• Tidak ada hasil yang ditemukan

e-jurnal Arsitektur (JA) Universitas Udayana

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "e-jurnal Arsitektur (JA) Universitas Udayana"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

eJurnal Arsitektur Universitas Udayana Volume (4) Nomor (2) Edisi Juli 2016 i

e-Jurnal Arsitektur (JA) Universitas Udayana

e-Jurnal Arsitektur (JA) UNUD adalah kumpulan artikel terbitan berkala yang merupakan hasil studi menyeluruh dan inter disiplin di bidang arsitektur, perencanaan, dan lingkungan terbangun. Tujuan JA UNUD adalah untuk menghubungkan teori dan praktik nyata dunia kerja dalam bidang arsitektur dan desain riset, serta perencanaan kota dan studi lingkungan binaan.

Kontributor artikel JA UNUD utamanya berasal dari para civitas akademika arsitektur, namun tetap terbuka peluang bagi pelaku dan pemerhati bidang arsitektur, seperti: arsitek bangunan, desainer interior, perencana kota, dan arsitek lansekap yang bekerja di institusi akademik, lembaga riset, institusi pemerintahan, universitas, maupun praktik swasta untuk turut berkontribusi.

JA UNUD mempublikasikan studi riset, kritik dan evaluasi objek arsitektur berskala mikro maupun makro, dll. Sub bidang yang dapat menjadi topik artikel di JA UNUD terbagi atas 3 (tiga) bagian:

1. Arsitektural dan Desain Riset:

Topik yang termasuk sub bidang ini, antara lain: teknologi dan desain berkelanjutan, komputer arsitektur, metoda desain dan teori, arsitektur perilaku, desain dan pemrograman arsitektur, pedagogi arsitektur, evaluasi pasca huni, aspek budaya dan sosial dalam desain, dll. Artikel biasanya merupakan hasil studi/skripsi/tugas akhir mahasiswa arsitektur.

2. Studi Perkotaan dan Lingkungan Binaan:

Topik yang termasuk sub bidang ini, antara lain: konservasi perkotaan berkelanjutan, implikasi faktor administratif dan politik terhadap suatu komunitas dan ruang, kota dan daerah perkotaan, perencanaan lingkungan, kebijakan dan desain perumahan, kota baru, aplikasi GIS dalam arsitektur, dll.

3. Kritik Perencanaan Arsitektur dan Arsitektur Binaan:

Topik yang termasuk sub bidang ini, antara lain: hasil diskusi mengenai proyek arsitektur yang sedang direncanakan, dalam tahap konstruksi, dan setelah dihuni. Artikel biasanya merupakan hasil pengamatan terhadap studi kasus.

JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS UDAYANA

 Kampus Bukit Jimbaran-Bali, Indonesia

+62 361 703384

[email protected] @ www.ojs.unud.ac.id; www.ar.unud.ac.id

(2)

Pengurus e-Jurnal Arsitektur (JA) Universitas Udayana

Penanggung Jawab Anak Agung Ayu Oka Saraswati

Pengarah I Nyoman Widya Paramadhyaksa

Ketua Syamsul Alam Paturusi

Sekretaris I Wayan Yuda Manik

Bendahara Ni Made Swanendri

Penyunting dan Reviewer I Putu Rumawan Salain Ngakan Putu Sueca Gusti Ayu Made Suartika I Nyoman Susanta I Gusti Agung Bagus Suryada

Tim Validasi I Ketut Mudra Ngakan Putu Sueca Syamsul Alam Paturusi I Wayan Kastawan I Gusti Agung Bagus Suryada

Tim Penerbit I Made Widja Ngakan Putu Sueca I Wayan Kastawan I Gusti Agung Bagus Suryada

Desainer Cover Antonius Karel Muktiwibowo

Arsitektur dan Desain Riset

Studi Perkotaan dan Lingkungan Binaan Kritik Perencanaan dan Arsitektur Binaan

ejurnal nasional arsitektur milik Jurusan Arsitektur-Fakultas Teknik-Universitas Udayana yang terbit dua kali dalam setahun.

Volume (4) Nomor (2) Edisi Juli 2016 ISSN No. 9 772338 505762

Hak Cipta  2016 Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Udayana

Seluruh kontributor artikel telah mengijinkan Jurnal Arsitektur UNUD untuk mereproduksi, mendistribusikan, dan mempublikasikan substansi jurnal dalam format elektronik pada website OJS Universitas Udayana www.ojs.unud.ac.id

Pandangan, pendapat, dan hasil penelitian merupakan tanggung jawab kontributor. Gambar dan diagram disediakan oleh kontributor.

(3)

eJurnal Arsitektur Universitas Udayana Volume (4) Nomor (2) Edisi Juli 2016 iii

Penuntun Penulisan dan Pengiriman Naskah e-Jurnal Arsitektur (JA) UNUD

Tata tulis naskah:

1. Kategori naskah ilmiah merupakan hasil penelitian (laboratorium, lapangan, kepustakaan), ilmiah populer (aplikasi, ulasan, opini), diskusi, skripsi, dan stugas akhir.

2. Naskah ditulis dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris (abstrak) diketik pada kertas ukuran A-4, spasi tunggal, dengan batas atas 1,55 cm; bagian dalam 2,5 cm; bagian luar 1,5 cm; dan bawah 2,45 cm. Font yang digunakan adalah Arial 11pt.

3. Batas panjang naskah/artikel adalah 4 atau 6 halaman.

4. Judul harus singkat, jelas tidak lebih dari 10 kata, cetak tebal, huruf kapital, di tengah-tengah kertas.

Untuk diskusi, judul mengacu pada naskah yang dibahas (nama penulis naskah yang dibahas ditulis sebagai referensi).

5. Nama penulis/pembahas ditulis lengkap tanpa gelar, di bawah judul, disertai institusi asal penulis dan alamat email di bawah institusi.

6. Harus ada kata kunci (keyword) dari naskah yang bersangkutan minimal 2 kata kunci. Daftar kata kunci (keyword) diletakkan setelah abstrak

7. Abstrak ditulis dalam Bahasa Indonesia dan Inggris maksimum 200 kata, dicetak miring, font Arial 10pt, spasi tunggal. Judul bab ditulis di tengah-tengah ketikan, cetak tebal huruf kapital

8. Gambar, grafik, tabel dan foto harus disajikan dengan jelas.

9. Definisi notasi dan satuan yang dipakai dalam rumus disatukan dalam daftar notasi. Daftar notasi diletakkan sebelum daftar pustaka

10. Kepustakaan diketik 1 spasi. Jarak antar judul 2 spasi dan diurutkan menurut abjad. Penulisannya harus jelas dan lengkap sesuai dengan: nama pengarang, tahun, judul, kota: penerbit. Judul dicetak miring.

Keterangan umum:

1. Naskah yang dikirim sebanyak satu eksemplar dan menyerahkan soft copy dalam program pengolahan kata MS Word atau format teks/ASCII.

2. Naskah belum pernah dipublikasikan oleh media cetak lain.

3. Redaksi berhak menolak atau mengedit naskah yang diterima. Naskah yang tidak memenuhi kriteria yang ditetapkan akan dikembalikan. Naskah diskusi yang ditolak akan diteruskan kepada penulis naskah untuk ditanggapi.

