DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI …... …. ii
BAB I. PENDAHULUAN... 1
BAB II. PENGERTIAN AKUNTANSI... 4
BAB III. JURNAL ... 13
BAB IV. BUKU BESAR... 17
BAB V. NERACA SALDO... 21
BAB VI. PENCATATAN BEBAN DAN PENDAPATAN... 24
BAB VII. JURNAL PENYESUAIAN... 27
BAB VIII. NERACA LAJUR... 30
BAB IX. LAPORAN KEUANGAN... 34
BAB X. JURNAL PENUTUP DAN JURNAL BALIK... 38
BAB XI. AKUNTANSI KAS... 42
BABXII. AKUNTANSI PIUTANG... 51
BAB XIII. AKUNTANSI PERSEDIAAN... 64
BAB XIV. AKUNTANSI AKTIVA TETAP... 72
BAB XV. AKUNTANSI UTANG... 82
BAB XVI. AKUNTANSI UNTUK EKUITAS... 90
Bab I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Banyak orang menyebut bahwa akuntansi adalah merupakan bahasa bisnis. Suatu
entitas akan mengkomunikasikan tentang kinerja dan kondisi keungannya kepada
pihak-pihak yang berkepentingan dengan menggunakan bahasa akuntansi.
Pemahaman yang memadai sangat dibutuhkan baik oleh penyusun laporan keuangan
maupun oleh pengguna laporan. Pemahaman yang cukup oleh pihak-pihak tersebut
akan mencegah terjadinya kesalahpahaman dalam mengintepretasikan informasi
keuangan.
Dengan memiliki pengertian yang memadai tentang prinsip-prinsip akuntansi akan
memudahkan dalam memahami proses dan implemntasi akuntansi dalam berbagai
industri termasuk dalam sektor pemerintahan. Prinsip-prinsip akuntansi tersebut
meliputi persamaan dasar akuntansi, basis akuntansi, perkiraan, penjurnalan, neraca
saldo, penyesuaianm, pembuatan kertas kerja dan penyusunan laporan keuangan.
Akhirnya prinsip-prinsip akuntansi ini akan coba diimplemntasikan pada sektor jasa.
Siklus akuntansi ini akan memberikan gambaran secara umum tentang proses
akuntansi.
B. Deskripsi Singkat
Materi Modul Dasar-dasar Akuntansi ini disusun dalam rangka memberikan
pemahaman secara umum tentangakuntansi dan proses penyusunan laporan
keuangan. Modul ini memberikan gambaran tentang pengertian dan konsepsi
akuntansi serta manfaat laporan keuangan bagi para pemakai laporan. Selain itu, juga
diuraikan secara detail tentang siklus akuntansi mulai dari penjurnalan, buku besar,
neraca percobaan, worksheet, penyusunan laporan keuangan serta jurnal penutup
dan jurnal balik.Materi Modul Dasar-dasar Akuntansi ini disusun dalam rangka
memberikan pemahaman secara umum tentang akuntansi dan proses penyusunan
laporan keuangan. Modul ini memberikan gambaran tentang pengertian dan konsepsi
akuntansi serta manfaat laporan keuangan bagi para pemakai laporan. Selain itu, juga
diuraikan secara detail tentang siklus akuntansi mulai dari penjurnalan,
buku besar, neraca percobaan, worksheet, penyusunan laporan keuangan serta jurnal
Peserta diharapkan mampu memahami pengertian akuntansi, persamaan akuntansi,
dan siklus akuntansi serta penyusunan laporan keuangan serta manfaat informasi
keuangan kepada pemakai laporan
D. Tujuan Pembelajaran Khusus
a. Peserta dapat memahami pengertian akuntansi dan manfaat laporan keuangan
bagi para pemakai laporan.
b. Peserta dapat membedakan antara tatabuku dengan akuntansi.
c. Peserta dapat menjelaskan persamaan dasar akuntansi dan dapat menganalisa
transaksi berdasarkan persamaan dasar akuntansi.
d. Peserta dapat mengidentifikasi langkah-langkahdalam siklus akuntansi.
e. Peserta dapat mencatat transaksi dalam jurnal,mempostingnya ke akun buku
besar, dan membuat neraca percobaan (trial balance)
f. Peserta dapat memahami jurnal penyesuaian, akun yang perlu disesuaikan, tujuan
jurnal penyesuaian dan pencatatan jurnal penyesuaian.
g. Peserta dapat memahami proses penyususunan laporan keuangan dengan
menggunakan neraca lajur (worksheet)
h. Peserta dapat membuat ayat jurnal penutup dan ayat jurnal pembalik.
i. Peserta dapat memahami pengertian dan elemenneraca, laporan laba rugi, dan
laporan perubahan modal dan membuat laporan keuangan dengan
bantuan neraca lajur.
j. Peserta dapat membuat ayat jurnal penutup.
E. Topik Bahasan
1. Pengertian akuntansi
2. Konsep Perkiraan dan Buku besar
3. Jurnal
4. Neraca Percobaan
5. Pencatatan Beban dan Pendapatan
6. Jurnal Penyesuaian
7. Neraca Lajur
8. Laporan Keuangan
9. Jurnal Penutup dan Balik
F.Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran dalam pelatihan ini dilakukan dengan cara pemaparan oleh
narasumber, diikuti dengan diskusi, tanya jawab serta pembahasan studi kasus dan
G.Bahan Ajar
1. Komputer/Laptop;
2. LCD Projector;
3. Spidol;
4. Pengeras Suara;
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Banyak orang menyebut bahwa akuntansi adalah merupakan bahasa bisnis. Suatu entitas akan mengkomunikasikan tentang kinerja dan kondisi keungannya kepada pihak-pihak yang berkepentingan dengan menggunakan bahasa akuntansi. Pemahaman yang memadai sangat dibutuhkan baik oleh penyusun laporan keuangan maupun oleh pengguna laporan. Pemahaman yang cukup oleh pihak-pihak tersebut akan mencegah terjadinya kesalahpahaman dalam mengintepretasikan informasi keuangan.
Dengan memiliki pengertian yang memadai tentang prinsip-prinsip akuntansi akan memudahkan dalam memahami proses dan implemntasi akuntansi dalam berbagai industri termasuk dalam sektor pemerintahan. Prinsip-prinsip akuntansi tersebut meliputi persamaan dasar akuntansi, basis akuntansi, perkiraan, penjurnalan, neraca saldo, penyesuaianm, pembuatan kertas kerja dan penyusunan laporan keuangan. Akhirnya prinsip-prinsip akuntansi ini akan coba diimplemntasikan pada sektor jasa. Siklus akuntansi ini akan memberikan gambaran secara umum tentang proses akuntansi.
B. Deskripsi Singkat
pemakai laporan. Selain itu, juga diuraikan secara detail tentang siklus akuntansi mulai dari penjurnalan,
buku besar, neraca percobaan, worksheet, penyusunan laporan keuangan serta jurnal penutup dan jurnal balik.
C. Tujuan Pembelajaran Umum
Peserta diharapkan mampu memahami pengertian akuntansi, persamaan akuntansi, dan siklus akuntansi serta penyusunan laporan keuangan serta manfaat informasi keuangan kepada pemakai laporan
D. Tujuan Pembelajaran Khusus
a. Peserta dapat memahami pengertian akuntansi dan manfaat laporan keuangan bagi para pemakai laporan.
b. Peserta dapat membedakan antara tatabuku dengan akuntansi.
c. Peserta dapat menjelaskan persamaan dasar akuntansi dan dapat menganalisa transaksi berdasarkan persamaan dasar akuntansi.
d. Peserta dapat mengidentifikasi langkah-langkahdalam siklus akuntansi.
e. Peserta dapat mencatat transaksi dalam jurnal,mempostingnya ke akun buku besar, dan membuat neraca percobaan (trial balance)
f. Peserta dapat memahami jurnal penyesuaian, akun yang perlu disesuaikan, tujuan jurnal penyesuaian dan pencatatan jurnal penyesuaian.
g. Peserta dapat memahami proses penyususunan laporan keuangan dengan menggunakan neraca lajur (worksheet)
h. Peserta dapat membuat ayat jurnal penutup dan ayat jurnal pembalik.
i. Peserta dapat memahami pengertian dan elemenneraca, laporan laba rugi, dan laporan perubahan modal dan membuat laporan keuangan dengan
bantuan neraca lajur.
j. Peserta dapat membuat ayat jurnal penutup.
E. Topik Bahasan
1. Pengertian akuntansi
2. Konsep Perkiraan dan Buku besar 3. Jurnal
4. Neraca Percobaan
7. Neraca Lajur 8. Laporan Keuangan 9. Jurnal Penutup dan Balik
F.Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran dalam pelatihan ini dilakukan dengan cara pemaparan oleh narasumber, diikuti dengan diskusi, tanya jawab serta pembahasan studi kasus dan solusi permasalahan yang berkaitan dengan prinsip-prinsip akuntansi.
G.Bahan Ajar
1. Komputer/Laptop; 2. LCD Projector; 3. Spidol;
4. Pengeras Suara;
BAB II
PENGERTIAN AKUNTANSI
A. DEFINISI AKUNTANSI
Definisi akuntansi dapat dilihat dari 2 (dua) sudut pandang yaitu: 1. Fungsi dan Kegunaan
Akuntansi merupakan aktivitas jasa yang berfungsi memberikan informasi kuantitatif mengenai kesatuan-kesatuan ekonomi terutama yang bersifat keuangan yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan.
2. Proses Kegiatan
Akuntansi adalah proses kegiatan mencatat, mengklasifikasi dan
mengikhtisarkan transaksi- ttransaksi kejadian yang sekurang-kurangnya atau sebagaian bersifat keuangan dengan cara menginterpretasikan hasil-hasilnya.
