• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peran Serta Perguruan Tinggi dalam Kepedulian Bencana Erupsi Gunung Semeru Tahun 2021

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Peran Serta Perguruan Tinggi dalam Kepedulian Bencana Erupsi Gunung Semeru Tahun 2021"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Peran Serta Perguruan Tinggi dalam Kepedulian Bencana Erupsi Gunung Semeru Tahun 2021

1) Gatut Rubiono 2) Neni Nur Indah Sari 3) Edvin Cahyono

1) Program Studi Teknik Mesin, 2) Kepala Unit Humas, 3) Kepala Unit PMB Universitas PGRI Banyuwangi

Jl. Ikan Tongkol No. 01 Kertosari – Banyuwangi – Jawa Timur 68416

Email: g.rubiono@unibabwi.ac.id

Abstrak - Gunung Semeru yang terletak di wilayah kabupaten Malang dan kabupaten Lumajang, Jawa Timur merupakan gunung berapi aktif yang memiliki frekuensi letusan tinggi. Gunung ini pada awal Desember 2021 mengalami erupsi yang berdampak pada masyarakat sekitar di kabupaten Lumajang. Civitas akademika Universitas PGRI Banyuwangi (Uniba) berupaya untuk membantu masyarakat dengan melakukan penggalangan dana dan bantuan lainnya. Hal ini dilakukan dengan komunikasi pada pihak terkait agar bantuandapat diberikan secara tepat, baik bentuk maupun sasarannya.

Kegiatan dilakukan bersama dengan para mahasiswa yang bernaung di organisasi kemahasiswaan. Penyerahan bantuan dilakukan secara langsung dalam bentuk bantuan finasial kepada pihak yang berwenang. Bentuk bantuan ini sesuai dengan arahan pihak terkait dimana logistik dalam bentuk kebutuhan fisik sudah sangat terpenuhi.

Kata kunci: gunung, Semeru, erupsi, bantuan, Uniba

Abstract - Mount Semeru, which is located in Malang and Lumajang districts, East Java, is an active volcano with a high frequency of eruptions. This mountain in early December 2021 experienced an eruption that had an impact on the surrounding community in Lumajang district. The academic community of PGRI Banyuwangi University (Uniba) seeks to help the community by raising funds and other assistance. This is done by communicating with related parties so that assistance can be given appropriately, both in terms of form and target. The activity was carried out together with students who took shelter in student organizations. The delivery of assistance is carried out directly in the form of financial assistance to the authorities. This form of assistance is in accordance with the direction of the relevant parties where the logistics in the form of physical needs have been fulfilled.

Keywords: mount, Semeru, eruption, aid, Uniba

1.PENDAHULUAN

Bencana alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam antara lain berupa gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan, dan tanah longsor [1]. Indonesia merupakan negara yang sangat rawan bencana alam sehingga menghadapi tantangan yang sangat besar dalam pengelolaan bencana alam [2]. Letusan gunung api adalah salah satu sumber bencana yang sering menimbulkan banyak korban dan kerugian.

Letusan gunung api biasanya disertai oleh semburan abu, pasir, kerikil, batu-batuan, gas dan kadang- kadang juga lahar yang memiliki daya perusak yang tinggi [3].

Indonesia memiliki gunung api terbanyak di dunia yaitu 127 gunung api aktif. Jumlah orang yang beraktivitas di sekitar wilayah gunung api tersebut diperkirakan mencapai lima juta jiwa [4]. Pulau Jawa yang dihuni lebih dari 60% penduduk Indonesia memiliki gunung api tidak kurang 25 gunung [3]. Di Jawa Timur, salah satu gunung api yang tergolong

paling aktif adalah gunung Semeru, yang terletak di dua wilayah yaitu kabupaten Lumajang dan kabupaten Malang. Gunung Semeru merupakan gunung dengan frekuensi letusan yang mungkin paling tinggi di Indonesia, bahkan di dunia [5].

Gunung Semeru pada 4 Desember 2021 mengalami erupsi. Erupsi ini disertai guguran lava dan awan panas yang merusak rumah-rumah warga dan lingkungan sekitarnya [6]. Erupsi ini mengakibatkan 15 orang meninggal, 27 orang hilang, dan 1.707 warga mengungsi. Tercatat sebanyak 2.970 rumah, fasilitas pendidikan, dan jembatan rusak [7]. Pasca 3 hari erupsi, jumlah warga yang mengungsi mengalami peningkatan menjadi 3.697 jiwa, terutama di kabupaten Lumajang [8].

