TUGAS BAHASA INDONESIA
BIBLIOGRAFI
MENCUCI TANGAN DENGAN SABUN UNTUK ANAK
SEKOLAH DASAR
Disusun Oleh:
Luh Jenny Wahyuni : 148114006 Tiffany Gunawan : 148114007 Benedicta Jati Ayuningtyas : 148114012 Roy Gunawan : 148114022 Arini Safti : 148114041
Cindy : 148114042
Eko Aprilianto : 148113045
Kelompok 4
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
Sumber offline
1. Junaidi, I., 2011, Mencetak Anak Unggul, Penerbit Andy Yogyakarta, Yogyakarta, hal 11-22.
Sejak dini anak-anak harus diberikan stiulasi positif secara sadar maupun tidak sadar oleh orangtua atau orang sekitarnya jika kita ingin melihat anak tumbuh dan berkembang secara maksimal.Biasanya anak-anak akan mengingat-ingat apa yang dikatakan orangtua atau pengasuhnya tentang dirinya dan secara sadar atau tidak sadar akan membangun dirinya seperti yang diucapkan kepadanya.
Mendisiplin atau mendidik anak secara fisik tidak boleh. Mendisiplinkan anak dengan cara menampar atau memukul yang kadang dilakukan oleh orangtua untuk membuat anak patuh dan disiplin dalam sekejap tidak akan berhasil. Malahan pola asuh secara fisik atau dengan kekerasan bisa menimbulkan efek buruk bagi perkembangan otak anak,yang nantinya akan dilakukan juga oleh anak.
Studi terkini membuktikan bahwa reaksi yang terlalu keras dalam mengoreksi kesalahan anak tidak hanya menyebabkan anak stress tapi juga membuat tingkat kecerdasannya (IQ) anak menjadi lebih rendah. Kepribadian/karakter/pola aksi atau sifat khas anak dalam pembentukannya sangat dipengaruhi oleh banyak hal terutama pengaruh lingkungan dan sekitarnya.
Sebaiknya dalam proses belajar perlu dikembangkan metode pelajaran yang tematik dan aplikatif, dimana ada pembahasan-pembahasan atas sebuah masalah. Hal tersebut juga dapat memunculkan ide-ide yang luar biasa dan cemerlang dari anak dalam mengatasi masalah serta anak-anak tidak akan merasa tertekan.
Jangan memarahi anak jika ia lambat mengerti atau mempelajari hal-hal baru, karena itu akan membuatnya merasa gagal, tetapi tegurlah ia dengan lembut dan berilah pengertian yang bisa memotivasi anak untuk lebih giat lagi dalam mempelajari hal-hal baru. Bangkitkan juga rasa percaya diri anak dan beri pujian yang membuat dia merasa hebat dan bangga atas usahanya itu.
CATATAN KRITIS : Kedisiplinan sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Kedisiplinan pada diri sendiri terutama pada anak-anak harus diajarkan sejak dini agar kelak mereka dapat menjadi disiplin dalam segala hal terutama hal kecil. Mendisiplinkan anak-anak tidak boleh menggunakan kekerasan dan jangan terlalu memuji mereka. Sifat/kepribadian anak-anak sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan sekitarnya.
2. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2011, 10 Pesan Hidup Sehat Dalam Kedaruratan, Pusat Promosi Kesehatan, Jakarta Selatan, hal. 20-26.
Di dalam masyarakat biasa timbul pertanyaan mengapa harus mencuci tangan dengan sabun? Jawabannya adalah karena dalam keadaan darurat, air yang tersedia tidak terjamin kebersihannya dan mungkin mengandung kuman yang menyebabkan penyakit. Bila digunakan, maka kuman akan berpindah ke tangan. Hal ini dapat terjadi tanpa kita sadari saat kita makan, kuman dengan cepat masuk ke dalam tubuh, yang bisa menimbulkan penyakit. Tangan terkadang terlihat bersih secara kasat mata namun tetap mengandung kuman. Dimana ini sangat merugikan bagi kesehatan tanpa kita tahu apa yang sebenarnya menjadi penyebab dari timbulnya penyakit tersebut.
