• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penentuan Potensi Unggulan Komoditas Pertanian Menggunakan Metode Shift Share (Studi Kasus : Kabupaten Wonosobo) Artikel Ilmiah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Penentuan Potensi Unggulan Komoditas Pertanian Menggunakan Metode Shift Share (Studi Kasus : Kabupaten Wonosobo) Artikel Ilmiah"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

i

Penentuan Potensi Unggulan Komoditas Pertanian Menggunakan

Metode Shift Share

(Studi Kasus : Kabupaten Wonosobo)

Artikel Ilmiah

Diajukan kepada Fakultas Teknologi Informasi

untuk memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Oleh: Davit Darmawan NIM : 672011608

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

2015

(2)

ii

Penentuan Potensi Unggulan Komoditas Pertanian Menggunakan

Metode Shift Share

(Studi Kasus : Kabupaten Wonosobo)

Artikel Ilmiah

Diajukan kepada Fakultas Teknologi Informasi

untuk memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Oleh: Davit Darmawan NIM : 672011608

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

2015

(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)

Penentuan Potensi Unggulan Komoditas Pertanian Menggunakan

Metode

Shift Share

(Studi Kasus : Kabupaten Wonosobo)

Davit Darmawan1, Dr. Sri Yulianto Joko Prasetyo, S.Si., M.Kom. 2

Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia

Email: 672011608@student.uksw.edu,

Abstract

This study aims to provide a solution that easier to computerized analysis of leading economic sector in a region. Analysis was conducted using shift share method by comparing the value of the gross domestic product of a region with other regions who much wider range. The results showed that web-based applications that built with PHP and MySQL software, with the ability to automatically calculate can make an easier analyze the economic sector in a region and competitiveness against to other regions. Through the application, it can be seen the extent of the contribution of an economic sector against the public revenue, so it can be reviewed and developed for the economic sectors that have a potency.

Keywords: economic sectors, excellent potency, shift share, web, database

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk memberikan solusi komputerisasi yang lebih mudah untuk analisis sektor ekonomi unggulan suatu daerah. Analisis dilakukan dengan metode shift share yaitu dengan membandingkan nilai produk domestik bruto suatu daerah dengan daerah lain yang lingkupnya lebih luas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi berbasis web yang dibangun dengan perangkat lunak PHP dan MySQL, dengan kemampuan menghitung secara otomatis dapat memberikan kemudahan untuk menganalisis sektor ekonomi di suatu daerah dan daya saingnya terhadap daerah lain. Melalui aplikasi tersebut, dapat diketahui banyak sedikitnya kontribusi suatu sektor ekonomi terhadap pendapatan masyarakat, sehingga dapat dilakukan peninjauan dan pengembangan terhadap sektor ekonomi yang memiliki potensi.

Kata Kunci: sektor ekonomi, penghitungan, analisis, shift share, web, database

11

Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana

2

(9)

1 1. Pendahuluan

Pertumbuhan ekonomi suatu daerah dapat dilihat dari berbagai aspek, salah satunya adalah pemerataan pendapatan di masyarakat. Untuk mencapai tujuan tersebut, diperlukan kerjasama dari pemerintah dan masyarakat untuk membagun daerahnya. Setiap daerah memiliki sektor ekonomi yang berbeda beda tergantung dari potensi dan karakteristik yang dimilikinya. Sektor yang memiliki kontribusi tinggi pada suatu daerah adalah potensi utama dalam pembangunan ekonomi daerah tersebut. Kondisi ini digambarkan oleh data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), yaitu total nilai produk dari semua sektor ekonomi yang ada di daerah tersebut. Selanjutnya melalui sebuah analisis hubungan antara aktivitas perekonomian dengan pendapatan masyarakat serta pengeluaran yang terjadi dapat diketahui tingkat pertumbuhan ekonomi daerah tersebut.

Kabupaten Wonosobo adalah salah satu dari 29 Kabupaten di Jawa Tengah. Secara geografis kabupaten ini lebih banyak memiliki pegunungan. Kabupaten ini termasuk daerah terbelakang/tertinggal di Propinsi Jawa Tengah. Hal ini ditunjukkan oleh besarnya nilai PDRB atas harga konstan 2000 pada tahun 2006 tiap kabupaten di Propinsi Jawa Tengah yaitu sebesar Rp. 1.621.132.330.000 [1]. Kontribusi sektor pertanian masih dominan terhadap PDRB namun pertumbuhannya menunjukan kecenderungan yang semakin menurun dari tahun ke tahun. Kondisi ini dapat terjadi mungkin karena kebijakan pembangunan yang bertumpu pada sektor pertanian yang diterapkan selama ini belum sepenuhnya dijabarkan dan diimplementasikan dengan baik[2].

Perbedaan kondisi geografis pada beberapa wilayah menjadi salah satu penyebab perbedaan kondisi ekonomi antar wilayah. Kesenjangan pendapatan antar kabupaten atau kota harus menjadi pertimbangan dalam perencanaan pembangunan karena dapat berdampak pada menurunnya pendapatan masyarakat dan meningkatnya kemiskinan [3].

