• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jurnal Akuntansi, Keuangan dan Perbankan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Jurnal Akuntansi, Keuangan dan Perbankan"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

Redaksi Account menerima artikel penelitian untuk

dimuat pada terbitan berikunya yang sesuai dengan

ruangl lingkup jurnal ac- count.

Kirim artikel anda ke akunjurnal2013@gmail.com.

Sesuaikan format tulisan an- da dengan format yang terse- dia di halaman belakang, atau kirim email dengan isi request for format ke email

diatas

Account

Jurnal Akuntansi, Keuangan dan Perbankan

ISSN 2338-9753

Kinerja Pasar Modal Terkait Perubahan Satuan Perdagangan Dan Fraksi Harga Saham Di Bursa Efek Indonesia. Hal 170-177. Ida Syafrida , Ahmad Adib.

Analisis Hubungan Antara Merger dan Akuisisi Terhadap Kinerja Keu- angan dan Return Saham Pada Perbankan yang Terdaftar Di BEI.

Hal 178-186. Mohamad Heykal, Monica Hennisia Wijayanti.

Pengaruh Transaksi Electronic Banking Terhadap Fee Based Income Pada Pt. Bank CIMB Niaga, Tbk. Hal 187-194. Pebriani Utaminingsih, Lana Sularto.

Analisis Perbandingan Model Altman Z-Score, Zmijewski, dan Springate dalam Memprediksi Kebangkrutan Perusahaan Delisting Di BEI Periode 2008 – 2013. Hal 195-203. Reza Prabowo, Wibowo.

Komparasi Efisiensi Perbankan BUMN Dan BUSN Dengan Pendekatan Data Envelopment Analysis Berbasis Balanced Scorecard, Hal 204-211.

Sujarwo, Bambang Waluyo.

Analisis Faktor-Faktor Internal Perusahaan yang Mempengaruhi Imple- mentasi Good Corporate Governance (Studi Kasus Pada PT Bank Central Asia, Tbk). Hal 212-219. Megawati Rahayu Chandra, Tetty Rimenda, Frianto Pandia.

Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran Promosi Kartu Prabayar Terhadap Minat Beli Nasabah pada PT Bank Negera Indonesia (Persero) Tbk Cabang Jatinegara.Hal 220-228. Heri Abrianto, Astrid Oktavia.

Implementasi Mudharabah pada Pembiayaan di Bank Syariah. Hal 229- 236. Bambang Waluyo.

Studi Kebutuhan Soft Skill dalam Upaya Penyusunan Model Pembelaja- ran Soft Skill yang Terintegrasi Dengan Mata Kuliah Akuntansi. Hal 237- 246. Titi Suhartati, Yenni Nuraeni, Nedsal Sixpria.

Pengaruh Hubungan Pemanfaatan Aplikasi Core Banking System Ter- hadap Kinerja Individu Karyawan PT. Bank BRI Syariah. Hal 247-255.

Firdha Kurnia, Agus Supriyadi, Ali Masjono.

Volume 1 No 3 Juni 2015

Ruang Lingkup: Account merupakan jurnal yang diterbitkan untuk memberikan ma- sukan bagi pengembangan ilmu pengetahuan dibidang akuntansi, keuangan dan per- bankan. Artikel yang dimuat di jurnal ini merupakan kajian teoritis dan hasil riset

terapan dibidang akuntansi, keuangan dan perbankan

R edaksi Account menerima artikel penelitian untuk dimuat pada terbitan berikutnya yang sesuai dengan ruang

lingkup jurnal account.

Kirim artikel anda ke akunjurnal2013@gmail.com.

Sesuaikan format tulisan an- da dengan format yang terse- dia di halaman belakang, atau kirim email dengan isi request for format ke email

diatas

(2)

Volume 1 No 3 Juni 2015 ISSN 2338-9753

Dari Redaksi

Syukur Alhamdulillah, jurusan akuntansi Politeknik Negeri Jakarta dapat mener- bitkan jurnal ilmiah yang ketiga “Account” dengan No ISSN 2338-9753. Dalam kesempatan terbitan ketiga ini (Vol 1 No 3 Edisi Juni 2015) diturunkan tulisan hasil penelitian para dosen program studi akuntansi, program studi keuangan dan per- bankan konvensional dan syariah dimana pada edisi ini ada sumbangan artikel dari Perguruan Tinggi lain, redaksi mengucapkan terima kasih atas partisipasinya.

Pada edisi kedua ini diterbitkan tulisan dengan topic keuangan dan perbankan, di- antaranya mengenai implementasi Kinerja Pasar Modal, Analisis Merger an Akui- sisi, Studi Transaksi Elektronik Banking.

Ucapan terima kasih disampaikan kepada tim editor yang telah bekerja sama da- lam menyukseskan terbitan kedua ini. Besar harapan dari redaksi bahwa para dosen dari seluruh Indonesia yang berkepentingan dengan publikasi hasil penelitian dapat berpartisipasi dengan mengirimkan artikelnya ke redaksi.

Semoga bermanfaat

Depok Juni 2015

Pimpinan Redaksi

(3)

Volume 1 No 3 Juni 2015 ISSN 2338-9753

Susunan Redaksi:

Pengarah:

Abdillah, Fachrudin Mukhtar, Agus Supriadi, Lenny Brida, Zainal Nur Arifin

Penangung Jawab :

Elly Mirati

Pimpinan Redaksi

Ali Masjono

Tim Redaksi:

Agus Purwaji, Titi Suhartati, Petrus Hari Kuncoro Seno, Nur Hasyim, Ah- mad Abror, Bambang Waluyo, Silvia Roza, Supriatnoko.

Mitra Bestari:

Dr. Cipto Wardoyo SE. M.Pd. M.Si., Ak. CA. (Universitas Negeri Malang)

Dr. Lana Sularto SE. M.M.Si. (Universitas Gunadharma)

Utami Puji Lestari. Ph.D. (Politeknik Negeri Jakarta)

Dr. Silvia Roza (Politeknik Negeri Jakarta)

Dr. Supriatnoko (Politeknik Negeri Jakarta)

Dr. Endang PB (Politeknik Negeri Jakarta)

Dr. Nurhasyim (Politeknik Negeri Jakarta)

Dr. Ade Sukma Mulya (Politeknik Negeri Jakarta)

Layout dan sirkulasi : Darwin dan Afriza Wijaya

Artikel yang dimuat di Account, jurnal akuntansi, keuangan dan perbankan berupa hasil penelitian sesuai dengan ruang lingkup jurnal yang ditulis oleh dosen, praktisi, mahasiswa, pelaku ekonomi, dan siapa saja yang berminat dalam pengembangan bidang akuntansi, keuangan dan perbankan.