Dengan demikian, adanya sabun dapat membersihkan kotoran dan merontokan kuman. Tanpa sabun, kotoran dan kuman masih tertinggal di tangan. Kita harus mencuci tangan pada saat sesudah membuang air (buang air besar maupun buang air kecil), sesudah menceboki bayi atau anak, sebelum makan dan menyuapi anak, setelah memegang hewan, setelah bermain di tanah, lumpur atau tempat kotor, dan setelah bersin/batuk.
Adanya manfaat mencuci tangan dengan sabun adalah tangan jadi bersih dan bebas kuman, mencegah penularan penyakit seperti Diare, Kolera, Disentri, Thypus, Kecacingan, penyakit kulit, Influenza, Flu Burung. Sebagian masyarakat mungkin tidak mengerti tentang pentingnya mencuci tangan dengan sabun, maka tugas dari orang-orang yang memberikan sosialisasi atau peran petugas dalam membina perilaku cuci tangan adalah menjamin tersedianya air bersih dan sabun, membuat jadwal pembagian tugas bagi pengungsi untuk menjaga lingkungan tempat cuci tangan tetap bersih dan tidak becek, dan memanfaatkan setiap kesempatan untuk mengingatkan masyarakat pentingnya cuci tangan pakai sabun
jari, ketiga bersihkan bagian bawah kuku-kuku, keempat bilas tangan dengan air bersih mengalir, dan yang terakhir mengeringkan tangan dengan handuk/tisu atau keringkan dengan diangin-anginkan
Mencuci tangan juga harus diperhatikan kebersihan dari air yang digunakan, tidak hanya memperhatikan ada atau tidaknya sabun. Karena kedaruratan kurangnya air bersih, sanitasi lingkungan dan kebersihan perorangan dapat menimbulkan penyakit yang kemudian menjadi wabah. Penyakit kolera dapat terjadi karena buruknya sanitasi dan padatnya manusia.
Kita dapat membedakan antara air bersih dan air yang kurang bersih. Syarat dari air bersih antara lain air bersih secara fisik dapat dibedakan melalui indera kita, antara lain (dapat dilihat, dirasa, dicium, dan diraba), air tidak berwarna harus bening dan jernih, air tidak keruh, bebas dari pasir, debu, lumpur, sampah, busa dan kotoran lainnya, air tidak berasa, tidak berasa asin, tidak berasa asam, tidak payau, dan tidak pahit, harus bebas dari bahan kimia beracun, dan air tidak berbau seperti bau amis, anyir, busuk, atau bau belerang
Manfaat yang kita dapat dari menggunakan air bersih, yaitu terhindar dari gangguan penyakit seperti Diare, Kolera, Disentri, Thypus, Kecacingan, Penyakit Hepatitis, Penyakit Mata, Penyakit Kulit, atau keracunan dan setiap anggota keluarga terpelihara kebersihan dirinya.
CATATAN KRITIS : Di kehidupan masyarakat zaman sekarang sulit untuk menemukan air yang benar-benar bersih yang tidak terdapat mikroorganisme penyebab penyakit, maka untuk menanggulangi masalah ini lebih efisien ketika mencuci tangan dengan menggunakan sabun. Meskipun tidak signifikan untuk membersihkan kuman-kuman dan mikroorganisme dalam air, tapi setidaknya mengurangi masuknya kuman dan mikroorganisme ke dalam pori-pori tangan yang menyebabkan penyakit. Untuk mencuci tangan dengan sabun juga harus dilakukan secara benar agar tangan lebih bersih dan terbebas dari kuman serta mikroorganisme.
3. Lia Awalia, Radar Banten, Manfaat dan Pentingnya Cuci Tangan Pakai Sabun di Air Mengalir, 14 Mei 2013.
Perilaku mencuci tangan adalah masalah sepele. Begitu sepelenya sehingga banyak orang mengabaikannya. Padahal perilaku mencuci tangan mampu mencegah berbagai jenis penyakit. Wajar bila kemudian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menetapkan 15 Oktober sebagai Hari Cuci Tangan Pakai Sabun (HCTPS). Data menunjukkan lebih dari 5000 anak balita penderita diare meninggal setiap harinya di seluruh dunia sebagai akibat kurangnya akses air bersih, fasilitas sanitasi, dan pendidikan kesehatan.
