• Tidak ada hasil yang ditemukan

Nama: Nugrahita Iswari115040200111142Istnaini Dzakia D115040201111048Kelas: BDosen Pengampu : Dr.Ir. Sudarto, MSTUGAS ANALISIS LANDSKAPE TERPADUProses Pembentukan Wilayah Kabupaten Sidoarjo

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Nama: Nugrahita Iswari115040200111142Istnaini Dzakia D115040201111048Kelas: BDosen Pengampu : Dr.Ir. Sudarto, MSTUGAS ANALISIS LANDSKAPE TERPADUProses Pembentukan Wilayah Kabupaten Sidoarjo"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Nama :

Nugrahita Iswari 115040200111142 Istnaini Dzakia D 115040201111048

Kelas : B

Dosen Pengampu : Dr.Ir. Sudarto, MS

TUGAS ANALISIS LANDSKAPE TERPADU Proses Pembentukan Wilayah Kabupaten Sidoarjo

Profil Kabupaten Sidoarjo

Wilayah Sidoarjo merupakan sebuah delta yang diapit oleh dua sungai besar, yaitu Sungai Surabaya dan Sungai Porong. Selain itu, kawasan ini berbatasan langsung dengan kota Surabaya, sebagai daerah penyangga, daerah industri, dan permukiman. Secara geografis wilayah Kota Sidoarjo memiliki luas wilayah 6.256 Ha. Ditinjau dari Topografi keadaan medan Kota Sidoarjo berada pada ketinggian antara 23 – 32 diatas permukaan laut. Letak Geografis, Longitude : 112.741987 dan Latitude : -7.459679 . Batas wilayah kota Sidoarjo, diantaranya sebelah utara : Kota Surabaya dan Kabupaten Gresik, sebelah selatan : Kabupaten Pasuruan, sebelah timur : Selat Madura, dan sebelah barat : Kabupaten Mojokerto.

Geomorfologi

Geomorfologi daerah Sidoarjo dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu daerah pegunungan yang menempati bagian selatan dan daerah dataran yang menempati bagian utara. Daerah pegunungan di bagian selatan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu daerah

(2)

pegunungan volkanik dan daerah pegunungan lipatan. Daerah pegunungan volkanik merupakan bagian dari Gunung Penanggungan (+1653 m dpl) dengan puncak-puncaknya antara lain Gunung Gajahmungkur (+481 m dpl) dan Gunung Kemucup (+1227 m dpl) yang tersusun atas endapan dari Gunung Penanggungan dan batuan endapat Gunung Arjuno Purba.

Daerah pegunungan lipatan berarah timur barat mencakup daerah Gunung Bang dan di sekitar Raci. Di daerah ini dijumpai batuan-batuan sedimen yang telah terlipat, membentuk antiklinal-antiklinal.

Daerah dataran terdapat di bagian utara dengan ketinggian mencapai 15-18 meter dpl merupakan delta dikenal sebagai delata Brantas yang terbentuk oleh sungai Surabaya yang mengaloir di bagian utara ke Kota Surabaya dan sungai Porong yang mengalir di bagian selatan. Kedua sungai ini merupakan anak-annak dari sungai Brantas. Di delta Brantas ini merupakan sungai Surabaya dan sungai Porong dibuat kanal-kanal untuk pengairan seperti sungai-sungai Bulubendo, Pepe, Kapetingan, Pucang, Kedungoleng dan sungai Sangangewu.

Di bagian selatan mengalir sungai-sungai dari pegunungan seperti sungai Bangkok, sungai Kedunglarangan dan sungai-sungai lainnya.

Di daerah dataran tersebut, terdapat semburan aktif di desa Siring pada ketinggian sekitas 3 m dpl, dijumpai dua gunung lumpur lain yaitu di desa Pulungan dengan ketinggian sekitar 7 meter dan di desa Kalanganyar dengan ketinggian sekitar 13 m dpl. Di kedua gunung tersebut masih terlihat titik semburan di permukaan tanah.

Pembentukan Berdasarkan Tenaga Endogen Tektonik

(3)

Batuan di daerah Sidoarjo disusun oleh lapisan batuan sedimen yang terdiri dari batu lanau, batu lempung, batu serpih, batu pasir dan batu gamping. Umur batuan sedimen tersebut berkisar antara Miosen Awal hingga Resen. Batuan-batuan ini diendapakan di dalam ‘eliosional basin’, yaitu cekungan yang sangat dalam dimana formasi-formasi batuan sedimen diendapkan secara cepat (high sedimentation rate) dan tertekan secara kuat, sehingga membentuk formasi-formasi batuan bertekanan tinggi (over pressured rock formations). Tidak heran dalam cekungan endapan seperti ini muncul struktur-struktur diapir.

Struktur-struktur diapir lazim dijumpai di zona depresi yang tertekan secara kuat baik secara tektonik maupun secara sedimentasi. Zona depresi ini dijumpai di bagian utara Jawa Tengah hingga Jawa Timur. Formasi-formasi batuan di daerah Sidoarjo secara geologi regional termasuk ke dalam zona depresi Kendeng, yang memanjang dari bagian tengah Jawa Tengah hingga bagian timur Jawa Timur. Pada zona depresi ini terbentuk beberapa antiklinorium, dan salah satunya adalah antiklinorium Ngelam – Watudakon.

