• Tidak ada hasil yang ditemukan

DALAM RANGKA RENCANA AKSI DAERAH MENUJU BALI MANDIRI ENERGI DENGAN ENERGI BERSIH DI PROVINSI BALI

N/A
N/A
Info

Unduh

Protected

Academic year: 2022

Membagikan "DALAM RANGKA RENCANA AKSI DAERAH MENUJU BALI MANDIRI ENERGI DENGAN ENERGI BERSIH DI PROVINSI BALI"

Copied!
23
0
0
Menampilkan lebih banyak ( Halaman)

Teks penuh

(1)

melalui POLA PEMBANGUNAN SEMESTA BERENCANA menuju BALI ERA BARU

DALAM RANGKA RENCANA AKSI DAERAH

MENUJU BALI MANDIRI ENERGI DENGAN ENERGI BERSIH DI PROVINSI BALI

Mei 2020

(2)

“NANGUN SAT KERTHI LOKA BALI”

melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju BALI ERA BARU

Yang mengandung makna;

“Menjaga Kesucian dan Keharmonisan Alam Bali Beserta Isinya, Untuk Mewujudkan Kehidupan Krama Bali Yang Sejahtera dan Bahagia, Sakala-Niskala Menuju Kehidupan Krama dan Gumi Bali Sesuai Dengan Prinsip Trisakti Bung Karno: Berdaulat secara Politik, Berdikari Secara Ekonomi, dan Berkepribadian dalam Kebudayaan Melalui Pembangunan Secara Terpola, Menyeluruh,

Terencana, Terarah, dan Terintegrasi Dalam Bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia Berdasarkan Nilai-Nilai Pancasila 1 Juni 1945.”

VISI

2

I. VISI DAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN BALI

(3)

MEWUJUDKAN

BALI ERA BARU

Dimensi pertama, bisa menjaga keseimbangan Alam, Krama, dan Kebudayaan Bali, Genuine Bali

Dimensi kedua, bisa memenuhi kebutuhan, harapan, dan aspirasi Krama Bali dalam berbagai aspek kehidupan; dan

Dimensi ketiga, merupakan manajemen resiko atau risk management, yakni memiliki kesiapan yang cukup dalam mengantisipasi munculnya permasalahan dan tantangan baru dalam tataran lokal, nasional, dan global yang akan berdampak secara positif maupun negatif terhadap kondisi di masa yang akan datang.

Visi tersebut menuju BALI ERA BARU, yaitu : Suatu Era yang ditandai dengan tatanan kehidupan baru; Bali yang Kawista, Bali kang tata-titi tentram kerta raharja, gemah ripah

lohjinawi, yakni tatanan

kehidupan holistik yang

meliputi 3 (tiga) dimensi

utama, yaitu:

(4)

Visi menuju Bali Era Baru tersebut diwujudkan dengan menata secara fundamental dan komprehensif pembangunan Bali yang mencakup tiga aspek utama: Alam, Krama, dan Kebudayaan Bali berdasarkan nilai-nilai Tri Hita Karana, yang bersumber dari nilai-nilai kearifan lokal Sad Kerthi, yaitu:

ALAM KRAMA KEBUDAYAAN BALI

4

Penyucian Jiwa

(Atma Kerthi)

Penyucian Laut

(Segara Kerthi)

Penyucian Sumber Air

(Danu Kerthi)

Penyucian Tumbuh-tumbuhan

(Wana Kerthi)

Penyucian Alam Semesta

(Jagat Kerthi)

Penyucian Manusia

(Jana Kerthi)

(5)

Lima Bidang Prioritas tersebut didukung dengan pembangunan infrastruktur darat, laut, dan udara secara terintegrasi dan terkoneksi.

5 BIDANG PRIORITAS PEMBANGUNAN BALI

BIDANG 1 SANDANG, PANGAN DAN PAPAN

BIDANG 3

JAMINAN SOSIAL DAN KETENAGAKERJAAN BIDANG 2

KESEHATAN DAN PENDIDIKAN

BIDANG 4 ADAT, AGAMA, TRADISI, SENI DAN BUDAYA

BIDANG 5

PARIWISATA

(6)

II. KEBIJAKAN PENYEDIAAN ENERGI DI BALI

- Kebutuhan energi masyarakat lokal Bali

• Jumlah penduduk Bali saat ini mencapai 4,2 juta orang

6 A. KEBIJAKAN BALI MANDIRI ENERGI

1. Pentingnya Bali Mandiri Energi.

2. Bali harus memiliki pembangkit listrik yang memenuhi kebutuhan dalam jangka panjang dengan tingkat pertumbuhan 6% per tahun untuk mendukung pertumbuhan perekonomian Bali.