Kegiatan pengabdian masyarakat terkait bencana gunung berapi antara lain telah dilakukan untuk pengembangan model pembelajaran mitigasi bencana untuk sekolah dasar [3] dan peningkatan kapasitas sadar bencana bagi remaja [9]. Kegiatan sejenis juga dilakukan untuk pemberdayaan

(2)

masyarakat terkait kesiap siagaan mengantisipasi ancaman bencana [10], pemberdayaan komunitas peduli bencana [11] dan pemberdayaan manajemen bencana [12].

Proses penyelamatan dan penanganan pasca bencana adalah aktivitas yang paling berat saat terjadi bencana [13]. Dalam kondisi keadaan darurat bencana, masyarakat sangat memerlukan bantuan dari pemerintah, dunia usaha, organisasi masyarakat, swasta ataupun perorangan. Bantuan yang dibutuhkan sebagian besar masyarakat korban bencana adalah bantuan logistik [14]. Tujuan utama aktivitas logistik penanggulangan bencana adalah meringankan penderitaan para korban bencana [15].

Efektivitas bantuan untuk korban bencana dipengaruhi variabel ekspektasi, realisasi, dan waktu tanggap [16].

Universitas PGRI Banyuwangi (Uniba) berupaya turut berperan dalam memberikan bantuan pada masyarakat yang terdampak erupsi gunung Semeru di kabupaten Lumajang. Kegiatan ini dilakukan bersama mahasiswa dengan dukungan seluruh civitas akademika.

2.METODE

Kegiatan dikoordinir oleh Unit Humas dan Unit Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) sebagai satu unit kesatuan yang dikoordinir Wakil Rektor III.

Kegiatan juga dilakukan bekerja sama dengan para mahasiswa di bawah koordinasi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM), Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), Himpunan Mahasiswa Program Studi (Himaprodi) dan jajarannya.

Kegiatan diawali dengan penggalangan bantuan berupa kebutuhan-kebutuhan antara lain kebutuhan bayi dan balita seperti popok bayi usia 0-12 bulan, minyak kayu putih dan minyak telon. Kebutuhan untuk dewasa dan lansia antara lain sarung, vitamin C, popok lansia, obat tolak angin, masker, baju layak pakai dan bantuan dalam bentuk uang tunai.

Penggalangan bantuan dilakukan di dalam kampus maupun dari masyarakat sekitar, baik secara langsung maupun melalui media sosial.

Wakil Rektor III

Unit Humas Unit PMB

Koordinasi pihak terkait

Badan Eksekutif Mahasiwa (BEM)

Dewan Perwakilan Mahasiwa (DPM)

Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM)

Himpunan Mahasiswa Prodi Gambar 1. Skema koordinasi kegiatan

Gambar 2. Peta lokasi kampus dan lokasi bencana

Kampus Universitas PGRI Banyuwangi terletak kabupaten Banyuwangi yang berada di ujung timur propinsi Jawa Timur. Sedangkan lokasi bencana terletak di kabupaten Lumajang terletak di bagian tengah selatan wilayah propinsi. Peta lokasi kegiatan ini dapat dilihat di gambar 2. Jarak kedua lokasi inii

± 170 kilometer dengan lama perjalanan darat melalui jalan propinsi ± 4,5 jam.

3.HASIL DAN PEMBAHASAN

Setelah penggalangan bantuan selama beberapa hari, pengiriman dan penyerahan bantuan dilakukan secara langsung ke lokasi yang dipilih pada tanggal 12 Desember 2021. Hal ini dilakukan dengan pertimbangan agar bantuan dapat sampai ke pihak yang memiliki kewenangan dalam mengelola serta mendistribusikan pada masyarakat terdampak.

Bantuan diharapkan dapat tepat pengelolaan dan tepat sasaran. Jarak antar lokasi yang relatif jauh tidak dianggap sebagai suatu kendala dalam upaya turut berperan dalam membantu masyarakat yang terdampak bencana ini.

Gambar 3. Dokumentasi penggalangan dana

Penyerahan bantuan secara langsung dilakukan tim Humas PMB Universitas PGRI Banyuwangi (Uniba) bersama perwakilan mahasiswa sebanyak 6 orang. Keterlibatan secara aktif para mahasiswa ini bertujuan untuk memberikan pengalaman berperan

(3)

secara langsung dalam upaya nyata membantu penyelesaian permasalahan di masyarakat.