Analisis terhadap sektor ekonomi yang dimiliki oleh suatu wilayah dapat menyimpulkan sektor unggulan dari suatu wilayah, sehingga potensi utama wilayah tersebut dapat dikembangkan dengan baik dan meningkatkan pendapatan masyarakat. Salah satu metode analisis yang digunakan adalah metode shift share, yaitu dengan membandingkan perkembangan ekonomi di suatu wilayah (kabupaten) dengan perkembangan ekonomi di atasnya (provinsi). Masalah yang menjadi pokok pikiran dalam penelitian ini adalah bagaimana memberikan solusi komputerisasi untuk menghitung tingkat pertumbuhan ekonomi beserta potensi yang mendasarinya. Penelitian ini bertujuan merancang sebuah aplikasi berbasis web yang dapat melakukan penghitungan dan analisis terhadap pertumbuhan ekonomi suatu daerah dengan metode shift share secara otomatis.

Manfaat aplikasi ini adalah memberikan solusi bagi pemerintah daerah untuk menentukan kebijakan ekonomi daerah berdasarkan perkembangan sektor-sektor ekonomi yang ada. Aplikasi tersebut dapat memberikan kemudahan dalam penghitungan, sehingga dapat diketahui

(10)

2

perkembangan sektor-sektor ekonomi berserta potensi unggulan, khususnya di Kabupaten Wonosobo.

2. Tinjauan Pustaka

Salah satu penelitian yang membahas tentang analisis sektor unggulan suatu daerah berjudul “Analisis Sektor Unggulan Kota Bandar Lampung (Sebuah Pendekatan Sektor Pembentuk PDRB) [4]. Penelitian ini bertujuan untuk mencari sektor ekonomi potensial dan yang dapat meningkatkn pertumbuhan ekonomi di Kota Bandar Lampung. Struktur ekonomi wilayah ditentukan dari besar nya PDRB masing-masing sektor ekonomi. Salah satu metode analisis yang digunakan adalah shift share yaitu metode penghitungan pertumbuhan suatu variabel dalam lingkup waktu tertentu. Perubahan tersebut dapat terjadi akibat persaingan atau kompetitif. Berdasarkan pertumbuhan ekonomi Kota Bandar Lampung dari tahun 2003 hingga 2008, diketahui bahwa Kota Bandar Lampung memiliki daya saing yang tinggi dalam sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan serta sektor industri pengolahan.

Penelitian lain yang sejenis adalah “Analisis Penetuan Sektor Unggulan Perekonomian Kota Singkawang Dengan Pendekatan Sektor Pembentuk Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)” [5]. Penelitian ini membandingkan proses pertumbuhan ekonomi Kota Singkawang sebagai wilayah studi dengan Provinsi Kalimatan Barat sebagai wilayah referensinya. Metode yang digunakan adalah shift share dengan menghitung pertumbuhan ekonomi Kota Singkawang Tahun 2006-2010. Dari hasil penelitian tersebut diperoleh kesimpulan bahwa sektor industri pengolahan, sektor bangunan, sektor listrik gas dan air minum serta sektor perdagangan hotel dan restoran merupakan sektor potensial di kota Singkawang

Kedua penelitian di atas memiliki konsep yang sama, yaitu penggunaan metode analisis shift share secara nyata, namun penghitungan masih dilakukan secara manual. Kedua penelitian tersebut menjadi referensi bagi penelitian ini. Penjelasan tentang proses penghitungan tahap demi tahap menjadi dasar perancangan aplikasi yang akan dibuat.

PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) adalah salah satu bagian dari neraca ekonomi regional yang memuat hasil kegiatan ekonomi suatu wilayah dalam periode tertentu [6]. Nilai PDRB didapat dengan menjumlahkan nilai tambah barang dan jasa dari semua sektor ekonomi suatu wilayah. Ada beberapa cara untuk menghitung PDRB yaitu dengan pendekatan pengeluaran, pendekatan produksi dan pendekatan pendapatan.

Potensi adalah segala sesuatu yang dimiliki oleh individu atau lingkungan yang dapat dikelola dengan baik demi kelangsungan hidup [7]. Pengertian potensi unggulan adalah sektor ekonomi yang paling banyak memberikan kontribusi bagi pendapatan masyarakat. Pemerintah Daerah dituntut untuk memanfaatkan potensi daerah secara optimal dan memberdayakan sumber daya yang dimiliki agar dapat memberikan manfaat terhadap pertumbuhan ekonomi. Dengan demikian, untuk mempercepat perkembangannya harus diberikan penekanan pada sektor-sektor potensial

(11)

3

yang dapat memberikan dampak yang lebih luas terhadap kesejahteraan masyarakat [8].

Metode shift share adalah suatu bentuk analisis untuk mengetahui potensi unggulan suatu wilayah. Teknik analisis yang dilakukan adalah dengan membandingkan perubahan struktur ekonomi suatu wilayah dengan wilayah di atasnya. Perbedaan antar wilayah menyebabkan perbedaan potensi dan kondisi ekonomi. Selain itu, metode ini juga dapat digunakan untuk mengetahui penyebab ketimpangan pembangunan antar wilayah [9]. Sebagai contoh, perbandingan antara struktur ekonomi suatu kabupaten dengan provinsi. Kabupaten digambarkan sebagai wilayah studi, sedangkan provinsi digambarkan sebagai wilayah referensi. Tahap pertama yang dilakukan adalah mengumpulkan data PDRB dalam periode waktu yang sama. Kemudian digunakan rumus berikut [10].

