MENINGKATKAN LITERASI INFORMASI
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP)
Oleh
Yanita Safilla
NIM : 111002500051
PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN
FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
MENINGKATKAN LITERASI INFORMASI
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP)
Oleh
Yanita Safilla
NIM : 111002500051
PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN
FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa :
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata 1 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan karya asli saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 21 Juli 2014
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Adab dan Humaniora Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP)
Oleh Yanita Safilla NIM : 111002500051
Pembimbing,
Alfida, MLIS
NIP. 19710215 199903 2 001
PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN
FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
i Yanita Safilla
Peran Perpustakaan SD An-Nisaa’ dalam Meningkatkan Literasi Informasi
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya–upaya yang dilakukan Perpustakaan SD An-Nisaa’ dalam meningkatkan literasi informasi dan untuk mengetahui dampak yang diperoleh siswa dari peningkatkan literasi informasi. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yang pengambilan datanya dilakukan melalui kuesioner dan observasi. Kuesioner disebar kepada siswa kelas 3 SD dengan populasi penelitian seluruh siswa SD berjumlah 504 siswa. Adapun sampel yang digunakan sebanyak 51 responden atau 10% dari keseluruhan dengan menggunakan teknik accidental sampling. Model literasi informasi The Big6 Skills digunakan dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum peran perpustakaan dalam meningkatkan literasi informasi sudah baik. Hal ini terlihat dari berbagai upaya-upaya yang telah dilakukan perpustakaan dalam meningkatkan literasi informasi dan dampak yang diperoleh siswa dari peningkatkan literasi informasi. Upaya-upaya yang dilakukan perpustakaan dalam meningkatkan literasi informasi yaitu perpustakaan mengenalkan DDC untuk menemukan sumber bacaan, kelengkapan koleksi perpustakaan sekolah, memahami pelatihan pendidikan pemakai, dan pustakawan membantu dalam mengakses informasi. Adapun skor rata-rata yang didapatkan adalah 3,24 dan menunjukkan nilai positif. Kemudian mengenai dampak yang diperoleh siswa dari peningkatan literasi informasi juga mencapai nilai positif. Hasil skor akhir rata-rata adalah 3,07. Keduanya berada pada skala interval 2,52 – 3,27.
Kata kunci :
ii Assalamu’alaikum Wr. Wb
Segala puji bagi Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, karunia serta
bimbinganNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir Kuliah
(Skripsi) ini dengan lancar dan tepat pada waktunya dengan judul “Peran
Perpustakaan SD An-Nisaa’ dalam Meningkatkan Literasi Informasi”.
Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada Junjungan Nabi besar
Muhammad SAW.
Pada proses penulisan skripsi ini banyak hambatan yang dihadapi penulis
namun itu semua merupakan proses pembelajaran. Tersusunnya penulisan skripsi
tidak terlepas dari bantuan dan partisipasi dari berbagai pihak, oleh karena itu
penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Oman Fathurahman, M.Hum., selaku Dekan Fakultas
Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Pungki Purnomo, MLIS dan Bapak Mukmin Suprayogi, M.Si.,
selaku Ketua dan Sekretaris Jurusan Ilmu Perpustakaan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
3. Ibu Alfida, MLIS, selaku dosen pembimbing yang telah memberikan
pengarahan serta bersedia meluangkan waktunya hingga penulisan skripsi
iii penulis dalam perbaikan skripsi ini.
5. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Ilmu Perpustakaan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan banyak ilmu pengetahuan
kepada penulis.
6. Ibu Vera Yunindra, S.Sos, selaku kepala Perpustakaan Sekolah An-Nisaa’
yang telah mengizinkan penulis melakukan penelitian dan senantiasa
membantu penulis jika mengalami kesulitan, serta siswa/i kelas 3 SD An-Nisaa’ yang telah memberikan kesempatan untuk penulis teliti.
7. Orang tua tercinta yang selalu sabar mendidik, memberikan motivasi dan
mendoakan penulis tiada henti-hentinya sehingga penulis dapat
menyelesaikan penulisan skripsi ini, terimakasih atas dukungan moril dan materilnya serta do’a yang tulus yang selalu mengiringi setiap langkahku.
Adik-adikku yang selalu menghibur dan memberi semangat selama proses
penulisan skripsi.
8. Sahabat-sahabatku, Eva, Dwi, Tika, Vany, Delia, dan Mega terimakasih selalu memberikan do’a dan dukungan kepada penulis. Semoga kelak kita
menjadi orang yang sukses.
9. Sahabat-sahabat terbaikku selama kuliah, Nenden, Husnul, Faris, Anjun,
Fitri, Dita, Novi, Dea, Aaf, Dini, Ninu, Echa, Yuni dan Wida terimakasih
atas dukungan dan bantuannya. Serta teman-teman seperjuangan, JIP
angkatan 2010 terutama kelas B yang selalu kompak terimakasih atas
iv
pengetahuan yang dimiliki untuk menyusun penulisan skripsi dengan
sebaik-baiknya. Oleh karena itu, penulis mengharapkan partisipasi semua pihak untuk
memberikan kontribusi baik kritik dan saran yang membangun demi sempurnanya
penulisan skripsi ini. Penulis berharap skripsi ini dapat memberi manfaat dan
menambah wawasan bagi pembacanya. Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Jakarta, 21 Juli 2014
v
BAB II TINJAUAN LITERATUR A. Perpustakaan Sekolah ... 15
1. Pengertian Perpustakaan Sekolah ... 15
2. Tujuan Perpustakaan Sekolah ... 17
3. Tugas dan Fungsi Perpustakaan Sekolah ... 19
4. Peran Perpustakaan Sekolah ... 24
B. Literasi Informasi ... 26
1. Pengertian Literasi Informasi ... 26
2. Manfaat Literasi Informasi ... 28
3. Model Literasi Informasi yang digunakan ... 29
4. Keterampilan dan Standar Literasi Informasi ... 30
5. Program Literasi Informasi ... 35
C. Penelitian Terdahulu ... 37
BAB III GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN SD AN-NISAA’ A. Sejarah Perpustakaan SD An-Nisaa’ ... 40
B. Visi dan Misi Perpustakaan SD An-Nisaa’ ... 41
vi
F. Koleksi dan Fasilitas Perpustakaan SD An-Nisaa’ ... 45
G. Anggaran Perpustakaan SD An-Nisaa’ ... 46
H. Jenis Layanan Perpustakaan SD An-Nisaa’ ... 47
I. Pengadaan Bahan Pustaka Perpustakaan SD An-Nisaa’ ... 50
J. Program Kerja dan Kegiatan Perpustakaan SD An-Nisaa’ ... 51
K. Peraturan Perpustakaan dan Tata Tertib Perpustakaan SD An-Nisaa’ ... 52
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Identitas Responden ... 55
B. Analisis Upaya-Upaya Perpustakaan dalam Meningkatkan Literasi Informasi ... 57
C. Analisis Dampak yang diperoleh Siswa dari Peningkatan Literasi Informasi ... 79
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 93
B. Saran ... 94
DAFTAR PUSTAKA ... 95
LAMPIRAN ... 98
vii
1. Tabel 1 Jenis kelamin responden
...
