• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

40

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1. Gambaran Umum Objek Penelitian 3.1.1. Sejarah Perusahaan

Pada September 2014 Ibu Imas Dedah Ma’soem, Bapak Mohamad Ismeth dan Bapak Haekal Pirous bersama sama Perseroan Terbatas (PT) dengan nama PT Bawagas Energy yang beralamat di Jalan Arcamanik Endah No. 40 Bandung.

Perusahaan ini bergerak dalam bidang perdagangan umum, sebagai agen gas LPG non pso yang menawarkan pelayanan berupa penjualan produk LPG 12 Kg, 50 Kg dan Bright Gas. PT Bawagas Energy adalah Perseroan Terbatas dengan Tanda Daftar Perusahaan Perseroan Terbatas Nomor: 1068/BH.10.11/IX/2014 dengan nomor TDP:101114620739. PT Bawagas Energy juga memiliki NPWP dengan nomor 70.942.935.1-429.000. Ini dikarenakan pemilik perusahaan merupakan warga negara yang sadar akan hukum dan taat membayar pajak.

PT Bawagas Energy merupakan salah satu pelopor agen LPG NPSO di wilayah Kota Bandung. Sejak pendiriannya PT Bawagas Energy telah banyak ikut berkontribusi dengan PT Pertamina (Persero) sebagai perusahaan gas negara dalam memperkenalkan produk LPG non subsidi sebagai alternatif penggunaan bahan bakar rumah tangga yang ditujukan untuk masyarakat mampu. Upaya PT Bawagas Energy tersebut adalah dengan cara mengadakan penyuluhan kepada masyarakat setempat mengenai regulasi pembelian bahan bakar subsidi dan pentingnya keamanan dalam menggunakan bahan bakar rumah tangga, juga tata cara penggunaan LPG dan Bright Gas. Selain melalui penyuluhan informasi juga

(2)

disebarkan melalui selembaran buklet dan stiker. PT Bawagas Energy juga beberapa kali mengikuti pameran untuk mengenalkan produknya kepada masyarakat umum, khususnya wilayah Kota Bandung.

Saat ini PT Bawagas Energy telah semakin berkembang, hal ini dapat dilihat dari jumlah omset penjualan yang semakin meningkat. Jumlah produk yang terjual dari tahun ke tahun pun kian meningkat. Salah satunya dengan bertambahnya satu produk jual dari PT Bawagas Energy yaitu produk Bright Gas ukuran 5.5 kg.

3.1.1.1. Visi dan Misi PT Bawagas Energy 1. Visi PT Bawagas Energy

Menjadi agen resmi Pertamina yang profesional yang dapat bersinergi dengan semua bidang usaha minyak dan gas bumi.

2. Misi PT Bawagas Energy

a. Menyediakan produk Pertamina yaitu Liquefied Petroleum Gas (LPG) yang terpadu fleksibel, serta menjaga etika dan integritas bisnis perusahaan.

b. Menjaga hubungan baik dengan pelanggan baik secara perusahaan maupun individu yang akan menciptakan loyalitas bersama.

c. Pelayanan yang profesional.

3.1.1.2. Logo Perusahaan

(3)

3.1.2. Struktur Organisasi dan Fungsi

PT Bawagas Energy Bandung dipimpin oleh Direktur Utama dan Wakilnya.

Pada jenjang berikutnya ada Direktur Keuangan dan Direktur Operasional.

Direktur Utama membawahi Bidang Keuangan dan Bidang Operasional, dan SDM. Untuk struktur organisasi yang lebih lengkap dapat dilihat sebagai berikut :

Sumber : Dokumen PT Bawagas Energy Bandung (2015)

Gambar III.1. Struktur organisasi PT Bawagas Energy Bandung Berikut merupakan Unit-unit Kerja, Tugas Pokok dan Fungsi di PT Bawagas Energy :

1. Direktur Utama

Sebagai direktur utama ada beberapa tugas pokok yang dijalankan yaitu, memimpin, menetapkan arah kebijaksanaan dan target/sasaran yang akan dicapai perusahaan, mengatur, mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan perusahaan serta mengevaluasi pelaksanaan tugas perusahaan.

Adapula Fungsi dari direktur utama adalah sebagai berikut:

a. Menyusun rencana kerja Direktur Utama.

