BAB III PELAKSANAAN KERJA MAGANG

(1)

12

Aktivitas Partnership Marketing…, Wennise Gracella, Universitas Multimedia Nusantara

BAB III

PELAKSANAAN

KERJA

MAGANG

3.1 Kedudukan dan Koordinasi

Penulis melakukan di PT Lingkar Solusindo (SIRCLO) dengan mengisi posisi intern atau karyawan magang di divisi Marketing yang dikepalai oleh Creative Marketing Manager yaitu Ratri Endah Rahayu. Proses kerja divisi Marketing dijalankan oleh oleh salah satu subdivisi, yaitu tim Partnership yang terdiri atas 1 Partnership Lead dan 1 Partnership intern, sehingga susunan ini diduduki oleh 2 karyawan yang mana penulis dikepalai oleh Syafina Widya Aqmalani selaku Marketing Communication Executive dan selaku Partnership Lead pada subdivisi Partnership.

Jalur koordinasi yang dijalankan oleh penulis adalah melakukan komunikasi dengan Partnership Lead secara dua arah. Dalam pengerjaan task atau kegiatan, penulis bertanggung jawab untuk menyelesaikan brief yang diberikan oleh Partnership Lead dengan maksimal. Apabila penulis menemukan kendala, Partnership Lead akan melakukan brainstorming dan membantu dalam proses decision making.

Kedudukan dan koordinasi yang dilakukan oleh divisi Partnership berkaitan dekat dengan berbagai divisi internal. Divisi-divisinya adalah divisi Event, divisi Social Media, divisi Content Marketing, dan divisi Campaign Marketing. Divisi-divisi tersebut membantu divisi Partnership untuk brainstorming ide untuk memperluas awareness. Lalu ada pula divisi pendukung seperti divisi Creative untuk mengeksekusi content brief dari divisi Partnership dan divisi Legal serta divisi Finance yang mengelola surat perjanjian dan pembayaran fee.

SIRCLO bekerja sama dengan pihak eksternal yang bergerak di berbagai bidang. Sehingga dibutuhkan person-in-charge (PIC) untuk setiap bidang. Sebagai contohnya divisi Product adalah PIC dari kerja sama dalam bentuk integrasi teknologi produk, divisi Business Development (BD) adalah

(2)

13

PIC dari kerjasama dalam bentuk voucher, dan divisi User Success adalah PIC dari kerja sama dalam bentuk layanan tambahan untuk para user SIRCLO.

Maka dari itu, divisi Partnership menjadi penghubung komunikasi antara pihak eksternal dengan divisi-divisi PIC dari SIRCLO.

3.2 Tugas dan Uraian Kerja Magang

3.2.1 Tugas yang Dilakukan

Tugas-tugas penulis selaku Partnership Marketing Intern di SIRCLO selama 63 hari kerja magang adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1 Pekerjaan Partnership Marketing Intern di SIRCLO

(Sumber: Data Olahan Penulis, 2021)

3.2.2 Uraian Kerja Magang

Pekerjaan utama yang dilakukan penulis dalam divisi Marketing dan subdivisi Partnership di SIRCLO di antaranya adalah Partnership Marketing dan Content Marketing.

(3)

14

3.3.2.1 Partnership Marketing

Menurut Kunitzky (2010), partnership marketing adalah hubungan kerja sama antar pihak yang berfungsi untuk saling mendukung tujuan marketing atau komunikasi masing-masing pihak. Partnership marketing dilakukan perusahaan dengan cara mengajak pihak eksternal untuk bekerjasama dan mengupayakan keunggulan atau aset dari masing-masing pihak. Upaya yang dapat dilakukan antar pihak adalah dengan menawarkan menawarkan produk baru, memperoleh pelanggan baru, dan menjaga pelanggan yang sudah ada untuk mendapatkan loyalitas.

SIRCLO menerapkan upaya partnership marketing dengan 3 tipe kerja sama, yaitu leads generation, integration, dan solely for users. Leads generation adalah penggabungan upaya antar pihak untuk bertukar audiens dan saling mempromosikan produk masing-masing pihak. Integration adalah penggabungan teknologi tambahan dari pihak eksternal ke dalam teknologi SIRCLO. Solely for users adalah produk non-teknologi yang diberikan oleh pihak eksternal untuk users SIRCLO. Tipe kerja sama ini memiliki person-in-charge masing-masing. Leads generation dipegang oleh divisi Marketing, integration dipegang oleh divisi Product, dan solely for users dipegang oleh divisi User Success.

Dalam praktik kerja magang sebagai Partnership Marketing Intern di SIRCLO, terdapat 5 kegiatan Partnership Marketing yang penulis kerjakan, yaitu lobbying, negosiasi, community partnership, media partnership, dan monitoring.

