• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bank dan Lembaga Keuangan (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Bank dan Lembaga Keuangan (1)"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang Industri Keuangan Non Bank ( PEGADAIAN ).

Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memeperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang Studi Analisis Pegadaian ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhada pembaca.

Bandung, September 2016

Penyusun

(2)

KATA PENGANTAR...1

BAB I...3

PENDAHULUAN...3

1.1 Latar Belakang...3

BAB II...5

STUDI PUSTAKA...5

2.1 Konsep Pegadaian...5

2.3 Tugas , Tujuan dan Fungsi Pegadaian...7

2.3.1 Tugas Pokok Pegadian...7

2.3.2 Tujuan pokok Pegadaian...7

2.3.3 Fungsi Pokok Pegadaian...8

2.4 Kegitan Usaha Pegadaian...8

2.4.1. Penghimpunan Dana...8

2.4.2 Penggunaan Dana...9

2.5 Produk dan Jasa Pegadaian...9

2.6 Agunan/Jaminan Pegadaian...10

2.6 Unsur-Unsur Gadai...11

BAB III...13

PENUTUP...13

3.1 Kesimpulan...13

(3)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Kegiatan perekonomian yang dilakukan manusia sehari-hari tidak pernah luput dari alat tukar yang bernama uang. Uang digunakan untuk membeli dan membayar berbagai kebutuhan, akan tetapi ada kebutuhan yang tidak dapat dipenuhi dengan uang yang dimilikinya. Ketika berada dalam keadaan demikian maka mau tidak mau harus mengurangi berbagai keperluan yang dianggap tidak begitu penting, namun untuk keperluan yang terlalu memaksa untuk segera dipenuhi maka ada beberapa cara seperti meminjam dari berbagai sumber dana yang ada. Kebutuhan dana yang masuk dalam skala besar tidak dapat dipenuhi dalam kurun waktu jangka pendek, apalagi jika harus dipenuhi melalui lembaga perbankan. Sebaliknya, jika dana yang dibutuhkan relatif kecil maka tidak ada masalah karena banyak tersedia sumber dana yang murah dan cepat, mulai dari pinjaman ke tetangga, tukang ijon, sampai ke peminjaman dari berbagai lembaga keuangan lainnya.

Bagi mereka yang memiliki barang berharga, akan tetapi mengalami kesulitan dalam pendanaan maka dapat segera dipenuhi dengan cara menjual barang berharga tersebut sehingga jumlah uang yang diinginkan dapat terpenuhi. Namun resiko barang yang dijual akan hilang dan sulit untuk kembali. cara yang paling tepat untuk mengatasi masalah dimana kebutuhan dana dapat terpenuhi tanpa kehilangan barang berharga yakni masyarakat dapat menjaminkan barang berharganya kepada lembaga tertentu. Kegiatan menjaminkan barang berharga untuk memperoleh sejumlah dana dan dapat ditebus kembali setelah jangka waktu tertentu disebut dengan usaha gadai. Masyarakat tidak perlu takut kehilangan barang berharga yang dimiliki ketika sudah masuk dalam lembaga pegadaian. Masyarakat juga dapat memperoleh dana yang

diinginkan sesuai dengan barang yang dijaminkan. Perusahaan yang menjalankan usaha gadai disebut perusahaan pegadaian dan secara resmi satu-satunya usaha gadai di Indonesia hanya dilakukan oleh Perusahaan Pegadaian.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.178 tanggal 3 Mei 1961 Jawatan Pegadaian diubah menjadi Perusahaan Negara (PN) Pegadaian, sebagai badan usaha milik negara (BUMN) di bawah naungan Departemen Keuangan. Dengan terbitnya Inpres No.17 tahun 1967 dan Peraturan Pemerintah No.7 tahun 1969, PN Pegadaian beralih statusnya menjadi Perusahaan Jawatan (Perjan) Pegadaian.

(4)

dengan nilai taksiran barang tersebuta. Agunan dapat berbentuk apa saja asalokan berupa benda bergerak dan bernilai ekonomis. Disamping itu, pemohon juga perlu menyerahkan surat atau bukti kepemilikan dan identitas diri, selain itu, kini porum pegadaian banyak menawarkan produk lain selain hanya gadai tradisional.

