• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penyajian Graf dan Graf Isomorfisma

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Penyajian Graf dan Graf Isomorfisma"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

Penyajian Graf dan Graf Isomorfisma

Ada banyak cara untuk menyajikan graf . Akan sangat membantu untuk bekerja dengan graf jika kita bisa memilih penyajian yang sesuai. Dalam bagian ini kita aka menunjukkan bagaimana menyajikan graf dalam berbagai cara.

Terkadang, dua graf memiliki bentuk yang sama dalam pengertian terdapat korespondesi satu-satu diantara himpunan simpulnya. Dalam hal ini, kita katakan bahwa dua graf isomorfik . Menentukan apakah dua graf isomorfik adalah persoalan penting dalam teori graf.

Daftar Ajasensi

Salah satu cara untuk menyajikan graf yang tidak memiliki sisi ganda adalah dengan mendaftar semua sisi dari graf. Cara lain untuk menyajikan graf tanpa sisi ganda adalah dengan menggunakan daftar ajasensi , yang menunjukkan simpul-simpul yang

bersebelahan untuk setiap simpul pada graf.

(2)

Contoh :

Gunakan daftar ajasensi untuk mendeskripsikan graf tak berarah berikut

(3)

Contoh :

Gunakan daftar ajasensi untuk mendeskripsikan graf berarah berikut

(4)

Matrik Ajasensi

Menyajikan graf dengan daftar sisi-sisinya atau daftar ajasensi dapat rumit jika terdapat sangat banyak sisi dari graf. Untuk memudahkan komputasi, graf seringkali disajikan menggunakan matriks. Dua tipe matrik yang sering digunakan akan kita bahas di sini.

Satu berdasarkan simpul yang bersebelahan dan satu berdasarkan pada kebersisian garis dan simpul

Misal 𝐺 = (𝑉, 𝐸) adalah graf sederhan dengan 𝑉 = 𝑛 . Misal sebarang daftar simpul dari 𝐺 adalah 𝑣1, 𝑣2, 𝑣3, … 𝑣𝑛. Matrik ajasensi 𝑨 ( atau 𝑨𝐺) dari 𝐺 bersesuaian dengan dafatar simpul, adalah matrik satu-nol yang berukuran 𝑛 × 𝑛 adalah 1 sebagai entri 𝑖, 𝑗 jika 𝑣𝑖dan 𝑣𝑗bersebelahan dan 0 sebagai entri 𝑖, 𝑗 jika 𝑣𝑖dan 𝑣𝑗tidak bersebelahan.

Jika 𝑨 = 𝒂𝒊𝒋 matrik ajasensi, maka 𝑎𝑖𝑗= ቊ1

0 jika jika

𝑣𝑖, 𝑣𝑗 adalah sisi pada 𝐺 lainnya

(5)

Contoh :

Gunakan matrik ajasensi untuk mendeskripsikan graf berikut

(6)

Contoh :

Gambarkan graf dengan matrik ajasensi seperti berikut

(7)

Matrik ajasensi dari suatu graf sederhana bergantung pada bagaimana pemilihan penyusunan simpul. Karena ada 𝑛! banyaknya susunan dari 𝑛 unsur, maka berarti ada 𝑛! Banyaknya matrik ajasensi yang berbeda

Matrik ajasensi graf sederhana adalah matrik simetri, karena 𝑎𝑖𝑗= 𝑎𝑗𝑖, karena kedua entri adalah 1 jika 𝑣𝑖dan 𝑣𝑗adalah bersebelahan dan 0 jika tidak bersebelahan. Karena graf sederhana tidak memiliki gelang maka 𝑎𝑖𝑖 , 𝑖 = 1,2,3, … , 𝑛 adalah 0

Matriks ajasensi dapat juga digunakan untuk menyajikan graf tak berarah dengan gelang dan sisi ganda. Gelang dengan simpul 𝑣𝑖 dinyatakan dengan 1 pada posisi ke 𝑖, 𝑖 dari matrik ajasensi.

Jika terdapat sisi ganda yang mengaitkan beberapa pasangan simpul 𝑣𝑖dan 𝑣𝑗atau gelang ganda pada simpul yang sama, matriks ajasensi bukan lagi matriks satu-nol , entri ke 𝑖, 𝑗 dari matriks ajasensi adalah banyaknya sisi yang berkaitan dengan 𝑣𝑖, 𝑣𝑗 .

