• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN YURIDIS AKIBAT HUKUM PENETAPAN DISPENSASI PERKAWINAN ANAK DI BAWAH UMUR BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN (Studi Kasus di Pengadilan Agama Pacitan).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "TINJAUAN YURIDIS AKIBAT HUKUM PENETAPAN DISPENSASI PERKAWINAN ANAK DI BAWAH UMUR BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN (Studi Kasus di Pengadilan Agama Pacitan)."

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

i

TINJAUAN YURIDIS AKIBAT HUKUM PENETAPAN DISPENSASI

PERKAWINAN ANAK DI BAWAH UMUR BERDASARKAN

UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN

(STUDI KASUS DI PENGADILAN AGAMA PACITAN)

Penulisan Hukum (Skripsi)

Disusun dan Diajukan untuk

Melengkapi Persyaratan Guna Meraih Derajat Sarjana S1 dalam Ilmu Hukum

pada Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta

Oleh

Wisono Mulyadi

NIM. E0013413

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

(2)

ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Penulisan Hukum (Skripsi)

TINJAUAN YURIDIS AKIBAT HUKUM PENETAPAN DISPENSASI

PERKAWINAN ANAK DI BAWAH UMUR BERDASARKAN

UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN

(STUDI KASUS DI PENGADILAN AGAMA PACITAN)

Oleh

Wisono Mulyadi

NIM. E0013413

Disetujui untuk dipertahankan di hadapan Dewan Penguji Penulisan Hukum

(Skripsi) Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta

Surakarta, Maret 2017

Pembimbing I

(3)

iii

PENGESAHAN PENGUJI

Penulisan Hukum (Skripsi)

TINJAUAN YURIDIS AKIBAT HUKUM PENETAPAN DISPENSASI PERKAWINAN ANAK DI BAWAH UMUR BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN

(STUDI KASUS DI PENGADILAN AGAMA PACITAN)

Oleh

Wisono Mulyadi

NIM. E0013413

Telah diterima dan disahkan oleh Dewan Penguji Penulisan Hukum (Skripsi)

Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta

Pada : Hari : Jumat

Tanggal : 31 Maret 2017 DEWAN PENGUJI

1. Djuwityasstuti, S.H., M.H : ………

Ketua

2. Diana Tantri Cahyaningrum, S.H., M.Hum : ……… Sekretaris

3. Anjar Sri Ciptorukmi Nugraheni, S.H, M.Hum :….………. Anggota

Mengetahui Dekan,

(4)

iv

SURAT PERNYATAAN

Nama : Wisono Mulyadi

NIM : E0013413

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa penulisan hukum (skripsi) berjudul : TINJAUAN YURIDIS AKIBAT HUKUM PENETAPAN DISPENSASI

PERKAWINAN ANAK DI BAWAH UMUR BERDASARKAN

UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN (STUDI

KASUS DI PENGADILAN AGAMA PACITAN) adalah betul-betul karya

sendiri. Hal-hal yang bukan karya saya dalam penulisan hukum (skripsi) ini diberi tanda citasi dan ditunjukkan dalam daftar pustaka. Apabila di kemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan penulisan hukum (skripsi) dan gelar yang saya peroleh dari penulisan hukum (skripsi) ini.

Surakarta, 9 Maret 2017 Yang Membuat Pernyataan,

(5)

v ABSTRAK

Wisono Mulyadi. 2017. E0013413. TINJAUAN YURIDIS AKIBAT HUKUM PENETAPAN DISPENSASI PERKAWINAN ANAK DI BAWAH UMUR

BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974

TENTANG PERKAWINAN (STUDI KASUS DI PENGADILAN AGAMA PACITAN).

Penulisan Hukum (Skripsi). Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret. Penelitian ini mendiskripsikan dan mengkaji permasalahan, pertama pertimbangan Hakim Pengadilan Agama Pacitan dalam mengabulkan atau menolak permohonan dispensasi perkawinan. Kedua, akibat hukum yang timbul atas dikabulkan atau ditolaknya permohonan dispensasi perkawinan.