Tujuan dari penerbitan jurnal ini untuk menyediakan forum khusus untuk publikasi hasil penelitian bagi para praktisi, dosen atau siapa saja yang berminat. Untuk

menyalurkan berbagai pemikiran baru dan tujuan lainnya yang relevan.

(4)

Politeknik Negeri Jakarta, 2015 Halaman 212

Analisis Faktor-Faktor Internal Perusahaan yang Mempengaruhi Implementasi Good Corporate Governance

(Studi Kasus Pada PT Bank Central Asia, Tbk)

Megawati Rahayu Chandra

Keuangan dan Perbankan, Politeknik Negeri Jakarta

ega_rahayuchandra@yahoo.com

Tetty Rimenda

Keuangan Perbankan, Politkenik Negeri Jakarta

Rimenta@yahoo.com

Frianto Pandia

Keuangan Perbankan, Politeknik Negeri Jakarta

Friantopandia@yahoo.com

ABSTRACT

This research aims to factor variables according to theory and research have an influence on the implementation of good corporate governance. The variables consists of five variables, there are organizational culture, leadership style, organizational commitment, internal control and internal audit. Having formed several factors of an existing variable, then test the effect of these factors on the implementation of good corporate governancein the banking industry, in this case PT Bank Central Asia, Tbk as the study population. Analysis method is a factor analysis to see the number of factor which are formed from existing variables. After that, used regression analysis to examine the effect of the factors that have been formed. The result isthree factors formed and showed that all the factors significantly influence on the good corporate governance implementation in PT Bank Central Asia.

Keywords: organizational culture, leadership style, organizational commitment, internal control and internal audit, good corporate governance implementation.

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk memfaktorkan variabel-variabel yang menurut teori dan penelitian mempunyai pengaruh terhadap implementasi good corporate governance. Variabel-variabel pembentuk faktor terdiri atas lima yaitu budaya organisasi, komitmen organisasi, gaya kepemimpinan, pengendalian internal dan audit internal. Setelah terbentuk beberapa faktor dari variabel-variabel yang ada, selanjutnya menguji pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap implementasi good corporate governance dalam industri perbankan dalam hal ini PT Bank Central Asia, Tbk sebagai populasi penelitian. Alat analisis yang digunakan adalah analisis faktor untuk melihat jumlah faktor yang terbentuk dari variabel yang ada. Lalu menggunakan analisis regresi berganda untuk menguji pengaruh faktor-faktor yang telah terbentuk. Dari analisis yang dilakukan, terbentuk tiga faktor dari lima variabel yang diuji dan menunjukkan bahwa ketiga faktor tersebut berpengaruh signifikan terhadap implementasi good corporate governance pada PT Bank Central Asia, Tbk.

Kata Kunci: Budaya organisasi, komitmen organisasi, gaya kepemimpinan, pengendalian internal, audit internal, implementasi good corporate governance.

Pendahuluan Latar Belakang

Krisis ekonomi global yang terjadi di kawasan Asia dan Amerika Latin yang diyakini muncul karena kegagalan penerapan good corporate governance. Di antaranya, sistem regulatory yang buruk, Standar Akuntansi dan Audit yang tidak konsisten, praktek perbankan yang lemah, serta pandangan Board of Directors

(BOD) yang kurang peduli terhadap hak-hak pemegang saham minoritas (Tadikapury, 2011).

Good corporate governance mendapatkan perhatian luas setelah terjadinya berbagai krisis ekonomi tidak terkecuali Indonesia. Akibat buruknya tata kelola pemerintahan dan perusahaan di Indonesia pada masa itu, menyebabkan perekonomian Indonesia terpuruk dan industri perbankan ikut terganggu pada saat itu, sehingga Bank Indonesia sebagai regulator berupaya untuk menyelamatkan industri perbankan dengan cara

(5)

Account: Megawati Rahayu Chandra, Tetty Rimenda, Frianto Pandia

Politeknik Negeri Jakarta, 2015 Halaman 213

pemberian Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) kepada bank-bank yang bermasalah.

Indonesia mulai menerapkan prinsip tata kelola perusahaan sejak menandatangani Letter of Intent (LoL) dengan International Monetary Fund (IMF) yang salah satu bagian pentingnya adalah penjadwalan perbaikan pengelolaan perusahaan di Indonesia.

Langkah kongkrit yang dilakukan Bank Indonesia sebagai regulator yaitu mengeluarkan PBI No. 8/14/PBI/2006 tentang Perubahan Atas Peraturan Bank Indonesia No. 8/4/PBI/2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governancebagi Bank Umum. Bank Indonesia menyadari bahwa semakin kompleks permasalahan yang dihadapi oleh bank, maka semakin tinggi pula kualitas good corporate governance yang perlu diimplementasikan oleh dunia perbankan.

Tujuan dari peraturan tersebut adalah untuk meningkatkan kinerja bank, melindungi kepentingan stakeholders dan meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku serta nilai-nilai etika yang berlaku umum pada perbankan. Peningkatan kualitas pelaksanaan good corporate governance merupakan salah satu upaya untuk memperkuat kondisi internal perbankan nasional sesuai dengan visi Arsitektur Perbankan Indonesia (API) (Pamungkas, 2013).

Saat ini, industri perbankan dalam setiap kegiatan usahanya menerapkan fungsi tata kelola perusahaan (good corporate governance).Good corporate governance telah menjadi salah satu standar dalam menilai tingkat kesehatan bank yang kini disebut dengan RGEC. RGEC merupakan singkatan dari Risk, Good Corporate Governance, Earning dan Capital.