Akuntansi dan Tata Buku
Akuntansi lebih luas dari Tata Buku sebab Tata Buku hanyalah pencatatan secara sistimatis transaksi/kejadian yang dinyatakan dengan nilai uang.
Cabang Akuntansi
Terdapat 3 (tiga) cabang akuntansi yaitu: 1. Akuntansi keuangan
Adalah cabang akuntansi yang menghasilkan laporan keuangan bagi pihak ekstern seperti investor, kreditor, dan Bapepam.
2. Akuntansi manajemen
Adalah cabang akuntansi yang menghasilkan laporan keuangan bagi pihak intern organisasi atau manajemen.
3. Akuntansi Pemerintah
B. SIKLUS AKUNTANSI
Bukti Transaksi
Jurnal Buku
Besar
Neraca Saldo
Jurnal Penyesuaian
Laporan
Keuangan PenutupJurnal
Berdasar gambar di atas dapat kita uraikan bahwa siklus akuntansi adalah sebagai berikut:
a. Pencatatan Data ke dalam dokumen sumber/bukti transaksi.
b. Penjurnalan, yaitu menganalisis dan mencatat transaksi dalam jurnal (buku harian) c. Melakukan posting ke Buku Besar yaitu memindahkan debet dan kredit dari jurnal
ke akun Buku Besar.
d. Penyusunan Neraca Saldo yaitu menyiapkan Neraca Saldo unttuk mengecek keseimbangan Buku Besar.
e. Membuat ayat jurnal penyesuaian dan memasukkan jumlahya pada Neraca Saldo. f. Membuat ayat-ayat penutup yaitu menjurnal dan memindahbukukan ayat-ayat
penutup.
g. Penyusunan Laporan Keuangan yaitu Laporan Rugi Laba, Laporaan Perubahan Modal dan Neraca.
C. PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI
AKTIVA = HUTANG + MODAL
Aktiva = harta yang dimiliki perusahaan yang merupakan sumber ekonomi. Contoh: kas, piutang, gedung dsb.
Modal = hak atau klaim pemilik atas aktiva perusahaan Contoh: Setoran modal oleh pemilik
D. ANALISIS TRANSAKSI
1. Transaksi yang mempengaruhi Aktiva
1. Pembellian aktiva/aset secara tunai
Contoh = suatu perusahaan membeli sebuah kendaraan seharga Rp100.000.000,00 secara tunai
Analisis = transaksi tersebut akan mempengaruhi aktiva yaitu kas perusahaan berkurang sebesar Rp100.000.000,00 dan kendaraan bertambah senilai Rp100.000.000,00
2. Pembelian aktiva/aset secara kredit
Contoh = suatu perusahaan membeli mesin foto kopi seharga Rp50.000.000,00 secara kredit.
Analisis = transaksi tersebut akan mempengaruhi aktiva yaitu peralatan bertambah senilai Rp50.000.000,00 dan kas berkurang senilai Rp50.000.000,00
3. Penjualan aktiva/aset secara tunai
Contoh = suatu perusahaan menjual kendaraan seharga Rp80.000.000,00 secara tunai
Analisis = transaksi tersebut akan mempengaruhi aktiva yaitu kas perusahaan bertambah sebesar Rp80.000.000,00 dan kendaraan perusahaan berkurang senilai Rp80.000.000,00
4. Penjualan aktiva/aset secara kredit
Contoh = suatu perusahaan menjual kendaraan seharga Rp150.000.000,00 secara kredit
Analisis = transaksi tersebut akan mempengaruhi aktiva yaitu
kendaraan berkurang senilai Rp150.000.000,00 dan piutang perusahaan bertambah sebesar Rp150.000.000,00
2. Transaksi yang mempengaruhi Utang
1. Pembelian aktiva/aset secara kredit
Analisis = transaksi tersebut akan mempengaruhi utang yaitu
utang perusahaan bertambah sebesar Rp200.000.000,00 dan peralatan bertambah sebesar Rp200.000.000,00.
2. Pembayaran utang
Contoh = suatu perusahaan membayar utang sebesar Rp50.000.000,00
Analisis = transaksi tersebut mempengaruhi utang yaitu
Utang perusahaan berkurang sebesar Rp50.000.000,00 dan kas berkurang sebesar Rp50.000.000,00.
3. Transaksi yang mempengaruhi Modal
1. Penambahan investasi pemilik
Contoh = Mr. X melakukan penyetoran sebesar Rp50.000.000,00 ke kas perusahaan sebagai tambahan modal.
Analisis = transaksi tersebut akan mempengaruhi modal yaitu
modal perusahaan bertambah sebesar Rp75.000.000,00 dan kas perusahaan bertambah sebsesar Rp75.000.000,00.
2. Pengurangan investasi pemilik
Contoh = Mr. T melakukan penarikan uang perusahaan untuk keperluan pribadi sebesar Rp. 25.000.000,-Analisis = transaksi tersebut akan mempengaruhi modal yaitu
modal perusahaan berkurang sebesar Rp. 25.000.000,- dan kas berkurang sebesar Rp. 25.000.000,-.
Latihan 1
Transaksi yang mempengaruhi Aktiva:
Analisislah transaksi-transaksi sebagai berikut:
1. Pembelian aktiva tetap secara tunai senilai Rp2.000.000,00 2. Penerimaan kas atas piutang perusahaan senilai Rp200.000,00
Jawab:
1. ………
………
2. ………
Latihan 2
Transaksi yang mempengaruhi Utang:
Analisislah transaksi-transaksi sebagai berikut:
1. Pembelian aktiva tetap secara kredit senilai Rp4.000.000,00 2. Pembayaran utang senilai Rp100.000,00
Jawab:
1. ………
………
2. ………
………
Latihan 3
Transaksi yang mempengaruhi Modal:
Analisislah transaksi-transaksi sebagai berikut:
1. Penambahan investasi oleh pemilik sbesar Rp3.000.000,00. 2. Pengambilan untuk pribadi sebesar Rp300.000,00.
Jawab:
1. ………
………
2. ………
………
E. BASIS AKUNTANSI
Basis akuntansi menyatakan saat pengakuan atas transaksi yang merupakan dasar pencatatan transaksi tersebut.
Terdapat 2 (dua) basis akuntansi yaitu basis kas dan basis akrual.
Basis Kas
Suatu transaksi yang diakui dan dicatat berdasarkan saat kas diterima dan dikeluarkan.
Basis Akrual
Latihan 4
Hotel SEPITRUS pada tanggal 2 Agustus 2002 menerima pembayaran dimuka sewa kamar dari seorang tamu hotel sebesar Rp. 1.000.000,- untuk sewa kamar selama 4 hari.
Bagaimana pencatatan dan pelaporan transaksi tersebut dengan basis kas dan basis akrual?
Jawab:
……… ……… ………
Latihan 5
Pada tanggal 1 Januari 2000 telah dilakukan pembayaran biaya iklan untuk periode 24 bulan sebesar Rp. 24.000.000,-.
Bagaimana pencatatan dan pelaporan transaksi tersebut dengan basis kas dan basis akrual?
Jawab:
BAB II
AKUN/PERKIRAAN
A. PENGERTIAN
Adalah suatu media untuk mengklasifikasikan dan mencatat penambahan dan pengurangan dari tiap unsur-unsur laporan keuangan.
Bentuk akun/perkiraan yang paling sederhana adalah akun/perkiraan “T”, dimana sisi kiri adalah Debet dan sisi kanan adalah Kredit. Dasar pencatatan untuk mendebet dan mengkredit adalah persamaan akuntansi dengan tambahan beban dan pendapatan.
Bentuk perkiraan “T” adalah sebagai berikut:
D K
B. ATURAN PENCATATAN
Untuk menghindari terjadinya salah pengertian yang sering terjadi bahwa debet diartikan sebagai penambahan dan kredit diartikan sebagai pengurangan perlu kita uraikan arti dari pendebetan dan pengkreditan.
Pendebetan
yang dimaksud dengan mendebet atau pendebetan adalah memasukkan sejumlah angka dalam sisi debet. Mendebet tidak selalu berarti menambah.
Pengkreditan
C. SALDO NORMAL
Saldo normal tiap-tiap akun/perkiraan adalah sebagai berikut:
Perkiraan Saldo Normal Menambah Mengurangi
Aktiva Debet Debet Kredit
Utang Kredit Kredit Debet
Modal Kredit Kredit Debet
Pendapatan Kredit Kredit Debet
Beban Debet Debet Kredit
Latihan 6
Analisislah, transaksi berikut ini, perkiraan-perkiraan apa saja yang terpengaruh? 1. Pembelian aktiva tetap dengan tunai sebesar Rp.
500.000,-2. Penjualan aktiva tetap dengan cicilan sebesar Rp. 400.000,-3. Pelunasan Utang Dagang sebesar Rp.
300.000,-4. Pembelian Aktiva secara kredit sebesar Rp.
250.000,-5. Penjualan barang dagang secara kredit sebesar Rp. 100.000,-6. Pembayaran biaya gaji pegawai sebesar Rp.
200.000,-7. Penjualan barang dagangan dengan tunai sebesar Rp. 1.000.000,-8. Penambahan investasi modal oleh pemilik sebesar Rp. 250.000,-9. Pengambilan kas oleh pemilik sebesar Rp.
50.000,-Jawab:
1. Debet : ………
Kredit : ………
2. Debet : ………
Kredit : ………
3. Debet : ………
Kredit : ………
4. Debet : ………
5. Debet Kredit
: ……… : ………
6. Debet Kredit
: ……… : ………
7. Debet Kredit
: ……… : ………
8. Debet Kredit
: ……… : ………
9. Debet Kredit
: ……… : ………
D. KELOMPOK AKUN/PERKIRAAN
Terdapat 2 (dua) kelompok akun/perkiraan yaitu akun riil/permanen dan akun nominal/sementara.