(4)

b. Menjalankan fungsi pimpinan utama perusahaan sehari-hari berdasarkan kebijaksanaan perusahaan.

c. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas Direktur Umum dan Operasional.

d. Mengurus dan menguasai kekayaan Perusahaan.

2. Direktur Keuangan

Direktur Keuangan memiliki beberapa tugas pokok dan fungsi yang harus dijalankan yaitu, memimpin, merencanakan, mengatur, mengkoordinasikan keseluruhan kegiatan ketatalaksanaan dan pengendalian pengelolaan teknis administrasi dan pengembangan Sumber Daya Manusia, Umum serta Keuangan.

Adapula Fungsi dari direktur keuangan adalah sebagai berikut:

a. Menyusun rencana kerja.

b. Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan.

c. Pengendalian pelaksanaan pengelolaan teknis pengembangan sumber daya manusia.

d. Pengendalian pelaksanaan pengelolaan urusan keuangan dan pengendalian pelaksanaan pengelolaan urusan sumber daya manusia dan umum.

e. Mengadakan kerja sama yang erat dengan Direktur Operasi dalam mengatur, mengawasi, menyediakan fasilitas, dan material yang dibutuhkan untuk kelancaran kegiatan operasional.

(5)

3. Purchasing

Purchasing memiliki beberapa tugas pokok dan fungsi yang harus dijalankan yaitu, Melakukan pengelolaan pengadaan barang melalui perencanaan secara sistematis dan terkontrol.

Adapula Fungsi dari Purchasing adalah sebagai berikut:

a. Membuat laporan pembelian & pengeluaran barang (inventory,material dll).

b. Melakukan pengelolaan pengadaan barang melalui perencanaan secara sistematis dan terkontrol.

c. Melakukan pemilihan/seleksi rekanan pengadaan sesuai kriteria perusahaan.

d. Bekerjasama dengan departemen terkait untuk memastikan kelancaran operasional perusahaan.

e. Memastikan kesedian barang / material melalui mekanisme audit / control stock dll.

4. Direktur Operasional

Direktur Operasional memiliki beberapa tugas pokok dan fungsi yang harus dijalankan yaitu, Memimpin, merencanakan, mengatur, mengkoordinasikan, mengendalikan dan evaluasi tugas lingkup operasional meliputi keseluruhan kegiatan perencanaan dan pengembangan, layanan penjualandan layanan jasa pengiriman guna meningkatkan kualitas, kuantitas dan efisiensi produk layanan.

Adapula Fungsi dari Direktur Operasional adalah sebagai berikut:

a. Menyusun rencana kerja lingkup Direktorat Operasional.

(6)

b. Mendistribusikan rencana kerja dan memberi petunjuk atau bimbingan pelaksanaan tugas kepada bawahan dalam upaya peningkatan produktivitas kerja.

c. Mengoreksi bahan penyusunan program, petunjuk teknis dan pelaksanaan tugas operasional usaha bidang penjualan dan operasional bidang jasa lainnya.

d. Pengendalian penyelenggaraan pembangunan dan pemasangan rangka atap baja ringan.

e. Mengkoordinasi dan menyampaikan program dan penganggaran untuk pengembangan usaha berada dibawah koordinasinya dan merumuskan menetapkan kebijaksanaan penggunaan dana yang lebih efektif dan efisien bersama-sama Direktur Umum untuk mendapatkan pengesahan Direktur Utama.

5. Manajer Agen

Manajer Agen memiliki beberapa tugas pokok dan fungsi yang harus dijalankan yaitu, memimpin, merencanakan, mengatur, mengkoordinasikan keseluruhan kegiatan penjualan dan distribusi barang.

Adapula Fungsi dari manajer agen adalah sebagai berikut:

a. Menyusun rencana kerja lingkup Manajer Agen.

b. Mendistribusikan rencana kerja dan memberi petunjuk atau bimbingan pelaksanaan tugas kepada bawahan dalam upaya peningkatan produktivitas kerja.

c. Mempertahankan kualitas layanan dan menegakkan standar kualitas layanan pelanggan

(7)

d. Mengevaluasi penjualan produk 6. Staff Administrasi

Staff Administrasi memiliki beberapa tugas pokok dan fungsi yang harus dijalankan yaitu, memberikan informasi layanan bidang administrasi yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan secara efektif dan memberi dampak kelancaran pada bidang lainnya.

