• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj) 2021

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj) 2021"

Copied!
62
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj) 2021

PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN Jl. Cut Meutia No.23 b Teluk Betung Bandar Lampung

(2)

IKHTISAR EKSEKUTIF

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj) merupakan suatu dokumen evaluasi dalam melakukan penilaian kinerja yang telah ditetapkan dalam Dokumen Perjanjian Kinerja (PK), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung Tahun 2019-2024 dalam rangka mencapai kinerja sektor peternakan yang setinggi-tingginya di Provinsi Lampung. Laporan ini juga disusun sebagai bentuk kepatuhan terhadap Peraturan Presiden RI Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

Lakin ini berisi laporan pencapaian kinerja tahun 2021, baik keberhasilan yang diraih maupun kekurangan yang perlu perbaikan ke depan, serta menyajikan perkembangan kinerja Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Tahun 2021. Validitas dan reliabilitas data maupun informasi menjadi kunci utama keberhasilan penyusunan Lakin ini. Selain itu, komitmen pimpinan dan pegawai Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan juga sangat menentukan dalam menghasilkan Lakin yang berkualitas dan dapat dipertanggungjawabkan. Lakin ini diharapkan dapat menjadi pemicu positif dalam meningkatkan kinerja Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan secara komprehensif, sehingga dapat mempercepat terwujudnya Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2019-2024, khususnya terkait dengan ketersediaan pangan. Untuk melaksanakan kegiatan pembangunan pertanian tahun 2021, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung memperoleh alokasi pagu APBD sebesar Rp. 28.459.948.625,- yang dialokasikan untuk membiayai 7 (tujuh) program

.

Realisasi penyerapan sampai 31 Desember 2021 mencapai Rp. 27.227.176.165,- (95,67%).

Sasaran yang ingin dicapai dalam bidang peternakan dan kesehatan hewan pada periode ini adalah Meningkatnya Populasi dan Produksi Ternak yang diukur dengan 3 (tiga) Indikator Kinerja Utama (IKU) yaitu (1) Jumlah populasi ternak (sapi potong, ayam ras pedaging, dan ayam ras petelur (ekor)) (2)Jumlah produksi daging (ton) dan (3) Jumlah produksi telur (ton). Secara umum sasaran yang telah ditetapkan pada tahun 2021 dapat dicapai oleh Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung dengan capaian sebagai berikut :

Indikator pertama yaitu jumlah populasi ternak sapi (ekor) dengan capaian 860.951 ekor (97,49%*), populasi ayam pedaging 94.254.495 ekor (111,41%*), populasi ayam petelur 13.230.147 ekor (100,95%*) termasuk dalam kategori kriteria kinerja Sangat Tinggi (ST).

(3)

Indikator kedua yaitu jumlah produksi daging dengan capaian kinerja sebesar 118.255 Ton (109,21%*), termasuk dalam kategori kriteria kinerja Sangat Tinggi (ST).

Indikator kedua yaitu jumlah produksi telur dengan capaian kinerja sebesar 185.269 Ton (94,91%*) dapat disimpulkan masuk kategori kriteria kinerja Sangat Tinggi (ST).

(4)
(5)

DAFTAR ISI

Halaman

Ikhtisar Eksekutif ………..………. ii

Kata Pengantar ………..……….… iv

Daftar Isi ……….…... v

Daftar Gambar ………..….……….... vi

Daftar Tabel ……….………..…. vii

Daftar Grafik .………. viii

BAB I PENDAHULUAN ……… Gambaran umum PD ……….………..…… Tugas dan Fungsi ……… 1 1 3 BAB II PERENCANAAN STRATEGIS ………. 6

2.1 RENSTRA 2019-2024 ………..… A. Visi dan Misi ……… B. Tujuan, Sasaran, Indikator ………..…… C. Indikator Kinerja Utama ……… D. Perjanjian Kinerja Perubahan Tahun 2021 ..……… 6 6 9 9 10 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ………. 12

3.1 Kerangka Pengukuran Kinerja ……… 3.2 Capaian Indikator Kinerja Utama Perangkat Daerah 2021.…… 3.3 Pengukuran, Evaluasi Dan Analisis Capaian Kinerja Rencana Strategis (Renstra) 2019-2024 (IKU PPK 2021)………. 3.4 Akuntabilitas Keuangan Pagu Dan Realisasi Keuangan 2021 3.5 Prestasi PD Yang Diraih Selama Tahun 2021 ……… 12 13 16 18 26 BAB IV PENUTUP ……….………. 29 LAMPIRAN 1. FORM PPK ESELON 2, 3, 4

2. MATRIK PD RENSTRA 2019-2024

(6)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1.1 Struktur Organisasi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan

Provinsi Lampung Tahun 2021 5

3.1 Penghargaan Terbaik III sebagai Instansi yang Komunikatif,

Responsif, dan Konsisten dari BPS Provinsi Lampung Tahun 2021 26 3.2 Penghargaan ADHIBAKTITANI dari Ditjen PKH tahun 2021 26 3.3 Penghargaan Pembina Pejuang Rabies Tingkat Provinsi dari

Ditjen PKH Tahun 2021 27

3.4 Penghargaan Provinsi Kelahiran Pedet Tertinggi Program

SIKOMANDAN dari Ditjen PKH Tahun 2021 28 3.5 Penghargaan Klaster Ketahanan Pangan Terbaik I dalam Rangka

Mendukung Pengendalian Inflasi & Program Sosial BI kepada KPT maju Sejahtera, Lampung Selatan

28

(7)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1.1 Dasar Hukum Pembentukan Dinas Peternakan dan Kesehatan

Hewan Provinsi Lampung 2

1.2 Sumber Daya Manusia Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan

Provinsi Lampung Tahun 2021 3

2.1 Tujuan, Sasaran dan Indikator Renstra Tahun 2019-2024 Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung 9 2.2 Indikator Kinerja Utama Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan

Provinsi Lampung 10

2.3 Perjanjian Kinerja Perubahan Dinas Peternakan dan Kesehatan

Hewan Provinsi Lampung Tahun 2021 11

3.1 Pencapaian Kinerja Sasaran Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan

Tahun 2021 12

3.2 Capaian Indikator Tujuan dan Indikator Kinerja Utama Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung Tahun 2021 14 3.3 Analisis Pencapaian Sasaran Meningkatkan Produksi Ternak 17 3.4 Program/Kegiatan dan Alokasi Anggaran APBD Perubahan Tahun

