• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tugas dan Fungsi Perpustakaan Sekolah

TINJAUAN LITERATUR

3. Tugas dan Fungsi Perpustakaan Sekolah

Tugas adalah sesuatu kewajiban yang harus dilakukan atau sesuatu yang ditentukan untuk dikerjakan. Setiap perpustakaan mempunyai tugas-tugas sebagaimana yang telah diberikan oleh lembaga induk yang menaunginya. Perpustakaan sekolah tugasnya adalah menunjang terselenggaranya proses belajar mengajar di sekolah yang bersangkutan.22

Tugas pokoknya perpustakaan sekolah menunjang proses pendidikan dengan menyediakan bahan-bahan bacaan yang sesuai dengan kurikulum sekolah dan ilmu pengetahuan tambahan yang lain.23

Salah satu fungsi dari perpustakaan sekolah adalah untuk mengajar peserta didik media dan keterampilan literasi informasi untuk mengidentifikasi, memilih, mengatur, dan mengevaluasi informasi.24 Selain itu, ada beberapa fungsi perpustakaan sekolah, yaitu :

1. Membantu para siswa melaksanakan penelitian dan membantu menemukan keterangan-keterangan yang lebih luas dari pelajaran yang didapatnya di dalam kelas.

2. Memupuk daya kritis siswa.

3. Membantu memperkembangkan kegemaran dan hobi siswa.

4. Tempat untuk melestarikan kebudayaan. Adanya koleksi-koleksi karya sastra dan budaya dari masa ke masa, siswa dapat mempelajari dari perpustakaan.

22

Sutarno NS, Perpustakaan dan Masyarakat, (Jakarta : Sagung Seto, 2006), h. 71-72.

23

Sutarno NS, Manajemen Perpustakaan : Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Sagung Seto, 2006), h. 40.

24

Marlene Asselin, “School library education in thirteen countries in Sub-Saharan

5. Sebagai pusat penerangan. Berbagai informasi-informasi perkembangan zaman sebagai penerangan bagi siswa untuk berpijak pada zamannya.

6. Menjadi pusat dokumentasi. Berbagai dokumen-dokumen sekolah baik dari hasil karya siswa ataupun dokumen lainnya yang berharga untuk dikenang dan diketahui para siswa tahun-tahun berikutnya bahkan bisa menjadi pendorong untuk maju.

7. Sebagai tempat rekreasi. Bacaan-bacaan ringan, cerita-cerita fiksi yang tersedia di perpustakaan dapat menjadi pelepas ketegangan setelah sekian jam menggeluti ilmu di dalam kelas. Masuk perpustakaan dan membaca bacaan segar merupakan rekreasi yang sehat dan tetap mendidik.25

Fungsi perpustakaan madrasah/sekolah adalah :

1. Preservasi, yaitu menyimpan dan menjaga kelestarian produk ilmu dan budaya di lingkungan madrasah serta mengumpulkan dan menyimpan bahan lain.

2. Informasi, yaitu menjamin lingkungannya terinformasi dengan baik, terutama hal-hal yang berkaitan dengan pendidikan, pembelajaran, pelajaran, ilmu, agam dan kehidupan sehari-hari.

3. Pendidikan, yaitu ikut melaksanakan pendidikan baik untuk peserta didik di madrasah, maupun untuk pihak lain di dalam dan di sekitar madrasah.

25

Larasati Milburga, dkk., Membina Perpustakaan Sekolah, (Yogyakarta : Kanisius, 1991), h. 61.

4. Dakwah, yaitu menampilkan perpustakaan madrasah sebagai suatu unit kerja yang berada di lingkungan madrasah yang mampu menarik lingkungannya, baik peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, orang tua murid dan masyarakat lingkungannya beramal sholeh dan menjauhkan diri dari perbuatan mungkar dan tercela.

5. Penelitian, yaitu melaksanakan penelitian sesuai dengan tugas dan fungsi perpustakaan madrasah, serta menyiapkan sarana penelitian, terutama penelitian kepustakaan atau literatur.