Pengalaman berharga ini merupakan pembelajaran riil di lapangan yang akan berguna dalam kehidupan mereka di masa-masa yang akan datang. Peran aktif para mahasiswa sejak dari diskusi Langkah kegiatan sampai penyerahan bantuan merupakan suatu proses pembelajaran yang sangat bermakna.

Komunikasi titik sasaran penyampaian bantuan dilakukan dengan komunikasi pada anggota UKM Mapaba (mahasiswa pecinta alam Uniba) yang telah berada di lokasi bencana. Informasi lain yang didapat menyatakan bahwa bantuan logistik dalam bentuk kebutuhan pokok telah mencapai jumlah yang memadai untuk beberapa waktu mendatang.

Bantuan yang masih sangat dibutuhkan berupa uang tunai dan kebutuhan perbaikan fisik rumah.

Berdasarkan informasi yang didapat maka penyerahan bantuan secara langsung dilakukan di lokasi yaitu kecamatan Senduro. Kecamatan ini merupakan salah satu daerah yang terdampak, terletak di sebelah barat wilayah kabupaten Lumajang. Pemilihan lokasi ini juga sesuai dengan pemberitaan di beberapa media massa digital.

Komunikasi juga dilakukan dengan beberapa kelompok masyarakat lain yang juga mengirimkan bantuan dengan cara yang sama.

Gambar 4. Dokumentasi kegiatan penyerahan bantuan

Secara umum, pelaksanaan kegiatan penggalangan bantuan berjalan secara baik dan lancar. Kepedulian civitas akademika Uniba dan masyarakat umum dalam membantu korban bencana relatif sangat tinggi. Hal ini juga sesuai informasi yang menyatakan bahwa kebutuhan logistik sudah sangat memadai.

Kendala teknis dihadapi tim penyerahan bantuan yaitu perjalanan darat dengan kendaraan roda empat menuju lokasi. Kepedulian yang sangat tinggi dari berbagai pihak menyebabkan kemacetan di akses jalan menuju lokasi. Kemacetan ini terjadi di tempat yang semakin mendekati lokasi penyerahan bantuan.

Kendala ini menyebabkan waktu tempuh menuju lokasi menjadi relatif lama.

Hasil pengamatan menunjukkan bahwa kemacetan terjadi karena banyaknya komunitas masyarakat yang ingin menyerahkan bantuannya secara langsung. Hal ini didasari pertimbangan agar bantuan yang diberikan dapat mencapai sasaran secara tepat. Bantuan umumnya diserahkan pada petugas Dinas Sosial yang berada di posko terakhir sebelum area bencana. Penyerahan secara langsung ini dianggap sebagai cara yang paling tepat.

Penyerahan secara langsung kepada pihak berwenang berjalan dengan baik. Hal ini disebabkan karena tim perwakilan penyerahan bantuan merupakan wakil resmi secara kelembagaan.

Mahasiswa yang menjadi bagian tim mengenakan jas almamater sebagai tampilan identitas yang jelas.

Selain itu, dikarenakan bantuan yang diberikan dalam bentuk uang tunai memang sudah sesuai dengan yang sangat dibutuhkan dalam upaya pemulihan pasca bencana. Kejelasan lokasi dan pihak yang berwenang menjadi faktor utama kelancaran proses ini.

Di sisi lain, telah dilakukan pembatasan kehadiran masyarakat di lokasi sekitar bencana.

Pembatasan ini dilakukan dengan alasan keamanan dan keselamatan di lokasi dan sekitaranya. Selain itu, dampak maraknya media sosial telah mendorong banyak masyarakat untuk berupaya memanfaatkan situasi bencana bagi kepentingan pribadi seperti swa foto, dan aktivitas sejenisnya. Hal ini ditengarai menyebabkan pihak berwenang harus bekerja ekstra keras. Upaya ini dilakukan untuk menertibkan masyarakat berkaitan dengan resiko keamanan dan keselamatan.

Tim penyerahan bantuan mengikuti alur dan prosedur penyerahan dari pihak berwenang.

Sedangkan upaya penyerahan langsung tetap harus dilakukan. Kondisi ini dapat disepakati dengan penyerahan pada pihak berwenang di posko yang dianggap aman. Penyerahan dilakukan secara sederhana dan dilaksanakan secara ringkas dengan dokumentasi seadanya. Tim penyerahan bantuan telah melakukan sesuai arahan petugas.

