ANALISIS TINGKAT KESUKARAN DAN DAYA PEMBEDA
PADA BUTIR TES SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER
BAHASA INDONESIA KELAS XII SMA NEGERI 7
MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
LENNY HARTATY LUMBANRAJA
NIM 2131111030
JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat
dan karunia-Nya yang telah memberikan kesehatan dan pengetahuan sehingga penulis
dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik. Adapun judul skripsi ini adalah “Analisis
Tingkat Kesukaran dan Daya Pembeda pada Butir Tes Soal Ujian Tengah Semester
Bahasa Indonesia Kelas XII SMA Negeri 7 Medan Tahun Pembelajaran 2016/2017.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian syarat memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan di Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.
Penulisan skripsi ini tidak terlepas dari doa, semangat, dan motivasi dari
beberapa pihak. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati penulis mengucapkan terima
kasih kepada:
1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd.,Rektor Universitas Negeri Medan,
2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum., Dekan Fakultas Bahasa dan Seni
Universitas Negeri Medan dan para Wakil Dekan serta seluruh Staf
Pegawai Administrasi,
3. Drs. Syamsul Arif, M.Pd., Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia,
sekaligus sebagai dosen Pembimbing Akademik yang telah memberikan
arahan dan motivasi dalam meyelesaikan Skripsi ini.
4. Trisnawati Hutagalung, M.Pd., Sekretaris Jurusan Bahasa dan Sastra
Indonesia,
5. Fitriani Lubis,S.Pd., M.Pd., Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan
Sastra Indonesia,
6. Dr. Syahnan Daulay, M.Pd., Dosen Pembimbing Skripsi yang telah
membimbing penulis dalam menyelesaikan Skripsi serta memberikan
arahan dan motivasi untuk tetap semangat selama berlangsungnya
penyusunan Skripsi ini,
7. Dr. Arnita, M.Si., Dosen Pengarah,
9. Bapak/Ibu Dosen Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Bahasa
dan Seni Universitas Negeri Medan,
10. Drs. Muhammad Daud, M.Pd., Kepala SMA Negeri 7 Medan dan Ibu
Yenni Sianturi,S.Pd yang telah bersedia membantu penulis untuk
melaksanakan penelitian di kelas yang beliau bimbing dan seluruh Guru,
Staf Pegawai serta siswa di SMA Negeri 7 Medan,
11. kepada kedua orang tua penulis Ayahanda tersayang Onder Lumbanraja
dan almarhum Ibunda Risma Manik yang telah banyak berkorban,
membantu dalam banyak hal, memberikan motivasi moril dan materi
selama penulis mengenyam pendidikan serta memberikan dukungan,
semangat, doa, dan perhatian kepada penulis selama proses penyusunan
Skripsi berlangsung,
12. ketiga Adik penulis Elfrina Octavia Lumbanraja, Irwan Rabilson
Lumbanraja, dan Ronaldo Lumbanraja yang senantiasa mendoakan,
memberikan semangat dan dukungan yang luar biasa,
13. seluruh mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia terkhusus Kelas
Regular A stambuk 2013 dan kelompok berduabelas, terimakasih buat
kebersamaan kita selama ini. Teman PPLT 2016 SMA Negeri 7 Medan,
juga orang– orang terdekat yang turut membantu dalam doa,
memberikan semangat, juga motivasi kepada penulis dalam penyelesaian
Skripsi ini. Juga kepada banyak pihak yang telah membantu dalam
penyelesaian Skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Akhir kata penulis ucapkan terimakasih, semoga Skripsi ini dapat bermanfaat
untuk meningkatkan mutu pendidikan khususnya pada bidang bahasa dan sastra
Indonesia
Medan, April 2017
