• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

9 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu

Dalam suatu penelitian diperlukan dukungan hasil-hasil penelitian yang telah ada sebelumnya yang berkaitan dengan apa yang akan saya teliti sekarang.

Widyaningsih & Muflikhati (2015). Melakukan penelitian berjudul

“Alokasi Pengeluaran Dan Kesejahteraan Keluarga Pada Keluarga Nelayan Bagan”. Gunakan wawancara dan kuesioner. Untuk melakakukan analisis regresi pada metode penelitian. Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa sebagian bedar keluarga nelayan bagan termasuk dalam kategori keluarga tidak miskin berdasarkan indikator kesejahteraan objektif. Kesejahteraan subjektif suami lebih tinggi daripada kesejahteraan subjekttif istri, terutama pad dimensi fisik-ekonomi.1

Listiyandra et al (2016). Melakukan penelitian berjudul “Kontribusi Wanita Nelayan Dalam Upaya Pemenuhan Kebutuhan Ekonomi Keluarga Nelayan Di Muara Angke Kecamatan Penjaringan Jakarta Utara”. Gunakan metode triangulasi. Untuk melakukan analisis pada metode penelitian.

Berdasarkan hasil analisi bahwa faktor-faktor yang mempegaruhi wanita nelayan bekerja dan faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan wanaita nelayan.2

1Erni Widyaningsih and Istiqlaliyah Muflikhati, Alokasi Pengeluaran Dan Tingkat Kesejahteraan Keluarga Pada Keluarga Nelayan Bagan, Jurnal Ilmu Keluarga Dan Konsumen, vol. 8, 2015.

2 Krishna Listiyandra, zuzy Anna, and Yayat Dhahiyat, “Kontribusi Wanita Nelayan Dalam Upaya Pemenuhan Kebutuhan Ekonomi Keluarga Nelayan Di Mutiara Angke Kecamatan Penjaringan Jakarta Utara”, Jurnal Perikanan dan Kelautan Unpad 7, no,2 (2016): 80-90

(2)

10

Sembiring (2017). Melakukan penelitian berjudul “Pengaruh Nilai Tukar Nelayan (Pendapatan Nelayan, Pendapatan Non Nelayan, Pengeluaran Nelayan, Pengeluaran Non Nelayan) Terhadap Kesejahteraan Masyarakat (Pendidikan Kesehatan, Kondisi Fisik Rumah) Di Desa Pahlawan”. Gunakan metode analisis Deskriptif dan Analisis Kuantitatif. Untuk melakukan analisis pada metode penelitian. Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan menunjukkan yakni 1) variabel independen (pendapatan nelayan) berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (tingkat kesejahteraan) 2) koefisien variabel pendapatan non nelayan X2) hubungan yang positif antaran pendapatan nelayan dengan tingkat kesejahteraan 3) koefisien variabel pengeluaran nelayan (X3) terjadi hubungan yang positif antara pendapatan nelayan dengan tingkat kesejahteraan 4) koefisien variabel pengeluaran non nelayan (X4) terjadi hubungan yang positif antara pendapatan nelayan dengan tingkat kesejahteraan.3

Kurniawati (2017). Melakukan penelitian berjudul “Peran Istri Nelayan Dalam Rangka Meningkatkan Pendapatan Keluarga”. Gunakan metode survey.

Untuk melakukan analisis pada metode penelitian ini. Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa Sebagian besar istri nelayan di Desa Tasikagung Rembang memiliki pekerjaan sebagai pengolah produk perikanan.4

Ariska & Prayitno (2018). Melakukan penelitian berjudul “Pengaruh Umur, lama Kerja, dan Pendidik Terhadap Pendapatan Nelayan di Kawasan Pantai Kenjeran Surabaya Tahun 2018”. Gunakan metode regresi linear berganda dengan program eviews 6.0. Untuk melakukan analisis pada metode penelitian ini. Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa variabel umur, lama kerja, dan pendidikan berpengaruh signifikan terhadap pendapatan nelayan.

Dengan nilai probabilitas F- Surabaya.5

3 Rahmad Sembiring, “Pengaruh Nilai Tukar Nelayan (Pendapatan Nelayan, Pendapatan Non Nelayan, Pengeluaran Nelayan, Pengeluaran Non Nelayan) Terhadap Kesejahteraan Masyarakat

4Andi Kurniawati, “Peran Istri Nelayan Dalam Rangka Meningkatkan Pendapatan Keluarga,”

Jurnal Sains Dan Teknologi Maritim XVII, no. 1 (2017): 77–88.

5 Puput Elisia Ariska and Budi Prayitno, “Pengaruh Umur , Lama Kerja , Dan Pendidikan Terhadap Pendapatan Nelayan Di Kawasan Pantai Kenjeran Surabaya Tahun 2018,” Economie 01, no. 1 (2019):

38–4

(3)

11

Elva et al (2020). Melakukan penelitian yang berjudul “Pendapatan Dan Tingkat Kesejahteraan Rumah Tangga Nelayan Tradisional Di Kecamatan Teluk Pandan Kebupaten Pesawan”. Gunakan metode simple random sampling. Untuk melakukan analisis pada penelitian ini. Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa Faktor yang mempengaruhi kesejahteraan rumah tangga nelayan tradisional adalah tingkat pendidikan dan pendapatan.6

Martiwi & Listyaningsih (2020). Melakukan penelitian berjudul

“Ekspetasi Orang Tua Terhadap Pendidikan Anak Studi Kasus Keluarga Nelayan di Kecamatan Girisubo”. Gunakan metode kuantitatif deskripsi. Untuk melakukan analisis metode penelitian ini. Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa factor yang mempengaruhi kesejahteraan rumah tangga nelayan tradisional adalah tingkat pendidikan dan pendapatan.7

Rizka & Andriyani (2020). Melakukan penelitian berjudul “Analisis Faktor- Faktor Fundamental Yang Mempengaruhi Pendapatan Nelayan Di Gampong Ujong Blang Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe”. Gunakan metode regresi linier berganda. Untuk melakukan analisis metode penelitian ini.

Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa pendidikan dan usia berpengaruh positif dan berpengaruh signifikan terhadap pendapatan, tetapi pengalaman dan jumlahkeluarga anggota tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan nelayan di Ujong Blang, Kecamatan Banda Sakti. Serentak pendidikan, usia, pengalaman, dan jumlah anggota keluarga a berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan nelayan di Ujong Blang, Kecamatan Banda SaktKotaLhoksema.8

6 Marina Ulva, Fembriarti Erry Prasmatiwi, and Eka Kasymir, “Pendapatan Dan Tingkat Kesejahteraan Rumah Tangga Nelayan Tradisioanal Di Kecamatam Teluk Pandan Kabupaten Pesawaran,” Jurnal Ilmu- ilmu Agribisnis 8, no. 2 (2020): 273–279.

7 Monita Deka Martiwi, Umi Listyaningsih, and Pendidikan Anak, “Ekspektasi Orang Tua Terhadap Pendidikan Anak Studi Kasus : Keluarga Nelayan Di Kecamatan Girisubo,” no. 1 (n.d.).

8Banda Sakti and Kota Lhokseumawe, “Analisis Faktor-Faktor Fundamental Yang Mempengaruhi Pendapatan Nelayan Di Gampong Ujong Blang Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe” 03 (2020):

42–50.

(4)

12

1.2 Kajian Teori

Untuk melaksanakan penelitian, peran dari teori ini penting untuk dasar dan landasan pada penelitian. Dikarenakan tidak adanya sebuah landasan teori pada penelitian tersebut berujung kesalahan yang sering dinamakan istilah trial error. Adanya kajian teori ini maka memberikan identittas bahwa penelitian ini adalah aturan ilmiah untuk memperoleh data. Kajian teori sendiri yaitu teori-teori yang relevan yang digunakan untuk mengartikan variabel yang akan diteliti serta sebagai dasar untuk memberikan jawaban sementara terhadap rumusan masalah yang digunakan. Pada bab ini peneliti menggunakan beberapa teori yang mendukung permasalahan dalam penelitian, yang berperan untuk menjelaskan dan memerankan pedoman sebuah penelitian. Ada beberapa teori untuk membantu masalah penelitian ini yang mengenai Pengaruh Tingkat Pendidikan dan Pendapatan Terhadap Kesejahteraan Rumah Tangga Pada Pekerja Lepas di TPI (Tempat Pelelangan Ikan) Desa Brondong Kecamatan Brondong Kabupaten Lamongan.

2.1.1 Tingkat Pendidikan

Komponen pembentukan IPM merupakan dimensi pengetahuan yang diukur menggunakan tingkat pendidikan, hal ini indikator yang dipergunakan yaitu rata- rata lama sekolah (mean years of schooling) dan angka harapan lama sekolah.

Proses pembentukan IPM, rata-rata lama sekolah mempunyai berat satu pertiga dan harapan lama sekolah diberi berat yakni dua pertiga, sehingga penggabungan dari 2 indikator ini bisa dipergunakan untuk indeks pendidikan yang salah satunya komponen dari pembentukan suatu IPM.

Rata-rata lama sekolah menggambarkan total tahun digunakan penduduk yang berusia 15 tahun ke atas yang menjalankan pendidikan formal. kira-kira rata-rata lama sekolah menentukan 2 Batasan yang digunakan sesuai kesepakatan dari beberapa Negara lainya. rata-rata lama sekolah mempunyai batasan maksimumnya 15 tahun dan batasan minimum sebesar 0 tahun.9

9 Rusmarinda Rakhmawati, Pengaruh Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Tenaga Kerja, Dan Pendidikan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi, Jurnal Ekonomi Pembangunan, vol 4, 2016.

(5)

13

Menurut Spence yang dinamakan teori signaling. Teori ini diasumsikan terdapat 2 kriteria pekerja, yaitu pekerja yang baik dan kurang baik atau pekerja yang profesional dan pekerja yang kurang profesional, pekerja baik atau kurang baik mempunyai kapasitas lebih tinggi, sementara itu pekerja yang tidak baik mempunyai produktivitas lebih rendah, akan tetapi jika seseorang pekerja berlatar belakang pendidikan yang sederajat, sehingga perusahaan memberikan gaji yang setara atau sama, meskipun salah satu pekerja mempunyai produktivitas lebih baik dibandingkan dengan pekerja yang lain, karena itu pekerja yang mempunyai produktivitas lebih tinggi memilih melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi dari sebelumnya untuk memberikan sinyal kepada perusahaan agar mendapatkan gaji yang sebanding dengan jenjang pendidikan terakhirnya. 10

Adapun menurut Asmani, yaitu adanya pendidikan keterampilan hidup, pembekalan kemampuan mepertahankan eksistensi jati diri dan aktualisasi.