(5)

BAB II STUDI PUSTAKA 2.1 Konsep Pegadaian

Secara umum pengertian usaha gadai adalah dengan lembaga gadai. Kegiatan menjaminkan barang-barang berharga kepada pihak tertentu, guna memperoleh sejumlah uang dan barang yang dijaminkan akan ditebus kembali sesuai dengan perjanjian antara nasabah.Pengertian gadai yang ada dalam syariah agak berbeda dengan pengertian gadai yang ada dalam hukum positif, sebab pengertian gadai dalam hukum positif seperti yang tercantum dalam Burgerlijk Wetbook (Kitab Undang-Undang Hukum Perdata) adalah suatu hak yang diperoleh seseorang berpiutang atas suatu barang bergerak, yang diserahkan kepadanya oleh seseorang yang berhutang atau oleh orang yang lain atas namanya dan yang memberikan kekuasaan kepada si berpiutang itu untuk mengambil. pelunasan dari barang tersebut secara didahulukan dari pada orang-orang yang berpiutang lainnya, dengan pengecualian biaya untuk melelang barang tersebut dan biaya-biaya mana harus didahulukan (Pasal 1150 KUH Perdata).

Pengertian gadai menurut Susilo (1999) adalah suatu hak yang diperoleh oleh seseorang yang mempunyai piutang atas suatu barang bergerak. Barang bergerak tersebut diserahkan kepada orang yang berpiutang oleh seorang yang mempunyai hutang atau oleh orang lain atas nama orang yang mempunyai hutang. Seseorang yang mempunyai hutang tersebut memberikan kekuasaan kepada orang yang memberi piutang untuk menggunakan barang bergerak yang telah diserahkan untuk melunasi hutang apabila pihak yang berhutang tidak dapat melunasi kewajibannya pada saat jatuh tempo. Pegadaian merupakan sebuah Badan Usaha Milik Negara di Indonesia yang memiliki usaha inti dalam bidang jasa penyaluran kredit kepada asyarakat atas dasar hukum gadai.

Menurut Decker (1963) yang dikutip Suharto beberapa prinsip yang dianut perum pegadaian sebagai lembaga perkreditan rakyat (istilah yang dipakai sejak jaman kolonial) adalah sebagai berikut (dalam Sijabat, 2010) :

1.Memberikan pelayanan yang mudah dan cepat untuk rakyat yang tidak berpendidikan atau berpendidikan rendah. Pada saat sebelum Kemerdekaan ditiap pegadaian disiapkan juru gadai. Juru gadai bertugas membantu nasabah untuk mendapatkan pinjaman, mulai dari pengisian formulir, sampai dengan menghitung uang yang dipinjam dari loket. Selain itu menjadi petugas tetap yang mendampingi kliennya dan jika perlu akan datang dari rumah ke rumah untuk mengingatkan nasabah atas pinjamannya.

(6)

3.Menetapkan batas pinjaman maksimal berdasarkan taksiran nilai jual maksimal agunan pada waktu batas akhir pembayaran. Jadi besar pinjaman bervariasi berdasarkan jangka waktu pinjaman. Semakin lama waktu pinjaman maka nilai maksimal pinjaman semakin kecil. Misalnya untuk satu tahun adalah 60% dari nilai agunan, sedangkan untuk tiga bulan biasanya mencapai 80% dari nilai agunan.

4.Tidak membatasi tujuan penggunaan pinjaman atau nasabah bebas/boleh menggunakan pinjaman untuk tujuan apa saja; Pembangunan dan erasionalisasi pegadaian dikoordinasikan dengan pemerintah daerah, dan memperhatikan saran-saran dari pemerintah daerah.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa gadai adalah suatu hak yang diperoleh seseorang yang berpiutang atas suatu barang bergerak yang diserahkan oleh orang yang berhutang sebagai jaminan hutangnya dan barang tersebut dapat dijual atau dilelang oleh yang berpiutang apabila yang berhutang tidak dapat melunasi kewajibannya pada saat jatuh tempo. Sedangkan perusahaan pegadaian adalah Badan Usaha Milik Negara yang berfungsi memberikan pembiayaan dalam bentuk penyaluran dana kredit kepada masyarakat atas dasar hukum gadai.