Keberhasilan penerapan good corporate governance dapat dipengaruhi faktor internal dan faktor eksternal perusahaan atau organisasi yang bersangkutan. Dari salah satu faktor internal yang mempengaruhi penerapan good corporate governance yaitu budaya organisasi (Lestari,2013;2)

Berbagai penelitian memaparkan adanya korelasi yang kuat antara budaya perusahaan dengan good corporate governance, yang berarti semakin kuat penerapan budaya perusahaan maka semakin tinggi penerapan good corporate governance. Hal ini dikarenakan ada kesamaan fungsi antara budaya organisasi dan good corporate governance dimana budaya organisasi dan good corporate governance sama-sama memiliki fungsi sebagai acuan untuk pembuatan keputusan dari sebuah organisasi (Rindang dan Asteria, 2007).

Sejalan dengan penelitian Rindang dan Asteria (2007), dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Aryadi (2006) tentang budaya perusahaan terhadap pelaksanaan good corporate governance menemukan bahwa budaya perusahaan memiliki pengaruh yang positif terhadap pelaksanaan good

corporate governance dimana semakin tinggi budaya perusahaan yang diterapkan maka semakin baik pelaksanaan good corporate governance dalam perusahaan tersebut.

Selain budaya perusahaan, terdapat variabel-variabel lain yang mempengaruhi penerapan good corporate governance. Seperti penelitian yang dilakukan oleh Prasetyono dan Kompyurini (2007) dengan menggunakan variabel penelitian yaitu komitmen organisasi, pengendalian intern, penerapan good corporate governance dan kinerja yang dilakukan di rumah sakit dan diukur dengan pendekatan balance scorecard. Hasil penelitian menunjukkan bahwa budaya organisasi, gaya kepemimpinan, komitmen organisasi dan pengendalian intern secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap penerapan good corporate governance.

Tujuan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memfaktorkan variabel-variabel yang menurut teori dan penelitian mempunyai perngaruh terhadap implementasi good corporate governance.

Selanjutnya akan melihat pengaruh faktor-faktor yang telah terbentuk terhadap implementasi good corporate governance dalam industri perbankan.

Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas, maka dapat dirumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. faktor apa saja yang akan terbentuk dari variabel-variabel yang telah dipaparkan dari para peneliti terdahulu?

2. faktor apa saja yang bepengaruh terhadap implementasi good corporate governance?

Metode Penelitian

Variabel Bebas dalam Penelitian 1. Budaya Organisasi

Budaya organisasi adalah suatu kebiasaan yang telah berlangsung lama dan dipakai serta diterapkan dalam kehidupan aktivitas kerja sebagai salah satu pendorong untuk meningkatkan kualitas kerja para karyawan dan manajer perusahaan (Fahmi, 2013:50). Budaya dari perusahaan memiliki nilai yang baik bagi kemajuan suatu organisasi dalam cakupan yang lebih luas dan mendalam serta merupakan elemen dasar bagi terciptanya suatu iklim perusahaan yang ideal untuk mencapai tujuan perusahaan. Sehingga budaya merupakan sebuah pola yang dipelajari dan dipegang oleh suatu organisasi yang membedakan organsasi tersebut dengan organisasi lainnya.

Untuk mewujudkan pelaksanaan good corporate governance yang sesuai dengan pedoman yang berlaku, diperlukan budaya organisasi yang mendukung pelaksanaan good corporate governance di dalam sebuah organisasi.

Dalam implementasi good corporate governance perlu dikaji mengenai kesiapan dan kondisi budaya organisasi yang dari perusahaan karena terdapat

(6)

Politeknik Negeri Jakarta, 2015 Halaman 214

hal-hal yang harus dilaksanakan secara

berkesinambungan terhadap kondisi budaya organisasi yang kondusif dan penting dalam implementasinya terhadap good corporate governance.

2. Gaya Kepemimpinan

Kepemimpinan merupakan suatu ilmu yang mengkaji secara komprehensif tentang bagaimana mengarahkan mempengaruhi dan mengawasi orang lain untuk mengerjakan tugas sesuai dengan perintah yang direncanakan. Untuk memahami definisi kepemimpinan secara lebih dalam, ada beberapa definisi kepemimpinan yang dikemukakan oleh para ahli, seperti Robbins (2001:314) menyatakan bahwa: “kemampuan untuk mengarahkan kelompok untuk mencapai tujuan”. Griffin (2003:68) mengatakan bahwa pemimpin adalah individu yang mampu mempengaruhi perilaku orang lain tanpa harus mengandalkan kekerasan; pemimpin adalah individu yang diterima oleh orang lain sebagai pemimpin.

Organisasi yang memperlihatkan kehebatannya dalam corporate governance selalu mempunyai pemimpin yang mampu berinteraksi dengan baik kepada seluruh jajaran karyawan di dalam perusahaan. Pemimpin juga berperan sebagai jembatan yang mampu menghubungkan antara pihak shareholders dan pihak stakeholders.

Oleh karena itu, pemimpin sangat mempunyai andil dalam menerapkan dan menjalankan prinsip- prinsip good corporate governance dalam perusahaan.

3. Komitmen Organisasi

Konsep tentang komitmen organisasi berkembang pada studi awal mengenai loyalitas individu yang diharapkan ada pada diri karyawan.

Komitmen organisasi adalah suatu keadaan dimana seseorang karyawan memihak organisasi tertentu serta tujuan dan keinginnya untuk mempertahankan keanggotaan dalam organisasi tersebut.

Komitmen terhadap organisasi artinya lebih dari sekedar keanggotaan formal, karena meliputi sikap menyukai organisasi dan kesediaan untuk mengusahakan tingkat upaya yang tinggi bagi kepentingan organisasi demi pencapaian tujuan. Berdasarkan definisi ini, dalam komitmen organisasi tercakup unsur loyalitas terhadap organisasi, keterlibatan dalam pekerjaan dan identifikasi terhadap nilai-nilai dan tujuan. Dengan kata lain, ini merupakan sikap yang merefleksikan loyalitas karyawan pada organisasi dan proses berkelanjutan dimana anggota organisasi mengekspresikan perhatiannya terhadap organisasi dan keberhasilan serta kemajuan yang berkelanjutan. Sehingga, akan tercipta kondisi kerja yang kondusif yang membuat organisasi dapat berjalan secara efektif dan efisien.