(4)

15

a. Lobbying

Lobbying atau lobi adalah aktivitas komunikasi yang dilakukan individu ataupun kelompok dengan tujuan mempengaruhi pimpinan organisasi lain maupun orang yang memiliki kedudukan penting dalam organisasi dan pemerintahan sehingga dapat memberikan keuntungan untuk diri sendiri ataupun organisasi dan perusahaan pelobi (Nofriansyah, 2015).

Sebagai Partnership Marketing Intern di SIRCLO, penulis menerapkan teknik public speaking dengan melakukan lobbying kepada pihak-pihak eksternal yang berpotensi untuk bekerja sama dengan SIRCLO. Sesuai dengan tujuan SIRCLO yang mengedepankan bisnis dan UMKM, penulis menargetkan lobbying kepada komunitas-komunitas bisnis seperti Haibolu, Teman Startup, dan Catika Group. Lobbying dilakukan dengan mengirimkan pesan dengan mengajukan proposal kerja sama melalui email, Whatsapp, dan virtual meeting.

Gambar 3.1 Lobbying kepada Haibolu

(Sumber: Tangkapan Layar Penulis, 2021)

(5)

16

Gambar 3.2 Lobbying kepada Teman Startup

(Sumber: Tangkapan Layar Penulis, 2021) Gambar 3.3 Lobbying kepada Catika Group

(6)

17

b. Negosiasi

Dalam komunikasi bisnis, negosiasi adalah suatu proses dimana dua pihak atau lebih yang mempunyai kepentingan yang sama atau bertentangan, bertemu dan berbicara untuk mencapai suatu kesepakatan. Perbedaan kepentingan memberikan alasan terjadinya suatu titik temu dan dasar motivasi untuk mencapai kesepakatan baru (Nofriansyah, 2015).

Setelah tahap lobbying, penulis melakukan negosiasi dengan teknik personal selling kepada pihak eksternal untuk keperluan promosi produk yang ditawarkan oleh SIRCLO Store.

Negosiasi yang dilakukan penulis berfungsi untuk mencapai titik kesepakatan (deal) antara pihak SIRCLO dengan pihak yang diajak untuk bekerjasama. Pada praktik kerja magang ini, penulis melakukan negosiasi dengan komunitas bisnis yaitu Teman Startup dan Catika Group untuk kesepakatan community partnership.

Gambar 3.4 Negosiasi dengan Teman Startup

(7)

18

Gambar 3.5 Negosiasi dengan Catika Group

c. Community Partnership

Menurut Anderson (2013), community partnership dalam komunikasi bisnis adalah hubungan berkelanjutan antara bisnis dan organisasi komunitas. Bisnis dapat menyediakan dukungan berupa uang, barang, atau, tenaga kerja kepada organisasi.

Manfaat community partnership untuk bisnis adalah terciptanya merek yang positif dan kesempatan untuk meningkatkan awareness produk atau layanan kepada berbagai pelanggan potensial.

Penulis menginisasikan community partnership dengan mengupayakan komunitas-komunitas yang bergerak di bidang bisnis dan UMKM untuk bekerjasama. Ada 2 komunitas bisnis yang berhasil penulis ajak bekerja sama yaitu Teman Startup dan Catika Group. Upaya yang dilakukan oleh pihak SIRCLO dan community partnership berupa barter value atau pertukaran nilai selain uang. Berikut adalah skema pertukaran nilai yang disepakati SIRCLO dengan komunitas Teman Startup dan Catika Group:

(8)

19

Tabel 3.2 Skema Pertukaran Nilai Teman Startup

Nilai Untuk SIRCLO Nilai Untuk Teman Startup Mengisi sesi sharing product

knowledge SIRCLO Store di grup Telegram Komunitas Teman Startup sebanyak 1 kali.

Mendapatkan aktivasi SIRCLO Store gratis untuk member

komunitas sebanyak 10 voucher.

Mendapatkan promosi berupa Instagram Reels dan Instagram

Story sebanyak 1 kali.

Mendapatkan newsletter SIRCLO Store sebanyak 1 kali.

Sumber: Data Olahan Penulis, 2021

Tabel 3.3 Skema Pertukaran Nilai Catika Group

Nilai Untuk SIRCLO Nilai Untuk Teman Startup Mengisi sesi sharing product

knowledge SIRCLO Store di grup Telegram Komunitas Teman Startup sebanyak 1 kali.

Mendapatkan aktivasi SIRCLO Store gratis untuk member

komunitas sebanyak 20 voucher.