Adapula Fungsi dari staff administrasi adalah sebagai berikut:

a. Penyediaan informasi yang dibutuhkan untuk kepentingan manajemen.

b. Melakukan pengasrsipan data sehingga mudah untuk diakses oleh yang membutuhkan.

c. Pengadministrasian seluruh kegiatan.

d. Menginventarisasi peralatan kantor.

e. Membuat Faktur dan Surat Jalan.

f. Membuat Laporan Penjualan, Laporan Piutang dan Omset.

7. Bagian Pengiriman

Bagian pengiriman memiliki beberapa tugas pokok dan fungsi yang harus dijalankan yaitu, Mengirim barang sesuai pesanan dan jadwal yang telah ditentukan dengan tepat waktu dan kondisi barang yang baik.

Adapula Fungsi dari bagian pengiriman adalah sebagai berikut:

a. Mengirim barang sesuai surat jalan yang telah diberikan b. Menjaga barang kiriman agar tetap utuh dan tidak rusak c. Mengirim barang dengan tepat waktu dan tepat sasaran

d. Menyiapkan tanda bukti mengenai barang yang telah dikirimkan.

(8)

3.1.3. Aktivitas/Kegiatan Perusahaan

Aktivitas PT Bawagas Energy yakni melaksanakan kegiatan penjualan berupa produk non subsidi dari PT Pertamina (persero) yaitu Bright Gas ukuran 5.5 Kg dan 12 Kg, LPG 12 Kg, dan 50 Kg di kawasan kota bandung. Saat ini PT Bawagas Energy memiliki 30 pangkalan yang tersebar di wilayah Kota Bandung.

Dalam tugasnya melakukan kegiatan distribusi dengan harapan akan mendapatkan keuntungan sebesar mungkin dan dapat memuaskan setiap pelanggannya. Selain mendistribusikan produknya ke pangkalan, PT Bawagas Energy juga menjual kepada konsumen langsung.

Harga yang dijual kepada pangkalan adalah harga jual yang sudah termasuk biaya antar jemput layanan pesanan sehingga pelanggan tidak perlu mengeluarkan biaya lainnya saat membeli produk dari PT Bawagas Energy. Dalam proses pemesanannya pelanggan di mudahkan dengan fasilitas telepon atau Whatsapp yang di kendalikan oleh staff administrasi, sehingga pelanggan tidak perlu datang langsung ke agen.

Beragam produk yang dipasarkan di PT Bawagas Energy dapat dilihat dalam tabel berikut ini.

Tabel III.1

Tabel Produk PT Bawagas Energy No Nama

Produk

Keterangan Produk

Gambar Produk Harga Jual

(9)

1 Bright Gas 5,5 kg

Bright gas LPG ukuran tabung 5,5kg warna pink.

Rp. 65.000

2 Bright Gas 12 kg

Bright Gas LPG ukuran tabung 12 Kg warna Ungu dan Pink.

Rp. 142.000

3 LPG 12 Kg Gas LPG ukuran

tabung 12 Kg warna Biru

Rp 140.000

4 LPG 50 Kg Gas LPG ukuran

tabung 50 Kg

Rp 575.000

Sumber : PT Bawagas Energy 3.2. Metode Penelitian

Metode adalah suatu teknik atau cara mencari, memperoleh, mengumpulkan dan mencatat data, baik data primer maupun data sekunder yang dapat digunakan

(10)

untuk keperluan menyusun karya ilmiah yang kemudian menganalisis faktor- faktor yang berhubungan dengan pokok-pokok permasalahan sehingga akan didapat suatu kebenaran atau data yang diinginkan.

Dalam menyusun skripsi ini penulis menggunakan metode survey. Menurut Sugiyono (2010:60) menyatakan bahwa penelitian Survey adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data yang di ambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi dan hubungan-hubungan antar variabel sosiologis maupun psikologis.

3.2.1. Desain Penelitian

Menurut Sugiyono (2010:60) Dalam melakukan penelitian, perlu adanya desain penelitian. Desain penelitian adalah semua proses yang dilakukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian. Dalam pengertian lebih sempit, desain penelitian hanya mengenai pengumpulan dan analisis saja.