2.2 Sejarah Pegadaian

Sejarah Pegadaian dimulai pada saat Pemerintah Penjajahan Belanda (VOC) mendirikan “BANK VAN LEENING” yaitu lembaga keuangan yang memberikan kredit dengan sistem gadai, lembaga ini pertama kali didirikan di Batavia pada tanggal 20 Agustus 1746. Ketika Inggris mengambil alih kekuasaan Indonesia dari tangan Belanda (1811-1816) Bank Van Leening milik pemerintah dibubarkan, dan masyarakat diberi keleluasaan untuk mendirikan usaha pegadaian asal mendapat lisensi dari Pemerintah Daerah setempat (liecentie stelsel).Namun metode tersebut berdampak buruk, pemegang lisensi menjalankan praktek rentenir atau lintah darat yang dirasakan kurang menguntungkan pemerintah berkuasa (Inggris). Oleh karena itu, metode liecentie stelsel diganti menjadi pacth stelsel yaitu pendirian pegadaian diberikan kepada umum yang mampu membayarkan pajak yang tinggi kepada pemerintah.

(7)

merupakan monopoli Pemerintah dan tanggal 1 April 1901 didirikan Pegadaian Negara pertama di Sukabumi (Jawa Barat), selanjutnya setiap tanggal 1 April diperingati sebagai hari ulang tahun Pegadaian.

Pada masa pendudukan Jepang, gedung Kantor Pusat Jawatan Pegadaian yang terletak di Jalan Kramat Raya 162 dijadikan tempat tawanan perang dan Kantor Pusat Jawatan Pegadaian dipindahkan ke Jalan Kramat Raya 132. Tidak banyak perubahan yang terjadi pada masa pemerintahan Jepang, baik dari sisi kebijakan maupun Struktur Organisasi Jawatan Pegadaian. Jawatan Pegadaian dalam Bahasa Jepang disebut ‘Sitji Eigeikyuku’, Pimpinan Jawatan Pegadaian dipegang oleh orang Jepang yang bernama Ohno-San dengan wakilnya orang pribumi yang bernama M. Saubari.

Pada masa awal pemerintahan Republik Indonesia, Kantor Jawatan Pegadaian sempat pindah ke Karang Anyar (Kebumen) karena situasi perang yang kian terus memanas. Agresi militer Belanda yang kedua memaksa Kantor Jawatan Pegadaian dipindah lagi ke Magelang. Selanjutnya, pasca perang kemerdekaan Kantor Jawatan Pegadaian kembali lagi ke Jakarta dan Pegadaian kembali dikelola oleh Pemerintah Republik Indonesia. Dalam masa ini Pegadaian sudah beberapa kali berubah status, yaitu sebagai Perusahaan Negara (PN) sejak 1 Januari 1961, kemudian berdasarkan PP.No.7/1969 menjadi Perusahaan Jawatan (PERJAN), selanjutnya berdasarkan PP.No.10/1990 (yang diperbaharui dengan PP.No.103/2000) berubah lagi menjadi Perusahaan Umum (PERUM) hingga sekarang.

2.3 Tugas , Tujuan dan Fungsi Pegadaian.

Sebagai lembaga keuangan non bank milik pemerintahan yang berhak memberikan pinjaman kredit kepada masyarakat atas dasar hokum gadai yang bertujuan agar masyarakat tidak dirugikan oleh lembaga keuangan non formal yang cenderung memanfaatkan kebutuhan dana mendesak dari masyarakat, maka pada dasarnya lembaga pegadaian tersebut mempunyai tugas, tujuan, serta fungsi-fungsi pokok sebagai berikut.

2.3.1 Tugas Pokok Pegadian

Yaitu menyalurkan uang pinjaman atas dasar hokum gadai dan usaha-usaha lain yang berhubungan dengan tujuan pegadaian atas dasar materi.

2.3.2 Tujuan pokok Pegadaian

(8)

1.Turut melaksanakan program pemerintah dibidang ekonomi dan pembangunan nasional padaumumnya melalui penyaluran uang pinaman atas dasar hokum gadai.

2.Mencegah praktek pagadaian gelap da pinjaman tidak wajar.

2.3.3 Fungsi Pokok Pegadaian

1.Mengelolah penyaluran uang pinjaman atas dasar hokum gadai dengan cara mudah, cepat, aman, da hemat.

