• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENTINGNYA USAHA PEMBELAAN NEGARA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW DI KELAS IX 6 SMP NEGERI 4 MATARAM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENTINGNYA USAHA PEMBELAAN NEGARA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW DI KELAS IX 6 SMP NEGERI 4 MATARAM"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

345

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA

PELAJARAN PKn MATERI “PENTINGNYA USAHA PEMBELAAN

NEGARA” MELALUI MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW DI KELAS IX

6 SMP NEGERI 4 MATARAM

Ni Komang Ratnawati Giri

Guru PKn SMP Negeri 17 Mataram

E-mail:-

ABSTRAK: Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya suasana yang kurang kondusif dalam proses pembelajaran PKn khususnya rasa kejenuhan siswa untuk belajar PKn, sehingga diperlukan metode pembelajaran yang menimbulkan minat siswa untuk belajar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas model pembelajaran Jigsaw dalam meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran PKn . Dengan penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi siswa, guru maupun sekolah. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 4 Mataram pada siswa kelas IX 6, dengan jumlah siswa yang diteliti sebanyak 34 orang, adapun materi yang dipelajari adalah Pentingnya Usaha Pembelaan Negara. Program penelitian meliputi pembuatan skenario tindakan pembelajaran dan pelaksanaan penelitian. Tahapan pada penelitian ini dilaksanak dalam dua siklus. Instrumen yang digunakan adalah Lembar Observasi Siswa, Lembar Observasi Guru, Lembar Kerja Siswa, Lembar Daftar Nilai Siswa, Alat penilaian berupa soal Post Test ( pilihan ganda ) untuk siswa dan kartu soal Jigsaw.Data hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan teknik deskriptif kualitatif. Hasil penelitian pada siklus pertama , proses pembelajaran mengalami beberapa kendala meskipun berjalan sesuai skenario pembelajaran yang direncanakan hanya mencapai 14 dari 17 tahapan pembelajaran ( 82,35 % ) . Sedangkan pada siklus kedua proses pembelajaran berjalan dengan lancar dan menyenangkan sesuai skenario pembelajaran yang diharapkan (100 % ). Setelah dilakukan analisis secara komparatif antar siklus pertama dengan siklus kedua menunjukkan adanya peningkatan prestasi belajar siswa dimana pada siklus pertama rata-rata prestasi belajar siswa 82,20 meningkat menjadi 85,50 pada siklus kedua. Dengan demikian maka pendekatan metode Jigsaw dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran PKn khususnya. Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi guru pada layanan pedagogik dan manfaat bagi sekolah pada peningkatan mutu serta layanan pembelajaran.

Kata Kunci: Prestasi Belajar dan metode CL tipe Jigsaw. PENDAHULUAN

Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tahun 2006, mengharapkan proses pembelajaran di sekolah harus berorientasi pada penguasaan Kompetensi yang telah ditentukan. Proses pembelajaran dengan memanfaatkan semua potensi yang ada, mulai dari penggunaan alat peraga , memilih metode, strategi, model pembelajaran , alat bantu, sumber belajar dan media lainnya secara maksimal. Untuk mengetahui sejauh mana kompetensi-kompetensi itu dikuasai oleh siswa, guru harus melaksanakan evaluasi atau penilaian terhadap proses dan hasil pembelajaran yang telah dilakukan secara periodik dan berkesinambungan. Indikator penilaian yang digunakan untuk menentukan siswa yang telah mencapai suatu kompetensi tertentu adalah dengan cara membandingkan hasil belajar siswa dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditentukan sekolah.

Jika hasil belajar siswa sama atau lebih dari KKM yang ditentukan, siswa tersebut dinyatakan telah tuntas (Budiarjo, 2004; Depdiknas,2004 ; Nurkancana, 1983).

SMP Negeri 4 Mataram merupakan salah satu SMP Negeri yang berada di Kota Mataram. Sarana dan prasarana pembelajaran yang dimiliki sekolah ini kurang dan belum memadai untuk menunjang proses belajar mengajar secara optimal khususnya mata pelajaran PKn. Pada tahun pelajaran yang lalu, KKM yang ditentukan untuk mata pelajaran PKn adalah 65 (enam puluh lima).Akan tetapi data nilai 2 tahun terakhir menunjukkan bahwa, nilai rata-rata yang dicapai siswa kelas IX pada materi Usaha Pembelaan Negara adalah berkisar pada angka 60 – 62.

