• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI TENTANG USAHA TANI DALAM PENINGKATAN PRODUKSI JAGUNG DI DESA SIABANG-ABANG KECAMATAN KUTABULUH KABUPATEN KARO.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "STUDI TENTANG USAHA TANI DALAM PENINGKATAN PRODUKSI JAGUNG DI DESA SIABANG-ABANG KECAMATAN KUTABULUH KABUPATEN KARO."

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

STUDI TENTANG USAHA TANI DALAM

PENINGKATAN PRODUKSI JAGUNG DI DESA

SIABANG-ABANG KECAMATAN KUTABULUH

KABUPATEN KARO

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

ADELINA BR GINTING NIM : 308331002

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

(2)
(3)
(4)

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Adelina Br Ginting

NIM : 308331002

Jurusan : Pendidikan Geografi

Fakultas : Ilmu Sosial

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar

merupakan hasil karya sendiri atau bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau

pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau hasil pikiran saya sendiri.

Apabila kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan hasil ciplakan/plagasi maka

saya bersedia menerima sanski atas perbuatan tersebut.

Medan, Agustus 2012

Saya yang Membuat Pernyataan

(5)

vii

ABSTRAK

Adelina Br Ginting, NIM. 308331002. Studi Tentang Usaha Tani Dalam

Peningkatan Produksi Jagung di Desa Siabang-abang Kecamatan Kutabuluh Kabupaten Karo, Skripsi Jurusan Pendidikan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial UNIMED, 2012.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Usaha-usaha yang dilakukan petani dalam peningkatan produksi jagung dilihat dari pemilihan bibit, penanaman, perawatan, pemupukan serta modal, (2) Faktor-faktor yang melatarbelakangi usaha tani tersebut dalam peningkatan produksi tanaman jagung di Desa Siabang-abang Kecamatan Kutabuluh Kabupaten Karo.

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Siabang-abang Kecamatan Kutabuluh Kabupaten Karo Pada tahun 2012. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh petani yang menanam jagung di Desa Siabang-abang yang berjumlah 73 KK. Sampel diambil sebanyak 50% dari petani yang belum mencapai standart produksi jagung sebanyak 29 KK. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik komunikasi langsung dan studi dokumenter. Teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis deskriptif kualitatif.

(6)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukup penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan segala karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul: Studi Tentang Usaha Tani dalam Peningkatan Produksi Jagung di Desa Siabang-Abang Kecamatan Kutabuluh Kabupaten Karo, sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis berusaha semaksimal mungkin dalam menyusun skripsi ini. Namun demikian, penulis juga menyadari masih banyak terdapat kekurangan dan masih jauh dari kata sempurna. Hal ini desebabkan karena keterbatasan ilmu, waktu, kemampuan dan pengalaman yang dimiliki oleh penulis.

Pada kesempatan ini penulis tidak lupa menyampaikan ucapan terima kasih yang mendalam kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, khususnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan beserta stafnya.

2. Bapak Drs. H. Restu, M.S, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan beserta stafnya.

3. Bapak Drs. W. Lumbantoruan, M.Si, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

4. Ibu Dra. Asnidar, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

5. Bapak Drs. Kamarlin Pinem, M.Si, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang sangat penuh perhatian dan kesabaran dalam membimbing penulis selama menyelesaikan skripsi ini.

6. Bapak Drs. Ali Nurman, M.Si, selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah banyak memberikan motivasi kepada penulis selama perkuliahan.

(7)

8. Ibu Dra. Minah Sinuhaji, M.Si selaku Dosen Penguji yang telah memberikan masukan dan saran mulai dari penelitian sampai selesainya penyusunan skripsi ini.

9. Bapak Hajat Siagian, selaku Tata Usaha Jurusan Pendidikan Geografi yang telah banyak membantu dan memotivasi penulis.

10.Bapak/Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Geografi yang telah membekali penulis ilmu pengetahuan selama di bangku perkuliahan.

11.Bapak Drs. Edison Karo-karo, selaku Camat Kutabuluh Kabupaten Karo yang telah memberikan izin penelitian dan pengambilan data yang dibutuhkan penulis skripsi kepada penulis.

12.Bapak Matahari Ginting, selaku Ka. UPT Dinas Pertanian dan Perkebunan Kecamatan Kutabuluh Kabupaten Karo yang telah memberikan izin penelitian dan pengambilan data yang dibutuhkan penulis skripsi kepada penulis.

