• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS FUNGSI ADMINISTRASI PEMERINTAHAN DESA DALAM PENINGKATAN PELAYANAN PUBLIK DI DESA KARANG ANYAR KECAMATAN BANTARAN KABUPATEN PROBOLINGGO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "ANALISIS FUNGSI ADMINISTRASI PEMERINTAHAN DESA DALAM PENINGKATAN PELAYANAN PUBLIK DI DESA KARANG ANYAR KECAMATAN BANTARAN KABUPATEN PROBOLINGGO"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Vol. 15, No. 01, Februari, 2022 p-ISSN: 2087-040X

DOI Issue: 10.46306/jbbe.v15i1 e-ISSN: 2721-7213

DOI Artikel: 10.46306/jbbe.v15i1.158 71

ANALISIS FUNGSI ADMINISTRASI PEMERINTAHAN DESA DALAM PENINGKATAN PELAYANAN PUBLIK DI DESA KARANG ANYAR

KECAMATAN BANTARAN KABUPATEN PROBOLINGGO

1Achamad Fais, 2Jaka Maradian

1,2Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi “ Bayuangga “ Probolinggo Email : achmadfaisstia@gmail.com

ABSTRAK

Menurut teori, desa dikatakan sebagai kesatuan masyarakat hukum yang memiliki pemisah antar daerah yang memiliki wewenang untuk menata dan mengelola keperluan masyarakat sekitar, berpedoman pada asal muasal dan adat istiadat sekitar yang disahkan dan dihargai dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan RI. Maka dalam kesehariannya, masyarakat di suatu desa ditata dalam bentuk ketentuan yang wajib diikuti, sebab ketentuan diciptakan dengan maksud supaya dalam kehidupan masyarakat terwujud sebuah kehidupan yang adil, sejahtera, aman dan harmonis. Penelitian kali ini termasuk penelitian yang memakai pendekatan kuantitatif deskriptif dengan maksud guna mengetahui bagaimana fungsi administrasi serta hambatan apa saja yang ditemukan dalam mengoptimalkan pelayanan publik di kantor Kepala Desa Karang Anyar Kabupaten Probolinggo. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa fungsi administrasi yang terdapat di kantor Desa Karanganyar dikatakan cukup baik ini terbukti dari pernyataan reponden sebesar 55,5% menjawab baik, akan tetapi dalam melaksanakannya administrasi untuk peningkatan layanan publik masih dirasa kurang baik ini bisa terlihat dari pernyataan reponden terkait administrasi selama melayani masyarakat sejumlah 54,28%. Administrasi pemerintahan yang terdapat di kantor Desa Karanganyar bias dikatakan cukup baik. Sementara kendala dalam penyelenggaraan fungsi administrasi pemerintahan di kantor Desa Karanganyar meliputi: pendekatan diantara aparat pemerintah Desa Karanganyar dengan masyarakat masih kurang, kedisplinan aparat pemerintah masih kurang, buku-buku penunjang administrasi pelayanan dan tenaga profesional juga masih kekurangan.

Kata kunci : Pelayanan Publik, Fungsi Administrasi, dan Pemerintah Desa

ABSTRACT

According to the theory, the village is said to be a unitary legal community that has a separation between regions that have the authority to organize and manage the needs of the surrounding community, guided by the origin and surrounding customs that are passed and appreciated in the system of The Unitary State Government. So in everyday life, the people in a village are arranged in the form of provisions that must be followed, because the provisions are created with the intention that in people's lives a life is realized a just, prosperous, safe and harmonious life. This research includes research that uses descriptive quantitative approaches with the intention to find out how administrative functions and what obstacles are found in optimizing public services in the office of the Head of Karang Anyar Village probolinggo regency. The results of this study show that the administrative function contained in the Karanganyar Village office is said to be quite good this is evident from the statement of the response of 55.5% answers well, but in carrying it out the administration for the improvement of public services is still felt less well this can be seen from the statement of the response related to the administration of serving as long as the community amounted to 54.28%. The government administration contained in the office of Karanganyar Village bias is said to be quite good. While the constraints in the implementation of government administration functions in the Karanganyar Village office include: the approach between the government apparatus of Karanganyar Village with the community is still lacking, the discipline of the government apparatus is still lacking, the books supporting service administration and professional personnel are also still lacking.