2021 pada Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi

Lampung 19

3.5 Pagu dan Realisasi Anggaran Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan

Provinsi Lampung Tahun 2021 25

(8)

DAFTAR GRAFIK

Grafik Halaman

3.1 PDRB Sub Sektor Peternakan Provinsi Lampung Tahun 2016-2020

(Milyar) Rupiah) 2

(9)

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Gambaran Umum Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung

Sub Sektor Peternakan merupakan salah satu subsektor yang memiliki peluang besar untuk berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi di Provinsi Lampung. Posisi geografis Provinsi Lampung dan potensi sumber daya alam untuk pengembangan peternakan sangat mendukung Provinsi Lampung berkembang menjadi salah satu lumbung ternak nasional. Peran strategis sebagai lumbung ternak nasional tersebut telah dimulai sejak tahun 1990 terutama untuk komoditas ternak ruminansia (sapi dan kambing) dan ternak unggas (ayam broiler dan petelur).

Pembangunan peternakan dan kesehatan hewan di Provinsi Lampung sampai saat ini telah memberikan kontribusi yang cukup signifikan terhadap pembangunan daerah. Peranan tersebut terlihat dari penyediaan kesempatan kerja dan berusaha, peningkatan pendapatan dan kesejahteraan peternak, peningkatan populasi ternak, peningkatan PDRB, serta peningkatan konsumsi protein hewani (daging, susu, dan telur) dalam rangka peningkatan kecerdasan bangsa. Kontribusi tersebut terjadi baik di segmen hulu, on-farm, maupun pada proses hilir. Ternak dapat dikelompokkan menjadi ternak ruminansia besar (sapi potong, sapi perah, kerbau dan kuda), ternak ruminansia kecil (kambing, domba dan babi), unggas (ayam buras, ayam petelur, ayam pedaging, itik dan itik manila), serta aneka ternak (kelinci, puyuh dan merpati).

Berdasarkan sebaran kepadatan populasi ternak di Provinsi Lampung data pada tahun 2020 yang diperoleh dari 15 Kabupaten/ Kota dapat dilihat bahwa untuk sapi potong terkonsentrasi di Kabupaten Lampung Tengah 356.357 ekor, dan Lampung Timur 153.523 ekor, Lampung Selatan 150.930 ekor. Kerbau tersentra di Tulang Bawang 3.903 ekor dan Kabupaten Lampung Selatan 3.229 ekor . Untuk populasi ternak kambing terpadat di Kabupaten Lampung Selatan 362.298 ekor, Lampung Tengah 277.420 ekor dan Tanggamus 183.492 ekor. Ayam petelur dan ayam pedaging terkonsentrasi di

(10)

Kabupaten Lampung Selatan dan Lampung Timur. Ayam buras terpadat di Kabupaten Lampung Selatan dan Lampung Barat sedangkan untuk itik terkonsentrasi di Kabupaten Lampung Selatan dan Lampung Timur.

NTP sub sektor peternakan di Provinsi Lampung pada tahun 2020 sebesar 99.55 turun 13,41% dibandingkan tahun sebelumnya yang berada dalam kisaran nilai 114.97. Hal ini menunjukkan bahwa pada tahun 2020 secara umum rata-rata nilai tukar produk peternakan terhadap barang konsumsi rumah tangga petani dan biaya produksi masih lebih rendah jika dibandingkan kondisi tahun sebelumnya. Penurunan NTP ini menggambarkan juga bahwa pada tahun 2020 indeks harga yang diterima peternak lebih rendah bila dibandingkan dengan kenaikan indeks harga yang dibayar peternak. Rata-rata NTP subsektor peternakan Lampung selama periode tahun 2016-2020 sebesar 111.54 lebih tinggi bila dibandingkan sektor yang sama tingkat nasional dengan rata-rata NTP 105.62 hal ini menunjukkan bahwa kesejahteraan peternak di Provinsi Lampung lebih baik bila dibandingkan kesejahteraan peternak ditingkat nasional. Potensi ternak yang berkembang dengan baik di Provinsi Lampung sangat beragam. Sampai saat ini, jenis ternak yang dikembangkan adalah sapi potong, sapi perah, kerbau, kambing, domba, babi, kuda, ayam buras, ayam ras petelur, ayam ras pedaging, itik, kelinci, puyuh, merpati, dan itik manila. Berdasarkan potensi sumber daya yang tersedia (SDM, lahan, pakan, dan sarana prasarana) maka masih sangat dimungkinkan upaya peningkatan lebih pesat lagi terhadap populasi dan produktivitas ternak di Provinsi Lampung.

Tabel 1.1 Dasar Hukum Pembentukan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung

NO. Dasar Hukum

1. Undang-undang No. 41 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2009 Tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan;

2. Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 5 Tahun 2019 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Lampung;

3. Peraturan Gubernur Lampung Nomor 56 Tahun 2019 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tatakerja Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung.

(11)

Dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung didukung oleh sumber daya manusia yang secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 1.2 Sumber Daya Manusia Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung Tahun 2021

JUMLAH KUALIFIKASI PANGKAT/

GOL

JUMLAH PEJABAT (orang)

PEGAWAI PENDIDIKAN STRUKTURAL FUNGSIONAL

1 2 3 4 5

CPNS : 37 S3 : 0 IV/d : 0 Ess Ib = 0 10

PNS : 105 S2 : 45 IV/c : 1 Ess IIa = 1 Fungsional umum = 43

PPK : 5 S1 : 68 IV/b : 6 Ess IIb = 0 Fungsional tertentu = 66

Honor Daerah : 12 D4 : 0 IV/a : 18 Ess IIIa = 5

PTHL : 28 D3 : 8 III/d 27 Ess IIIb = 4

D2 : 0 III/c : 13 Ess IVa = 28 D1 : 1 III/b : 28 Ess IV b = 0 SLTA : 22 III/a : 32 Pelaksana = 107 SLTP : 2 II/d : 14

