• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mengenal Lebih Dekat dengan PSAK baru 71, 72, 73 | Dwi Martani

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Mengenal Lebih Dekat dengan PSAK baru 71, 72, 73 | Dwi Martani"

Copied!
86
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Agenda

Pengertian Sewa

Pengertian Sewa

PSAK 30

PSAK 30

PSAK 73

PSAK 73

(3)
(4)

Penyewa

Menggunakan

Pesewa

Meminjamkan

SEWA

Sewa adalah suatu perjanjian dimana

lessor

memberikan hak kepada

lessee

untuk

menggunakan suatu aset

selama periode waktu yang

disepakati.

(5)

Sewa

Aset tetap selain dibeli dapat disewa dari pihak

lain:

Sewa operasi / operating lease

Sewa pembiayaan / capital lease

Sewa sebagai alternatif pembiayaan

menghemat kas entitas.

Sewa operasi disajikan off balance sheet (tidak

(6)

Sewa Operasi

Sewa jangka pendek

Alat dapat digunakan oleh penyewa namun aset dimiliki

oleh pihak yang menyewakan.

Tidak terjadi transfer ownership di akhir masa sewa.

Pemeliharaan alat biasanya oleh yang menyewakan

Penyajian dalam laporan keuangan

Diakui dan disajikan sebagai beban sewa dalam laporan

laba rugi komprehensif.

Tidak ada pencatatan aset, utang dan beban depresiasi (

off

(7)

Keuntungan dan Kerugian Sewa Operasi

Keuntungan

Memperoleh pendanaan dengan rate tetapUntuk aset yang cepat sekali berubah

teknologinya akan tepat karena investasinya lebih murah  fleksibel.

Keuntungan dari pajak (beban menjadi lebih besar)

Tidak disajikan dalam laporan posisi keuangan sebagai aset dan utang sehingga rasio

efisiensi (sales/total aset; sales/fixed aset) dan rasio leverage (debt/equity; laba

operasi/interest) terlihat lebih bagus  off balance sheet.

Entitas tidak perlu memelihara aset

seringkali maintenance dilakukan oleh pihak yang menyewakan.

Menghemat kas dan pendanaan di masa sekarang karena biaya yang dikeluarkan sebesar biaya sewa.

Keuntungan

Memperoleh pendanaan dengan rate tetap • Untuk aset yang cepat sekali berubah

teknologinya akan tepat karena investasinya lebih murah  fleksibel.

Keuntungan dari pajak (beban menjadi lebih besar)

Tidak disajikan dalam laporan posisi keuangan sebagai aset dan utang sehingga rasio

efisiensi (sales/total aset; sales/fixed aset) dan rasio leverage (debt/equity; laba

operasi/interest) terlihat lebih bagus  off balance sheet.

Entitas tidak perlu memelihara aset

seringkali maintenance dilakukan oleh pihak yang menyewakan.

Menghemat kas dan pendanaan di masa sekarang karena biaya yang dikeluarkan sebesar biaya sewa.

Kerugian

Entitas tidak memiliki aset untuk

operasi yang disajikan dalam laporan keuangan

• Keberlanjutan entitas dapat terganggu jika sewa di masa akan datang tidak diperoleh  untuk aset utama entitas cukup berisiko jika menggunakan sewa operasi

Untuk alat-alat khusus sulit diperolehSeringkali lebih mahal daripada

membeli aset

• Tidak dapat dimanfaatkan optimal jika cepat terjadi perubahan teknologi

Penggunaan terbatas tergantung perjanjian sewa

• Tidak dapat dijadikan jaminan bank Kerugian

Entitas tidak memiliki aset untuk

operasi yang disajikan dalam laporan keuangan

Keberlanjutan entitas dapat terganggu jika sewa di masa akan datang tidak diperoleh  untuk aset utama entitas cukup berisiko jika menggunakan sewa operasi

Untuk alat-alat khusus sulit diperoleh • Seringkali lebih mahal daripada

membeli aset

Tidak dapat dimanfaatkan optimal jika cepat terjadi perubahan teknologi

Penggunaan terbatas tergantung perjanjian sewa

(8)

Sewa Pembiayaan

Sewa pembiayaan / capital lease / finance lease

Merupakan bentuk pendanaan jangka panjang

pembelian secara angsuran

Sewa pembiayaan

transfer risiko dan manfaat aset

kepada pihak leasse

kriteria umum sesuai dengan

PSAK 30: sewa dan ISAK 8 Transaksi yang Mengandung

Sewa.

Aset dicatat oleh leasse :

– Pencatatan aset

(9)

Sewa

Data

Entitas melakukan leasing 1 Januari 2010

Masa Manfaat aset 5 tahun, aset didepresiasi

5 tahun dengan metode garis lurus.

Sewa merupakan bentuk kontrak yang dapat

dibatalkan dengan jangka waktu 5 tahun.

Kontrak tahunan yang dibayarkan 2.505 setiap

akhir tahun.

Bunga 8 % per tahun

Data

Entitas melakukan leasing 1 Januari 2010

Masa Manfaat aset 5 tahun, aset didepresiasi

5 tahun dengan metode garis lurus.

Sewa merupakan bentuk kontrak yang dapat

dibatalkan dengan jangka waktu 5 tahun.

Kontrak tahunan yang dibayarkan 2.505 setiap

akhir tahun.