2.Menciptakan dan mengembangkan usaha-usaha lain yang menguntungkan bagi pegadaian maupun masyarakat.

3.Mengelola keuangan, perlengkapan, kepegawaian, pendidikan dan pelatihan. 4.Mengelola organisasi, tata kerja dan tata laksana pegadaia.

5.Melakukan penelitian dan pengembangan serta mengawasi pengelolaan pegadaian. 2.4 Kegitan Usaha Pegadaian

2.4.1. Penghimpunan Dana

Dana yang diperlukan oleh Perum Pegadaian untuk melakukan kegiatan usahanya berasal dari :

1.Pinjaman jangka pendek dari perbankan

2. Dana jangka pendek sebagian besar adalah dalam bentuk ini (sekitar 80% dari total dana jangka pendek yang dihimpun)

3.Pinjaman jangka pendek dari pihak lainnya (utang kepada rekanan, utang kepada nasabah, utang pajak, biaya yang masih harus dibayar, pendapatan diterioma dimuka, dan lain-lain)

4,Penerbitan obligasi

Sampai dengan tahun 1994, Perum Pegadaian sudah 2 (dua) kali menerbitkan obligasi yang jangka waktunya masing-masing 5 tahun. Penerbitan pertama adalah pada tahun 1993 sebesar Rp 25 miliardan penerbitan yang kedua kalinya adalh pada tahun 1994 juga sebesar Rp 25 miliar, sehingga sampai tahun 1994 total nilai obligasi yang telah diterbitkan adalah Rp 50 miliar.

5.Modal sendiri

Modal sendiri yang dimiliki oleh Perum Pegadaian terdiri dari:

- Modal awal: kekayaan Negara diluar APBN

- Penyertaan modal pemerintah

(9)

2.4.2 Penggunaan Dana

Dana yang telah berhasil dihimpun kemudian digunakan untuk mendanai kegiatan usaha Perum Pegadaian. Dana tersebut antara lain digunakan untuk hal-hal berikut:

1.Uang kas dan dana likuid lain

Perum Pegadaian memerlukan dana likuid untuk berbagai kebutuhan seperti:kewajiban yang jatuh tempo, penyaluran dana dalam bentuk pembiayaan atas dasar hukum gadai, pembayaran pajak, dan lain-lain.

2.Pembelian dan pengadaan berbagai bentuk aktiva tetap dan inventaris

Aktiva tetap berupa tanah dan bangunan serta inventaris ini tidak secara langsung dapat menghasilkan penerimaan bagi perum pegadaian namun sangat penting agar kegiatan usahanya dapat dijalankan dengan baik. Aktiva tetap dan peralatan ini antara lain adalah berupa tanah, kantor atau bangunan, computer, kendaraan, meubel, brankas, dan lain-lain.

3.Pendanaan kegiatan operasional

Kegiatan operasional Perum Pegadaian memerlukan dana yang tidak kecil. Dana ini antara lain digunakan untuk: gaji pegawai, honor, perawatan peralatan, dan lain-lain.

4.Penyaluran dana

Pengunaan dana yang utama adalah untuk disalurkan dalam bentuk pembiayaan datas dasar hukum gadai. Lebih dari 50% dana yang telah dihimpun oleh Perum Pegadaian tertanam dalam bentuk aktiva ini, karena memang ini merupakan kegiatan utamanya. Penyaluran dana ini diharapkan akan dapat menghasilkan keuntungan, meskipun tetap dimungkinkan untuk mendapatkan penerimaan dari bunga yang dibayarkan oleh nasabah. Penerimaan inilah yang merupakan penerimaan utama bagi Perum Pegadaian dalam menghasilkan keuntungan, meskipun tetap ,dimungkinkan untuk mendapatkan penerimaan dari sumber yang lain seperti investasi surat berharga dan pelelangan jaminan gadai.

5.Investasi lain

Kelebihan dana (idle fund) yang belum diperlukan untuk mendanai kegiatan operasional maupun belum dapat disalurkan kepada masyarakat, dapat ditanamkan dalam berbagai macam bentuk investasi jangka pendek dan menengah. Investasi ini dapat menghasilkan penerimaan bagi Perum Pegadaian, namun penerimaan ini bukan merupakan penerimaan utama yang diharapkan oleh Perum Pegadaian. Sebagai contoh, Perum Pegadaian dapat memanfaatkan dananya untuk investasi dibidang property, seperti kantor dan took. Pelaksanaan investasi ini biasanya bekerja sama dengan pihak ketiga seperti pengembang (developer), kontraktor, dan lain-lain.

