• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan Sistem Manajemen Pengelolaan Sampah Terpadu di Pegadungan Indah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Pengembangan Sistem Manajemen Pengelolaan Sampah Terpadu di Pegadungan Indah"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

PT Pupuk Kujang – Mengembangkan Pengolahan Sampah Terpadu | 2022 I

Pengembangan Sistem Manajemen Pengelolaan Sampah Terpadu di

Pegadungan Indah

Dalam Indonesia Green Awards Tahun 2022 Kategori

Mengembangkan Pengolahan Sampah Terpadu

PT Pupuk Kujang

2022

(2)

PT Pupuk Kujang – Mengembangkan Pengolahan Sampah Terpadu | 2022 II DAFTAR ISTILAH

ISTILAH

PENGERTIAN

Kompos

Hasil penguraian parsial/tidak lengkap dari campuran bahan-bahan organik yang dapat dipercepat secara artifisial oleh populasi berbagai macam mikroba dalam kondisi lingkungan yang hangat, lembab, dan aerobik atau anaerobik

Lahan Hijau

Area yang penggunaannya lebih bersifat terbuka, tempat tumbuh tanaman baik yang tumbuh tanaman secara alamiah maupun yang sengaja ditanam

Pengomposan

Proses dimana bahan organik mengalami penguraian secara biologis, khususnya oleh mikroba-mikroba yang memanfaatkan bahan organik sebagai sumber energi

Pengomposan Aerobik

Pengomposan yang terjadi dimana mikroorganisme menggunakan oksigen dalam proses dekomposisi bahan organik

Pengomposan Anaerobik

Pengomposan yang terjadi dimana mikroorganisme tanpa menggunakan oksigen dalam proses dekomposisi bahan organik

Program Kampung Iklim

Program berlingkup nasional yang dikelola oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalam rangka meningkatkan keterlibatan masyarakat dan pemangku kepentingan lain untuk melakukan penguatan kapasitas adaptasi terhadap dampak perubahan iklim dan penurunan emisi gas rumah kaca serta memberikan pengakuan terhadap upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim yang telah dilakukan yang dapat meningkatkan kesejahteraan di tingkat lokal sesuai dengan kondisi wilayah

Ruang Terbuka Hijau (RTH)

Ruang-ruang dalam kota atau wilayah yang lebih luas baik dalam bentuk area/kawasan maupun dalam bentuk area memanjang/jalur dimana dalam pnggunaannya lebih bersifat terbuka yang pada dasarnya tanpa bangunan

Sampah Sisa kegiatan sehari-hari manusia atau proses alam yang berbentuk padat Sampah

Organik

Sampah yang berasal dari makhluk hidup baik manusia, hewan maupun

tumbuhan yang dapat dengan mudah diurai oleh mikroorganisme

(3)

PT Pupuk Kujang – Mengembangkan Pengolahan Sampah Terpadu | 2022 III DAFTAR ISI

Halaman Judul ... I Daftar Istilah ... II Daftar Isi ... III Profil Perusahaan, Profil Tim, Prestasi Tim, dan Jadwal Rencana Kegiatan ... IV

PLAN : Langkah 1 Menetapkan Tema dan Judul ... 1

1.1 Quality Objective ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 2

1.3 Menentukan Tema ... 3

1.4 Menganalisa Dampak dan Harapan Tema Terhadap Pihak Terkait ... 4

1.5 Menentukan Target Sasaran ... 4

1.6 Sasaran Ditinjau dari SMART ... 5

1.7 Sasaran Ditinjau dari QCDSHME ... 5

1.8 Dampak Positif Terhadap Terselesainya Persoalan ... 5

1.9 Pengesahan Aktivitas oleh Atasan Terkait ... 5

PLAN : Langkah 2 Mengidentifikasi Masalah ... 6

2.1 Mencari Penyebab Permasalahan (Brainstorming) ... 6

2.2 Identifikasi Penyebab Masalah Menggunakan Diagram Hubungan ... 6

2.3 Menentukan Kemungkinan Akar Penyebab ... 7

2.4 Mengumpulkan Fakta dan Analisa Penyebab ... 7

PLAN : Langkah 3 Menentukan Solusi ... 9

3.1 Membuat dan Menganalisis Alternatif Solusi ... 9

3.2 Menetapkan Solusi Terpilih ... 9

3.3 Menganalisa Solusi Terpilih ... 10

PLAN : Langkah 4 Menetapkan Rencana Perbaikan ... 11

4.1 Menyusun Rencana Perbaikan ... 11

4.2 Skema Rencana Perbaikan ... 11

4.3 Jadwal Rencana Perbaikan ... 14

4.4 Tindakan Pencegahan Terhadap Resiko Solusi ... 14

4.5 Analisa Dampak Positif ... 14

4.6 Pengesahan Aktivitas ... 14

DO : Langkah 5 Menerapkan Rencana Perbaikan... 15

5.1 Mempersiapkan Kompetensi Pelaksana ... 15

5.2 Identifikasi Sumber Daya yang Dibutuhkan ... 15

5.3 Pelaksanaan Kegiatan ... 15

5.4 Perbandingan Gambar Rencana Perbaikan dan Realisasi Kegiatan ... 19

5.6 Pengesahan Aktivitas ... 19

(4)

PT Pupuk Kujang – Mengembangkan Pengolahan Sampah Terpadu | 2022 IV

PRODUK

Jadwal Rencana Kegiatan & Realisasi

Nama Perusahaan : PT. Pupuk Kujang Cikampek Bisnis Utama : Industri Pupuk dan Petrokimia Jenis Pabrik : Kujang 1A, Kujang 1B, NPK 1&2 Kapasitas Produksi : 1.140.000 ton urea/tahun

200.000 ton NPK /tahun

Jumlah Karyawan : 1032 karyawan (2021, September) PROFIL PERUSAHAAN

Meraih Platinum TKMPN XII Thn.

2019

Meraih Best Prsesentation TKMPN XII Thn. 2019

Meraih Platinum TKMPN XVI Thn.