Sebagai destinasi pariwisata terbaik di dunia, sudah saatnya dan mendesak Bali Mandiri Energi.

Bali harus mampu menyediakan kebutuhan energi secara mandiri, dengan kapasitas yang memadai, handal, berkelanjutan, dan memiliki kepastian untuk :

- Mendukung kebutuhan infrastruktur dan sarana prasarana

• Pembangunan industri pangan dan sandang

• Pembangunan industri / pabrik kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (mobil dan sepeda motor)

• Untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dan ekspor

• Pembangunan Kereta Api dan LRT

• Pembangunan Bandara Baru Bali Utara di Buleleng - Mendukung kebutuhan perkembangan industri pariwisata

• Pembangunan fasilitas pariwisata seperti hotel dan restoran

• Pembangunan industri UMKM

• Pembangunan industri jasa lainnya

(7)

II. KEBIJAKAN PENYEDIAAN ENERGI DI BALI

Sesuai Visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali, untuk menjaga keharmonisan lingkungan Alam, Manusia, dan Budaya Bali yang bersih.

Meningkatkan citra pariwisata dalam rangka memperkokoh pariwisata Bali sebagai destinasi terbaik di dunia

Menyediakan energi yang lebih efisien bagi PLN, sehingga harga menjadi lebih murah bagi masyarakat.

B. PENTINGNYA KEBIJAKAN PENYEDIAAN ENERGI BERSIH :

(8)

II. KEBIJAKAN PENYEDIAAN ENERGI DI BALI

C. DASAR HUKUM KEBIJAKAN PENYEDIAAN ENERGI BERSIH

8

UU NOMOR 30 TAHUN 2007 TENTANG ENERGI

UU NOMOR 30 TAHUN 2009 TENTANG KETENAGALISTRIKAN

PP NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG KEGIATAN USAHA PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK

PP NOMOR 79 TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN ENERGI NASIONAL

PERPRES NOMOR 22 TAHUN 2017 TENTANG RENCANA UMUM ENERGI NASIONAL

KEPUTUSAN MENTERI ESDM NOMOR 143/K/20/MEM/2019 TENTANG RENCANA UMUM KETENAGALISTRIKAN NASIONAL

PERGUB BALI NOMOR 45 TAHUN 2019 TENTANG BALI ENERGI BERSIH

PERGUB BALI NOMOR 48 TAHUN 2019 TENTANG KENDARAAN BERMOTOR LISTRIK BERBASIS BATERAI

KEPUTUSAN GUBERNUR BALI NOMOR 123/03-M/HK/2020 TENTANG RENCANA UMUM KETENAGALISTRIKAN DAERAH

PROVINSI BALI 2020-2039

(9)

II. KEBIJAKAN PENYEDIAAN ENERGI DI BALI

C. DASAR HUKUM KEBIJAKAN PENYEDIAAN ENERGI BERSIH

Pemerintah Daerah menyusun Rencana Umum Energi Daerah (RUED) dengan mengacu pada Rencana Umum Energi Nasional (RUEN).

1. UU NOMOR 30 TAHUN 2007 TENTANG ENERGI:

• Pasal 3 mengatur bahwa :

Dalam rangka mendukung pembangunan nasional secara berkelanjutan dan meningkatkan ketahanan energi nasional, tujuan pengelolaan energi adalah :

a. Tercapainya kemandirian pengelolaan energi

b. Terjaminnya ketersediaan energi dalam negeri, baik dari sumber di dalam negeri maupun di luar negeri

c. Tersedianya sumber energi dari dalam negeri dan / atau luar negeri untuk pemenuhan energi di dalam negeri

d. Terjaminnya pengelolaan sumber daya energi secara optimal, terpadu, dan berkelanjutan e. Termanfaatkannya energi secara efisien di semua sektor

• Pasal 18 ayat (1) mengatur bahwa:

