• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN PASAL 5 AYAT (1) UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 2010 TERHADAP PENEGAKAN HUKUM BAGI PELAKU PENCUCIAN UANG PASIF.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN PASAL 5 AYAT (1) UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 2010 TERHADAP PENEGAKAN HUKUM BAGI PELAKU PENCUCIAN UANG PASIF."

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

i

PENERAPAN PASAL 5 AYAT (1) UNDANG-UNDANG

NOMOR 8 TAHUN 2010 TERHADAP PENEGAKAN HUKUM

BAGI PELAKU PENCUCIAN UANG PASIF

TESIS

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Ilmu Hukum

Minat Utama : Hukum Pidana Ekonomi

Oleh :

RETNO KUSUMANINGTYAS NIM : S330811011

PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET

(2)
(3)
(4)

iv

PERNYATAAN

Nama : RETNO KUSUMANINGTYAS NIM : S330811011

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Tesis berjudul PENERAPAN PASAL 5 AYAT (1) UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 2010 TERHADAP PENEGAKAN HUKUM BAGI PELAKU PENCUCIAN UANG PASIF adalah betul-betul karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya saya dalam tesis ini diberi tanda citasi dan ditunjukkan dalam daftar pustaka.

Apabila benar dikemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi akademik, yang berupa pencabutan tesis dan gelar yang saya peroleh dari tesis tersebut. Selanjutnya untuk menunjukkan keaslian tesis saya, dengan ini saya bersedia di-upload atau dipublikasi website Program Magister Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret.

Surakarta, Januari 2017 Yang Membuat Pernyataan,

(5)

v

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya dengan ijin dan kuasa-Nya, tesis yang berjudul “Penerapan Pasal 5 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 Terhadap Penegakan Hukum Bagi

Pelaku Pencucian Uang Pasif” dapat terselesaikan guna memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat magister program studi ilmu hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Tesis ini membahas mengenai faktor-faktor yang menjadi penyebab mengapa ketentuan dalam undang-undang anti pencucian uang belum dapat ditegakkan secara optimal terhadap pelaku tindak pidana pencucian uang pasif, dengan tujuan untuk mendapatkan masukan positif mengenai upaya-upaya yang dapat dilakukan, guna mengoptimalkan penerapan ketentuan dalam undang-undang anti pencucian uang terhadap pelaku tindak pidana pencucian uang pasif di masa mendatang.

Dalam kesempatan ini, penulis bermaksud menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu baik materiil maupun non materiil sehingga penulisan tesis ini dapat terselesaikan terutama kepada :

(6)

vi

5. Ibu Prof. Dr. Hartiwiningsih, S.H., M.Hum., selaku pembimbing II yang telah meluangkan waktunya untuk berdiskusi, memberikan bimbingan, arahan dan motivasi dalam penyelesaian tesis ini;

6. Bapak Dr. WT. Novianto. S.H., M.Hum., selaku Ketua Penguji yang telah memberikan arahan, saran dan kritik demi perbaikan penulisan tesis ini; 7. Bapak dan Ibu Dosen Program Magister Ilmu Hukum Fakultas Hukum

Universitas Sebelas Maret Surakarta, yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu, yang telah memberikan ilmu dan bimbingan kepada penulis selama menempuh kuliah di Program Magister (S2) Ilmu Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta;

8. Staf Sekretariat Program Magister Ilmu Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah membantu penulis dalam kelancaran penyusunan tesis ini;

9. Ibu Dr. Surastini Fitriasih, S.H., M.H. yang selalu mendukung dan membantu penulis mengumpulkan data, serta Bapak Prof. Mardjono Reksodiputro, S.H., M.A. yang meluangkan waktu untuk menjawab berbagai pertanyaan dari penulis dan memberikan pencerahan dalam proses penulisan tesis ini;

10. Ayahanda Dr. Ign. Sriyanto, S.H., M.H. (Alm.) dan Ibunda Sri Hartati tersayang, atas kasih sayang yang tiada berbatas kepada penulis, juga atas doa, dukungan dan semangat untuk penulis selama penulis berusaha untuk menyelesaikan studi;

11. Suami tercinta Yayak Ferry Wijayanto, S.Sos. atas kasih sayang, kesabaran pengertian dan dukungannya selama penulis menjalani studi, serta dua bidadari kecil Maheswari Enggaringtyas dan Paramesthi Lituhayu yang kehadirannya telah memberikan motivasi tersendiri kepada penulis untuk menyelesaikan studi;

12. Keluarga besar Bapak Hadi Subroto beserta isteri, Ibu Sutatni yang telah menyadarkan penulis serta memberikan dorongan dan semangat sehingga penulis tergerak untuk menyelesaikan studi;

(7)

vii

Riezka Sasriyany dan Stefanus Ajie atas penghiburan, doa dan dukungan baik secara moral maupun materiil sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan tesis ini;

14. Teman-teman satu angkatan Program Studi Ilmu Hukum Magister Ilmu Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta, khususnya teman-teman kelas Hukum Pidana Ekonomi, terima kasih atas doa, bantuan dan motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan studi dan penulisan tesis ini, semoga persahabatan ini akan terus terjalin dengan baik;

15. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah banyak membantu dalam penulisan tesis ini.