13.Bapak Kaminta Perangin-angin, selaku Kepala Desa Siabang-abang Kecamatan Kutabuluh Kabupaten Karo yang telah memberikan izin penelitian dan pengambilan data yang dibutuhkan penulis skripsi kepada penulis.

14.Teristimewa buat Ayahanda dan Ibunda tersayang Matahari Ginting dan Carin Br Perangin-angin, S.Pd, yang telah bersusah payah mengasuh, memberi dorongan, semangat dan membiayai semua kebutuhan penulis mulai dari lahit hingga dapat menyelesaikan skripsi ini baik melalui doa, moril, materi. Tanpa dukungannya penulis tidak dapat meraih semua ini.

15.Teristimewa buat kakakku tercinta “Rica Nesia Br Ginting, Am.Keb”, abangku “Sapari Purba, S.E”, adikku tercinta “Alan Putra Ginting” (jangan malas belajar), Gabriel Raiva Purba dan Michael Raiva Purba (jangan bandel) yang telah banyak memberikan dukungan baik moril dan materil serta motivasi yang telah kalian berikan.

16.Buat keluarga besar Ginting dan Perangin-angin yang selalu memotivasi penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.

17. Dies Natalis Sinulingga, S.Pd “You’re the special one”.

(8)

kasih buat kenangan yang kita jalani selama perkuliahan sampai sekarang. Semoga kita semua sukses.

19.Buat semua teman-teman A-Eks’08 Asri Dianty, Bayu Aji, Rohima, Puput Dermawan, Sabdaly, Fitria, Weliyani, Edi Prioko, Nurhayati, Dina Satriani, dan semuanya yang telah memberi bantuan dan dukungan kepada penulis.

20.Buat semua teman-teman Reguler dan Ekstensi stambuk 2008 Lesvita O Riani Ginting, Primsa Sembiring, Marcel, dan semuanya yang telah memberikan semangat, bantuan dan mendukung kepada penulis.

21.Buat penghuni “Nangka II dan Siabang-abang Nari” Kak Elis Krisnawati Ginting, Andreas Ginting, Abel Ernest Sinulingga, S.E, Bang Kaprianus Perangin-angin, Leonard Perangin-angin, Garda Perangin-angin, Angga Perangin-angin, yang telah banyak memberi dukungan dan semangat kepada penulis. Semoga makin kompak dan sukses.

22.Buat teman-teman PPLT SMP dan SMA Methodist Berastagi Tahun 2011, Elida, Vidia, Lola, Jenny, Heppy, Elvi, Santo Sinaga, Agus Black, Agus Ketua, Affandi, dan yang lain yang telah memberi pengalaman dan kenangan yang berharga sewakttu PPLkepada penulis.

Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini. Semoga kebaikan yang mereka berikan mendapat imbalan dari Tuhan Yang Maha Esa dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi Jurusan Pendidikan Geografi.

Medan, Juli 2012 Penulis,

(9)

viii

DAFTAR ISI

Hal

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... i

LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... vi

ABSTRAK ... vii A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Pembatasan Masalah ... 6

D. Perumusan Masalah ... 6

E. Tujuan Penelitian ... 6

F. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II. KAJIAN PUSTAKA A. Kerangka Teori... 8

B. Penelitian Relevan ... 25

C. Kerangka Berpikir ... 28

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan waktu Penelitian ... 29

B. Populasi dan Sampel ... 29

C. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ... 30

D. Teknik Pengumpulan Data ... 31

(10)

ix

BAB IV. DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN

A. Kondisi fisik ... 33

B. Keadaan non fisik ... 36

BAB V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 45

B. Pembahasan ... 66

BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan ... 70

B. Saran ... 72

DAFTAR PUSTAKA ... 73

(11)