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI... iv
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GAMBAR ... vii
DAFTAR LAMPIRAN ... ix
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang... 1
B. Identifikasi Masalah... 9
C. Batasan Masalah ... 10
D. Rumusan Masalah... 10
E. Tujuan Penelitian ... 11
F. Manfaat Penelitian ... 11
BAB II KERANGKA TEORETIS, KERANGKA KONSEPTUAL, DAN PERTANYAAN PENELITIAN ... 13
A. Kerangka Teoritis ... 13
1. Penilaian Dalam Pembelajaran... 13
2. Tes ... 16
3. Analisis Kualitas Soal ... 17
4. Validasi Instrumen Evaluasi ... 19
a. Analisis Tingkat Kesukaran Butir Soal ... 21
b. Daya Pembeda Butir Soal... 33
B. Kerangka Konseptual ... 36
C. Pertanyaan Penelitian ... 38
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 39
A.Populasi dan Sampel ... 39
B. Metode Penelitian ... 42
D. Teknik Pegumpulan Data ... 43
E. Teknik Analisis Data ... 43
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...50
A. Hasil Penelitian... 50
1. Tingkat Kesukaran ... 50
a. Uji Validitas ... 51
b. Uji Reliabilitas... 54
2. Daya Pembeda ... 58
3. Distribusi Soal Berdasarkan Taksonomi Bloom ... 60
B. Pembahasan ... 61
1. Tingkat Kesukaran Butir Soal... 61
2. Daya Pembeda Butir Soal ... 64
3. Distribusi Soal Berdasarkan Taksonomi Bloom ... 65
4. Analisis Butir Soal Secara Keseluruhan ... 72
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 74
A. Simpulan ... 74
B. Saran ... 75
vi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Kata – Kata Operasional untuk Setiap Tingkat... 32
Tabel 3.1 Populasi seluruh siswa Kelas XII IPA SMA Negeri 7 Medan ... 40
Tabel 4.1 Hasil Analisis Validitas Butir Soal Kelas XII... 51
Tabel 4.2 Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Kelas XII... 56
Tabel 4.3 Hasil Analisis Daya Beda Kelas XII... 58
Tabel 4.4 Hasil Analisis Penyebaran Soal Taksonomi Bloom Bahasa Indonesia SMA kelas XII... 60
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Tingkat Kesukaran Soal Berdasarkan Kriteria Soal ... 25
Gambar 2.1 Domain Kognitif Taksonomi Bloom Sebelum dan Sesudah
melalui Revisi ... 26
Gambar 3.1 Skema Prosedur Penelitian ... 43
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Uji Coba Validitas ... 79
Lampiran 2 Analisis Uji Validitas Butir Soal ... 85
Lampiran 3 Perhitungan untuk Mengetahui Koefisien Korelasi ... 88
Lampiran 4 Jawaban Benar – Salah dari Kelompok Atas... 90
Lampiran 5 Jawaban Benar – Salah dari Kelompok Bawah ... 91
Lampiran 6 Perhitungan WL + WH dan WL – WH ... 94
Lampiran 7 Penafsiran Hasil Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal...... 97
Lampiran 8 Penafsiran Hasil Perhitungan Daya Pembeda Soal Bentuk Objektif ... 98
Lampiran 9 Kisi – Kisi Soal dengan Kurikulum (Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar)... 99
Lampiran 10 Ulangan Tengah Semester Ganjil SMA Negeri 7 Medan ... 102
Lampiran 11 Kunci Jawaban... 112
Lampiran 12 Kontribusi Instrumen Evalausi ... 113
Lampiran 13 Kunci Jawaban ... 126
Lampiran 14 Tabel Nilai- Nilai r- Product Moment... 127
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Peningkatan kualitas pendidikan dari tahun ke tahun terus dilakukan
secara inovatif, baik dari sistem maupun teknik pengajaran oleh para guru di
kelas. Peningkatan yang dapat dilakukan salah satunya dengan melakukan
berbagai upaya dalam mengoptimalkan komponen–komponen pengajaran.
Komponen dalam pembelajaran meliputi: tujuan pembelajaran, proses
pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran.