Semua matriks tak berarah, termasuk graf ganda dan graf semu adalah matrik ajasensi yang simetri

(8)

Misal 𝐺 = (𝑉, 𝐸) adalah graf beararah sederhan dengan 𝑉 = 𝑛 . Misal sebarang daftar simpul dari 𝐺 adalah 𝑣1, 𝑣2, 𝑣3, … 𝑣𝑛. Matrik ajasensi 𝑨 ( atau 𝑨𝐺) dari 𝐺 bersesuaian dengan daftar simpul, adalah matrik satu-nol yang berukuran 𝑛 × 𝑛 adalah 1 sebagai entri 𝑖, 𝑗 jika ada sisi dari 𝑣𝑖ke 𝑣𝑗dan 0 sebagai entri 𝑖, 𝑗 jika 𝑣𝑖dan 𝑣𝑗tidak dikaitkan.

Jika 𝑨 = 𝒂𝒊𝒋 matrik ajasensi, maka 𝑎𝑖𝑗 = ቊ1

0 jika jika

𝑣𝑖, 𝑣𝑗 adalah sisi dari 𝑣𝑖ke 𝑣𝑗pada 𝐺 lainnya

Matrik ajasensi graf berarah tidak harus simetri, karena tidak harus ada sisi dari 𝑣𝑗ke 𝑣𝑖jika ada sisi dari 𝑣𝑖ke 𝑣𝑗

Matriks ajasensi dapat digunakan untuk menyatakan graf berarah ganda. Matrik yang demikian bukan matriks satu-nol karena ada sisi ganda yang memiliki arah yang sama dalam

menghubungkan dua simpul.

Pada matriks ajasensi untuk graf berarah ganda, 𝑎𝑖𝑗adalah banyaknya sisi yang berkaitan dengan 𝑣𝑖, 𝑣𝑗

(9)

Contoh :

Gunakan matrik ajasensi untuk mendeskripsikan graf berikut

(10)

Contoh :

Gambarkan graf dengan matrik ajasensi seperti berikut

(11)

Kelebihan dan kekurangan menggunakan daftar ajasensi dan matriks ajasensi Jika suatu matriks sederhana memiliki sedikit sisi, disebut sebagai jarang,

biasanya lebih dipilih daftar ajasensi untuk digunakan daripada matrik ajasensi dalam menyajikan graf.

Sebagai contoh , jika setiap simpul memiliki derajat melebihi 𝑐, dengan 𝑐 kurang dari suatu 𝑛 , maka setiap daftar ajasensi memuat 𝑐 atau kurang banyaknya simpul. Sehingga tidak melebihi 𝑐𝑛 item dalam daftar ajasensi. Pada sisi yang lain, matrik ajasensi untuk graf memiliki 𝑛2entri.

Catat bahwa matrik ajasensi dari graf yang jarang disebut sebagai matrik jarang.

yakni suatu matrik dengan sedikit entri tak nolnya.

(12)

Sekarang misalnya suatu graf sederhana adalah rapat , yakni memuat banyak sisi, graf yang demikian memiliki lebih dari separuh kemungkinan sisi. Dalam kasus ini, lebih dipilih

menggunakan matrik ajasensi untuk menyajikan graf daripada menggunakan daftar ajasensi.

Untuk melihat hal ini bandingkan kerumitan untuk menentukan kemungkinan sisi 𝑣𝑖, 𝑣𝑗 yang ada.

Dengan menggunakan ajasensi matrik, kita dapat menentukan apakah suatu sisi ada dengan melihat entri ke 𝑖, 𝑗 pada matrik. Entri adalah satu jika memuat sisi dan 0 jika lainnya.

Akibatnya jika akan membuat perbandingan pada matrik-matrik padat , kita membandingkan entri 0, untuk melihat apakah sisinya ada. Di sisi lain jika kita menggunakan daftar ajasensi untuk menyajikan graf, kita membutuhkan pencarian daftar simpul yang bersebelahan untuk melihat apakah adanya sisi. Ini bisa membutuhkan sebanyak Θ 𝑉 perbandingan jika sisinya banyak.

(13)

Matrik Insiden

Cara lainnya yang biasa untuk menyajikan graf adalah dengan menggunkan matrik insiden.