Akun Riil/Permanen
Akun-akun yang terdapat dalam Neraca yaitu Aktiva, Utang dan Modal. Akun ini menyatakan posisi saldo keuangan pada Neraca.
Akun Nominal/Sementara
Latihan 7
Berdasarkan data di bawah ini, kelompokkan masing-masing akun/perkiraan ke dalam kelompok akun riil dan kelompok akun nominal.
1. Penjualan 2. Kas
3. Utang Sewa 4. Beban Iklan 5. Modal
6. Piutang Dagang 7. Beban Bunga 8. Peralatan Mesin 9. Beban Penyusutan
10. Beban Gaji Bagian Administrasi 11. Perlengkapan Kantor
12. Beban Asuransi 13. Beban Pajak 14. Utang Pajak
15. Sewa Dibayar Di Muka 16. Beban Listrik, Air dan Telepon 17. Piutang Bunga
18. Persediaan
19. Beban Sewa Kantor
20. Beban Gaji Pegawai Penjualan 21. Pendapatan Bunga
Jawab:
Akun Riil/Neraca Akun Nominal/Laba Rugi
……… ………..
……… ………..
……… ………..
……… ………..
……… ………..
E. BAGAN AKUN/PERKIRAAN
Merupakan daftar lengkap dari akun-akun yang dipakai oleh suatu perusahaan dengan penggolongan tertentu menurut unsur laporan keuangan.
Akun Riil/Permanen
a) Aktiva
(1) Aktiva Lancar (2) Aktiva Tidak Lancar (3) Aktiva Tetap (4) Aktiva Lain-lain b) Utang
(1) Utang Lancar/jangka pendek (2) Utang Tidak Lancar/jangka panjang
Latihan 8
Berdasarkan soal Latihan 7 di atas kelompokkan akun-akun tersebut sesuai dengan bagan akun.
Jawab :
Akun Riil/Neraca
……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ………..
Akun Nominal/Sementara
a) Pendapatan
(1) Pendapatan Operasi (2) Pendapatan Non Operasi b) Beban
(1) Beban Operasi (2) Beban Non Operasi
Latihan 9
Berdasarkan soal Latihan 7 di atas kelompokkan akun-akun tersebut sesuai dengan bagan akun.
Jawab:
Akun Nominal/Laba Rugi A. Pendapatan
……… ……… ………
B. Beban
……… ……… ………
F. PENCATATAN TRANSAKSI KE BUKTI TRANSAKSI
Pencatatan transaksi ke dalam bukti/dokumen dilakukan untuk tiap transaksi dan setiap transaksi dicatat serinci mungkin yang menampung semua informasi yang perlu. Bukti transaksi sekurang-kurangnya memuat data mengenai jumlah nilai uang yang tercakup dalam transaksi, tanggal terjadinya transaksi, dan pihak yang terlibat di dalamnya.
BAB III
JURNAL
A. PENGERTIAN
Jurnal adalah catatan sistematis dan kronologis dari transaksi-transaksi keuangan dengan menyebutkan akun yang akan didebet atau dikredit disertai jumlahnya masing-masing dan referensinya.
B. FUNGSI
Jurnal bagi suatu perusahaan mempunyai fungsi sebagai berikut: 1. Fungsi Analisis
Yaitu untuk menentukan perkiraan yang di debet dan perkiraan yang dikredit serta jumlahnya masing-masing.
2. Fungsi Pencatatan
Yaitu untuk mencatat transaksi keuangan dalam kolom debet dan kredit serta keterangan yang perlu
3. Fungsi Historis
Yaitu untuk mencatat aktivitas perusahaan secara kronologis.
C. BENTUK
Bentuk jurnal adalah sebagai berikut:
CONTOH
Berikut ini adalah contoh jurnal dari transaksi-transaksi:
1. Pada tanggal 1 Januari 2002 Tuan Raka menyetorkan uang ke PT Aji Mumpung sebesar Rp. 500.000.000,- sebagai setoran modal.
Tanggal Akun & Keterangan Ref Debet Kredit
01-01-2002
Kas
Modal, Tn Raka (setoran modal Tn Raka)
-500.000.000
500.000.000
2. Pada tanggal 5 Januari 2002 perusahaan membeli sebuah mobil seharga Rp. 150.000.000,- serta tunai.
Tanggal Akun & Keterangan Ref Debet Kredit
05-01-3. Pada tanggal 6 Januari 2002 membeli mesin fotokopi seharga Rp.50.000.000,-secara kredit.
Tanggal Akun & Keterangan Ref Debet Kredit
06-01-2002
Peralatan
Utang Dagang
(pembelian mesin foto kopi)
-50.000.000
50.000.000
4. Pada tanggal 15 Januari 2002 dibayar beban telepon sebesar Rp.1.000.000,-.
Tanggal Akun & Keterangan Ref Debet Kredit
15-01-2002
Beban telepon Kas
(membayar beban telepon)
-1.000.000
1.000.000
5. Pada tanggal 18 Januari 2002 diterima pendapatan dari jasa foto kopi sebesar Rp. 8.000.000,-.
Tanggal Akun & Keterangan Ref Debet Kredit
18-01-2002
Kas
Pendapatan
(penerimaan pendapatan foto kopi)
-8.000.000
6. Pada tanggal 26 Januari 2002 dibayar asuransi sebesar Rp. 750.000,-.
Tanggal Akun & Keterangan Ref Debet Kredit
20-01-2002
Beban Asuransi Kas
(membayar beban asuransi)
-750.000
750.000
7. Pada tanggal 21 Januari 2002 perusahaan telah menyelesaikan jasa foto kopi sebesar Rp.5.000.000,- tetapi uangnya belum diterima
Tanggal Akun & Keterangan Ref Debet Kredit
21-01-2002
Piutang
Pendapatan
(penerimaan pendapatan foto kopi)
-5.000.000
5.000.000
Latihan 10
Buatlah jurnal untuk transaksi-transaksi berikut ini:
1. Tanggal 5 Maret 2002 Tuan Rangga menyetorkan uang ke perusahaan sebesar Rp. 50.000.0000,- sebagai setoran modal.
2. Tanggal 7 Maret 2002 dibeli perlengkapan sebesar Rp. 2.000.000,- secara tunai. 3. Tanggal 15 Maret 2002 dibeli sebuah mobil seharga Rp. 90.000.000,- secara
kredit dengan uang muka sebesar Rp. 10.000.000,-.
4. Tanggal 17 Maret 2002 dibeli mesin fotokopi seharga Rp. 30.000.000,- tunai. 5. Tanggal 20 Maret 2002 diterima pendapatan sebesar Rp. 15.000.000,-6. Tanggal 22 Maret 2002 dibayar beban telepon sebesar Rp.
500.000,-7. Tanggal 25 Maret 2002 dibayar angsuran pembelian mobil sebesar Rp.3.000.000,-8. Tanggal 26 Maret 2002 diterima pendapatan sebesar Rp.
10.000.000,-9. Tanggal 27 Maret 2002 dijual sebuah mesin fotokopi seharga Rp.25.000.000,-secara kredit.
Rp.2.000.000,-Jawab:
JURNAL
BAB IV BUKU
BESAR
A. PENGERTIAN
Buku Besar adalah buku yang berisi semua akun-akun (kumpulan akun) yang ada dalam laporan keuangan.
Buku ini mencatat perubahan-perubahan yang terjadi pada masing-masing akun dan pada akhir periode akan tampak saldo dari akun-akun tersebut. Setiap transaksi yang telah dicatat dalam jurnal akan diposting atau dipindahkan ke Buku Besar secara berkala.
B. BENTUK
Bentuk Buku Besar yang sederhana adalah bentuk T, sebagai berikut:
Buku Besar ……….. Buku Besar ………….
Debet Kredit Debet Kredit
Bentuk Buku Besar T yang cukup lengkap berbentuk sebagai berikut:
Nama Akun No. ………
Debet Kredit
Tgl. Keterangan Ref. Jumlah Tgl. Keterangan Ref. Jumlah
Proses posting mengacu ke pencatatan Debet atau Kredit pada jurnal yaitu bila dalam jurnal dicatat dalam sisi debet dari suatu perkiraan tertentu maka dalam perkiraan Buku Besar untuk perkiraan yang sama juga harus didebet.
C. CONTOH
01-Jan 18-Jan
saldo
500.000.000 8.000.000
05-Jan 150.000.000 15-Jan 1.000.000 20-Jan 750.000 151.750.000 508.000.000
356.000.000
D Kas K D Modal K
01-Jan 500.000.000
saldo 500.000.000
D Kendaraan K D Beban Telepon K
05-Jan 150.000.000 15-Jan 1.000.000
saldo 150.000.000 saldo 1.000.000
D Peralatan K D Pendapatan K
06-Jan 50.000.000 18-Jan 8.000.000
21-Jan 5.000.000
saldo 50.000.000 Saldo 13.000.000
D Hutang K D Beban Asuransi K
06-Jan 50.000.000 20-Jan 750.000
saldo 50.000.000 saldo 750.000
D Piutang K
21-Jan 5.000.000
saldo 5.000.000
Latihan 11
Berdasarkan soal Latihan 10 pada BAB III postinglah ke Buku Besar sebagai berikut:
Jawab:
D Kas K D Hutang K
D Piutang K D Modal K
D Perlengkapan K D Pendapatan K
D Kendaraan
D Peralatan
K D Beban Telepon K
BAB V NERACA
SALDO
A. PENGERTIAN
Neraca Saldo adalah daftar yang berisi kumpulan seluruh akun/perkiraan Buku Besar. Neraca Saldo biasanya disiapkan pada akhir periode atau dapat juga disiapkan kapan saja untuk memastikan keseimbangan Buku Besar. Untuk menyiapkan Neraca Saldo, saldo tiap perkiraan harus ditentukan terlebih dahulu.