Salah satu upaya dalam meningkatkan proses dan hasil belajar dapat
dilakukan melalui sistem penilaian (evaluasi). (Sukardi, 2 : 2008) mengatakan
bahwa, evaluasi merupakan proses penilaian pertumbuhan siswa dalam proses
belajar mengajar.
(Sukandi, 4 : 2008) mengatakan bahwa, di samping karakteristik, evaluasi juga mempunyai fungsi yang bervariasi di dalam proses belajar mengajar, yaitu sebagai berikut.
1) Sebagai alat guna mengetahui apakah peserta didik telah menguasai pengetahuan, nilai-nilai, dan keterampilan yang telah diberikan oleh seorang guru.
2) Untuk mengetahui aspek-aspek kelemahan peserta didik dalam melakukan kegiatan belajar.
3) Mengetahui tingkat ketercapaian siswa dalam kegiatan belajar.
4) Sebagai sarana umpan balik bagi seorang guru, yang bersumber dari siswa.
5) Sebagai alat untuk mengetahui perkembangan belajar siswa.
6) Sebagai materi uatama laporan hasil belajar kepada para orangtua siswa.
Evaluasi merupakan aspek penting pada pembelajaran di sekolah. Sekolah
2
program pengajaran. Evaluasi pembelajaran mencerminkan daya serap siswa
dalam memahami pembelajaran. Melalui evaluasi, segala hal mengenai
pembelajaran yang telah dilakukan dapat dilihat perkembangannya. Hal ini sejalan
dengan pendapat (Arikunto dan Jabar, 2010) yang mengatakan bahwa, “Hasil
evaluasi pembelajaran dapat digunakan untuk menentukan alternatif yang tepat
dalam pengambilan keputusan untuk memperbaiki kinerja pada satuan
pendidikan”.
Salah satu syarat dalam melakukan evaluasi hasil belajar ialah isi tes harus
mencakup aspek–aspek pencapaian yang akan dievaluasi. Dalam hal ini yang
dievaluasi adalah siswa. Sehingga tujuan utama diadakannya evaluasi bisa
tercapai dan mendapat hasil yang akurat dan sesuai. Hal ini sejalan menurut
pendapat (Sudijono, 2011 : 8) yang mengatakan bahwa, fungsi evaluasi adalah
untuk memperbaiki atau melakukan penyempurnaan kembali, misalnya siswa–
siswi yang mempunyai kelemahan tertentu karena kesulitan belajar, mengukur
kemajuan prestasi belajar siswa, dan juga sebagai penunjang penyusunan rencana
pembelajaran”.
Keberhasilan sebuah kegiatan evaluasi tidak terlepas dari alat evaluasi
yang digunakan. Alat adalah sesuatu yang dapat digunakan untuk mempermudah
seseorang untuk melaksanakan tugas atau mencapai tujuan secara lebih efektif dan
efisien (Arikunto, 2006 : 26). Alat evaluasi ini berfungsi untuk mengukur atau
mengevaluasi sesuatu dengan hasil seperti yang dievaluasi. Secara garis besar, alat
evaluasi dalam pendidikan dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu tes dan
3
mengajar adalah tes. Tes merupakan salah satu cara untuk menafsirkan besarnya
kemampuan seseorang secara tidak langsung, yaitu melalui respon seseorang
terhadap stimulus atau pertanyaan.
Hasil tes yang diperoleh akan menunjukkan baik tidaknya tes yang
digunakan. Defenisi tes dalam (Arikunto, 2006 : 32) adalah serentetan pertanyaan
atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan,
pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau
kelompok. Defenisi tes tersebut sejalan dengan (Susetyo, 2015 : 2), yaitu alat atau
instrumen yang digunakan untuk mengukur kemampuan, kecakapan individu pada
aspek tertentu baik yang tampak maupun yang tidak tampak dan hasilnya berupa
angka atau skor. Dari kedua pendapat tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa
tes ialah alat atau instrumen berupa pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk
mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi individu atau kelompok.