SD : 1 II/c : 4

II/b : 2 Honor Daerah II/a : 0

S1 : 2 I/d : 2

D3 : 1 I/c : 0

SMA : 9 I/b : 0

I/a : 0

Sumber : Sub. Bagian Umum Kepegawaian 2021

1.2 Tugas dan Fungsi

Berdasarkan Perda Provinsi Lampung No. 4 Tahun 2019 tentang Pembentukan Dan Susunan Perangkat Daerah Lampung mempunyai tugas dan kewajiban. Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung mempunyai tugas menyelenggarakan sebagian urusan pemerintahan Provinsi di bidang peternakan dan kesehatan hewan berdasarkan azas otonomi yang menjadi kewenangan, tugas dekonsentrasi dan pembantuan serta tugas lainnya sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Gubernur berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(12)

Dalam menyelenggarakan tugas dan kewajiban tersebut Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung mempunyai fungsi :

1. Perumusan kebijakan pengaturan, perencanaan dan penetapan standard operasional bidang prasarana dan sarana peternakan dan kesehatan hewan;

2. Penataan dan pendayagunaan sarana dan prasarana peternakan dan kesehatan hewan;

3. Pengawasan mutu dan peredaran bibit ternak dan pakan ternak;

4. Pengawasan sarana peternakan dan kesehatan hewan;

5. Pembinaan dibidang peternakan dan kesehatan hewan;

6. Pengendalian dan penanggulangan penyakit hewan;

7. Pembinaan pengolahan, pemasaran hasil serta promosi hasil peternakan

8. Pemberian izin usaha/rekomendasi teknis dalam bidang peternakan dan kesehatan hewan;

9. Pemantauan dan evaluasi program pembangunan bidang peternakan dan kesehatan hewan;

10. Pelaksanaan administrasi dinas dan tata laksana peternakan dan kesehatan hewan; dan

11. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Gubernur sesuai tugas dan fungsinya.

Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung merupakan unsur pelaksana Pemerintah Provinsi di bidang peternakan dan kesehatan hewan yang keberadaannya diatur berdasarkan Peraturan Gubernur Lampung nomor 56 tahun 2019 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tatakerja Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung. Susunan organisasi, tugas dan fungsi secara rinci adalah sebagai berikut :

(13)

KEPALA DINAS

FUNGSIONAL

SEKRETARIS

KASUBBAG PERENCANAAN

KASUBBAG KEUANGAN&ASE

TS

KASUBBAG UMUM

&KEPEGAWAIN

BIDANG PSP

SEKSI PENCEGAHAN &

PEMBERANTASAN PENYAKIT HEWAN

SEKSI KESEHATAN MASY VETERINER BIDANG KESWAN &

KES MASY VETERINER

SEKSI PENGAWASAN OBAT& PELAYANAN MASY HEWAN

BIDANG USAHA DAN PASCA PANEN

SEKSI PENGOLAHAN&

PEMASARAN HASIL PETERNAKAN

SEKSI PEMBIAYAAN DAN KEMITRAAN

PETERNAKAN

SEKSI PENGEMBANGAN KAWASAN &

KELEMBAGAAN SEKSI PERBIBITAN

TERNAK BIDANG PERBIBITAN

DAN PRODUKSI

SEKSI PERBIBITAN TERNAK

SEKSI PRODUKSI DAN TERNAK RUMINANSIA

SEKSI PRODUKSI NON RUMINANSIA DAN

ANEKA TERNAK SEKSI PAKAN

SEKSI INOVASI TEKNOLOGI PETERNAKAN

SEKSI ALAT DAN MESIN PETERNAKAN

UPTD

Gambar 1.1 Struktur Organisasi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung Tahun 2021

(14)

BAB II. PERENCANAAN STRATEGIS

Pada penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj) Tahun 2021 ini, mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

2.1 Renstra 2019-2024 A. Visi dan Misi

Visi pembangunan jangka panjang menengah daerah yang telah diterjemahkan dalam sasaran pokok dan arah kebijakan RPJMD Provinsi Lampung menjadi modal dasar Provinsi Lampung menghadapi tantangan dalam 5 (lima) tahun ke depan dan mengacu pada visi pembangunan jangka panjang Indonesia tahun 2005-2025. Pada periode Renstra tahun 2019-2024 Perangkat Daerah (PD) mengikuti Visi Gubernur Lampung yang terdapat di dalam RPJMD Provinsi Lampung yaitu :

“RAKYAT LAMPUNG BERJAYA”

Visi tersebut dimaksudkan sebagai masyarakat yang memenuhi kondisi sebagai berikut :

- Kehidupan masyarakat yang aman

Agar semua masyarakat dapat melaksanakan aktivitas sosial, budaya dan ekonomi dalam suasana yang aman, tertib dan tenteram tanpa ada gangguan dan tekanan dari pihak manapun, sert tanpa adanya konflik sosial antar kelompok masyarakat sehingga masyarakat dapat hidup lebih berbudaya, produktif dan berkembang. Pada posisi lain, kondisi daerah yang aman juga akan meningkatkan minat investasi yang pada gilirannya akan menciptakan kesempatan kerja.

- Kehidupan masyarakat yang berbudaya

Adalah kondisi masyarakat yang cerdas (smart) dalam mengembangkan potensi dirinya yang didukung dengan pendidikan yang baik dan merata, lebih

(15)

memahami demokrasi, lebih kreatif (inovatif) dan produktif dalam berkarya, serta lebih siap berinteraksi (dan beradaptasi) dengan perubahan dan masyarakat global, serta tidak mudah terprovokasi oleh pengaruh- pengaruh yang kontra produktif terhadap pembangunan.

- Kehidupan masyarakat yang maju dan berdaya saing

Adalah kondisi kehidupan yang lebih produktif yang didukung dengan sarana dan prasarana pelayanan publik yang baik dan merata, sehingga masyarakat siap beradaptasi dengan teknologi dan memanfaatkan peluang, termasuk dalam persaingan global.

- Kehidupan yang sejahtera

Adalah kondisi masyarakat yang terlepas dari kemiskinan dan keterbelakangan yang dicirikan dengan kehidupan yang sehat, pendapatan yang lebih baik dan lebih merata, tercukupinya kebutuhan sandang, pangan, papan, pendidikan dan kesehatan.

- Kesemua kondisi tersebut di atas adalah selaras dan mendukung untuk tercapainya visi yang telah digariskan melalui rencana pembangunan jangka panjang daerah (RPJPD) Provinsi Lampung Tahun 2005-2025 yaitu

“LAMPUNG YANG MAJU DAN SEJAHTERA 2025”.