(10)

Sewa - Lease

Skedul Leasing

Tahun

awal tahun

Pokok

Bunga dan Pokok dari MLP

Utang Akhir

Tahun

Bunga

Pokok

Total

2010 10.000 800 1.705 2.505 8.295

2011 8.295 664 1.841 2.505 6.454

2012 6.454 517 1.988 2.505 4.466

2013 4.466 358 2.147 2.505 2.319

2014 2.319 186 2.319 2.505 (0)

(11)

Jurnal - Lease

Operating Lease

Biaya sewa

2.505

Kas

2.505

Capital / Finance Lease

Aset leasing 10.000

Capital / Finance Lease

(12)

Jurnal - Lessor

Capital / Finance Lease

Piutang Leasing10.000

Aset

10.000

Kas

2.505

Piutang Leasing

1.708

Pendapatan bunga

800

Kas

Capital / Finance Lease

Piutang Leasing10.000

Aset

10.000

Kas

2.505

Piutang Leasing

1.708

(13)

Sewa

Perbandingan Sewa Operasi dan Sewa Pembiayaan

Sewa Operasi

Sewa Pembiayaan

Tahun

Sewa per

tahun

Bunga dan Pokok dari MLP

Bunga

Depresiasi

Total

(14)

Sewa

Dampak pada Laporan Keuangan Lease

Tanggal

Cash

Lease Aset

Liability

Lease

Equity

01/01/2010

- 10.000

10.000 -

31/12/2010

(2.505)

8.000 8.295

(2.800)

(15)

Sewa

Dampak pada Laporan Keuangan Lessor

(16)
(17)

Ruang Lingkup

PSAK 30 diterapkan dalam akuntansi untuk semua jenis sewa kecuali:

Sewa dalam rangka eksplorasi atau penambangan mineral, minyak, gas

alam dan sumber daya lainnya yang tidak dapat diperbarui; dan

Perjanjian lisensi untuk hal-hal seperti film, rekaman video, karya

panggung, manuskrip (karya tulis), hak paten dan hak cipta

Pernyataan ini tidak diterapkan untuk pengukuran:

Properti investasi yang diserahkan oleh lessor yang dicatat sebagai

sewa operasi (PSAK 13: Properti Investasi)

Properti investasi yang dikuasai oleh lessee yang dicatat sebagai sewa

operasi (PSAK 13: Properti Investasi)

 Aset biologis yang dikuasai oleh lessee yang dicatat sebagai sewa pembiayaan

Aset biologis yang diserahkan oleh lessor yang dicatat sebagai sewa

(18)

Definisi Sewa

PSAK 30 (Revisi 2011)

(19)

Awal Sewa vs Awal Masa Sewa

Awal Sewa

(

Inception of the lease

) adalah

tanggal yang lebih awal

antara tanggal perjanjian sewa dan tanggal pihak-pihak menyatakan

komitmen terhadap ketentuan-ketentuan pokok sewa. Pada tanggal

ini:

Sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi atau sewa pembiayaanUntuk sewa pembiayaan , jumlah yang diakui pada awal masa sewa

ditentukan

Awal Masa Sewa

(

commencement of the lease term

) adalah tanggal

saat lessee mulai berhak untuk menggunakan aset sewaan.

Tanggal ini merupakan tanggal pertama kali sewa diakui (yaitu

(20)

Klasifikasi Sewa

Lease = Sewa

Sewa Pembiayaan

(

Finance Lease

) adalah sewa yang

mengalihkan secara substansial seluruh

risiko

dan

manfaat

yang terkait dengan kepemilikan suatu aset. Hak milik pada

akhirnya dapat dialihkan, dapat juga tidak dialihkan (par. 8)

Sewa Operasi

(

Operating Lease

) adalah sewa yang tidak

mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat

yang terkait dengan kepemilikan aset (par. 8)

Klasifikasi sebagai sewa pembiayaan atau sewa

operasi didasarkan pada

substansi

transaksi

(21)

Indikator-indikator Klasifikasi (Par.10)

a) Sewa mengalihkan kepemilikan aset kepada lessee pada akhir masa sewa

b) Lessee mempunyai opsi untuk membeli aset pada harga yang cukup rendah dibandingkan nilai wajar pada tanggal opsi mulai dapat

dilaksanakan, sehingga pada awal sewa dapat dipastikan bahwa opsi memang akan dilaksanakan

c) Masa sewa adalah untuk sebagian besar umur ekonomis aset meskipun hak milik tidak dialihkan

d) Pada awal sewa, nilai kini dari jumlah pembayaran sewa minimum secara substansial mendekati nilai wajar aset sewaan

(22)

Indikator Tambahan (Par. 11)

Jika lessee dapat membatalkan sewa, maka rugi lessor

yang terkait dengan

pembatalan ditanggung oleh lessee

Laba atau rugi dari

fluktuasi nilai wajar

residu

dibebankan kepada lessee

Lessee

memiliki kemampuan untuk melanjutkan sewa

untuk periode kedua dengan nilai rental yang secara

substansial lebih rendah dari nilai rental pasar

(23)

Sewa Tanah dan Bangunan

IAS 17 mengatur

transaksi sewa atas tanah

&

bangunan sebagai sewa pembiayaan atau sewa

operasi sesuai klasifikasi yang ada

PSAK

menyesuaikan

pengaturan dengan

(24)

Sewa Tanah dan Bangunan

Perjanjian sewa

mengandung elemen tanah dan

bangunan

diklasifikasikan sebagai

sewa pembiayaan

atau

sewa operasi

.

Dalam menentukan klasifikasi

pada umumnya tanah

memiliki umur ekonomik yang tidak terbatas.

Pembayaran sewa dialokasikan antara elemen tanah dan

bangunan

secara proporsional

sesuai nilai wajar relatif

bagian perjanjian sewa pada awal kontrak.

Apabila

tidak dapat dialokasikan

, seluruh sewa

(25)

Sewa tanah dan bangunan

Tanah dianggap tidak material

, maka tanah dan bangunan

dapat diakui sebagai unit tunggal untuk tujuan klasifikasi

sewa dan diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan atau

sewa operasi.

