KARYA ILMIAH
Diajukan sebagai satu syarat kelulusan santri kelas VI MMI Pondok Pesantren Modern Assa’adah
Disusun Oleh :
HERTIANA DWI LESTARI NISN : 9993211942
SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) PLUS ASSA’ADAH
MADRASATUL MU’ALIMIN AL
-ISLAMIYYAH (MMI)
PONDOK PESANTREN MODERN ASSA’ADAH
SERANG
PENGARUH PENERAPAN MEDIA KOMIK DAN POSTER
DALAM PEMBELAJARAN IPS TERHADAP MOTIVASI
BELAJAR SISWA
KARYA ILMIAH
Diajukan sebagai satu syarat kelulusan santri kelas VI MMI Pondok Pesantren Modern Assa’adah
Disusun oleh:
HERTIANA DWI LESTARI NISN: 9993211942
Di Bawah Bimbingan : Ustadah Puspita Maelani, S.Pd.
SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) PLUS ASSA’ADAH
MADRASATUL MU’ALIMIN AL
-ISLAMIYYAH (MMI)
PONDOK PESANTREN MODERN ASSA’ADAH
SERANG
2016
ABSTRAK
Hertiana dwi lestari, “Pengaruh Penerapan Media komik dan Poster dalam Pembelajaran IPS Terhadap prestasi Belajar Siswa” Pondok Pesantren Assa’adah Serang Banten. Dibawah bimbingan: Ustadzah Puspita Maelani, S.Pd.
Pendidikan merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan pemahaman, sikap, keterampilan dan perkembangan diri anak. Salah satunya ialah dengan menggunakan metode.
Tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah untuk mengetahui metode belajar yang banyak diminati atau disukai siswa sehingga para guru bisa mengajarkan materi pelajaran dengan mudah kepada siswa dan bisa mempermudah siswa untuk memahami pelajaran dengan baik. Metode penelitian menggunakan metode kuatitatif melalui studi kasus dengan cara mengajar di kelas,dilakukan kepada siswa kelas VIII SMP di Pondok Pesantren Assa’adah yang terpilih untuk mewakili populasinya sebagai sampel.
Hasil penelitian karya ilmiah ini, data yang diperoleh pada penelitian ini berupa data pretest dan posttest dari kelas komik dan poster. Untuk data pretest dan posttest nilai pretest kelas komik dan kelas poster tidak memiliki perbedaan yang jauh. Kelas komik memiliki rata-rata 63,35 dan rata-rata kelas poster 55,27 dari hasil tersebut, Rata-rata nilai perolehan siswa pada kelas komik didapatkan nilai rata-rata sebesar 63,35 atau mengalami kenaikan sebesar 71,35 poin dibandingkan dari perolehan rata-rata nilai pada saat pretest, sedangkan tingkat prestasi siswa rata-rata pada kelas poster didapatkan rata-rata nilai sebesar 55,27 dan mengalami kenaikan sebesar 63,04 poin. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tingkat minat siswa kelas komik dengan menggunakan metode komik memiliki tingkat minat siswa yang lebih tinggi dibandingkan kelas poster yang menggunakan metode poster.
Kata kunci: metode, eksperimen, prestasi.
ABSTRACT
Hertiana dwi lestari, “Influence using of comic media and poster to learning ips lesson in student prestation” Assa’adah Islamic Boarding School, Banten. Under guidance: Mrs. Puspita Maelani, S.Pd.
Education is one of them to comprehension, attitude, skilled
The purpose of this short paper by using to know metode learning more interest or student hapiness until teacer collective can taught solder lesson easy enough, Student and can facilitate student to understanding lesson be good. Metode researcher using kuantitative metode student case by step teach in class, enough student VIII junior high school in Assa’adah islamic boarding school
choice to appoint population as sample, The purpose of this short paper to know how student interest learn in Assa’adah collage.
yield of Short paper it’s date result research it’s date pretest and posttest
from comic class and poster. Date to pretest and posttest score pretest comic and poster forbiden distant. Comic class average property 63,35 and class poster 55,27 from yield, Average score student from comic class get high score 63,35 or climb 71,35 point equivalent average yield pretest, prestasion student average from poster class get score average 55,27 and climb 63,04 yield equavalent point.
Such knot interest student comic class using comic metode whose student interest high. Average poster class using poster media.
keyword: metode, experiment and prestasion.
LEMBAR PENGESAHAN
Judul Karya Ilmiah : “PENGARUH PENERAPAN MEDIA KOMIK DAN POSTER DALAM PEMBELAJARAN IPS
TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA
.”
Nama Siswa : Hertiana Dwi LestariNISN : 9993211942
Serang, 16 Novenber 2016
Menyetujui, Kepala Sekolah
Dadang Media Laksana, MM
Pembimbing
Puspita Maelani, S.Pd.
Menyetujui,
Direktur Madrasatul Mu’allimin Al-islamiyah (MMI)
Mahsun, M.Si
Yang Terhomat
Direktur Madrasatul Mu’alimin Al-Islamiyah Pondok Pesantren Assa’adah
Surat Keputusan Pembimbing
Bismillahirrahmanirrahim
Dengan hormat, kami ajukan karya ilmiah yang disusun oleh: Hertiana Dwi Lestari. Nomor induk siswa (NIS): 9993211942, dengan judul karya ilmiah “Pengaruh Penerapan Media komik dan Poster Dalam Pembelajaran IPS Terhadap Prestasi Belajar Siswa”. Kami telah mengadakan kajian terhadap karya ilmiah tersebut, dan telah diadakan perbaikan sehingga memenuhi syarat untuk dilaksanakan Ujian Sidang Karya Ilmiah guna memenuhi salah satu syarat kelulusan santri VI (Enam) Madrasatul Mu’alimin Al-islamiyah (MMI) Pondok Pesantren Ass’adah. Dan kami memohon dapat dilakukan proses ujian sesuai dengan prosedur yang berlaku.
Demikian disampaikan, atas perhatiannya dihaturkan terima kasih. Jazakumullahkhairankatsiran
Pembimbing
Khikmah Nurlaila, S.Pd Ditetapkan di : Serang
Tanggal : 16 November 2016
Pembimbing
Madrasatul Mu’alimin Al- Islamiyah (MMI) Pondok Pesantren Assa’adah
Telah diterima oleh Direktur Madrasatul Mu’alimin Al-islamiyyah (MMI) Pondok Pesantren Modern Assa’adah karya ilmiah yang disusun Hertiana Dwi
Lestari dengan nomor induk siswa (NIS): 9993211942, dengan judul karya ilmiah “Pengaruh Penerapan Media Komik dan Poster dalam Pembelajaran IPS Terhadap Prestasi Belajar Siswa” untuk memenuhi syarat kelulusan santri kelas VI (Enam) Madrasatul Mu’alimin Al-islamiyyah (MMI) Pondok Pesantren Modern Assa’adah tahun ajaran 2016/2017.
Diterapkan : Serang
Tanggal : 16 November 2016
Direktur MMI,
Surat Keputusan Penguji Karya Ilmiah
Telah dilaksanakan proses Ujian Sidang Karya Ilmiah untuk memenuhi syarat kelulusan santri kelas VI (enam) Madrasatul Mu'allimin Al-Islamiyyah Pondok Pesantren Modern Assa'adah pada :
Hari : Rabu
Tanggal : 16 November 2016
Tempat : Gedung KH. Mutawali Waladi Lantai 2 Ruang 1 Telah diputuskan, bahwa santri tersebut dibawah ini :
Nama Siswa : Hertiana Dwi Lestari
Kelas : VI Uzbekistan
NISN : 9986010132
Judul Karya Ilmiah : “Pengaruh Penerapan Media Komik dan Poster dalam Pembelajaran IPS Terhadap Prestasi Belajar Siswa.”
Santri tersebut di atas dinyatakan LulusUjian Sidang Karya Ilmiah dengan nilai yudisium ...
Demikian disampaikan, atas perhatiannya dihaturkan terima kasih. Ditetapkan di : Serang
Tanggal : 16 November 2016 Ketua Penguji,
Puspita Maelani, S.Pd.
Penguji (1) : Dadang Media Laksana, M.M. ___________________
Penguji (2) : Iman Wahyudi, M.com. ___________________
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang, Berkat rahmat dan kasih sayang-Nya penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah ini. Sholawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabt-sahabatnya, kelak syafa’at beliaulah yang dihaparkan umatnya diakhir zaman.
