• Tidak ada hasil yang ditemukan

PerkembanganPSAK 02 69 71 72 73 10032018

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PerkembanganPSAK 02 69 71 72 73 10032018"

Copied!
184
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Agenda

Perkembangan Standar

Perkembangan Standar

PSAK sd 2017

PSAK sd 2017

Diskusi

Diskusi

(3)

Laporan Keuangan

Laporan keuangan memberikan infomasi  posisi keuangan, kinerja perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan

Laporan keuangan memberikan infomasi  posisi keuangan, kinerja perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan

Laporan keuangan menunjukkan apa yang telah dilakukan

manajemen (stewardship), dan pertanggungjawaban sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Laporan keuangan disusun untuk memenuhi sebagian besar pemakai (investor dan kreditor).

Laporan keuangan menunjukkan apa yang telah dilakukan

manajemen (stewardship), dan pertanggungjawaban sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Laporan keuangan disusun untuk memenuhi sebagian besar pemakai (investor dan kreditor).

Laporan keuangan disusun berdasarkan standar akuntansi

keuangan (SAK/IFRS). Penerapan standar akuntansi keuangan untuk hal-hal yang bersifat material: “Pernyataan ini tidak wajib diterapkan untuk unsur-unsur yang tidak material”

Laporan keuangan disusun berdasarkan standar akuntansi

keuangan (SAK/IFRS). Penerapan standar akuntansi keuangan untuk hal-hal yang bersifat material: “Pernyataan ini tidak wajib diterapkan untuk unsur-unsur yang tidak material”

(4)

Lima Pilar Standar Akuntansi Indonesia

 IFRS hanya diadopsi PSAK full 2012. Tahun 2013 dilakukan revisi standar dan ditambahkan standar baru 65, 66, 67, 68 yang efektif pada 2015.

 Pada 2015 dikeluarkan PSAK 69 Agrikultur dan revisi beberapa standar.

 Pada tahun 2016 dikeluarkan PSAK 70 dan PSAK 71 & PSAK 72. Tahun 2017 PSAK 73

 SAK ETAP dikeluarkan tahun 2010, dan 2016 dikeluarkan SAK EMKM

 Pada 26 Mei 2016: Revisi PSAK 108 Akuntansi Transasi Asuransi Syariah dan PSAK 101 LK Syariah

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan - PSAK

Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik signifikan - SAK-ETAP

Standar Akuntansi Entitas Mikro Kecil Menengah - SAK EMKM

Standar Akuntansi Syari’ah – SAK Syariah Standar Akuntansi Pemerintahan – SAP PP 71 tahun 2010

(5)

PSAK– TIDAK BERLAKU LAGI

• PSAK 59 Perbankan Syariah

• PSAK 31 Perbankan

• PSAK 29 Pertambangan Minyak dan Gas

• PSAK 33 Pertambangan Umum

• PSAK 32 Kehutanan

• PSAK 35 akuntansi pendapatan Jasa Telekomunikasi

• PSAK 27 Akuntansi Koperasi

• PSAK 37 Akuntansi

Penyelenggaraan Jalan Tol

• PSAK 9 Penyajian aktiva lancar dan kewajiban lancar

• PSAK 49 Akuntansi Reksa Dana

• PSAK 42 Akuntansi Perusahaan Efek

• PSAK 12 Pengendalian Bersama

• PSAK 11 Penjabaran laporan keuangan dalam mata uang asing • PSAK 39 Kerjasama Operasi

• PSAK 17 Penyusutan • PSAK 21 Ekuitas

• PSAK 40 Akuntansi Perubahan ekuitas anak perusahaan

• PSAK 41 Akuntansi waran

• PSAK 43 Akuntansi Anjak Piutang • PSAK 47 Tanah

• PSAK 51 Kuasi Reorganisasi • PSAK 52 Mata uang Pelaporan • PSAK 54 Akuntansi

Restrukturisasi Utang Piutang Bermasalah

(6)

Karakteristik IFRS

• IFRS menggunakan Principles Base “ :

– Lebih menekankan pada intepreatasi dan aplikasi atas standar sehingga harus berfokus pada spirit penerapan prinsip tersebut.

– Standar membutuhkan penilaian atas substansi transaksi dan evaluasi apakah presentasi akuntansi mencerminkan realitas ekonomi.

– Membutuhkan profesional judgment pada penerapan standar akuntansi.

• Menggunakan fair value dalam penilaian, jika tidak ada nilai pasar aktif harus melakukan penilaian sendiri (perlu kompetensi) atau menggunakan jasa penilai

• Mengharuskan pengungkapan (disclosure) yang lebih banyak baik

kuantitaif maupun kualitatif

• IFRS secara dinamis akan berubah mengikuti perkembangan

lingkungan bisnis dan kebutuhan informasi para pengguna.

(7)

Informasi Perusahaan

• Informasi yang disajikan dapat berupa informasi keuangan dan non keuangan

• Informasi yang disajikan dapat bersifat mandatory

(diharuskan oleh regulasi) atau informasi voluntary (sukarela)

• Penyajian informasi dapat mengurangi cost of capital dan cost of debt karena berkurangnya asymmetry information

• Informasi yang disajikan dapat berupa informasi keuangan dan non keuangan

• Informasi yang disajikan dapat bersifat mandatory

(diharuskan oleh regulasi) atau informasi voluntary (sukarela)

• Penyajian informasi dapat mengurangi cost of capital dan cost of debt karena berkurangnya asymmetry information

Entitas menyajikan informasi yang relevan bagi pengguna untuk membantu dalam pengambilan keputusan.

Entitas menyajikan informasi yang relevan bagi pengguna untuk membantu dalam pengambilan keputusan.

• Laporan keuangan,

• Laporan Tahunan (Annual Reporting),

• Laporan Berkelanjutan (Sustainability Reporting) – Tripple bottom line,

• Laporan Terintegrasi (Integrated Reporting) – Laporan yang lebih ringkas dan menekankan pada EVA

• Informasi Digital

• Laporan keuangan,

• Laporan Tahunan (Annual Reporting),

• Laporan Berkelanjutan (Sustainability Reporting) – Tripple bottom line,

• Laporan Terintegrasi (Integrated Reporting) – Laporan yang lebih ringkas dan menekankan pada EVA

• Informasi Digital

Informasi perusahaan

Informasi perusahaan

(8)

Sejarah Standar Akuntansi

8 Desember 2008

Komitmen

mendukung IFRS sebagai standar akuntansi

(9)

PSAK

• PSAK yang terkait dengan pengaturan baru misal PSAK 69, PSAK 70

• PSAK yang merubah pengaturan lama namun berbeda sangat substansial misal PSAK 65 Laporan Keuangan Konsolidasian menggantikan PSAK 4 Laporan Keuangan Konsolidasian dan

Tersendiri, PSAK 66 Pengaturan Bersama menggantikan PSAK 12 Pengendalian Bersama

PSAK Baru

• Perubahan PSAK pada pengukuran, penyajian atau

pengungkapan misal PSAK 24 (Revisi 2013), PSAK 1 (Revisi (2013)

• Didahului dengan penerbitan Exposure draft

• Sebelum tahun 2015 digunakan istilah Revisi setelahnya digunakan istilah amandemen

PSAK Revisi / Amandemen

• Merupakan kumpulan amandemen dengan ruang lingkup sempit (narrow-scope) yang hanya bersifat mengklarifikasi sehingga tidak terdapat usulan prisip baru ataupun perubahan signifikan pada prinsip-prinsip yang telah ada.

• Sebagai dampak dari perubahan PSAK lain

PSAK Penyesuaian

(10)

PSAK eff 2015

NO STATUS

1 PSAK 65: Laporan Keuangan Konsolidasian [1 Jan 2015] 2 PSAK 66: Pengaturan Bersama [1 Jan 2015]

3 PSAK 67: Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain [1 Jan 2015] 4 PSAK 68: Pengukuran Nilai Wajar [1 Jan 2015]

5 ISAK 27: Pengalihan Aset dari Pelanggan [1 Jan 2014]

6 ISAK 28: Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas [1 Jan 2014]

7 ISAK 29: Biaya Pengupasan Lapisan Tanah tahap Produksi pada Pertambangan Terbuka [1 Jan 2014] 8 PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan [1 Jan 2015]

9 PSAK 24: Imbalan Kerja [1 Jan 2015]

10 PSAK 4: Laporan Keuangan Tersendiri [1 jan 2015]

11 PSAK 15: Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama [1 Jan 2015] 12 PSAK 50: Instrumen Keuangan: Penyajian (1 Jan 2015]

13 PSAK 48: Penurunan Nilai Aset (1 Jan 2015]

14 PSAK 55: Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran (1 Jan 2015] 15 PSAK 60: Instrumen Keuangan: Pengungkapan (1 Jan 2015]

16 PSAK 46: Pajak Penghasilan [Disahkan pada 29 April 2014, (1 Jan 2015]

(11)