Dengan tujuan agar mampu bertahan dimanapun berada menggunakan kemampuan yang dimilikinya, agar mampu menciptakan lapangan pekerjaan sendiri tanpa menganggantungkan orang lain.11

Menurut Darmiyati system pendidikan yang sesuai menghasilkan kualitas masyarakat yang berkarakter atau watak positif adalah yang bersifat humanis, yang memposisikan subjek didik sebagai pribadi dan anggota masyarakat yang perlu dibantu dan didorong agar memiliki kebiasaan efektif, perpaduan antara pengetahuan, keterampilan, dan keinginan.12

Menurut Hakim, United Nations Development Pprograme (UNDP) mengartikan bahwa hubungan menusia merupakan proses perluasan pilihan bagi masyarakat. Yang menyangkut hal penting mengenai pilihan untuk berumur panjang dan juga hidup sehat, memperoleh tingkat pendidikan berkualiatas yang memberikan modal untuk hidup yang layak.13

Menurut UU SISDIKNAS, pendidikan merupakan usaha sadar terencana yang menciptakan suasana belajar dan proses pembelajaran agar anggota didik secara aktif memajukan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

10 Mohammad Fahmi, Yeni Oktavia Mulyono, Pendidikan, Human Capital ataukah Signaling? Studi Kasus Indonesia Education, Human Capital or Signaling? The Case of Indonesia, Jurnal Ekonomi dan Pembangunan Indonesia, vol. 15, no. 2, 2015.

11 Uswatun Hasanah, Model-model pendidikan Karekter Di Sekolah, Jurnal Pendidikan Islam, vol. 7, 2016

12 Nuke Martiarini, Eksplorasi Nilai-nilai Pendidikan Karakter Di Sekolah, Jurnal Psikologi Ilmiah, 2016

13Iffan Dian Pratiwi, and Hermien Laksmiwati, Kepercayaan Diri dan Kemandirian Belajar, Jurnal Psikologi Teori dan Terapan, vol. 7, no.1, 2016.

(6)

14

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.14

Menurut Prof. H. Mahmud Yunus dan Martinus Jan Langeveld menjelaskan bahwa pendidikan merupakan suatu yang sengaja dipilih untuk mempengaruhi dan membantu anak yang mempunyai tujuann untuk meningkatkan ilmu pengetahuan, jasmani dan akhlak dan dikit demi sedikit bisa mewujudkan cita-cita yang dimiliki anak-anak tersebut, maka anak-anak tersebut mempunyai kehidupan yang bahagia dan apa yang dilakukannya dapat memberikan manfaat bagi dirinya sendiri dan orang lain, masyarakat, bangsa, negara dan agamanya. Selain itu Pendidikan juga memberikan sebuah upaya untuk menoloh anak-anak agar bisa melakukan tugas dalam hidupnya secara mandiri dan bertanggung jawab, pendidikan juga sebuah upaya manusia untuk menjadi lebih dewasa dan tidak lupa membantu membimbing manusia yang belum menjadi dewasa menuju kearah dewasa.15

Pendapat Heidjrachman umum sendiri menjelaskan bahwa pendidikan sendiri yaitu kegiatan yang dapat meningkatkan pengetahuan umum seseorang termasuk dalam peningkatan pendudukan teori dan keterampilan, memutuskan untuk mencari solusi atas persoalan-persoalan yang menyangkut kegiatan untuk mencapai suatu tujuan, baik itu perkara dalam dunia pendidikan maupun kehidupan.16

14 Nur Kholis, Paradigma Pendidikan Islam Dalam Undang-undang Sisdiknas 2003, Jurnal Kependidikan, vol. II, n. 1, 2014.

15http://www.kumpulandefinisi.com/2015/10/pengertian-definisi-tujuan-pendidikan-menurut-para- ahli.html

16 Benny Heldrianto, 2013: dalam jurnal “penyebab rendahnya tingkat pendidikan anak putus sekolah dalam program wajib belajar 9 tahun desa sungai kakap kecamatan sungai kakap kabupaten kubu raya”

http://jurmafis.untan.ac.id

(7)

15

2.1.2 Tingkat Pendapatan

Tingkat pendapatan dalam teori Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yaitu salah satu cara untuk mengukur taraf kualitas hidup penduduk. Kualitas hidup tercermin dari pendidikan, Kesehatan dan kemampuan ekonomi masyarakat yang dilihat dari tingkat pendapatan. Semakin tinggi tingkat pendidikan masyarakat akan memudahkan untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik serta memperoleh pendapatan untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik serta memperoleh pendapatan sehingga masyarakat mudah mengakses Kesehatan.