562. Tabel 2 Koleksi perpustakaan sekolah sesuai kebutuhan siswa ... 57
3. Tabel 3 Kelengkapan koleksi perpustakaan sekolah ... 58
4. Tabel 4 Perpustakaan sekolah memiliki layanan dan fasilitas ... 59
5. Tabel 5 Pentingnya keberadaan perpustakaan sekolah ... 60
6. Tabel 6 Pentingnya pendidikan pemakai ... 62
7. Tabel 7 Memahami pelatihan pendidikan pemakai ... 63
8. Tabel 8 Pustakawan membantu dalam mengakses informasi ... 64
9. Tabel 9 Perpustakaan membantu menentukan topik ... 65
10. Tabel 10 Perpustakaan mengajarkan menentukan kata kunci ... 66
11. Tabel 11 Perpustakaan membantu menentukan sumber informasi terbaik ... 67
12. Tabel 12 Perpustakaan membantu memilih dan membandingkan informa si dari berbagai sumber yang dapat dipercaya ... 68
13. Tabel 13 Perpustakaan mengenalkan DDC untuk menemukan sumber bacaan ... 69
14. Tabel 14 Perpustakaan menjelaskan cara menggunakan indeks ... 70
15. Tabel 15 Perpustakaan memberi pelatihan cara membaca cepat ... 71
16. Tabel 16 Perpustakaan mengarahkan untuk menandai informasi yang dipi lih ... 72
17. Tabel 17 Perpustakaan membimbing menyusun informasi dari berbagai sumber untuk membuat daftar bacaan ... 73
18. Tabel 18 Mempresentasikan informasi ... 74
19. Tabel 19 Perpustakaan melatih untuk mengevaluasi hasil informasi didukung oleh fakta ... 75
20. Tabel 20 Perpustakaan membantu mengevaluasi proses pencarian infor masi ... 76
21. Tabel 21 Rekapitulasi upaya-upaya perpustakaan dalam meningkatkan literasi informasi ... 77
22. Tabel 22 Siswa dapat menentukan topik ... 79
23. Tabel 23 Siswa dapat menentukan kata kunci ... 80
24. Tabel 24 Siswa dapat menentukan informasi terbaik ... 81
25. Tabel 25 Siswa dapat memilih dan membandingkan informasi dari berbagai sumber yang dapat dipercaya ... 82
26. Tabel 26 Siswa dapat memahami DDC untuk menemukan sumber bacaan ... ... 83
27. Tabel 27 Siswa dapat menggunakan indeks dengan cepat dan tepat ... 84
viii
membuat daftar bacaan ... 87 31. Tabel 31 Siswa dapat mempresentasikan informasi ... 88 32. Tabel 32 Siswa dapat membuat evaluasi terhadap hasil informasi didukung
oleh fakta ... 89 33. Tabel 33 Siswa dapat melakukan evaluasi dalam proses pencarian informasi
ix
x Lampiran 1 Surat Pengajuan Proposal Skripsi
Lampiran 2 Surat Tugas Menjadi Pembimbing
Lampiran 3 Surat Perubahan Judul Skripsi
Lampiran 4 Surat Izin Penelitian
Lampiran 5 Kuesioner
Lampiran 6 Surat Keterangan telah Melakukan Penelitian
Lampiran 7 Surat Penguji Skripsi
1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada saat ini informasi sangat berkembang pesat dan menjadi kebutuhan yang
harus dipenuhi oleh setiap orang. Salah satu unsur literasi adalah melalui
membaca. Membaca dapat menumbuhkan kemelekan informasi. Informasi bisa
kita dapatkan dimana saja dan kapan saja. Pada umumnya informasi dapat kita
temukan dalam bentuk tercetak, terekam maupun digital. Keberadaan
perpustakaan menjadi bagian yang terpenting untuk mendapatkan informasi.
Salah satunya perpustakaan sekolah yang dapat menunjang keberhasilan literasi
informasi.
Pustakawan atau tenaga pendidik dituntut mempunyai keterampilan literasi
informasi. Perpustakaan sekolah merupakan penunjang proses kegiatan belajar
dan mengajar. Dimana dalam hal ini pustakawan dan tenaga pendidik mempunyai
peranan penting yaitu dapat membantu menggunakan dan mendapatkan informasi
dengan efektif dan efesien. Sehingga siswa dapat terpenuhi dalam memperoleh
informasi.
Fungsi perpustakaan sekolah diantaranya membantu para siswa mengeksplor
lebih luas dari pelajaran yang didapat dalam kelas. Diharapkan para siswa dapat
mengaplikasikan kemampuan literasi informasinya untuk menemukan informasi
diluar dari apa yang diperolehnya dari pembelajaran di kelas.
Literasi informasi atau keaksaraan informasi atau Information Literacy dalam
asing oleh sebagian orang walaupun tak sedikit pula yang sering mendengar,
mereka terkadang tidak memahami arti sebenarnya dari istilah tersebut. Istilah
literasi informasi dapat didefinisikan sebagai kemampuan seseorang dalam
menggunakan dan menemukan informasi.1 Dengan memiliki literasi informasi
dapat mempermudah kita dalam melakukan kegiatan yang berhubungan dengan
informasi. Literasi informasi akan bermanfaat dalam persaingan di era globalisasi
ini apabila kita memiliki kemampuan belajar secara terus menerus.
Perpustakaan memiliki peranan yang signifikan untuk mendukung gemar
membaca dan meningkatkan literasi informasi, juga untuk mengembangkan siswa
supaya dapat belajar secara independen.2 Peran perpustakaan sangatlah penting
karena membantu pemustaka dalam mendukung kemampuan mendapatkan
informasi. Untuk itu, diharapkan bahwa pustakawan dapat memberi arahan dan
membantu pemustaka dalam menemukan informasi serta pengenalan terhadap
program literasi informasi.
Pada dasarnya program perpustakaan madrasah/sekolah dapat
dikategorisasikan menjadi 2 bagian yaitu : pembinaan minat baca dan
keterampilan information literacy.3 Hal ini bertujuan agar peningkatan kebiasaan
dan kemampuan membaca dalam menyatukan literasi informasi. Kunci dari untuk
menjadikan siswa yang berpengetahuan adalah gabungan dari minat baca dan
tingkat keterampilan literasi informasi yang tinggi.
1
Ida Farida, dkk., Information Literacy Skill : Dasar Pembelajaran Seumur Hidup, (Jakarta : UIN Press, 2005), h. 30.
2
Suherman, Perpustakaan sebagai Jantung Sekolah: Referensi Pengelolaan Perpustakaan Sekolah, (Bandung : MQS Publishing, 2009), h. 1.
3
Hal yang mendorong penulis untuk meneliti adalah banyaknya perpustakaan
sekolah yang kurang memiliki peran dalam meningkatkan literasi informasi. Oleh
karena itu, literasi informasi harus diterapkan di sekolah untuk mencegah
terjadinya penerapan teknologi informasi. Dengan melihat perkembangan
teknologi yang semakin pesat membuat siswa menjadi diperdaya oleh teknologi.
Melalui literasi informasi siswa diharapkan dapat menggunakan dan mengevaluasi
informasi.
Begitu pula hal nya dengan perpustakaan SD An-Nisaa’, perpustakaan SD
An-Nisaa’ bukan hanya tempat menyimpan buku melainkan tempat untuk
meningkatkan literasi informasi. Sehingga memiliki peran yang sangat penting di
sekolah. Perpustakaan SD An-Nisaa’ telah melakukan program literasi informasi
malalui bimbingan pemakai perpustakaan, story telling, cerita berpasangan,
nonton film. Semua program ini dilakukan untuk meningkatkan literasi informasi.
Pustakawan dituntut memiliki kemampuan untuk mengajarkan keterampilan
literasi informasi. Melalui program tersebut, siswa tidak hanya belajar di kelas
tetapi dapat mengeksplor imajinasinya dan mengembangkan kreativitasnya di
perpustakaan sehingga dapat menumbuhkan melek informasi.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk meneliti
permasalahan tersebut dalam skripsi. Adapun tema yang diangkat dalam penulisan
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah
Untuk memperjelas sasaran yang akan dicapai melalui penelitian sesuai
dengan masalah yang dikemukakan di atas, maka penulis memberikan
batasan penelitian sebagai berikut :
Penelitian ini dilakukan pada perpustakaan SD An-Nisaa’ dan masalah
yang akan diteliti terbatas pada peran perpustakaan SD An-Nisaa’ dalam
meningkatkan literasi informasi.
2. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah tersebut, maka penulis merumuskan
masalah dalam penelitian ini sebagai berikut :
1. Bagaimana upaya–upaya yang dilakukan perpustakaan SD An-Nisaa’
dalam meningkatkan literasi informasi?