(10)

II. KEBIJAKAN PENYEDIAAN ENERGI DI BALI

C. DASAR HUKUM KEBIJAKAN PENYEDIAAN ENERGI BERSIH

10

• Kewenangan Pemerintah Provinsi di Bidang Ketenagalistrikan meliputi:

penetapan rencana umum ketenagalistrikan Provinsi Pasal 5 ayat (2) huruf b

mengatur bahwa:

2. UU NOMOR 30 TAHUN 2009 TENTANG KETENAGALISTRIKAN

• Penyediaan tenaga listrik dikuasai oleh negara yang penyelenggaraannya

dilakukan oleh Pemerintah dan Pemerintah Daerah berlandaskan prinsip otonomi daerah.

Pasal 3 Ayat (1) mengatur bahwa:

• Untuk penyelenggaraan penyediaan tenaga listrik sebagaimana dimaksud pada ayat(1), Pemerintah dan Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangannya menetapkan kebijakan, pengaturan, pengawasan, dan melaksanakan usaha penyediaan tenaga listrik.

Pasal 3 Ayat (2) mengatur bahwa:

• Pelaksanaan usaha penyediaan tenaga listrik oleh Pemerintah dan Pemerintah Daerah dilakukan oleh Badan Usaha Milik Negara dan Badan Usaha Milik Daerah.

Pasal 4 ayat (1)

mengatur bahwa:

(11)

II. KEBIJAKAN PENYEDIAAN ENERGI DI BALI

C. DASAR HUKUM KEBIJAKAN PENYEDIAAN ENERGI BERSIH

• Bali menerapkan kebijakan penggunaan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai, mobil dan sepeda motor

• Kebijakan ini adalah untuk mendukung agar alam Bali menjadi bersih dan sehat

• Mendukung citra dan daya saing pariwisata, dalam posisi Bali sebagai destinasi pariwisata terbaik di dunia

3. PERPRES NOMOR 22 TAHUN 2017 TENTANG RENCANA UMUM ENERGI NASIONAL

• Dalam lampiran halaman 26 :

Hasil pemodelan Kebutuhan dan Pasokan Energi Tahun 2025 untuk Energi Baru Terbarukan sebesar 23,0%.

4. PERGUB BALI NOMOR 45 TAHUN 2019 TENTANG BALI ENERGI BERSIH (BEB)

• Bali menerapkan kebijakan energi dengan menggunakan energi bersih

• Kebijakan ini adalah untuk mendukung agar alam Bali menjadi bersih dan sehat

• Mendukung citra dan daya saing pariwisata, dalam posisi Bali sebagai destinasi pariwisata terbaik di dunia

5. PERGUB BALI NOMOR 48 TAHUN 2019 TENTANG KENDARAAN BERMOTOR LISTRIK

BERBASIS BATERAI (KBLBB)

(12)

12

R E N C A N A A K S I P R O G R A M K E R J A D A N A G E N D A P E M B A N G U N A N 2 0 2 0

NO DINAS PROGRAM RENCANA AKSI KETERANGAN

6. DINAS

KETENAGAKERJAAN DAN ENERGI SUMBER DAYA MINERAL

2. PROGRAM ESDM

2.1. Melaksanakan Program APBD Pelaksananaan Program APBD

melalui 7 kegiatan

Dilaksanakan oleh seksi EKTL, AT dan Pertambangan

2.2. Menyiapkan kebijakan penyediaan energi listrik agar Bali Mandiri Energi dengan Energi Bersih.

Mendorong terbitnya Perda RUED, Dok. RUKD dan Pergub

Sudah terbit Pergub 45/2019, koordinasi dengan Biro Hukum.

2.3. Menyiapkan penggantian semua pembangkit tenaga listrik berbasis bahan bakar batubara dan minyak yang ada saat ini dengan bahan bakar gas.

Mendorong percepatan RUKD dan implementasi PKS Pemprov dengan PT. PLN

Sinergi dan koordinasi dgn PT. PLN, Perusda Bali

2.4. Mengkoordinasikan program pembangunan pembangkit tenaga listrik berbasis gas di Celukan Bawang, Kabupaten Buleleng , dengan kapasitas 700 MW mulai tahun 2020.