Umur ekonomik bangunan

dianggap sebagai umur

ekonomik seluruh aset sewaan.

Pengukuran elemen tanah dan bangunan secara

terpisah

tidak diperlukan

apabila bagian lessee atas tanah dan

bangunan diklasifikasikan sebagai

properti investasi

PSAK

13 dan

metode nilai wajar diadopsi

.

(26)

Kasus – Klasifikasi Sewa (1)

PT XYZ menyewa mobil selama 5 tahun. Masa manfaat

mobil tersebut adalah 7 tahun. PT XYZ diberikan opsi untuk

membeli mobil tersebut pada akhir masa sewa seharga

50% dari nilai pasar mobil ditambah 0.5% dari nilai pasar

mobil pada tanggal opsi dilaksanakan. Nilai pembayaran

tersebut adalah untuk menutup biaya penjualan mobil.

Sewa ini akan diklasifikasikan sebagai …..?

Sewa Pembiayaan, karena terdapat opsi untuk

(27)

Kasus – Klasifikasi Sewa (2)

Pada tanggal 1 Januari 2009, PT ABC menyewakan sebuah peralatan kepada PT XYZ. Peralatan tersebut dibeli seharga $ 20,000 (Nilai wajar peralatan). Perjanjian sewa mengandung klausul – klausul berikut ini:

Masa Sewa 8 tahun

 Pembayaran tahunan setiap tanggal 1/1 setiap tahunnya sebesar $ 4,500

Masa manfaat peralatan adalah 10 tahun

Estimasi nilai sisa pada akhir masa sewa adalah $ 3,000

Sewa ini bisa dibatalkan, dan PT XYZ akan dikenakan penalti yang tidak

signifikan. PT XYZ akan mengembalikan peralatan kepada PT ABC pada akhir masa sewa. PV dari pembayaran sewa minimum (dihitung dengan

menggunakan tingkat bunga implisit 11.65%) adalah sebesar $ 18,271

(28)

Kasus – Jawaban

Apakah kepemilikan aset akan berpindah pada akhir

masa sewa?

PT XYZ akan mengembalikan aset pada akhir masa sewa

Apakah ada opsi untuk membeli aset pada harga yang

cukup rendah dibandingkan nilai wajar?

Tidak ada cukup informasi

Apakah masa sewa adalah untuk sebagian besar umur

ekonomis aset?

Masa sewa adalah 8 tahun, sama dengan 80% dari masa

manfaat aset

Apakah aset sewaan bersifat khusus?

Tidak ada cukup informasi

χ

?

(29)

Kasus – Jawaban

Apakah nilai kini dari jumlah pembayaran sewa minimum

secara substansial mendekati nilai wajar aset sewaan?

PV pembayaran sewa minimum $ 18,271

FV peralatan $ 20,000

→ PV pembayaran sewa minimum = 91.4% dari FV peralatan

Apabila lessee membatalkan sewa, apakah kerugian

lessor akan ditanggung oleh lessee?

PT XYZ dikenakan pinalti yang tidak signifikan

(30)

Kasus – Jawaban

Apakah laba atau rugi dari fluktuasi

nilai wajar residu akan dibebankan

kepada lessee?

Tidak ada cukup informasi

Apakah lessee memiliki kemampuan untuk

melanjutkan sewa untuk periode kedua dengan

nilai rental yang secara substansial lebih

rendah dari nilai rental pasar?

Tidak ada cukup informasi

PT XYZ akan mengembalikan peralatan pada akhir

masa sewa

χ

(31)

Kasus – Jawaban

Kesimpulan

Tes masa sewa dan tes masa kini hanya menunjukkan

bahwa sebagian besar manfaat akan dialihkan pada

awal masa manfaat aset.

Sewa dapat dibatalkan dengan penalti yang tidak

signifikan.

Kurangnya informasi yang tersedia, sehingga tidak

dapat dilakukan analisa yang mendalam.

(32)
(33)

Pengakuan Awal (Par. 16)

Aset dan kewajiban diakui sebesar

nilai wajar aset sewaan

atau sebesar

nilai kini dari pembayaran sewa minimum

,

jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar.

Tingkat diskonto yang digunakan adalah

tingkat suku

bunga implisit dalam sewa

, jika dapat ditentukan secara

praktis; jika tidak, digunakan tingkat suku bunga pinjaman

inkremental lessee.

Biaya langsung awal

yang dikeluarkan lessee

ditambahkan

ke dalam jumlah yang diakui sebagai aset,

termasuk biaya sehubungan dengan aktivitas sewa

(34)

Pengukuran setelah Pengakuan Awal (Par.

21)

Pembayaran sewa minimum harus dipisahkan

antara bagian yang merupakan beban keuangan

dan bagian yang merupakan pelunasan

kewajiban.

Beban keuangan harus dialokasikan ke setiap

(35)

Penyusutan dan Penurunan nilai

Penyusutan (Par. 23 – 24)

Kebijakan penyusutan untuk aset sewaan harus

konsisten dengan aset yang dimiliki sendiri,

berdasarkan PSAK 16 dan PSAK 19.

Jika

tidak terdapat kepastian yang memadai

bahwa

lessee akan mendapatkan hak kepemilikan pada

akhir masa sewa, maka aset sewaan disusutkan

selama periode yang lebih pendek antara masa

sewa dan umur manfaat aset sewaan.

