• Tidak ada hasil yang ditemukan

35278 sessi 7. sistem penunjang keputusan pm

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "35278 sessi 7. sistem penunjang keputusan pm"

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)

METODE

PROFILE MATCHING

(2)

METODE PROFILE MATCHING

Metode profile matching merupakan proses

membandingkan antara kompetensi individu dengan

kompetensi jabatan sehingga dapat diketahui perbedaan kompetensinya (disebut juga gap), semakin kecil gap yang dihasilkan maka bobot nilainya semakin besar yang

berarti memiliki peluang lebih besar untuk karyawan menempati posisi tersebut.

adalah sebuah mekanisme pengambilan keputusan

dengan mengasumsikan bahwa terdapat tingkat variabel prediktor yang ideal yang harus dipenuhi oleh subyek

(3)

Contoh penerepannya :

Evaluasi kinerja karyawan untuk promosi jabatan Manajemen football player

Penerima beasiswa yang layak dan lain-lain…..

contoh kasus :

evaluasi kinerja karyawan untuk promosi jabatan

misal terdapat 5 karyawan yang akan dipromosikan

konsep:

(4)

LANGKAH-LANGKAH PADA METODE PROFIL MATCHING

1. Menentukan Variabel

Langkah pertama dalam metode profile matching

adalah menentukan variabel-variabel yang nantinya digunakan sebagai point penilaian karyawan terhadap jabatan.

2. Menghitung Hasil Pemetaan Gap Kompetensi

Gap adalah beda antara profil jabatan maupun standar untuk perencanaan karir dengan profil karyawan yang ditunjukkan pada rumus:

Gap = Profil Karyawan - Profil Jabatan

 

(5)

Setelah didapatkan tiap gap masing-masing karyawan,

(6)

No Selisih (Gap) Bobot Nilai Keterangan

1 0 6 Tidak ada Gap (kompetensi sesuai yang dibutuhkan)

2 1 5,5 Kompetensi individu kelebihan 1 tingkat/level

3 -1 5 Kompetensi individu kurang 1 tingkat/level

4 2 4,5 Kompetensi individu kelebihan 2 tingkat/level

5 -2 4 Kompetensi individu kurang 2 tingkat/level

6 3 3,5 Kompetensi individu kelebihan 3 tingkat/level

7 -3 3 Kompetensi individu kurang 3 tingkat/level

8 4 2,5 Kompetensi individu kelebihan 4 tingkat/level

9 -4 2 Kompetensi individu kurang 4 tingkat/level

10 5 1,5 Kompetensi individu kelebihan 59 tingkat/level

11 -5 1 Kompetensi individu kurang 5 tingkat/level

(7)

PERHITUNGAN DAN PENGELOMPOKAN CORE DAN SECONDARY FACTOR

Setelah menentukan bobot nilai gap untuk ketiga aspek, yaitu aspek kecerdasan, sikap kerja, dan perilaku dengan cara yang sama, setiap

aspek

dikelompokkan menjadi 2 kelompok yaitu:

“Core Factor “ dan “Secondary Factor “

Perhitungan CORE FACTOR : NCF =

Keterangan :

NCF : Nilai rata-rata core factor

NC (i,s,p) : Jumlah total nilai core factor (kecerdasan, sikap kerja, perilaku)

(8)

LANJ..

���

��

/ΣIS

Keterangan :

NSF : Nilai rata-rata

secondary factor

NS : Jumlah total nilai

secondary factor

(aspek 1,

aspek 2, aspek 3, dst.)

(9)

3. Menghitung Nilai Total Tiap Aspek

Dari hasil perhitungan dari tiap aspek tersebut

kemudian dihitung nilai total berdasarkan

presentase dari

core factor

dan

secondary factor

yang diperkirakan berpengaruh terhadap kinerja

tiap-tiap profil. Perhitungannya dapat dilihat

pada rumus :

Nilai Total = x % NCF + x % NSF

Keterangan :

NCF : Nilai rata-rata

core factor

(10)

4. Menghitung Hasil Akhir (Ranking)

Hasil akhir dari proses

profile matching

adalah

ranking dari kandidat yang dapat dijadikan

karyawan yang dapat mengisi suatu jabatan

tertentu. Penentuan ranking mengacu pada hasil

perhitungan tertentu, perhitungan tersebut dapat

ditunjukan pada rumus:

(11)

CONTOH KASUS

Pada PT Jamsostek akan memilih

karyawan untuk posisi tertentu, terdapat

3 karyawan. Penilaian berdasarkan dua

kriteria yaitu Psikologi dan Kemampuan

khusus.