PSAK eff 2016

NO STATUS

1 Amandemen PSAK 4: Laporan Keuangan Tersendiri tentang Metode Ekuitas dalam Laporan Keuangan Tersendiri – eff 1 Jan 2016

2 Amandemen PSAK 15: Investasi Pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi – eff 1 Jan 2016

3 Amandemen PSAK 16: Aset Tetap tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi – eff 1 Jan 2016

4 Amandemen PSAK 19: Aset Takberwujud tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi – eff 1 Jan 2016

5 Amandemen PSAK 24: Imbalan Kerja tentang Program Imbalan Pasti: Iuran Pekerja – eff 1 Jan 2016 6 Amandemen PSAK 65: Laporan Keuangan Konsolidasian tentang Entitas Investasi: Penerapan

Pengecualian Konsolidasi – eff 1 Jan 2016

7 Amandemen PSAK 66: Pengaturan Bersama tentang Akuntansi Akuisisi Kepentingan dalam Operasi Bersama – eff 1 Jan 2016

8 Amandemen PSAK 67: Pengungkapan Kepentingan Dalam Entitas Lain tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi – eff 1 Jan 2016

9 ISAK 30: Pungutan– eff 1 Jan 2016

10 Kerangka Konseptual Pelaporan Keuangan (KKPK) – eff 28 Sep 2016 15 ISAK 30: Pungutan– eff 1 Jan 2016

16 Kerangka Konseptual Pelaporan Keuangan (KKPK) – eff 28 Sep 2016

(12)

PSAK eff 2017

NO STATUS

1 PSAK 24 (Penyesuaian 2016): Imbalan Kerja – eff 1 Jan 2017

2 PSAK 58 (Penyesuaian 2016): Aset Tidak Lancar yang Dimiliki Untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan – eff 1 Jan 2017

3 PSAK 60 (Penyesuaian 2016): Instrumen Keuangan: Pengungkapan – eff 1 Jan 2017

4 PSAK 3 (Penyesuaian 2016): Laporan Keuangan Interim – eff 1 Jan 2017

5 Amandemen PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan tentang Prakarsa Pengungkapan – eff 1 Jan 2017

6 ISAK 31: Interpretasi atas Ruang Lingkup PSAK 13: Properti Investasi– eff 1 Jan 2017

(13)

PSAK eff 2018 - 2020

PSAK 69 Agrikultur – eff 1 Jan 2018 PSAK 69 Agrikultur – eff 1 Jan 2018

Amandemen PSAK 16 Aset Tetap – eff 1 Jan 2018 Amandemen PSAK 16 Aset Tetap – eff 1 Jan 2018

Amandemen PSAK 2: Laporan Arus Kas – eff 1 Jan 2018 Amandemen PSAK 2: Laporan Arus Kas – eff 1 Jan 2018

Amandemen PSAK 46: Akuntansi Pajak Penghasilan – eff 1 Jan 2018 Amandemen PSAK 46: Akuntansi Pajak Penghasilan – eff 1 Jan 2018 ISAK 32: Definisi dan Hierarki Standar Akuntansi Keuangan – eff 1 Jan 2018

ISAK 32: Definisi dan Hierarki Standar Akuntansi Keuangan – eff 1 Jan 2018

Amandemen PSAK 62: Kontrak Asuransi – eff 1 Jan 2020 Amandemen PSAK 62: Kontrak Asuransi – eff 1 Jan 2020

PSAK 71: Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran Eff 1 Jan 2020

PSAK 71: Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran Eff 1 Jan 2020

PSAK 72: Pendapatan dari Kontrak dengan Pelanggan – eff 1 Jan 2020 PSAK 72: Pendapatan dari Kontrak dengan Pelanggan – eff 1 Jan 2020

PSAK 73: Sewa – eff 1 Jan 2020 PSAK 73: Sewa – eff 1 Jan 2020

(14)
(15)

SAK ETAP

SAK ETAP: Standar akuntansi keuangan untuk entitas

tanpa akuntabilitas publik

PSAK yang disederhanakan:

Pilihan pada alternatif standar yang lebih sederhana

Penyederhaaan pengakuan dan pengukuran

Mengurangi pengungkapan

Penyederhanaan

• Merupakan standar yang berdiri sendiri secara

keseluruhan (

stand alone)

(16)

Manfaat SAK ETAP

• Dengan adanya SAK ETAP, perusahaan kecil, menengah diharapkan mampu untuk

– menyusun laporan keuangannya sendiri,

– dapat diaudit dan mendapatkan opini audit,

sehingga dapat menggunakan laporan keuangannya untuk

mendapatkan dana (misalnya dari Bank) untuk pengembangan usaha.

• Lebih sederhana dibandingkan dengan PSAK – IFRS sehingga lebih mudah dalam implementasinya

• Tetap memberikan informasi yang handal dalam penyajian laporan keuangan.

(17)

Laporan Keuangan ETAP

Laporan Laba Rugi

Neraca

Perubahan Ekuitas (tidak perlu jika perubahan

hanya karena laba dan dividen)

Laporan Arus Kas – (metode tidak langsung)

Catatan atas Laporan Keuangan

Laporan Keuangan menurut SAK

ETAP

(18)

ISI SAK ETAP

BAB ISI BAB ISI

1 Ruang Lingkup 16 Aset Tak Berwujud 2 Konsep dan Prinsip Pervasive 17 Sewan

3 Penyajian Laporan Keuangan 18 Kewajiban Diestimasi dan Kontijensi

4 Neraca 19 Ekuitas

5 Laporan Laba Rugi 20 Pendapatan

6 Laporan Perubahan Ekuitas 21 Biaya Pinjaman

7 Laporan Arus Kas 22 Penurunan Nilai Aset 8 Catatan atas Laporan Keuangan 23 Imbalan Kerja

9 Kebijakan Akuntansi, Perubahan Kebijakan

Akuntansi dan Koreksi Kesalahan 24 Pajak Penghasilan 10 Investasi pada Efek Tertentu 25 Mata Uang Pelaporan

11 Persediaan 26 Transaksi dalam Mata Uang Asing 12 Investasi pada Entitas Asosiasi dan Entitas

Anak 27 Peristiwa setelah Tanggal Akhir Pelaporan 13 Investasi pada Joint Venture 28 Pengungkapan Pihak-Pihak yang

Mempunyai Hubungan Istimewa 14 Properti Investasi 29 Ketentuan Transisi

15 Aset Tetap 30 Tanggal Efektif

(19)

Ruang lingkup

• SAK ETAP, digunakan oleh Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (ETAP), yaitu entitas yang:

 Tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan; dan

 Menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum bagi pengguna eksternal

• Entitas dengan akuntabilitas publik signifikan

 Telah mengajukan pernyataan pendaftaran, atau sedang dalam proses pengajuan pendaftaran, pada otoritas pasar modal atau regulator lain untuk tujuan penerbitan efek di pasar modal; atau

 Menguasai aset dalam kapasitas sebagai fidusia untuk sekelompok besar masyarakat, seperti bank, entitas asuransi,pialang dan atau pedagang efek, dana pensiun, reksa dana dan bank investasi.

• Entitas yang memiliki akuntabilitas publik signifikan dapat menggunakan SAK ETAP jika otoritas berwenang membuat regulasi mengizinkan penggunaan SAK ETAP. Contoh: Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

(20)

Perbedaan Pokok PSAK dan SAK ETAP

• Komponen Laporan Keuangan : Neraca, Laba Rugi, Laporan

Perubahan Ekuitas, Laporan Arus Kas dan Catatan atas laporan.

• Jika Perubahan ekuitas hanya dari laba dan dividen  Laporan laba rugi dan perubahan saldo laba.

• Laporan arus kas menggunakan metode tidak langsung.

• Menggunakan metode biaya untuk investasi ke asosiasi dan pengendalian bersama

• Menggunakan metode ekuitas untuk anak perusahaan.

• Aset tetap, aset tidak berwujud properti investasi hanya menggunakan metode biaya

• Tidak ada bab khusus yang mengatur instrumen keuangan, namun ada pengaturan klasifikasi aset keuangan:

diperdagangkan, tersedia dijual dan dipegang hingga jatuh tempo.

(21)

Perbedaan Pokok PSAK dan SAK ETAP

• Sewa operasi menggunakan konsep rule based seperti dalam US GAAP – 5 kriteria

• Tidak mengatur pajak tangguhan

• Tidak ada pengaturan tentang : penggabungan usaha, derivatif,

hedging

• Mata uang pelaporan menggunakan mata uang fungsional atau rupiah.

• Beberapa pengaturan dalam PSAK seperti: investasi properti,

hubungan istimewa, peristiwa setelah periode pelaporan, imbalan kerja. Pengendalian bersama (PBA, PBO dan PBE).

• Tidak ada pengaturan khusus transaksi khusus industri: kontrak asuransi, eksplorasi dan evaluasi minieral, agrikultur.