Penulis menyadari bahwa dalam tesis ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik membangun demi perbaikan pada masa yang akan datang dan semoga tesis ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Surakarta, Januari 2017 Penulis

(8)

viii DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL………. ………….………... i

HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING…..…….……….. ii

HALAMAN PENGESAHAN TIM PENGUJI……….. iii

HALAMAN PERNYATAAN………... iv

A. Bekerjanya Hukum Dalam Masyarakat.……… 17

B. Optimalisasi Penegakan Hukum.………... 24

C. Kebijakan Hukum Pidana.………... 30

D. Pertanggungjawaban Pidana, Pidana dan Pemidanaan....………... 35

E. Tindak Pidana Pencucian Uang………. 48

F. Penelitian Yang Relevan……… 59

G. Kerangka Berpikir………. 60

BAB III METODE PENELITIAN………. 64

A. Jenis Penelitian……….. 64

B. Bentuk dan Sifat Penelitian………... 65

C. Jenis dan Sumber Data Penelitian………. 66

(9)

ix

E. Teknik Analisis Data………. 68

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN………... 70

A. Hasil Penelitian………...... 70

1. Faktor Penyebab Ketentuan Dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 Belum Dapat Berfungsi Secara Optimal Dalam Upaya Penegakan Hukum Terhadap Pelaku Pencucian Uang Pasif………... 70

a. Faktor Hukum (Undang-Undang)……… 71

b. Faktor Personil Penegak Hukum……….. 80

c. Faktor Sarana atau Fasilitas………. 83

d. Faktor Masyarakat dan Budaya……… 85

2. Upaya untuk memaksimalkan penerapan ketentuan Pasal 5 ayat (1) Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 agar penegakan hukum bagi pelaku pencucian uang pasif dapat dilaksanakan secara optimal……….. 89

a. Melalui upaya represif (criminal law application)……….. 89

b. Melalui upaya preventif (mempengaruhi masyarakat melalui sosialiasi mengenai tindak pidana pencucian uang pasif)………... 93

B. Pembahasan……….. 95

1. Faktor Penyebab Ketentuan Dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 Belum Dapat Berfungsi Secara Optimal Dalam Upaya Penegakan Hukum Terhadap Pelaku Pencucian Uang Pasif……….. 95

a. Faktor Hukum (Undang-Undang)……… 104

b. Faktor Personil Penegak Hukum……….. 122

c. Faktor Sarana atau Fasilitas………. 146

d. Faktor Masyarakat dan Budaya……… 152

2. Upaya untuk memaksimalkan penerapan ketentuan Pasal 5 ayat (1) Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 agar penegakan hukum bagi pelaku pencucian uang pasif dapat dilaksanakan secara optimal………. 160

a. Melalui upaya represif (criminal law application)……….. 164

b. Melalui upaya preventif (mempengaruhi masyarakat melalui sosialiasi mengenai tindak pidana pencucian uang pasif)………... 176

(10)

x

A. Kesimpulan……… 180

B. Implikasi………... 181

C. Saran-Saran……… 181

(11)

xi

DAFTAR BAGAN

Bagan 1. Diagram Chambliss & Seidman Tentang Proses Penegakan Hukum………... 28

Bagan 2. Kerangka Berpikir………. 63

(12)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Tindak Pidana Pencucian Uang dan Tindak Pidana Lain Yang Berkaitan

Dengan Tindak Pidana Pencucian Uang………. 97 Tabel 2. Putusan Pengadilan Tindak Pidana Pencucian Uang Berdasarkan Tindak

Pidana Asalnya………... 124 Tabel 3. Jumlah LHA Yang Disampaikan Oleh PPATK Kepada Penyidik Berdasarkan

Dugaan Terjadinya Tindak Pidana Asal………. 126 Tabel 4. Putusan Pengadilan Tindak Pidana Pencucian Uang Berdasarkan Sebaran

(13)

xiii ABSTRAK

Retno Kusumaningtyas, S.330811011, Penerapan Pasal 5 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 Terhadap Penegakan Hukum Bagi Pelaku Pencucian Uang Pasif