Mendorong percepatan RUKD dan implementasi PKS Pemprov dengan PT. PLN

Sinergi dan koordinasi dgn PT. PLN, Perusda Bali

2.5. Menyiapkan implementasi dan skema pelaksanaan kebijakan Bali Energi Bersih dan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai.

Menyusun Tim Teknis, Menyiapkan skema dan kriteria,

Menyusun Jadual dan

Melaksanakan sosialisasi

Sinergi dan koordinasi dgn Tim PLN, Dishub

Dimulai dari TW I s.d. TW IV.

(13)

13

R E N C A N A A K S I P R O G R A M K E R J A D A N A G E N D A P E M B A N G U N A N 2 0 2 0

NO DINAS PROGRAM RENCANA AKSI KETERANGAN

6. DINAS

KETENAGAKERJAAN DAN ENERGI SUMBER DAYA MINERAL

2. PROGRAM ESDM

2.6. Menyiapkan rencana pembangunan pembangkit tenaga listrik baru dengan menggunakan energi baru dan terbarukan, yang telah dituangkan dalam Rencana Umum Energi Daerah (RUED).

Mendorong percepatan pemasangan PLTS Atap baik on grid maupun off grid pada Badan Usaha dan perorangan, selain pembangkit EBT lainnya.

Sinergi dan

koordinasi dengan

BUMN, BUMD,

Koperasi

2.7. Menyiapkan program dan rencana aksi pelaksanaan Pergub Bali Nomor 45 Tahun 2019 Tentang Bali Energi Bersih.

Menyiapkan Tim Teknis, menyiapkan skema dan kriteria teknis, penjadualan dan sosialisasi

Sosialisasi perdana tgl 11 jan 2020 di Intakindo.

2.8. Menyiapkan program dan rencana aksi pelaksanaan Pergub Bali Nomor 48 Tahun 2019 Tentang Penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai.

Menjadi anggota Komite dan mendukung agenda Komite dan Dishub

Dishub sebagai coordinator KLBB.

2.9. Menyelesaikan Raperda tentang Rencana Umum Energi Daerah (RUED).

Percepatan terbitnya Perda RUED yg saat ini sdh di DPRD.

Biro Hukum

(14)

14

R E N C A N A A K S I P R O G R A M K E R J A D A N A G E N D A P E M B A N G U N A N 2 0 2 0

NO URAIAN RENCANA AKSI TW I TW II TW III TW IV KET.

1. Melaksanakan Program APBD Rencana dan

Pelaksanaan

Pelaksanaan Pelaksanaan Pelaksanaan

2. Menyiapkan kebijakan penyediaan energi listrik agar Bali Mandiri Energi dengan Energi Bersih.

Propemperda RUED, Pergub BEB, SK Gub.

RUKD

Sosialisasi dan Pelaksanaan

Sosialisasi dan Pelaksanaan

Sosialisasi dan Pelaksanaan

3. Menyiapkan penggantian semua pembangkit tenaga listrik berbasis bahan bakar batubara dan minyak yang ada saat ini dengan bahan bakar gas.

Fasilitator dan Regulator

Fasilitator dan Regulator

Fasilitator dan Regulator

Pelaksanaan

4. Mengkoordinasikan program pembangunan pembangkit tenaga listrik berbasis gas di Celukan Bawang, Kabupaten Buleleng , dengan kapasitas 700 MW mulai tahun 2020.

Fasilitator dan Regulator

Fasilitator dan Regulator

Fasilitator dan Regulator

Pelaksanaan

5. Menyiapkan implementasi dan skema pelaksanaan kebijakan Bali Energi Bersih dan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai.

Fasilitator dan Regulator

Fasilitator dan Regulator

Pelaksanaan Pelaksanaan

(15)

15

R E N C A N A A K S I P R O G R A M K E R J A D A N A G E N D A P E M B A N G U N A N 2 0 2 0

NO URAIAN RENCANA AKSI TW I TW II TW III TW IV KET.

6. Menyiapkan rencana pembangunan pembangkit tenaga listrik baru dengan menggunakan energi baru dan terbarukan, yang telah dituangkan dalam Rencana Umum Energi Daerah (RUED).