Psikologi berdasarkan 5 penilaian dan

kemampuan khusus berdasarkan 3

(12)

TABEL PENILAIAN BERDASARKAN PSIKOLOGI

sub kriteria

profile kriteria karyawan profile kriteria jabatan

GAP

tono tini tina tono tini tina

1_1 4 2 4 5 -1 -3 -1

1_2 3 4 3 4 -1 0 -1

1_3 4 4 3 4 0 0 -1

1_4 4 3 4 4 0 -1 0

(13)

TABEL PENILAIAN BERDASARKAN KEMAMPUAN KHUSUS

sub kriteria

profile kriteria

karyawan profile

kriteria jabatan

GAP

tono tini tina tono tini tina

2_1 2 4 2 4 -2 0 -2

2_2 4 4 4 5 -1 -1 -1

(14)

TABEL BOBOT YANG DIGUNAKAN

Selisih Bobot Nilai Keterangan

0 5 Tidak ada selisih (kompetensi sesuai dg yg

dibutuhkan)

1 4,5 Kompetensi individu kelebihan 1 tingkat

-1 4 Kompetensi individu kekurangan 1 tingkat

2 3,5 Kompetensi individu kelebihan 2 tingkat

-2 3 Kompetensi individu kekurangan 2 tingkat

3 2,5 Kompetensi individu kelebihan 3 tingkat

-3 2 Kompetensi individu kekurangan 3 tingkat

4 1,5 Kompetensi individu kelebihan 4 tingkat

(15)

HASIL PEMETAAN GAP

sub kriteria

tono

keterangan bobot nilai

tini

tina

(16)

PERHITUNGAN DAN PENGELOMPOKAN CORE DAN SECONDARY FACTOR

“Core Factor “ dan “Secondary Factor “

Perhitungan CORE FACTOR : psikologi

�C�=Σ�C/ΣIC

Np tono =(4 +4 +5 +5 +4,5)/5 = 18/5 = 3,6

Perhitungan SECONDARY FACTOR : kemampuan khusus

���=Σ��/ΣIS

(17)

PERHITUNGAN NILAI TOTAL

sub

kriteria

keterangan bobot nilai

tono

tini

tina

Np

3.6

4.2

4

(18)

PERHITUNGAN NILAI AKHIR

Sebagai contoh nilai persen bobot

ditetapkan 50% untuk psikologi dan 50%

kemampuan khusus

(19)

HASIL KEPUTUSAN

Hasil Keputusan

keterangan bobot nilai

tono tini tina

Np

3.6

4.2

4.0

Nk

4.0

4.7

4.0

Ha

3.8

4.4

4.0

(20)

CONTOH KASUS :

EVALUASI KINERJA KARYAWAN UNTUK PROMOSI JABATAN

MISAL TERDAPAT 5 KARYAWAN YANG AKAN DIPROMOSIKAN

KONSEP:

MENCARI ORANG YANG MEMILIKI PROFIL SEDEKAT MUNGKIN DENGAN JABATAN YANG SEDANG KOSONG

(21)

ASPEK-ASPEK PENILAIAN

Dalam kasus ini, dicontohkan 3 aspek penilaian yang digunakan, yaitu:

1. Aspek Kecerdasan, yang memiliki 10 faktor: - Common Sense

- Verbalisasi Ide

- Sistematika berpikir

- Penalaran dan Solusi Real - Konsentrasi

- Logika Praktis

- Fleksibilitas Berpikir - Imajinasi Kreatif

- Antisipasi

(22)

2. Aspek Sikap Kerja, yang memiliki 6 faktor penilaian:Energi Psikis

Ketelitian dan Tanggung jawabKehati-hatian

Pengendalian PerasaanDorongan berprestasiVitalitas Perencanaan

3. Aspek Perilaku, yang memiliki 4 faktor penilaian:

Kekuasaan (Dominance)Pengaruh (Influence)

Keteguhan Hati (Steadiness)Pemenuhan (Compliance)

(23)

PEMETAAN GAP KOMPETENSI

Gap

: perbedaan/selisih value

masing-masing

aspek/attribut dengan value target

(24)
(25)

Keterangan:

1 : Common Sense 2 : Verbalisasi Ide

3 : Sistematika Berpikir

4 : Penalaran dan Solusi Real 5 : Konsentrasi

6 : Logika Praktis

7 : Fleksibilitas Berpikir 8 : Imajinasi Kreatif

9 : Antisipasi

(26)
(27)

Keterangan:

1 : Energi Psikis

2 : Ketelitian dan Tanggung Jawab 3 : Kehati-hatian

4 : Pengendalian Perasaan 5 : Dorongan Berprestasi

(28)
(29)

Keterangan:

1 : Dominance (Kekuasaan) 2 : Influences (Pengaruh)

(30)

Selisih Bobot Nilai Keterangan

0 5 Tidak ada selisih (kompetensi sesuai dg yg dibutuhkan)

1 4,5 Kompetensi individu kelebihan 1 tingkat

-1 4 Kompetensi individu kekurangan 1 tingkat

2 3,5 Kompetensi individu kelebihan 2 tingkat

-2 3 Kompetensi individu kekurangan 2 tingkat

3 2,5 Kompetensi individu kelebihan 3 tingkat

-3 2 Kompetensi individu kekurangan 3 tingkat

4 1,5 Kompetensi individu kelebihan 4 tingkat

-4 1 Kompetensi individu kekurangan 4 tingkat

Pembobotan

Setelah diperoleh Gap pada masing-masing karyawan, setiap profil karyawan diberi bobot nilai sesuai ketentuan pada Tabel Bobot Nilai Gap

(31)

No Sub Aspek 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Keterangan

No Sub Aspek 1 2 3 4 Keterangan

1 K1001 1 1 0 -1 Nilai Gap

K1001 4,5 4,5 5 4 Hasil Bobot Nilai

Setiap karyawan akan memiliki tabel bobot seperti contoh-contoh tabel yang berada di bawah ini (contoh : untuk K1001)

Tabel 1. Kecerdasan hasil pemetaan gap kompetensi dan hasil bobot nilai gap

Tabel 2. Sikap kerja hasil pemetaan gap dan hasil bobot nilai gap

(32)

PERHITUNGAN DAN PENGELOMPOKAN CORE DAN SECONDARY FACTOR

Setelah menentukan bobot nilai gap untuk ketiga aspek, yaitu aspek kecerdasan, sikap kerja, dan perilaku dengan cara yang sama, setiap

aspek

dikelompokkan menjadi 2 kelompok yaitu:

“Core Factor “ dan “Secondary Factor “

Perhitungan CORE FACTOR :

NCF =

Keterangan :

NCF : Nilai rata-rata core factor

NC (i,s,p) : Jumlah total nilai core factor (kecerdasan, sikap kerja, perilaku)

(33)

Perhitungan SECONDARY FACTOR :

NSF =

Keterangan :

NSF : Nilai rata-rata secondary factor

NS (i,s,p) : Jumlah nilai total secondary factor (kecerdasan, sikap kerja, perilaku)

(34)

Perhitungan core factor dan secondary factor untuk aspek kecerdasan dilakukan dengan terlebih dahulu menentukan subaspek mana yang menjadi core factor dari aspek

kecerdasan misalnya sub aspek 1, 2, 5, 8 dan 9, dan sub aspek sisanya akan

menjadi secondary factor. Kemudian nilai core factor dan secondary factor tersebut

dijumlahkan dan hasilnya bisa dilihat pada tabel berikut. Berikut cara pengerjaannya:

No Sub

Tabel Pengelompokan Bobot Nilai Gap Aspek Kecerdasan

(35)

Cara perhitungannya sama dengan yang diatas, dan sub aspek yang dipilih untuk jadi core factor bagi aspek sikap kerja misalnya 1, 2 dan 5, sedangkan sub aspek sisanya akan menjadi secondary factor. Perhitungannya adalah sbb:

NCF = NCF = = 5

Tabel Pengelompokan Bobot Nilai Gap Aspek Sikap Kerja

(36)

Core factor untuk aspek perilaku dimisalkan sub aspek yang dipilihnya adalah 1 dan 2, sedangkan sisanya akan menjadi secondary factor. Berikut cara pengerjaannya:

NCF = NCF = = 4,5

Tabel Pengelompokan Bobot Nilai Gap Aspek Perilaku

(37)

PERHITUNGAN NILAI TOTAL

Dari perhitungan setiap aspek yang diatas, berikutnya dihitung nilai total berdasarkan presentase dari core factor dan

secondary factor yang diperkirakan berpengaruh terhadap kinerja tiap-tiap karyawan.