2.5 Produk dan Jasa Pegadaian

1.Pemberian Pinjaman Atas Dasar Hukum Gadai

(10)

adalah jumlah atau nilai pinjaman yang diberikan kepada masingmasing peminjam sangat dipengaruhi oleh nilai barang bergerak yang akan digadaikan.

2.Penaksiran Nilai Barang

Jasa ini dapat diberikan oleh Perum Pegadaian karena perusahaan ini mempunyai peralatan penaksir serta petugaspetugas yang sudah berpengalaman dan terlatih dalam menaksir nilai suatu barang yang ajakn digadaikan. Barang yang ditaksir pada dasarnya meliputi semua barang bergerak yang biasa digadaikan, terutama emas, berlian dan intan. Atas jasa penaksiran yang diberikan, Perum Pegadaian memperoleh penerimaan dari pemilik barang berupa ongkos penaksiran.

3.Penitipan Barang

Perum Pegadaian juga dapat menyelenggarakan jasa tersebut karena perusahaan ini mempunyai tempat penyimpanan barang yang memadai. Gudang dan tempat penyimpana barang bergerak lainnya milik pegadaian terutama digunakan untuk menyimpan barangbarang yang digadaikan masyarakat. Atas jasa penitipan yang diberikan, Perum Pegadaian memperoleh penerimaan dari pemilik barang berupa ongkos penitipan.

Kantor Perum Pegadaian juga menawarkan jasa lain disamping ketiga jasa tersebut,

seperti:

1.Koin Emas ONH (Ongkos Naik Haji)

Koin Emas ONH adalah emas yang berbentuk koin yang bisa digunakan untuk tujuan persiapan dan pergi haji bagi pembelinya.

2.Krasida

Krasida adalah Kredit Angsuran Sistem Gadai. Krasida merupakan pemberian pinjaman kepada para pengusaha mikro dan kecil atas dasar gadai yangpengembaliannya dilakukan dengan cara angsuran.

3.Kresna

Kresna atau Kredit Serba Guna, merupakan pemberian pinjaman kepada pegawai/ karyawan dalam rangka kegiatan produktif/ konsumtif dengan pengembalian secara angsuran

4.Galeri 24

Galeri 24 sebenarnya adalah toko emas yang khusus merancang desain dan menjual perhiasan emas dengan Sertifikat Jaminan sesuai karatase emas.

2.6 Agunan/Jaminan Pegadaian

(11)

1.Barang perhiasan, yaitu perhiasan yang terbuat dari emas, perak, platina, intan, mutiara dan batu mulia.

2.Kendaraan, seperti mobil, sepeda motor, sepeda dan lainlain.

3.Barang elektronik, seperti kamera, radio, tape recorder, video player, televisi, handphone, komputer dan lainlain.

4.Barang rumah tangga, seperti perlengkapan dapur, perlengkapan makan dan lainlain.

5.Mesinmesin, seperti mesin jahit, mesin ketik dan lainlain

6.Tekstil, seperti kain batik, permadani, jaket, baju dan lain- lain.

7.Barang lain yang dianggap berharga oleh Perum Pegadaian ( binatang ternak , kendaraan

besar dll yang masih dianggap ada nilai nya)

2.6 Unsur-Unsur Gadai

1.Pemegang Gadai (Kreditur) yaitu Perum Pegadaian dan pemberi gadai (debitur) yaitu nasabah

2.Obyek Gadai, yaitu barangbarang bergerak yang harus dikuasai kreditur sebagai jaminan sesuai dengan ketentuan yang berlaku menurut Aturan Dasar Pegadaian (ADP),

kebijaksanaan Menteri Keuangan dan direksi.

3.Hak Perum Pegadaian

- Berhak menguasai barang bergerak milik nasabah yang dijadikan agunan/jaminan sampai nasabah melunasi pinjaman dsan sewa modal atau biaya lainnnya

-Menerima pelunasan dan biayabiayalain yang timbul karenanya secara didahulukan dari barang yang digadaikan.