Untuk mewujudkan visi pembangunan jangka menengah Provinsi Lampung tahun 2019-2024 dirumuskan enam misi sebagai berikut :

1. Menciptakan kehidupan yang religious (agamis), berbudaya, aman dan damai.

2. Mewujudkan “Good Governance” untuk meningkatkan kualitas dan pemerataan pelayanan publik.

3. Meningkatkan kualitas SDM dan mengembangkan upaya perlindungan anak, pemberdayaan perempuan dan penyandang disabilitas.

4. Mengembangkan infrastruktur guna meningkatkan efisiensi produksi dan konektivitas wilayah.

5. Membangun kekuatan ekonomi masyarakat berbasis pertanian dan wilayah perdesaan yang seimbang dengan wilayah perkotaan.

6. Mewujudkan pembangunan daerah berkelanjutan untuk kesejahteraan bersama.

(16)

Pada tahun 2020 Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung sesuai dengan Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 4 Tahun 2019 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Lampung, merupakan Organisasi Pemerintah Daerah tersendiri terpisah dari Dinas Perkebunan.

Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung masuk ke dalam misi ke 5 (lima) dalam rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) tahun 2019-2024 Provinsi Lampung yaitu :

“Membangun kekuatan ekonomi masyarakat berbasis pertanian dan wilayah perdesaan yang seimbang dengan wilayah perkotaan”

Komitmen dalam melaksanakan misi 5 membangun kekuatan ekonomi masyarakat berbasis pertanian dan wilayah perdesaan yang seimbang dengan wilayah perkotaan :

1. Meningkatkan produktivitas dan nilai tambah ekonomi untuk komoditas tanaman pangan, perkebunan, perikanan, peternakan dan hutan kemasyarakatan melalui program subsidi, insentif, fasilitasi pemasaran, fasilitasi permodalan, fasilitasi inovasi dan teknologi produksi, penyediaan saprodi dan alsintan.

2. Membangun dan mengembangkan sentra pertanian (tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, perikanan dan peternakan), sentra industri kecil, kawasan industri menengah dan besar, serta sentra pariwisata.

3. Membuka peluang investasi seluas-luasnya bagi dunia usaha (bidang produksi, industri pengolahan, perdagangan, jasa dan pariwisata) dengan prioritas investasi untuk industri hilir yang dapat menyerap tenaga kerja lokal dan ramah lingkungan.

4. Mengembangkan skema investasi dan kerjasama dalam bentuk kemitraan dan partnership dengan dunia usaha, lembaga donor dan lembaga pemerintah (kementerian dan pemerintah provinsi lainnya) dalam pembangunan daerah dan menciptakan kesempatan kerja).

5. Mengembangkan kewirausahaan (koperasi dan UMKM) melalui inovasi dan standarisasi produk (termasuk untuk industri kreatif), akses permodalan, pemasaran dan program kemitraan dengan pihak lainnya.

(17)

B. Tujuan, Sasaran dan Indikator

Pernyataan tujuan dan sasaran Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung Tahun 2019-2024 tersaji pada matrik berikut:

Tabel 2.1 Tujuan, Sasaran dan Indikator Renstra Tahun 2019-2024 Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung

Misi Tujuan Sasaran Indikator

Misi ke 5 : Membangun kekuatan ekonomi masyarakat berbasis pertanian dan wilayah perdesaan yang seimbang dengan wilayah perkotaan

Meningkatnya pertumbuhan sub sektor peternakan

- Meningkatnya populasi ternak

1. Populasi (ekor) -sapi potong -ayam pedaging -ayam petelur - Meningkatnya

produksi daging

& telur

2. Produksi Daging sapi

& Ayam (ton) 3. Produksi Telur (ton)

C. Indikator Kinerja Utama

Sesuai dengan Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 4 Tahun 2019 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Lampung, maka pada tahun 2020 nomenklatur Perangkat Daerah Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Lampung berubah menjadi Dinas Perkebunan Provinsi Lampung dan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung. Perubahan tersebut diikuti pula dengan perubahan Indikator Kinerja Utama (IKU) pada Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung. Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung telah menetapkan Indikator Kinerja Utama untuk Satuan Kerja Perangkat Daerah Nomor : 525/24/SK/V.22/V.3/2020 tanggal 27 Maret 2020 dan melalui Keputusan Gubernur Lampung Nomor: G/476/VI.01/HK/2017 tentang penyempurnaan Indikator Kinerja Utama Lampung. Pada tahun 2020 Indikator Kinerja Utama Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung adalah sebagai berikut:

(18)

Tabel 2.2 Indikator Kinerja Utama Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung Tahun 2021

SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN PENJELASAN

FORMULASI ALASAN

Meningkatnya Populasi ternak

Jumlah Populasi

Ternak Ekor

Populasi ternak tahun sebelumnya + kelahiran+ternak masuk-kematian- pemotongan- pengeluaran ternak

Peningkatan populasi ternak dapat meningkatkan produksi

sektor peternakan

Meningkatnya Produksi Ternak

Jumlah Produksi

Daging Ton

PD = Ko x St (PD = Produksi Daging, Ko = Berat Karkas (dengan edible offal), St = jumlah pemotongan ternak (tercatat + tidak tercatat) pada tahun bersangkutan)

Daging dan telur sebagai hasil produksi utama sektor

peternakan

Jumlah Produksi

Telur Ton

PT = Pt x p x b, (PT = Produksi Telur, Pt = populasi ternak, p = parameter Produksi Telur Unggas

(kg/ekor/tahun), b= % betina produktif) Sumber: Renstra 2019 – 2024

D. Perjanjian Kinerja Perubahan Tahun 2021

Penyusunan Perjanjian Kinerja Perubahan Dinas Peternakan dan Kesehatan hewan Provinsi Lampung Tahun 2020 mengacu pada dokumen Renstra Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung Tahun 2019-2024, dokumen Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2020, dokumen Rencana Kerja (Renja) Tahun 2020, dan Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran (DPPA) Tahun 2020, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung telah menetapkan Perjanjian Kinerja Perubahan Tahun 2020 dengan uraian sebagai berikut:

(19)

Tabel 2.3 Perjanjian Kinerja Perubahan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung Tahun 2021

Sasaran Indikator sasaran Satuan Target 2021 Meningkatnya

populasi ternak

1. Populasi Ekor

-sapi potong 883.085

-ayam pedaging 84.599.700

-ayam petelur 13.105.041

Meningkatnya produksi ternak

2. Produksi daging sapi dan ayam Ton 108.286 3. Produksi telur Ton 195.204 Sumber: Renstra 2019 - 2024

(20)

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA

3.1. Kerangka Pengukuran Kinerja

Pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, sasaran yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan misi dan visi Gubernur terpilih yang terdapat di dalam RPJMD.