Penurunan Nilai (Par. 26)

Untuk menentukan apakah suatu aset sewaan

(36)

Penyajian dan Pengungkapan

Selain harus memenuhi ketentuan PSAK 50, hal-hal berikut ini harus diungkapkan

oleh Lessee (Par. 27):

• Jumlah neto nilai tercatat untuk setiap kelompok aset pada tanggal neraca • Rekonsiliasi antara total pembayaran sewa minimum di masa depan pada

tanggal neraca, dengan nilai kininya untuk setiap periode berikut: o Sampai dengan satu tahun

o Lebih dari satu tahun sampai lima tahun o Lebih dari lima tahun

Rental kontijen yang diakui sebagai beban periode tersebut

Total perkiraan penerimaan pembayaran minimum sewa lanjut di masa depan

dari kontrak sewa lanjut tidak dapat dibatalkan pada tanggal neraca.

Penjelasan umum isi perjanjian sewa yang material:

o Dasar penentuan utang rental kontinjen o Opsi perpajangan atau pembelian

o Pembatasan-pembatasan yang ditetapkan dalam perjanjian sewa,

(37)

Ilustrasi – Lessee

PT ABC (Lessee) menandatangani perjanjian sewa pembelian peralatan

dengan PT XYZ (Lessor) pada tanggal 1 Januari 2015.

Nilai wajar aset adalah Rp 100 milyar

Masa sewa selama lima tahun. Umur ekonomis peralatan lima tahun.Angsuran sewa, dibayar setiap 1 Januari dimulai saat perjanjian

ditandatangani, sebesar Rp 25,98miliar per tahun

PT. ABC membayar semua biaya perolehan sewa kecuali pajak property

sebesar Rp 2miliar, yang dimasukkan sebagai komponen dari pembayaran sewa.

• Tingkat suku bunga incremental PT. ABC 11%, depresiasi dengan metode garis lurus.

PT. XYZ menetapkan rate of return atas investasi tersebut 10% dan PT.ABC

mengetahui hal tersebut.

Kontrak leasing tidak mengandung klausal untuk melakukan pembaruan

(38)

Ilustrasi – Lessee

Analisis kontrak sewa:

Tidak ada transfer ownership

Tidak ada pilihan untuk membeli di akhir masa sewa

Masa sewa meliputi seluruh umur aset

Nilai kini pembayaran minimum sama dengan nilai

wajar aset

(39)

Ilustrasi – Lessee

Perhirungan sewa :

Pembayaran sewa

25,981

Property tax

2

Pembayaran sewa minimum

23,981

Nilai kini (i=10%, n=5)

4,16986

PV dari pembayaran sewa minimum 100

Bunga yang digunakan 10% (bunga implisit) karena

PT. ABC mengetahui hal tersebut

(40)

Ilustrasi – Lessee

Tanggal Pembayaran Biaya Bunga

Pengurangan

Utang

Saldo

Utang

100

1/1/2015

25.981

2

0.00

23.98

76.02

1/1/2016

25.981

2

7.60

16.38

59.64

1/1/2017

25.981

2

5.96

18.02

41.62

1/1/2018

25.981

2

4.16

19.82

21.80

1/1/2019

25.981

2

2.18

21.80

0.00

(41)

Pengakuan dan Pengukuran

Pembayaran sewa diakui sebagai beban dengan

(42)

Penyajian dan Pengungkapan

Selain harus memenuhi ketentuan PSAK 50, hal-hal berikut ini harus diungkapkan oleh Lessee (Par. 31):

• Total pembayaran sewa minimum di masa depan dalam sewa operasi yang tidak dapat dibatalkan untuk setiap periode berikut:

o Sampai dengan satu tahun

o Lebih dari satu tahun sampai lima tahun o Lebih dari lima tahun

• Total pembayaran sewa lanjut minimum masa depan, yang dihitung pada tanggal neraca.

• Pembayaran sewa dan sewa lanjut yang diakui sebagai beban periode berjalan, dengan pengungkapan terpisah untuk masing-masing jumlah pembayaran

minimum sewa, sewa kontinjen dan pembayaran sewa lanjut • Deskripsi umum perjanjian sewa lessee yang signifikan:

o Dasar penentuan utang rental kontinjen

o Persyaratan untuk memperbarui kembali perjanjian sewa atau adanya opsi pembelian

(43)
(44)

LESSOR – SEWA PEMBIAYAAN

PENGAKUAN AWAL

Lessor mengakui aset berupa piutang sewa pembiayaan di

neraca sebesar jumlah yang sama dengan investasi sewa neto

aset tersebut (par 32).

Investasi sewa neto adalah investasi sewa bruto yang

didiskontokan dengan tingkat bunga implisit dalam sewa.

Investasi sewa bruto adalah penjumlahan agregat dari:

Pembayaran sewa minimum yang akan diterima lessor, dan

Nilai residu yang tidak dijamin, yang menjadi hak lessor.

Investasi sewa neto = PV (MLP +

unguaranteed residual value

).

Nilai investasi sewa neto ini biasanya sama dengan nilai wajar

aktiva pada awal sewa (

inception of the lease

)

Selisih antara nilai Investasi sewa bruto dan nilai Investasi sewa

(45)

LESSOR – SEWA PEMBIAYAAN

PENGAKUAN AWAL

Untuk sewa pembiayaan selain yang

melibatkan lessor pabrikan atau dealer, biaya

langsung awal diperhitungkan sebagai bagian

dari pengukuran awal piutang sewa

pembiayaan dan mengurangi penghasilan yang

diakui selama masa sewa (par 34).

Tingkat bunga implisit dalam sewa ditentukan

(46)

LESSOR – SEWA PEMBIAYAAN

PENGUKURAN SETELAH PENGAKUAN AWAL

Penerimaan pembayaran dari piutang sewa

diperlakukan sebagai pembayaran pokok dan

penghasilan pembiayaan (par 33).

