• Tidak ada hasil yang ditemukan

DOI: e-issn ; p-issn X JK 5 (1) (2017) JURNAL KEPENDIDIKAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "DOI: e-issn ; p-issn X JK 5 (1) (2017) JURNAL KEPENDIDIKAN"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Implementasi Metode Bernyanyi dalam Pembelajaran Mufradāt

20 | J u r n a l K e p e n d i d i k a n , V o l . 5 N o . 1 M e i 2 0 1 7

DOI: https://doi.org/10.24090/jk.v5i1.1240 e-ISSN 2598-4845; p-ISSN 2355-018X JK 5 (1) (2017) 20-28

JURNAL KEPENDIDIKAN

http://jurnalkependidikan.iainpurwokerto.ac.id

Implementasi Metode Bernyanyi dalam Pembelajaran Mufradāt

Ahmad Qomaruddin

Institut Agama Islam Negeri Purwokerto ahmadqomal18@gmail.com

Abstract

Language is a system of sound symbol used by a particular group of people to communicate and interact. The success of language learning is influenced by the learning method, which facilitate the ease of learning. One aspect of Arabic language learning is mufradāt. Mufradāt is a means or medium for learning Arabic, not the goal of learning Arabic. However, there is no doubt that vocabulary (mufradāt) is important in the learning a foreign language, not the exception, Arabic. The application of the singing method, i.e. introducing a new song to students and facilitating them to sing the song completely and verse to verse, is expected to be able to increase reference and improve the quality of learning Arabic, especially in learning mufradāt.

Keywords: implementation, singing method, mufradāt learning.

Abstrak

Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang digunakan oleh segolongan masyarakat tertentu untuk berkomunikasi dan berinteraksi. Keberhasilan pembelajaran bahasa dipengaruhi oleh metode pembelajaran yang digunakan, karena metode adalah suatu cara untuk memudahkan suatu hal yang sulit menjadi lebih mudah. Salah satu hal yang perlu dipelajari dalam pembelajaran bahasa Arab adalah mufradāt. Mufradāt merupakan sarana atau media untuk belajar bahasa Arab, bukan tujuan pembelajaran bahasa Arab itu sendiri.

Meskipun demikian tidak dapat dipungkiri bahwa kosakata merupakan hal penting dalam pembelajaran bahasa asing termasuk bahasa Arab. Penerapan metode bernyanyi yaitu memperkenalkan nyanyian baru kemudian menyanyikan seluruh bagian lagu, kemudian baru menyanyikan dari bait per bait. Dengan adaya metode ini diharapkan dapat menambah referensi dan meningkatkan kualitas pembelajaran bahasa Arab khususnya dalam pembelajaran mufradāt.

Kata Kunci: implementasi, metode bernyanyi, pembelajaran mufradāt.

(2)

Ahmad Qomaruddin

J u r n a l K e p e n d i d i k a n , V o l . 5 N o . 1 M e i 2 0 1 7 | 21 A. Pendahuluan

Bahasa menurut Kusni Budi Santoso (1990: 1) adalah rangkaian bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia secara sadar yang diatur oleh suatu sistem.

Sebagai suatu sistem, bahasa terbentuk oleh suatu aturan, kaidah, atau pola -pola tertentu, baik dalam bidang tata bunyi, tata bentuk kata, maupun tata kalimat. Bila aturan, kaidah, atau pola ini dilanggar, maka komunikasi dapat terganggu. Bahasa arab merupakan salah satu bahasa mayor di dunia yang dituturkan oleh lebih dari 200.000.000 umat manusia. Bahasa ini digunakan secara resmi oleh kurang lebih 20 negara dan karena ia merupakan bahasa kitab suci dan tuntunan agama umat islam sedunia, maka tentu saja ia merupakan bahasa yang paling besar signifikansinya bagi ratusan juta muslim sedunia, baik yang berkebangsaan arab maupun bukan. (Azhar Arsyad, 2010: 1)

Mempelajari bahasa Arab tidaklah semudah yang dibayangkan dan pada kenyataannya orang Indonesia dalam mempelajari bahasa arab membutuhkan waktu yang relatif lama karena bahasa arab bukanlah bahasa Ibu yang dipakai dalam kegiatan sehari-hari. Selain itu, bahasa Arab merupakan bahasa asing yang memiliki standar tinggi dan keindahan linguistik yang sudah diakui dunia internasional.