Misal 𝐺 = (𝑉, 𝐸) adalah graf tak berarah. Misal 𝑣1, 𝑣2, 𝑣3, … 𝑣𝑛sebarang daftar simpul dari 𝐺 dan 𝑒1, 𝑒2, 𝑒, … 𝑒𝑚 sebarang daftar sisi dari 𝐺. Maka matrik insiden yang bersesuaian dengan urutan anggota 𝑉 dan 𝐸 adalah matrik 𝑀 − 𝑚𝑖𝑗 yang berukuran 𝑛 × 𝑚 dimana 𝑚𝑖𝑗=1 jika sisi 𝑒𝑗 bersisian dengan simpul 𝑣𝑖dan 0 lainnya

𝑀

𝑖𝑗

= ቊ 1 0

jika jika

sisi 𝑒

𝑗

bersisian dengan simpul 𝑣

𝑖

lainnya

Matrik insiden dapat digunakan untuk menyatakan sisi ganda dan loop. Sisi ganda dinyatakan dalam matrik insiden menggunakan kolom dengan entri yang sama, karena sisi-sisi ini adalah bersebelahan dengan pasangan simpul yang sama. Gelang disajikan dengan menggunakan kolom yang pasti sama dengan 1, bersesuaian dengan simpul yang bersisian dengan loop

(14)

Contoh :

Gunakan matrik insiden untuk mendeskripsikan graf berikut

(15)

Contoh :

Gambarkan graf dengan matrik insiden seperti berikut

(16)

Isomorfisma Graf

Seringkali kita perlu tahu apakah mungkin menggambarkan graf dengan cara yang sama, yakni kita ingin menggambarkan graf apakah memiliki struktur yang sama jika kita mengabaikan identitas dari simpul-simpulnya. Sebagai contoh pada kimia, graf digunakan untuk model campuran. Campuran yang berbeda dapat memiliki rumus molekul yang sama tapi berbeda struktur. Campuran-campuran yang demikian direpresentasikan dengan graf yang tidak dapat digambarkan dengan cara yang sama. Graf yang menyajikan campuran yang sudah diketahui sebelumnya dapat digunakan untuk menentukan apakah campuran yang diduga baru telah dipelajari sebelumnya.

(17)

DEFINISI 1

Graf sederhana 𝐺

1

= (𝑉

1

, 𝐸

1

) dan 𝐺

2

= (𝑉

2

, 𝐸

2

) adalah isomorfik jika ada fungsi satu ke satu dan pada dari 𝑉

1

ke 𝑉

2

dengan sifat bahwa 𝑎 dan 𝑏 bersebelahan di 𝐺

1

jika dan hanya jika 𝑓(𝑎) dan 𝑓(𝑏) bersebelahan di 𝐺

2

, untuk semua 𝑎 dan 𝑏 di 𝑉

1

Fungsi yang demikian disebut isomorfisma. Dua graf yang tidak isomorfik disebut

nonisomorfik

Dengan kata lain, jika dua graf sederhana isomorfik, terdapat korespondensi satu-satu

simpul-simpul dari kedua graf yang mengawetkan relasi bersebelahan. Isomorfisma dari

graf sederhana adalah suatu relasi ekivalen.

(18)

Contoh :

Tunjukkan bahwa graf 𝐺 = 𝑉, 𝐸 dan 𝐺 = 𝑊, 𝐹 berikut ini adalah isomorfik

(19)
(20)

Menentukan apakah dua graf isomorfik

Seringkali sulit untuk menentukan apakah dua graf isomorfik. Terdapat 𝑛! kemungkinan korespondensi satu-satu diantara dua himpunan simpul yang beranggotakan 𝑛 simpul. Dengan demikian mengecek setiap korespondensi untuk melihat apakah mengawetkan kebersebelahan atau tidak menjadi tidak praktis jika 𝑛 besar

Terkadang tidak sulit untuk menentukan apakah dua graf tidak isomorfik. Khususnya kita dapat menunjukkan dua graf tidak isomorfik jika kita menemukan suatu sifat yang hanya dimiliki oleh satu dari dua graf , yang seharusnya diawetkan jika ada isomorfisma dari kedua graf.

