• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH FASILITAS BELAJAR DAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI : Survey Pada Siswa Kelas XI IPS SMA Pasundan se-Kota Bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH FASILITAS BELAJAR DAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI : Survey Pada Siswa Kelas XI IPS SMA Pasundan se-Kota Bandung."

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH FASILITAS BELAJAR DAN DISIPLIN BELAJAR

TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA

PELAJARAN EKONOMI

(Survey Pada Siswa Kelas XI IPS SMA Pasundan se-Kota Bandung)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi

Oleh:

Widi Astuti

0805391

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

(2)

No. 517/UN.40.FPEB.I.PL/2012

LEMBAR HAK CIPTA

PENGARUH FASILITAS BELAJAR DAN DISIPLIN BELAJAR

TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA

PELAJARAN EKONOMI

(Survey Pada Siswa Kelas XI IPS SMA Pasundan se-Kota Bandung)

Oleh Widi Astuti

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

© Widi Astuti 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Januari 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

PENGARUH FASILITAS BELAJAR DAN DISIPLIN BELAJAR

TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA

PELAJARAN EKONOMI

(Survey Pada Siswa Kelas XI IPS SMA Pasundan se-Kota Bandung)

Skripsi ini telah disetujui oleh:

Pembimbing I

Prof. Dr. H. Disman, MS. NIP. 19590209 198412 1 001

Pembimbing II

Drs. Moch. Dudih Sugiharto, MSi. NIP. 19561128 198303 1 001

Mengetahui,

Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi

(4)

Widi Astuti, 2013

ABSTRAK

Pengaruh Fasilitas Belajar dan Disiplin Belajar terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi

(Survey Pada Siswa Kelas XI IPS SMA Pasundan se-Kota Bandung) Dibawah bimbingan : Prof. Dr. H. Disman, MS. dan Drs. Moch Dudih Sugiharto,

MSi.

Oleh Widi Astuti

0805391

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya prestasi belajar siswa di SMA Pasundan se-Kota Bandung yang dilihat dari nilai Ujian Akhir Semester Genap Tahun Ajaran 2011/2012. Rendahnya prestasi yang diperoleh siswa diduga disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya adalah fasilitas belajar dan disiplin belajar.

Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh fasilitas belajar dan disiplin belajar terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Ekonomi.

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian explanatory.

Explanatory adalah penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara

dua atau lebih gejala atau variabel. Sedangkan metode yang dipakai adalah metode survey dengan menggunakan teknik pengumpulan data berupa angket/kuesioner. Populasinya yaitu siswa kelas XI jurusan IPS SMA Pasundan se-Kota Bandung dengan jumlah populasi 628 dan diambil sampel sebanyak 244 siswa melalui cara random proporsional.

Dari hasil penelitian menunujukkan bahwa fasilitas belajar berada pada tingkat tinggi sedangkan disiplin belajar berada pada tingkat sedang. Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa fasilitas belajar dan disiplin belajar berpengaruh positif terhadap prestasi belajar siswa kelas XI IPS SMA Pasundan se-Kota Bandung.

(5)

ABSTRACT

The Influence of Learning Facilities and Learning Discipline Toward Student Achievement In Economics Lesson

(Survey In XI Class Students IPS SMA Pasundan as Bandung)

Under the guidance of Prof. Dr. H. Disman, MS. and Drs. Moch Dudih Sugiharto, MSi.

by Widi Astuti

0805391

The research is motivated by low student achievement in SMA Pasundan Bandung City as seen from Final Examination Semester Academic Year 2011/2012. The low student achievement obtained thought to be caused by several factors such as learning facilities and learning discipline.

The purpose of this study is to investigate the effect of superior learning and disciplined learning on student achievement in the subjects of Economics.

Type of research is explanatory research. Explanatory research is aimed to explain the relationship between two or more symptoms or variables. The method used is the method of survey data collection techniques such as questionnaires / questionnaire. Its population is majoring in social studies class XI High School Pasundan as Bandung, with a population sample of 628 and 244 students were taken through a proportional random way.

From the research menunujukkan that learning facilities are at a high level while learning discipline is at a medium level. Hypothesis test results showed that the learning facilities and learning discipline positive effect on student achievement high school social studies class XI Pasundan as Bandung.

(6)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN PERNYATAAN

KATA MUTIARA

ABSTRAK ...i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ...vi

DAFTAR TABEL ...ix

DAFTAR GAMBAR ... x

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 7

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 7

1.3.1 Tujuan Penelitian ... 7

1.3.2 Manfaat Penelitian ... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS ... 9

2.1 Kajian Pustaka ... 9

2.1.1 Pengertian Belajar... 9

2.1.2 Teori Belajar ... 10

2.1.2.1 Teori Belajar Robert Gagne ... 11

2.1.2.2 Teori Belajar Behaviorisme ... 13

2.1.2.3 Teori Belajar Koneksionisme ... 13

2.1.3 Prestasi Belajar ... 15

2.1.3.1 Pengertian Prestasi Belajar ... 15

2.1.3.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ... 16

2.1.3.3 Indikator Prestasi Belajar ... 18

2.1.4 Fasilitas Belajar ... 20

2.1.4.1 Pengertian Fasilitas Belajar ... 20

2.1.4.2 Pengaruh Fasilitas Belajar dengan Prestasi Belajar ... 22

2.1.5 Disiplin Belajar ... 25

2.1.5.1 Pengertian Disiplin Belajar ... 25

2.1.5.2 Pembentukan Disiplin ... 26

2.1.5.3 Indikator Disiplin Belajar ... 28

2.1.5.4 Pengaruh Disiplin Belajar dengan Prestasi Belajar ... 29

2.1.6 Kajian Empirik Beberapa Hasil Penelitian ... 30

2.2 Kerangka Pemikiran ... 31

(7)