B. FUNGSI
Neraca Saldo disusun untuk memastikan bahwa Buku Besar secara matematis adalah akurat dengan pengertian bahwa jumlah saldo debet selalu sama dengan saldo-saldo kredit. Namun keseimbangan bukan berarti catatan-catatan akuntansi benar-benar akurat.
C. BENTUK
NERACA SALDO
Nama Akun No. Akun Debet Kredit
Saldo setiap akun disusun berurutan dari akun Neraca dan akun Rugi Laba sebagai berikut:
c) Aktiva Lain-lain d) Utang Lancar
e) Hutanng Tidak Lancar f) Ekuitas
g) Pendapatan Operasi h) Pendapatan Non Operasi i) Beban Operasi
j) Beban Non Operasi
D. CONTOH
Berdasar contoh Buku Besar pada BAB IV dapat disusun Neraca Saldonya sebagai berikut:
NERACA SALDO
Nama Akun No. Akun Debet Kredit
Kas 356.250.000
-Piutang 5.000.000
-Kendaraan 150.000.000
-Peralatan - 50.000.000
Utang - 500.000.000
Modal - 13.000.000
Pendapatan -
-Beban Telepon 1.000.000
-Beban Asuransi 750.000
Latihan 12
Berdasarkan soal latihan 11 pada BAB IV susunlah Neraca Saldonya.
Jawab:
NERACA SALDO
BAB VI
PENCATATAN BEBAN DAN PENDAPATAN
A. PENCATATAN PEMBAYARAN BEBAN DIBAYAR DIMUKA
Perusahaan kadangkala membayar suatu biaya yang belum terjadi yang lazim disebut “biaya dibayar dimuka”. Misalnya pada tanggal 1 Oktober 2002, perusahaan membayar sewa ruangan untuk masa satu tahun ke depan sebesar Rp 1.200.000,00. Pada saat dibayar, belum seluruh manfaat pembayaran tersebut dirasakan oleh perusahaan. Terdapat dua pendekatan untuk mencatat pembayaran itu yaitu ”pendekatan harta” dan ”pendekatan beban”.
Dengan adanya pembayaran tersebut, uang perusahaan berkurang oleh karena itu menurut kedua pendekatan tersebut, akun ”Kas” dikredit sebesar Rp 1.200.000,00. Perbedaannya terletak pada akun yang didebet.
1. Pendekatan Harta
Akun harta yaitu ”Sewa dibayar di Muka” didebet.
Tanggal Akun & Keterangan Ref Debet Kredit 2002
Oktober 1 Sewa Dibayar di Muka Kas
- 1.200.000
1.200.000
Selanjutnya sampai dengan 31 Desember 2002, perusahaan baru menggunakan ruangan selama 3 bulan, sehingga sewa untuk 3 bulan (Rp 300.000,00) harus dicatat di akun ”Biaya Sewa” untuk dilaporkan dalam Laporan Laba Rugi. Untuk itu dibuat ayat jurnal penyesuaian sebagai berikut:
Tanggal Akun & Keterangan Ref Debet Kredit 2002
Des 31 Biaya Sewa
Sewa Dibayar di Muka
- 300.000
300.000
2. Pendekatan Beban
Akun beban/biaya yaitu ”Beban/Biaya Sewa” didebet.
Tanggal Akun & Keterangan Ref Debet Kredit 2002
Oktober 1 Beban Sewa Kas
- 1.200.000
Selanjutnya sampai dengan 31 Desember 2002, perusahaan baru menggunakan ruangan selama 3 bulan, sehingga sewa untuk 3 bulan (Rp 300.000,00) harus dicatat di akun ”Biaya Sewa” untuk dilaporkan dalam Laporan Laba Rugi. Untuk itu dibuat ayat jurnal penyesuaian sebagai berikut:
Tanggal Akun & Keterangan Ref Debet Kredit 2002
Des 31 Sewa Dibayar di Muka Beban Sewa
- 900.000
900.000
B. PENCATATAN PENDAPATAN DITERIMA DI MUKA
Perusahaan jasa seperti maskapai penerbangan dapat saja suatu saat menerima uang harga tiket pesawat yang pada saat itu penumpangnya belum diberankatkan. Jumlah uang yang diterima tersebut nantinya akan menjadi pendapatan setelah penumpang tersebut diberangkatkan ke tujuan sesuai perjanjian. Dalam akuntansi, penerimaan uang yang jasanya belum diberikan kepada pihak pembayar disebut ”Pendapatan Diterima Dimuka”. Terdapat 2 cara pencatatan atas ”Pendapatan Diterima Dimuka”, yaitu: Pendekatan Utang dan Pendekatan Pendapatan. Misalkan untuk pembahasan berikut, Maskapai Penerbangan SA pada tanggal 1 Desember 2002 menjual tiket pesawat dengan total harga Rp 15.000.000,00. Sampai dengan 31 Desember 2002 harga tiket atas penumpang yang sudah diberangkatkan berjumlah Rp 9.000.000,00.
1. Pendekatan Utang
Jurnal yang dibuat adalah mendebet akun Kas dan mengkredit akun Pendapatan Diterima Dimuka. Jurnal yang dibuat untuk mencatat penjualan tiket pada tanggal 1 Desember 2002 adalah:
Tanggal Akun & Keterangan Ref Debet Kredit
2002
Tanggal Akun & Keterangan Ref Debet Kredit 2002
Des 1 Kas
Pendapatan Tiket
- 15.000.000
15.000.000 Pendapatan tiket
Pendapatan Tiket Diterima Dimuka
- 6.000.000
6.000.000 6.000.000,00 belum diterbangkan sehingga masih berstatus ”Pendapatan Diterima Dimuka” dan jumlah ini akan dilaporkan dalam neraca. Untuk itu jurnal yang dibuat adalah:
Tanggal Akun & Keterangan Ref Debet Kredit
2002
Des 1 Pendapatan Tiket Diterima Dimuka
Pendapatan Tiket
- 9.000.000
9.000.000
2. Pendekatan Pendapatan
BAB VII
JURNAL PENYESUAIAN
A. PENGERTIAN
Jurnal penyesuaian adalah jurnal yang dibuat untuk menyesuaikan saldo akun-akun ke saldo yang sebenarnya sampai dengan periode akuntansi, atau untuk memisahkan antara pendapatan dan beban dari suatu periode dengan periode yang lain.
B. AKUN YANG HARUS DISESUAIKAN
Saldo akun yang perlu disesuaikan adalah :
1. Penyusutan/depresiasi aset tetap
Seluruh aset tetap kecuali tanah yang dimiliki perusahaan harus disusutkan/didepresiasi. Terdapat beberapa metode untuk menyusutkan aset tetap, salah satunya adalah metode garis lurus.
Contoh :
Sebuah mobil seharga Rp 90.000.000,- diperkirakan umur ekonomisnya adalah 10 tahun, apabila disusutkan menggunakan metode garis lurus maka beban depresiasinya per tahun adalah:
90.000.000 = Rp 9.000.000; per tahun 10
Jurnal untuk mencatat beban depresiasi tersebut adalah:
Tanggal Akun & Keterangan Ref Debet Kredit
31-12-02 Beban depresiasi
Akumulasi depresiasi kendaraan
(mencatat depresiasi kendaraan)
9.000.000
2. Beban dibayar di muka
Contoh :
Perusahaan membayar asuransi sebesar Rp 750.000 untuk masa 3 tahun yaitu tahun 2002 s/d 2004
Jurnal penyesuaiannya adalah sebagai berikut:
Tanggal Akun & Keterangan Ref Debet Kredit
31-12-2002
Asuransi Dibayar di muka
Beban Asuransi
-500.000
500.000
3. Beban yang masih harus dibayar
Contoh :
Suatu perusahaan membayar gaji karyawan setiap awal bulan sebesar Rp 2.000.000; (gaji dibayar di muka)
Jurnal penyesuaiannya adalah sebagai berikut:
Tanggal Akun & Keterangan Ref Debet Kredit
31-12-2002
Beban Gaji
Utang Gaji
-2.000.000
2.000.000
4. Pendapatan diterima di muka
Contoh :
Tanggal 31 Desember 2002 sebuah hotel menerima pembayaran dari tamu hotel sebesar Rp 750.000 untuk 5 hari.
Jurnal penyesuainnya adalah sebagai berikut:
Tanggal Akun & Keterangan Ref Debet Kredit
31-12-2002
Pendapatan
Pendapatan diterima dimuka
-600.000
5. Pendapatan yang ditangguhkan
Contoh :
Tanggal 31 Desember 2002 sebuah hotel belum menerima pembayaran sewa kamar sebesar Rp 500.000; karena pembayaran baru dilakukan pada saat check out..
Jurnal penyesuainnya adalah sebagai berikut:
Tanggal Akun & Keterangan Ref Debet Kredit
31-12-2002
Piutang Pendapatan
Pendapatan
-500.000
500.000
Latihan 13
Buatlah jurnal penyesuaian berdasarkan data-data sebagai berikut:
1. Perlengkapan yang digunakan pada tahun ini adalah sebesar Rp.500.000;
2. Gaji karyawan yang masih harus dibayar oleh perusahaan sebesar Rp.1.000.000; 3. Perusahaan telah menyelesaikan pekerjaan jasa foto copy sebesar Rp.750.000;
tetapi belum diterima pembayarannya.
4. Perusahaan membayar sewa gedung kantor untuk 2 tahun ini sebesar Rp 10.000.000;
Jawab :
Jurnal penyesuaiannya adalah sebagai berikut:
JURNAL PENYESUAIAN
BAB VIII
NERACA LAJUR
A. PENGERTIAN
Neraca Lajur adalah kertas kerja berkolom-kolom untuk memudahkan dalam membuat penyesuaian dan penyusunan laporan keuangan.
Neraca Lajur disusun dengan memindahkan data-data Neraca Saldo dan Jurnal Penyesuaian..