4. Pengendalian Intern

Pengendalian intern merupakan proses yang dirancang oleh manajemen organisasi untuk mendukung pencapaian tujuan sebuah perusahaan

(Lestari, 2013;6). Selain itu, pengendalian intern juga merupakan salah satu cara untuk mengendalikan kegiatan yang ada di organisasi untuk menjaga sebuah organisasi dan meminimalkan hambatan atau risiko yang akan dihadapi organisasi. Dengan diterapkannya pengendalian intern secara efektif, maka organisasi telah menerapkan prinsip-prinsip good corporate governance yaitu transparansi, akuntabilitas dan pertanggungjawaban. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penerapan prinsip-prinsip good corporate governance akan berhasil jika didukung oleh pengendalian intern yang efektif dari organisasi tersebut.

5. Audit Intern

The Institute of Professional Practice Framework (1999) mendefinisikan audit intern sebagai berikut: “Internal audit adalah independen, obyektif jaminan dan aktivitas konsultasi yang dirancang untuk menambah nilai dan meningkatkan operasi organisasi untuk mencapai tujuannya dengan membawa pendekatan disiplin yang sistematis untuk mengevaluasi meningkatnya efektivitas manajemen risiko, pengendalian dan proses tata kelola”.

Dalam kaitannya dengan implementasi good corporate governance dapat dijelaskan melalui esensi good corporate governance itu sendiri terkait pula dengan teori keagenan. Dalam perekonomian modern, manajemen dan pengelolaan perusahaan banyak dipisahkan dari kepemilikan perusahaan. Hal ini sejalan dengan teori keagenan yang menekankan pentingnya pemilik perusahaan (shareholders) menyerahkan pengelolaan perusahaan kepada tenaga-tenaga professional yang disebut agen yang lebih mengerti dalam menjalankan bisnis sehari-hari. Oleh karena itu, peranan audit intern akan berguna untuk mengawasi penerapan good corporate governance dalam rangka menjaga hubungan antara pemilik perusahaan dan pengelola perusahaan.

Variabel Dependen dalam Penelitian Good Corporate Governance

Corporate governance merupakan salah satu elemen kunci dalam meningkatkan efisiensi ekonomis, yang meliputi serangkaian hubungan antara manajemen perusahaan, dewan komisaris, para pemegang saham dan stakeholders lainnya.

Corporate governance juga memberikan suatu struktur yang memfasilitasi penentuan sasaran- sasaran dari suatu perusahaan dan sebagai sarana untuk menentukan teknik monitoring kinerja (Darmawati,et al 2004).

Bank dunia memberikan definisi good corporate governance sebagai kumpulan hukum, peraturan, dan kaidah-kaidah yang wajib di penuhi, yang dapat mendorong kinerja sumber-sumber perusahaan untuk berfungsi secara efisien guna menghasilkan nilai ekonomi jangka panjang yang berkesinambungan bagi para pemegang saham maupun masyarakat sekitar secara keseluruhan.

(7)

Account: Megawati Rahayu Chandra, Tetty Rimenda, Frianto Pandia

Politeknik Negeri Jakarta, 2015 Halaman 215

Dalam implementasi good corporate governance, setiap bank harus memastikan bahwa asas-asas good corporate governance diterapkan pada setiap aspek bisnis dan seluruh jajaran bank.

Asas good corporate governance meliputi transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi dan kewajaran.

Objek Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan populasi PT Bank Central Asia, Tbk dengan sampel sebanyak 60 orang dari Divisi Audit Intern dari perusahaan tersebut. Secara umum, jumlah sampel yang dianjurkan adalah antara 50-100 sampel. Atau bisa dengan patokan rasio 10:1 dalam arti untuk satu variabel seharusnya ada 10 sampel (Santoso, 2002;94).

Teknik Analisis Data

Metode yang digunakan untuk menganalisis data yang dihasilkan dari kuisioner penelitian ini menggunakan analisis faktor dan analisis regresi berganda. Analisis faktor digunakan untuk mereduksi variabel yang ada dan saling berkorelasi, dimana dalam penelitian ini diindikasikan adanya keterkaitan antara satu variabel dengan variabel lainnya. Variabel yang mempunyai korelasi akan menjadi satu faktor sehingga dapat memenuhi syarat untuk melihat pengaruhnya terhadap variabel dependen. Sebelum melakukan analisis faktor, terlebih dahulu dilakukan pengujian apakah himpunan data layak dianalisis dengan menggunakan analisis faktor (measure of sampling adequacy). Di dalam analisis faktor, terdapat beberapa metode yang dapat digunakan untuk mengestimasi nilai dari pembobot faktor dan ragam khusus. Dalam penelitian ini menggunakan metode komponen utama. Setelah memperoleh model analisis faktor dimana tujuan faktor adalah untuk memilih sejumlah variabel baru yang akan disbut faktor dimana faktor tesebut dapat menjelaskan total keragaman data. Adapun pemilihan faktor didasarkan pada total keragaman data yang dapat dijelaskna oleh sejumlah faktor yaitu minimal 80%-90% (Jhonson dan Winchern, 2002).

Seringkali suatu variabel nampaknya tidak langsung mempunyai korelasi dengan faktor manapun sehingga masuh sulit untuk menentukan variabel tersebut masuk ke dalam salah satu faktor yang terbentuk. Faktor-faktor dalam penelitian ini menggunakan rotasi orthogonal yaitu varimax diaman orthogonal tidak akan merubah nilai komunalitas akan tetapi propori keragaman variabel yang dapat dijelaskan oleh suatu faktor akan berubah. Selanjutnya faktor-faktor yang telah terbentuk dari variabel asal lalu dianalisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh dari faktor-faktor yang telah terbentuk terhadap implementasi good corporate governance sebagai variabel dependen.

Hasil dan Pembahasan Analisis Faktor

Uji Kaiser-Meyer-Olkin (KMO)

Hasil uji Kaiser-Meyer-Olkin (KMO) dalam penelitian ini sebesar 0,801 yang berarti bahwa himpunan data yang digunakan dalam penelitian ini dinyatakan baik untuk dilakukan analisis lebih lanjut. Selanjutnya hasil uji Measure of Sampling Adequacy (MSA) menunjukkan bahwa analisis dapat dilakukan tanpa ada variabel yang harus dikeluarkan.

Metode Ekstraksi Nilai Pembobot

Initial Extraction

Budaya 1,000 ,830

Gaya_kepemi mpinan

1,000 ,793

Komitmen_

organisasi

1,000 ,979

Pengendalian _intern

1,000 ,830

Audit_intern 1,000 ,966 Untuk mengetahui keeratan hubungan antara variabel-variabel asal dengan faktor umum yang terbentuk dapat dilihat dari nilai komunalitasnya.