Kesehatan masyarakat yang rendah menyebabkan produktivitas rendah, produktivitas rendah akan menyebabkan masyarakat tidak dapat mengakses pendidikan dan Kesehatan karena terbatasnya biaya. Jika hal ini terjadi maka akan berdampak pada rendahnya kualitas pembangunan manusia atau yang disebut dengan IPM. Ada juga beberapa indikator pendapatan antara lain : penghasilan yang semata perbulan, pekerjaan, anggaran biaya sekolah, dan beban keluarga yang ditanggung.17

Menurut Putri & Setiawina pada umunya semakin bertambahnya umur maka pendapatan semakin meningkat, tetapi tergantung juga dengan jenis pekerjaan yang dilakukannya. Ketahanan fisik seseorang melakukan aktivitas sangat erat kaitannya pada umur dikareakan, jika umur seseorang sudah melewati masa-masa produktif, maka semakin rendah kekuatan pada fisiknya, dengan produktivitasya menurun maka pendapatannya juga ikut menurun dan berkurang.18

Menurut Soedarmini pengalaman kerja juga menentukan pendapatan seseorang, karena pengalaman kerja merupakan kejadian-kejadian riil yang dialami oleh seseorang yang bekerja. Semakin lama pengalaman kerja atau semakin banyak pengalaman kerja yang dimiliki oleh seseorang maka akan semakin terampil dan semakin cepat dalam menyelesaikan tugas yang menjadi tanggung jawabnya. Sehingga output yang dihasilkan lebih banyak dan pendapatan yang mereka terima juga akan bertambah.19

17Jeni Palindangan, Abu Bakar, Analisis Pengaruh Tingkat Pertumbuhan Ekonomi Dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Terhadap Tingkat Pengangguran Di Kabupaten Mimika, Jurnal Kritis, vol.

2, no. 1, 2021.

18Arya Dwindana Putri, Nyoman Djinar Setiawina, Pengaruh Umur, Pendidikan, Pekerjaan Terhadap Pendapatan Rumah Tangga Miskin Di Desa Bebandam, Jurnal Ekonomi Pembangunan, vol. 2, no, 4, 2013.

19Nyoman Tri Arya Nugraha, A.A.I.N, Pengaruh Jam Kerja, Pengalaman Kerja Dan Pendidikan Terhadap

(8)

16

Menurut Faidah dan Yuswanto semakin jauh jarak alokasi waktu kerja yang harus ditempuh menuju tempat kerja, maka waktu yang terbuang akan semakin banyak yang menyebabkan waktu yang tersedia untuk bekerja berkurang dan akan mengakibatkan pendapatan yang diperoleh juga akan berkurang.20

Soekartawi menyimpulkan bahwasanya pendapatan yang diperoleh akan berpengaruh pada banyaknya barang dikonsumsikan, sering kali ditemui pada meningkatnya pendapatan, maka barang yang dikonsumsi bukan hanya meningkat, tetapi juga kualitas barang juga ikut menjadi perhatian. Misalnya sebelum adanya penambahan pendapat beras yang dikonsumsikan yakni kualitas yang kurang baik, akan tapi setelah adanya peningkatan pendapatan konsumsi beras berubah atau berganti pada yang kualitas yang lebih baik.21

Tingkat pendapatan adalah salah satu standard maju tidaknya suatu daerah.

Jika pendapatan suatu daerah relative rendah, bisa dikatakan bahwa kemajuan dan kesejahteraan tersebut menjadi rendah pula. Kelebihan dari konsumsi akan disimpan di bank yang bertujuan untuk berjaga-jaga untuk pendidikan anak, produksi dan pendapatan masyarakat suatu daerah relative tinggi, maka tangka kesejahteraan dan kemajuan daerah tersebut tinggi pula.22

Hubungan antara pendapatan dan konsumsi merupakan suatu hal yang sangat penting daam berbagai permasalahan ekonomi. Kenyataanya menunjukkan bahwa pengeluaran konsumsi meningkat dengan naiknya pendapatan, dan sebaliknya jika pendapatan turun, pengeluaran konsumsi meningkat dengan naiknya pendapatan, dan sebaliknya jika pendapatan turun, pengeluaran konumsi juga turun. Tinggi rendahnya pengeluaran sangat tergantung kepada kemampuan keluarga dalam mengelola penerimaan atau pendapatannya.23

Pendapatan Karyawan Pada Industri Bordir Dikota Denpasar, Jurnal Ekonomi Pembangunan, 2012.

20Riska Dwi Wulandari, Dr. Sasongko, SE., MS, Alokasi Waktu Kerja Rumah Tangga Buruh Tani Perkebunan Tebu dan Variabel Sosial Ekonomi Yang Mempengaruhi (Studi Pada Desa Sukosari, Kecamatan Gondanglegi Kabupaten Malang), Jurnal Ekonomi dan Bisnis, 2016.

21 Sadono Sukirno, Teori Pengantar Mikro Ekonomi, Rajagrafindo Persada, Jakarta, 2006, hal. 47

22Soekartawi, Faktor-faktor Produksi, Jakarta: Salemba Empat, (2012), hal. 132

23 ahyu Danil, “Pengaruh Pendapatan Terhadap Tingkat Konsumsi pada Pegawai Negeri Sipil di Kantor Bupati Kabupaten Bireuen”, Journal Ekonomika Universitas Almuslim Bireuen Aceh, Vol. IV No. 7: 9.

(9)

17

Adapun faktor-faktor lain yang mempengaruhi pendapatan yaitu sebagai berikut :24

1) Kesempatan kerja yang telah tersedia

dengan banyaknya kesempatan kerja yang tersedia, maka semakin banyak juga penghasilan yang didapatkan dari hasil kerja tersebut.

2) Kecepatan dan keahlian

bekal kecakapan dan keahlian tinggi akan dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas yang akhirnya mempengarhi suatu penghasilan.

3) Motivasi

Motivasi juga dapat mempengaruhi jumlah penghasilan yang diperoleh, semakin besar dorongan untuk melakukan pekerjaan, semaki besar juga penghasilan yang nantinya akan diperoleh.