Desain penelitian adalah rancangan penelitian yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan proses penelitian. Desain penelitian akan berguna bagi semua pihak yang terlibat dalam proses penelitian. Proses penelitian dapat disimpulkan seperti teori sebagai berikut.

1. Sumber masalah 2. Rumusan masalah

3. Konsep dan teori yang relevan dan penemuan yang relevan 4. Pengajuan hipotesis Metode penelitian

5. Menyususn instrumen penelitian 6. Kesimpulan

(11)

3.2.2. Operasionalisasi Variabel

Operasional variabel merupakan proses penguraian variabel penelitian ke dalam subvariabel, dimensi, indikator sub variabel, dan pengukuran.

Menurut Sugiyono (2009:38) menyatakan pengertian variabel adalah sebagai berikut:

“Variabel adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya.”

Sesuai dengan judul dalam usulan penelitian ini yaitu “Saluran Distribusi dan dampaknya terhadap Kepuasan Pelanggan” diketahui ada dua variabel yaitu variabel X (Saluran Distribusi) dan Variabel Y (Kepuasan Pelanggan). Dari kedua variabel tersebut dapat dibedakan menjadi:

1. Variabel bebas/Variabel X (independent)

Menurut Sugiyono (2010:39) menyatakan bahwa pengertian variabel bebas adalah sebagai berikut :

“Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat).”

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Saluran Distribusi.

2. Variabel terikat/Variabel Y (dependent)

Menurut Sugiyono (2009:39) menyatakan bahwa pengertian variabel terikat adalah sebagai berikut:

“Variabel terikat adalah merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.”

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Kepuasan Pelanggan.

(12)

Tabel III.2.

Operasionalisasi Variabel

Sumber : Data Penulis, 2018

variabel Definisi Dimensi Indikator

saluran distribusi

saluran distribusi adalah struktur unit organisasi antar perusahaan dana gen serta penyalur, penjual grosiran dan eceran diluar

perusahaan yang melalui sebuah komoditi, produk dan jasa yang dipasarkan.

Yudhi (2006:306)

Tempat Tingkat Kestrategisan lokasi

Waktu

Tingkat Kesiapan Waktu

Tingkat kecepatan Proses Pengiriman Bentuk Tingkat Kesesuaian

Produk yang dipesan Tingkat Kualitas Produk

Tingkat Ketepatan Harga

Tingkat kelengkapan Produk

Informasi Tingkat Keterbaruan Informasi

Tingkat Kemudahan Penyampaian informasi

Kepuasan Pelanggan

Kepuasan pelanggan merupakan perasaan senang atau kecewa seseorang yang timbul karena membandingkan kinerja yang dipersepsikan produk (atau asli) terhadap ekspektasi mereka.

Kotler (2012:56)

Puas terhadap produk Puas terhadap pilihan produk

Merekomendasikan produk kepada orang lain

Memiliki keinginan untuk tidak berpindah ke produk lain

Melakukan pembelian ulang

(13)

Indikator yang telah disusun dalam alat ukur penelitian berupa pernyataan pada kuesioner dengan menggunakan skala Likert. Menurut Sugiyono (2010:93) Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Untuk setiap pilihan jawaban diberi skor, maka responden harus menggambarkan, mendukung pernyataan.

Untuk digunakan jawaban yang dipilih. Dengan skala Likert, maka variable yang akan diukur dijabarkan menjadi indicator variable. Kemudian indicator tersebut dijadikan sebagai titik tolak ukur menyusun item-item instrument yang dapat berupa pertanyaan atau pernyataan.

Tabel III.3.

Skala Likert

PILIHAN JAWABAN SKOR

Sangat Setuju 5

Setuju 4

Cukup Setuju 3

Tidak Setuju 2

Sangat Tidak Setuju 1

Sumber : Sugiyono (2010:93)

3.2.3. Sumber Data

Menurut Sugiyono (2014:193) menyatakan bahwa terdapat dua hal utama yang mempengaruhi kualitas data hasil penelitian, yatu kualitas instrumen penelitian dan kualitas pengumpulan data. Kualitas instrumen penelitian berkenaan dengan ketepatan cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan data.