Nilai komunalitas dapat menjelaskan proporsi keragaman variabel asal yang dapat dijelaskan oleh faktor umum yang terbentuk. Variabel komitmen organisasi mempunyai nilai komunalitas tertinggi yaitu sebesar 0,979 dimana 97,9% keragaman variabel presentase dapat dijelaskan oleh faktor umum yang terbentuk. Selanjutnya penentuan jumlah faktor dalam penelitian ini berdasarkan total keragaman data yang dapat dijelaskan sesuai dengan teori yang ada. Terbentuk tiga faktor yang dapat menjelaskan keragaman data yang terjadi sebesar 87,955%. Menurut Jhonson dan Whincern (2002) pemilihan faktor dapat didasarkan pada total keragaman data yang dapat dijelaskan oleh sejumlah faktor yaitu minimal 80% sampai dengan 90%.

Compo nent

Initial Eigenvalues

Total % of Variance

Cumulative

%

1 3,055 61,108 61,108

2 ,901 18,010 79,119

3 ,442 8,836 87,955

4 ,373 7,469 95,424

5 ,229 4,576 100,000

Ketiga faktor utama juga menghasilkan matriks pembobot faktor yang nilai-nilai di dalamnya merupakan koefisien antara faktor umur dengan masing-masing variabel asalnya. Semakin nilai pembobot faktor maka semakin erat hubungan antara faktor umum dengan variabel asal. Nilai tersebut akan digunakan untuk menentukan penempatan variabel asal ke dalam salah satu faktor.

Component Matrixa

(8)

Politeknik Negeri Jakarta, 2015 Halaman 216

1 2 3

Budaya ,907 ,036 -.075 Gaya_kepemimpinan ,812 -,266 -,252 Komitmen_organisasi ,674 -.592 ,417

Pengendalian_intern ,848 ,191 -,273 Audit_intern ,632 ,665 ,353 Extraction Method: Principal Component Analysis

Namun terkadang terjadi kemiripan nilai korelasi dari suatu variabel terhadap suatu faktor dan faktor lainnya sehingga masih sulit untuk menentukan variabel-variabel yang masuk ke dalam masing-masing faktor yang telah terbentuk.

Seperti yang ditunjukkan dalam faktor 1, dimana nilai pembobot faktor dari lima variabel hampir mendekati satu sama lain. Pada faktor 2 menunjukan nilai pembobot faktor variabel budaya dan pengendalian intern saling mendekati tetapi sangat lemah dalam menjelaskan keragaman data.

Sehingga masih sulit ditentukan variabel mana saja yang masuk ke dalam faktor 1, faktor 2 dan faktor 3. Oleh karena itu, perlu dilakukan rotasi terhadap matriks pembobot tersebut. Agar dapat terlihat jelas variabel-variabel yang masuk ke dalam faktor1, faktor 2 dan faktor 3.

Rotated Component Matrixa Component

1 2 3

Budaya ,750 ,389 ,341

Gaya_kepemimpinan .799 ,033 ,393 Komitmen_organisasi ,282 ,064 ,946 Pengendalian_intern ,823 ,379 ,094 Audit_intern ,245 ,950 ,053 Extraction Method: Principal Component Analysis Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization. a

Hasil rotasi varimax pada tabel diatas, menunjukkan distribusi variabel terlihat secara lebih jelas dan nyata. Berdasarkan nilai pembobot hasil rotasi, setiap variabel akan masuk ke dalam satu faktor saja dimana nilai pembobot tertinggi berada pada faktor tersebut dibandingkan pada faktor lainnya. Seperti variabel budaya organisasi, gaya kepemimpinan dan pengendalian intern mempunyai nilai pembobot tertinggi dalam faktor 1 sehingga dapat dikelompokan kedalam faktor 1.

Adapun variabel pembentuk setiap faktor beserta nilai pembobotnya secara lebih rinci dapat terlihat pada tabel sebagai berikut.

Faktor Variabel asal Nilai pembobot Faktor

1

Budaya organisasi Gaya

kepemimpinan Pengendalian intern

0,750 0,799 0.823 Faktor Audit intern 0,950

2 Faktor 3

Komitmen organisasi

0,946

Analisis Regresi Berganda Uji Normalitas

Pengujian normalitas mrupakan pengujian tentang kenormalan distribusi residual yang diperlukan dalam analisis regresi.

Grafik p-plot berbentuk titik-titik menyebar di sektar garis diagonal tidak menyimpang jauh dari garis diagonal dan seimbang di sisi kanan dan kiri garis yang berarti bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas.

Uji Multikolinearitas

Berdasarkan hasil uji multikolinearitas menunjukkan bahwa data dalam penelitian in bebas dari asumsi multikolinearitas dimana nilai tolerance faktor 1, faktor 3 dan faktor 3 yang telah terbentuk sebelumnya yaitu > 1,0 dan nilai VIF variabel tersebut <10.

Model

Collinearity Statistics Tolerance VIF

1 (Constant)

Faktor 1 Faktor 2 Faktor 3

1,000 1,000 1,000

1,000 1,000 1,000

Uji Heterokedastisitas

Dalam penelitian ini, untuk mengetahui heterokedastisitas digunakan uji Park agar dapat mengetahui besar nilai signifikan pada penelitian ini. Berikut adalah tabel Uji Park yang menunjukkan uji heterokedastisitas dari model regresi yang digunakan.

ANOVAa

Model Sig.

Regression 1 Residual

Total

0,172b

(9)

Account: Megawati Rahayu Chandra, Tetty Rimenda, Frianto Pandia

Politeknik Negeri Jakarta, 2015 Halaman 217

Dari uji Park menunjukkan bahwa tingkat signifikansi sebesar 0,172 atau sebesar 17,2% yang berarti bahwa lebih besar dari asumsi uji Park yaitu 5%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data dalam penelitian ini tidak terdapat gejala heterokedastisitas.

Uji Signifikansi Model Regresi Model Summary

b

Model R R

Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 ,767a ,589 ,567 5,21647

a. Predictors: (constant), REGR factor score 3 for analysis 1, REGR factor score 2 for analysis 1, REGR factor score 1 for analysis 1

b. Dependent Variable: gcg

Berdasarkan hasil perhitungan analisis regresi dengan bantuan SPSS, model persamaan pada tabel diatas memperlihatkan faktor-faktor yang terbentuk sebelumnya secara bersama-sama (simultan) berpengaruh terhadap penerapan good corporate governance pada PT Bank Central Asia, Tbk.