Pengakuan penghasilan pembiayaan didasarkan pada

suatu pola yang mencerminkan suatu tingkat

(47)

LESSOR – SEWA PEMBIAYAAN

PENGUNGKAPAN DALAM LAPORAN KEUANGANPengungkapan yang dipersyaratkan dalam PSAK 50

Rekonsiliasi antara investasi sewa bruto dan nilai kini piutang pembayaran sewa minimum pada tanggal neraca

Klasifikasi investasi sewa bruto dan nilai kini piutang pembayaran sewa minimum:

• Kurang dari 1 tahun

• 1 – 5 tahun

• Lebih dari 5 tahun

Penghasilan pembiayaan tangguhan

Nilai residu yang tidak dijamin yang diakru sebagai laba lessor

Akumulasi penyisihan piurang tidak tertagih atas pembayaran sewa minimum

(48)

LESSOR – PABRIKAN/DEALER

Lessor pabrikan atau dealer mengakui laba atau

rugi atas penjualan pada suaru periode sesuai

kebijakan entitas atas penjualan biasa.

Biaya-biaya yang dikeluarkan oleh lessor

pabrikan atau dealer sehubungan dengan

negosiasi dan pengaturan sewa diakui sebagai

beban ketika laba penjualan diakui.

(49)

LESSOR – SEWA OPERASI

Lessor menyajikan aset untuk sewa operasi di neraca sesuai sifat

aset tersebut (par 46)

Pendapatan sewa dari sewa operasi diakui sebagai pendapatan

dengan garis lurus selama masa sewa, kecuali terdapat dasar

sistematis lain yang lebih mencerminkan pola waktu dimana

manfaat penggunaan aset menurun (par 47)

Biaya Langsung Awal yg dikeluarkan oleh lessor ditambahkan ke

jumlah tercatat aset sewaan dan diakui sebagai beban selama

masa sewa dengan dasar yang sama dengan pendapatan sewa

(par 49)

Kebijakan penyusutan untuk aset sewaan harus konsisten dengan

kebijakan penyusutan normal untuk aset sejenis, dan dihitung

sesuai PSAK 16 dan PSAK 19 (par 50)

(50)

LESSOR – SEWA OPERASI

Hal yang dipersyaratkan dalam PSAK 50

Jumlah agregat pembayaran sewa minimum di masa

depan dalam sewa operasi yang tidak dapat dibatalkan

untuk setiap periode berikut:

Sampai dengan satu tahun

Lebih dari satu tahun sampai lima tahun

Lebih dari lima tahun

Total rental kontinjen yang diakui sebagai penghasilan

dalam periode berjalan

(51)

LESSOR – SALE & LEASE BACK

Dicatat sebagai SEWA PEMBIAYAAN (par 56)

Selisih lebih hasil penjualan dari nilai tercatat tidak dapat diakui segera

sebagai pendapatan oleh lessee

Selisih tersebut akan ditangguhkan dan diamortisasi selama masa sewa

(52)

LESSOR – SALE & LEASE BACK -

OPERASI

Apabila harga jual = nilai wajar aset, maka laba

atau rugi harus diakui segera.

Apabila harga jual < nilai wajar aset,

Rugi tersebut dapat segera diakui, atau

Rugi tersebut dikompensasikan dengan pembayaran

sewa di masa depan yang lebih rendah dari harga

pasar, maka rugi tersebut harus ditangguhkan dan

(53)

LESSOR – SALE & LEASE BACK -

OPERASI

ILUSTRASI pencatatan sebagai SEWA OPERASI

Apabila harga jual < nilai wajar aset,

Terdapat Rugi penjualan aset sebesar Rp1milyar

Perlu dicari informasi apakah pembayaran sewa tahunan

dilakukan pada harga pasar atau lebih rendah dari harga pasar

Apabila Rp500juta per tahun memang sudah harga pasarnya,

maka kerugian akan langsung diakui

Namun apabila Rp500juta tersebut lebih rendah dari harga pasar,

(54)

LESSOR – SALE & LEASE BACK -

OPERASI

Dicatat sebagai SEWA OPERASI (par 58) cont..

Apabila harga jual > nilai wajar, maka selisih lebih dari nilai wajar tersebut

ditangguhkan dan diamortisasi selama periode penggunaan aset.

Apabila nilai wajar aset < nilai tercatat, maka kerugian sebesar selisih

(55)
(56)

PSAK 73 SEWA

menetapkan prinsip pengakuan, pengukuran, penyajian, dan

pengungkapan atas sewa dengan memperkenalkan model akuntansi tunggal khususnya untuk penyewa.

Tujuan Standar

Penyewa disyaratkan untuk mengakui aset hak-guna (right-of-use

assets) dan liabilitas sewa. Pengecualian: • sewa jangka-pendek dan

sewa yang aset pendasarnya (underlying assets) bernilai-rendah.

• Pesewa mengklasifikasikan sewanya sebagai sewa operasi atau sewa pembiayaan dan mencatat kedua jenis sewa tersebut secara berbeda.

(57)

PSAK 73 SEWA

• PSAK 30 Sewa

ISAK 8 Penentuan Apakah suatu Perjanjian Mengandung suatu

Sewa

ISAK 23 Sewa Operasi – Insentif

ISAK 24 Evaluasi Substansi Beberapa Transaski yang Melibatkan

Bentuk Legal Sewa

ISAK 25 Hak atas Tanah

PSAK yang digantikan

(58)

STRUKTUR STANDAR

• Tujuan; Ruang Lingkup

• Pengecualian Pengakuan

• Mengidentifikasi Sewa

Masa SewaPenyewaPesewa

Transaksi Jual dan Sewa Balik

STANDAR

A. Daftar istilah, B. Pedoman Penerapan, C. Tanggal Efektif

dan Ketentuan Transisi, D. Amandemen terhadap PSAK

LAMPIRAN

CONTOH ILUSTRASI

(59)

RUANG LINGKUP SEWA

Mengatur seluruh sewa termasuk sewa aset hak-guna

dalam subsewa masuk dalam ruang lingkup PSAK 73,

kecuali:

sewa dalam rangka eksplorasi atau penambangan mineral,

minyak, gas alam, dan sumber daya serupa yang tidak dapat diperbarui;

sewa aset biologis (PSAK 69); • perjanjian konsesi jasa (ISAK 16);

lisensi kekayaan intelektual (PSAK 72)

• Hak yang dimiliki oleh penyewa dalam perjanjian lisensi (PSAK 19) untuk item seperti film, rekaman video, karya panggung, manuskrp, hak paten dan hak cipta.

