• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENAMBAHAN PENYERTAAN MODAL NEGARA REPUBLIK INDONESIA KE DALAM MODAL SAHAM PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT. PENGUSAHAAN DAERAH INDUSTRI PULAU BATAM (PT. PERSERO BATAM)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENAMBAHAN PENYERTAAN MODAL NEGARA REPUBLIK INDONESIA KE DALAM MODAL SAHAM PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT. PENGUSAHAAN DAERAH INDUSTRI PULAU BATAM (PT. PERSERO BATAM)"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

NOMOR 4 3 TAHUN 1 9 9 0 TENTANG

PENAMBAHAN PENYERTAAN MODAL NEGARA REPUBLIK INDONESIA KE DALAM MODAL SAHAM PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT. PENGUSAHAAN DAERAH

INDUSTRI PULAU BATAM (PT. PERSERO BATAM)

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa unt uk lebih meningkat kan secara ef ekt if dan mengembangkan kegiat an usaha Perusahaan Perseroan (PERSERO) PT. Pengusahaan Daerah Indust ri Pulau Bat am, perlu dilakukan penambahan penyert aan modal Negara Republik Indonesia ke dalam modal saham Perusahaan Perseroan (PERSERO) t ersebut ;

b. bahwa kekayaan Negara berupa t anah dan bangunan di Tanj ung Pinggir dan Sekupang Pulau Bat am yang merupakan hibah dari Ot orit a Pengembangan Daerah Indust ri Pulau Bat am kepada Perusahaan Perseroan (PERSERO) PT. Pengusahaan Daerah Indust ri Pulau Bat am dapat dit et apkan sebagai t ambahan penyert aan modal Negara Republik Indonesia ke dalain modal saham Perusahaan Perseroan (PERSERO) t ersebut ;

c. bahwa penambahan penyert aan modal Negara Republik Indonesia t ersebut , perlu dit et apkan dengan Perat uran Pemerint ah;

Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar 1945;

2. Kit ab Undang-undang Hukum Dagang (St aat sblad Tahun 1847 Nomor 23) sebagaimana t elah beberapa kali diubah, t erakhir dengan Undang-undang Nomor 4 Tahun 1971 (Lembaran Negara Tahun 1971 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2959);

(2)

Undang-undang (Lembaran Negara Tahun 1969 Nomor 40, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2904);

4. Perat uran Pemerint ah Nomor 12 Tahun 1969 t ent ang Perusahaan Perseroan (PERSERO) (Lembaran Negara Tahun 1969 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2894) sebagaimana t elah diubah dengan Perat uran Pemerint ah Nomor 24 Tahun 1972 (Lembaran Negara Tahun 1972 Nomor 32, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2987);

5. Perat uran Pemerint ah Nomor 43 Tahun 1973 t ent ang Penyert aan Modal Negara Republik Indonesia Unt uk Pendirian Perusahaan Perseroan (PERSERO) Dalam Bidang Pengembangan Pulau Bat am (Lembaran Negara Tahun 1973 Nomor 53);

6. Perat uran Pemerint ah Nomor 3 Tahun 1983 t ent ang Tat a Cara Pembinaan dan Pengawasan Perusahaan Jawat an (PERJAN), Perusahaan Umum (PERUM) dan Perusahaan Perseroan (PIERSERO) (Lembaran Negara Tahun 1983 Nomor 3, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3246) sebagaimana t elah diubah dengan Perat uran Pemerint ah Nomor 28 Tahun 1983 (Lembaran Negara Tahun 1983 Nomor 37);

MEMUTUSKAN :

(3)

BAB I

PENAMBAHAN PENYERTAAN MODAL

Pasal 1

Negara Republik Indonesia melakukan penambahan penyert aan modal ke dalam modal saham Perusahaan Perseroan (PERSERO) PT. Pengembangan Daerah Indust ri Pulau Bat am yang didirikan berdasarkan Perat uran Pemerint ah Nomor 43 Tahun 1973.

Pasal 2

(1) Penambahan penyert aan modal Negara Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 berasal dari sebagian kekayaan Negara yang t ert anam dalam Ot orit a Pengembangan Daerah Indust ri Pulau Bat am yang t elah dihibahkan kepada Perusahaan Perseroan (PERSERO) PT Pengusahaan Daerah Indust ri Pulau Bat am, berupa :

a. Tanah seluas kurang lebih 1. 055. 105, 343 m2 dengan panj ang pant ai 2. 945 m lari di kawasan pariwisat a Tanj ung Pinggir;

b. Tanah seluas kurang lebih 27. 605, 15 m2 dengan panj ang pant ai 408 m2 lari sert a bangunan seluas 9. 000 m2 di kawasan Pelabuhan Sekupang.

(4)

BAB II

PELAKSANAAN PENAMBAHAN PENYERTAAN MODAL

Pasal 3

Pelaksanaan penambahan penyert aan modal Negara Republik Indonesia ke dalam modal saham Perusahaan Perseroan (PERSERO) PT. Pengusahaan Daerah Indust ri Pulau Bat am sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 dilakukan menurut ket ent uan Kit ab Undang-undang Hukum Dagang (St aat sblad Tabun 1847 Nomor 23) sebagaimana t elah beberapa kali diubah, t erakhir dengan Undang-undang Nomor 4 Tahun 1971 dengan memperhat ikan ket ent uan-ket ent uan yang t ercant um dalam Perat uran Pemerint ah Nomor 12 Tahun 1969 sebagaimana t elah diubah dengan Perat uran Pemerint ah Nomor 24 Tahun 1972.

BAB III

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 4

Ket ent uan lebih lanj ut yang diperlukan bagi pelaksanaan Perat uran Pemerint ah ini diat ur oleh Ment eri Keuangan.

Pasal 5

Perat uran Pemerint ah ini mulai berlaku pada t anggal diundangkan.

(5)

Dit et apkan di Jakart a

pada t anggal 30 Agust us 1990

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

t t d

SOEHARTO

Diundangkan di Jakart a pada t anggal 30 Agust us 1990

MENTERI/ SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA

t t d

Referensi

Dokumen terkait

Ekonomi Tiongkok mengarah ke kondisi yang lebih stabil yang tercermin dari cadangan devisa yang mulai meningkat, namun risiko pelemahan masih tinggi terindikasi dari

- Mengucapkan salam masuk dalam SOP penyambutan dan penjemputan - Doa sebelum belajar dan mengenal aturan masuk ke dalam SOP pembukaan.. - Mencuci tangan dan menggosok gigi

Menulis surat untuk teman sebaya tentang pengalaman atau cita-cita dengan bahasa yang baik dan benar dan memperhatikan penggunaan ejaan (huruf besar, tanda titik, tanda koma dll)..

[r]

From the building load comparison and load calculation the using of glass material as a facades will reduce dead loads almost fourteenth times compare with cavity wall. The

Pengunaan Google Loon ini jauh lebih efektif dibandingan dengan penggunaan satelit atau iber optik untuk membangun jaringan internet ke daerah pedalaman dan terpencil.

The results of this study refers to the problems formulation such as design planning, implementation, and the constraints and solutions of Social Studies learning to

Construing Ideational Meaning In Electronics devices Advertisements In JawaPos : A Systemic Functional Linguistic Multimodal Discourse Analysis.. The Generic Structure