(Azhar Arsyad, 2010: 7). Salah satu komponen dalam bahasa Arab adalah mufradāt.

Ada anggapan bahwa perbendaharaaan mufradāt yang memadai akan sangat membantu pembelajar bahasa Arab dalam menguasai bahasa tersebut khususnya empat kemahiran berbahasa. Oleh sebab, itulah mufradāt harus diajarkan dengan metode dan teknik yang baik agar dapat membantu memudahkan para pembelajar bahasa Arab dalam menambah perbendaharaan mufradāt mereka (Fathul Mujib, 2010: 144).

Metode yang efektif merupakan metode yang mampu mencapai tujuan pembelajaran dengan lebih cepat dan tepat dengan memperhatikan karakteristik subyek didik. Menyanyi merupakan salah satu metode yang paling disukai anak - anak dalam pembelajaran karena cenderung aktif, ramai, riang dan gembira. Tulisan ini berusaha memaparkan tentang bagaimana pembelajaran mufradāt dengan metode bernyanyi dan bagaimana langkah-langkah dalam pembelajaran tersebut.

B. Pengertian dan Tujuan Pembelajaran Mufradāt

Kosakata dalam bahasa Arab atau yang disebut dengan mufradāt, yakni himpunan kata-kata atau khazanah kata yang diketahui oleh seseorang atau etinitas lain yang merupakan bagian dari bahasa tertentu. Dalam bahasa Inggris kosakata disebut dengan vocabulary. Kosakata juga dapat diartikan sebagai himpunan kata- kata yang dimengerti oleh orang tersebut dan kemungkinan akan digunakannya untuk menyusun kalimat baru. Kosakata merupakan salah satu dari tiga unsur bahasa yang harus dikuasai, kosakata ini digunakan dalam bahasa tulis maupun bahasa lisan

(3)

Implementasi Metode Bernyanyi dalam Pembelajaran Mufradāt

22 | J u r n a l K e p e n d i d i k a n , V o l . 5 N o . 1 M e i 2 0 1 7

dan merupakan salah satu alat untuk mengembangkan kemampuan berbahasa Arab seseorang (Syaiful Musthofa, 2011 : 61).

Menurut Al-Khauli dan Mahmud Ali dalam yang dikutip oleh Syaiful dalam bukunya, kosakata merupakan kumpulan kata-kata tertentu yang akan membentuk bahasa. Kata adalah bagian terkecil dari bahasa yang sifatnya bebas. Pengertian ini membedakan antara kata dengan morfem. Morfem adalah satuan bahasa terkecil yang tidak bisa dibagi atas bagian bermakna yang lebih kecil yang maknanya relatif stabil. Maka kata terdiri dari morfem-morfem, misalnya kata mu’allim (ملعم ) dalam bahasa arab terdiri dari satu morfem. Sedangkan kata al-muallim (ملعملا) mempunyai dua morfem yaitu لا dan ملعم. Adapun kata yang terdiri dari tiga morfem adalah kata yang terbentuk dari morfem-morfem di mana masing-masing morfem memiliki arti khusus. Misalnya kata al-mu’allimun (نوملعملا) yang terdiri dari tiga morfem, yaitu ملعم, لا dan نو (Syaiful Musthofa, 2011: 62).

Adapun tujuan umum pembelajaran kosakata (mufradāt) bahasa arab adalah sebagai berikut: (a) Memperkenalkan kosakata baru kepada siswa, baik melalui bacaan maupun fahm al-masmu’, (b) Melatih siswa untuk dapat melafalkan kosakata itu dengan baik dan benar, karena pelafalan yang baik dan benar mengantarkan kepada kemahiran berbicara dan membaca secara baik dan benar, (c) Memahami makna kosakata, baik secara denotasi atau leksikal maupun ketika digunakan dalam konteks kalimat tertentu, dan (d) Mampu mengapresiasi dan memfungsikan mufradāt itu dalam berekspresi lisan maupun tulisan sesuai dengan konteksnya (Syaiful Musthofa, 2011: 63).