BAB III METODE PENELITIAN ... 39

3.1 Objek Penelitian... 39

3.2 Metode Penelitian ... 39

3.3 Populasi dan Sampel ... 40

3.3.1 Populasi ... 40

3.3.2 Sampel ... 40

3.3.3 Sampel Siswa ... 41

3.4 Operasionalisasi Variabel ... 43

3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 44

3.6 Instrumen Penelitian ... 45

3.7 Pengujian Instrumen Penelitian ... 46

3.7.1 Uji Validitas ... 46

3.7.2 Uji Reliabilitas ... 48

3.8 Teknik Analisis Data ... 50

3.8.1 Analisis Regresi Berganda... 50

3.8.2 Pengujian Normalitas Data ... 52

3.9 Uji Asumsi Klasik ... 52

3.9.1 Multikolinearitas ... 52

3.9.2 Heteroskedastisitas ... 53

3.10 Pengujian Hipotesis ... 53

3.10.1 Uji F ... 53

3.10.2 Uji t ... 54

3.11 Koefisien Determinasi ... 55

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 56

4.1 Hasil Penelitian ... 56

4.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian... 56

4.1.2 Gambaran Umum Responden ... 60

4.1.3 Gambaran Umum Variabel Penelitian ... 64

4.1.3.1 Gambaran Umum Fasilitas Belajar ... 64

4.1.3.2 Gambaran Umum Disiplin Belajar... 67

4.1.3.3 Gambaran Umum Prestasi Belajar Siswa ... 71

4.2 Pengujian Instrumen Penelitian ... 73

4.2.1 Uji Validitas ... 73

4.2.2 Uji Reliabilitas ... 75

4.3 Uji Asumsi Klasik ... 75

4.3.1 Multikolinearitas ... 75

4.3.2 Heterokedastisitas ... 76

4.4 Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ... 77

4.4.1 Persamaan Regresi Linier Berganda ... 77

4.4.2 Uji Normalitas ... 78

4.4.3 Pengujian Hipotesis ... 79

4.4.3.1 Uji F ... 79

4.4.3.2 Uji t ... 80

(8)

4.6.1 Pengaruh Fasilitas Belajar terhadap Prestasi Belajar ... 83

4.6.2 Pengaruh Disiplin Belajar terhadap Prestasi Belajar ... 85

4.6.3 Pengaruh Fasilitas Belajar dan Disiplin Belajar terhadap Prestasi Belajar………87

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 91

5.1 Kesimpulan ... 91

5.2 Saran ... 91

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Nilai Rata-Rata Ujian Akhir Semester Genap Kelas XI IPS SMA

Pasundan se-Kota Bandung Tahun Ajaran 2011/2012... 3

Tabel 2.1 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ... 18

Tabel 2.2 Jenis, Indikator dan Cara Evaluasi Prestasi ... 19

Tabel 2.3 Kajian Empirik Beberapa Hasil Penelitian………. 30

Tabel 3.1 Populasi Siswa Kelas XI Jurusan IPS SMA Pasundan …………... 40

Tabel 3.2 Penarikan Sampel Siswa. ... 42

Tabel 3.3 Operasionalisasi Variabel………... 43

Tabel 4.1 SMA di Bawah YPDM Pasundan…… ... 59

Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Sekolah ... 61

Tabel 4.3 Penyebaran Responden Berdasarkan Jenis Kelamin…………... 62

Tabel 4.4 Penyebaran Responden Berdasarkan Usia……… 63

Tabel 4.5 Skor Jawaban Responden Variabel Fasilitas Belajar ... 64

Tabel 4.6 Gambaran Umum Fasilitas Belajar……….. 66

Tabel 4.7 Skor Fasilitas Belajar Berdasarkan Jenis Kelamin………... 66

Tabel 4.8 Skor Fasilitas Belajar Berdasarkan Usia ... 67

Tabel 4.9 Skor Jawaban Responden Disiplin Belajar………... 67

Tabel 4.10 Gambaran Umum Disiplin Belajar ………. ... 69

Tabel 4.11 Skor Disiplin Belajar Berdasarkan Jenis Kelamin……… 70

Tabel 4.12 Skor Disiplin Belajar Berdasarkan Usia………. 70

Tabel 4.13 Gambaran Umum Prestasi Belajar Siswa. ... 71

Tabel 4.14 Prestasi Belajar Siswa Berdasarkan Jenis Kelamin……… 72

Tabel 4.15 Prestasi Belajar Siswa Berdasarkan Usia………... 73

Tabel 4.16 Uji Validitas……… ... 74

Tabel 4.17 Uji Reliabilitas ... 75

Tabel 4.18 Uji Multikolinearitas……….. 76

Tabel 4.19 Hasil Regresi ………... 77

Tabel 4.20 Hasil Uji F……….. 80

(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Komponen Esensial Belajar dan Pembelajaran ... 12

Gambar 2.2 Unsur-unsur Belajar. ... 32

Gambar 2.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ... 34

Gambar 2.4 Kerangka Pemikiran ... 38

Gambar 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Sekolah ... 61

Gambar 4.2 Penyebaran Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 62

Gambar 4.3 Penyebaran Responden Berdasarkan Usia ... 63

Gambar 4.4 Uji Heterokedastisitas ...

Gambar 4.5 Uji Normalitas P-P Plot……….. 76

(11)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Bangsa Indonesia kini sedang dihadapkan pada persoalan kebangsaan

yang sangat multidimensional. Hampir semua bidang kehidupan berbangsa,

bernegara dan bermasyarakat mengalami krisis yang berkepanjangan.

Masalah-masalah pokok yang dihadapi bangsa Indonesia seperti kemiskinan,

pengangguran, KKN, dan kekerasan (baik secara individu maupun kelompok)

belum dapat terselesaikan secara maksimal. Banyak kalangan yang berpendapat

bahwa persoalan-persoalan yang dihadapi bangsa Indonesia disebabkan oleh

kualitas sumber daya manusia (SDM) bangsa Indonesia yang masih rendah.

(Kusnandar, 2008:7).

Menilai kualitas sumber daya manusia (SDM) suatu bangsa secara umum

dapat dilihat dari mutu pendidikan bangsa tersebut. Rendahnya mutu pendidikan

dapat dilihat dari beberapa indikator salah satunya dapat dilihat dari posisi Indeks

Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia. IPM Indonesia pada tahun 2010

berada pada tingkat 108 sedangkan pada tahun 2011 merosot dan berada pada

tingkat 124 dari 169 negara. Hal ini mengindikasikan bahwa pendidikan di

Indonesia masih jauh tertinggal. Bahkan posisi Indonesia pada tahun 2011

berada pada indeks (0,617) yang posisinya jauh dibawah negara tetangga

seperti Thailand (0,714), Malaysia (0,790) dan Singapura (0,851). (Kompas, 18

(12)

2

Salah satu wahana untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia

(SDM) yaitu melalui pendidikan yang berkualitas sehingga kualitas pendidikan

selalu ditingkatkan dan diprioritaskan. Manusia merupakan faktor penentu

keberhasilan pembangunan suatu bangsa, maka dari itulah kualitas SDM harus

selalu ditingkatkan melalui berbagai program pendidikan yang dilaksanakan

secara sistematis dan terarah.

Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 disebutkan bahwa :

“Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”.

Jadi dapat disimpulkan bahwa pendidikan merupakan usaha agar manusia

mengembangkan potensi dirinya melalui proses pembelajaran. Peningkatan

kualitas pendidikan merupakan suatu proses yang terintegrasi dengan proses

peningkatan kualitas sumber daya manusia. Peningkatan kualitas sumber daya

manusia merupakan tujuan pendidikan, seperti yang tercantum dalam

Undang-Undang No.20 Tahun 2003 tentang Pendidikan Nasional (Undang-Undang-Undang-Undang

Sisdiknas) Bab II Pasal 3 yang berbunyi bahwa:

“Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

(13)

Memahami uraian diatas, maka diperlukan pendidikan yang dapat

menghasilkan SDM berkompeten dan berkemampuan untuk senantiasa

meningkatkan kualitasnya secara terus menerus dan berkesinambungan. Sekolah

merupakan salah satu lembaga pendidikan formal yang memiliki peranan penting

dalam rangka mewujudkan tujuan pendidikan nasional melalui proses kegiatan

belajar mengajar.

Selain dilihat dari indikator Indeks Pembangunan Manusia (IPM), kualitas

sumber daya manusia dapat dilihat pula dari keberhasilan proses belajar mengajar

di sekolah. Keberhasilan proses belajar mengajar merupakan hal utama yang

diharapkan dalam pendidikan di sekolah. Salah satu indikator dari keberhasilan

proses kegiatan belajar mengajar ditandai dengan prestasi belajar yang

memuaskan. Prestasi yang dicapai siswa disekolah, salah satunya dapat dilihat

dari hasil Ujian Akhir Semester (UAS). Berikut tabel yang menunjukkan nilai

rata-rata Ujian Akhir Semester yang diperoleh kelas XI jurusan IPS SMA

Pasundan se-Kota Bandung.

Tabel 1.1

Nilai Rata-Rata Ujian Akhir Semester Genap Kelas XI IPS SMA Pasundan se-Kota Bandung pada Mata Pelajaran Ekonomi

Tahun Ajaran 2011/2012

No Nama Sekolah KKM Nilai Rata-Rata UAS

1 SMA PASUNDAN 1 BANDUNG 72 47,43

2 SMA PASUNDAN 2 BANDUNG 75 48,75

3 SMA PASUNDAN 3 BANDUNG 70 64,03

4 SMA PASUNDAN 4 BANDUNG 70 67,50

5 SMA PASUNDAN 5 BANDUNG 70 50,83

6 SMA PASUNDAN 7 BANDUNG 70 72,50

7 SMA PASUNDAN 8 BANDUNG 75 67,75

(14)

4

Dari data di atas, menunjukkan bahwa nilai rata-rata ujian akhir semester

genap pada mata pelajaran ekonomi masih tergolong rendah karena hampir semua

siswa di SMA Pasundan yang ada di kota Bandung tidak mampu mencapai KKM

(Kriteria Ketuntasan Minimal). Dari tujuh sekolah, hanya satu sekolah saja yang

mampu mencapai nilai KKM yaitu SMA Pasundan 7. KKM adalah nilai batas

minimal yang harus dicapai oleh siswa sebagai ukuran keberhasilan proses

pembelajaran. Setiap sekolah memiliki KKM yang berbeda-beda antara sekolah

yang satu dengan sekolah yang lainnya hal ini disesuaikan oleh kondisi

masing-masing sekolah.

Prestasi belajar siswa di sekolah yang rendah tidak bisa dibiarkan begitu

saja karena berkaitan dengan kualitas SDM yang pada akhirnya akan menentukan

arah pembangunan suatu bangsa. Untuk mencapai prestasi belajar yang

memuaskan disekolah tidaklah mudah, karena harus didukung oleh seluruh

potensi yang ada, baik keluarga, masyarakat, lingkungan pendidikan itu sendiri

serta pemerintah. Prestasi belajar yang dicapai seseorang merupakan hasil

interaksi berbagai faktor yang mempengaruhinya baik dari dalam diri (faktor

internal) maupun dari luar diri (faktor eksternal) individu.

Fasilitas belajar tidak dapat dipisahkan dalam kegiatan belajar mengajar.

Orang yang belajar tanpa dibantu dan dilengkapi dengan fasilitas tidak jarang

akan mendapatkan hambatan dalam menyelesaikan kegiatan belajarnya. Fasilitas

belajar merupakan salah satu faktor eksternal yang mendukung hasil belajar siswa

disekolah. Maka dari itu, keberadaan fasilitas belajar tidak bisa dibiarkan begitu

(15)

20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 45 ayat 1 dijelaskan

bahwa :

Setiap satuan pendidikan formal dan non formal menyediakan sarana dan prasarana yang memenuhi keperluan pendidikan sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan potensi fisik, kecerdasan intelektual, sosial, emosional, dan kejiwaan peserta didik.

Dalam pasal diatas menjelaskan bahwa agar tiap-tiap lembaga pendidikan

formal maupun non formal menyediakan sarana dan prasarana pembelajaran yang

memadai untuk semua keperluan pendidikan agar siswa dapat memanfaatkannya

sebagai penunjang belajar siswa.

Fasilitas merupakan kelengkapan belajar yang harus tersedia baik disekolah

maupun dirumah guna menunjang kebutuhan yang diperlukan peserta didik.

Peserta didik dapat belajar dengan baik dan menyenangkan, apabila suatu sekolah

dapat menyediakan segala kebutuhan anak didik. Proses belajar mengajar di

sekolah akan berjalan dengan lancar dan efektif jika ditunjang dengan sarana yang

memadai, baik jumlah, keadaan, maupun kelengkapannya.

Fasilitas belajar sangat penting dalam proses pembelajaran untuk

mendukung kegiatan pengajaran. Kegiatan belajar mengajar memerlukan adanya

fasilitas agar kegiatan tersebut berjalan dengan lancar dan teratur. Fasilitas dalam

kegiatan belajar mengajar tersebut antara lain berupa ruang kelas, perpustakaan,

laboratorium, alat tulis, buku tulis, buku bacaan, media penyampaian materi dan

lain sebagainya.