(4)

Editorial

Ketika Dirjen Diki melansir suratnya No. 152/E/T/2012 yang berisikan Wajib Publikasi Ilmiah Bagi S1/S2/S3, ide dasarnya dasarnya adalah untuk mendongkrak jumlah karya ilmiah perguruan tinggi yang dipublikasikan secara luas dianggap sangat rendah. Kebijakan ini langsung mengguncang jagad perguruan tinggi di Indonesia.Media yang digunakan untuk mewujudkan kebijakan tersebut adalah jurnal cetak dan e-jurnal.

Sosialisasi e-jurnal di Universitas Udayana telah dilakukan, namun dalam implementasinya bukan hal yang mudah. Untuk mewujudkannya melibatkan banyak pihak, organisasi mulai dari jurusan hingga Universitas, menempatkan orang-orang yang berkompeten (reviewer dan validator) dan badan pelaksanaannya. Selain itu, dukungan kebijakan, sumberdaya dan pengalokasiannya. Belum lagi mekanisme pemantauan, evaluasi, dan pengawasan pelaksanaannya. Ditengah kompleksitas permasalahan ini, lahirlah jurnal volume 4 nomor 2 dengan segala keterbatasannya. Sisi kualitas sebagai karya ilmiah, berkejaran dengan batas waktu yang sangat terbatas mewarnai volume keempat ini. Ini menjadi masalah tersendiri, menransformasi Tugas Akhir arsitektur yang didominasi gambar perancangan menjadi laporan dalam format jurnal ilmiah, bukan hal mudah. Namun ini adalah pilihan satu-satunya dalam keadaan keterbatasan waktu.

Diharapkan pada edisi mendatang, penyumbang artikel bukan hanya dari mahasiswa yang sedang tugas akhir, tetapi seluruh mahasiswa arsitektur tanpa memandang semester. Sehingga diharapkan diperoleh keberagaman naskah yang masuk sekaligus terdistribusinya jumlah artikel di setiap penerbitan. Dalam kesempatan yang baik ini, dari dapur pelaksana e-jurnal Asitektur, mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu terwujudnya jurnal volume 4 nomor 2 ini.

Redaktur

(5)

eJurnal Arsitektur Universitas Udayana Volume (4) Nomor (2) Edisi Juli 2016 v

Daftar Isi

Halaman

eJurnal Arsitektur Universitas Udayana ... ii

Pengurus eJurnal Arsitektur Universitas Udayana ... ii

Penuntun Penulisan dan Pengiriman Naskah e-Jurnal Arsitektur (JA) UNUD ... iii

Editorial ... iv

Daftar Isi ... v

1. Pengembangan Universitas Dhyana Pura di Badung: Esensi, Konsep, dan Output Pengembangan.

(Made Joshua Evan Arnawa, Ida Bagus Gde Wirawibawa, I Wayan Yuda Manik) ... 1-6 2. Apartemen Taman Pintar Sains di Denpasar, Bali: Sarana Melali sambil Melajah Sains yang

Menyenangkan

(Made Agastia Bethari Rahayu, Widiastuti, dan I Wayan Wiryawan) ... 7-10 3. Galeri Kain Bali di Kabupaten Gianyar, Bali: Perancangan Arsitektur pada Bangunan Galeri Kain.

(Kadek Suwi Yantari, I Nyoman Surata, dan I Ketut Mudra) ... 11-14 4. Fasilitas Agrowisata Terintegrasi Dengan Permukiman Tradisional Bali Aga di Desa Sukawana

Kintamani Bangli Bali: Modifikasi Rumah Tradisional Bali Aga Sebagai Penginapan

(I Putu Arys Wira Wicaksana, I Wayan Kastawan, dan Evert Edward Moniaga) ... 15-18 5. Pusat Sosial Remaja di Denpasar: Implementasi Konsep atau Gaya “Industrial Pop-Art”.

(Putu Gama Yasa, Ngakan Ketut Acwin Dwijendra, dan I Gusti Bagus Budjana) ... 19-22 6. Gedung Planetarium di Bali: Bentuk dan Tampilan pada Bangunan.

(Dewa Ayu Citra Dewi, Nengah Keddy Setiada, dan I Nyoman Surata) ... 23-26 7. Resort Hotel di Klungkung, Bali: Penerapan Gaya Arsitektur Tropis

(I Made Darma, I Putu Rumawan Salain, dan I Nyoman Sudiarta) ... 27-32 8. Chinese Garden Restaurant And Family Karaoke di Gianyar, Bali: Karakter ‘Oriental Modern’

pada Rancangan

(Ni Wayan Bella Handayani,, I Nyoman Widya Paramadhyaksa, dan Ida Bagus Gde Primayatna) ... 33-38 9. Pusat Pelatihan Anak Berkebutuhan Khusus di Bangli, Bali: Perencanaan Konsep Desain Pada

Rancangan

(Ida Ayu Dian Kurniantari, Nengah Keddy Setiada, dan I Nengah Lanus) ... 39-44 10. Pusat Pelatihan Yoga di Kabupaten Tabanan, Bali.

(Ni Nyoman Ayuk Widiari, Ida Bagus Ngurah Bupala, dan I Dewa Gede Agung Diasana Putra) ... 45-50 11. Pusat Modifikasi dan Penjualan Aksesoris Mobil di Denpasar, Bali.

(I Gusti Bagus Sukma Esa, I Wayan Gomudha, dan I Ketut Muliawan Salain) ... 51-56 12. Perancangan UPT Puskesmas Kuta Selatan 2, Badung, Bali.

(I Gusti Ngurah Eddy Suryadinata, Syamsul Alam Paturusi, dan Anak Agung Gde Djaja Bharuna S.) ... 57-62 13. Beach Mall di Gianyar, Bali.

(I Wayan Parsika Utama, Ciptadi Trimarianto, dan I Nyoman Susanta)... 63-68 14. Perancangan Elite Basketball Academy di Denpasar, Bali.

(Cokorda Widhiyani, I Made Suarya, dan I Ketut Mudra) ... 69-72 15. Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa Asing di Denpasar, Bali.

(Andi Rayno Ulvania Saransi, Ni Ketut Ayu Siwalatri, dan I Gusti Agung Bagus Suryada) ... 73-78 16. Sirkuit Motocross di Tabanan:Penerapan Tema Harmonis pada Rancangan.

(I Made Adi Gunawan, Ngakan Putu Sueca, dan I Nyoman Surata) ... 79-84

(6)

17. Pusat Pengembangan Kesenian Jegog di Jembrana, Bali: Pengaplikasian Tema Neo-Vernakular pada Tampilan Desain

(I Gede Arya Pradnya Prasana, Anak Agung Ayu Oka Saraswati, dan Ni Made Swanendri) ...85-88 18. Wadah Komunitas Perancang Mode di Denpasar, Bali.

(I Nyoman Bagus Sakhapradnya Batan, Ida Bagus Gde Wirawibawa, dan I Wayan Wiryawan) ...89-94 19. Tempat Penitipan Anak Usia Dini di Denpasar, Bali: Implementasi Tema dalam Perancangan.