B. BENTUK
Berikut ini adalah bentuk Neraca Lajur 10 (sepuluh) kolom.
NERACA LAJUR
Perkiraan Neraca
Saldo
Penyesuain Neraca
Saldo
setelah
Penyesuain
Rugi-Laba Neraca
C. CONTOH
Berdasarkan contoh Neraca Saldo pada BAB V dan contoh jurnal penyesuaian pada BAB VI dapat disusun Neraca Lajur sebagai berikut:
NERACA LAJUR
(Dalam Ribuan)
Perkiraan Neraca Saldo Penyesuain Neraca Saldo
setelah
Penyesuain
Rugi-Laba Neraca
D K D K D K D K D K
Kas 356.250 356.250 356.250
Piutang dagang 5.000 5.000 5.000
Kendaraan 150.000 150.000 150.000
Peralatan 50.000 50.000 50.000
Utang dagang 50.000 50.000 50.000
Modal 500.000 500.000 500.000
Pendapatan 13.000 600 500 12.900 12.900
Beban telepon 1.000 1.000 1.000
Beban asuransi 750 500 250 250
563.000 563.000
Beban depresiasi 9.000 9.000 9.000
Ak. Depr. Dibyr di muka
9.000 9.000 9.000
Asuransi dibyr dimk 500 500 500
Beban gaji 2.000 2.000
Utang gaji 2.000 2.000 2.000 2.000
Pendptan diterima dimk
600 600 600
Piutang pendapatan 500 500 500
12.250 12.250 574.500 574.500 12.250 12.900 650
Laba 650
Latihan 14
Buatlah jurnal penyesuaian untuk transaksi-transaksi berikut ini:
1. Perusahaan telah membayar sewa gedung kantor untuk 3 tahun ini sebesar Rp 12.000.000;
2. Perusahaan telah menyelesaikan pekerjaan perbaikan mobil senilai Rp 10.000.000; tetapi uangnya belum diterima.
3. Asuransi yang telah jatuh tempo sebesar Rp 1.000.000; dari Rp 2.000.000; 4. Perusahaan masih harus membayar gaji pegawai sebesar Rp 750.000; 5. Sisa perlengkapan yang ada sebesar Rp 500.000;
6. Beban depresiasi kendaraan sebesar Rp 1.000.000;
Jawab :
JURNAL PENYESUAIAN
Berdasarkan data neraca saldo berikut ini dan jurnal penyesuaian di atas buatlah neraca lajurnya!
NERACA LAJUR
(Dalam Ribuan)
Perkiraan Neraca Saldo Penyesuain Neraca
Saldo
setelah
Penyesuain
Rugi-Laba Neraca
D K D K D K D K D K
Kas 100.000
Piutang 50.000
Perlengkapan 1.000
Peralatan 75.000
Kendaraan 80.000
Utang 80.000
Modal 200.000
Pendapatan 41.000
Beban telepon 500
Beban gaji 500
Beban Asuransi 2.000 Beban sewa 12.000
BAB IX
LAPORAN KEUANGAN
A. TUJUAN
Berdasar Neraca Lajur dapat disusun laporan keuangan perusahaan. Tujuan dari disusunnya laporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi pengambilan keputusan pemakaiannya.
Laporan juga menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya.
B. LAPORAN KEUANGAN
Laporan keuangan perusahaan terdiri dari :
1. Laporan Laba Rugi
yaitu laporan mengenai pendapatan, beban, dan laba atau rugi suatu perusahaan dalam suatu periode tertentu.
2. Laporan Perubahan Modal
yaitu laporan yang menyajikan perubahan modal karena penambahan dan pengurangan dari laba/rugi dan transaksi pemilik.
3. Neraca
yaitu laporan yang menggambarkan posisi keuangan dari suatu perusahaan yang meliputi aktiva, kewajiban dan ekuitas pada suatu saat tertentu.
C. CONTOH
PT RAKARANGGA
LAPORAN LABA RUGI
untuk periode yang berakhir 31 Desember 2002
Pendapatan Beban-beban:
Rp 12.900.000
- Beban telepon - Beban asuransi - Beban depresiasi - Beban gaji
Rp 1.000.000 Rp 250.000 Rp 9.000.000 Rp 2.000.000 (+)
Rp 12.250.000 (-)
Laba Rp 650.000
PT RAKARANGGA LAPORAN
PERUBAHAN MODAL Per 31
Desember 2002
Modal 1 Januari 2002 Rp 500.000.000
Laba Rp 650.000 (+)
Modal, 31 Desember 2002 Rp 500.650.000
AKTIVA
Aktiva Lancar:
PT RAKARANGGA
NERACA
Per 31 Desember 2002
HUTANG
Kas
Piutang dagang
Asuransi di bayar dimuka Piutang Pendapatan
Aktiva Tetap:
Kendaraan 150.000.000 Ak. depr. Kendr 9.000.000
Peralatan
Pendapatan ditrm dimuka
MODAL
Modal Tn. Raka
Rp 50.000.000 2.000.000 600.000
500.650.000
Latihan 15
Berdasarkan data di bawah ini, susunlah Laporan Rugi Laba untuk PT TAKSAKA periode 1 Januari 2002 sampai dengan 31 Desember 2002.
1. Beban Perlengkapan kantor ……….
2. Beban iklan ………
3. Beban gaji pegawai ……… 4. Beban sewa kantor ……… 5. Beban asuransi ………
6. Pendapatan………
7. Beban telepon………
8. Beban listrik dan air ……… 9. Beban penyusutan mesin……… 10. Beban penyusutan mobil ……… 11. Pendapatan bunga ……… 12. Beban bunga ………
Rp.
75.000,-D. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS/MODAL
Latihan 16
Dengan menggunakan data Laporan Rugi Laba di atas susun Laporan Perubahan Modal PT TAKSAKA per 31 Desember 2002 dengan asumsi Modal 1 Januari 2002 sebesar Rp. 1.200.000,- dan pengambilan oleh pemilik sebesar Rp. 300.000,-.
Latihan 17
Berdasarkan data di bawah ini dan data Laporan Perubahan Modal dalam Latihan 16, susunlah Neraca untuk PT TAKSAKA per tanggal 31 Desember 2000.
Akumulasi penyusutan peralatan ……… Piutang ……… Akumulasi penyusutan kendaraan ……….. Sewa yang masih harus dibayar ……… Perlengkapan kantor ………
160.000,-BAB X
JURNAL PENUTUP DAN JURNAL BALIK
A. PENGERTIAN
Jurnal Penutup adalah ayat jurnal yang dibuat pada akhir periode akuntansi untuk menutup akun-akun nominal/sementara.
Akibat penutupan ini maka akun–akun ini pada awal periode akuntansi saldonya nol.
B. JURNAL PENUTUP
Terdapat 4 (empat) jurnal penutup yang harus dibuat yaitu:
1. Menutup akun Pendapatan
Akun Debet Kredit
Pendapatan
Ikhtisar Rugi/Laba
xxx
xxx
2. Menutup akun Beban
Akun Debet Kredit
Ikhtisar Rugi/Laba Beban
xxx
xxx
3. Menutup akun Ikhtisar Rugi/Laba
Akun Debet Kredit
Ikhtisar Rugi/Laba Modal
xxx
xxx
4. Menutup akun Prive
Akun Debet Kredit
Modal Prive
xxx
C. CONTOH
Berikut adalah data laporan Rugi laba suatu perusahaan:
Pendapatan……….
Jurnal penutup yang harus dibuat pada akhir periode akuntansi adalah sebagai berikut:
JURNAL PENUTUP
Akun Debet Kredit
Menutup Pendapatan:
Menutup Ikhtisar Rugi/Laba:
Ikhtisar Rugi/Laba Modal
650.000
Latihan 18
Buatlah jurnal penutup berdasarkan data-data sebagai berikut:
Pendapatan ………. Beban telepon ……… Beban asuransi……… Beban depresiasi……… Beban gaji …….……… Beban perlengkapan……… Prive…..……….
Rp. 20.000.000,-Rp. 1.500.000,-Rp. 1.000.000,-Rp. 10.000.000,-Rp. 4.000.000,-Rp. 2.000.000,-Rp.
5.000.000,-Jawab:
JURNAL PENUTUP
Akun Debet Kredit
E. REVERSING ENTRIES (JURNAL BALIK)
Jurnal balik adalah jurnal yang dibuat pada awal periode sebagai kebalikan dari sebagian jurnal penyesuaian pada akhir periode sebelumnya. Jurnal ini bersifat opsional namun jika dilakukan memberikan manfaat. Tidak semua ayat jurnal penyesuaian dilakukan reversing entries. Jurnal penyesuian yang dibalik adalah:
1. Utang biaya
2. Piutang Pendapatan
4. Biaya Dibayar Dimuka jika digunakan pendekatan beban (biaya)
Untuk memudahkan pemahaman, berikut ini disajikan ikhtisarnya saja sebagai berikut:
No. Jenis AJP Ayat Jurnal Penyesuian Jurnal Balik 1. Utang Biaya Biaya gaji
Utang gaji
2. Piutang Bunga Piutang bunga Pendapatan bunga Pendapatan tiket DD
xxx xxx
Pendapatan tiket DD Pendapatan tiket
xxx xxx
4. Biaya dibayar dimuka
MODUL DASAR-DASAR AKUNTANSI
BAB XI
AKUNTANSI KAS
A. PENGERTIAN KAS
Kas adalah harta yang dapat digunakan untuk membayar kegiatan operasional perusahaan atau dapat digunakan untuk membayar kewajiban saat ini. Wujud dari kas dpat berupa uang kertas/logam, simpanan bank yang sewaktu-waktu dapat ditarik, dana kas kecil, cek, bilyet giro, dsb. Item yang tidak dapat dikatakan kas adalah cek mundur, not sufficient fund (NSF) check, saldo dana yang kegunaannya dibatasi, saldo rekening koran yang diblokir.