Dalam penulisan karya ilmiah yang berjudul “Pengaruh Penerapan Media Komik dan Poster dalam Pembelajaran IPS Terhadap Prestasi Belajar Siswa ”. Banyak sekali kendala dan kesulitan yang penulis hadapi. Tetapi berkat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak maka karya ilmiah ini dapat diselesaikan. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada KH. Mujiburrahman,M. Pd selaku pempinan Pondok Pesantren Modern Assa’adah, Ust. Dadang Media Laksana,M.M selaku kepala sekolah SMA Assa’adah, Ust. Marjuni, M.SI sekalu wali kelas XII Uzbekistan (Sains class), Ustdzah. Puspita Maelani S.Pd yang telah banyak memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis, sehingga karya ilmiah ini dapat diselesaikan. Kepada kedua orang tua yang telah memberikan kasih sayang, dorongan, semangat, nasihat, dan berbagai motivasi telah diberikan agar penulis dapat menyelesaikan studi di Pondok Pesantren Modern Assa’adah dan menyelesaikan karya ilmiah ini. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu khususnya yang telah memberikan bantuan dalam penyelesaikan karya ilmiah ini.
Akhirnya kepada Allah-lah penulis bersyukur, semoga semua amalan yang telah kita lakukan mendapat pahala yang berlipat ganda, dan mudah-mudahan karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Serang, 16 November 2016
Penulis,
Kita menjadi
pantas ketika
memantaskan diri
bukan
memaksakan diri
agar terlihat
pantas
LEMBAR PERSEMBAHAN
Karya ilmiah yang berjudul: “Pengaruh Penerapan Media Komik Dan Poster Terhadap Motivasi Belajar Siswa”. Penulis persembahkan kepada: Kedua orang tuaku yang tercinta “my mother and father” yang tak henti
mendo’akan dan memberikan motivasi demi kesuksesan penulisdan yang telah membimbing penulis kejalan Allah SWT. “I Love You Mom and Dad”. Pembimbingku yang tak pernah putus asa dan tak kenal lelah dalam
membimbingku dengan selingan canda tawanya “Ustadzah. Puspita Maelani S.Pd”.
Seluruh keluarga besarku yang telah memberikan perhatian dan kasih sayang serta nasehat - nasehat untuk penulis.
Adik penulis tercinta “Aisyah Athahira Wahyuni, Ferri Setiwan, Fariz Faregi Al- hadis, Nur hera wati, Sri Kholifah,dan Kirani Aulia Putri” yang begitu perhatian dan pengertian serta motivator penulis. “I Miss You”.
Sahabat terdekatku “Bundo, Bunda, Sister, Chae, Uye, Uchro, Pucang, Nita, te’Dilla,dan sobatku VI Uzbekistan” yang telah mengajarkan penulis sebuah arti persahabatan dan selalu membantu penulis dan menghibur penulis dalam segala hal. “Thanks a lot”.
Adik kelas penulis”,” yang selalu memberikan semangat dan motivasi agar penulis tetap bertahan dalam keadaan apapun. “Thank You So Much”
Untuk wali kelasku “Ust. Marjuni, M.SI” beserta wali kelas 6 yang telah memberikan motivasi dan mimbingan kepada penulis. “Thank’s a Lot...:)” Untuk teman seperjuanganku “Daulatun Alfaini, Wulan Novita dan Fara
Rizky Ramandantia” yang telah memberikan banyak motivasi dan dorongan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan karya ilmiah ini. “Thank’s a Lot”
Terima kasih kepada Ustadz. Syuaib supriyadi yang telah membimbing angkatan 26 (P-One) hingga akhir perjuangan kelas enam dipondok pesantren assa’adah
Terima kasih juga kepada Direktur pengasuhan putri Ustadz. Dwi Saputro yang telah membimbing kelas enam dalam hal melaksanakan tugas dengan baik.
Teman-teman seperjuanganku PRIME ONE (P-One) yang telah mengajarkan arti kebersamaan dan kenangan yang takkan bisa dilupakan sampai akhir hayat penulis.
Serta para pembaca yang diberkahi Allah SWT semoga karya ilmiah ini bermanfaat bagi kalian semua.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...i
ABSTRAK...ii
ABSTRACT... iii
LEMBAR PENGESAHAN... iv
SURAT KEPUTUSAN...v
KATA PENGANTAR... vii
MOTTO...ix
HALAMAN PERSEMBAHAN...x
DAFTAR ISI...xii
BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang...1
1.2Rumusan Masalah...3
1.3Tujuan Penelitian...3
1.4Manfaat Penelitian...4
1.5Sistematika Penulisan...4
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Komik dan Poster...6
2.2 Kelebihan dan Kekurangan...9
2.3 Penggunaan Komik dan Poster dalam Pembelajaran...12
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Subjek Penelitian...13
3.2 Metode Penelitian...14
3.3 Desain Penelitian...15
3.4 Prosedur Penelitian...17
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Subjek Penelitian...18 4.2 Deskripsi Lokasi Penelitian...18 4.3 Deskripsi Data Hasil Penelitian...18
BAB V
KESIMPULAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Kewajiban siswa adalah belajar dikelas dengan baik adapun siswa yang tidak mengikuti pembelajaran dengan baik karena faktor pembelajarannya yang kurang kreative seharusnya pada mata pelajaran tertentu bisa menggunakan media pembelajaran yang lebih kreative sehingga tidak terjadi pembelajaran yang monoton, Maka banyak siswa izin keluar kelas dengan mencari alasan. Siswa hanya diperkenankan untuk dengarkan apa yang sedang guru terangkan tidak untuk mengeskplor ide yang ada didalam pikiran mereka masing-masing, kejadian ini banyak dialami oleh siswa di Pondok Pesantren Assa’adah.
Pemilihan strategi pembelajaran yang akan digunakan untuk proses pembelajaran harus berorientasi pada tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Selain itu juga harus disesuaikan dengan jenis materi, karakteristik peserta didik, serta situasi atau kondisi dimana proses pembelajaran tersebut akan berlangsung. Terhadap beberapa media dan teknik pembelajaran yang dapat digunakan oleh guru, tetapi tidak semuanya efektifnya dapat mencapai tujuan pembelajaran, untuk itu dibutuhkan kretivitas guru dalam memiih strategi pembelajaran.
Maka dari itu media komik dan poster adalah salah satu media yang dapat mengajarkan materi pelajaran yang lebih kreative, begitu maraknya komik di
masyarakat dan begitu tingginya kesukaan anak pada zaman sekarang terhadap komik, hal tersebut mengilhami untuk dijadikannya komik sebagai media pembelajaran. Kelebihan komik mengandung unsur visual dan cerita yang kuat. Ekspresi yang divisualisasikan membuat pembaca terlibat secara emosional sehingga membuat pembaca untuk terus membacanya hingga selasai. Begitu juga dengan poster mampu mempengaruhi perilaku, sikap, dan tata nilai masyarakat untuk berubah atau melakukan sesuatu. Poster memiliki kekuatan untuk dicerna oleh orang yang melihat karena poster lebih menonjolkan kekuatan pesan, visual, dan warna. Kekuatan poster ini yang kemudian dimanfaatkan pula untuk kepentingan pembelajaran. Poster yang dibuat untuk pendidikan pada prinsipnya merupakan gagasan yang mewujudkan dalam bentuk ilustrasi objek gambar yang disederhanakan dan dibuat dengan ukuran besar, tujuannya untuk menarik perhatian, membujuk, memotivasi atau memperingatkan pada gagasan pokok.
Dari latar belakang di atas dapat disimpulkan bahwa siswa kurang tertarik akan pembelajaran yang monoton, disetiap sekolah pasti menemukan sebuah masalah yang dimana masalah tersebut harus ada suatu solusi agar dapat menyelesaikan masalah tersebut, maka dari itu timbul sebuah ide yang cemerlang dimana penulis ingin meneliti, menganalisa atau menulis sebuah karya ilmiah yang berjudul “Pengaruh Penerapan Media komik dan Poster Dalam Pembelajaran IPS Terhadap Prestasi Belajar Siswa”.
1.2Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan dibahas dalam karya ilmiah ini adalah:
1. Apakah terdapat perbedaan prestasi belajar siswa pada kelas eksperimen 1 yang menggunakan media pembelajaran komik dan pada kelas eksperimen 2 yang menggunakan media pembelajaran poster pada saat tes awal (pretest)?
2. Apakah terdapat perbedaan prestasi belajar siswa pada kelas ekperimen 1 yang menggunakan media pembelajaran komik dan pada kelas eksperimen 2 yang menggunakan media pembelajaran poster pada saat tes akhir (posttest)?
3. Apakah terdapat peningkatan prestasi belajar siswa pada kelas ekperimen 1 komik yang menggunakan media pembelajaran komik dan pada kelas eksperimen 2 poster yang menggunakan media pembelajaran poster (N-Gain) ?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian karya ilmiah ini yang “Pengaruh Penerapan Media komik dan Poster Dalam Pembelajaran IPS Terhadap Motivasi Belajar Siswa” adalah sebagai berikut:
eksperimen 2 yang menggunakan media pembelajaran poster pada saat tes awal (pretest).
2. Untuk mengetahui perbedaan prestasi belajar siswa pada kelas eksperimen 1 yang menggunakan media pembelajaran komik dan pada kelas eksperimen 2 yang menggunakan media pembelajaran poster pada saat tes akhir( posttest).