Penelitian ini adalah penelitian hukum empiris atau sosiologis bersifat deskriptif. Jenis data primer dan sekunder yang meliputi bahan hukum primer, sekunder, dan tersier. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi lapangan dan studi kepustakaan, selanjutnya teknis analisis yang digunakan adalah metode kualitatif dengan model analisis interaktif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pertimbangan Hakim Pengadilan Agama Pacitan dalam mengabulkan atau menolak suatu permohonan dispensasi perkawinan didasarkan pada bukti-bukti yang diajukan oleh pemohon. Apabila bukti yang diajukan sudah cukup dan lengkap menurut Pengadilan, serta tidak ada hubungan kekeluargaan maupun sesusuan, serta tidak ada larangan untuk melangsungkan perkawinan, maka Majelis Hakim tidak ada alasan untuk menolak permohonan. Akan tetapi, ketika permohonan diajukan bukan oleh orang yang berwenang, tidak terdapat bukti yang cukup, serta adanya larangan untuk melangsungkan perkawinan, maka permohonan akan ditolak oleh Majelis Hakim Pengadilan Agama Pacitan. Apabila permohonan dispensasi perkawinan dikabulkan, maka Pengadilan Agama Pacitan akan mengeluarkan sebuah penetapan yang berisi bahwa perkawinan dapat dilaksanakan. Kemudian Penetapan tersebut dibawa oleh pemohon ke Kantor Urusan Agama setempat. Berdasarkan penetapan tersebut, KUA dapat melaksanakan perkawinan pemohon. Sedangkan apabila permohonan dispensasi perkawinan ditolak maka tidak ada alas hak untuk menikah, hingga usia perkawinan terpenuhi oleh pemohon.

(6)

vi ABSTRACT

Wisono Mulyadi. 2017. E0013413. OVEREVIEW JURIDICAL LEGAL CONSEQUENCE STIPULATION MARRIAGE DISPENSATION MINORS BY LAW NUMBER 1 OF 1974 ON MARRIAGE (A CASE STUDY IN PACITAN RELIGION COURT).

Legal writing (essay). F aculty of law Sebelas Maret University

This research described and studied the following problems: firstly the Judge of Pacitan Religion Court’s rationale in granting or refusing the application for marriage dispensation?. Secondly, the legal consequence of the grant or the refusal of the application for marriage dispensation?

This study was an empirical or sociological research that was descriptive in nature. The types of data used were primary and secondary ones including primary, secondary and tertiary law materials. Techniques of collecting data used were field study and library study; and the technique of analyzing data used was the qualitative one with interactive model of analysis.

The result of research showed that the Pacitan Religion Court’s rationale in granting or refusing an application for marriage dispensation was based on the evidences filed by the applicant. When the evidence filed was adequate and completed according to the Court and there was no kinship or sibling relationship and no prohibition to conduct marriage, the Chamber of Judge would have no reason to refuse the application. However, when the application was filed by non-authorized one, the evidence was inadequate, and there was a prohibition to conduct marriage, the application would be refused by the Chamber of Judge in Pacitan Religion Court. When the application for marriage dispensation was granted, the Pacitan Religion Court would release a stipulation mentioning that the marriage could be held. And then the applicant would bring the stipulation to the local Religion Affairs Office (KUA). Based on such the stipulation, KUA could hold the marriage of applicants. Meanwhile, when the application for marriage dispensation was refused, there would be no reason to get married until the marriage age was fulfilled by the applicants.

(7)

vii MOTTO

Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Sesungguhnya

bersama kesulitan ada kemudahan. Maka apabila engkau telah selesai (dari

sesuatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain).

Dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap

(QS. Al-Insyirah : 6-8)

Barang siapa menginginkan kebahagiaan di dunia maka haruslah dengan

ilmu, barang siapa yang menginginkan kebahagiaan di akhirat haruslah

dengan ilmu, dan barang siapa yang menginginkan kebahagiaan pada

keduanya maka haruslah dengan ilmu

(HR. ibnu Asakir)

Pendidikan merupakan senjata paling ampuh yang bisa kamu gunakan

untuk merubah dunia (Nelson Mandela)

Keberhasilan adalah kemampuan untuk melewati dan mengatasi dari satu

kegagalan ke kegagalan berikutnya tanpa kehilangan semangat

(Winston Churchill)

Orang-orang hebat yang sukses telah belajar membuat diri mereka

melakukan hal yang harus dikerjakanketika hal itu memang harus

dikerjakan, entah mereka menyukainya atau tidak

(8)

viii

PERSEMBAHAN

Penulisan Hukum ini dipersembahkan kepada : 1. Allah SWT

2. Rasulullah Muhammad SAW

3. Bapak Suparno Siswo Wiyono

dan Ibu Suripti

4. Kakak-kakak penulis

5. Almamater Fakultas Hukum

(9)

ix

KATA PENGANTAR

Dengan mengucap Alhamdulillah, penulis panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, Dzat Yang Maha Kuasa, Maha Pengasih dan Penyayang, atas segala limpahan nikmat, risky, dan karuniaNya kepada penulis, serta tidak lupa shalawat dan salam selalu tercurah kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan hukum (skripsi) yang berjudul “TINJAUAN YURIDIS AKIBAT HUKUM PENETAPAN DISPENSASI PERKAWINAN ANAK DI BAWAH UMUR BERDASARKAN

UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN (STUDI

KASUS DI PENGADILAN AGAMA PACITAN)”. Penulisan hukum ini diajukan sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Hukum (S.H) derajat S1 dalam Ilmu Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Penulisan hukum ini membahas tentang pertimbangan hakim dalam mengabulkan atau menolak permohonan dispensasi perkawinan serta akibat hukum yang timbul atas dikabulkan atau ditolaknya permohonan dispensasi perkawinan. Saat ini banyak pengajuan permohonan dispensasi perkawinan di berbagai daerah di Indonesia, khususnya di Kabupaten Pacitan. Oleh karena itu, dalam penyusunan penulisan hukum ini, penulis berusaha mengumpulkan berbagai informasi mengenai dispensasi perkawinan dari berbagai sumber khususnya melakukan penelitian di Pengadilan Agama Pacitan.

Penulisan hukum ini sendiri tidak akan terselesaikan tanpa dukungan dan kerjasama dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis merasa perlu mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ravik Karsidi, M.S selaku Rektor Universitas Sebelas Maret Surakarta.

(10)

x

3. Bapak Sapto Hermawan, S.H., M.H selaku Pembimbing Akademik penulis selama menuntut ilmu di Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Bapak Pranoto S.H., M.H selaku Ketua Bagian Hukum Perdata Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta.

5. Ibu Anjar Sri Ciptorukmi Nugraheni, S.H., M.Hum selaku pembimbing penulis dalam menyelesaikan penulisan hukum ini.

6. Bapak Drs. H. Taufiqurrohman, S.H., M.H selaku Ketua Pengadilan Agama Pacitan.

7. Bapak Drs. H. Ahmad Rasidi, S.H., M.H selaku Hakim Pengadilan Agama Pacitan.

8. Bapak Nasrodin, S.H selaku Panitera Pengganti Pengadilan Agama Pacitan

9. Bapak Drs. Ahmad Munib M.Si selaku kepala Kantor Urusan Agama Pacitan

10.Bapak Idrus selaku staff Kantor Urusan Agama Kabupaten Pacitan

11.Bapak dan Ibu dosen Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta atas segala bekal ilmu yang bermanfaat selama menuntut ilmu di Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta.

12.Segenap karyawan Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan pelayanan terbaik kepada penulis selama berada di Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret.

13.Kedua orang tua penulis, Bapak Suparno Siswo Wiyono dan Ibu Suripti, serta kakak-kakakku yang senantiasa memberikan do’a, semangat, serta motivasi.

14.Bapak Suwardi S.Pd, Ibu Anni, dan Natalia Andriani, dan yang senantiasa mendoakan, dan memberi semangat kepada penulis.

15.Rahayu Dina Fitriani yang selalu menemani, menasihati, membimbing memberikan dukungan, semangat, serta selalu mendoakan penulis.

(11)

xi

Aji Pangestu, Barata Setiya Aji, Fajar Dwicahyo, Luqman Putranto, Nurizki Sinatrya, Rafika Emi Rochayati, One Octivia Nur Layla.

17.Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan penulisan hukum ini.

Penulis sadar bahwa penulisan hukum ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis mohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan penulisan hukum ini. Penulis berharap semoga penulisan hukum ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan bagi semua pihak yang membutuhkan. Terima kasih.

Surakarta, 9 Maret 2017

Penulis

(12)

xii DAFTAR ISI

Halaman Judul ... i

Halaman Persetujuan ... ii

Halaman Pengesahan ... iii

Halaman Pernyataan... iv

Abstrak ... v

Abstract ... vi

Motto ... vii

Persembahan ... viii

Kata Pengantar ... ix

Daftar Isi... xii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Perumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 6