Pengukuran kinerja dilaksanakan sesuai dengan Keputusan Kepala LAN Nomor 239/IX/618/2004 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

Capaian indikator kinerja utama (IKU) diperoleh berdasarkan pengukuran atas indikator kinerjanya masing-masing, sedangkan capaian kinerja sasaran diperoleh berdasarkan pengukuran atas indikator kinerja sasaran strategis, cara penyimpulan hasil pengukuran kinerja pencapaian sasaran strategis dilakukan dengan membuat capaian rata-rata atas capaian indikator kinerja sasaran.

Predikat nilai capaian kinerja untuk realisasi capaian kinerja dikelompokkan dalam skala pengukuran dengan pendekatan Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 86 Tahun 2017 adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1 Pencapaian Kinerja Sasaran Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung Tahun 2021

NO INTERVAL NILAI REALISASI KINERJA

KRITERIA PENILAIAN REALISASI KINERJA

KODE WARNA 1 91% <100% Sangat Tinggi

2 76% <90% Tinggi

3 66% <75% Sedang

4 51% <65% Rendah

5 <50% Sangat Rendah

Selanjutnya berdasarkan hasil evaluasi kinerja dilakukan analisis pencapaian kinerja untuk memberikan informasi yang lebih transparan mengenai sebab-sebab tercapai atau tidak tercapainya kinerja yang diharapkan.

(21)

Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung dapat memberikan gambaran penilaian tingkat pencapaian target kegiatan dari masing-masing kelompok indikator kinerja kegiatan, dan penilaian tingkat pencapaian target sasaran dari masing-masing indikator kinerja sasaran yang ditetapkan dalam dokumen Renstra 2019-2024 maupun Rencana Kerja Tahun 2021.

Pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, sasaran yang telah ditetapkan dalam mewujudkan misi dan visi Gubernur Lampung serta tujuan dan sasaran Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung.

Pelaporan Kinerja didasarkan pada Perjanjian Kinerja Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung Tahun 2021, Indikator Kinerja Utama Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung dalam proses rancangan akhir perubahan RPJMD 2019-2024 berdasarkan Keputusan Gubernur Lampung Nomor : G/919/B.XII/HK/2014, telah ditetapkan sebanyak 2 (dua) sasaran dan 3 (tiga) indikator kinerja (out comes).

3.2. Capaian Indikator Kinerja Utama Perangkat Daerah 2021

Dalam rangka mengukur dan peningkatan kinerja serta lebih meningkatnya akuntabilitas kinerja pemerintah, maka setiap instansi pemerintah perlu menetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU). Untuk itu pertama kali yang perlu dilakukan instansi pemerintah adalah menentukan apa yang menjadi kinerja utama dari instansi pemerintah yang bersangkutan. Dengan demikian kinerja utama terkandung dalam tujuan dan sasaran strategis instansi pemerintah, sehingga IKU merupakan ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis instansi pemerintah. Dengan kata lain IKU digunakan sebagai ukuran keberhasilan dari instansi pemerintah yang bersangkutan.

Upaya untuk meningkatkan akuntabilitas, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung juga melakukan reviu terhadap Indikator Kinerja Utama, dalam melakukan reviu dengan memperhatikan capaian kinerja, permasalahan dan isu-isu strategis yang sangat mempengaruhi keberhasilan suatu organisasi.

Secara umum Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung telah dapat melaksanakan tugas dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah

(22)

ditetapkan dalam Renstra 2019-2024. Jumlah Sasaran yang ditetapkan pada Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung Tahun 2019-2024 sebanyak 2 (dua) sasaran.

Tahun 2021 adalah tahun kedua pelaksanaan Rencana Strategis Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung. Hasil pengukuran atas indikator tujuan dan indikator kinerja utama Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung Tahun 2021 menunjukan hasil sebagai berikut:

Tabel 3.2 Capaian Indikator Tujuan dan Indikator Kinerja Utama Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung Tahun 2021 (Sampai

Dengan Posisi Bulan April 2021*)

Tujuan Indikator Tujuan

Target Tujuan

Real- isasi

Capai- an

Sasaran Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian (%) Meningkatnya

Pertumbuhan Sub sektor Peternakan

Persentase pertumbuh an PDRB sub sektor peternakan (%)

5%

(yoy) 4,31

% *

86,2% Meningkat- nya populasi ternak

1. Populasi (Ekor)

-sapi potong 883.085 860.951* 97,49

-ayam pedaging 84.599.700 94.254.495* 111,41 -ayam petelur 13.105.041 13.230.147* 100,95 Meningkat-

nya Produksi Ternak

1. Jumlah Produksi Daging (Ton)

108.286 118.255* 109,21

2. Jumlah Produksi Telur (Ton)

195.204 185.269* 94,88

Sumber : Buku Statistik Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung

*angka sementara 2021

Salah satu indikator penting untuk mengetahui kondisi ekonomi di suatu daerah dalam suatu periode tertentu adalah data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan. PDRB pada dasarnya merupakan jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu wilayah tertentu, atau merupakan jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi.

Dari tabel 3.2 terlihat bahwa tingkat pencapaian tujuan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung yaitu Meningkatnya Pertumbuhan Sub sektor Peternakan dengan indikator tujuan yaitu persentase pertumbuhan PDRB sub sektor Peternakan dengan target kinerja dari PDRB sub sektor peternakan 5%. Faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan PDRB antara lain adalah peningkatan dalam anggaran sektor pertanian untuk masyarakat peternak, penambahan jumlah tenaga kerja dan memanfaatkan lahan-lahan pertanian yang kosong sangat potensial guna meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat serta mampu mendorong peningkatan pertumbuhan PDRB sektor Peternakan secara keseluruhan.