Selain fasilitas belajar, prestasi belajar juga dipengaruhi oleh disiplin

(16)

6

kegiatan proses belajar mengajar. Agar proses belajar mengajar dapat berjalan

dengan baik dan teratur maka seluruh siswa harus mematuhi tata tertib yang telah

ditetapkan disekolah. Salah satu hal yang mendasari disiplin belajar siswa adalah

timbulnya kesadaran siswa untuk mau melaksanakan dan menyelesaikan

tugas-tugas belajarnya dengan baik, sesuai dengan tanggung jawabnya sebagai pelajar.

Sikap disiplin sangat penting dalam kehidupan sehari-hari termasuk dalam

kegiatan belajar mengajar di sekolah.

Namun akhir-akhir ini khususnya pada tingkat pendidikan Sekolah

Menengah Atas (SMA) seringkali di jumpai pelanggaran yang dilakukan siswa di

sekolah misalnya sering membolos, tidak menghormati guru, datang terlambat,

sering membuat keributan di sekolah, tidak mengerjakan tugas, mencontek pada

saat mengerjakan tugas dan ulangan, berpakaian atau berpenampilan yang kurang

sopan di sekolah dan masih banyak lagi pelanggaran lainnya.

Dalam mengatasi permasalahan diatas, pihak sekolah sudah membuat

peraturan atau tata tertib beserta sanksinya apabila peraturan tersebut dilanggar.

Oleh karena itu, siswa harus dapat berperilaku sesuai dengan apa yang telah

ditetapkan oleh masing-masing sekolah. Namun kenyataannya, banyak siswa yang

benar-benar mentaati peraturan tersebut, akan tetapi tidak sedikit pula siswa yang

mengabaikan peraturan tersebut. Pihak sekolah memberikan peraturan sebenarnya

bertujuan untuk kebaikan siswa itu sendiri, yaitu agar siswa dapat disiplin dalam

kegiatan belajar mengajar di sekolah sehingga akan diperoleh prestasi belajar

yang memuaskan. Kedisiplinan di sekolah pada umumnya berupa tata tertib dan

(17)

belajar di sekolah akan mendukung proses kegiatan belajar mengajar yang ada,

sehingga siswa akan memperoleh prestasi yang baik. Oleh karena itu, berdasarkan

latar belakang diatas peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian lebih lanjut

mengenai permasalahan yang terjadi dengan judul “Pengaruh Fasilitas Belajar dan Disiplin Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi (Survey Pada Siswa Kelas XI IPS SMA Pasundan se-Kota Bandung)”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka

permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimana gambaran umum fasilitas belajar, disiplin belajar dan prestasi

belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi?

2. Bagaimana pengaruh fasilitas belajar terhadap prestasi belajar siswa pada

mata pelajaran ekonomi?

3. Bagaimana pengaruh disiplin belajar terhadap prestasi belajar siswa pada

mata pelajaran ekonomi?

4. Bagaimana pengaruh fasilitas belajar dan disiplin belajar terhadap prestasi

belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian

(18)

8

1. Mengetahui gambaran umum fasilitas belajar, disiplin belajar dan

prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi.

2. Mengetahui pengaruh fasilitas belajar terhadap prestasi belajar siswa

pada mata pelajaran ekonomi.

3. Mengetahui pengaruh disiplin belajar terhadap prestasi belajar siswa

pada mata pelajaran ekonomi.

4. Mengetahui pengaruh fasilitas belajar dan disiplin belajar terhadap

prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi.

1.3.2Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

1. Secara Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi dan memperkaya

khasanah ilmu pendidikan, khususnya mengenai fasilitas belajar dan disiplin

belajar terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Ekonomi.

2. Secara Praktis

a. Dapat memberikan masukan bagi sekolah dan pihak-pihak lain yang

terkait sebagai bahan pertimbangan dalam menetapkan kebijakan

sekolah yang menyangkut prestasi belajar siswa.

b. Bagi penulis untuk menambah wawasan mengenai ilmu kependidikan

dan memberikan pengalaman dengan terjun secara langsung ke

lapangan serta merupakan temuan awal untuk melakukan

penelitian-penelitian selanjutnya mengenai fasilitas belajar, disiplin belajar dan

(19)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Objek Penelitian

Objek penelitian merupakan sasaran dari penelitian yang akan dilaksanakan.

Objek variabel dalam penelitian ini adalah prestasi belajar siswa pada mata

pelajaran Ekonomi dengan faktor yang mempengaruhinya fasilitas belajar dan

disiplin belajar. Adapun subjek penelitian dilakukan pada siswa kelas XI jurusan

IPS di SMA Pasundan se-Kota Bandung.

3.2 Metode Penelitian

Didalam penelitian ilmiah diperlukan adanya suatu metode penelitian yang

tepat dan sesuai dengan permasalahan yang dihadapinya. Menurut (Suharsimi

Arikunto, 2010:203) metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti

dalam mengumpulkan data penelitiannya.

Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey

eksplanatory atau penjelasan yaitu suatu metode yang menyoroti adanya

hubungan antar variabel dengan menggunakan kerangka pemikiran kemudian

dirumuskan suatu hipotesis.

Dengan metode yang digunakan maka akan mendapat kejelasan tentang

pengaruh fasilitas belajar dan disiplin belajar terhadap prestasi belajar siswa pada

(20)

40

Widi Astuti, 2013

3.3Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi

Menurut (Suharsimi Arikunto, 2010:173) “populasi adalah keseluruhan

subjek penelitian”. Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah

seluruh siswa kelas XI jurusan IPS di SMA Pasundan se-Kota Bandung yang

berjumlah 628 orang yang tersebar pada 7 sekolah. Berikut tabel yang

menunjukkan populasi siswa kelas XI jurusan IPS di SMA Pasundan se-kota

Bandung.