Tangan seringkali menjadi agen yang membawa kuman dan menyebabkan patogen berpindah dari satu orang ke orang lain, baik dengan kontak langsung ataupun kontak tidak langsung. Pada umumnya orang mencuci tangan hanya dengan air saja, padahal sebenarnya lebih efektif bila menggunakan sabun karena lemak dan kotoran yang menempel akan hilang. Mencuci tangan dengan sabun merupakan cara paling efektif untuk mencegah penyakit diare, ISPA, infeksi kulit, mata, cacing yang tinggal di usus, SARS, dan flu burung.
Meski banyak orang tahu bahwa mencuci tangan itu penting, hanya sedikit yang melakukannya. Sebuah penelitian tentang kebijakan kesehatan yang dilakukan Bank Dunia menunjukkan bahwa perilaku sehat seperti mencuci tangan dengan sabun kurang dipromosian sebagai perilaku pencegahan penyakit, dibandingkan promosi obat-obatan flu oleh staf kesehatan. Hal ini diperparah apabila lokasi penduduk terpencil dan sulit terjangkau media cetak maupun elektronik.
Cuci tangan pakai sabun merupakan misi untuk melindungi masyarakat dari berbagai penyakit. Misi cuci ini harus dilakukan serentak bersama seluruh elemen penting di masyarakat.
itu, kita harus dapat menjaga kesehatan dimulai dari hal yang kecil yaitu mencuci tangan dengan sabun.
4. Lili, M. M., 2011, Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Mencuci Tangan pada Anak Sekolah Dasar Negeri 03 Kertajaya Padalarang, Padalarang, hal 1-8.
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan social yang memungkinkan setiap orang hidup produkti secara social dan ekonomis. Derajat kesehatan anak pada saat ini masih belum dapat dikatakan baik, karena masih ada permasalahn kesehatan khususnya pada anak usia sekolah. Peningkatan kualitas hidup anak salah satunya ditentukan oleh penanaman perilaku kesehatan sejak dini.
Salah satu bentuk perilaku hidup sehat adalah dengan menjaga kebersihan diri. Kesehatan sangat berkaitan dengan pola lingkungan dimana seseorang hidup, pola sehari-hari, dan kebiasaan menjaga kebersihan diri. Menjaga kebersihan tengan merupakan pertahanan awal menjaga kebersihan diri. Upaya untuk menjaga kebersihan tangan salah satunya yaitu dengan mencuci tangan.
Mencuci tangan dengan sabun terbukti secara ilmiah mencegah penyebaran penyakit-penyakit seperti diare dan infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) yang dapat menyebabkan kematian jutaan anak setiap tahunnya khususnya di negara-negara berkembang. Mencuci tangan menggunakan sabun juga dapat mencegah infeksi cacingan terutama di kalangan anak-anak yang sering bermain tanah.
Jika tidak mencuci tangan dengan sabun maka akan dapat menginfeksi diri sendiri terhadap kuman dengan menyentuh mata, hidung, atau mulut. Kebersihan tangan yang kurang dapat menyebabkan penyakit terkait infeksi Salmonella dan E.coli
Salah satu factor yang mempengaruhi perilaku adalah lingkungan, namun tidak hanya berfokus pada hal ini saja, karena perilaku dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diantaranya persepsi, pola asuh, dan proses belajar. Motivasi juga merupakan salah satu factor penting. Perilaku dapat terjadi karena adanya dorongan atau motivasi yang mengarahkan individu untuk bertindak sesuai dengan kepentingan atau tujuan yang ingin dicapai.
membiasakan diri mencuci tangan sehingga anak dapat meniru kebiasaan yang dilakukan oleh guru atau orang tuanya.
CATATAN KRITIS : Cara paling sederhana untuk menjaga kesehatan tubuh kita ialah dengan cara mencuci tangan menggunakan sabun agar terhindar dari bakteri dan cacing. Terdapat pepatah “ di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat” yang menyatakan bahwa jika tubuh kita sudah sehat maka kita akan selalu bersemangat dalam segala sesuatu yang kita kerjakan. Dalam kehidupan bermasyarakat kita juga harus memberikan pendidikan tentang mencuci tangan yang bersih terutama pada kalangan anak-anak yang sering bermain tanah.