Nilai rata-rata tersebut berada di bawah KKM, hal ini merupakan salah satu masalah yang dihadapi dalam pembelajaran PKn di SMP Negeri 4 Mataram dan beberapa

(2)

346

permasalahan lain yang sering ditemui selama

aktivitas pembelajaran, diantaranya:

1. Aktifitas Kegiatan Belajar Mengajar masih didominasi oleh guru, kebanyakan siswa hanya menerima , mencatat dan melaksanakan aktifitas pembelajaran sesuai dengan yang diperintahkan guru (siswa kurang kreatif).

2. Metode Pembelajaran yang digunakan oleh guru kurang bervariasi, cendrung hanya menggunakan metode ekspositori (ceramah), akibatnya pembelajaran kurang menarik dan membosankan.

3. Penggunakan media pembelajaran (alat peraga, alat bantu dan sumber belajar yang lain) oleh guru kurang optimal. Karena itu siswa mengalami kesulitan untuk memahami konsep- konsep materi yang diajarkan.

4. Pelaksanaan uji Kompetensi untuk setiap Kompetensi Dasar ( KD ) yang materinya telah diajarkan menunjukkan hasil yang tidak menggembirakan karena sebagian besar nilai uji kompetensi siswa masih di bawah KKM, sehingga banyak sekali siswa yang harus mengikuti kegiatan remedial.

Permasalahan-permasalahan yang sudah disebutkan memiliki keterkaitan yang sangat erat antara penggunaan metode ceramah yang terlalu dominan selama pembelajaran sehingga dapat menurunkan aktifitas belajar siswa. Menurunnya aktivitas ini berdampak terhadap rendahnya pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran yang sudah diberikan oleh guru. Akibatnya adalah prestasi belajar siswa rendah pada mata pelajaran PKn . Berdasarkan permasalahan-permasalahan yang sering ditemui dalam pembelajaran PKn di SMP Negeri 4 Mataram diperlukan suatu upaya untuk meningkatkan partisipasi siswa dalam pembelajaran sehingga prestasi belajar siswa pada mata pelajaran PKn dapat ditingkatkan. Upaya peningkatan partisipasi ( aktivitas ) siswa ini dilakukan dengan menggunakan metode pembelajaran yang cocok dan sesuai dengan situasi dan kondisi siswa di sekolah. Sehubungan dengan hal tersebut diajukan suatu Penelitian Tindakan Kelas yang berhubungan dengan penerapan metode pembelajaran sebagai alternatif pengganti metode ceramah yaitu ”Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn Materi Pentingnya Usaha Pembelaan Negara Melalui Model Pembelajaran Jigsaw di Kelas IX 6 SMP Negeri 4 Mataram.

Tujuan dari penelitian ini, yaitu:

1. Mengetahui prestasi belajar siswa pada mata pelajaran PKn materi Pentingnya Usaha Pembelaan Negara.

2. Mengetahui penggunaan model pembelajaran Jigsaw

3. Mengetahui dampak penggunaan model pembelajaran Jigsaw terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran PKn materi ”Pentingnya Usaha Pembelalaan Negara’’ dikelas IX 6 SMP Negeri 4 Mataram Tahun Pelajaran 2009/2010 4. Mengetahui prestasi belajar siswa pada

mata pelajaran PKn materi Pentingnya Usaha Pembelaan Negara.

5. Mengetahui penggunaan model pembelajaran Jigsaw

6. Mengetahui dampak penggunaan model pembelajaran Jigsaw terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran PKn materi ”Pentingnya Usaha Pembelalaan Negara’’ dikelas IX 6 SMP Negeri 4 Mataram

Indikator ketercapaian dalam penelitian ini, yaitu:

1. Prestasi belajar siswa dikatakan meningkat jika lebih besar dari siklus sebelumnya dan tuntas jika ≥ 65 ( sesuai KKM ).

2. Aktifitas guru dikatakan berhasil jika ≥ 80 % guru telah melaksanakan tahapan kegiatan belajar Mengajar Versi Jigsaw seperti yang telah direncanakan dalam RPP. KAJIAN PUSTAKA

1. Prestasi Belajar

Prestasi belajar adalah kemampuan yang dimiliki oleh siswa setelah menerima pelajaran atau pengalaman belajar (Suratman, 1991). Sedangkan Djamarah (1994), menyatakan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil dari aktifitas dalam belajar.

