• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Investasi pada Perusahaan Manufaktur

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Investasi pada Perusahaan Manufaktur"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada tahun 2013, perekonomian Indonesia mengalami penurunan dari tahun 2012. Menurut Indonesian Economic Review and Outlook (2013), pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2012 memiliki angka 6,23%, yang merupakan kedua terbaik setelah China yang memiliki nilai 7,8% untuk nilai pertumbuhan ekonomi menurun menjadi 5,9% pada tahun 2013. Penurunan angka pertumbuhan ekonomi Indonesia merupakan dampak melemahnya juga pertumbuhan ekonomi bagi negara Amerika dan Eropa.Negara Indonesia memiliki sejarah perjanjian kerjasama dengan negara Amerika dan Eropa sehingga menciptakan keterkaitan dalam perekonomian.Menurut pakar keuangan, Chatib Basri, mengungkapkan bahwa menurunnya pertumbuhan ekonomi Indonesia dikarenakan dari beberapa kebijakan pemerintah untuk menurunkan angka defisit transaksi berjalan dan defisit neraca perdagangan.Dalam teori Harrold-Domar (model pertumbuhan ekonomi neo klasik), bahwa pertumbuhan ekonomi ditentukan oleh tingginya tabungan dan investasi.Jika tabungan dan investasi suatu negara rendah, maka pertumbuhan ekonomi pula rendah.Sehingga keputusan investasi menjadi bagian penting dalam pertumbuhan ekonomi dalam suatu negara terutama bagi perusahaan-perusahaan yang ingin memperpanjang siklus hidup perusahaan-perusahaan.

(2)

mereka.Walaupun pertumbuhan ekonomi Indonesia melemah, tidak menyurutkan niat pemilik perusahaan untuk mencoba berinvestasi baik dalam bentuk tabungan, deposito, saham, atau yang bersifat non uang seperti tanah, mesin, bangunan dan lain-lain.Namun untuk melakukan investasi harus didasarkan dari beberapa pertimbangan, salah satunya dengan mempersiapkan mutu laporan keuangan perusahaan yang baik.Salah satu faktor banyaknya perusahaan mengalami pailit adalah kurangnya mempersiapkan laporan keuangan yang mampu menarik minat calon investoruntuk mengembangkan aktivitas investasi perusahaan.Ini dikarenakan bahwa dalam melakukan analisis laporan keuangan maka perusahaan juga melakukan analisis bisnis yang nantinya mampu memberi manfaat baik jangka pendek maupun panjang bagi perusahaan.Menurut Sjahrial dan Purba (2013), analisis atas prospek masa depan perusahaan dari laporan keuangan merupakan salah satu tujuan terpenting analisis bisnis yaitu mampu mengidentifikasi dan menilai kekuatan dan kelemahan kompetitif perusahaan serta peluang dan ancaman bagi perusahaan. Menurut Sjahrial dan Purba (2013), laporan keuangan dapat mengungkapkan dan menginformasikan empat aktivitas perusahaan yaitu aktivitas perencanaan, aktivitas pendanaan, aktivitas investasi dan aktivitas operasi. Jika manajer keuangan dalam suatu perusahaan dapat memahami empat aktivitas perusahaan ini maka akan diperolehlaporan keuangan yang efektif.

(3)

tetap atau investasi pada ekuitas.Menurut Harmono (2009) investasi adalah bentuk alokasi modal yang realisasinya harus menghasilkan manfaat atau keuntungan di masa akan datang. Dengan demikian pemilik perusahaan dapat mengalokasikan sebagian dana pribadi atau perusahaan untuk melakukan investasi baik dalam bentuk uang maupun non uang dengan harapan mampu memberi manfaat bagi perusahaan. Menurut Hidayat (2010), keputusan investasi meliputi investasi pada aktiva jangka pendek (aktiva lancar) dan aktiva jangka panjang (aktiva tetap). Aktiva jangka pendek adalah aktiva dalam masa kurang dari satu tahun dan tujuan perusahaan berinvestasi dalam jangka pendek untuk digunakan sebagai modal kerja atau kegiatan operasional perusahaan. Sedangkan aktiva jangka panjang didefinisikan sebagai aktiva dalam masa lebih dari satu tahun dan tujuan perusahaan berinvestasi pada aktiva jangka panjang adalah untuk meningkatkan nilai perusahaan.