2. Bagaimana dampak yang diperoleh siswa dari peningkatkan literasi
informasi?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran umum
mengenai :
1. Untuk mengetahui upaya–upaya yang dilakukan perpustakaan SD
An-Nisaa’ dalam meningkatkan literasi informasi
2. Untuk mengetahui dampak yang diperoleh siswa dari peningkatkan
2. Manfaat Penelitian
Manfaat dalam penelitian ini adalah :
1. Memberi kontribusi berupa masukan–masukan dalam hal literasi
informasi untuk meningkatkan kualitas perpustakaan
2. Sebagai bahan rujukan bagi peneliti berikutnya yang mengangkat
topik yang serupa dalam penelitiannya
3. Menambah wawasan dan pengetahuan untuk penulis tentang
permasalahan serta solusi untuk menghadapinya
D. Metode Penelitian
Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam menyelesaikan penulisan
skripsi ini adalah penulis menggunakan metode penelitian sebagai berikut :
1. Jenis dan Pendekatan Penelitian
Jenis penelitian yang diterapkan adalah penelitian deskriptif. Penelitian
deskriptif bertujuan untuk mendeskripsikan apa yang saat ini berlaku. Di
dalamnya terdapat upaya mendeskripsikan, mencatat, analisis dan
menginterpretasikan kondisi-kondisi sekarang ini terjadi atau ada.4
Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang berupa angka-angka. Pendekatan
penelitian ini memungkinkan untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat
dengan memberikan kuesioner kepada responden.
4
2. Sumber Data
Pada penelitian ini, sumber data yang dikumpulkan dalam penelitian ini
terdiri dari dua data, yaitu:
1. Data Primer
Data Primer adalah data yang diperoleh melalui penelitian langsung
dengan melakukan penelitian yang terdiri atas hasil pengamatan
langsung dan penyebaran kuesioner dengan siswa/i kelas 3 SD An-Nisaa’.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data-data yang tersedia dan telah diolah
terlebih dahulu seperti buku-buku dan literatur lainnya yang
berhubungan dengan penelitian.
3. Populasi dan Sampel
Populasi adalah subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik
tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari, kemudian ditarik
kesimpulannya.5 Populasi dalam penelitian ini adalah siswa/i SD An-Nisaa’.
Teknik sampling yang digunakan peneliti adalah accidental sampling.
Accidental sampling yaitu teknik sampling kebetulan dilakukan apabila
pemilihan anggota sampelnya dilakukan terhadap orang yang kebetulan ada
atau dijumpai. Menurut Suharsismi Arikunto, jika jumlah subjeknya lebih
dari 100 maka dapat diambil antara 10%-15% atau 20%-25% atau lebih
sehingga hasil yang didapat semakin akurat.6 Berdasarkan ketentuan tersebut
5
Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi : Dilengkapi dengan Metode R&D, 15th ed. (Bandung: Alfabeta, 2007), h. 90.
6
dengan keterbatasan dana dan kemampuan penulis, maka penulis mengambil
jumlah sampel yaitu sebanyak 10%. Dimana jumlah seluruh siswa SD
berjumlah 504 siswa. Setelah mengetahui jumlah siswa populasi yang ada,
maka penulis mengambil perwakilan dari kelas 3 SD yang akan menjadi
sampel penelitian. Karena hanya siswa kelas 3 SD yang kebetulan ada atau
dijumpai. Jumlah sampel yang akan diambil yaitu 10% x 504= 50,4,
kesimpulannya penulis mengambil sampel sebanyak 51 siswa.
4. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini disesuaikan dengan fokus dan
tujuan penelitian. Data yang dikumpulkan berdasarkan data primer dan data
sekunder. Data primer diperoleh melalui observasi yang hasilnya diuraikan
dalam tulisan naratif. Untuk data sekunder diperoleh dari penelusuran data
dan informasi dari dokumen atau catatan yang memiliki keterkaitan dengan
objek penelitian. Alat atau teknik pengumpulan data pada penelitian ini
adalah :
1. Library Research (Riset Kepustakaan)
Riset Kepustakaan adalah penelitian yang datanya diambil terutama
atau seluruhnya dari kepustakaan (buku, dokumen, artikel, laporan
dan sebagainya).7
2. Field Research (Penelitian Lapangan )
a. Observasi adalah metode penelitian yang pengambilan datanya
bertumpu pada pengamatan langsung terhadap objek penelitian.8
Observasi bertujuan untuk mendeskripsikan keadaan yang
7
Ibid., h. 65.
8
dipelajari dan aktivitas-aktivitas yang tengah berlangsung.
Kemudian hasil dari observasi tersebut dicatat menjadi suatu
catatan observasi yang berisi deskripsi hal-hal yang diamati
secara lengkap dengan keterangan tanggal dan waktu.
b. Kuesioner yaitu pertanyaan-pertanyaan yang disusun secara
kronologis dari yang umum mengarah ke yang khusus untuk
diberikan kepada responden.9
5. Teknik Pengolahan Data
1. Verifikasi Data
Teknik pengolahan data yang pertama dilakukan adalah verifikasi
data, yaitu melakukan pengecekan data kuesioner yang telah disebar
dengan melihat kelengkapan data, apakah ada data kuesioner yang salah
diisi oleh responden. Sehingga data yang akan diolah tidak mengandung
kesalahan.
2. Tabulasi
Data yang telah disusun dan dihitung, selanjutnya disajikan dalam
bentuk tabel, pembuatan tabel tersebut dilakukan dengan cara tabulasi
langsung karena data langsung dipindahkan dari kuesioner ke kerangka
tabel yang telah disiapkan tanpa proses perantara.
3. Analisis Data
Data hasil penelitian dikumpulkan oleh peneliti dengan
menggunakan teknik pengolahan data. Selanjutnya data dianalisis oleh
9
peneliti.10 Analisis data merupakan suatu proses lanjutan dari proses
pengolahan data untuk melihat bagaimana menginterpretasikan data,
kemudian menganalisis data dari hasil yang sudah ada pada tahap hasil
pengolahan data. Data-data yang diterima melalui kuesioner ini
kemudian diolah dengan menggunakan teknik perhitungan persentase
dengan menggunakan rumus :
P =
x 100 %
Keterangan :
P = Prosentase
F = Frekuensi yang sedang dicari Prosentasenya
N = Number of Case (jumlah frekuensi/banyaknya
individu)11
Berdasarkan rumusan tersebut, maka tolak ukur yang digunakan penulis
yaitu:
Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah, Metode Penelitian Kuantitatif : Teori dan Aplikasi, (Jakarta : Rajawali Pers, 2012), h. 170.
11
Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, ( Jakarta : Rajawali Pers, 2012 ), h. 43.
12Yona Primadesi, “Kontribusi Komentar Para Tokoh pada Blurb dalam Upaya Menarik
4. Menganalisis data dengan skala pengukuran
Data yang telah dihitung persentasenya kemudian dianalisis dengan
menggunakan skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur
sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang
fenomena sosial. Untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi
seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial jawaban
setiap item instrumen mempunyai gradasi dari sangat positif sampai
sangat negatif yang dapat berupa kata-kata sangat setuju, setuju,
ragu-ragu, tidak setuju, sangat tidak setuju.13
Namun untuk menghindari jawaban yang ragu-ragu maka penulis
hanya menggunakan empat penilaian persepsi dan bobot/nilai untuk
masing-masing penilaian yaitu :
Agar dapat mengetahui penilaian responden terhadap suatu objek,
maka skor-skor dijumlahkan kemudian dicari skor rata-rata tersebut.
Skor rata-rata adalah hasil penjumlahan dari skor pada tiap skala yang
dikalikan dengan frekuensinya masing-masing. Kemudian hasil dari
penjumlahan tadi dibagi dengan jumlah sampel atau total frekuensi.
Menarik Pembaca di Toko Buku Gramedia Cabang Padang,” Pustaha,Vol.2, No.1, (Juni 2006) : h.18.
13
Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi, h. 107.
Pernyataan Nilai
Sangat Setuju 4
Setuju 3
Tidak Setuju 2
Perhitungan skor rata-rata dapat dituliskan dalam model matematik
sebagai berikut :
X=
Keterangan :
X : Skor rata-rata
(S4 .... S1) : Skor pada skala 4 sampai 1
F : Frekuensi jawaban
N : Jumlah sampel yang diolah atau total frekuensi
Skala diatas adalah skala ordinal yang mana skala ordinal memiliki
keterbatasan analisa, yang hanya menyatakan bahwa objek yang diteliti
sangat baik ataupun sangat tidak baik. Agar analisa menjadi luas, maka
skala ordinal dapat diubah menjadi skala interval, untuk menentukan
skala-skala yang mempunyai jarak yang sama antar titik-titik yang
berdekatan.
Skala interval diperlukan untuk menentukan posisi responden
dalam suatu objek penilaian apakah termasuk dalam kriteria sangat
puas, puas, tidak puas, sangat tidak puas.