6. Budaya, yaitu memfasilitasi kreasi budaya dengan kekuatan koleksi dan fasilitas yang dimilikinya.26

Menurut Darmono, perpustakaan mengemban beberapa fungsi umum sebagai berikut :

1. Fungsi Pendidikan

Perpustakaan menyediakan berbagai informasi yang meliputi bahan tercetak, terekam maupun koleksi lainnya sebagai sarana untuk menerapkan tujuan pendidikan.

2. Fungsi Informasi

Perpustakaan menyediakan berbagai informasi yang meliputi bahan tercetak, terekam maupun koleksi lainnya agar pengguna dapat mengambil berbagai ide dari buku yang ditulis oleh para ahli dari berbagai bidang ilmu. Menumbuhkan rasa percaya diri dalam menyerap informasi dalam berbagai bidang serta mempunyai kesempatan untuk dapat memilih informasi yang layak sesuai

26

dengan kebutuhan. Memperoleh kesempatan untuk mendapatkan berbagai informasi yang tersedia di perpustakaan dalam rangka mencapai tujuan yang diinginkan.memperoleh informasi yang tersedia di perpustakaan untuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari masyarakat.

3. Fungsi kebudayaan

Perpustakaan menyediakan berbagai informasi yang meliputi bahan pusataka dapat dimanfaatkan oleh pengguna untuk meningkatkan mutu kehidupan dengan memanfaatkan oleh pengguna untuk : a. Meningkatkan mutu kehidupan dengan memanfaatkan berbagai

informasi sebagai rekaman budaya bangsa untuk meningkatkan taraf hidup dan mutu kehidupan manusia baik secara individu maupun secara kelompok.

b. Membangkitkan minat terhadap kesenian dan kehidupan, yang merupakan salah satu kehidupan manusia terhadap citra rasa seni.

c. Mendorong tumbuhnya kreativitas dalam berkesenian

d. Mengembangkan sikap dan sifat hubungan manusia yang positif serta menunjang kehidupan antara budaya serta harmonis. e. Menumbuhkan budaya baca dikalangan pengguna sebagai bekal

penguasaan alih teknologi. 4. Fungsi penelitian

Sebagai fungsi penelitian perpustakaan menyediakan berbagai informasi untuk menunjang kegiatan penelitian. Informasi yang

disajikan meliputi berbagai jenis dan bentuk informasi, sesuai dengan kebutuhan lembaga.

5. Fungsi rekreasi

Perpustakaan menyediakan berbagai informasi yang meliputi bahan tercetak, terekam maupun koleksi lainnya untuk :

a. Menciptakan kehidupan yang seimbang antara jasmani dan rohani

b. Mengembangkan minat rekreasi pengguna melalui berbagai bacaan dan pemanfaatan waktu luang

c. Menunjang berbaga kegiatan kreatif serta hiburan yang positif. 6. Fungsi Deposit

Sebagai fungsi deposit perpustakaan berkewajiban menyimpan dan melestarikan semua karya cetak dan karya rekam yang diterbitkan di wilayah Indonesia.27

Penekanan fungsi perpustakaan sekolah yang titik beratnya pada fungsi edukatif dan rekreatif, harus sanggup menampung segala macam sumber informasi yang sesuai dengan fungsi-fungsi tersebut, yaitu sumber-sumber informasi yang bersifat edukatif dan rekreatif.28

Berdasarkan uraian-uraian tentang tugas dan fungsi perpustakaan sekolah dapat disimpulkan bahwa, tugas perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang dapat menyediakan koleksi yang sesuai dengan kurikulum yang ada di sekolah tersebut sehingga dapat dimanfaatkan

27

Darmono, Perpustakaan Sekolah : Pendekatan Aspek Manajemen dan Tata Kerja,

(Jakarta : Grasindo, 2007), h. 3-5.

28

Pawit M. Yusup, Pedoman Praktis Mencari Informasi, (Bandung : Remaja Rosdakarya, 1995), h. 18.

dengan baik. Sedangkan fungsi perpustakaan sekolah adalah terciptanya keseluruhan memanfaatkan informasi sesuai dengan kebutuhan pemustaka yang ada di lingkungan sekolah.

