• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ekstraksi Minyak dari Biji Pepaya (Carica Papaya) dengan Metode Soxhlet Extraction dengan Mengunakan N-Butil Asetat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Ekstraksi Minyak dari Biji Pepaya (Carica Papaya) dengan Metode Soxhlet Extraction dengan Mengunakan N-Butil Asetat"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1LATAR BELAKANG

Pepaya (Carica papaya L) merupakan tanaman yang tumbuh liar di hampir semua daerah tropis. Biji buah pepaya umumnya dibuang. Namun, dalam rangka pemanfaatan limbah biji pepaya, ada baiknya menyelidiki penggunaan biji sebagai sumber minyak. Sebuah senyawa dalam biji pepaya yang dihancurkan diyakini mampu melawan cacing parasit di usus, yaitu benzyl isothiocynate, telah terbukti memiliki efek pada kontraksi pembuluh darah menggunakan arteri karotis anjing dalam model in vitro. Minyak biji pepaya yang digunakan dalam jumlah tinggi dapat mengurangi risiko penyakit jantung koroner [31].

Buah pepaya biasanya berbentuk bulat silinder dengan berat 0,5 – 2,0 kg. Daging buah pepaya memiliki warna coklat-merah lembut dan memiliki rongga di bagian tengah buah, pada rongga tengah buah pepaya terdapat biji pepaya yang terdiri dari 15% dari berat basahnya [24].

Buah pepaya memiliki kandungan 30,1% minyak, 28,1% protein, 19,1% serat, 25,6% karbohidrat, 7,3% kandungan air, dan 8,2% abu [32]. Kandungan minyak yang begitu besar itu terdapat pada biji pepaya, dengan komposisi Asam miristat (C14-0) 0,24%, Asam palmitat (C16-0) 13,5%, Asam palmitoleat (C16-1) 0,21%, Asam stearat 0) 4,5%, Asam oleat 1) 72,52%, Asam linoleat (C18-2) 2,90%, Asam lignoserat (C18-3) 0,23%, Arakidonat (C20-0) 0,39%, Eikosenoat (C20-1) 0,28%, Asam 11-eikosenoat (C20-1) 0,28% [32].

Total produksi rata-rata pepaya pertahunnya adalah 10,0 juta metrik ton, India dan Brazil sebagai produsen utama dengan produksi pertahunnya 3,6 dan 1,9 juta metrik ton, hal ini menghasilkan banyak limbah biji pepaya. Sejauh ini penggunaan biji pepaya hanya sebagai bibit untuk perkembangan varietas pepaya [24].

(2)

kimia, menggunakan ekstrak pelarut, yang menghasilkan rendamen yang lebih tinggi, lebih cepat dan lebih murah. Pelarut yang paling umum digunakan heksana yang berasal dari minyak bumi. Teknik ini digunakan untuk sebagian besar industri, seperti minyak kedelai dan minyak jagung, namun pelarut ini berbahaya untuk dikonsumsi. Karbon dioksida superkritis dapat digunakan sebagai alternatif yang tidak beracun untuk pelarut lainnya.

Proses ekstraksi minyak biji pepaya dilakukan dengan metode Soxhlet Extraction mengunakan pelarut non polar [18], soxhlet extraction adalah teknik standar dimana pelarut segar dikontakkan dengan sampel secara berkala [7]. Efisiensi metode soxhlet extraction dapat ditentukan oleh beberapa faktor seperti ukuran rata-rata partikel, waktu ekstraksi dan penggunaan pelarut polar dan non-polar [6]. yaitu etanol, n-heksan, etil asetat, aseton, dan etanol [38].

Berikut ini adalah penelitian yang telah dilakukan tentang ekstraksi minyak biji pepaya (Carica papaya L).

Tabel 1.1 Penelitian Tentang Ekstraksi Minyak Dan Komponen Penyusun Biji Papaya (Carica Papaya L).