(4)

Penyerahan bantuan langsung di lokasi bencana merupakan cara paling tepat untuk memastikan sasaran penerima bantuan. Tetapi di sisi lain, aspek keamanan dan keselamatan juga harus menjadi perhatian. Untuk itu, koordinasi, komunikasi dan pelaksanaan sesuai arahan pihak yang berwenang harus dilakukan. Hal ini perlu menjadi perhatian utama agar tidak memunculkan permasalahan yang berkepanjangan.

Bagi perwakilan mahasiswa, aktivitas seperti ini benar-benar memberikan pembelajaran yang berharga. Dengan melakukan secara langsung, para mahasiswa dapat melatih kepedulian dan empati terhadap sesama, terutama pada masyarakat yang mengalami permasalahan. Pengalaman ini memberikan gambaran secara umum skala permasalahan yang dihadapi dalam penanganan pasca bencana. Perencanaan dan koordinasi secara intensif perlu dilakukan agar kegiatan yang dilakukan dapat lebih terarah.

Pengalaman bagi para mahasiswa ini merupakan pengalaman lapangan permasalahan di masyarakat yang dihadapi secara langsung. Hal ini merupakan praktek nyata yang tidak didapatkan di pembelajaran di dalam kelas. Peran aktif dalam kegiatan ini merupakan pembuktian dari apa yang selama ini hanya didapat dari pemberitaan media massa.

Pengalaman ini akan menjadi pembelajaran positip untuk memantapkan peranan para mahasiswa di masyarakat kelak.

Upaya pemulihan pasca bencana juga dapat menjadi kegiatan lanjutan. Hal ini dapat dilakukan dengan konsep Merdeka Belajar. Mahasiswa dapat berperan secara langsung dalam membantu masyarakat terdampak bencana dalam upaya pemulihan kehidupannya. Perencanaan secara sistematis sangat diperlukan dalam tindak lanjut ini terutama berkaitan dengan aspek keamanan dan keselamatan di lokasi yang masih berpotensi mendatangkan dampak bahaya.

14.PENUTUP

Universitas PGRI Banyuwangi turut berperan dalam membantu masyarakat yang terdampak erupsi gunung Semeru. Kegiatan dilakukan bersama para mahasiwa yang tergabung dalam organisasi intra kampus. Koordinasi dengan pihak terkait dilakukan untuk memastikan bahwa bantuan tepat bentuk dan tepat sasaran. Kegiatan dilakukan dengan penggalangan bantuan dan penyerahan bantan berupa uang tunai secara langsung pada pihak berwenang. Perencanaan dan koordinasi intensif diperlukan dalam ketepatan arah kegiatan. Peran serta atau penanganan pasca bencana disarankan dapat menjadi pengetahuan tambahan bagi para mahasiswa.

UCAPAN TERIMA KASIH

Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh civitas akademika Universitas PGRI Banyuwangi, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM), Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dan Himpunan Mahasiswa Program Studi (Himaprodi) di lingkungan Universitas PGRI Banyuwangi. Ucapan terima kasih juga kepada pihak berwenang yang telah mengakomodir kegiatan kepedulian sosial ini serta masyarakat yang telah turut memberikan sumbangan bantuannya.

Gambar 5. Ucapan terima kasih di media kampus

DAFTAR PUSTAKA

[1]. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Penanggulangan Bencana

[2]. S. Maryati, 2016, Sinergi Perguruan Tinggi- Pemerintah Masyarakat Dalam Pengurangan Risiko Bencana Alam, Prosiding Seminar Nasional Geografi UMS 2016, “Upaya Pengurangan Risiko Bencana Terkait Perubahan Iklim”: 202-207

[3]. A. Nugroho, 2018, Pengembangan Model Pembelajaran Mitigasi Bencana Gunung Meletus di Sekolah Dasar Lereng Gunung Slamet, Jurnal Pengabdian Masyarakat 1(2):

50-56

[4]. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, 2012, Indonesia Miliki 127 Gunung Api Aktif, lipi.go.id, diakses tanggal 11 Desember 2021 [5]. Wasis, A. M. Juwono, A. Susilo, 2017, Studi Karakterisasi Fisik dan Kimiawi Debu Gunung Semeru, Prosiding Seminar Nasional XII

“Rekayasa Teknologi Industri dan Informasi 2017 Sekolah Tinggi Teknologi Nasional Yogyakarta: 223-228

(5)

[6]. S. D. Andryanto, 2021, Terjadinya Erupsi Gunung Semeru Menurut Ahli Vulkanologi UGM dan ITB, https://tekno.tempo.co, diakses tanggal 11 Desember 2021