• Hirarki kebijakan akuntansi jika SAK ETAP tidak mengatur secara khusus: bab yang terkait, kerangka konseptual, standar lain, dan literatur.

(22)
(23)

RUANG LINGKUP

Disahkan 24 Oktober 2016, dilaunching

pada KNA VIII 8 Desember 2016

Kata Pengantar

Standar – 18 bab

isi pokok standar

Dasar Kesimpulan

bukan bagian

standar

Contoh Ilustrasi laporan keuangan –

dilengkapi contoh jurnal penyesuaian kas

menjadi akrual

bukan bagian dari

standar

Isi Standar

(24)

RUANG LINGKUP SAK EMKM

ETAP yang memenuhi

definisi dan kriteria

usaha mikro, kecil, dan menengah

sebagaimana diatur dalam peraturan

perundang-undangan

yang berlaku di

Indonesia, selama

dua tahun

berturut-turut.

Standar digunakan untuk entitas mikro,

kecil dan menengah

Dapat digunakan entitas lain jika otoritas

mengijinkan entitas tersebut menyusun

laporan keuagnan dengan menggunaan

SAK EMKM

(25)

UU Nomor 20 tahun 2008 tentang

UMKM

UU Nomor 20 tahun 2008 tentang

UMKM

Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan / atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam UU ini.

Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil

sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini.

(26)

UU Nomor 20 tahun 2008 tentang

UMKM

UU Nomor 20 tahun 2008 tentang

UMKM

• Kekayaan bersih paling banyak Rp 50.000.000,00 - lima puluh juta rupiah, tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau

• Hasil penjualan tahunan paling banyak Rp 300.000.000,00

Kriteria Usaha Mikro

• Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 50.000.000,00 - Rp 500.000.000,00, tidak termasuk tanah dan bangunan

tempat usaha; atau

• Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 300.000.000,00 - Rp 2.500.000.000,00.

Kriteria Usaha Kecil

• Kekayaan bersih lebih dari Rp 500.000.000,00 - Rp.

10.000.000.000,00, tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau

• Hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 2.500.000.000,00 -50.000.000.000,00.

Kriteria Usaha Menengah :

(27)

Laporan Keuangan EMKM

Laporan Laba Rugi

Laporan Posisi Keuangan

Catatan atas Laporan Keuangan

Laporan Keuangan menurut SAK

EMKM

(28)

Perbedaan SAK EMKM dan SAK ETAP - 1

Laporan Keuangan tiga (3) sedangkan ETAP ada 5 laporan keuangan:

– Laporan Laba Rugi

– Laporan Posisi Keuangan

– Catatan atas Laporan Keuangan

Kebijakan akuntansi - tidak memperkenankan penggunaan standar lain di luar SAK EMKM.

Penilaian menggunakan historical cost.

• Pengaturan SAK ETAP tidak ada dalam SAK EMKM: asosiasi, anak perusahaan, imbalan kerja, pihak berelasi, peristiwa setelah tanggal pelaporan, mata uang fungsional, properti investasi.

• Tidak ada pengaturan khusus pengungkapan dalam setiap komponen laporan keuangan, sesuai bab 6 pengungkapan diperlukan jika

informasi relevan

(29)

Perbedaan SAK EMKM dan SAK ETAP - 2

Kas - tidak ada pengaturan khusus kas yang dibatasi

Aset keuangan tidak mengakui penurunan nilai kecuali jika regulasi mengatur untuk industri tersebut. Tidak ada kapitalisasi biaya transaksi atas aset dan liabilitas keuangan, semua biaya transaksi dibebankan

Persediaan tidak ada cadangan penurunan nilai, persediaan diukur sebesar harga perolehan.

Aset tetap tidak ada penurunan nilai dan tidak boleh dilakukan

revaluasi. Tidak ada kapitalisasi atas biaya yang dikeluarkan setelah tanggal perolehan. Tidak boleh kapitalisasi bunga pinjaman terkait dengan pembangunan aset tetap sendiri.

Penyusutan dan amortisasi tidak mempertimbangkan nilai residu dan hanya dengan metode garis lurus dan saldo menurun

(30)

Perbedaan SAK EMKM dan SAK ETAP - 1

• Pemisahan antara modal dan saldo laba, termasuk untuk perusahaan perorangan / firma

Biaya pengembangan semuanya dibebankan tidak ada yang dapat diakui aset tak berwujud.

Kurs valuta asing: tidak ada penilaian kembali aset dan liabilitas

moneter dalam valuta asing pada tanggal pelaporan, transaksi dalam valsa diukur dengan kurs pada tanggal transaksi tanpa pengukuran kembali  keuntungan kerugian valas diakui sebesar yang teralisasi.

• Tidak mengakui provisi dan liabilitas kontijensi cukup diungkapkan jika material.

Pendapatan bunga dan dividen diakui saat diterima (basis kas)

Konstruksi diakui sebesar jumlah yang ditagihkan.

(31)

ISI PENGATURAN

.

• Bab 1 Ruang Lingkup

• Bab 2 Konsep dan Prinsip Pervasive

• Bab 3 Penyajian Laporan Keuangan

• Bab 4 Laporan Posisi Keuangan

• Bab 5 Laporan Laba Rugi

• Bab 6 Catatan atas Laporan Keuangan

• Bab 7 Kebijakan Akuntansi, Estimasi dan Kesalahan

• Bab 8 Aset dan Liabilitas Keuangan

• Bab 9 Persediaan

.

• Bab 10 Investasi pada Ventura Bersama

• Bab 11 Aset Tetap

• Bab 12 Aset Takberwujud

• Bab 13 Liabilitas dan Ekuitas

• Bab 14 Pendapatan dan Beban

• Bab 15 Pajak Penghasilan

• Bab 16 Transaksi dalam Mata Uang Asing

• Bab 17 Ketentuan Transisi

• Bab 18 Tanggal Efektif

(32)

PSAP

PERNYATAAN STANDAR

AKUNTANSI

(33)

Standar Akuntansi Pemerintahan

• Standar digunakan untuk menyusun laporan keuangan: – Pemerintah Pusat – termasuk LK Kementerian Lembaga

– Pemerintah Daerah – Provinsi, Kabupatan, Kota

– Badan Layanan Umum

• Berbentuk Regulasi Pemerintah – PP No 71 tahun 2010 dan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) untuk tambahan dan Revisi.

• Standar dikembangkan pada praktik akuntansi pemerintah dan berlaku secara international dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.

• Acuan standar internasional untuk akuntansi sektor publik

menggunakan International Public Sector Accounting Standard (IPSAS)

• Untuk entitas sektor publik (yayasan, Lembaga kemasyarakatan) non pemerintah menggunakan PSAK 45 Akuntansi Organisasi Nir Laba

(34)

STRUKTUR SAP BERBASIS AKRUAL

(LAMPIRAN I & II)

PSAP BASIS KAS MENUJU AKRUAL

(LAMPIRAN II) BASIS AKRUAL (LAMPIRAN I)

PSAP 01 Penyajian Laporan Keuangan Penyajian Laporan Keuangan

PSAP 02 Laporan Realisasi Anggaran Laporan Realisasi Anggaran Berbasis Kas PSAP 03 Laporan Arus Kas Laporan Arus Kas

PSAP 04 Catatan atas Laporan Keuangan Catatan atas Laporan Keuangan PSAP 05 Akuntansi Persediaan Akuntansi Persediaan

PSAP 06 Akuntansi Investasi Akuntansi Investasi PSAP 07 Akuntansi Aset Tetap Akuntansi Aset Tetap

PSAP 08 Akuntansi Konstruksi Dalam Pengerjaan Akuntansi Konstruksi Dalam Pengerjaan PSAP 09 Akuntansi Kewajiban Akuntansi Kewajiban

PSAP 10 Koreksi Kesalahan, Perubahan

Kebijakan Akuntansi, dan Peristiwa Luar Biasa

Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Operasi yang Tidak Dilanjutkan

PSAP 11 Laporan Keuangan Konsolidasian Laporan Keuangan Konsolidasian

PSAP 12 - Laporan Operasional

(35)

Laporan Keuangan Pemerintahan

• Laporan Operasional

• Neraca

• Perubahan Ekuitas

• Laporan Arus Kas

• Catatan atas Laporan Keuangan

• Laporan Realisasi Anggaran

• Laporan Perubahan SAL

Laporan Keuangan menurut SAP Akrual

• Laporan Realisasi Anggaran Desa

• Neraca Desa

• Catatan atas Laporan Keuangan Desa

(36)
(37)

Kerangka Konseptual

Kerangka konseptul disahkan pada tanggal 28 September 2016

• Bab 1 Tujuan Pelaporan Keuangan Bertujuan Umum

• Bab 2 Entitas Pelapor

• Bab 3 Karakteristik Kualitatif Informasi Keuangan yang Berguna

• Bab 4 KDPPLK (1994): Pengaturan yang Tersisa

(38)

Kerangka Konseptual

• Pendahuluan

• Tujuan kegunaan dan keterbatasan pelaporan keuangan bertujuan umum

• Informasi tentang sumber daya ekonomi entitas pelapor, klaim terhadap entitas, serta perubahan sumber daya dan klaim

BAB 1 TUJUAN PELAPORAN KEUANGAN BERTUJUAN UMUM

• Untuk ditambahkan

BAB 2 – ENTITAS PELAPORAN

• Karakteristik kualitatif

• Karakteristik fundamental: relevansi, representasi tepat

• Karakteristik peningkat: keterbandingan; keterverifikasian; ketepatwaktuan; keterpahaman.