2021

PRESTASI TEAM

Direktur Operasi & Produksi Direktur SDM & Umum Direktur

Utama

STRUKTUR ORGANISASI

Dept. PKBL Dept. Riset

Dept. K3LH

GO PRO

(5)

GO PRO – Mengembangkan Pengolahan Sampah Terpadu | 2022 1

1.1 Quality Objective

PT Pupuk Kujang merupakan salah satu anak perusahaan PT Pupuk Indonesia (Persero) yang berlokasi di Cikampek Kabupaten Karawang, Jawa Barat. PT Pupuk Kujang tidak hanya fokus pada produksi, tetapi juga berkomitmen menjadi industri yang mengedepankan pengeloaan lingkungan dan pemberdayaan masyarakat. Komitmen tersebut tertuang dalam Manual Sistem Manajemen Integrasi yang didalamnya mendeskripsikan bahwa PT Pupuk Kujang juga perlu turut andil dalam memenuhi kebutuhan dan harapan pihak berkepentingan, khususnya pemerintah dan masyarakat sekitar (Lampiran 1). Selanjutnya, pemenuhan kebutuhan dan harapan pihak berkepentingan menjadi Key Performance Indicator (KPI) perusahaan.

Kebutuhan pemerintah yang perlu diperhatikan adalah terjalinnya sinergi program yang diimplementasikan PT Pupuk Kujang dengan program pemerintah. Saat ini Indonesia sedang mempersiapkan Indonesia Emas tahun 2045 yang menitikberatkan melalui pembangunan sumber daya manusia. Pembangunan sumber daya manusia tersebut diimplementasikan melalui Sustainable Development Goals (SDGS) yang telah disiapkan. Bahkan Tujuan SDGS yang dicanangkan pemerintah tidak hanya berkaitan dengan aspek ekonomi, tetapi juga meliputi aspek sosial dan lingkungan.

PT Pupuk Kujang telah mengimplementasikan program pemberdayaan masyarakat mulai aspek lingkungan dengan persentase 7%, aspek sosial budaya dengan persentase 40%, aspek ekonomi dengan persentase 45%, hingga aspek pendidikan dengan persentase 8%. Berdasarkan data tersebut, program permberdayaan masyarakat dari aspek pendidikan dan aspek lingkungan perlu ditingkatkan.

Berdasarkan latar belakang tersebut, PT Pupuk Kujang berupaya untuk turut andil dalam mendukung pencapaian Program pemerintah dalam Sustainable Development Goals (SDGs) sekaligus menyelesaikan isu-isu internal & eksternal dengan mengintegrasikan aspek pendidikan dan aspek pengelolaan lingkungan di masyarakat. PKM GO-PRO mendapatkan amanat untuk dapat menyelesaikan permasalahan tersebut sesuai dengan Memo Senior Vice President Sumber Daya

Manusia PT Pupuk Kujang Nomor

232/MO/D4200/XI/2019, yaitu pengelolaan lingkungan hidup di Desa Pegadungan Indah sebagai Upaya Mendukung Program Kampung Iklim (Lampiran 2).

Isu-isu internal dan eksternal perusahaan dalam

mendukung pelestarian ekosistem dan lingkungan hidup

Masyarakat sekitar sebagai penerima dampak langsung dari operasional perusahaan Pemenuhan program

Pemerintah Indonesia dalam Sustainable Development Goals

Pengakuan dari pihak pemerintah/swasta atas keberhasilan pencapaian PT Pupuk Kujang

01

03

02

04

PLAN

Langkah 1 : Menetapkan Tema dan Judul (Periode 5 Februari 2021 – 26 Maret 2021)

7%

45%

8%

40%

Aspek Lingkungan Aspek Ekonomi Aspek Pendidikan Aspek Sosial & Budaya

(6)

GO PRO – Mengembangkan Pengolahan Sampah Terpadu | 2022 2

1.2 Identifikasi Masalah

1.2.1 Program Kampung Iklim

Program Kampung Iklim (PROKLIM) merupakan program berlingkup nasional yang dikelola Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalam rangka meningkatkan keterlibatan masyarakat dan pemangku kepentingan lain untuk melakukan penguatan kapasitas adaptasi terhadap dampak perubahan iklim dan penurunan emisi gas rumah kaca serta memberikan pengakuan terhadap upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim yang telah dilakukan yang dapat meingkatkan kesejahteraan di tingkat lokal sesuai dengan kondisi wilayah. Penilaian Program Kampung Iklim diatur dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.84/MENLHK -SETJEN/KUM.1/11/2016 Tentang Program Kampung Iklim.

1.2.2 Gambaran Umum Desa Pegadungan Indah RW 07

Pegadungan Indah merupakan salah satu masyarakat Ring 1 PT Pupuk Kujang yang berlokasi di sebelah barat perusahaan. Pegadungan Indah terletak pada Jl. Pantura dengan memiliki luas area sebesar 2 ha.

Pegadungan Indah menjadi bagian masyarakat yang terkena dampak langsung dari operasional PT Pupuk Kujang. Pegadungan Indah memiliki jumlah 250 KK dengan persentase 30% usia produktif, 45% usia lansia, dan 25% sisanya anak-anak. Profesi masyarakat di desa tersebut masyoritas pensiunan dari perusahaan pemerintah atau perusahaan swasta.

1.2.3 Pengelolaan Sampah di Pegadungan Indah RW 07 Saat Ini

Pengelolaan sampah yang diimplementasikan di Pegadungan Indah telah menggunakan penyimpanan sampah terpilah. Tempat sampah diletakkan di masing-masing rumah. Jenis tempat sampah yang digunakan antara lain tempat sampah berwarna kuning untuk menyimpan sampah anorganik dan sampah berwarna hijau digunakan untuk sampah sisa makanan. Sampah tersebut selanjutnya diangkut oleh gerobak sampah untuk dikumpulkan di Tempat Penyimpanan Sementara (TPS). Pengangkutan sampah ke TPS dilakukan setiap pekan sekali. Adapun sampah organik berupa potongan rumput dibakar di lahan kosong wilayaha setempat.