Mendapatkan promosi berupa Instagram Reels, Instagram Post,

dan Instagram Story sebanyak 1 kali.

Mendapatkan pembicara dari SIRCLO untuk mengisi acara di

masa yang akan datang.

Mendapatkan newsletter

SIRCLO Store sebanyak 2 kali.

Salah satu nilai dalam skema pertukaran community partnership Teman Startup maupun Catika Group adalah sesi sharing product knowledge SIRCLO Store di grup Telegram komunitas. Penulis beserta Marketing Communicatin Executive berkesempatan menjadi pembicara untuk sharing dan menjawab pertanyaan mengenai SIRCLO Store dari grup-grup komunitas bisnis di aplikasi Telegram.

(9)

20

Pada community partnership dengan Catika Group, penulis berkesempatan menjadi pembicara di sesi sharing Catika Group selama 1 jam dari pukul 18.00 - 19.00 WIB. Sebelum memulai sesi sharing, penulis merangkai kata-kata dan materi terebih dahulu agar dapat menguasai product knowledge tentang SIRCLO Store. Seselesai sesi sharing, dilanjutkan dengan tanya jawab dan quiz giveaway untuk para member komunitas Catika Group. Penulis membuat giveaway dalam bentuk Google Form untuk 10 orang pemenang dari 700 lebih member komunitas Catika Group yang beruntung mendapatkan hadiah berupa langganan SIRCLO Store tipe Basic secara gratis.

Gambar 3.6 Sesi Sharing dengan Komunitas Catika Group

(10)

21

Gambar 3.7 Google Form Giveaway untuk Catika Group

(11)

22

d. Media Partnership

Media merupakan perantara antar individu atau kelompok masyarakat untuk menukar atau mendapatkan informasi (Imran, 2012). Pada zaman perkembangan teknologi seperti sekarang, media berkembang menjadi media digital yang salah satunya adalah media sosial. Media-media digital ini dapat menjangkau jaringan komunikasi lebih luas lagi kepada audience secara online. Dalam komunikasi, media partnership dapat diartikan sebagai kolaborasi konten atau media antara dua organisasi untuk menyebarkan konten tertentu (Mairal, 2013).

Pada praktik kerja magang, penulis melakukan media partnership dengan radio JakFM dan akun-akun media sosial Instagram. Dalam kerja sama dengan JakFM, legalitas dan perencanaan skop kerja sama diurus oleh Marketing Communication Executive, sedangkan penulis membantu dalam pembuatan contoh adlibs dan copy untuk keperluan content marketing untuk Instagram JakFM. Penulis juga melakukan media partnership dengan akun-akun media sosial Instagram yang memiliki membahas topik seputar bisnis dan jualan seperti

@entrepreneursid_, @jagoanbisnis.co, @ngobrolbisnis,

@garistemu.co, dan @rumahpengusaha.

Media partnership yang dilakukan penulis adalah dengan mengajak media partner untuk merancang dan mendesain konten tentang SIRCLO Store maupun campaign yang sedang berjalan seperti campaign #30HariPenuhPasti. #30HariPenuhPasti adalah program yang diinisiasikan oleh Divisi Marketing untuk memberikan pelatihan selama 30 hari kepada calon pengguna SIRCLO Store serta memiliki kesempatan untuk memenangkan berbagai macam hadiah.

Dalam mempromosikan campaign #30HariPenuhPasti, penulis merancang dan memberikan brief kepada

(12)

23

@ngobrolbisnis, @jagoanbisnis.co, dan @rumahpengusaha untuk mengunggah konten seputar #30HariPenuhPasti.

Pembuatan content marketing dilakukan oleh pihak media partner agar konten terkesan seperti jualan atau konten organik. Selain campaign #30HariPenuhPasti, media partner lain seperti

@entrepreneursid_ dan @garistemu.co membantu dalam mempromosikan tentang layanan SIRCLO Store secara general.

Sebagai nilai tukarnya, media partner diberikan fee untuk konten- konten yang telah dibuat.

Tabel 3.4 Konten Instagram Feed oleh Media Partner

Campaign Media Partner Konten yang Dibuat Media Partner

General SIRCLO Store

@entrepreneursid_

@garistemu.co

(13)

24

#30HariPenuhP asti

@rumahpengusaha

@jagoanbisnis.co

@ngobrolbisnis

#PastiPrioritas JakFM

(14)

25

e. Monitoring

Monitoring merupakan aktivitas partnership yang dilakukan dengan memantau mitra atau pihak yang ber-partner untuk menghasilkan sinyal informatif tentang upaya kerja sama antar pihak. Fungsi monitoring dalam partnership adalah untuk melihat peningkatan proses yang diciptakan oleh perjanjian kerja sama. Selain itu, monitoring juga berfungsi untuk melihat krisis yang dapat terjadi dalam perjanjian kerja sama agar terciptanya rencana penanggulangan risiko (Huddart & Jinghong, 2005).