Antiklinorium-antiklinorium tersebut dipotong oleh struktur kekar dan sesar yang terbentuk akibat pergerakan lempeng tektonik. Secara regional, sistem tektonik Jawa Timur dipengaruhi oleh lempeng tektonik Indo-Australia yang bertumbukan dengan lempeng tektonik Eurasia. Lempeng tektonik Indo-Australia melesak masuk ke bawah lempeng tektonik Eurasia. Sebagai hasilnya terbentuk zona subduksi (subduction zone), yang juga merupakan pusat gempa, di bagian selatan Jawa Timur. Pergerakan ini diperkirakan sebesar 7 cm/tahun, yaitu lempeng Australia, yang berada di selatan, bergerak ke arah utara, sedangkan lempeng Eurasia di utara bergerak ke arah selatan.

Kondisi geologi dan pergerakan lempeng tektonik ini merupakan potensi yang sangat mendukung terhadap terjadinya erupsi lumpur panas di Sidoarjo. Ternyata fenomena erupsi lumpur seperti di Sidoarjo ini bukan yang pertama kali terjadi di sekitar Jawa Timur. Catatan sejarah menunjukkan bahwa fenomena erupsi lumpur telah terjadi sejak jaman kerajaan Jenggala dan Majapahit. Kerajaan di sekitar Jawa Timur ini berlokasi di ujung delta Brantas purba, di mana lokasi semburan lumpur panas di Sidoarjo yang sekarang berada. Fakta sejarah tersebut juga mempunyai analogi kejadiannya yang mirip dengan semburan lumpur di Sidoarjo yang sekarang.

Sisa-sisa gunung lumpur hasil erupsi lumpur dari jaman Kerajaan Majapahit masih dapat ditemukan di sekitar Bandara Juanda, Dusun Kalang Anyar. Ke arah utara dari Kalang Anyar, terdapat jejak gunung lumpur Gunung Anyar. Kedua jejak gunung lumpur ini membentuk kelurusan berarah Timur Laut – Barat Daya dengan lokasi

(4)

semburan lumpur panas di Porong – Sidoarjo. Ternyata di Bangkalan, Pulau Madura, juga ditemukan jejak gunung lumpur. Jika jejak-jejak gunung lumpur ini ditarik garis dari Timur Laut ke Barat Daya hingga melewati Porong akan membentuk kelurusan yang berhimpitan dengan zona Sesar Watukosek.

Pembentukan Berdasarkan Tenaga Endogen Vulkanisme

Mud volcano merupakan hal yang umum terjadi di di bagian utara P. Jawa dan P.

Madura (Satyana, 2008). Seperti halnya di tempat lain di dunia, mud volcano di P. Jawa dan Madura ini lokasinya terletak di puncak antiklin atau di daerah sesar. Mud vulcano Sangiran terletak di puncak kubah Sangiran yang terpotong oleh sesar naik, Bleduk Kuwu terletak di puncak antiklin Purwodadi , Api Kayangan di antiklin Bojonegoro, Pengangson terletak di puncak antiklin Kedungwaru, Pulungan dan Kalang Anyar di puncak antiklin Pulungan, Gunung Anyar di puncak antiklin Guyangan, LUSI di perpanjangan struktur antiklin Sekar putih dan Bujek Tasek (Madura).Mud volcano atau gunung lumpur adalah setiap extrusi pada permukaan lempung atau lumpur yang secara morfologi membentuk suatu kerucut yang diatasnya terdapat suatu telaga dan dibarengi dengan keluarnya air dan gas yang terdorong kuat, bahkan dengan ledakan (Kusumadinata, 1980). Seringkali gas yang diextrusikan ikut terbakar dengan demikian kenampakannya sangat menyerupai gunung api.

LUSI Mud Volcano yang lahir pada tanggal 29 Mei 2006, 10 km timur laut dari Gunung Penanggungan, di dekat sumur eksplorasi Banjarpanji, di Desa Reno Kenongo, Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Lokasi ini terletak di bagian selatan cekungan back arc Jawa Timur yang terbentuk semenjak Oligocene- Early Miocene (Sribudiyani dkk, 2003), di ujung timur dari Jalur Kendeng (Genevraye & Samuel, 1972).

Geologi daerah ini dicirikan oleh lapisan sedimen yang tebal yang diendapkan dalam waktu singkat, kaya kandungan organik dan hidro karbon, serta berada dalam pengaruh regim extensional (Willumsen and Schiller, 1994, Schiller et al, 1994), menyebabkan lapisan shale di daerah ini undercompacted serta tekanan lebih (overpressure) (Mazzini et al., 2007).

Kondisi geologi Jawa timur ini sangat mirip dengan daerah yang banyak terdapat mud volcano seperti Cekungan Caspian dan Laut Hitam (Planke et al, 2004, dalam Mazzini,et al., 2007; Tingay, M., 2008).