3. Untuk mengetahui perbandingan prestasi belajar siswa pada kelas eksperimen 1 yang menggunakan media pembelajaran komik dan pada kelas eksperimen 2 yang menggunakan media pembelajaran poster.
1.4Manfaat penelitian
Adapun manfaat yang bisa diambil dari karya ilmiah ini adalah:
1. Manfaat bagi penulis dapat mengetahui media pembelajaran yang dapat mempermudah memahami pembelajar dengan cara yang lebih efektif lebih diminati oleh siswa.
2. Manfaat bagi pembaca yaitu untuk mengetahui media pembelajaran itu tidak hanya ceramah tetapi bisa dengan mengeksplor kreasi mereka masing-masing yang dapat dituangkan untuk media pembelajaran.
1.5Sistematika Penelitian
Penulisan karya ilmiah ini dibagi kedalam empat bab, dengan sistematika sebagai berikut:
BAB I: Bab pendahuluan yang meliputi Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian Manfaaat Penelitian, dan Sistematika Penelitian.
BAB II: Kajian Pustaka.
BAB III: Metode Penelitian.
BAB IV: Pembahasan.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Komik dan Poster 2.1.1 Pengertian komik
Tujuan utama dari pendidikan adalah memanusiakan manusia atau membangun karakter seseorang menjadi baik dan positif, di dalam pendidikan diperlukan media untuk mempermudah penyampaian pesan yang akan ditransferkan kepada peserta didik.
Media pembelajaran adalah komponen-komponen yang menyangkut software dan hardware yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator (guru) pada komunikan (siswa/murid) yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat belajar sehingga proses belajar terjadi.
Salah satu media yang dapat dipakai sebagai media pembelajaran adalah komik. Kata komik sebenarnya berasal dari bahasa Inggris “comic” yang berarti
segala sesuatu yang lucu serta bersifat menghibur. Cukup sulit untuk menemukan padanan kata yang cocok untuk menyebutnya sehingga penulis akan menyebutnya sebagai komik. Pada awalnya, sebutan komik ditujukan untuk serangkaian gambar yang berurutan dan memiliki keterkaitan antara gambar yang satu dengan lainnya, terkadang dibantu dengan tulisan yang berfungsi untuk memperkuat gagasan yang ingin disampaikan. Secara bahasa komik yang berasal dari bahasa yunani adalah cerita bergambar berbentuk dua dimensi yang bercerita bermacam-macam bahkan hal yang dianggap mustahil untuk terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
komik dapat didefinisikan sebagai suatu bentuk kartun yang mengungkapkan karakter dan memerankan suatu cerita dalam urutan yang erat dihubungkan sebagai gambar dan dirancang untuk memberikan hiburan kepada para pembaca. komik memusatkan perhatian disekitar rakyat. Ceritanya mengenai diri pribadi sehingga pembaca dapat segera mengidentifikasikan dirinya melalui perasaan serta tindakan dari perwatakan-perwatakan tokoh utamanya.
Hutchinson (1949) menemukan bahwa 74% guru yang disurvei menganggap bahwa komik "membantu memotivasi" sedangkan 79% mengatakan komik "meningkatkan partisipasi individu" Satu guru bahkan mengatakan bahwa komik membuat pembelajaran menjadi "pembelajaran yang sangat mudah" (Hutchinson, 1949).
2.1.2 Pengertian Poster
Poster adalah media gambar yang memiliki sifat persuasif tinggi karena menampilkan suatu persoalan (tema) yang menimbulkan perasaan kuat terhadap khalayak, yang terpenting dari poster adalah menyampaikan pertanyaan terhadap persoalan di atas bukan memberikan solusi atau jawabannya. Inilah yang membuat poster berbeda dengan ilustrasi biasa. Tujuan poster adalah mendorong adanya tanggapan (respon) dari khalayak dan akan lebih baik apabila kemudian sebagai media dikusi.Penggunaan poster dalam pembelajaran dapat dilakukan dengan dua cara yaitu:
a. Digunakan sebagai bagian dari kegiatan belajar mengajar, dalam hal ini poster digunakan saat guru menerangkan sebuah materi kepada guru (poster sebagai media pembelajaran), begitu halnya siswa dalam mempelajari materi menggunakan poster yang disediakan oleh guru. Poster yang digunakan ini harus relevan dengan tujuan dan materi.
didalam kelas atau sekitar sekolah yang strategis agar terlihat jelas oleh siswa.
2.2 Kelebihan dan kekurangan media pembelajaran komik dan poster
2.2.1 kelebihan dan kekurangan media pembelajaran komik
A. Kelebihan media pembelajaran komik
Komik merupakan media pembelajaran yang sangat potensial. Aspek visual merupakan salah satu yang ditawarkan oleh komik. Berbeda dengan televisi yang lebih memaksa mata dan telinga. Baiklah kita mulai melihat hal-hal positif yang terdapat didalam komik diantaranya sebagai berikut:
a. Memotivasi b. Visual c. Permanen d. Perantara e. Populer
f. Mengenal konsep g. Belajar berhitung
h. Mengenal lingkungan dan alam sekitar i. Membantu untuk memahami cerita j. Mendorong minat baca
k. Komik juga mengajarkan nilai-nilai moral
B. Kekurangan media pembelajaran komik
Memang tidak semua isi komik memberikan pengajaran yang positif. Di balik nilai-nilai yang telah disebutkan di atas, komik pun memberikan dampak buruk yang perlu diwaspadai oleh para penggemarnya. Oleh karena itu, hal-hal berikut ini perlu diwaspadai. a. Komik membatasi bahkan memungkinkan menimbulkan imajinasi b. Tidak mampu menikmati dan mengapresiasi karya-karya sastra c. Komik menimbulkan efek adiktif
d. Komik lebih eksplisit menggambarkan adegan
2.2.2 Kelebihan dan kekurangan media pembelajaran poster
A. Kelebihan media pembelajaran poster
Poster merupakan media pembelajaran yang sangat kuat dengan warna, pesan dan maksud untuk menangkap perhatian orang yang lewat, tetapi sangat lama untuk menanamkan gagasan yang berarti dalam ingatannya. Kelebihan poster diantaranya sebagai berikut:
a. Poster dapat dibuat di kertas, kain, kayu, seng dan semacamnya
b. Ukurannya terserah tergantung kebutuhan
c. Dapat dipasang dimana saja terutama di tempat-tempat strategis dan
ramai baik di dalam kelas, di luar kelas ataupun di jalan-jalan
d. Dengan bahasa yang simpel, padat dan menarik, memudahkan
pemahaman peserta didik terhadap suatu pesan
e. Dapat disimpan dan digunakan lagi pada kesempatan lain
f. Dapat membantu daya ingat peserta didik.
g. Karena sifatnya yang tercetak pesan-pesannya bersifat permanen dan
kekuatan utamanya adalah dapat dijadikan bukti.
h. Membuat informasi yang cukup lengkap.
i. Saat pembaca tidak paham pada satu bagian dari isinya, pembaca dapat
menanyakan pada orang lain.
B. Kekurangan media pembelajaran poster
a. Media ini tetap
b. Sulit untuk dipindahkan
c. Diperlukan keahlian dalam bahasa dan ilustrasi dalam membuat poster
d. Dapat menimbulkan salah tafsir dari kata-kata/simbol yang singkat.
e. Membutuhkan proses penyusunan dan penyebaran yang kompleks dan
membutuhkan waktu yang relatif lama.
f. Jenis bahan yang digunakan biasanya mudah sobek, artinya gangguan
mekanis tinggi, sehingga informasi yang diterima tidak lengkap.
2.3 Penggunaan Poster Dan komik Dalam Pembelajaran
2.3.1 Poster dalam pembelajaran
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Objek dan Subjek Penelitian 3.1.1 Objek Penelitian
Objek dalam penelitian ini adalah minat belajar siswa dalam mata pelajaran ips kelas VII yang menggunakan media komik dan poster. Sedangkan subjek dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas VIII di SMP Plus Assa’adah, terpilih kelas Lebanon dengan jumlah siswa sebanyak 34 orang sebagai kelas media komik dan kelas sudan dengan julah siswa 33 orang sebagai kelas media poster. Dalam pemilihan kelas Lebanon dan Sudan sebagai kelas media komik dan poster digunakan sebagai kelas yang menjadi sampel. Kelas media komik dan media poster yang dipilih adalah kelas yang memiliki kesamaan kondisi dan materi yang dipelajari.
3.1.2 Subjek penelitian
Subjek penelitian atau responden adalah orang yang diminta untuk memberikan keterangan tentang suatu fakta atau pendapat. Sebagaimana dijelaskan oleh arikunto (2006:145) subjek penelitian adalah subjek yang dituju untuk diteliti oleh peneliti. Jadi subjek penelitian merupakan sumber informasi yang digali untuk mengungkap fakta-fakta.