Tabel 3.1

Populasi Siswa Kelas XI Jurusan IPS SMA Pasundan se-Kota Bandung Tahun Ajaran 2011/2012

No SMA JUMLAH SISWA

1 SMA PASUNDAN 1 BANDUNG 232

2 SMA PASUNDAN 2 BANDUNG 77

3 SMA PASUNDAN 3 BANDUNG 76

4 SMA PASUNDAN 4 BANDUNG 17

5 SMA PASUNDAN 5 BANDUNG 12

6 SMA PASUNDAN 7 BANDUNG 77

7 SMA PASUNDAN 8 BANDUNG 137

JUMLAH 628

Sumber : Sekolah masing-masing

3.3.2 Sampel

Menurut (Suharsimi Arikunto, 2010:174) “sampel adalah sebagian atau

wakil populasi yang diteliti. Dalam penarikan sampel siswa dilakukan secara

proporsional, dimana setiap siswa diambil secara random. Dalam penentuan

jumlah sampel siswa, dilakukan melalui perhitungan dengan menggunakan rumus

Taro Yamane sebagai berikut :

n

=

(21)

dimana :

n = Jumlah sampel

N = Jumlah populasi

d2 = presisi yang ditetapkan (5%)

Dengan menggunakan rumus tersebut diatas dapat diambil sampel siswa

sebagai berikut :

n

=

=

=

=

=

=

244,35 = 244

Dari perhitungan diatas, maka ukuran sampel minimal dalam penelitian ini

adalah 244 orang.

3.3.3 Sampel Siswa

Langkah selanjutnya yaitu menentukan sampel siswa. (Sugiyono,

2004:159) mengemukakan bahwa:

(22)

42

Widi Astuti, 2013

Sedangkan teknik pengambilan sampel menggunakan rumus dari Taro

Yamane atau Slovin adalah sebagai berikut :

(Riduwan dan Kuncoro, 2011: 46)

Dimana:

ni = jumlah sampel menurut stratum

n = jumlah sampel seluruhnya

Ni= jumlah populasi menurut stratum

N = jumlah populasi seluruhnya

Berdasarkan rumus tersebut diperoleh jumlah sampel sebagai berikut :

Tabel 3.2 Penarikan Sampel Siswa

Nama Sekolah Jumlah Siswa Kelas XI Sampel Siswa

SMA Pasundan 1 Bandung 232 232/628 x 244 = 90 SMA Pasundan 2 Bandung 77 77/628 x 244 = 30 SMA Pasundan 3 Bandung 76 76/628 x 244 = 29 SMA Pasundan 4 Bandung 17 17/628 x 244 = 7 SMA Pasundan 5 Bandung 12 12/628 x 244 = 5 SMA Pasundan 7 Bandung 77 77/628 x 244 = 30 SMA Pasundan 8 Bandung 137 137/628 x 244 = 53

(23)

3.4 Operasionalisasi Variabel

Tabel 3.3

Operasionalisasi Variabel Konsep Variabel Definisi

Operasional/Indikator Sumber Data

Ukuran

Jumlah skor responden (siswa) dengan skala Likert dari indikator sebagai berikut :

1) Kondisi ruang kelas

2) Kondisi papan tulis,

Jumlah skor responden (siswa) dengan skala Likert dari indikator sebagai berikut :

1) Patuh dan taat terhadap tata tertib di sekolah 2) Persiapan belajar siswa 3) Perhatian terhadap kegiatan pembelajaran 4) Menyelesaikan tugas

(24)

44 Semester yang diperoleh siswa kelas XI jurusan IPS pada mata pelajaran ekonomi semester genap tahun pelajaran 2011-2012

3.5Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara atau langkah yang digunakan

untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian. Dalam penelitian ini

teknik pengumpulan data yang digunakan adalah:

a. Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk

memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang

pribadinya, atau hal-hal yang diketahui. (Suharsimi Arikunto, 2010: 194).

Adapun angket yang digunakan adalah angket tertutup atau angket

berstruktur. Menurut (Riduwan, 2010:100) angket tertutup adalah angket

yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden diminta

untuk memilih satu jawaban yang sesuai dengan karakteristik dirinya

dengan cara memberikan tanda silang (x) atau tanda checklist (√).

b. Dokumentasi yaitu ditujukan untuk memperoleh informasi-informasi yang

bersifat dokumen, dari dokumen-dokumen yang ada. Data yang diperoleh

(25)

diperoleh dari hasil Ujian Akhir Sekolah (UAS) Ekonomi siswa kelas XI

jurusan IPS pada semester genap. (Syaodih N Sukmadinata, 2009:223).

3.6Instrumen Penelitian

Menurut (Suharsimi Arikunto, 2010:203), instrumen penelitian adalah alat

atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar

pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat,

lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah. Dalam penelitian ini,

instumen yang digunakan adalah kuesioner atau angket, yaitu sejumlah

pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden

yang berhubungan dengan variabel yang diteliti. Adapun langkah-langkah

penyusunan angket adalah sebagai berikut:

a. Menentukan tujuan pembuatan angket yaitu untuk memperoleh data dari

responden mengenai fasilitas belajar, disiplin belajar dan prestasi belajar

siswa pada mata pelajaran Ekonomi.

b. Menentukan objek yang menjadi responden, yaitu siswa kelas XI yang

menjadi sampel.

c. Menyusun kisi-kisi instrumen penelitian.

d. Menyusun pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab oleh responden.

e. Merumuskan pertanyaan-pertanyaan alternatif jawaban untuk jenis jawaban

yang sifatnya tertutup. Jenis instrumen yang bersifat tertutup yaitu

seperangkat daftar pertanyaan tertulis yang disertai alternatif jawaban yang

(26)

46

Widi Astuti, 2013

f. Menetapkan kriteria pemberian skor untuk setiap item pertanyaan yang

bersifat tertutup. Alat ukur yang digunakan dalam pemberian skor adalah

daftar pertanyaan yang menggunakan skala likert dengan ukuran ordinal,

berarti objek yang diteliti mempunyai peringkat saja. Sedangkan untuk data

yang bersifat interval, para responden diberi kebebasan untuk mengisi angket

yang telah disediakan.

g. Menyebarkan angket

h. Mengelola dan menganalisis angket.

3.7Pengujian Instrumen Penelitian 3.7.1 Uji Validitas

Uji validitas dilakukan berkenaan dengan ketepatan alat ukur terhadap

konsep yang diukur sehingga benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur.