-Melelang barang jaminan apabila debitur tidak melunasi atau membayar sewa modal sampai tanggal jatuh tempo.

4. Kewajiban Perum Pegadaian

- Memelihara barang jaminan selama dalam kekuasaannya.

- Tidak memakai dan memanfaatkan barang jaminan untuk kepentingan sendiri - Menyerahkan kembali barang jaminan jika nasabah telah melunasi hutangnya. - Menyerahkan uang kelebihan kepada nasabah (jika ada uang sisa penjualan lelang. - Memberikan ganti rugi kepada nasabah jika terjadi kerusakan atau kehilangan barang jaminan sebesar 125% dari harga taksiran.

5. Hak Nasabah

- Menerima Surat Bukti Kredit (SBK)

- Menerima uang pinjaman sesuai ketentuan tanpa dipungut biaya apapun langsung pada saat penyarahan barang jaminan.

- Menerima kembali barang jaminan pada saat pelunasan hutang. - Menerima uang kelebihan dari lelang (jika ada)

(12)

6. Kewajiban Nasabah

- Menyerahkan SBK pada saat pelunasan pinjaman - Membayar sewa modal

(13)

BAB III ISI 3.1 Profil Pegadaian

3.2 Produk Pegadaian

Pegadaian mempunyai beberapa produk yang diklasifikasikan menjadi 3, yaitu :

1) Pembiayaan

Dalam pembiayaan terbagi lagi menjadi beberapa produk, yaitu :

1. KCA (Kredit Cepat Aman)

KCA adalah kredit dengan sistem gadai yang diberikan kepada semua golongan nasabah, baik untuk kebutuhan konsumtif maupun kebutuhan produktif.

2. Rahn

Pembiayaan RAHN dari Pegadaian adalah sistem gadai yang sesuai dengan syariah.

3. Krasida

Kredit (pinjaman) angsuran bulanan yang diberikan kepada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk pengembangan usaha dengan sistem gadai

4. Kreasi

Kreasi adalah Kredit dengan angsuran bulanan yang diberikan kepada Usaha Kecil dan menengan (UKM) untuk pengembangan usaha dengan sistem Fidusia. Sistem Fidusia berarti agunan untuk pinjaman cukup dengan BPKB sehingga kendaraan masih bisa digunakan untuk usaha.

5. Amanah

Pembiayaan Amanah dari Pegadaian Syariah adalah pembiayaan berprinsip syariah kepada pegawai negeri sipil dan karyawan swasta untuk memiliki motor atau mobil dengan cara angsuran.

6. Arrum

(14)

7. Kredit Multi Guna

Kredit (pinjaman) angsuran bulanan dengan sistem FIDUSIA yang diperuntukkan bagi pegawai atau karyawan suatu instansi yang telah memiliki penghasilan tetap. KAGUM dapat diperoleh di perusahaan atau instansi yang telah menjalin kerjasama dengan Pegadaian KAGUM dapat digunakan untuk pendanaan usaha maupun non-usaha, seperti: membiayai berbagai kegunaan seperti membangun dan merenovasi rumah, biaya sekolah, biaya pengobatan, pernikahan dan lainnya. KAGUM merupakan solusi pembiayaan yang cepat dan tepat bagi karyawan

2) Emas

1. Mulia

Mulia adalah layanan penjualan emas batangan kepada masyarakat secara tunai atau angsuran dengan proses mudah dan jangka waktu yang fleksibel.

2. Tabungan Emas

Tabungan Emas adalah layanan pembelian dan penjualan emas dengan fasilitas titipan dengan harga yang terjangkau.

3. Konsinyasi Emas

Konsinyasi Emas adalah layanan titip-jual emas batangan di Pegadaian sehingga menjadikan investasi emas milik nasabah lebih aman karena disimpan di Pegadaian dan keuntungan dari hasil penjualan emas batangan diberikan kepada Nasabah.

3) Aneka Jasa

1. Kucica (Pengiriman Uang)

Pegadaian Remittance adalah layanan pengiriman dan penerimaan uang dari dalam dan luar negeri dengan biaya kompetitif, bekerjasama dengan beberapa remiten berskala nasional dan internasional seperti Western Union, Telkom Delima, BNI Smart Remittance, dan Mandiri Remittance.