3.2 Metode Penelitian
Media penelitian merupakan suatu cara yang teratur dengan menggunakan alat atau teknik untuk suatu kepentingan penelitian. Hal ini sesuai dengan pendapat Suharsimi Arikunto (2002:136) yang menyatakan, bahwa“ metode
penelitian adalah cara yang digunakan oleh penelitian dalam mengumpulkan data penelitiannya.”
Media yang digunakan adalah metode eksperimen. Media eksperimen menurut Nana syaodih (2012:57) merupakan penelitian uang murni kuantitatif. Karena semua prinsip dan kaidah-kaidah penelitian kuantitatif dapat diterapkan pada media ini.
Media eksperimen juga dapat didefinisikan sebagai media sistematis guna membangun hubungan yang mengandung fenomena sebab akibat. Media eksperimen merupakan media inti dari model penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif.
Dalam penelitian eksperimen, penelitian membagi subjek yang diteliti menjadi dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dalah siswa yang diberi perlakuan (treatment) dengan memberikan model pembelajaran komik pada saat pembelajaran berlangsung, sementara kelompok metode adalah siswa yang menggunakan model pembelajaran poster, yang biasa digunakan dikelas.
random untuk diberi perlakuan. di dalam media kuasi eksperimen ini penulis mengharapkan dapat mengucapkan perbedaan prestasi belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran komik dan poster dan siswa yang menggunakan model pembelajaran kontekstual media komik dan poster untuk kemudian ditelaah bagaimana implikasinya motivasi belajar siswa.
3.3 Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan yaitu desain ini sebenarnya sama dengan pretest - posttest control group design, hanya pada desain ini kelompok
eksperimen maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara random ( Sugiyono, 2008:116 ). Artinya peneliti tidak memilih secara acak, Namun memilih jenis kelas yang digunakan untuk eksperimen 1 atau kelas eksperimen 2, Misalnya memilih kelas yang tidak terlalu jauh karakteristiknya, dari nilai-nilainya .
Secara umum desain penelitian yang akan digunakan dapat digambarkan sebagai berikut:
Tabel 3.1
Desain Penelitian non-equivalent control group desain
Kelas
Tahap
Awal Perlakuan Akhir
E1 01 X1 02
E2 03 X2 04
(Sumber: Sugiyono, 2008:116)
Keterangan :
X1 : Dikenakan perlakuan (treatment) dengan penerapan komik X2 : Dikenakan perlakuan (treatment) dengan penerapan poster 01 : Tes awal (sebelum perlakuan ) pada kelompok eksperimen 1 02 : Tes akhir ( setelah perlakuan ) pada kelompok eksperimen 1 03 : Tes awal ( sebelum perlakuan ) pada kelompok eksperimen 2 04 : Tes akhir (setelah perlakuan ) pada kelompok eksperimen 2
Pengambilan data dilakukan sebanyak 2 (dua) kali, yaitu sebelum eksperimen dan setelah eksperimen , atau sebelum dan sesudah
pembelajaran dengan metode .
Pengambilan data yang dilakukan sebelum perlakuan disebut pretest (01) sedangkan pengambilan data yang dilakukan setelah perlakuan disebut posttest (02).
3.4 Prosedur Penelitian
Penelitian ini dibagi dalam empat tahapan yaitu: persiapan penelitian, pelaksanaan penelitian, dan kesimpulan penelitian.
1. Tahap persiapan penelitian, meliputi:
a. Menentukan masalah, dengan melihat fenomena atau masalah yang ada, dan memfokuskan inti masalahnya.
2. Tahap Pelaksanaan Penelitian
a. Melakukan perizinan pada pihak - pihak terkait dalam penelitian ini (dengan kepala sekolah, guru ips, dan pihak-pihak lainnya yang terkait)
b. Berkonsultasi dengan guru mata pelajaran terkait waktu penelitian dan SK - KD
c. Membuat skenario pembelajaran (RPP), Media, Modul.
d. Menyusun instrumen tes pilihan ganda berdasarkan kurikulum.
e. Memilih sampel dengan dilakukan secara acak dari dua kelas. Penelitian mengambil kelas VII lebanon sebagai kelas media komik dan kelas VII sudan sebagai metode poster.
f. Menentukan waktu penelitian untuk melakukan penerapan model pembelajaran kontekstual media komik dan poster. berkonsultasi dengan guru mata pelajaran ips.
g. Memberikan tes awal pretest pada kelompok kelas komik dan kelas poster untuk mengetahui tes kemampuan awal siswa.
h. Memberi perlakuan kepada kelompok eksperimen berupa penerapan media komik dan poster. Sedangkan pada kelas kontrol menggunakan media pembelajaran komik. Memberikan posttest tes terakhir pada kelompok eksperimen setelah pembelajaran berakhir untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis siswa.
i. Membandingkan perbedaan hasil skor gain kelas komik dan kelas poster.
3. Tahapan kesimpulan penelitian.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Subjek Penelitian.
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas VIII di SMP Plus Assa’adah. Setelah penulis melakukan penelitian dibeberapa kelas, dipilih kelas
lebanon dan sudan dikarenakan kedua kelas tersebut menurut guru mata pelajaran ips memiliki tingkat disiplin yang hampir sama selain itu juga dikarenakan kedua kelas tersebut memiliki jadwal belajar mata pelajaran ips dihari yang berurutan sehingga membantu dalam kegiatan tes. Jadwal hari yang berurutan akan memperkecil kemungkinan kebocoran soal tes oleh kelas yang belum melaksanakna tes. Masing-masing kelompok baik kelompok komik dan poster yang diikut serta dalam penelitian ini adalah masing-masing sebanyak 33 dan 34 siswa.
4.2 Deskripsi Lokasi Penelitian.
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Plus Assa’adah, disekolah ini untuk
kelas Lebanon dan kelas Sudan, Begitu juga persamaan jumlah siswa didalam kelasnya tidak begitu jauh.
4.3 Deskripsi Data Hasil Penelitian.
Data yang diperoleh pada penelitian ini berupa data pretest, dan posttest ( data hasil belajar) dan data keterlaksanaan pembelajaran. Data hasil belajar yang berupa pretest dan posttest akan digunakan untuk mengelola data secara
kuantitatif dalam pengujian hipotesis, sedangkan data keterlaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan adalah media pembelajaran komik dan poster.
4.3.1 Data Pretest.
Data pretest digunakan untuk mendapatkan tingkat homogenitas (persamaan macam, jenis, sifat, watak, dari anggota-anggota suatu kelompok) dari kedua kelompok (kelompok komik dan poster) dalam penelitian. Berikut data pretest kelas komik dan poster.
Tabel 4.1
Nilai Pretest Kelas Komik dan Kelas Poster
Kriteria Kelas Komik Kelas poster
Tinggi (68-100) 3 orang 4 orang
Sedang (34-67) 28 orang 28 orang
Rendah (0-33) 0 orang 1 orang
Rata-rata 58,12 55,27
Sumber: lampiran pengeolahan data pretest
memiliki skor yang berbeda yaitu kelas komik skor minimum 46 sedangkan kelas poster memiliki skor minimum 28 Akan tetapi apabila dibandingkan dari besarnya skor maksimum, kelas komik memiliki skor 82 sedangkan kelas poster memiliki skor 79, Dilihat dari rata-rata nilai pretest kelas komik dan kelas poster tidak memiliki perbedaan yang jauh. Kelas komik memiliki rata-rata 58,12 dan rata-rata kelas poster 55,27 dari hasil tersebut maka dapat disimpulkan kedua kelas tersebut tidak memiliki perbedaan yang signifikan meskipun hasil yang didapat tidak sama tapi perbedaannya tidak telalu tinggi sehinggan dapat dikatagorikan homogen
4.3.2 Data Posttest
Setelah dilakukan pembelajaran pada kelas komik dan kelas poster kemudian dilakukan postest. Berikut data nilai kelas komik dalam kelas poster.
Tabel 4.2
Nilai Posttest Kelas Komik dan Poster
Kriteria Kelas Komik Kelas Poster
Tinggi (68-100) 25 orang 12 orang
Sedang (34-67) 6 orang 21 orang
Rendah (0-33) 0 orang 0 orang
Rata-rata 71,35 63,04
Sumber: lampiran pengelola data posttest
Berdasarkan tabel diatas dengan kriteria tinggi, sedang dan rendah rata-rata siswa saat pretest mendapatkan nilai dengan kriteria sedang, Di tabel 4.2
menunjukan bahwa prestasi belajar siswa pada kelas komik lebih tinggi dibandingkan dengan kelas poster. Rata-rata nilai perolehan siswa pada kelas komik didapatkan nilai rata-rata sebesar 58,12 atau mengalami kenaikan sebesar 71,35 poin dibandingkan dari perolehan rata-rata nilai pada saat pretest, sedangkan tingkat prestasi siswa rata-rata pada kelas poster didapatkan rata-rata nilai sebesar 55,27 dan mengalami kenaikan sebesar 63,04 poin dibandingkan dari perolehan rata-rata nilai pada saat pretest. Jika dilihat dari besarnya peningkatan prestasi belajar siswa antara kelas komik dengan kelas poster, peningkatan paling besar diperoleh siswa dengan media pembelajaran komik.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tingkat prestasi siswa kelas komik dengan menggunakan media komik memiliki tingkat prestasi siswa yang lebih tinggi dibandingkan kelas poster yang menggunakan media poster.