• Kendala biaya pelaporan keuangan yang berguna

BAB 3 – KARAKTERISTIK KUALITATIF INFORMASI KEUANGAN YANG BERGUNA

• Asumsi dasar; Unsur laporan keuangan; Pengakuan; Pengukuran; Konsep pemeliharaan modal dan penetapan laba

BAB 4 – KERANGKA DASAR PENYUSUNAN DAN

(39)

PSAK 1

(40)

Laporan Keuangan eff 2015

PSAK 1

Penyajian Laporan Keuangan

– Komponen

– Tanggung jawab laporan keuangan

Identifikasi laporan keuangan

 Laporan Posisi Keuangan

 Laporan Laba Rugi dan Penghasilan

Komprehensif Lain

 Laporan Perubahan Ekuitas

 Laporan Arus Kas

 Catatan atas Laporan Keuangan

Karakteristik umum

 Penyajian secara wajar dan kepatuhan terhadap SAK

 Kelangsungan usaha

 Dasar akrual

 Material dan agregasi

 Saling hapus

 Frekuensi pelaporan

 Informasi komparatif

(41)

PSAK 1 Penyajian Laporan Keuangan

Latar Belakang Perubahan

Perbaikan dengan penggunaan istilah yang lebih tepat

Pengaruh perkembangan PSAK lain yang belum dikeluarkan tahun 2009

Mengikuti perubahan terakhir IAS 1 tahun 2010 : pemisahaan penghasilan komprehensif lain dan penyajian informasi komparatif.

(42)

Komponen Laporan Keuangan

a. laporan posisi keuangan (neraca) pada akhir periode;

b. laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain selama periode;

c. laporan perubahan ekuitas selama periode; d. laporan arus kas selama periode;

e. catatan atas laporan keuangan, berisi ringkasan kebijakan akuntansi penting dan informasi penjelasan lain; dan

ea informasi komparatif untuk mematuhi periode sebelumnya sebagaimana ditentukan dalam paragraf 38 dan 38A

f. laporan posisi keuangan pada awal periode komparatif

sebelumnya yang disajikan ketika entitas menerapkan suatu

kebijakan akuntansi secara retrospektif atau membuat penyajian kembali pos-pos laporan keuangan, atau ketika entitas

(43)
(44)

Penghasilan Komprehensif Lain

Penghasilan komprehensif lain: berisi pos-pos penghasilan

dan beban (termasuk penyesuaian reklasifikasi) yan tidak

diakui dalam laba rugi sebagaimana disyaratkan atau

diizinkan oleh SAK

Komponen penghasilan komprehensif:

– Selisih revaluasi aset tetap

– Pengukuran kembali program imbalan pasti

– Laba rugi dampak dari penjabaran laporan keuangan

– Perubahan nilai investasi available for sales

– Bagian efektif dari keuntungan lindung nilai arus kas

(45)

Penghasilan Komprehensif Lain

• Penghasilan komprehensif terdiri dari laba rugi tahun berjalan dan penghasilan komprehensif lain

• Penghasilan komprehensif adalah perubahan aset/liabiltas  perubahan ekuitas yang bukan berasal dari transaksi pemilik.

• Tidak akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi;

– Surplus revaluasi aset tetap  direklasifikasi melalui saldo laba saat didepresiasi atau ketika aset dijual

– Penyesuaian imbalan kerja manfaat pasti – keuntungan/kerugian aktuaria  tidak direklasifkasi.

• Akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi ketika kondisi tertentu terpenuhi.

– Keuntungan/kerugian dari available for sale  jika dijual direklasifiksai ke laba rugi

Cash flow hedge  keuntungan/kerugian yang efektif  kontrak berakhir  L/R

– Translasi mata uang asing dari anak perusahaan / cabang dengan mata uang fungsional yang berbeda dengan induk / pusat

(46)
(47)
(48)
(49)

Ilustrasi Penerapan PSAK 1 R2013

(50)

Ilustrasi Penerapan PSAK 1 R2013

(51)

PSAK 2

(52)

PSAK 2: LAPORAN ARUS KAS

Informasi arus kas entitas berguna sebagai dasar

untuk menilai kemampuan entias dalam

menghasilkan kas dan setara kas serta menilai

kebutuhan kas entitas untuk menggunakan arus

kas tersebut.

Laporan arus kas menggambarkan perubahan

historis dalam kas dan setara kas yang

(53)

AMANDEMEN PSAK 2 – 44A-44E

• Mensyaratkan agar entitas menyediakan pengungkapan yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi perubahan pada liabilitas yang timbul dari aktivitas pendanaan, termasuk perubahan yang timbul dari arus kas maupun

perubahan nonkas. (44A)

• Sepanjang diperlukan untuk memenuhi persyaratan dalam

paragraf 44A, entitas mengungkapkan perubahan pada liabilitas yang timbul dari aktivitas pendanaan sebagai berikut:

a) perubahan dari arus kas pendanaan;

b) perubahan yang timbul dari perolehan atau kehilangan pengendalian entitas anak atau bisnis lain;

c) dampak perubahan tingkat kurs valuta asing; d) perubahan pada nilai wajar; dan

e) perubahan lainnya.

(54)

AMANDEMEN PSAK 2 – 44A-44E

• Liabilitas yang timbul dari aktivitas pendanaan adalah liabilitas dimana arus kas atau arus kas masa depan akan diklasifikasikan pada laporan arus kas sebagai arus kas dari aktivitas pendanaan. Selain itu, persyaratan

pengungkapan pada 44A juga diterapkan untuk perubahan pada aset keuangan (contoh, aset yang melindung nilai liabilitas yang timbul dari aktivitas pendanaan) jika arus kas, atau arus kas masa depan, dari aset keuangan tersebut, termasuk dalam arus kas aktivitas pendanaan. 44C.

• Satu cara untuk memenuhi persyaratan pengungkapan dalam paragraf 44A adalah dengan menyediakan rekonsiliasi antara saldo awal dan akhir pada laporan posisi keuangan untuk liabilitas yang timbul dari aktivitas pendanaan, termasuk perubahan yang diidentifikasikan dalam paragraf 44B. Jika entitas mengungkapkan rekonsiliasi tersebut, maka entitas

(55)

AMANDEMEN PSAK 2 – 44A-44E

• Jika entitas menyediakan pengungkapan yang disyaratkan oleh paragraf 44A secara gabungan dengan pengungkapan

perubahan pada aset dan liabilitas lain, maka entitas

(56)

Arus Kas dari Aktivitas Operasi

Metode yang dapat digunakan:

– Metode langsung  kelompok utama dari penerimaan dan

pengeluaran kas bruto diungkapkan;

– Metode tidak langsung  laba disesuaikan dengan mengoreksi

transaksi non kas, penangguhan atau akrual dan unsur

penghasilan/beban yang terkait aktivitas investasi dan pendanaan.

Dianjurkan melaporkan dengan metode langsung

informasi yang lebih berguna

(57)

Laporan Arus Kas

• Arus kas bunga dan dividen diungkapkan secara terpisah dan diklasifikasikan secara konsisten.

– Beban bunga dapat disajikan sebagai arus kas operasi atau pendanaan (alternatif)

– Pendapatan bunga dapat disajikan sebagai arus kas operasi atau investasi (alternatif)

– Dividen yang dibayarkan dapat disajikan sebagai arus kas pendanaan atau operasi (alternatif)

– Pendapatan dividen dapat disajikan sebagai arus kas operasi atau investasi (alternatif)

• Arus kas yang berkaitan dengan pajak penghasilan dan bunga pinjaman diungkapkan secara terpisah.

• Perubahan nilai tukar dilaporkan dalam LAK untuk merekonsiliasi saldo awal dan akhir kas dan setara kas.