Untuk menentukan skala interval yaitu dengan cara membagi
selisih antara skor terendah dengan banyak skala. Berikut rumusan dari
skala interval :
Skala interval {a (m-n) : b}
Keterangan :
a : Jumlah Atribut
n : Skor Terendah
b : Jumlah Skala penilaian yang ingin dibentuk/ditetapkan
Jika skala penilaian yang diterapkan berjumlah 4, dimana skor
terendah adalah satu dan skor tertinggi adalah empat, maka skala
interval dapat dihitung sebagai berikut : {1 (4-1) : 4}, jadi jarak setiap
titik adalah 0,75 sehingga dapat diperoleh penilaian sebagai berikut :
a. Sangat positif : 3,28 – 4, 03
b. Positif : 2,52 – 3,27
c. Negatif : 1,76 – 2,51
d. Sangat Negatif : 1,00 – 1,75
E. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan ini yaitu :
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini di uraikan Latar Belakang, Pembatasan dan
Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian,
Metode Penelitian, dan Sistematika Penulisan.
BAB II TINJAUAN LITERATUR
Pada bab ini berisi suatu landasan teoritis terhadap hal-hal
yang berkaitan dengan masalah-masalah yang hendak
diteliti, meliputi : Perpustakaan Sekolah (Pengertian
Perpustakaan Sekolah, Tujuan Perpustakaan Sekolah,
Tugas dan Fungsi Perpustakaan Sekolah, Peran
Literasi Informasi, Manfaat Literasi Informasi, Model
Literasi Informasi yang digunakan, Keterampilan dan
Standar Literasi Informasi dan Program Literasi Informasi)
dan Penelitian Terdahulu.
BAB III GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN SD
AN-NISAA’
Pada bab ini di uraikan tentang Sejarah Perpustakaan SD
An-Nisaa’, Visi dan Misi Perpustakaan SD An-Nisaa’,
Waktu Kunjungan Perpustakaan SD An-Nisaa’, Struktur
Organisasi Perpustakaan SD An-Nisaa’, SDM Perpustakaan
SD An-Nisaa’, Koleksi dan Fasilitas Perpustakaan SD An-Nisaa’, Anggaran Perpustakaan SD An-Nisaa’, Jenis
Layanan Perpustakaan SD An-Nisaa’, Pengadaan Bahan
Pustaka Perpustakaan SD An-Nisaa’ Program Kerja dan
Kegiatan Perpustakaan SD An-Nisaa’, Peraturan
Perpustakaan dan Tata Tertib Perpustakaan SD An-Nisaa’.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini berisi penjelasan dan pemaparan tentang
upaya–upaya yang dilakukan Perpustakaan SD An-Nisaa’
dalam meningkatkan literasi informasi dan dampak yang
diperoleh siswa dari peningkatkan literasi informasi.
BAB V PENUTUP
Pada bab ini penulis memberikan kesimpulan yang
dilaksanakan, dan dari kesimpulan tersebut penulis akan
memberikan saran-saran yang merupakan masukan yang
15
TINJAUAN LITERATUR
A. Perpustakaan Sekolah
1. Pengertian Perpustakaan Sekolah
Menurut Standar Nasional Indonesia untuk Perpustakaan Sekolah (SNI
7329-2009), pengertian perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang
berada di lingkungan pendidikan dasar pada satuan pendidikan formal dan
menengah yang merupakan bagian integral atau satu kesatuan dari
kegiatan sekolah yang bersangkutan, dan merupakan pusat sumber belajar
untuk mendukung tercapainya tujuan pendidikan sekolah yang
bersangkutan.14 Sehingga perpustakaan sekolah menjadi tempat yang
paling utama di lingkungan sekolah.
International Federation of Library Associations and Institutions
IFLA/UNESCO pada tahun 2000 mengeluarkan manifesto tentang perpustakaan sekolah. Manifesto yang dicetuskan adalah “Perpustakaan
sekolah dalam pendidikan dan pembelajaran untuk semua”. Perpustakaan
sekolah dapat menyediakan informasi dan ide yang merupakan fondasi
agar berfungsi secara baik di dalam masyarakat masa kini yang berbasis
informasi dan pengetahuan. Perpustakaan sekolah merupakan sarana atau
tempat bagi para murid agar terampil belajar sepanjang hayat dan mampu
menjadikan sebagai warga negara yang bertanggung jawab dengan
14
mengembangkan daya pikir.15 Sudah terlihat jelas bahwa perpustakaan
sekolah merupakan fondasi pada lembaga pendidikan.
Menurut UNESCO, International Bureau of Education UNESCO,
adalah salah satu Organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang
menangani masalah pendidikan, ilmu pengetahuan dan budaya, dunia
mengemukakan definisi perpustakaan sekolah sebagai berikut :
“Full and unified range of carefully selected printed and audio visual materials, organized and indexed by subject for sufficient retrieval and use, together with effective advisory and distribution services and the essential equipment needed to instruction ; and stimulate assist both group study and individualized learning and self-instruction”.
(Kumpulan koleksi dengan ragam yang luas yang menyatu dari bahan-bahan tercetak dan bahan-bahan pandang dengan yang diseleksi dengan penuh hati-hati, diorganisasi dan diindeks menurut subjek agar dapat dengan mudah ditemukan kembali dan digunakan, bersama dengan menyediakan layanan konsultasi, dan distribusi, menyediakan peralatan pokok yang dibutuhkan dalam proses belajar mengajar, merangsang dan membantu belajar kelompok, belajar perorangan dan belajar mandiri).16
Secara sederhana definisi perpustakaan sekolah ialah perpustakaan
yang fungsi utamanya membantu tercapainya tujuan sekolah yang berada
di sekolah serta dikelola oleh sekolah yang bersangkutan.17
Dari definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa perpustakaan
sekolah adalah suatu tempat yang berada di lembaga pendidikan yang
dimanfaatkan sebagai penunjang belajar dan mengajar agar terciptanya
masyarakat yang bertanggung jawab.
15IFLA/UNESCO, ”Pedoman Perpustakaan Sekolah”
, artikel diakses pada 20 Februari 2014 dari http://www.ifla.org/VII/s11/pubs/school-guidelines.htm
16
Hakim, Pengantar Manajemen Perpustakaan Madrasah, h.32-33
17
2. Tujuan Perpustakaan Sekolah
Secara umum tujuan Perpustakaan Sekolah diselenggarakan sebagai
suatu perangkat kelengkapan pendidikan untuk bersama dengan
kelengkapan-kelengkapan yang lain guna meningkatkan ketaqwaan
terhadap Tuhan yang Maha Esa, kecerdasan dan keterampilan,
mempertinggi budi pekerti dan mempertebal semangat kebangsaan dan
cinta tanah air agar dapat menumbuhkan manusia-manusia pembangunan
yang dapat membangun dirinya sendiri serta bersama-sama bertanggung
jawab atas pembangunan bangsa berdasarkan sistem pendidikan nasional
yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Secara khusus tujuan Perpustakaan Sekolah adalah sebagai berikut :
1. Mengembangkan minat, kemampuan, dan kebiasaan membaca;
2. Mendayagunakan budaya tulisan;
3. Mengembangkan kemampuan mencari, mengolah, dan memanfaatkan
informasi;
4. Mendidik siswa agar dapat memelihara dan memafaatkan bahan
pustaka;
5. Meletakkan dasar-dasar kearah belajar mandiri;
6. Memupuk minat dan bakat;
7. Menumbuhkan penghargaan (apresiasi) terhadap pengalaman
imajinatif; dan
8. Mengembangkan kemampuan memecahkan masalah-masalah yang
dihadapi dalam kehidupan atas tanggung jawab dan usaha sendiri.18
18
Tujuan perpustakaan sekolah adalah sebagai berikut :
1. Agar timbul kecintaan terhadap membaca, memupuk kesadaran
membaca dan menanamkan kebiasaan membaca,
2. Membimbing dan mempercepat penguasaan teknik membaca,
3. Memperluas dan memperdalam pengalaman belajar,
4. Membantu perkembangan percakapan bahasa dan daya pikir
murid,
5. Dapat menggunakan dan memelihara bahan pustaka secara baik,
6. Memberikan dasar-dasar kemampuan penelusuran informasi, dan
7. Memberikan dasar-dasar kemampuan ke arah studi sendiri.19
Penekanan pada proses belajar dari berbagai sumber informasi. Tujuan
utama adalah untuk mempersiapkan pengguna untuk situasi masa depan
belajar dari akses informasi dan menggunakan melalui pengetahuan dan
kemampuan dalam proses pencarian informasi.20
Tujuan perpustakaan sekolah ialah membantu sekolah dalam mencapai
tujuannya sesuai dengan kebijakan sekolah dimana perpustakaan tersebut
bernaung.21
Dari beberapa uraian diatas tentang tujuan perpustakaan sekolah, pada
intinya adalah tujuan perpustakaan sekolah yaitu mendukung kegiatan
belajar agar dapat memenuhi kebutuhan informasi seluruh civitas yang ada
di lingkungan sekolah.
