• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Ulang Tataletak Fasilitas Dengan Menggunakan Metode Fuzzy Analytical Hierarchy Process, Blocplan Dan Corelap Pada PT. Darmasindo Inti Karet

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan Ulang Tataletak Fasilitas Dengan Menggunakan Metode Fuzzy Analytical Hierarchy Process, Blocplan Dan Corelap Pada PT. Darmasindo Inti Karet"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Perusahaan

PT Darmasindo Inti Karet merupakan salah satu perusahaan yang bergerak

di bidang industri pengolahan karet. Perusahaan ini juga merupakan salah satu

eksportir karet yang ada di Tebing Tinggi dengan no. Izin Industri/Usaha:

S9/126/02.17/SIUP/V/1999-PP.

PT. Darmasindo Inti Karet berdiri pada tahun 1955 sampai sekarang.

Perusahaan ini beralamat di Jl. Ir. H. Djuanda. Kec. Bajenis, kotamadya Tebing

Tinggi. Pabrik crumb rubber PT. Darmasindo Inti Karet untuk pertama kalinya

bernama PT. Darmex yang dipimpin oleh Suryadarmadi, kemudian pada tahun

2009 terjadi pergantian nama menjadi PT. Darmasindo Inti Karet yang dipimpin

oleh A. Y. Simanjuntak, Herwan Weton dkk. Pergantian nama tersebut

dikarenakan pergantian kepemilikan saham perusahaan kantor PT. Darmasindo

Inti Karet terletak di Jl. Bukit Barisan Dalam No. 5, Medan.

Adapun yang menjadi latar belakang berdirinya perusahaan ialah:

1. Semakin meningkatnya produksi karet yang dihasilkan oleh masyarakat.

2. Kesulitan konsumen untuk memasarkan

3. Memenuhi anjuran pemerintah untuk meningkatkan devisa negara di

banding non migas

4. Menyediakan lapangan kerja untuk masyarakat umumnya dan masyarakat

(2)

5. Pembangunan pabrik untuk memperoleh nilai tambah demi hasil penjualan

konsumen

6. Meningkatkan perusahaan besar swasta nasional

Perusahaan ini mengadakan perdagangan dengan negara lain dalam bentuk

ekspor, yang di ekspor ke negara konsumen seperti Amerika, Cina, dan India.

2.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha

PT. Darmasindo Inti Karet adalah perusahaan yang bergerak dibidang

produksi crumrubber

2.3. Lokasi Perusahaan

Lokasi pabrik PT. Darmasindo Inti Karet berada di JL Ir. H. Juanda, Tj. Marulak, Tebing Tinggi, Kota Tebing Tinggi, Sumatera Utara 20617.

(3)

2.4. Daerah Pemasaran

Hasil produksi crum rubber di PT Darmasindo Inti Karet dipasarkan ke dalam dan luar negeri. Tetapi, hampir keseluruhan dari hasil produksi PT.

Darmasindo Inti Karet di ekspor ke luar negeri seperti China, Singapore, Jepang,

India, dll, melalui Trading Company dan sebagian kecil dipasarkan ke Industri Karet Deli.

2.5. Proses Produksi

Proses produksi adalah suatu proses pengubahan bahan baku menjadi

produk jadi. Sistem produksi adalah sekumpulan aktivitas untuk pembuatan suatu

produk, dimana dalam pembuatan ini melibatkan tenaga kerja, bahan baku, mesin,

energi, informasi, modal, dan tindakan manajemen. Proses produksi merupakan

tindakan nyata dan dapat dilihat.

Crum rubber adalah suatu jenis karet yang digunakan sebagai bahan baku untuk pembuatan berbagai benda yang berbahan baku karet seperti bunga ban, ban

dalam, dll. PT. Darmasindo Inti Karet terus melakukan pengawasan mulai dari

bahan baku, proses produksinya meliputi komposisi bahan campuran yang

digunakan dalam proses pembuatan crum rubber, proses pengolahan sampai produk jadi yang dihasilkan.