Determinasi (Adjusted R Square) sebesar 0,567 menunjukkan bahwa 56,7% variabel dependen yaitu penerapan good corporate governance dapat dijelaskan oleh faktor-faktor yang telah dibentuk sebelumnya. Sedangkan sisanya sebesar 43,3%

dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak dimasukkan dalam peneitian ini.

Uji Hipotesis Keberartian (Uji F)

Uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat, yaitu apakah faktor 1, faktor 2 dan faktor 3 benar- benar berpengaruh terhadap variabel Y (penerapan good corporate governance). Hasil analisis berdasarkan tabel adalah sebagai berikut:

Dengan tingkat kepercayaan sebesar 95% atau taraf signifikansi sebesar 5%, maka : Jika F hitung> F tabel maka H0 ditolak, berarti masing-masing variabel bebas secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat. Dalam penelitian ini, nampak bahwa F tabel sebesar 2,38607 dan F hitung 26,742 dengan probabilitas 0,000. Karena probabilitas jauh lebih kecil dari 0,005 dan Fhitung> F tabel maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi faktor-faktor yang telah terbentuk. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ketiga faktor tersebut berpengaruh secara simultan terhadap penerapan good corporate governance.

Uji Signfikansi Koefisien Korelasi (Uji t)

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients B Std.

Error

Beta

(Constant) Factor 1 Factor 2 Factor 3

82,180 3,582 4,406 2,181

,673 ,679 ,679 ,679

,452 ,556 ,275 a. Dependent Variable: gcg

Sumber: Data primer yang diolah, 2014

Dari hasil uji t diatas, menunjukkan bahwa persamaan regresi berganda yang diperoleh dari hasil analisis yaitu Y = 82,180 + 3,582 X1 + 4,406 X2+ 2,181 X3. Dengan kata lain, maka dari persamaan di atas dapat diartikan sebagai berikut:

1. Konstanta sebesar 82,180 menyatakan bahwa besarnya Y adalah 82,180 dengan asumsi bahwa X1, X2 dan X3 bernilai konstan.

2. Faktor 1 menghasilkan nilai t hitung sebesar 5,274 dengan probabilitas signifikansi sebesar 0,000. Karena probabilitas kurang dari 0,05 dan ttabel sebesar 2,004879, maka dapat disimpulkan bahwa secara individual faktor 1 dapat mempengaruhi secara nyata terhadap variabel Y (penerapan good corporate governance). Dimana koefisien regresi X1 sebesar 3,582 menyatakan bawa setiap penambahan 1 (satuan) nilai X1 akan meningkatkan Y sebesar 3,582.

3. Faktor 2 menghasilkan t hitung sebesar 6,488 dengan probabilitas signifikansi sebesar 0,000.

Karena probabilitas kurang dari 0,05 dan t hitung

> t tabel , maka dapat disimpulkan bahwa secara individual faktor 2 dalam mempengaruhi secara nyata terhadap variabel Y (penerapan good corporate governance). Dimana koefisien regresi X2 sebesar 4,406 menyatakan bahwa setiap penambahan 1 (satuan) nilai X2 akan meningkatkan Y yaitu sebesar 4,406.

4. Faktor 3 menghasilkan thitung sebesar 3,212 dengan probabilitas signifikansi sebesar 0,002.

Karena probabilitas kurang dari 0,05 dan thitung

> ttabel, maka dapat disimpulkan bahwa secara individual faktor 3 dalam mempengaruhi secara nyata terhadap variabel Y (penerapan good corporate governance). Koefisien regresi X3 sebesar 2,181 menyatakan bahwa setiap penambahan 1(satuan) nilai X3 akan meningkatkan Y yaitu sebesar 2,181.

Pembahasan

Budaya organisasi yang terbentuk dalam perusahaan sangat mendukung implementasi good corporate governance dimana harus dilaksanakan secara berkesinambungan. Penerapan good corporate governance juga dipegaruhi oleh pengendalian intern suatu perusahaan, kondisi ini memperlihatkan bahwa semakin baik pengendalian intern yang ada dalam suatu perusahaan maka semakin baik pula implementasi good corporate governance. Pengendalian intern yang dilakukan oleh perusahaan dan budaya perusahaan yang terbentuk tidak terlepas dari gaya kepemimpinan yang diterapkan dalam perusahaan tersebut

(10)

Politeknik Negeri Jakarta, 2015 Halaman 218

sehingga ketiga variabel ini saling berkaitan satu

dan lainnya. Dengan adanya gaya kepemimpinan yang baik dan pengendalian intern yang efektif, maka prinsip-prinsip good corporate governance dapat dijalankan dengan baik dalam perusahaan.

Hal ini didukung oleh temuan Wiratno et all (2011) yang menyatakan bahwa budaya organisasi, gaya kepemimpinan dan pengendalian intern berengaruh terhadap penerapan good corporate governance.

Perubahan pada variabel asal yaitu audit intern dapat menyebabkan perubahan pada faktor 2. Adapun peningkatan faktor 2 karena audit intern yang dilakukan perusahaan yang baik, sehingga memberikan pengaruh terhadap implementasi good corporate governance dalam perusahaan tersebut.

Berdasarkan hasil uji parsial (uji t) nilai signifikansi yang dihasilkan sebesar 0,000 yang berarti bahwa faktor 2 berpengaruh signifikan terhadap implementasi good corporate governance sebagai variabel dependen.

Salah satu pihak yang terkait dalam pelaksanaan good corporate governance adalah audit intern. Dalam perusahaan, audit intern dilaksanakan guna membantu manajemen prusahaan agar dapat dapat menjalankan tanggung jawab secara efektif dan efisien. Audit intern berfungsi sebagai supervisi yang memastikan bahwa seluruh divisi dalam perusahaan telah melaksanakan ketentuan-ketentuan pelaksanaan good corporate governance. Oleh karena itu, faktor audit intern sangatlah penting dalam melakukan evaluasi sistem pengawasan dalam pengelolaan usaha termasuk dalam mengevaluasi sejauh mana perusahaan telah mengimplementasikan good corporate governance dalam perusahaan.