No Judul Penelitian Metode/Variasi Hasil

1 Ultrasound-Assisted

(3)

No Judul Penelitian Metode/Variasi Hasil

3 Characterization of a high oleic oil extracted from metode soxhlet extraction, dengan suhu 40-60 °C,

Penelitian-penelitian mengenai ekstraksi minyak dari biji pepaya dengan pelarut n-heksan telah dilakukan, namun hingga saat ini penelitian mengenai ekstraksi minyak dari biji pepaya dengan pelarut n-butil asetat masih belum banyak dilakukan. N-butil asetat termasuk dalam pelarut kelas 3 dapat dianggap kurang beracun dan mempunyai risiko yang lebih rendah untuk kesehatan manusia [13]. Pelarut kelas 3 pada umumnya digunakan dalam bidang farmasi, namun tidak semua dapat digunakan dalam jumlah banyak. N-butil asetat sangat cocok digunakan sebagai pelarut dalam industri makanan [14].

Atas dasar pemikiran yang telah dipaparkan, maka pada penelitian ini dilakukan ekstraksi minyak biji pepaya dengan metode Soxhlet extraction dengan pelarut n-butil asetat yang nantinya akan menghasilkan minyak yang merupakan edible oil.

1.2PERUMUSAN MASALAH

Penelitian ini diarahkan untuk mengetahui keefektivan pelarut n-butil asetat pada proses ekstraksi biji papaya (carica papaya L), serta mengamati karakteristik minyak yang dihasilkan sebagai edible oil dengan metode soxhlet extraction.

1.3TUJUAN PENELITIAN

Tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji kondisi terbaik ekstraksi minyak dari biji pepaya serta menguji karakteristik minyak yang dihasilkan dan membandingkan dengan standar edible oil

(4)

1.4MANFAAT PENELITIAN

Manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Memahami prosedur ekstraksi minyak dari pepaya (Carica papaya L) dengan metode Soxhlet Extraction

2. Meningkatkan nilai kegunaan dari biji pepaya (Carica papaya L) 3. Sebagai sumber informasi untuk pengembangan penelitian.

1.5RUANG LINGKUP PENELITIAN

Ruang lingkup penelitian ini adalah :

1. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Operasi Teknik Kimia dan Laboratorium Proses Industri Kimia, Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara, pusat penelitian kelapa sawit, Medan. Penelitian ini dilakukan selama kurang lebih 3 bulan.

2. Bahan baku untuk ekstraksi adalah biji pepaya (Carica papaya L) dan n-butil asetat

3. Ekstraksi minyak dilangsungkan dengan memvariasikan dua variabel seperti berikut:

- Waktu ekstraksi : 60 menit; 100 menit [3]; 140 menit; 180 menit; 220 menit

- Bahan : Pelarut (b/v) : 1:4;1:5;1:6 [7] ;1:7;1:8 [31]. Sedangkan variabel tetapnya adalah

(5)

4. Uji karakteristik minyak biji papaya dilakukan dengan analisis:

- Kualitatif meliputi analisa asam lemak dengan Gas Chromatograph Mass Spectrometry.

Gambar

Tabel 1.1 Penelitian Tentang Ekstraksi Minyak Dan Komponen Penyusun Biji Papaya (Carica Papaya L)
Tabel 1.1 Penelitian Tentang Ekstraksi Minyak (Lanjutan)

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji apakah ada perbedaan perilaku etisdala m fungsi akuntansi berdasarkan faktor individu (locus of control, Lama

Pada Penulisan Ilmiah ini penulis mencoba untuk membahas tentang pembuatan aplikasi modul belajar basis data, bagaimana kita memadukan gambar, teks, suara dan animasi ke dalam

Hendro Gunawan, MA

Dalam penulisan ilmiah ini, penulis membuat website Valentino Rossi dengan menggunakan bahasa pemograman XML (Extensible Markup Language) yaitu bahasa markup yang dirancang khusus

Hendro Gunawan, MA

Didalam Penulisan Ilmiah ini, yang akan dibahas adalah pembuatan aplikasi perangkat lunak yang dapat digunakan untuk melihat halaman atau informasi yang terdapat dalam sebuah

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Teknik Arsitektur. Departemen Pendidikan Teknik Arsitektur

Padahal sasaran utama dari pelayanan KB adalah Pasangan Usia Subur (PUS) yaitu berkisar dari 20-35 tahun. Rentang usia ini optimal untuk wanita hamil dan melakukan