Pengelolaan sampah di Pegadungan Indah RW 07 masih belum optimum. Sampah organik yang dihasilkan dari pemotongan rumput dan dedaunan masih dibakar oleh warga. Selain itu, sampah anorganik disimpan di tempat sampah yang terletak di depan masing-masing rumah warga. Sampah anorganik tersebut selanjutnya diangkut oleh truck sampah yang selanjutnya dilandfill di Tempat Pemprosesan Akhir (TPA).

(7)

GO PRO – Mengembangkan Pengolahan Sampah Terpadu | 2022 3

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan di lapangan, sampah yang telah terpilah di tempat sampah tidak dilakukan pengolahan, tetapi sampah dicampur kembali didalam gerobak sampah. Adapun pembakaran sampah yang dilakukan oleh warga sekitar, sering menimbulkan keluhan oleh warga sekitar. Banyak warga yang keberatan adanya pembakaran sampah. Selain itu, sampah yang ditimbun terlalu lama juga menyebabkan bau yang menganggu warga sekitar.

Sampah organik yang didaur ulang hanya 10%, yaitu dengan menggunakan biopori. Kesadaran warga untuk pengolahan sampah organik untuk diolah di lubang biopori juga masih terbilang kecil karena hanya dilakukan oleh beberapa warga saja. Disisi lain, Pegadungan Indah memiliki fasilitas umum yang masih belum dimanfaatkan. Lahan kosong tersebut masih berupa semak belukar dan tempat pembakaran sampah warga sekitar. Pemanfaatan sampah organik untuk pendukung penghijauan lahan kosong tentunya akan menjadi alternatif yang baik apabila dikembangkan.

Berdasarkan hasil identifikasi masalah tersebut didapatkan permasalahan terbesar adalah pengolahan sampah organik hanya berkisar 10% dan pengolahan sampah anorganik berkisar 0% (Lampiran 4).

1.3 Menentukan Tema

Berdasarkan analisis masalah yang telah dilakukan, PKM GO-PRO menetapkan tema inovasi yaitu:

Mengembangan Pengolahan Sampah Terpadu di Pegadungan Indah

(8)

GO PRO – Mengembangkan Pengolahan Sampah Terpadu | 2022 4

1.4 Menganalisa Dampak dan Harapan Tema Terhadap Pihak Terkait

Stakeholder Dampak

Masalah Harapan Tema Harapan Pihak Terkait Foto

Manajemen PT Pupuk Kujang (Sekretaris Perusahaan)

KPI Manajemen tidak tercapai

Terimplementasi nya harapan pihak-pihak kepentingan dari internal dan eksternal

“Kami berharap

pemberdayaan masyarakat di bidang pengelolaan lingkungan dapat

dikembangkan dan adanya kegiatan pengelolaan lingkungan berbasis sirkular ekonomi”

Pihak sekolah (Arif, Kepala RW 07 Pegadungan Indah)

Pengelolaan lingkungan menambah beban pihak Desa

Mendukung Pengelolaan Lingkungan berbasis sirkular ekonomi

“Harapan kami yaitu Pengelolaan Sampah di Pegadungan RW 07 dapat menjadi sarana edukasi warga setempat, sehingga permasalahan lingkungan berkurang”

Pihak Warga (Rusdi, Warga RW 07 Pegadungan Indah)

Aktivitas warga sekitar

terganggu akibat pembakaran sampah dan estetika desa terlihat kumuh

Sampah organik dapat

dimanfaatkan untuk

pendukung penghijaun dan sampah anorganikdapat dikelola dengan baik

“Sampah organik dapat dikelola lebih baik agar pencemaran emisi dari pembakaran sampah berkurang. Adapun sampah ekonomis dapat dikelola dengan baik”

Dinas Lingkungan Hidup Karawang (Ketua DLHK Karawang)

Target penerima jumlah Desa yang mengikuti Program Kampung Iklim Kabupaten Karawang tidak tercapai

Membantu pemenuhan KPI DLHK

Karawang terkait jumlah Kampung Iklim

“PT Pupuk Kujang perlu terus mendorong masyarakat di sekitarnya lebih peduli terhadap pengelolaan lingkungan, khususnya tanggap terhadap perubahan iklim”

1.5 Menentukan Target Sasaran Berdasarkan survei lapangan di desa Pegadungan Indah bahwa sampah organik yang didaur ulang hanya 10%

dan sampah anorganik yang didaur ulang sebesar 0%. Dengan demikian, target sasaran PKM GO PRO yaitu menaikkan persentase daur ulang sampah organik dari 10% menjadi 80% dan menaikkan persentase daur ulang sampah anorganik dari 0% menjadi 60%.Target tersebut akan direalisasikan dengan menyusun sebuah inovasi peningkatan mutu dan produktivitas pengelolaan lingkungan di Pegadungan Indah.

(9)

GO PRO – Mengembangkan Pengolahan Sampah Terpadu | 2022 5

1.6 Sasaran Ditinjau dari SMART

1.7 Sasaran Ditinjau dari QCDSHME

Aspek Kondisi Sebelum Sasaran

Quality

Lahan produktif di SMAN 2 Cikampek sebesar 40%

Sampah organik didaur ulang sebesar 10%

Lahan produktif di SMAN 2 Cikampek sebesar 80%

Sampah yang didaur ulang sebesar 60%

Cost Biaya pengelolaan lahan kosong sebesar Rp 24.300.000,- per tahun (Lampiran 4)

Biaya pengelolaan lahan kosong turun hingga 55%

Delivery Target pencapaian sekolah adiwiyata Provinsi > 1 Tahun

Target pencapaian sekolah adiwiyata Provinsi = 1 Tahun

Safety, Health

Emisi Gas Rumah Kaca dari pembakaran sampah organik sebesar 13.500 Kg eq CO2/tahun (Lampiran 5)

Emisi Gas Rumah Kaca dari pembakaran sampah organik turun hingga 50%

Morale

Tingkat kenyamanan warga sekolah saat aktivitas di lahan ksosong sebesar 0%

(Lampiran 6)

Tingkat kenyamanan warga sekolah saat aktivitas di lahan terutilisasi sebesar 100%

Environment Indeks keanekaragaman hayati sebesar 2,172 (Lampiran 7)

