• Tidak ada hasil yang ditemukan

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PENGADAAN BUKU KAPAL PERIKANAN

KEGIATAN PENGENDALIAN PENANGKAPAN IKAN, DAN KAPAL PERIKANAN DAN ALAT PENANGKAP IKAN

PROGRAM PENGEMBANGAN PERIKANAN TANGKAP TAHUN ANGGARAN 2021

DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI JAWA TENGAH

202

(2)

KERANGKA ACUAN KERJA

PENGADAAN BUKU KAPAL PERIKANAN

DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2021

A. PENDAHULUAN

1. Data Paket Pekerjaan

a. Nama Paket : Pengadaan Buku Kapal Perikanan b. Program : Pengembangan Perikanan Tangkap

c. Kegiatan : Pengendalian Penangkapan Ikan, dan Kapal Perikanan dan Alat Penangkap Ikan

d. Nomor DIPA : 00676/DPA/2021 e. Kode Rekening : 5.1.2.1.3.1.04 f. Lokasi detail pekerjaan : Kota Semarang g. Pagu Anggaran : 100.000.000,-

h. Durasi Pekerjaan : 45 (Empat Puluh Lima) Hari Kalender

i. HPS : 99.715.000,-

j. Jenis Kontrak : Pelelangan Umum/Sederhana

2. Latar Belakang

Salah satu pilihan dari sumber daya alam yang dimiliki oleh bangsa Indonesia adalah sumber daya alam perikanan laut. Hal ini sangat beralasan karena secara geografis negara Indonesia adalah negara maritim yang beriklim tropis yang mempunyai potensi sumber daya perikanan yang sangat besar. Potensi perikanan laut dengan garis pantai terpanjang nomor dua di dunia, pesisir Indonesia juga menyediakan lahan untuk budidaya yang cukup luas, yaitu sekitar 830.000 ha.

Peningkatan kesejahteraan bangsa dengan memanfaatkan segenap sumber daya alam yang tersesia baik hayati maupun non hayati adalah tujuan dan tekad bulat pemerintah dan bangsa Indonesia. Perlindungan terhadap sumberdaya yang ada di wilayah Indonesia merupakan kewajiban dan tanggung jawab dari pemerintah NKRI baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah, baik sumber daya yang ada di darat maupun di perairan termasuk sumber daya perikanan Sumber daya ikan harus dimanfaatkan secara rasional, salah satu cara untuk menjaga kelestarian sumber daya ikan dilakukan dengan pengendalian usaha perikanan melalui perizinan. Permasalahannya

(3)

adalah sejauh mana penerapan perizinan dapat berfungsi menjaga kelestarian sumber daya ikan dan membina usaha perikanan serta memberikan kepastian usaha perikanan.

Wilayah perairan pesisir jadi sumber utama masyarakat pesisir dan nelayan menangkap ikan. Oleh itu, kawasan perairan tersebut menjadi satu-satunya harapan masyarakat pesisir untuk bertahan hidup. Sejak moratorium kapal akhir 2014, kapal berukuran kecil di bawah 10 GT menguasai 89 persen dari total 600 ribu kapal ikan nasional di seluruh wilayah perairan Indonesia. Nelayan pemilik kapal kecil masih terkendala proses perizinan, misalnya status hukum kapal seperti Pas Kecil: Surat Ukur, Grosse Akta, Izin yang mencakup Buku Kapal Perikanan, dan Bukti Pencatatan Kapal Perikanan (BPKP), Surat Izin Usaha Perikanan (SIUP), dan Surat izin Penangkapan Ikan (SIPI) kapal yang dimiliki.

Penyelenggaraan pelayanan publik saat ini masih dihadapkan pada kondisi yang belum sesuai dengan kebutuhan dan perubahan di berbagai bidang kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Pemerintah telah mengatur kewenangan pemberian izin di bidang pelayanan perizinan yang berkaitan dengan usaha perikanan.

Fungsi Perizinan Usaha Perikanan selain untuk menjaga kelestarian sumberdaya ikan juga untuk membina usaha perikanan, memberikan kepastian usaha dan memberikan perlindungan terhadap kegiatan usaha. Perizinan merupakan instrumen pengendalian kegiatan usaha penangkapan ikan untuk mencapai tujuan pengelolaan perikanan, yakni menjaga sumberdaya ikan agar tetap lestari dan tercapainya manfaat yang optimal dan berkelanjutan.