19
Sismanto, Manajemen Perpustakaan Digital, (Jakarta : Afifa Pustaka, 2007), h. 6.
20Jami L. Jones dan Kaye B. Dotson, “
Building the Disposition of Reflection through the Inquiry-focused School Library Program”, Proquest, no. 1 (Januari 2010): h. 38.
21
3. Tugas dan Fungsi Perpustakaan Sekolah
Tugas adalah sesuatu kewajiban yang harus dilakukan atau sesuatu
yang ditentukan untuk dikerjakan. Setiap perpustakaan mempunyai
tugas-tugas sebagaimana yang telah diberikan oleh lembaga induk yang
menaunginya. Perpustakaan sekolah tugasnya adalah menunjang
terselenggaranya proses belajar mengajar di sekolah yang bersangkutan.22
Tugas pokoknya perpustakaan sekolah menunjang proses pendidikan
dengan menyediakan bahan-bahan bacaan yang sesuai dengan kurikulum
sekolah dan ilmu pengetahuan tambahan yang lain.23
Salah satu fungsi dari perpustakaan sekolah adalah untuk mengajar
peserta didik media dan keterampilan literasi informasi untuk
mengidentifikasi, memilih, mengatur, dan mengevaluasi informasi.24
Selain itu, ada beberapa fungsi perpustakaan sekolah, yaitu :
1. Membantu para siswa melaksanakan penelitian dan membantu
menemukan keterangan-keterangan yang lebih luas dari pelajaran
yang didapatnya di dalam kelas.
2. Memupuk daya kritis siswa.
3. Membantu memperkembangkan kegemaran dan hobi siswa.
4. Tempat untuk melestarikan kebudayaan. Adanya koleksi-koleksi
karya sastra dan budaya dari masa ke masa, siswa dapat mempelajari
dari perpustakaan.
22
Sutarno NS, Perpustakaan dan Masyarakat, (Jakarta : Sagung Seto, 2006), h. 71-72.
23
Sutarno NS, Manajemen Perpustakaan : Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Sagung Seto, 2006), h. 40.
24
Marlene Asselin, “School library education in thirteen countries in Sub-Saharan
5. Sebagai pusat penerangan. Berbagai informasi-informasi
perkembangan zaman sebagai penerangan bagi siswa untuk berpijak
pada zamannya.
6. Menjadi pusat dokumentasi. Berbagai dokumen-dokumen sekolah
baik dari hasil karya siswa ataupun dokumen lainnya yang berharga
untuk dikenang dan diketahui para siswa tahun-tahun berikutnya
bahkan bisa menjadi pendorong untuk maju.
7. Sebagai tempat rekreasi. Bacaan-bacaan ringan, cerita-cerita fiksi
yang tersedia di perpustakaan dapat menjadi pelepas ketegangan
setelah sekian jam menggeluti ilmu di dalam kelas. Masuk
perpustakaan dan membaca bacaan segar merupakan rekreasi yang
sehat dan tetap mendidik.25
Fungsi perpustakaan madrasah/sekolah adalah :
1. Preservasi, yaitu menyimpan dan menjaga kelestarian produk ilmu dan
budaya di lingkungan madrasah serta mengumpulkan dan menyimpan
bahan lain.
2. Informasi, yaitu menjamin lingkungannya terinformasi dengan baik,
terutama hal-hal yang berkaitan dengan pendidikan, pembelajaran,
pelajaran, ilmu, agam dan kehidupan sehari-hari.
3. Pendidikan, yaitu ikut melaksanakan pendidikan baik untuk peserta
didik di madrasah, maupun untuk pihak lain di dalam dan di sekitar
madrasah.
25
4. Dakwah, yaitu menampilkan perpustakaan madrasah sebagai suatu unit
kerja yang berada di lingkungan madrasah yang mampu menarik
lingkungannya, baik peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan,
orang tua murid dan masyarakat lingkungannya beramal sholeh dan
menjauhkan diri dari perbuatan mungkar dan tercela.
5. Penelitian, yaitu melaksanakan penelitian sesuai dengan tugas dan
fungsi perpustakaan madrasah, serta menyiapkan sarana penelitian,
terutama penelitian kepustakaan atau literatur.
6. Budaya, yaitu memfasilitasi kreasi budaya dengan kekuatan koleksi
dan fasilitas yang dimilikinya.26
Menurut Darmono, perpustakaan mengemban beberapa fungsi umum
sebagai berikut :
1. Fungsi Pendidikan
Perpustakaan menyediakan berbagai informasi yang meliputi bahan
tercetak, terekam maupun koleksi lainnya sebagai sarana untuk
menerapkan tujuan pendidikan.
2. Fungsi Informasi
Perpustakaan menyediakan berbagai informasi yang meliputi bahan
tercetak, terekam maupun koleksi lainnya agar pengguna dapat
mengambil berbagai ide dari buku yang ditulis oleh para ahli dari
berbagai bidang ilmu. Menumbuhkan rasa percaya diri dalam
menyerap informasi dalam berbagai bidang serta mempunyai
kesempatan untuk dapat memilih informasi yang layak sesuai
26
dengan kebutuhan. Memperoleh kesempatan untuk mendapatkan
berbagai informasi yang tersedia di perpustakaan dalam rangka
mencapai tujuan yang diinginkan.memperoleh informasi yang
tersedia di perpustakaan untuk memecahkan masalah yang dihadapi
dalam kehidupan sehari-hari masyarakat.
3. Fungsi kebudayaan
Perpustakaan menyediakan berbagai informasi yang meliputi bahan
pusataka dapat dimanfaatkan oleh pengguna untuk meningkatkan
mutu kehidupan dengan memanfaatkan oleh pengguna untuk :
a. Meningkatkan mutu kehidupan dengan memanfaatkan berbagai
informasi sebagai rekaman budaya bangsa untuk meningkatkan
taraf hidup dan mutu kehidupan manusia baik secara individu
maupun secara kelompok.
b. Membangkitkan minat terhadap kesenian dan kehidupan, yang
merupakan salah satu kehidupan manusia terhadap citra rasa
seni.
c. Mendorong tumbuhnya kreativitas dalam berkesenian
d. Mengembangkan sikap dan sifat hubungan manusia yang positif
serta menunjang kehidupan antara budaya serta harmonis.
e. Menumbuhkan budaya baca dikalangan pengguna sebagai bekal
penguasaan alih teknologi.
4. Fungsi penelitian
Sebagai fungsi penelitian perpustakaan menyediakan berbagai
disajikan meliputi berbagai jenis dan bentuk informasi, sesuai
dengan kebutuhan lembaga.
5. Fungsi rekreasi
Perpustakaan menyediakan berbagai informasi yang meliputi bahan
tercetak, terekam maupun koleksi lainnya untuk :
a. Menciptakan kehidupan yang seimbang antara jasmani dan
rohani
b. Mengembangkan minat rekreasi pengguna melalui berbagai
bacaan dan pemanfaatan waktu luang
c. Menunjang berbaga kegiatan kreatif serta hiburan yang positif.
6. Fungsi Deposit
Sebagai fungsi deposit perpustakaan berkewajiban menyimpan dan
melestarikan semua karya cetak dan karya rekam yang diterbitkan
di wilayah Indonesia.27
Penekanan fungsi perpustakaan sekolah yang titik beratnya pada fungsi
edukatif dan rekreatif, harus sanggup menampung segala macam sumber
informasi yang sesuai dengan fungsi-fungsi tersebut, yaitu sumber-sumber
informasi yang bersifat edukatif dan rekreatif.28
Berdasarkan uraian-uraian tentang tugas dan fungsi perpustakaan
sekolah dapat disimpulkan bahwa, tugas perpustakaan sekolah adalah
perpustakaan yang dapat menyediakan koleksi yang sesuai dengan
kurikulum yang ada di sekolah tersebut sehingga dapat dimanfaatkan
27
Darmono, Perpustakaan Sekolah : Pendekatan Aspek Manajemen dan Tata Kerja,
(Jakarta : Grasindo, 2007), h. 3-5.
