• Tidak ada hasil yang ditemukan

Akuntansi Keuangan Menengah II

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Akuntansi Keuangan Menengah II"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

Modul ke:

Fakultas

Program Studi

Akuntansi Keuangan Menengah II

IMBALAN KERJA

Lawe Anasta, SE.,M.S.,Ak.,CIBA.,CBV

13

EKONOMI DAN BISNIS AKUNTANSI

www.mercubuana.ac.id

(2)

 Definisi

◦ Seluruh bentuk imbalan yang diberikan perusahaan atas jasa yang diberikan oleh pekerja.

 PSAK 24 mengatur akuntansi dan pengungkapan imbalan kerja.

 Terkait imbalan kerja, perusahaan harus mengakui:

◦ Kewajiban jika pekerja telah memberikan jasanya dan

berhak memperoleh imbalan kerja yang akan dibayarkan di masa depan; dan

◦ Beban jika perusahaan menikmati manfaat ekonomis yang dihasilkan dari jasa yang diberikan oleh pekerja yang berhak memperoleh imbalan kerja.

Imbalan Kerja

(3)

 Imbalan kerja yang jatuh tempo dalam waktu 12 bulan setelah akhir periode pelaporan saat pekerja

memberikan jasa (selain dari pesangon Pemutusan Kontrak Kerja (PKK) dan imbalan berbasis ekuitas)

 Contoh:

◦ Upah, gaji, dan iuran jaminan sosial.

◦ Cuti-berimbalan jangka pendek (compensated absences)

◦ Hutang bagi laba dan hutang bonus

◦ Imbalan non moneter (non monetary benefits) yang

diberikan secara gratis atau melalui subsidi untu pekerja seperti:

 Jaminan kesehatan

 Rumah

 Mobil, barang atau jasa lainnya.

Imbalan Kerja Jangka Pendek

(4)

 Pengakuan gaji & upah.

◦ Diakui pada saat pekerja telah memberikan jasanya kepada perusahaan dalam satu periode akuntansi sebesar :

 Jumlah tak terdiskonto (undiscounted amount) atas imbalan kerja yang diperkirakan untuk dibayar sebagai imbalan atas jasa tersebut.

 Cuti berimbalan jangka pendek

◦ Cuti boleh diakumulasi

 Diakui pada saat pekerja memberikan jasa yang menambah hak cuti berimbalan di masa depan.

◦ Cuti tidak boleh diakumulasi

 Diakui pada saat cuti terjadi.

Imbalan Kerja Jangka Pendek

(5)

• Cuti berimbalan jangka pendek (lanjutan)

– Diakui dan diukur sebesar jumlah tak terdiskonto dari perkiraan biaya imblan kerja jangka pendek dalam bentuk cuti berimbalan.

– Perusahaan harus mengukur perkiraan biaya cuti berimbalan yang boleh diakumulasi sebagai

tambahan yang diperkirakan akan dibayar oleh perusahaan akibat:

• Hak belum digunakan; dan

• Terakumulasi pada tanggal neraca.

Imbalan Kerja Jangka Pendek

(6)

 Program Bagi Laba dan Bonus

◦ Perkiraan Program bagi Laba dan Bonus diakui jika, dan hanya jika:

 Mempunyai kewajiban hukum atau kewajiban konstruktif atas

pembayaran beban tersebut sebagai akibat dari peristiwa masa lalu;

dan

 Kewajiban tersebut dapat diestimasi secara andal.

◦ Kewajiban kini timbul jika, dan hanya jika, perusahaan tidak mempunyai alternatif realistis lainnnya kecuali melakukan pembayaran.

◦ Contoh:

Perusahaan mempunyai kewajiban membagi laba sebesar 5% kepada seluruh karyawan yang sudah bekerja selama 1 tahun penuh. Apabila laba tahun berjalan Rp 100 milyar, maka perusahaan harus mengakui utang dan beban sebesar Rp 5 milyar.

Imbalan Kerja Jangka Pendek

(7)

 Meliputi:

◦ Tunjangan pensiun

◦ Imbalan pasca kerja lain, seperti: asuransi jiwa pasca kerja dan tunjangan kesehatan pasca kerja.

 Klasifikasi

◦ Program Iuran Pasti

 Kewajiban perusahaan terbatas pada jumlah yang disepakati sebagai iuran pada entitas (dana) terpisah. Jadi jumlah imbalan kerja yang diterima pekerja

ditentukan berdasar iuran yang dibayarkan perusahaan.