2. Model Pembelajaran Tipe Jigsaw

Dalam penerapan Jigsaw, siswa dibagi secara berkelompok dan tiap-tiap kelompok terdiri dari 4-5 orang siswa yang memiliki kemampuan yang berbeda-beda ( heterogen ). Materi pelajaran yang diberikan kepada siswa dalam bentuk teks. Setiap anggota tim bertanggung jawab untuk mempelajari bagian tertentu dari bahan ( materi ) yang diberikan oleh guru. Salah seorang dari anggota tim kelompoknya kemudian akan mengajarkan materi yang dipelajari tersebut kepada teman dalam kelompok yang lain (Ibrahim,dkk..2000).

(3)

347

Pada model pembelajaran tipe

Jigsaw,terdapat kelompok asal dan kelompok ahli..Kelompok asal merupakan kelompok yang beranggotakan sejumlah siswa dengan kemampuan, asal dan latar belakang yang heterogen ( beragam ). Sedangkan kelompok ahli terdiri dari sejumlah siswa yang berasal dari kelompok asal yang berbeda yang ditugaskan untuk mempelajari dan mendalami topic tertentu serta menyelesaikan tugas-tugas yang berhubungan dengan topiknya kemudian memberikan penjelasan kepada anggota kelompok asal.

METODE

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Proses pengambilan data dalam penelitian ini adalah Data dari guru diambil setelah guru menyusun RPP dan melalukan proses pembelajaran dengan penerapan pendekatan Cooperative Learning versi Jigsaw, serta hasil observasi guru yang dilakukan oleh observer dan data dari siswa berupa lembar

observasi, LKS, lembar jawaban individu dan kelompok yang diambil pada saat proses pembelajaran dikelas senyatanya (penerapan) dan hasil pre test, diskusi kelompok dan post test (penguasaan konsep).

Data dianalisis secara kualitatif dengan melihat penyempurnaan-penyempurnaan pada tiap siklus pembelajaran:

1. Data prestasi hasil belajar siswa dilihat dari kemampuan mengerjakan tes tertulis. 2. Data tentang kemampuan guru menerapkan

strategi pembelajaran Jigsaw dianalisis secara Kualitatif (ia atau tidak). Data ini digunakan untuk mengetahui keefektifan aplikasi pembelajaran strategi Jigsaw. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil 1. Siklus I

Pembelajaran dengan menerapkan pendekatan cooperative learning (CL) tipe Jigsaw, diperoleh data sebagai berikut :

Tabel 1. Hasil Observasi Guru siklus I Tahap

Pembelajaran Kegiatan Guru Terlaksana Tidak Kegiatan Awal

1. Guru mempersiapkan ruangan kelas dalam pembelajaran , membimbing siswa mengu capkan doa pembuka kegiatan dan mengab sensi siswa.

2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran atau Kompetensi Dasar yang ingin dicapai.

 3. Guru mengadakan pre test / test lisan penge

tahuan umum anak sesuai KD.

Kegiatan Inti

1. Guru menjelaskan konsep secara umum ten tang materi Bentuk-Bentuk Usaha Pembelaan Negara.

2. Guru menjelaskan tehnik permainan Jigsaw.  3. Guru membagi jumlah siswa menjadi 8

kelompok (kelompok asal ) dan setiap kelompok diberikan satu paket ( 5 soal )kartu pertanyaan Jigsaw.

4. Guru memfasilitasi masing-masing anggota Kelompok siswa mencatat soal yang ada pada kartu pertanyaan Jigsaw sesuai dengan nomor urut soal.

5. Guru memfasilitasi siswa untuk membuat Kelompok ahli.

 6. Guru membimbing siswa (anggota

kelompok ahli ) dalam membahas soal yang ada pada kartu pertanyaan Jigsaw.

7. Guru memfasilitasi siswa untuk kembali ke Dalam kelompok asal.

 8. Guru membimbing siswa ( kelompok asal )

(4)

348

Tahap

Pembelajaran Kegiatan Guru Terlaksana Tidak Untuk mengadakan diskusi dan saling bertu

kar informasi serta menulis jawaban Kelompoknya di LKS.

9. Guru memfasilitasi siswa menukar LKS

Untuk dikoreksi bersama. 