4) Keuletan bekerja

Pengertian keuletan dapat sama juga dengan ketekunan, keberanian untuk menghadapi segala macam tantangan dan rintangan. Kalau suatu saat menghadapi kegagalan maka kegagalan itu dijadikan untuk bekal meniti kearah kesuksesan dan keberhasilan.

5) Banyak sedikitnya modal yang digunakan

Besar kecilnya usaha yang dilakukan seseorang dipengaruhi dengan besar kecilnya modal yang digunakan.

2.1.3 Pengertian Kesejahteraan

Tujuan dari pembangunan yang persis semua Negara di dunia ini hakikatnya merupakan untuk mensejahterahkan masyarakatnya. Kesejahteraan (welfare) mengacu kepada kesejahteraan ekonomi (economic wellbeing) dari individu, kelompok, keluarga maupun masyarakat. Kesejahteraan bisa didefinisikan sebagai kondisi terpenuhinya materil dan spiritual.

kesejahteraan diartikan sebagai kualitas hidup seseorang atau unit sosial lain kualitas hidup individu terdiri dari 3 aspek yaitu, ekonomi, sosial maupun psikologis. Siahan menjelaskan kualitas hidup yaitu nilai kuantitatif dengan standar yang minimal (kebutuhan pangan, sandang, rumah dan kebutuhan urgen lainnya yang cukup). Bryant dan Zick memberikan satu parameter kualitas hidup

24 Ibid

(10)

18

yang lebih universal, yakni besarnya suatu pilihan, semakin lapangnya kebebasan yang dipilih maka kualitas hidup kualitas semakin tinggi.

1. Kriteria Masyarakat Sejahtera a. Menurut BPS

Menurut BPS (2005) indikator yang dipergunakan dalam mengetahui tingkat kesejahteraan ada 8 yakni: pendapatan, konsumsi, pengeluaran keluarga, keadaan tempat tinggal, fasilitas tempat tinggal, kesehatan anggota keluarga, kemudahan mendapatkan pelayanan kesehatan, kemudahan memasukan anak ke jenjang pendidikan dan kemudahan dalam hal alat transportasi.

b. Menurut Bappeda

Pertumbuhan ekonomi secara umum dapat ditunjukkan oleh angka Produksi Domestik Regional Bruto (PDRB), Investasi, Inflasi, pajak dan retribusi, keberhasilan pembangunan suatu daerah, atau bisa di kata lain pertumbuhan ekonomi adalah daerah dapat tercermin melalui pertumbuhan nilai PDRB.pinjaman dan pelayanan bidang ekonomi.

c. Tingkat Kesejahteraan Nelayan

Indonesia mempunyai catatan sejarah gemilang sebagai negara maritim di masa lampau. Laut yang menurut Bung Karno sejatinya merupakan sumber kekuatan dan kemakmuran Pada Konferensi Tingkat Tinggi Negara-negara Asia Timur di Myanmar, menurut Tempo.com 10 November Kamis pekan lalu, Jokowi menegaskan salah satu pilar utama yang dijadwalkan pada pembangunan lima tahun mendatang untuk mengaktualisasi visi besar tersebut adalah Indonesia akan menjaga, mengelola sumber daya laut yang mentitik fokuskan pembangun kedaulatan pangan denga cara pengembangan industri perikanan.

Menurut Undang-Undang tentang Badan Penyelanggaraan Jaminan Sosial yaitu Jaminan Sosial Tenaga Kerja Nasional merupakan program negara yang bertujuan memberikan kepastian perlindungan dan kesejahteraan social bagi seluruh rakyat. Untuk mewujudkan tujuan tersebut maka perlu dibentuk Badan Penyelenggara yang berbentuk badan hukum berdasarkan prinsip Kegotongroyongan, nirlaba, keterbukaan, kehatia-hatian, akuntabilitas, portabilitas, kepesertaan bersifat wajib, dana,

(11)

19

amanat, dan hasil pengelolaan dan jaminan social tenaga kerja seluruhnya untuk pengembangan program dan untuk sebesar-besar kepentingan peserta.25

Menurut Dinskes Tingkat kesejahteraan masyarakat salah satunya dipengaruhi oleh kondisi Kesehatan dan gizi masyarakat tersebut karena masyarakat tersebut yang mampu berperan aktif dalam pembangunan.

Kondisi Kesehatan dan gizi dapat ditinjau dari sisi individu, keluarga dan lingkungan. 26

Menurut Ojo yang di kutip oleh Andana menyataka bahwa tingkat kesejahteraan yang adil dan layak sangat membantu memotivasi karyawan dalam meningkatkan kinerjanya hal ini didukung dengan dengan pernyataan Put yang dikutip oleh Andana yakni pemenuhan SDM yang mencakup semua jenis pembayaran baik secara langsung maupun tidak langsung. Kesejahteraan karyawan meliputi, tunjangan makan, tunjangan transport, tunjangan hari raya, dan tunjagan kesejahatan.27

Menurut BKBN suasana tempat tinggal mempengaruhi kesejahteraan keluarga. Keadaan tempat tinggal yang diatur sesuai dengan selera keindahan penghuninya, akan lebih menimbulkan suasana yang tenang dan mengembirakan serta menyejukan hati. Sebaliknya tempat tinggal yang tidak teratur, tidak jarang menimbulkan kebosanan untuk menempati.28

25 Putu Yogi Indra Permana, Nyoman Suyatna, Implementasi Undang-undnag Nomor 24 Tahun 2011 Tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial.