Perubahan pada variabel asal yaitu komitmen organisasi dapat menyebabkan perubahan pada faktor 3. Adapun peningkatan faktor 3 karena komitmen organisasi yang dimiliki tiap-tiap karyawan sangat tinggi sehingga memberikan pengaruh terhadap implementasi good corporate governance dalam perusahaan tersebut.

Berdasarkan hasil uji parsial (uji t) nilai signifikansi yang dihasilkan sebesar 0,000 yang berarti bahwa faktor 3 berpengaruh signifikan terhadap implementasi good corporate governance sebagai variabel dependen.

Dalam menjalankan peraturan-peraturan demi terwujudnya tata kelola perusahaan yang baik dibutuhkan komitmen dari para karyawan untuk menjalankannya yang kemudian akan meningkatkan kinerja para karyawan dalam perusahaan tersebut. Dengan adanya komitmen organisasi yang tinggi dalam diri para karyawan, akan menciptakan kondisi kerja yang kondusif yang membuat organisasi dapat berjalan seara efektif dan efisien.

Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil dan pembahasan pada bab sebelumnya adalah sebagai berikut:

1. Dari lima variabel yang digunakan, telah terbentuk tiga faktor yang masing-masing adalah faktor 1 yang terbentuk dari budaya organisasi, gaya kepemimpinan dan pengendalian intern. Faktor 2 yang terbentuk dari variabel audit intern dan faktor 3 yang terbentuk dari variabel komitmen organisasi.

2. Dari ketiga faktor yang terbentuk dari analisis faktor, ketiga faktor tersebut terbukti berpengaruh signifikan terhadap implementasi good corporate governance. Berdasarkan hasil uji t dimana persamaan yang diperoleh yaitu Y= 82,180 + 3.582 X1 + 4,406 X2 + 2,181 X3. Faktor 2 mempunyai pengaruh yang lebih besar terhadap implementasi good corporate governance, kemudian disusul oleh faktor 1 dan faktor 3.

3. Faktor-faktor yang terbentuk dalam penelitian ini terbukti berpengaruh secara signifikan terhadap implementasi good corporate governance pada PT Bank Central Asia, Tbk.

Daftar Pustaka

Darmawati, Deni dkk. 2004. Hubungan Corporate Governance dan Kinerja Perusahaan.

Simposium Nasional Akuntansi VII, Denpasar, 2-3 Desember 2004

Fahmi, Irham. 2013. Perilaku Organisasi: Teori, Aplikasi dan Kasus. Bandung: Penerbit Alfabeta

Greening van Hennie dan Sonja Brajovic Bratanovic. 2011. Analysing Banking Risk (Analisis Risiko Perbankan). Jakarta:

Penerbit Salemba Empat

Pamungkas, Ichsan. 2013. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Good Corporate Governance Rating (Studi Kasus pada Perusahaan yang Terdaftar dalam Laporan Indeks CGPI Tahun 2009-2011).

Skripsi. Semarang. Universitas Diponegoro.

Jhonson .A. Richard and Wichern.W. Dean. 2002.

Applied Multivariate Statistical Analysis, Fifth edition. New Jersey: Prentince Hall Komite Nasional Kebijakan Governance. 2013.

Prinsip Dasar dan Pedoman Pelaksanaan Good Corporate Governance Perbankan Indonesia. Jakarta: KNKG

Lestari, Morita Indah. 2013. Pengaruh Budaya Organisasi dan Pengendalian Intern Terhadap Penerapan Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance (Studi Empiris pada Rumah Sakit Umum di Kota Padang)

Luthans, Fred. 2006. Perilaku Organisasi.

Yogyakarta: Penerbit ANDI

Prasetyo dan Nurul Kompyurini. 2007. Analisis Kinerja Rumah Sakit Daerah dengan Pendekatan Balanced Scorecard Berdasarkan Komitmen Organisasi, Pengendalian Intern dan Penerapan Prinsip-Prinsip Good Corporate

(11)

Account: Megawati Rahayu Chandra, Tetty Rimenda, Frianto Pandia

Politeknik Negeri Jakarta, 2015 Halaman 219

Governance (GCG) (Survei Pada Rumah Sakit Daerah di Jawa Timur). Jurnal disajikan dalam Simposium Nasional Akuntansi X, Universitas Hasanuddin, Makassar, 26-28 Juli.

Rindang dan Asteria. 2013. Analisis Hubungan Peranan Budaya Perusahaan Terhadap Penerapan Good Corporate Governance Pada PT Aneka Tambang, Tbk. Journal the WINNERS. 8: 126-138.

Robbins, Stephen. 2001. Organizational Behavior.

New Jersey: Prentice Hall

Santoso, Singgih. 2002. Statistik Multivariat.

Jakarta: PT Elex Media Komputindo Tadikapury, Violetta Jingga. 2013. Penerapan

Good Corporate Governance (GCG) pada PT Bank X Tbk, Kanwil X. Skripsi.

Makassar. Universitas Hasanuddin.

Zarkasyi, Wahyudin. 2008. Good Corporate Governance Pada Badan Usaha Manufaktur, Perbankan dan Jasa Keuangan Lainnya. Bandung: Alfabeta.

(12)

Redaksi Account menerima artikel penelitian untuk

dimuat pada terbitan berikunya yang sesuai dengan

ruangl lingkup jurnal ac- count.

Kirim artikel anda ke akunjurnal2013@gmail.com.

Sesuaikan format tulisan an- da dengan format yang terse- dia di halaman belakang, atau kirim email dengan isi request for format ke email

diatas

Account

Jurnal Akuntansi, Keuangan dan Perbankan

ISSN 2338-9753

Kinerja Pasar Modal Terkait Perubahan Satuan Perdagangan Dan Fraksi Harga Saham Di Bursa Efek Indonesia. Hal 170-177. Ida Syafrida , Ahmad Adib.

Analisis Hubungan Antara Merger dan Akuisisi Terhadap Kinerja Keu- angan dan Return Saham Pada Perbankan yang Terdaftar Di BEI.

Hal 178-186. Mohamad Heykal, Monica Hennisia Wijayanti.

Pengaruh Transaksi Electronic Banking Terhadap Fee Based Income Pada Pt. Bank CIMB Niaga, Tbk. Hal 187-194. Pebriani Utaminingsih, Lana Sularto.