𝑫𝒊𝒋 = 𝑁𝑖𝑗 + 𝑀𝑖𝑗 + 𝐶𝑖𝑗

(𝑹𝒖𝒎𝒖𝒔 𝟐. 𝟏) Keterangan rumus:

Dij : Dampak nyata pertumbuhan ekonomi pada wilayah studi. Nij : Pengaruh pertumbuhan ekonomi di wilayah referensi. Mij : Pergeseran proporsional

Cij : Pergeseran diferensial

Nilai Dij menunjukkan laju pertumbuhan ekonomi di wilayah studi. Bila Dij bernilai positif, maka wilayah studi mengalami kinerja perekonomian yang baik pada sektor yang bersangkutan. Dij terbagi menjadi tiga komponen, yaitu:

1. Nij (pengaruh pertumbuhan ekonomi wilayah referensi), dihitung dengan cara mengalikan nilai pertumbuhan tiap sektor ekonomi di wilayah studi dengan rasio pertumbuhan di wilayah referensi (rn). Apabila nilai Nij lebih dari 0, berarti wilayah referensi memberi pengaruh positif bagi wilayah studi. Rumus yang digunakan adalah:

𝑵𝒊𝒋 = 𝐸𝑖𝑗 . 𝑟 𝑛

(𝑹𝒖𝒎𝒖𝒔 𝟐. 𝟐) dimana

𝒓 𝒏 =(VA n (t + n) − VA n(t))

VA n(t) (𝑹𝒖𝒎𝒖𝒔 𝟐. 𝟑) Keterangan rumus:

Nij : Pengaruh pertumbuhan ekonomi pada wilayah referensi. Eij : Nilai rata-rata PDRB di wilayah studi dari tahun awal hingga tahun terakhir.

(12)

4

r n : Rasio pertumbuhan ekonomi berdasarkan PDRB di wilayah referensi.

VA n(t+n) : PDRB di wilayah referensi pada tahun terakhir. VA n(t) : PDRB di wilayah referensi pada tahun awal.

2. Mij (pergeseran proporsional), dihitung dengan cara mengalikan nilai pertumbuhan tiap sektor ekonomi di wilayah studi dengan rasio pertumbuhan ekonomi di wilayah referensi (rin dan rn) sehingga diperoleh perbandingan pertumbuhan ekonomi antara dua wilayah tersebut. Jika nilai Mij lebih dari 0, maka sektor ekonomi tersebut memiliki perkembangan yang cepat di wilayah studi dan menjadi potensi yang baik bagi wilayah tersebut. Rumus yang digunakan adalah:

𝑴𝒊𝒋 = 𝐸𝑖𝑗 . (𝑟𝑖𝑛 − 𝑟 𝑛)

(𝑹𝒖𝒎𝒖𝒔 𝟐. 𝟒) dimana 𝒓𝒊𝒏 =(VA in (t + n) − VA in (t) VA in (t) (𝑹𝒖𝒎𝒖𝒔 𝟐. 𝟓) Keterangan rumus:

Mij : Pergeseran proporsional

Eij : Nilai rata-rata PDRB di wilayah studi dari tahun awal hingga tahun terakhir.

rin : rasio pertumbuhan ekonomi berdasarkan nilai tambah sektor di wilayah referensi.

r n : rasio pertumbuhan ekonomi berdasarkan PDRB di wilayah referensi.

VA in(t+n) : Nilai tambah sektor di wilayah referensi pada tahun terakhir..

VA in(t) : Nilai tambah sektor di wilayah referensi pada tahun awal.

3. Cij (pergeseran diferensial), dihitung dengan cara mengalikan nilai pertumbuhan tiap sektor ekonomi di wilayah studi di wilayah studi dengan rasio pertumbuhan ekonomi berdasarkan nilai tambah sektoral di wilayah referensi (rin) dan wilayah studi (rij), sehingga diperoleh perbandingan daya saing ekonomi kedua wilayah berdasarkan sektor ekonomi yang dimiliki. Jika nilai Cij kurang dari 0, maka kedua wilayah memiliki daya saing yang lemah, dan dapat diartikan wilayah referensi memiliki perkembangan yang lebih cepat dalam sektor tertentu dibandingkan dengan wilayah studi. Rumus yang digunakan adalah:

(13)

5

dimana

𝑟𝑖𝑗 =

(VA ij (t+n)− VA ij (t))

VA ij (t)

(𝑹𝒖𝒎𝒖𝒔 𝟐. 𝟕) Keterangan rumus:

Cij : Pergeseran diferensial.

Eij : Nilai rata-rata PDRB di wilayah studi dari tahun awal hingga tahun terakhir.