C. Strategi Pembelajaran Mufradāt

Strategi pembelajaran mufradāt dapat diklasifikasikan dalam beberapa tingkatan sebagai berikut:

1. Strategi pembelajaran kosakata tingkat dasar (mubtadi’)

Pada tingakat dasar, pengajar dapat menggunakan beberapa strategi di bawah ini: (a) Menggunakan nyanyian/ lagu. Melalui nyanyian/ lagu ini diharapkan dapat menghilangkan kejenuhan siswa pada saat belajar dan memberikan kesenangan agar dapat meningkatkan penguasaan mufradāt atau menambah perbendaharaan mufradāt, (b) Menunjukkan benda yang dimaksud seperti mendatangkan sampelnya atau benda aslinya, (c) Meminta siswa membaca berulang kali, dan (d) Mendengarkan dan menirukan bacaan dan mengulang-ulang bacaan serta menulisnya sampai siswa benar-benar paham danmenguasainya (Syaiful Musthofa, 2011 : 73).

2. Strategi pembelajaran kosakata tingkat menengah (mutawassith)

Beberapa strategi yang dapat digunakan pada pembelajaran kosa kata tingkat menengah antara lain: (a) Menggunakan peragaan tubuh, guru dapat

(4)

Ahmad Qomaruddin

J u r n a l K e p e n d i d i k a n , V o l . 5 N o . 1 M e i 2 0 1 7 | 23 menunjukkan makna kata dengan memperagakannya, (b) Menulis kata -kata, penguasaan kosakata siswa akan sangat terbantu jika siswa diminta untuk menulisnya, (c) Dengan bermain peran, (d) Memberikan padanan kata-kata (sinonim), (e) Memberi lawan kata (antonim), (e) Memberi asosiasi makna, dan (f) Guru menyebutkan akar kata dan devariasinya (kata yang mengalami perubahan), hal ini dapat membantu siswa memahami kosakata sesuai dengan perubahan kalimatnya (Syaiful Musthofa, 2011: 74-75).

3. Strategi pembelajaran kosakata tingkat lanjut (mutaqaddim)

Strategi yang dapat digunakan pada pembelajaran kosakata Bahasa Arab tingkat lanjut ini antara lain: (a) Menjelaskan makna kata dengan menjelaskan maksudnya, (b) Mencari makna kata dalam kamus, (c) Mengacak mufradāt agar menjadi susunan kata yang benar, (d) Meletakkan kata dalam kalimat, dan (e) Memberikan harakat pada kata (Syaiful Musthofa, 2011: 76).

D. Metode Pembelajaran Mufradāt

Ada beberapa metode yang umumnya digunakan dalam mengajarkan mufradāt kepada siswa, di antaranya: (a) Memberikan contoh (namdzij). Guru menjelaskan arti kosakata baru dengan memberi contoh atau menunjukkan sebuah benda yang memiliki kesesuaian arti dengan kata baru yang dimaksud, (b) Dramatisasi ( tamtsil al-ma’na). Guru menjelaskan arti kosakata baru dengan melakukan praktek,atau mendramatisasi arti kata yang dimaksud. Seperti ketika menjelaskan kata kataba, sang guru lalu menggerakkan tangannya seperti orang menulis, (c) Bermain peran (la’b-l-dawr). Guru menjelaskan arti kosakata baru dengan mengambil peran orang lain atau meminta siswa berperan sesuai dengan yang diinginkan. Misalkan, guru berperan menjadi pasien yang sakit perut, lalu diperiksa seorang dokter, (d) Menyebutkan antonim (mutadladat). Guru menjelaskan arti kosakata baru dengan cara menyebutkan lawan katanya, seperti menyebutkan kata barid untuk kata har.