Fasilitator dan Regulator

Fasilitator dan Regulator

Fasilitator dan Regulator

Pelaksanaan

7. Menyiapkan program dan rencana aksi pelaksanaan Pergub Bali Nomor 45 Tahun 2019 Tentang Bali Energi Bersih.

Fasilitator dan Regulator

Fasilitator dan Regulator, Pelaksanaan

Fasilitator dan Regulator, Pelaksanaan

Pelaksanaan

8 Menyiapkan program dan rencana aksi pelaksanaan Pergub Bali Nomor 48 Tahun 2019 Tentang Penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai.

Fasilitator dan Regulator

Fasilitator dan Regulator

Fasilitator dan Regulator

Pelaksanaan

9. Menyelesaikan Raperda tentang Rencana Umum Energi Daerah (RUED).

Fasilitator dan Regulator

Fasilitator dan Regulator

Pelaksanaan Pelaksanaan

(16)

K O R E LA S I A N TA R A R U E N , R U K N , R U P T L D E N G A N R U E D D A N R U K D D I

P R O V IN S I B A L I

16

RUEN PUSAT RUKN

RUED RUKD

RUP TL - PLN PROVINSI

BEB, KBLBB

P E R P R E S P E R D A P E R G U B

K E P M E N

K

E

P

G

U

B

(17)

Sumber : Permodelan LEAP Provinsi Bali

Sumber Energi Primer 2015 2025 2050

Batubara 19.63% 3.32% 0.00%

Gas 4.39% 56.23% 34.85%

Minyak 75.71% 29.30% 45.05%

Energi Baru Terbarukan 0.27% 11.15% 20.10%

Total 100.0% 100.0% 100.0%

(18)

SKENARIO AWAL DEN dengan PEMPROV BALI

JENIS PEMBANGKIT

2015 (dlm MW)

2025 (dlm MW) PLTU

BATUBARA

380 380

PLTGU GAS 200 300

PLTG MINYAK 381.4 300

KABEL LAUT 340 0

EBT 2.7 571

TOTAL = 1,304.1 1,551

SKENARIO DEN SKENARIO PEMPROV

BALI JENIS

PEMBANGKIT

2015 (dlm MW)

2025 (dlm MW) PLTU

BATUBARA

380 380

PLTGU GAS 200 995

PLTG MINYAK 381.4 0

KABEL LAUT 340 0

EBT 2.7 546

TOTAL = 1,304.1 1,921

(19)

SKENARIO PEMPROV BALI

JENIS PEMBANGKIT 2015 (dlm MW)

2025 (dlm MW) KETERANGAN

PLTU BATUBARA 380 380

PLTGU GAS 200 1,434.4 Masuk RUPTL

PLTG MINYAK 381.4 0

KABEL LAUT 340 0 JBC

EBT 2.7 12 Masuk RUPTL

TOTAL = 1,304.1 1,826.4

Catatan : PLTS sebesar 210 MW krn intermitten tdk masuk dalam Daya Mampu

(20)

1. Ketersediaan energi untuk kebutuhan daerah.

2. Prioritas pengembangan energi bersih.

3. Pemanfaatan sumber daya energi terbarukan daerah.

4. Cadangan energi daerah dan Keseimbangan/Kehandalan

K E B I J A K A N U TA M A :

K E B I J A K A N P E N D U K U N G :

1. Konservasi energi, konservasi sumber daya energi, dan diversifikasi energi.

2. Lingkungan hidup dan keselamatan.

3. Harga, subsidi, dan insentif energi.

4. Infrastruktur dan akses untuk masyarakat terhadap energi dan industri energi.

5. Penelitian, pengembangan, dan penerapan teknologi energi.

6. Kelembagaan dan pendanaan.

(21)

Permintaan energi final untuk setiap sektor pengguna energi di Prov. Bali

(22)

Politeknik dan Pusat Studi Energi Bersih Pengembangan Transportasi Ramah

Lingkungan Program Energi Bersih

5 P RO G RA M TR A N S I S I B A LI EN ER G I B ER S I H

22

Pengembangan Industri Energi Bersih Pengembangan Bali menjadi Pusat Bisnis Energi

Bersih dan Transportasi Ramah Lingkungan

(23)

melalui POLA PEMBANGUNAN SEMESTA BERENCANA

menuju BALI ERA BARU

Referensi

Dokumen terkait

4.2.1 Peramalan Beban Puncak dan Energi dengan Jaringan Syaraf Tiruan Dalam membuat rencana prakiraan beban puncak dan energi Sistem Tenaga Listrik Jawa Bali tahun 2010