Tesis : Program Pasca Sarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Penelitian ini akan membahas mengenai faktor-faktor yang menjadi penyebab mengapa ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 belum dapat ditegakkan secara optimal terhadap pelaku tindak pidana pencucian uang pasif, dengan tujuan untuk mendapatkan masukan positif mengenai upaya-upaya yang dapat dilakukan, guna mengoptimalkan penerapan ketentuan dalam undang-undang anti pencucian uang terhadap pelaku tindak pidana pencucian uang pasif di masa mendatang. Penelitian ini termasuk penelitian non-doktrinal, bentuk penelitian diagnostik, bersifat eksploratif, dengan berpijak pada konsep hukum yang kelima yaitu hukum adalah manifestasi makna-makna simbolik para perilaku sosial sebagai tampak dalam interaksi antar mereka. Pengumpulan data dilakukan dengan studi lapangan guna mendapatkan data primer, sedangkan analisis data menggunakan metode kualitatif interaktif. Penerapan ketentuan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 terhadap penegakan hukum bagi pelaku pencucian uang pasif dipengaruhi oleh : 1) Beberapa rumusan dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 menimbulkan perbedaan dalam penerapan hukum terhadap pelaku pencucian uang pasif; 2) Penegak hukum masih kurang perduli terhadap eksistensi pelaku pencucian uang pasif; 3) Edukasi kepada penegak hukum mengenai teknis penanganan kasus tindak pidana pencucian uang masih kurang merata; 4) Budaya masyarakat di Indonesia belum mendukung terselenggaranya rezim anti pencucian uang. Upaya untuk mengoptimalkan penerapan ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 guna mengusahakan penegakan hukum terhadap pelaku pencucian uang pasif dapat dilakukan melalui upaya represif dan preventif. Upaya-upaya tersebut meliputi : 1) Pengungkapan tindak pidana pencucian uang pasif melalui pendekatan follow the money; 2) Meningkatkan kesadaran penegak hukum akan pentingnya pengungkapan pelaku pencucian uang pasif; 3) Meningkatkan kualitas pendidikan penegak hukum mengenai teknis penanganan perkara tindak pidana pencucian uang; 4) Mengadakan sosialiasi mengenai tindak pidana pencucian uang pasif diarahkan kepada masyarakat yang berpotensi menjadi pelaku.

(14)

xiv ABSTRACT

Retno Kusumaningtyas, S.330811011, Application of Article 5 Section (1) Act No. 8 of 2010 for Law Enforcement Against Passive Offenders in Money Laundering

Thesis : Sebelas Maret University Post Graduate Program

This study will discuss about all factors which cause the provisions in the Act No. 8 of 2010 has not been able to enforced optimally against passive offenders in money laundering, with the aim to obtain some positive advices on efforts to optimize the implementations of the provisions in the Anti-Money Laundering Act against passive offender in money laundering in the future. This study was a non-doctrinal research with diagnostic method and explorative manner. Based on fifth law concept, i.e. law is a manifestation of the symbolic meanings of social behavior as seen in the interaction among society. The data collection conducted by field study in order to obtain primary data, meanwhile the data analysis is using interactive qualitative method. The application of provisions in Act No. 8 of 2010 for law enforcement against passive offenders in money laundering are influenced by : 1) Some provisions' formulations in Act no. 8 of 2010 inflict disparity in the implementations of law for passive offenders in money laundering; 2) The law enforcement officials did not much care to the existence of passive offenders in money laundering; 3) The education for law enforcement officials regarding the technical on handling the cases of money laundering are still not equally distributed; 4) Indonesian society culture does not yet support the anti-money laundering regime. The efforts to optimize the application of the provision in Act No. 8 of 2010 in order to striving for the law enforcement for passive offenders in money laundering can be conducted either through repressive or preventive measures, includes : 1) The disclosure of passively money-laundering criminal action through follow the money strategy; 2) Increasing the awareness of law enforcement officials to the importance of the disclosure of passively money-laundering criminal action; 3) Improving the education quality of the law enforcement officials regarding the technical on handling the cases of money laundering; 4) organize socializations activity about the passively money-laundering criminal action, especially focused to the community that potentially become offenders.

Referensi

Dokumen terkait

Aktor Penjual/perancang dapat melakukan login dan logout , membeli pada web T-Shirt dengan memasukkan desain kaos dan order minimal sebanyak 50 buah yang akan

Oracle merupakan perusahaan software terbesar kedua di dunia ini untuk software database. Ini membuat sertifikasi Oracle menjadi salah satu sertifikasi yang paling

Lempeng Amerika Utara Lempeng Eurasia Lempeng Arab Lempeng Afrika Lempeng Pasifik Lempeng Indo-Australian Lempeng Antartka Lempeng Amerika Selatan Lempeng Karibia Lempeng

Setiap Dokumen Penawaran Sayembara yang diterima oleh Panitia Pengadaan setelah batas akhir waktu pemasukan Dokumen Penawaran Sayembara akan ditolak dan

Dari hasil kegiatan Pengabdian Masyarakat melalui Program KKNN Daring yang telah dilakukan oleh peneliti tentang produk pembuatan masker kain bahwa masyarakat

Pemasaran atau juga promosi dalam dunia pendidikan ini, tak akan lepas dari Masyarakat, bayangkan jika sebuah perusahaan maupun madrasah tetapi tidak didukung

Analisis antara status penyakit kronis, IMT, usia, dan intensitas terpapar matahari pagi dengan asupan vitamin D dengan kai kuadrat, menunjukkan tidak ada pengaruh yang bermakna

Setelah mengalami proses pembelajaran dengan metode HOTS peserta didik diharapkan dapat memahami pengetahuan tentang prinsip perancangan, pembuatan, penyajian, dan pengemasan hasil