Keywords: Public Service, Administrative Functions, and Village Government

(2)

Vol. 15, No. 01, Februari, 2022 p-ISSN: 2087-040X

DOI Issue: 10.46306/jbbe.v15i1 e-ISSN: 2721-7213

DOI Artikel: 10.46306/jbbe.v15i1.158 72

PENDAHULUAN

Seperti diketahui bahwasannya dalam Peraturan Pemerintah RI Tahun 2005 Nomor 72 terkait Pemerintahan Desa, “Desa dikatakan sebagai kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai pemisah antar daerah yang memiliki wewenang untuk menata dan mengelola keperluan masyarakat sekitar, berpedoman pada asal mula dan adat istiadat sekitar yang disahkan dan dihargai dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan RI “ (Muhammad Arif, 2007). Dalam kesehariannya masyarakat di suatu desa ditata dalam bentuk ketentuan yang wajib diikuti, sebab ketentuan diciptakan dengan maksud supaya dalam kehidupan masyarakat terwujud keadilan hidup yang sejahtera, aman dan harmonis. Selanjutnya dikatakan bahwasannya Pemerintahan Desa ialah penyelengara keperluan pemerintahan oleh badan permusyawaratan desa dan pemerintah desa dalam menata dan mengelola urusan warga sekitar yang berpedoman pada asal muasal dan adat istiadat sekitar yang disahkan dan dihargai dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan RI (Peraturan Pemerintah RI Tahun 2005 Nomor 72).

Kemudian selama menyelenggarakan fungsi, tugas, serta kewenangannya pemerintah desa terbantu dari adanya peranan pelaksana administrasi pemerintahan desa tersebut, yang dilakukan untuk mengatur segala aktivitas pembangunan, pemerintahan serta kemasyarakatan desa. Agar bisa menyuguhkan hasil yang maksimal selama penyelenggaraan administrasi pemerintahan desa maka dibutuhkan kompetensi yang mencukupi mulai dari aspek kompetensi aparat penyelenggara itu sendiri ataupun dari aspek keberadaan fasilitas penunjang, termasuk suasana kerjaan yang dilakukan oleh karenanya akan bisa ditujukan pada munculnya kesatuan aksi. Agar terselenggaranya fungsi administrasi yang sesuai maka dibutuhkan terdapatnya pendukung agar terwujud layanan administrasi, kompetensi dan sistem kerja yang berlangsung dengan tepat. Desa Karang Anyar telah sanggup melayani pembuatan surat keterangan, surat domisili, surat keterangan kurang mampu, dan lainnya dengan mamakai sistem online. Desa berkewajiban menyuguhkan layanan terbaik terhadao warganya yang menyematkan teknologi dengan baik serta bermanfaat. “Sehingga warga bisa mengetahui dan mendalami teknologi, dengan cara ini Desa bisa menyuguhkan layanan dengan terbuka serta terpercaya”.

Pengertian Administrasi

Secara umum administrasi dikatakan sebagai segenap prosedur aktivitas umtuk meraih tujuan, sedangkan secara khusus administrasi ialah segenap prosedur pelayanan yang dilaksanakan untuk meraih sasaran yang sudah ditetapkan sebelumnya. Prosedur pelayanan tersebut bisa ditafsirkan sebagai pelaksanaan ataupun rangkaian aktivitas. Penuturan Prof. Drs. Haw. Widjaja (2005) dimana administrasi memiliki dua makna yakni administrasi dalam artian luas dan artian sempit. Dalam artian sempit administarsi dimaknai sebagai aktivitas yang berkaitan dengan pencatatan segala hal yang terjadi dalam sebuah usaha atau organisasi, dikatakan administrasi hampir mirip dengan bagian tata usaha misal kegiatan mencatat dan lainnya (rangkaian pelayanan).

Sebaliknya dalam artian luas administrasi termasuk aktivitas yang dilaksanakan agar meraih sebuah sasaran. Aktivitas ini mencakup aktivitas pergerakan, perencanaan, pengawasan serta pengorganisasian. Agar pelaksanaan pemerintahan desa efisien dan efektif, pemerintah desa sebaiknya disokong dengan bagian tata usaha yang baik. Tata usaha ialah aktivitas menulis seluruh prosedur pelaksanaan pemerintahan desa yang dinamakan administrasi desa. Oleh sebab itu, administrasi desa dikatakan sebagai segenap prosedur aktivitas pembukuan data dan informasi pada buku administrasi desa terkait pelaksanaan pemerintahan desa, pengadministrasian desa sangat vital bagi aktivitas pelaksanaan pemerintahan desa. Pelaksanaan pemerintahan desa bisa