10.Guru memberikan reward bagi jawaban yang benar dan meluruskan jawaban yang salah/kurang tepat.

 Kegiatan Penutup 1. Guru mengadakan post test. 

2. Guru bersama siswa menyimpulkan materi Yang telah dibahas sesuai KD.

 3. Guru memberikan tugas rumah guna mem

Persiapkan

 4. Guru membimbing siswa mengucapkan

do’a penutup.

Jumlah 14/17 3/17 Rata-Rata Pelaksanaan 82,35 % 17,65% Pelaksanaan proses belajar mengajar tipe Jigsaw yang telah dilaksanakan oleh peneliti telah mencapai :

%

35

,

82

%

100

17

14

%

100

x

x

maksimal

tahapan

Jumlah

an

dilaksanak

yang

tahapan

Jumlah

Tabel 2. Hasil observasi siswa siklus I Tahap

Pembelajaran Kegiatan Siswa Terlaksana Tidak Kegiatan Awal 1. Siswa mempersiapkan ruangan kelas dalam

pembelajaran dan mengucapkan doa pembuka Kegiatan.

2. Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang tujuan pembelajaran atau kompetensi Dasar yang ingin dicapai.

3. Siswa mengikuti pre test / test lisan penge tahuan umum sesuai KD yang ingin dicapai.

 Kegiatan Inti

1. Siswa mendengarkan penjelasan umum dari guru tentang materi bentuk-bentuk Usaha Pembelaan Negara.

2. Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang tehnik permainan Jigsaw.

 3. Siswa mencari teman kelompoknya

menjadi 8 kelompok (kelompok asal ) dan setiap kelompok menerima satu paket (5 soal ) kartu pertanyaan Jigsaw.

4. Masing-masing anggota kelompok siswa mencatat soal yang ada pada kartu pertanyaan Jigsaw sesuai dengan nomor urut soal.

5. Siswa membuat kelompok ahli sesuai dengan pengarahan guru .

(5)

349

Tahap

Pembelajaran Kegiatan Siswa Terlaksana Tidak 6. Siswa (anggota kelompok ahli) membahas

soal yang ada pada kartu pertanyaan Jigsaw.

7. Siswa kembali ke dalam kelompok asal.  8. Siswa ( kelompok asal ) mengadakan

diskusi dan saling bertukar informasi serta menulis jawaban kelompoknya di LKS.

9. Siswa menukar LKS dengan kelompok lain,dan mengoreksi bersama .

 10.Siswa mendengarkan jawaban yang benar

dari kelompok lain yang ditunjuk dan penjelasan guru tentang jawaban yang tepat.

Kegiatan Penutup 1. Siswa mengikuti post test.  2. Siswa bersama guru menyimpulkan materi

yang telah dibahas sesuai KD.

 3. Siswa mendengarkan dan mencatat tugas

rumah yang diberikan guru yang berhubungan dengan materi yang akan datang.

4. Siswa mengucapkan doa penutup. 

Jumlah 14/17 3/17

Rata-Rata Pelaksanaan 82,35% 17,65% Pelaksanaan proses belajar

mengajar tipe Jigsaw yang telah diikuti oleh siswa telah mencapai 82,35 %. Hal ini releven dengan hasil perolehan nilai prestasi siswa pada mata pelajaran PKn

yang memperhatikan kedua aspek yaitu Penguasaan Konsep dan Penerapan dengan Nilai Akhir rata-rata 82,20 .Dapat dilihat pada tabel 3 dibawah ini.

Tabel 3. Daftar Nilai Penguasaan Konsep dan Pengamatan Penerapan Sikap No Nama

Nilai KKM (65,0) Konsep Penerapan Rata-rata Tuntas Tdk

Tuntas

1 Aprizal Zulpi 83,33 65 74,2 

2 Baiq Sri Musjanawati 83,33 85 84,2 

3 Dani Ardian 83,33 85 84,2  4 Erni Susilawati 83,33 90 86,7  5 Fajar Kurnianto 83,33 70 76,7  6 Fauziah 95,24 90 92,6  7 Firman Wahyudi 85,71 65 75,4  8 Halid Al Ambari 66,67 50 58,3  9 Heri Supriadi 85,71 65 75,4 

