• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat (1)"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

RMK AKUNTANSI

PEMERINTAHAN

PERTEMUAN VII

K E L A S A S T A R

U N I V E R S I T A S H A S N U D D I N

DANAR SUTOPO SIDIG

(2)

SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT

A. Pendahuluan

1. Ruang Lingkup SAPP Penerapan SAPP meliputi:

a. Lembaga tinggi negara, contohnya Mahkamah Agung dan Dewan Perwakilan Rakyat.

b. Lembaga eksekutif, contohnya Departemen dan Lembaga Pemerintah Nondepartemen.

c. Pemerintah daerah yang mendapatkan dana APBN terkait dengan dana dekonsentrasi dan tugas pembantuan.

Tidak termasuk dalam ruang lingkup SAPP adalah

a. Pemerintah daerah yang mana sumber dananya berasal dari APBD b. Badan Usaha Milik Negara/Daerah yang terdiri dari:

1) Perusahaan Perseoran 2) Perusahaan Umum. 2. Tujuan SAPP

a. Menjaga aset pemerintah pusat dan instansi-instansinya melalui proses akuntansi.

b. Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu tentang anggaran dan kegiatan keuangan Pemerintah Pusat, baik secara nasional maupun instansi yang berguna sebagai dasar penilaian kinerja.

c. Menyediakan informasi yang dapat dipercaya tentang posisi keuangan suatu instansi dan Pemerintah Pusat secara keseluruhan.

d. Menyediakan informasi keuangan yang berguna untuk perencanaan, pengelolaan dan pengendalian kegiatan dan keuangan pemerintah secara efisien.

3. Ciri-ciri pokok SAPP a. Basis akuntansi: Akrual

b. Sistem pembukuan berpasangan

c. Dana tunggal: pendapatan dan belanja pemerintah dipertanggungjawabkan sebagai kesatuan dana tunggal

d. Desentralisasi pelaksanaan akuntansi: dilaksanakan secara berjenjang baik pada kantor pusat maupun instansi di daerah

e. Bagan akun standar: menggunakan ankun standar yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan yang berlaku untuk tujuan penganggaran maupun akuntansi

(3)

4. Kerangka Umum SAPP

Kerangka Umum SAPP

SAPP

SAI SA-BUN

SAK

SIMAK-BMN SiAP SAUP&H SA-IP SA-PP

SAKUN SAU

Lender vs BUMN/ Pemda (Utang) (Piutang)

(4)

B. Pembiayaan

(5)

bersangkutan maupun tahun-tahun anggaran berikutnya. Pembiayaan sebagaimana dapat bersumber dari sisa lebih perhitungan anggaran Daerah, penerimaan Pinjaman Daerah, Dana Cadangan Daerah, dan hasil penjualan kekayaan Daerah yang dipisahkan. Penerimaan pinjaman daerah dan dana cadangan daerah dibahas secara terperinci sebagai berikut.

1. Penerimaan Pinjaman Daerah

Pinjaman Daerah adalah semua transaksi yang mengakibatkan Daerah menerima sejumlah uang atau menerima manfaat yang bernilai uang dari pihak lain sehingga Daerah tersebut dibebani kewajiban untuk membayar kembali. Sehubungan dengan hal tersebut, Pemerintah menetapkan batas maksimal kumulatif pinjaman Pemerintah dan Pemerintah Daerah dengan memperhatikan keadaan dan prakiraan perkembangan perekonomian nasional. Batas maksimal kumulatif pinjaman tersebut adalah tidak melebihi 60% dari Produk Domestik Bruto tahun bersangkutan. Menteri Keuangan menetapkan batas maksimal kumulatif pinjaman Pemerintah Daerah secara keseluruhan selambat-lambatnya bulan Agustus untuk tahun anggaran berikutnya. Pinjaman Daerah bersumber dari:

a. Pemerintah;

b. Pemerintah Daerah lain; c. lembaga keuangan bank;

d. lembaga keuangan bukan bank; dan e. masyarakat.