5. “Mencuci Tangan: Cara Mudah Menghindari Infeksi” dalam indonesiaindonesia.com/f/13768-mencuci-tangan-cara-mudah-menghindari-infeksi/ (diunduh 15 Oktober 2015)
Setiap hari kita selalu menggunakan tangan dalam berbagai keperluan seperti menyentuh, menggenggam, mengambil, dll. Tak heran mengapa tangan sering kali menjadi media penyebaran infeksi. Karena di tanganlah bakteri atau kuman penyakit terakumulasi, akibat kontak yang kita lakukan.
Flu, demam dan beberapa penyakit saluran pencernaan seperti diare adalah contoh-contoh penyakit yang salah satu penyebabnya adalah kurangnya kesadaran dalam mencuci tangan. Tangan yang telah menyentuh benda yang terkontaminasi virus atau kuman atau bakteri akan sangat membahayakan diri kita. Ketika tangan yang telah terkontaminasi tersebut menyentuh wajah, mulut atau kulit kita sendiri, disaat itulah tubuh kita dimasuki oleh “benda asing”.
Mencuci tangan sejatinya hanya memerlukan air dan sabun atau jika ingin yang lebih praktis bisa menggunalan antiseptik khusus pembersih tangan bebrbasis alkohol yang sudah banyak tersedia dipasaran dengan berbagai merek. Namun berbeda merek berbeda pula hasilnya. Tidak semua produk antiseptik tangan menggunakan alkohol , kadang hanya berbasis waterless biasa. Ketika mencuci tangan menggunakan sabun dan air pastikan seluruh permukaan tangan terkena sabun sambil digosok dan ketika dibilas dengan air harus sampai sabunnya hilang semua.
diingat yaitu mencuci tangan tidak membutuhkan waktu yang lama. Selain itu manfaatnya yang sangat besar dalam mencegah penyakit.
Anak-anak perlu diajarkan dan ditanamkan kebiasaan mencuci tangan karena anak-anak memiliki resiko yang besar terhadap serangan penyakit. Selain itu karena dunia anak-anak adalah dunia mereka mengenal dan dunia bermain, dimana frekuensi mereka untuk menyentuh sesuatu baik yang terlihat bersih maupun kotor pasti sangat besar. Sehingga mereka sangat penting untuk diajarkan membiasakan diri mencuci tangan.
CATATAN KRITIS : Mencuci tangan memang hal yang sangta penting, entah menggunakan sabun ataupun antiseptik khusus pembersih tangan. Namun yang perlu diperhatikan adalah cara penggunaannya. Artikel diatas hanya menjelaskan alat untuk mencuci tangan tetapi tidak disertakan dengan cara-caranya. Dan juga artikel diatas menjelaskan bahwa mencuci tangan salah satunya bisa dilakukan dengan sabun dan air, perlu diperjelas disini air yang harus digunakan adalah air mengalir bukan air yang ditampung dalam suatu wadah. Dan juga perlu diperhatikan penggunaan antiseptik khusus untuk tangan tidak serta aman karena alkohol yang terkandung didalamnya belum tentu mampu membunuh spora bakteri , misalnya spora bakteri E.coli.
6. “Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)” dalam repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/6772/1/09E00149.pdf (diunduh 15 Oktober 2015)
Prilaku hidup bersih dan sehat atau biasa disingkat PHBS merupakan suatu program yang tertujuan untuk mendukung pencapaian program Indonesia Sehat 2010. Salah satu indicator PHBS adalah Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS). Hasil penting yang diharapkan adalah meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang pentingnya cuci tangan pakai sabun untuk mencegah timbulnya berbagai penyakit serta meningkatnya kemampuan masyarakat untuk mencuci tangan secara baik dan benar.
Mencuci tangan dengan sabun adalah salah satu cara paling efektif untuk mencegah berbagai penyakit, contohnya diare, infeksi kulit, kecacingan, dll.
Salah satu sasaran dari program ini adalah anak-anak usia dini. Alasannya sangat sederhana yaitu karena pada masa ini anak senang mempelajari apa yang ada disekitarnya. Anak-anak akan mudah diberikan masukan mengenai pendidikan kesehatan mencuci tangan. Hal ini tentu akan merubah prilaku mereka dari tidak rajin menjadi rajin mencuci tangan.