- Karena pada dua graf yang isomorfik terdapat korespondensi satu-satu antara himpunan simpul dari kedua graf , maka banyaknya simpul dan banyaknya sisi dari kedua graf akan sama ( isomorfisma mengawetkan banyaknya simpul dan banyaknya sisi )

- Karena pada dua graf yang isomorfik setiap pasang simpul 𝑢 dan 𝑣 bersebelahan jika dan hanya jika 𝑓 𝑢 dan 𝑓(𝑣) bersebelahan , maka kedua graf akan memiliki sama banyaknya simpul pada setiap derajatnya ( isomorfisma mengawetkan derajat dari simpul )

Sifat yang diawetkan oleh isomorfisma graf dikatakan invarian graf.

Jika terdapat invariant graf dari ketiga invariant di atas tidak dipenuhi maka dua graf tidak isomorfik, tapi jika ketiga invarian graf di atas dipenuhi belum tentu dua graf isomorfik

(21)

Contoh :

Tunjukkan bahwa kedua graf berikut tidak isomorfik

(22)

Contoh :

Periksa apakah kedua graf berikut isomorfik

(23)

Cara lain untuk melihat graf 𝐺 dan 𝐻 tidak isomorfik adalah memperhatikan bahwa terdapat graf bagian dari graf 𝐺 dan 𝐻 yang terdiri dari simpul yang sama-sama berderajat tiga dan sisi-sisi yang menghubungkannya. Graf bagian tersebut seharusnya isomorfik, tapi dalam hal ini kedua graf bagian tidak isomorfik

(24)

Untuk menunjukkan bahwa suatu fungsi dari suatu himpunan simpul suatu graf ke himpunan simpul graf yang lain, kita harus menunjukkan bahwa 𝑓 mengawetkan ada atau tidak adanya sisi. Salah satu cara yang membantu adalah dengan menggunakan matrik ajasensi, yakni matrik ajasensi dari graf 𝐺 sama dengan matrik ajasensi dari matrik 𝐻 jika baris dan kolom yang bersesuaian dengan bayangan dibawah 𝑓 dari simpul-simpul di 𝐺 adalah label dari baris dan kolom matrik

Contoh :

Periksa apakah kedua graf berikut isomorfik

(25)
(26)

Telah ditunjukkan bahwa terdapat 𝑓 yang merupakan isomorfisma dari 𝐺 ke 𝐻 sehingga 𝐺 dan 𝐻 adalah suatu isomorfik

Tapi ingat bahwa 𝑓 yang kita konstruksi bisa saja bukan suatu isomorfisma, tapi itu tidak berarti bahwa 𝐺 dan 𝐻 tidak isomorfik, karena korespondensi yang lain bisa jadi merupakan isomorfisma

Referensi

Dokumen terkait

Penggunaan kemoterapi pada pasien dengan tumor ganas kelenjar parotis terbatas untuk terapi paliatif, yaitu pada tumor ganas yang telah bermetastasis, tumor ganas rekuren yang

Dari pernyataan yang telah dijabarkan maka peneliti tertarik untuk meneliti adakah pengaruh rendam air hangat pada kaki terhadap insomnia pada lansia di Panti Sosial

Hasil analisis keragaman menunjukkan bahwa perlakuan yang diberikan tidak memperlihatkan adanya perbedaan yang nyata (P>0,05) terhadap pertambahan berat badan, ini

Untuk memudahkan pengaturan penanaman dilakukan pembedengan sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan, yaitu untuk lereng agak curam jarak tanam cukup 0,5 m dan untuk lahan yang

Tujuan disusunnya Petunjuk Pelaksanaan Akuisisi Nasional Arsip Orde Baru dan Kabinet Reformasi Pembangunan di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta adalah sebagai pedoman/acuan

Ekstraksi garis pantai dari citra secara temporal akan menunjukan perubahan setiap rentang tahunnya, hal ini yang menjadi dasar untuk pemantauan dinamika batas daerah di

Manakala bagi menentukan metode dakyah yang digunakan oleh Beighton, hasil daripada analisis ini menunjukkan terdapat tiga metode utama dakyah yang kerap digunakan

Berdasarkan hasil pengujian per dimensi menghasilkan nilai coefisien pengaruh Brand Credibility terhadap Perceived Quality sebesar 0,314 dan hasil pengujian statistik menunjukkan