(14)

Oleh karena itu, instrumen yang telah teruji validitas dan realibilitasnya, belum tentu menghasilkan secara tepat dapat mengumpulan datanya.

Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting, sumber dan berbagai cara. Bila dilihat dari setting-nya, data dapat dikumpulkan pada setting alamiah, pada laboratoriun dengan metode eperiment, di rumah dengan berbagai responden dan lain-lain. Bila dilihat dari sumbernya, maka pengumpulan data dapat menggunakan sumber primer atau sekunder.

Menurut Husein Umar (2008:41) menyatakan bahwa “Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama baik dari individu atau perorangan seperti hasil dari wawancara atau hasil pengisian kkuesioner yang biasa dilakukan oleh peneliti. Sedangkan data sekunder merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh pihak pengumpul data primer atau oleh pihak lain misalnya dalam bentuk table-tabel atau diagram- diagram.”

3.2.4. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Dalam metode survey penulis harus mengambil populasi yang akan dijadikan responden penelitian untuk menjawab kuesioner yang diberikan.

Populasi yang diambil harus mempunyai karakteristik yang sesuai sehingga hasil survey yang didapat maksimal.

Menurut Sugiyono (2014:115) Populasi adalah suatu wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek atau subyek yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang telah ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian diambil

(15)

kesimpulannya. menyatakan bahwa populasi bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek atau subyek yang dipelajari namun meliputi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh obyek atau subyek itu.

Populasi dalam penelitian ini yang dijadikan responden adalah populasi untuk variabel saluran distribusi dan kepuasan pelanggan yang dijadikan responden adalah Outlet atau pangkalan di PT Bawagas Energy Bandung. Berikut nama outlet yang menjadi pelanggan PT Bawagas Energy:

Tabel III.4.

Daftar Outlet PT Bawagas Energy

No Nama Outlet Alamat

1 Amril Jl. Terusan Sari Rasa 2 Anna Qua Jl. Gagak No. 30 Rt. 03/15 3 Bang Rafa Jl. Pasir Impun

4 Bu Eneng Jl. Moh. Syahri No. 12 Rt 03 Rw 12 5 Budi/Wahyana Jl. Tulung Agung No.7 Antapani 6 Dedi Jl. Mekar Sari No 5 Rt.05/09 7 Endang Cikajang Jl. Cikajang IV No. 6 Antapani 8 Hendri Jl. Gandasari no. 5/8

9 Ibu ida Jatihandap Rt.06/05

10 Inge Ds.Sadang Serang Rt. 08/19 11 Komar Jatihandap Rt.06/05

12 Kusmawan Jl. Jatihandap No.15

13 Maman Kp. Cigunting Desa Mandalasari 14 Mas Budi Jl. Arcamanik Rt.03/06

15 Movian Jl. Terusan Jakarta 268

16 Mustaf tambunan JL. Raya Pasir impun RT 05 RW 12 17 Nur Jl. Puri dago selatan no. 80

18 Rasman Jl. Intan Raya No.08 Rt.04/14 19 Rina (Ukhuwah) Jl Soma 1 No 54 Rt 05/11

20 Sarimin Jl. Padasuka No. 157 RT 001 RW 003 21 Tata Water n LPG Komp. Pasir Impun Valley Blok A9 22 Tatang Jl. Terusan Batik Halus No. 6 23 Toko 55 (Rita) Jl. Rereng Adu Manis No. 11 24 Toko Anam Kebon Kembang 3 RT.07/12 25 Toko Bungsu Dago Pojok 23/161 C Rt. 07/05 26 Toko Tri Jl. Setra Dago No. 15 A

27 Tugiyanto Kp Pasirkaliki Timur Rt.006/005 28 Unang Pariman Jl. Tanjakan Rt 02 Rw 12 Jatihandap

(16)

29 Ust Syarief Awiligar

30 Waluyo Jl. Buni Sari No.239 Rt 05 Rw 07 31 Widi Jl. Raya Ujung Berung No. 206 32 Wildan Jl. Cikutra No.258

33 Yusran Jl. Cicukang No. 78 Slm Per. Bina Marga 34 Pt Retabtama rancaekek

35 Mamah Abel Kp. Pandan wangi Kel. Cinunuk Sumber : Administrasi PT Bawagas Energy, 2018

2. Sampel

Menurut Nazir (2011:271), Sampel adalah bagian dari populasi. Survey sampel adalah suatu prosedur dimana hanya sebagian dari populasi saja yang diambil dan dipergunakan untuk menentukan sifat serta ciri yang dikehendaki dari populasi.