CATATAN KRITIS : Dalam artikel ini semua hal mengenai cuci tangan menggunakan sabun sudah diterangkan dengan jelas, mengenai cara-cara nya, mekanisme penularan penyakitnya, alasan penerapannya pada anak-anak, kenapa harus menggunakan sabun, dll.
Sumber online
1. “Angka Kematian Bayi Karena Diare Masih Tinggi” dalam republika.co.id/berita/nasional/umum/14/09/18/nc3slr-angka-kematian-bayi-karena-diare-masih-tinggi (diunduh tanggal 15 Oktober 2015)
Jumlah angka kematian anak kecil di indonesia cukup tinggi berdasarkan data UNICEF pada tahun 2012 angka kematian mencapai 152.000 orang dan 2 per tiganya karena diare. Waila wisnu dari PT Unilever indonesia mengatakan “mencuci tangan pakai sabun sangat penting untuk mencegah penyakit diare”. Oleh karena diadakan kegiatan 21 hari mencuci tangan pakai sabun pada orang tua dan guru-guru. Sehingga orang tua dapat mengajari dan menjadi teladan bagi anak-anaknya.
CATATAN KRITIS : kematian anak kecil di Indonesia terbesar disebaban oleh penyakit diare. Dengan mecuci tangga dapat mencegah terjangkit penyakit diare.
2. “Ayo, Cuci Tangan !” dalam mommiesdaily.com/2011/10/13/ayo-cuci-tangan-2/ (diunduh tanggal 15 Oktober 2015)
Seperti orang dewasa, anak-anak juga harus mencuci tangan sebelum dan sesudah makan, setelah dari toilet atau usai bermain di tempat umum. Tidak melakukan cuci tangan pakai sabun merupakan salah satu faktor risiko terjadinya pneumonia atau penularan Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) serta kejadian diare.
Tanggal 15 Oktober merupakan “Global Hand Washing Day”. Acara ini diselenggarakan di lebih dari 70 negara dengan upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakan pentingnya cuci tangan pakai sabun (CTPS).
Dr. Maxwell Maltz dalam bukunya Psyco-Cybernetics menyebutkan bahwa dibutuhkan waktu minimal 21 hari untuk melakukan kebiasaan baru tersebut secara terus-menerus tanpa putus.
CATATAN KRITIS :Bahasa yang digunakan seperti bahasa percakapan sehari-hari, sehingga pembaca tertarik untuk membaca. Beberapa fakta dan penelitian memiliki kekuatan untuk membuat pembaca lebih percaya akan pentingnya membiasakan mencuci tangan dengan sabun. Dengan diutarakannya banyaknya patogen di tangan yang dapat menyebabkan penyakit, menjadikan masyarakat tergerak untuk membiasakan diri menjaga kebersihan tangan.
3. “Hubungan Pola Asuh Orang Tua Terhadap Perilaku Cuci Tangan” dalam
academia.edu/7618011/Hubungan_Pola_Asuh_Orang_Tua_dengan_Perilaku_Cuci
(diunduh tanggal 16 Oktober 2015)
maupun saat anak diluar rumah, seperti saat di sekolah. Sehingga perilaku tersebut menjadi sebuah kebiasaan dimanapun ia berada.
CATATAN KRITIS: Pola asuh orang tua sangat berpengaruh terhadap perilaku anak. Bagaimana pun juga, orang tua adalah teladan bagi anak-anaknya. Tidak hanya memberi bimbingan dan arahan, orang tua juga harus memberi contoh dan membiasakan diri untuk berperilaku sehat agar terbentuk lingkungan hidup yang sehat dimulai dari keluarga kecil masing-masing.
4. “Kenali Penyebab Lalu Cegah Penyakit Cacingan” dalam alodokter.com/kenali-penyebab-lalu-cegah-penyakit-cacingan (diunduh tanggal 19 Oktober 2015)
Penyakit cacingan rentan dialami oleh anak-anak karena kurangnya pendampingan orangtua yang tidak membiasakan anak-anaknya untuk mencuci tangan dengan menggunakan sabun. Kurangnya menjaga kebersihan bisa menjadi salah satu faktor yang dapat mendorong penyebaran infeksi akibat cacing.