(I Wayan Windrayana Raditya, Widiastuti, dan I Wayan Yuda Manik) ...95-98 20. Fasilitas Penunjang Wisata Alam di Cluster Destinasi Abang Airawang Kintamani, Bangli:

Integrasi Ekowisata dengan Perumahan Penduduk.

(I Putu Sutama Mandala, I Wayan Kastawan, dan Evert Edward Moniaga) ...99-102 21. Redesain Polsek Ubud, Gianyar, Bali: Penerapan Arsitektur Bali dalam Rancangan Desain

Bangunan.

(I Wayan Ekayana Saputra, Gusti Ayu Made Suartika, dan I Nyoman Sudiarta) ... 103-108

22. Pengembangan Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Pengambengan, Negara-Bali:

Penerapan Langgam Neo Vernakular pada Desain.

(I Putu Adhi Adnyana Artha, Ngakan Ketut Acwin Dwijendra, dan I Nyoman Surata) ... 109-114

23. Wedding Chapel di Kuta Selatan, Bali: Penerapan Tema dan Konsep dalam Perancangan.

(Nadia Griselda, Nengah Keddy Setiada, dan Ida Bagus Ngurah Bupala) ... 115-120

24. Galeri Seni Kriya Logam, Kulit, dan Rotan di Denpasar, Bali

(Ida Bagus Anom Artha Lingga, I Putu Rumawan Salain, dan I Putu Sugiantara) ... 121-126

25. Agrowisata Kopi Luwak di Petang, Badung.

(I Putu Dedy Sumantra, Ni Ketut Ayu Siwalatri, dan I Ketut Muliawan Salain) ... 127-130 26. Industri Pembuatan Selai Salak di Bebandem, Karangasem-Bali

(Ida Ayu Agung Martadewi, Syamsul Alam Paturusi, dan I Ketut Mudra) ... 131-136 27. Badung Sports Centre, Bali: Fasilitas Olahraga dengan Pendekatan Green Arsitektur dan

Postmodern.

(I Kadek Jery Yasa, Ciptadi Trimarianto, dan I Nyoman Susanta) ... 137-140

28. Pabrik Pengolahan Kakao di Buleleng, Bali: Penerapan Tema Arsitektur Humanis.

(Putu Siskha Pradnyaningrum, I Made Suarya, dan Ida Bagus Gde Primayatna) ... 141-146

29. Galeri Seni Rupa Murni Nasional Indonesia di Gianyar, Bali: Konsep Perancangan.

(Simon Togar Kurniawan, I Made Adhika, dan I Gusti Agung Bagus Suryada) ... 147-150

30. Bali Surf Training Camp di Kabupaten Badung, Bali.

(I Komang Ari Wijaya Kusuma Putra, Ngakan Putu Sueca, dan I Wayan Wiryawan) ... 151-154

31. Makerspace Bengkel Kreatif di Denpasar, Bali: Penerapan Tema “Tropical Artistic” dalam Perancangan.

(Made Ukrania Sanjiwani, Widiastuti, dan Evert Edward Moniaga) ... 155-158

32. Pengembangan Desain Wisata Pantai Lepang, di Klungkung, Bali: Pola Penataan Zonasi dan Bangunan Pelindung Pantai.

(I Gede Agus Prayoga, I Nyoman Widya Paramadhyaksa, dan Ida Bagus Ngurah Bupala) ... 159-164

33. Pusat Pengolahan dan Kedai Kopi di Kecamatan Rendang, Karangasem, Bali.

(I Gusti Ayu Mirah Tiarasani Artawa, Ida Bagus Gde Wirawibawa, dan I Ketut Mudra) ... 165-170

34. Water Sport di Pantai Melasti, Ungasan, Bali: Teori dan Perancangan Fasilitas Water Sport.

(I Putu Gede Jayantara, Ngakan Ketut Acwin Dwijendra, dan I Nyoman Sudiarta)... 171-176 35. Taman Budidaya Lebah Madu Organik di Karangasem, Bali.

(Putu Ari Martina Dewi, Ida Ayu Armeli, dan I Ketut Muliawan Salain) ... 177-180 36. Taman Budaya Karangasem di Amlapura: Penerapan Tema Regionalisme dalam Konsep

Perancangan.

(I Wayan Andy Priawan, I Putu Rumawan Salain, dan Ida Bagus Gde Primayatna)... 181-186

(7)

eJurnal Arsitektur Universitas Udayana Volume (4) Nomor (2) Edisi Juli 2016 vii 37. Lembaga Pemasyarakatan Kelas 1 Denpasar-Bali: Implementasi Green Architecture.

(Azvin Ghara Krisopras, Nengah Keddy Setiada, dan I Nengah Lanus) ... 187-190 38. Universal Wedding Venue di Kecamatan Ubud, Bali

(Violeta Charisma Saragih, I Wayan Gomudha, dan I Nyoman Susanta) ... 191-196 39. Penataan Kawasan Daya Tarik Wisata Taman Bali Raja, Desa Tamanbali Bangli, Bali:

Perwujudan Tema Green Architecture.

(Desak Putu Korpiyoni, Anak Agung Ayu Oka Saraswati, dan Anak Agung Gede Djaja Bharuna S.) ... 197-200 40. Museum dan Cafe Kopi di Kintamani, Bali: Penerapan Tema Rastik Tempo Dulu pada Desain.

(Ni Komang Nalatri Sudapradnyani, Syamsul Alam Paturusi, dan I Nyoman Surata) ... 201-204 41. Ekowisata Rice Terrace Jatiluwih, Tabanan-Bali: Pengembangan Fasilitas Wisata Berwawasan

Lingkungan dan Konservasi.

(I Gede Bayu Pratama, Ciptadi Trimarianto, dan I Putu Sugiantara)... 205-210 42. Penataan Kawasan Wisata Spiritual Pancoran Solas di Desa Guliang Kangin, Tamanbali-Bangli,

Bali: Penataan Kawasan Wisata Spiritual.

(I Putu Adi Sumar Bawa, Ni Ketut Ayu Siwalatri, dan Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati)... 211-214 43. Agrowisata Coklat di Badung Utara, Bali: Sustainable Architecture pada Rancangan.

(I Gede Gandhi Silantara, Anak Ayu Agung Oka Saraswati, dan I Wayan Wiryawan) ... 215-218 44. Redesain Pasar Desa Adat Blahkiuh, Badung-Bali: Tinjauan Tema, Konsep Perencanaan, dan

Konsep Perancangan.

(I Putu Indra Pramartha Pande Usadi, I Made Suarya, dan I Wayan Yuda Manik) ... 219-222 45. Sirkuit Motocross dan Supercross di Lahan Pasca Galian C Kali Unda, Klungkung.

(I Gede Wahyu Kusuma, Ida Bagus Gde Wirawibawa, dan Evert Edward Moniaga) ... 223-228 46. Museum Nelayan Tradisional Bali di Kabupaten Klungkung: Penerapan Tema Profesi, Tradisi,

dan Prosesi Nelayan Tradisional Bali Pada Rancangan.