28
dengan baik. Sedangkan fungsi perpustakaan sekolah adalah terciptanya
keseluruhan memanfaatkan informasi sesuai dengan kebutuhan pemustaka
yang ada di lingkungan sekolah.
4. Peran Perpustakaan Sekolah
Perpustakaan sekolah memiliki peran penting dalam memenuhi
keperluan pendidikan terutama sebagai sarana mengembangkan
kecerdasan intelektual setiap peserta didik. Oleh karena itu, mengabaikan
keberadaan perpustakaan berarti mengurangi kesempatan bagi peserta
didik dalam mengembangkan potensi yang dimiliki mereka.29
Pentingnya peran perpustakaan dalam proses pembelajaran pada
lembaga pendidikan sebenarnya telah sejak lama disadari oleh segenap
pemerhati, penyelenggara, para pakar di Diknas, maupun oleh hampir
seluruh lapisan masyarakat yang peduli pada pendidikan. Bahkan peran
perpustakaan tersebut oleh mereka dianggapnya sebagai perumpamaan “Jantung” atau “Ruh” dari proses panjang dari pendidikan itu sendiri.
Peranannya yang signifikan tersebut, begitu sangat strategis dalam
menunjang keberhasilan proses pembelajaran dan dalam menentukan
kualitas pendidikan.30 Dengan perumpamaan tersebut kita dapat menyadari
begitu pentingnya peran perpustakaan sekolah.
Peranan sebuah perpustakaan adalah bagian dari tugas pokok yang
harus dijalankan di dalam perpustakaan. Oleh karena itu, peranan yang
29Komarudin, “Rencana Strategis Perpustakaan Sekolah : Pendekatan Praktis ”,
Jurnal Kajian Informasi dan Perpustakaan, no. 1 (2012): h. 20.
30Pungki Purnomo, “Pembekalan “Life Long Learning”
di Madrasah melalui Penerapan
harus dijalankan itu ikut menentukan dan mempengaruhi tercapainya misi
dan tujuan perpustakaan. Peranan yang dapat dijalan oleh perpustakaan
antara lain:
1. Secara umum perpustakaan merupakan sumber informasi, pendidikan, penelitian, preservasi dan pelestari khasanah budaya bangsa serta tempat rekreasi yang sehat, murah dan bermanfaat. 2. Perpustakaan merupakan media atau jembatan yang berfungsi
menghubungkan antara sumber informasi dan ilmu pengetahuan yang terkandung di dalam koleksi perpustakaan dengan para pemakainya.
3. Perpustakaan mempunyai peranan sebagai sarana untuk menjalin dan mengembangkan komunikasi antara sesama pemakai, dan antara penyelenggara perpustakaan dengan masyarakat yang dilayani. 4. Perpustakaan dapat pula berperan sebagai lembaga untuk
mengembangkan minat baca, kegemaran membaca, kebiasaan membaca,dan budaya baca, melalui penyediaan berbagai bahan bacaan yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan masyarakat. 5. Perpustakaan dapat berperan aktif sebagai fasilitator, mediator, dan
motivator bagi mereka yang ingin mencari, memanfaatkan, dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan pengalamannya.
6. Perpustakaan merupakan agen perubahan, agen pembangunan, dan agen kebudayaan umat manusia.
7. Perpustakaan berperan sebagai lembaga pendidikan nonformal bagi anggota masyarakat dan pengunjung perpustakaan.
8. Petugas perpustakaan dapat berperan sebagai pembimbing dan melakukan pendidikan pemakai dan pembinaan serta menanamkan pemahaman tentang pentingnya perpustakaan bagi orang banyak. 9. Perpustakaan berperan dalam menghimpun dan melestarikan koleksi
bahan pustaka agar tetap dalam keadaan baik semua hasil karya umat manusia yang tak ternilai harganya.
10. Perpustakaan dapat berperan sebagai ukuran (barometer) atas kemajuan masyarakat dilihat dari intensitas kunjungan dan pemakaian perpustakaan.
11. Secara tidak langsung perpustakaan dapat ikut berperan dalam mengurangi dan mencegah kenakalan remaja.31
Peran perpustakaan sekolah akan menjadi signifikan dalam
pembelajaran di sekolah (dalam sistem belajar mengajar) :
1. Perpustakaan berubah dari hanya berperan sebagai “layanan penunjang” (supportive services) menjadi mitra proses pembelajaran.
31
2. Perpustakaan berubah dari penyedia informasi tercetak menjadi koleksi
multimedia dinamis yang menyediakan informasi yang lengkap yang
berhubungan kegiatan kurikulum.
Dengan melihat perubahan di atas maka pustakawan akan terlibat aktif
dalam pembelajaran di sekolah. Selama fokus pendidikan telah beranjak
dari produk pembelajaran kepada proses pembelajaran yang akan
menghasilkan outcome maka tugas, fungsi dan dedikasi pustakawan akan
semakin besar peranannya.32
Program perpustakaan sekolah tidak akan ada semata-mata karena
pustakawan sendiri percaya bahwa mereka mendukung proses belajar
siswa. Sebaliknya, pustakawan sekolah perlu memberikan bukti untuk
membenarkan perpustakaan sebagai benteng pendidikan.33
Jadi, dapat disimpulkan bahwa peran perpustakaan sekolah sangatlah
penting karena menjadi tempat sentral di lembaga pendidikan sehingga
dengan adanya perpustakaan dapat menciptakan keberhasilan
pembelajaran dalam menentukan kualitas pendidikan.
B. Literasi Informasi
1. Pengertian Literasi Informasi
Menurut Mackall, informasi berkembang dengan cepat dan tanpa batas,
akibatnya tidak semua informasi itu benar, untuk mendapatkan informasi
yang dibutuhkan, siswa harus memiliki kemampuan dalam memperoleh,
32LIPI, “Membangun Perpustakaan Sekolah Model”
, artikel diakses pada 16 Februari 2014 pada www.bit.lipi.go.id/masyarakat-literasi/index.php
33
Maria Cahill dan Jennifer Richey, “Integration of evidence-based library and
menganalisa, mengelola, mempertahankan, dan memanfaatkan informasi
tersebut sesuai dengan kebutuhan.34
Menurut The Association of College and Research Libraries (ACRL),
literasi informasi secara sederhana adalah kemampuan seseorang untuk
mengenali kapan suatu informasi dibutuhkan dan kemampuan sesorang
untuk menemukan, mengevaluasi serta menggunakan informasi tersebut
secara efektif.35
Menurut Standar Nasional Perpustakaan (SNP) (010-2011) Literasi
informasi adalah kemampuan untuk mengenal kebutuhan informasi untuk
memecahkan masalah, mengembangkan gagasan, mengajukan pertanyaan
penting, menggunakan berbagai strategi pengumpulan informasi,
menetapkan informasi yang cocok, relevan dan otentik.36
Dalam artikel yang berjudul “Children "never too young to start"
learning how to access, use information”. Dennis C. Tucker, seorang ahli
informasi yang berpartisipasi dalam webchat tuan rumah Departemen Luar
Negeri. Pengertian literasi informasi yaitu :
Information literacy is the ability to use information properly. The information-literate person knows where to find what is needed, knows how to validate the information and its source, and knows how to use and cite the information correctly.37
34
Meuthia Septiana dan Marlini, “Optimalisasi Penerapan Literasi Informasi di
Perpustakaan SMA Negeri 1 Padang”, Jurnal Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan, no. 1 (September 2012): h. 76.
35Umar Falahul Alam, “Kemampuan Literasi Informasi Mahasiswa dan Peranan
Perpustakaan dalam Proses Belajar Mengajar di Perguruan Tinggi”, Jurnal Kajian Informasi dan Perpustakaan. no. 1 (2013): h. 100-101.