(x)%.NCF(i,s,p) + (x)%.NSF(i,s,p) = N(i,s,p)

Keterangan:

NCF(i,s,p) : Nilai rata-rata core factor (kecerdasan, sikap, perilaku)

NSF(i,s,p) : Nilai rata-rata secondary factor (kecerdasan, sikap, perilaku)

N(i,s,p) : Nilai total dari aspek (kecerdasan, sikap, perilaku)

(38)

1. Aspek Kecerdasan (Contoh: untuk K1001) Ni = (60% x 3,9) + (40% x 4) = 3,94

Tabel Nilai Total Aspek Kecerdasan

No Sub Aspek Core Factor Secondary

Factor Ni

1 K1001 3,9 4 3,94

No Sub

Aspek Core Factor Secondary factor Ns

1 K1001 5 2,8 4,12

Tabel Nilai Total Aspek Sikap Kerja

2. Aspek Sikap Kerja (Contoh: untuk K1001) Ns = (60% x 5) + (40% x 2,8) = 4,12

(39)

3. Aspek Perilaku (Contoh : untuk K1001)

Np = (60% x 4,5) + (40% x 4,5) = 4,5 Tabel Nilai Total Aspek Perilaku

No Sub

Aspek Core Factor Secondary Factor Np

(40)

PERHITUNGAN PENENTUAN RANKING

Hasil akhir dari proses profile matching adalah ranking dari kandidat yang diajukan untuk mengisi suatu jabatan tertentu.

Penentuan ranking mengacu pada hasil perhitungan tertentu.

Ranking = (x)%.Ni + (x)%.Ns + (x)%.Np

Keterangan:

Ni : Nilai kecerdasan

Ns: Nilai Sikap Kerja

Np : Nilai Perilaku

(41)

Sebagai contoh dari rumus untuk perhitungan ranking di atas,

perhatikan hasil akhir dari karyawan dengan Id_kary K1001 dengan nilai persen = 20%, 30% dan 50% sebagai berikut:

Ranking = (20% x 3,94) + (30% x 4,12) + (50% x 4,5) = 0,78 + 1,24 + 2,25

= 4,274

Tabel Hasil akhir proses Profile Matching (Contoh: untuk K1001)

Setelah setiap kandidat mendapatkan hasil akhir seperti contoh pada tabel diatas, maka bisa ditentukan peringkat atau ranking dari kandidat berdasarkan pada semakin besarnya nilai hasil akhir sehingga

semakin besar pula kesempatan untuk menduduki jabatan

yang ada, begitu pula sebaliknya.

No Id_Kary Ni Ns Np Hasil AKhir

Gambar

Tabel 1. Kecerdasan hasil pemetaan gap kompetensi dan hasil bobot

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan Berita Acara Pendaftaran dan Pengunduhan (Download) Dokumen serta Penutupan Pendaftaran dan Pengunduhan (Download) Dokumen Nomor : PAN.06/SAP-BG/XII/2012 tanggal 21

Jadual 2 menunjukkan kadar pernafasan dan kadar denyut jantung seorang pelajar semasa berehat dan semasa melakukan aktiviti

Komentar yang bernilai nol (0) dari nilai keseluruhan perbandingan postingan yang telah diringkas dengan komentar diklasifikasikan sebagai komentar yang “tidak layak” dan

Kegiatan pembekalan merupakan salah satu persiapan yang diselenggarakan oleh lembaga UNY. Kegiatan ini wajib diikuti oleh calon peserta PPL. Materi yang disampaikan

Titus memberikan catatan, bahwa intuisi adalah suau jenis pengetahuan yang lebih tinggi, wataknya berbeda dengan pengetahuan yang diungkapkan oleh indera dan akal; dan bahwa

Definisi dari Corporate Social Responsibility (CSR) adalah suatu tindakan atau konsep yang dilakukan oleh perusahaan (sesuai kemampuan perusahaan tersebut) sebagai

Memberikan panduan mengenai kegiatan proses penyusunan proposal penelitian meliputi pembimbingan dan penulisan proposal penelitian, dimana MPI 1 merupakan mata ajar

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : Apakah dengan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournaments (TGT)