Kapal perikanan milik orang atau badan hukum Indonesia yang dioperasikan untuk kegiatan usaha perikanan tangkap di wilayah pengelolaan perikanan Negara Republik Indonesia dan/atau laut lepas wajib didaftarkan sebagai kapal perikanan Indonesia. Kapal perikanan yang dimaksud meliputi kapal penangkap ikan, kapal pengangkut ikan, dan kapal pendukung operasi penangkapan ikan.

Dengan dilakukannya pendaftaran kapal perikanan maka akan tersedia data sebaran kapal perikanan. Data tersebut meliputi jumlah, dimensi dan ukuran, jenis, daerah penangkapan ikan serta identitas pemilik kapal di seluruh Wilayah Pengelolaan Perikanan Republik Indonesia.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 Tentang Perikanan dan Peraturan Gubernur Nomor 15 Tahun 2018 tentang Perizinan Usaha Perikanan Tangkap di Provinsi Jawa Tengah, bahwa Buku Kapal Perikanan (BKP) adalah bukti pendaftaran kapal perikanan yang dipergunakan sebagai salah satu persyaratan penerbitan SIPI/SIKPI.

(4)

Buku Kapal Perikanan adalah buku yang memuat informasi hasil pendaftaran kapal perikanan yang berisi data kapal perikanan dan identitas pemilik serta perubahan- perubahan yang terjadi terhadap fisik dan dokumen kapal perikanan (PermenKP nomor 23/PERMEN/2013 tentang Pendaftaran dan Penandaan Kapal Perikanan). Buku Kapal Perikanan sekurang- kurangnya memuat :

1. Nama Kapal 2. Nomor Registrasi

3. Tempat pembangunan kapal 4. Tipe Kapal

5. Jenis alat tangkap 6. Tonnase

7. Panjang Kapal 8. Lebar Kapal 9. Kekuatan Mesin 10. Foto Kapal

11. Nama dan alamat pemilik 12. Nama pemilik sebelumnya

13. Perubahan-perubahan yang terjadi dalam Buku Kapal Perikanan

SPESIFIKASI DESIGN BUKU KAPAL PERIKANAN (BKP)

No Spesifikasi Keterangan

1 Ukuran 12 x 17cm (Tertutup)

2 Jumlah Halaman Cover (2 Halaman) isi (20 Halaman) 2 halaman lekat dengan cover

3 Bahan kertas Cover Ivory 230gsm (warna kuning dan gold)

4 Finishing - Logo Dinas Kelautan dan Perikanan dan logo Provinsi Jawa Tengah (Cover) dengan cara hot stamping foil gold

- Jilid jahit benang fluorescent red

- Nomor seri lubang perforasi 7 digit di semua halaman 5 Bahan kertas isi - Security Paper 98gsm, Fiber 2 warna, Chemical Senitizing

2 warna, Visible green, orange, fluorescent red, Watermark Garuda acak

(5)

6 Hologram - Sticker HRI 90 x 180mm, Vertical Hologram Stripe 10mm (Tulisan dan Logo Dinas Kelautan Dan Perikanan)

B. MAKSUD DAN TUJUAN

Kerangka acuan kerja ini dibuat dengan maksud sebagai petunjuk dalam pelaksanaan kegiatan Pengadaan Buku Kapal Perikanan di DKP Provinsi Jawa Tengah.

Tujuannya adalah agar tersedia BKP bagi para pemilik kapal sebagai salah satu syarat yang diperlukan dalam mengurus SIPI (Surat Izin Penangkapan Ikan) dapat berjalan dengan baik dan keluaran produk yang sesuai dengan spesifikasi dan standar yang telah ditentukan.

C. SASARAN KEGIATAN

Sasaran pelaksanaan kegiatan ini tersedianya Buku Kapal Perikanan sebagai buku yang siap cetak melalui aplikasi Sistem Pelayanan Pendaftaran Kapal Perikanan (Sipalka) sebagai bukti pendaftaran kapal perikanan bagi para pemilik kapal perikanan di Jawa Tengah.