LUSI mud volcano terletak di delta Brantas. Bagian utara delta ini dibatasi oleh perbukitan Kendeng sedangkan bagian selatan dibatasi oleh rangkaian gunung api. Singkapan batuan sedimen sangat jarang karena tertutup oleh alluvial dan pelapukan, oleh sebab itu singkapan batuan segar di penambangan batuan di Desa Karanggandang, 28 km ke arah barat

(5)

laut sumur Banjarpanji-1 (Kadar dkk, 2007) merupakan lokasi penting guna melengkapi data kolom stratigrafi sumur Banjarpanji-1. Stratigrafi sumur Banjapanji-1 dari atas ke bawah adalah sebagai berikut. Alluvial setebal 301 meter terletak tidak selaras di atas Formasi Pucangan, tebalnya mencapai 597 meter, terdiri dari selang selang batu pasir dan lempung mengandung fossil index foram plangton dan nanno berumur Pleistosene. Formasi Pucangan ini terletak selaras diatas Formasi Upper Kalibeng yang terdiri dari bluish gray clay, tebal mencapai 972 meter, berumur Pleistocene. Formasi Upper Kalibeng ini mungkin sekali terletak tidak selaras diatas batupasir volkanik (laharic sand) setebal 962 meter. Cutting di bagian bawah sumur ini, sampai ke kedalaman 9280 feet, tidak mengandung sama sekali fragment batugamping menunjukan bahwa Pemboran sumur Banjarpanji-1 belum mencapai batuan karbonat.

Berbeda dengan sumur Banjarpanji-1, pemboran sumur Porong, yang terletak 6.5 km timurlaut dari Banjarpanji-1 telah jelas menembus batuan karbonat. Formasi Upper Kalibeng yang berumur Pleistocene terletak tidak selaras diatas batugamping mengandung fosil coralline red algae, koral dan pecahan foraminifera. Analisa umur mutlak dengan metoda stronsium isotop (Sr) terhadap batu gamping ini menunjukan umur absolut 16 – 18 m.a. Miosen Awal, sehingga batu gamping tersebut kami korelasikan dengan Formasi Tuban yang tersingkap luas di Jawa Timur bagian barat yang menunjukan kisaran umur dari 15.2 m.a sampai dengan 20.8 m.a. berdasarkan analisa stronsium isotop (Sharaf, dkk, 2005).

Sumber Panas, Lumpur, Air dan Gas

Pengukuran temperature lumpur dalam jarak 20 meter dari pusat semburan telah dilakukan berkali kali, menunjukan angka sekitar 970C (Mazzini, 2006, 2007, 2008).

Temperatur lumpur persis di pusat semburan tak dapat dilakukan namun kemungkinan besar panasnya mencapai 1000C berdasarkan kondisi air yang terlihat mendidih dan mengeluarkan uap air. Down-hole measurements menunjukan bahwa gradient geothermal sumur Banjarpanji sangat tinggi, mencapai 420C/km. Tingginya gradient geothermal ini disebabkan karena Lusi hanya berjarak sekitar 25 km dari Gunung Arjuno-Welirang, bagian dari busur volkanik Jawa yang terbentuk semenjak zaman Plio-Pleistosene.

Daftar Pustaka

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jawa Timur

Buletin Geologi Tata Lingkungan (Bulletin of Environmetal Geology), Vol. 18 No. 1, April 2008, ; 1-14

(6)

Hardaningrum, Farida, dkk . Analisis Genangan Air Hujan di Kawasan Delta dengan

Menggunakan Penginderaan Jauh dan SIG . Program Studi Teknik Geodesi, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Surabaya.

Referensi

Dokumen terkait

terlebih dahulu, dengan terdaftarnya diri anda di perpustakaan ini anda telah di izinkan peminjaman buku dengan tempo waktu yang telah ditentukan oleh pihak

ini dapat dilihat dalam pengujian inovasi berdasarkan responden dengan kategori jenis bank yang memiliki nilai sig. Terdapat perbedaan persepsi

Tujuan Penelitian dalam penelitian ini adalah untuk melihat apakah hasil belajar matematika dengan model pembelajaran kooperatif mind mapping berbasis etnomatematika

Pendidikan abad 21 memerlukan individu kreatif yang mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman. Pembelajaran yang terintegrasi dengan perkembangan zaman perlu

1. Metode Penulisan Sejarah kitab Mukhtasar al-Mufid fi Ilmi al-Tarikh Penulisan naskah kitab Muktasar al-Mufid fi Ilmi al-Tarikh terdiri dari 3 bagian, 70 yaitu berupa

Makin tinggi angka integrasi aliran kegiatan suatu perusahaan menunjuk- kan tingkat otomatisasi peralatan yanag lebih besar, aliran kegiatan yang lebih kaku, dan ketelitian

Proses verifikasi dilakukan dengan menggunakan variabel dan parameter yang memberikan nilai R 2 yang tertinggi dalam tahap kalibrasi untuk masing – masing