Guru dapat menjelaskan arti kosakata baru dengan kata lain yang berlawanan, asalkan kata tersebut sudah dimengerti siswa atau telah disampaik an sebelumnya, (e) Menyebutkan sinonim (mutaradifat). Guru menjelaskan arti kosakata baru dengan cara menyebutkan padanan katanya, seperti menjelaskan arti kata mawla dengan menyebutkan kata sayyid asalkan kata tersebut sedah dimengerti siswa atau telah disampaikan sebelumnya (d) Memberikan asosiasi (tada’iy-l-ma’ani). Guru menjelaskan arti kosa kata baru dengan cara membuatkan asosiasi makna, maksudnya menjelaskan dengan menampilkan kata-kata lain yang mengacu pada makna yang diinginkan. Seperti menyebutkan kata zawj, zawjat, awlad, untuk menjelaskan arti kata ailah, (e) Menyebutkan asal-usul kata (musytaqat). Guru menjelaskan arti kosakata baru dengan menjelaskan asal-usul kata, misalnya ketika

(5)

Implementasi Metode Bernyanyi dalam Pembelajaran Mufradāt

24 | J u r n a l K e p e n d i d i k a n , V o l . 5 N o . 1 M e i 2 0 1 7

menjelaskan makna mashadirat guru dapat menyebutkan asal-usul kata tersebut dengan menyebutkan kata shadara, shadr, mashdar, dan seterusnya, (f) Menjelaskan maksudnya (al-murad biha). Guru menjelaskan arti kosakata baru dengan menerangkan maksudnya. Beberapa kosakata baru terkadang dapat dijelaskan artinya dengan memberikan uraian beberapa kalimat yang mengacu pada makna yang dimaksud, (g) Mengulang-ulang bacaan (takrir-l-qiraah). Guru menjelaskan arti kosakata baru dengan memimpin atau meminta siswa membaca kembali berulang-ulang kosakata baru dengan rangkaian kalimat yang ada dalam teks, sehingga sampai ditemukan makna yang terkandung sasuai konteks kalimatnya, (h) Mencari dalam kamus (taftisy-l-ma’ajim). Guru menjelaskan arti kosakata baru dengan mengajak bersama-sama atau sendirian memeriksa arti kosakata baru tersebut dalam kamus. Cara semacam ini lebih cocok untuk digunakan bagi siswa mutawashshith atau mutaqaddim, (i) Menerjemahkan langsung (tarjamah fauriyyah). Guru menjelaskan arti kosakata baru dengan secara langsung menerjemahkannya ke dalam bahasa yang digunakan siswa (bahasa pertama). Cara ini hendaknya menjadi pilihan terakhir dalam menjelaskan makna kosakat a baru (Taufik, 2012 : 66-68)., (j) Mengulang-ulang bacaan, (k) Penggunaan bahasa pengantar. Dalam menjelaskan arti mufradāt pengajar memberikan kata-kata baru berbahasa Arab kemudian menerangkannya dengan bahasa pengantar, misalnya bahasa Inggris. Kemudian siswa diminta untuk mengulang-ulang kata-kata berbahasa Arab tersebut beserta artinya dengan bahasa Inggris secara bersama -sama, (k) Mendengarkan serta menirukan dalam mengajarkan kosakata baru pengajar mengucapkan kosakata tersebut kemudian siswa menirukannya setelah pengajar selesai mengucapkan, (l) Meletakkan kata dalam kalimat. Setelah mengajarkan kosakata baru, guru harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut: Mengajarkan pengucapannya, mengajarkan artinya, mengajarkan penulisannya, mengajarkan bacaannya, dan mengajarkan penggunaannya dalam kalimat, dan (l) Permainan (game). Pembelajaran kosakata dengan game ini dapat menggunakan kartu, CD, teka-teki/tebakan (imathah) dan juga bisa dengan permainan dengan menggunakan alat teknologi lainnya (Taufik, 2012 : 80-87).