Penilaian hasil belajar oleh pendidik harus dilakukan secara
berkesinambungan, untuk memantau proses kemajuan, dan perbaikan hasil dalam
bentuk ulangan harian, ulangan tengah semester, dan ulangan akhir semester dan
ulangan kenaikan kelas.
4
Oleh karena itu, untuk melakukan evaluasi perlu dilakukan bermacam–
macam cara atau bahan, berbentuk tes atau berbentuk lainnya. Cara apapun yang
digunakan untuk mengumpulkan informasi atau bahan evaluasi, harus selalu
mempertimbangkan kualitas tes. Salah satu usaha untuk mengembangkan soal tes
dengan kulitas yang baik adalah dengan melakukan analisis butir soal. Kegiatan
ini dilakukan untuk mengetahui kualitas suatu tes dalam mengukur kemampuan
dan ketercapaian siswa. Analisis soal tes merupakan bentuk analisis hasil tes,
yaitu analisis sehubungan dengan kualitas tes yang telah diselenggarakan guna
mengali informasi mengenai kualitas tes yang telah diselenggarakan. Suatu tes
dikatakan sebagai alat ukur yang baik jika memenuhi persyaratan dalam hal;
validitas, reliabilitas, daya beda soal, efektivitas distraktor, tingkat kesukaran dan
penyebaran soal. Selain itu, soal–soal yang akan diujikan juga harus sesuai
dengan kriteria distribusi soal atauTaksonomi Bloom.
Analisis butir soal tes ini mencakup analisis tingkat kesukaran dan daya
beda soal. Sebagai syarat yang baik atau tidaknya sebuah tes, tingkat kesukaran
dan daya pembeda merupakan hal yang perlu diperhatikan oleh guru. Menurut
(Azwar, 2000 : 142), yang mengatakan bahwa, “Analisis butir soal yang
mencakup analisis tingkat kesukaran dan daya beda butir soal merupakan analisis
klasik yang sekarang sudah jarang dilakukan”. Namun, dengan tidak melakukan
analisis butir soal, kualitas butir soal yang diujikan menjadi tidak terukur dan
belum jelas kelayakannya. Ini disebabkan oleh pengembangan kualitas butir soal
5
Tingkat kesulitan (difficult index) adalah derajat kesukaran atau taraf
kesukaran butir dalam suatu tes bagi peserta yang dinyatakan dengan p
(proporsional). Berdasarkan uraian di atas menurut pendapat (Susetyo, 2015 :
184), yang mengatakan bahwa, tingkat kesukaran adalah seberapa sukar suatu
butir dijawab oleh peserta tes atau responden”.
Sedangkan menurut pendapat (Martondang, 2009 : 111) yang mengatakan bahwa, daya pembeda soal adalah kemampuan sesuatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang bodoh (berkemampuan rendah). Dalam menentukan kriteria soal, apakah soal itu termasuk soal yang mudah, sedang, atau sukar dapat dilakukan dengan menggunakan judgment dari guru berdasarkan pertimbangan–pertimbangan asibilitas yang diukur dalam soal. Untuk bidang kognitif, aspek pengetahuan atau ingatan dan pemahaman termasuk kategori mudah, aspek penerapan dan analisis termasuk kategori sedang dan aspek sisntesis dan evaluasi termasuk kategori sukar.
Hal ini dilakukan agar evaluasi lebih cermat dan dapat dipercaya.
Tindakan ini penting mengingat dapat diketahui kemampuan siswa sebagai salah
satu tolak ukur keberhasilan proses belajar mengajar yang dilaksanakan di sekolah
khususnya di kelas. Karena itu, alat untuk mengumpulkan informasi atau bahan
evaluasi ini tidak dapat dibuat asal-asalan.
Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Yenni Dorce Asmita, S.Pd
(salah seorang guru bahasa Indonesia menerangkan bahwa, “evaluasi yang selama
ini dilaksanakan belum memperhatikan penilaian terhadap butir–butir soal,
sehingga kualitas butir soal yang diujikan tidak diketahui apakah sudah termasuk
butir-butir soal yang memenuhi syarat sebagai alat ukur yang baik atau belum”.