(60)

PENGECUALIAN PENGAKUAN

• sewa jangka-pendek; dan

sewa yang aset pendasarnya bernilai-rendah (sebagaimana dideskripsikan dalam paragraf PP03–PP08).

Penyewa dapat memilih untuk tidak menerapkan

persyaratan dalam paragraf 22–49 untuk: (par 6)

terdapat modifikasi sewa; atau

• terdapat perubahan masa sewa (sebagai contoh, penyewa mengeksekusi opsi yang sebelumnya tidak termasuk dalam penentuan masa sewanya).

Jika paragraf 06 diterapkan untuk sewa jangka pendek,

maka penyewa mempertimbangkan sewa tersebut

(61)

PENGECUALIAN PENGAKUAN

Pemilihan sewa jangka-pendek dibuat berdasarkan

kelas aset pendasar yang terkait dengan hak guna.

Kelas aset pendasar adalah pengelompokan aset

pendasar dengan sifat dan penggunaan yang serupa

dalam operasi entitas.

(62)

IDENTIFIKASI SEWA

• Suatu kontrak merupakan, atau mengandung, sewa jika kontrak tersebut memberikan hak untuk mengendalikan penggunaan aset identifikasian selama suatu jangka waktu untuk dipertukarkan dengan imbalan (PP09-PP31).

Identifikasi Sewa

Jangka waktu dapat dideskripsikan sebagai jumlah

penggunaan aset indetifikasian misal unit produksi.

(63)

MEMISAHKAN KOMPONEN SEWA

untuk kontrak yang merupakan, atau

mengandung, sewa, entitas mencatat

masing-masing komponen sewa dalam kontrak sebagai

sewa secara terpisah dari komponen nonsewa

dari kontrak, kecuali cara praktis.

Pedoman cara pemisahan komponen kontrak

(64)

Penyewa

Untuk kontrak yang mengandung komponen sewa dan tambahan komponen

sewa atau nonsewa  penyewa mengalokasi imbalan dalam kontrak ke komponen sewa berdasarkan harga tersendiri relatif komponen sewa dan harga tersendiri agregat dari komponen nonsewa.

Harga tersendiri ditentukan berdasarkan harga yang akan dibebankan oleh

pesewa, atau pemasok serupa, kepada entitas, secara terpisah.

Jika harga tersendiri yang dapat diobservasi tidak tersedia,  penyewa mengestimasi dengan memaksimalkan penggunaan informasi yang dapat diobservasi.

Cara praktis, penyewa dapat memilih, berdasarkan kelas aset

pendasar, untuk tidak memisahkan komponen nonsewa dari komponen sewa,

dan memilih mencatat sebagai komponen sewa tunggal.

Penyewa tidak menerapkan cara praktis untuk derivatif lekatan yang memenuhi

kriteria PSAK 71.

Kecuali cara praktis dalam paragraf 15 diterapkan, penyewa mencatat

(65)

Pesewa

Untuk kontrak yang mengandung komponen sewa dan

tambahan satu atau lebih komponen sewa atau nonsewa,

pesewa mengalokasi imbalan dalam kontrak dengan

(66)

Masa Sewa

Entitas menentukan masa sewa sebagai periode sewa

yang tidak dapat dibatalkan, dan juga:

(a) periode yang dicakup oleh opsi untuk memperpanjang

sewa jika penyewa cukup pasti untuk mengeksekusi

opsi tersebut; dan

(b) periode yang dicakup oleh opsi untuk menghentikan

sewa jika penyewa cukup pasti untuk tidak

(67)

Masa Sewa

Entitas merevisi masa sewa jika terdapat perubahan dalam periode

sewa yang tidak dapat dibatalkan.

Sebagai contoh, periode sewa yang tidak dapat dibatalkan akan

berubah jika:

penyewa mengeksekusi opsi yang sebelumnya tidak termasuk

dalam penentuan masa sewa;

penyewa tidak mengeksekusi opsi yang sebelumnya termasuk

dalam penentuan masa sewa;

suatu peristiwa terjadi yang secara kontraktual mewajibkan

penyewa untuk mengeksekusi opsi yang sebelumnya tidak

termasuk dalam penentuan masa sewa; atau

suatu peristiwa terjadi yang secara kontraktual membatasi penyewa

(68)

Akuntansi Penyewa

Penyewa mengakui

aset

dan

liabilitas

untuk

seluruh sewa dengan masa sewa lebih dari 12

bulan, kecuali aset pendasarnya bernilai-rendah.

Penyewa

mengakui aset hak-guna yang

merepresentasikan haknya

untuk menggunakan

aset pendasar sewaan dan

liabilitas sewa yang

merepresentasikan kewajibannya

untuk

membayar sewa.

(69)

Akuntansi Penyewa

Penyewa mengukur aset hak-guna dengan cara

yang serupa dengan aset non-keuangan lain

(seperti aset tetap) dan liabilitas sewa dengan

cara yang serupa dengan liabilitas keuangan

lainnya.