(I Putu Aditya Oka Pratana, I Nyoman Widya Paramadhyaksa, dan I Nengah Lanus) ... 229-232 47. Redesain Gereja Kristen Protestan di Bali (GKPB) Jemaat Philia di Amlapura, Bali: Kapasitas

Gedung Gereja dan Tata Letak Bangunan.

(I Komang Ari Gunawan, Gusti Ayu Made Suartika, dan I Nyoman Surata) ... 233-238 48. Co-working Space di Kota Denpasar, Bali: Penerapan Tema Perancangan “Creative Urban

Space”.

(Cynthia Indah Prayanti, Ngakan Ketut Acwin Dwijendra, dan Ida Bagus Ngurah Bupala)... 239-242 49. Redesain GOR Basket Ngurah Rai Denpasar, Bali: Implementasi Tema “We Play As One”.

(Putu Rahadi Setiawan, Widiastuti, dan I Gusti Bagus Budjana) ... 243-246 50. Redesain Mandala Wisata Samuantiga, Bali: Penerapan Teman Neo Vernakular

(I Made Ari Suryawan, Ida Ayu Armeli, dan I Ketut Muliawan Salain) ... 247-250 51. E-Sport Arena Berstandar Internasional di Badung, Bali: Teori dan Perancangan E-Sport Arena.

(Julio, I Putu Rumawan Salain, dan I Nyoman Susanta)... 251-256 52. Wisata Agro Kopi di Pupuan, Tabanan.

(Kadek Ayu Inten Lestari, Nengah Keddy Setiada, dan I Ketut Mudra) ... 257-262 53. Pengembangan Pasar Tradisional Desa Sidemen, Karangasem-Bali: Pengaplikasian Tema

Rekreasi pada Konsep Perancangan Pasar.

(I Dewa Ayu Sukma Dewi, I Made Suarya, I Wayan Yuda Manik) ... 263-266 54. Ekowisata Cagar Budaya Gunung Kawi di Sebatu Kabupaten Gianyar, Bali: Penataan dan

Pengembangan Kawasan Cagar Budaya.

(I Gede Wirawan, Ciptadi Trimarianto, dan I Gusti Agung Bagus Suryada) ... 267-272 55. Bali United Football Academy di Gianyar, Bali.

(Deny Indra Yuliasmadi, Syamsul Alam Paturusi, dan Ni Made Swanendri) ... 273-278 56. Redesign Pasar Kodok di Tabanan, Bali: Penerapan Tema pada Ruang Luar dan Ruang Dalam.

(I Putu Eka Apriliantara, I Made Adhika, dan I Nengah Lanus) ... 279-282 57. Museum Transportasi Darat di Bali: Penerapan Tema Teknologi Edukatif pada Rancangan.

(Anak Agung Kresna Mahadhipa, Ngakan Putu Sueca, dan I Wayan Wiryawan) ... 283-288

(8)

58. Taman Kupu-Kupu di Badung, Bali: Perancangan Fasilitas Rekreasi dan Pelestarian Alam.

(I Nyoman Triwikrama, Anak Agung Ayu Oka Saraswati, dan I Nyoman Susanta) ... 289-292 59. Bali Skatepark di Badung, Bali: Penerapan Tema “The Beauty of Extreme” pada Rancangan.

(A.A. Gd. Raka Fajar Raditya, Widiastuti, dan I Nyoman Surata) ... 293-296 60. Pusat Rehabilitasi Narkoba di Bangli: Tema “Home Sweet Home” dengan Menerapkan Bentuk

Neo-Vernakular.

(Cok Gde Agastya Prawira Putra, I Wayan Kastawan, dan Ida Bagus Ngurah Bupala) ... 297-300 61. Pusat Komunitas Fotografi di Bali: Penerapan Tema Light and Shadow pada Bangunan.

(Made Resta Handika, Ngakan Ketut Acwin Dwijendra, dan I Nengah Lanus) ... 301-306 62. Redesain Gedung Kesenian Gde Manik Singaraja Bali: Harmonisasi Unsur Modern dan

Tradisional Bali dalam Fungsi Pertunjukan Seni.

(Gede Yogi Swara Pradita Nanda, Nengah Keddy Setiada, dan I Gusti Bagus Budjana) ... 307-310 63. Kompleks Komersial dan Hunian Terpadu di Badung, Bali: Penerapan Arsitektur Bioklimatik pada

Rancangan.

(I Kadek Saka Anggarika Suwirna B, Syamsul Alam Paturusi, dan I Gusti Agung Bagus Suryada) ... 311-314 64. Pusat Pelestarian dan Pengembangan Kesenian Pelegongan di Gianyar, Bali: Fasilitasi Produk

Seni Tari Legong.

(I G. N. Surya Suta Riadi, Ciptadi Trimarianto, dan Ni Made Swanendri) ... 315-320 65. Sport Club di Denpasar, Bali

(A.A. Ngr. Manik Satriya Wicaksana, I Made Adhika, dan I Wayan Wiryawan) ... 321-326 66. Rumah Perawatan Anak Penderita Kanker di Denpasar, Bali: Naungan Kegiatan Paliatif,

Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Penderita Kanker

(I Gusti Agung Ngurah Wisnu Maha Adi, Ni Ketut Ayu Siwalatri, dan I Wayan Yuda Manik) ... 327-330 67. Pengembangan Fasilitas Wisata Air di Blahkiuh, Bali: Suatu Pendekatan terhadap

Pengembangan Fasilitas Wisata Air.

(Ajus Wiranata, Anak Agung Ayu Oka Saraswati, dan Evert Edward Moniaga) ... 331-336 68. Pasar Tradisional di Jalan Cokroaminoto Denpasar, Bali: Penerapan Tema “Smart Market”

dalam Konsep Perancangan.

(Ida Bagus Joni Mantara, Ngakan Putu Sueca, dan I Nyoman Sudiarta) ... 337-342 69. Gedung Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Negeri Sipil (PNS) Pemerintahan Kabupaten

Badung, Bali: Penerapan Suasana Ramah dan Bersahabat terhadap Kegiatan dalam Bangunan.

(I Putu Indra Satyawan, Widiastuti, dan I Nyoman Surata) ... 343-346 70. Wisata Alam Persawahan di Ubud, Bali: Penerapan Tema dalam Desain Arsitektur Kegiatan

Wisata Alam.

(Ida Bagus Gede Eka Arimbawa, Ida Bagus Gde Wirawibawa, dan I Gusti Bagus Budjana) ... 347-352 71. Penataan Kawasan Daya Tarik Wisata Ceking Tegallalang, Gianyar-Bali: Pengembangan

Pariwisata dan Konservasi Persawahan.

(I Wayan Muliana, Gusti Ayu Made Suartika, dan Ida Bagus Ngurah Bupala) ... 353-358 72. Redesain Sasana Budaya di Tabanan, Bali: Tema Perancangan Arsitektur.

(Anak Agung Yudi Adi Wedana, I Wayan Kastawan, dan I Wayan Wiryawan) ... 359-362 73. Pusat Kegiatan dan Informasi Arsitektur di Denpasar, Bali: Pengaplikasian Rain Catcher Tree

sebagai Solusi Sistem Konservasi Air Hujan.