4.3.3 Data Skor Gain
Tabel 4.3
Gain Komik dan Kelas Poster
Kriteria Kelas Komik Kelas Poster
Tinggi (68-100) 0 orang 1orang
Sedang (34-67) 8 orang 0 orang
Rendah (0-33) 23 orang 32 orang
Rata-rata 26,45 17,12
Skor gain merupakan selisih posttest dengan pretest. Skor diperoleh dari hasil pretest dan posttest. Jika dilihat dari rata-rata (mean) dari skor gain untuk kelas komik adalah 26,45 dan rata-rata skor gain kelas poster 17,12 Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hasil belajar kelas Lebanon dengan penggunaan media komik memiliki skor gain yang lebih tinggi dibandingkan kelas Sudan yang menggunakan media poster.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil eksperimen yang dilakukan pada kelas komik dan poster kelas lebanon dan kelas sudan SMP Plus Assa’adah, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Tidak terdapat perbedaan prestasi belajar siswa pada kelas Lebanon yang menggunakan media pembelajaran komik dengan kelas Sudan menggunakan media poster.
2. Terdapat perbedaan prestasi belajar siswa pada kelas komik yang menggunakan media pembelajaran komik dengan kelas poster menggunakan media poster.
3. Terdapat perbedaan peningkatan prestasi belajar siswa dikelas eksperimen yang pembelajarannya menggunakan media pembelajaran komik dan poster. Namun media pembelajaran komik lebih efektif dibandingkan dengan media pembelajaran poster untuk digunakan pada mata pelajaran ips dengan standar kompetensi penyimpangan sosial.
5.2 Saran
Berdasarkan proses penelitian yang dilaksanakan dengan menggunakan metode pembelajaran komik dan poster sebagai salah satu model pembelajaran yang bisa digunakan dalam proses pembelajaran khususnya pada mata pelajaran
ips pada materi penyimpanagan sosial. Oleh karena itu dapat disampaikan saran sebagai berikut:
1. Bagi guru, diharapkan dengan adanya penerapan media komik dan poster, dapat dijadikan salah satu pedoman untuk digunakan dikelas lainnya, sehingga dapat meningkatkan kreative siswa dan melatih siswa berani dalam mengemukakan pendapatnya, baik dalam kelompoknya maupun antar kelompok.
2. Dalam penerapan media pembelajaran komik dan poster dianjurkan materi yang digunakan adalah materi lebih banyak konsep dari pada menghitung.
3. Bagi peneliti selanjutnya, diharapakan dapat menambah kajian ilmu tentang metdia pembelajaran komik dan poster dalam meningkatkan kemampuan motivasi siswa. Sehingga pada peneliti selanjutnya dapat mengembangkan secara mendalam dan dapat diterapkan dalam pembelajaran dikelas.
DAFTAR PUSTAKA
Daryanto. (2012). Media pembelajaran.
Hamzah.(2007). model pembelajaran, gorontalo: Bumi aksara Hassan Shadily, John M. Echols Dictionary
Maelani, Puspita.(2013). pengaruh penerapan model pembelajaran kontekstual metode discovery terhadap berfikir kritis siswa. Bandung: Universitas pendidikan indonesia
Sardima. (2011). Interaksi dan motivasi belajar mengajar. Jakarta: Rajawali Pers Sumber Internet:
http://mediamassakekurangan.blogspot.co.id/
https://bagawanabiyasa.wordpress.com/2016/01/11/pembelajaran-menulis-poster/ 20 september 2016
https://bagawanabiyasa.wordpress.com/2015/12/15/keterampilan-menulis-karangan-persuasi/ 29 september 2016
AUTOBOGRAFI
Penulis yang bernama lengkap Hertiana Dwi Lestari yang biasa dipanggil dengan sebutan TARI, dilahirkan di TBB. Bandar Lampung 06 November 1999. Penulis merupakan anak kelima dari Enam bersaudara dari pasangan suami istri yang bernama Bpk, Sahroni dan Ibu, Heriyah. Saat ini penulis masih meneruskan studinya di SMA Plus Assa’adah.
Adapun jenjang pendidikan yang telah ditempuh penulis adalah sebagai berikut: SDN 1 Sukarame dua (2005-2011)
SMP Plus Assa’adah (2011-2014) SMA Plus Assa’adah (2015-2017)
CATATAN OBSERVER
NO
Metode Diskusi
Biasa
Catatan
1
Persiapan
2
Implementasi
3
Evaluasi & Follow Up
Catatan sikap siswa dan lain-lain
………
………
kelas/siswa agar lebih
kondusif. Dan melakukan
pengecekan kehadiran siswa.
Guru memberikan
pertanyaan pada siswa
tentang meteri sebelumnya.
Implementasi Guru menjelaskan penyimpangan sosial secara umum
Guru membagikan kelompok
Guru membagikan lembaran komik pada setiap siswa Siswa diminta untuk menyajikan suatu peragaan yang dilakukan oleh tokoh dalam komik untuk ditiru oleh siswa
Serang, Oktober 2016 3 Evaluasi &
Follow Up
Guru meminta siswa untuk menyampaikan manfaat dari materi yang telah disampaikan
Guru menyimpulkan materi yang telah disampaikan pada saat itu
Lembar Keterlaksanaan Media poster
NO Metode Tahapan Keterangan keterlaksanaan
ya tidak
1 Persiapan Guru mengkondisikan
kelas/siswa agar lebih
kondusif. Dan melakukan
pengecekan kehadiran siswa.
Guru memberikan
pertanyaan pada siswa
tentang meteri sebelumnya.
Implementasi Menjelaskan materi
pembelajaran dan pentingnya materi pembelajaran
mendeskripsikan langkah-langkah menulis karangan persuasi
Mengidentifikas karangan
persuasi dengan
menggunakan media poster memberikan tugas menulis karangan persuasi dengan menggunakan media poster kepada siswa
3 Evaluasi & Follow Up
Guru meminta siswa untuk menyampaikan manfaat dari materi yang telah disampaikan
Guru menyimpulkan materi yang telah disampaikan pada saat itu
Menginformasikan materi selanjutnya
penyimpangan sosial...
a. Interaksi diri Seseorang yang berperilaku tidak sesuai dengan harapan kelompok
b. Kecendrungan bertindak kearah nilai-nilai sosial yang dipandang rendah dan akibatnya selalu buruk c. Penyalah gunaan narkotika d. Ketidak sanggupan
menyepar norma budaya 2. Budi dan anto menggunakan
obat-obatan terlarang dilingkungan masyarakat sekiar, berarti budi dan anto melakukan...
a. Sikap positif b. Inovasi
c. Berfikir rasional d. Penyimpangan sosial
3. Selalu berbuat baik kepada semasa individu merupakan sikap...
a. Negatif b. Kelompok c. Positif d. Terpaksa
4. Ayu adalah anak yang nakal selalu pulang dimalam hari ibunya sudah tidak peduli kepadanya sebagai sebagai teman kita harus...
a. Mengingatkan b. Menjauhi c. Mencemooh d. Berfikir rasional
5. Disekolah anto selalu berteman baik, dengan semua sikap anto yang begitu baik pada teman-temannya, guru-guru anto banyak yang menyenangi anto, apakah yng dilakukan anto disekolah...
b. Pemyimpangan sosial c. Mengarah kenilai negatif d. Tidak peduli
6. Melakukan tindakan yang meresahkan orang lain adalah....
a. Gaya hidup
b. Penyimpangan sekunder c. Perlanggaran
d. Penyimpangan positif 7. Seseorang wanita berperan sebagai
pengemudi bus kota adalah.... a. Penyimpangan sosial b. Bersiksp sementara c. Inovasi
d. menjauni
8. Didalam keluarga terdapat seseorang anak yang tidak pernah melaksakan kewajiban sebagai anak, dia adalah seseorang yang selalu mabuk- mabukan yang dia lakukan adalah....
a. Pelampiasan rasa kecewa b. Dorongan ekonomi
c. Proses belajar yang menyimpang
d. Penyimpangan sosial dalam keluarga
9. Penyimpangan yang dilakukan manusia terhadap sesamanya adalah...
a. Kejahatan
b. Kenakalan remaja c. Kegagalan sosialisasi d. tawuran
10.Pengendalian sosial yang lebih menekankan pada usaha untuk mengajak atau membimbing dengan cara anjuran adalah...
d. pervation
11.Nani seorang anak yang selalu menuruti apa yang dikatakan orang tuanya, dia juga anak yang selalu ramah dengan temannya, tetangganya, apakah sikap yang dilakukan....