6
Sedangkan hasil dari evaluasi ulangan harian dan ujian tengah semester yang
dilakukan juga ternyata masih cukup banyak siswa yang mendapat nilai di bawah
KKM yaitu 75. Hasil tes yang kurang bagus inilah yang mempengaruhi untuk
dilakukan penelitian butir soal yang telah disusun oleh guru. Oleh karena itu
analisis butir soal sebagai usaha untuk mengetahui kualitas soal perlu dilakukan.
Dikarenakan untuk mengetahui kualitas dari soal tersebut supaya tepat
manfaatnya dan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk
meningkatkan kualitas pendidikan.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa keberhasilan sebuah
evaluasi ditentukan oleh alat evaluasi yang digunakan. Diadakannya tes ujian
tengah semester, sekolah dapat melakukan pengukuran terhadap keberhasilan
pembelajaran bahasa Indonesia. Tes Ujian Tengah Semester yang dilakukan di
SMA Negeri 7 Medan dilaksanakan pada semester ganjil. Tes Ujian Tengah
Semester di SMA Negeri 7 Medan dibuat oleh guru mata pelajaran tertentu. Tes
buatan guru didasarkan atas bahan dan tujuan khusus yang dirumuskan oleh guru
untuk kelasnya sendiri. Peneliti melihat akan pentingnya untuk menjaga kualitas
soal Ujian Tengah Semester. Untuk itu peneliti, menjadikan Tes Ujian Tengah
semester sebagai objek kajian. Mengingat tes Ujian Tengah Semester merupakan
tes buatan guru yang berguna untuk menentukan apakah tujuan pembelajaran
telah tercapai.
Hal ini sejalan menurut pendapat (Arikunto, 2006 : 149) yang mengatakan bahwa kegunaan tes buatan guru adalah :
a. Untuk menentukan seberapa baik siswa telah menguasai bahan pelajaran yang diberikan dalam waktu kurun tertentu.
7
Sebagai bentuk tes hasil belajar, sangat penting untuk menjaga kualitas
soal Ujian Tengah Semester dengan mempertimbangkan kualitas atau kelayakan
soal. Hal ini sejalan dengan penelitian sebelumnya oleh Higuita Santos
Universitas Negeri Malang dengan judul Tingkat Kesukaran dan Daya Beda
Butir–Butir Soal Ujian Akhir Semester Gasal (UAS) Bahasa Indonesia Di SMA
Negeri 1 Batu Tahun Ajaran 2011/2012 yang menyatakan bahwa berdasarkan
analisis yang dilakukan, dapat ditarik kesimpulan mengenai tingkat kesukaran
butir soal, daya beda butir soal, dan pola tindak lanjut analisis. Berdasarkan
perhitungan tingkat kesukaran, kelayakan butir soal dalam Ujian Akhir Semester
(UAS) Bahasa Indonesia di SMA Negeri 1 Batu tergolong dalam kategori “buruk”
atau “kurang ideal”.
Kedua, kelayakan butir soal UAS Bahasa Indonesia di SMA Negeri 1 Batu
tahun ajaran 2011/2012 berdasarkan perhitungan daya beda, kelayakan butir soal
dalam Ujian Akhir Semester (UAS) Bahasa Indonesia di SMA Negeri 1 Batu
berdasarkan analisis daya beda tergolong dalam kategori “buruk”.Ketiga, Tindak
lanjut analisis Ujian Akhir Semester (UAS) Bahasa Indonesia di SMA Negeri 1
Batu tahun ajaran 2011/2012 dengan pengembangan kisi–kisi soal, penyesuaian
bobot untuk mencapai tingkat kesukaran yang ideal dan perbaikan ilustrasi/bacaan
dalam soal untuk soal yang kurang layak sudah sesuai.