2.5.1. Standard Mutu Produk

Jenis crumb rubber yang diproduksi PT. Darmasindo Intikaret adalah

(4)

(SIR), yaitu SIR 10 dan SIR 20. Kapasitas produksi terpasang adalah 36.000 ton

bahan baku per tahun yang terdiri dari bahan baku jenis Cup Lump dan bahan baku jenis Slab.

Spesifikasi teknis crumb rubberadalah:

1. Crumb rubber(SIR) 10 memiliki kadar kotoran maksimum 0,10%, kadar abu maksimum 0,75%, kadar zat menguap maksimum 0,80%, PRI minimum 60,

Po minimum 30, nitrogen maksimum 0,60%.

2. Crumb rubberSIR 20 memiliki kadar kotoran maksimum 0,20%, kadar abu

maksimum 1,00%, kadar zat menguap maksimum 0,80%, PRI minimum 50,

Po minimum 30, nitrogen maksimum 0,60%.

2.5.2. Bahan Yang Digunakan

Bahan-bahan yang digunakan pada PT. Darmasindo Inti Karet

dikelompokkan menjadi 3 bagian yaitu bahan baku, bahan penolong, dan bahan

tambahan.

2.5.2.1. Bahan Baku

Bahan baku adalah bahan utama yang digunakan dengan persentase

komposisi bahan yang tinggi dan merupakan bahan-bahan yang membentuk

bagian integral dari suatu produk jadi.

Bahan baku yang digunakan adalah getah karet dengan berbagai jenis

(5)

Utara antara lain : Rantau Parapat, Binjai, P. Sidempuan, Sibolga, dan

Perdagangan. Khusus untuk SIR 20 bahan baku yang digunakan oleh PT.

Darmasindo Intikaret adalah getah karet dengan kriteria getah Cup lump, Slab lump, Slab, dan Scrab.

2.5.2.2. Bahan Penolong

Bahan penolong adalah bahan yang digunakan secara tidak langsung

dalam produk dan bukan merupakan komposisi produk, tetapi digunakan

sebagai pelengkap produk.

1. Air

a. Air yang digunakan dalam proses produksi adalah air yang bersih yang

tidak banyak mengandung zat-zat kimia dan kotoran. Kegunaannya antara

lain : Mencuci bahan baku dari kotoran yang melekat seperti pasir, batu

dan kayu.

b. Mendinginkan motor-motor pembangkit tenaga.

c. Mencuci alat-alat yang dipakai dalam proses produksi.

2.5.2.3. Bahan Tambahan

Bahan tambahan adalah bahan yang digunakan dalam komposisi kecil

tetapi juga mempengaruhi produk dan dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu

(6)

1. Plastik

Berupa kemasan plastik yang digunakan untuk membungkus karet yang

sudah selesai dipres dan yang ditaruh dalam pallet. Plastik yang digunakan adalah plastik kedap udara dengan tebal 0, 2 mm dan titik leleh 108o

2. Pallet/Packing

C serta

berat jenis 0,92 kg/m2. Setelah itu produk jadi akan dibawa ke gudang

penyimpanan untuk disimpan.

Karet yang telah melewati proses press dan dibungkus plastik kemudian dimasukkan ke dalam pallet. Pallet ini mempunyai jenis/type dimana tergantung permintaan dari pembeli. Sebagian dibuat sendiri oleh perusahaan dan ada yang

dipesan langsung dari Singapura dengan sistem sewa oleh pembeli itu sendiri.

2.5.3. Uraian Proses Produksi

Proses produksi adalah suatu kegiatan yang dikerjakan untuk menambah

nilai guna suatu benda atau menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat

dalam memenuhi kebutuhan dengan menggunakan sumber-sumber daya

(resources) yang tersedia.