[7]. D. O. Purba, 2021, Ternyata Erupsi Gunung Semeru Tak Terjadi Tiba-Tiba, Alam Telah Memberi Tanda, https://www.kompas.com, diakses tanggal 11 Desember 2021

[8]. Siswanto, 2021, Update: Warga Mengungsi Akibat Letusan Gunung Semeru 3.697 Jiwa, https://jateng.suara.com, diakses tanggal 11 Desember 2021

[9]. A. Kusyairi, W. Addiarto, 2018, Upgrading Skill Sebagai Upaya Peningkatan Kapasitas Remaja Untuk Sadar Bencana Gunung Meletus Melalui Metode Simulasi pada Siswa SMA di Lingkungan Ponpes Zaha Probolinggo, J- Pengmas: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 2(1): 6-10

[10]. P. Hanny, P. J. C. Franklin, R. M. S. Lakat, 2019, Pemberdayaan Masyarakat Dalam Kesiap Siagaan Mengantisipasi Ancaman Bencana Alam di Desa Kali dan Kali Selatan Minahasa, Media Matrasain 16(1): 25-39 [11]. A. Nurjanah, Sakir, 2020, Pemberdayaan

Masyarakat Peduli Bencana Merapi Melalui Komunitas UMMC Sleman Yogyakarta, Membangun Negeri: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 4(2): 16-23

[12]. G. O. Dayu, E. Mariam, M. Belqis, N. M.

Shane, Y. F. Nuartha, A. Y. Fahmi. P, 2021, Pemberdayaan Manajemen Bencana Gunung Raung Berbasis Virtual Reality pada Masyarakat Desa Jambewangi, Jurnal Pengabdian Masyarakat Pedesaan 7(2): 112- 118

[13]. M. Yahya, J. M. Parenreng, Suhartono, 2019, Sistem Cerdas Distribusi Logistik Bencana:

Studi Kasus untuk Penanganan Bencana di Indonesia, Prosiding Seminar Nasional LP2M UNM-2019 “Peran Penelitian dalam Menunjang Percepatan Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia”: 199-206

[14]. Nasrullah, E. T. Paripurno, J. D. Prasetyo, 2021, Pengelolaan Bantuan Logistik Bencana Banjir: Studi Kasus Tanggap Darurat Bencana di Kota Kendari Tahun 2017, Intelektiva:

Jurnal Ekonomi, Sosial & Humaniora 2(07):

25-38

[15]. D. I. Rinawati, D. P. Sari, F. Priatamphatie, Fahrudin, 2018, Rancang Bangun Sistem Informasi Bantuan Logistik Bencana Studi Kasus pada BPBD Kabupaten Magelang, J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri 13(1): 51-60 [16]. S. Diantini, I P. E. N. Kencana, N. L. P.

Suciptawati, 2019, Efektivitas Bantuan Untuk Korban Bencana Gempa Bumi Lombok, E- Jurnal Matematika 8(2): 148-154

(6)

Referensi

Dokumen terkait

Pada ± 25 menit pertama guru menjelaskan materi pembelajaran pencak silat sambil menampilkan video ( VCD ), jadi disini guru tidak hanya menyampaikan materi secara lisan

Tujuan Berbicara antara lain dapat mengucapkan: ungkapan-ungkapan berbahasa Arab, ungkapan yang di baca panjang dan pendek, keinginan hatinya dengan menggunakan

Adapun kekurangan yang dimiliki perusahaan adalah perusahaan tidak melakukan survey konsumen, tidak menyelesaikan pesanan tepat waktu, tidak membuat formulir permohonan

Tuliskan kesimpulanmu tentang cara pencegahan yang dapat dilakukan agar dampak kesehatan pada korban erupsi gunung semeru tidak semakin

08-12-2021 · Lumajang: Tim SAR gabungan kembali menemukan korban erupsi Gunung Semeru di kabupaten Lumajang, Jawa Timur, pada hari kelima pencarian, Rabu, 8 Desember 2021,

• Erupsi semeru 4 Desember 2021 merupakan sebuah peristiwa bencana alam yang tidak terduga karena awan panas meluncur hingga 11 km1.

Pengembangan silabus dalam pembelajaran tematik merupakan salah satu tahapan dalam pengembangan kurikulum yang bermanfaat sebagai pengembangan dalam penyusunan satuan

Tuliskan dengan bahasamu sendiri kesimpulanmu tentang cara pencegahan yang dapat dilakukan agar dampak kesehatan pada korban erupsi gunung semeru tidak