VA ij(t) : Nilai tambah sektor di wilayah studi pada tahun awal. VA ij (t+n) : Nilai tambah sektor di wilayah studi pada tahun akhir. rij : rasio pertumbuhan ekonomi berdasarkan nilai tambah sektor di wilayah studi.

rin : rasio pertumbuhan ekonomi berdasarkan nilai tambah sektor di wilayah referensi.

Kabupaten Wonosobo merupakan daerah yang memiliki jumlah penduduk miskin terbanyak dan PDRB per kapita terendah di provinsi Jawa Tengah Untuk itu diperlukan perencanaan yang tepat untuk meningkatkan perekonomian daerah agar dapat menyelesaikan permasalahan tersebut. Perencanaan pada hakekatnya harus didasarkan pada masalah, kebutuhan dasar dan potensi wilayah agar pembangunan yang dilakukan tepat guna dan tepat sasaran sehingga mampu meningkatkan perekonomian daerah [11]. Untuk membangun perencanaan tersebut diperlukan langkah yang efektif. Salah satu caranya dengan melihat potensi yang dimiliki daerah tersebut agar dapat dikembangkan lebih lanjut.

3. Metode Penelitian

\

Gambar 3.1 Tahapan Penelitian

Tahap awal yang dilakukan adalah pengumpulan dan analisis kebutuhan. Dalam hal ini digunakan data PDRB Kabupaten Wonosobo dan

Pengumpulan dan Analisis Kebutuhan

Perancangan dan Pembuatan Model

Pengujian Model

(14)

6

Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2010-2012. Data PDRB tersebut didasarkan pada harga konstan menurut lapangan usaha. Kemudian dilakukan penghitungan dan analisis dengan metode shift share secara manual. hingga diperoleh perbadingan dan sektor unggulan dari kedua daerah. Metode dan hasil penghitungan tersebut menjadi dasar pembuatan aplikasi.

Setelah data diperoleh, dilakukan penggambaran sistem. Metode perancangan yang digunakan adalah prototyping, yaitu yaitu metode beulang- ulang. Setiap tahap penelitian mulai dari pengumpulan kebutuhan, perancangan sistem, hingga pengujian sistem dilakukan secara berkesinambungan dan berulang ulang hingga didapat hasil yang terbaik (Gambar 3.2).

Gambar 3.2 : Gambaran prototype yang digunakan.

Tahap kedua adalah perancangan sistem. Sistem dibangun dengan cara membuat aplikasi berbasis web dengan bahasa PHP. Aplikasi tersebut disesuaikam dengan kebutuhan, yaitu penghitungan dan analisis shift share. Proses yang terjadi dalam aplikasi digambarkan dalam flowchart (Gambar 3.3)

Pengumpulan data Perancangan dan perbaikan sistem Evaluasi sistem

(15)

7

Gambar 3.3 : Flowchart system yang dirancang.

Tahap terakhir adalah evaluasi sistem. Evaluasi dilakukan terhadap aplikasi yang telah dibuat. Apabila terdapat kesalahan atau hal yang tidak sesuai dengan kebutuhan maka dilakukan perbaikan sistem. Sebaliknya, apabila aplikasi telah dapat memenuhi kebutuhan maka proses dalam

prototype telah selesai.

Input PDRB Studi Input PDRB Referensi

Lihat data PDRB Studi

Lihat data PDRB Referensi

Baca petunjuk

Lihat penghitungan Shift Share Lihat data PDRB

Input data PDRB

User

Gambar 3.4 :Use Case Diagram system yang dirancang.

Pada Gambar 3.4 dapat dilihat bahwa sistem dapat dijalankan secara bebas oleh seorang user. User sebagai aktor dapat melakukan input serta membaca data PDRB Studi dan PDRB Referensi. Selain itu, user juga dapat membaca penghitungan sektor ekonomi unggulan dengan metode shift share yang telah termuat secara otomatis. Penghitungan tersebut didasarkan pada data PDRB Studi dan PDRB Referensi yang terdapat dalam database. Untuk mengetahui cara menjalankan aplikasi, user dapat membaca halaman Petunjuk.

START Input data STOP Ya Tidak Pilih menu

Pilih menu lain? Membaca PDRB Wilayah Studi Membaca hasil penghitungan Membaca petunjuk Memasukkan data PDRB Studi PDRB Referensi Membaca PDRB Wilayah Referensi Tidak Penghitu ngan Petun-juk Ya Ya Tidak Tidak Ya Ya Ya

(16)

8

Gambar 3.5 : Class Diagram system yang dirancang.

Gambar 3.5 merupakan class diagram secara keseluruhan. Menjelaskan anak panah yang menghubungkan fungsi tiap-tiap class, menggambarkan adanya relasi pada tabel tersebut. Dalam hal ini, tabel Penghitungan berkaitan dengan tabel PDRB Referensi dan PDRB Studi, karena tabel Penghitungan secara otomatis menyimpan hasil penghitungan shift share dari data tabel PDRB Referensi dan PDRB Studi.

(17)

9

Pada Gambar 3.6, dijelaskan aktivitas yang dapat dilakukan user dalam menjalankan aplikasi. Aktivitas tersebut dapat dilakukan secara berturut-turut, dimulai dari membaca petunjuk, melakukan input data, membaca data dan penghitungan. User juga dapat memilih aktivitas yang diinginkan tanpa memperhatikan urutan tersebut. Apabila user memilih sebuah menu, maka akan muncul tampilan yang diinginkan.