4. Peran Perpustakaan Sekolah

Perpustakaan sekolah memiliki peran penting dalam memenuhi keperluan pendidikan terutama sebagai sarana mengembangkan kecerdasan intelektual setiap peserta didik. Oleh karena itu, mengabaikan keberadaan perpustakaan berarti mengurangi kesempatan bagi peserta didik dalam mengembangkan potensi yang dimiliki mereka.29

Pentingnya peran perpustakaan dalam proses pembelajaran pada lembaga pendidikan sebenarnya telah sejak lama disadari oleh segenap pemerhati, penyelenggara, para pakar di Diknas, maupun oleh hampir seluruh lapisan masyarakat yang peduli pada pendidikan. Bahkan peran perpustakaan tersebut oleh mereka dianggapnya sebagai perumpamaan “Jantung” atau “Ruh” dari proses panjang dari pendidikan itu sendiri. Peranannya yang signifikan tersebut, begitu sangat strategis dalam menunjang keberhasilan proses pembelajaran dan dalam menentukan kualitas pendidikan.30 Dengan perumpamaan tersebut kita dapat menyadari begitu pentingnya peran perpustakaan sekolah.

Peranan sebuah perpustakaan adalah bagian dari tugas pokok yang harus dijalankan di dalam perpustakaan. Oleh karena itu, peranan yang

29Komarudin, “Rencana Strategis Perpustakaan Sekolah : Pendekatan Praktis ”, Jurnal Kajian Informasi dan Perpustakaan, no. 1 (2012): h. 20.

30Pungki Purnomo, “Pembekalan “Life Long Learning” di Madrasah melalui Penerapan

Pembelajaran Berbasis Perpustakaan”,dalam Sudarnoto Abdul Hakim, ed., Perpustakaan sebagai Center for Learning Society, (Jakarta : Fakultas Adab Dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah, 2006), h. 123.

harus dijalankan itu ikut menentukan dan mempengaruhi tercapainya misi dan tujuan perpustakaan. Peranan yang dapat dijalan oleh perpustakaan antara lain:

1. Secara umum perpustakaan merupakan sumber informasi, pendidikan, penelitian, preservasi dan pelestari khasanah budaya bangsa serta tempat rekreasi yang sehat, murah dan bermanfaat. 2. Perpustakaan merupakan media atau jembatan yang berfungsi

menghubungkan antara sumber informasi dan ilmu pengetahuan yang terkandung di dalam koleksi perpustakaan dengan para pemakainya.

3. Perpustakaan mempunyai peranan sebagai sarana untuk menjalin dan mengembangkan komunikasi antara sesama pemakai, dan antara penyelenggara perpustakaan dengan masyarakat yang dilayani. 4. Perpustakaan dapat pula berperan sebagai lembaga untuk

mengembangkan minat baca, kegemaran membaca, kebiasaan membaca,dan budaya baca, melalui penyediaan berbagai bahan bacaan yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan masyarakat. 5. Perpustakaan dapat berperan aktif sebagai fasilitator, mediator, dan

motivator bagi mereka yang ingin mencari, memanfaatkan, dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan pengalamannya.

6. Perpustakaan merupakan agen perubahan, agen pembangunan, dan agen kebudayaan umat manusia.

7. Perpustakaan berperan sebagai lembaga pendidikan nonformal bagi anggota masyarakat dan pengunjung perpustakaan.

8. Petugas perpustakaan dapat berperan sebagai pembimbing dan melakukan pendidikan pemakai dan pembinaan serta menanamkan pemahaman tentang pentingnya perpustakaan bagi orang banyak. 9. Perpustakaan berperan dalam menghimpun dan melestarikan koleksi

bahan pustaka agar tetap dalam keadaan baik semua hasil karya umat manusia yang tak ternilai harganya.

10. Perpustakaan dapat berperan sebagai ukuran (barometer) atas kemajuan masyarakat dilihat dari intensitas kunjungan dan pemakaian perpustakaan.

11. Secara tidak langsung perpustakaan dapat ikut berperan dalam mengurangi dan mencegah kenakalan remaja.31

Peran perpustakaan sekolah akan menjadi signifikan dalam pembelajaran di sekolah (dalam sistem belajar mengajar) :

1. Perpustakaan berubah dari hanya berperan sebagai “layanan penunjang” (supportive services) menjadi mitra proses pembelajaran.