 Risiko aktuarial dan risiko investasi ditanggung pekerja.

◦ Program Imbalan Pasti.

 Kewajiban perusahaan adalah menyediakan imbalan yang dijanjikan kepada pekerja maupun mantan pekerja.

 Risiko aktuarial dan risiko investasi ditanggung perusahaan.

◦ Risiko Aktuarial dan Risiko Investasi

 Risiko aktuarial adalah imbalan diterima lebih kecil dari yang diperkirakan.

 Risiko investasi adalah investasi tidak cukup untuk memenuhi imbalan yang diperkirakan.

Imbalan Pasca Kerja

(8)

 Pengakuan dan Pengukuran

◦ Apabila pekerja telah memberikan jasa kepada

perusahaan selama satu periode, maka perusahaan harus mengakui iuran terutang:

 Sebagai KEWAJIBAN (beban terakru), setelah dikurangi dengan iuran yang elah dibayar. Jika iuran tersebut melebihi iuran

terutang untuk jasa sebelum tanggal neraca, maka kelebihan tersebut diakui sebagai Aset (Beban Dibayar Dimuka); dan

 Sebagai BEBAN, kecuali ditentukan lain oleh PSAK lainnya.

 Pengungkapan

◦ Perusahana mengungkapkan jumlah yang diakui sebagai BEBAN untuk program iuran pasti.

Program Iuran Pasti

(9)

 Pada hakekatnya, perusahaan menanggung risiko aktuarial dan risiko investasi.

 Biaya yang diakui tidak harus sebesar iuran untuk satu periode

 Proses akuntansi meliputi tahap – tahap sebagai berikut:

◦ Menggunakan teknik aktuarial untuk membuat estimasi yang andal dari jumlah imbalan yang menjadi hak pekerja. Perusahaan perlu

menentukan variabel yang mempengaruhi biaya imbalan seperti:

 Imbalan yang diberikan pada periode kini dan periode lalu.

 Estimasi (asumsi aktuarial) tentang variabel demografi seperti tingkat perputaran pekerja, mortalitas, dsb.

 Variabel keuangan seperti: tingkat kenaikan gaji, biaya kesehatan.

◦ Mendiskontokan imbalan

◦ Menentukan nilai wajar aset program.

◦ Menentukan total keuntungan dan kerugian aktuarial.

◦ Menentukan besarnya biaya jasa lalu saat program diterapkan pertama kali.

◦ Menentukan keuntungan atau kerugian saat saat program diciutkan (kurtailment) atau diselesaikan.

Program Imbalan Pasti

(10)

 Jumlah yang diakui sebagai Kewajiban Imbalan Pasti merupakan jumlah bersih dari (par. 54):

Nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal neraca (par. 66).

Ditambah keuntuangan aktuarial (atau dikurangi kerugian aktuarial) yang tidak diakui karena perlakuan yang dinyatakan pada par. 94 dan 95.

Dikurangi biaya jasa lalu yang belum diakui (par. 98).

Dikurangi nilai wajar aktiva program pada tanggal neraca yang akan digunakan secara langsung (par. 104 – 106)

 Perusahaan menentukan nilai kini kewajiban imbalan pasti dan nilai wajar aktiva program dengan keteraturan yang memadai sehingga jumlah yang diakui dalam laporan keuangan tidak berbeda material dari jumlah yang seharusnya ditentukan pada tanggal neraca (par. 56).

 Jumlah yang ditentukan berdasarkan paragraf 54 mungkin negatif (aktiva).

Perusahaan harus mengukur aktiva tersebut pada nilai yang lebih rendah antara:

Jumlah berdasarkan paragraf 54; dan

Jumlah bersih dari:

Akumulasi kerugian aktuarial bersih dan biaya jasa lalu yang belum diakui (par.94, 95, 98); dan

Nilii kini dari manfaat ekonomis yang tersedia dalam bentuk pengembalian dana dari program atau pengurangan iuran masa lalu.