a. interaksi sosial b. mengingatkan c. berfikir rasional d. nilai negatif
12.Memerlukan peran keluarga, peran sekolah serta peran masyakat....
a. upaya pencegahan perilaku penyimpangan
b. pengendalian
penyimpangan sosial c. penyimpangan sosial d. lembaga-lembaga
penyimpangan
13.Lembaga-lembaga pengendalian adalah...
a. polisi,pengadilan dan adat b. hakim, adat dan ulama c. satpam, masyarakat dan
ABRI
d. TNI, ketua osis dan orang tua
14.Penyimpang primer ditandai oleh sesuatu perbuatan yang bersifat...
a. Kelompok b. Terpaksa c. Individu d. rebelion
15.Penggunaan obat-obatan terlarang dapat mengakibatkan beberapa hal berikut, kecuali....
a. tindakan kriminal b. berfikir rasional c. kerusakan organ tubuh d. kerusakan lidah
16.Anto suka sekali main sepada motor, tetapi dia tidak pernah
memakai helm yang dia lakuakan adalah penyimpangan...
a. lalu lintas b. negara c. sekolah d. masyarakat
17.Yudi selalu saja menggangu warga disekitar rumahnya karena dia selalu kebut-kebutan dengan teman kelompoknya sebagai tetangga yang baik kita harus....
a. mangingatkan b. memaki c. menjauhi d. mendekati
18.Selalu bolos dari sekolah adalah pekerjaan yang selalu dilakukan oleh andi, guru BP selalu memanggil orang tuanya untuk datang kesekolah, yamg dilakukan andi adalah...
a. penyimpangan yang terjadi di adat
b. pemyimpangan yang terjadi di masyarakat
c. pemyimpangan yang terjadi di sekolah
d. pemyimpangan yang terjadi di agama
19.Seorang remaja yang sering bergaul dengan kelompok remaja pengguna obat-obatan terlarang, dia dapat terpengaruh untuk berbuat seperti ini karena adanya.... a. penyimpangan sosila dalam
keluarga
b. proses belajar yang menyimpang
c. penyimpangan sosial dalam masyarakat
d. kenakalna remaja
a. preventif b. gabungan c. represif d. sosial
21.Kebiasaan sumatra yang sering dilakukan nisa membuat temannya berbeda dengannya, berarti nisa melakuakn....
a. kebiasaan adat
b. kebiasaan masyarakat c. kebiasaan agama d. kebiasaan kepercayaan 22.Akibat kebiasaan andi ang sering
merokok dikantin, menyebabkan teman-temannya bersikap...
a. mengucilkan b. sombong c. ingkar janji d. tidak peduli
23.Rendi seorang yang lemah akan mudah terpengaruh tindakan penyimpangan, hal yang kita lakukan sebagai seorang yang mengetahui kelemahannya adalah....
a. menyemati atau
mendorongnya agar terus maju
b. melecehkan c. menjahui d. mencemooh
24.Disebuah keluarga tidak ada keharmonisan yang terjadi antara
dibiarkan begitu saja sehingga dia menyimpang sebagai anak hal yang dialakukan adalah....
a. penyimpangan keluarga b. penyimpangan sosial c. penyimpangan sekolah d. penyimpangan adat
25.Di sekolah ada seorang murid laki-laki yang begitu disiplin, sopan, patuh, banyak siswa yang ingin dekat dengannya. Apa yang dilakukan disekolah....
a. keras kepala
b. sombong atas
kemampuanya
SOAL PRETEST-POSTTEST 2
1. Seorang anak yang mempunyai keluarga broken home akan berantakan mencari kesenangan diluar rumah misalnya...
a. Belajar komputer b. Mengkonsumsi narkoba c. Belajar mengaji
d. Main futsal
2. Merasa terdesak oleh kebutuhan ekonomi membuat seseorang melakukan jalan pintas...
a. Merampok b. Menjadi guru c. Belajar mandiri d. Menyesali perbuatan
3. Apa yang menyebabkan terjadinya penyimpangan sosial dalam kalangan remaja....
a. Mengikuti les sekolah b. Terpengaruh oleh teman c. Mengikuti aktivitas sekolah d. Mengarjakan tugas kelompok 4. Penyimpangan dalam keluarga dan
masyarakat menimbulkan akibat yang nerugikan terhadap....
a. Individu, keluarga, masyarakat dan negara
b. Keluarga dan suku c. Masyarakat dan sosial d. Negara, suku dan keluarga
5. Pada umumnya kelompok pelaku penyimpangan sosial akan merasa..
a. Dikucilkan oleh masyarakat b. Disemangati oleh suku c. Diacungi oleh negara d. Merasa menang
6. Anak yang sangat menuruti perkataan orang tuanya tetapi karena temannya dia menjadi nakal apakah yang dilakukan....
a. Kenakalan sesat b. Pemberantasan c. Kriminal
d. Penyimpangan sosial
7. Menggangu warga disekitar rumahnya karena dia selalu kebut-kebutan sebagai tetangga yang baik kita harus....
a. mangingatkan b. memaki c. menjauhi d. mendekati
8. Seorang remaja yang sering bergaul dengan pengguna obat-obatan terlarang, dia dapat terpengaruh karena adanya....
a. penyimpangan sosila dalam keluarga
b. proses belajar yang menyimpang
c. penyimpangan sosial dalam masyarakat
d. kenakalan remaja
9. Apa yang dapat dilakukan agar bisa mencegah penyimpangan sosial...
a. Preventif dan kuratif b. Sikap positif
c. Inovasi
10.Dido sudah merencanakan perampokan bersama temannya tetapi belum dilakukan oleh dido dan temannya tindakan belum terjadi maka perlakuaan dido termasuk....
a. Rasional b. Lugas c. Bijaksana d. Preventif
11.Mengantisispasi terjadinya penyimpangan sosial dalam keluarga dan masyarakat dapat dilakukan melalui...
a. Mendorong dan mencagah
b. Meminalisir dan
mengantisifasi
c. Mendirikan klinik bimbingan psikologis untuk membantu remaja dari kesulitan
d. Berfikir rasional dan merubah pribadi yang baik
12.Dampak yang begitu besar karena melakukan penyipangan sosial dapat megakibatkan ....
a. Merusak mental dan menurunkan kualitas kesehatan
b. Melakukan hal yang negatif c. Menyimpang dalam hal
kekeluargaan
d. Memicu bolos sekolah
13.Pemakaian narkoba yang berlebihan dapat menimbulkan....
a. Dampak yang buruk bagi paru-paru
b. Menurunkan sistem imunitas tubuh
c. Mendorong tingkat
kriminalitas
d. Melakukan kekerasan
14.HIV/AIDS penyimpangan sosial dalam hal pemakaian....
a. Obat-obatan terlarang b. Merokok
c. Minum obat dokter d. Sakit gigi berlebihan
15.Mengantisispasi penyimpangan sosial....
a. Menjalin hubungan yang baik antara keluarga dan limgkungan masyarakat b. Memberikan masukan c. Menyampaikan keluh kesah d. Selalu menjaga pikiran
16.Tindakan kuratif dalam dilakukan melalui cara-cara tertentu yaitu...
a. Menghilangkan penyebab timbulnya kejahatan remaja b. Mendorong kegiatan yang
bermanfaat
d. Menjaga keharmonisan individu
17.Pemperbanyak lembaga latihan kerja dengan program kegiatan pembangunan adalah upaya dalam bentuk...
a. Kuratif b. Preventif c. Rasional
d. Penyimpangan sosial
18.Menyususn undang-undang khusus untuk kesejahteraan dan perlanggaran yang dilakukan anak dan remaja adaalah bentuk...
a. Kuratif b. Preventif c. Rasional
d. Penyimpangan sosial
19.Tidak dapat menyerap nilai yang ada dilingkungan masyarakat dan keluarga adalah...
a. Kuratif b. Preventif
c. Penyimpanagn keluarga d. Penyimpanag sosial
20.Melakuakn tindakan yang meresahkan orang lain adalah....
a. Gaya hidup
b. Penyimpanag sekunder c. Perlanggaran
d. Penyimpanag positif
21.Selalu membuat orang merasa resah kepada apa yang dia lakukan merupakan sikap....
a. Negatif
b. Penyimpang sosial c. Positif
d. Terpaksa
22.Disekolah ada seorang begitu tidak sopan kepada temannya maupun gurunya banyak siswa yang takut dengannya, apa uyang dilakukan disekolah...
a. Keras kepala dan tidak mau mendengarkan nasihat
b. Sombong terhadap apa yang dia punya
c. Tidak sospan dengan sesama teman
d. Penyimpangan yang
dilakukan dilingkungan sekolah
23.Penyimpangan sosial yang umum dilakukan oleh kelompok atau individu karena merasa dikucilkan dilingkungan keluarga dan masyarakat adalah...
a. Mendorong tingkat kriminal b. Melampiaskan rasa kecewa c. Kekecewaaan yang begitu
24.Anto dan budi menggunakan obat-obayan terlarang dilingkungan masyarakat sekitar, berarti anto dan budi melakukan....
a. Sikap positif b. Inovasi
c. Berfikir rasional d. Penyimpangan sosial
25.Memerlukan peran keluarga, peran sekolah serta peran masyarakat....
a. Upaya pencegahan perilaku penyimpangan
b. Pengendalian penyimpangan sosila
c. Penyimpangan sosial d. Lembaga-lembaga
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah : SMP Plus Assa’adah Mata Pelajaran :IPS
Kelas/Semester :VIII/I
Waktu : 2x45 Menit (1 pertemuan)
I. Standar Kompetensi : 3. Memahami masalah penyimpangan sosial. II. Kompetensi Dasar : 3.1 Mengidentifikasi berbagai penyakit sosial.