Gejala-gejala penyakit cacingan kadang tampak samar. Dan di sisi lain, cacing ini dapat masuk ke dalam tubuh tanpa kita sadari kehadirannya karena bentuk cacing yang relatif sangat kecil dan tidak kasat mata. Ada tiga jenis cacing yang paling umum menyebabkan penyakit cacingan, yakni:
1. Cacing Pita
Cacing pita berbentuk seperti pita, yakni pipih dengan ruas-ruas pada seluruh tubuhnya. Cacing pita masuk ke dalam tubuh ketika tangan yang bersentuhan dengan tinja yang mengandung telur cacing. Dan setelah bersentuhan dengan tinja ini, seseorang ini tidak mencuci tangan terlebih dahulu dan langsung makan/minum atau tangannya berdekatan dengan mulut sehingga makanan dan minuman ini menjadi terkontaminas dengan telur cacing pita ini. Selain itu, daging babi, sapi dan ikan yang mentah juga dapat menjadi media masuknya cacing pita ke dalam tubuh manusia. Cacing ini kemudian dapat hidup dan berkembang di dalam usus.
2. Cacing Tambang
interaksi dengan tanah hangat dan lembab yang biasanya di dalamnya terdapat telur atau cacing tambang. Anak-anak merupakan golongan yang paling beresiko karena kecenderungan bermain di atas tanah yang terkontaminasi. Setelah bermain di tanah, anak-anak jarang sekali mencuci tangan dengan sabun, lalu langsung makan dengan menggunakan tangan mereka yang sudah terkontaminasi dengan telur cacing tambang atau telurnya.
3. Cacing Kremi
Cacing kremi berwarna putih dan halus. Infeksi cacing kremi paling banyak dialami oleh anak-anak usia sekolah terutama karena telur cacing ini sangat mudah menyebar. Perpindahan telur cacing dapat terjadi ketika seseorang mengalami gatal pada bagian anus dan menggaruknya. Hal itu menyebabkan telur cacing berpindah ke jari yang kemudian menyentuh berbagai permukaan benda ataupun orang lain. Dan dapat memperparah keadaan si penderita setelah menggaruk anus si penderita makan menggunakan tangan tanpa mencucinya terlebih dahulu.
Untuk mencegah infeksi cacing ini yang paling mudah dilakukan adalah dengan mencuci tangan dengan sabun sebelum makan dan sesudah bersentuhan dengan tanah atau hal lain yang kotor. Hal ini dapat ditanamkan ke anak-anak agar mencuci tangan setelah bermain dimana pun karena anak-anak rentan terinfeksi oleh cacing.
5. “Manfaat Mencuci Tangan dengan Air Bersih dan Sabun” dalam
manfaat.co.id/manfaat-mencuci-tangan-dengan-air-bersih-dan-sabun (diunduh tanggal 15 Oktober 2015)
Mencuci tangan dengan sabun merupakan suatu kegiatan sederhana yang berfungsi untuk menghilangkan kuman dan bakteri yang menempel di tangan. Kegiatan mencuci tangan ini mempunyai manfaat yang sangat besar, tetapi sebagian besar orang sangat meremehkan kegiatan ini. Salah satu manfaatnya adalah terhindar dari berbagai penyalkit, seperti flu, penyakit kulit, hepatitis A, hepatitis C, meningitis, gangguan usus, diare
Tangan merupakan agen perantara kuman dan mikroba untuk masuk ke tubuh kita. Ketika kita makan tanpa mencuci tangan, kuman-kuman yang berada pada tangan kita akan ikut masuk bersama dengan makanan yang kita makan sehingga ketika daya tahan tubuh tidak optimal, maka kita akan jatuh sakit. Tangan juga dapat menularkan ke orang lain saat kita bersentuhan dengan orang tersebut, contohnya ketika kita bersalaman. Oleh karena itu, kita seharusnya sering mencuci tangan terutama saat setelah dan sebelum masak, makan, bermain, buang air besar, memegang buah hati, memegang benda-benda yang kotor dan berdebu. Kegiatan sederhana ini dapat meminimalisir kuman dan mikroba yang masuk ke tubuh kita.