Berdasarkan hasil pada beberapa penelitian yang telah ada, melihat masih
sangat sedikit perhatian tentang bagaimana tingkat kesukaran dan daya pembeda
8
Bahasa Indonesia Tahun 2013/2014 Kelas XII SMA Swasta Berastagi”. Pada
penelitian tersebut, Justianus hanya memfokuskan penelitiannya pada analisis
validitas isi dan ketetapan konstruksi butir soal, padahal tingkat kesukaran dan
daya pembeda soal juga perlu diketahui oleh guru dalam memprediksi alat ukur
(soal) dan kemampuan siswa dalam memahami materi yang diajarkan.
Penelitian di atas membuktikan bahwa beberapa penelitian tentang kualitas
soal yang telah ada, sebagian besar hanya terfokus pada konstruksi butir soal.
Seperti penelitian yang dilakukan oleh Sri Wati, dengan judul “Analisis
Perbedaan Tingkat Kesulitan Pada 5 Paket Soal Bahasa Indonesia Ujian Nasional
SMP Negeri 1 Percut Sei Tuan Ajaran 2015. Pada penelitian tersebut Sri juga
hanya memfokuskan penelitiannya pada analisis tingkat kesulitan, padahal daya
pembeda soal juga perlu diketahui oleh guru. Dan penelitian yang hampir sama
juga dilakukan oleh Ayu Dian Samudra Suky, dengan judul “Analisis Perbedaan
Tingkat Kesulitan 20 Paket Ujian Nasional Soal Matematika tingkat SMA/MA
jurusan IPA Tahun 2013, ia melakukan penelitian terhadap tingkat kesulitan 20
paket soal ujian nasional namun hanya pada tahap membandingkan tingkat
kesulitan antara satu paket dengan paket soal lainnya sedangkan daya pembeda
tidak digunakan.
Dengan dilakukan analisis butir soal, akan dapat diketahui kualitas tes
yang diselenggarakan, dan akan membantu pengajar mengetahui apa saja hal yang
berkaitan dengan pengembangan, penyusunan, dan pengunaan tes yang telah baik
9
soal dengan menggunakan analisis butir soal tingkat kesukaran dan daya pembeda
maka dapat dideskripsikan kelayakan evaluasi yang telah dilakukan.
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian tentang bagaimana tingkat kesulitan dan daya pembeda soal ujian
tengah semester. Penelitian ini difokuskan pada (1) tingkat kesukaran butir soal
Ujian Tengah Semester Bahasa Indonesia kelas XII di SMA Negeri 7 Medan
Tahun Pembelajaran 2016/2017, (2) daya beda butir soal Ujian Tengah Semester
Bahasa Indonesia di SMA Negeri 7 Medan Tahun Pembelajaran 2016/2017, (3)
distribusi berdasarkan tingkat penyebaran soal sesuai dengan Taksonomi Bloom.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat diidentifikasikan beberapa
masalah diantaranya sebagai berikut.
1. Analisis butir soal dengan menggunakan tingkat kesukaran dan daya
pembeda butir soal sudah jarang dilakukan.
2. Pengembangan kualitas butir soal masih tidak didasari perhitungan
yang baik.
3. Kesadaran akan pentingnya mengapa butir soal perlu diukur
kelayakannya masih belum muncul.
4. Beberapa penelitian tentang menganalisis kualitas soal yang telah ada,
sebagian besar hanya terfokus pada konstruksi butir soal.
10
6. Butir soal tersebut belum terdistribusi berdasarkan tingkat kesulitan
soal sesuai dengan Taksonomi Bloom.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang sudah dijelaskan di atas, maka
diperlukan pembatasan masalah agar masalah tidak terlalu luas dan untuk
mempermudah peneliti dalam mengkaji masalah agar lebih terarah. Dalam
penelitian ini, peneliti membatasi penelitian pada “Analisis tingkat kesukaran
butir soal dengan menguji terlebih dahulu validitas dan reliabilitas soal, daya
pembeda pada butir tes soal Ujian Tengah Semester Bahasa Indonesia dan
menentukan distribusi tingkat kesulitan soal berdasarkan Taksonomi Bloom.
Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 7 Medan Kelas XII Tahun Pembelajaran
2016/2017.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah yang telah ditetapkan sebelumnya,
adapun masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
(1) Bagaimanakah tingkat kesukaran pada butir soal Ujian Tengah
Semester Bahasa Indonesia Kelas XII SMA Negeri 7 Medan Tahun
Pembelajaran 2016/2017?
(2) Bagaimanakah daya pembeda pada butir soal Ujian Tengah Semester
Bahasa Indonesia Kelas XII SMA Negeri 7 Medan Tahun Pembelajaran
11
(3) Apakah butir soal tersebut telah terdistribusi berdasarkan tingkat
kesulitan soal sesuai dengan taksonomi Bloom?
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini diantaranya adalah sebagai berikut.
(1) Untuk mengetahui bagaimanakah tingkat kesukaran pada butir soal
Ujian Tengah Semester Bahasa Indonesia Kelas XII SMA Negeri 7
Medan Tahun Pembelajaran 2016/2017.
(2) Untuk mengetahui bagaimanakah daya pembeda pada butir soal Ujian
Tengah Semester Bahasa Indonesia Kelas XII SMA Negeri 7 Medan
Tahun Pembelajaran 2016/2017.
(3) Untuk mengetahui apakah butir soal tersebut telah terdistribusi
berdasarkan tingkat kesulitan soal sesuai dengan taksonomi Bloom.
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut.
1. Bagi pendidik dan peserta didik
Pendidik atau guru dapat memperoleh masukan mengenai
mengembangkan kualitas butir-butir soal yang baik, dilihat dari tingkat
kesukaran dan daya pembeda soal. Hal ini berguna untuk
mempersiapkan peserta didik dalam menghadapi soal-soal yang
12
ketika menghadapi ujian, peserta didik tidak terlalu kesulitan dalam
menjawab soal tersebut.
2. Bagi penyusun /perancang soal
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan berkaitan
dengan butir-butir soal yang berkualitas baik, sehingga penyusun dapat
menyusun soal yang menjalankan fungsinya sebagai alat ukur hasil
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa
soal–soal Ujian Tengah Semester yang dibuat oleh guru mata pelajaran bahasa
Indonesia masih belum sempurna dilihat dari hasil analisis berikut.
1. Hasil analisis tingkat kesukaran tersebut disimpulkan bahwa terdapat 40%
soal berkriteria mudah, 60% soal berkriteria sedang, dan tidak ada soal
yang berkriteria sukar. Hasil analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa 25
soal pilihan ganda yang dibuat oleh guru mata pelajaran bahasa Indonesia
dan dipakai pada Ujian Tengah Semester pada kelas XII SMA NEGERI 7
Medan belum memenuhi pembagian proporsi tingkat kesukaran.
2. Hasil analisis daya pembeda tersebut dapat disimpulkan bahwa soal yang
dibuat oleh guru mata pelajaran bahasa Indonesia dan dipakai pada Ujian
Tengah Semester kelas XII SMA NEGERI 7 Medan ditinjau dari daya
pembeda soal untuk 25 butir soal pilihan ganda termasuk dalam kriteria
cukup dengan proporsi (36%) dan kriteria baik dengan proporsi (36%).
3. Distribusi taksonomi Bloom Ujian Tengah Semester pada kelas XII SMA
NEGERI 7 Medan belum sesuai dengan distribusi tingkat kesulitan soal
yang baik, karena jumlah persentase distribusi tingkat kesulitan soal yang
paling banyak adalah jenjang pemahaman (C2) dan jenjang aplikasi (C2)
75
yang paling banyak adalah jenjang analisis tetapi pada soal Ujian Tengah
Semester jenjang analisis (C4) hanya berjumlah sebanyak 8%.
B. Saran
Berdasarkan simpulan di atas, maka saran yang dapat penulis sampaikan
diantaranya sebagai berikut.
