• Tidak ada hasil yang ditemukan

Respons Pertumbuhan dan Produksi Padi (Oryza sativa, L) pada Aplikasi Arang Sekam Padi dan Pemupukan Nitrogen

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Respons Pertumbuhan dan Produksi Padi (Oryza sativa, L) pada Aplikasi Arang Sekam Padi dan Pemupukan Nitrogen"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Penelitian bertujuan untuk mengetahui respon pertumbuhan dan produksi tanaman padi terhadap aplikasi arang sekam padi, yang dikombinasikan dengan dua taraf pemupukan nitrogen. Penelitian dilaksanakan di Desa Gampong Bate Puteh Kecamatan Langsa Lama Kota Langsa, dimulai pada bulan Mei sampai dengan Nopember 2012. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Petak Petak Terbagi dengan tiga faktor perlakuan dan tiga ulangan. Faktor pertama adalah dosis pupuk urea sebagai petak utama yang terdiri dari 2 (dua) taraf yaitu 250 kg ha-1 dan 400 kg ha-1, faktor kedua adalah varietas padi sebagai anak petak yang terdiri dari 2 (dua) varietas yaitu Ciherang dan Inpari 13, dan faktor ketiga adalah dosis arang sekam padi sebagai anak-anak petak yang terdiri dari 4 (empat) taraf yaitu 0, 5, 10, dan 15 ton ha-1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi pupuk urea 250 kg ha-1, varietas dan arang sekam 5 hingga 15 ton ha-1 mempengaruhi peningkatan jumlah klorofil tanaman, bobot kering akar, bobot kering tajuk, laju asimilasi bersih, dan laju tumbuh relatif varietas Ciherang dan Inpari 13, C-organik tanah, serta bobot gabah kering giling Ciherang. Sedangkan arang sekam 5 hingga 15 ton ha-1 meningkatkan Si-total tanah dan Si-total tanaman.

Kata kunci: Urea, Ciherang, Inpari 13, arang sekam padi.

(2)

ABSTRACT

The objectives of this research was to determine the growth and yield response of rice to rice husk application, combined with two levels of nitrogen fertilization. The research was conducted in the village of Gampong Bate Puteh District of Langsa Lama Langsa, began in May to November 2012. The study design used is Split Split Plot design with three treatments and three replications factors. The first factor is the dose of urea fertilizer as main plots consisting of two (2) level of 250 kg ha-1 and 400 kg ha-1, the second factor is the rice varieties as subplot consisting of two (2) varieties namely Ciherang and Inpari 13, the third factor is the dose and rice husk as the sub-sub plot consisting of 4 (four) levels ie 0, 5, 10, and 15 ton ha-1. The results of research showed that the interaction of urea 250 kg ha-1, varieties and rice husk 5 to 15 tons ha-1 affects an increasing amount of plant chlorophyll, root dry weight, dry weight of the canopy, net assimilation rate and relative growth rate on Inpari 13 and Ciherang. C-organic soil, and increase of dry milled grain weight on Ciherang. While the rice husk 5 to 15 tons ha-1 increased Si-total of soil and Si-total crop.

Keywords: Urea, Ciherang, Inpari 13, rice husk charcoal.

Referensi

Dokumen terkait

Sebaliknya varietas Mira menghasilkan kecepatan berkecambah dan keserempakan berkecambah yang lebih tinggi daripada varietas Mayang; (3) Dosis pupuk tinggi (300 kg Urea + 150 kg SP-18

Dengan pemberian pupuk Urea dengan dosis 75 kg/ha, tinggi tanaman pada umur 15 hsk yaitu 49,47 cm menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata dengan perlakuan penambahan pupuk

Pada varietas IR64 dengan pemberian urea 62.5 kg ha -1 menunjukkan warna strong yellowish green karena tanaman tersebut kekurangan unsur nitrogen.. Tabel 2, dengan

Pada parameter pertumbuhan, perlakuan waktu pemberian biourine pagi dan dosis pupuk phonska 250 kg ha -1 serta perlakuan waktu pemberian biourine pagi dan dosis

Waktu aplikasi pupuk A 3 menurunkan gabah total dan bobot kering gabah masing-masing 0,225 butir dan 0,007 gr setiap penambahan 1 kg pupuk NPK sampai dosis pupuk 400 kg NPK ha -1 ;

Analisis kontras yang dilakukan pada kelompok perlakuan yang menggunakan urea dengan dosis 350 kg/ha dibandingkan dengan dosis 250 kg/ha dalam kombinasi dengan pupuk kandang

Pada parameter pertumbuhan, perlakuan waktu pemberian biourine pagi dan dosis pupuk phonska 250 kg ha -1 serta perlakuan waktu pemberian biourine pagi dan dosis

Penggunaan pupuk urea sebanyak 200 kg ha -1 tanpa aplikasi azolla memberikan hasil produksi berat gabah yang terendah yaitu 2.79 ton Ha -1 sementara perlakuan kombinasi pupuk