27 BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah korelatif dengan pendekatan menggunakan metode kuantitatif. Penelitian ini diawali dengan mengumpulkan data yang bersifat kuantitatif, yang berwujud angka kemudian disusun secara sistematis dan diolah menggunakan program SPSS 21.
Selanjutnya, menggambarkan seberapa besar hubungannya antara pemanfaatan dana zakat produktif terhadap tingkat pendapatan mustahik.
Setelah itu, barulah dijelaskan mengenai pengaruh pemanfaatan dana zakat produktif terhadap tingkat pendapatan mustahik.
B. Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini ada dua jenis variabel yaitu variabel bebas dan variabel tergantung. Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi variabel lain sedangkan variabel tergantung memberikan reaksi atau respons jika dihubungkan dengan variabel bebas (Sarwono, 2009). Dalam penelitian ini Pemanfaatan Dana Zakat produktif adalah variabel bebas (Independent Variabel) sementara Tingkat Pendapatan Mustahik merupakan variabel tergantung (Dependent Variabel). Di dalam skripsi Yusnar, 2017 untuk mengetahui pemanfaatan dana zakat produktif berdasarkan UU No. 38 Tahun 1999 Pasal 16 yaitu:
1. Sasaran pemanfaatan dana zakat produktif.
2. Pembinaan terhadap para mustahik.
3. Pengawasan usaha terhadap usaha mustahik
Indikator yang digunakan untuk mengetahui tingkat pendapatan mustahik yaitu:
1. Modal usaha.
2. Pertumbuhan penjualan.
3. Pertumbuhan keuntungan.
Adapun indikator dari tiap variabel untuk mengukur operasional serta nomor item untuk tiap pertanyaan yaitu;
Tabel 3. 1 Indikator Pengukuran Operasional
Variabel Indikator Pengukuran
Operasional
No.Item pertanyaan
Pemanfaatan dana zakat produktif
Sasaran
pemanfaatan dana zakat produktif
Sesuai dengan ketentuan dan persyaratan yang berlaku
1 Dimanfaatkan untuk
usaha produktif 2
Proses penyaluran
zakat produktif 3,4
Pembinaan
Pembinaan dan pendampingan keterampilan pada mustahik
5,6,7,8
Pengawasan
Pengawasan yang dilakukan terhadap usaha mustahik
9,10
Tingkat pendapatan mustahik
Modal usaha Pemanfaatan modal
usaha yang diterima 1,2,3,4 Pertumbuhan
penjualan
Hasil dari produksi yang dijual kepada konsumen
5,6,7 Peningkatan
keuntungan
Hasil dari penjualan
kepada konsumen 8,9,10
C. Populasi
Populasi dalam bahasa Inggris Population yang berarti jumlah, dalam metode penelitian kata populasi digunakan untuk menyebutkan sekelompok objek yang menjadi sasaran peneliti oleh karenanya populasi diartikan seluruh dari objek penelitian (Muhaimin, 2010). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mustahik yang telah menerima zakat produktif. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan seluruh populasi yaitu 23 Kepala Keluarga kelurahan
pelambuan RT 055 Kecamatan Banjarmasin Barat yang mengikuti program ZCD (Zakat Community Development) BAZNAS kota Banjarmasin.
D. Jenis dan Sumber Data 1. Jenis Data
a. Data Kualitatif
Data kualitatif adalah data yang berupa pernyataan atau pendapat sehingga berupa kata-kata atau kalimat (Siregar, 2014).
Data kualitatif dalam penelitian ini berupa angket berisi identitas personal mustahik serta beberapa pernyataan-pernyataan yang dibutuhkan dalam penelitian.
b. Data Kuantitatif
Data kuantitatif adalah data yang berupa angka dan dapat diolah atau dianalisis dengan menggunakan perhitungan statistik (Siregar, 2014). Data kuantitatif di sini adalah tingkat pendapatan mustahik sesudah dan sebelum menerima zakat produktif serta data yang kualitatif di kuantitatifkan sehingga dapat di persentasekan.
2. Sumber Data a. Data Primer
Data primer adalah data yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti dari sumber pertama atau tempat objek peneliti dilakukan (Siregar, 2014). Data ini berupa hasil wawancara dari BAZNAS kota Banjarmasin staf bidang pendistribusian tentang pendistribusian zakat produktif dan hasil wawancara yang dilakukan penulis menggunakan kuesioner.