(miras, judi, narkoba, HIV/Aids, PSK, dan sebagainya) sebagai akibat penyimpangan sosial dalam keluarga dan masyarakat. III. Indikator :
1. Menjelaskan pengertian penyimpangan sosial.
2. Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi terjadiannya penyimpangan sosial.
3. Menjelaskan manfaat pembelajaran pemyimpangan sosial. IV. Tujuan :
1. Siswa dapat menjelaskan tentang pengertian penyimpangan sosial.
2. Siswa dapat menjelaskan tentang faktor- faktor yang mempengaruhi terjadinya penyimpangan sosial.
V. Pendekatan /model/metode pembelajaran 1. Pendekatan : Student centered 2. Model : Kooperatif
3. Metode : Komik IV. Materi pembelajaran :
penyimpangan sosial dalam keluarga dan masyarakat
Penyimpang sosial adalah bentuk perbuatan yang mengabaikan nilai dan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat.penyimpangan sosial merupakan tingkah laku yang melanggar, bertentangan, atau menyimpang dari aturan-aturan hukum maupun harapan – harapan lingkungan sosial yang bersangkutan.
Perilaku penyimpangan sosial terjadi karena gagalnya, individu atau kelompok untuk menyesuaikan diri atau melanggar tata nilai atau norma yang berlaku. Individu dan kelompok yang tidak dapat
menyesuaikan diri atau tata nilai dapat dianggap sebagai perilaku yang menyimpang. Perilaku penyimpangan dapat terjadi dalam lingkungan keluarga.
Sifat-sifat penyimpang sosial yaitu, penyimpangan positif dan penyimpangan negatif
Penyimpang positif adalah penyimpang yang memiliki dampak positif terhadap kehidupan masyarakat maupun dirinya
Penyimpangan negatif adalah penyimpangan yang cenderung merugikan pelaku dan masyarakat,penyimpangan ini dipandang renda, berakibat buruk dan menentang nilai dan norama-normasosial sehingga ditolak masyarakat.
Penyimpangan sosial memiliki bentuk-bentuk sebagai berikut:
a. Primer adalah bentuk penyimpanga sosial yang bersifat sementara, tidak berulang-ulang dan masyarakat masih menolerir perilaku penyimpangan.
contoh: siswa menunda membayar uang sekolah, terlambat masuk kelas dan mencontek saat ulangan dan masih banyak yang lainnya.
Contoh:perjudian, perampokan dan pembunuhan.
Penyimpangan sosial dan penyakitnya, rasa sakit dalam masyarakat adalah dalam bentuk keresahan, rasa tidak nyaman, dan rasa tidak tentram. Rasa sakit dalam masyarakat itu timbul akibat perilaku menyimpang dalam masyarakat yang disebut penyakit sosial. Penyakit sosial berarti bentuk-bentuk perilaku individu atau kelompok yang bertentang dengan norma dan hukuman, penyakit sosial timbul akibat adanya penyimpangan sosial yang dilakukan oleh anggota
Begitu juga dengan penyimpangan sosial dalam keluarga, penyimpangan dalam keluarga adalah proses sosialisasi yang tidak sempurna dalam keluarga gagalnya proses sosialisasi tersebut disebabkan adanya pengaruh-pengaruh buruk dari media sosialisasi lain terhadap proses sosialisasi dalam keluarga.
Salah satu media sosialisasi yang cukup banyak memberi pengaruh dam pembentukan kepribadian dalam seseorang dalam keluarga adalah teman bermain atau teman kelompok
Contoh: teman bermain yang sebagian banyak adalah perokok berat maka kamu akan mengikuti teman bermainmu menjadi perokok.
Lalu biasanya penyimpangan sosial yang terjadi dalam keluarga, umumnya dilakukan secara individual
Macam-macam penyimpang dalam keluarga antara lain penyalah gunaan narkoba, miras, dan lain-lain
Biasanya rasa ini tau remaja membuat mereka terjerumus kedalam jalan yang salah . apabila seseorang telah terjerumus pada narkoba, kondisi fisik dan mentalnya terganggu. Oleh karena itu penggunaan narkoba harus segera ditangani oleh berbagai pihak.
Begitu juga dengan penyimpangan yang terjadi dalam masyarakat terjadi karena proses sosialisasi yang tidak sempurna perbedaannya dengan penyimpangan keluarga penyimpangan dalam masyarakat terjadi secara individu dan kelompok.
VII. Langkah-langkah pembelajaran
1. kegiatan awal
A
Orientasi Guru mengkondisikan
Dan melakukan pengecekan
kehadiran siswa.
B
Apersepsi Guru memberikan pertanyaan
pada siswa tentang meteri
sebelumnya.
10 Menit
C
Motivasi Memberikan motivasi tentang
kaitannya penyimpang sosial
dikehidupan sehari-hari.
D
Pemberian Acuan Guru menjelaskan materi
tentang penyimpang sosial
secara umum.
1. Kegiatan inti
Kegiatan Keterangan Alokasi Waktu
Eksplorasi
Guru menjelaskan
penyimpangan sosial secara umum
Guru membagikan lembaran komik pada setiap siswa Siswa diminta membaca komik yang telah dibagikan oleh guru
Elaborasi
Siswa diminta untuk Menyajikan suatu peragaan yang dilalukan oleh tokoh dalam komik untuk ditiru oleh siswa.
20 Menit
Konfirmasi
Guru menjelaskan kembali materi yang belum dipahami oleh siswa adanya tanya jawab antara siswa dengan siwa dan tanya jawab antar siswa kepada guru
15 Menit
2. Kegiatan penutup
Kegiatan Alokasi Waktu
Guru meminta siswa untuk menyampaikan
manfaat dari materi yang telah
disampaikan
Guru menyimpulkan materi yang telah
disampaikan pada saat itu
15 menit
Menginformasikan materi selanjutnya
VIII. Alat dan Bahan yang digunakan 1. Alat :soal pretest dan soal post-test. 2. Bahan : Ips terpandu quadra dan yudistira.
IX. Penilaian
Penilaian tes :
NO. Keterangan Nilai
1 Siswa mampu berargumentasi 4
2 Siswa berani menjawab 4
3 Siswa mampu mengikuti kegiatan diskusi 4
4 Siswa mampu menggunakan bahasa dalam
berbicara
4
5 Inisiatif 4
Mengetahui,
Serang,... September 2016
Guru Pembimbing, Praktikan,
Puspita Maelani,S.Pd Hertiana Dwi Lestari NISN :9993211942
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah : SMP Plus Assa’adah Mata Pelajaran :IPS
Kelas/Semester :VIII/I
Waktu : 2x45 Menit (2 pertemuan)
I. Standar Kompetensi : 3. Memahami masalah penyimpangan sosial II. Kompetensi Dasar : 3.2 Mengidentifikasi berbagai usaha pencegahan
penyimpangan sosial dalam keluarga dan masyarakat III. Indikator : 1. Menjelaskanupaya pencegahan penyimpangan sosial.
2. Menjelaskan faktor-faktor yang dapat pencegah terjadiannya penyimpangan sosial.
3. Menjelaskan manfaat mengetahui pencegahan penyimpangan sosial.
IV. Tujuan : Mengidentifikasi upaya pencegahan penyimpangan sosial dalam keluarga dan masyarakat
Mengidentifikasi sikap terhadap perilaku penyimpangan sosial V. Pendekatan /model/metode pembelajaran
5. Model : Kooperatif 6. Metode : Komik IV. Materi pembelajaran :
pencegahan penyimpangan sosial dalam keluarga dan masyarakat membutuhkan berbagai upaya pencegahan ,sebelum melakukan upaya pencegahan perlu dipahami sebab dan akibat dari suatu penyimpangan sosial.