10 Irma Kusuma Wardani 95,24 75 85,1 

11 Juliansyah Haeroni 85,71 70 77,9  12 Khairani 95,24 80 87,6  13 Lilis Suryani 95,24 75 85,1  14 M. Bukhari Muslim 85,71 75 80,4  15 Madina Ayuliazi 95,24 90 92,6  16 Muslihatul Bariyyah 95,24 75 85,1  17 Nia Septiani 95,24 90 92,6  18 Noviana Saputri D 95,24 85 90,1  19 Nurhayati 85,71 90 87,9  20 Nuri Septiana 95,24 85 90,1  21 Nur Muliana 95,24 75 85,1  22 Oktaviana Ismayasari 85,71 90 87,9  23 Reja Maulana 95,24 90 92,6  24 Ruslan Efendi 66,67 50 58,3 

(6)

350

25 Salehudin 95,24 65 80,1 

26 Samsul Hadi 95,24 80 87,6 

27 Septian Dwi Hardi 95,24 65 80,1 

28 Sheftyan Ala’bidu 85,71 75 80,4 

29 Tedi Julihartadi 85,71 65 75,4 

30 Wanda Hamidah 95,24 90 92,6 

31 Wathoni 85,71 75 80,4 

32 Yumi Zumratul Bahri 95,24 90 92,6 

33 Yuni Hardiyani 95,24 80 87,6 

34 Yusnia 57,14 50 53,6 

Jumlah 2998 2595 2796 31/34 3/34 Rata-rata 88,17 76,30 82,20 91,2% 8,8%

Refleksi pada siklus I peneliti telah mampu menyusun RPP, pengadaan alat peraga dan penyusunan instrumen observasi guru , observasi siswa, daftar nilai pengamatan prestasi siswa, tetapi pelaksanaan proses belajar mengajar tipe Jigsaw masih belum optimal.

Hasil observasi guru dan observasi siswa selama pembelajaran di kelas, utamanya dalam pelaksanaan pendekatan cooperative learning (CL) versi Jigsaw masih belum optimal. Hal ini diibuktikan dari pelaksanaan

pembelajaran tipe Jigsaw baru mencapai 82,35%. Dan ada beberapa aspek yang belum dilaksanakan dan harus diperbaiki pada siklus kedua.

Hasil pengamatan prestasi siswa selama pembelajaran dengan penerapan pendekatan cooperative learning (CL) versi Jigsaw juga masih belum optimal dan masih belum sesuai dengan indikator kinerja yang diharapkan. Hal ini dibuktikan dengan perolehan nilai akhir rata-rata 82,20. yang masih harus ditingkatkan.

2. Siklus II

Tabel 4. Hasil Observasi Guru siklus II Tahap

Pembelajaran Kegiatan Guru Terlaksana Tidak Kegiatan Awal 1. Guru mempersiapkan ruangan kelas dalam

pembelajaran , membimbing siswa mengu capkan doa pembuka kegiatan dan mengab sensi siswa.

2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran atau Kompetensi Dasar yang ingin dicapai.

 3. Guru mengadakan pre test / test lisan penge

tahuan umum anak sesuai KD.

 Kegiatan Inti 1. Guru menjelaskan konsep secara umum ten

tang materi Bentuk-Bentuk Usaha Pembela an Negara.

2. Guru menjelaskan tehnik permainan Jigsaw.  3. Guru membagi jumlah siswa menjadi 8

kelompok (kelompok asal ) dan setiap kelompok diberikan satu paket ( 5 soal )kartu pertanyaan Jigsaw.

4. Guru memfasilitasi masing-masing anggota kelompok siswa mencatat soal yang ada pada kartu pertanyaan Jigsaw sesuai dengan nomor urut soal.

5. Guru memfasilitasi siswa untuk membuat kelompok ahli.

 6. Guru membimbing siswa (anggota

kelompok ahli ) dalam membahas soal yang ada pada kartu pertanyaan Jigsaw.

7. Guru memfasilitasi siswa untuk kembali ke Dalam kelompok asal.

(7)

351

Tahap

Pembelajaran Kegiatan Guru Terlaksana Tidak 8. Guru membimbing siswa ( kelompok asal )

Untuk mengadakan diskusi dan saling bertu kar informasi serta menulis jawaban kelom poknya di LKS.

9. Guru memfasilitasi siswa menukar LKS Untuk dikoreksi bersama.

 10.Guru memberikan reward bagi jawaban

yang benar dan meluruskan jawaban yang salah/kurang tepat.