Uraian proses pembuatan crumb rubber di PT. Darmasindo Inti Karet

(7)

2.5.3.2. Alur Proses Produksi Basah (Milling)

Uraian proses produksi basah (milling) pada PT. Darmasindo Inti Karet adalah sebagai berikut:

1. Karet datang dari vendor masuk ke gudang penerimaan.

2. Ditimbang dan dikategorikan karet sesuai C1, C2, dan C3.

3. Dipindahkan karet ke gudang bahan baku.

4. Disusun karet.

5. Dipindahkan karet ke tempat produksi.

6. Sampai di produksi karet diangkut ke bak pencampuran.

7. Dicampur karet dengan bahan olah lain.

8. Diangkat karet dari bak pencampuran ke Mesin Breaker. 9. Dihancurkan karet menjadi lebih kecil di Mesin Breaker.

10. Dipindahkan karet dari Mesin Breaker ke bak pencucian sambil dilakukan pengambilan kontaminasi.

11. Dicuci karet di bak pencucian untuk membersihkan kotoran yang melekat

pada karet.

12. Diangkat karet ke Mesin Hammer Mill.

13. Dihancurkan karet menjadi ukuran lebih kecil sekaligus melepaskan kotoran

yang masih menempel di karet.

14. Karet langsung masuk ke bak pencucian ke-2.

15. Dicuci karet.

16. Dipindahkan karet ke bak pencucuian ke-3 sambil dilakukan penangkapan

(8)

17. Dicuci karet.

18. Dipindahkan karet ke bak pencucian ke-4 sambil dilakukan pengutipan dan

penangkapan kontaminasi.

19. Dicuci karet dan dicampurkan bahan olah lain.

20. Dipindahkan karet ke bak pencucian ke-5 sambil dilakukan penangkapan

kontaminasi.

21. Dicuci karet.

22. Dipindahkan karet ke Mesin mill kembar 1-2 sambil dilakukan penangkapan

kontaminasi.

23. Digiling karet menjadi lembaran karet.

24. Dipindahkan lembaran karet ke Mesin Mill Roll 28’’. 25. Digiling lembaran karet menjadi lebih tipis.

26. Dipindahkan lembaran karet ke Mesin Mill Roll 26’’A 27. Digiling lembaran karet menjadi lebih tipis.

28. Lembaran karet langsung masuk ke Mesin Shredder. 29. Diremah karet.

30. Remahan karet langsung masuk ke Mesin Mill Roll 36’’ 31. Digiling remahan karet menjadi lembaran karet.

32. Lembaran karet langsung masuk ke Mesin Mill Roll 26’’B. 33. Digiling lembaran karet menjadi lebih tipis.

(9)

36. Dipindahkan ke kamar gantung dan digantung selama 14 hari untuk

selanjutnya dilakukan proses kering (crumb).

Berikut adalah Block Diagram proses alur proses produksi basah (milling)

(10)

2.5.3.3. Alur Proses Produksi Kering (Crumb)

Uraian proses produksi kering (crumb) pada PT. Darmasindo Inti Karet adalah sebagai berikut:

1. Lembaran karet kering dari penjemuran, dipindahkan ke Mesin Shredder. 2. Dicincang lembaran menjadi remahan kecil dan langsung ditampung pada

bak pencucian.

3. Dicuci remahan karet.

4. Dipindahkan remahan karet melalui pipa dengan vortex pump ke box dryer.

5. Setelah box dryer penuh, trolley masuk ke Mesin dryer. 6. Dikeringkan remahan karet.

7. Setelah keluar dari box dryer, remahan karet didinginkan. 8. Ditimbang sampai 35 kg.

9. Dimasukkan ke dalam Mesin Press untuk menjadi 1 bal karet.

10.Diperiksa dan dibersihkan permukaan bal karet dari kayu atau benda asing

lainnya secara manual.

11.Kemudian bal karet dikemas.

12.Disusun bal karet tersebut sebanyak 36 bal menjadi 1 pallet.

(11)

Berikut adalah Block Diagram proses alur proses produksi kering (crumb)

(12)

2.6. Struktur Organisasi dan Manajemen Perusahaan 2.6.3. Struktur Organisasi

Struktur organisasi merupakan gambaran mengenai pembagian tugas serta

tanggung jawab kepada individu maupun bagian tertentu dari organisasi. Struktur

organisasi ini mempunyai peranan yang sangat penting dalam menentukan dan

memperlancar jalannya roda perusahaan. Pendistribusian tugas-tugas, wewenang

dan tanggung jawab serta hubungan satu sama lain dapat digambarkan pada

struktur organisasi perusahaan, sehingga para pegawai dan karyawan akan

mengetahui dengan jelas apa tugasnya dari mana ia mendapatkan perintah dan

kepada siapa ia harus bertanggung jawab.