Indeks keanekaragaman hayati sebesar 2,20

1.8 Dampak Positif Terhadap Terselesainya Persoalan

1. Pemenuhan KPI Perusahaan & potensi Pemenuhan award bagi perusahaan dari pihak eksternal 2. Berkurangnya Keluhan warga setempat terkait pengelolaan sampah berkurang

3. Mendukung KPI DLHK Kabupaten Karawang terhadap jumlah penerima PROKLIM 1.9 Pengesahan Aktivitas Oleh Atasan Terkait

Pembina Tingkat Departemen Pembina Tingkat Kompartemen

Komentar 27 Januari 2021 Komentar 27 Januari 2021

Fasilitator

Naliawati P.N

SVP. Produksi

Ariffianto Penetapan sasaran harus dikomunikasikan juga

ke pihak penerima manfaata agar berjalan berdampingan dengan target/sasaran

Sasaran diharapkan dapat berjalan selaras antara penerima dan pihak perusahaan

Pencapaian Program Kampung Iklim bagi Desa Pegadungan Indah

Kenaikan persentase daur ulang sampah organik menjadi 80% dan persentase sampah anorganik menjadi 60%.

Sampah organik dan lahan hijau produktif di Desa Pegadungan Indah dapat dimanfaatkan sebagai sarana edukasi warga sekitar

Pembakaran sampah dan lahan mati di Desa Pegadungan Indah dapat menggagalkan pencapaian Program Kampung Iklim

Dilakukan selama 13 bulan

Spesific

Measurable

Achieveable

Reasonable

Time Base

(10)

GO PRO – Mengembangkan Pengolahan Sampah Terpadu | 2022 6

2.1 Mencari Kemungkinan Penyebab Permasalahan (Brainstorming)

Kategori Penyebab Langsung Penyebab Tidak Langsung PIC

Bahan Pengelolaan lingkungan terbatas

Komitmen warga desa masih

kurang Triyono

Orang

Kurangnya minat warga desa dalam pemanfaatan lahan dan pengelolaan sampah organik dan organik

Kurangnya pengetahuan warga dalam pengelolaan sampah organik dan anorganik

Reyno P.

Alat & Metode

Pembakaran sampah dan lahan mati menjadi solusi paling mudah dilakukan

Sarana dan program pengelolaan

sampah organik terbatas Deggi E.

Ekstrakurikuler bidang lingkungan terbatas

Sarana dan program pemanfaatan

lahan mati terbatas Yonih H.

2.2 Identifikasi Penyebab Masalah menggunakan Diagram Hubungan

Kesimpulan : Berdasarkan diagram Hubungan Sebab Akibat didapatkan 4 faktor yang menyebabkan sampah organik yang didaur ulang sebesar 10% dan sampah anorganik yang didaur ulang 0% di Pegadungan Indah yaitu :

PLAN Langkah 2 : Mengidentifikasi Masalah

(Periode 1 Maret 2021 – 26 Maret 2021)

Komitmen Warga

Pegadungan masih kurang Anggaran Pengelolaan

Lingkungan terbatas

Kurangnya minat warga pengelolaan sampah terbatas

Sarana dan program pengelolaan sampah organik terbatas Pembakaran sampah

menjadi solusi paling mudah dilakukan

Kurangnya pengetahuan warga Pegadungan dalam

pengelolaan lingkungan

Sarana dan program pengelolaan sampah anorganik terbatas Sampah anorganik

dilandfil begitu saja di TPA

Sampah Organik yang didaur ulang

sebesar 10% dan Sampah Anorganik yang dimanfaatkan

sebesar 0% di Pegadungan Indah

Komitmen Warga Pegadungan masih kurang

Kurangnya pengetahuan warga Pegadungan dalam pengelolaan lingkungan

Sarana dan program pengelolaan sampah organik terbatas

Sarana dan program pengelolaan

sampah anorganik terbatas

(11)

GO PRO – Mengembangkan Pengolahan Sampah Terpadu | 2022 7

2.3 Menentukan Kemungkinan Akar Penyebab

No. Penyebab

Persoalan Analisa Korelasi Akar Penyebab dengan Penyebab Langsung

1 Bahan

Komitmen Warga masih kurang (Akar Penyebab), sehingga dana diprioritaskan untuk perbaikan jalan dan perbaikan fasilitas olah raga. Keadaan tersebut mengakibatkan Anggaran pengelolaan lingkungan terbatas (Penyebab Langsung)

2 Orang

Kurangnya pengetahuan warga Pegadungan dalam pengelolaan lingkungan (Akar Penyebab) membuat inisiatif warga Pegadungan untuk mendau ulang sampah masih kurang. Kurangnya pengetahuan menjadikan sikap acuh kepada keadaan sekitar. Keadaan tersebut mengakibatkan Kurangnya minat warga Pegadungan dalam pengelolaan sampah (Penyebab Langsung)

3 Alat dan Metode

Sarana dan Program pengelolaan sampah organik masih terbatas (Akar Penyebab), sehingga warga mengalami kesulitan untuk memanfaatkannya.

Keadaan tersebut mengakibatkan pembakaran sampah menjadi solusi paling mudah dilakukan (Penyebab Langsung)

Sarana dan Program pengelolaan sampah anorganik masih terbatas (Akar Penyebab), sehingga warga mengalami kesulitan untuk melakukan daur ulang sampah. Keadaan tersebut mengakibatkan sampah anorganik dilandfill begitu saja di TPA (Penyebab Langsung)

2.4 Mengumpulkan Fakta dan Analisa Akar Penyebab

No. Akar Penyebab Fakta dan Data Keputusan

1 Komitmen Warga Pegadungan masih kurang

Warga Pegadungan telah memiliki tempat sampah terpilah, jadwal pengangkutan sampah secara rutin, dan sampah anorganik sudah dilakukan pengangkutan oleh DLHK setempat

Tidak Ditanggulangi

2 Kurangnya pengetahuan warga dalam pengelolaan lingkungan

Berdasarkan hasil survey yang dilakukan kepada warga hanya 5% yang menyatakan bahwa telah memiliki kompetensi untuk mengelola sampah dan 95% tidak memiliki (Lampiran 8)

Ditanggulangi Paham

Tidak Paham

(12)