(3)

Vol. 15, No. 01, Februari, 2022 p-ISSN: 2087-040X

DOI Issue: 10.46306/jbbe.v15i1 e-ISSN: 2721-7213

DOI Artikel: 10.46306/jbbe.v15i1.158 73

lancar apabila mendapat dukungan oleh sistem administrasi atau tata usaha yang baik, tertib serta sistematis. Sistem pengadministrasian yang baik, tertib dan sistematis akan menyuguhkan berita dan informasi yang lengkap dan runtut yang sangat bermanfaat untuk mengambil sebuah putusan, perencanaan, pengawasan kegiatan serta komunikasi dan informasi baik di dalam ataupun di luar organisasi (Hanif Nurcholis: 2011).

Pengertian Pelayanan

Moenir (2003) menyatakan bahwasannya pelayanan merupakan tahapan pemuasan kebutuhan lewat aktivitas orang lain secara langsung. Pernyataan lain oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara mengatakan bahwasannya pelayanan berwujud barang maupun jasa dalam maksud usaha pemeuasan kebutuhan masyarakat. Pada intinya pelayanan bisa ditafsirkan sebagai kegiatan seseorang, kelompok maupun lembaga secara langsung agar kebutuhannya tercukupi. Layanan publik termasuk aktivitas atau rangkaian aktivitas dalam pemuasan kebutuhan pokok atas suatu barang atau jasa serta layanan administrasi oleh pelaksana selaras dengan hak-hak sipil tiap warga negara. Secara teoritis, maksud dari layanan publik pada hakikatnya ialah memenuhi warga, untuk meraih kepuasan itu diharuskan unggul layanan terbaik yang nampak dari tranparansi, akuntabilitas, kondisional, partisipasi, kesamaan hak serta keseimbangan hak (Lijan Sinambella; 2006).

Administrasi Desa

Elemen pemerintahan desa merupakan sebuah bagian terpadu dari pemerintahan pusat, maka ulasan terkait tugas dan wewenang pemerintah desa tidak lepas dari tugas dan wewenang pemerintahan pusat sesuai yang sudah dijabarkan dalam UU Tahun 2004 Pasal 127 Nomor 32 terkait tupoksi Kepala Desa diantaranya:

a. Pemberdayaan masyarakat

b. Penyelenggaraan aktivitas pemerintahan desa c. Perawatan prasarana dan fasilitas pelayanan publik d. Pelayanan masyarakat

e. Pelaksanaan ketentraman dan ketertiban umum

Moenir (2006) mengungkapkan bahwasannya pelayanan yang diharapkan masyarakat diantaranya:

a) Mendapatkan layanan yang sesuai dengan tidak dipersulit sesuai dengan SOP yang berlaku b) Terdapat kemudahan dalam mengurusi layanan dengan tidak memperumit masyarakat yang

mengurusi layanan administrasi pemerintahan.

c) Mendapat layanan yang jujur dan terbuka (perilaku supel dan santun yang disuguhkan aparat terhadap warga).

d) Memperoleh pelayanan yang sepadan dalam rangkaian pelayanan dan dirampungkan sesuai waktu.

Adapun wujud tugas layanan masyarakat diantaranya:

1. Memberikan berbagai macam keterangan diantaranya: SKCK, bukti diri dan sebagainya.

2. Pemberian berbagai macam perizinan, diantaranya izin menginggalkan desa, tempat tinggal, usaha serta pendirian bangunan.

Tugas bagian Tata Usaha diantaranya:

Pencatatan data, kondisi wilayah, laporan keuangan dan lain sebagainya. Berdasarkan instruksi Mendagri Tahun 1992 Pasal 2 Nornor 21, ditekankan bahwasannya "Desa memiliki tugas menyelenggarakan pemerintahan, pembangunan serta kemasyarakatan dengan maksud

(4)

Vol. 15, No. 01, Februari, 2022 p-ISSN: 2087-040X

DOI Issue: 10.46306/jbbe.v15i1 e-ISSN: 2721-7213

DOI Artikel: 10.46306/jbbe.v15i1.158 74

penyelenggaraan kepentingan pemerintahan pusat dan kepentingan pemerintahan daerah serta lingkupnya. Guna melaksanakan tugas yang disebutkan desa memiliki fungsinya antara lain : a. Menyelenggarakan tugas di sektor pembangunan dan binaan kemasyarakatan yang merupakan

kewajibannya.