Tipe struktur organisasi pada PT. Darmasindo Inti Karet merupakan

struktur organisasi gabungan lini dan fungsional dimana kebijakan dan wewenang

diberikan oleh pimpinan kepada bawahan sesuai dengan tugas dan tanggung

jawab masing-masing. Pimpinan setiap departemen dapat memberikan perintah

kepada semua staf dan anggota yang ada sesuai dengan bidang kerjanya. Struktur

PT. Darmasindo Inti Karet dapat dilihat pada Gambar 2.4

(13)
(14)

2.6.4. Tugas dan Tanggung Jawab

Pembagian tugas & tanggung jawab pada PT Darmasindo Inti Karet

dibagi menurut fungsi yang telah ditetapkan. Setiap karyawan diberikan tugas dan

tanggung jawab sesuai dengan jabatan dan dasar kualifikasinya. Tugas dan

tanggung jawab serta wewenang di PT. Darmasindo Intikaret adalah sebagai

berikut:

1. Direktur, mempunyai tugas sebagai berikut :

a. Menentukan kebijakan tertinggi perusahaan.

b. Bertanggung jawab terhadap keuntungan dan kerugian perusahaan.

c. Mengangkat dan memberhentikan karyawan perusahaan.

d. Memelihara dan mengawasi kekayaan peseroaan terbatas.

e. Bertanggung jawab dalam memimpin dan membina perusahaan secara

efektif dan efesien.

f. Mewakili perusahaan, mengadakan perjanjian-perjanjian, merencanakan

dan mengawasi pelaksanaan tugas personalia yang bekerja pada

perusahaan.

g. Menyusun dan melaksanakan kebijakan umum pabrik sesuai dengan

kebijakan RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham).

h. Menetapkan besarnya deviden perusahaan

2. Kepala Pabrik

Bertanggung jawab atas perencanaan, pengkoordinasian, pengarahan, dan

(15)

a. Bekerja sama dengan kepala bagian PPC dalam penyusunan rencana dan

jadwal produksi.

b. Mengkoordinir dan mengawasi serta memberikan pengarahan kerja

kepada setiap seksi di bawahnya untuk menjamin terlaksananya

kesinambungan dalam proses produksi.

c. Memonitor pelaksanaan rencana produksi agar dapat dicapai hasil

produksi sesuai jadwal, volume, dan mutu yang ditetapkan.

d. Bertanggung jawab atas pengendalian bahan baku dan efisiensi

penggunaan tenaga kerja, mesin, dan peralatan.

e. Selalu menjaga agar fasilitas produksi berfungsi sebagaimana mestinya.

f. Selalu berusaha untuk meningkatkan keterampilan setiap penanggung

jawab dan karyawan di bawah tanggung jawabnya dengan memanfaatkan

tenaga ahli yang didatangkan oleh perusahaan.

g. Membantu supervisor listrik, bengkel, mekanik dalam pemeliharaan

semua instalasi yang ada di pabrik.

h. Membuat laporan harian dan berkala mengenai kegiatan di bagiannya

sesuai dengan sistem pelaporan yang berlaku.

i. Berusaha mencari cara-cara penekanan biaya dan metode

perbaikan kerja yang lebih efisien.

j. Menjaga disiplin kerja dan menilai prestasi kerja bawahannya

secara berkala.

(16)

3. QualityControl

Bertanggung jawab untuk mengawasi dan mengkoordinasi serta mengawal

proses produksi dan mempunyai tugas sebagai berikut :

a. Melakukan pemantauan pengawasan mutu hasil produksi

b. Melakukan pemantauan pelaksanaan proses produksi

c. Menilai efektifitas kinerja pada divisi quality

d. Melakukan penilaian terhadap keluhan yang terjadi pada teknis

pelaksanaan ataupun hasil produksi.

e. Membuat perencanaan corective & preventiveaction

f. Membuat laporan hasil pengawasan terhadap mutu produk.