(58)

Ilustrasi

Laporan Arus Kas

Metode Langsung Laporan Arus Kas Par 18a 20X2

Arus kas dari aktivitas operasi

Penerimaan kas dari pelanggan 30.150.000 Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan (27.600.000)

Kas yang dihasilan operasi 2.550.000

Pembayaran bunga (270.000)

Pembayaran pajak penghasilan (900.000)

Arus kas bersih dari (untuk) aktivitas operasi 1.380.000

Arus kas untuk aktivitas investasi

Akuisisi entitas anak X dengan kas (cat A) (550.000)

Pembelian aset tetap (cat B) (350.000)

Hasil dari penjualan peralatan 20.000

Penerimaan bunga* 200.000

Penerimaan dividen* 200.000

Arus kas bersih dari (untuk) aktivitas investasi (480.000) Arus kas dari aktivitas pendanaan

Hasil dari penerbitan modal saham 250.000 Hasil dari pinjaman jangka Panjang 250.000

Pembyaran utang sewa pembiayaan (90.000)

Pembayaran dividen (1.200.000)

Arus kas bersih dari (untuk) aktivitas investasi (790.000) Kenaikan bersih kas dan setara kas 110.000 Kas dan setara kas pada awal periode 120.000 Kas dan setara kas pada akhir periode 230.000

(59)

Arus Kas Operasi Metode Tidak Langsung

Metode Langsung Laporan Arus Kas Par 18a 20X2

Arus kas dari aktivitas operasi

Laba sebelum pajak 3.350.000

Penyesuaian untuk:

Penyusutan 450.000

Kerugian selisih kurs 40.000

Pendapatan investasi (500.000)

Beban bunga 400.000

Kenaikan piutang usaha dan piutang lain (500.000)

Penurunan persediaan 1.050.000

Penurunan utang usaha (1.740.000)

Kas yang dihasilkan dari operasi 2.550.000

Pembayaran bunga (270.000)

Pembayaran pajak penghasilan (900.000)

(60)

Arus Kas Operasi Metode Tidak Langsung - Bank

Metode Langsung Laporan Arus Kas Par 18a 20X2 Arus kas dari aktivitas operasi

Penerimaan bunga dan komisi 28.447.000

Pembayaran bunga 23.436.000

Pembayarn piutang yang telah dihapus 237.000

Pembyaran kas kepada karyawan dan pemasok (997.000) 4.224.000 (Kenaikan) Penurunan dalam Aset operasi

Dana jangka pendek (650.000)

Deposito untuk tujuan pengendalian moneter 234.000

Ana uang muka kepada langganan 288.000

Kenaikan bersih dalam piutang kartu kredit (360.000) Surat berharga jangka pendek yang diperjualbelikan (120.000) (Kenaikan) Penurunan dalam Utan gObligasi

Deposito dari pelanggan 600.000

Sertifikat deposito yagn diperjualbelikan (200.000) Kas bersih dan aktivitas operasi sebelum pajak 3.440.000

Pajak penghasilan (100.000)

(61)

Rekonsiliasi dari Aktivitas Pendanaan

Catatan atas Laporan Keuangan

20X1 Arus Kas Akuisisi Sewa Baru

20X2

Pinjaman jangka Panjang 2.080 500 400 2.980

Liabilitas sewa - (180) - 1.800 1.620

(62)

Rekonsiliasi dari Aktivitas Pendanaan

Catatan atas Laporan Keuangan

20X1 Arus

Kas Perubahan non kas 20X2 Akuisisi Valas Nilai

wajar

Pinjaman jangka Panjang 44.000 (2.000) - - - 42.000

Pinjaman jangka pendek 20.000 (1.000) - 400 - 19.400

Liabilitas sewa 8.000 (1.600) 600 - - 7.000

Aset yang dimiliki untuk

lindung nilai pinj jk Panjang (1.350) 300 - - (50) (1.100)

Jumlah liabilitas dari aktivitas

(63)
(64)

Ringkasan Perubahan

PSAK 71 Instrumen Keuangan

Menggantikan sebagian PSAK 55 – namun PSAK 55 masih berlaku

Efektif 1 Januari 2020

• Klasifikasi amortized cost dan fair value

• Amortized cost jika memenuhi tes bisnis model (tujuan entitas untuk memperoleh arus kas yang diperjanjikan dan arus kas (dari pembayaran pokok dan bunga atas pokok)

• Perubahan klasifikasi boleh jika terjadi perubahan bisnis model

Klasifikasi dan pengukuran untuk instrumen keuangan.

Menggunakan expected losses dalam perhitungan penurunan nilai aset keuangan

(65)

PSAK 71 Instrumen Keuangan

Perubahan format mengikuti IFRS:

– Bab 1 Tujuan

– Bab 2 Ruang Lingkup

– Bab 3 Pengakuan dan Penghentian Pengakuan

– Bab 4 Klasifikasi

– Bab 5 Pengukuran

– Bab 6 Akuntansi Lindung Nilai

– Tanggal efektif dan ketentuan transisi

Tanggal efektif 1 Januari 2020

Perbedaan dengan IAS

– Acuan Amandemen IFRS 3 Business Combinations, IFRS 15 Revenue from Contract with Customer, IFRS 16 Leases tidak dilakukan karena belum diadopsi

(66)

PSAK 71 Instrumen Keuangan

• PSAK 71 merupakan adopsi dari IFRS 9 Financial Instruments yang dikeluarkan per 1 Januari 2016 yang efektif 1 Januari 2018.

• PSAK 71 mengatur perubahan: klasifikasi dan pengukuran, penurunan nilai, dan akuntansi lindung nilai.

• Meskipun PSAK 71 akan menggantikan PSAK 55, PSAK 71 ini belum mengganti seluruh ketentuan dan persyaratan yang ada di PSAK 55.

– Hingga proyek macro hedging selesai dilakukan oleh IASB, PSAK 71

memperkenankan entitas untuk memilih menerapkan model akuntansi lindung nilai sesuai PSAK 71 atau PSAK 55 secara keseluruhan

– PSAK 71 juga memberikan tambahan opsi kebijakan akuntansi untuk menerapkan PSAK 55 untuk macro hedging jika entitas menerapkan PSAK 71.

Amandemen terhadap PSAK Lain.

• Penerbitan PSAK 71 mengakibatkan amandemen terhadap PSAK lain.

Tanggal Efektif dan Ketentuan Transisi

(67)

Klasifikasi Aset Keuangan

•Klasikasi berdasarkan model bisnis entitas dalam mengelola aset keuangan dan karakteristik arus kas kontraktual dari aset keuangan.

–Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi kecuali diukur pada biaya perolehan diamortisasi atau nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain.

•entitas dapat menetapkan pilihan saat pengakuan awal atas investasi pada instrumen ekuitas tertentu yang umumnya diukur pada nilai wajar melalui laba rugi sehingga perubahan nilai wajarnya disajikan dalam penghasilan komprehensif lain.

–Aset keuangan diukur pada biaya perolehan diamortisasi jika kedua kondisi berikut terpenuhi:

•aset keuangan dikelola dalam model bisnis yang bertujuan untuk memiliki aset keuangan dalam rangka mendapatkan arus kas kontraktual, dan

•persyaratan kontraktual meningkatkan arus kas yang semata dari pembayaran pokok dan bunga (solely payments of principal and interest / SPPI )

•Reklasifikasi pengelolaan aset keuangan jika dan hanya jika

–entitas mengubah model bisnis untuk pengelolaan aset keuangan.

–Perubahan tersebut diperkirakan sangat jarang terjadi.

–Ditentukan oleh manajemen entitas sebagai hasil dari perubahan eksternal atau internal dan harus signifikan pada kegiatan operasi entitas dan dapat dibuktikan pada pihak eksternal.

(68)

PSAK 71 Instrumen Keuangan

Klasifikasi dan Pengukuran

Kategori Pengukuran

 Kategori pengukuran serupa dengan PSAK 55

 Perubahan signifikan dalam mengklasifikasikan aset keuangan

Reklasifikasi aset keuangan tunduk pada ketentuan yang sangat sigit dan diperkirakan tidak sering terjadi

PSAK 71 PSAK 55

• FVTPL

• Biaya perolehan diamortisasi • FVOCI

• FVTPL

• Loan and Receivable • HTM

• FVOCI

• FVTPL • FVOCI • HTM

= Fair value to profit and loss

(69)

Liabilitas Keuangan

Kategori Pengukuran

Ketentuan PSAK 55 sebagian besar masih dipertahankan

 Biaya perolehan diamortisasi

 FVTPL

 Penyajian dalam OCI untk keuntungan atau kerugian liabilitas keuangan yang ditetapkan untuk dikur pada FTPL yang timbul dari perubahan dalam risiko kredit, kecuali jika tersebut akan menciptkan atau meningkatkan inkonsistensi

Reklasifikasi liabilitas keuangan – tidak diperkenankan

(70)

Pengakuan Kerugian Kredit Ekspetasian

• Menggunakan metode metode kerugian kredit ekspektasian dalam

mengukur kerugian instrumen keuangan akibat penurunan nilai instrumen keuangan.

• Pengakuan segera atas dampak perubahan kerugian kredit ekspektasian setelah pengakuan awal aset keuangan.