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua dari data yang kita perlukan (Bungin, 2018). Data ini didapat dari sumber yang sudah ada seperti buku, jurnal, skripsi, internet dan jumlah mustahik yang menerima zakat produktif serta biodata lengkap mustahik.
D. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam satu penelitian adalah satu proses dari pengumpulan data primer dan sekunder. Pengumpulan data ini akan sangat penting, karena data yang dikumpulkan akan digunakan untuk pemecahan masalah yang ingin diteliti (Dermawan, 2014). Adapun metode pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut :
1. Kepustakaan
Studi kepustakaan ini merupakan kegiatan yang diwajibkan dalam penelitian, bertujuan untuk mengembangkan aspek teoritis maupun aspek manfaat praktis khususnya pada penelitian akademik. Studi pustaka ini dilakukan peneliti dengan tujuan mencari fondasi atau dasar pijakan untuk memperoleh dan membangun landasan teori, kerangka berpikir dan dapat menentukan dugaan sementara di dalam penelitian sering disebut hipotesis. Sehingga peneliti dapat mengerti dan mengalokasikan, kemudian menggunakan variasi pustaka sesuai dengan bidangnya (Sukardi, 2014). Dalam penelitian ini Studi kepustakaan dibuat untuk mengumpulkan data dan informasi dengan bantuan berbagai macam buku, pembahasan teoritis, penyusunan kuesioner serta skripsi dan jurnal terdahulu.
2. Wawancara
Wawancara adalah proses memperoleh keterangan atau data untuk tujuan penelitian dan cara tanya jawab sambil bertatap muka dengan responden atau orang yang diwawancarai (Siregar, 2014). Langkah awalnya penulis menyiapkan pertanyaan untuk mendapatkan dan menggali informasi para mustahik yang telah menerima dana zakat produktif dan pendapatan setelah menerima zakat produktif. Juga dapat meminta data orang-orang yang sudah menerima dana zakat produktif data tersebut berupa biodata lengkap mustahik serta mekanisme zakat produktif di BAZNAS kota Banjarmasin.
3. Kuesioner
Kuesioner adalah suatu teknik pengumpulan informasi yang memungkinkan untuk mempelajari sikap, karakteristik, keyakinan dan prilaku seseorang (Siregar, 2014). Dengan cara membuat daftar pertanyaan-pertanyaan dalam bentuk angket yang diajukan kepada mustahik yang telah menerima zakat produktif di BAZNAS Kota Banjarmasin untuk diisi. Kuesioner yang dibuat adalah dalam bentuk pertanyaan dan jawabannya dalam bentuk pilihan yang masing-masing memiliki bobot. Bobot dari tiap pertanyaan ialah:
Tabel 3.2 Bobot dari tiap pernyataan
Pernyataan Bobot
Sangat Tidak Setuju 1
Tidak Setuju 2
Kurang Setuju 3
Setuju 4
Sangat Setuju 5
4. Dokumentasi
Dokumentasi adalah salah satu metode yang digunakan dalam metodologi sosial, pada intinya metode ini digunakan untuk menelusuri data historis (Bungin, 2018). Pengumpulan ini bisa melalui dokumen pribadi dari jumlah, biodata dan penghasilan mustahik yang telah menerima zakar produktif yang didapatkan pada BAZNAS kota Banjarmasin. Pengumpulan dokumen resmi berupa aturan-aturan pemerintah tentang pengelolaan zakat serta bahan-bahan informasi dari berita-berita tentang zakat produktif dan pengelolaannya yang disiarkan ke media massa, digunakan untuk memperoleh data tentang sejarah BAZNAS kota Banjarmasin.
E. Teknik Anlisis Data
Dalam penelitian ini menjelaskan hal-hal yang berhubungan dengan pemanfaatan zakat produktif dan pendapatan mustahik serta langkah-langkah teknik analisis data sebagai berikut;
Pertama, Mengumpulkan data-data yang diperlukan berupa jumlah mustahik penerima zakat produktif di kota Banjarmasin serta biodata lengkap mustahik serta mekanisme program ZCD di BAZNAS kota Banjarmasin.
Kedua, Apabila data sudah ada lalu ke tempat mustahik untuk meminta mengisi kuesioner yang sudah di buat seputar tentang pendapatan mustahik dan hal-hal yang lain.