36
Perpustakaan Nasional RI, Standar Nasional Perpustakaan (SNP), (Jakarta : Perpustakaan Nasional RI, 2011), h. 1
37Jeffrey Thomas, “Expert Discusses Importance of Information Literacy : Children "never too young to start" learning how to access, use information”, artikel diakses pada 23
Februari 2014 dari
Artinya literasi informasi adalah kemampuan untuk menggunakan
informasi dengan benar. Dengan melek informasi orang tahu dimana
menemukan apa yang dibutuhkan, tahu bagaimana untuk mendapatkan
informasi yang valid dan sumbernya, dan tahu bagaimana menggunakan
dan mengutip informasi tersebut dengan benar. Pengertian literasi menurut
Scott Lanning, yaitu :
Information literacy is the ability to find, evaluate, and use information efficiently, effectively, and ethically to answer an information need.38
Literasi informasi adalah kemampuan untuk menemukan,
mengevaluasi, dan menggunakan informasi secara efesien, efektif dan etis
untuk menjawab sebuah informasi yang dibutuhkan.
Dapat disimpulkan bahwa pengertian literasi informasi adalah
kemampuan seseorang dalam menemukan dan menggunakan informasi
secara tepat untuk memenuhi kebutuhannya.
2. Manfaat Literasi Informasi
Menurut Adam, bahwa terdapat beberapa manfaat literasi informasi yaitu :
1. Membantu mengambil keputusan
Literasi informasi membantu kita dalam mengambil keputusan untuk
memecahkan masalah. Ketika orang tersebut memiliki informasi yang
cukup maka orang tersebut dapat mengambil keputusan dengan tepat.
2. Menjadi manusia pembelajar di era ekonomi pengetahuan
Dengan memiliki kemampuan literasi informasi maka semakin
terbuka kesempatan untuk selalu melakukan pembelajaran sehingga
dapat belajar secara mandiri.
38
3. Menciptakan pengetahuan baru.
Seseorang yang memiliki kemampuan literasi informasi akan mampu
memilih informasi mana yang benar dan yang salah. Sehingga tidak
mudah percaya dengan informasi yang diperoleh dan dengan begitu
akan muncul pengetahuan baru.39
Dari uraian manfaat literasi informasi tersebut, kita dapat
mengetahui hal apa saja yang dapat kita peroleh jika memiliki
keterampilan literasi informasi. Hal ini juga akan mempengaruhi
siswa untuk dapat melek informasi.
3. Model Literasi Informasi yang digunakan
Pada dasarnya ada banyak model literasi informasi. Salah satu
diantaranya yang biasa diterapkan di sekolah adalah The Big6. Berikut
penjelasannya:
1. The Big 6
Dalam penelitian ini, model literasi informasi yang digunakan
adalah The Big6. The Big6 adalah model literasi informasi yang
dikembangkan oleh Michael B. Einsberg dan Robert E. Berkowitz
pada tahun 1987. Model ini merupakan model yang paling dikenal dan
paling sering digunakan dalam mengajarkan keahlian informasi.
Literasi informasi terdiri atas enam keterampilan dan dua belas
langkah (setiap keterampilan terdiri atas dua langkah) seperti yang
disajikan dalam tabel 1.
39
Tabel. 1
Literasi Informasi menurut Einsberg dan Berkowitz (1987)40
6 Keterampilan 12 Langkah 1. Perumusan
Masalah
1. Merumuskan masalah
2. Mengidentifikasi informasi yang diperlukan 2. Strategi
8. Mengekstraksi informasi yang relevan
5. Sintesis 9. Mengorganisasikan informasi dari pelbagai sumber
10. Mempresentasikan informasi tersebut 6. Evaluasi 11. Mengevaluasi hasil (efektivitas)
12. Mengevaluasi proses (efesiensi)
4. Keterampilan dan Standar Literasi Informasi
Menurut Association of College and Research Libraries (ACRL) dalam
Information Literacy Competency Standards for Higher Education (2000)
siswa yang memiliki keterampilan dalam literasi informasi, akan memiliki
kemampuan standar sebagai berikut :
1. Menentukan batas informasi yang diperlukan;
2. Mengakses informasi yang dibutuhkan dengan efektif dan efisien;
3. Mengevaluasi informasi dan sumber-sumber informasinya dengan
kritis;
40
4. Memadukan sejumlah informasi yang terpilih menjadi dasar
pengetahuan seseorang;
5. Menggunakan informasi dengan efektif untuk mencapai tujuan
tertentu;
6. Mengerti masalah ekonomi, hukum, dan sosial sehubungan dengan
penggunaan informasi, serta mengakses informasi secara etis dan
legal.41
Dalam Information Power’s Information Literacy Standards for
Students Learning yang dikeluarkan oleh ALA (American Library
Association) ada sembilan standar literasi informasi untuk pembelajaran
siswa, ada tiga kategori utama yaitu sebagai berikut :
1. Literasi Informasi
Standar 1 : Siswa yang melek informasi, mengakses informasi
secara efektif dan efeisen.
Indikator Standar 1
1. Menyadari atau mengetahui kebutuhan informasinya.
2. Menyadari atau mengetahui bahwa informasi yang akurat dan
komprehensif merupakan dasar dari pengambilan keputusan
yang bijaksana.
3. Memformulasikan pertanyaan berdasarkan informasi yang
dibutuhkan.
4. Mengidentifikasi keberagaman dari sumber-sumber informasi.
41
5. Mengembangkan dan menggunakan strategi untuk mencari
informasi.
Standar 2 : Siswa yang melek informasi, mengevaluasi informasi
secara kritis dan berkompeten.
Indikator Standar 2
1. Menentukan akurasi, relevansi dan pemahaman.
2. Membedakan antara fakta, sudut pandang, dan opini.
3. Mengidentifikasi informasi yang tidak akurat dan menipu.
4. Memilih informasi yang sesuai untuk menjawab permasalahan
yang sedang dihadapi.
Standar 3 : Siswa yang melek informasi, menggunakan informasi
secara akurat dan kreatif.
Indikator Standar 3
1. Dapat mengelola informasi untuk digunakan.
2. Menyatukan informasi baru dalam pemahaman mereka.
3. Menggunakan informasi dalam pemikiran yang kritis dan
untuk memecahkan masalah.
4. Menghasilkan dan mengkomunikasikan informasi dan ide
dalam format yang sesuai.
2. Pembelajaran Hidup
Standar 4 : Siswa yang mandiri adalah siswa yang melek informasi
dan mencari informasi yang berhubungan dengan kepentingan
Indikator Standar 4
1. Mencari informasi yang berhubungan dengan berbagai macam
bidang dari kehidupan pribadi, seperti karir, hobi, organisasi,
kesehatan, dan rekreasi.
2. Merancang, mengembangkan, dan mengevaluasi produk
informasi dan solusi yang berhubungan dengan kepentingan
pribadi.
Standar 5 : Siswa yang mandiri adalah siswa yang melek informasi
dan menghargai kesusastraan dan ekspresi kreatif lainnya dari
informasi.
Idikator Standar 5
1. Pembaca yang kompeten dan memilki motivasi sendiri.
2. Menerjemahkan arti dari informasi yang disajikan dengan
kreatif dalam berbagai bentuk.
3. Mengembangkan produk yang kreatif dalam berbagai bentuk.
Standar 6 : Siswa yang mandiri adalah siswa yang melek informasi
dan mencoba mencapai kesempurnaan dalam mencari dan
mengembangkan pengetahuan.
Indikator Standar 6
1. Menilai kualitas proses dan produk dari pencarian informasi
sendiri.
2. Memikirkan strategi untuk merevisi, mengembangkan, dan
3. Tanggung jawab Sosial
Standar 7 : Siswa yang berkontribusi secara positif dalam
komunitas belajar dan masyarakat adalah siswa yang melek
informasi dan menyadari pentingnya informasi dalam masyarakat
yang demokratis.
Indikator Standar 7
1. Mencari informasi dari sumber-sumber, konteks, disiplin, dan
budaya yang berbeda.
2. Menghargai prinsip akses informasi yang sesuai.
Standar 8 : Siswa yang berkontribusi secara positif dalam
komunitas belajar dan masyarakat adalah siswa yang melek
informasi dan berperilaku etis dalam menggunakan informasi dan
teknologi informasi.