DAFTAR TABEL

No Uraian Hal

1. Analisa Modal Usaha Tani Jagung Per Hektar Di Kec.Kutabuluh

Tahun 2011... 12

2. Dosis Pemberian Pupuk ... 21

3. Jenis Penggunaan Lahan di Desa Siabang-abang Tahun 2010 ... 35

4. Komposisi Penduduk Berdasarkan Umur di Desa Siabang-abang Tahun 2011... 37

5. Komposisi Penduduk Menurut Agama di Desa Siabang-abang Tahun 2010... 38

6. Komposisi Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian di Desa Siabang-abang Tahun 2011 ... 39

7. Jenis Transportasi di Desa Siabang-abang Tahun 2011 ... 41

8. Distribusi Responden Menurut Kelompok Umur ... 45

9. Distribusi Responden Menurut Luas Lahan ... 46

10.Modal Petani Jagung di Desa Siabang-abang ... 48

11.Alasan Petani Memakai Benih Unggul ... 49

12.Pemilihan Benih Oleh Petani ... 50

13.Alasan Petani Menggunakan Jenis Benih yang Telah Dipilih ... 52

14.Petani memperoleh Benih Jagung di Desa Siabang-abang ... 52

15.Jumlah Benih yang Ditanam Per Hektar ... 53

16.Waktu Penanaman Jagung di Desa Siabang-abang ... 54

17.Alasan Petani Menggunakan Ajir dan Menugal ... 55

18.Jarak Tanaman Jagung di Desa Siabang-abang ... 56

19.Alasan Petani Menggunkan Jarak yang Telah Dipakai... 57

20.Alasan Petani Menentukan Kedalaman Penanaman Jagung ... 58

(12)

22.Alasan Petani Melakukan Penyiangan dengan

Penyemprotan Herbisida ... 60

23.Alasan Petani Melakukan Pembumbunan ... 60

24.Alasan Petani Melakukan 1 Kali Tahapan Pemupukan ... 62

25.Alasan Petani Melakukan 2 Kali Tahapan Pemupukan ... 62

26.Distribusi Responden Terhadap Jenis Campuran Pupuk ... 63

27.Dosis Pupuk yang Digunakan Petani Jagung di Desa Siabang-abang ... 64

(13)

DAFTAR GAMBAR

No. Uraian Hal

1. Skema Kerangka Berpikir ... 28

2. Peta Administrasi Kabupaten Karo ... 43

3. Peta Kecamatan Kutabuluh ... 44

4. Areal lahan jagung Desa Siabang-abang Kecamatan Kutabuluh Kabuparen Karo ... 47

5. Jenis Benih Hibrida yang akan ditanam petani jagung ... 51

6. Jarak Penanaman Tanaman Jagung ... 56

(14)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Uraian Hal

(15)

1 BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembangunan Nasional bertujuan untuk mewujudkan suatu masyarakat adil

dan makmur, merata material dan spiritual. Salah satu diantaranya bidang

pembangunan yang merupakan proiritas utama adalah di sektor pertanian. Sektor

pertanian dalam tatanan pembangunan Nasional memegang peranan penting dalam

kehidupan manusia, juga merupakan sektor andalan penyumbang devisa negara dari

sektor non migas. Banyaknya kesempatan kerja yang dapat diserap dan besarnya

jumlah penduduk yang masih bergantung pada sektor ini masih perlu terus ditumbuh

kembangkan.

Pembangunan pertanian ini bertujuan untuk meningkatkan pendapatan dan

taraf hidup petani, memperluas lapangan kerja dan kesempatan berusaha, mengisi

serta memperluas pasar, baik pasar dalam negeri maupun pasar luar negeri, melalui

pertanian yang maju, efesien dan tangguh sehingga mampu meningkatkan dan

menganekaragamkan hasil, meningkatkan mutu dan derajat pengolahan produksi

serta menunjang pembangunan wilayah.

Pertanian tanaman jagung sudah lama dikenal oleh masyarakat tanah air.

Apabila kita akan mendirikan suatu lahan pertanaman, tentunya kita harus berusaha

untuk memilih dan mendapatkan syarat pembudidayaan yang menguntungkan.

Tetapi disisi lain kita harus menyadari, bahwa kita tidak akan pernah atau mungkin

dapat memilih lahan dengan bebas. Pada umumnya seseorang pemilik lahan terpaksa

(16)

2

Tanaman jagung merupakan salah satu jenis pertanian yang telah menjadi

komoditi penghasil devisa Negara. Sebagian besar tanaman tersebut merupakan

usaha pertanian milik rakyat. Pertanian milik rakyat menguasai 81% dari luas

pertanian yang ada di Indonesia, dengan melibatkan kurang lebih 11.810.600 KK

petani dengan mencapai 60% dari seluruh produksi pertanian (Loekman, 1998).