GO PRO – Mengembangkan Pengolahan Sampah Terpadu | 2022 8

No. Akar Penyebab Fakta dan Data Keputusan

3 Sarana dan program pengelolaan sampah organik terbatas

A. Sarana Pengelolaan sampah :

Berdasarkan hasil survey di Pegadungan, sarana pengelolaan sampah yang dimiliki yaitu tempat sampah terpilah, Tempat Penyimpanan Sementara (TPS), Gerobak sampah, dan tempat penyimpanan sementara untuk sampah non ekonomis yang tidak dilakukan pengolahan lanjutan. Adapun sampah organik ditimbun begitu saja, kemudian dibakar

B. Program Pengelolaan sampah :

Berdasarkan hasil survey, program pengelolaan sampah yang dimiliki hanya pengangkutan sampah dari sumber ke TPS, dan juga penjadwalan landfill TPA

Ditanggulangi

4 Sarana dan program pengelolaan sampah anorganik terbatas

Siklus pengeolaaan sampah anorganik yaitu disimpan pada tempat sampat terpilah, kemudian diangkut menggunakan gerobak dan dibawa ke TPS. Sampah organik akan diangkut oleh truck sampah setiap pekan sekali.

Sampah anorganik tersebut tidak dilakukan pemilahan terlebih dahulu antara anorganik ekonomis dan anorganik non ekonomis. Sampah langsung dicampur begitusaja. Desa Pegadungan 07 tidak memiliki mitra untuk melakukan daur ulang sampah. Mitra pengelolaan sampah yaitu DLHK Kabupaten melalui kerja sama pengangkutan

sampah menuju TPA. Ditanggulangi

Pembakaran Sampah Organik

Truck yang mengangkut sampah ke TPA Fasilitas Pengelolaan sampah existing

(13)

GO PRO – Mengembangkan Pengolahan Sampah Terpadu | 2022 9

3.1 Membuat dan Menganalisis Alternatif Solusi

Akar Masalah 1 : Kurangnya pengetahuan warga Pegadungan dalam pengelolaan lingkungan

Parameter

Alternatif Solusi Seminar Lingkungan Hidup dari

Pihak Eksternal Kujang Sharing

Gambar Visualisasi

Deskripsi Kegiatan

Kegiatan transfer pengetahuan yang dilakukan melalui kerja sama PT Pupuk

Kujang dengan pihak eksternal

Kegiatan transfer pengetahuan yang disampaikan oleh karyawan dan mitra

PT Pupuk Kujang Biaya Rp. 7.000.000,- per temuan Rp 3.000.000,- per pertemuan Keberlanjutan

Program

Kegiatan terdapat ketergantungan dengan pihak eksternal

Kegiatan tidak ada ketergantungan pihak eksternal

Peluang Hasil (Dampak)

Rasa kepedulian kepada masyarakat hanya dirasakan oleh karyawan dari

Departemen CSR

Kepedulian karyawan kepada masyarakat sekitar tidak hanya karyawan di Departemen CSR, tetapi

karyawan Non CSR. Selain itu, menumbuhkan kekompakan dengan

mitra PT Pupuk Kujang Kesimpulan

Tidak Dipilih karena program tidak ada keberlanjutan program dan adanya

biaya besar yang dikeluarkan

Dipilih karena program perkelanjutan dengan minimnya biaya yang

dikeluarkan

Akar Masalah 2 : Sarana dan Program Pengolahan Sampah Organik masih terbatas

Parameter

Alternatif Solusi

Biopori

Pengomposan dengan sistem anaerobik (Komunal)

Pengomposan dengan sistem aerobik

Gambar Visualisasi

Deskripsi Kegiatan

Sistem pengomposan dengan cara membuat lubang serapan air di dalam tanah kemudian sampah dimasukkan ke dalam lubang

Sistem pengomposan tanpa adanya

oksigen. Sistem yang direncanakan dengan mencampurkan limbah tinja dengan sampah organik

Sistem pengomposan dengan memanfaatkan oksigen.

Sistem pengomposan aerobik yang digunakan yaitu windrow composting

PLAN Langkah 3 : Menentukan Solusi

(Periode 7 Maret 2021 – 26 April 2021)

(14)

GO PRO – Mengembangkan Pengolahan Sampah Terpadu | 2022 10

Biaya Rp. 25.000.000 Rp. 70.000.000 Rp 60.000.000

Keberlanjutan Program

Kurang maksimal untuk sarana edukasi warga

Keterlibatan warga lebih pasif

Berpotensi sebagai sarana edukasi warga Peluang Hasil

(Dampak)

Hasil produk berupa pupuk kompos yang dapat mendukung program

penghijauan

Hasil produk berupa lumpur hasil olahan dan gas metan untuk

energi alternatif

Hasil produk berupa pupuk kompos yang dapat mendukung program

penghijauan

Kesimpulan

Tidak Dipilih karena besarnya timbulan sampah

yang dihasilkan tidak sesuai dengan alternatif

solusi

Tidak Dipilih karena perawatan yang

susah

Dipilih karena perawatan mudah

Akar Masalah

3 :

Sarana dan Program Pengolahan Sampah Anorganik masih terbatas

Parameter Alternatif Solusi

Pirolisis Bank Sampah TPS 3R

Gambar Visualisasi

Deskripsi Kegiatan

Dekomposisi termokimia bahan organik melaui proses pemanasan tanpa atau sedikit oksigen atau pereaksi kimia lainnya

Konsep pengumpulan sampah kering dan terpilah serta memiliki manajemen layaknya perbankan tapi yang ditabung bukan uang melainkan sampah

Tempat pengelolaan sampah berbais pengurakan,

menggunakan kembali, dan daur ulang

Biaya Rp. 45.000.000,- Rp 20.000.000,- Rp. 300.000.000,- Keberlanjutan

Program

Kegiatan hanya melibatkan beberapa warga

Warga terlibat langsung dengan kegiatan pengelolaan sampah

Warga terlibat langsung dengan kegiatan pengelolaan sampah Peluang Hasil

(Dampak)