Berkaitan dengan pengujian validitas instrumen menurut (Riduwan dan Kuncoro,

2011: 216) menjelaskan bahwa validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan

tingkat keandalan atau kesahihan suatu alat ukur. Alat ukur yang kurang valid

berarti memiliki validitas rendah. Untuk menguji validitas alat ukur, terlebih

dahulu dicari harga korelasi antara bagian-bagian dari alat ukur secara

keseluruhan dengan cara mengkorelasikan setiap butir alat ukur dengan skor total

yang merupakan jumlah tiap skor butir. Untuk menghitung validitas alat ukur

(27)

(Riduwan dan Kuncoro, 2011: 217)

Dimana :

r hitung = Koefisien korelasi

∑ Xi = Jumlah skor item

∑ Yi = Jumlah skor total (seluruh item)

n = Jumlah reponden.

Dalam hal ini nilai rxy diartikan sebagai koefisien korelasi sehingga

kriterianya adalah :

rxy < : Validitas sangat rendah

0,20 – 0,399 : Validitas rendah

0,40 – 0,699 : Validitas sedang/cukup

0,70 – 0,899 : Validitas tinggi

0,90 – 1,00 : Validitas sangat tinggi

Perhitungannya merupakan perhitungan setiap item, hasil perhitungan

tersebut kemudian dikonsultasikan ke dalam tabel harga product moment

dengan taraf signifikansi atau pada tingkat kepercayaan 95%.

Hasil yang sudah didapat dari rumus product moment selanjutnya

disubtitusikan ke dalam rumus t, dengan rumus sebagai berikut :

1 2 2 t

r n r

  

(28)

48

Widi Astuti, 2013

Ket :

t = uji signifikansi korelasi

n = jumlah sampel

r = nilai koefisien korelasi

Hasil thitung tersebut kemudian dikonsultasikan dengan harga distribusi

ttabel dengan taraf signifikansi () = 0,05 yang artinya peluang membuat

kesalahan 5 % setiap item akan terbukti bila harga thitung > ttabel dengan taraf

kepercayaan 95% serta derajat kebebasannya (dk) = n - 2. Kriteria pengujian

item adalah jika thitung lebih besar dari harga ttabel maka item tersebut valid.

3.7.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan untuk mendapatkan tingkat ketepatan

(keterandalan atau keajegan) alat pengumpul data (instrumen) yang digunakan.

Uji reliabilitas instrumen dilakukan dengan rumus alpha. Metode mencari

reliabilitas internal yaitu menganalisis reliabilitas alat ukur dari satu kali

pengukuran, rumus yang digunakan adalah Alpha. (Riduwan dan Kuncoro, 2011:

221) menjelaskan angkah-langkah mencari nilai reliabilitas dengan metode Alpha

sebagai berikut:

1.Menghitung varians Skor tiap-tiap item dengan rumus:

(29)

= Varians skor tiap-tiap item

= Jumlah kuadrat Xi

= Jumlah item Xi dikuadratkan

= Jumlah responden

2.Kemudian menjumlahkan Varians semua item dengan rumus:

Dimana:

= Jumlah varinas semua item

= Varians item ke-1, 2, 3...n

3.Menghitung Varians total dengan rumus:

Dimana:

= Varians total

= Jumlah kuadrat X total

= Jumlah item X total dikuadratkan

= Jumlah responden

4.Masukkan nilai Alpha dengan rumus:

Dimana:

(30)

50

Widi Astuti, 2013

= Varians total

= Jumlah item

Untuk mengetahui koefisien korelasinya signifikan atau tidak, digunakan

distribusi (Tabel r) untuk α=0,05. Kemudian membuat keputusan membandingkan

r11 dengan r Tabel.

Kaidah Keputusan: Jika reliabel

Jika tidak reliabel

3.8 Teknik Analisis Data 3.8.1 Analisis Regresi Berganda

Jenis data yang terkumpul dalam penelitian ini adalah data ordinal dan

interval, sehingga data ordinal tersebut ditransformasikan menjadi data interval.

Transformasi data ordinal menjadi interval gunanya untuk memenuhi sebagian

dari syarat analisis parametrik yang mana data setidaknya berskala interval

(Riduwan dan Kuncoro, 2011: 30). Data ordinal tersebut ditransformasikan

menjadi data interval melalui Methods of Succesive Interval (MSI).

Langkah-langkah transformasi data tersebut sebagai berikut:

1. Pertama perhatikan setiap butir jawaban responden dari angket yang

disebarkan;

2. Pada setiap butir ditentukan berapa orang yang mendapat skor 1, 2, 3, 4

dan 5 yang disebut dengan frekuensi;

3. Setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya responden dan hasilnya disebut

(31)

4. Tentukan nilai Proporsi Kumulatif (PK) dengan jalan menjumlahkan nilai

proporsi secara berurutan perkolom skor;

5. Gunakan tabel distribusi normal, hitung nilai Z untuk setiap proposisi

kumulatif yang telah diperoleh;

6. Tentukan nilai tinggi densitas untuk setiap nilai Z yang diperoleh (dengan

mengunakan tabel tinggi densitas);

7. Tentukan nilai skala dengan menggunakan rumus:

8. Tentukan nilai transformasi dengan rumus:

Setelah data ordinal ditransformasikan menjadi data interval melalui

Methods of Succesive Interval (MSI). Selanjutnya, teknik analisis statistik yang

digunakan untuk menganalisis data penelitian ini adalah statistik parametrik yaitu

menggunakan Regresi Linier Berganda. Regresi Linier Berganda adalah sebuah

model yang menggunakan lebih dari dua variabel .

Pengolahan data dan pengujian hipotesis dalam penelitian ini dengan

menggunakan bantuan software SPSS 11.50 for windows, dan persamaan yang

digunakan pada penelitian ini adalah :

Dimana:

= Konstanta

(32)

52

Widi Astuti, 2013

= Prestasi Belajar

= Fasilitas Belajar

= Disiplin Belajar

= Error variabel

3.8.2 Pengujian Normalitas Data

Setelah data ditransformasikan dari data ordinal ke data interval maka uji

normalitas terhadap data tersebut dapat dilakukan. Uji normalitas digunakan untuk

menguji apakah nilai residual yang dihasilkan terdistribusi secara normal atau

tidak. Model regresi yang baik adalah yang memiliki nilai residual yang

terdistribusi secara normal. Beberapa metode uji normalitas yaitu dengan melihat

penyebaran data pada sumber diagonal pada grafik Normal P-P Plot of regression

standardized residual atau dengan uji One Sample Kolmogorov Smirnov. Sebagai

dasar pengambilan keputusannya, jika titik-titik menyebar sekitar garis diagonal

maka nilai residual tersebut telah normal. (Duwi Priyatno, 2009:144).