Dalam upaya peningkatan produksi tanaman jagung harus pula didukung

pembenahan terhadap petani itu sendiri. Sebab baik tidaknya produksi tanaman

jagung ditentukan oleh petani itu sendiri. Para petani harus mampu merubah cara

bertanam yang bersifat tradisional agar hasil produksi dapat meningkat semaksimal

mungkin. Disamping menguasai pengetahuan dan keterampilan dalam usaha

budidaya tanaman ini dapat diperoleh melalui pengalaman kerja, pendidikan, media

massa, buku-buku pertanian, kontak tani maupun dari penyuluhan. Adapun usaha

pengembangan budidaya tanaman jagung tidak terlepas dari faktor fisik dan non

fisik. Dalam menunjang pertumbuhan dan proses produksi tanaman jagung sangat

dipengaruhi oleh kondisi iklim dan tanah sebagian syarat tumbuh disamping

pemilihan bibit, penanaman, perawatan, pemupukan serta modal.

Tanaman jagung sangat cocok ditanam di daerah Sumatera Utara khususnya di

daerah Kabupaten Karo karena kondisi tanah dan iklim yang sesuai. Disamping itu

tanaman jagung tidak banyak menuntut banyak persyaratan tumbuh dan

pemeliharaan tidak terlalu sulit, sehingga komoditi tanaman jagung banyak dikelola

oleh masyarakat petani. Tanaman jagung sudah tersebar di Kabupaten Karo,

khususnya daerah Kecamatan Tigabinanga, Kecamatan Munte, Kecamatan dan

(17)

3

Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan produktifitas tanaman

jagung dapat dikelompokkan dalam 2 faktor yaitu faktor fisik dan non fisik. Kedua

faktor tersebut saling terkait dan saling mempengaruhi satu sama lain dalam

menunjang pertumbuhan dan produksi tanaman jagung. Yang termasuk dalam faktor

fisik antara lain iklim (curah hujan, sinar matahari, suhu dan kelembapan udara),

tanah (sifat kimia tanah dan sifat fisik tanah) dan topografi. Pengaruh faktor fisik

sumberdaya alam memang sangat sulit untuk dilawan, namun setidaknya dapat

dieliminasikan dengan melakukan beberapa pendekatan agar faktor-faktor yang

menghambat dapat dicegah atau ditekan sedemikian rupa sehingga berubah menjadi

faktor pendukung. Sedangkan faktor non fisik meliputi pemilihan bibit, penanaman,

pemupukan, perawatan serta modal (AAK, 1991).

Pertanian tanaman jagung di Kabupaten Karo khususnya di Kecamatan

Kutabuluh sudah lama dikembangkan pertanian rakyat dan merupakan salah satu

tanaman yang dewasa ini semakin banyak ditanam. Pertanian tanaman jagung adalah

salah satu mata pencaharian penduduk yang kini telah dapat dirasakan meningkatkan

pendapatan masyarakat. Pada daerah ini tanaman jagung yang diusahakan oleh petani

secara mandiri dengan luas areal yang sempit maupun areal yang lebih luas dengan

sistem pola pertanian yang modern dapat tumbuh dan berproduksi dengan baik.

Fadhil (1995) mengemukakan bahwa pengetahuan adalah segala sesuatu yang

diketahui manusia sebagai proses dari produk dan kepastiannya untuk mengetahui

sesuatu. Dengan demikian pengetahuan adalah segala yang dimiliki manusia sebagai

hasil dari interaksi dengan lingkungannya. Oleh karena itu semakin meningkatnya

(18)

4

sangat mendukung dalam peningkatan produksi dan dalam penerapan penanaman

pertanian. Sementara Mubiyarto (1998) mengatakan bahwa :

“teknologi pertanian adalah cara-cara bertani dan perlu di dasari pengaruh dari

suatu teknologi yang digunakan tehadap produktifitas pertanian. Teknologi yang diterapkan dalam bidang pertanian selalu dimaksudkan untuk menaikkan produktifitas agar tercapai peningkatan produksi usaha tani maka perlu digunakan teknologi pertanian yang sifatnya lebih produktif dari pada cangkul,

pupuk buatan yang lebih produktif dari pupuk hijau dan pupuk kandang.”

Peningkatan budidaya tanaman jagung banyak sekali dipengaruhi oleh

pengetahuan dan keterampilan petani terutama terkait dengan faktor-faktor non fisik.

