• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisa Perubahan Penggunaan Ornamen Melayu pada Rumah tinggal di Kota Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisa Perubahan Penggunaan Ornamen Melayu pada Rumah tinggal di Kota Medan"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kota Medan adalah Ibu Kota Propinsi Sumatera Utara dan merupakan

pusat ekonomi terbesar di Sumatera. Kota Medan terdiri atas beberapa suku dan

agama yaitu suku Aceh, Batak, Melayu, Karo, Jawa, Tionghoa, India, dan

lain-lain. Sedangkan agama yang ada di Kota Medan adalah Islam, Kristen, Hindu, dan

lain-lain. Dahulu Kota Medan dikenal dengan sebutan kota kesultanan Deli

(Melayu). Keberadaan suku Melayu di Kota Medan awalnya berada pada kawasan

Medan Labuhan lalu sebahagian berpindah ke kawasan Medan Maimun dan Kota

Matsum.

Suku Melayu adalah suku yang berpegang pada nilai keluarga, adat,

agama dan masyarakat banyak. Suku Melayu sebahagian besar adalah beragama

Islam dan biasanya bemukim di pinggiran sungai ataupun laut dengan rumah

panggung. Saat ini suku Melayu banyak tinggal di kota-kota besar di Indonesia

maupun luar Indonesia. Di Indonesia khususnya kota Medan cara untuk

membedakan suku Melayu dengan suku lainnya adalah dengan melihat hasil

karya suku Melayu yaitu bangunan rumah tinggal Melayu yang memiliki ciri-ciri

bentuk panggung, bertiang tinggi dengan banyak jendela yang ukurannya hampir

sama tinggi dengan pintu dan ornamentasi. Rumah Melayu pada umumnya

mempunyai bentuk yang sama. Jika ada perbedaan, hanyalah dalam hal besar

(2)

Keindahan juga menjadi pusat perhatian suku Melayu dalam membangun rumah

tinggal. Salah satu upaya mencapai keindahan adalah dengan menggunakan

ornamen.

Ornamen pada bangunan Melayu adalah hal yang wajib bagi masyarakat

Melayu karena ornamen merupakan ukiran-ukiran yang mempunyai arti dan

bermakna simbolis bagi masyarakat Melayu. Ornamen biasanya diukir pada pintu,

jendela, tiang dll. Terdapat beberapa bangunan peninggalan arsitektur Melayu di

Kota Medan, yaitu Istana Maimun, Mesjid Raya dan Mesjid Al Usmani yang pada

umumnya menggunakan ornamen Melayu sebagai ciri khas dari bangunan

tersebut, seperti ornamen tumbuh-tumbuhan, hewan, alam, dan lain-lain.

Saat ini dimana perkembangan zaman semakin modern penggunaan

ornamen Melayu sudah jarang ditemukan pada bangunan khususnya di Kota

Medan. Ornamen Melayu hanya dapat ditemukan pada bangunan yang telah

disebutkan diatas yaitu Istana Maimun Mesjid Raya dan Mesjid Al Usmani yang

tidak lain adalah bekas peninggalan dari kerajaan Kesultanan Deli.

Perbedaan bentuk ornamen dalam arsitektur tidak dapat dihindari karena

bentuk ornamen dalam arsitektur merupakan suatu konsep rancangan yang pada

umumnya berbeda – beda dari setiap suku bangsa di dunia. Perbedaan ini terjadi

karena adanya kebutuhan dan tatanan yang tidak sama antara suku bangsa yang

satu dengan yang lainnya. Perbedaan bentuk ornamen arsitektur Melayu tidak

terjadi begitu saja, tetapi mengalami suatu proses yang tidak sebentar dari priode

tertentu. Dari priode ini ada ornamen yang berubah dan ada yang bertahan atau

(3)

Adanya ornamen Melayu pada sebuah bangunan akan memberikan

identitas Melayu pada bangunan tersebut. Saat ini penggunaan ornamen Melayu

pada bangunan yaitu rumah tinggal sudah jarang ditemukan di Kota Medan.

Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan di atas bahwa penggunaan

ornamen Melayu pada rumah tinggal masyarakat Melayu sangatlah penting

mengingat ornamen Melayu mempunyai arti dan bermakna simbolis, saat ini

penggunaan ornamen Melayu sudah jarang ditemukan pada rumah tinggal. Dari

fenomena tersebut maka perlu dilakukan penelitian mengenai mengapa ornamen

(4)

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang maka perumusan masalah dalam penelitian ini

adalah mengapa ornamen Melayu jarang ditemukan pada bangunan rumah tinggal

di Kota Medan.

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui dan menjelaskan mengapa

ornamen Melayu jarang ditemukan pada bangunan rumah tinggal di Kota Medan.

1.4. Manfaat Penelitian

Sesuai dengan latar belakang perumusan masalah dan tujuan diatas, maka

manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

 Bagi ilmu pengetahuan adalah diharapkan dapat memberikan pengetahuan

tentang khasanah arsitektur lokal Melayu dan ornamentasi.

 Praktis dapat memberikan informasi berupa arsitektur ornamen Melayu

sehingga diharapkan kepada pemerintah kota dalam perancangan

bangunan gedung pemerintahan agar diterapkan arsitektur ornamen

Melayu sebagai upaya menampilkan kembali arsitektur lokalnya.

 Bagi peneliti, memberikan suatu pengalaman belajar dan sebagai

kesempatan dalam menerapkan ilmu yang telah di dapat dari teori-teori

serta ilmu-ilmu yang telah dipelajari dan dipahami.

 Bagi peneliti lanjutan diharapkan dapat menjadi salah satu bahan literature

(5)

digunakan sebagai suatu referensi maupun inspirasi untuk studi kasus yang

sejenis.

 Manfaat bagi masyarakat adalah sebagai bahan perbandingan dan

pengetahuan dimana masyarakat dapat membandingkan dan mengetahui

yang mana ornamen Melayu dan yang bukan. Masyarakat Melayu

diharapkan mau menggunakan ornamen Melayu pada rumah tinggal.

(6)

1.5. Kerangka berpikir

Latar Belakang:

Adanya ornamen Melayu pada sebuah bangunan akan memberikan identitas Melayu pada bangunan tersebut.

Saat ini ornamen Melayu sudah jarang ditemukan di Kota Medan.

Tujuan

Untuk mengetahui dan menjelaskan mengapa ornamen Melayu jarang ditemukan pada bangunan rumah tinggal di Kota Medan Perumusan Masalah

Mengapa ornamen Melayu jarang ditemukan pada bangunan rumah tinggal di Kota Medan

Referensi

Dokumen terkait

Aspek sosial mendapatkan perhatian yang cukup dalam pendidikan Islam, agar peserta didik mampu dan pandai menempatkan diri pada lingkungannya, tolong menolong dan

masuk dalam kategori sedang dengan mean sebesar 3,2316 artinya sistem e-learning Unika cukup membantu mahasiswa untuk meningkatkan produktivitas pembelajaran

Penggunaan ekonomiser merupakan salah satu solusi yang dapat digunakan untuk memanfaatkan gas buang yang masih memiliki suhu yang sangat tinggi untuk memanaskan air umpan

The aim of this research is to obtain optimum combination formulation of surfactant (tween 80): cosurfactant (propylene glycol) to form optimal microemulsion system, to find

Peran kepala sekolah sebagai pimpinan di sekolah adalah dalam bentuk melakukan pembinaan secara terus-menerus dalam hal pemodelan ( modeling ), pengajaran ( teaching ),

Pemanas lanjut (superheater) adalah peralatan yang berfungsi untuk menaikkan temperatur uap jenuh sampai menjadi uap panas lanjut sesuai dengan kebutuhan untuk menggerakkan

Jakarta: Prenada Media Group Yin, Robert K, Studi Kasus Desain & Metode, PT. Raja Grafindo Persada,

TreeCast berbeda dengan pendekatan lainnya dalam hal skema alamat tidak hanya mengidentifikasikan node secara unik pada jaringan, tetapi juga mendukung routing data