B. REKONSILIASI SALDO KAS
Untuk pengendalian, kas dapat disimpan di bank dalam bentuk simpanan giro. Jika hal ini terjadi maka masing-masing fihak yaitu perusahaan (nasabah) dan bank akan melakukan pencatatan atas saldo dan perubahan dari saldo kas tersebut. Perusahaan melakukan pencatatan atas uang yang disimpan di bank di perkiraan (account) cash atau cash in bank. Selanjutnya berdasarkan catatan bank, secara berkala bank biasanya mengirimkan laporan ke nasabah yang lazim disebut rekening koran (bank statement). Dengan demikian dapat dilakukan perbandingan antara data menurut perusahaan dengan informasi yang dilaporkan bank.
Rekonsiliasi adalah tindakan membandingkan dua data untuk mencari kesesuaiannya. Jika rekening koran bank tersebut dibandingkan dengan catatan perusahaan, kemungkinan ada perbedaan yang dapat disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut:
1. Transaksi sudah dicatat oleh perusahaan, tetapi belum dilaporkan oleh bank, seperti:
- setoran dalam perjalanan (deposit in transit), yaitu setoran yang dilakukan
oleh perusahaan (biasanya pada akhir suatu periode yang dicakup oleh rekening koran) dan uang setoran tersebut telah diterima oleh bank tetapi belum masuk dalam rekening koran bank karena rekening koran bank dibuat mendahului setoran tersebut.
- Cek yang masih beredar (outstanding check), yaitu cek yang sudah dibuat
MODUL DASAR-DASAR AKUNTANSI
2. Transaksi sudah dilaporkan di rekening koran bank, tetapi belum dicatat oleh perusahaan, seperti:
- Biaya bank, yang dibebankan kepada nasabah dengan cara langsung
mengurangi saldo simpanan nasabah. Nasabah biasanya baru mengetahui hal itu pada saat menerima rekening koran.
- Penerimaan tagihan oleh bank, jika bank telah menerima uang dari
pelanggan perusahaan , kadangkala bank memberi tahu hal tersebut bersamaan dengan rekening koran.
3. Kesalahan, baik yang dilakukan oleh perusahaan maupun oleh bank, misalnya cek untuk membayar gaji sebesar Rp 192.000.000,00 oleh petugas akuntansi perusahaan dicatat sebesar Rp 129.000.000,00.
Berikut adalah ikhtisar tindakan dalam proses rekonsiliasi:
(a) Transaksi sudah dicatat oleh salah satu pihak tetapi belum dicatat oleh
pihak lain.
No. Item Keterangan Perlakuan
1. Setoran dalam perjalanan
Perusahaan sudah mencatat penambahan kas tetapi bank belum melaporkan dalam rekening koran
Saldo bank ditambah
2. Cek yang sedang beredar
Perusahaan telah mencatat sebagai pengeluaran kas tetapi bank belum mencatat
Saldo bank dikurangi
3. Biaya bank Bank telah mengurangi saldo kas perusahaan, tetapi perusahaan belum mencatat
Saldo kas menurut perusahaan
dikurangi 4. Bunga/jasa giro Bank telah menambah saldo kas
perusahaan, tetapi perusahaan belum mencatat
Saldo kas menurut perusahaan
ditambah 5. Debitur perusahaan
menyetor ke rekening perusahaan di bank
Bank telah menambah saldo kas perusahaan, tetapi perusahaan belum mencatat
Saldo kas menurut perusahaan
ditambah
(b) Adanya kesalahan oleh bank atau oleh perusahaan.
No. Item Keterangan Perlakuan
MODUL DASAR-DASAR AKUNTANSI
Perusahaan Bank
1. Salon Eliza didirikan dan Eliza setor uang ke Bank $ 1,000
1. Menerima setoran dari Eliza $ 1,000
2. Diterbitkan cek no. 1 untuk membayar beban sewa $ 100
2. Membayar cek no. 1
3. Menerima pembayaran piutang $ 500 dan langsung disetor ke bank
3. Menerima setoran dari Salon Eliza $ 500
4. Diterbitkan cek no. 2 untuk membayar honor
5. 5. Menerima setoran dari Tn. A untuk
Salon Eliza $ 300
6. 6. Akhir bulan bank memberi jasa giro $
50 dan membebani Salon Eliza $ 25 dan dibuat rekening koran.
7. Bank menyetor pendapatan $ 1,500 7. Bank menerima setoran dari Salon Eliza $ 1,500
terlalu besar dicatat oleh perusahaan
terlalu besar perusahaan
dikurangi 2. Penerimaan kas
terlalu besar dicatat oleh bank
Saldo kas menurut bank terlalu besar
Saldo bank dikurangi
3. Pengeluaran kas terlalu besar dicatat oleh perusahaan
Saldo kas menurut perusahaan terlalu kecil
Saldo kas menurut perusahaan
ditambah 4. Pengeluaran kas
terlalu besar dicatat oleh bank
Saldo kas menurut rekening koran terlalu kecil
Saldo kas menurut RK ditambah
5. Debitu perusahaan menyetor ke rekening perusahaan di bank
Bank telah menambah saldo kas perusahaan, tetapi perusahaan belum mencatat
Saldo kas menurut perusahaan
ditambah
C. ILUSTRASI AKUNTANSI TRANSAKSI PERUSAHAAN DAN BANK
MODUL DASAR-DASAR AKUNTANSI
Jurnal yang dibuat oleh perusahaan dan bank adalah sebagai berikut:
Perusahaan Bank
1. Kas di Bank 1,000
Modal Eliza 1,000
1. Kas 1,000
Giro-Salon Eliza 1,000
2. Beban Sewa 100
Kas di Bank 100
2. Giro-Salon Eliza 100
Kas 100
3. Kas di Bank 500
Piutang 500
3. Kas 500
Giro-Salon Eliza 500
4. Biaya Gaji 100
Kas di Bank 100
4.
5. 5. Kas 300
Giro-Salon Eliza 300
6. 6. Biaya bunga 50
Giro-Salon Eliza 50 Giro-Salon Eliza 25
Pendapatan adm 25
7. Kas di Bank 1,500
Pendapatan 1,500
7. Kas 1,500
Giro-Salon Eliza 1,500
Buku besar Kas di Bank yang disusun oleh Eliza adalah sebagai berikut:
Kas di Bank
Tgl Uraian Debet Kredit Saldo D/K
2007
Des 1 Penyetoran 1,000 1,000 D
2 Cek No.1 100 900 D
10 Setoran 500 1,400 D
15 Cek No.2 100 1,30 D
31 Setoran 1,500 2,800 D
MODUL DASAR-DASAR AKUNTANSI
Salon Eliza
Tgl Uraian Debet Kredit Saldo D/K
2007
Des 1 Penyetoran 1,000 1,000 K
2 Cek No.1 100 900 K
10 Setoran 500 1,400 K
15 Setoran Tn. A 300 1,700 K
31 Jasa Giro 50 1,750 K
Biaya Bank 25 1,725 K
D. ILUSTRASI REKONSILIASI
Rekonsiliasi dilakukan dengan melakukan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Transaksi yang dilaporkan di Rekening Koran sisi Kredit dibandingkan dengan transaksi yang dicatat di Buku Besar Kas di Bank sisi Debet. Maka akan didapat data sebagai berikut:
- setoran Tn. A $300 dan jasa giro $50 belum dicatat oleh perusahaan,
sehingga harus ditambahkan ke saldo menurut perusahaan.
- Perusahaan sudah mencatat setoran $1,500 tetapi di Rekening Koran belum ada, sehingga harus ditambahkan ke saldo bank sebagai setoran dalam perjalanan.
2. Transaksi di sisi Debit Rekening Koran dibandingkan dengan sisi Kredit account ”Kas di Bank”, maka akan menghasilkan:
- Cek No. 2 sebesar $200 belum tampak di Rekening Koran, sehingga cek
tersebut harus dikurangkan ke saldo menurut Rekening Koran.
- Di Rekening Koran telah ada biaya bank $25, sementara di account ”Kas di Bank” belum ada, saldo menurut perusahaan harus dikurangi dengan biaya bank tersebut.
E. ILUSTRASI BENTUK REKONSILIASI
MODUL DASAR-DASAR AKUNTANSI
Salon Eliza Rekonsiliasi Saldo Kas Untuk Bulan Desember 2007
Saldo menurut Rekening Koran $1,725
Ditambah: Setoran dalam Perjalanan $1,500
$3,225
Dikurangi: Cek yang beredar $ 100
$3,125
Saldo menurut Perusahaan $2,800
Ditambah: Setoran Tn. A $ 300
Jasa Giro $ 50
$3,150
Dikurangi: Biaya Bank $ 25
$3,125
F. ILUSTRASI JURNAL UNTUK MENCATAT HASIL REKONSILIASI
Transaksi yang harus dijurnal adalah transaksi yang belum dicatat oleh perusahaan, yaitu:
Tanggal Uraian Debet Kredit
2007 Des 31
Kas di Bank Piutang
Kas di Bank
25
25
G. DANA KAS KECIL
Dana Kas Kecil adalah kas yang disediakan untuk membayar pengeluaran kecil. Terdapat dua metode pencatatan atas dana kas kecil yaitu:
1. Metode Imprest Fund (Metode Saldo Tetap)
MODUL DASAR-DASAR AKUNTANSI
Tgl. Account Debet Kredit
Des 31 Biaya Lain-lain Kas Kecil
50
50 Jika pada akhir tahun ada pengeluaran kas kecil yang belum diisi kembali, dengan sistem ini pengeluaran ini tentu belum dicatat, maka pada akhir tahun dibuat jurnal penyesuaian dengan men-debet biaya atau aset dan meng-kredit rekening ”Kas Kecil”. Selanjutnya pada awal tahun berikutnya jurnal penyesuaian ini dijurnal balik (direverse), agar pembukuan waktu pengisian kembali atas pengeluaran tersebut konsisten dengan pembukuan pada waktu yang lain.