E. Menyanyi Sebagai Salah Satu Metode Pembelajaran

Metode menyanyi secara sederhana dapat dimaknai sebagai metode pembelajaran yang menggunakan nyanyian sebagai wahana belajar anak (Jasa Ungguh Muliawan, 2009: 257). Model lagu ini merupakan pengembangan dari Accelerated Learning atau percepatan pembelajaran yang dianggap lebih efektif dan lebih cepat dibandingkan belajar secara konvensional, dikembangkan pada pertengahan 1970 berdasarkan kerja Dr. George Lazanov. Model ini menitikberatkan pada pemberdayaan siswa untuk belajar lebih cepat, efektif dan

(6)

Ahmad Qomaruddin

J u r n a l K e p e n d i d i k a n , V o l . 5 N o . 1 M e i 2 0 1 7 | 25 lebih menyenangkan, sehingga materi akan lebih bermakna dan daya ingatnya lebih kuat. Materi yang disuguhkan yaitu dengan menggabungkan musik atau lagu, seni dan warna sebagai fokus lingkungan fisik serta guru adalah teladan perilaku untuk menjamin suksesnya siswa.

Menghafal cepat yakni dengan lagu ini umumnya digunakan anak -anak TK dan SD, lebih dari itu beberapa pesantren tengah dikembangkan nasyid-lagu yang hanya mengandalkan olah vokal tanpa diiringi musik untuk menghafal dan meningkatkan daya ingat (Agus Nggermanto, 2002: 207). Menyanyi memiliki beberapa manfaat di antaranya yaitu: (a) Memperkenalkan suara sebagai bunyi, (b) Memperbaiki pengucapan kata, (c) Meningkatkan kemampuan berbahasa, termasuk perbendaharaan kata, kemampuan berekspresi dan kelancaran berkomunikasi, (d) Membantu anak untuk mendengarkan, mengingat dan menghafal, mengintegrasikan dan menghasilkan suara bahasa, (e) Pengembangan kemampuan berbahasa, (f) Sebagai alat dan media pembelajaran, dan (g) Peneguhan eksistensi (Bonnie Macmilan, 2004 : 7).

Adapaun pelaksanaan pembelajaran mufrodat diawali dengan guru memilih media lagu dalam pembelajaran mufrodat dengan asumsi agar siswa menyukai bahasa arab khususnya dalam pembelajaran mufrodat dan mereka lebih aktif dalam pembelajaran. Selain itu dengan lagu akan membuat siswa merasa bahwa pelajaran bahasa arab itu menyenangkan, tidak menjenuhkan dan mudah dipelajari.

Penggunaan media lagu merupakan kegiatan yang membuat peserta didik lebih mudah untuk mengingat dan menghafal kosa kata. Kegiatan bernyanyi dilakukan oleh guru bahasa arab dalam pemberian materi pelajaran disetiap pertemuan.

Pembelajaran mufrodat dengan metode bernyanyi bertujuan untuk memermudah penyampaian materi kepada siswa, dan siswa dengan mudah bisa menangkap materi apa yang telah diberikan oleh guru. Adapun persiapan yang dilakukan oleh guru mata pelajaran bahasa arab,meliputi penguasaan materi pada pertemuan sebelumnya beserta materi yang akan disampaikan. Kemudian pemilihan media yang mendukung untuk kegiatan evaluasi dalam proses pembelajaran, pembelajaran bahasa Arab membutuhkan kreatifitas guru dan membutuhkan persiapan yang matang agar tujuan pembelajaran dapat dicapai sesuai dengan yang diharapkan.

Salah satu penerapan media lagu dalam pembelajaran mufradāt adalah di SD IT Harapan Bunda Purwokerto. Penulis mengamati secara langsung proses pembelajaran dari pembukaan hingga selesai. Pada saat pembukaan berlangsung siswa memperhatikan guru dengan baik. Guru memulai pelajaran dengan mengucapkan salam terlebih dahulu,setelah itu guru mengecek kehadiran siswa satu persatu. Sebelum itu, guru mengulas sedikit materi pada pertemuan sebelumnya dengan cara menyanyi bersama-sama untuk mengingatkan kembali tentang materi yang telah diberikan. Selanjutnya, guru memulai dengan merangsang si swa agar