(Ketut Ryan Budhi Saputra, I Made Suarya, dan I Nengah Lanus) ... 363-368 74. Industri Pengolahan Buah Stroberi di Desa Pancasari, Bali: Penerapan Tema “Fresh and

Healthy” dalam Desain.

(Gede Fendi Permana Putra, I Nyoman Widya Paramadhyaksa, dan I Nyoman Sudiarta) ... 369-372 75. Pet Care Center di Denpasar, Bali: Penerapan Tema dan Konsep Perancangan dalam Desain

Bangunan.

(I Gede Rai Dwija Putra, Gusti Ayu Made Suartika, dan I Gusti Bagus Budjana) ... 373-376 76. Objek Wisata Alam di Bukit Asah, Desa Bugbug, Kabupaten Karangasem, Bali: Merancang

Massa Bangunan di Area Bertransis.

(Ida Bagus Wisnawa Wiantara, Ida Ayu Armeli, dan I Nyoman Surata.) ... 377-382

(9)

eJurnal Arsitektur Universitas Udayana Volume (4) Nomor (2) Edisi Juli 2016 ix 77. Pusat Kerajinan Bahan Daur Ulang di Denpasar, Bali: Teori dan Perancangan.

(Putu Sutristya Adi Putra, Nengah Keddy Setiada, dan I Wayan Yuda Manik) ... 383-388 78. Redesain Pasar Umum Sukawati di Kabupaten Gianyar, Bali: Arsitektur Neo Vernakular

(Rangga Seta Ugrasena, Ni Ketut Ayu Siwalatri, dan I Nengah Lanus) ... 389-392 79. Rumah Duka dan Krematorium di Tabanan, Bali.

(Puspita Yuliana Dewi, Widiastuti, dan Ida Bagus Ngurah Bupala) ... 393-396 80. Organic Bakery di Denpasar, Bali: Desain Interior Organic Bakery dengan Konsep Open Kitchen.

(Hapsari Widya Pratiwi, Widiastuti, dan I Ketut Muliawan Salain) ... 397-400 81. Wisata Alam di Kawasan Danau Buyan, Buleleng, Bali: Penerapan Tema “Back To Nature” pada

Rancangan.

(Ignasius Gede Irwan Dinata, Widiastuti, dan Ni Made Swanendri) ... 401-404 82. Redisain Pasar Hewan Kayuambua di Kabupaten Bangli, Bali: Penerapan Konsep Tri Angga

pada Desain.

(I Komang Budi Suryawan, Syamsul Alam Paturusi, dan Ni Made Swanendri) ... 405-410 83. Taman Mini Rumah Tradisional Bali di Kabupaten Badung, Bali: Pengembangan Arsitektur

Tradisional Manjadi Pariwisata di Bali

(I Made Gandhi Pramana Putra, Ngakan Putu Sueca, dan Nengah Keddy Setiada) ... 411-414 84. Pasar Wisata Tradisional di Gianyar, Bali.

(I Putu Arik Okayana Suputra, I Gusti Bagus Budjama, dan Ida Bagus Ngurah Bupala) ... 415-418 85. Eco Resort Villa di Kecamatan Kuta Selatan: Penerapan Green Roof pada Unit Honeymoon Suite

Villa dalam Eco Resort Villa di Kecamatan Kuta Selatan, Bali.

(A. A. Ngr. Gde Wirottama Putra, I Made Suarya, dan Ni Made Swanendri) ... 419-426 86. Redesain Pasar Tampaksiring di Kabupaten Gianyar, Bali: Konsep Tampilan dan Material

Bangunan.

(Putu Manik Yoga Sahadewa, I Nyoman Surata, dan I Wayan Yuda Manik) ... 427-430 87. Redesain Kantor Bupati Bangli, Bali.

(Indra Pranananda, I Wayan Kastawan, dan Evert Edward Moniaga) ... 431-434 88. Stadion Softball di Kota Denpasar, Bali: Penerapan Konsep Bentuk Massa Bangunan dan Ruang

Luar pada Stadion Softball.

(I Wayan Juliarta, Ida Bagus Ngurah Bupala, dan I Wayan Yuda Manik) ... 435-438 89. Sport Center di Gianyar, Bali: Penerapan Tema, Bentuk, dan Tampilan Bangunan.

(I Kadek Darma Putra, I Wayan Kastawan, dan I Nyoman Susanta) ... 439-442 90. Pusat Budidaya Anggrek Hibrida di Tabanan, Bali: Penerapan Konsep Tampilan dan Interior

pada Bangunan.

(I Kadek Adi Pramana, Nengah Keddy Setiada, dan Anak Agung Gde Djaja Bharuna S.) ... 443-448 91. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Vokal di Denpasar, Bali: Penerapan Konsep Tampilan Bangunan

dan Ruang Dalam.

(Anggi Yogiarta, I Wayan Gomudha, dan Anak Agung Ayu Oka Saraswati) ... 449-454 92. Pengembangan Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana, Bali: Studi Mengenai Penentuan Tema yang

Ideal.

(Dian Fajar Prasetyo, Ngakan Ketut Acwin Dwijendra, dan Ciptadi Trimarianto) ... 455-458 93. Pusat Olahraga Tenis Meja di Denpasar: Penerapan Konsep Tampilan pada Bangunan.

(Putu Yoga Pratama Adi Putra, Ida Ayu Armeli, dan Putu Gede Sukarsana) ... 459-462 94. Galeri Kerajinan Patung Batu di Gianyar, Bali: Penerapan Konsep Tampilan pada Bangunan.

(Wayan Gede Aldi Sujaya, Nengah Keddy Setiada, dan Gusti Ayu Made Suartika) ... 463-468 95. Galeri Gambuh dan Gong Kebyar di Gianyar, Bali: Penerapan Konsep Tampilan Luar pada

Bangunan.

(Ida Bagus Gede Eka Narayana Mas, I Made Adhika, dan Putu Gede Sukarsana) ... 469-474 96. Perencanaan Fasilitas Sistem Resi Gudang di Gianyar, Bali: Penerapan Konsep Tampilan dan

Interior pada Bangunan.

(I Wayan Gus Widiarta, Nengah Keddy Setiada, dan Ngakan Putu Sueca) ... 475-480

(10)

97. Redesain Pasar Blahbatuh, Gianyar: Tema, Tampilan Entrance, dan Tampilan Bangunan.

(I Made Saptika, I Nengah Lanus, dan I Nyoman Widya Paramadhyaksa) ... 481-486 98. Penataan Desa Wisata Bongkasa Pertiwi di Kecamatan Abiansemal, Badung-Bali

(I Wayan Wahyu Raditya, I Made Adhika, dan I Putu Sugiantara) ... 487-492 99. Wedding House di Desa Kelating, Tabanan, Bali: Perancangan dengan Tema Romantis dan

Tipologi Bangunan Neo-Vernakular.

(Dewa Ayu Putu Nanda Pradnya Dianti, Ida Ayu Armeli, dan I Gusti Bagus Budjana)... 493-496 100. Redesain Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Sangsit Buleleng, Bali: Penataan dan

Pengembangan Dermaga.

