswa.

Pembelajaran yang tidak menarik dan kurang melibatkan siswa menyebabkan

siswa tidak tertarik dalam pembelajaran sehingga materi-materi yang diajarkan

mudah dilupakan siswa yang berujung pada rendahnya hasil belajar siswa.

Dari observasi yang peneliti hal serupa juga terjadi dalam proses

pembelajaran IPA di SDN 104607 Sei Rotan. Dalam pembelajaran guru

cenderung terpaku pada buku teks yang menjadi sumber informasi utama, siswa

kurang dilibatkan dalam proses pembelajaran. Guru menyampaikan materi

pelajaran dengan ceramah dan siswa mendengarkan penjelasan guru dan mencatat

(13)

3

untuk bertanya,dan tidak tertarik dengan pelajaran IPA sehingga hasil belajar

siswa tidak optimal.

Dari hasil wawancara dengan guru kelas V SDN 104607 Sei Rotan bahwa

Kriteria Ketuntasan Minimal pelajaran IPA yang harus dicapai siswa adalah 75.

namun nilai ujian semester ganjil dari 77 orang siswa kelas V, yang mendapat

nilai sesuai KKM hanya 35 orang siswa, dan 42 orang siswa lainnya tidak

mencapai nilai KKM. Dengan begitu dapat dikatakan hasil belajar IPA siswa

kelas V masih tergolong rendah.

Ada beberapa faktor mempengaruhi peningkatan hasil belajar siswa yaitu

adanya minat dan perhatian yang tinggi terhadap pembelajaran, tingkat

kecerdasan siswa, pelajaran yang sesuai dengan bakat siswa, cara belajar siswa

yang baik serta kemampuan/ketepatan guru dalam memilih dan mengunakan

strategi pembelajaran.

Penggunaan strategi pembelajaran adalah salah satu faktor yang tidak bisa

diabaikan, karena turut menentukan sukses atau tidaknya pencapaian tujuan

pembelajaran. Ketidaktepatan pemilihan strategi pembelajaran dapat

menyebabkan pembelajaran kurang mendapat kesan yang baik dari siswa dan

menyebabkan tujuan pembelajaran tidak tercapai secara optimal.

Ada berbagai jenis strategi pembelajaran yang dapat diterapkan guru dalam

pembelajaran. Strategi pembelajaran yang diterapkan sebaiknya strategi yang

dapat melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran. Sehingga dalam

pembelajaran guru hanya berperan sebagai fasilitator dan memberikan siswa

(14)

4

Diantara strategi pembelaran yang dapat mengaktifkan siswa yaitu strategi

Quantum Teaching dan strategi Mind Maps (Peta pikiran).

Strategi pembelajaran Quantum Teaching adalah strategi pembelajaran yang

dapat melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran dan dapat meningkatkan

hasil belajar siswa. Karena strategi Quantum Teaching dapat mengubah

lingkungan belajar siswa menjadi menarik dan selalu mengaitkan materi yang

dipelajari dengan kehidupan sehari-hari.

Pembelajaran dengan strategi Quantum Teaching adalah belajar yang

melibatkan siswa secara aktif serta memanfaatkan lingkungan sekitar. Proses

pembelajaran dengan metode Quantum Teaching mengikuti beberapa langkah.

Langkah-langkah ini disingkat menjadi TANDUR.

DePorter (2010: 39-40), menjelaskan bahwa TANDUR yaitu : (1) Tumbuhkan minat dengan memuaskan, yakni apakah manfaat pembelajaran tersebut bagi guru dan murid; (2) Alami, yakni ciptakan dan datangkan pengalaman umum yang dapat dimengerti semua siswa; (3) Namai, untuk ini harus disediakan kata kunci, konsep, model rumus, strategi yang kemudian menjadi sebuah masukan bagi siswa; (4) Demonstrasikan, yakni sediakan kesempatan bagi siswa untuk menunjukkan bahwa mereka tahu; (5) Ulangi, yakni tunjukkan kepada para siswa tentang cara-cara mengulang

materi dan menegaskan “Aku tahu bahwa aku memang tahu ini”; (6)

Rayakan, yakni pengakuan untuk penyelesaian, partisipasi, perolehan keterampilan dan ilmu pengetahuan.