E. Metode Penelitian... 7

1. Jenis Penelitian ... 7

2. Sifat Penelitia ... 7

3. Pendekatan Penelitian ... 8

4. Lokasi Penelitian ... 8

5. Jenis dan Sumber Data Penelitian ... 8

6. Teknik Pengumpulan Data ... 10

7. Teknik Analisis Data ... 10

F. Sistematika Penelitian Hukum ... 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kerangka Teori... 13

(13)

xiii

a. Pengertian Perkawinan ... 13

b. Tujuan Perkawinan ... 14

c. Syarat-Syarat Perkawinan ... 14

d. Asas Perkawinan... 16

e. Tata Cara Perkawinan ... 17

2. Tinjauan tentang Dispensasi Perkawinan... 18

a. Pengertian Dispensasi Perkawinan ... 18

b. Syarat-Syarat Dispensasi Perkawinan ... 19

c. Prosedur Pengajuan Dispensasi Perkawinan ... 20

B. Kerangka Pemikiran ... 21

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 23

1. Deskripsi Pengadilan Agama Pacitan ... 23

a. Deskripsi Lokasi ... 23

b. Teknis Administrasi ... 26

2. Pertimbangan Hakim Pengadilan Agama Pacitan dalam Mengabulkan atau Menolak Permohonan Dispensasi Perkawinan... 39

3. Akibat hukum yang Timbul atas Dikabulkan atau Ditolaknya Permohonan Dispensasi Perkawinan... 42

a. Wawancara pada Pengadilan Agama Pacitan ... 42

b. Wawancara pada Kantor Urusan Agama Kabupaten Pacitan ... 44

B. Pembahasan ... 46

1. Pertimbangan Hakim Pengadilan Agama Pacitan dalam Mengabulkan atau Menolak Permohonan Dispensasi Perkawinan... 46

(14)

xiv BAB IV PENUTUP

A. Simpulan ... 59 B. Saran ... 60 DAFTAR PUSTAKA

(15)

xv

DAFTAR BAGAN

(16)

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Radius Biaya Pemanggilan Para Pihak Berperkara

(17)

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Izin Penelitian

Lampiran 2. Rekapitulasi Data Penetapan Dispensasi Perkawinan Pengadilan Agama Pacitan

Lampiran 3. Susunan Majelis Hakim dan Jadwal Sidang Pengadilan Agama Pacitan

Lampiran 4. SK ketua PA Pacitan Nomor : W13-A28/ 1159/HM.01.2/ SK/IX/ 2016 tentang Standar Pelayanan Peradilan Agama Pacitan

Lampiran 5. Data permohonan dispensasi Perkawinan

Lampiran 6. Surat Pemberitahuan Kekurangan Persyaratan (N8) KUA Kabupaten Pacitan

Lampiran 7. Surat Penolakan Perkawinan (N9) KUA Kabupaten Pacitan Lampiran 8. Rekapitulasi Kelengkapan Alat Bukti Penetapan Dispensasi

Perkawinan Pengadilan Agama Pacitan

Lampiran 9. Penetapan Dispensasi Perkawinan nomor 0006/Pdt.P/2016/PA.Pct (dikabulkan)

Lampiran 10. Penetapan Dispensasi Perkawinan nomor 0025/Pdt.P/2012/PA.Pct (ditolak)

Lampiran 11. Penetapan Dispensasi Perkawinan nomor 98/Pdt.P/2014/PA.Pct (ditolak)

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan: (1) Pertimbangan hakim dalam mengabulkan permohonan izin perkawinan di bawah umur dengan alasan anak tersebut sudah hamil terlebih

Untuk itu dalam dispensasi perkawinan anak di bawah umur, dasar pertimbangan hakim yang digunakan untuk mengabulkan dispensasi perkawinan yaitu Pasal 7 ayat (2)

dengan calon istri sesuai yang diatur dalam KHI, maka majelis akan menolak permohonan dispensasi perkawinan bagi pemohon. Majelis juga akan menolak permohonan dispensasi

Apabila permohonan dispensasi umur perkawinan tidak dikabulkan maka dampak yang akan ditimbulkan akan sangat besar, di sinilah peran hakim dan sekaligus hukum

Apabila permohonan dispensasi umur perkawinan tidak dikabulkan maka dampak yang akan ditimbulkan akan sangat besar, di sinilah peran hakim dan sekaligus hukum

Apabila hakim mengabulkan dispensasi perkawinan berdasakan kemaslahatan, maka hakim berhak mengabulkan permohonan dan mengizinkan pemberian dispensasi perkawinan dalam

Akibat hukum yang ditimbulkan apabila permohonan dispensasi tersebut diterima oleh Pengadilan Agama atau Pengadilan Negeri yaitu memperoleh hak untuk dapat dapat

Pertimbangan hakim dalam mengabulkan permohonan dispensasi kawin adalah berupa pertimbangan hukum yang terdiri dari kewenangan absolut, kewenangan relatif, ketentuan pasal 7