4. Kepala Bagian Penerimaan Bahan Baku

Mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:

a. Mengkoordinir kegiatan penerimaan bahan baku.

b. Menentukan DRC bahan baku.

c. Melaporkan penerimaan bahan baku kepada kepala pabrik.

5. Kepala Bagian Laboratium

Mempunyai tugas dan tanggung jawab terhadap keakuratan pengujian

parameter mutu dan quality yang diterbitkan. 6. Kepala Bagian Bengkel Maintenance

Mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:

a. Menyusun, mengatur, dan mengawasi kegiatan pemeliharaan dan repair

dan mesin-mesin peralatan pabrik agar tidak mengganggu jalannya operasi

(17)

b. Mengajukan permintaan pembelian sparepart dan kebutuhan-kebutuhan lainnya yang diperlukan untuk pemeliharaan dan repair semua peralatan pabrik.

c. Bertanggung jawab atas penggunaan suku cadang dan biaya-biaya yang

terjadi sehubungan dengan pelaksanaan kegiatan maintenance dan repair. d. Mengadakan pengecekan langsung bekerjanya dan kondisi semua

peralatan pabrik.

e. Mengadakan pencatatan mengenai besarnya biaya yang dikeluarkan oleh

masing-masing mesin/peralatan pabrik.

f. Menyusun jadwal pemeliharaan peralatan-peralatan pabrik agar tidak

menghambat jalannya proses produksi.

g. Memeriksa kerusakan yang timbul dan menentukan bahan-bahan atau

spare part yang diperlukan untuk memperbaiki kerusakan tersebut.

h. Berusaha mencari cara-cara penekanan biaya dan metode perbaikan kerja

yang lebih efisien.

i. Menjaga disiplin kerja dan menilai prestasi kerja bawahannya secara

berkala.

7. Kepala Bagian Produksi

Mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :

a. Menyusun, mengatur, dan mengawasi kegiatan pemeliharaan dan

perbaikan seluruh instalasi listrik perusahaan dan peralatan yang

menggunakan tenaga listrik untuk menjamin kelancaran jalannya operasi

(18)

b. Mengajukan permintaan pembelian suku cadang dan kebutuhan lainnya

yang diperlukan.

c. Bertanggung jawab atas penggunaan suku cadang dan biaya-biaya yang

lainnya sehubungan dengan pelaksanaan kegiatan pemeliharaan dan

perbaikan.

d. Merencanakan perluasan kegiatan jaringan listrik sesuai dengan

kebutuhan.

e. Mengadakan pemeriksaan atas instalasi listrik, AC, dan sistem komunikasi

yang berhubungan dengan tenaga listrik.

f. Menjamin keselamatan kerja bagi operator bawahannya.

g. Menjamin keamanan dan ketepatan pemasangan semua peralatan tenaga

listrik.

h. Berusaha mencari cara-cara penekanan biaya dan metode perbaikan kerja

yang lebih efisien.

i. Menjaga disiplin kerja dan menilai prestasi kerja bawahannya secara

berkala.

8. Kepala Bagian Kantor SDM dan Umum

Mempunyai tugas dan tanggung jawab terhadap segala pengeluaran dana dan

perdokumentasian yang berkenaan dengan operasional perusahaan baik rutin

maupun yang isidentil yang diperintahkan Direktur /Wakil Manajemen.

9. Mandor Gilingan

(19)

10. Mandor Crumb

Memiliki tugas dan tanggung jawab terhadap getah kering.

11. Kepala Seksi (KASI)

Memiliki tugas dan tanggung jawab untuk mengadministrasikan data – data

yang dibutuhkan sesuai dengan bidangnya masing-masing.