(23)

PDRB atas dasar harga berlaku menggambarkan nilai tambah barang dan jasa yang dihitung menggunakan harga yang berlaku pada setiap tahun, sedangkan PDRB atas dasar harga konstan menunjukkan nilai tambah barang dan jasa tersebut yang dihitung menggunakan harga yang berlaku pada satu tahun tertentu sebagai dasar.

PDRB atas dasar harga berlaku dapat digunakan untuk melihat pergeseran dan struktur ekonomi, sedang harga konstan digunakan untuk mengetahui pertumbuhan ekonomi dari tahun ke tahun.

Nilai PDRB untuk sub sektor Peternakan pada tahun 2017 atas dasar harga konstan sebesar Rp. 9.167 milyar meningkat sebesar 8,73% dari tahun sebelumnya, dengan share terhadap pembentukan PDRB Provinsi Lampung sebesar 4,15%. Pada tahun 2018 nilai PDRB sub sektor peternakan atas dasar harga konstan sebesar Rp.

9.686 milyar meningkat 5,66% dari tahun 2017, dengan share terhadap pembentukan PDRB Provinsi Lampung sebesar 4,17%. Pada tahun 2019 mencapai angka 10.414 milyar meningkat 7,52% dari tahun sebelumnya dengan share terhadap pembentukan PDRB Provinsi Lampung sebesar 4,26%. Sedangkan pencapaian PDRB sub sektor peternakan pada tahun 2020 mencapai angka 10.353 milyar menurun 0,59 dari tahun sebelumnya dengan share terhadap pembentukan PDRB Provinsi Lampung sebesar 4,3%.

Grafik 3.1 PDRB Sub Sektor Peternakan Provinsi Lampung Tahun 2016-2020 (Milyar Rupiah)

Sumber: BPS tahun 2021

(24)

3.3. Pengukuran, Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja Rencana Strategis (Renstra) 2019-2024 (IKU PPK 2021)

Sasaran pada indikator kinerja utama Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung yaitu Meningkatnya Populasi dan Produksi Ternak dengan 3 (tiga) indikator yang terdiri dari Jumlah Populasi Ternak (Ekor), Jumlah Produksi Daging (Ton) dan Jumlah Produksi Telur (Ton). Sampai dengan posisi bulan April 2021 capaian kinerja populasi ayam ras pedaging, populasi ayam ras petelur dan jumlah produksi daging melampaui target, sedangkan untuk populasi sapi potong dan jumlah produksi telur belum melampaui dari target kinerja namun secara keseluruhan masuk dalam kategori sangat tinggi.

Evaluasi bertujuan agar diketahui pencapaian realisasi, kemajuan dan kendala yang dijumpai dalam rangka pencapaian misi, agar dapat dinilai dan dipelajari guna perbaikan pelaksanaan program/kegiatan di masa yang akan datang. Selain itu, dalam evaluasi kinerja dilakukan pula analisis.

Dalam melakukan evaluasi kinerja, perlu juga digunakan pembandingan- pembandingan antara lain :

• kinerja nyata dengan kinerja yang direncanakan.

• kinerja nyata dengan kinerja tahun-tahun sebelumnya.

• Kinerja nyata dengan target akhir renstra.

• Kinerja suatu instansi dengan kinerja instansi lain yang unggul di bidangnya ataupun dengan kinerja sektor swasta.

• kinerja nyata dengan kinerja di instansi lain atau dengan standar nasional.

Selanjutnya pengukuran kinerja terhadap indikator kinerja yang telah dicapai sampai dengan posisi Desember pada Tahun 2021 dan membandingkan antara target dan realisasi pada indikator sasaran sebanyak 2 sasaran dan 3 indikator kinerja dari 1 Misi, sebagaimana telah ditetapkan dalam Renstra Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung Tahun 2021, analisis pencapaian kinerja dalam pelaksanaan program dan kegiatan secara rinci dapat dilihat sebagai berikut :

(25)

Tabel 3.3 Analisis Pencapaian Sasaran Meningkatkan Produksi Ternak

No Indikator Kinerja Satuan Tahun 2021*

Target Realisasi % 1.

Jumlah populasi ternak Ekor

- sapi potong 883.085 860.951* 97,49

- ayam ras pedaging 84.599.700 94.254.495* 111,41

- ayam ras petelur 13.105.041 13.230.147 100,95

2. Jumlah produksi daging Ton 108.286 118.255 109.21

3. Jumlah produksi telur Ton 195.204 185.269 94.91 Ket: *) Angka Sementara 2021

Realisasi jumlah produksi daging berasal dari ternak yang dipotong di Provinsi Lampung yaitu Sapi 14.328* ton dan ayam ras pedaging 103.927* ton. Realisasi jumlah produksi telur berasal dari ayam petelur 185.269 ton. Berdasarkan tabel 3.3 analisis pencapaian sasaran yaitu meningkatnya produksi ternak dapat dilihat dari 3 (tiga) indikator sebagai berikut:

• Capaian kinerja nyata indikator 1 "Jumlah populasi ternak” dengan realisasi capaian populasi ternak sapi potong sebesar 860.951 ekor dari target sebesar 883.085 ekor dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2021, dengan persentase capaian kinerja adalah 97,49%. Populasi ayam ras pedaging mencapai 94.254.495 ekor dari target sebesar 84.599.700 ekor (111,41%). Populasi ayam ras petelur mencapai 13.230.147 ekor dari target 13.105.041 ekor (100,95%). Jika dirata- rata capaian peningkatan populasi ketiga jenis ternak ini adalah sebesar 103,28%. Capaian ini memenuhi kriteria penilaian realisasi kinerja kategori sangat tinggi.

• Capaian kinerja nyata indikator 2 "Jumlah produksi daging” dengan realisasi capaian sebesar 118.255 ton dari target sebesar 108.286 ton dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2021, dengan persentase capaian kinerja adalah 109,21%.

Capaian ini memenuhi kriteria penilaian realisasi kinerja kategori sangat tinggi.

(26)

• Capaian kinerja nyata indikator 3 " Jumlah produksi telur " dengan realisasi capaian sebesar 185.269 ton dari target sebesar 195.204 ton dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2021, dengan persentase capaian kinerja adalah 94,91%. Capaian ini memenuhi kriteria penilaian realisasi kinerja kategori sangat tinggi.