Akuntansi untuk dana kas kecil meliputi akuntansi saat pembentukan, pengisian kembalik, dan ayat jurnal penyesuian jika pada akhir tahun ada pengeluaran yang belum diisi kembali.
1) Misalkan perusahaan membentuk dana kas kecil dan menyerahkan sebuah cek nominal $500 kepada petugas akuntansi khusus yang menangani kas kecil. Jurnal yang dibuat adalah:
Tgl. Account Debet Kredit
Jan 31 Kas Kecil Kas
500
500 2) Petugas kas kecil mengeluarkan kas kecil untuk membeli supplies kantor
$200, membayar ongkos angkut barang yang dibeli $150 serta biaya lain-lain $75. petugas akan menerima bukti-bukti pengeluaran. Transaksi ini dicatat dalam catatan petugas tetapi tidak dalam bentuk jurnal.
3) Karena uang hampir habis maka petugas kas kecil menyerahkan bukti-bukti pengeluaran sebesar $425 ke bagian keuangan, kemudian petugas menerima cek sebesar $425. Tindakan ini disebut pengisian kembali (replenishment). Jurnal yang dibuat:
Tgl. Account Debet Kredit
Des 30 Supplies Kantor Transportation-in 4) Pada akhir tahun petugas kas kecil mengeluarkan kas untuk biaya lain-lain
MODUL DASAR-DASAR AKUNTANSI
5) Pada awal tahun berikutnya dibuat jurnal balik sebagai berikut:
Tgl. Account Debet Kredit
Des 31 Kas Kecil
Biaya Lain-lain
50
50
2. Metode Saldo Berfluktuasi
Jika metode ini yang digunakan, maka di dalam buku besar disediakan satu rekening untuk mempertanggungjawabkan dana kas kecil. Petugas kas kecil membuat catatan atas kas kecil. Untuk membuat jurnal dianalisis dengan seksama transaksi yang berkaitan dengan kas kecil. Pada hakikatnya hanya ada dua transaksi yaitu: (1) transaksi yang menambah Kas Kecil, dan (2) transaksi yang mengurangi Kas Kecil.
Transaksi yang menambah kas kecil adalah transaksi pengisian kas kecil atau replenishment. Pengisian kas kecil tentu dari Kas Perusahaan, maka jurnal yang dicatat adalah men-debet rekening Kas Kecil dan meng-kredit rekening Kas.
Transaksi yang mengurangi kas kecil umumnya adalah untuk pembayaran biaya tertentu atau pembelian harta tertentu. Dengan demikian pengaruh dari transaksi ini adalah yang pertama harta tertentu bertambah atau timbul biaya tertentu. Pencatatan yang dilakukan adalah mendebet rekening biaya tertentu atau harta tertentu dan meng-kredit akun ”Kas Kecil”.
1) Misalkan perusahaan membentuk dana kas kecil dan menyerahkan sebuah cek nominal $500 kepada petugas akuntansi khusus yang menangani kas kecil. Jurnal yang dibuat adalah:
Tgl. Account Debet Kredit
Jan 31 Kas Kecil Kas
500
500 2) Petugas kas kecil mengeluarkan kas kecil untuk membeli supplies kantor
$200, membayar ongkos angkut barang yang dibeli $150 serta biaya lain-lain $75. petugas akan menerima bukti-bukti pengeluaran. Transaksi ini dicatat dalam catatan petugas tetapi tidak dalam bentuk jurnal.
MODUL DASAR-DASAR AKUNTANSI
Tgl. Account Debet Kredit
Des 30 Supplies Kantor Transportation-in Biaya Lain-lain
Kas Kecil
200 150 75
425
Sementara itu keluarnya cek untuk pengisian kembali kas kecil dijurnal sebagai berikut:
Tgl. Account Debet Kredit
Des 30 Kas Kecil Kas
500
500
4) Pada akhir tahun petugas kas kecil mengeluarkan kas untuk biaya lain-lain sebesar $50, namun belum diisi kembali, maka dibuat jurnal penyesuaian oleh bagian akuntansi sebagai berikut:
Tgl. Account Debet Kredit
Des 31 Biaya Lain-lain Kas Kecil
50
50
5) Pada awal tahun berikutnya tidak perlu dibuat jurnal balik.
H. PENYAJIAN DI NERACA
MODUL DASAR-DASAR AKUNTANSI
SOAL LATIHAN
PT Agung menyimpan uang di Bank Amal. Pada tanggal 31 januari 2006 perusahaan menerima rekening Koran bulan Januari 2006. Saldo menurut rekening koran Rp 4.500.000,00 sementara itu saldo kas menurut perusahaan Rp 2.977.000,00. Setelah diteliti perbedaan tersebut disebabkan oleh:
a. Terdapat setoran tanggal 31 Januari 2006 Rp 1.000.000,00 yang belum masuk dalam rekening koran;
b. Cek yang sedang beredar Rp 500.000,00
c. Sebuah cek untuk membayar hutang nominal Rp 252.000,00
d. Dalam rekening Koran terdapat pengkreditan Rp 2.000.000,00 yang merupakan setoran pelanggan PT. Agung langsung ke Bank Amal
e. Bank memberi bagi hasil Rp 100.000,00 pada perusahaan dan telah dikreditkan di rekening Koran
f. Bank membebani perusahaan dengan biaya bank sebesar Rp 50.000,00
Diminta:
MODUL DASAR-DASAR AKUNTANSI
BAB XII
AKUNTANSI PIUTANG
A. PENGERTIAN PIUTANG
Piutang merupakan klaim (hak untuk mendapatkan) uang dari entitas lain. Piutang juga disebut tagihan atau receivable. Menurut bukti pendukungnya piutang dapat dikelompokkan menjadi:
1. Piutang Wesel/Notes Receivable atau Wesel Tagih, yaitu tagihan yang didukung oleh instrument kredit resmi seperti Promes. Promes adalah janji tertulis untuk membayar uang pada tanggal tertentu tanpa syarat.
2. Piutang Usaha Biasa yaitu tagihan yang didukung oleh bukti usaha biasa biasa seperti faktur atau bukti bahwa perusahaan telah menjual barang/jasa ke fihak yang berhutang (debitur).
B. PIUTANG WESEL
Piutang Wesel adalah piutang yang didukung instrument kredit resmi seperti promes. Promes adalah janji tertulis untuk membayar uang pada tanggal tertentu tanpa syarat. Contoh adalah:
$2,500 Jakarta, 16 Maret 2006
Sembilan puluh hari setelah hari hari ini kami berjanji tanpa syarat untuk
membayar ke PT ABC dua ribu lima ratus dolar Amerika Serikat dengan bunga 12 % setahun.
No. 14 jatuh tempo 14 Juni 2006
PT. XYZ
Sunaryo
MODUL DASAR-DASAR AKUNTANSI
C. AKUNTANSI WESEL TAGIH/PIUTANG WESEL
Akuntansi untuk wesel dapat dibagi menjadi akuntansi pada saat timbulnya, saat jatuh tempo atau saat piutang ini dijual.
1. Akuntansi saat timbulnya piutang wesel
Wesel dapat timbul karena menjual barang secara kredit atau bias juga timbul karena perusahaan memberi pinjaman.
1) Menjual barang/jasa secara kredit. Misalkan perusahaan menjual jasa secara kredit dan perusahaan menerima promes senilai Rp 1.000.000,00 maka jurnal yang dibuat adalah:
Tgl. Account Debet Kredit
2006
Jan 2 Piutang Wesel
Penjualan
1.000.000
1.000.000
2) Terdapat piutang yang sudah jatuh tempo. Misalkan perusahaan pada tanggal 2 Januari 2006 menjual jasa secara kredit dan jatuh tempo 2 Februari 2006. Pada tanggal 2 Januari 2006 perusahaan menerima promes senilai Rp 1.000.000,00 bunga 12% jatuh tempo 2 Mei 2006 sebagai pelunasan tagihan tersebut, maka jurnal yang yang dibuat adalah:
Tgl. Account Debet Kredit
2006
Jan 2 Piutang Wesel
Piutang
1.000.000
1.000.000
2. Akuntansi pada saat jatuh tempo. Mestinya pada tanggal jatuh tempo perusahaan akan menerima uang sebesar nilai nominal wesel dan bunganya. Tapi kadangkala debitur tidak sanggup membayar.