Ketiga, Apabila semua kuesioner sudah diisi oleh mustahik dan data-data yang diperlukan sudah ada lalu menghitung menggunakan alat analisis yaitu SPSS 21 menggunakan alat uji sebagai berikut;
1. Uji Validasi
Uji validasi ini untuk menunjukkan sejauh mana satu alat ukur mampu mengukur apa yang ingin diukur (Siregar, 2014). Dalam penelitian ini untuk mengukur item dalam kuesioner, apakah item tersebut sudah tepat untuk mengukur apa yang ingin diukur. Suatu instrumen dikatakan valid, bila:
Jika 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka pertanyaan tersebut dinyatakan valid Jika 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka pertanyaan tersebut dinyatakan tidak valid 2. Uji Reliabilitas
Realibitas bertujuan sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten, apabila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat ukur yang sama (Siregar, 2014). Teknik pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik alpha cronbach yaitu untuk menentukan apakah suatu instrumen dalam penelitian reabel atau tidak.
Jawaban dalam penilaian responden berbentuk skala 1-5 yaitu;
Sangat Tidak Setuju = 1, Tidak Setuju = 2, Kurang Setuju = 3, Setuju = 4, Sangat Setuju = 5. Kriteria instrumen penelitian dikatakan reliabel Jika
𝑟𝑎𝑙𝑝ℎ𝑎 > 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka pertanyaan tersebut dinyatakan reliabel Jika 𝑟𝑎𝑙𝑝ℎ𝑎 < 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka pertanyaan tersebut dinyatakan tidak reliabel.
Dengan menggunakan teknik alpha cronbach bila koefisien reliabilitas (𝑟11) atau nilai 𝑟𝑎𝑙𝑝ℎ𝑎 > 0,6 maka pertanyaan tersebut dinyatakan reliabel.
Tahapan perhitungan dengan menggunakan teknik ini yaitu;
a. Menentukan nilai varian setiap butir pertanyaan 𝜎𝑡2 = (∑𝑋𝑖
2)−(∑𝑋𝑖)2
𝑛
𝑛 (1)
b. Menentukan nilai varian total 𝜎𝑡2 = (∑𝑋
2)−(∑𝑋)2𝑛
𝑛 (2)
c. Menentukan realibitas instrumen 𝑟11 = [ 𝑘
𝐾−1] [1 −∑𝜎𝑏2
𝜎𝑡2 ] (3)
Keterangan:
n = jumlah sampel
𝑋𝑖 = jawaban responden untuk setiap butir pertanyaan
∑ 𝑋 = total jawaban responden untuk setiap butir pertanyaan 𝜎𝑡2 = varian total
∑𝜎𝑏2 = jumlah varian butir k = jumlah butir pertanyaan
𝑟11 = koefisien reliabilitas instrumen 3. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui populasi berdistribusi normal atau tidak. Apabila data normal maka bisa diuji menggunakan statistik berjenis parametik, sedangkan apabila distribusi data tidak normal maka digunakan uji statistik nonparametik.
Kriteria pengujian yang diambil berdasarkan perbandingan antara 𝐷ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 dan 𝐷𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
a. Ho diterima jika 𝐷ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≤ 𝐷𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙. b. Ho ditolak jika 𝐷ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝐷𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙.
Kriteria pengujian yang diambil berdasarkan nilai probabilitas a. Jika probabilitas (sig) > 0,05, maka Ho diterima.
b. Jika probabilitas (sig) < 0,05, maka Ho ditolak (Siregar, 2014).
4. Uji Korelasi Pearson Product Moment
Koefisien korelasi adalah bilangan yang menyatakan kekuatan hubungan atau lebih, juga dapat menentukan arah hubungan dari kedua variabel. Nilai korelasi (r) = (-1 ≤ 0 ≤ 1), untuk kekuatan hubungan nilai koefisien korelasi berada di antara -1 sampai 1, sedangkan untuk arah dapat dinyatakan positif (+) dan negatif (-). Dalam penelitian ini, apabila r = -1 maka korelasi negatif sempurna, artinya terjadi hubungan bertolak belakang antara variabel X dan Y, jika variabel X naik maka variabel Y turun. apabila r = 1 maka korelasi positif sempurna, artinya terjadi hubungan searah antara variabel X dan Y, jika variabel X naik maka variabel Y naik (Siregar, M.M., 2014).