26 Suradi, Pembangunan Manusia, Kemiskinan Dan Kesejahteraan Sosial, Jurnal Penelitian dan Pembangunan Kesejahteraan Sosial, vol. 12. No. 03, 2007.

27 Andana Hogantara, Desak Ketuk Sintasih, Pengaruh Tingkat Kesejahteraan, Kepuasan Kerja, Dan

28 Nurdiati, Pengaruh Jam Kerja, Lingkungan Tempat Tinggal Terhadap Motivasi Dan Kreativitas Belajar Siswa Di SMA Negeri 2 Barru, Jurnal Bimbingan dan Konseling, vol. 6, no.1, 2019.

(12)

20

1. Kesejahteraan Menurut Pandangan Negara

Kunci pokok dari kesejahteraan negara itu sendiri yaitu kabar tentang jaminan kesejahteraan rakyat pada negara, mengenai hal ini, Jurgen Habermas berpendapat bahwasanya jaminan kesejahteraan semua rakyat adalah suatu hal pokok dalam negara modern, menurut Habermas, yang dimaksud dengan jaminan kesejahteraan seluruh rakyat yaitu mewujudkan suatu perlindungan.29 Selanjutnya C.A. Klup dan John W, resiko-resiko tersebut dibagi menjadi dua kelompok, yakni sekelompok yang berisiko fundamental dan sekelompok beresiko khusus.30

Negara Kesatuan Republik Indonesia juga menganut paham Negara Kesejahteraan, dengan ini ditegaskan oleh para Perintis Kemerdekaan dan para Pendiri Negara Kesatuan Republik Indonesia bahwasanya negara demokratis yang akan didirikan yaitu “Negara Kesejahteraan” (welvaartsstaat). Prinsip Welfare State dalam UUD 1945 dapat ditemukan rinciannya dalam beberapa pasal, yakni berkaitan pada aspek sosial ekonomi.

Masuknya mengenai kesejahteraan menurut Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, menurut Jimly Asshidiqie Konstitusi Indonesia bisa dikatakan konstitusi ekonomi (economic constitution) justru konstitusi Negara Rusia, Bulgaria, Cekoslowakia, Albania, Italia, Belarusia, Iran, Suriah, dan Hongaria. Selanjutnya Jimly, sepajang menyangkut corak muatan yang diatur dalam UUD 1945, Nampak dipengaruhi oleh corak penulisan konstitusi yang lazim ditemui pada Negara-negara sosialis.31

29 Gianfranco Poggi, The Development of the Modern State “Sosiological Introduction, California:

Standford University Press, 1992, hlm. 126.

30 Sentanoe Kertonegoro, Jaminan Sosial dan Pelaksanaannya di Indonesia. Cet, II . Mutiara Sumber Widya, Jakarta, 1987, hlm 7.

31 Jimly Asshiddiqie, Hukum Tata Negara dan Pilar-Pilar Demokrasi, Konstitusi Press, Jakarta, 2005, hlm 124.

(13)

21

Dalam UUD 1945, kesejahteraan sosial menjadi tema khusus Bab XIV yang dalamnya mencantumkan pasal 33 mengenai sistem perekonomian dan pasal 34 mengenai kepedulian negara kepada kelompok yang lemah (fakir miskin dan anak terlantar) dengan sistem jaminan sosial, ini berarti kesejahteraan sosial sebenarnya adalah platform sistem perekonomian dan sistem sosial di Indonesia. sejatinya Indonesia merupakan negara yang mengikuti paham “Negara Kesejahteraan Partisipatif” (participatory welfare state) yang dalam literatur pekerjaan sosial dikenal dengan istilah Pluralisme Kesejahteraan atau welfare pluralism. Model ini menegaskan bahwasanya negara harus tetap ambil bagian dalam penanganan masalah sosial dan penyelenggaraan jaminan sosial (social security), walaupun dalam operasionalisasinya tetap mengikut-sertakan masyarakat. Sedangkan menurut Mubyarto, kedua pasal tersebut adalah hubungan sebab-akibat yang menjadi dasar disahkannya UUD 1945 oleh para pendiri negara, dikarenakan baik buruknya Perekonomian Nasional akan ikut membuktikan tinggi rendahnya Kesejahteraan Sosial.

2. Kesejahteraan Menurut Pandangan PBB (United Nations)

Mengukur kesejahteraan pada negara, Badan PBB untuk Pembangunan, adalah UNDP (United Nations Development Program), setiap tahun rilis Human Development Report (HDR).32 Dalam HDR tersebut dirilis banyak sekali index, salah satu yang paling mendapat perhatian yaitu Human Development Index, (HDI). HDI dalam bahasa Indonesia yang artinya untuk indeks Pembangunan Manusia (IPM). HDR Tahun 2014 melaporkan, sebenarnya Norwegia di posisi pertama.33 Mengukur kesejahteraan pada negara, Badan PBB untuk Pembangunan, yakni UNDP (United Nations Development Program), masing-masing setiap tahun rilis Human Development Report (HDR).34 Dalam HDR tersebut merilis banyaknya sekali index, salah satu paling untuk mendapatkan perhatian yaitu Human Development Index,

32Terbit pertama pada Tahun 1990, dengan judul “Concept and Measurement of Human Development”.

Setiap tahun, selalu diberi judul yang berbeda. Untuk tahun 2014, diberi judul “Sustaining Human Progress: Reducing Vulnerability and Building Resilience

33 UNDP (United Nations Development Program), Human Development Report 2014 (New York: UNDP,

34Terbit pertama pada Tahun 1990, dengan judul “Concept and Measurement of Human Development”.