Pinjaman Daerah yang bersumber dari Pemerintah diberikan melalui Menteri Keuangan. Sedangkan Pinjaman Daerah yang bersumber dari masyarakat adalah berupa Obligasi Daerah diterbitkan melalui pasar modal.

Berdasarkan jangka waktu jatuh temponya, Pinjaman Daerah dapat diklasifikasikan sebagai berikut.

a. Pinjaman Jangka Pendek

Pinjaman Jangka Pendek merupakan Pinjaman Daerah dalam jangka waktu kurang atau sama dengan satu tahun anggaran dan kewajiban pembayaran kembali pinjaman yang meliputi pokok pinjaman, bunga, dan biaya lain seluruhnya harus dilunasi dalam tahun anggaran yang bersangkutan. Pinjaman Jangka Pendek dipergunakan hanya untuk menutup kekurangan arus kas.

b. Pinjaman Jangka Menengah

(6)

c. Pinjaman Jangka Panjang

Pinjaman Jangka Panjang merupakan Pinjaman Daerah dalam jangka waktu lebih dari satu tahun anggaran dan kewajiban pembayaran kembali pinjaman yang meliputi pokok pinjaman, bunga, dan biaya lain harus dilunasi pada tahun-tahun anggaran berikutnya sesuai dengan persyaratan perjanjian pinjaman yang bersangkutan. Pinjaman Jangka Panjang dipergunakan untuk membiayai proyek investasi yang menghasilkan penerimaan. Pinjaman Jangka Panjang wajib mendapatkan persetujuan DPRD.

Dalam melakukan pinjaman, Daerah wajib memenuhi persyaratan:

a. jumlah sisa Pinjaman Daerah ditambah jumlah pinjaman yang akan ditarik tidak melebihi 75% (tujuh puluh lima persen) dari jumlah penerimaan umum APBD tahun sebelumnya;

b. rasio kemampuan keuangan Daerah untuk mengembalikan pinjaman ditetapkan oleh Pemerintah;

c. tidak mempunyai tunggakan atas pengembalian pinjaman yang berasal dari Pemerintah.

Ketentuan lain terkait pinjaman daerah adalah bahwa Daerah tidak dapat memberikan jaminan atas pinjaman pihak lain. Pendapatan Daerah dan/atau barang milik Daerah tidak boleh dijadikan jaminan Pinjaman Daerah. Namun, Proyek yang dibiayai dari Obligasi Daerah beserta barang milik Daerah yang melekat dalam proyek tersebut dapat dijadikan jaminan Obligasi Daerah.

2. Dana Cadangan Daerah

Daerah dapat membentuk Dana Cadangan guna mendanai kebutuhan yang tidak dapat dibebankan dalam satu tahun anggaran yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah. Dana Cadangan tersebut dapat bersumber dari penyisihan atas penerimaan APBD kecuali dari DAK, Pinjaman Daerah, dan penerimaan lain yang penggunaannya dibatasi untuk pengeluaran tertentu. Penggunaan Dana Cadangan dalam satu tahun anggaran menjadi penerimaan pembiayaan APBD dalam tahun anggaran yang bersangkutan.

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Republik Rakyat Tiongkok yang berkaitan dengan Laut China

Analisis bivariat menunjukkan bahwa mengkonsumsi makanan berpenyedap, makanan yang digoreng, soft drink , dan aktivitas fisik berhubungan secara signifikan dengan

Analisa Infrastruktur Drainase pada Proyek Treepark City Cikokol Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu..

Literasi menurut Tomskin (dalam Resmini, 2008, hlm.7) adalah kemampuan menggunakan membaca dan menulis dalam melaksanakan tugas-tugas pembelajaran baik di sekolah maupun

Hipopion adalah pus steril yang terdapat pada bilik mata depan yang terlihat sebagai lapisan putih yang mengendap di bagian bawah bilik mata depan. Bangunan yang berhubungan

Segala puji syukur terlimpah ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir

Sehingga H 0 diterima atau H a ditolak yang artinya hipotesis yang menyatakan bahwa “diduga variabel kualitas produk secara parsial tidak berpengaruh signifikan