Kegiatan Penutup 1. Guru mengadakan post test.  2. Guru bersama siswa menyimpulkan materi

yang telah dibahas sesuai KD.

 3. Guru memberikan tugas rumah guna mem

Persiapkan

 4. Guru membimbing siswa mengucapkan

doa penutup.

Jumlah 17/17 0/17

Rata-Rata Pelaksanaan 100% 0% Pelaksanaan proses belajar mengajar tipe Jigsaw yang telah dilaksanakan oleh peneliti telah mencapai :

%

100

%

100

17

17

%

100

x

x

maksimal

tahapan

Jumlah

an

dilaksanak

yang

tahapan

Jumlah

Tabel 5. Hasil Observasi Siswa siklus II Tahap

Pembelajaran Kegiatan Siswa Terlaksana Tidak Kegiatan Awal 1. Siswa mempersiapkan ruangan kelas dalam

pembelajaran dan mengucapkan doa pembuka Kegiatan.

2. Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang tujuan pembelajaran atau Kompetensi Dasar yang ingin dicapai.

3. Siswa mengikuti pre test / test lisan penge tahuan umum sesuai KD yang ingin dicapai.

 Kegiatan Inti 1. Siswa mendengarkan penjelasan umum dari

guru tentang materi bentuk-bentuk Usaha Pembelaan Negara.

2. Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang tehnik permainan Jigsaw.

 3. Siswa mencari teman kelompoknya menjadi

8 kelompok (kelompok asal ) dan setiap kelompok menerima satu paket (5 soal ) kartu pertanyaan Jigsaw.

4. Masing-masing anggota kelompok siswa mencatat soal yang ada pada kartu pertanyaan Jigsaw sesuai dengan nomor urut soal.

5. Siswa membuat kelompok ahli sesuai dengan pengarahan guru .

 6. Siswa (anggota kelompok ahli) membahas

soal yang ada pada kartu pertanyaan 

(8)

352

Tahap

Pembelajaran Kegiatan Siswa Terlaksana Tidak Jigsaw.

7. Siswa kembali ke dalam kelompok asal.  8. Siswa ( kelompok asal ) mengadakan

diskusi dan saling bertukar informasi serta menulis jawaban kelompoknya di LKS.

9. Siswa menukar LKS dengan kelompok lain dan mengoreksi bersama .

 10.Siswa mendengarkan jawaban yang benar

dari kelompok lain yang ditunjuk dan penjelasan guru tentang jawaban yang tepat.

Kegiatan Penutup 1. Siswa mengikuti post test.  2. Siswa mendengarkan dan mencatat tugas

rumah yang diberikan guru yang berhubungan dengan materi yang akan datang.

3. Siswa mengucapkan doa penutup. 

Jumlah 17/17 0/17

Rata-Rata Pelaksanaan 100% 0% Pelaksanaan proses belajar

mengajar tipe Jigsaw yang telah diikuti oleh siswa telah mencapai 100 %. Hal ini releven dengan hasil perolehan nilai prestasi siswa pada mata pelajaran PKn

yang memperhatikan kedua aspek yaitu Penguasaan Konsep dan Penerapan dengan Nilai Akhir rata-rata 85,50 , berdasarkan data yang diperoleh sebagai berikut :

Tabel 6. Daftar Nilai Penguasaan Konsep dan Pengamatan Penerapan Sikap No Nama

Nilai KKM (65,0) Konsep Penerapan Rata-rata Tuntas Tdk

Tuntas

1 Aprizal Zulpi 95,24 75 

2 Baiq Sri Musjanawati 95,24 85 

3 Dani Ardian 95,24 85  4 Erni Susilawati 95,24 90  5 Fajar Kurnianto 95,24 80  6 Fauziah 95,24 90  7 Firman Wahyudi 85,71 75  8 Halid Al Ambari 76,19 75  9 Heri Supriadi 85,71 75 

10 Irma Kusuma Wardani 95,24 75 

11 Juliansyah Haeroni 85,71 70  12 Khairani 95,24 80  13 Lilis Suryani 95,24 75  14 M. Bukhari Muslim 85,71 75  15 Madina Ayuliazi 95,24 90  16 Muslihatul Bariyyah 95,24 75  17 Nia Septiani 100 95  18 Noviana Saputri D 95,24 85  19 Nurhayati 90,48 90  20 Nuri Septiana 95,24 85  21 Nur Muliana 95,24 75  22 Oktaviana Ismayasari 90,48 90  23 Reja Maulana 95,24 90  24 Ruslan Efendi 76,19 65  25 Salehudin 95,24 65  26 Samsul Hadi 95,24 80 