31

2. Perpustakaan berubah dari penyedia informasi tercetak menjadi koleksi multimedia dinamis yang menyediakan informasi yang lengkap yang berhubungan kegiatan kurikulum.

Dengan melihat perubahan di atas maka pustakawan akan terlibat aktif dalam pembelajaran di sekolah. Selama fokus pendidikan telah beranjak dari produk pembelajaran kepada proses pembelajaran yang akan menghasilkan outcome maka tugas, fungsi dan dedikasi pustakawan akan semakin besar peranannya.32

Program perpustakaan sekolah tidak akan ada semata-mata karena pustakawan sendiri percaya bahwa mereka mendukung proses belajar siswa. Sebaliknya, pustakawan sekolah perlu memberikan bukti untuk membenarkan perpustakaan sebagai benteng pendidikan.33

Jadi, dapat disimpulkan bahwa peran perpustakaan sekolah sangatlah penting karena menjadi tempat sentral di lembaga pendidikan sehingga dengan adanya perpustakaan dapat menciptakan keberhasilan pembelajaran dalam menentukan kualitas pendidikan.

B. Literasi Informasi

1. Pengertian Literasi Informasi

Menurut Mackall, informasi berkembang dengan cepat dan tanpa batas, akibatnya tidak semua informasi itu benar, untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan, siswa harus memiliki kemampuan dalam memperoleh,

32LIPI, “Membangun Perpustakaan Sekolah Model”, artikel diakses pada 16 Februari 2014 pada www.bit.lipi.go.id/masyarakat-literasi/index.php

33

Maria Cahill dan Jennifer Richey, “Integration of evidence-based library and

information practice into school library education: A case study”, Proquest, no. 2 (Juli 2012): h. 95.

menganalisa, mengelola, mempertahankan, dan memanfaatkan informasi tersebut sesuai dengan kebutuhan.34

Menurut The Association of College and Research Libraries (ACRL), literasi informasi secara sederhana adalah kemampuan seseorang untuk mengenali kapan suatu informasi dibutuhkan dan kemampuan sesorang untuk menemukan, mengevaluasi serta menggunakan informasi tersebut secara efektif.35

Menurut Standar Nasional Perpustakaan (SNP) (010-2011) Literasi informasi adalah kemampuan untuk mengenal kebutuhan informasi untuk memecahkan masalah, mengembangkan gagasan, mengajukan pertanyaan penting, menggunakan berbagai strategi pengumpulan informasi, menetapkan informasi yang cocok, relevan dan otentik.36

Dalam artikel yang berjudul “Children "never too young to start" learning how to access, use information”. Dennis C. Tucker, seorang ahli informasi yang berpartisipasi dalam webchat tuan rumah Departemen Luar Negeri. Pengertian literasi informasi yaitu :

Information literacy is the ability to use information properly. The information-literate person knows where to find what is needed, knows how to validate the information and its source, and knows how to use and cite the information correctly.37

34

Meuthia Septiana dan Marlini, “Optimalisasi Penerapan Literasi Informasi di Perpustakaan SMA Negeri 1 Padang”, Jurnal Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan, no. 1 (September 2012): h. 76.

35Umar Falahul Alam, “Kemampuan Literasi Informasi Mahasiswa dan Peranan

Perpustakaan dalam Proses Belajar Mengajar di Perguruan Tinggi”, Jurnal Kajian Informasi dan Perpustakaan. no. 1 (2013): h. 100-101.

36

Perpustakaan Nasional RI, Standar Nasional Perpustakaan (SNP), (Jakarta : Perpustakaan Nasional RI, 2011), h. 1

37Jeffrey Thomas, “Expert Discusses Importance of Information Literacy : Children "never too young to start" learning how to access, use information”, artikel diakses pada 23

Februari 2014 dari

http://iipdigital.usembassy.gov/st/english/article/2006/11/200611031424251cjsamoht0.5929376.ht ml#axzz2uWMY1uPb

Artinya literasi informasi adalah kemampuan untuk menggunakan informasi dengan benar. Dengan melek informasi orang tahu dimana menemukan apa yang dibutuhkan, tahu bagaimana untuk mendapatkan informasi yang valid dan sumbernya, dan tahu bagaimana menggunakan dan mengutip informasi tersebut dengan benar. Pengertian literasi menurut Scott Lanning, yaitu :

Information literacy is the ability to find, evaluate, and use information efficiently, effectively, and ethically to answer an information need.38 Literasi informasi adalah kemampuan untuk menemukan, mengevaluasi, dan menggunakan informasi secara efesien, efektif dan etis untuk menjawab sebuah informasi yang dibutuhkan.