Kekurangan akan dana untuk budidaya tanaman jagung sering menjadi penghambat

petani kelas bawah untuk mengelola lahan dan budidaya tanaman jagung. Hal ini

yang dialami oleh petani jagung di Desa Siabang-abang Kecamatan Kutabuluh,

menurut survei pendahuluan yang telah peneliti lakukan, dimana hasil produksi

jagung mengalami penurunan dari tahun sebelumnya. Dimana jumlah produksi

jagung pada tahun 2010 adalah 7,5 ton/hektar dan pada tahun 2011 hasil produksi

jagung menurun menjadi 6,9 ton/hektar, dari 73 KK yang menanam tanaman jagung.

Dari ke-73 KK yang menanam tanaman jagung di Desa Siabang-abang ada 57 KK

yang belum mencapai standart produksi jagung yaitu 8 sampai 10 ton/hektar

(http://www.medanbisnisdaily.com/news/read/2012/01/27/7831/sumut_dapat_blbu_j

agung_luas_10-050_hektar/#T0tyYOxEHIU).

Akan tetapi para petani tanaman jagung tidak terlepas dari beberapa masalah.

Dalam hal ini antara lain pemilihan bibit, penanaman, perawatan, pemupukan serta

modal. Hal ini yang menyebabkan hasil produksi panen jagung pada tahun 2011 di

(19)

5

B. Identifikasi Masalah

Pertanian tanaman jagung adalah salah satu mata pencaharian penduduk yang

kini telah dapat dirasakan meningkatkan pendapatan masyarakat. Hal ini terlihat dari

pengelolaan tanaman jagung yang diusahakan oleh petani secara mandiri dengan luas

areal yang sempit maupun areal yang lebih luas dengan sistem pola pertanian yang

modern dapat tumbuh dan berproduksi dengan baik.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan produktifitas tanaman

jagung dapat dikelompokkan dalam 2 faktor yaitu faktor fisik dan non fisik. Kedua

faktor tersebut saling terkait dan saling mempengaruhi satu sama lain dalam

menunjang pertumbuhan dan produksi tanaman jagung. Yang termasuk dalam faktor

fisik antara lain iklim (curah hujan, sinar matahari, suhu dan kelembapan udara),

tanah (sifat kimia tanah dan sifat fisik tanah) dan topografi. Pengaruh faktor fisik

sumberdaya alam memang sangat sulit untuk dilawan, namun setidaknya dapat

dieliminasikan dengan melakukan beberapa pendekatan agar faktor-faktor yang

menghambat dapat dicegah atau ditekan sedemikian rupa sehingga berubah menjadi

faktor pendukung.

Sedangkan faktor non fisik meliputi pemilihan bibit, penanaman, pemupukan,

perawatan serta modal. Untuk mencapai produksi jagung yang maksimal sangat

dipengaruhi oleh usaha-usaha yang akan dilakukan. Peningkatan budidaya tanaman

jagung banyak sekali dipengaruhi oleh pengetahuan dan keterampilan petani

terutama terkait dengan faktor-faktor non fisik. Kekurangan akan dana untuk

budidaya tanaman jagung sering menjadi penghambat petani kelas bawah untuk

(20)

6

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah maka pembatasan masalah pada penelitian ini

hanya mengkaji tentang usaha-usaha yang dilakukan petani dalam meningkatkan

produksi tanaman jagung ditinjau dari segi non fisiknya meliputi pemilihan bibit,

penanaman, perawatan, pemupukan, serta modal.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah maka dalam penelitian ini yamg menjadi

perumusan masalah adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana usaha-usaha dan yang melatarbelakangi petani dilakukannya

peningkatan produksi jagung dilihat dari modal, pemilihan bibit, penanaman,

perawatan, dan pemupukan?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui usaha-usaha dan yang melatarbelakangi petani dilakukannya

peningkatan produksi tanaman Jagung di Desa Siabang-abang Kecamatan

Kutabuluh Kabupaten Karo ditinjau dari segi modal, pemilihan bibit, penanaman,

perawatan, dan pemupukan.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian di harapkan nantinya berguna:

1. Sebagai bahan referensi dan masukan bagi petani Jagung dan perawatan tanaman

(21)

7

2. Sebagai masukan bagi dinas pertanian, agar memberi tenaga teknis dalam

pengelolaan kelompok-kelompok petani di daerah pedesaan.