Tabel 3.3 Tingkat Korelasi Kekuatan Hubungan
No. Nilai Korelasi Tingkat Hubungan
1 0,00-0,199 Sangat Lemah
2 0,20-0,399 Lemah
3 0,40-0,599 Cukup
4 0,60-0,799 Kuat
5 0,80-0,100 Sangat Kuat
Korelasi Pearson Product Moment yaitu untuk mencari hubungan variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y), dan data berbentuk interval dan rasio. Langkah-langkah untuk menentukan nilai korelasi (r) sebagai berikut:
a. Membuat tabel penolong Data
(n)
Variabel Bebas (X)
Variabel Terikat
(Y)
XY 𝑋2 𝑌2
1 2 Jumlah
b. Menghitung nilai r Rumus:
𝑟 = 𝑛 ( ∑ 𝑋𝑌)−(∑ 𝑋)(∑ 𝑌)
√[𝑛 ∑ 𝑋2−(∑ 𝑋)2][𝑛∑𝑌2−(∑ 𝑌)2] (4) Keterangan:
n = jumlah data (responden) X = variabel bebas
Y = variabel terikat (Siregar, 2014).
2. Uji Regresi Linier Sederhana
uji regresi linier sederhana ini adalah alat yang dapat digunakan untuk memprediksi permintaan di masa yang akan datang berdasarkan data dari masa lalu, atau untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Dalam penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemanfaatan dana zakat produktif sebagai variabel bebas terhadap tingkat pendapatan mustahik sebagai variabel terikat.
Rumus regresi linear sederhana
𝑌 = 𝛼 + 𝑏. 𝑋 (5)
Keterangan:
Y = variabel terikat X = variabel bebas
α dan b = konstanta (Siregar, 2014).
Untuk menguji kevalidan persamaan regresi dapat menggunakan dua cara, yaitu berdasarkan uji T dan berdasarkan teknik probabilitas.
Langkah pertama membuat hipotesis dalam bentuk kalimat sebagai berikut;
Ho : Pemanfaatan Dana Zakat Produktif Tidak Punya Pengaruh yang Signifikan Terhadap Tingkat Pendapatan Mustahik di BAZNAS Kota Banjarmasin
Ha : Pemanfaatan Dana Zakat Produktif Punya Pengaruh yang Signifikan Terhadap Tingkat Pendapatan Mustahik di BAZNAS Kota Banjarmasin
Selanjutnya membuat kaidah pengujian dalam pengambilan keputusan dalam pengujian ini sebagai berikut:
Berdasarkan Uji T
T hitung ≤ t tabel atau -t hitung ≥ -t tabel jadi Ho diterima T hitung > t tabel atau -t hitung < -t tabel jadi Ho ditolak Berdasarkan Probabilitas
Signifikan > 0,05 jadi Ho diterima Signifikan < 0,05 jadi Ho ditolak 3. Uji T
Uji T yaitu membandingkan apakah kedua variabel dari sampel berdasarkan populasi yang sama atau tidak (Siregar, 2014). Uji T dalam penelitian ini menggunakan Paired Samples T Test atau uji t sampel berpasangan. Untuk menguji rata-rata dua kelompok sampel yang berpasangan atau berhubungan. Sampel yang berpasangan maksudnya mengalami perlakuan yang berbeda, seperti perlakuan sebelum dan sesudah (Priyanto, 2016). Rumusan hipotesis dengan bunyi sebagai berikut:
Ho : Tidak Ada Perbedaan Pemanfaatan Dana Zakat Produktif Terhadap Tingkat Pendapatan Mustahik Sebelum dan Sesudah Menerima Dana Zakat Produktif
Ha : Ada Perbedaan Pemanfaatan Dana Zakat Produktif Terhadap Tingkat Pendapatan Mustahik Sebelum dan Sesudah Menerima Dana Zakat Produktif
Pengambilan keputusan dalam pengujian ini sebagai berikut:
T hitung ≤ t tabel atau -t hitung ≥ -t tabel jadi Ho diterima T hitung > t tabel atau -t hitung < -t tabel jadi Ho ditolak Signifikan > 0,05 jadi Ho diterima
Signifikan < 0,05 jadi Ho ditolak