4. Hasil dan Pembahasan

Perancangan sistem menghasilkan sebuah aplikasi berbasis web yang dapat menghitung dan menganalisis sektor unggulan dengan metode shift

share.

Aplikasi ini dibuat berdasarkan penghitungan shift share secara manual,dengan beberapa tahap penghitungan. Sebagai contoh, berikut data PDRB Kabupaten A dan Provinsi B pada tahun 2008 hingga 2010:

Data PDRB Kabupaten A (dalam juta rupiah)

Sektor 2008 2009 2010

Pertanian 100 110 200 Industri 200 220 300 Total 300 330 500

Data PDRB Provinsi B (dalam juta rupiah)

Sektor 2008 2009 2010

Pertanian 20000 21000 23000 Industri 40000 46000 49000 Total 60000 67000 72000

Tahap-tahap penghitungannya adalah sebagai berikut: 1. Hitung r n

R n (rasio pertumbuhan ekonomi berdasarkan PDRB wilayah referensi) dihitung sesuai dengan Rumus 2.3. Dalam hal ini, nilai input adalah total PDRB wilayah Provinsi B:

𝒓 𝒏 =(VA n (t + n) − VA n(t)) VA n(t) =72000 − 60000 60000 = 0,2 2. Hitung rij

(18)

10

Rij adalah rasio pertumbuhan ekonomi berdasarkan nilai tambah masing-masing sektor di wilayah studi. Karena di Kabupaten A terdapat dua sektor yaitu pertanian dan industri, maka nilai rij dihitung untuk masing-masing sektor. Cara penghitungannya sesuai dengan Rumus 2.7:

𝑟𝑖𝑗 =(VA ij (t + n) − VA ij (t)) VA ij (t) 𝑟𝑖𝑗 𝑝𝑒𝑟𝑡𝑎𝑛𝑖𝑎𝑛 =(200 − 110) − (110 − 100) (110 − 100) =90 − 10 10 =8 rij industri =(300 − 220) − (220 − 200) (220 − 200) = 80 − 20 20 = 3 3. Hitung rin

Rin adalah rasio pertumbuhan ekonomi berdasarkan nilai tambah masing-masing sektor di wilayah referensi. Karena di Provinsi B terdapat dua sektor yaitu pertanian dan industri, maka nilai rin dihitung untuk masing-masing sektor. Cara penghitungannya sesuai dengan Rumus 2.5:

𝑟𝑖𝑛 =(VA in (t + n) − VA in (t) VA in (t) 𝑟𝑖𝑛 𝑝𝑒𝑟𝑡𝑎𝑛𝑖𝑎𝑛 =(23000 − 21000) − (21000 − 20000) (21000 − 20000) = 2000 − 1000 1000 1

(19)

11

4. Hitung Eij

Eij adalah nilai rata-rata dari nilai PDRB tiap sektor di wilayah studi, yaitu Kabupaten A. Cara penghitungannya adalah sebagai berikut:

136,6667

240 5. Hitung Nij

Nij adalah nilai pengaruh pertumbuhan ekonomi di wilayah referensi (Provinsi B). Nij dihitung untuk masing-masing sektor. Caranya sesuai dengan Rumus 2.2:

= 27,33

= 48

Dari hasil penghitungan Nij di atas, diketahui bahwa Provinsi B memberi pengaruh positif bagi pertumbuhan ekonomi Kabupaten A pada sektor pertanian maupun sektor industri.

6. Hitung Mij

Mij adalah nilai pergeseran proporsional yang menujukkan tingkat perkembangan sektor di kedua wilayah. Mij dihitung untuk masing-masing sektor. Caranya sesuai dengan Rumus 2.4::

(20)

12 = 109,33

= -168

Dari hasil penghitungan Mij di atas, diketahui bahwa sektor pertanian di Kabupaten A mengalami perkembangan yang lebih cepat dibandingkan Provinsi B, sedangkan sektor industri di Kabupaten A mengalami perkembangan yang lebih lambat dibandingkan Provinsi B.

7. Hitung Cij

Cij adalah nilai pergeseran diferensial yang membandingkan daya saing antar wilayah. Cij dihitung untuk masing-masing sektor. Caranya sesuai dengan Rumus 2.6:

= 956,67

= 840

Dari hasil penghitungan Cij di atas, diketahui bahwa kedua sektor (pertanian dan industri) memiliki daya saing yang kuat di antara Kabupaten A dan Provinsi B.

8. Hitung Dij

Dij adalah penghitungan tahap akhir untuk mengetahu sektor unggulan di wilayah studi (Kabupaten A). Dij dihitung untuk masing-masing sektor. Caranya sesuai dengan Rumus 2.1:

= 1093,33

(21)

13

Dari hasil penghitungan Dij di atas, diketahui bahwa kedua sektor (pertanian dan industri) merupakan sektor unggulan di wilayah Kabupaten A.