b. Mengoordinasikan terhadap berlangsungnya pemerintahan desa, penyelenggaraan pembangunan dan binaan pada masyarakat.

c. Menyelenggarakan aktivitas dalam rangka penguatan ketertiban dan ketentraman daerah.

d. Melaksanakan fungsi-fungsi lain yang dialihkan menuju pemerintah. Penyelenggaraan tugas dan wewenang desa itu sendiri, kemudian diuraikan atas tugas dan wewenang tiap-tiap unsur birokrasi baik Kepala Desa dan aparat desa lain, diantaranya : Sekdes, Ka. Urusan, Kepala- Kepala Lingkungan.

e. Melaksanakan usaha dalam maksud meningkatkan keterlibatan dan sikap tolong menolong antar warga.

METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang dipakaidalam penelitian kali ini ialah pendekatan kualitatif deskriptif. Pengumpulan data memakai 3 teknik diantaranya : wawancara, observasi serta dokumentasi. Populasi pada penelitian kali ini meliputi semua aparat di Kantor Kepala Desa Karang Anyar, BPD juga 40 orang warga Desa Karang Anyar Kecamatan Bantaran Kabupaten Probolinggo. Jumlah sampel dalam penelitian ini yakni 5 orang dari aparat Kantor Desa Karang Anyar, 5 responden dari unsur BPD dan 40 warga yang mendapat pelayanan. Data sampel diperoleh berdasrkan data tiga bulan kebelakang dari warga yang melangsungkan urusan di Kantor Kepala Desa Karang Anyar. Secara keseluruhan didapat 50 responden. Kemudian data ini dianalisis memakai teknin analisis Miles dan Huberman. Miles Huberman (1992) mengungkapkan bahwasannya analisis dalam penelitian ini terbagi menjadi tiga tahapan kegiatan yang terjadi secara bersamaan yakni dengan melalui penyederhanaan atau data direduksi (data reduction), data disajikan (data display) serta ditarik kesimpulan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasrkan semua data yang sudah disiapkan secara menyeluruh yang didapat selama penelitian, lewat observasi, wawancara serta dokumentasi yang ada hubungannya dengan

“Analisis Fungsi Administrasi Pemerintahan Desa Dalam Peningkatan Pelayanan Publik Di Desa Karang Anyar Kecamatan Bantaran Kabupaten Probolinggo”. Dalam rangka pelayanan masyarakat terutama di bagian administrasi, sebab jika layanan yang disuguhkan selarasa dengan prinsip yang tepat maka bisa menyuguhkan layanan yang sesuai juga, oleh karenanya warga yang mendapat layanan bisa memastikan tugas birokrat pemerintah yakni sebagai pegawai negara yang sudah dilaksanakan oleh aparat pemerintah Desa Karang Anyar terlihat pada tabel 1. berikut:

Tabel 1. Tanggapan responden tentang prinsip pelayanan

No Parameter Penelitian Frekuensi Prosentase

1 Sangat Baik 8 16%

2 Baik 35 70%

3 Cukup Baik 7 14%

4 Kurang Baik 0 0%

Total 50 100%

Sumber: Data Olahan Penelitian. 2021

(5)

Vol. 15, No. 01, Februari, 2022 p-ISSN: 2087-040X

DOI Issue: 10.46306/jbbe.v15i1 e-ISSN: 2721-7213

DOI Artikel: 10.46306/jbbe.v15i1.158 75

Berdasrkan data Tabel 1. bisa dipahami bahwasanya dari 50 responden yang mengatakan sangat baik sejumlah 8 responden atau 16%, sementara yang mengatakan baik sejumlah 35 responden atau 70%, yang mengatakan cukup baik sejumlah 7 orang atau 14%, sementara itu tidak ada responden yang mengatakan kurang baik. Sehingga bisa ditarik kesimpulan bahwasannya di kantor Desa Karang Anyar prinsip pelayanannya masuk dalam parameter baik. Akibatnya, mayoritas warga merasa puas terhadap layanan yang disuguhkan.

Hambatan - hambatan

Hambatan yang dirasakan dalam menimgkatkan layanan publik di Desa Karang Anyar antara lain:

1. Pejabat pemerintah Desa Karanganyar sedikit terlibat dalam pembinaan-pembinaan, oleh karenanya tidak sedikit muncul kekurangan dalam prosedur pengarsipan.