Belum adanya sarana edukasi memilah sampah

dari rumah

Adanyanya edukasi memilah sampah dari

rumah

Adanyanya edukasi memilah sampah dari

rumah Kesimpulan Tidak Dipilih karena

keterlibatan warga terbatas

Dipilih karena biaya murah

Tidak Dipilih karena biaya yang dibutuhkan

besar 3.2 Menetapkan Solusi Terpilih

Selanjutnya, solusi terpilih tersebut dibranding dalam satu kegiatan besar. Judul inovasi PKM GO PRO :

Pengembangan Sistem Manajemen Pengelolaan Sampah Terpadu di Pegadungan Indah

Melalui Gardener Millenial Pengomposan sampah dengan sistem aerobik

Kujang Sharing

Bank Sampah

2

3

1

(15)

GO PRO – Mengembangkan Pengolahan Sampah Terpadu | 2022 11

3.3 Menganalisa Solusi Terpilih

No. Akar Masalah

MANAJEMEN PENGELOLAAN SAMAPH TERPADU

Solusi Terpilih Potensi Masalah Mitigasi Resiko

1

Kurangnya pengetahuan warga Pegadungan dalam pengelolaan lingkungan

Kujang Sharing

Tidak semua warga dapat mengikuti kegiatan

Warga yang datang menyampaikan materi kepada warga yang tidak datang

2

Sarana dan program pengelolaan sampah organik terbatas

Pengomposan dengan sistem aerobik

Petugas Kebersihan yang belum memiliki kompetensi dalam melakukan pengomposan

Pelatihan pengomposan melibatkan Petugas Kebersihan

3

Sarana dan program pengelolaan sampah anorganik terbatas

Bank Sampah Penumpukan sampah di rumah warga

Penjadwalan bank sampah induk

mengambil sampah di rumah warga

4.1 Menyusun Rencana Perbaikan (5W +2H)

No

Why (Penyebab

Dominan)

How

(Cara penanggulangan)

What (Sasaran)

When/Where/

Who (Kapan/Dima

na/Siapa)

How Much (Biaya)

1 Kurangnya pengetahuan warga dalam pengelolaan lingkungan

Kujang Sharing

Perencanaan

➢ Penyusunan silabus &

penjadwalan Pelaksanaan Kujang Sharing

➢ Aplikasi Kujang Mengajar sebanyak 5 kali selama perbaikan Monitoring &

Evaluasi

➢ Evaluasi modul Kujang Sharing

Peningkatan kompetensi warga dalam pengelolaan lingkungan hidup, sehingga dapat memanfaatk an lahan hijau yang mati dan pengomposa n yang dilakukan sebanyak 5 kali

Waktu:

Tempat: Desa Pegadungan Indah PIC: Degi, Reyno

Rp

3.000.000,-

2 Sarana dan program pengelolaan sampah organik terbatas

Pengompo san dengan sistem aerobik

Engineering

➢ Sampling timbulan sampah organik di desa

➢ Mendesain sesuai kapasitas

Sampah organik dari daun dan potongan rumput dapat

Waktu:

Tempat: Desa Pegadungan Indah PIC: Yonih, Reyno

Rp

60.000.000,-

PLAN Langkah 4 : Menetapkan Rencana Perbaikan

(Periode 3 Mei 2021 – 20 Juni 2021)

(16)

GO PRO – Mengembangkan Pengolahan Sampah Terpadu | 2022 12

No

Why (Penyebab

Dominan)

How

(Cara penanggulangan)

What (Sasaran)

When/Where/

Who (Kapan/Dima

na/Siapa)

How Much (Biaya)

Procurement

➢ Mempersiapkan material rumah kompos Construction

➢ Pembangunan rumah kompos Aplikasi, Monitoring &

Evaluasi hasil

➢ Pembuatan intruksi kerja &

Pengomposan dengan sistem windrow composting

➢ Uji komposisi kompos

➢ Aplikasi kompos untuk penghijauan

pupuk kompos, sehingga tidak ada sampah yang dibakar dengan sasaran terdapat 1 sarana pengelolaan sampah organik

3 Sarana dan program pengelolaan sampah anorganik terbatas

Bank Sampah

Perencanaan

➢ Rapat dengan Bank sampah induk

➢ Pemaparan teknis bank samapah kepada warga Procurement

➢ Persiapan material tempat

penyimpanan sampah terpilah dan buku tabungan Aplikasi &

Monitoring Evaluasi

➢ Aplikasi bank sampah untuk bayar pajak kendaraan

Terdapat kerja sama antara Desa Pegadungan Indah dengan Bank Sampah Induk

Waktu:

Tempat: Desa Pegadungan Indah PIC: Triyono, Degi

Rp

20.000.000,-

4.2 Jadwal Rencana Perbaikan

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Ren Real

21 -

Pertemuan

Rencana Perbaikan

-

Urban Farming 10 -

Kujang Mengajar 4 -

7 Pengomposan Aerobik

Kegiatan 2019 2020

(17)

GO PRO – Mengembangkan Pengolahan Sampah Terpadu | 2022 13

4.3 Tindakan Pencegahan Terhadap Resiko Solusi

Akar Masalah Solusi

Terpilih Konsekuensi Kemungkinan Penyebab

Rencana Pencegahan

Rencana Penanggulangan

Kurangnya pengetahuan warga dalam pengelolaan lingkungan

Kujang Sharing

Tidak semua warga dapat mengikuti kegiatan

Transfer pengetahuan tidak maksimal

Warga yang datang

menyampaikan materi kepada warga yang tidak datang

Ketua RW membuat undangan resmi kepada seluruh warga

Sarana dan program pengelolaan sampah organik terbatas

Pengomp osan dengan sistem aerobik

Petugas Kebersihan yang belum memiliki kompetensi dalam melakukan pengomposan

Operasional rumah kompos tidak berjalan optimal

Pelatihan pengomposan melibatkan Petugas Kebersihan

Pendampingan intensif dilakukan oleh Tim Go Pro kepada Petugas Kebersihan

Sarana dan program pengelolaan sampah anorganik terbatas

Bank Sampah

Penumpukan sampah di rumah warga

Warga malasa mengikuti kegiatan bank sampah

Penjadwalan bank sampah induk

mengambil sampah di rumah warga

Koordinasi intensif dengan bank sampah induk untuk kegiatan pengangkutan

4.5 Analisa Dampak Positif

Dengan ditanganinya permasalahan tersebut, dampak yang diperoleh antara lain :