Berikut ini hasil penghitungan menggunakan Microsoft Excel:

PDRB Kabupaten A (Wilayah Studi)

Lapangan Usaha 2008 2009 2013 rata2

1 Pertanian 100 110 200 136.6666667

2 Industri 200 220 300 240

PDRB 300 330 500

PDRB Provinsi B (Wilayah Referensi)

Lapangan Usaha 2011 2012 2013 1 Pertanian 20000 21000 23000 2 Industri 40000 46000 49000 PDRB 60000 67000 72000 r n 0.2 Ratio Pertumbuhan PDRB

Lapangan Usaha Rin Rij

1 Pertanian 1.00 8.00 2 Industri -0.50 3.00

Pengaruh Perumbuhan Ekonomi pada Wilayah Referensi

Lapangan Usaha Nij

1 Pertanian 27.33 2. Industri 48.00

Pergeseran Proporsional

Lapangan Usaha Rin Mij

1 Pertanian 1.00 109.33

2. Industri -0.50 -168.00

Pergeseran Diferensial

Lapangan Usaha Rin Rij Cij Dij

1 Pertanian 1.00 8.00 956.67 1093.33 2. Industri -0.50 3.00 840.00 720.00

Kesimpulan

Pengaruh Pertumbuhan

Wilayah Referensi Perkembangan

Daya Saing

Sektor Unggulan

(22)

14

Positif Cepat Kuat Ya

Positif Lambat Kuat Ya

Penghitungan di atas membuktikan bahwa hasil penghitungan shift

share dengan Microsoft Excel sama dengan hasil penghitungan secara

manual. Hal ini menunjukkan, penghitungan tersebut dapat dijalankan dengan aplikasi komputer.

Berikut ini adalah pseudocode yang menggambarkan penghitungan

shift share seperti yang dilakukan di atas:

Input PDRBStudi_Awal Input PDRBStudi_Tengah Input PDRBStudi_Akhir Input PDRBReferensi_Awal Input PDRBReferensi_Tengah Input PDRBReferensi_Akhir print PDRBStudi_Awal print PDRBStudi_Tengah print PDRBStudi_Akhir print PDRBReferensi_Awal print PDRBReferensi_Tengah print PDRBReferensi_Akhir Function Shift Share

rn = (PDRBReferensi_Akhir - PDRBReferensi_Awal) / PDRBReferensi_Awal

print rn

rij1 = PDRBStudi_Akhir-PDRBStudi_Tengah rij2 = PDRBStudi_Tengah-PDRBStudi_Awal rij = (rij1-rij2) / rij2

print rij

rin1 = PDRBReferensi_Akhir-PDRBReferensi_Tengah rin2 = PDRBReferensi_Tengah-PDRBReferensi_Awal rin = (rin1-rin2) / rin2

print rin

Eij = (PDRBStudi_Awal + PDRBStudi_Tengah + PDRBStudi_Akhir) / 3

print Eij

(23)

15

print Nij

Mij = Eij * (rin - rn)

print Mij

Cij = Eij * (rij-rin)

print Cij

Dij = Nij + Mij + Cij

print Dij

If Mij = > 0 then

print "Wilayah studi memiliki perkembangan lebih cepat" Else If Mij = < 0 then

print "Wilayah referensi memiliki perkembangan lebih cepat" End If

If Cij = > 0 then

print "Kedua wilayah memiliki daya saing kuat"

Else If Cij = < 0 then

print "Kedua wilayah memiliki daya saing lemah"

End If

If Dij = > 0 then

print "Sektor ini adalah sektor unggulan di wilayah studi"

Else If Dij = < 0 then

print ""Sektor ini bukan merupakan sektor unggulan di wilayah studi"

End If

End Function

(24)

16

Gambar 4.2 : Tampilan awal aplikasi Analisis Sektor Ekonomi Unggulan.

Menu yang terdapat pada aplikasi tersebut adalah PDRB Studi, PDRB Referensi, Input Data, Penghitungan dan Petunjuk. Aplikasi ini terhubung dengan database MYSQL.

Poin utama dari aplikasi ini adalah data PDRB Studi dan PDRB Referensi. Semua data tersebut tersimpan dalam database. Kedua tabel PDRB tersebut memuat nilai PDRB untuk masing-masing lapangan usaha. Semua nilai tersebut menjadi dasar penghitungan shift share, yang kemudian menunjukkan perbandingan daya saing antara kedua wilayah.

Database yang dimiliki sistem hanya dapat memuat satu tabel yang

dapat dioperasikan. Karena itu, apabila user menginput data baru, data yang sebelumnya sudah ada pada tabel akan terhapus dan berganti dengan data yang baru.

Penghitungan dengan metode shift share dapat berjalan secara otomatis. Analisis tersebut dilakukan tahap demi tahap berdasarkan tabel PDRB studi dan PDRB Referensi. Tahap-tahap yang dilakukan sesuai dengan penghitungan shift share, yaitu ratio pertumbuhan PDRB (rn, rin dan rij), pergeseran proporsional (Mij), pengaruh pertumbuhan ekonomi di wilayah referensi (Nij), pergeseran diferensial (Cij) dan daya saing kedua wilayah.