– Mengukur penyisihan kerugian sepanjang umurnya, jika risiko kredit atas instrumen keuangan meningkat secara signifikan sejak pengakuan awal.

– Risiko kredit atas instrumen keuangan tidak meningkat secara signifikan sejak pengakuan awal, entitas mengukur penyisihan kerugian sejumlah kerugian kredit ekspektasian 12 bulan.

• Kerugian dimaksud merepresentasikan kerugian kredit ekspektasian yang timbul dari peristiwa gagal bayar instrumen keuangan yang mungkin

(71)

Penentuan Peningkatan Risiko Kredit Signifikan

• Entitas mempertimbangkan adanya kenaikan risiko kredit yang signifikan (penilaian berdasarkan perubahan kemungkinan gagal bayar yang terjadi) yaitu dengan membandingkan risiko kredit awal instrumen keuangan dengan risiko kredit pada tanggal pelaporan.

• Jika entitas mengestimasi instrumen keuangan memiliki risiko kredit yang rendah pada tanggal pelaporan (contohnya, ‘investment

grade’), maka entitas mengasumsikan risiko kredit atas instrumen keuangan tidak meningkat secara signifikan

(72)

Perhitungan Kerugian Kredit Ekspektasian

• Entitas mengakui penurunan nilai atas komitmen pinjaman dan kontrak jaminan keuangan.

– Untuk kontrak jaminan keuangan,  mempertimbangkan perubahan risiko bahwa debitur yang ditetapkan dalam kontrak akan mengalami gagal bayar.

– Untuk komitmen pinjaman,  mempertimbangkan perubahan risiko gagal bayar yang terjadi pada pinjaman yang terkait dengan komitmen pinjaman.

• Untuk komitmen pinjaman yang belum ditarik, kerugian kredit adalah nilai kini dari selisih antara:

– arus kas kontraktual yang terutang pada entitas jika pemilik komitmen pinjaman menarik pinjaman; dan

– arus kas yang diharapkan entitas untuk diterima jika pinjaman ditarik.

(73)

Aset Keuangan Berasal dari Aset Keuangan Memburuk

Entitas mengakui perubahan kumulatif atas kerugian

kredit ekspektasian sepanjang umurnya sejak pengakuan

awal aset keuangan sebagai penyisihan kerugian atas

aset keuangan yang dibeli atau yang berasal dari aset

keuangan memburuk (

purchased or originated

(74)

Pengungkapan

• Entitas untuk mengungkapkan informasi yang mengidentifikasi dan menjelaskan: a) praktek manajemen risiko kredit, penjelasan meliputi:

i. bagaimana penentuan terjadinya peningkatan risiko kredit secara signifikan sejak pengakuan awal;

ii. definisi gagal bayar dan alasan pemilihan definisi;

iii. pengelompokan instrumen dalam rangka perhitungan kerugian kredit ekspektasian secara kolektif;

iv. bagaimana entitas menentukan aset keuangan mengalami penurunan nilai kredit v. kebijakan hapus buku dan kebijakan untuk aset keuangan hapus buku yang masih

dapat ditagihkan;

vi. pengakuan kerugian kredit ekspektasian pada aset keuangan yang dimodifikasi penerapan Bagian 5.5 Penuruan Nilai, meliputi:

– input, asumsi dan teknik estimasi yang digunakan untuk menghitung kerugian kredit ekspektasian 12 bulan dan sepanjang umurnya, penentuan risiko kredit meningkat secara signifikan sejak pengakuan awal, penentuan aset keuangan mengalami penurunan nilai kredit,

– penggunaan informasi forward-looking dalam perhitungan kerugian kredit ekspektasian,

(75)

Pengungkapan

b. Informasi kualitatif dan kuantitatif terkait jumlah yang timbul dari kerugian kredit ekspektasian, penjelasan meliputi:

i. rekonsiliasi dari saldo awal hingga saldo penutup kerugian penyisihan untuk kredit ekspektasian 12 bulan dan sepanjang umurnya serta aset keuangan yang dibeli atau berasal dari aset keuangan memburuk;

ii. penjelasan seberapa signifikan perubahan pada jumlah tercatat bruto instrumen keuangan selama periode laporan yang berkontribusi pada perubahan penyisihan kerugian;

iii. penjelasan dampak efek modifikasi pada arus kas kontraktual terhadap kerugian kredit ekspektasian;

iv. informasi agunan dan perbaikan risiko kredit lainnya yang mempengaruhi jumlah kerugian kredit ekspektasian; dan

(76)

Pengungkapan

c. Eksposur risiko kredit, bertujuan untuk mempermudah pengguna laporan keuangan mengakses risiko kredit dan memahami

konsentrasi risiko kredit yang signifikan.

Untuk itu, entitas mengungkapkan per peringkat risiko kredit,

jumlah tercatat bruto aset keuangan dan eksposur risiko kredit dari komitmen pinjaman dan kontrak jaminan keuangan.

Pengungkapan masing-masing untuk instrumen keuangan dengan kerugian penyisihan untuk kredit ekspektasian 12 bulan dan

sepanjang umurnya serta aset keuangan yang dibeli atau berasal dari aset keuangan memburuk.

(77)

Kriteria Kualifikasian Akuntansi Lindung Nilai

• PSAK 71 menghilangkan persyaratan tes efektivitas tersebut dan memperkenalkan persyaratan yang lebih umum (principle-based) menggunakan pertimbangan manajemen, yaitu:

i. terdapat hubungan ekonomik antara item lindung nilai dengan instrumen lindung nilai;

ii. pengaruh risiko kredit tidak mendominasi perubahan nilai yang dihasilkan dari hubungan ekonomik tersebut; dan

iii. rasio lindung nilai dari hubungan lindung nilai adalah rasio yang sama dari hasil kuantitas item lindung nilai yang secara aktual dilindung nilai dan kuantitas instrumen lindung nilai yang secara aktual digunakan entitas untuk melindung nilai sejumlah kuantitas item lindung nilai tersebut.

(78)

Rebalancing Hubungan Lindung Nilai

• PSAK 71 mensyaratkan jika hubungan lindung nilai tidak lagi

memenuhi persyaratan efektivitas lindung nilai terkait dengan rasio lindung nilai (lihat paragraf 6.4.1(c)(iii)), namun tujuan manajemen risiko hubungan lindung nilai tersebut ditetapkan sama, entitas menyesuaikan rasio lindung nilai atas hubungan lindung nilai

(79)

Akuntansi untuk Nilai Waktu dari Opsi untuk Arus

Kas dan Lindung Nilai atas Nilai Wajar

• PSAK 71 mensyaratkan entitas untuk membedakan nilai waktu dari opsi berdasarkan jenis dari item lindung nilai yang dilindung nilai oleh opsi: transaksi yang berkaitan dengan item lindung nilai dan periode waktu yang berkaitan dengan item lindung nilai.

(80)

Lindung Nilai atas Sekelompok Item

• PSAK 71 mensyaratkan sekelompok item (termasuk suatu kelompok item yang merupakan suatu posisi neto; lihat paragraf

PP6.6.1-PP6.6.8) merupakan item lindung nilai yang memenuhi syarat jika:

1. Terdiri dari item (termasuk kelompok item) yang secara tersendiri merupakan item lindung nilai yang memenuhi syarat;

2. Item dalam kelompok tersebut dikelola secara berkelompok untuk tujuan manajemen risiko; dan

3. Untuk lindung nilai atas arus kas untuk kelompok item yang variabilitas arus kasnya diperkirakan tidak proporsional terhadap variabilitas

(81)

Tanggal Efektif dan Ketentuan Transisi

• Penerapan tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2020. Penerapan dini diperkenankan.

• Entitas menerapkan Pernyataan ini secara retrospektif sesuai dengan PSAK 25: Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan.

Ketentuan Transisi untuk Akuntansi Lindung Nilai. Ketika entitas pertama kali menerapkan Pernyataan ini, entitas dapat memilih

menerapkan persyaratan dalam Bab 6 dari PSAK 71 atau terus

(82)
(83)

Tujuan

Menetapkan prinsip tentang sifat, jumlah, waktu, dan

ketidakpastian pendapatan dan arus kas yang timbul dari

kontrak dengan pelanggan.