3.9 Uji Asumsi Klasik 3.9.1 Multikolinieritas

Dengan uji ini dapat diketahui apakah pada model regresi ditemukan

adanya korelasi antar variabel bebas. Untuk mendeteksi adanya Multikolinieritas

dalam penelitian ini dilakukan dengan dua cara yaitu besaran VIF (Variance

Inflation Factor) dan Tolerance. Pedoman untuk menentukan model regresi bebas

multikolinieritas adalah jika output mempunyai nilai VIF dibawah 10 dan

(33)

3.9.2 Heteroskedastisitas

Pengujian ini untuk melihat varians residu dari setiap item. Heteroskedastisitas

terjadi jika varians-nya berbeda. Ada beberapa cara yang bisa ditempuh untuk

mengetahui adanya heteroskedastisitas, yaitu :

 Metode grafik,  Uji Park (Park test),

Uji Glejser (Glejser test),

Dalam penelitian ini pengujian heteroskedastisitas menggunakan metode

grafik, kriteria yang digunakan dalam metode ini adalah : Jika grafik mengikuti

pola tertentu misal linier, kuadratik atau hubungan lain berarti pada model

tersebut terjadi heteroskedastisitas namun jika pada grafik plot tidak mengikuti

pola atau aturan tertentu maka pada model tersebut tidak terjadi

heteroskedastisitas. (Duwi Priyatno, 2009:156-158).

3.10 Pengujian Hipotesis

Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan serta pengaruh antar variabel

bebas dengan variabel terikat baik secara simultan maupun secara parsial, maka

dalam suatu penelitian perlu dilakukan pengujian, dalam hal ini melalui pengujian

hipotesis. Adapun pengujian hipotesis pada penelitian ini dilakukan melalui:

3.10.1 Uji F

Pengujian F statistik untuk mengetahui pengaruh bersama dari

variabel-variabel bebas secara keseluruhan terhadap variabel-variabel terikat. Nilai F dapat

(34)

54

Widi Astuti, 2013

(Yana Rohmana, 2010: 78)

Kriteria uji F adalah:

1. Jika F hitung < F tabel maka H0 diterima dan H1 ditolak (keseluruhan variabel

bebas X tidak berpengaruh terhadap variabel terikat Y),

2. Jika F hitung > F tabel maka H0 ditolak dan H1 diterima (keseluruhan variabel

bebas X berpengaruh terhadap variabel terikat Y).

3.10.2 Uji t

Pengujian t statistik bertujuan untuk menguji signifikansi masing-masing

variabel bebas dalam mempengaruhi variabel terikat. Pengujian t statistik ini

merupakan uji signifikansi satu arah dengan rumus sebagai berikut:

t =

(Yana Rohmana, 2010: 74)

Kriteria uji t:

1. Jika nilai t hitung > nilai t kritis maka H0 ditolak atau menerima Ha, artinya

variabel itu signifikan.

2. Jika nilai t hitung < nilai t kritis maka H0 diterima atau menolak Ha, artinya

(35)

3.11 Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi (R2) menunjukkan seberapa besar proporsi variasi

variabel dependen dijelaskan oleh semua variabel independen. Koefisien

determinasi dihitung dengan rumus sebagai berikut :

R2 =

(Yana Rohmana, 2010 : 76)

Nilai R2 berkisar antara 0 dan 1 (0 < R2<1) dengan ketentuan sebagai berikut :

a. Jika R2 semakin mendekati angka 1, maka hubungan antara variabel bebas

dengan variabel terikat semakin erat/dekat, atau dengan kata lain model

tersebut dapat dinilai baik.

b. Jika R2 semakin menjauhi 1, maka hubungan antara variabel bebas dengan

variabel terikat jauh/tidak erat, atau dengan kata lain model tersebut dapat

(36)

Widi Astuti, 2013

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan mengenai pengaruh fasilitas

belajar dan disiplin belajar terhadap prestasi belajar siswa pada SMA Pasundan

se-Kota Bandung diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Fasilitas belajar berpengaruh positif terhadap prestasi belajar siswa pada mata

pelajaran ekonomi di SMA Pasundan se-Kota Bandung.

2. Disiplin belajar berpengaruh positif terhadap prestasi belajar siswa pada mata

pelajaran ekonomi di SMA Pasundan se-Kota Bandung.

3. Fasilitas belajar dan disiplin belajar siswa baik secara parsial maupun secara

simultan berpengaruh positif terhadap prestasi belajar siswa pada mata

pelajaran ekonomi di SMA Pasundan se-Kota Bandung. Dengan demikian,

dapat disimpulkan bahwa untuk mencapai prestasi belajar yang baik dan

tujuan pembelajaran yang diharapkan, maka harus didukung oleh fasilitas

belajar dan disiplin belajar yang baik.

5.2 SARAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti

mengajukan beberapa saran sebagai berikut :

1. Fasilitas belajar perlu ditingkatkan baik dari segi kualitas maupun

(37)

pengelolaan yang baik dari semua pihak. Di sekolah hendaknya memiliki

fasilitas laboratorium komputer agar dapat membantu siswa yang tidak

memiliki komputer dirumah. Di rumah hendaknya para orang tua

menyediakan perlengkapan belajar yang memadai sesuai dengan kebutuhan

anaknya.

2. Selain fasilitas belajar, tingkat kedisiplinan belajar pun perlu ditingkatkan

baik dirumah maupun disekolah. Disekolah hendaknya memberlakukan

kedisiplinan untuk seluruh warga sekolah, baik itu kepala sekolah, para guru,

staff TU, siswa dan lainnya serta bagi siapa saja yang melanggar aturan tata

tertib yang telah disepakati maka ia harus menerima sanksi. Selain itu, guru

dan orang tua harus selalu mengingatkan anaknya untuk selalu belajar dan

memberikan mereka motivasi belajar agar siswa tidak mencontek pada saat

ulangan.

3. Guru sebaiknya berupaya untuk menumbuhkan dan meningkatkan disiplin

belajar siswa. Untuk meningkatkan disiplin belajar siswa, guru perlu

memberikan pemahaman tentang disiplin dalam hal. Selain itu juga

hendaknya guru menciptakan suasana belajar mengajar yang menarik dan

menyenangkan agar siswa tidak merasa jenuh dan bosan, sehingga kegiatan

mengobrol dan bercandaan dengan teman sebelahnya saat belajar di kelas

dapat berkurang.