Dalam penelitian ini, sampel yang dilalukan dengan menggunakan pendekatan non probability sampling, menurut Sugiyono (2010:120), non probability sampling adalah pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.

Teknik sampling dalam penelitian ini yaitu dengan sampling jenuh, nenurut Sugiyono (2010:122), sampling jenus merupakan teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini sebanyak 35 responden Outlet.

3.2.5. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang menunjang dalam penelitian ini, penulis melakukan pengumpulan data dengan cara sebagai berikut :

(17)

1. Penelitian Lapangan (Field Research)

Penelitian ini dilakukan dengan cara mendatangi langsung ke lapangan untuk memperoleh data-data yang berkaitan dengan masalah yang dibahas, penelitian ini dilakukan melalui :

a. Observasi (Pengamatan Langsung), yaitu melakukan pengamatan secara langsung dilokasi untuk memperoleh data yang diperlukan yaitu melalui pengumpulan data langsung pada PT Bawagas Energy.

b. Wawancara, adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara si penanya atau pewawancara dengan si penjawab atau responden.

c. Kuesioner, yaitu lembar isian yang didalamnya berisi pertanyaan dan pernyataan yang dapat mengolah data kualitatif menjadi data kuantitatif dengan pengujian hipotesis.

2. Penelitian Kepustakaan (Library Research)

Penelitian kepustakaan atau data sekunder dari penelitian diperoleh dari data yang sudah ada di internet dan diperoleh dari perusahaan, pada penelitian ini sumber data sekundernya adalah jurnal atau artikel, buku dan data dari hasil penelitian terdahulu lainya (Ghozali, 2006).

3.2.6. Rancangan Analisis Data dan Hipotesis

Untuk memperoleh hasil penelitian, diperlukan adanya sebuah perancangan untuk melakukan analisa pada data yang telah dikumpulkan. Selain itu, diperlukan adanya pengujian pada hipotesis yang telah ditetapkan sebelumnya. Berikut penjelasan masing-masing mengenai rancangan analisis dan uji hipotesis.

(18)

A. Uji Validitas dan Reliabilitas

Hasil penelitian dapat dikatakan valid apabila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data sesungguhnya yang terjadi pada objek yang telah diteliti. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data yang valid. Instrumen yang reliabel adalah instumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Dengan menggunakan instrument yang valid dan reliabel dalam pengumpulan data, maka diharapkan hasil dari penelitian akan menjadi valid dan reliabel. Sugiyono (2014:168)

1. Uji validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suttu kuesioner.

Validitas yaitu data tersebut dapat dikatakan valid apabila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obpyek yang diteliti Sugiyono (2014:172). Pengujian validitas tiap butir digunakan analisis item, yaitu mengkorelasikan skor tiap butir dengan skor total yang berupa jumlah tiap skor butir dengan syarat minimum r=0.3 maka item pernyataan dikatakan valid dan dapat diukur. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan atau pernyataan pada kuesioner mampu untuk mengungkap sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Uji validitas dapat dihitung dengan membandingkan nilai r hitung (correlated item total correlation) dengan nilai r tabel. Uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas konstruk dan menggunakan SPSS oleh pengolahan datanya. Validitas konstruk merupakan yang terluas cakupannya disbanding dengan validitas lainnya, karena melibatkan

(19)

banyak prosedur termasuk validitas isi dan validitas kriteria. Uji validas menggunakan rumus:

Keterangan

rxy = koefisien korelasi X = skor suatu butir/item Y = skor total

N = jumlah subyek

Dalam uji ini, setiap item akan diuji dengan membandingkan nilai r hitung (correlated item total correlation) dengan r tabel dengan ketentuan degree of fandom (df) = n-2, dimana n adalah jumlah sampel dengan 0 = 10, adapun validitas tersebut ditentukan oleh kriteria sebagai berikut:

1) Jika r hitung positif dan r hitung >r tabel, maka butir atau pertanyaan tersebut dinyatakan valid.