3. Sebagai bahan perbandingan bagi peneliti berikutnya dengan objek yang sama

pada tempat yang sama dan waktu yang berbeda untuk mendapatkan kesimpulan

(22)

70 BAB VI PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian pembahasan, maka kesimpulan yang dapat dikemukakan

sebagai berikut :

1. Dalam pelaksanaan pertanian tanaman jagung di Desa Siabang-abang

Kecamatam Kutabuluh Kabupaten Karo ini masyarakat tani berusaha untuk terus

meningkatkan produksinya sehingga dilakukan usaha-usaha dalam meningkatkan

produksi tersebut. Adapun usaha-usaha yang dilakukan masyarakat tani di Desa

Siabang-abang Kecamatam Kutabuluh Kabupaten Karo yaitu :

a. Modal usaha yang digunakan petani jagung di Desa Siabang-abang Kecamatan

Kutabuluh Kabupaten Karo sebagian besar (51,7 %) menggunakan modal yang

sesuai untuk menanam tanaman jagung menurut kepala UPT Dinas Pertanian dan

Perkebunan Kecamatan Kutabuluh yaitu Rp. 10.450.000/Ha. Sementara yang

lainnya belum menggunakan modal yang sesuai dengan standarisasi.

b. Pemilihan benih unggul dapat menaikkan hasil produksi tanaman jagung di Desa

Siabang-abang Kecamatan Kutabuluh Kabupaten Karo, sehingga petani

menanam benih jagung jenis Biosep karena benih jenis ini tahan terhadap

gangguan hama dan penyakit dan masa panennya lebih cepat serta berproduksi

lebih baik. Dalam hal ini pemilihan benih jagung yang unggul, petani di Desa

Siabang-abang Kecamatan Kutabuluh Kabupaten Karo telah berusaha untuk

(23)

71

c. Penanaman benih jagung di Desa Siabang-abang Kecamatan Kutabuluh

Kabupaten Karo dilakukan pada awal musim hujan. Karena tanaman yang baru

ditanam membutuhkan persediaan air yang cukup supaya dapat tumbuh secara

maksimal dan setelah tumbuh tidak mudah layu. Waktu penanaman dilakukan

pada bulan Agustus sampai September karena pada bulan ini saat turun hujan.

Jarak tanaman yang dilakukan petani adalah 75 x 25 cm. Terbukti dengan

menggunkan jarak tanam dengan ukuran tersebut, tanaman jagung dapat tumbuh

dengan baik dan berproduksi dengan baik.

d. Perawatan yang dilakukan petani tanaman jagung di Desa Siabang-abang

Kecamatan Kutabuluh Kabupaten Karo dilakukan secara intensif sejak mulai

proses penanaman sampai masa menjelang panen agar hasil produksinya bagus.

Pemupukan pada tanaman jagung yang dilakukan petani tanaman jagung di Desa

Siabang-abang Kecamatan Kutabuluh Kabupaten Karo dilakukan hanya satu kali

tahapan, ada juga sebagian petani yang melakukan dua kali tahapan akan tetapi

dosis dan jenis campuran tetap sama yang dilakukan. Petani mencampur berbagai

jenis pupuk agar tanaman jagung dapat berproduksi dan tumbuh lebih maksimal.

Kebanyaan petani memilih campuran Urea dan Pohska Meskipun demikian

petani juga menggunakan jenis pupuk lain yang digunakan sebagai campuran

tetapi tidak sebanyak dosis pupuk Urea dan Pohska.

e. Produksi yang dicapai oleh petani di Desa Siabang-abang Kecamatan Kutabuluh

Kabupaten Karo rata-rata berproduksi dengan baik yaitu 17 petani (58,6%)

adalah memiliki produksi tanaman jagung yang sesuai dengan standar produksi

jagung yaitu 8,0 ≥ 10 Ton/Ha. Hal ini karena petani telah melakukan

(24)

72

bibit unggul, penanaman, perawatan, pemupukan yang baik. Namun masih ada

terkendala dengan modal sehingga masih terdapat petani yang menanam jagung

berproduksi dengan rendah.