Selama menjalankan magang sebagai Partnership Marketing Intern di SIRCLO, penulis melakukan monitoring terhadap partner dari berbagai latar belakang seperti J&T, AnterAja dan Ninja Express dari logistik; Akseleran, NICEPAY, KoinWorks, dan Pinjam Modal dari jasa keuangan; dan partner lainnya. Proses monitoring yang dilakukan penulis adalah dengan mengikuti grup-grup partner dan membaca situasi komunikasi yang ada di dalamnya. Jika terdapat keperluan atau kendala dari partner, penulis melaporkan ke Marketing Communication Executive untuk mendiskusikan solusi.

Gambar 3.8 Grup Whatsapp dengan Partner

(15)

26

Selain melakukan monitoring dalam grup Whatsapp, penulis juga melakukan meeting bersama partner untuk mengetahui mengulas report hasil kerja sama dan mencari ide inisiatif kerja sama.

Gambar 3.9 Meeting bersama Prambors

Gambar 3.10 Meeting bersama Cinema XXI

(16)

27

3.3.2.2 Content Marketing

Content marketing adalah pendekatan marketing yang melibatkan content creation, curation, distribution, dan penguatan konten yang menarik, relevan, dan berguna bagi kelompok audiens yang didefinisikan dengan jelas untuk membuat percakapan tentang konten (Kotler et al., 2017).

Dalam masa kerja magang sebagai Partnership Marketing Intern, penulis menerapkan pembelajaran media production dalam content marketing untuk membuat konten yang berkaitan dengan kerja sama antara SIRCLO dan partner SIRCLO. Content marketing yang dirancang dan dibuat oleh penulis bertujuan untuk menyebarkan awareness tentang kolaborasi yang dilakukan oleh SIRCLO dengan partner yang sudah setuju untuk kerja sama.

Menurut Kotler et al. (2017), terdapat 9 langkah content marketing, yaitu goal setting, audience mapping, content ideation

& planning, content creation, content distribution, content amplification, evaluation, dan improvement. Dari 9 langkah content marketing, penulis melakukan langkah ke-1 yaitu goal setting sampai langkah ke-4 yaitu content creation. Sedangkan langkah ke-5 dikerjakan oleh divisi Social Media.

a. Goal Setting

Sebelum memulai perancangan content marketing, goal setting digunakan sebagai panduan agar dapat melihat tujuan secara jelas. Menurut Kotler et al. (2017), goal setting dibagi menjadi 2 yaitu sales-related goals dan brand-related goals.

Sales-related goals adalah content marketing yang berfokus pada mendapatkan sales atau penjualan secara langsung. Sedangkan brand-related goals adalah content marketing yang berfokus pada meningkatkan awareness.

(17)

28

Penulis membuat goal setting berdasarkan brand-related goals dengan merencanakan konten dengan yang memiliki hasil akhir untuk meningkatkan awareness. Ada 5 project yang penulis pegang untuk dibuatkan goal setting yaitu: Project media placement di radio JakFM, project video influencer IbuSibuk, project video Instagram Reels Chat Commerce, community partnership, dan media partnership. Ke-5 project tersebut adalah bentuk content marketing yang men-support campaign SIRCLO Store yaitu #PastiPrioritas, #30HariPenuhPasti, dan SIRCLO Store secara general.

Gambar 3.11 Goal Setting dalam Brief Media Partner

Salah satu goal setting yang penulis buat adalah content brief untuk media partnership dalam mempromosikan SIRCLO Store secara general. Penulis merancang content brief untuk memberikan rincian tentang SIRCLO Store agar media partner dapat membuat konten yang sejalan dengan goal yang sudah penulis setting yaitu meningkatkan awareness SIRCLO Store.

(18)

29

b. Audience Mapping

Setelah goal atau tujuan sudah didefinisikan dengan jelas, audience mapping harus dilakukan untuk menentukan audiens yang ingin difokuskan. Menentukan audiens secara fokus atau tertarget akan membantu pembuatan content marketing yang lebih tajam dan lebih dalam. Audience mapping dilakukan dengan menentukan ciri-ciri sekelompok orang yang ingin ditarget secara geografis, demografis, psikografis, dan behavioural (Kotler et al., 2017).