12. Asisten Kepala Bagian Produksi

a. Mengelola bagian produksi dan seluruh aset, sumber daya dan kegiatan

yang berada dibawah pengawasannya.

b. Menyusun rencana dan anggaran tahunan.

c. Merencanakan, mempersiapkan, melaksanakan dan mengawasi kegiatan

pengolahan serta aspek lainnya agar mutu dan effisiensi yang tinggi dapat

dicapai dengan biaya yang ekonomis.

d. Mengantisipasi kemungkinan kejadian yang dapat merugikan perusahaan

2.6.5. Tenaga Kerja dan Jam Kerja 2.6.5.2. Tenaga Kerja

Tenaga kerja adalah semua personil yang berperan aktif, baik sebagai

pemimpin, pengelola, maupun pelaksanan dalam sebuah perusahaan. Jumlah

tenaga kerja perusahaan PT. Darmasindo Inti Karet secara keseluruhan berjumlah

(20)

Pada PT. Darmasindo Inti Karet tenaga kerja atau karyawan dibagi atas

dua status, yaitu:

1. Karyawan Tetap

Keseluruhan karyawan yang berada di pabrik pengolahan karet yaitu di jalan

Ir. Juanda, Tebing Tinggi.

2. Karyawan Lepas

Karyawan yang bekerja untuk waktu yang terbatas dan tidak tertentu dengan

manerima upah harian atas dasar perjanjian antara perusahaan dengan

karyawan tersebut. Karyawan yang sering digunakan oleh perusahaan adalah

karyawan lepas borongan terutama apabila perusahaan harus memenuhi

pesanan dalam waktu yang singkat.

2.6.3.2. Jam Kerja

PT. Darmasindo Inti Karet beroperasi dari hari Senin hingga Sabtu. Bagian

produksi memiliki 2 shift kerja, bagian kantor memiliki 1 shift kerja dan bagian keamanan memiliki 3 shift kerja. Waktu istirahat adalah 2 jam/ shift. Ketentuan jam kerja pada PT. Darmasindo Inti Karet adalah sebagai berikut:

1. Waktu kerja karyawan kantor

Waktu kerja karyawan kantor adalah 08.00 – 16.00 WIB

2. Waktu kerja karyawan bagian produksi

Untuk karyawan produksi terbagi atas 2 shift, yaitu:

Shift I : 04.00 - 11.00 WIB

(21)

3. Waktu kerja karyawan bagian keamanan

Untuk karyawan bagian keamanan terbagi atas 3 shift, yaitu:

Shift I : 00.00 - 18.00 WIB

Shift II : 08.00 – 16.00 WIB

Shift II : 16.00 – 00.00 WIB

2.6.4. Sistem Pengupahan

Upah atau gaji yang diberikan kepada karyawan tergantung kepada

golongan dan masing-masing karyawan sesuai UMR. Sistem pembagian upah

karyawan PT. Darmasindo Inti Karet adalah sebagai berikut:

1. Karyawan Tetap

Karyawan tetap dengan pembagian upah perbulan sesuai UMR berdasarkan

golongannya.

2. Karyawan Borongan

Karyawan borongan mendapat upah harian sebesar Rp 79.660,00 dan akan

Gambar

Gambar 2.1. Lokasi PT. Darmasindo Inti Karet
Gambar 2.2. Block Diagram Alur Proses Produksi Basah (Milling)
Gambar 2.4. Block Diagram Alur Proses
Gambar 2.4. Struktur Organisasi PT. Darmasindo Inti Karet

Referensi

Dokumen terkait

Hubungan yang tepat antara proses pembuatannya dengan produknya pada nomor.... Unsur-unsur A, B, dan C terletak pada periode ketiga.Oksida B dalam air mempunyai pH < 7. Unsur

Untuk menganalisis faktor tingkat pendidikan petani, umur petani, lamanya bertani, kinerja penyuluh pertanian dan luas lahan yang mempengaruhi adopsi tatacara penggunaan

Hasil pengujian menjelaskan bahwa t hitung sebesar 5,871 > t tabel sebesar 2,048 maka H 0 ditolak yang artinya artinya terdapat pengaruh yang signifikan variabel

JUDUL : DBD-CHIKUNGUNYA LEBIH MEMATIKAN DARI ZIKA. MEDIA :

Konsep yang digunakan dalam perencanaan sistem instalasi plambing air bersih adalah mengacu pada konsep green building dengan adanya pembagian jalur pipa air bersih

[r]

[r]

Parameter ini merupakan parameter yang penting untuk diukur karena kita dapat mengetahui jenis reaksi yang lebih dominan terjadi antara ozon dengan kandungan organik dan