Adapun strategi pembelajaran Mind Maps menurut Mel Silbermen

(2005:188) adalah “Cara kreatif bagi peserta didik secara individual untuk

menghasilkan ide-ide, mencatat pelajaran, atau merencanakan penelitian baru.

Dengan memerintahkan kepada peserta didik untuk membuat peta pikiran, mereka

akan menemukan kemudahan untuk mengidentifikasi secara jelas dan kreatif apa

(15)

5

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan maka penulis

merasa tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Perbedaan Hasil Belajar IPA Siswa Yang Menggunakan Strategi Quantum Teaching Dan Strategi Mind Maps Di Kelas V SDN 104607 Sei Rotan T.A 2013/2014.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah diatas dapat diidentifikasi

beberapa masalah sebagai berikut:

1. Guru belum sepenuhnya menggunakan strategi pembelajaran yang bervariasi

dalam pelaksanaan pembelajaran IPA

2. Siswa belum terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran

3. Guru kurang memanfaatkan lingkungan sekitar dalam proses pembelajaran

IPA

4. Hasil belajar IPA siswa rendah

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah diuraikan

diatas, maka masalah dalam penelitian ini hanya dibatasi pada: Perbedaan hasil

belajar IPA siswa yang menggunakan strategi Quantum Teaching dan strategi

Mind Maps pada materi daur air siswa kelas V SDN 104607 Sei Rotan T.A

2013/2014.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah diatas, penulis merumuskan masalah yang

akan diteliti dalam penelitian ini yaitu : “Apakah ada perbedaan hasil belajar IPA

siswa yang menggunakan strategi Quantum Teaching dengan strategi Mind Maps

(16)

6

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan metode

pembelajaran Quantum Teaching

2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan strategi

pembelajaran Mind Maps

3. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang menggunakan

strategi Quantum Teaching dengan strategi Mind Maps

1.6 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi guru dapat memberikan masukan agar dalam kegiatan pembelajaran

menggunakan strategi Quantum Teaching dan strategi Mind Maps

2. Bagi siswa yaitu meningkatkan hasil belajar siswa dengan penggunaan

strategi Quantum Teaching dan strategi Mind Maps

3. Bagi Sekolah yaitu sebagai upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan

dengan strategi pembelajaran yang sesuai dengan materi pelajaran.

4. Bagi peneliti dapat memberikan pengalaman dan masukan mengenai

pembelajaran IPA dengan menggunakan strategi Quantum Teaching dan

strategi Mind Maps

5. Sebagai referensi bagi peneliti lainnya yang bermaksud mengadakan

penelitian pada permasalahan yang sama atau berhubungan dengan

(17)

52

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka

dapat disimpulkan bahwa:

1. Hasil belajar IPA siswa materi daur air yang menggunakan strategi

pembelajaran Quantum Teaching lebih tinggi (rata-rata 8,86)

dibandingkan dengan yang menggunakan strategi pembelajaran Mind

Maps (rata-rata 6,86).

2. Hasil uji normalitas menunjukkan bahwa data hasil belajar IPA siswa

pada materi daur air yang menggunakan strategi pembelajaran Quantum

Teaching memiliki distribusi normal dengan perolehan skor L0 (0,1383)

lebih kecil dari Ltabel (0,1419), dan data hasil belajar IPA siswa pada

materi daur air yang menggunakan strategi pembelajaran Mind Maps

memiliki distribusi normal dengan perolehan skor L0 (0,0794) lebih kecil

dari Ltabel (0,1419).

3. Hasil uji homogenitas menunjukkan bahwa kedua varians sampel

homogen dengan harga Fhitung (1,11) < harga Ftabel (1,71).

4. Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa Ha diterima dengan perolehan

thitung (3,17) lebih besar dari ttabel (1,67). Hal ini berarti terdapat perbedaan

hasil belajar IPA siswa materi daur air dengan menggunakan strategi

pembelajaran Quantum Teaching dan Mind Maps

(18)

53

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian, maka penulis mengemukakan beberapa saran

sebagai berikut:

1. Kepada siswa kelas V SD Negeri 104607 Sei Rotan disarankan untuk

selalu aktif dan kreatif dalam proses pembelajaran.

2. Kepada guru perlu menyesuaikan karakteristik siswa dan materi yang akan

diajarkan dalam memilih strategi pembelajaran .