(4)

Menurut Stice, dkk (2004), laba adalah pengambilan atas investasi kepada pemilik. Ini digunakan untuk mengukur nilai yang dapat diberikan oleh entitas kepada investor dan entitas masih memiliki kekayaan yang sama dengan posisi awalnya.Sedangkan menurut Soemarso (2004),angka terakhir dalam laporan laba rugi adalah laba bersih (net income).Jumlah ini merupakan kenaikan bersih terhadap modal.Sebaliknya, apabila perusahaan menderita rugi, angka terakhir dalam laporan laba rugi adalah rugi bersih (net loss).Secara umum, laba bersih (net income) diyakini sebagai dasar untuk perpajakan, penentuan kebijakan pembayaran dividen, petunjuk investasi, pembuatan keputusan, dan elemen prediksi.Laba bersih dianggap laba akuntansi.Faktor laba bersih diharapkan dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam pengambilan keputusan investasi bagi suatu perusahaan.

Kebijakan dividen adalah salah satu kebijakan yang harus diambil oleh manajemen perusahaan dalam memutuskan atas laba yang diperoleh selama satu periode akan dibagi semua atau dibagi sebagian lagi atau tidak dibagi dalam bentuk laba ditahan. Menurut Hidayat (2010), semakin rendah dividen yang dibagikan perusahaan dapat memberikan kesempatan perusahaan untuk melakukan investasi. Sedangkan menurut Subchan dan Sudarman (2011), kebijakan dividen berpengaruh negatif pada set kesempatan investasi bahwa perusahaan yang membagikan dividen memiliki kesempatan investasi yang lebih rendah, karena sebagian besar proporsi laba nya telah dibagikan kepada pemegang saham. Sedangkan menurut Erkaningrum (2009),dividend payout

ratio tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap keputusan

(5)

dividen terhadap keputusan investasi sekaligus untuk membuktikan kebenaran dari teori Modigliani dan Miller.

Kebijakan hutang adalah seberapa besar penggunaan hutang untuk keputusan investasi perusahaan.Jika perusahaan menggunakan sejumlah hutang diharapkan dapat membantu perusahaan dalam melaksanakan keputusan investasi. Menurut Subchan dan Sudarman (2011), kebijakan hutang berpengaruh negatif terhadap set kesempatan investasi. Hal ini mengindikasikan bahwa perusahaan yang sedang tumbuh lebih memilih dana internal dengan menggunakan laba ditahan, untuk membiayai investasinya. Sedangkan menurut Erkaningrum (2009), kebijakan hutang tidak berpengaruh terhadap keputusan investasi perusahaan.Pada faktor kebijakan hutang, peneliti juga ingin membukt ikan hasil dari teori Modiglinani Miller yang berpendapat bahwa terdapat hubungan negatif antara kebijakan dividen dan kebijakan hutang terhadap keputusan investasi.Namun peneliti mengharapkan bahwa penggunaan hutang dalam keputusan investasi perusahaan diharapkan mampu memberikan kontribusi yang signifikan.

(6)

dan melakukan kegiatan investasinya yang didistribusikan kepada kreditor perusahaan dan investasi.Arus kas bebas sangat penting bagi perusahaan, karena arus kas bebas dianggap sebagai jumlah uang tunai yang tersedia untuk kepentingan perusahaan.Untuk itu peneliti memasukkan faktor arus kas bebas untuk membuktikan teori keagenan aliran kas bebas (free cash flow) Jansen terhadap keputusan investasi perusahaan.

Modal kerja adalah investasi dalam harta jangka pendek atau investasi dalam harta lancar (current assets) yang dibagi menjadi dua bagian yaitu modal kerja kotor (gross working capital) dan modal kerja bersih (net working capital).Modal kerja kotor adalah jumlah harta lancar, dan modal kerja bersih

adalah selisih jumlah harta lancar dikurangi jumlah utang lancar (current liabilities).Penggunaan faktor net working capital diharapkan dapat

memberikan kontribusi yang signifikan kepada perusahaan atas dasar pertimbangan dalam keputusan investasi.