Analisis Perbandingan Model Altman Z-Score, Zmijewski, dan Springate dalam Memprediksi Kebangkrutan Perusahaan Delisting Di BEI Periode 2008 – 2013. Hal 195-203. Reza Prabowo, Wibowo.

Komparasi Efisiensi Perbankan BUMN Dan BUSN Dengan Pendekatan Data Envelopment Analysis Berbasis Balanced Scorecard, Hal 204-211.

Sujarwo, Bambang Waluyo.

Analisis Faktor-Faktor Internal Perusahaan yang Mempengaruhi Imple- mentasi Good Corporate Governance (Studi Kasus Pada PT Bank Central Asia, Tbk). Hal 212-219. Megawati Rahayu Chandra, Tetty Rimenda, Frianto Pandia.

Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran Promosi Kartu Prabayar Terhadap Minat Beli Nasabah pada PT Bank Negera Indonesia (Persero) Tbk Cabang Jatinegara.Hal 220-228. Heri Abrianto, Astrid Oktavia.

Implementasi Mudharabah pada Pembiayaan di Bank Syariah. Hal 229- 236. Bambang Waluyo.

Studi Kebutuhan Soft Skill dalam Upaya Penyusunan Model Pembelaja- ran Soft Skill yang Terintegrasi Dengan Mata Kuliah Akuntansi. Hal 237- 246. Titi Suhartati, Yenni Nuraeni, Nedsal Sixpria.

Pengaruh Hubungan Pemanfaatan Aplikasi Core Banking System Ter- hadap Kinerja Individu Karyawan PT. Bank BRI Syariah. Hal 247-255.

Firdha Kurnia, Agus Supriyadi, Ali Masjono.

Volume 1 No 3 Juni 2015

Ruang Lingkup: Account merupakan jurnal yang diterbitkan untuk memberikan ma- sukan bagi pengembangan ilmu pengetahuan dibidang akuntansi, keuangan dan per- bankan. Artikel yang dimuat di jurnal ini merupakan kajian teoritis dan hasil riset

terapan dibidang akuntansi, keuangan dan perbankan

R edaksi Account menerima artikel penelitian untuk dimuat pada terbitan berikutnya yang sesuai dengan ruang

lingkup jurnal account.

Kirim artikel anda ke akunjurnal2013@gmail.com.

Sesuaikan format tulisan an- da dengan format yang terse- dia di halaman belakang, atau kirim email dengan isi request for format ke email

diatas

(13)

Volume 1 No 3 Juni 2015 ISSN 2338-9753

Format Penulisan Artikel

Judul

Nama Penulis Pertama Program studi, Nama PT,

alamat email Nama Penulis Kedua Program studi, Nama PT,

alamat email Abstract (bhs Inggris)

Abstrak (bhs Indonesia) Pendahuluan

Latar belakang Tujuan

Permasalahan Review Pustaka Metode Penelitian Pembahasan Kesimpulan Daftar Pustaka

Ketentuan:

Item Ketentuan

Ukuran kertas A4

Judul : Huruf Time New Roman 14 Point, Centre. Ti-

tle Case Nama Penulis, Nama Program studi, nama

Perguruan Tinggi: Times New Roman 12 Point, Italic Abstract Bahasa Inggris Time New Roman, Italic 10 point.

Abstrak Bahasa Indonesia Times New Roman, Italic, 10 point

Sub judul Time New Roman, Bold, 11 Point, Title Case

Konten Dua Kolom, Times New Roman, 10 Point, satu

spasi dan garis diantara dua kolom

Daftar Pustaka Sesuai standard, lihat contoh di artikel terbitan kali ini.

Jumlah Halaman Maksimum 10 halaman

Tabel dan grafik Wajib menyebutkan judul dan sumbernya

Secara menyeluruh Lihat sample pada terbitan kali ini

(14)

Volume 1 No 3 Juni 2015 ISSN 2338-9753

Diterbitkan oleh Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Jakarta Jln Prof. Dr. Ir. G.E. Siwabessy. Kampus UI Depok.

Gedung F Lantai 2, Telp 021-7862537, Fax 021-7863537

akunjurnal2013@gmail.com

Gambar

Grafik  p-plot  berbentuk  titik-titik  menyebar  di  sektar  garis  diagonal  tidak  menyimpang  jauh  dari  garis  diagonal  dan  seimbang  di  sisi  kanan  dan  kiri  garis  yang  berarti  bahwa  model  regresi  memenuhi  asumsi normalitas
Tabel dan grafik  Wajib menyebutkan judul dan sumbernya  Secara menyeluruh  Lihat sample pada terbitan kali ini

Referensi

Dokumen terkait

Adapun tujuan penelitian ini ialah untuk menjelaskan latar belakang sejarah berdirinya Museum Negeri Provinsi Jambi, menjelaskan dan memahami bagaimana perkembangan Museum Negeri

Dewasa ini dunia sedang marak membicarakan isu perubahan iklim yang terjadi di bumi.Perubahan iklim di dunia sejalan dengan pemanasan global yang terjadi

Pelaksanaannya dapat dilakukan dengan syarat-syarat tertentu antara lain orang yang ingin diakhiri hidupnya adalah orang yang benar- benar sakit dan tidak dapat

Hasil penelitian adalah sebagai berikut: (1) struktur mikro wacana Togel Marak di Bali pada Harian Bali Post terdiri atas pola pengembangan paragraf deduktif dan

Pada Program Kemitraan Masyarakat (PKM) ini, mitra kami adalah UKM Batik Tulis Amri Jaya (M. Zainal Arif) dan UKM Batik Tulis Namiroh (Ratna Tuty Mufi da), yang merupakan salah

Kontribusi prinsip akuntabilitas dalam implementasi PSAK 109 di BAZNAS Gresik diantaranya : (a) Perbaikan dalam pemanfaatan waktu dan disiplin kerja amil di

Untuk mengatasi hal tersebut peneliti mengupayakan lebih menerapkan pendekatan kontekstual mulai dari pembelajaran yang dikaitkan dengan kehidupan nyata anak dan

22 Kepuasan Pelanggan Produktiviti Kualiti Kebolehsuaian PenulisIPengkaji Elmuti et al., 1996 1 Kepimpinan Komitmen pengurusan atasan 2 Perancangan Strategik Misi dan