1. Peningkatan kompetensi warga Pegadungan Indah dalam pengelolaan lingkungan hidup 2. Sampah organik dari potongan rumput dan daun dapat dimanfaatkan menjadi pupuk organik 3. Sampah anorganik dapat didaur ulang, sehingga ada sirkular ekonomi bagi warga

4. Target Program Kampung Iklim tercapai 4.6 Pengesahan Aktivitas

Pembina Tingkat Departemen Pembina Tingkat Kompartemen

Komentar 27 Juni 2021 Komentar 27 Juni 2021

Fasilitator

Naliawati P.N

SVP. Produksi

Ariffianto Peningkatan skill dan kompetensi pihak eksternal

harap dimonitor progressnya menggunakan matriks skill

Monitoring progress setiap program dan pencapaiannya

(18)

GO PRO – Mengembangkan Pengolahan Sampah Terpadu | 2022 14

5.1 Mempersiapkan Kompetensi Pelaksana

Manpower Kompetensi Level

Community Development officer (Triyono) (Yonih. H.P)

Stakeholder Engangement

Mampu menjalin kerja sama dengan masyarakat sekitar yang meliputi koordinasi, menjalankan program bersama, monitoring dan evaluasi

Environmental Engineer (Reyno)

Pengelolaan Limbah Padat Non B3

Mampu menentukan jenis pengolahan sampah dan merancang atau mendesain teknologi yang sesuai dengan komposisi dan karakteristik sampah

Agroindustry

(Deggi E.P) Manajemen Pertanian Mampu menyusun rencana kegiatan pemanfaatan lanjut dari olahan rumah kompos

5.2 Identifikasi Sumber Daya yang Dibutuhkan

Kegiatan Kebutuhan Material Kebutuhan Peralatan

Kujang Sharing Modul Kujang Sharing Proyektor, laptop

Pengomposan dengan sistem aerobik

Sampah daun yang telah dicacah, Molase, EM4, Air

Rumah kompos, mesin pencacah, skop, cangkul, sumber listrik

Bank Sampah Buku Tabungan, Handphone Tempat penyimpanan sementara sampah terpilah ekonomis

5.3 Pelaksanaan Perbaikan Solusi Terpilih 1 : Kujang Sharing

Why

(Faktor Penyebab Dominan)

Kurangnya pengetahuan warga Pegadungan dalam pengelolaan lingkungan

What (Sasaran)

Peningkatan kompetensi warga Pegadungan dalam pengelolaan lingkungan hidup, sehingga dapat

memanfaatkan lahan hijau yang mati dan pengomposan dilakukan sebanyak 5 kali selama perbaikan

How Much (Biaya Total) Rp 3.000.000,-

DOKUMENTASI DAN HASIL PERBAIKAN

No Aktivitas Perbaikan Hasil dan Dokumentasi

1 Tahap Perencanaan

Penyusunan silabus & penjadwalan Target : Rapat tim dengan

perwakilan warga dilakukan sekali dengan target perwakilan 5 warga dan 1 Ketua RW & Terbentuknya modul/silabus Kujang Mengajar - Waktu : 2 Juli 2021

- Tempat : Pegadungan Indah - Biaya : Rp. 500.000,-

- PIC : Deggi

Realisasi target :

- Telah dilaksanakan rapat antara PT Pupuk Kujang dengan perwakilan warga pada 2 Agustus 2021 dengan kehadiran 90% dari undangan

- Telah terbentuk modul dan silabus Kujang Sharing Kendala :

Tidak semua warga undangan karena waktu rapat bersamaan dengan jadwal kerja

Solusi :

Warga yang mengikuti berkewajiban menyampaikan kepada warga lain yang belum hadir

Setelah dilakukan solusi, target kehadiran warga undangan mencapai 100%

DO Langkah 5: Menerapkan Rencana Perbaikan

(Periode 1 Juli – 27 Desember 2021)

(19)

GO PRO – Mengembangkan Pengolahan Sampah Terpadu | 2022 15

2 Pelaksanaan Kujang Mengajar Aplikasi Kujang Mengajar sebanyak 5 kali selama perbaikan

Taget : Terealisasi 5 Kali selama perbaikan

- Waktu : 8 Juli – 4 Desember 2021 - Tempat : PT Pupuk Kujang - Biaya : Rp. 2.000.000,- - PIC : Triyono, Yonih

Realisasi Target :

Telah disampaikan seluruh materi yang ada di silabus Kujang Sharing kepada 100% warga Pengurus PROKLIM. Bukti keberhasilan telah tertuang dalam surat Pernyataan dari RW 07 Desa Pegadungan Indah dengan terealisasi sebanyak 5 kali.

3 Monitoring dan Evaluasi

Standarisasi Modul Kujang Sharing Taget : Modul Kujang Sharing

disetujui warag desa dan Tim Go Pro - Waktu : 27 Desember 2021

- Tempat : PT Pupuk Kujang - Biaya : Rp. 500.000,- - PIC : Triyono, Reyno P.

Realisasi Target :

Modul Kujang Sharing telah disetujui oleh pihak warga (Lampiran 9)

(20)

GO PRO – Mengembangkan Pengolahan Sampah Terpadu | 2022 16

Solusi Terpilih 2 : Pengomposan dengan Sistem Aerobik

Why

(Faktor Penyebab Dominan) Sarana dan Program Pengolahan Sampah Organik masih terbatas

What (Sasaran)

Sampah organik dari daun dan babatan rumput dapat dimanfaatkan menjadi pupuk kompos, sehingga tidak ada sampah yang dibakar dengan sasaran terdapat 1 sarana pengelolaan sampah organik

How Much (Biaya Total) Rp 60.00.000,-

DOKUMENTASI DAN HASIL PERBAIKAN

No Aktivitas Perbaikan Hasil dan Dokumentasi

1 Engineering

➢ Sampling timbulan sampah organik di Pegadungan Indah

➢ Mendesain rumah kompos sesuai kapasitas

Target :