Penyewa mengakui penyusutan aset hak-guna

dan bunga atas liabilitas sewa, dan juga

mengklasifikasi pembayaran kas untuk liabilitas

sewa menjadi bagian pokok dan bagian bunga

dan menyajikannya dalam laporan arus kas

dengan menerapkan PSAK 2: Laporan Arus Kas.

(70)

Biaya Perolehan

jumlah pengukuran awal liabilitas sewa

, sebagaimana dideskripsikan

dalam paragraf 26;

pembayaran sewa

yang dilakukan pada atau sebelum tanggal

permulaan,

dikurangi dengan

insentif sewa

yang diterima;

biaya langsung awal

yang dikeluarkan oleh penyewa; dan

estimasi biaya

yang akan dikeluarkan oleh penyewa dalam

membongkar dan memindahkan aset pendasar

, merestorasi tempat

di mana aset berada atau merestorasi aset pendasar ke kondisi yang

disyaratkan oleh syarat dan ketentuan sewa, kecuali biaya-biaya

(71)

Akuntansi Penyewa

Aset dan liabilitas yang timbul dari sewa pada

awalnya diukur berdasarkan nilai kini.

Pengukuran tersebut termasuk pembayaran sewa

yang tidak dapat dibatalkan (termasuk

pembayaran terkait-inflasi), dan juga termasuk

pembayaran yang akan dilakukan pada periode

opsional jika penyewa cukup pasti untuk

mengeksekusi opsi perpanjangan sewa atau tidak

mengeksekusi opsi penghentian sewa.

(72)

Pengakuan Awal

mengakui aset hak-guna dan liabilitas sewa

mengukur aset hak-guna pada biaya perolehannya.

mengukur liabilitas sewa pada

nilai kini pembayaran sewa

yang belum dibayar pada tanggal permulaan

. Pembayaran

sewa didiskontokan dengan menggunakan

suku bunga

implisit

dalam sewa jika suku bunga tersebut dapat

ditentukan. Entitas dapat menggunakan

suku bunga

pinjaman inkremental

penyewa jika suku bunga implisit

dalam sewa tidak dapat ditentukan (par 26)

(73)

Pembayaran sewa

pembayaran tetap

(termasuk pembayaran tetap secara-substansi

sebagaimana dideskripsikan dalam paragraf PP42),

dikurangi dengan

piutang insentif sewa

;

pembayaran sewa variabel

yang bergantung pada indeks atau suku

bunga yang pada awalnya diukur dengan menggunakan indeks atau

suku bunga pada tanggal permulaan (sebagaimana dideskripsikan

dalam paragraf 28);

jumlah yang diperkirakan akan dibayarkan oleh penyewa dalam

jaminan nilai residual

;

harga eksekusi opsi beli

jika penyewa cukup pasti untuk

mengeksekusi opsi tersebut (dinilai dengan mempertimbangkan faktor

yang dideskripsikan dalam paragraf PP37–PP40); dan

pembayaran penalti

karena penghentian sewa, jika masa sewa

(74)

Akuntansi Penyewa

mengukur aset hak-guna dengan menerapkan model

biaya, kecuali entitas menerapkan model pengukuran

lain; dan

mengukur liabilitas sewa untuk merefleksikan bunga

atas liabilitas sewa, sewa yang telah dibayar, dan

penilaian kembali atau modifikasi sewa atau

pembayaran sewa tetap secara-substansi revisian

serta mengukur kembali liabilitas sewa untuk

merefleksikan perubahan pembayaran sewa

(75)

Pengukuran selanjutnya aset

Untuk menerapkan model biaya, penyewa mengukur aset

hak-guna pada biaya perolehan:

dikurangi dengan

akumulasi penyusutan

dan

akumulasi kerugian

penurunan nilai (PSAK 48)

; dan

disesuaikan dengan pengukuran kembali liabilitas sewa yang

ditetapkan dalam paragraf 36(c)

revaluasi/fair value.

Penyewa menerapkan persyaratan penyusutan dalam PSAK 16:

Aset

Tetap

dalam menyusutkan aset hak-guna, dengan mempertimbangkan

persyaratan dalam paragraf 32.

jika biaya perolehan aset hak-guna merefleksikan penyewa akan

mengeksekusi opsi beli, maka penyewa menyusutkan aset hak-guna dari tanggal permulaan hingga akhir umur manfaat aset pendasar.

Jika tidak, maka penyewa menyusutkan aset hak-guna dari tanggal

(76)

Pengukuran selanjutnya liabilitas sewa

Setelah tanggal permulaan, penyewa mengukur liabilitas sewa

dengan:

meningkatkan jumlah tercatat untuk merefleksikan bunga atas

liabilitas sewa;

mengurangi jumlah tercatat untuk merefleksikan sewa yang

telah dibayar; dan

mengukur kembali jumlah tercatat untuk merefleksikan

penilaian kembali atau modifikasi sewa yang ditetapkan dalam

paragraf 39–46, atau untuk merefleksikan pembayaran sewa

tetap secara-substansi revisian (lihat paragraf PP42).

Bunga atas liabilitas sewa pada masing-masing periode selama masa

(77)

Penilaian kembali liabilitas sewa

Penyewa mengakui jumlah pengukuran kembali liabilitas sewa sebagai

penyesuaian terhadap aset hak-guna. Akan tetapi, jika jumlah tercatat

aset hak-guna berkurang menjadi nol dan masih terdapat pengurangan

dalam pengukuran liabilitas sewa, maka penyewa mengakui sisa

jumlah pengukuran kembali dalam laba rugi.