Dapat disimpulkan bahwa pengertian literasi informasi adalah kemampuan seseorang dalam menemukan dan menggunakan informasi secara tepat untuk memenuhi kebutuhannya.

2. Manfaat Literasi Informasi

Menurut Adam, bahwa terdapat beberapa manfaat literasi informasi yaitu : 1. Membantu mengambil keputusan

Literasi informasi membantu kita dalam mengambil keputusan untuk memecahkan masalah. Ketika orang tersebut memiliki informasi yang cukup maka orang tersebut dapat mengambil keputusan dengan tepat. 2. Menjadi manusia pembelajar di era ekonomi pengetahuan

Dengan memiliki kemampuan literasi informasi maka semakin terbuka kesempatan untuk selalu melakukan pembelajaran sehingga dapat belajar secara mandiri.

38

Scott Lanning, Concise Guide to Information Literacy, (California: Libraries Unlimited, 2012), h. 2.

3. Menciptakan pengetahuan baru.

Seseorang yang memiliki kemampuan literasi informasi akan mampu memilih informasi mana yang benar dan yang salah. Sehingga tidak mudah percaya dengan informasi yang diperoleh dan dengan begitu akan muncul pengetahuan baru.39

Dari uraian manfaat literasi informasi tersebut, kita dapat mengetahui hal apa saja yang dapat kita peroleh jika memiliki keterampilan literasi informasi. Hal ini juga akan mempengaruhi siswa untuk dapat melek informasi.

3. Model Literasi Informasi yang digunakan

Pada dasarnya ada banyak model literasi informasi. Salah satu diantaranya yang biasa diterapkan di sekolah adalah The Big6. Berikut penjelasannya:

1. The Big 6

Dalam penelitian ini, model literasi informasi yang digunakan adalah The Big6. The Big6 adalah model literasi informasi yang dikembangkan oleh Michael B. Einsberg dan Robert E. Berkowitz pada tahun 1987. Model ini merupakan model yang paling dikenal dan paling sering digunakan dalam mengajarkan keahlian informasi. Literasi informasi terdiri atas enam keterampilan dan dua belas langkah (setiap keterampilan terdiri atas dua langkah) seperti yang disajikan dalam tabel 1.

39

Yusuf Dzul Ikram Al Hamidy dan Heriyanto, “Kemampuan Literasi Informasi

Mahasiswa pada Layanan American Corner di UPT Perpustakaan IAIN Walisongo Semarang menurut Association of College and Research Libraries”, Jurnal Ilmu Perpustakaan, no. 1 (Oktober 2012): h.3.

Tabel. 1

Literasi Informasi menurut Einsberg dan Berkowitz (1987)40

6 Keterampilan 12 Langkah 1. Perumusan

Masalah

1. Merumuskan masalah

2. Mengidentifikasi informasi yang diperlukan 2. Strategi

pencarian informasi

3. Menentukan sumber 4. Memilih sumber terbaik 3. Alokasi dan

akses

5. Mengalokasi sumber secara intelektual dan fisik

6. Menemukan informasi di dalam sumber tersebut

4. Pemanfaatan informasi

7. Membaca, mendengar, meraba, dan sebagainya

8. Mengekstraksi informasi yang relevan

5. Sintesis 9. Mengorganisasikan informasi dari pelbagai sumber

10. Mempresentasikan informasi tersebut 6. Evaluasi 11. Mengevaluasi hasil (efektivitas)

12. Mengevaluasi proses (efesiensi)

4. Keterampilan dan Standar Literasi Informasi

Menurut Association of College and Research Libraries (ACRL) dalam Information Literacy Competency Standards for Higher Education (2000) siswa yang memiliki keterampilan dalam literasi informasi, akan memiliki kemampuan standar sebagai berikut :

1. Menentukan batas informasi yang diperlukan;

2. Mengakses informasi yang dibutuhkan dengan efektif dan efisien; 3. Mengevaluasi informasi dan sumber-sumber informasinya dengan

kritis;

40

Bambang Kaswanti Purwo, ed., Literasi Informasi : Tujuh Langkah Knowledge Management, (Jakarta : Universitas Atma Jaya, 2010), h. 4.