1. Penyebab terjadinya penyimpangan sosial sebagai berikut:
a. Sikap mental yang tidak sehat. Hal ini ditandai dengan sikap pelaku yang merasa tidak bersalah atau tidak menyesali perbuatannya.
b. Kelurga yang broken home (berantakan) biasanya sering mencari kesenangan diluar rumah. Misalnya, minuman keras, mengkonsumsi narkoba, dan kebut-kebutan.
c. Pelampiasan rasa kecewa yang dialihkan pada hal yang negatif. Misalnya, menjadi PSK
d. Merasa terdesak oleh kebutuhan ekonomi dengan melakukan jaln pintas. Misalnya, melakukan perampokan dan penjambretan.
e. Dipengaruhi oleh teman sepermainan atau lingkungan kerja.
f. Media masa menyuguhkan informasi yang tidak mengindahkan nilai dan norma. g. Timbulnya kengingan untuk dipuji oleh pihak lain.
h. Proses belajar yang menyimpang. 2. Akibat penyimpangan sosial.
Terjadinya penyimpangan sosial dalam keluarga dan masyarakat menimbulkan akibat yang merugikan, baik terhadap individu, keluarga, masyarakat, maupun negara.akbat-akibatnya sebagai berikut:
a. Mendorong meningkatnya kriminalitas
b. Menjamurkan prostitusi dan bisnis perdagangan wanita c. Memggangu keharmonisan keluarga
d. Merusak mental dan menurunkan kualitas kesehatan e. Memicu kemiskinan
Dampak penyimpang sosial yang terjadi dalam kelurga dan masyarakat dapat merugikan berbagai pihak, terutama bagi para generasi muda.
Berikut ini beberapa upaya pencegahan penyimpangan sosial secara preventif dan kuratif.
a. Tindakan preventif
Preventif berarti mencegah supaya tidak terjadi apa-apa.tindakan yang dilakukan sebelum terjadi pelanggaran, atau tindakan antisipasi untuk pencegah tejadinya sesuatu hal. Misalnya, orang tua memberikan pesan kepada anaknya yang hendak pergi sekolah supaya tidak jahil kepada teman sekolahnya.
Tindakan Preventif dalam mengantisipasi penyimpangan sosial dalam keluarga dan masyarakat dapat dilakukan melalui berbagai cara berikut: 1. Mendukung dan melaksanakan program wajib belajar
2. Penanaman nilai dan norma-norma,terutam norma agama dan norma hukum melalui kelurga, lembaga keagamaan, pendidikan, dan media masa
3. Membangun atau menyediakan bermacam sarana dan prasana yang menunjang kegiatan para remaja untuk mengalihkan hal-hal yang buruk
4. Menjalin hubungan yang baik antara anak dan orang tua dalam keluarga, juga antar warga dalam masyarakat
5. Menciptakan suasana yang penuh keterbukaan dan kekeluargaan dan masyarakat
6. Melaksanakan aturan dengan konsisten dalam berbagai lembaga yang ada
7. Menyusun undang-undang khusus untuk kesejahteraan dan pelanggaran yang dilakukan anak dan remaja
8. Mendirikan klinik bimbingan psikologis untuk membantu remaja dalam kesulitan.
Tidakan kuratif merupakan tindakan yang dilakukan untuk mengatasi penyimpangan sosial terutama dikalangan remaja. Tindakan kuratif dilakukan melalui cara-cara tertentu, antara lain:
1. Menghilangkan semua penyebab timbulnya kejahatan
2. Melakukan perubahan lingkungan dengan jalan mencarikan orang tua angkat/asuh dan memfasilitasi keperluan
3. Memindahkna anak yang nakal kesekolah yang lebih baik 4. Memberikan latihan bagi para remaja untuk hidup teratur 5. Memanfaatkan waktu senggangdipusat latihan
6. Menggiatkan organisasi pemuda dengan program-progam latihan keterampilan
7. Memperbanyak lembaga latihan kerja dengan program kegiatan pembangunan
8. Mendayagunakan klinik bimbingan untuk meringankan dan memecahkan persoalan-persoalannya berkaitan dengan penyimpangan sosial.
VII. Langkah-langkah pembelajaran 2. kegiatan awal
A
Orientasi Guru mengkondisikan
kelas/siswa agar lebih kondusif. Dan melakukan pengecekan kehadiran siswa.
B
10 Menit
C
Motivasi Memberikan motivasi tentang kaitannya penyimpang sosial dikehidupan sehari-hari.
D
Pemberian Acuan Guru menjelaskan materi tentang penyimpang sosial secara umum.
3. Kegiatan inti
Kegiatan keterangan Alokasi Waktu
Eksplorasi
Guru menjelaskan
penyimpangan sosial secara umum
Guru membagikan kelompok Guru membagikan lembaran komik pada setiap siswa Siswa diminta membaca komik yang telah dibagikan oleh guru
10 menit
Elaborasi Siswa diminta untuk
Menyajikan suatu peragaan yang dilalukan oleh tokoh dalam komik untuk ditiru oleh siswa.
Konfirmasi
Guru menjelaskan kembali materi yang belum dipahami oleh siswa adanya tanya jawab antara siswa dengan siwa dan tanya jawab antar siswa kepada guru
15 Menit
4. Kegiatan penutup
Kegiatan Alokasi Waktu
Guru meminta siswa untuk menyampaikan manfaat dari materi yang telah disampaikan Guru menyimpulkan materi yang telah disampaikan pada saat itu
15 menit Menginformasikan materi selanjutnya
Guru memberi salam
VIII. Alat dan Bahan yang digunakan
3. Alat : Kertas hvs, foto copyan komik. 4. Bahan : Ips terpandu quadra dan yudistira.
Penilaian tes :
NO. Keterangan Nilai
1 Siswa mampu berargumentasi 4
2 Siswa berani menjawab 4
3 Siswa mampu mengikuti kegiatan diskusi 4
4 Siswa mampu menggunakan bahasa dalam berbicara
4
5 Inisiatif 4
Mengetahui,
Serang,... Oktober 2016
Guru Pembimbing, Praktikan,
Puspita Maelani,S.Pd Hertiana Dwi Lestari
NISN :9993211942 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah : SMP Plus Assa’adah Mata Pelajaran :IPS
Waktu : 2x45 Menit (1 pertemuan)
I. Standar Kompetensi : 3. Memahami masalah penyimpangan sosial.
II. Kompetensi Dasar :3.1 Mengidentifikasi berbagai penyakit sosial.
(miras, judi, narkoba, HIV/Aids, PSK, dan sebagainya) sebagai akibat penyimpangan sosial dalam keluarga dan masyarakat. III. Indikator : 1. Menjelaskan pengertian penyimpangan sosial.
2. Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi terjadiannya penyimpangan sosial.
3. Menjelaskan manfaat pembelajaran pemyimpangan sosial.
IV. Tujuan : 1. Siswa dapat menjelaskan tentang pengertian penyimpangan sosial
2. Siswa dapat menjelaskan tentang faktor- faktor yang mempengaruhi terjadinya penyimpangan sosial.
3. Siswa dapat menjelaskan manfaat pembelajaran penyimpangan sosial.
V. Pendekatan /model/metode pembelajaran 7. Pendekatan : Student centered 8. Model : Kooperatif 9. Metode : poster
Perilaku penyimpangan sosial terjadi karena gagalnya, individu atau kelompok untuk menyesuaikan diri atau melanggar tata nilai atau norma yang berlaku. Individu dan kelompok yang tidak dapat
menyesuaikan diri atau tata nilai dapat dianggap sebagai perilaku yang menyimpang. Perilaku penyimpangan dapat terjadi dalam lingkungan keluarga.
Sifat-sifat penyimpang sosial yaitu, penyimpangan positif dan penyimpangan negatif
Penyimpang positif adalah penyimpang yang memiliki dampak positif terhadap kehidupan masyarakat maupun dirinya
Penyimpangan negatif adalah penyimpangan yang cenderung merugikan pelaku dan masyarakat,penyimpangan ini dipandang renda, berakibat buruk dan menentang nilai dan norama-normasosial sehingga ditolak masyarakat.
Penyimpangan sosial memiliki bentuk-bentuk sebagai berikut:
c. Primer adalah bentuk penyimpanga sosial yang bersifat sementara, tidak berulang-ulang dan masyarakat masih menolerir perilaku penyimpangan.
contoh: siswa menunda membayar uang sekolah, terlambat masuk kelas dan mencontek saat ulangan dan masih banyak yang lainnya.
d. Sekunder adalahperbuatan yang dilakukan secara khas memperhatikan perilaku penyimpangan dan sering kali pelaku melakukan tindakan meresahkan orang lain, perbuatan yang dilakukan secara khas memperhatikan perilaku penyimpangan dan sering kali pelaku melakuakn tindakan yang meresahkan orang lain.
Contoh:perjudian, perampokan dan pembunuhan.
Penyimpangan sosial dan penyakitnya, rasa sakit dalam masyarakat adalah dalam bentuk keresahan, rasa tidak nyaman, dan rasa tidak tentram. Rasa sakit dalam masyarakat itu timbul akibat perilaku menyimpang dalam masyarakat yang disebut penyakit