• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Pengaruh Kondisi Keuangan, Ukuran Perusahaan dan Pertumbuhan Perusahaan terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI Tahun 2011-2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Pengaruh Kondisi Keuangan, Ukuran Perusahaan dan Pertumbuhan Perusahaan terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI Tahun 2011-2015"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Penelitian

Going concern (kelangsungan hidup) adalah kelangsungan hidup suatu

badan usaha dan merupakan asumsi dalam pelaporan keuangan suatu entitas

sehingga jika entitas mengalami kondisi yang sebaliknya, entitas tersebut

menjadi bermasalah (Petronela, 2004). Kelangsungan hidup suatu perusahaan

dapat mempengaruhi laporan keuangan perusahaan tersebut secara langsung.

Isu going concern mulai menjadi sorotan sejak terjadinya krisis

ekonomi di Amerika Serikat, dimana diawali dengan kebangkrutan perushaan

jasa keuangan global Goldman Sachs dan Lehman Brothers, dimana

perusahaan tersebut terlalu banyak memberikan kredit kepada masyarakat dan

perusahaan pada akhirnya tidak mampu membayar seluruh hutang-hutangnya

yang mengalami jatuh tempo pada saat bersamaan.

Kasus tersebut membuktikan bahwa perusahaan keuangan berskala

besar sekalipun tidak luput dari peluang terjadinya kebangkrutan. Walaupun

perusahaan mengalami pertumbuhan pendapatan yang pesat dikarenakan

masyarakat yang bersifat konsumerisme saat itu, kesulitan keuangan pun

telah dialami oleh perusahaan tersebut, tetapi perusahaan tetap mengalami

kesulitan keuangan saat harus memenuhi kewajibannya untuk melunasi

(2)

Selain itu, di Indonesia sendiri, salah satu kasus tentang kelangsungan

usaha yang paling disorot adalah dilikuidasinya PT Bank Century pada tahun

2008, dimana perusahaan tidak mampu melunasi hutang surat berharga valuta

asingnya yang telah jatuh tempo sehingga harus dilikuidasi. Ketidakmampuan

melunasi hutang ini telah dialami oleh Bank Century sejak tahun 2006, tetapi

auditor independen yang bertugas mengauditnya tetap menyatakan opini audit

tanpa pengecualian (unqualified opinion).

Banyak penelitian yang telah meneliti tentang faktor-faktor yang

mempengaruhi penerimaan opini audit going concern, tetapi dari semua

penelitian tersebut, masih menghasilkan kesimpulan yang tidak konsisten.

Dalam penelitian Putrady (2014) dinyatakan bahwa kondisi keuangan

berpengaruh signifikan terhadap penerimaan opini audit going concern yang

dianalisis pada perusahaan manufaktur. Sedangkan dalam penelitian

Wibisono (2015), diperoleh hasil bahwa kondisi keuangan tidak memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap penerimaan opini audit going concern.

Januarti (2009) dan Nurpratiwi (2014) meneliti bahwa ukuran

perusahaan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap opini audit going

concern. Tetapi lain halnya dengan penelitian Simangunsong (2013) yang

menyatakan bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap

penerimaan opini audit going concern.

Muhammad (2015) meneliti bahwa pertumbuhan perusahaan memiliki

(3)

Simangunsong (2013) dan Putrady (2014), ditemukan hasil penelitian bahwa

pertumbuhan perusahaan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

penerimaan opini audit going concern.

Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, serta adanya research gap,

maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut tentang

“Analisis Pengaruh Kondisi Keuangan, Ukuran Perusahaan dan Pertumbuhan

Perusahaan terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern pada

Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI Periode 2011-2015”.

Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian yang dilakukan oleh

Simangunsong (2013) mengenai “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Penerimaan Opini Audit Going Concern pada Perusahaan Perbankan yang

Terdaftar di BEI Tahun 2010-2012”. Peneliti melakukan replikasi terhadap

penelitian ini dikarenakan masih banyak research gap yang terjadi pada

kesimpulan penelitian ini terhadap penelitian lainnya.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian Simangunsong (2013), yaitu

perbedaan jumlah variabel dan periode penelitian, dimana jumlah variabel

pada penelitian terdahulu hanya terdiri dari opini audit tahun sebelumnya,

kualitas audit, pertumbuhan perusahaan, ukuran perusahaan dan profitabilitas,

serta periode penelitiannya berlangsung 2010-2012. Dalam penelitian ini,

peneliti menggunakan tiga variabel, yang terdiri dari kondisi keuangan,

ukuran perusahaan, dan pertumbuhan perusahaan serta periode yang

(4)

1.2.Perumusan Masalah

Berdasarkan penjelasan pada latar belakang penelitian, maka rumusan

masalah dalam penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Apakah kondisi keuangan berpengaruh terhadap penerimaan opini audit

going concern?

2. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh terhadap penerimaan opini audit

going concern?

3. Apakah pertumbuhan perusahaan berpengaruh terhadap penerimaan

opini audit going concern?

4. Apakah kondisi keuangan, ukuran perusahaan dan pertumbuhan

perusahaan berpengaruh simultan terhadap penerimaan opini audit going

concern?

1.3.Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1.Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah

dikemukakan sebelumnya, maka yang menjadi tujuan dari penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Untuk menguji dan menganalisis apakah kondisi keuangan

berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern.

2. Untuk menguji dan menganalisis apakah ukuran perusahaan

berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern.

(5)

4. Untuk menguji dan menganalisis apakah kondisi keuangan, ukuran

perusahaan dan pertumbuhan perusahaan berpengaruh simultan

terhadap penerimaan opini audit going concern.

1.3.2.Manfaat Penelitian

Adapun yang menjadi manfaat dari penelitian ini sebagai berikut:

1. Bagi peneliti, diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan

pengetahuan mengenai pengaruh kondisi keuangan, ukuran

perusahaan, dan pertumbuhan perusahaan terhadap penerimaan

opini audit going concern.

2. Bagi manajemen perusahaan, diharapkan dapat digunakan sebagai

bahan referensi oleh manajemen perusahaan dalam menentukan

kebijakan-kebijakan perusahaan serta dapat menjadi bahan

pertimbangan dalam pengambilan keputusan.

3. Bagi auditor independen, hasil penelitian ini dapat digunakan

sebagai bahan pertimbangan dan referensi bagi para auditor dalam

melaksanakan tugasnya terutama dalam pemberian opini audit yang

menyangkut tentang pemberian opini audit going concern bagi

perusahaan kliennya.

4. Bagi investor, penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi dan

bahan pertimbangan bagi para investor mengenai kelangsungan

usaha suatu perusahaan, sehingga investor diharapkan dapat

(6)

5. Bagi peneliti selanjutnya, penelitian ini diharapkan dapat

digunakan sebagai bahan referensi dan dasar pengembangan oleh

Referensi

Dokumen terkait

Dari penelitian yang dilakukan, didapat hasil penelitian berupa kemampuan keterampilan psikomotor kelompok siswa pada pembelajaran larutan elektrolit dan larutan

Ber dasar kan Ber ita Acar a Penetapan Daftar Pendek ( Short List ) Nomor : 05/ PBJ-Kons/ KS-3/ 08/ 2012 tanggal 22 Mar et 2012 dengan ini diumumkan Hasil Evaluasi Seleksi Seder

Kepada seluruh peserta lelang yang masih membutuhkan penjelasan lebih lanjut tentang mengajukan pertanyaan melalui website LPSE Kementerian selama waktu penjelasan

Kepada seluruh peserta lelang yang masih membutuhkan penjelasan lebih lanjut tentang kesempatan untuk mengajukan pertanyaan melalui website LPSE Kementerian selama

Panitia Pengadaan Barang/ Jasa pada Dinas Tata Kota Kota Bandar Lampung akan melaksanakan Pr akualifikasi untuk paket peker jaan jasa konsultansi sebagai ber ikut:..

Dalam rangka proses e-Lelang Umum pekerjaan Pemeliharaan AC Sentral Gedung Kantor Kementerian Sekretariat Negara, dengan ini Kelompok Kerja Pengadaan Barang/Jasa

NO.. Pusat Data dan Informasi Ketenagakerjaan Kementerian Ketenagakerjaan R.I. TMP Kalibata No. Binalattas, Diolah Pusdatinaker. *)

Dalam hal Anggota Kliring membatalkan jaminan terhadap Anggota Bursa tertentu, maka Anggota Kliring yang bersangkutan wajib untuk memberitahukan kepada Lembaga Kliring dan Bursa