B. Saran

Sesuai dengan kesimpulan maka diharapkan petani jagung di Desa

Siabang-abang Kecamatan Kutabuluh Kabupaten Karo dalam meningkatkan produksi harus

melakukan usaha-usaha yang sesuai dengan modal, pemilihan benih, penanaman,

perawatan, dan pemupukan yang baik. Selain itu, petani jagung sebaiknya mengikuti

penyuluhan yang diadakan pemerintah Kabupaten Karo untuk meningkatkan

pengetahuan mereka tentang budidaya jagung sehingga diperoleh hasil dari pertanian

tanaman jagung yang memuaskan. Demikian juga dengan pemerintah instansi terkait

selayaknya melaksanakan bimbingan dan penyuluhan, agar para petani lebih

mengerti dan dapat memahami pentingnya usaha dalam meningkatkan produksi

(25)

73

DAFTAR PUSTAKA

AAK. 1991. Teknik Bercocok Tanam Jagung. Yogyakarta : Kanisius.

Adisarwanto T, 2002. Meningkatkan Produksi Jagung Di Lahan Kering, Sawah,

dan Pasang Surut. Jakarta: Penebar Swadaya

BPS dan Departemen Pertanian. 2007. Buku Pedoman dan Pengolahan Data

Tanaman Jagung. Jakarta : BPS dan Departemen Pertanian

Coen, Reijntjes, Dkk. 1999. Pertanian Masa Depan. Yogyakarta : Kanisius Fadhil, Muhamad. 1995. Filsafat Umum. Medan : IAIN Press

http://id.wikipedia.org/wiki/Jagung (diakses pada tanggal 23 Februari 2012. Pukul 18.00)

http://pustaka.litbang.deptan.go.id/bppi/lengkap/bpp10243.pdf di akses pada tanggal 20 Maret 2012 pukul 19:30

http://www.medanbisnisdaily.com/news/read/2012/01/27/7831/sumut_dapat_blbu_ja gung_luas_10-050_hektar/#.T0tyYOxEHIU (diakses pada tanggal 23 februari 2012. Pukul 18.30)

Bahua, Iqbal. 2008. Analisis Usaha Tani Jagung Pada Lahan Kering Di Kecamatan Limboto Kabupaten Gorotalo. Institut Pertanian Bogor

Mubyarto. 1998. Pengantar Ekonomi Pertanian. Yogyakarta : LP3ES Moehar. 2002. Pengantar Ekonomi Pertanian. Jakarta : Grafika Offset

Riady. 2007. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Jagung di Kecamatan Wirosari Kabupaten Grobogan. Tesis. Pasca Sarjana Universitas Diponegoro

Rukmana. Rahmat. H, 1997. Usaha Tani Jagung. Yogyakarta: Kanisius Semangun, Dkk. 1995. Kelapa Sawit. Yogyakarta : LPP

Simamora, Togu Julu Lasniroha. 2006. Pengaruh Waktu Penyiangan dan Jarak Tanam Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Jagung (Zea mays

L.) Varietas DK3. Skripsi. Medan : Departemen Budidaya Pertanian

Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara

(26)

74

Syafruddin, 2010. Modifikasi system pertanaman jagung dan pengolahan brangkasan untuk meningkatkan pendapata petani di lahan kering. Sulawesi Tengah. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Tengah

Tim Karya Tani Mandiri. 2010. Pedoman Bertanam Jagung. Jakarta : CV. Nuansa Aulia

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1)usaha para petani mengelola keramba ditinjau dari segi modal, benih/bibit ikan dan pemberian pakan (2)tindakan petani

Bagi petani Jagung Hibrida di Desa Modo, bahwa untuk meningkatkan hasil produksi Jagung Hibrida dapat dilakukan melalui usaha peningkatan penggunaan faktor-faktor

4) Petani jagung di pedukuhan Sawah diharapkan dapat memperbaiki penggunaan jumlah bibit yaitu dengan menggunakan bibit unggul agar dapat memberikan hasil

Penelitian ini bertujuan untuk 1) Mengetahui besarnya risiko biaya yang dihadapi oleh petani jagung, 2) Mengetahui besarnya risiko produksi yang dihadapi oleh petani jagung,

Berikut ini rata-rata biaya sarana produksi per hektar yang dikeluarkan oleh petani berlahan luas dan petani berlahan sempit pada usaha tani jagung di desa Kuwolu

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) partisipasi petani dalam perencanaan dengan program upaya khusus peningkatan produksi padi, jagung dan kedelai, 2)

Strategi yang diperoleh untuk meningkatkan produksi jagung di daerah penelitian adalah strategi agresif atau strategi SO (Strengths – Opportunities) yaitu menggunakan kekuatan

Peng- gunaan bibit tidak proporsional dengan luas lahan sehingga penggunaan bibit yang berlebihan hanya membuat usaha tani jagung menjadi tidak efisien secara