Hasil akhir yang diperoleh menunjukan perbandingan sektor sektor ekonomi antara kedua wilayah tersebut, sehingga dapat diketahui sektor ekonomi unggulan di wilayah studi. Contoh penghitungan dengan aplikasi seperti terdapat pada Gambar 4.3 dan Gambar 4.4.

(25)

17

Gambar 4.3 : Tampilan penghitungan rn dan Nij.

Gambar 4.4 : Tampilan penghitungan Mij, Cij, Dij dan Kesimpulan.

Kelebihan dari aplikasi ini adalah:

1. Penghitungan dan analisis dilakukan secara otomatis. 2. Input data dapat dilakukan dengan mudah.

Kekurangan dari aplikasi ini adalah:

1. Hanya dapat mengakses satu tabel PDRB referensi dan PDRB Studi, baik dalam input data maupun penghitungan.

2. Hasil penghitungan hanya dapat dibaca, tidak dapat melakukan printing atau sharing data.

(26)

18 4.1 Pengujian

Untuk memastikan bahwa aplikasi telah berhasil dengan baik, dilakukan pengujian dengan metode black box testing sebagai berikut:

Tabel 4.1 Pengujian Black Box Testing

Pengujian di atas menunjukkan bahwa aplikasi telah dapat berjalan dengan baik dan dapat memenuhi kebutuhan user dalam menghitung dengan metode

shift share. Pengujian juga dilakukan melalui kuesioner dengan hasil sebagai

berikut:

Pengujian Valid/Invalid

Menampilkan pilihan Input Data Valid

Menampilkan form Input Data Valid

Input Data PDRB Studi ke database Valid

Input Data PDRB Referensi Valid

Menampilkan Data PDRB Studi Valid

Menampilkan Data PDRB Referensi Valid

Menghitung Nilai Eij Valid

Menghitung Nilai rn Valid

Menghitung Nilai rin Valid

Menghitung Nilai rij Valid

Menghitung Nilai Nij Valid

Menghitung Nilai Mij Valid

Menghitung Nilai Cij Valid

Menghitung Nilai Dij Valid

Menyimpulkan Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi Valid Menyimpulkan Kecepatan Pertumbuhan Ekonomi Valid Menyimpulkan Daya Saing Ekonomi Antar Wilayah Valid Menyimpulkan Potensi Unggulan Wilayah Studi Valid

Menampilkan halaman Petunjuk Valid

No SB B C TB STB X1 0 2 8 0 0 X2 0 3 7 0 0 X3 0 2 6 2 0 X4 0 0 6 4 0 X5 0 2 5 3 0 X6 0 2 7 1 0 X7 0 2 7 1 0

(27)

19

Tabel 4.2 Hasil Kuesioner Pengguna Metode Shift Share

Gambar 4.5 : Grafik hasil kuesioner.

Hasil jawaban responden dicari rata-ratanya dengan perhitungan sebagai berikut:

Rata-rata skor = total skor / jumlah item Rata-rata skor = 67/10

= 6,7

Selanjutnya ditentukan dalam bentuk persentasi dengan perhitungan sebagai berikut:

Persentasi skor = (skor rata-rata × 100 % ) / jumlah item Persentasi skor = (6,7 × 100 % ) / 10 = 67% X8 0 2 7 1 0 X9 0 1 8 1 0 X10 0 3 6 1 0 Jumlah 0 19 67 14 0 Rata rata 0 1,9 6,7 1,4 0

SB = Sangat Baik TB = Tidak Baik

B = Baik STB = Sangat Tidak Baik C = Cukup X1-10 = Pernyataan

(28)

20

Tabel 4.3 Kategori Persentase Sangat Baik 81 % - 100 %

Baik 61 % - 80 %

Cukup 41 % - 60 %

Tidak Baik 21 % - 40%

Sangat Tidak Baik Kurang dari 20%

Hasil kuesioner ini bisa menjadi acuan untuk senantiasa terus meningkatkan pengguna metode shift share. Hal ini menjadi penting karena dari data presentase kuesioner ini sangat membutuhkan perhatian dan tindak lanjut dari hasil ini. Ada indikasi bahwa rasa kepuasan akan kepentinggan pengguna yang terus ditingkatkan, Hasil diatas dari total responden kuesioner tersebut sangatlah hasil yang baik. Data diambil berdasarkan keseluruhan hasil kuesioner dengan penghitungan total dari semua jumlah pada table diatas tersebut.

5. Kesimpulan dan Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan dan saran sebagai berikut :

Analisis terhadap sektor ekonomi yang dimiliki oleh suatu wilayah dapat menyimpulkan sektor unggulan dari suatu wilayah, sehingga potensi utama wilayah tersebut dapat dikembangkan dengan baik dan meningkatkan pendapatan masyarakat. Sehingga daerah yang kurang unggul namun memiliki potensi, dapat dibina untuk meningkatkan potensinya.

Aplikasi tersebut dapat memberikan kemudahan dalam penghitungan, sehingga dapat diketahui perkembangan sektor-sektor ekonomi berserta potensi unggulan, khususnya di Kabupaten Wonosobo. Manfaat aplikasi ini adalah memberikan solusi bagi pemerintah untuk menentukan kebijakan ekonomi daerah berdasarkan perkembangan sektor-sektor ekonomi yang ada.