(I Gusti Bagus Made Sumertadana, Gusti Ayu Made Suartika, dan I Gusti Bagus Budjana) ... 497-500 101. Pusat Bisnis Kerajinan Kulit di Kabupaten Badung, Bali.

(I Gede Bayu Dewanthara, I Putu Rumawan Salain, dan Anak Agung Gde Djaja Bharuna S.) ... 501-506 102. Hotel Resort Agro di Desa Belimbing, Tabanan: Penerapan Konsep Tampilan pada Bangunan.

(Aika Andreyana, I Putu Rumawan Salain, dan Anak Agung Ayu Oka Saraswati) ... 507-510 103. Pengembangan Hunian sebagai Akomodasi Wisata di Desa Pangsan, Badung-Bali: Penerapan

Konsep Tampilan Bangunan.

(Dewa Putu Gede Angga Darmawan, Ida Ayu Armeli, dan Anak Agung Gde Djaja Bharuna S.) ... 511-514 104. Relokasi Pasar Tradisional Desa Adat Buduk, Bali: Penerapan Langgam Arsitektur Tropis.

(I Putu Handy Mahendrayasa, Widiastuti, dan Evert Edward Moniaga) ... 515-518 105. Museum Sepeda Motor di Kabupaten Badung, Bali: Tema dan Konsep Perancangan.

(Perdana Putra, Ida Ayu Armeli, dan Syamsul Alam Paturusi) ... 519-524

(11)

Arsitektur dan Desain Riset Studi Perkotaan dan Lingkungan Binaan Kritik Perencanaan dan Arsitektur Binaan

Elektronik Jurnal Arsitektur milik Jurusan Arsitektur-Fakultas Teknik-Universitas Udayana yang terbit dua kali dalam setahun.

www.ojs.unud.ac.id

Oka Saraswati, AAA; Widya Paramadhyaksa, IN; Syamsul, AP; Mudra, IK; Yuda Manik, IW; Swanendri, NM; Rumawan Salain, IP; Sueca, NP; Suartika, GAM; Susanta, IN; Suryada, IGAB; Widja, IM; Kastawan, IW; Suryada, IGAB; Karel Muktiwibowo, A.

V o lu m e ( 4 ) N o m o r (2 ) E d is i Ju li 2 0 1 6

ISSN:

9 772338 505762

JURUSAN ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA

(12)

I Gusti Ngurah Eddy Suryadinata (1204205013)1), Syamsul Alam Paturusi2), dan Anak Agung Gde Djaja Bharuna S.3)

PERANCANGAN UPT PUSKESMAS KUTA SELATAN 2, BADUNG, BALI

I Gusti Ngurah Eddy Suryadinata1), Syamsul Alam Paturusi2), dan Anak Agung Gde Djaja Bharuna S.3)

1)Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana [email protected]

2) Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana [email protected]

3) Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana [email protected]

ABSTRACT

Puskesmas (Public Health Center) is a technical unit of regency health office, responsible for providing health care in a region/sub-district level which are comprehensive, integrated, acceptale and accessible to the community. UPT Puskesmas Kuta Selatan 2 was established to meet the needs of public health service in South Kuta sub-district. It is located on the highway of Uluwatu-Pecatu. Pecatu Village, South Kuta sub-district, Badung, Bali and covering and area of ± 3.643 m2. Additionally, this public health center has spacious room of 1.343 m2 with KDB 40% so the total area is 3.062.31 m2. The number of populations served each day is 157 people and opens from Monday to Saturday at 08.00-14.00 WITA. This building is designed by using Stability theme with the aim to have balance and harmony in the appearance of the building, the proportion and distribution of zoning or grouping rooms in the building are arranged based on the needs of community so that they could work in perfect harmony.

Keywords: Puskesmas (Public Health Center), needs, South Kuta, Balance

ABSTRAK

Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah yang bersifat menyeluruh, terpadu serta dapat diterima dan terjangkau oleh masyarakat. UPT Puskesmas Kuta Selatan 2 ini didirikan untuk memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan masyarakat di Kecamatan Kuta Selatan. Terletak di jalan raya Uluwatu- Pecatu, Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, Bali dengan luas tapak adalah ± 3.643 m2. Bangunan UPT Puskesmas Kuta Selatan 2 ini memiliki kebutuhan luas ruang 1.343 m2 dengan KDB 40% sehingga luas keseluruhan adalah 3.062,31 m2. Kapasitas pengunjung yang disediakan adalah 157 orang per hari dengan waktu operasional rata-rata dari hari senin sampai sabtu pada pukul 08:00 sampai 14.00 WITA. Bangunan ini dirancang dengan menggunakan tema Stability dengan tujuan agar memiliki keseimbangan dan keselarasan dalam tampilan bangunan, proporsi dan pembagian zonasi atau pengelompokan ruang dalam bangunan yang disesuaikan dengan kebutuhan civitas sehingga menimbulkan keselarasan dalam beraktivitas.

Kata Kunci: puskesmas, kebutuhan, kuta selatan, keseimbangan

PENDAHULUAN Latar Belakang

Kecamatan Kuta Selatan merupakan salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten Badung dengan jumlah penduduk terbanyak yakni berdasarkan Badung Dalam Angka Tahun 2014 mencapai 93.256 jiwa, namun jumlah tersebut tidak sebanding dengan ketersediaan fasilitas pelayanan kesehatan berupa puskesmas yang tersedia di daerah ini. Berdasarkan hasil wawancara dengan Dr. IGNB Sastrawan Dj, M.Kes selaku Kepala Puskesmas Kuta selatan menyebutkan terdapat tiga permasalahan yang menyebabkan kinerja Puskesmas Ku- ta Selatan ini tidak optimal, pertama wilayah kerja yang luas dengan diikuti oleh jumlah penduduk yang banyak sehingga puskesmas tidak dapat menjangkau seluruh wilayah Kecamatan Kuta Selatan, selain itu pelayanan kesehatan puskesmas sesuai dengan standar hanya mampu melayani ±30.000 jiwa. Kedua dengan terbatasnya lahan pada Puskesmas Kuta Selatan mengakibatkan beberapa fasilitas seperti ruang rawat inap, radiologi, rekam medik, tidak tersedia pada Puskesmas Kuta Selatan, sedangkan Peraturan Menteri Kesehatan RI nomor 75 Tahun 2014 mengharuskan setiap UPT Puskesmas untuk memiliki fasilitas tersebut. Ketiga dengan munculnya rumah sakit swasta di Kecamatan Kuta Selatan mengakibatkan masyarakat dengan

(13)

58

eJurnal Arsitektur Universitas Udayana Volume (4) Nomor (2) Edisi Juli 2016-ISSN No. 9 772338 505762 perekonomian menengah kebawah cenderung mengurungkan niatnya untuk berobat karena tariff rumah sakit swasta yang mahal. Berdasarkan hal tersebut, pengadaan UPT Puskesmas Kuta Selatan 2 diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan masyarakat di Kecamatan Kuta Selatan.