Setiap tahun, selalu diberi judul yang berbeda. Untuk tahun 2014, diberi judul “Sustaining Human Progress: Reducing Vulnerability and Building Resilience

(14)

22

(HDI). HDI dalam bahasa Indonesia yang artinya sebagai indeks Pembangunan Manusia (IPM). HDR Tahun 2014 melaporkan, bahwasanya Norwegia di posisi pertama.35

Data yang terlihat lewat IPM tertera yang berkaitan pada tingkat kesejahteraan. Indikator pokok IPM mewujudkan tingkat kualitas hidup sekaligus kamampuan masyarakat Indonesia. Beberapa komponen pokok kesejahteraan menurut Indeks Pembanguna Manusia (IPM) yaitu:

1. Angka Harapan Hidup

Angka harapan hidup (AHH) pada waktu lahir yakni perkiraan banyak tahun yang bisa ditempuh pada seseorang semasa hidupnya.

2. Angka melek huruf

Angka melek huruf yaitu presentase penduduk usia 15 tahun keatas yang sudah bisa membaca, menulis huruf latin dan huruf lainnya.

3. Rata-rata lama sekolah

Memperlihatkan rata-rata lama sekolah jumlah tahun yang digunakan pada penduduk usia 15 tahun keatas dalam menjalankan pendidikan formal.

4. Pengeluaran Riil per Kapita yang disesuaikan.

UNDP mengukur standar hidup layak menggunakan Produk Domestik Bruto (PDB) rill yang disesuaikan, sedangkan BPS dalam menghitung standar hidup layak menetapkan rata-rata yang dikeluarkan per kapita riil yang disesuaikan pada formula Atkinson.36 maka dari itu, rendahnya peringkat IPM Indonesia dibanding negara lain membuktikan bahwasanya tingkat kesejahteraan manusia Indonesia masih terbilang rendah. apalagi, indikator IPM pada hakekatnya merujuk pada konsep basic human capabilities, bisa diilang bahwa kemampuan masyarakat Indonesia untuk pemenuhan kebutuhan yang sangat mendasar saja ternyata masih mengkhawatirkan.

35 Ibid., h. 160-164.

36Suharto, “Islam dan Negara Kesejahteraan”, diakses melalui laman www.policy.hu pada 05 Oktober 2017

(15)

23

3. Elemen Kesejahteraan

Istilah “kesejahteraan” sering diartikan pada kondisi taraf hidup masyarakat yang secara ekonomi bisa diukur dari pendapatan perkapita, sedangkan, ukuran pendapatan per kapita seringkali tidak bisa memperjelas persoalan kesenjangan apabila bagian terbesar dari pendapatan nasional hanya dinikmati oleh sedikit penduduk lapisan kaya. Kritik terhadap pendekatan ekonomi ini akan mempercepat agar metode pengukuran kesejahteraan turut memantau struktur distribusi pendapatan masyarakat dengan prinsip keadilan sebagai bagian penting dalam wacana kesejahteraan sosial.

Terdapat 3 elemen kunci untuk memahami kesejahteraan sosial; pertama, kesejahteraan sosial itu tidak semata-mata pendapatan ekonomi. Kedua, kesejahteraan menegaskan pada aspek sosial atau umum sebagai lawan pendekatan individualistis, dan ketiga, kesejahteraan adalah sistem yang integral dengan kebijakan-kebijakan lainnya yang tidak berdiri sendiri.

walaupun sedemikian, dalam perjalanannya, praktik pembangunan di Indonesia masih terus berorientasi kepada pertumbuhan ekonom.

2.1.4 Pengertian Nelayan

Mendeskripsikan nelayan yang berbagai keterbatasannya yang berdasarkan pekerjaannya, tempat tinggal, maupun status pekerjaan, nelayan dapat dikatakan sebagai orang maupun komunitas yang secara keseluruhan atau sebagian dari hidupnya menggantungkan dari kegiatan penangkapan ikan.37 Menurut Ensiklopedia Indonesia, 1990 yang diucapkan nelayan adalah seseorang secara aktif menjalankan kegiatan penangkapan ikan, baik menangkap secara langsung (seperti penyebar dan pemakai jaring) maupun menangkap secara tidak langsung (seperti juru mudi perahu layar, Nahkoda kapal ikan bermotor, ahli mesin kapal, juru masak kapal penangkap ikan), sebagai mata pencahariannya.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) penjelasan nelayan sendiri menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia merupakan masyarakat yang bekerja atau mata pencaharian utamanya yaitu dengan cara menangkap ikan.

Sedangkan menurut UU No. 45 Tahun 2009 – Perikanan nelayan merupakan

37 Widodo, Marginalisasi Dan Eksploitasi Perempuan Usaha Mikro Di Pedesaan Jawa (Bandung: Yayasan Akatiga, 2006).

(16)

24

orang yang bermata pencahariannya dengan cara melakukan penangkapan ikan.

Nelayan (Standar Statistik Perikanan) yaitu orang yang aktif melaksanakan pekerjaan pada pengoperasian penangkapan ikan/tanaman air. Nelayan (FAO- TGRF) yaitu orang yang ikut serta mengambil bagian dalam penangkapan ikan dari suatu kapal penangkap ikan, dari anjungan (alat menetap adan alat apung lainnya) atau dari pantai.