3.4. Akuntabilitas Keuangan Pagu dan Realisasi Keuangan TA 2021 Akuntabilitas keuangan merupakan pertanggung jawaban mengenai integritas keuangan, pengangkatan dan ketaatan terhadap peraturan perundangan. Sasaran pertanggung jawaban ini adalah laporan keuangan yang disajikan dan peraturan perundangan yang berlaku yang mencakup penerimaan, penyimpanan, dan pengeluaran uang oleh instansi pemerintah. Akuntabilitas manfaat (efektivitas) pada dasarnya memberi perhatian kepada hasil dari kegiatan-kegiatan pemerintahan.

Dalam hal ini, seluruh aparat pemerintahan dipandang berkemampuan menjawab pencapaian tujuan dengan memperhatikan biaya dan manfaatnya.

(27)

Tabel 3.4 Program/Kegiatan dan Alokasi Anggaran APBD Perubahan Tahun 2021 pada Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung

No

URUSAN/ PROGRAM/

KEGIATAN/ SUB KEGIATAN

INDIKATOR KINERJA PAGU (Rp.)

INDIKATOR TARGET ANGGARAN REALISASI %

1

PROGRAM PENUNJANG URUSAN PEMERINTAH DAERAH PROVINSI

18.100.528.225 17.506.834.195

1.1

Perencanaan, Penganggaran dan Evaluasi Kinerja Perangkat Daerah

129.866.116 128.500.500

Penyusunan Dokumen Perencanaan Perangkat Daerah

Jumlah buku Penyusunan

Dokumen 35 buku 91.000.716 89.753.300 98,63

Evaluasi Kinerja Perangkat Daerah

Jumlah dokumen Evaluasi

Kinerja 12 dok 38.865.400 38.747.200 99,70

1.2 Administrasi Keuangan Perangkat Daerah

Jumlah penyediaan gaji dan

tunjangan 12 bulan 15.715.629.659 15.172.995.108

Penyediaan Gaji dan Tunjangan ASN

Jumlah penyediaan gaji dan

tunjangan 12 bulan 15.696.879.659 15.154.283.608 96,54

Koordinasi dan Pelaksanaan Akuntansi SKPD

Jumlah dokumen pelaporan

capaian keuangan SKPD 12 dok 18.750.000 18.711.500 99,79

1.3

Administrasi Barang Milik Daerah pada Perangkat Daerah

22.578.600 16.396.200

Penyusunan Perencanaan Kebutuhan Barang Milik Daerah SKPD

Jumlah Dokumen Rencana Kebutuhan Barang dan pengelolaan aset

12 bl 22.578.600 16.396.200 72,62

1.4

Administrasi

Kepegawaian Perangkat Daerah

8.500.000 6.050,000

Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Berdasarkan Tugas dan Fungsi

Jumlah Pendidikan dan

Pelatihan 5 org 8.500.000 6.050.000 71,18

Bimbingan Teknis Implementasi Peraturan Perundang-Undangan

Jumlah Bimbingan Teknis 5 dok 0,00 0,00

1.5 Administrasi Umum

Perangkat Daerah 973.078.850 971.732.199

Penyediaan Komponen Instalasi

Listrik/Penerangan Bangunan Kantor

Jumlah komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor

12 bl 25.000.000 24.976.800 99,91

Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor

Jumlah Peralatan dan

Perlengkapan Kantor 12 bl 89.727.100 89.261.100 99,48

Penyediaan Peralatan Rumah Tangga

Jumlah Peralatan Rumah

Tangga 12 bl 2.145.000 2.070.000 96,50

Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan

Jumlah Barang Cetakan dan

Penggandaan 12 bl 24.000.000 24.000.000 100,00

Penyediaan

Bahan/Material Jumlah Bahan/Material 12 bl 25.273.000 25.138.400 99,47

Fasilitasi kunjungan Tamu Jumlah bulan Fasilitasi

kunjungan Tamu 12 bl 15.008.000 14.999.200 99,94

(28)

Penyelenggaraan Rapat Koordinasi dan Konsultasi SKPD

Jumlah Rapat Koordinasi

dan Konsultasi 12 bl 791.925.750 791.286.699 99,92

1.6

Penyediaan Jasa Penunjang Urusan Pemerintahan Daerah

792.690.000 759.829.418

Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Airdan Listrik

Jumlah Jasa Komunikasi,

Sumber Daya Air dan Listrik 12 bl 220.000.000 207.382.418 94,26

Penyediaan Jasa Pelayanan Umum Kantor

Jumlah Administrasi

Keuangan 12 bl 572.690.000 552.447.000 96,47

Jumlah Kebersihan Kantor 12 bl

Jumlah pelayanan umum

(pameran) 0 bl

1.7

Pemeliharaan Barang Milik daerah penunjang urusan pemerintahan daerah

458.185.000 451.330.770

Penyediaan Jasa Pemeliharaan, Biaya Pemeliharaan, Pajak dan Perizinan Kendaraan Dinas Operasional atau Lapangan

Jumlah Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional/perizinan kendaraan

12 bl 192.484.000 190.295.770 98,86

Pemeliharaan Peralatan

dan Mesin Lainnya Jumlah Perbaikan Peralatan 12 bl 14.610.000 11.961.000 81,87

Pemeliharaan/Rehabilitasi Gedung Kantor dan Bangunan Lainnya

Jumlah Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor

12 bl 230.001.000 228.385.000 99,30

Pemeliharaan/Rehabilitasi Sarana dan Prasarana Pendukung Gedung Kantor atau Bangunan Lainnya

Jumlah Pemeliharaan Rutin/Berkala Perlengkapan Gedung Kantor

12 bl 21.090.000 20.689.000 98,10

URUSAN

PEMERINTAHAN PILIHAN

URUSAN

PEMERINTAHAN BIDANG PERTANIAN

2

PROGRAM PENYEDIAAN DAN PENGEMBANGAN SARANA PERTANIAN

7.507.974.700 6.969.824.894

2.1

Peningkatan

Ketersediaan dan Mutu Benih/Bibit Ternak dan Tanaman Pakan Ternak, Bahan Pakan, serta Pakan Kewenangan Provinsi

2.395.400.500 2.340.773.600

Pemberian Bimbingan Peningkatan Produksi Benih/Bibit Ternak dan Tanaman Pakan Ternak, Bahan Pakan, serta Pakan Kewenangan Provinsi

