• Tidak ada hasil yang ditemukan

OLEH :: Dosen Dosen Pembimbing 1. Dosen Pembimbing 2 Ir. Teguh Yuwono. Prof. Dr. Ir. Mochamad Ashari, M.Eng

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "OLEH :: Dosen Dosen Pembimbing 1. Dosen Pembimbing 2 Ir. Teguh Yuwono. Prof. Dr. Ir. Mochamad Ashari, M.Eng"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

Dosen Pembimbing 1

OLEH :

INDRA PERMATA KUSUMA 2206 100 036

DESAIN DAN SIMULASI SISTEM PENGENDALI TEGANGAN MENGGUNAKAN KOMBINASI KONVERTER BUCK-BOOST DAN INVERTER FULL-BRIDGE PADA PEMBANGKIT LISTRIK

TENAGA ANGIN

OLEH :

AHMAD FAUZAN A.

2206 100 103

Dosen Pembimbing 1

Prof. Dr. Ir. Mochamad Ashari, M.Eng

Dosen Pembimbing 2 Ir. Teguh Yuwono

(2)

LATAR BELAKANG

1.

Pembangkit di Indonesia sebagian besar terdiri dari energi fosil

2.

Pemanfaatan energi alternatif seperti PLT Angin masih sangat kecil

3.

Daya yang dihasilkan turbin angin tidak selalu

maksimum

(3)

PERMASALAHAN

1.

Bagaimana memodelkan daya keluaran dari turbin angin.

2.

Bagaimana mendapatkan desain konverter DC-DC yang baik untuk mengatur tegangan agar selalu diperoleh daya maksimum.

3.

Bagaimana mendapatkan desain inverter agar

dapat dimanfaatkan oleh beban AC

(4)

TUJUAN PENELITIAN

Tugas akhir ini bertujuan mendapatkan desain sistem

pengendali tegangan agar diperoleh daya yang selalu

maksimum dari pembangkit listrik tenaga angin

menggunakan Konverter Buck-Boost

(5)

METODOLOGI PENELITIAN

Studi literatur

Pengumpulan data

Pemodelan Sistem dan Simulasi

Penulisan Buku Tugas Akhir

Analisa

(6)

TEORI PENUNJANG

(7)

Turbin Angin

Energi angin yang dihasilkan persatuan waktu adalah :

dimana :

Pm= energi kinetik (watt)

v = kecepatan angin (m/detik) A = luas area (m²)

ρ = kepadatan udara (kg/)

Cp= koefisien daya, tergantung jenis rotor

(8)

Setiap jenis turbin angin mempunyai C

p

yang menyatakan efisiensi aerodinamik dari rotor tersebut dalam menerima angin pada luas penampangnya.

Semakin besar Cp maka daya yang dihasilkan juga akan semakin besar

Kurva Cp-λ diperlukan untuk menyimpulkan nilai dari Cp untuk

λ berdasarkan kecepatan angin pada waktu tertentu, dimana

(9)

Kurva Cp-λ

(10)

Perancangan Sistem

(11)

Turbin Angin

Pada tugas akhir ini digunakan Cp maksimum = 0.47 dengan nilai λ = 7

Direncanakan diameter dari turbin angin adalah 5 meter,

sehingga dapat ditentukan :

(12)

Konverter Buck-Boost

Persamaan tegangan buck-boost :

Agar daya maksimum, maka P

turbin

= P

out

(13)

Untuk menghasilkan duty cycle diperlukan rangkaian kontrol agar diperoleh daya maksimum

Gambar rangkaian kontrol

(14)

Flow chart algoritma rangkaian kontrol

start

Hitung P turbin Baca R

Hitung Vout Baca Vin Duty cycle

(15)

Sistem dengan konverter buck-boost

(16)

Pengujian dan Analisa

(17)

Sistem tanpa buck-boost

Kec. angin (m/s) Beban R

(Ohm) P maks (W)

3.8

5 273

10 289

15 288.2

5.07

5 615

10 664.6

15 617.3

7.49

5 1830

10 1984

15 1966

Tabel hasil simulasi sistem tanpa buck-boost

(18)

Kurva daya vs pembebanan

(19)

Kurva daya vs kecepatan angin

(20)

Sistem dengan Konverter Buck-Boost

Perhitungan daya turbin maksimum pada kecepatan angin 3.8

m/s

(21)