Pencapaian tujuan

– Mengakui pendapatan untuk menggambarkan pengalihan barang atau jasa yang dijanjikan kepada pelanggan

– Mempertimbangkan syarat kontrak serta seluruh fakta dan keadaan yang relevan

(84)

PSAK 72

• tujuan dan ruang lingkup

Pendahuluan

• Identifikasi kontrak, kombinasi kontrak, modifikasi kontrak, identifikasi dan penyelesaian kewajiban

Pengakuan

• Menentukan, mengalokasikan harga transaksi, perubahan

Pengukuran

• Biaya incremental, pemenuhan kontrak, amortisasi dan penurunan nilai

Biaya Kontrak

Penyajian

(85)

PSAK 72 – 5 Step Mengakuan Pendapatan

ketika (pada saat) entitas

(86)

Pokok Perubahan

• Indentifikasi kontrak

• Kombinasi kontrak

• Modifikasi kontrak

• Identifikasi kewajiban pelaksanaan

• Penyelesaian kewajiban pelaksanaan

Pengakuan

• Menentukan harga transfer

• Mengalokasikan harga transaksi terhadap kewajiban pelaksanaan

Pengukuran

(87)

Pengakuan

Indentifikasi kontrak

Kombinasi kontrak

Modifikasi kontrak

Identifikasi kewajiban pelaksanaan

(88)

Mengidentifikan Kontrak

Entitas mencatat kontrak dgn pelanggan hanya jika seluruh kriteria berikut terpenuhi:

a) para pihak dalam kontrak telah menyetujui kontrak (secara tertulis, lisan atau sesuai dengan praktik bisnis pada umumnya) dan berkomitmen untuk melaksanakan kewajiban mereka masing-masing;

b) entitas dapat mengidentifikasi hak setiap pihak mengenai barang atau jasa yang akan dialihkan;

c) entitas dapat mengidentifikasi jangka waktu pembayaran barang atau jasa yang akan dialihkan;

d) kontrak memiliki substansi komersial (yaitu risiko, waktu, atau jumlah arus kas masa depan entitas diperkirakan berubah sebagai akibat dari kontrak); dan

e) kemungkinan besar entitas akan menagih imbalan yang akan menjadi haknya dalam pertukaran barang atau jasa yang akan dialihkan ke pelanggan.

Entitas hanya mempertimbangkan kemampuan dan intensi pelanggan untuk

(89)

Kombinasi Kontrak

Entitas mengombinasikan dua atau lebih kontrak yang

disepakati dan mencatat kontrak tersebut sebagai kontrak

tunggal jika satu atau lebih kriteria berikut terpenuhi:

a. kontrak dinegosiasikan sebagai satu paket dengan tujuan komersial tunggal;

b. jumlah imbalan yang dibayarkan dalam satu kontrak bergantung pada harga atau pelaksanaan dari kontrak lain; atau

c. barang atau jasa yang dijanjikan dalam kontrak (atau beberapa barang atau jasa yang dijanjikan dalam setiap kontrak)

merupakan kewajiban pelaksanaan tunggal sesuai dengan paragraf 22-30.

(90)

Modifikasi Kontrak

Modifikasi kontrak adalah perubahan dalam ruang lingkup

atau harga kontrak (atau keduanya) yang disetujui oleh

para pihak dalam kontrak.

Entitas mencatat sebagai kontrak terpisah jika kondisi

berikut terpenuhi:

– ruang lingkup kontrak meningkat karena penambahan barang atau jasa yang dijanjikan bersifat dapat dibedakan (distinct) (sesuai

dengan paragraf 26-30); dan

– harga kontrak meningkat oleh sejumlah imbalan yang mencerminkan harga jual berdiri sendiri (stand-alone selling prices) entitas atas

(91)

Modifikasi Kontrak

• Jika modifikasi kontrak tidak dicatat sebagai kontrak terpisah, maka entitas mencatat barang atau jasa yang dijanjikan yang belum dialihkan pada tanggal modifikasi kontrak dengan cara manapun di bawah ini yang dapat diterapkan:

– Entitas mencatat modifikasi kontrak seolah-olah modifikasi kontrak tersebut

merupakan penghentian kontrak yang ada dan menciptakan kontrak baru, jika sisa barang atau jasa bersifat dapat dibedakan dari barang atau jasa yang dialihkan pada atau sebelum tanggal modifikasi kontrak. Jumlah imbalan yang dialokasikan pada sisa kewajiban pelaksanaan (atau pada sisa barang atau jasa yang bersifat dapat dibedakan dalam kewajiban pelaksanaan tunggal yang diidentifikasikan sesuai dengan paragraf 22(b)) adalah jumlah dari:

• (i) imbalan yang dijanjikan oleh pelanggan (termasuk jumlah yang telah diterima dari pelanggan) yang tercakup dalam estimasi harga transaksi dan yang belum diakui sebagai pendapatan; dan

(92)

Mengidentifikan Kewajiban Pelaksanaan

Pada awal kontrak, entitas menilai barang atau jasa yang

dijanjikan dalam kontrak dengan pelanggan dan

mengidentifikasi sebagai kewajiban pelaksanaan setiap janji

untuk mengalihkan kepada pelanggan baik:

a) suatu barang atau jasa (atau sepaket barang atau jasa)

yang bersifat dapat dibedakan; atau

b) serangkaian barang atau jasa yang bersifat dapat

dibedakan yang secara substansial sama dan memiliki

pola pengalihan yang sama kepada pelanggan (lihat

paragraf 23).

(93)

Mengidentifikasi Kewajiban Pelaksanaan

• Kontrak umumnya secara eksplisit menyatakan barang atau jasa yang dijanjikan untuk dialihkan kepada

pelanggan.

• Akan tetapi, kewajiban pelaksanaan tidak terbatas pada barang atau jasa yang secara eksplisit dinyatakan dalam kontrak.

Janji kontrak dengan pelanggan

• Penjualan barang yang diproduksi; yang dibeli

• Pelaksanaan tugas

• Penyediaan jasa; jasa pengaturan

• Pembaian hak kepada barang dan jasa

(94)

Barang atau Jasa Bersifat dapat Dibedakan

• Barang atau jasa yang dijanjikan kepada pelanggan bersifat dapat

• dibedakan jika kedua kriteria berikut terpenuhi:

a. pelanggan memperoleh manfaat dari barang atau jasa baik

barang atau jasa itu sendiri atau bersama dengan sumber daya lain yang siap tersedia kepada pelanggan (yaitu barang atau jasa yang bersifat dapat dibedakan); dan

b. janji entitas untuk mengalihkan barang atau jasa kepada

pelanggan dapat diidentifikasi secara terpisah dari janji lain dalam kontrak (yaitu janji untuk mengalihkan barang atau jasa yang

bersifat dapat dibedakan dalam konteks kontrak tersebut).

(95)

Penyelesaian Kewajiban Pelaksanaan

Kewajiban Pelaksanaan yang Diselesaikan pada Waktu Tertentu

Kewajiban Pelaksanaan yang Diselesaikan pada Waktu Tertentu

• Metode Pengukuran Kemajuan

• Pengukuran Kemajuan yang Rasional

(96)

Penyelesaian Kewajiban Pelaksanaan

Entitas mengakui pendapatan ketika (atau selama) entitas

menyelesaikan kewajiban pelaksanaan dengan

mengalihkan barang atau jasa yang dijanjikan (yaitu aset)

kepada pelanggan. Aset dialihkan ketika (atau selama)

pelanggan memperoleh pengendalian atas aset.

Pada awal kontrak entitas menentukan apakah entitas

menyelesaikan kewajiban pelaksanaan sepanjang waktu

(sesuai dengan paragraf 35-37) atau menyelesaikan

(97)

Kewajiban Pelaksanaan yang Diselesaikan Sepanjang Waktu (Performance Obligation Over Time)

• Entitas mengalihkan pengendalian barang atau jasa sepanjang waktu dan, oleh karena itu, menyelesaikan kewajiban pelaksanaan dan

mengakui pendapatan sepanjang waktu, jika satu dari kriteria berikut terpenuhi:

a. pelanggan secara simultan menerima dan mengonsumsi manfaat yang disediakan oleh kinerja entitas saat entitas melaksanakan kewajiban pelaksanaannya tersebut (lihat paragraf PP03-PP04); b. kinerja entitas menciptakan atau meningkatkan aset (sebagai

contoh, pekerjaan dalam proses) yang dikendalikan pelanggan sebagai aset yang diciptakan atau ditingkatkan (lihat paragraph PP05); atau

(98)

Kewajiban Pelaksanaan yang Diselesaikan Pada Waktu Tertentu (Performance Obligation At a Point In Time)

• Jika kewajiban pelaksanaan tidak diselesaikan sepanjang waktu sesuai dengan paragraf 35-37, maka entitas menyelesaikan

kewajiban pelaksanaan pada waktu tertentu.

• Untuk menentukan waktu tertentu entitas mempertimbangkan persyaratan pengendalian dalam paragraf 31-34.