2. Kepekaan masyarakat dalam penerbitan suket diantaranya suket usaha, suket tidak mampu, surat berdomisili dan lain-lain masih kurang. Sehingga ketika memerlukan surat- surat keterangan tersebut, masyarakat terkesan mendadak.

3. Fasilitas dalam menyelenggarakan administrasi yang terdapat di kantor pemerintahan Desa Karanganyar masih belum memadai.

4. Tenaga ahli profesional yang terdapat di kantor Desa Karanganyar masih dirasa kurang, semisal tenaga ahli dalam bidang komputer.

KESIMPULAN

Hasil penelitian ini dapat diambil kesimpulan yaitu administrasi pemerintahan yang terdapat di kantor Desa Karanganyar telah masuk kategori cukup baik. Layanan adminsitrasi pemerintahan yang terdapat di kantor Desa Karanganyar masuk kategori kurang baik sebab keahlaian bagian administrasi dalam melangsungkan administrasi, selain itu kurangnya transparansi antara warga dengan aparatur desa.

Kendala dalam penyelenggaraan fungsi administrasi pemerintahan di kantor Desa Karanganyar diantaranya: a) pendekatan diantara aparat pemerintah Desa Karanganyar dengan masyarakat masih kurang, b) kedisplinan aparat pemerintah masih kurang, c) buku-buku penunjang administrasi pelayanan kurang dan d) tenaga profesional juga masih kekurangan.

DAFTAR PUSTAKA

A. Guza, SS. 2009. Himpunan Peraturan Desa, Kelurahan, Kecamatan, Asa Mandiri.

Budiono B. 2003. Pelayanan Prima Perpajakan. Jakarta : Rineka Cipta Erlangga Hanif. 2011. Pemerintahan Desa. Jakarta : Glora Aksara Pratama I. Kencana Syafie dkk. 1999.Ilmu Administrasi Publik. Jakarta : Rineka Cipta

I Nyoman, Beratha. 1992. Desa, Masyarakat Desa dan Pembangunan. Jakarta : Ghalia Indonesia Kansil, CST.1984.Desa Kita dalam Peraturan Tata Pemerintahan Desa. Jakarta: Ghalia Indonesia Miftah Thoha.1996. Pembangunan Administrasi di Indonesia. Jakarta : Gramedia

Moenir H.A.S. 2002. Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia. Bumi Putra Sahya A. 2012. Ilmu Administrasi Negara. Bandung : CV. Pustaka Setia

Saparin.1996. Sumber, Tata Pemerintahan dan Administrasi Pemerintahan Desa. Jakarta : Ghalia Indonesia

Siagian, SP.1991. Administrasi Pembangunan. Jakarta : Haji Masagung Singarimbun Masri.1989. Metodologi Penelitian Survei. Jakarta : LP3S

Referensi

Dokumen terkait

Perseroan terbatas (PT) Pengembangan Investasi Riau yang selanjutnya disebut Perseroan adalah Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang berbentuk Perseroan Terbatas yang melakukan

bisa ditarik kembali (dalam bentuk checkable deposits) di jamin atau diback-up oleh uang tunai atau oleh simpanan giro bank yang ada di Bank Indonesia.. y Bank-bank umum atau

bahwa sebagai tindak lanjut ketentuan diktum KEENAM Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 2006 tentang Tim Koordinasi Percepatan Pembangunan Rumah Susun perlu dibentuk

Pada penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan pertumbuhan Candida albicans dengan penambahan Dextrose 5%, 10%, 40% dan tanpa penambahan Dextrose pada

Perancangan ini bertujuan untuk menciptakan pusat informasi sepakbola yang belum ada di Surabaya sebagai sarana pengetahuan teori tentang sepakbola, memberikan informasi

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh motivasi konsumen (X1), persepsi kualitas (X2), dan sikap konsumen (X3) terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda

Respon siswa adalah tanggapan langsung siswa terhadap kegiatan pembelajaran matematika model kooperatif tipe STAD dengan menggunakan alat peraga pada sub materi pokok simetri

Berdasarkan hasil penelitian Quasi Eksperiment dengan jenis rancangan One Group Pretest-Postest yang sudah dilakukan peneliti, dapat disimpulkan bahwa metode drill