1. Kepada guru, agar melakukan analisis butir soal sebelum dan sesudah
memberikan tes kepada siswa. Di samping itu juga dengan melakukan
uji coba sebelum melakukan tes. Sehingga tes yang diberikan dapat
berfungsi sebagaimana tujuannya yaitu untuk mengukur dan
mengetahui kemampuan siswa.
2. Kepada tim pembuat soal, agar melaksanakan perencanaan evaluasi
hail belajar dengan baik yaitu melalui penyusunan kisi-kisi soal , hal
yang lebih ditekankan untuk dimuat dalam kisi-kisi soal antara lain,
indikator kompetensi dasar yang akan dimuat dalam tes dan persentase
jumlah soal masing-masing kompetensi, serta mengenai jenjang
kemampuan yang terkandung dalam tiap butir soalnya dan disesuaikan
dengan porsi jenjang proporsional.
3. Bagi guru dan tim pembuat soal,
a. Soal yang telah memenuhi kriteria sebagai soal yang baik dapat
digunakan sebagai bank soal. Untuk selanjutnya sebagai
pertimbangan dalam membuat soal yang baik.
76
dan penyebaran distribusi soal, agar menjadi soal yang baik yang
DAFTAR PUSTAKA
Arnita. 2015.Pengantar Statistika. Medan: Citapustaka Media Perintis.
Arikunto, Suharsimi. 2006.Prosedur penelitian:suatu pendidikan praktik. Jakarta Rineka Cipta.
. . 2006.Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
. 2013.Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Arikunto, Suharsimi dan Jabar, Cepi Safruddin abdul. 2010. Evaluasi Program
Pendidikan: Pedoman Teoretis Praktis bagi Mahasiswa dan Praktisi Pendidikan Edisi Kedua. Jakarta: Bumi Aksara.
Arifin, Zainal. 2009. Evaluasi PembelajaranPrinsip, Teknik, Prosedur. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Azwar, Saifudin. 2000. Tes Prestasi: Fungsi dan Pengembangan Pengukuran Prestasi Belajar,edisi 2. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Daryanto. 2008.Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Djiwandono, M. Soenardi. 1996.Tes Bahasa dalam Pengajaran. Bandung: ITB.
Kemendikbud. 2013. Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta: Kemendikbud
Martondang,Zulkifli.2009.Pengantar Evaluasi. Medan: PPS Unimed.
Mudjijo. 2003. Tes Hasil Belajar. Jakarta: Bumi Aksara.
78
Pemantapan Implementasi Evaluasi Pembelajaran FK Unair. (online),
http://dripa.unair.ac.id/files/2008/04/item-analysis-arti-pemanfaatannya-dripa.pdf, diakses pada 20 Januari 2012.
Santos, Huguita. 2012. Tingkat Kesukaran dan Daya Beda Butir – Butir Soal Ujian Akhir Semester Gasal(UAS) Bahasa Indonesia Di SMA Negeri
1 Batu
Tahun.Ajaran2011/2012(online),http://digilib.uinsby.ac.id/839/3/Bab %202.pdf, diakses pada 20 September 2016.
Sudjana, Nana. 2009.Penilaian HasilProses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Sudijono,Anas. 2011.Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.
Sugiyono. 2010.Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif. Bandung : Alfabeta.
Sri Wati. 2015. Jurnal : Analisis Perbedaan Tingkat Kesulitan Pada 5 Paket Soal Bahasa Indonesia Ujian Nasional SMP Negeri 1 Percut Sei Tuan Thaun Ajaran 2015 .Medan
Suky, Ayu Dian Samudra. 2014. Jurnal : Analisis Perbedaan Tingkat Kesulitan 20 Paket Ujian Nasional Soal Matematika Tingkat SMA/MA jurusan IPA tahun 2013. Surabaya
Susetyo, Budi. 2015.Prosedur Penyusunan & Analisis Tes: Untuk Penilaian Hail Belajar Bidang Kognitif.Bandung : Refika Aditama.