(7)

menjadi produk yang siap dijual. Sehingga dapat dilihat bahwaperusahaan manufaktur membutuhkan sumber dana yang akan digunakan pada aktiva tetap perusahaan untuk kelangsungan hidup perusahaan.Peneliti ingin melihat bagaimana perusahaan manufaktur khususnya di sektor cabang konsumsi mampu mengatasi segala persaingan yang ada untuk tetap terus eksis dalam bisnis sekaligus mampu untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia dalam melakukan suatu keputusan investasi.

Dengan melihat permasalahan yang ada, maka peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Investasi pada Perusahaan Manufaktur.”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang penelitian, maka peneliti menyimpulkan rumusan masalah dari penelitian ini adalah “apakah laba bersih, dividen, hutang, arus kas bebasdan modal kerja bersih(net working capital)berpengaruh secara simultan dan parsial terhadap keputusan investasi

perusahaan manufaktur?”

1.3 Tujuan Penelitian

(8)

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi peneliti, menambah wawasan dan pengetahuan peneliti dalam bidang ekonomi khususnya tentang faktor – faktor yang mempengaruhi keputusan investasi perusahaan seperti laba bersih, dividen, hutang, arus kas bebasdanmodal kerja bersih (net working capital).

2. Bagi perusahaan, penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan pertimbangan tentang faktor –faktor yang mempengaruhi keputusan investasi perusahaan sehingga perusahaan dapat meningkatkan kinerjayang lebih baik di masa akan datang.

3. Bagi peneliti selanjutnya, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan untuk penelitian yang sejenis dengan jenis perusahaan yang mungkin berbeda.

1.5 Originalitas Penelitian

Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian Hidayat (2010) yang berjudul keputusan investasi dan financial constraints: studi empiris pada Bursa Efek Indonesia. Perbedaan penelitian yang akan dilakukan dengan penelitian Hidayat (2010) adalah sebagai berikut :

1. Objek penelitian Hidayat dilakukan pada perusahaan non keuangan yang listing tahun 2003-3007 di BEI. Sedangkan objek penelitian yang akan

(9)

2. Variabel independen pada penelitian Hidayat adalah likuiditas yang diproksikan dengan aliran kas dan kesempatan investasi yang diproksikan dengan book to market. Variabel independen pada penelitian yang akan dilakukan adalah laba bersih, dividen, hutang, arus kas bebas dan modal kerja bersih (net working capital).

3. Pada penelitian Hidayat menggunakan variabel moderating yaitu kategori perusahaan dalam financial contraints.Perusahaan FC adalah perusahaan yang memiliki kendala keuangan dalam melakukan investasi, sedangkan perusahaan NFC yaitu perusahaan yang tidak memiliki kendala keuangan dalam melakukan investasi. Karakteristik perusahaan financially contraintadalah dividen rendah, aliran kas rendah, likuiditas tinggi dan

Referensi

Dokumen terkait

Sehubungan dengan pelaksanaan pelelangan PENGA DA A N PERA LATA N PRA KTEK DA N PERA GA SISWA SD pada Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga Kota Bima Tahun

Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa (1) terdapat pengaruh yang positif dan signifikan kompetensi guru dan lingkungan keluarga secara bersama-sama terhadap prestasi

Tujuan dari metode teknometrik adalah untuk mencari nilai tingkat kecanggihan dari komponen teknologi dan Koefisien Kontribusi Teknologi (TCC) dengan langkah-

Metode back propagation mempunyai kemampuan yang baik untuk peramalan beban listrik, serta menggunakan kriteria informasi MSE yang dihasilkan arsitektur jaringan yang

Semakin kompleks dan meningkatnya tindak pidana terhadap perempuan dan anak serta untuk memberikan pelayanan, dalam bentuk perlindungan terhadap korban dan penegakan

Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa peningkatan protein kasar yang paling tinggi yaitu pada H6U3 (5,58%) dan terendah yaitu pada H0U2 (3,22%) sedangkan serat kasar

Desain perangkat lunak adalah hasil proses multi langkah yang fokus pada desain pembuatan program perangkat lunak termasuk struktur data, arsitektur perangkat

Dari hasil uji yang telah dilakukan dengan menggunakan metode falling head didapat nilai koefisien dari titik percobaan pertama sebesar 5.5 m/hari dan titik