4. Memadukan sejumlah informasi yang terpilih menjadi dasar pengetahuan seseorang;

5. Menggunakan informasi dengan efektif untuk mencapai tujuan tertentu;

6. Mengerti masalah ekonomi, hukum, dan sosial sehubungan dengan penggunaan informasi, serta mengakses informasi secara etis dan legal.41

Dalam Information Power’s Information Literacy Standards for Students Learning yang dikeluarkan oleh ALA (American Library Association) ada sembilan standar literasi informasi untuk pembelajaran siswa, ada tiga kategori utama yaitu sebagai berikut :

1. Literasi Informasi

Standar 1 : Siswa yang melek informasi, mengakses informasi secara efektif dan efeisen.

Indikator Standar 1

1. Menyadari atau mengetahui kebutuhan informasinya.

2. Menyadari atau mengetahui bahwa informasi yang akurat dan komprehensif merupakan dasar dari pengambilan keputusan yang bijaksana.

3. Memformulasikan pertanyaan berdasarkan informasi yang dibutuhkan.

4. Mengidentifikasi keberagaman dari sumber-sumber informasi.

41

Michael B. Einsberg, dkk., Information Literacy : Essential Skills for the Information Age, (London : Libraries Unlimited, 2004), h. 130-131.

5. Mengembangkan dan menggunakan strategi untuk mencari informasi.

Standar 2 : Siswa yang melek informasi, mengevaluasi informasi secara kritis dan berkompeten.

Indikator Standar 2

1. Menentukan akurasi, relevansi dan pemahaman. 2. Membedakan antara fakta, sudut pandang, dan opini. 3. Mengidentifikasi informasi yang tidak akurat dan menipu. 4. Memilih informasi yang sesuai untuk menjawab permasalahan

yang sedang dihadapi.

Standar 3 : Siswa yang melek informasi, menggunakan informasi secara akurat dan kreatif.

Indikator Standar 3

1. Dapat mengelola informasi untuk digunakan.

2. Menyatukan informasi baru dalam pemahaman mereka.

3. Menggunakan informasi dalam pemikiran yang kritis dan untuk memecahkan masalah.

4. Menghasilkan dan mengkomunikasikan informasi dan ide dalam format yang sesuai.

2. Pembelajaran Hidup

Standar 4 : Siswa yang mandiri adalah siswa yang melek informasi dan mencari informasi yang berhubungan dengan kepentingan pribadi.

Indikator Standar 4

1. Mencari informasi yang berhubungan dengan berbagai macam bidang dari kehidupan pribadi, seperti karir, hobi, organisasi, kesehatan, dan rekreasi.

2. Merancang, mengembangkan, dan mengevaluasi produk informasi dan solusi yang berhubungan dengan kepentingan pribadi.

Standar 5 : Siswa yang mandiri adalah siswa yang melek informasi dan menghargai kesusastraan dan ekspresi kreatif lainnya dari informasi.

Idikator Standar 5

1. Pembaca yang kompeten dan memilki motivasi sendiri.

2. Menerjemahkan arti dari informasi yang disajikan dengan kreatif dalam berbagai bentuk.

3. Mengembangkan produk yang kreatif dalam berbagai bentuk. Standar 6 : Siswa yang mandiri adalah siswa yang melek informasi dan mencoba mencapai kesempurnaan dalam mencari dan mengembangkan pengetahuan.

Indikator Standar 6

1. Menilai kualitas proses dan produk dari pencarian informasi sendiri.

2. Memikirkan strategi untuk merevisi, mengembangkan, dan memperbaharui pengetahuan sendiri.

3. Tanggung jawab Sosial

Standar 7 : Siswa yang berkontribusi secara positif dalam komunitas belajar dan masyarakat adalah siswa yang melek informasi dan menyadari pentingnya informasi dalam masyarakat yang demokratis.