Sektor pertanian yang memiliki keunggulan komparatif dan keunggulan kompetitif ditiap Kecamatan di Kabupaten Wonosobo dapat dijadikan sebagai penyedia bahan baku untuk industri pertanian. Sehingga dapat memberikan nilai tambah dari produksi-produksi pertanian dan dapat memacu pertumbuhan ekonomi daerah serta peningkatan kesejahteraan masyarakat sektor pertanian yang potensial diwilayah sehingga pengembangan akan mudah tercapai.

Pemerintah Kabupaten Wonosobo perlu melakukan pengembangan setiap sektor serta memperhatikan urutan pengembangan suatu sektor. Sektor

(29)

21

dalam prioritas pertama hendaknya dilakukan pengembangan terlebih dahulu dibandingkan dengan sektor-sektor yang masuk ke dalam prioritas-prioritas di bawahnya.

6. Daftar Pustaka

[1]. Badan Pusat Statistik, 2007, Jawa Tengah Dalam Angka, BPS, Jawa Tengah.

[2] Suharno dkk. (2012). Identifikasi dan Potensi Ekonomi Pengembangan

Komoditas Tanaman Pangan Unggulan dan Potensial di Kabupaten Wonosobo.

Purwokerto: Fakultas Ekonomi Universitas Jendral Soedirman.

[3] Atmanti, Hastarini Dwi (2010). Analisis Pertumbuhan Ekonomi dan Studi

Sektor Unggulan di Kabupaten / Kota Se-Jawa Tengah. Semarang: Fakultas

Ekonomi Universitas Diponegoro.

[4]. Yunan, Zuhairan Y. (2011). Analisis Sektor Unggulan Kota Bandar

Lampung : Sebuah Pendekatan Sektor Pembentuk PDRB. Jakarta: FEB

Universitas Syarif Hidayatullah.

[5]. Novita, Uray Dian (2011). Analisis Penentu Sektor Unggulan

Perekonomian Kota. Singkawang Dengan Pendekatan Sektor Pembentukan PDRB. Pontianak : Fakultas Ekonomi Universitas Tanjungpura.

[6]. Kabupaten Wonosobo, BPS. [Online]. Diakses pada tanggal 27 Agustus 2015 dari http://wonosobokab.bps.go.id.

[7] Rofiq A., dkk. (2005). Pemberdayaan Pesantren. Yogyakarta: PT LKIS Pelangi Aksara Yogyakarta.

[8]. Sanjaya, Muhammad N.R. (2009). Analisis Location Quotient dan Shift

Share Analysis Terhadap Peranan Sektor Pertanian di Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi. Surakarta : Fakultas Pertanian UNS Surakarta.

[9]. Sjafrizal, Prof. (2008). Ekonomi Regional : Teori dan Aplikasi. Padang: Badous Media.

[10]. Munandar, Aris (2011). Analisis Ekonomi dan Potensi Pengembangan

Wilayah Kecamatan Gemolong, Kabupaten Sragen. Surakarta : Program Pasca

Sarjana UNS Surakarta.

[11]. Arifien, dkk. (2011). Perencanaan Pembangunan Berbasis Pertanian

Tanaman Pangan Dalam Upaya Penanggulangan Masalah Kemiskinan di Kabupaten Wonosobo. Semarang : Universitas Negeri Semarang.

Gambar

Gambar  3.1   Tahapan Penelitian
Gambar 3.2 : Gambaran prototype yang digunakan.
Gambar 3.3 : Flowchart system yang dirancang.
Gambar 3.5 : Class Diagram system yang dirancang.
+6

Referensi

Dokumen terkait

Laju kenaikan sudut dimulai di kedalaman 600 ft MD dengan BUR (Build Up Rate) sebesar 3 o/ 100 ft MD. Sudut kemiringan maksimal sebesar 55,42 o ini dirasa cukup karena inklinasi

Percepatan oksidasi lemak pindang dengan asap cair pada hari ke-2 yakni 0,20 lebih rendah dibandingkan dengan pindang tanpa asap cair yakni 1.62 Produksi angka peroksida pada

Berdasarkan hasil Gambar 4.6 diketahui bahwa pada grafik secara visual terdapat 5 eigen value atau 5 faktor yang terbentuk dari variabel nilai rapor mata

[r]

Nyeri uluhati, mual Bengkak pada kaki Mudah lelah 1996 2005 2011 Keluhan saat datang ke RS 1 bulan SMRS Hamil anak 1 Sesak berat Batuk Hamil anak 2 Sesak berat Batuk

Pengolahan citra atau gambar merupakan suatu proses yang mengubah sebuah gambar/citra menjadi gambar/citra lainnya dalam rangka untuk mencapai tujuan tertentu, seperti misalnya

Dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan tersebut di atas, Rapat Dewan Komisaris juga dapat diadakan melalui media telekonferensi, video konferensi, atau melalui sarana

Hal ini dapat dilihat dari masih banyak orang tua murid yang melakukan konfirmasi dan klarifikasi baik melalui SMS maupun via telepon kepada kepala sekolah dan