Penyewa mengukur kembali liabilitas sewa dengan mendiskontokan

pembayaran sewa revisian menggunakan tingkat diskonto revisian, jika:

terdapat perubahan masa sewa, sebagaimana dideskripsikan dalam

paragraf 20–21. Penyewa menentukan pembayaran sewa revision berdasarkan masa sewa revisian; atau

terdapat perubahan pada penilaian atas opsi untuk membeli aset pendasar,

dinilai dengan mempertimbangkan kejadian dan keadaan yang

(78)

Akuntansi Penyewa

Sewa mensyaratkan agar penyewa mencatat modifikasi sewa

sebagai sewa terpisah jika 2 kondisi terpenuhi

Modifikasi Sewa

Sewa mencakup persyaratan pengungkapan untuk penyewa.

Penyewa perlu menerapkan pertimbangannya dalam

menentukan informasi yang akan diungkapkan untuk

mencapai tujuan dalam menyediakan dasar bagi pengguna

laporan keuangan untuk menilai dampak sewa terhadap

posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas penyewa.

(79)

Akuntansi Pesewa

Sewa secara substansial melanjutkan persyaratan akuntansi untuk pesewa yang telah diatur sebelumnya dalam PSAK 30: Sewa.

• Pesewa tetap mengklasifikasikan sewanya sebagai sewa operasi atau sewa pembiayaan dan mencatat kedua sewa tersebut secara berbeda.

Prinsip pengakuan

Sewa mensyaratkan agar aset pendasar sewa operasi disajikan dalam laporan posisi keuangan sesuai dengan sifat aset pendasar tersebut

• Mensyaratkan pengungkapan informasi yang memberikan dasar bagi pengguna laporan keuangan untuk menilai dampak sewa terhadap laporan keuangan pesewa, khususnya pengungkapan tambahan bagi pesewa tentang eksposur risiko pesewa terutama terkait risiko nilai residual.

(80)

TRANSAKSI JUAL DAN SEWA-BALIK

Jika entitas (penjual–penyewa) mengalihkan aset

kepada entitas lain (pembeli–pesewa) dan menyewa

aset tersebut kembali dari pembeli–pesewa, maka baik

penjual–penyewa maupun pembeli–pesewa mencatat

kontrak pengalihan dan sewa

Entitas menerapkan persyaratan penentuan kapan

kewajiban pelaksanaan dalam PSAK 72:

Pendapatan

(81)

TRANSAKSI JUAL DAN SEWA-BALIK

Jika pengalihan aset memenuhi PSAK 72, maka:

penjual–penyewa mengukur aset hak-guna yang timbul

dari sewa-balik pada proporsi jumlah tercatat aset

sebelumnya yang terkait dengan hak guna yang

dipertahankan oleh penjual–penyewa.Penjual–penyewa

mengakui hanya jumlah untung atau rugi yang terkait

dengan hak yang dialihkan ke pembeli–pesewa.

pembeli–pesewa mencatat pembelian aset dengan

(82)

TRANSAKSI JUAL DAN SEWA-BALIK

Jika nilai wajar imbalan untuk penjualan aset tidak sama dengan

nilai wajar aset, atau jika pembayaran untuk sewa tidak sama

dengan harga pasar, maka entitas melakukan penyesuaian di

bawah ini untuk mengukur hasil penjualan pada nilai wajar:

jika di bawah harga pasar, maka dicatat sebagai pembayaran sewa

dibayar di muka; dan

jika di atas harga pasar, maka dicatat sebagai tambahan pembiayaan

yang diberikan oleh pembeli–pesewa kepada penjual–penyewa.

Entitas mengukur kemungkinan penyesuaian berdasarkan mana

yang lebih dapat ditentukan dari:

selisih antara nilai wajar imbalan penjualan dan nilai wajar aset; danselisih antara nilai kini pembayaran kontraktual sewa dan nilai kini

(83)

TRANSAKSI JUAL DAN SEWA-BALIK

Jika pengalihan aset oleh penjual–penyewa tidak memenuhi

persyaratan dalam PSAK 72, maka:

penjual–penyewa melanjutkan pengakuan aset alihan dan mengakui

liabilitas keuangan sebesar hasil pengalihan. Penjual-penyewa mencatat liabilitas keuangan dengan menerapkan PSAK 71:

Instrumen Keuangan.

pembeli–pesewa tidak mengakui aset alihan dan mengakui aset

(84)
(85)
(86)

86

Dwi Martani - 081318227080 [email protected] atau d

[email protected]

http://staff.blog.ui.ac.id/martani/ Dwi Martani - 081318227080

[email protected] atau d

[email protected]

http://staff.blog.ui.ac.id/martani/

Referensi

Dokumen terkait

entitas mengukur nilai wajar kelompok aset keuangan dan liabilitas keuangan secara neto, diterapkan pada seluruh kontrak (termasuk kontrak non-keuangan) dalam ruang lingkup PSAK

tersedia dan item yang identik dimiliki oleh pihak lain sebagai aset, entitas mengukur nilai wajar liabilitas atau instrumen ekuitas dari perspektif pelaku pasar yang memiliki

ED PSAK 68 (Penyesuaian 2015) mengklarifi kasi bahwa pengecualian portofolio, yang memperkenankan entitas mengukur nilai wajar kelompok aset keuangan dan liabilitas keuangan

Keuntungan atau kerugian yang timbul selama periode: pengakuan awal aset biologis dan produk agrikultur, dan dari perubahan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual aset

Karena entitas mengukur kelompok lepasan sebagai dimiliki untuk dijual pada entitas mengukur kelompok lepasan sebagai dimiliki untuk dijual pada nilai yang lebih rendah antara

Jika tidak praktis bagi entitas untuk menentukan nilai wajar bagian aset tak berwujud yang diganti tersebut, maka entitas dapat menggunakan biaya pengganti sebagai

27: • Jumlah neto nilai tercatat untuk setiap kelompok aset pada tanggal neraca • Rekonsiliasi antara total pembayaran sewa minimum di masa depan pada tanggal neraca, dengan nilai