CATATAN KRITIS : Tubuh yang sehat merupakan idaman bagi semua orang dan harus terhindar dari mikroorganisme penyebab penyakit. Mikroorganisme dapat masuk ke tubuh kita melalui tangan yang kotor untuk menghindarinya adalah dengan mencuci tangan yang baik dan benar.
6. “Manfaat Penting Cuci Tangan bagi Kesehatan” dalam webkesehatan.com/manfaat-cuci-tangan (diunduh tanggal 15 Oktober 2015)
CATATAN KRITIS : Kematian anak dibawah 5 tahun banyak disebabkan diare, oleh karena itu anak diajarkan mencuci tangan. Mencuci tangan merupakan hal yang sederhana namun dapat sebagai perlindungan pertama yang paling efektif untuk mencegah penyakit diare.
7. “Materi Mencuci Tangan dengan Sabun” dalam
academia.edu/7418071/MATERI_MENCUCI_TANGAN_MENGGUNAKAN_AIR_ DAN_SABUN(diunduh tanggal 15 Oktober 2015)
Mencuci tangan adalah proses penghilangan kotoran secara mekanik dari kulit tangan. Banyak manfaat yang dapat diambil dari mencuci tangan, yaitu tangan menjadi bersih, terhindar dari mikroorganisme yang berbahaya, dan mencegah penularan penyakit. Biasanya, mencuci tangan dilakukan sebelum dan sesudah makan untuk mencegah masuknya kuman atau mikroorganisme pada saat makan. Setelah melakukan berbagai aktivitas, menyentuh benda-benda kotor, batuk, bersin, bermain dengan tanah, dan setelah buang air besar juga diharuskan mencuci tangan.
Mencuci tangan juga memiliki prosedur yang harus ditaati. Ada 7 langkah mencuci tangan, yaitu:
1. Menggosok kedua telapak tangan
2. Meletakkan telapak tangan kanan diatas tangan kiri, lalu gosokan di sela-sela jari dan sebaliknya
3. Memposisikan telapak tangan dan kiri saling menempel dengan jari-jari saling terkait, lalu gosokkan di sela-sela jari
4. Meletakkan punggung jari kanan pada telapak tangan kiri dengan posisi saling mengunci, lalu gosokkan
5. Menggosok dengan arah memutar pada ibu jari kanan dengan telapak tangan kiri, dan sebaliknya
7. Menggosok dengan arah memutar pergelangan tangan kiri dengan tangan kanan, dan sebaliknya
Ada berbagai macam penyakit yang dapat ditimbulkan jika tidak mencuci tangan contohnya diare, ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut), Hepatitis A, infeksi cacing, infeksi mata dan penyakit kulit.
CATATAN KRITIS : Mencuci tangan sangat penting bagi kesehatan manusia, karena dapat menghilangkan mikroorganisme penyebab penyakit sehingga kita terhindar dari berbagai penyakit. Oleh karena itu, kita seharusnya menghimbau masyarakat agar mereka sadar pentingnya mencuci tangan dan mengajarkan kepada mereka bagaimana mencuci tangan yang baik dan benar.
8. “Pentingnya Memupuk Kebiasaan Cuci Tangan Sejak Kecil” dalam lifebuoy.co.id/healthmap/health-news/pentingnya-memupuk-kebiasaan-cuci-tangan-sejak-kecil (diunduh tanggal 15 Oktober 2015)
Anak-anak kecil sulit untuk memupuk kebiasaan cuci tangan, dan banyak orangtua juga belum menyadari pentingnya memupuk kebiasaan ini sejak kecil. Padahal, kebiasaan kecil seperti ini memiliki peranan yang sangat penting untuk menjaga kesehatan.
Salah satu kebiasaan yang paling krusial dalam mewujudkan sanitasi yang baik adalah cuci tangan. Anak-anak kecil seringkali melupakan kebiasaan ini, dan banyak orangtua juga belum menyadari pentingnya memupuk kebiasaan cuci tangan sejak kecil. Cuci tangan adalah benteng utama anak-anak dari berbagai macam penyakit yang disebabkan oleh organisme patogen. Secara tidak langsung, kebiasaan ini juga menjadi benteng utama keluarga dari penyakit.
mereka hanya menyentuhkan tangannya ke air lalu mulai makan sebelum tangan mereka kering.