Indikator Standar 8
1. Menghargai prinsip kekayaan intelektual.
2. Menghargai hak cipta.
3. Bertanggung jawab dalam menggunakan informasi dan
teknologi informasi.
Standar 9 : Siswa yang berkontribusi secara positif dalam
komunitas belajar dan masyarakat adalah siswa yang melek
informasi dan berpartisipasi secara efektif di dalam suatu kelompok
untuk mencari dan mengembangkan informasi.
Indikator Standar 9
2. Menghargai ide orang lain.
3. Berdiskusi dengan orang lain untuk mengidentifikasi
informasi.42
Dari standar-standar tersebut ini dapat menjadi acuan dalam
meningkatkan keterampilan literasi. Terdapat 6 standar menurut
Association of College and Research Libraries (ACRL) dan 9
standar menurut ALA (American Library Association).
Perbedaannya adalah menurut Association of College and
Research Libraries (ACRL) lebih bersifat umum sedangkan
menurut ALA (American Library Association) lebih spesifik dan
memiliki indikator pada setiap standarnya.
5. Program Literasi Informasi
Program literasi informasi di sekolah bisa diwujudkan dalam beberapa
kegiatan diantaranya :
1. Orientasi Perpustakaan
Dalam orientasi perpustakaan ini siswa diajarkan metode atau cara
mendapatkan dan menelusur informasi. Biasanya orientasi
perpustakaan diselenggarakan pada awal tahun ajaran baru. Orientasi
perpustakaan ini harus disampaikan dengan baik agar siswa
mempunyai minat yang sangat tinggi untuk datang ke perpustakaan.
Sehingga informasi apa saja yang mereka butuhkan, mereka bisa
melakukannnya sendiri.
42
American Library Association, Information Power’s Information Literacy Standard for
2. Kegiatan Insidental
Pada kegiatan ini siswa diajarkan cara untuk menelusur sistem
temu kembali informasi agar dapat menggunakannya dengan baik dan
tidak mengalami kesulitan. Alat temu kembali seperti katalog
sangatlah penting karena dapat mempercepat proses dalam
menemukan informasi. Selain itu, bibliografi juga merupakan alat
penelusur informasi sehingga informasi yang diinginkan dapat
terpenuhi secara efektif dan efesien.
3. Mengintegrasikan dengan Kurikulum Sekolah
Perpustakaan harus menyatukan dengan kurikulum yang dibuat
sekolah. Jika hal tersebut dapat diitegrasikan maka akan mendapatkan
informasi temuan baru dalam bentuk buku atau jenis lainnya.
Pustakawan harus terus belajar mengikuti setiap pekembangan
teknologi.43
Menyatukan literasi informasi dalam kurikulum adalah cara yang
paling efektif untuk memberikan pendidikan literasi informasi. Oleh
karena itu, siswa membutuhkan untuk belajar mencari dan
menggunakan informasi. Berdasarkan penelitian dalam menyatukan
model literasi informasi akan sangat berguna bagi pelaksana untuk
menggunakan dan merubah bentuk kurikulum literasi informasi dan
menyatukan ke dalam kurikulum.44
43Ilham Mashuri, “Implementasi Literasi Informasi di Sekolah”,
Jurnal Kajian Informasi dan Perpustakaan”, no. 1 (2012): h. 69-71.
44
Li Wang, “An information literacy integration model and its application in higher
Jika ketiga hal ini sudah diwujudkan maka literasi informasi sudah
terlaksana dengan baik. Siswa dapat menggunakan dan menemukan
informasi dengan mandiri, ini dapat menumbuhkan melek informasi
dimana siswa dapat mengasilkannya sendiri. Tentunya dengan bantuan
pustakawan dan peran perpustakaan itu sendiri yang dapat
menghasilkan siswa literat. Karena itu sangat berpengaruh untuk
meningkat literasi informasi.
C. Penelitian Terdahulu
Dalam hal ini dimaksudkan untuk membandingkan karya ilmiah dengan
tema serupa dengan karya ilmiah yang akan dilaksanakan oleh peneliti.
Berikut ini beberapa karya ilmiah berupa skripsi yang memiliki tema yang
serupa :
1. Peran Perpustakaan Sekolah Luar Biasa dalam Menumbuhkan Literasi
Informasi Bagi Anak Tunanetra : Studi Kasus pada Perpustakaan
Sekolah Luar Biasa A Pembina Tingkat Nasional Jakarta. Skripsi ini
diajukan oleh Imas Fatonah, Mahasiswa Program Studi Ilmu
Perpustakaan, Fakultas Adab dan Humaniora, UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta pada tahun 2010. Skripsi ini memiliki kesamaan tema dengan
penelitian yang akan penulis lakukan yaitu tentang literasi informasi
pada perpustakaan sekolah. Sedangkan perbedaannya yaitu lokasi
penelitian ini dilakukan di Perpustakaan Sekolah Luar Biasa A Pembina
Tingkat Nasional Jakarta sedangkan lokasi penelitian yang akan diteliti
pada penelusuran mencari informasi secara mandiri sedangkan yang
akan penulis teliti adalah lebih mengarah kepada kedudukan
perpustakaan tesebut dalam hal pengajaran literasi informasi yang telah
diterapkan.
2. Pengaruh Literasi Informasi Terhadap Efektivitas Belajar Siswa di
Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 3 Medan. Skripsi ini diajukan
oleh Putri Wulansari, Mahasiswa Program Studi Ilmu Perpustakaan dan
Informasi, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara pada
tahun 2012. Persamaannya adalah keduanya membahas tentang literasi
informasi. Perbedaan dengan penelitian yang akan penulis teliti adalah
penelitian ini membahas pengaruh literasi informasi terhadap efektivitas
belajar siswa sedangkan penelitian yang akan penulis bahas adalah
lebih mengarah pada peranan perpustakaan tesebut yang sebagai tempat
central dalam lingkungan pendidikan, dalam meningkatkan literasi
informasi.
3. Pengaruh Kemampuan Literasi Informasi terhadap Prestasi Belajar
Siswa SMAN 1 Depok. Skripsi ini diajukan oleh Yunitha Fajarwati.
Mahasiswa Program Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi, Fakultas
Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia pada tahun 2012.
Persamaannya dengan penelitian yang akan penulis teliti merupakan
penelitian pada perpustakaan sekolah dan membahas literasi informasi
dengan menggunakan model literasi informasi The Big6 Skills.
Sedangkan perbedaannya adalah penelitian ini membahas tentang
sedangkan yang akan penulis teliti mengarah kepada peran
40
GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN SD AN-
NISAA’
A. Sejarah Perpustakaan SD An-Nisaa’
Perpustakaan SD An-Nisaa’ merupakan perpustakaan yang didirikan
dibawah naungan Yayasan Pendidikan Islam Ibuku (YPII) An-Nisaa’ yaitu
Bapak Rasyid Izada dan Ibu Rosfia Rasyid pada tahun 1995. Pepustakaan ini
berlokasi di Jalan Jombang Raya No. 25 A Pondok Aren-Bintaro. Hal yang
menyebabkan perpustakaan ini didirikan adalah karena kecintaan mereka
terhadap buku, kekhawatiran mereka terhadap menurunnnya moral dan
akhlak pada zaman yang berkembang ini dan seiiring dibukanya jenjang
pendidikan Kelompok Bermain (KB), Taman Kanak-Kanak (TK) dan
Sekolah Dasar (SD). Sehingga dibuatlah sebuah perpustakaan agar membantu
membangun generasi penerus yang cerdas serta bertaqwa kepada allah SWT.
Yayasan Pendidikan Islam Ibuku (YPII) An-Nisaa’ berdiri pada tahun
1995 dengan membuka jenjang pendidikan Taman Kanak-Kanak (TK) yang
diberi nama TK An-Nisaa’. Satu tahun kemudian tepatnya tahun 1996
perpustakaan sekolah An-Nisaa’ berdiri sebagai fasilitas sekolah yang
bertujuan untuk menunjang proses belajar mengajar siswa dan guru di
sekolah. Selain itu, yayasan mempunyai komitmen besar untuk melahirkan
generasi-generasi yang mempunyai minat baca yang tinggi sebagai bekal
generasi pembelajaran oleh satu orang staff yang merangkap sebagai tenaga
tata usaha. Dan waktu itu, Perpustakaan Al-Izhar sebagai konsultan untuk