D. PELAKSANAAN KEGIATAN 1. Lingkup Pekerjaan

Lingkup pekerjaan Pengadaan Buku Kapal Perikanan bagi kapal perikanan di Jawa Tengah, terdiri dari komponen kegiatan :

- Persiapan Pekerjaan - Pengadaan Pekerjaan - Pelaksanaan Pekerjaan

2. Tahap-tahap yang akan dilaksanakan : a) Persiapan pekerjaan

▪ Membuat rencana kebutuhan Buku Kapal Perikanan untuk tahun 2021;

▪ Menyiapkan Spesifikasi Teknis Buku Kapal Perikanan;

▪ Penyiapan Kerangka Acuan Kerja;

▪ Penentuan Harga Perkiraan Sendiri (HPS) berdasarkan survei dan harga pasar;

▪ Penyiapan dokumen standar dokumen pengadaan secara elektronik beserta kelengkapan dokumennya, untuk dapat dilelangkan di Unit Layanan Pengadaan Provinsi Jawa Tengah.

b) Pengadaan Langsung

▪ Paket pekerjaan tersebut dilaksanakan melalui jenis kontrak berupa Pengadaan langsung;

(6)

▪ Pekerjaan ini dibiayai dari sumber pendanaan Kegiatan Pengendalian Penangkapan Ikan, Kapal Perikanan dan Alat Penangkap Ikan Program Pengembangan Perikanan Tangkap Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah Tahun Anggaran 2021.

c) Pelaksanaan pekerjaan

▪ Jangka waktu penyelesaian pekerjaan adalah 45 (empat puluh lima) hari kalender, dengan system pembayarannya secara Lansung

▪ Penyedia jasa akan mendesain, menyediakan sesuai dengan spesifikasi teknis yang telah ditentukan oleh pengguna jasa/barang serta mengirim hasil pekerjaan dengan sistem termin setiap tri wulan.

Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

No Komponen/Tahapan Bulan Ke -

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Persiapan Pekerjaan

2 Pengadaan Langsung

3 Pelaksanaan Pekerjaan

E. BIAYA YANG DIPERLUKAN

Anggaran pengadaan Buku Kapal Perikanan untuk Kapal Perikanan di Provinsi Jawa Tengah bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) pada Kegiatan Pengendalian Penangkapan Ikan, Kapal Perikanan dan Alat Penangkap Ikan Program Pengembangan Perikanan Tangkap Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah Tahun Anggaran 2021 sebesar Rp. 100.000.000,- (Seratus Juta Rupiah), sebagaimana Harga Perkiraan Sendiri (HPS) terlampir.

(7)

F. PENUTUP

Demikian Kerangka Acuan Kerja ini dibuat, semoga terlaksana dengan lancar dan tidak ada kendala, baik dari proses pengadaan, pelaksanaan sampai hasil pekerjaan dapat bermanfaat bagi kepentingan nelayan di Jawa Tengah.

Semarang, Februari 2021 Kepala Bidang Perikanan Tangkap

Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah

KURNIAWAN PRIYO ANGGORO, SP.MM NIP. 19690527 199203 1 011

Referensi

Dokumen terkait

Dari rangkaian penjelasan tentang pelaksanaan pembelajaran oleh guru-guru PAI di MTsN Bukitraya Pekanbaru menunjukan bahwa mereka telah memiliki kompetensi dalam

 berhubungan dengan kegiatan perenc anaan, pelaksanaan, penilai anaan, pelaksanaan, penilai an, remedial, an, remedial, dan pengayaan dan pengayaan untuk peserta didik, serta

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan arahan pengembangan Kompetensi Keahlian Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sesuai dengan potensi sektor industri di Wilayah

· Jika uterus tidak berkontraksi dengan baik, melakukan asuhan yang sesuai untuk menatalaksanakan atonia uteri 47. Ajarkan ibu/keluarga cara melakukan masase uterus dan

Pengaruh pemberian ZPT Ethrel dengan dosis 1 ml/lt yang dikombinasikan dengan pupuk EMAS dengan dosis 2,5 gr/tanaman akan meningkatkan/ mempercepat pertumbuhan vegeta-tif tanaman

Musik Jonngan juga terdapat makna nilai yang terkandung di dalam musik tersebut sesuai dengan lima teori makna Kluchohn yaitu makna nilai adat, makna nilai sejarah, makna

Inovasi yang menjadi jargon dalam komersialisasi hasil penelitian yang dilakukan oleh perguruan tinggi dan lembaga litbang tidak akan ada implikasi yang nyata jika tidak

Suatu perkawinan yang sah akan melahirkan seorang anak yang memiliki status dan kedudukan yang sah di mata hukum, sedangkan seorang anak yang lahir dari suatu