i ABSTRAK
Kanker payudara merupakan penyakit kanker terbanyak yang menyerang wanita di Indonesia. Di Indonesia problem kanker payudara menjadi lebih besar lagi karena lebih dari 70% penderita datang pada stadium yang sudah lanjut. Oleh karena itu dibutuhkan sebuah pemeriksaan yang dapat mendeteksi dini penyakit tersebut, yaitu dengan metode SADARI. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis determinan tindakan SADARI sebagai deteksi dini kanker payudara Wanita Usia Subur (WUS) di Desa Pasar Rawa Kecamatan Gebang Kabupaten Langkat tahun 2015.
Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh WUS di Desa Pasar Rawa Kecamatan Gebang Kabupaten Langkat yang berusia 20-49 tahun sebanyak 316 orang. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 62 responden yang diambil dengan simple random sampling melalui pengacakan nomor populasi.
Berdasarkan hasil penelitian yang didapat bahwa tidak ada hubungan (p >0,05) antara umur, dorongan dari peer group, pengetahuan, riwayat keluarga dan persepsi tentang pendorong untuk bertindak dan ada hubungan (p< 0,05) antara persepsi tentang kecendrungan gejala penyakit, ancaman penyakit, manfaat dan hambatan.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka disarankan bagi tenaga kesehatan setempat untuk meningkatkan persepsi positif WUS tentang pelaksanaan SADARI dengan cara penyuluhan secara massal maupun memberikan konseling langsung pada saat memberikan pelayanan kesehatan dengan lebih menekankan pada manfaat SADARI agar WUS bersedia melakukan SADARI setiap bulan secara teratur.
ii ABSTRACT
Breast Cancer is the most common cancer among women in Indonesia. The problem of breast cancer in Indonesia is getting worse as more than 70 % of the patients are diagnosed at the advanced stage. Therefor, an examination than can early detect the disease is required, i.e. by doing Breast Self Examination.The objective of the research was to analyze determinant of Breast Self Examination activity as breast cancer early detection on productive-aged women at Pasar Rawa Village, Gebang Subdistrict, Langkat Regency in 2015.
This was an analytical research which applied cross sectional approach. The samples were 62 women that were taken from 316 productive-aged women with age range between 20 and 49 years old at Pasar Rawa Village, Gebang Subdistrict, Langkat Regency by using random sampling technique.
The results showed that there is no corellation (p > 0,05) between age ,supports from group peers, knowledge, family history and motivation to take action with Breast Self Examination activity and there is corellation (p<0.05)between perception on tendency of the desease, threat of the desease, benefits of Breast Self Examination, and obstacles of Breast Self Examination with Breast Self Examination activity.
Based on results of this research, it was recommended that local health workers improve positive perception of productive-aged women about implementation of Breast Self Examination through giving information collectively or doing counseling in health service with more focus in benefits of Breast Self Examination in order that productive-aged women would have willingness to regularly do BSE activity every month.
Keywords : Breast Self Examination, Early Detection, Breast Cancer, Productive-Aged Women