3. Kepada pihak sekolah khususnya kepala sekolah disarankan untuk

memotivasi guru dalam menerapkan strategi-strategi pembelajaran yang

dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

4. Kepada peneliti selanjutnya diharapkan dapat melanjutkan penelitian ini

agar diperoleh hasil penelitian yang menyeluruh sehingga dapat dijadikan

referensi dan bahan pertimbangan bagi dunia pendidikan khususnya guru

dalam memilih strategi pembelajaran yang efektif, efisien dan interaktif

(19)

54

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (Ed. Revisi) Cet.

Ke-10. Jakarta. Bumi Aksara

Buzan, Tony. 2012. Buku Pintar Mind Maps. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.

DePorter, Bobbi, Mark Reardon & Sarah Singer Nourie. 2010. Quantum

Teaching: Mempraktikkan Quantum Learning di Ruang-ruang Kelas (Ed. Baru) Cet. Ke-1. Bandung: Kaifa

Dimyati. Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta; Rineka Cipta.

Djamarah, Syaiful Bahri. Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Banjarmasin: Rineka Cipta

Hamalik, Oemar. 2001. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Bumi Aksara

Istarani. 2011. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada

Miarso, Yusufhadi. 2009. Menyemai Benih Teknologi Pendidikan (Ed. 1) Cet.

Ke-4. Jakarta: Kencana

Olivia, F. 2008. Gembira Belajar dengan Mind Mapping. Jakarta : Kompas Gramedia

Sanjaya, Wina. 2010. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Kencana

Silbermen, Mel. 2005. Aktif Learning: 101 Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Insan Madani.

Siregar,Eveline dan Nara, Hartini. 2010. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor: Ghalia Indonesia

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta.

Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito

Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Susanto, Ahmad. 2012. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana.

(20)

55

Susilawati. 2012. Penerapan Metode Quantum Teaching Untuk Meningkatkan

Hasil Belajar. Medan: Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri

Medan. Skripsi tidak dipublikasikan

Trianto. 2010. Mendisain Model Pembelajaran Inovatif Progresif. Jakarta: Kencana

Warsita, Bambang. 2008. Teknologi Pembelajaran: Landasan & Aplikasinya. Jakarta: Rineka Cipta

(21)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. Identitas Diri

Nama : Rizqi Yusriana

Tempat Tanggal Lahir : Sei Tualang, 21 Agustus 1991

Agama : Islam

Nama Ayah : Hasnan

Nama Ibu : Nur Aini

Anak Ke : 3 dari 4 Bersaudara

Alamat : Desa Sei Tualang Kec. Aek Kuo Kab.

Labuhanbatu Utara

II. Riwayat Pendidikan

Sekolah Menengah Atas : MAN 2 Model Medan

Sekolah Menengah Pertama : MTs Al Jam’iyatul Amaliyah

Gambar

Tabel 6.2 Validitas, Taraf Kesukaran Dan Daya Beda  ..

Referensi

Dokumen terkait

Semua karyawan baik yang memiliki tipe kepribadian introvert ataupun ekstrovert diharapkan memiliki kreativitas yang tinggi sehingga dapat menyelesaikan berbagai permasalahan

ikut aktif dalam proses mengajar matematika, sehingga siswa tidak hanya.. pasif tetapi mampu untuk aktif dan bisa memahami materi

Segenap mahasiswa Pendidikan Dokter Angkatan 2012 Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret dan segala pihak yang telah memberikan bantuan yang penulis tidak

[r]

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh ekstrak lerak dan ekstrak lerak yang di fortifikasi dengan mineral (Ca, P, Mg, dan S) pada rasio

Untuk responden dengan kategori tinggi, menandakan bahwa dengan adanya radio komunitas BeTe Radio dapat meningkatkan jejaring mereka di Kelurahan Tegal Gundil, hal ini

Sedangkan kausalitas Produk Domestik Bruto (PDB) terhadap Hutang Luar Negeri (HLN) nilai Error Correction Term (ECT) model 2 sebesar 0.434919, sehingga model ECM02 yang dipakai dalam

Hipotesis yang diajukan adalah: Ada hubungan antara citra diri dan prestasi belajar dengan kematangan vokasional siswa. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas SMKN