2. Multi Pembayaran Online

(15)

3. Pegadaian Mobile

Mitra MPO atau Pegadaian Mobile adalah program kemitraan dari Pegadaian dimana nasabah Pegadaian bisa mendapatkan peluang bisnis electronic payment langsung dari smartphone Android yang dimiliki.

4. Persewaan Gedung

Auditorium yang dikelola oleh Pegadaian untuk disewakan kepada masyarakat luas guna keperluan berbagai kegiatan acara dan seremoni. Auditorium dengan arsitektur Belanda yang dipadukan dengan interior elegan nan artistik serta dilengkapi sarana dan prasarana yang memadai.

5. Jasa Sertifikasi Batu Mulia

Pegadaian Gemologo Lab menyediakan berbagai layanan profesional untuk melakukan identifikasi keaslian serta kualitas batu permata dengan dukungan Gemologist bersertifikat internasional serta peralatan gemologi berstandar internasional dari Gemological Insitute of America.

6. Jasa Taksiran

Layanan kepada masyarakat untuk mengetahui karatase dan kualitas harta perhiasan emas, berlian dan batu permata, baik untuk keperluan investasi ataupun keperluan bisnis dengan biaya yang relatif terjangkau.

7. Jasa Titipan

Layanan kepada masyarakat yang ingin menitipkan barang berharga seperti perhiasan emas, berlian, surat berharga maupun kendaraan bermotor. Layanan ini dikalangan perbankan dikenal dengan Safe Deposit Box (SDB).

3.3 Barang-barang yang dapat digadaikan

Pegadain di Geger kalong Hilir ini sama dengan pegadaian di daerah lainnya yang mengandalkan atau mengkreditkan emas dan barang elektronik seperti mobil, motor, tv, handphone, kamera dan lainnya pada umumnya. Barang yang menjadi jaminan ini pun harus merupakan barang terbaru contohnya tv harus tv LED karena pihak pegadaian hanya menerima TV selain LED.

3.4 Mekanisme kerja Pegadaian

Berapa lama proses pencairan pinjaman dana ?

(16)

berupa emas dan barang elektronika. Waktunya pun sangat singkat, cukup 15 menit langsung dana dapat dicairkan. Nasabah hanya perlu datang ke kantor pegadaian terdekat. Mengambil nomor antrean, setelah itu mengisi formulir permintaan kredit atau pun pinjaman dan

menunjukkan KTP asli dan menyerahkan fotokopinya. Kemudian barang ditaksir dulu dan baru ditetapkan berapa pinjamannya. Misalnya, jika masyarakat ingin menggadaikan barang (emas), maka barangnya harus dibawa,kemudian staff akan memberikan kertas berupa formulir kepada nasabah untuk ditandatangani, jika yang ingin digadaikan adalah kendaraan bermotor, maka nasabah harus menyerahkan BPKB, STNK, dan kuncinya, kalau elektronika kasih kwitansi pembeliaannya.

4. Syarat Dan Ketentuan Gadai

Persyaratan umum untuk menggadaikan kendaraan :

1. fotokopi KTP suami istri

2. fotokopi Kartu Keluarga/buku nikah

3. fotokopi PBB / rekening listrik

4. fotokopi slip gaji / rekening buku tabungan

5. fotokopi STNK kendaraan

6. fotokopi BPKB kendaraan

7. fotokopi NPWP

Persyaratan umum untuk meggadaikan emas :

1. Anda membawa EMAS yang mau digadaikan

2. Anda membaca fotocopy identitas diri yaitu foto copy KTP.

Berdasarkan beberapa persyaratan di atas dapat disimpulkan bahwa pegadaiaan

(17)

3.5 Kelebihan dan kekurangan Pegadaian

Pegadaian sebagai lembaga perkreditan milik pemerintah tentunya mempunyai kelebihan maupun kekurangan dibandingkan dengan bank.