4. Bagi peneliti selanjutnya sebaiknya memperbanyak atau mengganti variabel

yang diteliti sehingga hasilnya dapat lebih beragam dalam menemukan solusi

(38)

DAFTAR PUSTAKA

Aunurrahman. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Baharuddin, dan Wahyuni Esa Nur. (2010). Teori Belajar dan Pembelajaran. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Bahri, Djamarah. S, dan Aswan Zain. (2006). Strategi Belajar Mengajar (edisi

revisi). Jakarta: Rineka Cipta.

Bahri, Djamarah, S. (2008). Rahasia Sukses Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Bahri, Djamarah, S. (2011). Psikologi Belajar edisi revisi 2011. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Dimyati, dan Mudjiono. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta.

Hadis, A. (2008). Psikologi dalam Pendidikan. Bandung : Alfabeta.

Kusnandar. (2008). Guru Profesional: Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru. Jakarta: Rajawali

Pers.

Mulyasa. (2009). Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Purwanto, Ngalim. (2011). Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Prijodarminto, Soegeng. (1993). Disiplin Kiat Menuju Sukses. Jakarta: PT Pradnya Paramita.

Priyatno, Duwi. (2009). Belajar Olah Data dengan SPSS 17. Yogyakarta: ANDI.

Riduwan. (2010). Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Bandung: Alfabeta.

Riduwan dan Kuncoro, EA. (2011). Cara Menggunakan dan Memakai Path

(39)

Rohmana, Yana. (2010). Ekonometrika Teori dan Aplikasi. Bandung: LPEK UPI.

Sagala, Syaiful. (2008). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Sanjaya, Wina. (2010). Kurikulum dan Pembelajaran: Teori dan Praktik

Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta:

Kencana.

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya edisi revisi

cetakan 5. Jakarta: Rineka Cipta.

Sugiyono. (2004). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Sukmadinata, Syaodih, N. (2009). Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.

Surya, Moch. (2002). Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung: Pustaka Bani Quraisy.

Suryosubroto. (2009). Proses belajar mengajar di sekolah: wawasan baru,

berupa metode pendukung, dan beberapa komponen layanan khusus.

Jakarta: Rineka Cipta.

Syah, Muhibbin. (2010). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru: Bandung: PT Remaja RosdaKarya.

Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2005

Undang-Undang Sisdiknas No 20 Tahun 2003

Sumber Jurnal

Hamdu, Ghullam. (2011). Pengaruh Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi

Belajar IPA di Sekolah Dasar (Studi Kasus terhadap Siswa Kelas IV SDN Tarumanagara Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya). Jurnal Penelitian Pendidikan Vol. 12 No. 1. UPI

Khafid Suroso, M. (2007). Pengaruh Disiplin Belajar dan Lingkungan Keluarga

Terhadap Hasil Belajar Ekonomi. Jurnal Pendidikan Ekonomi Vol 2 No.2 Juli, Tahun 2007. Fakultas Ekonomi UNNES.

Sudarma Ketut, dan Eva M Sakdiyah. (2007). Pengaruh Motivasi, Disiplin, dan

(40)

95

Akuntansi. Jurnal Pendidikan Ekonomi Vol 2 No.2 Juli, Tahun 2007.

Fakultas Ekonomi UNNES.

Sumber Karya Ilmiah

Darmajari. (2010). Program Bimbingan Bagi Pengembangan Disiplin Siswa

Berbasis Nilai Solat SMPN 2 KarangTanjung Pandeglang Banten. Tesis

UPI Bandung : tidak diterbitkan.

Minarni, Tri. (2006). Pengaruh Disiplin dan Lingkungan Belajar Terhadap

Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas VII Semester 1 SMP Negeri 11 Semarang Tahun Ajaran 2004/2005. Skripsi Universitas

Negeri Semarang : tidak diterbitkan.

Sitorus, Marulina. (2011). Pengaruh Kesiapan Belajar, Fasilitas Belajar

Terhadap Motivasi Belajar dan Implikasinya Pada Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran Ekonomi di SMA Angkasa Bandung Tahun Ajaran 2010/2011. Skripsi UPI : tidak diterbitkan.

Sumber Lainnya

Anne, Ahira (2012). Pengertian Prestasi Belajar menurut Para Ahli. Tersedia di:http://www.anneahira.com/pengertian-prestasi-belajar-menurut-para-ahli. htm.[29 Juli 2012].

Gambar

Gambar 2.2   Unsur-unsur Belajar. .................................................................
Tabel 1.1 Nilai Rata-Rata Ujian Akhir Semester Genap Kelas XI IPS
Tabel 3.1 Populasi Siswa Kelas XI Jurusan IPS SMA Pasundan se-Kota Bandung
Tabel 3.2 Penarikan Sampel Siswa
+3

Referensi

Dokumen terkait

Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap Efektivitas Komunikasi Antar Pegawai Pada Bagian Tata Usaha Puslitbang Tek mira Bandung.. Universitas Pendidikan Indonesia |

Salinan lampiran peratiran menteri pendidikan dan kebudayaan republik Indonesia nomor 111 tahun 2014 tentang Bimbingan dan konseling pada pendidikan dasar dan

TARI DALAM SENI BEDUG KEROK DI KAMPUNG SENI YUDHA ASRI DESA MANDEUR KECAMATAN BANDUNG. KABUPATEN

Katalog buku merupakan suatu daftar yang berisi informasi buku yang dilakukan secara berurut, dapat berdasarkan kode buku tersebut, nama pengarang, judul buku dan nama penerbit.

Hepatoprotective Effects of Allium cepa (Onion) Extracts Against Paracetamol-Induced Liver Damage in Rats.. African Journal

Diharapkan dari hasil penelitian ini para konseli dapat meninggalkan kebiasaan-kebiasaannya berperilaku tidak baik (akhlak tercela/ akhlak madzmumah ), yaitu: ikut

Penulisan Ilmiah ini berisikan mengenai pembuatan website untuk rumah sakit mom yang bertujuan membantu rumah sakit tersebut dalam menyampaikan informasi mengenai fasilitas

Padahal semestinya, siswa SMA diharapkan mampu memegang tanggung jawab dalam perencanaan karir serta konsekuensi-konsekuensinya, memiliki kesiapan untuk memenuhi syarat