Sebelum menentukan konten yang ingin dirancang, penulis merinci audience mapping untuk keperluan media partnership. Dikarenakan penulis ingin mempromosikan tentang layanan SIRCLO Store melalui media partner, penulis harus memberikan gambaran tentang audiens yang ingin dituju.

Audiens yang penulis tuju adalah orang-orang yang memiliki bisnis kecil hingga sedang di Indonesia dengan umur 21 - 55 tahun. Pemetaan audiens ini penulis pilih karena target utama dari SIRCLO Store adalah pemilik bisnis kecil hingga sedang di Indonesia.

Gambar 3.12 Audience Mapping dalam Brief Media Partner

(19)

30

c. Content Ideation & Planning

Sebelum pembuatan konten, terdapat proses content ideation & planning untuk melakukan perencanaan konten yang tepat. Dalam menemukan tema yang tepat, ada 2 hal yang dipertimbangkan. Pertama, konten harus memiliki relevansi yang jelas dengan kehidupan audiens serta membantu audiens mengejar keinginan mereka. Kedua, konten yang baik memiliki cerita yang mencerminkan karakter dari brand. Artinya, konten harus menjadi jembatan yang menghubungkan cerita brand yang sesuai dengan keinginan pelanggan.

Ada 3 project yang penulis pegang untuk dibuatkan content ideation & planning yaitu: Project media placement di radio JakFM, project video influencer IbuSibuk, dan project video Instagram Reels Chat Commerce. Ke-3 project ini bertujuan untuk mendukung campaign #PastiPrioritas

#PastiPrioritas merupakan campaign yang digaungkan oleh Divisi Marketing untuk mempromosikan layanan SIRCLO Store yaitu Chat Commerce. Layanan ini merupakan kolaborasi Whatsapp dan SIRCLO untuk membantu para UMKM dan pebisnis di Indonesia agar dapat mengirimkan pesan dengan jawaban otomatis kepada pelanggan melalui Whatsapp.

Salah satu project yang penulis kerjakan adalah video influencer IbuSibuk. IbuSibuk adalah program pemberdayaan ekonomi bagi komunitas ibu dengan membuka kesempatan menambah penghasilan sebagai brand ambassador dan KOL/influencer berbagai brand. Project ini dibantu oleh 30 influencer yang mengunggah konten video secara serentak di akun Instagram Feed masing-masing.

Penulis bertugas untuk membuat script konten video tentang Chat Commerce dengan judul “Rahasia Bisnis Lebih Untung” yang berdurasi 60 detik.

(20)

31

Gambar 3.13 Script Konten Video Influencer IbuSibuk

Isi script berangkat dari masalah yang dihadapi oleh pelaku bisnis saat merespon pesan masuk dari pelanggan. Setelah memaparkan masalah, isi script dilanjutkan dengan perkenalan solusi dari SIRCLO Store yaitu Chat Commerce yang dapat membantu pelaku bisnis lebih mudah membalas pesan pelanggan melalui Whatsapp.

d. Content Creation

Content creation adalah proses pembuatan konten setelah proses perencanaan tujuan sampai ideation. Menurut Kotler et al.

(2017), content creation adalah langkah yang paling penting setelah semua perencanaan yang telah dilakukan. Proses content creation dapat menghasilkan ide topik yang menarik bagi audiens dengan membuat konten tertulis atau visual seputar suatu informasi.

Pada praktik kerja magang, penulis melakukan content creation untuk 3 project yaitu: project media placement di radio JakFM, project video influencer IbuSibuk, dan project video Instagram Reels Chat Commerce.

(21)

32

Gambar 3.14 Konten Video Influencer IbuSibuk

Pada project video influencer IbuSibuk, penulis membuat konten video yang nantinya diunggah oleh 30 influencer. Setelah menyusun script, penulis merekam potongan-potongan video yang kemudian penulis satukan di aplikasi video editing yaitu VN. Selain disatukan menjadi 1 video, penulis menambahkan ornamen-ornamen untuk mempercantik video secara visual.

Penulis juga menyesuaikan gaya video dengan gaya influencer yaitu ibu pemilik toko.

(22)

33

Gambar 3.15 Timeline Editing di Aplikasi VN

3.2.3 Kendala yang Ditemukan

Selama masa program magang sebagai Partnership Marketing Intern di SIRCLO, penulis mengalami kendala miskomunikasi dalam mengerjakan task campaign karena kurangnya koordinasi antar subdivisi.

3.2.4 Solusi atas Kendala yang Ditemukan

Adapun solusi yang dilaksanakan untuk menindaklanjuti kendala di atas adalah sebagai dengan meng-update laporan setiap minggu sesuai dengan urutan campaign agar subdivisi tidak bekerja secara individual dan meminimalisir miskomunikasi.