1) Pada saat jatuh tempo debitur membayar, maka jurnal yang dibuat adalah:
Tgl. Account Debet Kredit
MODUL DASAR-DASAR AKUNTANSI
2) Pada saat jatuh tempo debitur tidak membayar, jurnal yang dibuat adalah:
Tgl. Account Debet Kredit
2006
Mei 2 Piutang
Piutang Wesel Pendapatan Bunga
1.030.000
1.000.000 30.000
3. Menjual Wesel Tagih
Sebelum jatuh temponya, suatu piutang wesel dapat dijual atau didiskontokan. Misalkan sebuah wesel sebagaimana tersaji pada angaka 2 diatas yang jatuh tempo pada tanggal 14 Juni 2006 dijual oleh PT ABC ke Bank Amanah pada tanggal 15 Mei 2001 dengan discount 10% setahun. Untuk menentukan jumlah yang diterima PT ABC, dibuat perhitungan sebagai berikut:
Nominal piutang $2,500.00
Bunga 16 Maret s.d. 14 Juni 2006=2,500 x 12% x 90/360 75.00
Nilai pada jatuh tempo 2,575.00
Discount: 2,575 x 10% x 30/360 21.46
Jumlah yang diterima 2,553.54
Perhitungan hari bunga: Maret = 15 hari April = 30 hari Mei = 31 hari Juni = 14 hari 90 hari Perhitungan hari discount: Mei = 16 hari Juni = 14 hari 30 hari
Untuk membuat jurnal pada tanggal penjualan perllu dibandingkan antara nilai nominal wesel dengan hasil penjualan. Jika hasil penjualan lebih besar daripada nilai nominal, maka selisihnya merupakan pendapatan bunga. Sebaliknya jika hasil penjualan lebih kecil daripada nilai nominal maka selisihnya dicatat sebagai beban bunga. Dengan demikian jurnal untuk mencatat transaksi tanggal 15 Mei 2006 adalah sebagai berikut:
Tgl. Account Debet Kredit
MODUL DASAR-DASAR AKUNTANSI
Jika saat jatuh tempo, debitur membayar ke bank, PT ABC tidak menjurnal. Tetapi jika pada saat jatuh tempo, debitur tidak sanggup membayar dan bank menagih pada PT ABC sebesar $2,575, maka jurnal yang dibuat PT ABC adalah:
Tgl. Account Debet Kredit
2006
Juni 14 Piutang Kas
2,575
2,575
D. PIUTANG USAHA BIASA
1. Timbulnya piutang dan akuntansinya
Piutang dapat timbul karena menjual barang/jasa atau karena perusahaan memberi pinjaman ke perusahaan lain. Umumnya piutang dicatat pada saat timbulnya yaitu setelah perusahaan menyerahkan baran/jasa yang dijual.
1) Penjualan barang/jasa
Jika perusahaan menjual jasa secara kredit, misalkan perusahaan pada tanggal 5 Januari 2006 telah menjual jasa sebesar Rp 5.000.000,00. Karena perusahaan sudah menyerahkan jasa, maka perusahaan dapat mengakui piutang dan pendapatan jasa dengan membuat jurnal sebagai berikut:
Tgl. Account Debet Kredit
2006
Jan 5 Piutang Usaha
Pendapatan Usaha
5.000.000
5.000.000 2) Pemberian Pinjaman
Piutang juga dapat timbul karena perusahaan memberi pinjaman uang pada perusahaan lain. Misalnya pada tanggal 15 Januari 2006 PT Angkasa Pura II telah memberi pinjaman kepada pegawai sebesar Rp 500.000,00 maka jurnal yang dibuat oleh perusahaan adalah:
Tgl. Account Debet Kredit
2006
Jan 15 Piutang Pegawai
kas
500.000
MODUL DASAR-DASAR AKUNTANSI
2. Kerugian Piutang
Piutang memiliki resiko tidak tertagih sehingga timbul kerugian. Terdapat dua metode dalam akuntansi kerugian piutang, yaitu:
1) Metode Langsung
Jika metode ini yang digunakan, perusahaan tidak membentuk cadangan. Jika ada piutang yang dihapus, Kerugian Piutang didebet, dan rekening Piutang dikredit. Saldo rekening Kerugian Piutang pada akhir tahun disajikan dalam Laporan Laba Rugi.
2) Metode Cadangan/Penyisihan
Jika metode ini yang digunakan perusahaan pertama-tama membentuk cadangan atau penyisihan kerugian piutang dengan mendebet Beban Kerugian Piutang dan mengkredit Cadangan/Penyisihan Kerugian Piutang. Pada akhir tahun, saldo rekening Beban Kerugian Piutang disajikan dalam Laporan Laba Rugi, sedangkan saldo rekening Penyisihan disajikan di neraca sebagai pengurang Piutang.
Jika ada piutang yang dihapus, perusahaan tidak mengakui kerugian, sebab kerugian sudah diakui pada saat membentuk cadangan. Perusahaan mengurangi Cadangan dengan mendebet rekening Cadangan dan mengkredit rekening Piutang.
Jika banyak penghapusan piutang, saldo Cadangan dapat habis, oleh karena itu setiap akhir tahun Cadangan disesuaikan. Jadi pencatatan kerugian piutang dilakukan pada saat:
- pembentukan Cadangan; dan
- penyesuaian saldo Cadangan.
Berikut ini contoh ikhtisar akuntansi kerugian piutang dengan metode Cadangan:
a. Pada tanggal 31 Desember 2005 dibentuk cadangan kerugian piutang Rp 5.000,00
b. Pada tanggal 19 September 2006 dihapuskan piutang sebesar Rp 3.000,00
c. Pada tanggal 14 Desember 2006 diterima piutang yang telah dihapus Rp 2.500
Transaksi Jurnal
Membentuk Cadangan Beban Kerugian Piutang
Cadangan/Penyisihan Kerugian Piutang
5.000
5.000
Menghapus Piutang Cadangan/Penyisihan Kerugian Piutang
Piutang
3.000
MODUL DASAR-DASAR AKUNTANSI
Menerima Piutang yang
telah dihapus
Piutang
Cadangan/Penyisihan Kerugian Piutang
2.500
Pada akhir tahun dilakukan penyesuian berdasarkan:
a. Penjualan b. Saldo Piutang
c. Menyesuaian saldo rekening Cadangan Kerugian Piutang 1) Dasar Penjualan
Pertama, tentukan besarnya penjualan kredit selama setahun, jika tidak ada data gunakan total penjualan selama satu periode. Besarnya taksiran kerugaian ditentukan dengan mengalikan % kerugian dengan penjualan tersebut, lalu dijurnal. Misalkan penjualan kredit selama tahun 2005 sebesar Rp
1.000.000.000,00 dan ditaksir kerugian piutang adalah 5% x Rp
1.000.000.000,00 = Rp 50.000.000,00. Jurnal yang dibuat adalah:
Tgl. Account Debet Kredit
2005
Des 31 Beban Kerugian Piutang
Penyisihan Ker. Piutang
50.000.000
50.000.000
2) Dasar Piutang
Terdapat tiga langkah yang harus dilakukan, yaitu: (a) Menentukan besarnya taksiran kerugian piutang;
(b) Membandingkan taksiran kerugian piutang dengan saldo rekening
Cadangan/Penyisihan;
(c) Membuat jurnal jika hasil perbandingan pada poin b tidak sama.
Langkah pertama:
Untuk menentukan besarnya taksiran kerugian piutang dikemudian hari, dapat didasarkan pada: (1) Total piutang pada akhir tahun, atau (2) Umur masing-masing tagihan.
(1) Didasarkan pada Total Piutang
MODUL DASAR-DASAR AKUNTANSI
DEBITUR JUMLAH TGL FAKTUR TGL JATUH TEMPO
PT A 2.000 20/12/2005 20/01/2006
PT B 2.500 15/10/2005 15/11/2005
PT ABC 1.000 15/11/2005 15/12/2005
PT X 3.000 3/10/2005 3/11/2005
PT Y 2.500 3/7/2005 3/8/2005
PT Z 1.000 3/8/2005 3/9/2005
JUMLAH 12.000
Taksiran kerugian piutang = 15% x Rp 12.000,00 = Rp 1.800,00. (2) Didasarkan pada Umur Piutang
Caranya hampir sama, namun saldo rekening piutang dianalisis terhadap tanggal penerbitan dan tanggal jatuh tempo, kemudian dikelompokkan menurut umurnya. Kemudian saldo masing-masing kelompok piutang
dikalikan dengan prosentase yang telah ditetapkan berdasarkan
pengalaman. Cara menentukan umur piutang dapat dicari (a) dari tanggal faktur ke 31 Desember atau (b) dari tanggal jatuh tempo ke 31 Desember. (a) Umur piutang dihitung dari tanggal jatuh tempo ke tanggal 31
Desember
Karena ada kemungkinan terdapat piutang yang belum jatuh tempo maka biasanya pengelompokannya meliputi piutang yang belum jatuh tempo dan yang sudah lewat waktu. Misalkan prosentase kerugian ditaksir sebagai berikut:
Umur Piutang % Taksiran Kerugian Piutang
Belum jatuh tempo 10%
Lewat waktu s.d. 30 hari 15%
Lewat waktu lebih dari 30 hari 20%
Untuk mempermudah menentukan besarnya taksiran kerugian dibuat daftar umur piutang sebagai berikut:
Nama Debitur Jumlah Belum Jatuh Tempo
PT ABC 1.000 1.000
PT X 3.000 3.000
PT Y 2.500 2.500
PT Z 1.000 1.000
Jumlah 12.000 2.000 1.000 9.000
% Penyisihan 10% 15% 20%
MODUL DASAR-DASAR AKUNTANSI
(b) Umur piutang dihitung dari tanggal faktur ke tanggal 31 Desember Karena umur piutang dihitung dari tanggal faktur, maka biasanya pengelompokan umur piutang berdasarkan jumlah hari. Misalkan prosentase kerugian ditaksir sebagai berikut:
Umur Piutang % Taksiran Kerugian Piutang
s.d. 30 hari 10%
31 s.d. 60 hari 15%
lebih dari 60 hari 20%
Untuk mempermudah menentukan besarnya taksiran kerugian dibuat daftar umur piutang sebagai berikut:
Nama Debitur Jumlah s.d. 30
hari
PT ABC 1.000 1.000
PT X 3.000 3.000
PT Y 2.500 2.500
PT Z 1.000 1.000
Jumlah 12.000 2.000 1.000 9.000
% Penyisihan 10% 15% 20%
Jumlah Penyisihan 2.150 200 150 1.800
Langkah kedua:
Membandingkan antara jumlah taksiran kerugian piutang yang telah dihitung
dengan saldo rekening Cadangan/Penyisihan Kerugian Piutang. Dari
perbandingan ini akan ada 4 kemungkinan, yaitu:
(a) Rekening Cadangan bersaldo Kredit yang sama dengan taksiran kerugian piutang hasil perhitungan, tidak ada penyesuaian.
(b) Rekening Cadangan bersaldo Kredit lebih kecil dari taksiran kerugian
piutang hasi perhitungan, perlu ditambah dengan membuat jurnal
penyesuaian.