(7)

Implementasi Metode Bernyanyi dalam Pembelajaran Mufradāt

26 | J u r n a l K e p e n d i d i k a n , V o l . 5 N o . 1 M e i 2 0 1 7

memperhatikan materi yang akan diberikan terlebih dahulu, setelah itu guru memperkenalkan nyanyian yang akan diberikan pada siswa yang sebelumnya telah disesuaikan dengan materi yang akan disampaikan, seperti contoh materi tentang baiti, guru melafalkan kosakata tentang baiti kemudian dinyanyikan bersama hingga siswa hafal kosa kata dengan nada tersebut. Siswa menirukan sampai hafal jika sudah hafal kata demi kata guru menulis kosa kata di papan tulis, dan siswa menulis kosa kata yang ada di papan tulis.Dari sini kemudian tercipta koordinasi yang baik di mana siswa menjadi pusat dalam pembelajaran, sehingga pembelajaran terkesan aktif dengan keantusiaan siswa didalam kelas.

Proses pembelajaran mufrodat melibatkan beberapa komponen penting yaitu:

Guru, siswa, materi pelajaran, metode pembelajaran,tujuan pembelajaran, media pembelajaran, faktor administrasi dan finansil. Setiap faktor memiliki peran dan fungsi yang berbeda-beda, namun tetap saling berkaitan antara lain: (a) Guru dalam proses pembelajaran memiliki peranan sebagai motor penggerak dan motivator.

Mereka memiliki karakter, pengalaman, pengetahuan, kemampuan menyajikan pelajaran, gaya mengajar, pandangan hidup dan wawasan yang berbeda. Hal ini memotivasi guru untuk lebih kreatif agar pembelajaran di kelas dapat lebih aktif dan menjadikan suasana kelas menjadi hidup, (b) Siswa dalam proses pembelajaran memiliki peran sebagai pelaku pembelajaran sekaligus sebagai output yang akan dihasilkan dari proses pembelajaran. Peranannya mencapai 65% sehingga siswa diharuskan aktif untuk dapat memberikan kontribusi dalam pembelajaran, (c) Materi pelajaran berupa materi yang formal, ssuai dengan apa yang terdapat dalam buku teks resmi dan non formal yang bahannya bersumber dari lingkungan sekolah, (d) Metode pembelajaran merupakan acuan yang dipertimbangkan untuk memilih metode belajar mengajar dan harus tepat sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada, (e) Tujuan pembelajaran merupakan acuan yang dipertimbangkan untuk memilih metode belajar mengajar, (f) Media pembelajaran merupakan sarana pendidikan yang tersedia seperti buku, LCD, TV, laptop, wifi dan lainnya yang mampu mendukung terciptanya pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa, dan (g) Faktor administrasi dan financial juga menentukan dalam pemilihan metode yang tepat. Faktor ini seperti jadwal pelajaran,kondisi gedung sekolah dan ruang belajar.

F. Penutup

Metode pembelajaran menggunakan nyanyian merupakan salah saatu metode pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran Bahasa Arab khususnya pembelajaran mufrodat. Metode ini menitikberatkan pada pemberdayaan siswa untuk belajar lebih cepat, efektif dan lebih menyenangkan, sehingga materi akan lebih bermakna dan daya ingatnya lebih kuat. Materi yang disuguhkan yaitu deng an

(8)

Ahmad Qomaruddin

J u r n a l K e p e n d i d i k a n , V o l . 5 N o . 1 M e i 2 0 1 7 | 27 menggabungkan musik atau lagu, seni dan warna sebagai fokus lingkungan fisik serta guru adalah teladan perilaku untuk menjamin suksesnya siswa.