Nelayan yaitu suatu kelompok masyarakat yang kehidupannya menggantungkan pada hasil laut, baik dengan cara melaksanakan penangkapan maupun budi daya, karena mereka pada umumnya bertempat tinggal di pinggiran pantai, sebuah lingkungan pemukiman yang dekat pada lokasi kegiatannya.38 Membagi kelompok nelayan dalam empat kelompok yaitu:39

a) Nelayan subsisten (subsistence fishers), adalah nelayan yang menangkap ikan hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup.

b) Nelayan asli (native/indigenous/aboriginal fishers), adalah nelayan sedikit banyak mempunyai karakter yang sama dengan kelompok pertama,

38 Mulyadi, 2005:7

39Widodo, 2006:29

(17)

25

namun memiliki juga hak untuk melakukan aktivitas secara komersial walaupun dalam skala yang sangat kecil

c) Nelayan rekreasi (recreational/sport fishers fishers), yaitu orang-orang yang secara prinsip melakukan kegiatan penangkapan hanya sekedar hobby saja dan hanya untuk kesenangan atau berolahraga semata.

d) Nelayan komersial (commercial fishers), yaitu menangkap ikan dengan bertujuan komersial atau dipasarkan baik untuk pasar domestik maupun pasar ekspor. Kelompok nelayan ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu nelayan skala kecil dan nelayan skala besar.

Disamping pembagian diatas, ada juga yang menemukan pembagian lainnya seperti daya jangkau armada perikanan dan juga lokasi penangkapan ikan. Dapat kita sebutkan misalnya nelayan pantai atau bisa disebut:

a) Usaha perikanan pantai skala kecil dengan armada yang didominasi b) Di dominasi dengan perahu tanpa motor atau kapal motor tempel

c) Perikanan untuk pantai lepas untuk perikanan yang mempunyai kapasitas perahu rata- rata 30 GT

d) Perikanan samudera untuk kapal besar misalnya 100 GT.

(18)

26

1.3 Kerangka Pemikiran

Gambar 2.1

Skema Pengaruh Tingkat Pendidikan Dan Pendapatan Terhadap Kesejahteraan Rumah Tangga

Tingkat Pendapatan

X2

Kesejahteraan Rumah Tangga

Y

Jaminan Sosial

Y1.2 Kesehatan

Y1.1 Tingkat

Pendidikan X1

Alokasi Waktu

Kerja X2.4 Pengalaman

Kerja X2.3 Umur X2.2

Tempat Tinggal Y1.5 SDM Y1.4 Pendidikan

Kepala Keluarga

X2.1

Konsumsi Makanan

Gizi Y1.3 Modal untuk

Hidup Layak X1.5 Membentuk

Watak X1.4 Menciptakan

Lapangan Kerja Sendiri

X1.3 Menjadi Tenaga Kerja

yang Handal X1.2 Memperoleh

pekerjaan sesuai keahlian

X1.1

(19)

27

Melihat dari gambaran kerangka pemikiran diatas, maka penelitian perlu diberikan penjelasan Kembali, bahwa penelitian ini terdiri dari variabel independen dan dependen. Variabel independen terdiri dari pendidikan (X1), pendapatan (X2), sedangkan variabel dependen yakni kesejahteraan rumah tangga (Y). Dimana nantinya akan di uji secara simultan dan parsial terhadap variabel dependen..

1.4 Hipotesis

Menurut suryabrata hipotesis penelitian adalah sementara terhadap masalah penelitian, yang harus diuji secara empiris. Hipotesis merupakan jawaban terhadap masalah penelitian secara teoritis dan dianggap paling mungkin dan paling tinggi tingkat kebenarannya. Hipotesis yang diajukan penulis pada penelitian ini yaitu :

H1 = Tingkat Pendidikan dan pendapatan berpengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat Tingkat kesejahteraan rumah tangga.

Referensi

Dokumen terkait

Lampiran 5 Perbandingan Rasio Allianz Indonesia dengan Allianz Malaysia Lampiran 6 Neraca & Laporan Laba / Rugi PT Asuransi Allianz Utama. Indonesia per 31 Desember 2008

Ayon sa survey, 14 katao na may 46.67% na porsyento ang naniniwalang kaya kailangang matutuhan nila ang kaugaliang Pilipino ay dahil upang magkaroon ng

Penelitian ini bertujuan : 1) Mengetahui profil rumah tangga miskin petani jagung di Kecamatan Randangan 2) Mengetahui sumber pendapatan rumah tangga miskin petani jagung di

Ini menunjukkan bahwa dengan meningkatnya konsentrasi semakin besar kadar bahan aktif yang berfungsi Uji toksisitas mengkudu pada ikan nila dapat diketahui

Menghitung dan analisa nilai bobot pada 5 indikator Data Pengecer resmi Data Penebusan pupuk bersubsidi dari distributor Rekapitulasi pupuk bersubsidi tingkat kecamatan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan hasil belajar siswa setelah menggunakan media Flash Flip Book lebih besar dari nilai rata-rata kelas pada

Puji syukur kehadirat allah SWT, atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan Laporan Hasil Praktek Kerja N yata yang berjudul “Prosedur

Pendapatan nelayan buruh dari kegiatan perikanan tangkap diperoleh dari sistem bagi hasil yang disepakati dengan nelayan pemilik.. Pada umumnya pendapatan nelayan buruh