Lokasi Proyek

Proyek ini terletak di Kecamatan Kuta Selatan yang merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Badung yang memiliki luas ±101,13 km2 dengan batas wilayah yaitu, utara adalah Kecamatan Kuta, bagian timur adalah samudra hindia, bagian selatan adalah samudra hindia dan bagian barat adalah samudra hindia. Peletakan tapak dari proyek ini berlokasi di jalan Uluwatu-Pecatu Desa Pecatu. Secara umum tapak merupakan lahan kosong dengan potensi yang dimiliki dan berdasarkan kebutuhan pada Kecamatan Kuta Selatan sehingga layak untuk dibangun sarana fasilitas kesehatan.

Tema

Dalam proses penentuan tema pada rancangan UPT Pusksesmas Kuta Selatan 2 ini dilakukan beberapa pen- dekatan, yaitu pendekatan terhadap fungsi, pengguna, kegiatan dan pelayanan, serta pendekatan terhadap l o- kasi. Dari pendekatan tersebut, didapatkan sebuah tema yaitu “Stability”. Dalam pembahasan kedalam proses perancangan, makna yang diambil adalah keseimbangan yang memiliki arti untuk menciptakan kehidupan yang lebih baik yang berasal dari badan yang sehat, disesuaikan dengan fungsi bangunan yang merupakan tempat untuk berobat dan merupakan pelayanan kesehatan masyarakat. Pengaplikasian pada rancangan bangunan yakni memiliki keseimbangan dan keselarasan dalam tampilan bangunan, proporsi dan pembagian zonasi atau pengelompokan ruang dalam bangunan yang disesuaikan dengan kebutuhan civitas sehingga menimbulkan keselarasan dalam beraktivitas maupun bersirkulasi.

Program Ruang

Terdapat tiga tahapan yang dilalui dalam merancang bangunan UPT Puskesmas Kuta Selatan 2 ini, dian- taranya adalah: Program fungsional yang menjelaskan tentang identifikasi dari civitas, aktivitas sehingga menunjukkan ruang-ruang yang dibutuhkan. Program performansi berisi tentang penjabaran dari persyaratan dan tuntutan ruang yang harus dicapai sesuai dengan jenis dan fungsi ruang. Program arsitektural merupakan perhitungan studi kapasitas dan besaran ruang yang dibutuhkan. Berdasarkan fungsinya, ruang-ruang pada UPT Puskesmas Kuta Selatan 2 dibedakan berdasarkan ruang pelayanan medis, ruang penunjang medi s, ru- ang penunjang non medis dan ruang servis. Rekapitulasi besaran ruang dijabarkan pada Tabel 1.

Tabel 1. Rekapitulasi Besaran Ruang

Sumber: Suryadinata, 2016:101

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Tahun 2014 tentang Puskesmas, kebutuhan KDB maksimal untuk puskesmas adalah 60%. Tetapi pada rancangan puskesmas 2 Kuta Selatan ini menggunakan KBD sebesar 40% dengan tujuan untuk memberikan ruang bebas lebih banyak kepada pengunjung dan pasien, ditambah dengan adanya kebun TOGA (Tanaman Obat Keluarga) untuk edukasi bagi pengunjung sehingga diputuskan untuk menggunakan KDB lebih kecil. Kebutuhan luas tapak untuk UPT Pusk- esmas Kuta Selatan 2 berdasarkan total besaran ruang dan KDB adalah ±2.468 m2. Lokasi tapak terpilih be- rada di jalan raya Uluwatu – Pecatu, Desa Pecatu memiliki luas lahan ±3.643 m2 dengan batas – batas tapak bagian utara adalah rumah penduduk dan jalan utama dengan lebar ±6 meter , timur adalah rumah penduduk,lahan kosong dan terdapat jalan dengan lebar ±4 meter, dan bagian selatan dan barat merupakan lahan kosong. Gambar 1 dan 2 akan menampilkan kondisi dari tapak dan peta lokasi pada tapak.

No Nama Ruang Total Besaran Ruang

1 Ruang Pelayanan Medis 415.795 m2

2 Ruang Penunjang Medis 135.36 m2

3 Ruang Penunjang Non Medis 262 m2

4 Ruang Servis 219.28 m2

Total Luas Ruang 1342.165 m2 ≈ 1343 m2

(14)

I Gusti Ngurah Eddy Suryadinata (1204205013)1), Syamsul Alam Paturusi2), dan Anak Agung Gde Djaja Bharuna S.3)

KONSEP PERANCANGAN

Konsep Entrance diterapkan pada tapak dan bangunan. Entrance tapak mempertimbangkan kemudahan sir- kulasi kendaraan baik untuk masuk dan keluar tapak, serta mempertimbangkan aksesibilitas sirkulasi emergen- cy/gawat darurat pasien menuju UGD. Bentuk entrance menampilkan kombinasi dan pengembangan bentuk dari angkul-angkul dengan tetap menggunakan konsep cangkem kodok pada main entrance untuk memu- dahkan masyarakat mencari akses untuk masuk kedalam tapak. Gambar 3 sampai 5 akan menampilkan pele- takan dan tampilan entrance tapak.

Konsep Zoning dibuat dengan memperhatikan kondisi tapak dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik In- donesia Nomor 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas sebagai bangunan fasilitas pelayanan kesehatan. Berikut akan ditampilkan pembagian zoning tapak dan konsep massa bangunan pada Gambar 6 dan 7.

Konsep Tampilan Bangunan menyesuaikan dengan tema stability dengan menampilkan keseimbangan dan keselarasan pada tampilan bangunan dan penyesuaian dengan keadaan sekitar pada tapak, seperti pen- gaplikasian atap limasan, bentuk bangunan cenderung segi empat atau pengembangannya serta pengaplika- sian bahan dan material. Tampilan bangunan dan entrance pada UGD dapat dilihat pada Gambar 8 dan 9.

Gambar 3. Peletakan Entrance pada Tapak Sumber: Suryadinata, 2016

Jl. Raya Uluwatu Pecatu

Main Entrance (In/Out)

Side Entrance (In/Out)

Gambar 4. Konsep Entrance dengan “cangkem kodok”

Sumber: Suryadinata, 2016

Gambar 5. Tampilan Entrance Sumber: Suryadinata, 2016 Gambar 1. Kondisi Tapak

Sumber: Suryadinata, 2016 Lokasi Tapak

Jl Uluwatu -Pecatu Dari

Denpasar Menuju Ulu-

watu

Menuju Uluwatu

Dari Denpasar

Gambar 2. Peta Lokasi Tapak Sumber: Suryadinata, 2016

Gambar 6. Pembagian Zoning pada Tapak Sumber: Suryadinata, 2016

Fasilitas Servis

Parkir Pengunjung Parkir Pengelola Fasilitas Penun- jang Non Medis Fasilitas Medis

Gambar 7. Konsep Massa Bangunan Sumber: Suryadinata, 2016

(15)

60

eJurnal Arsitektur Universitas Udayana Volume (4) Nomor (2) Edisi Juli 2016-ISSN No. 9 772338 505762 Konsep Tampilan Ruang Dalam pada bangunan fasilitas kesehatan memiliki beberapa persyaratan khusus yang harus dipenuhi untuk menjaga agar ruangan tetap bersih, higenis dan minim dari kuman maupun bakteri.