a. Kelebihan Pegadaian

1. Persyaratan ringan dan mudah;

2. Prosedurnya sederhana;

3. Tidak dipungut biaya administrasi;

4. Tidak perlu membuka rekening seperti tabungan, deposito ataupun giro;

5. Suatu saat uang dibutuhkan, saat itu juga uang dapat diperoleh;

6. Keanekaragaman barang yang dapat dijadikan jaminan;

7. Angsuran ringan karena tidak ditentukan besarnya, sehingga dapat diangsur sesuai kemampuan;

8. Penetapan bunga dengan sistem bunga menurun. Jadi bunga dibebankan atas dasar sisa pinjaman;

9. Apabila telah jatuh tempo pinjamannya dan hutang pokok belum dapat dibayar, maka jangka waktu pinjaman dapat diperpanjang, dengan membayar bunga lebih dahulu;

10. Memperoleh tenggang waktu pelunasan 2 minggu setelah jatuh tempo tanpa dibebani bunga (masa tunggu lelang).

b. Kelemahan Pegadaian

1. Sewa modal Pegadaian relatif lebih tinggi dari tingkat suku bunga perbankan;

2. Harus ada jaminan berupa barang bergerak yang mempunyai nilai;

3. Barang bergerak yang digadaikan harus diserahkan ke Pegadaian, sehingga barang tersebut tidak dapat dimanfaatkan selama digadaikan; dan

(18)
(19)

BAB IV

(20)

DAFTAR PUSTAKA

Arman Lugito.Studi Perbandingan Model Perhitungan Laba antaraPegadaian Syariah dengan Pegadaian Konvensional.Jurnal Ilmiah : Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya.

Kashadi,(2000).Gadai dan Penanggungan,Jurnal Ilmiah Badan Penerbit Universitas

Diponegoro Semarang.

Kasmir. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. PT Rajagrafindo Persada: Jakarta.2007

Peraturan Perundang – undanganKUHPerdata. Republik Indonesia.

Raditya Anindhika.(2009).Analisis faktorfaktorYang mempengaruhi Besarnya pengambilan

kredit oleh masyarakat Pada perum pegadaian.Skripsi : Fakultas Ekonomi Sebelas Maret Surakarta.

Sumber Internet

Arriskan.(2014).Pegadaian Konvensional.[Online] Tersedia :

https://arriksan.wordpress.com/2014/02/10/pegadaian-syariah-versus-pegadaian-konvensional-sebuah-analisis-perbandingan. Diakses Pukul 09.10 12 September 2016

Faizalimam.(2014).Makalah Pegadaian dan Kegiatan.[Online] Tersedia :

http://faizalimam.blogspot.co.id/2014/12/makalah-terbentuknya-dan-kegiatannya.html.

Diakses Pukul 09.20 12 September 2016

Milagri.(2013).Pegadaian.[Online].Tersedia:

http://milagril.blogspot.co.id/2013/05/makalah-pegadaian-tugas-bank-dan.html diakses Pukul 09.00 12 September 2016.

Putri Nazha.(2013).Makalah Pegadaian.[Online] Tersedia:

http://putrinazha.blogspot.co.id/2013/05/makalah-pegadaian_1.html diakses Pukul 09.20 12

Referensi

Dokumen terkait

Bab 4 Hasil Penelitian, berisi tentang hasil penelitian, yang berupa deskripsi tentang bagaimana pengaruh ateji terhadap proses penerjemahan ke dalam bahasa Indonesia dilihat

Penentuan jenis ikan yang ditebar sebaiknya : Disukai masyarakat setempat dan mempunyai harga jual yang tinggi, diprioritaskan pada jenis ikan yang populasinya mulai menurun

Berdasarkan hasil Indeks SKM yang telah dilakukan secara terus menerus maka dipandang perlu untuk mengadakan beberapa upaya perbaikan kinerja pelayanan perizinan dan

Mengacu dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa untuk dapat mencapai prestasi dalam lompat jauh gaya jongkok seorang pelompat jauh harus bisa melakukan

Artinya, lanjut Prof Arif, selain tentang literasi keuangan syariah, ekonomi mikro maupun makro, tentu tentang capacity building, karena IPB University berusaha

super Nivenovo število — Naravno število je super Nivenovo v številskem sistemu z osnovo b, če je deljivo z vsoto svojih števk, pa tudi s pozitivno vsoto poljubne neprazne

Pengaruh kombinasi perlakuan dosis pupuk phonska dan penyiangan terhadap rata-rata jumlah polong hampa per tanaman tertinggi dicapai pada kombinasi perlakuan P0K0