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Upaya peningkatan mutu pendidikan pondok pesantren yang dilakukan oleh Pesantren Zainul Hasan Genggong diantaranya adalah pengembangan dalam

Keanekaragaman suku, adat istiadat, bahasa dan agama merupakan suatu kenyataan yang harus kita terima, namun dalam keaekaragaman tersebut sering terjadi kerawanan-kerawanan

Kekuatan sosial dan politik, kecenderungan, dan konteksnya perlu diperhatikan untuk menentukan seberapa jauh perubahan tersebut berpengaruh terhadap tingkah laku

(e) MCC puas, menurut penilaiannya sendiri, bahwa (i) kegiatan yang didanai dengan Pembayaran CIF perlu, disarankan atau konsisten dengan sasaran memfasilitasi pelaksanaan

Dari analisis frekuensi tersebut, telah didapatkan kesimpulan hasil bahwa bahwa sebanyak 35 orang responden (58,3%) setuju akan Pertanyaan kondisi kerja yang aman pada

menggunakan nama tokoh sebagai namanya. Karya tulis ini diharapkan akan dapat memberikan pemahaman kepada pembaca tentang nama-nama jalur di Kuantansingingi yang

Tidak punya risiko Tidak Ya Ya Tidak Tidak Dispnea & batuk Tidak punya risiko ya Tidak Tidak Tidak Serak 1 gejala klinis. Merokok ya Ya Tidak Ya Tidak

Hal ini tidak hanya merugikan secara ekonomi dengan adanya kesenjangan yang cukup signifikan, namun juga dampak yang ditimbulkan oleh PT Freeport Indonesia adalah

Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Selorejo merupakan sistem pembangkitan energi listrik dengan menggunakan energi primer yang berupa energi terbarukan dari sumber

Andi Hakim Nasution, Pendidikan Agama Dan Akhlak Bagi Anak Dan Remaja (Jakarta: PT. Logos Wacana,).. Anik wahyuni Strategi orang tua dalam mendidik Akhlakul Karimah anak

DIREKTORAT JENDERAL ENERGI BARU TERBARUKAN DAN KONSERVASI ENERGI DIREKTORAT ANEKA ENERGI BARU DAN ENERGI TERBARUKANI. PENGEMBANGAN ENERGI TERBARUKAN

• Membangun energi berbasis Energi Baru Terbarukan (EBT) dengan target bauran energi 23% pada tahun 2025;. • Mendorong pembangunan

Data gambar lengan, kerah dan gambar depan kaos dapat diganti atau diperbarui oleh admin, dengan kata lain aplikasi terkoneksi dengan database sehingga admin

Perencanaan Strategis Mensinergikan Kebijakan Energi Nasional, dengan menyusun Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) sebagai pedoman dalam menyusun Rencana Umum Energi

Nossek (1982: 25) mengartikan taktik sebagai pengaturan rencana perjuangan yang pasti untuk mencapai keberhasilan dalam pertandingan. Taktik merupakan kegiatan yang

Staf Fakultas Syari‟ah Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang yang penulis ucapkan terimakasih atas partisipasinya dalam penyelesaian skripsi

Garuda Mileage adalah sistem loyalti dari PT Garuda Indonesia (Persero) bagi pemegang kartu keanggotaan Garuda Frequent Flyers (GFF), dimana atas setiap penggunaan penerbangan

It is concluded that fraction of hexane extract of carica papaya seeds can decrease the mean number of cells spermatogonia A, spermatocyte of primary pakhiten, spermatid,

Rencana Umum Energi Daerah Provinsi (RUED-P) dimaksudkan sebagai komitmen dan panduan bagi pemerintah daerah dalam melaksanakan berbagai kegiatan terkait energi di

 Ketika RUED menjadi acuan pokok pengembangan energi di Daerah, maka penting bagi Pemerintah Daerah untuk memiliki diskresi yang mewakili bagi pengelolaan seluruh aspek keenergian

Instrumen kebijakan merupakan perangkat peraturan perundang- undangan di tingkat nasional, provinsi, atau kabupatenjkota yang diperlukan untuk mendukung kegiatan sektor