2) Jika r hitung tidak positif dan r hitung <r tabel, maka butir atau pertanyaan tersebut dinyatakan tidak valid.

2. Uji Reliabitas

Menurut Sugiyono (2014:121) mengemukakan bahwa instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Suatu kuesioner dapat dikatakan reliabel atau handal apabila jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Kehandalan yang menyangkut kekonsistenan jawaban jika diujikan berulang pada sampel berbeda. SPSS

(20)

merupakan software yang memberikan fasilitas untuk kemudahan dalam mengukur reliabilitas dengan uji statistic Cronbach alpha. Suatu konstruk atau variable dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach alpha > 0.60. adapun kehandalan (reliabilitas) tersebut ditentukan oleh kriteria sebagai berikut:

1) Jika koefisien Cronbach alpha > 0.60, maka hal ini menunjukan kehandalan instrumen

2) Jika koefisien Cronbach alpha < 0.60, maka hal ini menunjukan kurang handalnya instrumen

Uji reliabilitas dilakukan dengan uji Cronbach alpha. Adapun rumus alpha Cronbach sebagai berikut :

Keterangan :

Keputusan untuk uji reliabilitas sebagai berikut : 2) Jika alpha >0.6 maka reliabilitas buruk

3) Jika alpha antara 0.6 – 0.79 maka Reliabilitas diterima 4) Jika alpha 0.8 maka Reliabilitas baik.

(21)

A. Analisis Data

Analisis data merupakan kegiatan yang dilakukan setelah data dari seluruh responden dibagikan telah terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah dengan mengelomokan data berdasarkan variable dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variable dari seluruh responden, menyajikan data dari tiap variable yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab setiap rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan. Untuk penelitian yang tidak merumuskan hipotesis, langkah akhir tidak dilakukan.

Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif menggunakan statistic.

Menurut (Sugiyono, 2014:206) menyatakan bahwa Terdapat dua macam statistic yang digunakan untuk menganalisis data dalam penelitian, yaitu statistik deskriptif dan statistic inferensial.

1. Statistik Deskriptif

Menurut Sugiyono (2014:199) menyatakan bahwa Statistik deskriptif adalah statistik yang akan digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumul sebagimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku bentuk umum generalisasi.

2. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik bertujuan untuk mengetahui apakah penaksir dalam regresi merupakan penaksir kolinear tak bisa terbalik (Ghozali. 2006:95). Untuk memperoleh persamaan yang paling tepat digunakan parameter regresi yang dicari dengan metode kuadrat terkecil atau Ordinary Least Square (OLS). Metide OLS akan dapat dijadikan alat estimasi yang tidak biasa jika telah memeunuhi

(22)

persyaratan, Best Linear Unbiased Estimation (BLUE). Oleh karena itu, diperlukan adanya uji asumsi klasik terhadap model yang telah diformulasikan, yang mencakup pengujian normalitas, multikolonieritas dan heteroskedastisitas.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi variable pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Dalam penelitian ini untuk menguji ketika distribusi data normal atau tidak. Normalitas data dilakukan dengan analisis grafik yaitu, dengan melihat histogram dan juga normal probability plot, membandingkan antara distribusi kumulatif dan distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk suatu garis lurus diagonal atau plotting data akan dibandingkan dengan garus diagonal. Jika distribusi data adalah normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garus diagonalnya. Disamping analisis itu, dalam pengujian ini juga menggunakan analisis kolmogrov dengan membandingkan signifikansi alpha pada 0.05. Apabila nilai signifikansi kolmogrov > 0.05 maka data distribusi normal (Ghozali, 20016:147)

b. Uji multikolonieritas

Uji multikolonieritas ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variable bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variable-variabel ini tidak orthogonal.