27 Septian Dwi Hardi 95,24 65 

(9)

353

29 Tedi Julihartadi 85,71 65 

30 Wanda Hamidah 95,24 90 

31 Wathoni 85,71 75 

32 Yumi Zumratul Bahri 95,24 90 

33 Yuni Hardiyani 95,24 80  34 Yusnia 76,19 75  Jumlah 2998 2595 2796 34/34 0/34 Rata-rata 88,17 76,30 82,20 100% 0% B. Pembahasan 1. Perencanaan / planning a. Penyusunan RPP

Pada siklus ke-2 yang merupakan penentuan berhasil atau tidaknya peningkatan guru dalam merencanakan pembelajaran dengan mengefektif pendekatan cooperative learning (CL) versi Jigsaw, ternyata hasil dari pantauan observer sudah sesuai dengan teori pendekatan yang direncanakan.

b. Pengadaan alat peraga / alat bantu mengajar

Jenis alat peraga yang direncanakan adalah kartu soal dan lembar kerja siswa yang telah disesuaikan dengan teori pendekatan cooperative learning (CL) versi Jigsaw telah mampu meningkatkan kesenangan siswa dalam proses pembelajaran yang berdampak pada meningkatnya prestasi belajar siswa khususnya pada mata pelajaran PKn. c. Lembar observasi guru dan lembar

observasi siswa

Lembar observasi itu telah bermanfaat dan bermakna sesuai dengan yang direncanakan.

2. Pelaksanaan dan Observasi

Pelaksanaan / action dan observasi / observation penerapan dan pendekatan cooperative learning (CL) versi Jigsaw yang dilakukan oleh peneliti pada siklus I belum signifikan. Aspek-aspek yang diobservasi secara umum sudah dilakukan oleh peneliti, tetapi skornya masih belum memuaskan. Hasil pengamatan yang dilakukan oleh observer terhadap tahapan pelaksanaan model pembelajaran Jigsaw pada siklus I memperoleh skor rata-rata 82,35% (baik). Dan pada siklus II, peneliti berusaha secara maksimal untuk memperbaiki kekurangan dan kesalahan yang terjadi pada siklus I. Hasil pengamatan observer terjadi peningkatan yang signifikan, karena tahapan pelaksanaan model

pembelajaran Jigsaw pada siklus II memperoleh skor 100%.

Kegiatan siswa selama pembelajaran pada siklus I, hasil pengamatannya memperoleh skor rata-rata 76,30 dengan nilai akhir prestasi belajar siswa rata-rata mencapai 82,20 sedangkan KKMnya adalah 65,00 artinya dampak dari penerapan model pembelajaran Jigsaw sangat bermakna bagi siswa. Dan pada siklus II, hasil pengamatannya meningkat dengan skor rata-rata menjadi 79,60 dengan nilai akhir prestasi belajar siswa rata-rata mencapai 85,50. Hal ini membuktikan bahwa efektifitas penerapan pendekatan cooperative learning (CL) versi Jigsaw mampu meningkatkan prestasi belajar siswa khususnya pada mata pelajaran PKn.

3. Refleksi / Reflection

Pada siklus pertama peneliti telah mampu menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP ) sesuai dengan pendekatan cooperative learning (CL) versi Jigsaw, begitu juga dengan alat peraga dan perencanaan yang lain sudah sesuai dengan yang telah direncanakan.

Peneliti telah mampu melaksanakan pembelajaran dengan penerapan pendekatan Cooperative learning (CL) versi Jigsaw, hal ini dibuktikan dengan hasil observasi guru dan observasi siswa memperoleh skor 82,35 % .

Motivasi belajar siswa pada diskusi versi Jigsaw Mata Pelajar PKn semester gasal Tahun Pelajaran 2009/2010 di kelas IX6 telah meningkat secara signifikan, karena hasil observasi pada kegiatan diskusi siswa memperoleh skor 79,60 dan dampak nyatanya dengan peningkatan perolehan nilai akhir siswa rata-rata 85,50.