➢ Sampling dilakukan selama 8 kali

➢ Desain rumah kompos selesai tepat waktu (12 Agustus 2021) - Waktu : 12-19 Agustus 2021 - Tempat : SMAN 2 Cikampek - Biaya : Rp. 1.000.000,- - PIC : Deggi

Realisasi target :

- Sampling sampah organik telah dilakukan selama 8 hari dengan hasil timbulan rata-rata 45,70 kg/hari

Hari

Massa sampah

daun (Kg)

Massa daun dapat dikomposkan

(Kg)

Massa sampah daun tidak dikomposkan

(Kg)

%

1 95,0 95,0 0,0 100

2 89,0 89,0 0,0 100

3 102,0 102,0 0,0 100

4 90,0 90,0 0,0 100

5 103,0 103,0 0,0 100

6 110,0 110,0 0,0 100

7 93,0 93,0 0,0 100

8 102,0 102,0 0,0 100

Rata-

rata 98,0 98,0 0,0 100

- Desain rumah kompos selesai 12 Agustus 2021

2 Procurement

Mempersiapkan material rumah kompos

Taget : 100% material tersedia selama pembangunan

- Waktu : 25 Agustus 2021 – 28 Oktober 2021

- Tempat : SMAN 2 Cikampek - Biaya : Rp. 29.000.000,- - PIC : Triyono, Yonih

Realisasi Target :

100% material sudah siap di lokasi pembangunan rumah kompos seperti bata, semen, baja ringan dan lainnya

(21)

GO PRO – Mengembangkan Pengolahan Sampah Terpadu | 2022 17

3 Construction

Pembangunan Rumah Kompos Taget : 1 fasilitas rumah kompos dibangun tepat waktu

- Waktu : 25 Agustus 2021 – 28 Oktober 2021

- Tempat : PT Pupuk Kujang - Biaya : Rp. 29.000.000,- - PIC : Triyono, Reyno P.

Realisasi Target :

Rumah kompos yang dibangun seluas 8 x 6 m2. Rumah kompos dilengkapi bak pengomposan dengan ukuran 1x1x1 m3 dengan dilengkapi pintu. Bak pengomposan berjumlah 6 buah. Selain itu, dilengkapi 1 bak ayak untuk memisahkan kompos berdasarkan ukuran.

4 Aplikasi Pengomposan

➢ Pengomposan dengan sistem windrow composting

➢ Uji karakteristik kompos (Lampiran 10)

➢ Pemakaian kompos untuk penghijauan

Taget : 1 fasilitas rumah kompos dibangun tepat waktu

- Waktu : 1 November 2019 – 31 Desember 2019

- Tempat : PT Pupuk Kujang - Biaya : Rp. 1.000.000,- - PIC : Deggi, Yonih H.

Realisasi Target :

➢ Rumah kompos yang dibangun berkapasitas 4 m3/hari dengan mengolah sampah daun & sampah potongan rumput dilngkapi instruksi kerja (Lampiran 11)

➢ Tahapan pengolahan sampah organik, yaitu :

➢ 100% kompos yang dihasilkan oleh SMAN 2 Cikampek digunakan untuk penghijauan termasuk budidaya bawang merah di sekolah

Pencacahan Penumpukan Penyiraman

Pembalikan Pengayakan

Pengemasan

(22)

GO PRO – Mengembangkan Pengolahan Sampah Terpadu | 2022 18

Solusi Terpilih 3 : Bank Sampah

Why

(Faktor Penyebab Dominan)

Sarana dan Program Pengolahan Sampah Anorganik masih terbatas

What (Sasaran) Teradapat 1 program daur ulang sampah organik ekonomis How Much (Biaya Total) Rp 20.000.000,-

DOKUMENTASI DAN HASIL PERBAIKAN

No Aktivitas Perbaikan Hasil dan Dokumentasi

1 Engineering

➢ Rapat dengan bank samaph induk terkait teknis Bank Sampah

Target :

➢ Telah ditentukan jadwal sosialisasi dengan warga - Waktu : 2 Agustus 2021 - Tempat : Pegadungan Indah - Biaya : Rp. 300.000,- - PIC : Deggi

Realisasi target :

2 Realisasi

➢ Realisasi kegiatan bank sampah

Taget :

➢ 100% material siap untuk digunakan

- Waktu : 3 Agustus 2021 – 31 Desember 2021

- Tempat : Pegadungan Indah - Biaya : Rp. 28.000.000,- - PIC : Triyono, Yonih

Realisasi Target :

Kegiatan Bank Sampah di Pegadungan Indah dengan menghasilkan sampah 76 kg/bulan

Gambar

Gambar  Visualisasi
Gambar  Visualisasi

Referensi

Dokumen terkait

Pembayaran Dana Bantuan pemerintah kegiatan Optimalisasi Pemanfaatan Lahan Pekarangan melalui Kawasan Rumah Pangan Lestari Tahun 2018 sebagaimana dimaksud dalam

Logika fuzzy digunakan sebagai sistem kontrol, karena proses kendali ini relatif mudah dan fleksibel dirancang dengan tidak melibatkan model matematis yang rumit dari sistem

Beta berharap kemasukan pelaburan yang akan diterima oleh Kelantan pada dua ribu dua belas akan meningkat dengan adanya kemudahan pengkalan bekalan di Tok Bali yang akan

int ex_idx_max; double[,] ex_jlh_detail; string[] ex_sma; double[,,] ex_dta_lls; DataGridView ex_dgv_training; int in_atribute, node_flag = 0; public DataTestingint

LEDRIK SAHUBURUA, mengundang segenap Warga Jemaat Sektor I sampai degan Sektor IV untuk hadir dalam Ibadah Pengucapan Syukur yang akan dilaksanakan pada hari Kamis, 01

Oleh karena itu tujuan penelitian ini akan mengkaji secara keseluruhan terhadap fenomena yang sebelumnya belum diteliti dengan menggabungkan antara orientasi

harus dipertahankan di dalam kehidupan sehari-hari. 140 Iman merupakan bagian utama dari umat Muslim, karena hal itulah dalam mempertahankan Islam, merawat Islam