Variable orthogonal adalah variable independen yang nilai korelasinya sama dengan 0 (nol). Multikolonierias daoat dideteksi dengan menggunakan nilai tolerance dan variance inflation facor (VIF). Tolerance mengukur variabilitis variable bebas yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variable independen

(23)

lainnya. Jadi nilai tolerance yang rentang sama dengan nilai VIF tinggi (karena VIF sama dengan 1 atau tolerance sama dengan 0.1). nilai cutoff yang umum dipakai untuk memnujukan adanya multikolonieritas adalah nilai tolerance > 0.10 atau sama dengan VIF dibawah 10 (Gozali, 2009:95).

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisidas ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan lain tetap, disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisidas. Model regresi yang baik adalah homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisidas.

Cara untuk mendeteks dengan cara melihat grafik scatter plot antara nilai prediksi variable terikat (ZPRED) dengan residual (SRESID)

Dasar analisis :

1) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyemoit), maka mengidentifikasikan telah terjadi heteroskedastisidas.

2) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan dibawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak ada heteroskedastisidas.

(Ghozali, 2009:125) d. Uji Autokorelasi

Untuk mendeteksi ada tidaknya gejala autokorelasi dalam model analis regresi dapat menggunakan cara statistic, yaitu dengan uji D-W (Durbin-Watson) model regresi autokorelasi jika D-W diantara:

1) 1.65<DW<2.35 tidak terjadi autokorelasi

2) 1.21<DW<1.65 atau 2.35<DW<2.79 tidak dapat disimpulkan

(24)

3) SW<1.21 atau DW >2.79 terjadi autokorelasi.

B. Rancangan Uji Hipotesis

Langkah terakhir dalam kegiatan analisis data adalah melakukan uji hipotesis. Tujuan dari hipotesis adalah mengeahui apakah terdapat hubungan yang cukup jelas dapat dipercaya antara variable indeenden dan variable dependen.

Melalui langkah ini dapat diambil kesimpulan menerima atau menolak hipotesis yang telah dirumuskan. Rumus yang diajukan oleh penulis untuk menguji hipotesis yaitu Uji Parsial (Uji t). Uji t yaitu uji statistic secara individual untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variable terikat dengan menggunakan uji t. analisa secara parsial ini digunakan untuk menentukan variable bebas yang memiliki hubungan paling dominan terhadap variable terikat sehingga dinamakan uji t.

Menurut Sugiyono (2014:377) mendefinisikan bahwa hipotesis adalah dugaan sementara mengenai suatu masalah yang masih perlu diuji secara empiris untuk mengetahui apakah pernyataan atau dugaan jawaban itu dapat diterima atau tidak.

Dalam penelitian ini yang akan diuji adalah saluran distribusi terhadap kepuasan pelanggan. Dengan memperhatikan karakteristik variable yang akan di uji, maka uji statistic yang akan digunakan adalah melalui perhitungan analisis regresi dan korelasi.

1. Uji Statistik t (uji parsial)

Menurut Sugiyono (2014:244) uji t pada dasarnya menunjukan seberapa jauh pengaruh suatu variable penjelas secara individual dalam menerangkan variasi variable terikat. Rumusnya adalah:

(25)

Keterangan:

t = hitung yang selanjutnya dikonsultasikan dengan tabel r = korelasi parsial yang ditemukan

n = jumlah sampel

Dasar pengambilan keputusan pengujian : - Jika thitung >ttabel maka Ho ditolak - Jika thitung <ttabel maka Ho diterima

Hipotesis yang diuji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Hipotesis > bagaimana pengaruh Saluran Distribusi Terhadap Kepuasan Pelanggan pada PT Bawagas Energy?

H1 = Ada pengaruh signifikan antara Saluran Distribusi Terhadap Kepuasan Pelanggan pada PT Bawagas Energy.

Referensi

Dokumen terkait

[r]

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI SAPTA

Bertambahnya jumlah penduduk dan meningkatnya pemiliki kendaraan menambah permintaan akan ruas jalan untuk kegiatan lalu lintas. Fasilitas parkir untuk umum juga

Media Audiovisual dalam Meningkatkan Motivasi dan Belajar Siswa ”. Menyimpulkan bahwa hasil belajar dengan menggunakan media audiovisual memiliki skor yang jauh lebih

[r]

[r]

[r]

Karakteristik energi gelombang Kelvin di tropopause pada kondisi La Nina hampir sama dengan saat kondisi Normal yaitu menguat di atas wilayah sekitar kepulauan Indonesia, tetapi