Perhitungan duty cycle (k)

Dengan mengetahui Vin = 10 volt R = 5 ohm

Dengan cara yang sama dapat dihitung nilai k untuk kecepatan dan pembeban yang lain

(22)

Hasil simulasi daya pada beban 5 ohm dengan kec.angin 3.8 m/s

(23)

Tabel hasil simulasi sistem dengan konverter buck-boost

Kec. angin (m/s) Beban R (Ohm) P maks (W)

3.8

5 293.5

10 297.9

15 300

5.07

5 710.5

10 716

15 719.4

7.49

5 2278

10 2285

15 2280

(24)

Perbandingan sistem tanpa dan dengan buck- boost

…

Kurva daya vs kecepatan angin dengan beban 5 ohm

(25)

…

Kurva daya vs kecepatan angin dengan beban 10 ohm

(26)

Prosentase kenaikan daya

R = 5 ohm Vw = 3.8 m/s Vw = 5.07 m/s Vw = 7.49 m/s

(27)

Prosentase kenaikan daya

R = 10 ohm Vw = 3.8 m/s Vw = 5.07 m/s Vw = 7.49 m/s

(28)

Performansi inverter Full-bridge

Perhitungan tegangan output buck-boost

Vw = 3.8 m/s R = 5 ohm

R = 41 ohm

(29)

Diasumsikan sistem tegangan pada beban adalah 220 volt rms. Dengan

mengambil tegangan 311.2 volt pada beban 41 ohm kecepatan angin 7.49 m/s

Vo_rms = 0.707 x Vo Vo = Vo rms / 0.707

Vo = 220 / 0.707 = 311 volt Sehingga

ma = Vo / Vdc

ma = 311 / 311.2 ma = 0.999

(30)

Tegangan inverter dan arus beban

(31)

KESIMPULAN

1. Sistem dengan menggunakan konverter buck-boost dapat menghasilkan daya maksimum yang lebih besar dari pada sistem yang tidak menggunakan buck-boost dengan prosentase kenaikan rata-rata 15.6 % untuk pembebanan 5 ohm, sedangkan untuk pembebanan 10 ohm kenaikan rata-ratanya adalah 8.3 %.

2. Semakin besar nilai kecepatan angin maka daya yang dihasilkan turbin juga akan semakin besar. Begitu juga dengan besarnya kenaikan daya maksimum setelah sistem diberi rangkaian buck-boost, pada kecepatan 3.8 m/s kenaikannya sangat sedikit tetapi semakin besar kecepatan angin maka semakin besar juga kenaikan dayanya.

3. Untuk tegangan output buck-boost 311.2 volt, dengan sistem tegangan 220 volt rms maka indeks modulasi yang harus dihasilkan oleh rangkaian kontrol inverter adalah 0.999.

(32)

TERIMA KASIH

Gambar

Gambar rangkaian kontrol
Tabel hasil simulasi sistem tanpa buck-boost
Tabel hasil simulasi sistem dengan konverter buck-boost

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan umum kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah masyarakat mampu memahami dan mengetahui peran first responder kasus kegawatdaruratan dalam rangka

Selama tiga puluh lima hari sejak 19 Juli hingga 22 Agustus 2016, peserta KKN Desa Kabandungan melaksanakan berbagai kegiatan yang berkaitan dengan program

Rekam Medis memiliki arti yang cukup luas, tidak hanya sebatas berkas yang digunakan untuk menuliskan data pasien tetapi juga dapat berupa rekaman dalam bentuk

Data yang telah diperoleh kemudian di analisis dan dilakukan pengujian hipotesis dari penelitian yang telah dilakukan, yaitu : Terdapat pengaruh latihan arm curl

Penetrasi pasar dapat menjadi sebuah strategi yang efektif bagi PT Aviation Indonesia Travel Service STA Travel dengan memenuhi pedoman bahwa pasar saat ini belum jenuh

Keputusan diterima atau ditolaknya permohonan calon pemegang hak atas tanah tetap berada pada Menteri dan akan disampaikan kepada pemohon melalui surat tercatat atau dengan cara

berbanding dengan CPU: ingatan dalaman, ingatan utama dan ingatan sekunder - Ingatan dalaman (internal memory) ialah daftar yang terdapat dalam CPU sama ada boleh dilihat

Secara normatif, sesuai dengan ketentuan yang tertuang dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008