Dengan penggunaan media nyanyian dapat membantu peserta didik lebih mudah untuk mengingat dan menghafal kosa kata di mana pembelajaran mufrodat dengan metode bernyanyi ini bertujuan untuk memermudah penyampaian materi kepada siswa, dan siswa dengan mudah bisa menangkap materi apa yang telah diberikan oleh guru. Tahap-tahap pembelajaran meliputi evaluasi penguasaan materi pada pertemuan sebelumnya beserta materi yang akan disampaikan. Kemudian menambah materi baru yang variatif agar siswa tidak merasa bosan dan lebih bersemangat dalam menambah materi. Untuk menyukseskan pembelajaran dengan metode bernyanyi membutuhkan kreatifitas guru dan membutuhkan persiapan yang matang agar tujuan pembelajaran dapat dicapai sesuai dengan yang diharapkan.

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Azhar. 2010. Bahasa Arab dan Metode Pembelajarannya. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar Offset.

Budi Santoso, Kusno. 1990. Problematika Bahasa Indonesia Sebuah Analisis Praktis Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.

Depdiknas. 2011. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Hamid, Abdul. 2010. Mengukur Kemampuan Bahasa Arab untuk Studi Islam.

Malang: UIN Maliki Press.

Richards, Jack and Theodore S. Rodgers. 2001. Approaches and Methods in Language Teaching. United Kingdom: Cambridge University Press.

Jarinar, Kati dan Murin Murphy. 2004. Brain Power: Permainan Kreatif Untuk Prasekolah Lebih dari 300 Aktifitas dari Guru, Oleh Guru, Untuk Guru dan Orang Tua. Jakarta: Airlangga.

Macmilan, Bonnie. 2004. Permainan Kata dan Musik: Wordand Music Games.

Batam: Karisma Publishing Group.

Mujib, Fathul. 2010. Rekonstruksi Pendidikan Bahasa Arab dari Pendekatan Konvensional ke Integratif Humani. Yogyakarta: Pedagogja.

Muliawan, Jasa Ungguh. 2009. Manajemen Play Group dan Taman Kanak-Kanak.

Yogyakarta: Diva Press.

Mustofa, Syaiful. 2011. Strategi Pembelajaran Bahasa Arab Inovativ. Malang: UIN Maliki Press Malang.

(9)

Implementasi Metode Bernyanyi dalam Pembelajaran Mufradāt

28 | J u r n a l K e p e n d i d i k a n , V o l . 5 N o . 1 M e i 2 0 1 7

Nggermanto, Agus. 2002. Quantum Quotient: Kecerdasan Quantum. Bandung:

Nuansa.

Qomaruddin, Ahmad. 2016. Skripsi. “Penerapan Media Lagu Dalam Pembelajaran Mufrodat di SD IT Harapan Bunda Karangklesem, Purwokerto Selatan, Kabupaten Banyumas”.

Taufik. tt. Pembelajaran Bahasa Arab MI. Surabaya: UIN Sunan Ampel Press.

Referensi

Dokumen terkait

Pengertian dan kriteria asesmen proyek Project Base Learning (PJBL) Diskusi Menghimpun informasi tentang asesmen kinerja, diskusi, produk, proyek dan portofolio.. Membuat

Temuan lapangan menunjukkan bahwa tunjangan profesi (sertifikasi guru) membawa dampak bagi optimalisasi kinerja Kepala SDN dan para tenaga pendidik yang bertugas di SDN

(4) Sistematisasi antara Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 77 Pasal 5 tentang bahwa persamaan

Perusahaan manufaktur sub sektor kosmetik dan keperluan rumah tangga dipilih menjadi objek karena kebutuhan dan minat masyarakat terhadap sektor ini cukup banyak

[r]

Panti Sosial Perlindungan Anak Dharma Samarinda untuk memberikan perlindungan kepada anak yang memungkinkan anak berada dalam situasi dan kondisi yang dapat

Tingkat Distraktor/ Pengecoh dari sebagian besar 10 butir soal tes tersebut tersebut termasuk belum berfungsi dengan baik, karena masih ada distraktor/ pengecoh yang

Jurnal Konseling Andi Matappa Volume 4 Nomor 1 Februari 2020 Hal 28 34 p ISSN 2549 1857; e ISSN 2549 4279 (Diterima Oktober 2019; direvisi Desember 2019; dipublikasikan Februari 2020)