Diantaranya pada elemen penyusun ruang, seperti komponen penutup lantai terbuat dari bahan yang tidak dapat menyimpan debu dan pada kemiringan kurang dari 7o penutup lantai harus dengan bahan kasar dan tid- ak licin walaupun kondisi basah. Komponen dinding, mudah dibersihkan, tidak menyimpan debu, berwarna ce- rah, dan pertemuan antar dinding tidak menyiku agar mudah dibersihkan. Komponen langit-langit harus mudah dibersihkan, tidak mengandung bahan yang membahayakan pasien, tidak menyimpan debu dan tidak menyi- laukan. Tampilan bangunan dan ruang dalam dapat dilihat pada Gambar 10 sampai 13.

PERENCANAAN TAPAK

Perencanaan tapak dimulai dari penentuan site plan dan layout plan yang kemudian dilanjutkan dengan tampak dan potongan tapak. Gambar 14 sampai 19 akan menampilkan proses perencanaan tapak.

Gambar 8. Tampilan Bangunan Sumber: Suryadinata, 2016

Gambar 9. Tampilan Entrance pada UGD Sumber: Suryadinata, 2016

Gambar 10. Interior UGD Sumber: Suryadinata, 2016

Gambar 11. Interior Laboratorium Sumber: Suryadinata, 2016

Gambar 12. Interior R. Pertemuan Sumber: Suryadinata, 2016

Gambar 13. Interior R. Tunggu Sumber: Suryadinata, 2016

Gambar 14. Site Plan Sumber: Suryadinata, 2016

Gambar 15. Tampak Depan Tapak Sumber: Suryadinata, 2016

Gambar 16. Tampak Samping Timur Tapak Sumber: Suryadinata, 2016

(16)

I Gusti Ngurah Eddy Suryadinata (1204205013)1), Syamsul Alam Paturusi2), dan Anak Agung Gde Djaja Bharuna S.3) Perencanaan tapak kemudian dilanjutkan pada perancangan bangunan, hasil dari rancangan bangunan pusk- esmas berupa perspektif eksterior dapat diihat pada Gambar 19.

Gambar 19. Perspektif Eksterior Sumber: Suryadinata, 2016

Perancangan bangunan selanjutnya yakni berupa perspektif interior pada R. Rawat Inap, R. Poli Gigi, dan R..

Lobby/Administrasi yang dapat dilihat pada Gambar 20 sampai 22.

Gambar 17. Layout Plan Sumber: Suryadinata, 2016

Gambar 18. Potongan A-A Tapak Sumber: Suryadinata, 2016

Gambar 18. Potongan B-B Tapak Sumber: Suryadinata, 2016

Gambar 20. Interior R. Rawat Inap Sumber: Suryadinata, 2016

Gambar 21. Interior R. Poli Gigi Sumber: Suryadinata, 2016

Gambar 22. Interior R. Lobby Sumber: Suryadinata, 2016

(17)

62

eJurnal Arsitektur Universitas Udayana Volume (4) Nomor (2) Edisi Juli 2016-ISSN No. 9 772338 505762

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan dari Perancangan UPT Puskesmas Kuta Selatan 2 ini adalah didasari dengan kebutuhan dari masyarakat dengan berdasarkan banyaknya jumlah penduduk di Kecamatan Kuta Selatan yang tidak diimbangi oleh jumlah fasilitas pelayanan kesehatan berupa puskesmas. Lokasi dipilih yakni di jalan Uluwatu-Pecatu, De- sa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung dengan luas tapak ±3643 m2 yang diharapkan mampu menampung luas bangunan yakni ±2.463 m2 ditambah dengan ketersediaan ruang terbuka hijau dan perkebunan TOGA (Tanaman Obat Keluarga). Ruang-ruang pada Puskesmas ini dibedakan menjadi ruang pelayanan medis, ruang penunjang medis, ruang penunjang non medis dan ruang servis. Perancangan bangunan puskesmas ini mengaplikasikan tema “Stability” dengan tujuan agar memiliki keseimbangan dan keselarasan dalam tampilan bangunan, proporsi dan pembagian zonasi atau pengelompokan ruang dalam bangunan yang disesuaikan dengan kebutuhan civitas sehingga menimbulkan keselarasan dalam beraktivitas.

Saran dari perancangan UPT Puskesmas Kuta Selatan 2 ini adalah agar lebih memperhatikan kesesuaian antara tema terpilih dengan penerapannya pada konsep terutama pada tampilan bangunan, karena tema merupakan jiwa yang terkandung dalam bangunan, jadi bagaimana tema stability dapat memunculkan bangunan yang sesuai dengan rancangan. Pembagian zoning dalam bangunan hendaknya dibagi antara kelompok ruang yang bersifat infeksius dan non infeksius, agar tidak menyebabkan kontaminasi dari pasien pada pengunjung lainnya.

DAFTAR PUSTAKA

Eddy Suryadinata, I Gusti Ngurah. 2016 Seminar Tugas Akhir – Perancangan UPT Puskesmas Kuta Selatan 2.

( tidak diterbitkan )

Laporan Tahunan UPT Puskesmas Kuta Selatan tahun 2015.

Pemerintah Kabupaten Badung. 2014. Badung Dalam Angka 2014. Badung. Badan Pusat Statistik Kabupaten Badung.

Pemerintah Republik Indonesia. 2014. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 tahun 2014.

Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat. Jakarta.

Referensi

Dokumen terkait

Bagi Goeboex Coffee Memperoleh masukan, saran dan informasi bagi pihak Goeboex Coffee mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan konsumennya seperti kualitas pelayanan,

Guna mempermudah pemahaman dan pembahasan dalam penelitian ini, penulis akan memberikan batasan masalah yang dikaji yaitu pada kerjasama bisnis yang dilakukan

Dari 6 padi hibrida F 1 yang unggul terhadap rata-rata 4 varietas cek seperti tersebut di atas, hanya IR58025A/Batanghari yang memberikan sifat agak rentan terhadap keracunan Al,

Konsep perancangan pada bangunan Akademik Tata Boga di Kabupaten Bandung Barat ini mengacu pada Tema “Kultural Kontemporer”, dimana perpaduan antara arsitektur kontemporer

Nilai ihsan dalam praktik kepemimpinan Rumah Sakit Islam PKU Muhammadiyah Pekajangan muncul dengan atribut pemimpin yang tidak zalim, pemimpin selalu memberikan apa yang

Malu rasanya Abah nak ambil duit kamu…… dulu Abah selalu bangga dgn Balkis dn Muaz yg memegang jawatan tinggi, tp akhirnya anak Abah yg kerja kilang yg membantu

1) Ekstrak Buah Buni (Antidesma bunius) memiliki potensi antibakteri terhadap bakteri Gram positif B. cereus dan bakteri Gram negatif S. Sedangkan terhadap bakteri

*alam am per perusah usahaan aan man manufa ufaktu ktur r ya yang ng pro produk duksin sinya ya ber berdas dasark arkan an pes pesana anan, n, pen pencata catat t