Jumlah Akseptor 151218 aks 595.323.000 575.127.400 96,61

Jumlah penerapan teknologi

dan inovasi peternakan 5 unit

(29)

Jumlah pengembangan

teknologi pakan ternak 2 klp

Pengembangan dan Pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu Benih/Bibit Ternak dan Tanaman Pakan Ternak, Bahan Pakan, serta

Pakan Kewenangan Provinsi

Jumlah Pembibitan dan Perawatan Ternak Sapi di BPTP Campang Tiga

150 ekor 1.800.077.500 1.765.646.200 98,09

Jumlah Pembibitan dan Perawatan Ternak Kambing di BPTK Negeri Sakti

130 ekor

Jumlah optimalisasi dan pengembangan ternak di UPTD Campang Tiga

150 ekor

Jumlah pengawasan mutu

pakan 8 Kab/Kota

2.2

Pengendalian dan Pengawasan Penyediaan dan Peredaran

Benih/Bibit Ternak dan Tanaman Pakan Ternak serta Pakan Kewenangan Provinsi

2.431.123.400 2.328.145.494

Pengendalian Penyediaan dan Produksi Benih/Bibit Ternak dan Hijauan Pakan Ternak

Jumlah Perawatan Ternak

Unggul BIB Terbanggi Besar 14 ekor 2.427.391.400 2.324.413.494 95,76

Jumlah Ternak Unggul BIB

Terbanggi Besar 2 ekor

Pengawasan Peredaran dan Sertifikasi Benih/Bibit Ternak

Jumlah pengawasan bibit

ternak 15 Kab/Kota 3.732.000,00 3.732.000,00 100,00

2.3

Pengawasan Peredaran Obat Hewan di Tingkat Distributor

42.983.800 42.583.800

Pemeriksaan Mutu, Khasiat dan Keamanan Peredaran Obat Hewan

Jumlah pengawasan obat hewan di tiap tingkatan dan pelaku usaha

15 Kab/Kota 42.983.800 42.583.800 99,07

2.4

Penyediaan Benih/Bibit Ternak dan Hijauan Pakan Ternak yang Sumbernya dari Daerah Provinsi Lain

2.638.467.000 2.258.322.000

(30)

Pengadaan Benih/Bibit Ternak yang Sumbernya dari Daerah Provinsi Lain

Jumlah Populasi ternak di

Propinsi Lampung 1611 ekor 2.638.467.000 2.258.322.000 85,59

Jumlah populasi ternak di

kawasan agropark

3

PROGRAM PENYEDIAAN DAN PENGEMBANGAN PRASARANA PERTANIAN

1.799.318.500 1.717.545.196

3.1 Penataan Prasarana

Pertanian 1.799.318.500 1.717.545.196

Perencanaan Pengembangan Prasarana, Kawasan dan Komoditas Pertanian

Jumlah UPH Peternakan

Organik 1 komdts 4.650.000 3.365.400 72,37

Pembangunan dan Pemeliharaan Pos Pemeriksaan Kesehatan Hewan

Jumlah sarana dan prasarana pelayanan keswan

15 Kab/Kota 117.600.000 116.129.000 98,75

Koordinasi, Sinkronisasi dan Penataan Prasarana Pendukung Pertanian lainnya

Jumlah sarana dan

prasarana peternakan 10 Kab/Kota 225.028.500 221.246.796 98,32

Jumlah Sarana dan Prasarana Lab Pakan dan Keswan

1 unit

Pembangunan, Rehabilitasi dan Pemeliharaan Rutin Gedung UPTD Pertanian serta Sarana Pendukungnya

Jumlah Pembangunan, rehabilitasi, dan penyediaan sarana pendukung di UPTD PTS Campang Tiga

3 unit 1.452.040.000 1.376.804.000 94,82

Jumlah Pembangunan dan penyediaan sarana pendukung di UPTD BIBD

3 unit

Jumlah Pembangunan, rehabilitasi, dan penyediaan sarana pendukung di UPTD PTKS Negeri Sakti

2 unit

4

PROGRAM PENGENDALIAN KESEHATAN HEWAN DAN KESEHATAN

MASYARAKAT VETERINER

620.962.800 609.593.600

4.1

Penjaminan Kesehatan Hewan, Penutupan dan Pembukaan Daerah Wabah Penyakit Hewan Menular Lintas Daerah Kabupaten/Kota dalam 1 (Satu) Daerah Provinsi

200.798.000 198.346.000

Gambar

Tabel 1.2 Sumber Daya Manusia Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan  Provinsi Lampung Tahun  2021
Gambar 1.1 Struktur Organisasi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan   Provinsi Lampung Tahun 2021
Tabel 2.1 Tujuan, Sasaran dan Indikator Renstra  Tahun  2019-2024  Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung
Tabel 2.2 Indikator Kinerja Utama Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi  Lampung Tahun  2021
+7

Referensi

Dokumen terkait

Multiple sistem atrophy adalah penyakit degeneratif yang memiliki gejala parkinsonisme, dengan atau tanda cerebellar dan gangguan autonomy

Tujuan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah LKjIP Dinas Kesehatan ini disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban Kinerja Dinas Kesehatan diukur atas dasar Penilian Indikator Kinerja

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) tahun 2016 menyampaikan data-data keberhasilan kinerja Dinas Peternakan Kabupaten Blitar tahun 2016 dengan berpedoman

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Yogyakarta Tahun 2021 ini merupakan bentuk pertanggungjawaban atas perjanjian kinerja Dinas

Kita ketahui bahwa proses yang ada dalam pemilihan penyedia pekerjaan konstruksi dalam hal ini adalah pelelangan umum secara pascakualifikasi metode satu sampul

Sesuai hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan perbedaan dialek bahasa Minangkabau Kenagarian Padang Air Dingin dengan Kenagarian Lubuk Malako Kecamatan

digunakan dalam pengkajian penggemukan sapi di Desa Satra, sapi-sapi yang mendapatkan perlakuan pakan tambahan (baik dedak padi maupun dedak kopi) memberikan pengaruh yang

Laporan Kinerja instansi Pemerintah Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Lumajang tahun 2021 ini menyajikan kondisi pencapaian target kinerja yang tercermin