Gerakan 21 Hari (G21H) dari Lifebuoy dapat membantu orang tua dalam membiasakan anak-anak mereka untuk cuci tangan pakai sabun selama 21 hari tanpa putus. Melalui gerakan ini, Ibu dapat mengajarkan kebiasaan cuci tangan pakai sabun dengan cara yang unik, misalnya dengan menyanyikan lagu yang anak-anak sukai sebelum mencuci tangan. Dengan langkah-langkah tersebut, orang tua dapat membuat anaknya mau cuci tangan dengan cara yang benar namun tetap menyenangkan.
CATATAN KRITIS : Fakta mengenai dampak buruk tidak mencuci tangan dengan sabun tidak dijelaskan sehingga bacaan terlihat kurang terpecaya. Kebanyakan orang sekarang membutuhkan kejelasan dari bacaan yang dibaca, misalnya contoh-contoh konkrit penyakit akibat tidak mencuci tangan dengan sabun. Dengan diberikannya suatu gerakan yaitu G21H, dapat membantu pembaca melakukan penyadaran terhadap anak-anak akan pentingnya mencuci tangan dengan sabun. Juga harus diberikan teladan bagi anak-anak agar mereka memulai kebiasaan mencuci tangan dengan sabun.
9. “Penyakit yang Ditimbulkan dari Tangan Penuh Kuman” dalam
alodokter.com/cuci-tangan-dulu (diunduh tanggal 16 Oktober 2015)
Mencuci tangan itu penting. Jika tidak mencuci tangan dengan benar sebelum makan, seseorang berisiko terkena berbagai macam penyakit menular sebagai berikut:
a. Influenza. Virus ini bisa mengganggu saluran pernapasan. Virus akan masuk ke dalam tubuh ketika seseorang makan menggunakan tangan yang tidak dicuci dengan bersih. b. Tifus. Jika seseorang makan menggunakan tangan yang terkontaminasi bakteri
Salmonella typhi, maka seseorang itu akan terkena penyakit tifus. Tanda-tanda seseorang terkena penyakit tifus adalah sakit kepala, demam tinggi, sakit perut, sembelit atau diare.
c. Hepatitis A. penyakit ini bisa menyebabkan peradangan yang mempengaruhi kerja hati.
Mencuci tangan sebelum makan merupakan salah satu cara paling mudah dan efektif untuk menjaga kesehatan. Biasakanlah mencuci tangan agar makan tetap nikmat namun kesehatan tetap terjaga.
CATATAN KRITIS: ada berbagai macam penyakit yang ditimbulkan dari kebiasaan tidak mencuci tangan dengan bersih. Masih banyak penyakit menular lainnya yang dapat ditimbulkan akibat tidak mencuci tangan selain penyakit-penyakit yang disebutkan di atas. Oleh sebab itu memncuci tangan sangat penting untuk mencegah penularan berbagai macam penyakit.
10. “Rendahnya Kesadaran Cuci Tangan Jadi Sumber Penyakit” dalam
nasional.sindonews.com/read/796176/15/rendah-kesadaran-cuci-tangan-jadi-sumber-penyakit-1382251858 (diunduh tanggal 16 Oktober 2015)
Kebiasaan masyarakat untuk mencuci tangan menggunakan sabun masih sangat minim. Hal ini dapat menyebabkan penularan berbagai macam penyakit. Mencuci tangan merupakan hal yang sederhana namun sering dilupakan oleh hampir setiap orang. Pemerintahan pun turut ambil bagian dalam pengembangan kesehatan masyarakat, yakni dengan membuat peringatan Hari Cuci Tangan Pakai Sabun (HCTPS) dengan harapan kebiasaan mencuci tangan dan berperilaku bersih serta sehat mulai ditanamkan sejak dini sehingga dapat menurunkan resiko terjadinya penyakit menular seperti diare, tifus dan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). Selain itu, dengan adanya HCTPS ini pemerintah mengharapkan adanya perubahan perilaku dari masyarakat dengan membiasakan mencuci tangan sebelum makan, setelah buang air, setelah memegang hewan dan saat menyajikan makanan khususnya untuk anak.