Indikator Standar 7

1. Mencari informasi dari sumber-sumber, konteks, disiplin, dan budaya yang berbeda.

2. Menghargai prinsip akses informasi yang sesuai.

Standar 8 : Siswa yang berkontribusi secara positif dalam komunitas belajar dan masyarakat adalah siswa yang melek informasi dan berperilaku etis dalam menggunakan informasi dan teknologi informasi.

Indikator Standar 8

1. Menghargai prinsip kekayaan intelektual. 2. Menghargai hak cipta.

3. Bertanggung jawab dalam menggunakan informasi dan teknologi informasi.

Standar 9 : Siswa yang berkontribusi secara positif dalam komunitas belajar dan masyarakat adalah siswa yang melek informasi dan berpartisipasi secara efektif di dalam suatu kelompok untuk mencari dan mengembangkan informasi.

Indikator Standar 9

2. Menghargai ide orang lain.

3. Berdiskusi dengan orang lain untuk mengidentifikasi informasi.42

Dari standar-standar tersebut ini dapat menjadi acuan dalam meningkatkan keterampilan literasi. Terdapat 6 standar menurut Association of College and Research Libraries (ACRL) dan 9 standar menurut ALA (American Library Association). Perbedaannya adalah menurut Association of College and Research Libraries (ACRL) lebih bersifat umum sedangkan menurut ALA (American Library Association) lebih spesifik dan memiliki indikator pada setiap standarnya.

5. Program Literasi Informasi

Program literasi informasi di sekolah bisa diwujudkan dalam beberapa kegiatan diantaranya :

1. Orientasi Perpustakaan

Dalam orientasi perpustakaan ini siswa diajarkan metode atau cara mendapatkan dan menelusur informasi. Biasanya orientasi perpustakaan diselenggarakan pada awal tahun ajaran baru. Orientasi perpustakaan ini harus disampaikan dengan baik agar siswa mempunyai minat yang sangat tinggi untuk datang ke perpustakaan. Sehingga informasi apa saja yang mereka butuhkan, mereka bisa melakukannnya sendiri.

42

American Library Association, Information Power’s Information Literacy Standard for

2. Kegiatan Insidental

Pada kegiatan ini siswa diajarkan cara untuk menelusur sistem temu kembali informasi agar dapat menggunakannya dengan baik dan tidak mengalami kesulitan. Alat temu kembali seperti katalog sangatlah penting karena dapat mempercepat proses dalam menemukan informasi. Selain itu, bibliografi juga merupakan alat penelusur informasi sehingga informasi yang diinginkan dapat terpenuhi secara efektif dan efesien.

3. Mengintegrasikan dengan Kurikulum Sekolah

Perpustakaan harus menyatukan dengan kurikulum yang dibuat sekolah. Jika hal tersebut dapat diitegrasikan maka akan mendapatkan informasi temuan baru dalam bentuk buku atau jenis lainnya. Pustakawan harus terus belajar mengikuti setiap pekembangan teknologi.43

Menyatukan literasi informasi dalam kurikulum adalah cara yang paling efektif untuk memberikan pendidikan literasi informasi. Oleh karena itu, siswa membutuhkan untuk belajar mencari dan menggunakan informasi. Berdasarkan penelitian dalam menyatukan model literasi informasi akan sangat berguna bagi pelaksana untuk menggunakan dan merubah bentuk kurikulum literasi informasi dan menyatukan ke dalam kurikulum.44

43Ilham Mashuri, “Implementasi Literasi Informasi di Sekolah”, Jurnal Kajian Informasi dan Perpustakaan”, no. 1 (2012): h. 69-71.

44

Li Wang, “An information literacy integration model and its application in higher

Jika ketiga hal ini sudah diwujudkan maka literasi informasi sudah terlaksana dengan baik. Siswa dapat menggunakan dan menemukan informasi dengan mandiri, ini dapat menumbuhkan melek informasi dimana siswa dapat mengasilkannya sendiri. Tentunya dengan bantuan pustakawan dan peran perpustakaan itu sendiri yang dapat menghasilkan siswa literat. Karena itu sangat berpengaruh untuk

Dokumen terkait