Penyajian dalam Neraca

(11)

Ilustrasi par 54 dan 58(b)

Program imbalan pasti memiliki karakteristik sebagai berikut:

Nilai kini kewajiban 1.100

Nilai wajar aset program (1.190)

(90)

Kerugian aktuarial belum diakui (110)

Biaya jasa lalu belum diakui (70)

Jumlahn negatif diukur berdasar par 54 (270)

Batas berdasarkan par. 58(b) diukur sebagai berikut

Kerugian aktuarial belum diakui 110

Biaya jasa lalu belum diakui 70

Nilai kini dari pengembalian dana masa depan dan pengurangan iuran masa depan yang

tersedia 90

Batas 270

Baik perhitungan berdasarkan par. 54 maupun par. 58(b) menghasilkan batas yang sama, maka perusahaan mengakui aset sebesar 270.

(12)

 Perusahaan mengakui jumlah bersih berikut sebagai beban atau penghasilan, kecuali PSAK lain mewajibkan atau membolehkan imbalan

tersebut termasuk dalam biaya perolehan aktiva:

◦ Biaya jasa kini;

◦ Biaya bunga;

◦ Hasil yang diharapkan dari aktiva program dan dari hak penggantian;

◦ Keuntungan dan kerugian aktuarial

◦ Biaya jasa lalu

◦ Dampak penciutan (kurtailment) atau penyelesaian program.

Laporan Laba Rugi

(13)

• Cuti berimbalan jangka panjang;

• Imbalan cacat permanen;

• Hutang bagi laba dan bonus yang dibayarkan selama 12 bulan atau lebih setelah akhir

periode pelaporan saat pekerja memberikan jasanya;

• Kompensasi ditanguhkan yang dibayar dalam 12 bulan atau lebih sesudah akhir dari periode pelaporan saat jasa diberikan.

Imbalan Jangka Panjang Lainnya

(14)

 Pengakuan dan Pengukuran

◦ Jumlah yang diakui sebagai kewajiban untuk imbalan kerja jangka panjang lainnya adalah total nilai bersih dari jumlah berikut ini:

 Nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal neraca (par. 66), menggunakan metode Projected Unit Credit.

 Dikurangi nilai wajar aktiva program pada tanggal neraca yang akan digunakan secara langsung (par. 104 – 106).

 Untuk imbalan kerja jangka panjang lainnya, perusahaan harus mengakui jumlah bersih berikut sebagai beban atau penghasilan, kecuali PSAK lain mewajibkan atau

membolehkan imbalan tersebut termasuk dalam biaya perolehan aktiva:

◦ Biaya jasa kini;

◦ Biaya bunga;

◦ Hasil yang diharapkan dari aktiva program dan dari hak penggantian;

◦ Keuntungan dan kerugian aktuarial

◦ Biaya jasa lalu

◦ Dampak penciutan (kurtailment) atau penyelesaian program.

Imbalan Jangka Panjang Lainnya

(15)

Terima Kasih

LAWE ANASTA, SE.,M.S.,Ak.,CIBA.,CBV

Referensi

Dokumen terkait

Menjelaskan prinsip kerahasiaan klien Menjelaskan fungsi pekerjaan sosial Menjelaskan peran pekerjaan sosial 6 Melakukan Evaluasi Menjelaskan ukuran keberhasilan evaluasi.

Surat undangan ini disamping dikirimkan melalui email juga ditayangkan pada website SPSE Kabupaten Bolaang Mongondow, oleh karenanya Pokja tidak dapat menerima

Setelah semua perhitungan selesai penilaian terhadap kemampuan siswa kelas VA SDN NO.55/1 Sridadi dalam kemampuan menulis karangan deskriptif tahun pelajaran 2015/2016 telah

5 12.00 - 12.45 Edith Christanto Putra Rancang Bangun Website Penjualan Sei'ko Store Abertun Sagit Sahay, ST., M.Eng Ade Chandra Saputra, S.Kom., M.Cs. 6 13.00 - 13.45

Bila blanket ditebar sebatas kurang lebih 45cm diukur dari ujung sheet II atau mattress ke badan tempat tidur atau selebar pillow (bantal), maka yang dilipat cukup ujung sheet

Namun sesuai dengan tingkat perkembangannya, murid SD belum mampu memahami dan memecahkan masalah sosial secara mendalam dan utuh dalam kehidupan sosial

Bagi saudara-saudari yang ingin menjadi anggota jemaat GPIB ‘GIBEON ’, dimohon dapat menghubungi Majelis Jemaat yang bertugas saat ini, seusai jam ibadah, atau pada

Sungaiselan, 2)menganalisis faktor-faktor internal dan eksternal yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dalam menerapkan strategi SISKA di Kelurahan