• Entitas mempertimbangkan indikator pengalihan pengendalian, yang mencakup, tetapi tidak terbatas pada, hal berikut:

a. Entitas memiliki hak kini atas pembayaran aset

b. Pelanggan memiliki memiliki hak kepemilikan legal atas aset c. Entitas telah mengalihkan kepemilikan fisik atas aset

d. Pelanggan memiliki risiko dan manfaat signifikan atas kepemilikan aset

(99)

Pengukuran

• Imbalan Variabel

• Liabilitas Pengemalian

• Estimasi Pematasan Imbalan Variabel

• Penentuan kembali Imbalan Variabel

• Keberadaan Komponan Pendanaan Signifikan dalam Kontrak

• Imbalan Non Kas

• Uang Imbalan kepada Pelanggan

Menentukan harga transaksi

Mengalokasikan harga transaksi terhadap kewajiban Pelaksanaan

(100)

Menentukan Harga Transaksi

• Ketika (atau selama) kewajiban pelaksanaan diselesaikan, entitas mengakui pendapatan atas sejumlah harga transaksi (yang tidak

termasuk estimasi atas imbalan variabel yang dibatasi sesuai dengan paragraf 56-58) yang dialokasikan terhadap kewajiban pelaksanaan. Menentukan Harga Transaksi

• Entitas mempertimbangkan syarat kontrak dan praktik bisnis umum entitas untuk menentukan harga transaksi. Harga transaksi adalah jumlah imbalan yang diperkirakan menjadi hak entitas dalam

(101)

Menentukan Harga Transaksi

• Entitas mempertimbangkan syarat kontrak dan praktik bisnis umum entitas untuk menentukan harga transaksi. Sifat, waktu, dan jumlah imbalan yang dijanjikan oleh pelanggan mempengaruhi estimasi harga transaksi.

• Ketika menentukan harga transaksi, entitas mempertimbangkan dampak dari seluruh hal berikut:

a. imbalan variabel (lihat paragraf 50-55 dan 59);

b. estimasi pembatas imbalan variabel (lihat paragraf 56-58); c. keberadaan komponen pendanaan signifikan dalam kontrak

(lihat paragraf 60-65);

d. imbalan nonkas (lihat paragraf 66-69); dan

(102)

Mengalokasikan Harga Transaksi terhadap

Kewajiban Pelaksanaan

• Tujuan ketika mengalokasikan harga transaksi adalah entitas mengalokasikan harga transaksi terhadap setiap kewajiban

pelaksanaan (atau barang atau jasa bersifat dapat dibedakan) dalam jumlah yang menggambarkan jumlah imbalan yang diharapkan

menjadi hak entitas dalam pertukaran untuk mengalihkan barang atau jasa yang dijanjikan kepada pelanggan.

• Untuk memenuhi tujuan alokasi, entitas mengalokasikan harga

(103)

Biaya Kontrak

Biaya inkremantal atas Perolehan Kontrak

Biaya Pemenuhan Kontrak

(104)

Penyajian

Ketika salah satu pihak dalam kontrak telah

melaksanakan, entitas menyajikan kontrak dalam laporan

posisi keuangan sebagai aset kontrak atau liabilitas

kontrak, bergantung pada hubungan antara kinerja entitas

dan pembayaran pelanggan. Entitas menyajikan hak tanpa

(105)

Pengungkapan

• Tujuan persyaratan pengungkapan adalah agar entitas

mengungkapkan informasi yang cukup yang memungkinkan

pengguna laporan keuangan memahami sifat, jumlah, waktu dan ketidakpastian pendapatan dan arus kas yang timbul dari kontrak dengan pelanggan. Untuk mencapai tujuan tersebut, entitas

mengungkapkan informasi kualitatif dan kuantitatif tentang seluruh hal berikut:

a. kontrak dengan pelanggan (lihat paragraf 113-122);

b. pertimbangan signifikan dan perubahan dalam pertimbangan, yang dibuat dalam menerapkan Pernyataan ini terhadap kontrak tersebut (lihat paragraf 123-126); dan

(106)

Pengungkapan

Kontrak dengan Pelanggan

Pemisahan PendapatanSaldo Kontrak

Kewajiban Pelaksanaan

Harga Transaksi yang Dialokasikan terhadap Sisa Kewajiban Pelaksanaan

Pertimbangan Signifikan dalam Penerapan Pernyataan

Ini

Menentukan Waktu Penyelesaian Kewajiban Pelaksanaan

Menentukan harga transaksi dan jumlah yang dialokasikan untuk kewajiban pelaksanaan

(107)

Tanggal Efektif

Entitas menerapkan Pernyataan ini untuk periode tahun

buku yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2020.

Penerapan dini diperkenankan.

Jika entitas menerapkan Pernyataan ini lebih dini, maka

(108)

Ketentuan Transisi (Paragraf C02-C08)

Entitas menerapkan Pernyataan ini menggunakan satu

dari dua metode berikut:

a. secara retrospektif untuk setiap periode pelaporan

sajian sebelumnya sesuai dengan PSAK 25:

Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi,

dan Kesalahan

tunduk pada panduan (

expedients

)

dalam paragraf C05; atau

(109)

Pedoman Penerapan

a. Pemisahaan Pendapatan

b. kewajiban pelaksanaan diselesaikan sepanjang waktu (paragraph PP2-PP13);

c. metode untuk mengukur kemajuan terhadap penyelesaian kewajiban pelaksanaan secara penuh (paragraf PP14-PP19); d. penjualan dengan hak retur (paragraf PP20-PP27);

e. garansi (paragraf PP28-PP33);

f. imbalan prinsipal dibandingkan dengan agen (paragraf PP34-PP38); g. opsi pelanggan untuk tambahan barang atau jasa (paragraph

PP39-PP43);

(110)

Pedoman Penerapan

i. biaya dibayar di muka yang tidak dapat dikembalikan

(dan beberapa biaya terkait) (paragraf PP48-PP51);

j. lisensi (paragraf PP52-PP63B);

k. perjanjian pembelian kembali (paragraf PP64-PP76)

l. pengaturan konsinyasi (paragraf PP77-PP78);

m. pengaturan

bill-and-hold

(paragraf PP79-PP82);

n. penerimaan pelanggan (paragraf PP83-PP86); dan

(111)

Contoh

MENGIDENTIFIKASI KONTRAK CI02

• Contoh 1 – Kolektabilitas Imbalan

• Contoh 2 – Imbalan Bukan Berdasarkan Harga Tertulis – Konsesi Harga Implisit

• Contoh 3 – Konsesi Harga Implisit

• Contoh 4 – Penilaian Kembali Kriteria untuk Mengidentifikasi Kontrak MODIFIKASI KONTRAK CI18

• Contoh 5 – Modifikasi Kontrak untuk Barang

• Contoh 6 – Perubahan Harga Transaksi Setelah Modifikasi Kontrak

• Contoh 7 – Modifikasi Kontrak Jasa

• Contoh 8 – Modifikasi yang Menghasilkan Penyesuaian Catch Up

Kumulatif Terhadap Pendapatan

(112)

Contoh

MENGIDENTIFIKASI KEWAJIBAN PELAKSANAAN CI44

• Contoh 10 – Barang dan Jasa Tidak Bersifat Dapat Dibedakan

• Contoh 11 – Menentukan Apakah Barang atau Jasa Bersifat Dapat Dibedakan

• Contoh 12 – Janji Eksplisit dan Implisit dalam Kontrak

KEWAJIBAN PELAKSANAAN YANG DISELESAIKAN SEPANJANG WAKTU CI66

• Contoh 13 – Pelanggan Menerima dan Mengonsumsi Manfaat Secara Simultan

• Contoh 14 – Menilai Penggunaan Alternatif dan Hak atas Pembayaran

• Contoh 15 – Aset yang Tidak Memiliki Penggunaan Alternatif Bagi Entitas

• Contoh 16 – Hak yang Dapat Dipaksakan atas Pembayaran Pelaksanaan yang Diselesaikan Sampai Saat Ini

Referensi

Dokumen terkait

PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) adalah salah satu bagian dari neraca ekonomi regional yang memuat hasil kegiatan ekonomi suatu wilayah dalam periode

Pengaruh Persepsi Warga Belajar tentang Keterampilan Mengajar Pamong Belajar terhadap Minat Belajar Matematika Kelas XII Kelompok Belajar Paket C SKB Bondowoso tahun

Hasil rancangan laporan ini diharapkan dapat mempermudah pihak broker dalam memproses laporan transaksi pembelian saham dari investor untuk ke perusahaan OJK dan dapat

lebih besar, dengan tetap menjaga dan mempertahankan kelangsungan hidup masing- masing perusahaan atau perseroan anggotanya, yang bertujuan untuk mengontrol produksi

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Partisipasi Desa dalam mengembangkan objek wisata Pantai 9 dalam rangka menyukseskan program Visit Sumenep 2018 dibagi atas tiga

Judul : Analisis Pengaruh Rasio Keuangan untuk Memprediksi Kondisi Financial Distress pada Bank Umum Syariah menggunakan Logit di Indonesia.. Disetujui dan

Jenis alat peraga yang direncanakan adalah kartu soal dan lembar kerja siswa yang telah disesuaikan dengan teori pendekatan cooperative learning (CL) versi Jigsaw

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian POC Nasa 6 cc / 1 liter air menunjukkan berbeda sangat nyata terhadap parameter jumlah daun umur 6 MST dan menunjukkan berbeda