SIMPULAN

1. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan pengadaan alat peraga dengan memfokuskan penerapan

(10)

354

pendekatan cooperative learning (CL) versi

Jigsaw sudah sesuai dengan pelaksanaan pembelajaran di kelas, sehingga suasana belajar siswa sangat demokratis, dinamis dan penuh dengan kekeluargaan.

2. Hasil observasi guru dan observasi siswa dalam pelaksanaan pembelajaran dengan penerapan pendekatan Cooperative

learning (CL) versi Jigsaw pada siklus I diperoleh skor 82,35% sedangkan pada siklus II diperoleh skor 100%. Ini artinya telah mengalami peningkatan sebesar 17,65%.Begitu juga hasil prestasi belajar siswa. Dimana pada siklus I diperoleh nilai akhir rata-rata 82,20 dan pada siklus II meningkat menjadi 85,50. Hal ini berarti terjadi peningkatan prestasi belajar siswa sebesar 3,30.

3. Karena pada siklus II, ketiga indikator kinerja sudah terpenuhi maka Penelitian Tindakatan Kelas (PTK) dinyatakan berhasil dan penelitian dihentikan.

SARAN

1. Bagi teman-teman guru SMP Negeri 4 Mataram, disarankan untuk membiasakan diri melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) sesuai kelas yang diajarkan guna mencari solusi pemecahan permasalahan pembelajaran yang terjadi di kelas senyatanya, sehingga dapat menekankan pada sistem pembelajaran yang tepat dan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

2. Bagi Kepala SMP Negeri 4 Mataram agar memfasilitasi guru-gurunya dalam melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) sehingga mutu guru dan kualitas pembelajaran secara perlahan-lahan dapat diwujudkan.

3. Kepada Kepala Dinas Dikpora Kota Mataram agar terus ditingkatkan program pelaksanaan Penelitian Tindkan Kelas (PTK) khususnya bagi guru SMP se kota Mataram dan bagi tenaga kependidikan pada umumnya.

DAFTAR RUJUKAN

Aswandi, 1997, Meningkatkan Motivasi Belajar PKn Siswa SMP Negeri 7 Mataram Dengan Tehnik Duo TT An Competitive Prise, Mataram : Jurnal Falid 1829 – 5037.

Budiarto, 2004, Materi Pelatihan Terintegrasi, Jakarta : Depdiknas.

Dimiyati dan Mudjiono, 1999, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta : Rineka Cipta.

Djamarah, B.S, 1994, Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru, Surabaya : Usaha Nasional.

Ibrahim, M, 2000, Pembelajaran Kooperatif, Jakarta : University Press.

Nurkancana, 1983, Evaluasi Pendidikan, Surabaya : Usaha Nasional.

Suratman, 1991, Pedoman Pendidikan Dasar, Jakarta : Gramedia Widiasarana Indonesia.

Syah, M, 1999, Psikologi Belajar, Jakarta : Logos.

Yusuf, 2003, Pedoman Penulisan Skripsi, Mataram : IKIP Mataram.

Gambar

Tabel 1. Hasil Observasi Guru siklus I  Tahap
Tabel 2. Hasil observasi siswa siklus I  Tahap
Tabel 3. Daftar Nilai  Penguasaan Konsep dan Pengamatan Penerapan Sikap
Tabel 4. Hasil Observasi Guru siklus II  Tahap
+3

Referensi

Dokumen terkait

Kalibrasi dan validasi NIRS dilakukan terhadap kadar air dan kafein biji kopi. Model kalibrasi merupakan model yang menunjukkan tingkat korelasi antara fisiko kimia

[r]

Demikian disampaikan untuk menjadi perhatian. Pontianak, 10

Rehabiltasi sedang/berat gedung kantor Pengecatan Infrastruktur gudang SRG JB: Modal JP: Pekerjaan Konstruksi. 1

BADAN LINGKUNGAN HIDUP, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KABUPATEN SAMOSIR. PROVINSI

[r]

Dengan kebangkitan organisasi mahasiswa FDIK ini diharapkan akan mampu lebih menyempurnakan organisasi internal kampus emas Esa Unggul dalam suasana demokarasi yang

Tulisan singkat ini hanya memfokuskan terkait dengan bagaimana kita sebagai orang tua untuk terus tidak berhenti mengendalikan anak-anak kita dari berbagai macam